Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia �p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 11, November 2022
ANALISIS MANAJEMEN RISIKO
(STUDI KASUS PADA PROYEK RENOVASI FASAD HOTEL ATRIA SERPONG)
Taufiq
Niko Purbayu, Nusa
Setiani Triastuti
Universitas Tama Jagakarsa, Indonesia
E-mail: [email protected], [email protected]
Abstrak
Hotel
Atria Serpong telah diresmikan semenjak tahun 2010, dalam hal memenuhi konsep
stylish sehingga pada tahun 2021 fasad dari Hotel Atria Serpong mulai di
Renovasi. Proyek fasad dengan ketinggian 48,25 meter ini adalah pekerjaan yang
sangat berisiko. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan
tujuan dapat mengidentifikasi jenis-jenis risiko dan akibat dari setiap
pekerjaan, level risiko, pencegahan risiko dan cara melakukan pengawasannya
agar pekerjaan dapat berjalan aman, nol kecelakaan dan kegagalan kerja. Dalam
penentuan tingkat risiko, peneliti menggunakan alat olahan data berdasarkan matrikulasi
dari Permen PUPR No.10 thn.2021, dengan rataan dan validitas menggunakan
Software SPSS v.12. Data kuisioner yang diambil dari 30 responden �adalah 4 karyawan kontraktor dengan latar
belakang Sarjana, 23 pekerja kontraktor dengan latar belakang < SLTA, 1
mandor dengan latar belakang SLTA dan 2 engineering hotel dengan latar belakang
Sarjana dan SMK. Dengan adanya data yang tidak valid sebanyak 9%, disebabkan salah
satunya pendidikan responden oleh karena itu peneliti memvalidkan dengan data
validitas engineering berupa foto dokumentasi. Jenis risiko yang akan terjadi
adalah jatuh dari ketinggian dan akibatnya adalah cidera sampai dengan
kematian. Tingkat Risiko yang dihasilkan dari yang tingkat tinggi sampai dengan
sedang adalah pekerjaan pembongkaran struktur baja, cat dinding luar,
pemasangan struktur rangka atap, pembongkaran signage dan pemasangan sirip acp.
Respon risikonya adalah dengan mengadakan pengarahan secara rutin, penggunaan
Apd, menjalankan SOP proyek dan dilakukan pengawasan setiap saat.
Kata Kunci: Renovasi, Permen PUPR, Tingkat Risiko.
Abstract
Hotel Atria Serpong has
been inaugurated since 2010, in terms of fulfilling the stylish concept so that
in 2021 the fa�ade of Hotel Atria Serpong began to be renovated. The fa�ade
project with a height of 48.25 meters is a very risky job. Therefore, researchers
are interested in conducting research with the aim of identifying the types of
risks and consequences of each job, risk levels, risk prevention and how to
supervise so that work can run safely, zero accidents and work failures. In
determining the level of risk, researchers used data processing tools based on
matriculation from PUPR Regulation No.10 of 2021, with flatness and validity
using SPSS v.12 Software. The questionnaire data taken from 30 respondents were
4 contractor employees with undergraduate backgrounds, 23 contractor workers
with high school < backgrounds, 1 foreman with high school backgrounds and 2
hotel engineering with undergraduate and vocational backgrounds. With the
invalid data as much as 9%, due to one of the respondents' education, therefore
the researcher validates with engineering validity data in the form of photo
documentation. The type of risk that will occur is falling from a height and
the result is injury to death. The
resulting risk level from high to moderate level is the demolition of steel
structures, exterior wall paint, installation of roof truss structures,
demolition of signage and installation of acp fins. The risk response is to
hold regular briefings, use PPE, carry out project SOPs and supervise at all
times.�
Keywords:
renovation, PUPR candy, risk level.
Pendahuluan
Seiring dengan banyaknya
pembangunan Hotel pada area gading serpong�
sehingga Hotel Atria Serpong yang telah di resmikan semenjak� tahun 2012�
dengan 12 lantai dan ketinggian 48,25 meter ini perlu melakukan
perbaikan atau renovasi khusus pada bagian Fasad agar dapat tetap menarik dan
tidak ketinggalan jaman. Adapaun jenis pekerjaan renovasi fasadnya adalah pengecatan
ulang dinding luar, pembongkaran baja crown dan selendang, pembongkarang
signage, pemasangan struktur dan finishing crown dan pemasangan sirip acp
vertikal.
Proyek beresiko tinggi dikarenakan pekerjaan
100% bekerja pada ketinggian, akibat dari pekerjaan tersebut bisa cidera, patah
tulang sampai dengan kematian. Oleh karena itu, dalam hal� mencegah, menghindari, mengurangi dan
mengendalikan risiko kecelakaan kerja dan kegagalan dalam mutu pekerjaan, perlu
diadakannya suatu analisa manajemen risiko pada pekerjaan tersebut yang
melibatkan manusia, peralatan, material dan lingkungan.
Tujuan Penelitian adalah dapat
mengidentifikasi sebagai berikut : (1) Jenis-jenis risiko dan akibat pada
masing-masing pekerjaan di Proyek tersebut. (2) Kategori/ tingkat risiko pada
masing-masing pekerjaan di Proyek tersebut. (3) Cara respon/ mengatasi/ pencegahan risiko pada Proyek tersebut. (4) Cara melakukan pengawasan dan pengendaliannya.
Dasar Teori
Risiko proyek Adalah sebagai suatu penjabaran
terhadap konsekuensi yang tidak menguntungkan secara finansial maupun fisik sebagai
hasil dari keputusan yang diambil atau akibat kondisi lingkungan di lokasi kegiatan suatu
kegiatan (Efrizon, 2014). Jika dikaitkan dengan dengan konsep peluang, risiko
adalah peluang terjadinya kondisi yang tidak diharapkan dengan semua
konsekuensi dan ketidakpastian yang muncul sehingga dapat menyebabkan
keterlambatan, kegagalan Proyek dan kecelakaan kerja.�
Jenis
� jenis
Risiko
Menurut
Supriono (2014) resiko dibagi menjadi :
1) Risiko
material dan peralatan
2) Risiko
tenaga kerja
3) Risiko
pelaksanaan
4) Risiko
desain
5) Risiko
alam
Identifikasi
Risiko
Membedakan risiko-risiko apa saja
yang berpengaruh dalam suatu proyek untuk kemudian karakteristiknya
didokumentasikan. Dapat dikatakan bahwa identifikasi risiko merupakan suatu
proses mengenali risiko, serta mengkategorikan risiko-risiko tersebut
berdasarkan sumbernya ataupun dampak yang ditimbulkan terhadap sasaran proyek,
untuk selanjutnya dilakukan analisis atau penilaian risiko serta respon maupun
tindakan mitigasi.
Risiko Kualitatif Analisis Adalah analisa yang dilakukan
berdasarkan aspek kualitas dari setiap pekerjaan, meneliti faktor-faktor risiko
dari suatu metode pekerjaan yang akan menyebabkan suatu akibat dari kualitas
pekerjaan.
Risiko Kuantitatif
Analisis
Analisa
yang dilakukan berdasarkan aspek kuantitas/ penetapan tingkat resiko pekerjaan.
Dalam hal memastikan bahwa pekerjaan
pada Proyek ini adalah mempunyai tingkat berisiko besar, sedang atau kecil pada
masing-masing setiap pekerjaannya maka, mengacu pada Permen PUPR No. 10 Tahun
2021 dalam Penetapan Tingkat Risiko Pekerjaan berdasarkan perkalian antara
Kekerapan dan Akibat. untuk mengukur kategori risiko dari pekerjaan
tersebut, dengan tujuan agar pekerjaan dapat terdeteksi dari dini, berjalan
aman dan tidak menyebabkan kecelakaan dan kegagalan.
Respon Risiko
Cara
� cara yang ditetapkan atau diambil untuk mencegah, mengurangi dan
meminimalisir risiko (potensi dan akibat) terjadinya kecelakaan kerja dan
kegagalan konstruksi.
Metode Kerja Konstruksi
Adalah suatu proses keteknikan atau tahapan dari
suatu kegiatan pekerjaan yang sistematis dan terencana. Dengan tujuan untuk
menciptakan suatu produk konstruksi dengan melibatkan unsur tenaga kerja,
peralatan dan bahan dari tahap awal sampai dengan akhir. Suatu pekerjaan
sebelum dimulai wajib dilakukan penjabaran mengenai metode kerja, agar
pekerjaan dapat terencana dan terhindar dari resiko kecelakaan kerja dan
kegagalan konstruksi.� �Metode konstruksi� pada setiap proyek biasanya berbeda beda
karena dipengaruh oleh lingkungan, sumber daya manusia dan peralatan.
Keselamatan Konstruksi
Segala kegiatan keteknikan untuk mendukung pekerjaan
konstruksi dalam mewujudkan pemenuhan Standart Keamanan, Keselamatan, Kesehatan
dan Keberlanjutan yang menjamin keselamatan keteknikan konstruksi, keselamatan
dan kesehatan tenaga kerja, keselamatan publik dan keselamatan lingkungan
(Permen PUPR-10, 2021).
Kajian
Penelitian Terdahulu
1.
Wenhe Tang, Maoshan Qiang, Colin
F.Duffield, David M Young, Yourmei Lu (2014), Universite Laval, Quebec,
Canada, Risk Management in the Chinese Construction Industry. �Pentingnya
risiko proyek, penerapan teknik manajemen risiko dan hambatan manajemen
risiko�.
2.
Alfredo Del Cano, M Pilar De La Cruz
(2002), Integrated Metodology for Project Risk Management, �Pentingnya
manajemen risiko dalam suatu proyek dapat mrmbantu konsultan dalam mengurangi
ketidakpastian�.
3.
Alan Nicholson (2018), Road Safety
: Risk Management Perspective, �Manajemen risiko transportasi menyampaikan
begitu pentingnya faktos manusia dalam keselamatan dan dengan komunikasi dapat
menghindari terjadinya kecelakaan.
4.
Maria Krechowicz, Ph.D., (2019),
Comprehensive Risk Management in Horizontal Directional Drilling Projects, �
Dengan Analisa manajemen risiko, penting bagi para manajer dapat mengetahui
risiko sejak dini dan dapat mengurangi bahaya atau risiko yang akan terjadi�.
Metode Penelitian�
Adapun
langkah-langkah penelitian adalah :
1. Pengambilan data primer berupa perencanaan penyebaran kuisioner dari 30 responden, 4 orang Sarjana karyawan kontraktor, 1 orang� sarjana chief engineering Hotel, 2 orang SMK sebagai asisten chief engineering dan mandor, dan 23 orang pekerja proyek ; data primer berupa foto-foto pekerjaan, metode kerja kontraktor dan interview langsung dengan pekerja kontraktor. Pengambilan data sekunder seperti penggunaan aplikasi Microsoft office, Spss v.12, modul perkuliahan, jurnal, Permen PUPR no.10 thn.2021 dan daftar pustaka lain.
2. Melakukan identifikasi pekerjaan berdasarkan skup pekerjaan kontraktor.
3. Analisa kualitatif, yaitu melakukan analisa secara kualitas dengan meneliti dari setiap metode pekerjaan sehingga dapat mengetahui identifikasi risiko yang ada dari setiap metode pekerjaan termasuk didalamnya melakukan pengetesan material (test tarik tumpuan gondola, tes tarik stek besi Hilti d16, tes tarik wire rope gondola dan tes beban rangka acp),� pengolahan data quesioner dengan tanya jawab secara langsung (kuisioner terbuka).
4. Analisa kuantitatif, untuk mengetahui tingkat risiko dengan menggunakan
instrumen yang bersumber Permen PUPR No.10, Thn. 2021, dengan mengalikan
tingkat kekerapan/ sebab dan akibat, seperti matrik dibawah ini:
Keterangan
1
� 4 �� : Tingkat Risiko Kecil. 5
� 12 : Tingkat Risiko Sedang. 15
� 25 ���������� : Tingkat Risiko Besar.
,dengan
mengambil nilai rataan dan validitas dengan menggunakan software Spss v.12 sehingga
dapat diketahui tingkat risiko pada masing-masing pekerjaan dan melakukan
evaluasi pekerjaan tingkat risiko prioriatas agar dapat diketahui pekerjaan
yang sangat berbahaya.
5. Respon risiko, melakukan respon dari risiko yang ada, dengan membuat langkah-langkah
tindakan pencegahan agar kecelakaan dan kegagalan dapat dicegah, dihindari dan
dikurangi.
6. Melaksanakan dan pengawasan dengan penyampaian sebab dan akibat kepada
pekerja secara rutin agar kecelakaan dan kegagalan dapat dicegah, dihindari dan
dikurangi.
7. Kesimpulan dan saran.
Pengambilan Data
Primer
Dikarenakan
jumlah pekerja proyek adalah sebanyak 23 orang maka, rencana metode penarikan
sampel secara langsung dan penuh yaitu pengambilan seluruh populasi menjadi
sampel (Sugiyono 2012), obeservasi, wawancara dan kuisioner dari responden.
Grafik dibawah ini
merupakan sumber data sebaran kuisioner penelitian :
Identifikasi
Pekerjaan
1. Pengecatan ulang fasad dinding luar.
2. Pembongkaran struktur baja dan acp existing.
3. Pemasangan baru rangka sirip acp dan acp vertikal.
4. Pembongkaran signage existing.
5. Pemasangan struktur rangka pipa dan hollow di atap.
Analisa Kualitatif
Berdasarkan
observasi dari metode kerja kontraktor dan wawancara, didapatkan variabel sebab
dan akibat (risiko) dari setiap pekerjaan dengan mengkategorikan dari sumber
daya material, peralatan, pekerja dan lingkungan. Dari risiko yang didapatkan,
agar tidak terjadi kecelakaan dan kegagalan kerja konstruksi maka dilakukan
juga pengetesan tarik wire rope gondola, tes tarik beton existing tumpuan
gondola, tes tarik besi chemical anchore dan tes penetran pada las.
Analisa Kuantitatif
Validitas
Validitas
adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen (alat ukur) mampu mengukur
apa yang ingin diukur. Suatu butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai
koefisien korelasi pearson yang dihitung lebih besar dari nilai tabel koefisien
korelasi pearson� (Rhitung
> Rtable).
Nilai Rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total
Correlation dan untuk nilai Rtabel �= �0,306 sesuai tabel dengan α = 0,05 ; n =
30; df = n-2.
Dari
pengukuran validitas dengan menggunakan software Spss v.12, ditemukan 16
pertanyaan dengan jawaban yang tidak valid, diantaranya adalah :
Tabel 1
Hasil Perhitungan Software
SPSS
No |
Pekerjaan, Faktor, Pertanyaan |
R hitung |
R tabel |
Keterangan |
|
Cat dinding luar |
|
|
|
1 |
Peralatan-sebab X2.1 |
0,215 |
0,306 |
Tidak valid |
2 |
Pekerja-sebab X3.1 |
0,192 |
0,306 |
Tidak valid |
3 |
Pekerja-sebab X3.3 |
0,043 |
0,306 |
Tidak valid |
4 |
Pekerja-Akibat Y3.3 |
0,177 |
0,306 |
Tidak valid |
5 |
Pekerja-Akibat Y3.6 |
0,159 |
0,306 |
Tidak valid |
6 |
Lingkungan-Akibat Y4.1 |
0,079 |
0,306 |
Tidak valid |
2 |
Pekerjaan� bongkaran baja |
|
|
|
|
Pekerja-Sebab X3.2 = 0,16 |
0,16 |
0,306 |
Tidak valid |
|
Pekerja-Akibat Y3.2 = -0,131 |
-0,131 |
0,306 |
Tidak valid |
3 |
Pekerjaan pemasangan rangka sirip acp dan acp |
|
|
|
|
Material-Sebab X1.4 = 0,047 |
0,047 |
0,306 |
Tidak valid |
|
Lingkungan-Sebab X4.1 = 0,017 |
0,017 |
0,306 |
Tidak valid |
|
Lingkungan-Sebab X4.3 = 0,288 |
0,288 |
0,306 |
Tidak valid |
|
Lingkungan-Akibat Y4.1 = 0,00 |
0,00 |
0,306 |
Tidak valid |
4 |
Pekerjaan pembongkaran Signage existing |
|
|
|
|
Lingkungan-Sebab X4.1 |
0,269 |
0,306 |
Tidak valid |
5 |
Pemasangan struktur
crown dan kisi-kisi hollow |
|
|
|
|
Peralatan-Sebab X2.1 |
0,285 |
0,306 |
Tidak valid |
|
Peralatan-Sebab X2.3 |
0,079 |
0,306 |
Tidak valid |
|
Peralatan-Akibat Y2.3 |
0,252 |
0,306 |
Tidak valid |
Evaluasi Risiko
Dari
hasil survey dan telah dilakukan analisa deskriptif dengan menganbil nilai
rataan dengan mengalikan sebab dan akibat lalu memplotkan pada matrikulasi
Permen PUPR No.10, Thn. 2021, didapatkan evaluasi risiko yang berisi tingkat/
level pekerjaan berisiko seperti grafik dan tabel dibawah ini :
Respon Risiko
Setelah
diketahui tingkat risiko dari masing-masing pekerjaan dan faktornya. Agar
pelaksanaan dan pengawasan dapat berjalan sesuai dengan prioritas tingkat
risikonya, maka dibuatlah respon risiko dari 2 tingkat terbesar dalam
masing-masing pekerjaan tersbut, sesuai dengan tabel dibawah ini :
Validitas
Engineering
Validitas
Engineering dilakukan untuk mem-Validkan data dari Respon Risiko yang telah
dilakukan dan data � data yang tidak valid dari Analisa atau validitas� statistik.
Pelaksanaan, Pengawasan dan Kontrol
Dalam melakukan pelaksanaan dilapangan agar terhindar dari risiko � risiko kecelakaan dan kegagalan dalam bekerja maka wajib dilakukan terlebih dahulu pengarahan atau briefing sebagai tindakan pencegahan dan pengendalian terhadap risiko bahaya yang akan terjadi. Baik dari sisi kesehatan, keselamatan dan kualitas pekerjaan.
Pada
saat proses pelaksanaan konstruksi penting sekali dilakukan proses
pengawasan dengan tujuan agar risiko � risiko yang sudah diidentifikasi dapat
dicegah, dikurangi dan dikendalikan, baik dari segi Kesehatan, keselamatan dan keberlanjutan
dalam suatu kegiatan konstruksi. Dengan pengawasan, kita dapat mengontrol
metode kerja, sumber daya yang ada, baik dari pekerja,
peralatan , material dan lingkungan.
Tentunya dengan menjalankan
standart operasional prosedur dengan adanya ijin kerja, persetujuan material,
gambar dan metode kerja sebagai pedoman pengawasan, kita dapat mengawasi dan
mengontrol kegiatan konstruksi
agar
dapat tetap selamat dan tepat biaya, waktu dan mutu.
Kesimpulan
Pembongkaran Struktur
Baja menempati urutan pertama risiko tinggi, cat dinding luar menempati urutan
kedua, pemasangan struktur atap & hollow kisi-kisi menempati urutan ketiga,
pembongkaran signage menempati urutan ketiga dan pemasangan sirip acp menempati
urutan ke empat dalam pekerjaan berisiko.�
Mengidentifikasi
Risiko dari suatu pekerjaan dari berbagai jenis faktor dan kekerapan atau sebab
sehingga dapat menimbulkan suatu akibat pada nantinya merupakan suatu Tindakan
Pencegahan agar tercipta zero kecelakaan dan zero kegagalan harus dilakukan
dengan seksama.
Validasi
engineering dilakukan untuk menunjukkan upaya pencegahan sudah dilakukan.
Tindakan
Pelaksanaan, Pengawasan dan Kontrol Pekerjaan harus dilakukan secara Rutin,
agar akibat dari� Indentifikasi Risiko
dapat di cegah agar dapat zero kegagalan dan kecelakaan.
Validasi
hasil Spss v.12 menunjukkan ada 16 instrumen pertanyaan yang tidak valid (9%
dari 174 pertanyaan), ketidak validan ini dapat disebabkan karena tingkat
pendidikan responden rendah sehingga responden tidak konsisten atau menjawab
dengan malas atau tidak nyambung, responden tidak paham atau mengerti dari
pertanyaan yang diberikan sehingga memberikan jawaban asal-asalan, responden
merasa pekerjaan yang dilakukan sudah aman sehingga nilai jawaban rendah.
Hasil
dari penelitian ini memberikan hasil posotip yaitu pada proses pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan berakhirnya pelaksanaan pekerjaan menghasilkan �nol�
kecelakaan dan kegagalan kerja.
BIBLIOGRAFI
Alan Nicholson. (2018). Road
Safety : Risk Management Perspective. ASCE Journal.
Ervianto,
Wulfram I. (2005). Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta : ANDI.
John E. Schaufelberger. (2005).
Risk Management On Build Operate Transfer Project. ASCE Journal.
KATO, NK-1600. Fully
Hydraulic Truck Crane Specification. Kato Works.Co., Ltd.
Kendrick,
Tom, (2003). Identifying and Managing Project Risk. New York : AMACOM.
Maria Krechowicz, Ph.D.
(2019). Comprehensive Risk Management in Horizontal Directional Drilling
Projejcts. ASCE Journal.
Marimin,
(2004). Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta :
Grasindo.
Nusa Septiani (2021).
Modul Mata Kuliah Manajemen Risiko. Universitas Tama Jagakarsa.
Permen Ketenaga Kerjaan No. 8, (2020), Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pesawat Angkat dan Angkut.
Permen PUPR No. 10, (2021), Pedoman Sistem manajemen
Keselamatan Konstruksi.
Permen PUPR No.4, ((2014), Pedoman Sistem Manajemen
Konstruksi
Project Management Body Of Knowledge, (2017), 6th Edition.
Santoso, Singgih.
(2001). SPSS Versi 10. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Xianbo
Zhao., Bon-Gang Hwang., Sui Pheng Low. (2013). Investigating Enterprise Risk
Management Maturity in Construction Firms. ASCE Journal.
Copyright holder: Taufiq Niko Purbayu, Nusa Setiani Triastuti (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed under: |