Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No. 6, Juni 2023
ANALISIS
KARAKTERISTIK MATERIAL LOKAL KINANG JINGKION DARI QUARRY APALAPSILI, HABIE DAN HULIKMA, SERTA KOMPOSISI CAMPURAN
TERBAIK UNTUK DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A
Lyresica
Nurmalasari Sirait, Petrus Bahtiar, Mudjiati
Fakultas Teknik Sipil, Universitas Cendrawasih,
Indonesia
[email protected] [email protected]
Abstrak
Pekerjaan
perkerasan jalan raya yang umum dilaksanakan di Kabupaten Yalimo adalah
perkerasan lentur (flexible pavement)
dengan menggunakan aspal sebagai bahan perekat utama. Aspal yang dihasilkan di
luar Pulau Papua, diangkut ke Jayapura menggunakan transportasi laut, kemudian
diangkut ke Wamena dengan menggunakan transportasi udara, kemudian diangkut ke
Kabupaten Yalimo dengan menggunakan transportasi darat, tentu harganya menjadi
tidak murah saat tiba di Kabupaten Yalimo. Selain faktor kemahalan bahan aspal
oleh karena jasa angkutan yang cukup tinggi, hal lain yang menjadi pertimbangan
perlunya pemanfaatan material Kinang Jingkion adalah faktor kemudahan dalam
pengerjaan badan jalan dengan menggunakan Kinang Jingkion yang memungkinkan
untuk dikerjakan oleh masyarakat setempat dengan menggunakan peralatan standar
yang tidak terlalu memerlukan treatment atau teknologi tertentu. Mencermati
permasalahan tersebut, penelitian lebih lanjut tentang material Kinang Jingkion
sangat diperlukan. Analisis Karakteristik Material Lokal Kinang Jingkion dari Quarry Apalapsili, Habie dan Hulikma,
serta Komposisi Campuran Terbaik Untuk Digunakan Sebagai Bahan Lapis Pondasi
Agregat Kelas A menyajikan hasil analisis terkait karakteristik material lokal
Kinang Jingkion yang diambil dari 3 quarry berbeda yaitu Apalapsili, Habie dan
Hulikma, serta hasil pengujian komposisi campuran untuk digunakan sebagai bahan
Lapis Pondasi Agregat Kelas A.
Kata Kunci: Material
Lokal, Kinang Jingkion, Lapis Pondasi Agregat Kelas A.
Abstract
The main road pavement
works carried out in Yalimo Regency are flexible pavements using asphalt as the
main adhesive. Asphalt produced outside Papua Island is transported to Jayapura using sea transportation, then transported
to Wamena using air transportation, then transported to Yalimo Regency using
land transportation, of course the price is not cheap when it arrives in Yalimo
Regency. In addition to the price factor of asphalt material due to the
relatively high transportation services, another thing that becomes a
consideration for the need to use Kinang Jingkion material is the ease factor
in working on roads using Kinang Jingkion which allows the local community to
work on it using standard equipment that does not really require treatment or
specific technology. According to these problems, further research on Kinang
Jingkion material is urgently needed. Analysis of the Characteristics of the
Local Material of Kinang Jingkion from the Apalapsili, Habie and Hulikma
Quarry, and the Best Mix Composition to be Used as a Class A Aggregate Base
Layer presents the results of the analysis related to the characteristics of
the local Kinang Jingkion material taken from 3 different quarries namely
Apalapsili, Habie and Hulikma, as well as results of testing the composition of
the mixture to be used as a Class A Aggregate Base Layer.
Keywords: Local Material, Kinang Jingkion, Class A Aggregate
Base Layer.
Pendahuluan
Transportasi orang dan barang di
Kabupaten Yalimo hingga saat ini masih mengandalkan perhubungan udara dan darat
dari Wamena - Jayapura. Saat ini terdapat Jalan Trans Papua yang memungkinkan
akses darat dari Kabupaten Yalimo ke Jayapura, namun pada waktu tertentu akses
darat ini tidak dapat dilalui oleh karena terjadi longsor atau kerusakan pada
badan jalan atau jembatan, sehingga hampir sebagian besar jenis barang, baik
barang kebutuhan pokok masyarakat, bahan bangunan seperti semen, besi beton,
aspal, serta kebutuhan bahan bakar minyak (bensin dan solar) diangkut ke Yalimo
menggunakan pesawat terbang dari Jayapura ke Wamena, kemudian diangkut dengan
menggunakan kendaraan roda empat ke Kabupaten Yalimo.
Dari kondisi tersebut dapat diketahui
bahwa yang menjadi kendala saat ini adalah biaya pengiriman barang dengan
menggunakan jasa transportasi udara dari Jayapura cukup besar, sehingga
menyebabkan harga barang setelah tiba di Kabupaten Yalimo menjadi tinggi.
Pekerjaan perkerasan jalan raya yang umum dilaksanakan di Kabupaten Yalimo
adalah perkerasan lentur (flexible pavement) dengan menggunakan aspal sebagai
bahan perekat utama.
Aspal yang dihasilkan di luar Pulau
Papua, diangkut ke Jayapura menggunakan transportasi laut, kemudian diangkut ke
Wamena dengan menggunakan transportasi udara, kemudian diangkut ke Kabupaten
Yalimo dengan menggunakan transportasi darat, tentu harganya menjadi tidak
murah saat tiba di Kabupaten Yalimo. Secara langsung hal ini menyebabkan harga
satuan pekerjaan perkerasan jalan raya yang menggunakan aspal menjadi sangat
tinggi. Permasalahan ini menjadi perhatian bagi Bapak Ir.Yan Ukago, M.T., pada
saat beliau menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR Kabupaten Yalimo, yang berpikir
tentang alternatif material lokal yang tersedia dalam jumlah banyak dan dapat
dimanfaatkan untuk pembangunan jalan raya, sehingga dengan demikian dapat
menghemat penggunaan anggaran untuk infrastruktur jalan dan dapat dialihkan ke
kebutuhan kesehatan maupun pendidikan masyarakat di Yalimo. Beliau menemukan
material alam lokal asli dari Yalimo yang diberi nama Kinang Jingkion. Material
ini telah digunakan sebagai bahan timbunan pilihan pada salah satu jalan kota,
yang merupakan kegiatan dari Aksi Perubahan pada Diklat Kepemimpinan II yang
beliau ikuti pada tahun 2019. Material Kinang Jingkion digunakan sebagai bahan
timbunan pilihan tanpa bahan tambahan lainnya. Material ini diambil langsung
dari quarry, dihamparkan dan
dipadatkan menggunakan alat pemadat (tandem roller). Selain faktor kemahalan
bahan aspal oleh karena jasa angkutan yang cukup tinggi, hal lain yang menjadi
pertimbangan perlunya pemanfaatan material Kinang Jingkion adalah faktor
kemudahan dalam pengerjaan badan jalan dengan menggunakan Kinang Jingkion yang
memungkinkan untuk dikerjakan oleh masyarakat setempat dengan menggunakan
peralatan standar yang tidak terlalu memerlukan treatment atau teknologi tertentu.
����������� Mencermati
permasalahan tersebut, penelitian lebih lanjut tentang material Kinang Jingkion
sangat diperlukan. Analisis Karakteristik Material Lokal Kinang Jingkion dari
Quarry Apalapsili, Habie dan Hulikma, serta Komposisi Campuran Terbaik Untuk
Digunakan Sebagai Bahan Lapis Pondasi Agregat Kelas A adalah penelitian yang
menyajikan hasil analisis terkait karakteristik material lokal Kinang Jingkion
yang diambil dari 3 quarry berbeda yaitu Apalapsili, Habie dan Hulikma, serta
hasil pengujian komposisi campuran untuk digunakan sebagai bahan Lapis Pondasi
Agregat Kelas A.
Metode Penelitian
Gambar
1
Diagram
Alir Penelitian
Metode penelitian adalah
langkah-langkah dalam mengerjakan penelitian, salah satunya pada penelitian
ini. Selanjutnya akan dijelaskan alur pengerjaan sesuai dengan diagram alir
pengerjaan. Secara umum tahapan-tahapan penelitian ini dibagi menjadi beberapa
bagian antara lain:
A. Tahap Identifikasi Masalah
Pada
tahap ini dilakukan identifikasi mengenai permasalahan yang diangkat dalam
Tesis ini. Permasalahan yang timbul adalah tersedianya material lokal Kinang
Jingkion dalam jumlah banyak di Kabupaten Yalimo, yang memunculkan gagasan
untuk menggunakan material lokal Kinang Jingkion sebagai bahan Lapis Pondasi
Agregat Kelas A. Penggunaan material alam ini perlu diteliti lebih lanjut,
sehingga diharapkan mendapatkan hasil penelitian yang akurat dan dapat
dijadikan rekomendasi untuk penetapan spesifikasi teknis terkait material
Kinang Jingkion sebagai bahan konstruksi jalan raya.
B. Tahap Pengambilan Sampel dan
Pengujian di Laboratorium
Pada
tahap ini, dilakukan pengambilan sampel material Kinang Jingkion di lapangan
pada lokasi-lokasi yang telah direncanakan, sejumlah yang dibutuhkan untuk
menunjang pengujian di laboratorium. Pengambilan data primer dilakukan di
laboratorium dengan menggunakan alat-alat untuk menguji karakteristik material
lokal Kinang Jingkion.
C. Tahap Analisis dan Pembahasan
Pada
tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil pengujian di laboratorium, dengan
mengolah data hasil pengujian menggunakan program Microsoft Excel. Hasil
pengujian di laboratorium akan disandingkan dengan Spesifikasi Teknis Tahun
2018 Revisi 2, apakah memenuhi syarat yang ditentukan untuk digunakan sebagai
material Lapis Pondasi Agregat Kelas A atau tidak memenuhi syarat.
D. Tahap Hasil
Pada
tahap ini dilakukan sebuah penarikan kesimpulan yang dapat menjawab semua
permasalahan pada penelitian, bagaimana karakteristik material lokal Kinang
Jingkion dari quarry Apalapsili, Habie dan Hulikma, serta apakah terdapat
komposisi campuran terbaik untuk digunakan sebagai bahan Lapis Pondasi Agregat
Kelas A sesuai dengan yang disyaratkan oleh Spesifikasi Umum Tahun 2018 Revisi
2. Jika didapat hasilnya, entah itu memenuhi syarat untuk digunakan sebagai
bahan Lapis Pondasi Agregat Kelas A maupun tidak memenuhi syarat, maka penelitian
dianggap cukup dan dibuat rekomendasi.
E. Kesimpulan dan Saran
Bagian
akhir dari penelitian yang berisikan tentang hasil utama dari analisis yang
sudah dilakukan, serta memberikan saran dan rekomendasi untuk penelitian
berikutnya.
Pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara pengumpulan data langsung (primer). Data yang diambil
berupa:
1.� Melakukan pengambilan sampel material Kinang
Jingkion di 3 quarry di Kabupaten Yalimo;
2.� Melakukan pengujian di laboratorium.
����������� Metode
Pengumpulan data primer pada penelitian ini adalah dengan melakukan pengambilan
sampel material Kinang Jingkion di Kabupaten Yalimo. Pengambilan sampel
material dilakukan di lokasi Apalapsili (Sta.144+000) titik koordinat
S03�51'31.31" E139�18'34,40", Habie (Sta.130+000) titik koordinat
S03�45'56,63" E139�23'56,19" dan Hulikma (Sta.87+500) titik koordinat
S03�46'01,37" E 139�11'24,56" yang merupakan wilayah Kabupaten
Yalimo. Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 17 Desember 2022. Jumlah
sampel yang didapat adalah sebanyak 280 kg material Kinang Jingkion dengan
berbagai bentuk (bongkahan batu besar, kerikil dan pasir). Sampel yang telah
diambil dari lokasi kemudian dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pengujian
lebih lanjut.
����������� Pengumpulan
data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pengumpulan data tidak langsung
(sekunder). Data yang diambil berupa;
1.� Hasil penelitian sebelumnya terkait material
Kinang Jingkion;
2.� Hasil pengujian laboratorium tentang kandungan
kimia material Kinang Jingkion.
Hasil dan Pembahasan
A. Pengujian Analisis Saringan
1. Pengujian Analisis Saringan
Material Quarry Apalapsili
Hasil
pengujian gradasi material Kinang Jingkion yang diambil dari quarry Apalapsili ditunjukkan pada Tabel
1 di bawah ini:
Dari
Tabel 1 di atas, dapat diketahui ragam gradasi material Kinang Jingkion yang
diambil dari quarry Apalapsili,
dimana persentase material yang lolos saringan No.3/4" adalah 98,88% dan
yang lolos saringan No.200 adalah 0,48%.
2. Pengujian Analisis Saringan
Material Quarry Habie
Hasil
pengujian gradasi material Kinang Jingkion yang diambil dari quarry Habie ditunjukkan pada Tabel 4.2
di bawah ini:
Dari
Tabel 2 di atas, dapat diketahui ragam gradasi material Kinang Jingkion yang
diambil dari quarry Habie, dimana persentase material yang lolos saringan
No.3/4" adalah 71,92% dan yang lolos saringan No.200 adalah 3,33%.
3. Pengujian Analisis Saringan
Material Quarry Hulikma
Hasil
pengujian gradasi material Kinang Jingkion yang diambil dari quarry Hulikma ditunjukkan pada Tabel 3
di bawah ini:
Dari
Tabel 3 di atas, dapat diketahui ragam gradasi material Kinang Jingkion yang
diambil dari quarry Hulikma, dimana persentase material yang lolos saringan
No.3/4" adalah 100% dan yang lolos saringan No.200 adalah 0,94%.
B. Pengujian Abrasi
1.
Pengujian Abrasi Material Quarry
Apalapsili
Hasil
pengujian keausan agregat dari material quarry
Apalapsili ditunjukkan pada Tabel 4 di bawah ini:
Dari
hasil pengujian keausan agregat material quarry Apalapsili, didapat nilai
keausan agregat sebesar 32,69%.
2.
Pengujian Abrasi Material Quarry
Habie
Hasil
pengujian keausan agregat dari material quarry
Habie ditunjukkan pada Tabel 5 di bawah ini:
Dari
hasil pengujian keausan agregat material quarry Habie, didapat nilai keausan
agregat sebesar 30,32%.
3.
Hasil Pengujian Abrasi Material Quarry
Hulikma
Hasil
pengujian keausan agregat dari material quarry
Hulikma ditunjukkan pada Tabel 6 di bawah ini:
Dari
hasil pengujian keausan agregat material quarry Hulikma, didapat nilai keausan
agregat sebesar 24,99%.
C. Hasil Pengujian Kepadatan
Ringan (Standard Proctor Test)
1. Hasil Pengujian Kepadatan
Ringan (Standard Proctor Test) Quarry Apalapsili
Gambar 2 Grafik Hubungan Berat Isi Kering dan Kadar Air Material Quarry Apalapsili (Analisis Data Primer, 2023).
Dari Gambar 2 dapat diketahui Ɣd max = 1,863 gr/cc dan kadar air optimum (KAO) sebesar 6,425 %.
2. Hasil Pengujian Kepadatan
Ringan (Standard Proctor Test) Quarry Habie
Gambar 2 Grafik Hubungan Berat Isi Kering dan Kadar Air Material
Quarry Habie (Analisis Data Primer, 2023)
Dari Gambar 2 dapat diketahui Ɣd max = 2,120 gr/cc dan kadar air optimum (KAO) sebesar 5,300 %.
3. Hasil Pengujian Kepadatan
Ringan (Standard Proctor Test) Quarry Hulikma
Gambar 3 Grafik Hubungan Berat Isi Kering dan Kadar Air Material Quarry Hulikma (Analisis Data Primer, 2023)
Dari Gambar 3 dapat diketahui Ɣd max = 1,700 gr/cc dan kadar air optimum (KAO) sebesar 6,000 %.
D. Hasil Pengujian Batas Plastis
dan Batas Cair Tanah
1.
Pengujian Batas Plastis dan Batas Cair Tanah Quarry Apalapsili
Gambar 4 Grafik Hubungan Kadar Air dan Jumlah Tumbukan Material Quarry Apalapsili (Analisis Data Primer, 2023)
Maka diperoleh nilai Batas Cair Tanah sebesar 22,90%, Batas Plastis Tanah sebesar 19,34% dan Indeks Plastisitas sebesar 3,56%.
2.
Pengujian Batas Plastis dan Batas Cair Tanah Quarry Habie
Gambar 5
Grafik Hubungan Kadar Air dan Jumlah Tumbukan Material Quarry Habie (Analisis
Data Primer, 2023)
Maka diperoleh nilai Batas Cair Tanah sebesar 24,00%, Batas Plastis Tanah sebesar 19,41% dan Indeks Plastisitas sebesar 4,59%.
3.
Pengujian Batas Plastis dan Batas Cair Tanah Quarry Hulikma
Gambar 6 Grafik Hubungan Kadar Air dan Jumlah Tumbukan Material Quarry Hulikma (Analisis Data Primer, 2023)
E. Pengujian Berat Jenis dan
Penyerapan Agregat Kasar dan Halus
1.
Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Aggregat Quarry Apalapsili
Tabel
7 di bawah ini menunjukkan data hasil pengujian berat jenis material Kinang
Jingkion yang berasal dari Quarry Apalapsili, sebagai berikut:
Diperoleh
berat jenis rata-rata material Kinang Jingkion yang berasal dari Quarry
Apalapsili sebesar 2,214 gram/cm�.
2.
Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Aggregat Quarry Habie
Tabel
8 di bawah ini menunjukkan data hasil pengujian berat jenis material Kinang
Jingkion yang berasal dari Quarry Habie, sebagai berikut:
Diperoleh
berat jenis rata-rata material Kinang Jingkion yang berasal dari Quarry Habie
sebesar 2,529 gram/cm�.
3.
Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Aggregat Quarry Hulikma
Tabel
di bawah ini menunjukkan data hasil pengujian berat jenis material Kinang
Jingkion yang berasal dari Quarry Hulikma, sebagai berikut:
Diperoleh
berat jenis rata-rata material Kinang Jingkion yang berasal dari Quarry Hulikma sebesar 1,945 gram/cm�.
F. Pengujian California Bearing Ratio (CBR)
Laboratorium untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas A
Telah
dilakukan pengujian California Bearing Ratio (CBR) Laboratorium untuk
mengetahui kekuatan dari campuran material untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas A,
yaitu:
1.� Material dari Quarry Apalapsili dan Quarry
Hulikma pada tanggal 06 Februari 2023;
2.� Material dari Quarry Apalapsili dan Quarry Habie
pada tanggal 06 Februari 2023;
3.� Material dari Quarry Hulikma dan Quarry Habie
pada tanggal 20 Februari 2023.
Hasil pengujian yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Hasil CBR10 Lapis Pondasi
Agregat Kelas A dari Material Quarry
Apalapsili dan Hulikma
Hubungan
antara penetrasi dan beban hasil pengujian CBR10 material campuran Quarry
Apalapsili dan Hulikma, berikut
pada Gambar 7:
Dari
hasil pengujian CBR Laboratorium dengan menggunakan alat CBR otomatis,
diperoleh hasil sebagaimana tertera pada Tabel 4.34, bahwa nilai CBR 10
material campuran quarry Apalapsili dan Hulikma adalah sebesar 9% pada
penetrasi 0.1" dan 10% pada penetrasi 0.2".
2. Hasil CBR35 Lapis Pondasi
Agregat Kelas A dari Material Quarry
Apalapsili dan Hulikma
Hubungan
antara penetrasi dan beban hasil pengujian CBR35 material campuran Quarry
Apalapsili dan Hulikma, ditunjukkan pada Gambar 4.14 di bawah ini:
Dari
hasil pengujian CBR Laboratorium dengan menggunakan alat CBR otomatis,
diperoleh hasil sebagaimana tertera pada Tabel 4.38, bahwa nilai CBR 35
material campuran quarry Apalapsili dan Hulikma adalah sebesar 17% pada
penetrasi 0.1" dan 19% pada penetrasi 0.2".
3. Hasil CBR65 Lapis Pondasi
Agregat Kelas A dari Material Quarry
Apalapsili dan Hulikma
Hubungan
antara penetrasi dan beban hasil pengujian CBR65 material campuran Quarry Apalapsili dan Hulikma,
ditunjukkan pada Gambar 8 di bawah ini:
Dari
hasil pengujian CBR Laboratorium dengan menggunakan alat CBR otomatis,
diperoleh hasil sebagaimana tertera pada Tabel 11, bahwa nilai CBR 65 material
campuran quarry Apalapsili dan Hulikma adalah sebesar 30% pada penetrasi
0.1" dan 33% pada penetrasi 0.2".
4. Hasil CBR10 Lapis Pondasi
Agregat Kelas A dari Material Quarry
Apalapsili dan Habie
Hubungan
antara penetrasi dan beban hasil pengujian CBR10 material campuran Quarry
Apalapsili dan Habie, ditunjukkan pada Gambar 4.16 di bawah ini:
Dari
hasil pengujian CBR Laboratorium dengan menggunakan alat CBR otomatis,
diperoleh hasil sebagaimana tertera pada Tabel 4.46, bahwa nilai CBR 10
material campuran quarry Apalapsili dan Habie adalah sebesar 4% pada penetrasi
0.1" dan 5% pada penetrasi 0.5".
5. Hasil CBR35 Lapis Pondasi
Agregat Kelas A dari Material Quarry
Apalapsili dan Habie
Hubungan
antara penetrasi dan beban hasil pengujian CBR35 material campuran Quarry
Apalapsili dan Habie, ditunjukkan pada Gambar 4.17 di bawah ini:
Dari
hasil pengujian CBR Laboratorium dengan menggunakan alat CBR otomatis,
diperoleh hasil sebagaimana tertera pada Tabel 4.50, bahwa nilai CBR 35
material campuran quarry Apalapsili dan Habie adalah sebesar 29% pada penetrasi
0.1" dan 32% pada penetrasi 0.2".
6. Hasil CBR65 Lapis Pondasi
Agregat Kelas A dari Material Quarry
Apalapsili dan Habie
Hubungan
antara penetrasi dan beban hasil pengujian CBR65 material campuran Quarry Apalapsili dan Habie, ditunjukkan
pada Gambar 4.18 di bawah ini:
Dari
hasil pengujian CBR Laboratorium dengan menggunakan alat CBR otomatis,
diperoleh hasil sebagaimana tertera
pada Tabel 4.54, bahwa nilai CBR 65 material campuran quarry Apalapsili dan
Habie adalah sebesar 40% pada penetrasi 0.1" dan 46% pada penetrasi
0.2".
7. Hasil CBR10 Lapis Pondasi
Agregat Kelas A dari Material Quarry
Habie dan Hulikma
Hubungan
antara penetrasi dan beban hasil pengujian CBR10 material campuran Quarry Habie dan Hulikma, ditunjukkan
pada Gambar 4.19 di bawah ini:
Dari
hasil pengujian CBR Laboratorium dengan menggunakan alat CBR otomatis,
diperoleh hasil sebagaimana tertera pada Tabel 4.58, bahwa nilai CBR 10
material campuran quarry Habie dan Hulikma adalah sebesar 10% pada penetrasi
0.1" dan 11% pada penetrasi 0.2".
8. Hasil CBR35 Lapis Pondasi
Agregat Kelas A dari Material Quarry
Habie dan Hulikma
Hubungan
antara penetrasi dan beban hasil pengujian CBR35 material campuran Quarry Habie
dan Hulikma, ditunjukkan pada Gambar 4.20 di bawah ini:
Dari
hasil pengujian CBR Laboratorium dengan menggunakan alat CBR otomatis,
diperoleh hasil sebagaimana tertera pada Tabel 4.34, bahwa nilai CBR 35
material campuran quarry Habie dan Hulikma adalah sebesar 23% pada penetrasi
0.1" dan 30% pada penetrasi 0.2".
9. Hasil CBR65 Lapis Pondasi
Agregat Kelas A dari Material Quarry
Habie dan Hulikma
Hubungan
antara penetrasi dan beban hasil pengujian CBR65 material campuran Quarry Habie
dan Hulikma, ditunjukkan pada Gambar 4.21 di bawah ini:
Dari
hasil pengujian CBR Laboratorium dengan menggunakan alat CBR otomatis,
diperoleh hasil sebagaimana tertera pada Tabel 4.66, bahwa nilai CBR 65
material campuran quarry Habie dan Hulikma adalah sebesar 37% pada penetrasi
0.1" dan 44% pada penetrasi 0.2".
10. Hasil Pengujian CBR Pada 3
Jenis Campuran Material Lapis Pondasi Agregat Kelas A
Spesifikasi
Umum 2018 Revisi II Direktorat Jenderal Bina Marga menjadi acuan dalam
menganalisis campuran material Lapis Pondasi Agregat Kelas A yang telah
dilaksanakan, diperoleh hasil sebagai berikut:
Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan terkait Analisis
Karakteristik Material Lokal Kinang Jingkion dari Quarry Apalapsili, Habie dan
Hulikma, serta Komposisi Campuran Terbaik untuk Bahan Lapis Pondasi Agregat
Kelas A, dapat disimpulkan sebagai berikut:
(1)
Material lokal Kinang Jingkion yang berasal dari Kabupaten Yalimo
memiliki karakteristik yang layak untuk digunakan dalam pengerjaan pembentukan
badan jalan, yaitu sebagai material timbunan pilihan; (2) Setelah dilakukan
percobaan pencampuran material Kinang Jingkion dengan komposisi campuran I
yaitu 50% dari quarry Apalapsili dan 50% dari quarry Habie; komposisi campuran
II yaitu 50% dari quarry Apalapsili dan 50% dari quarry Hulikma, serta
komposisi campuran III yaitu 50% dari quarry Habie dan 50% dari quarry Hulikma,
guna menemukan komposisi material terbaik yang dapat dijadikan bahan Lapis
Pondasi Agregat Kelas A, maka didapatkan hasil CBR laboratorium untuk semua komposisi
campuran tidak memenuhi persyaratan nilai CBR Lapis Pondasi Agregat Kelas A,
Lapis Pondasi Agregat Kelas B dan bahkan Lapis � Pondasi
Agregat Kelas S ditinjau dari Spesifikasi Umum Revisi II Tahun 2018 Direktorat ����������� Jenderal Bina Marga.
BIBLIOGRAFI
Achmad,
Fadly. "Pemanfaatan Material Lokal Quarry Longalo Sebagai Bahan Lapis
Pondasi Atas Jalan Raya". Jurnal Seminar Nasional Sains dan Teknologi UMJ
2017.
Direktorat
Jenderal Bina Marga. (2017). Manual Perkerasan Jalan Revisi Juni 2017. Jakarta.
Kementerian PUPR
Direktorat
Jenderal Bina Marga. (2018). Spesifikasi Umum Revisi 2. Jakarta. Kementerian
PUPR
Fachriza
Noor Abdi, M.Jazir Alkas, � Anzari
Setiawan. "Studi Kelayakan Sifat Fisik Agregat Untuk Struktur Perkerasan
Jalan (Quarry Gunung Lakera Bum, Gunung Lompongang, dan Gunung Benderae Kab.
Pinrang)". Jurnal Karajata Engineering, Vol. 1 No.1, Januari 2021.
Fachriza
Noor Abdi1, M Jazir Alkas1, Anshari Setiawan. "Uji Kelayakan Agregat Muara
Wahau, Santan, Senoni, Batu Besaung Sebagai Material Sub Base". Jurnal
Prosiding Seminar Nasional Teknologi V, Tahun 2019.
Leonard
Samuel Ampung, Muhammad Arsyad dan Yasruddin. "Pengoptimalan Penggunaan
Material Agregat Lokal Sebagai Bahan Perkerasan Jalan di Kabupaten
Lamandau." Jurnal Teknologi Berkelanjutan Volume 2 No.1 Tahun 2013
Soehardi,
Fitridawati. "Penggunaan � Material
Lokal Quarry Muara Takus Sebagai Bahan Campuran Lapisan Pondasi Atas pada
Perkerasan Jalan ������ Raya." Jurnal
Teknik Sipil Siklus, Vol.4, No.1, April 2018.
Ukago,
Yan. (2022). Istimewanya Aspal Yalimo. Materi Webinar Nasional Universitas
Katholik Soegijapranata
Standar
Nasional Indonesia (SNI) 03 - 1968 � 1990
Standar
Nasional Indonesia (SNI) 1743 : 2008
Standar
Nasional Indonesia (SNI) 1966 - 2008 & SNI 1967 � 2008
Standar
Nasional Indonesia (SNI) 1964 : 2008
Standar
Nasional Indonesia (SNI) 1744 : 2012
Copyright holder: Karlies
Sirupa Baka, Tatan Sukwika, Maya D. D. Maharani (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |