Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 11, November 2022
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS
APOTEK DI ERA DIGITAL DENGAN PENDEKATAN SOAR (STUDI PADA APOTEK SEHAT MANDIRI
KOTA CIMAHI)
Cynthia Imadiyar P, Muhardi, Ima Amaliah
Universitas Islam Bandung, Indonesia
E-mail: [email protected]
Abstrak
Apotek Sehat Mandiri adalah badan usaha milik koperasi
karyawan PLN (Perusahaan Listrik Negara) Cimahi. Berdasarkan hasil observasi
dan data selama 2 tahun terakhir pada tahun 2019 dan 2020, jumlah kunjungan
pasien terus menurun karena kondisi pandemi dan keterbatasan fasilitas. Untuk
itu, perlu diupayakan untuk terus berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui strategi pengembangan Usaha Farmasi Kesehatan Mandiri di Kota Cimahi
berdasarkan analisis SOAR. Metode penelitian menggunakan mixed method dengan
sampel sebanyak 115 orang. Teknik analisis data kualitatif diperoleh dari wawancara
dan observasi langsung dengan menggunakan teknik analisis Tematik. Teknik
analisis data kuantitatif menggunakan teknik statistik deskriptif. Berdasarkan analisis IFE,
EFE, SOAR dan QSPM Apotek Sehat Cimahi Mandiri, strategi pengembangan bisnis
yang diperoleh adalah strategi S-A, O-A, S-R, dan O-R, dengan pilihan strategi
sesuai hasil matriks IE berada pada posisi strategi berorientasi pertumbuhan
dan kuadran I/grow and build merupakan strategi intensif. Strategi prioritas di
era digital adalah menggunakan media sosial dengan skor TAS 3,7. Oleh karena
itu, untuk mengembangkan bisnis Farmasi di era digital ini, pihak yang
berkepentingan tidak hanya melihat aspek konvensional tetapi juga harus mulai
mempertimbangkan aspek digital, yaitu salah satu menggunakan pemasaran digital
sebagai upaya meningkatkan penjualan.
Kata kunci: Strategi,
Pengembangan Bisnis, Matriks SOAR.
Abstract
Apotek Sehat Mandiri is a business entity owned by the Cimahi
PLN (State Electricity Company) employee cooperative. Based on the results of
observations and data for the last 2 years in 2019 and 2020, the number of
patient visits has continued to decline due to the pandemic conditions and
limited facilities. For this reason, efforts need to be made to keep
developing. This study aims to determine the strategy for developing the
Mandiri Health Pharmacy Business in Cimahi City based on SOAR analysis. The research
method uses a mixed method with a sample of 115 people. Qualitative data
analysis techniques were obtained from interviews and direct observation using
Thematic analysis techniques. Quantitative data analysis techniques use
descriptive statistical techniques. Based on the analysis of IFE, EFE, SOAR and
QSPM Mandiri Cimahi Healthy Pharmacy, the business development strategies
obtained are S-A, O-A, S-R, and O-R strategies, with the choice of strategy
according to the results of the IE matrix being in a growth-oriented strategy
position and quadrant I / grow and build is an intensive strategy. The priority
strategy in the digital era is using social media with a TAS score of 3.7.
Therefore, to develop the Pharmacy business in this digital era, interested parties
do not only look at conventional aspects but must also start considering
digital aspects, namely one of using digital marketing as an effort to increase
sales.
Keywords: Strategy,
Business Development, SOAR Matrix.
Pendahuluan
Di era globalisasi ini terjadi perkembangan dan kemajuan yang pesat dalam
dunia teknologi dan informasi, salah satunya adalah internet (Azima et al., 2021). Era digital yang terjadi saat ini menandakan pintu perdagangan antar negara
di dunia menjadi tidak terbatas. Berkaitan dengan ini, para pengusaha bisnis
memiliki peluang yang cukup besar untuk mengembangkan strategi bisnisnya (Avriyanti, 2020). Dalam lima tahun terakhir, penggunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia menunjukkan perkembangan yang pesat.
Peningkatan persentase penduduk yang mengakses internet pada tahun 2016 sekitar
25,37 persen menjadi 53,73 persen pada tahun 2020. Jumlah pengguna internet di
Indonesia telah mencapai 205 juta pada Januari 2022. Ini berarti ada 73,7% dari
populasi Indonesia yang telah menggunakan internet (Rahmawati et al., 2019). Dengan semakin maraknya penggunaan internet, semakin marak pula
perdagangan secara eletronik (e-commerce) yang dijalankan oleh para pelaku
bisnis. Mirisnya, tidak semua pelaku usaha memahami situasi ini, terutama untuk
pelaku usaha konvensional (Prabowo, 2020).
Pemerintah
telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan
Melalui Sistem Elektronik (PP PMSE) pada 24 November 2019. Menurut Peraturan
Pemerintah tersebut, PMSE adalah perdagangan yang transaksinya dilakukan
melalui serangkaian perangkat dan prosedur elektronik atau yang lebih dikenal
dengan istilah electronic commerce (e-commerce). E-commerce menjual berbagai
kebutuhan sandang, produk kecantikan, makanan hingga obat (Ardianto et al., 2020).
Semenjak masa
pandemi Covid 19, kebutuhan masyarakat akan obat-obatan cukup besar. Permintaan
akan obat, vitamin, hingga kebutuhan kesehatan lainnya melambung tinggi. Akibat
meningkatnya permintaan, pemerintah telah memasukkan sektor perangkat
medis� dan farmasi sebagai bagian dari
sektor prioritas dalam upaya merealisasikan program Making Indonesia 4.0.
Pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan daya saing sektor perangkat medis
dan farmasi dengan mendorong terselenggaranya transformasi digital berbasis
teknologi (Wahyuni, 2022). Keberagaman dan
kemudahan akses kesehatan menjadikan masyarakat dapat memilih fasilitas
kesehatan yang dapat memberikan pelayanan Kesehatan yang bermutu dan
berkualitas (Kemenkes RI, 2014).
Strategi merupakan pengembangan visi dan misi, identifikasi
peluang dan ancaman eksternal bagi suatu organisasi, kesadaran akan kekuatan
dan kelemahan internal, penetapan tujuan jangka panjang, pencarian
strategi-strategi alternatif, serta pemilihan strategi tertentu untuk mencapai
tujuan (David, 2011). Pengembangan usaha dapat diraih dengan adanya potensi usaha yang
terjamin untuk lebih sukses serta mengikuti perkembangan jaman yang
berkelanjutan. Salah satu strategi pengembangan bisnis apotek di era digital
ini yaitu mengadakan diferensiasi dari apotek konvensional menjadi apotek
online. Menurut Juwita (2020), menyimpulkan penggunaan
internet dan media sosial mengindikasi potensi kapabilitas apoteker dalam
layanan kesehatan dan juga tantangan transformasi terhadap peran apoteker di
era e-pharmacy.
Jumlah Apotek di kota
Cimahi pada tahun 2019 berjumlah 71 apotek dan hanya bertambah satu selama satu
tahun menjadi 72 apotek pada tahun 2020, salah satu Apotek yang terdapat di
kota Cimahi adalah Apotek Sehat Mandiri. Apotek Sehat
Mandiri merupakan suatu badan usaha milik koperasi karyawan PLN (Perusahaan
Listrik Negara) Cimahi yang berdiri sejak tahun 2010 di wilayah PLN Unit
Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cimahi. Berdasarkan Analisa situasi upaya
kesehatan, Kunjungan pasien di Apotek Sehat Mandiri mengalami penurunan yang
signifikan dalam 2 tahun terakhir yaitu di tahun 2019-2020 karena kondisi dan keterbatasan fasilitas.
Analisis yang sering dilakukan perusahaan berkaitan dengan
strategi bisnis adalah analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) (Juwita, 2020). Adapun metode lain yang dapat diterapkan untuk merancang
strategi-strategi pemasaran adalah metode SOAR (Strength, Opportunity,
Aspiration, Result). Sedangkan metode yang dapat mengidentifikasi faktor
dominan yang dapat dijadikan strategi pemasaran yang tepat adalah metode QSPM (Quantitative
Strategic Planning Matrix). Menurut Stravos dan Hinrichs, SOAR adalah kerangka
perencanaan strategis dengan pendekatan yang berfokus pada kekuatan dan mencari
untuk mengerti keseluruhan sistem dengan memasukan suara dari stakeholders yang
relevan. Pendekatan ini memungkinkan organisasi untuk membangun masa depan
melalui kolaborasi, pemahaman bersama dan komitmen. Hasil penelitian (Zamista & Hanafi, 2019) menunjukan bahwa organisasi yang diteliti memiliki banyak potensi positif
yang menjadi kekuatan dan peluang usaha dari internal dan eksternal.
Landasan Teori
Manajemen Strategi
Istilah strategi berasal dari kata kerja
dalam bahasa Yunani. Sebagai kata benda, Strategos merupakan gabungan kata �stratos�
(militer) dengan �ago� (memimpin) (Rochim & Bandiah, 2020). Sebagai kata kerja, Stratego berarti merencanakan (to
plan). Hal tersebut mengacu pada apa yang merupakan perhatian utama puncak
organisasi, sedangkan secara khusus strategi adalah penemuan misi perusahaan,
penetapan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan eksternal dan internal
untuk mencapai tujuan organisasi (Majid et al., 2014). Sejalan dengan (Pearce, 2013), �manajemen strategis adalah sekumpulan keputusan dan tindakan yang
menghasilkan� perumusan� (formulating)�
dan� pelaksanaan� (implementasi) rencana-rencana yang dirancang
untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan�.
Pengembangan Bisnis
Pengembangan dalam pengertian umum berarti pertumbuhan,
perubahan secara perlahan (evolusi) dan perubahan secara bertahap. Dalam
kamus umum Bahasa Indonesia karya Wjs Peorwadarminto dalam buku Pengembangan
Media Pembelajaran karya Sukiman, pengembangan adalah perbuatan menjadikan
bertambah, berubah sempurna (Wirawan et al., 2022). Kegiatan pengembangan meliputi tiga tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi yang diikuti dengan kegiatan penyempurnaan sehingga diperoleh
bentuk yang dianggap memadai. Jadi dapat diartikan bahwa pengembangan adalah
suatu proses atau usaha untuk melakukan suatu perubahan baik secara perlahan
maupun secara bertahap dengan memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah
ada melalui proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Strategi bisnis adalah kemampuan pengusaha/perusahaan dalam
menganalisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan, perumusan (formulasi)
strategi, pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk
mencapai sasaran- sasaran perusahaan, serta melakukan evaluasi untuk
mendapatkan umpan balik dalam merumuskan strategi yang akan datang. Variabel
ini diukur dengan 3 dimensi yaitu : differentiation, low cost, dan focus
strategy (Anomsari et al., 2013). Pengembangan bisnis dapat didefinisikan sebagai sebuah disiplin yang
diperlukan untuk mencapai pertumbuhan (growth) melalui akuisisi profit dari
konsumen baru atau konsumen yang sudah ada sebelumnya. Misinya ialah
menciptakan nilai jangka panjang untuk organisasi, tidak hanya melalui
konsumen, tapi juga pangsa pasar dan relasi. Di era digital yang begitu maju
dan berkembang pesat, memanfaatkan media promosi secara online dengan penerapan
strategi digital marketing yang tepat, akan membuka banyak peluang bagi
pengembangan bisnis.
Analisis SOAR
����������� Dalam pengorganisasian, peneliti menggunakan analisis SOAR untuk
mengetahui apa saja yang menjadi faktor internal dan eksternal dalam
pelaksanaan pengembangan bisnis usaha. SOAR (Strengths, Opportunities,
Aspirations, dan Results) adalah
sebuah kerangka kerja yang sangat positif yang dapat digunakan untuk pemikiran strategis dan analisis yang memungkinan
seseorang, tim, atau organisasi untuk membuat strategi dan/atau rencana
strategis untuk membangun masa depannya melalui kolaborasi, pemahaman bersama,
dan komitmen untuk bertindak (Watkins Jr, 2011).
Model SOAR mengubah analisis SWOT, yang sudah sangat mapan,
dalam hal faktor-faktor kekurangan (weakness) internal organisasi serta ancaman
(threats) eksternal yang dihadapinya ke dalam faktor-faktor aspirasi
(aspiration) yang dimiliki perusahaan serta hasil (results) terukur yang ingin
dicapai. Model analisis ini beranggapan bahwa faktor kekurangan dan ancaman
dapat memunculkan perasaan negatif bagi para anggota organisasi, sehingga
menurunkan motivasi mereka untuk berbuat yang terbaik.
Perbedaan mendasar SOAR dan SWOT adalah dilibatkannya
stakeholder dalam mengidentifikasi dan menganalisis kekuatan serta peluang
sehingga menciptakan aspirasi, tujuan, strategi, komitmen untuk memperoleh
hasil. Dengan SOAR, pusat perhatian ada pada organisasi dan memperbesar apa
yang saat ini sudah dilakukan dengan baik, dibandingkan berkonsentrasi pada
ancaman atau kelemahan yang dihadapi. Analisis SOAR dimulai dengan melakukan
analisis pada lingkungan eksternal dan internal untuk mencari peluang apa yang
tersedia. Kemudian seluruh peluang dan kekuatan yang dimiliki akan dimasukkan
ke dalam analisis SOAR untuk kemudian menghasilkan aspirasi dan hasil. Analisis
ini dipilih sebab SOAR memiliki kelebihan dimana pendekatan yang diterapkan
fokus pada peluang dan kekuatan dibandingkan kelemahan dan ancaman (Zamista & Hanafi, 2019).
Setelah beberapa alternatif strategi didapatkan melalui
analisis SOAR, langkah selanjutnya adalah menentukan prioritas strategi yang
akan diterapkan melalui metode Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).
Dengan menggunakan analisis SOAR akan diperoleh beberapa alternatif strategi
yang saling memiliki keterkaitan antar alternatif, namun alternatif yang
diperoleh perlu dibobotkan karena tingkat kepentingan dari tiap alternatif
berbeda. Berdasarkan kondisi tersebut diperlukan suatu metode yang dapat mengakomodasi
terjadinya keterkaitan antar kriteria yaitu metode QSPM (Aprilius et al., 2018).
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mix method, yaitu suatu metode penelitian
antara metode kuantitatif dengan metode kualitatif untuk digunakan secara
bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang
lebih komprehensif, valid, reliable dan objektif. Metode penelitian
campuran merupakan metode penelitian dengan mengkombinasikan antara dua metode
penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam suatu kegiatan penelitian sehingga
akan diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliable, dan
objektif (Sugiyono, 2018).
����������� Dalam
penelitian kualitatif, metode penelitiannys berlandaskan pada filsafat
postpositivisme digunakan atau interpretif, digunakan untuk meneliti
pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi, data yang
diperoleh cenderung data kualitatif, analisis data bersifat induktif/kualitatif
dan hasil penelitian kualitatif bersifat untuk memahami makna, memahami
keunikan, mengkrontruksi fenomena, dan menemukan hipotesis. Penelitian
kualitatif dipilih dikarenakan jumlah responden yang dipilih tidak terlalu
banyak
Dalam penelitian kuantitatif,
analisis data merupakan kegiatan setelah semua data dari seluruh responden
terkumpul, meliputi mengelompokkan data berdasar variabel seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif
menggunakan statistik, yang terbagi dua macam yaitu statistik deskriptif dan
statistik inferensial. Termasuk dalam statistik deskriptif adalah penyajian
data melalui tabel, grafik, diagram dan perhitungan (Sugiyono, 2019). Teknik analisis data kuantitatif
dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik deskriptif, seperti tabel
grafik, diagram dan perhitungan yang didapatkan dari hasil kuesioner SOAR
kepada manajemen dan customer.
Hasil dan Pembahasan
Analisis Data Kualitatif (Berdasarkan Survey Internal dan Wawancara)
Tabel 1
Faktor Kekuatan (Strength)
Aspek |
Apotek Sehat Mandiri Cimahi |
Pelayanan |
a.
Pertugas
Apotek Ramah Profesional b.
Melayani
dengan baik, ramah c.
Kemapuan
Memeberi informasi obat cukup baik d.
Menyediakan
Obat Generik dan Paten e.
Berani
menjamin keaslian obat dibeli dari distributor resmi f.
Tidak
ada obat kadaluarsa |
Fasilitas |
a.
Tempat
tunggu pasien nyaman b.
Tempat
parkir roda 2/4 memadai c.
Fasilitas
pelayanan memadai d.
Lokasi
apotek mudah dijangkau oleh alat transportasi |
Biaya |
a.
Harga
standar dibanding apotek lain b.
Memiliki
harga terjangkau |
Pelayanan pada Masyarakat |
a.���
Mengadakan penyuluhan kesehatan bagi warga sekitar |
Organisasi |
a.
Sudah
memiliki peijinan resmi Apotek b.
Karyawan
memiliki surat registrasi resmi c.
Memiliki
Apoteker dan staf berkualitas d.
Pembagian
wewenang dalam pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah |
SDM |
a.
Pemberian
Hak karyawan tepat waktu b.
Adanya
sistem cuti, libur, ijin yang sesuai peraturan c.
Fasilitas
pekerjaan lengkap |
Tabel 2
Faktor Peluang (Opportunity)
Aspek |
Apotek Sehat Mandiri Cimahi |
Fasilitas |
a.
Keberadaan
Apotek sangat dibutuhkan warga b.
Belum
ada apotek di sekitar c.
Jam
pelayanan buka pagi dan sore kecuali hari libur d.
Kesadaran
masyarakat untuk membeli obat aman dan berijin resmi cukup signifikan e.
Kesadaran
masyarakat akan kesehatan makin tinggi |
Biaya |
a.
Kesempatan
bekerjasama dengan Pihak ketiga untuk kebutuhan obat jumlah besar/ kasus
tertentu b.
Jumlah
penduduk semakin banyak di sekitar Kota Cimahi c.
Kapitasi
keanggotaan PLN memberi income yang berarti |
Tabel 3
Faktor Aspirasi (Aspiration)
Aspek |
Apotek Sehat Mandiri Cimahi |
Produk |
a.
Produk
dapat bersaing di pasaran b.
Pemberian
diskon produk dalam transaksi besar |
Fasilitas |
a.
Promosi
dapat dilakukan secara offline maupun online b.
Pelayanan
dapat diperluas secara online |
Tabel 4
Faktor Hasil (Results)
Aspek |
Apotek Sehat Mandiri Cimahi |
Digital Marketing |
a.
Proses
transaksi dapat terhubung kapanpun dan dimanapun menggunakan Internet b.
Transaksi
akan efektif dan efisien dengan adanya fasilitas online |
Analisis Data Kuantitatif
Kegiatan dalam analisis data kuantitatif ini adalah
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi serta
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, sehingga dapat dilakukan
perhitungan untuk menjawab indentifikasi masalah. Dalam penelitian kuantitatif
yang mengandalkan data berupa nilai dan angka ini akan menggunakan dua
indikator nilai, yaitu untuk penilaian �Kondisi Saat ini� (1= sangat kurang, 2=
kurang, 3= baik, 4= sangat baik) dan penilaian urgensi atau �Penanganan� (1=
tidak penting, 2= kurang penting, 3= penting, 4= sangat penting).
A.
Berdasarkan Hasil Kuesioner SOAR untuk Karyawan
1. Rata-Rata Rating 7 Aspek Indikator
Faktor Kekuatan (S) adalah 3. Berdasarkan
hasil tersebut maka aspek faktor Strength karyawan dinyatakan baik dan
penting.
2.
Rata-Rata
Rating 2 Aspek Indikator Faktor Peluang (O) adalah 3,1. Berdasarkan hasil tersebut maka aspek faktor Opportunity karyawan
dinyatakan baik dan penting.
3.
Rata-Rata
Rating 2 Aspek Indikator Faktor Aspirasi adalah 3. Berdasarkan hasil tersebut maka aspek faktor Aspiration karyawan
dinyatakan baik dan penting.
Berdasarkan hasil perhitungan Rata-Rata Rating Aspek Indikator Faktor
Hasil (R) Kuesioner Karyawan pada tabel di atas maka dapat diketahui
informasi sebagai berikut : Rata-Rata Rating 2 Aspek Indikator Faktor Hasil adalah 3. Berdasarkan hasil tersebut maka aspek faktor Result karyawan
dinyatakan baik dan penting.
B.
Berdasar Hasil Kuesioner SOAR untuk Customer
1.
Rata-Rata
Rating 3 Aspek Indikator Faktor Kekuatan (S) adalah 3,2. Berdasarkan hasil tersebut maka aspek faktor Strength customer dinyatakan baik dan penting.
2.
Rata-Rata
Rating 2 Aspek Indikator Faktor Peluang (O) adalah 3,3. Berdasarkan hasil tersebut maka aspek faktor Opportunity customer dinyatakan baik dan
penting.
3.
Rata-Rata
Rating 2 Aspek Indikator Faktor Aspirasi (A) yang dibulatkan adalah 3. Berdasarkan hasil tersebut maka aspek faktor Aspiration
customer dinyatakan baik dan penting.
4.
Rata-Rata
Rating 1 Aspek Indikator Faktor Hasil (R) yang dibulatkan adalah 3. Berdasarkan hasil tersebut maka aspek faktor Aspiration
customer dinyatakan baik dan penting.
C.
Rata-Rata
Rating Kuesioner Karyawan dan Kuesioner Customer
Tabel 1
Rating Kuesioner Karyawan dan Kuesioner Customer
No |
Faktor-Faktor Strategi Internal |
Kuesioner Karyawan (I) |
Kuesioner Customer (II) |
Rata-Rata Rating Kuesioner (I)
+� (II) |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1. 2. |
KEKUATAN (STRENGTHS) Aspek Pelayanan Aspek Fasilitas Aspek Biaya Aspek Pelayanan pada Masyarakat Aspek Organisasi Aspek Kesejahteraan dan Kinerja SDM Aspek Informasi Digital ASPIRASI (ASPIRATIONS) Aspek Produk Aspek Fasilitas |
3,2 2,9 3 2,7 3 3,2 3 3 3 |
3,4 3 3,3 0 0 0 0 2,9 2,9 |
3,3 3 3,2 2,7 3 3,2 3 2,9 2,9 |
Berdasarkan hasil perhitungan Rata-Rata Rating Aspek Indikator Faktor
Strategi Internal Kuesioner Karyawan dan Kuesioner Customer pada tabel di atas
maka dapat diketahui informasi sebagai berikut :
Rata-Rata
Rating Indikator Faktor Strategi Internal Kuesioner Karyawan dan Kuesioner Customer
adalah 3. Berdasarkan hasil tersebut maka aspek
faktor strategi internal dari keduanya dinyatakan baik dan penting.
Tabel 2
Rata-Rata Rating Tiap Aspek
Indikator Faktor Strategi Eksternal Kuesioner Karyawan dan Kuesioner Customer
No |
Faktor-Faktor Strategi Eksternal |
Kuesioner Karyawan (I) |
Kuesioner Customer (II) |
Rata-Rata Rating Kuesioner (I)
+� (II) |
1. 2. 3. 1. 2 |
PELUANG (OPPORTUNITY) Aspek Fasilitas Aspek Biaya Aspek Konsumen HASIL (RESULTS) Aspek Produk Aspek Digital Marketing |
3,1 3,1 0 3 3 |
3,3 0 3,3 0 2,8 |
3,2 3,1 3,3 3 2,9 |
Berdasarkan hasil perhitungan Rata-Rata Rating Aspek Indikator Faktor
Strategi Internal Kuesioner Karyawan dan Kuesioner Customer pada tabel di atas
maka dapat diketahui informasi sebagai berikut :
Rata-Rata Rating Indikator Faktor Strategi Eksternal
Kuesioner Karyawan dan Customer adalah 3. Berdasarkan hasil tersebut maka aspek faktor strategi internal dari
keduanya dinyatakan baik dan penting.
D.� Matriks IFE dan EFE
Matriks IFE dan matriks EFE dapat ditentukan sebagai berikut (bobot dari direktur)
:
1.
Matriks IFE
Matriks IFE digunakan untuk mengetahui
faktor-faktor internal lingkungan usaha. Lingkungan internal tersebut terdiri
dari kekuatan dan aspirasi yang dimiliki oleh Apotek Sehat Mandiri Cimahi.
Adapun penilaian yang dimaksud dalam skor bobot total IFE adalah KUAT
(3,0-4,0), SEDANG (2,0-2,99), LEMAH (1,0-1,99).
Berdasarkan hasil perhitungan Matriks IFE Apotek Sehat
Mandiri Cimahi dapat diketahui informasi sebagai berikut :
Total skor bobot Faktor Internal = 3,05, yang dapat
disimpulkan bahwa posisi Internal Apotek ada di posisi KUAT.
2.
Matriks EFE
Matriks EFE digunakan untuk mengetahui
faktor-faktor eksternal lingkungan usaha. Lingkungan internal tersebut terdiri
dari Peluang dan Hasil yang dimiliki oleh Apotek Sehat Mandiri Cimahi. Adapun
penilaian yang dimaksud dalam skor bobot total EFE adalah TINGGI (3,0-4,0),
SEDANG (2,0-2,99), RENDAH (1,0-1,99).
Berdasarkan
hasil perhitungan Matriks IFE Apotek Sehat Mandiri Cimahi pada tabel di atas
maka dapat diketahui informasi
sebagai berikut :
Total skor bobot Faktor Eksternal = 3,12, yang
dapat disimpulkan bahwa posisi Eksternal
Apotek ada di posisi TINGGI.
E. Membuat
Matriks IE
Total skor (bobot x rata2 rating) untuk tiap-tiap faktor
strategis internal (kekuatan dan aspirasi) dan faktor strategis eksternal
(peluang dan hasil) kemudian dirangkum. Untuk mendapat titik koordinat (x,y)
dalam posisi koordinat matriks IE dilakukan perhitungan selisih (kekuatan-
aspirasi) dan (peluang-hasil), sedangkan untuk mendapat posisi dalam matriks IE
9 sel kemungkinan, dilakukan perhitungan penjumlahan (kekuatan+aspirasi) dan
(peluang+hasil). Maka hasil nilai akhir untuk pembuatan matriks IE dapat
terlihat pada tabel sebagai berikut: �
Tabel 3
Koordinat Analisis Internal dan Eksternal Analisis SOAR
SOAR |
Total Bobot X rata-rata rating |
Faktor Internal |
|
Kekuatan (S) |
2,18 |
Aspirasi (A) |
0,87 |
total (kekuatan + aspirasi) |
3,05 |
selisih (kekuatan - aspirasi) |
����������������������� ��1,31 |
Faktor Eksternal |
|
Peluang (O) |
1,94 |
Hasil (R) |
1,18 |
total (peluang + hasil) |
3,12 |
selisih (peluang � hasil) |
0,76 |
Titik koordinat (x,y) |
(1,31 ; 0,76) |
Maka posisi
koordinat matriks IE berdasar perhitungan selisih skor :
Posisi koordinat
matriks IE berdasar perhitungan total skor :
Dari hasil kuesioner SOAR matriks IFE (skor 3,05)
dan EFE (skor 3,12), hasil matriks IE Apotek Sehat Mandiri Cimahi terlihat
berada di kuadran I, di mana strategi yang sesuai dengan posisi
pada sel I, II dan IV dalam 9 sel tersebut adalah Grow and Build agar
Apotek dapat mencapai titik maksimal, adapun �strategi yang dapat diaplikasikan oleh
Apotek yaitu Intensif �atau Integration,
dengan alternatif strategi yang dipilih adalah Strategi Intensif.
Selanjutnya berdasarkan indikator-indikator SOAR
(kekuatan, peluang, aspirasi dan hasil) yang telah ditentukan, maka dirangkum
semua hasil analisis kualitatif dan kuantitatif dari penelitian wawancara dan
kuesioner untuk dibuat Matriks SOAR. Berdasarkan hasil perhitungan
Matriks SOAR Apotek Sehat Mandiri Cimahi pada tabel di atas maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
Apotek Sehat Mandiri memiliki 7 alternatif strategi, terdiri dari:
1. Strategi 1/ SA-1, Menggunakan content creator/social media.
2. Strategi 2 /SA-2, Memakai kekuatan pelayanan kesehatan secara maksimal.
3. Strategi 3 /OA-3, Memberikan jaminan keaslian dan kualitas obat.
4. Strategi 4 /OA-4, Mengadakan penyuluhan kesehatan berkala.
5. Strategi 5/ SR-5, Menggunakan influencer untuk mempromosikan Apotek.
6. Strategi 6/ OR-6, Merutinkan pengadaan promo pada event� tertentu.
7. Strategi 7/ OR-7, Menggunakan berbagai e-commerce untuk pemasaran.
Selanjutnya setelah diperoleh beberapa alternatif strategi
yang saling memiliki keterkaitan antar alternatif, namun alternatif yang
diperoleh perlu dibobotkan karena tingkat kepentingan dari tiap alternatif
berbeda. Berdasarkan kondisi tersebut diperlukan suatu metode yang dapat
mengakomodasi terjadinya keterkaitan antar kriteria yaitu metode QSPM.
Berdasarkan hasil perhitungan Matriks QSPM Apotek Sehat Mandiri Cimahi pada 3 tabel di atas maka dapat disimpulkan Total
Attractiveness Score
(TAS) sebagai berikut :
1.
Nilai TAS S1 ��� = 3,7
2.
Nilai TAS S2 ��� = 2,85
3.
Nilai TAS S3 ��� = 2,6
4.
Nilai TAS S4 ��� = 1,95
5.
Nilai TAS S5 ��� = 3,2
6.
Nilai TAS S6 ��� = 3
7.
Nilai TAS S7 ��� = 3,4
Nilai Total Attractiveness
Score (TAS) tertinggi terletak pada alternatif strategi 1 dengan nilai
sebesar 3,7. Alternatif SA-1 adalah Menggunakan content
creator/social media untuk memberikan informasi mengenai keberadaan apotek
kepada customer yang diunggah di media sosial penjualan dalam bentuk
video atau foto mengenai informasi detail produk (harga, kandungan, kegunaan
serta cara pemakaian) dan juga informasi mengenai promosi atau diskon pada event
tertentu.Tentunya apabila
kemitraan tersebut dapat direalisasikan maka peluang Apotek Sehat Mandiri
Cimahi dalam meningkatkan penjualannya akan semakin besar. Hal ini karena
selain memanfaatkan penjualan secara offline, penjualan secara online telah
banyak digunakan untuk sarana menambah angka penjualan.
Kesimpulan
����������� Berdasarkan permasalahan dan tujuan dari penelitian serta dihubungkan
dengan hasil analisis dan pembahasannya, secara garis besar dibuat
kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut: 1) Perkembangan Bisnis Apotek Sehat Mandiri Kota
Cimahi sampai
saat ini masih beroperasi secara konvensional. 2) Dalam analisis SOAR
Apotek Sehat Mandiri Cimahi terdapat beberapa faktor kondisi lingkungan
Internal dan Eksternal, dimana
sesuai hasil
matriks IE berada di posisi growth oriented strategy dan kuadran I / grow
and build yaitu pilihan implementasi strategi intensif (strategi
pengembangan pasar, strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan produk). a) Strategi
pengembangan bisnis Apotek
Sehat Mandiri Cimahi di era digital berdasarkan hasil dari matriks SOAR adalah
strategi S-A, strategi O-A, strategi S-R dan strategi O-R yang menghasilkan 7
alternatif strategi. b) Strategi
prioritas dalam
pengembangan bisnis Apotek Sehat Mandiri Cimahi dari 7 alternatif strategi berdasarkan skor tertinggi (skor 3,7) dari hasil perhitungan Total
Attractiveness Score (TAS) matriks QSPM, yaitu menggunakan content creator/social
media untuk memberikan informasi mengenai Apotek.
BIBLIOGRAFI
Anomsari, A., Setyowati, L., & Kadarningsih, A. (2013). Peningkatan
dan Pemberdayaan Strategi Untuk Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Melalui
Program Pengembangan dan Pelatihan Departemen Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah
Jawa Tengah. Sustainable Competitive Advantage (SCA), 3(1).
Aprilius,
A., Kore, E. L. R., Risamasu, P. I. M., Setyawati, C. H., & Siamsa, S.
(2018). Strategy for Development of Small and Medium Micro Business Using SWOT
and Quantitative Strategic Planning Matrices (QSPM) Analysis (Case Study of
Panama Remake Restaurant). 1st International Conference on Social Sciences
(ICSS 2018), 1384�1387.
Ardianto,
K., Nuriska, F. P., & Nirawati, L. (2020). Pengaruh Kepercayaan dan Ulasan
Produk Terhadap Minat Beli Ulang Emina Pada Official Store Shopee di Kota
Surabaya. Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, 2(2), 1358�1858.
Avriyanti,
S. (2020). Peran e-commerce untuk meningkatkan keunggulan kompetitif di era
industri 4.0 (studi pada ukm yang terdaftar pada dinas koperasi, usaha kecil
dan menengah kabupaten tabalong). PubBis: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian
Administrasi Publik Dan Administrasi Bisnis, 4(1), 83�99.
Azima,
N. S., Furnamasari, Y. F., & Dewi, D. A. (2021). Pengaruh Masuknya Budaya
Asing Terhadap Nasionalisme Bangsa Indonesia di Era Globalisasi. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 5(3), 7491�7496.
David,
F. R. (2011). Strategic Management: Manajemen Strategis: Konsep (Buku-1;
Edisi-12). Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Juwita,
F. I. (2020). Penggunaan Internet dan Media Social Untuk Pelayanan Informasi
Obat Dibeberapa Apotek dan Puskesmas di Daerah Istimewa Yogyakarta (Studi
Pelayan Informasi Obat Pada Pasien Asma). Tesis Farmasi. Fakultas Farmasi,
Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Kemenkes
RI, 2014. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 75.
1�203.
Majid,
A., Ali, S., Iqbal, M., & Kausar, N. (2014). Prediction of human breast and
colon cancers from imbalanced data using nearest neighbor and support vector
machines. Computer Methods and Programs in Biomedicine, 113(3),
792�808.
Pearce,
J. A. (2013). II., & Richard B. Robinson.(2013). Manajemen Strategis.
Prabowo,
T. T. (2020). Memperebutkan ruang publik virtual: literasi, hoax, dan
perdamaian. Zahir Publishing.
Rahmawati,
H. N., Iqomh, M. K. B., & Hermanto, H. (2019). Hubungan Durasi Penggunaan
Media Sosial Dengan Motivasi Belajar Remaja. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ):
Persatuan Perawat Nasional Indonesia, 5(2), 77�81.
https://doi.org/10.26714/jkj.5.2.2017.77-81
Rochim,
A. A., & Bandiah, S. (2020). Pengaruh Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas IV di SDN 09 Kaba Wetan. ABDAU: Jurnal
Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 3(1), 64�79.
Sugiyono.
(2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono,
P. D. (2019). Metode Penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi,
R&d dan Penelitian Pendidikan). Metode Penelitian Pendidikan.
Wahyuni,
K. T. (2022). Pengaruh Struktur Modal terhadap Kinerja Perusahaan pada Saham
Industri Kesehatan di Bursa Efek Indonesia. JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu
Pendidikan, 5(5), 1374�1381.
Watkins
Jr, C. E. (2011). Does psychotherapy supervision contribute to patient
outcomes? Considering thirty years of research. The Clinical Supervisor,
30(2), 235�256.
Wirawan,
P. E., Sudjana, I. M., Arianty, A. A. A. A. S., & Dewi, I. G. A. M. (2022).
A Implementasi Strategi Bertahan dan Berkembang Wisata Kuliner di Era New
Normal:-. Jurnal Manajemen Perhotelan Dan Pariwisata, 5(2), 152�162.
Zamista,
A. A., & Hanafi. (2019). Analisis SOAR pada Strategi Pemasaran di Industri
Jasa Finance SOAR Analysis on Marketing Strategies in the Finance Services
Industry. Jurnal Ilmu Manajemen, 6(1), 11�24.
Copyright
holder: Cynthia Imadiyar P, Muhardi, Ima
Amaliah (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia |
This article
is licensed under: |