Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No.
6, Juni 2023
Implementasi Program Stategis Pembangunan Kampung
Terhadap Pembangunan Infrastruktur di Kampung Yewena Distrik Depapre Kabupaten Jayapura
Terianus L. Safkaur
Universitas Cenderawasih, Jayapura, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Pembangunan
di papua sangat kompleks, bahkan diwarnai dengan berbagai paradoks. Masyarakat
Papua diibaratkan sebagai masyarakat yang sementara berada dalam kapsul sang
waktu (The Capsule Of Time). Semua masyarakat papua yang berada didalam The
Capsule Of Time, memiliki hak yang sama untuk menikmati pembangunan yang
bermartabat dan bermutu dan tidak ada satupun diantara mereka yang diabaikan,
sehingga muncul pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: (1). Bagaimana kita bias
melakukannya? (2). Bagaimana kita bias bertindak adil bagi semua, tetapi pada
saat yang sama peka terhadap karakteristik-karakteristik social dan ekonomi yang
melekat pada setiap tingkat pembangunan kebudayaan masing-masing. Tujuan
penelitian ini, (a). Untuk mengetahui kondisi implementasi program PROSPEK
terhadap peningkatan pembangunan infrastruktur pada kampung Yewena Distrik
Depapre Kabupaten Jayapura. (b). Untuk mengetahui manfaat yang dirasakan oleh
masyarakat dari peningkatan pembangunan infrastruktur pada Kampung Yewena
Distrik Depapre Kabupaten Jayapura. Metode penelitian diarahkan pada jenis
penelitian kuantitatif, namaun penelti memadukan dengan data kualitatif dengan
tujuan agar validasi data lebih lengkap dan sah. Memadukan metode kualitatif
dan kuantitatif memiliki pendekatan tertentu dalam kegiatan penelitian harus
didasari bahwa akan memiliki konsekuensi tersendiri sebagai proses yang harus
diikuti secara konsisten dari awal sampai akhir sehingga tepat sasaran dalam
pengambilan data, maka validitas dan reabilitas data tidak menjadi bahan
perdebatan. Populasi dan sampel, diambil dari jumlah penduduk kampung Yewena
serta sampel yang dipilih peneliti yaitu 30 orang yang dianggap memahami
kondisi dan fenomena masalah penelitian ini. Teknik pengumpulan data yaitu : -
Studi Kepustakaan (library research), - Penelitian Lapangan (field research) : (1)
Pengamatan (Observasi), (2) Wawancara (interview), dan (3) Angket (Quiesioner).
Teknik pengolahan data yaitu melalui (1) Perbaikan (Editing), (2) Pengkodean
(Coding), (3) Penyusunan (Tabulating). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
variabel implementasi kebijakan program Prospek sangat baik, hal ini dibuktikan
dengan jawaban respenden cenderung memberikan jawaban ��ya� karena variabel
diatas dapat dilihat dari indikator �komunikasi� sangat baik, begitu pula
indikator� �sumber daya�, dan indikator
�disposisi, serta indikator �struktur birokrasi� cenderung sangat baik juga. Hal
demikian terjadi pula pada variabel pembangunan infrastruktur, Bertolak dari
diagram 2 di bawah ini, hasil rata-rata analisis variabel pembangunan
infrastruktur menunjukan bahwa presentase tertinggi berada pada kategori �Ya�
dapat dikatakan bahwa variabel pembangunan infrastruktur dikampung Yewena sudah
sangat efektif. Jika kita lihat dari indikator prasarana umum, prasarana
pendidikan, prasarana kesehatan, dan prasarana transportasi rata-rata mendapat
kategori ��a�.
Kata Kunci: implementasi; prospek; pembangunan; infrastruktur
Abstract
Development in Papua is very complex, even tinged
with various paradoxes. The Papuan people are likened to a society that is
temporarily in a time capsule (The Capsule Of Time). All Papuan people who are
in The Capsule Of Time, have the same rights to enjoy dignified and quality
development and none of them are neglected, so the following questions arise:
(1). How can we do it? (2). How can we act fairly for all, but at the same time
be sensitive to the social and economic characteristics inherent in each level
of cultural development. The purpose of this research, (a). To find out the
condition of the implementation of the PROSPEK program towards increasing
infrastructure development in Yewena Village, Depapre District, Jayapura
Regency. (b). To find out the benefits felt by the community from increased
infrastructure development in Yewena Village, Depapre District, Jayapura
Regency. The research method is directed at quantitative research types, but
researchers combine it with qualitative data with the aim that data validation
is more complete and valid. Combining qualitative and quantitative methods with
a certain approach in research activities must be based on that it will have
its own consequences as a process that must be followed consistently from start
to finish so that it is right on target in data collection, so the validity and
reliability of the data is not a subject of debate. The population and sample
were taken from the population of Yewena village and the sample chosen by the
researcher was 30 people who were considered to understand the conditions and
phenomena of this research problem. Data collection techniques are: - Library
research, - Field research: (1) Observation, (2) Interview, and (3)
Questionnaire. Data processing techniques are through (1) Editing, (2) Coding,
(3) Tabulating. The results of this study indicate that the implementation
variable for the Prospect program policy is very good, this is evidenced by the
respondents' answers tending to give the answer "yes" because the
variables above can be seen from the "communication" indicator which
is very good, as well as the "resources" indicator, and the
"resources" indicator. disposition, as well as indicators of
"bureaucratic structure" tend to be very good too. This also happens
with the infrastructure development variable. Starting from diagram 2 below,
the average results of the analysis of infrastructure development variables
show that the highest percentage is in the "Yes" category. It can be
said that the infrastructure development variable in Yewena village has been
very effective. If we look at the indicators for public infrastructure,
education infrastructure, health infrastructure, and transportation
infrastructure, the average category is "�a".
Keywords:
implementation; prospects;
development; infrastructure
Pendahuluan
Sesuai dengan tujuan Negara Republik Indonesia sebagaimana
tertuang dalam pembukaan UUD 1945 menegaskan bahwa Negara patut melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Pernyataan
tersebut mengandung makna bahwa Negara harus melindungi seluruh Warna Negara
Indonesia (WNI) dari segala bentuk ancaman baik itu ancaman perang, bencana
kelaparan dan lain sebagainya tanpa terkecuali.
Demi melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia pemerintah perlu mengambil kebijakan-kebijakan yang menyentuh
langsung pada kebutuhan public mana yang harus diambil perlu diperhatikan
masalah, kebutuhan dan aspirasi dari masyarakat yang seharusnya dilayani.
Sebagai mana Provinsi Papua dengan karakteristik wilayah
yang luas dan penduduknya � 80% hidup miskin dan terbelakang ditambah lagi
kondisi geografis yang bergunung- gunung dan susah dijangkau, apabila bisa
dijangkau maka biayanya akan sangat mahal.
Dengan demikian, maka masalah pembangunan di papua sangat
kompleks, bahkan diwarnai dengan berbagai paradoks. Masyarakat Papua
diibaratkan sebagai masyarakat yang sementara berada dalam kapsul sang waktu (The Capsule Of Time). Kapsul itu ibarat
sebuah kendaraan raksasa yg terus maju dalam lintasan waktu namun didalamnya
menampung sejumlah orang dalam tingkat perkembangan kebudayaan dan kemajuan
masyarakat yang berbeda. Ada yang hidupnya masih sangat tradisional dan tidak
sedikit yang sudah merupakan bagian dari kehidupan modern yang berteknologi
tinggi yang sama dengan masyarakat maju manapun di dunia ini.
Semua masyarakat papua yang berada didalam The Capsule Of Time, memiliki hak yang
sama untuk menikmati pembangunan yang bermartabat dan bermutu dan tidak ada
satupun diantara mereka yang diabaikan, sehingga muncul pertanyaan-pertanyaan
sebagai berikut: (1). Bagaimana kita bias melakukannya? (2). Bagaimana kita
bias bertindak adil bagi semua, tetapi pada saat yang sama peka terhadap
karakteristik-karakteristik social dan ekonomi yang melekat pada setiap tingkat
pembangunan kebudayaan masing-masing.
Untuk menjawab masalah tersebut, maka Gubernur dan Wakil
Gubernur terpilih periode 2013-2023 yaitu bapak Lukas Enembe, S.IP dan bapak
Klemens Tinal, SE menemukan dan mengembangkan inovasi dan terobosan. Inovasi
adalah proses dan cara baru dalammenyelesaikan masalah yang dihasilkan melalui
proses berpikir kreaktif maka kemiskinan dapat dikalahkan dengan bertindak
cerdas dan inovatif, serta menerapkan terobosan-terobosan yang jitu. Sehingga
muncullah pemikiran bahwa pembangunan yang dilakukan di Papua harus berfokus
pada manusia atau yang disebut dengan Program Strategis Pembangunan Kampung
(PROSPEK). Program ini dijalankan dengan asumsi bahwa sebagian besar penduduk
asli Papua berada di kampung-kampung. Hal ini sejalan dengan amanat UU No.21
Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus) yang mensyaratkan pemberdayaan orang
asli Papua, dengan mengkucurkan dana segar �Block
grant� sebesar Rp 100.000.000,- pertahun untuk setiap� kampung.
Secara hukum (yuridis)
kita dapat melihat adanya keberpihakan dengan UU No.21 tahun 2001, dari sisi
pendanaan (finansial) kita dapat
melihat adanya dukungan dari pemerintah berupa pengkucuran dana segar �Block grant�. Namun dalam kenyataannya keberhasilan
implementasi kebijakan dipengaruhi oleh banyak variable (faktor) dan masing-
masing variabel saling berhubungan antara satu sama lain, sebagimana
dikemukakan oleh George C. Edward III (1980). Dalam pandangannya implementasi
kebijakan dipengaruhi oleh 4 variabel yakni (1). Komunikasi; (2). Sumber Daya;
(3). Disposisi dan (4). Struktur Birokrasi.
Kampung yewena adalah salah satu kampung di Distrik Depapre
Kabupaten Jayapura yang juga mendapat pengucuran dana segar �Block grant� sebesar Rp 100.000.000,-
pertahunnya. kampung Doromena resmi dibentuk pada tanggal 13 Mei 2008 yang
merupakan pemecahan menjadi 2 kampung yaitu kampung Yewena dan kampung
Doromena. Dilihat dari kondisi infrastruktur yang belum ada ketersediaan air
bersih yang terbatas karena fasilitas air minum yang dibangun oleh Yayasan
Pengembangan Masyarakat Desa (YPMD) mulai rusak sehingga ada masyarakat yang
rumahnya agak jauh dari sumber air tidak dapat menggunakan sarana air bersih
dan belum adanya fasilitas Mandi cuci Kalkus (MCK) yang memadai, disebabkan
kurang tersedianya air bersih.
Berdasarkan latar belakang inilah. Penulis merasa penting
untuk menjadikan hal ini sebagai suatu masalah yang tertuang dalam bentuk
proposal dengan judul �Implementasi Program Strategis Pembangunan Kampung
(PROSPEK) terhadap pembangunan infrastruktur Di Kampung Yewena Distrik Depapre
Kabupaten Jayapura�.
Metode
Penelitian
1. Jenis Penelitian
Arah
penelitian ini lebih fokus pada jenis penelitian kuantitatif. Namaun penelti
memadukan dengan data kualitatif dengan tujuan agar validasi data lebih lengkap
dan sah. Memadukan metode kualitatif dan kuantitatif memiliki pendekatan tertentu
dalam kegiatan penelitian harus didasari bahwa akan memiliki konsekuensi
tersendiri sebagai proses yang harus diikuti secara konsisten dari awal sampai
akhir sehingga tepat sasaran dalam pengambilan data, maka validitas dan
reabilitas data tidak menjadi bahan perdebatan.
Terkait dengan itu, maka perlu diketahui bahwa baik
penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif masing-masing memiliki
kekurangan dan kelebihan oleh karena itu akan sangat komprehensif bila keduanya
saling melengkapi. (Julia Brannen, 2005 :23).
2.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat
Kampung Yewena dimana masyarakat/penduduk yang menjadi subjek dalam penelitian
ini berjumlah 528 orang. Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan
diteliti dan dianggap dapat menggambarkan populasi (Suhartono, 1995: 57).
Lihat Ulber Silalahi, 2009:272. Teknik pengambilan
sampelnya dilakukakan dengan cara purposive (bertujuan), dimana Purposive
sampling merupakan pemilihan siapa subjek yang ada dalam posisi terbaik untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan. Karena itu, menentukan subjek atau
orang-orang terpilih harus sesuai dengan ciri-ciri khusus yang dimilki oleh
sampel itu. Jadi dalam penelitian ini penulis memilih sendiri orang-orang yang
dirasa dapat memberikan data (informasi) secara maksimal, diantara:
Tabel 1
Tanggapan Responden Berdasar Unsur-Unsur
Nomor |
Unsur Responden |
Jumlah |
Keterangan |
1 |
Pemerintah Kampung |
6 orang |
|
2 |
Tokoh Masyarakat |
6 orang |
|
3 |
Tokoh Adat |
6 orang |
|
4 |
Petugas PNPM Mandiri-Prospek |
2 0rang |
Pendamping |
5 |
Masyarakat Kampung Yewena |
10 orang |
|
Jumlah |
30 0rang |
|
3.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data yang relevan, maka teknik yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a) Studi
Kepustakaan (library research)
Merupakan salah satu teknik pengumpulan data dan informasi
yang dilakukan dengan cara meneliti dan mempelajari buku-buku (literature), karya ilmiah, artikel,
jurnal dan sumber-sumber bacaan lain yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti.
b)
Penelitian Lapangan (field
research)
Merupakan salah
satu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada objek
penelitian. Untuk memperoleh data lapangan maka teknik yang digunakan adalah:
1. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan merupakan proses pengumpulan data dan
informasi melalui pengamatan langsung terhadap objek penelitian, guna mengamati
dan mengungkapkan fenomena-fenomena mengenai permasalahan penelitian.
2. Wawancara (interview)
Wawancara merupakan proses pengumpulan data dan
informasi melalui dialog yang dilakukakn oleh pewawancara terhadap pihak-pihak
yang dianggap (tanya jawab) dapat memberikan data dan informasi yang relevan
sesuai dengan masalah yang diteliti.
3. Angket (Quiesioner)
Quiesioner merupakan proses
pengumpulan data dan informasi melalui penyebaran angket (daftar pertanyaan)
terhadap responden yang dipandang layak dan mendapat informasi yang sesuai
dengan masalah penelitian.
4.
Teknik Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan melalui hasil pengamatan
selanjutnya diolah sehingga mundah dianalisis. Langkah-langkah pengolahan data
adalah sebagai berikut:
a) Perbaikan (Editing)
Pada tahap ini peneliti memeriksa kembali data yang
telah dikumpulkan dari responden guna melihat kejelasan dan kebenaran data
untuk memastikan data yang layak untuk digunakan.
b) Pengkodean (Coding)
Pada tahap ini peneliti membuat klasifikasi jawaban
berdasarkan kategori jawaban yang sejenis.
c) Penyusunan (Tabulating)
Dalam tabulasi ini semua data yang dimasukka ke
dalam tabel distribusi frekuensi sederhana umutk mencari persentasenya atau
proporsi merupakan cara analisis yang paling sederhana yaitu membuat
perbandingan kejadian suatu kasus dengan total kasus yang dikalikan dengan
nilai 100. Rumus dasar yang dipakai adalah:1
Keterangan :
P : Persentase
(%)
F : Frekuensi
dari jawaban setiap responden
N : Jumlah
Responden
100 : Nilai Kostan
5.
Teknik Analisis Data
Computing
the correlation thourgh
this method implies
the construction of a
scattergram, with the two variables being placed on the two axes of the graph. Each pair of scores is then plotted
on the scattergram. As in (a) in figure � indicate a positive correlation; dots displaying a form similar.2
Hasil dan Pembahasan
a) Implementasi Kebijakan
Dari hasil pengolahan data selanjutnya akan dilakukan
analisis berdasarkan Variabel. Semua indikator dan Variabel Implementasi
Kebijakan Pemerintah.
Diagram 1
Variabel Implementasi
Kebijakan Pemerintah
Bertolak
dari diagram 4.1 di atas ini, hasil rata-rata analisis variabel implementasi kebijakan
Pemerintah menunjukan bahwa presentase tertinggi berada pada kategori �Ya� dapat dikatakan bahwa
implementasi Kebijakan Pemerintah terhadap pembangunan dikampung Yewena sudah
sangat efektif.
1. Komunikasi
Dilihat dari gambar diagram diatas menunjukan bahwa
presentase tertinggi berada pada kategori �Ya�, hal ini disebabkan karena
komunikasi yang dibangun oleh implementor selama ini sangat efektif dalam
pengimplementasian program Respek sehingga akan mengurangi distorsi
implementasi.
2. Sumber Daya
Bertolak dari penjelasan diatas tidak jauh berbeda
dengan penjelasan pada gambar diagram diatas ini, yang menunjukan bahwa
presentase tertinggi berada dikategori �Ya� hal tersebut menunjukan bahwa isi
kebijakan sudah dikomunikasikan dengan jelas dan konstisten maka sumber daya
yang digunakan berupa finansial (dana Block Grant) serta sumber daya
aparatur (implementor) sudah digunakan secara efektif.
3. Disposisi
Hal yang sama dapat dilihat pada gambar diagram
diatas, maka kategori jawaban responden berada pada kategori �Ya�, hal ini
menunjukan bahwa implementor memiliki adanya komitmen, sifat demokrasi dan
transparansi sehingga menjalankan program dengan baik dalam perumusan kebijakan
dan pengolahan (menggunakan) dana segar (Block Grant) yang dikucurkan.
4. Struktur
Birokrasi
Dilihat pada gambar diagram diatas kategori jawaban
responden berada pada kategori �Ya�, struktur birokrasinya tidak terlalu rumit,
sehingga hubungan yang dibangun antar stoke holders yang ada sangat baik
sehingga pengawasan penggunaan anggaran dalam belanja pembangunan infrastruktur
sangat trasparan.
Secara keseluruhan Implementasi Kebijakan Pemerintah
Mengenai Program Strategis Pembangunan Kampung di Kampung Yewena berjalan
dengan baik dimana presentase kategori jawaban berada kapada kategori �Ya�.
b) Pembangunan Infrastruktur
Diagram 2
Variabel Pembangunan Infrastruktur
Bertolak dari diagram 2 di atas ini, hasil rata-rata
analisis variabel pembangunan infrastruktur menunjukan bahwa presentase
tertinggi berada pada kategori �Ya� dapat dikatakan bahwa variabel pembangunan
infrastruktur dikampung Yewena sudah sangat efektif.
1. Sarana dan
Prasarana Umum
Berdasarkan hasil presentase tertinggi pada kategori
�Ya�, maka adanya peningkatan yang sangat signifikan terhadap pembangunan
sarana umum di kampung Nafri, hal ini sejalan dengan pengamatan peneliti dimana
telah terjadi peningkatan pembagunan seperti pembangunan kantor kampung, jalan
lingkungan dan instalasi pipa air bersih.
2. Sarana dan
Prasarana Pendidikan
Bertolak dari hasil presentase ini maka kategori
jawaban berada pada kategori �Ya�, hal ini menunjukan bahwa adanya peningkatan
yang signifikan terhadap pembangunan sarana pendidikan seperti pembangunan
sebuah gedung untuk digunakan sebagai tempat pendidikan bagi anak usia dini
dikampung Yewena.
3. Sarana dan
Prasarana Kesehatan
Dilihat dari gambar diagram diatas ini maka kategori
jawaban responden berada pada kategori �Ya�, hal ini yang menunjukan bahwa
adanya peningkatan yang sangat signifikan terhadap pembangunan sarana kesehatan
dikampung Nafri. hal ini juga dapat dibuktikan dengan pembangunan POSYANDU (Pos
Pelayanan Terpadu), pembuatan MCK dan perbaikan sarana air bersih, dimana
terjadi peningkatan pembangunan infrastruktur di kampung Yewena.
4. Sarana dan
Prasarana Transportasi
Dilihat dari gambar diagram diatas ini maka kategori
jawaban responden berada pada kategori �Ya� hal ini disebabkan adanya
pembangunan yang kurang begitu signifikan terhadap pelaksanaan pembangunan
sarana transportasi di kampung Yewena berjalan maksimal dan menyentuh semua
masyarakat, hal ini terjadi karena adanya keinginan-keinginan dari masyarkat,
namun dana yang dikucurkan hanya difokuskan pada kegiatan yang telah
direncanakan dan didanai oleh Prospek seperti pembangunan Jalan masuk Gang
sehingga memudahkan kendaraan roda dua melewati jalan tersebut, namun terjadi
perbedaan pendapat/ pandangan antara masyarakat setempat mengenai peningkatan
infrastruktur ini menunjukan bahwa banyak keinginan dari masyarakat, yang
berpendapat bahwa jalan masuk gang tidak dilalui oleh semua masyarakat namun
yang menikmati hasil pembangunan mereka yang mempunyai rumah berseberang dengan
jalan tersebut.
c) Hubungan Implementasi Kebijakan Program
Strategis Pembangunan Kampung (PROSPEK) Terhadap Pembangunan Infrastruktur
Berdasarkan
pada tabel hubungan variable di atas dapat menunjukan bahwa hubungan antara
Implementasi Kebijakan Prospek terhadap Pembangunan Infrastruktur sudah sangat
maksimal. Hubungan kedua variable di atas selanjutnya disimulasikan kedalam
sumbu X dan sumbu Y. Asumsi bahwa bila terjadi peningkatan pada sumbuh Y maka
akan di ikuti meningkatnya sumbu X sehingga scater diagram akan bergerak dari
kiri bawah ke pojok kanan atas. Dengan demikian maka kedua variable dikatakan
saling mempengaruhi, atau memiliki hubungan yang positif (strong positive
relationship). Hal tersebut menunjukan adanya hubungan keterkaitan antara kedua
variabel. Untuk lebih jelasnya diperlihatkan pada gambar berikut :
Gambar Kurva 3
Hubungan Variabel Implementasi Kebijakan Program
Prospek Terhadap Pembangunan Infrastruktur
Dari hasil penjelasan di atas menunjukan bahwa
adanya hubungan antara variabel Implementasi Kebijakan Prospek terhadap
Pembangunan Infrastruktur di kampung Yewena. Kemudian kedua variable tersebut
akan disimulasikan�������� ke dalam bentuk
sumbu X dan Y. Sumbu X menggambarkan variabel Implementasi Kebijakan Prospek
dan sumbu Y menggambarkan variabel Pembangunan Infrastruktur. Kemudian kedua
sumbu tersebut bila terjadi pada sumbu Y maka akan di ikuti sumbu X, sehingga
scarter atau garis kurva akan bergerak dari kiri bawah ke pojok kanan atas, dan
ini menunjukan bahwa ada hubungan positif yang kuat antara kedua variabel (strong
positive relationship).
Kesimpulan
Program Strategis Pembangunan
Kampung (Prospek) di kampung Yewena dapat berjalan dengan baik, hal ini
terbukti pada pemanfaatan dana Prospek untuk pembangunan infrastruktur dengan
mengimplementasikan teori Edward III dimana terdapat hubungan antara komunikasi
pemerintah kampung yang baik, juga adanya ketersediaan sumberdaya yang baik,
dan disposisi yang terstruktur, serta struktur birokrasi yang tersedia dengan
baik. Secara keseluruhan Implementasi Kebijakan Pemerintah Mengenai Program
Prospek di Kampung Yewena berjalan dengan baik dimana presentase kategori
jawaban berada kapada kategori �Ya�.
A, Sunartiningsih. (2000). Strategi
Pemberdayaan Masyarakat, Aditya Media Bekerjasama dengan Jurusan Sosiatri
Fisipol UGM. UGM, Yogyakarta.
Dunn, William N. (2015). Public policy analysis.
routledge.
Ginanjar, Kartasasmita. (1997). Administrasi
Pembangunan. Perkembangan Pemikiran Dan Praktiknya Di Indonesia, Penerbit
Pustaka LP3ES, Jakarta.
Iwan, Nugroho, & Dahuri, Rochmin. (2004).
Pembangunan Wilayah Perspektif Ekonomi Sosial dan Lingkungan. Pustaka LP3ES
Indonesia, Anggota IKAPI.
Kartasasmita, Ginandjar. (1996). Pembangunan untuk
rakyat: memadukan pertumbuhan dan pemerataan. Cides.
Keban, Yeremias T. (2008). Enam Dimensi Strategis
Administrasi Publik: Konsep, Teori, dan Isu, Edisi Kedua. Cetakan Pertama.
Yogyakarta: Penerbit Gaya Media.
Kusuma, Brata, and Deddy Supriadi. (2001). Otonomi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Nugroho, Riant. (2003). Kebijakan Publik, formulasi,
Implementasi dan evaluasi. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Poli, W. I. M. (2007). Modal sosial Pembangunan:
gambaran dari dua distrik di Kabupaten Jayapura. Hasanuddin University
Press.
Subarsono, A. G. (2012). Analisis kebijakan publik:
konsep, teori dan aplikasi.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kualitatif.
Alfabeta, Bandung.
Sumarto, Hetifah Sj, Partisipasi, Inovasi, &
Governance, Good. (2004). Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.
Suryanto, Fajar E. K. O. (2011). Perencanaan
Pengembangan Medan Untuk Permukiman Di Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Suwae, Habel Melkias, Poli, W. I. M., Salle,
Agustinus, & Purnomo. (2006). Suara hati yang memberdayakan: gagasan
pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Jayapura. Pustaka Refleksi.
Yunus, Muhammad, & Weber, Karl. (2008). Menciptakan
Dunia Tanpa Kemiskinan: Bagaimana Bisnis Sosial Mengubah Kehidupan Kita.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Copyright holder: Terianus L. Safkaur (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |