Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No.
10, Juni 2023
PENGARUH MERGER DAN AKUISISI TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTI DAN REAL ESTATE DI INDONESIA
Prasasta Adi Putra, Willem A. Makaliwe
Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan menguji apakah terdapat perbedaan kinerja
keuangan perusahaan sektor properti dan real estate di Indonesia antara sebelum
dan sesudah melakukan merger dan akuisisi (M&A). Metode penelitian
menggunakan perbandingan rasio keuangan antara tiga tahun sebelum M&A
hingga tiga tahun setelah M&A. Sampel penelitian terdiri dari 16 transaksi
M&A pada periode 2009 sampai dengan 2020. Uji statistik yang digunakan
adalah paired sample t-Test. Penelitian ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan
fixed asset turnover ratio (FATR) dan penurunan current asset
turnover ratio (CATR) yang signifikan antara sebelum dan sesudah M&A.
Peningkatan proporsi aset tetap terhadap total aset mempengaruhi peningkatan
FATR pada perusahaan pengakuisisi. Rasio leverage mengalami peningkatan yang
signifikan pada tahun ketiga setelah M&A, sementara rasio nilai pasar tidak
menunjukan perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah M&A.
Mayoritas perusahaan pengakuisisi pada sektor properti dan real estate baru
mengalami peningkatan return on equity (ROE) dan net profit margin
(NPM) secara signifikan pada tahun ketiga setelah pelaksanaan M&A, sehingga
perusahaan pengakuisisi perlu mengoptimalkan utilisasi aset, ekuitas, dan
investasi pasca M&A untuk meningkatkan nilai pemegang saham.
Kata kunci: Merger, Akuisisi, Kinerja Keuangan, Properti, Real Estate
Abstract
This study examines
whether there are differences in the financial performance of companies in the
property and real estate sectors in Indonesia between before and after mergers
and acquisitions (M&A). The research method uses a comparison of financial
ratios between three years before M&A and three years after M&A. The
research sample consisted of 16 M&A transactions from 2009 to 2020. The
statistical test used was the paired sample t-test. This study shows a
significant increase in the fixed asset turnover ratio (FATR) and a decrease in
the current asset turnover ratio (CATR) between before and after M&A. The
increase in the proportion of fixed assets to total assets affects the increase
in FATR in the acquiring company. The leverage ratio experienced a significant
increase in the third year after M&A, while the market value ratio did not
show a significant difference between before and after M&A. The majority of
acquiring companies in the property and real estate sectors experienced a
significant increase in return on equity (ROE) and net profit margin (NPM) in
the third year after the implementation of M&A. Hence, acquiring companies
need to optimize asset utilization, equity, and post-M&A investment to
increase shareholder value.
Keywords: Merger; Acquisition; Financial Performance;
Property; Real Estate
Pendahuuan
Strategi
Merger dan Akuisisi (M&A) dipandang sebagai salah satu pendekatan
restrukturisasi perusahaan yang paling populer dan telah menjadi hal yang
melekat pada strategi bisnis jangka panjang yang biasa dilakukan sebagai respon
atas dinamika kondisi market
Berdasarkan data Thomson Reuters Eikon, terdapat trend penurunan jumlah
transaksi M&A dengan peralihan kepemilikan di atas 50% pada perusahaan
publik di Indonesia sebesar 11%, di sisi lain terjadi peningkatan total nilai
transaksi sebesar 17% dari tahun 2009 sampai dengan 2021. Namun hal yang
berbeda terjadi pada sektor properti dan real estate dimana terdapat
penurunan total nilai transaksi M&A sebesar 12% dari USD612 juta pada tahun
2009 menjadi USD19,94 juta pada tahun 2021. Fenomena ini menarik untuk diteliti
lebih lanjut mengingat sektor properti dan real estate mempunyai dampak multiplier
bagi pelaku ekonomi di sektor industri lainnya. Pandemi Covid-19 berdampak
kepada fluktuasi kinerja sektor properti dan real estate. Terdapat
peningkatan Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Asset Ratio
(DAR) perusahaan di sektor properti dan real estate pada tahun 2013 sampai
dengan 2021 (Bank Indonesia, 2021).
Penelitian ini akan fokus pada transaksi M&A yang dilaksanakan oleh
perusahaan publik sektor properti dan real estate sesuai dengan
klasifikasi IDX Industrial Clasification (IDX-IC) dengan peralihan
kepemilikan saham di atas 50%. Hal ini menarik untuk diteliti untuk melihat
dampak aksi korporasi M&A terhadap kinerja finansial perusahaan publik
sektor properti dan real estate yang mengakuisisi yang didasarkan pada
tabulasi data-data keuangan yang dipublikasikan di bursa. Penelitian ini akan
membandingkan kinerja keuangan perusahaan publik yang melakukan M&A antara
rentang waktu satu sampai tiga tahun sebelum dengan rentang waktu satu sampai
tiga tahun setelah pelaksanaan M&A. �Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Menurut
H1:
Terdapat
perbedaan yang signifikan pada rasio efisiensi perusahaan publik pengakuisisi
pada sektor properti dan real estate antara sebelum dan setelah M&A.
Struktur
modal mempengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan aktivitas investasi
pada transaksi M&A. Menurut
H2:
Terdapat
perbedaan yang signifikan pada rasio leverage perusahaan publik pengakuisisi
pada sektor properti dan real estate antara sebelum dan setelah M&A.
H3:
Terdapat perbedaan positif yang signifikan pada rasio profitabilitas perusahaan
publik pengakuisisi pada sektor properti dan real estate antara sebelum dan
setelah M&A
Pengumuman pelaksanaan
M&A pada perusahaan yang go-public berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan Market to Book Ratio (MBR)
H4: Terdapat perbedaan
yang signifikan pada rasio nilai pasar perusahaan publik pengakuisisi pada
sektor properti dan real estate antara sebelum dan setelah M&A
�����������
Metode Penelitian
Penelitian menggunakan desain komparatif dengan membandingkan rasio
keuangan perusahaan antara sebelum dan sesudah M&A. Sampel penelitian
ditentukan dengan teknik purposive sampling. Sampel dari penelitian ini terdiri
dari 16 perusahaan publik pada sektor properti dan real estate yang melakukan
merger dan akuisisi dalam rentang waktu 1 Januari 2009 hingga 31 Desember 2020
dengan status selesai yang sahamnya diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari Thomson Reuters,
Bloomberg, dan Indonesia Stock Exchange (IDX) berupa laporan keuangan dalam
rentang waktu satu tahun sebelum M&A (T-1), dua tahun sebelum M&A
(T-2), tiga tahun sebelum M&A (T-3), satu tahun setelah M&A (T+1), dua
tahun setelah M&A (T+2), dan tiga tahun setelah M&A (T+3). Proksi yang
digunakan sebagai alat ukur pada variabel penelitian ini adalah:
Rasio efisiensi yang diukur dengan fixed asset turnover ratio (FATR)
dan current asset turnover ratio (CATR).�
Rasio efisiensi yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mampu mengutilisasi
aset tetap dan aset lancarnya untuk menghasilkan penjualan bersih. Rasio ini
digunakan sebelumnya dalam penelitian
�.................................................................................................... �(1)
.................................................................................................... �(2)
Rasio
leverage mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi liabilitas jangka pendek
ataupun jangka panjangnya. Rasio leverage dalam penelitian ini dievaluasi
dengan debt to equity ratio (DER) dan debt to total asset (DAR).
Formula yang digunakan untuk menghitung DER dan DAR yaitu:�
.................................................................................................... �(3)
�................................................................................................ (4)
Rasio
profitabilitas diukur dengan Net Profit Margin (NPM) dan Return on
Equity (ROE). ROE digunakan untuk menilai kapasitas sebuah perusahaan untuk
menghasilkan laba yang dapat meningkatkan kekayaan para pemegang saham (shareholder
wealth). NPM mengukur kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dalam taraf penjualan
tertentu. Formula yang digunakan untuk menghitung ROE
dan NPM yaitu:
................................................................................................ (5)
................................................................................................ (6)
Rasio nilai pasar diukur
dengan market to book ratio (MBR). MBR mengukur perbandingan antara
nilai pasar per-lembar saham dibandingkan dengan nilai buku perusahaan. Formula
yang digunakan untuk menghitung MBR yaitu
................................................................................................ (7)
Hasil dan Pembahasan
Rasio efisiensi mengevaluasi efektivitas kegiatan operasi
perusahaan pengakuisisi antara sebelum dan sesudah M&A, sebagaimana pada
Tabel 1. Rasio utama yang digunakan adalah fixed asset turnover ratio
(FATR) dan current asset turnover ratio (CATR). FATR setelah M&A
mengalami penurunan dibandingkan dengan sebelum M&A untuk seluruh periode
pengujian. Terdapat perbedaan negatif yang signifikan pada FATR pada perusahaan
pengakuisisi sektor properti dan real estate periode (-1, +1) dan (-2+2).
Penurunan FATR dipengaruhi peningkatan jumlah aset tetap berupa bangunan dan
tanah yang digunakan untuk pembangunan properti dan real estate pada perusahaan
pengakuisisi sebagai dampak M&A, namun disisi lain kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan pendapatan yang optimal mengalami penurunan. Perusahaan pada
sektor properti dan real estate rata-rata memiliki investasi pada aset tetap
dalam jumlah yang besar, sehingga peningkatan pada FATR dapat mempengaruhi
return dan arus kas perusahaan. Untuk meningkatkan FATR Perusahaan dapat
melakukan optimalisasi atau divestasi pada aset dan segmen yang tidak produktif
Perbedaan nilai rata-rata (mean difference) current
asset turnover ratio (CATR) bernilai positif, kecuali untuk periode (-1
+1), hal ini menunjukan nilai rata-rata CATR mengalami peningkatan setelah
tahun pertama pasca M&A. Nilai signifikasi CATR untuk periode (-1 +3) dan
(-3 +3) lebih kecil dari 0,05 yang menunjukan terdapat perbedaan signifikan
CATR antara sebelum dan periode tiga tahun sesudah M&A. Dari hasil uji beda
FATR dan CATR di atas dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan waktu yang lebih lama
bagi perusahaan pengakuisisi untuk menghasilkan pendapatan dari aset tetap dan
aset lancar yang dikelola oleh perusahaan. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian dari
Tabel 1. Hasil Uji�
Beda Rasio Efisiensi Sebelum dan Setelah M&A
Paired |
Mean |
Mean |
Mean
Difference |
t |
Significance |
FATR |
|||||
(-1,+1) |
0,384 |
0,519 |
-0,135 |
2,159* |
0,045 |
(-1,+2) |
0,433 |
0,519 |
-0,087 |
-1.728 |
0,084 |
(-1,+3) |
0,393 |
0,519 |
-0,127 |
-0.776 |
0,438 |
(-2,+2) |
0,433 |
0,553 |
-0,120 |
-2.201* |
0,028 |
(-3,+3) |
0,393 |
0,507 |
-0,114 |
-1.448 |
0,148 |
CATR |
|||||
(-1,+1) |
0,477 |
0,518 |
-0,041 |
-0.604 |
0,546 |
(-1,+2) |
0,651 |
0,518 |
0,134 |
-1.160 |
0,246 |
(-1,+3) |
0,863 |
0,518 |
0,346 |
-1.965* |
0,049 |
(-2,+2) |
0,651 |
0,549 |
0,102 |
-0.781 |
0,435 |
(-3,+3) |
0,863 |
0,537 |
0,327 |
-2.430* |
0,015 |
Note: *
Represent significance at the 5% levels.
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa perbedaan nilai rata-rata (mean
difference) debt to equity ratio (DER) dan debt to asset ratio
(DAR) untuk seluruh pasangan (paired) bernilai positif, kecuali untuk
DER periode (-2 +2), hal ini sejalan dengan pandangan bahwa setelah pelaksanan
M&A perusahaan pengakuisisi mengalami penurunan kemampuan melunasi
kewajiban (debt) yang bersumber dari ekuitas dan aset perusahaan
Tabel 2. Hasil Uji Beda Rasio Leverage Sebelum dan Setelah M&A
Paired |
Mean |
Mean |
Mean
Difference |
t |
Significance |
|||||
DER |
|
|||||||||
(-1,+1) |
0,372 |
0,356 |
0,016 |
-0.241 |
0,809 |
|
||||
(-1,+2) |
0,436 |
0,356 |
0,080 |
-1.444 |
0,149 |
|
||||
(-1,+3) |
0,461 |
0,356 |
0,106 |
-1.758 |
0,079 |
|
||||
(-2,+2) |
0,436 |
0,487 |
-0,050 |
-1.491 |
0,136 |
|
||||
(-3,+3) |
0,461 |
0,334 |
0,127 |
-1.448 |
0,148 |
|
||||
DAR |
|
|||||||||
(-1,+1) |
0,163 |
0,153 |
0,010 |
-0,400 |
0,694 |
|
||||
(-1,+2) |
0,184 |
0,153 |
0,031 |
-0.923 |
0,356 |
|
||||
(-1,+3) |
0,202 |
0,153 |
0,049 |
-1,858 |
0,083 |
|
||||
(-2,+2) |
0,184 |
0,182 |
0,002 |
-1.112 |
0,266 |
|
||||
(-3,+3) |
0,202 |
0,142 |
0,061 |
-2,276* |
0,038 |
|
||||
Note: *
Represent significance at the 5% levels.
Tabel 3 menggambarkan hasil uji paired sample t-test
dari nilai rata-rata rasio profitabilitas yang diukur dengan net profit
margin (NPM) dan return on equity (ROE). Terdapat peningkatan nilai
rata-rata NPM pada perusahaan pengakuisisi setelah M&A, sedangkan ROE
mengalami fluktuasi. Nilai signifikasi NPM dan ROE lebih besar dari 0,05 pada
seluruh periode perbandingan kecuali pada periode (-3+3), hal ini menunjukan
tidak terdapat perbedaan NPM dan ROE yang signifikan pada perusahaan
pengakuisisi sektor properti dan real estate antara sebelum dan setelah
M&A. NPM dan ROE antara sebelum dan sesudah M&A pada perusahaan
pengakuisisi hanya menunjukan perbedaan yang signifikan pada periode tiga tahun
setelah M&A (-3 +3). Hal ini sejalan dengan pandangan bahwa terdapat
indikasi perusahaan pengakuisisi pada sektor properti dan real estate belum
optimal dalam mengutilisasi penambahan aset, ekuitas, investasi pasca M&A
sehingga menurunkan profitabilitas perusahaan
Tabel 3. Hasil Uji Beda Rasio Profitability Sebelum dan
Setelah M&A
Paired |
Mean |
Mean |
Mean
Difference |
t |
Significance |
�NPM |
|||||
(-1,+1) |
0,469 |
0,163 |
0,306 |
-1.328 |
0,184 |
(-1,+2) |
0,241 |
0,163 |
0,078 |
-1.112 |
0,266 |
(-1,+3) |
0,271 |
0,163 |
0,108 |
-1.448 |
0,148 |
(-2,+2) |
0,241 |
0,209 |
0,032 |
-0.970 |
0,332 |
(-3,+3) |
0,271 |
0,167 |
0,104 |
-2,076* |
0,039 |
ROE |
|||||
(-1,+1) |
0,136 |
0,115 |
0,021 |
-0.805 |
0,421 |
(-1,+2) |
0,102 |
0,115 |
-0,013 |
-0.970 |
0,332 |
(-1,+3) |
0,122 |
0,115 |
0,006 |
-0.982 |
0,326 |
(-2,+2) |
0,102 |
0,115 |
-0,013 |
-0.734 |
0,463 |
(-3,+3) |
0,122 |
0,079 |
0,043 |
-2,199* |
0,044 |
Note: *
Represent significance at the 5% levels.
Hasil uji beda untuk rasio nilai pasar yang diukur dengan market
to book ratio (MBR) disajikan dalam Tabel 4. Nilai signifikasi MBR adalah
lebih besar dari 0,05 untuk seluruh periode perbandingan sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada MBR perusahaan
pengakuisisi sektor properti dan real estate antara sebelum dan setelah
M&A. Hal ini menunjukan indikasi bahwa pasar tidak selalu merespon terhadap
pengumuman merger dan akuisisi perusahaan sektor properti dan real estate.
Hasil ini berlawanan dengan hasil penelitian dari
Tabel 4. Hasil Uji Beda Rasio Nilai Pasar Sebelum dan Setelah
M&A
Paired |
Mean |
Mean |
Mean
Difference |
t /Z |
Significance |
MBR |
|||||
(-1,+1) |
1,522 |
1,939 |
-0,417 |
-0.604 |
0,546 |
(-1,+2) |
1,655 |
1,939 |
-0,284 |
-0.308 |
0,758 |
(-1,+3) |
1,664 |
1,939 |
-0,275 |
-0.207 |
0,836 |
(-2,+2) |
1,655 |
1,721 |
-0,067 |
0,269 |
0,791 |
(-3,+3) |
1,664 |
1,937 |
-0,273 |
-0.207 |
0,836 |
Note: *
Represent significance at the 5% levels.
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan
untuk mengevaluasi kinerja jangka panjang dari perusahaan pengakuisisi pada
sektor properti dan real estate di Indonesia. Dari hasil uji beda pada rasio
aktivitas, terdapat peningkatan Fixed Asset Turnover Ratio (FATR) dan penurunan
Current Asset Turnover Ratio (CATR) yang signifikan antara sebelum dan
sesudah M&A. Perusahaan sektor properti dan real estate mengalami
peningkatan proporsi fixed asset terhadap total asset yang disebabkan
oleh penambahan luas lahan dan properti pasca M&A, hal ini berpengaruh
terhadap penurunan FATR secara signifikan. Nilai rata-rata Debt to Equity
Ratio (DER) dan Debt to Asset Ratio (DAR) mengalami peningkatan
setelah dilakukan M&A. Terdapat peningkatan yang signifikan pada Debt to
Asset (DAR) antara tiga tahun sebelum dan tiga tahun setelah M&A (-3,
+3). Dari hasil uji beda terhadap rasio nilai pasar pada perusahaan
pengakuisisi pada sektor properti dan real estate, tidak terdapat perbedaan
yang signifikan pada Market Book Ratio (MBR) antara sebelum dan setelah
M&A. Mayoritas perusahaan pengakuisisi pada sektor properti dan real estate
baru mengalami peningkatan Return on Equity (ROE) dan Net Profit
Margin (NPM) secara signifikan pada tahun ketiga setelah pelaksanaan
M&A, sehingga perusahaan pengakuisisi pada sektor properti dan real estate
perlu mengoptimalkan utilisasi aset, ekuitas, dan investasi pasca M&A untuk
meningkatkan nilai pemegang saham.
BIBLIOGRAFI
Aggarwal, P.,
& Garg, S. (2022). Impact of Mergers and Acquisitions on Accounting-based
Performance of Acquiring Firms in India. Global Business Review, 23(1),
218�236. https://doi.org/10.1177/0972150919852009
Ahmed, R.,
Chen, Y., Benjasak, C., Gregoriou, A., Nahar Falah Alrwashdeh, N., & Than,
E. T. (2023). The performance of bidding companies in merger and acquisition
deals: An empirical study of domestic acquisitions in Hong Kong and Mainland
China. Quarterly Review of Economics and Finance, 87, 168�180. https://doi.org/10.1016/j.qref.2020.09.003
Al-Hroot, Y.,
Ali, Y., & Al-Hroot, K. (2016). The Impact of Mergers on Financial
Performance of the Jordanian Industrial Sector A Comparison of Jordanian
Bankruptcy Models: Multilayer Perceptron Neural Network and Discriminant
Analysis View project The Impact of Mergers on Financial Performance of the
Jordanian Industrial Sector. IJMBS, 6(1), 9�13. https://www.researchgate.net/publication/292972011
Andrade, G.,
& Stafford, E. (2004). Investigating the economic role of mergers. Journal
of Corporate Finance, 10(1), 1�36. https://doi.org/10.1016/S0929-1199(02)00023-8
Beverly, C.,
Silvia Sutejo, B., & R. Murhadi, W. (2019, April 5). Company
performance before and after a merger. https://doi.org/10.2991/insyma-19.2019.8
Bhabra, H.
S., & Huang, J. (2013). An empirical investigation of mergers and
acquisitions by Chinese listed companies, 1997-2007. Journal of
Multinational Financial Management, 23(3), 186�207. https://doi.org/10.1016/j.mulfin.2013.03.002
Dessyllas,
P., & Hughes, A. (2005). R&D AND PATENTING ACTIVITY AND THE
PROPENSITY TO ACQUIRE IN HIGH TECHNOLOGY INDUSTRIES. www.cbr.cam.ac.uk
Donald M.
DePhampilis. (2022). Merger, Acquisitions, and Other Restructuring
Activities (D. M. DePhampilis, Ed.; Eleventh Edition). Academic Press.
Easton, P.
Douglas., McAnally, M. Lea., Sommers, G. A., & Zhang, X.-Jun. (2018). Financial
statement analysis & valuation (5 Edition). Cambridge Business.
Ghosh, A.,
& Jain, P. C. (2000). Financial leverage changes associated with corporate
mergers. Journal of Corporate Finance, 6(4), 377�402. https://doi.org/10.1016/S0929-1199(00)00007-9
Gupta, I.,
Raman, T. V., & Tripathy, N. (2021). Impact of Merger and Acquisition on
Financial Performance: Evidence from Construction and Real Estate Industry of
India. FIIB Business Review. https://doi.org/10.1177/23197145211053400
Harrison, J.
S. et al. (2012). 63. HARISSON_Leverage Aquirer Performance. https://doi.org/https://dx.doi.org/10.2139/ssrn.977773
Masulis, R.
W., Wang, C., & Xie, F. (2007). Corporate governance and acquirer returns.
Journal of Finance, 62(4), 1851�1889. https://doi.org/10.1111/j.1540-6261.2007.01259.x
Mohapatra, J.
K. (2018). Shareholder�s Value Creation in M&A-A Case of Indian
Construction Industry. www.pbr.co.in
Patel, R.
(2018). Pre & Post-Merger Financial Performance: An Indian Perspective. In
Journal of Central Banking Theory and Practice (Vol. 7, Issue 3, pp.
181�200). Sciendo. https://doi.org/10.2478/jcbtp-2018-0029
Pazarskis,
M., Vogiatzoglou, M., Koutoupis, A., & Drogalas, G. (2021). Corporate
mergers and accounting performance during a period of economic crisis:
Evidence from greece. Journal of Business Economics and Management, 22(3),
577�595. https://doi.org/10.3846/jbem.2021.13911
Rani, N.,
Yadav, S. S., & Jain, P. K. (2015). Financial performance analysis of
mergers and acquisitions: evidence from India. International Journal of
Commerce and Management, 25(4), 402�423. https://doi.org/10.1108/IJCoMA-11-2012-0075
Sundari, R.
I. (2016). Kinerja Merger dan Akuisisi pada Perusahaan Go Public (Retno Ika
Sundari) Telaah Bisnis Volume (Vol. 17, Issue 1).
Prasasta Adi Putra, Willem A. Makaliwe (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed
under: |