Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No. 6, Juni 2023
NILAI WAKTU UANG
Gad Edison Sonbait,
Lis Sintha Oppusunggu
Universitas Kristen Indonesia, Jakarta,
Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Nilai waktu dari uang memiliki peran utama dalam pengelolaan keuangan dalam mengambil keputusan jangka panjang. Nilai waktu dari uang sangat diperlukan oleh manajer sebagai bahan pertimbangan sebelum melakukan investasi atau penentuan sumber dana. Konsep nilai waktu dari uang adalah konsep dimana uang yang di terima saat ini memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan nilai yang diterima dimasa yang akan datang. Uang yang di pegang saat ini memiliki nilai yang lebih besar sebagai akibat dari investasi dan mendapatkan bunga. Jadi nilai masa depan dari uang sama dengan keseluruhan populasi pada periode ke-t, dan nilai masa lalu dari uang sama dengan keseluruhan populasi pada periode ke-0, dan tingkat suku bunga diartikan sebagai perkembangan dari populasi setiap� periodenya. Pernyataan ini termasuk dalam konsep yang salah, karena uang bukanlah makhluk yang dapat berkembang. Begitupula dengan waktu yang tidak dapat dinilai dengan uang.
Kata kunci: Nilai; Uang; Waktu
Abstract
The time value of money has a major role in
financial management in making long-term decisions. The time value of money is
needed by managers as a consideration before investing or determining the
source of funds.� The concept of the time
value of money is a concept where money received today has a greater value than
the value received in the future. Money held today has a greater value as a
result of investing and earning interest. So the
future value of money is equal to the entire population in the tth period, and the past value of money is equal to the
entire population in the 0th period, and the interest rate is defined as the
development of the population in each period. This statement belongs to a false
concept, because money is not a creature that can develop. Similarly, time
cannot be valued by money.
Keywords: Value; Money; Time
Pendahuluan
Pada era industri 4.0
dan era society 5.0 memberikan dampak
yang signifikan pada perkembangan
ekonomi di Indonesia. Perekonomian
menjadi sangat berkembang dengan meluasnya pasar yang semakin meningkatkan produktivitas (Djadjuli, 2018). Perdagangan nasional
ataupun internasional mengalami perkembangan yang cukup baik hingga
mendukung adnaya perekonomian modern yang lebih efektif dan efisien.
Dinilai dari sisi
ekonomi, uang memiliki nilai yang tinggi pada saat ini dibandingkan
dengan nilai uang di masa
yang akan dating (Khoir, 2016). Hal ini di ukur
dari suku bunga yang memiliki positif, maka uang akan lebih berharga
pada periode saat ini dibandingkan dengan periode yang akan datang. Begitu
pula ketika suku bunga memiliki nilai negatif, maka nilai uang saat ini akan
lebih rendah dibandingkan dengan masa yang akan datang (Susanti, 2018).
Kenaikan suku bunga
akan sesuai dengan perbedaan nilai uang, dimana semakin tinggi nilai uang pada periode saat ini maka
akan meningkatkan perbedaan pada penerimaan uang
pada periode ke-0 dengan periode ke t. Kenaikan
dan penurunan suku bunga dapat disebabkan
oleh resiko investasi dimana semakin tinggi resiko dalam
berinvestasi maka akan sematin tinggi
suku bungan yang dihasilkan dari investasi (Maghfiroh, 2019).
Prinsip akuntansi menjadi
dasar utama dalam penerapan konsep nilai waktu
dari uang pada keuangan persusahaan. Nilai waktu dari uang memberikan kesempatan bagi individu ataupun perusahaan untuk melakukan penyimpanan uang pada periode saat ini
kedalam� bentuk investasi dan mendapatkan bunga (Sartika & Choiriyah,
2019). Nilai waktu dari
uang dinyatakan dari besaran arus kas yang memberikan bunga dimana nilai arus
kas yang diberikan dari periode ke-0 ke periode ke-t memiliki
besaran yang berbeda.
Konsep nilai waktu
dari uang sangat diperlukan
bagi manajer keuangan dalam pengambilan keputusan ketika akan melakukan
investasi dalam bentuk aset dan melakukan pinjaman sebagai sumber modal perusahaan (Muhammad Sujai et al.,
2022). Uang yang diterima pada periode
ke-t ketika dilakukan penilaian pada periode ke-t-1 maka uang tersebut harus dibagi dengan suku
bunga tertentu yang ada pada periode tersebut atau sering
disebut dengan discount
factor. Sedangkan jumlah
uang yang diterima pada periode
t dan dibayarkan pada periode
t+1 maka nilai uang harus dikalikan dengan tingkat bunga tertentu atau sering disebut
dengan compound factor.
Penelitian ini akan
membahas tentang konsep time value of money dengan
tujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam. Nilai waktu dari uang memiliki beberapa konsep yang terdiri dari nilai yang akan datang, nilai
sekarang, annuity, bunga sederhana dan bunga majemuk.
1. Nilai yang akan datang (future value), Nilai yang akan
datang merupakan nilai uang yang akan diterima diwaktu yang akan datang atau
pada periode t+1 dari banyaknya uang dibayarkan pada saat ini yang dievaluasi
sesuai dengan tingkat suku bunga
yang sedang berlaku. Nilai
yang akan datang memiliki beberapa parameter pengukuran yang diantaranya; a)������� Rate, tingkat
suku bunga pada periode tertentu dengan periode bulan ataupun periode
tahun. b) Nper, jumlah angsuran yang sedang berjalan. c) PV, nilai saat ini
yang akan di hitung pada nilai yang akan dating. d) Type, memiliki nilai 1 ketika pembayaran dilakukan di awal periode dan memiliki nilai 0 jika pembayaran
dilakukan di akhir periode.
2. Nilai Sekarang
(Present Value), Nilai sekarang merupakan
nilai yang saat ini di terima dari
pembayaran yang dilakukan
pada masa yang akan datang atau yang lebih dikenal dengan pemajemukan terbalik. Nilai sekarang berbanding terbalik dengan nilai majemuk dimana
besarnya uang pada awal periode dengan tingkat bunga tertentu
dengan uang yang diterima
pada periode yang akan datang.
3. Annuity merupakan rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama secara beruntun
pada periode tertentu.
4. Bunga sederhana merupakan pembayaran bunga pada pinjaman/investasi/tabungan dari pokoknya saja.
5. Bunga majemuk merupakan bunga yang dibayarkan dari pinjaman melalui pokok pinjaman secara beruntun.
Penggandaan uang dengan jumlah
yang lebih banyak mencerminkan nilai yang akan didapatkan pada masa yang akan datang lebih
banyak dibandingkan dengan nilai masa yang akan dating (Tampubolon, 2022). Tingkat bunga efektif merupakan perhitungan tingkat bunga berdasarkan proses penggandaan lebih dari satu kali.
Nilai waktu dari uang dapat diaplikasikan dalam beberapa tindakan yang memiliki keterkaitan dengan keuangan yang diantaranya: (a) Pinjaman amortsasi, dimanasuatu pinjaman dibayarkan dengan periode yang telah di tentukan baik periode bulan,
kuartal ataupun tahunan). (b) Present value suatu
seri pembayaran. (c) Future
value seri pembayaran. (d) Present
value antara dua periode.
(e) Analisis komponen tabungan dari tawaran
asuransi.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang disesuaikan dengan kondisi dilapangan. Metode penelitian ini digunakan untuk
menjawab serangkaian pertanyaan yang dirumuskan dalam rumusan masalah
yaitu menggunakan metode deskriptif dan studi literatur. Metode deskriptif adalah metode penelitian
dengan mengumpulkan data
yang berkaitan dengan topik penelitian ini yaitu nilai
waktu dari uang, sedangkan metode studi literatur adalah metode penelitian
yang dilakukan dengan memahami dokuman dan sumber tertulis yang relevan dengan topik penelitian ini yaitu nilai
waktu dari uang.
Hasil dan Pembahasan
A. Konsep Time Value of Money
Konsep nilai waktu dari uang telah berlaku dalam� ekonomi�
konvensional. Konsep nilai waktu dari uang mencerminkan
bahwa uang lebih yang ada pada periode ini lebih berharga dibandingkan dengan
uang yang ada pada periode selanjurnya, yang�
artinya nilai satu juta rupiah pada hari ini memiliki nilai yang lebih
beharga
dibandingkan dengan nilai satu juta rupiah dimasa yang
akan datang (Fajar, 2021).
Syafutra (2021) mengatakan bahwa time value of money�
berlandaskan� pada jumlah uang yang dimiliki oleh individu memiliki nilai yang lebih
dibandingkan ketika individu memiliki uang dengan jumlah yang sama pada masa
depan. Konsep ini sangat penting untuk diperhatikan manajer keuangan karena
konsep ini dapat digunakan sebagai dasar Seto (2023); (a) Menghitung
harga saham.
(b) Menghitung harga obligasi. (c) Menghitung net present value. (d) Melakukan
analisis komporatif antara beberapa alternatif. (e) Perhitungan bunga dan tingkat
keuntungan.
(f) Perhitungan amortisasi hutang.
Pelaksana eknomi
telah memahami konsep present value yang menjadi
dasar dalam keuangan perusahaan. Konsep ini juga perlu dipahami oleh investor. Maghfiroh (2019) mengatakan
bahwa pada dasarnya uang memiliki fungsi yaitu; (1) Sebagai alat tukar (medium of change). (2)
Sebagai satuan hitung (unit of account). (3) Penyimpan
kekayaan (store of value). (4) Alat pembayaran tunda (different
payment).
Uang bukan
makhluk hidup yang dapat berkembang tetapi uang dapat mengalami perkembangan.
𝑃6 = 𝑃0(1 + 𝑌)t ................................................................................................................................................ (1)
Keterangan:
P6� : Pertumbuhan
P0� : kondisi awal
Y�� :
Pertumbuhan
t���� :
waktu
dari persamaan
(1), didapatkan persamaan
future value sebagai berikut;
𝐹𝑉 = 𝑃𝑉(1 + 𝑖)n .................................................................................................................................................. (1)
Keterangan:
FV: Nilai uang di masa yang akan datang PV���� : Nilai uang masa sekarang
i: tingkat
suku bunga
n: waktu
Pada Keuangan,
teori konvensional memiliki alasan terhadap penggunaan konsep nilai waktu
dari uang yang diantaranya:
1. Presence of inflation Inflasi yang terjadi pada setiap tahun memberikan
dampak pada perbedaan nilai barang disetiap
tahunnya.
2. Prefrence
present compsumption to future consumption, Parsaulian �(2013) mengatakan
bahwa masyarakat lebih senang mengkonsumsi
barang pada saat ini dibandikan dengan mengkonsumsi barang pada masa yang akan datang.
3. Ketidakpastian
arus kas dimasa depan, Arus kas pada masa yang akan datang memiliki
ketidakpastian dang beresiko
sehingga keuntungan pada
masa yang akan datangmenjadkan
keraguan (uncertainty).
Uang adalah
alat ukur yang berupa fisik dalam
perekonomian, akan tetapi sistem keuangan
memiliki banyak perbedaan antara sistem keuangan konvensional dan syariah (Awalina,
2019). Sistem
kuangan konvensional menganggap uang sebagai komoditas yang dapat diperjual belikan. Uang mempunyai nilai waktu yang positif, artinya ketika orang yang melakukan peminjaman uang pada pihak lain, maka
berhak memberikan uang tambahan sebagai bunga (Mubarok
et al., 2019).
Nilai waktu
dari yang menjadi analisa dari kelayakan
investasi dengaan menggunakan IRR dan NPV. IRR adalah
metode yang digunakan menilai kelayakan investasi dengan mengukur besar suku bunga dari
hasil arus kas sedangkan NPV adalah metode yang digunakan dalam menilai kelayakan
investasi dengan mengukur besar pengembalian investasi yang dihasilkan dari arus kas (Cahyosatrio
et al., 2014).
Dengan demikian,
nilai waktu dari uang menjadi bahan pertimbangan yang kritikal dalam pengambilan keputusan keuangan dan investasi pada teori keuangan konvensional (Paradesa,
2015). Dalam
teori konvensional sendiri, nilai waktu dari uang menjadi pemegang peran utama dalam
penentuan laba suatu bisnis. Hal ini dikarenakan ketika dana bisnis yang didapatkan dari pihak ketiga seperti
bank konvensional.
Pasolong (2023) mengatakan
bahwa dalam situasi pengambilan keputusan di mana waktu adalah penentu perilaku utama, pembuat keputusan memang menunjukkan beberapa anomali yang bertentangan dengan temuan di bidang ekonomi. Hasilnya menunjukkan bahwa persepsi prinsip untuk hasil waktu
dan moneter berbeda. Hasil analisis mengungkapkan mekanisme perilaku yang sama dalam mengevaluasi
hasil moneter seperti yang telah ditemukan dalam eksperimen ekonomi.
Nilai median dari
parameter sensitivitas untuk
keuntungan dan kerugian adalah 0,88, berdasarkan eksperimen moneter. Di sini, hasil empiris
kami menguatkan berkurangnya
kepekaan terhadap keuntungan dan kerugian moneter (yaitu, nilai parameter fungsi untuk keuntungan dan kerugian moneter. Namun demikian, perbedaannya dalam nilai absolut tidak
relevan mengingat konteks pilihan yang berbeda dan kumpulan data.
Mekanisme yang mendasari
penurunan sensitivitas dalam evaluasi hasil moneter uating
dijelaskan oleh pola cekung psy- respons
psikologis terhadap besarnya perubahan dalam hasil moneter
Lebih penting lagi, diamati bahwa
pembuat keputusan menunjukkan meningkatkan kepekaan terhadap keuntungan atau kerugian dalam waktu, yang bertentangan dengan prinsip evaluasi mengenai hasil moneter. Yang mendasari mekanisme perilaku peningkatan sensitivitas keuntungan waktu atau kerugian
mungkin kenyataan bahwa waktu tidak
mudah untuk dikumpulkan dan dimanfaatkan bersama-sama dibandingkan dengan uang. Misalnya, jika pembuat keputusan
memperoleh keuntungan waktu kecil (mis., hanya 10 menit) setiap hari dalam
seminggu, waktu yang dihemat� dipisahkan menjadi beberapa bagian setiap hari
dan sulit untuk digunakan secara efektif menyelesaikan aktivitas baru lainnya dan dengan demikian meningkatkan prospek subyektif secara nyata.
Sebaliknya, jika pengambil keputusan bisa hemat 70 menit
dalam satu hari dalam seminggu
(daripada 10 menit setiap hari), itu
penghematan waktu yang besar lebih mungkin
menciptakan prospek subjektif yang besar memungkinkan mereka untuk mengoptimalkan alokasi waktu mereka
(misalnya, menambahkan aktivitas baru) yang menghasilkan prospek positif yang lebih subyektif. Sama prinsip berlaku untuk kerugian
waktu juga.�
Ketika pembuat
keputusan menghadapi kerugian waktu kecil (misalnya, 5 menit), kerugian tidak luar biasa
dan dapat mudah diselesaikan dan dapat diterima dalam banyak kasus. Ini
menghasilkan lebih sepele prospek negatif karena kerugian waktu yang kecil umumnya tidak
akan mempengaruhi jadwal pembuat keputusan. Namun, jika pembuat keputusan
menderita kerugian waktu yang besar, kerugian waktu yang besar dan harus dikompensasi oleh mengurangi waktu (atau membatalkan)
rencana mereka untuk aktivitas lain, yang akibatnya mengarah pada prospek yang lebih negatif. Prospek subyektif mendapatkan keuntungan dalam waktu berasal
dari kemampuan untuk melakukan tugas-tugas lain dengan memanfaatkan waktu yang diperoleh. Ini juga konsisten dengan Gestalt prinsip.
Kesimpulan
Konsep nilai waktu dari
uang telah berlaku dalam� ekonomi� konvensional.� Konsep nilai waktu dari
uang mencerminkan bahwa
uang lebih yang ada pada periode ini lebih
berharga dibandingkan dengan uang yang ada pada periode selanjurnya, yang artinya nilai satu
juta rupiah pada hari ini memiliki nilai
yang lebih beharga dibandingkan dengan nilai satu juta
rupiah dimasa yang akan datang. time value of money berlandaskan
pada jumlah uang yang dimiliki
oleh individu memiliki nilai yang lebih dibandingkan ketika individu memiliki uang dengan jumlah yang sama pada masa depan. Pelaksana eknomi telah memahami konsep present value yang menjadi
dasar dalam keuangan perusahaan.
Uang
adalah alat ukur yang berupa fisik dalam perekonomian,
akan tetapi sistem keuangan memiliki banyak perbedaan antara sistem keuangan konvensional dan syariah. Sistem kuangan konvensional menganggap uang sebagai komoditas yang dapat diperjual belikan. Nilai waktu dari yag
menjadi analisa dari kelayakan investasi dengaan menggunakan IRR dan NPV. Dengan demikian, nilai waktu dari uang menajdi bahan pertimbangan
yang kritikal dalam pengambilan keputusan keuangan dan investasi pada teori keuangan konvensional.
BIBLIOGRAFI
Awalina, M. (2019). Pengaruh persepsi kemanfaatan,
kemudahan dan literasi keuangan terhadap minat penggunaan uang elektronik
berbasis server dikalangan mahasiswa dalam perspektif Islam: studi kasus
Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan A.
UIN Sunan Ampel Surabaya.
Cahyosatrio,
D. A., Dzulkirom, M., & Saifi, M. (2014). Analisis capital budgeting
sebagai salah satu metode untuk menilai kelayakan investasi aktiva tetap mesin
dan kendaraan (Studi Kasus pada Perusahaan Malang Indah). Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB) Vol, 9.
Djadjuli,
D. (2018). Peran pemerintah dalam pembangunan ekonomi daerah. Dinamika:
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 5(2), 8�21.
Fajar, D. A. (2021). Kajian Perbedaan time value of
money Atau economic value of time dalam perspektif syariah. Jurnal Ilmiah
Ekonomi Islam, 7(03), 1435�1440.
Khoir,
M. (2016). Nilai Waktu Dari Uang Dalam Perspektif Ekonomi Islam. JES (Jurnal
Ekonomi Syariah), 1(1).
Maghfiroh,
R. U. (2019). Konsep nilai waktu dari uang dalam sudut pandang ekonomi Islam. El-Qist:
Journal of Islamic Economics and Business (JIEB), 9(2), 186�195.
https://doi.org/10.15642/elqist.2019.9.2.186-195
Mubarok,
A. L., Habib, M., & Sidek, A. (2019). Praktik Pinjam Meminjam Uang dalam
Perspektif Hukum Islam. Mutawasith: Jurnal Hukum Islam, 2(1), 1�16.
Muhammad
Sujai, S. E., MM, M. S., Cahyadi, N., S ST, M. M., Asmawati, M. S., ST, I. A.
S., SE, S. H., Yucha, N., SE, M., & Irhamni, F. (2022). Manajemen
Keuangan. CV Rey Media Grafika.
Paradesa,
R. (2015). Kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa melalui pendekatan
konstruktivisme pada matakuliah matematika keuangan. Jurnal Pendidikan
Matematika RAFA, 1(2), 306�325.
Parsaulian,
B., Aimon, H., & Anis, A. (2013). Analisis konsumsi masyarakat di
Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi, 1(2).
Pasolong, H. (2023). Teori Pengambilan
Keputusan. Penerbit Alfabeta.
Sartika,
U. D., & Choiriyah, C. (2019). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar,
Dan Produk Domestik Bruto Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Manajemen,
8(2), 75�89.
Seto,
A. A., Latif, I. N., Sari, O. H., Mareta, S., Susiang, M. I. N., Indrawati, A.,
Purwatmini, N., Kamal, B., & Ramadhan, A. R. (2023). Manajemen Keuangan
dan Bisnis (Teori dan Implementasi). PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Susanti,
R. (2018). Sejarah Transformasi Uang Dalam Islam. Aqlam: Journal of Islam
and Plurality, 2(1).
Syafutra,
D. A. (2021). Analisis Time Value Of Money Dalam Perspektif Ekonomi Islam.
IAIN Bengkulu.
Tampubolon,
M. (2022). ANALISIS PENGARUH INVESTASI ASING LANGSUNG, EKSPOR DAN JUMLAH UANG
BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIATAHUN 2005-2020.
Copyright holder: Gad Edison Sonbait,
Lis Sintha Oppusunggu (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |