Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 11, November
2022
ANALISIS PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT.
VIRTUE DRAGON NICKEL INDUSTRY KONAWE
Karlies
Sirupa Baka, Karlies Sirupa Baka, Tatan Sukwika, Maya D. D. Maharani
Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta, Indonesia
E-mail:
[email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) merupakan bagian terpenting dalam�
sebuah kegiatan proyek konstruksi, yang mana hal tersebut dapat menjadi
suatu� permasalahan yang banyak menyita
perhatian dikarenakan mencakup berbagai hal, diantaranya adalah dari segi
kemanusiaan, biaya, manfaat ekonomi, serta aspek� hukum yang harus dipertanggung jawabkan demi
menjaga citra dari organisasi atau perusahaan itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh keselamatan dan Kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan
di PT. Virtue Dragon Nickel Industry Konawe. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Dan penelitian ini termasuk penelitian korelasi. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
terhadap Kinerja Karyawan di PT. Virtue Dragon Nickel Industry Konawe. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Keselamatan Kerja (X1) terhadap
Kinerja Karyawan (Y), terdapat pengaruh yang signifikan Kesehatan Kerja (X2) terhadap
Kinerja Karyawan (Y) dan
terdapat pengaruh yang signifikan keselamatan
kerja dan Kesehatan kerja secara simultan atau bersama-sama terhadap Kinerja
karyawan.
Keywords : keselamatan
dan kesehatan kerja (K3); kinerja karyawan; perusahaan
Abstract
Occupational
Safety and Health (K3) is the most important part of a construction project
activity, which can be a problem that attracts a lot of attention because it
covers various things, including in terms of humanity, costs, economic
benefits, and legal aspects that must be accounted for in order to maintain the
image of the organization or company itself. This study aims to determine the
effect of occupational safety and health on employee performance at PT. Virtue
Dragon Nickel Industry Konawe. This research is a quantitative research. And
this study included correlation research. This study was conducted to determine
the Effect of Occupational Safety and Health (K3) on Employee Performance at
PT. Virtue Dragon Nickel Industry Konawe. The results of this study state that
there is a significant influence of Occupational Safety (X1) on Employee
Performance (Y), there is a significant influence of Occupational Health (X2)
on Employee Performance (Y) and there is a significant influence of
occupational safety and occupational health simultaneously or together on
employee performance.�
Keywords:
occupational safety and health (K3); employee performance; company.
Pendahuluan
Sumber daya manusia merupakan aset hidup yang dimiliki oleh
organisasi yang memiliki peranan penting bagi keberhasilan suatu organisasi,
karena mereka yang akan menjalankan tujuan dan sasaran organisasi tersebut.
Sumber daya manusia harus mendapatkan perhatian serius dan dikelola dengan
sebaik mungkin. Hal ini dimaksudkan agat sumber daya manusia yang dimiliki
perusahaan mampu memberikan kontribusi yang optimal dalam upaya pencapaian
tujuan organisasi. Dalam pengelolaan sumber daya inilah diperlukan manajemen
yang mampu mengelola sumber daya secara sistematis, terencana, dan efisien.
Karena itu sumber daya manusia harus dikelola dengan profesional, dimana aspek
bisnis tetap menjadi perhatian yang serius untuk menjaga kelangsungan usaha.
Akan tetapi, tidak meninggalkan unsur sosial sehingga perusahaan
mampu mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangan organisasi, mempertahankan
profitabilitas organisasi, menciptakan efisiensi keunggulan kualitas pelayanan,
serta inovatif dalam merespon kebutuhan perusahaan. Terdapat berbagai sumber
daya yang dibutuhkan dalam menjalankan suatu bisnis perusahaan, seperti modal,
material dan mesin.Tidak terkecuali perusahaan juga membutuhkan sumber daya
manusia, yaitu para karyawan. Karyawan yang diharapkan organisasi tentunya
adalah karyawan yang dapat bekerja produktif, yaitu yang berkemampuan untuk
menghasilkan kinerja yang optimal seperti yang direncanakan.
Kinerja merupakan indikator utama bagi kemajuan sebuah perusahaan,
sehingga peningkatan kinerja pada semua bagian sistem merupakan suatu cara
untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi perusahaan tersebut. Perusahaan
berupaya untuk meningkatkan kinerja seluruh karyawannya agar mampu bersaing
dengan perusahaan lain karena dapat menghasilkan suatu barang atau jasa dengan
cara yang lebih efisiensi. Setiap perusahaan selalu ingin dan berusaha supaya
setiap karyawannya memiliki kinerja kerja yang tinggi. Oleh karena itu,
perusahaan harus mampu mempertahankan dan meningkatkan kinerja karyawannya agar
tujuan perusahaan dapat tercapai seoptimal mungkin.
Permasalahan kinerja merupakan masalah penting juga bagi
perusahaan terutama dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di era
globalisasi ini. Untuk meningkatkan kinerja perusahaan bukanlah dengan cara
bekerja keras saja, tetapi juga dengan kerja cerdas. Tingkat kinerja dapat
diukur dari rasio output produksi dibagi input bahan produksi. Rasio ini
merupakan indeks kinerja. Rasio ini untuk membandingkan suatu bagian lebih
produktif dari keadaan sebelumnya dapat dilihat dari indeks kinerjanya. Tinggi
rendahnya tingkat kinerja ini menjadi ukuran keberhasilan suatu kinerja
karyawan. Jika kinerjanya tinggi atau bertambah perusahaan tersebut bisa
dikatakan berhasil dan sebaliknya, jika kinerjanya kurang atau menurun,
dikatakan kurang atau bahkan tidak baik.
Perusahaan yang menyadari pentingnya kinerja karyawan akan selalu
memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kinerja kerja
karyawan, salah satunya K3. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu
sistem yang bertujuan melakukan pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya
kecelakaan yang diakibatkan oleh aktivitas kerja dan juga pencegahan akan
timbulnya penyakit yang diakibatkan oleh hubungan kerja didalam lingkungan
kerja para karyawan. K3 harus dikelola dengan baik untuk menghindari terjadinya
masalah dikemudian hari, seperti ketidakpuasan dari pekerja sampai dengan
tuntutan hukum karena mengabaikan faktor-faktor K3.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan bagian terpenting
dalam� sebuah kegiatan proyek konstruksi,
yang mana hal tersebut dapat menjadi suatu�
permasalahan yang banyak menyita perhatian dikarenakan mencakup berbagai
hal, diantaranya adalah dari segi kemanusiaan, biaya, manfaat ekonomi, serta
aspek� hukum yang harus dipertanggung
jawabkan demi menjaga citra dari organisasi atau perusahaan itu sendiri
(Sanjaya et al., 2012).
Secara umum Keselamatan dan Kesehatan Kerja sering terabaikan serta
kurang memiliki perhatian khusus, hal ini�
ditunjukan dengan masih adanya kecelakaan kerja konstruksi yang terjadi.
Setiap proyek konstruksi memiliki sifat dan ciri yang berbeda-beda yang
dipengaruhi oleh cuaca, waktu pekerjaan yang terbatas, pekerja yang belum
memiliki kompetensi tinggi, penggunaan alat kerja yang membahayakan keselamatan
dan kesehatan kerja, hal ini menunjukan bahwa proyek konstruksi memiliki risiko
kecelakaan kerja yang fatal (Pangkey et al., 2012).
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang telah dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya tentu saja dapat memberikan jaminan keselamatan bagi para
pekerjanya serta diharapkan dapat memberikan efek� yang baik dan manfaat bagi pelaku usaha
konstruksi serta lingkungan dari kegiatan�
kerja yang dilaksanakan dengan mengacu pada sistem peraturan� perundang-undangan yang berlaku, sehingga
kecelakaan kerja atau risiko dapat�
diatasi, dihindari atau ditekan seminimal mungkin.
Penyediaan dan penerapan fasilitas Keselamatan dan Kesehatan Kerja
tentunya berhubungan erat dengan biaya yang dianggarkan hingga dikeluarkan.
Tidak adanya Bugdet yang di sediakan perusahaan untuk K3 sehingga tidak
menerapkan K3 pada kegiatan industri PT. Virtue Dragon Nickel Industry Konawe
dianggap tidak benar karena bagaimanapun para pekerja mempunyai hak untuk
bekerja dalam kondisi yang aman dan perusahaan wajib memenuhinya karena jika
terjadi kecelakaan kerja maka resikonya juga turut di tanggung oleh perusahaan.
Secara internal implementasi K3 pada PT. Virtue Dragon Nickel Industri
masih belum diketahui secara pasti. Aturan-aturan K3 dirasakan masih belum
berjalan secara efektif sebagaimana yang dirasakan oleh para pekerja, ketidak
patuhan penggunaan APD, merokok, berganti pakaian, posisi kerja yang tidak
ergonomis, terburu-buru mengerjakan tugas tanpa mengikuti protokol, kebisingan,
kebocoran gas, dan suhu yang panas. Akibatnya, karyawan belum benar-benar
memiliki rasa aman dalam bekerja.
Berdasarkan hasil observasi beberapa perusahaan melakukan
kebijakan tersendiri tentang K3, perusahaan hanya menyediakan peralatan
pelindung diri yang standart, bahkan dibeberapa perusahaan peralatan pelindung
diri masih di bawah standart dan sangat minim. Jika terjadi kecelakaan kerja,
perusahaan yang mengikutsertakan perusahaannya dalam asuransi kecelakaan akan
bisa mengurus klaim tapi sebagian besar perusahaan lain lebih memilih untuk
memberikan intensif bagi pekerja yang mengalami kecelakaan kerja. Tiap-tiap
perusahaan konstruksi memiliki kebijakan dan pandangan tersendiri tentang K3,
perusahaan lebih memilih menerapkn kebijakan perusahaan tentang K3 yang lebih
ekonomis demi mendapatkan untung yang sebesar-besarnya dan menekan biaya yang
harus keluar untuk K3.
Walaupun perusahaan merencanakan Biaya K3 dan Menerapkannya
seperti memberikan alat yang standart seperti APD kepada para pekerjanya tetapi
tidak didukung dengan memberikan pelatihan khusus tentang pentingnya APD,
bagaimana cara memakai dan merawatnya maka usaha perusahaan dalam menyediakan
APD akan sia-sia karena kondisi yang sering terjadi di lapangan banyak APD yang
cepat rusak karena tidak terawat dengan baik. Tidak adanya tenaga profesional
yang bertanggung jawab secara penuh terhadap penerapan dan pelaksanaan K3
secara baik di perusahaan. Perusahaan mengakui dana yang dikeluarkan untuk
penyediaan APD cukup besar apalagi jika harus di tambah K3 maka perusahaan akan
mengalami pembengkakkan dana yang bisa berakibat perusahaan mengalami kerugian.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting bagi
perusahaan, karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya merugikan
karyawan, tetapi juga perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam masa sekarang ini seringkali hal-hal seperti alat Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) sering diabaikan dengan berbagai alasan seperti tidak
merasa nyaman dalam bekerja, Keselamatan dan Kesehatan Kerja sering di
sepelekan karena dianggap hanya membuang waktu dan uang.
Apabila K3 tidak diterapkan dalam sebuah perusahaan akan
mengakibatkan dampak buruk bagi perusahaan tersebut, yaitu meningkatnya angka
kecelakaan dan kematian pekerja, terganggunya proses operasional perusahaan,
mengurangi output produksi, terciptanya hubungan industrial yang buruk. Akan
tetapi pada kenyataannya K3 seringkali diabaikan oleh perusahaan dan khususnya
oleh para karyawan, para karyawan mengabaikan adanya perintah menjalankan
sistem K3, seperti tidak menjalankan anjuran memakai safety saat bekerja dan
mengabaikan peringatan-peringatan yang sudah diberikan oleh perusahaan.
Kurangnya kesadaran akan pentingnya K3 tersebut tentu membuat kinerja para
karyawan kurang efektif, karena berpengaruh terhadap keselamatan dan kesehatan
karyawan itu. Dan hal tersebut tentunya akan berimbas terhadap perusahaan itu
sendiri.
Perlindungan karyawan dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja atau lingkungan kerja sangat dibutuhkan bagi karyawan. Jika perlindungan
karyawan diperhatikan maka karyawan akan berkerja secara nyaman dan aman
sehingga mereka akan bekerja secara produktif dan akan meningkat kinerja kerjanya.
Perusahaan bisa membuat aturan terkait keselamatan dan kesehatan kerja yang
harus dipatuhi oleh seluruh karyawannya, hal ini sebagai salah satu bentuk
perlindungan perusahaan terhadap karyawan serta pemilihan tenaga kerja yang
akan dipekerjakan dalam perusahaannya.
Sumber daya manusia dengan tingkat kinerja yang maksimal sangat
dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan dan kinerja menjadi salah satu
sorotan utama ketika sebuah perusahaan mengalami kemunduran. Kinerja merupakan
indikator utama bagi kemajuan sebuah perusahaan, sehingga peningkatan kinerja
pada semua bagian sistem merupakan suatu cara untuk meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi dalam perusahaan.
Pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja disamping
memberikan perlindungan terhadap kecelakaan kerja dan mencegah kerugian yang
besar bagi perusahaan, juga akan meningkatkan kinerja karyawan dalam bekerja.
Karyawan akan merasa diperhatikan oleh perusahaan, sehingga sebagai imbalannya
mereka pun akan bekerja dengan lebih baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Umugwaneza, et al., (2019) bahwa kesehatan dan keselamatan kerja
berpengaruh signifikan terhadap komitmen dan kinerja karyawan. Studi ini
merekomendasikan bahwa manajemen harus mengasuransikan pekerja dan menyediakan
mereka dengan alat pelindung diri untuk meminimalkan cedera dan kecelakaan di
tempat kerja. Studi ini juga merekomendasikan agar manajemen memberikan
pendidikan dan pelatihan reguler tentang masalah kesehatan dan keselamatan
kerja untuk mencegah cedera di tempat kerja, sehingga meningkatkan
produktivitas.
Hasil penelitian Nwachukwu, et al., (2020) yang� menunjukkan bahwa praktik kesehatan dan
keselamatan kerja, khususnya pelatihan berpengaruh signifikan terhadap prestasi
kerja karyawan. Disimpulkan bahwa kinerja karyawan yang rendah dapat dikaitkan
dengan praktik kesehatan dan keselamatan yang rendah dan kurangnya alat
pelindung diri (APD) dan komitmen manajemen terhadap program kesehatan dan
keselamatan.
Penelitian yang dilakukan oleh�
Adhika, et al., (2020) yang menunjukkan bahwa keselamatan dan kesehatan
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sama halnya
dengan Rostina, et al., (2020) hasil penelitiannya� menunjukkan bahwa keselamatan dan kesehatan
kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Implikasi dari penelitian ini PT. Virtue Dragon Nickel Industry
Konawe, harus dapat memberikan perhatian kepada keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) agar dapat mengurangi kecelakaan kerja karyawannya. Kecelakaan kerja yang
diakibatkan oleh tingkat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang rendah, jika
dibiarkan berlarut-larut akan mengurangi produktivitas dan kinerja karyawan.
Apabila keselamatan dan kesehatan kerja tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. Virtue Dragon Nickel Industry
Konawe maka mengenai tempat kerja, menyediakan pelindung kerja seperti sepatu boots,
masker, sarung tangan dll yang dapat menghindari dari
kecelakaan kerja. Perusahaan harus selalu menyediakan cukup nyaman bagi
semua karyawan, sehingga hal ini akan mendorong kinerja yang lebih baik.
Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Katsuro, et
al., (2010) bahwa masalah terkait K3 berdampak negatif terhadap kapasitas
produktif pekerja di industri makanan yang mengakibatkan berkurangnya output
pekerja. Pekerja mengembangkan sikap negatif dan moral rendah terhadap
pekerjaan. Tingginya insiden kecelakaan kerja juga terjadi. Studi ini
merekomendasikan agar pabrik industri makanan meningkatkan K3 mereka melalui
program pelatihan dan menggunakan peralatan terkini. Sejalan dengan hal
tersebut Maryjoan & Tom (2016) dalam penelitiannya menemukan bahwa
Direkomendasikan bahwa pengusaha harus memastikan manajemen strategi
keselamatan/kesehatan industri yang memadai untuk melindungi kehidupan
karyawannya di tempat kerja sehingga mengurangi pergantian karyawan dan
meningkatkan kinerja staf.
Keselamatan dan perlindungan kesehatan kerja sangat dibutuhkan
oleh para karyawan seperti menyediakan pelayanan kesehatan
pada karyawan, lingkungan yang ada diperusahaan harus
bersih dan sesuai dengan standar kesehatan karyawan, dan perusahaan
mengadakan pemeriksaaan kesehatan kepada semua karyawan. Hal tersebut yang akan dapat meningkatkan
kinerja karyawan PT. Virtue Dragon Nickel Industry Konawe dan dapat mencapai
tujuan dan target yang ingin dicapai. Apabila perusahaan
sudah memberikan perhatian pada karyawan akan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja maka pihak perusahaan harus
setiap saat melakukan pengontrolan terhadap peralatan-peralatan
kerja secara berkala, hal ini berguna untuk mengetahui dimana peralatan-peralatan
yang mengalami kerusakan agar dapat diperbaiki dan tidak menimbulkan bahaya pada
karyawannya dan memberikan peneguran tegas kepada karyawannya
yang tidak memakai alat pelindung diri atau peralatan yang sudah disediakan
oleh perusahaan.
Berdasarkan berbagai masalah yang ditemui ditemui di lapangan,
mendorong peneliti melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengangkat judul
penelitian �Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di PT.
Virtue Dragon Nickel Industry Konawe�.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Dan penelitian ini termasuk penelitian korelasi. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
terhadap Kinerja Karyawan di PT. Virtue Dragon Nickel Industry Konawe.
Jenis data dalam penelitian
ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian
ini adalah berupa data kuisioner yang dihimpun langsung dari responden yang
terdiri dari karyawan tetap yang sudah bekerja minimal 1 tahun. Sedangkan data sekunder diperoleh
dari media internet dan lainnya yang berkaitan dengan pokok utama penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah populasi yang bekerja
sebagai karyawan tetap dan memiliki masa kerja minimal 1 tahun sebanyak 3.000 pekerja. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sample. Populasi
pada penelitian ini jumlahnya tidak diketahui dengan pasti dan berukuran besar. Peneliti menentukan ukuran besar subjek menggunakan rumus Slovin. Jumlah
sampel yang akan digunakan berdasarkan rumus Solvin dapat dinyatakan adalah sebanyak 97 orang responden. Maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan
populasi diatas yaitu 97 orang.
Tabel 1
Definisi Operasional Variabel
No. |
Variabel |
Definisi |
Indikator |
Skala |
1. |
Kesehatan
Kerja (X1) |
Kesehatan
kerja merupakan suatu kondisi yang bebas dari gangguan secara fisik dan
psikis yang disebabkan oleh lingkungan kerja. |
-
Kondisi
lingkungan tempat kerja (kondisi fisik, fisiologis, khemis) � -
Mental
psikologis. |
Likert |
2. |
Keselamatan
Kerja (X2) |
Keselamatan
kerja merupakan kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan dan kerusakan
atau kerugian ditempat kerja berupa penggunaan mesin, peralatan, bahan-bahan
dan proses pengelolaan, lantai tempat bekerja dan lingkungan kerja, serta
metode kerja. |
-
Adanya APD. -
Buku
petunjuk penggunaan alat dan atau isyarat bahaya. -
Peraturan
pembagiaan tugas dan tanggungjawab. -
Tempat
kerja yang aman sesuai standar SSLK. -
Penunjang
kesehatan jasmani dan rohani. -
Sarana dan
prasarana yang lengkap. -
Kesadaran
dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. |
Likert |
3. |
Kinerja
Karyawan (Y) |
Kinerja
karyawan adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok
orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan
secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. |
-
Task
performance. -
Adaptive
performance. -
Contextual
performance. |
Likert |
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dan pengambilan data melalui angket
atau kuesioner menggunakan skala likert. Analisis data pada penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan uji
asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji autokorelasi, uji
heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas. Selain uji asumsi klasik, teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini juga analisis regresi linear
berganda dan uji hipotesis yang berupa uji validitas, uji realibilitas, uji t
dan uji F.
Asumsi Normalitas
Berikut
ini adalah hasil pengujian asumsi normalitas melalui pengujian Kolmogorov Smirnov
dan Normal Probability Plot :
Gambar 2
Hasil Scatter Plot
Berdasarkan grafik Normal Probability Plot, menunjukkan
bahwa semua plot-plot data searah mengikuti garis diagonal, maka residual dinyatakan berdistribusi normal. Dengan demikian asumsi normalitas terpenuhi.
Tabel 2
Pengujian
Normalitas
Kolmogorov
Smirnov |
Probabilitas |
0.089 |
0.057 |
Sumber: Diolah dari hasil SPSS
Berdasarkan Pengujian
asumsi normalitas menghasilkan probabilitas statistik uji Kolmogorov Smirnov lebih besar dari nilai significant alpha 5% atau 0,05 sehingga H0 diterima. Hal
ini berarti residual pada model dinyatakan berdistribusi normal. Dengan
demikian asumsi normalitas terpenuhi.
Asumsi
Heteroskedastisitas
Berikut ini adalah hasil pengujian asumsi
heteroskedastisitas melalui scatter plot:
Gambar 3
Hasil Scatter Plot
Berdasarkan grafik
scatterplot, titik-titik menyebar diatas dan dibawah atau sekitar angka 0, dan
juga penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola bergelombang melebar
kemudian menyempit dan melebar kembali sehingga residual dinyatakan memiliki ragam yang homogen. Dengan demikian asumsi heteroskedastisitas terpenuhi.
Tabel 3
Pengujian
Heteroskedastisitas
Chi-Square |
df |
Sig. |
7.757 |
5 |
0.170 |
Pengujian asumsi
heteroskedastisitas menunjukkan bahwa pada model menghasilkan signifikansi
lebih besar dari level of significant (α=5%
atau 0,05). Hal ini berarti residual dinyatakan memiliki ragam yang homogen.
Dengan demikian asumsi heteroskedastisitas terpenuhi.
Asumsi Multikolinieritas
����������� Adapun
ringkasan hasil pengujian multikolinieritas sebagaimana tabel berikut:
Tabel 4
Pengujian
Multikolinieritas
Variabel |
Tolerance |
VIF |
Keselamatan Kerja |
0.808 |
1.238 |
Kesehatan Kerja |
0.808 |
1.238 |
Berdasarkan hasil pada
tabel di atas, dapat dikethui bahwa semua variabel bebas menghasilkan nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 dan VIF
yang lebih kecil dari 10. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa model
dinyatakan tidak terdapat gejala multikolinieritas. Sehingga asumsi
multikolinieritas terpenuhi.
Asumsi Autokorelasi
Pengujian autokorelasi
dalam penelitian ini menggunakan Uji Durbin-Watson. Kriteria menyebutkan
apabila nilai Durbin-Watson� berdapa
diantara du sampai 4 � du, maka dinyatakan tidak ada autokorelasi positif atau
negative, sehingga diputuskan model tidak ditolak. Berikut
hasil dari pengujian autokorelasi:
Tabel 5
Hasil Uji
Autokorelasi
dL |
dU |
4 - dU |
DW |
Keterangan |
Keputusan |
1.6275 |
1.7116 |
2.2884 |
1.999 |
du < d < 4 � du |
Tidak ditolak |
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa
nilai durbin Watson berada pada rentang dU � 4-dU, ini menunjukkan bahwa tidak
ada autokorelasi
positif atau negative, sehingga diputuskan model tidak ditolak atau asumsi
terpenuhi.
Analisis Regresi
dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan Keselamtan Kerja (X1) dan Kesehatan Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y). Hasil dari pengujian Regresi adalah sebagai berikut:
Tabel 6
Hasil Analissi Regresi
Variabel |
Koefisien |
T Statistics |
Sig. |
(Constant) |
1.502 |
5.294 |
0.000 |
Keselamatan Kerja |
0.258 |
2.856 |
0.005 |
Kesehatan Kerja |
0.296 |
3.496 |
0.001 |
Model Struktural : Y = 1.502 + 0.258 X1 + 0.296 X2
Berdasarkan model struktural diatas, maka dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1.
Nilai konstanta sebesar 1.502, artinya bahwa apabila Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja bernilai 0 atau
konstan, maka nilai Kinerja Karyawan sebesar 1.502.
2.
Nilai koefisien variabel
Keselamatan Kerja sebesar 0.258, artinya bahwa apabila nilai Keselamatan Kerja
meningkat sebesar 1 poin, maka nilai Kinerja Karyawan akan meningkat sebesar
0.258 poin, dengan menganggap variabel lain konstan. Ini menunjukkan bahwa variabel
Keselamatan
Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan.
3.
Nilai koefisien variabel
Kesehatan Kerja sebesar 0.296, artinya bahwa apabila nilai Kesehatan Kerja
meningkat sebesar 1 poin, maka nilai Kinerja Karyawan akan meningkat sebesar
0.296 poin, dengan menganggap variabel lain konstan. Ini menunjukkan bahwa
variabel Kesehatan Kerja berpengaruh positif
terhadap Kinerja Pegawai.
1.
Pengaruh Variabel Keselamatan Kerja (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Berdasarkan hasil pada tabel 4.12 dapat diketahui bahwa nilai t
statistik yang dihasilkan dari pengaruh Keselamatan Kerja (X1) terhadap Kinerja
Karyawan (Y) adalah sebesar 2.856 dengan nilai signifikansi sebesar 0.005.
Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari significant alpha 5% atau 0,05. Artinya bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan Keselamatan Kerja (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y). Sehingga
hipotesis 1 yang menyatakan �terdapat pengaruh antara Keselamatan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Virtue Dragon Nickel Industry Konawe�
diterima. Koefisien yang dihasilkan sebesar 0.258� (positif) yang artinya bahwa semakin tinggi Keselamatan Kerja, maka cenderung meningkatkan Kinerja Karyawan.
2.
Pengaruh Variabel Kesehatan Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Berdasarkan hasil pada tabel 4.12 dapat diketahui bahwa nilai t
statistik yang dihasilkan dari pengaruh Kesehatan Kerja (X2) terhadap Kinerja
Karyawan (Y) adalah sebesar 3.496 dengan nilai signifikansi sebesar 0.001.
Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari significant alpha 5% atau 0,05. Artinya bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan Kesehatan Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y).
Sehingga hipotesis 2 yang menyatakan �terdapat pengaruh antara Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Virtue Dragon Nickel
Industry Konawe� diterima. Koefisien yang dihasilkan sebesar 0.296� (positif) yang artinya bahwa semakin tinggi Kesehatan Kerja, maka cenderung meningkatkan Kinerja Karyawan.
Pengujian signifikansi
secara simultan dapat diketahui melalui ringkasan pada tabel berikut:
�����������������������������������������������������������������
Tabel 7
Tabel Uji F
|
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
Regression |
6.313 |
2 |
3.157 |
18.041 |
0.000 |
Residual |
16.447 |
94 |
0.175 |
|
|
Total |
22.760 |
96 |
|
|
|
Pengujian pengaruh secara
simultan menghasilkan nilai F hitung sebesar 18.041 dengan
probabilitas sebesar 0.000. Hasil pengujian tersebut menunjukkan probabilitas < level of significance (a=5% atau 0,05). Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan keselamatan kerja dan Kesehatan
kerja secara simultan atau bersama-sama terhadap Kinerja karyawan. Sehingga hipotesis 3 yang menyatakan �terdapat pengaruh antara
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Virtue Dragon
Nickel Industry Konawe� diterima.
Tabel 8
Tabel Koefisien Determinasi
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
1 |
0.527 |
0.277 |
0.262 |
Nilai R-square pada model bernilai 0.277 atau 27.7%. Hal ini dapat menunjukkan
bahwa variabel Kinerja Karyawan mampu dijelaskan oleh variabel Keselamatan Kerja dan Kesehatan
Kerja sebesar 27.7%
atau dengan kata lain kontribusi pengaruh variabel Keselamatan Kerja dan Kesehatan
Kerja terhadap Kinerja Karyawan sebesar 27.7%, sedangkan
sisanya sebesar 72.3% merupakan kontribusi variabel lain yang tidak dibahas
dalam penelitian ini.
1. Pengaruh antara Keselamatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT.
Virtue Dragon Nickel Industry Konawe
Hasil dalam penelitian ini diketahui bahwa nilai t statistik yang
dihasilkan dari pengaruh Keselamatan
Kerja (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) adalah sebesar 2.856 dengan nilai
signifikansi sebesar 0.005. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari significant alpha 5% atau 0,05. Artinya
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Keselamatan Kerja (X1) terhadap Kinerja
Karyawan (Y).
Keselamatan pada dasarnya adalah kebutuhan setiap manusia dan
menjadi naluri setiap makhluk hidup. Sejak manusia hidup di bumi, mereka sadar
bahwa mereka telah mengetahui aspek keselamatan
untuk mengantisipasi berbagai bahaya di sekitar lingkungan mereka. Saat itu
tantangan yang dihadapi bersifat alamiah, seperti kondisi alam, cuaca dan
bahaya lingkungan.
Dalam Undang-Undang No 1 tahun 1970
tentang keselamatan dan pencegahan kecelakaan dijelaskan bahwa perusahaan wajib
melindungi keselamatan pekerja yaitu dengan memberi penjelasan kepada tenaga
kerja tentang kondisi dan bahaya tempat kerja, alat pelindung diri, yang
diharuskan dalam tempat kerja, alat pelindung diri bagi tenaga kerja serta cara
dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaan.
Keselamatan kerja saat ini menjadi
kewajiban dan kebutuhan perusahaan dalam segala bentuk kegiatan pekerjaan.
Produktivitas pekerja yang tinggi sangat diharapkan oleh pihak perusahaan
karena hal tersebut berpengaruh dan dibutuhkan dalam menjaga kelancaran proses
produksi di perusahaan. Dengan itu, perlu diterapkan keselamatan kerja di
tempat kerja yang menjamin hak pekerja untuk mendapatkan perlindungan atas
keselamatan kerjanya. Perlindungan keselamatan kerja para pekerja akan
meningkatkan produktivitas dan selanjutnya akan memberikan keuntungan bagi
perusahaan karena kelancaran proses produksinya.
Keselamatan kerja menunjukan kondisi
yang aman atau selamat dari penderitaan kerusakan atau kerugian di tempat
kerja. Adanya kenyataan tersebut menjadikan perlindungan tenaga kerja atas
keselamatan dan kesehatan kerja menjadi hal yang penting dan wajib dilaksanakan
oleh manajemen perusahaan. Kesalahan di dalam penggunaan peralatan, kurangnya
perlengkapan alat pelindung tenaga kerja, serta keterampilan tenaga kerja yang
kurang memadai ternyata dapat menimbulkan kemungkinan bahaya yang sangat besar
berupa kecelakaan kerja, kebakaran, peledakan, pencemaran lingkungan dan
penyakit menjadi hal penting dalam upaya memberikan jaminan kepada para
karyawan.
Keselamatan kerja berpengaruh terhadap
kinerja karyawan, Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik pelaksanaan program keselamatan kerja di PT. Virtue Dragon Nickel Industry
Konawe memiliki makna bagi peningkatan kinerja, Sehingga apabila keselamatan
kerja ditingkatkan maka kinerja karyawan juga akan meningkat. Keselamatan kerja
merupakan hal yang berpengaruh dalam meningkatkan kinerja karyawan. Oleh karena
itu, perusahaan harus memperhatikan keselamatan kondisi tempat kerja dan
kondisi kerja bagi karyawannya. Sehingga hipotesis 1 yang menyatakan �Terdapat
pengaruh antara Keselamatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT. Virtue
Dragon Nickel Industry Konawe� diterima. Koefisien yang dihasilkan sebesar
0.258 (positif) yang artinya bahwa semakin tinggi Keselamatan Kerja, maka
cenderung meningkatkan Kinerja Karyawan.
Didukung oleh penelitian dari Nasution dan Ichsan (2020) yang
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan pada keselamatan kerja
terhadap kinerja karyawan. Program keselamatan kerja sesuai dengan
undang-undang yang berlaku pada PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II
Medan dapat meningkatkan kinerja karyawan dengan adanya kartu BPJS Ketenagakerjaan
akan menjamin karyawan apabila terjadi kecelakaan ditempat kerja langsung dapat
diatasi oleh pihak yang dirujuk oleh perusahaan sehingga terhindar dari
kematian.
2. Pengaruh antara Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT.
Virtue Dragon Nickel Industry Konawe
Kesehatan kerja merupakan sesuatu hal yang penting dalam
perusahaan. Kesehatan kerja bertujuan untuk menjaga agar kondisi fisik maupun
mental karyawan baik dan sehat serta terjaga sehingga karyawan bebas dari
penyakit, cidera serta masalah mental emosi yang bisa menggangu aktivitas dalam bekerja. Perusahaan wajib untuk
dapat menjaga kesehatan kerja karyawannya dengan membuat peraturan dan
aktivitas yang dapat menjamin kesehatan karyawan dalam bekerja diperusahaan.
Kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik,
mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkunagn kerja. Resiko
kesehatan merupakan faktor � faktor dalam lingkungan kerja yang bekerja
melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stress
emosi atau gangguan fisik. Kesehatan kerja diharapkan menjadi instrument yang
mampu menciptakan dan memelihara derajat kesehatan kerja setinggi � tingginya.
Kesehatan kerja yang baik adalah dengan mengadakan pemeriksaan
jasmani pra penempatan kepada semua karyawan, pemeriksaan jasmani secara
berkala kepada semua karyawan, menyiapkan fasilitas klinik dan peralatan,
menyiapkan tenaga dokter dan spesialis, kerjasama dengan psikiater. Jika semua
hal-hal tersebut dipenuhi oleh perusahaan, maka karyawan akan bekerja dengan
tenang tanpa ada rasa takut akan terjadinya kecelakaan atau terganggunya
kesehatan mereka akibat pekerjaan, sehingga hal ini dapat memacu semangat
produktivitas karyawan dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
Dalam meningkatkan
derajat kesehatan kerja karyawannya PT. Virtue Dragon Nickel Industry Konawe
telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a.
Monitoring
faktor-faktor lingkungan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat bahaya sehingga
dapat diberikan upaya pengendaliannya.
b.
Pengendalian
faktor bahaya, salah satunya dengan pemakaian alat pelindung diri.
c.
Pengawasan
terhadap faktor penyakit, pengawasan kualitas air, pengawasan catering/ kantin.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh pada kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan PT.
Virtue Dragon Nickel Industry Konawe. Hal tersebut dibuktikan oleh hasil dari nilai t statistik yang
dihasilkan dari pengaruh Kesehatan Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
adalah sebesar 3.496 dengan nilai signifikansi sebesar 0.001. Nilai
signifikansi tersebut lebih kecil dari significant alpha 5% atau 0,05. Artinya
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Kesehatan Kerja (X2) terhadap Kinerja
Karyawan (Y). Sehingga hipotesis 2 yang menyatakan �terdapat pengaruh antara Kesehatan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Virtue Dragon Nickel Industry Konawe�
diterima. Koefisien yang dihasilkan sebesar 0.296� (positif) yang artinya bahwa semakin tinggi
Kesehatan Kerja, maka cenderung meningkatkan Kinerja Karyawan.
Didukung oleh penelitian dari Khairani
dan Yulianti (2022) yang menunjukkan bahwa Kesehatan Kerja (X2) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT Bank Syariah Mandiri Cabang
Padang. Selain itu juga hasil dari Kartikasari (2017) yang juga menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh positif signifikan pada kesehatan kerja terhadap
kinerja karyawan. Pengaruh sifatnya positif yang berarti bahwa peninngkatan
program-program
kesehatan kerja akan menyebabkan peningkatan kinerja karyawan.
3. Pengaruh antara Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan di PT. Virtue Dragon Nickel Industry Konawe
Pengujian pengaruh secara simultan menghasilkan nilai F hitung
sebesar 18.041 dengan probabilitas
sebesar 0.000. Hasil pengujian tersebut menunjukkan probabilitas < level of
significance (a=5% atau 0,05). Hal ini berarti
terdapat pengaruh yang signifikan keselamatan kerja dan Kesehatan kerja secara
simultan atau bersama-sama terhadap Kinerja karyawan. Sehingga hipotesis 3 yang
menyatakan �terdapat pengaruh antara Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di PT. Virtue Dragon Nickel Industry Konawe� diterima.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
merupakan kegiatan yang menjamin terciptanya kondisi kerja yang aman, terhindar
dari gangguan fisik dan mental melalui pembinaan dan pelatihan, pengarahan dan
kontrol terhadap pelaksanaan tugas dari para karyawan dan pemberian bantuan
sesuai dengan aturan yang berlaku, baik dari lembaga pemerintah maupun
perusahaan tempat mereka bekerja. Keselamatan dan kesehatan kerja juga memiliki
tujuan yang lebih penting yaitu mewujudkan tenaga kerja yang sehat, selamat dan
produktif sehingga dapat memiliki kinerja dan prestasi yang baik, selain itu
juga mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja. Penerapan
konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya perusahaan, malaikan harus
dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberikan keuntungan
yang berlimpah di masa yang akan datang.
Pengaruh kesehatan dan keselamatan
kerja dengan kinerja karyawan sangat menentukan kemajuan perusahaan, karena
kondisi pekerja yang maksimal akan mempengaruhi hasil kinerjanya, terlebih
perusahaan memberikan kenyamanan, jaminan keselamatan, dan fasilitas yang
memadai dapat membuat pekerja dengan tenang mengerjakan tanggung jawabnya.
Perusahaan perlu memelihara keselamatan
dan kesehatan karyawan, kesehatan inimenyangkut kesehatan fisik ataupun mental.
Kesehatan para karyawan yang buruk akan mengakibatkan kecenderungan tingkat
absensi yang tinggi dan produksi yang rendah. Adanya program kesehatan yang
baik akan menguntungkan para karyawan secara material, karena mereka akan lebih
jarang absen bekerja dengan lingkungan yang menyenangkan, sehingga secara
keseluruhan akan mampu meningkatkan prestasi kerja serta lebih produktif.
Didukung oleh hasil penelitian dari
Parashakti dan Putriawati (2020) yang menunjukkan bahwa Keselamatan Kesehatan
Kerja (K3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada
PT. Bahagia Idkho Mandiri. Perusahaan memberikan pengaruh pada kinerja
karyawan, dimana dengan menerapkan sistem K3 yang baik maka pekerja merasa aman
serta terjaga kesehatannya sehingga mampu menampilkan kinerja yang prima dan
produktivitas yang meningkat pada PT. Bahagia Idkho Mandiri.
Hasil tersebut berbeda dengan
penelitian dari Wangi, dkk (2020) yang menunjukkan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tidak berpengaruh positif dan signifikan
pada Kinerja Karyawan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang
telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dapat ditarik kesimpulan
bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan Keselamatan Kerja (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y). Sehingga
hipotesis 1 yang menyatakan �terdapat pengaruh antara Keselamatan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Virtue Dragon Nickel Industry Konawe�
diterima. Kemudian, terdapat pengaruh yang signifikan Kesehatan Kerja (X2) terhadap
Kinerja Karyawan (Y). Sehingga hipotesis 2 yang menyatakan �terdapat pengaruh
antara Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Virtue Dragon Nickel
Industry Konawe� diterima.
Dan terdapat pengaruh yang signifikan
keselamatan kerja dan Kesehatan kerja secara simultan atau bersama-sama
terhadap Kinerja karyawan. Sehingga hipotesis 3 yang menyatakan �terdapat
pengaruh antara Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di
PT. Virtue Dragon Nickel Industry Konawe� diterima.
BIBLIOGRAFI
Afandi,
Pandi. 2018. Manajemen Sumberdaya Manusia Teori Konsep dan Indikator.
Pekanbaru: Zanafa Publishing.��
Agustin,
R. P. 2014. Hubungan antara produktivitas kerja terhadap pengembangan karir
pada karyawan PT Bank Mandiri Tarakan. eJournal Psikologi, 02(01).
Anitha, J. 2013. Determinants of employee engagement and their
impact on employee performance. GRG School of Management Studies, 63,
1741-0401.�
Arikunto,
S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Baard, S.K., Rench, T.A., & Kozlowski, S.W.J. (2014).
Performance adaptation: A theoretical integration and review. Journal of
Management, 40(2), 48�99.
Bataineh, K. A. 2017. The Impact of Electronic Management on the
Employees' Performance. Journal of Management and Strategy, 8(5), 86-100.
Buntarto.
2015. Panduan Praktis Keselamatan & Kesehatan Kerja untuk Industri.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Claudine
Umugwaneza, Irechukwu Eugenia Nkechi, and Jean Baptiste Mugabe. 2019. Effect of
Workplace Safety and Health Practices on Employee Commitment and Performance in
Steel Manufacturing Companies in Rwanda. EJBMR, European Journal of Business
and Management Research.Vol. 4, No. 5.
Coleman, V.I., & Borman, W.C. 2000. Investigating the
underlying structure of the citizenship performance domain. Human Resource
Management Review, 10(2), 24�44
Cut
Fitri Rostina, dkk. 2020. Occupational Health and Safety, Work Discipline,
Leadership Style Affect Employee Performance. International Journal of Social
Science and Business. Volume 4, Number 4.
D O
Putri., B Triatmanto.,� & Setiyadi.
2017. The Effect Of Occupational Health And Safety, Work Environment And
Discipline On Employee Performance In A Consumer Goods Company. International
Conference On Industrial And System Engineering (Iconise).
Dahkoul,
Zuheir Mohamed. 2018. The Determinants of Employee Performance in Jordanian
Organizations. Journal of Economics, Finance and Accounting (JEFA), V.5,
Iss.1.�
Dr.
Gabriel Dwomoh, dkk. 2013. Impact of occupational health and safety policies on
employees� performance in the Ghana�s timber industry: Evidence from Lumber and
Logs Limited.International Journal of Education and Research. Vol. 1 No. 12.
Edison,
E., Anwar, Y., & Komariyah, I. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bandung: PT Alfabeta.
Edmund
Nana Kwame Nkrumah, dkk. 2021. Improving the Safety�Performance Nexus: A Study
on the Moderating and Mediating Influence of Work Motivation in the Causal Link
between Occupational Health and Safety Management (OHSM) Practices and Work
Performance in the Oil and Gas Sector. International Journal of Environmental
Research and Public Health.
Ghozali,
Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update
PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali,
Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halajur,
Untung. 2018. Promosi Kesehatan di Tempat Kerja. Malang : Wineka Media.�
Hasibuan,
Malayu S.P.. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi
Aksara.
Hasibuan,
Malayu. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Honyenuga.
2017. The Impact of Occupational Health and Safety Measures on Employee
Performance at the South Tongu District Hospital. Global Journal of Medical
Research: K Interdisciplinary. Volume 17 Issue 5.
Ichsan, R. N., Surianta, E., & Nasution, L. 2020.
Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai negeri sipil (PNS) di
lingkungan Ajudan Jenderal Daerah Militer (Ajendam)-I Bukitbarisan Medan.
Jurnal Darma Agung, 28(2), 187-210.
Isaac, O., Abdullah, Z., Ramayah, T., & Mutahar, A.M. 2017.
Internet Usage, User Satisfaction,Task-Technology Fit, And Performance Impact
Among Public Sector Employees In Yemen. The International Journal Of Information
And Learning Technology, 34, 210-241.
Islami, Mulolli., & Mustafa. 2018. Using Management By
Objectives As A Performance Appraisal Tool For Employee Satisfaction. Future
Business Journal, 4(1), 94-108.
Jatmika,
D., & Andarwati, M. 2018. The Effect of Motivation on Employee Performance
Through Employee Satisfaction of The Tax Office in Surakarta. International
Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR). Vol 2 Issue
2.�
Khairani, S., & Yulianti, P. 2022. Pengaruh
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Karyawan Pada Masa
Pandemi Covid-19 Pada Pt Bank Syariah Mandiri Cabang Padang. Jurnal Penelitian
Dan Pengkajian Ilmiah Sosial Budaya, 1(1), 1-11
Mangkunegara,
A. A. Anwar Prabu. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.�
Maryjoan,
U., & Ebitu, E.T. . 2016. Effects Of Industrial Safety And Health On
Employees� Job Performance In Selected Cement Companies In Cross River State,
Nigeria. International Journal of Business and Management Review. Vol.4, No.3.
Mulyadi.
2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: In Media.���
Narulita,
S., & Nugroho, D. A. (2019). Hubungan Pengetahuan Keselamatan Kerja dengan
Tingkat Kepatuhan SOP Pekerja Forklift. J. Dunia Kesmas, 8(2).
Nwachukwu,
Precious Ikechukwu, dkk. 2020. Understanding The Impact of Industrial health
and Safety on Employees Performance: A Study of Selected Manufacturing Firms in
Rivers State. International Journal of Research and Innovation in Social
Science (IJRISS). Volume IV, Issue III.
Parashakti, R. D., & Putriawati. 2020. Pengaruh
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Lingkungan Kerja dan Beban Kerja terhadap
Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, Volume 1, Issue 3, 290-304.
Pawirosumarto, S., Sarjana, P. K., & Gunawan, R. 2017. The
Effect Of Work Environment,Leadership Style, And Organizational Culture Towards
Job Satisfaction And Its Implication Towards Employee Performance In Parador
Hotels And Resorts, Indonesia. International Journal Of Law And, 59(6), 1337-1358.
Prasasti,
F.A., Hutagaol. M.P., & Affandi, M.J. 2016. Pengaruh Penilaian Kinerja
Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Pemasaran Melalui Faktor Pendorong Motivasi
(Studi Kasus: Bank XYZ KCU Bekasi). Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen, Vol.
2 No. 3.
Rani,
I.H., & Mayangsari, M. 2015. Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Kinerja
Karyawan dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Akuntansi, Ekonomi
dan Manajemen Bisnis vol. 3, no. 2.�
Rawis,
T.D. 2016. Perencanaan Biaya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek
Konstruksi Bangunan (Studi Kasus: Sekolah St.Ursula Kotamobagu). Jurnal Sipil
Statistik. Volume. 4. (No.4) (ISSN 2337- 6732).
Razak,
A., & Sarpan., R. 2018. Effect of Leadership Style, Motivation and Work
Discipline on Employee Performance in PT. ABC Makassar. International Review of
Management and Marketing. Vol 8 Issue 6.�
Rejeki,
Sri. 2016. Modul Bahan Ajar Farmasi,: Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Pusdik
SDM Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Rivai,
Veithzal. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke
Praktek. Bandung: Rajagrafindo Persada.
Sugiyono.
2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.
Sulaksono,
Hari. 2015. Budaya Organisasi dan Kinerja. Yokyakarta: Deepublish.
Suwardi.,
& Daryanto. 2018. Pedoman Praktis K3LH Keselamatan dan. Kesehatan Kerja dan
Lingkungan Hidup. Yogyakarta: Gava Media.
Tripathy, S.P. 2014. Impact Of Motivation On Job Performance Of
Contractual Staff In Devi Ahilya University Indore (M.P.). Paripex-Indian
Journal of Research, 3(5), 1�5.
Undang-Undang
No. 1 Tahun 1970 tentang. Keselamatan Kerja. Jakarta : Departemen Tenaga Kerja
RI.
Winarja,
W., Sodikin, A, & Widodo, D.S. 2018. The effect of Organizational
Commitment and Job Pressure to Job Performance through the Job Satisfaction in
Employees Directorate transformation Technology Communication and Information
Indonesia. International Journal of Business and Applied Social Science,
4(2).��
Younyoung
Choi et al. 2018. Job satisfaction and Work Productivity: The Role of
Conflict-Management Culture� Social
Behavior and Personality. 46(7).
Copyright holder: Karlies
Sirupa Baka, Karlies Sirupa Baka, Tatan Sukwika, Maya D. D. Maharani (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |