Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia �p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 10, Oktober 2022

 

PENGARUH PRODUKSI BAWANG MERAH TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA TEKO KECAMATAN PRINGGABAYA KABUPATEN LOMBOK TIMUR

 

Ahmad Ramadani Subahan, Yul Safirah, Yuyun Sahilda, Zaidatul Pahmi

Pasca Sarjana Ekonomi Syariah, Universitas Islam Negeri Mataram, Indonesia

E-mail: [email protected], [email protected],

[email protected], [email protected]

 

Abstrak

Bawang merah merupakan kebutuhan harian kaum ibu-ibu yang diperlukan sehari-hari dalam urusan rumah tangga, jadi target pasar utama adalah ibu-ibu Khususnya ibu-ibu di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya.� Pada dasarnya musim tanam bawang merah pada musim kemarau dan menanam pada musim hujan banyak resiko yang akan terjadi misalnya saja melimpahnya air yang akan menyebabkan kelembaban sehingga tanaman rentan terserang penyakit busuk dan menyebabkan tanaman mati. Padahal, umumnya harga bawang merah pada musim hujan lumayan tinggi dapat mencapai 4-5 kali harga bawang di musim panen. Oleh sebab itu keadaan ini merupakan peluang bisnis jika produksi bawang merah dapat dilakukan dengan baik dengan harga pemasaran yang menjanjikan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh produksi bawang merah terhadap pendapatan masyarakat di Desa Teko� Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta kausalitas hubungan-hubungannya. Adapun populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah masyarakat yang ada di Desa Teko , dengan total jumlah 115 orang, populasi penelitian ini menggunakan random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak. Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 22 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara produksi bawang merah terhadap pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur, hal ini terbukti dari hasil perhitungan yang menunjukan bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2.962� > 2,085), ada pengaruh antara variabel produksi terhadap variabel pendapatan.

 

Kata kunci: Pengaruh Produksi Bawang Merah, Pendapatan Masyarakat.

 

 

Abstract

Shallots are a daily need for women in household matters, so the main target market is women, especially women in Teko Village, Pringgabaya District. Basically, the planting season of shallots during the dry season and planting during the rainy season have many risks that will occur, for example, an abundance of water which will cause humidity so that the plants are susceptible to rot disease and cause the plants to die. In fact, generally the price of shallots during the rainy season is quite high, reaching 4-5 times the price of onions during the harvest season. Therefore this situation is a business opportunity if the shallot production can be done well with a promising marketing price. The purpose of this study was to determine the effect of shallot production on people's income in Teko Village, Pringgabaya District, East Lombok Regency. The method used in this study is a quantitative method, quantitative research is a systematic scientific research on the parts and phenomena as well as the causality of their relationships. The population referred to in this study is the community in Teko Village, with a total of 115 people. The population of this study used random sampling, namely random sampling. The number of samples taken were 22 people. The results showed that there was a significant influence between the production of shallots on the income of the people in Teko Village, Pringgabaya District, East Lombok Regency. production variable to income variable.

 

Keywords: The Effect of Shallot Production, Community Income.

 

Pendahuluan

Bawang merah merupakan komoditas sayuran yang sudah sejak lama diusahakan oleh petani secara intensif. Komoditas pertanian ini merupakan sumber pendapatan dan kesempatan kerja yang memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap perkembangan ekonomi suatu wilayah (Sugita et al., 2020). Karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi maka pengusahaan� budidaya tanaman bawang merah telah menyebar hampir disetiap provinsi di Indonesia. Meskipun minat petani� terhadap bawang merah cukup kuat, namun dalam proses pengusahaannya masih ditemui berbagai kendala. Baik yang bersifat teknis maupun ekonomis. Secara teknis petani di desa teko masih kekurangan ilmu pengetahuan tentang budidaya bawang yg baik dan benar dan secara ekonomis para petani merasa terbebani dengan harga obat tanaman yang semakin mahal.

Bagi masayarakat Indonesia, bawang merah adalah salah satu bahan yang tidak dapat dipisahkan dengan masakan sehari-hari. Hampir semua masakan memakai bumbu bawang merah. Bawang merah yang lebih dikenal dengan sayuran rempah banyak ditanam di daerah dataran rendah khususnya di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya.

Walaupun demikian tanaman ini dapat pula diusahakan di daerah pegunungan dengan ketinggian sampai 1.200 mdpl. Namun, terkadang harga jual tanaman bawang merah tidak stabil. Hal ini dikarenakan bawang merah sulit didapat pada saat musim hujan. Hal ini mengakibatkan tingginya harga jual bawang merah dipasaran.

Petani menjual hasil panennya secara langsung kepada pedagang antar kota, pedagang antar pulau, atau melalui perantaraan calo (makelar). Pada cara ini para pedagang langsung mendatangi lahan petani dan mengadakan transaksi. Apabila telah ada kata sepakat maka komoditi langsung diangkut.

Daerah pemasaran bawang merah hampir tersebar diseluruh kabupaten khususnya di kecamatan pringga baya. Biasanya bawang merah ditampung di pasarumum Apitaik Kecamatan Pringgabaya. Ada pula para petani yang menjual hasil panennya kepada para pengepul atau tengkulak-tengkulak sayur yang ada di Desa Apitaik kemudian di distribusikan secara ecer oleh para tengkulak di Desa atau Kecamatan yang lain seperti suela,aikmel bahkan sampai Paok Motong.�

Bawang merah merupakan komoditas agribisnis yang memiliki nilai ekonomi tinggi di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya. Bawang merah biasanya dimanfaatkan sebagai bahan pangan dalam bentuk segar, bumbu-bumbu masakan, dan atau bentuk olahan kering. Tangkai bawang merah juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan sayur.

Bawang merah merupakan kebutuhan harian kaum ibu-ibu yang diperlukan sehari-hari dalam urusan rumah tangga, jadi target pasar utama adalah ibu-ibu Khususnya ibu-ibu di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya.� Pada dasarnya musim tanam bawang merah pada musim kemarau dan menanam pada musim hujan banyak resiko yang akan terjadi misalnya saja melimpahnya air yang akan menyebabkan kelembaban sehingga tanaman rentan terserang penyakit busuk dan menyebabkan tanaman mati. Padahal, umumnya harga bawang merah pada musim hujan lumayan tinggi dapat mencapai 4-5 kali harga bawang di musim panen. Oleh sebab itu keadaan ini merupakan peluang bisnis jika produksi bawang merah dapat dilakukan dengan baik dengan harga pemasaran yang menjanjikan.

Berdasarkan hasil uraian latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik mengangkat masalah tentang �Pengaruh produksi bawang merah terhadap pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur�.

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka peneliti memfokuskan batasan masalah pada pengaruh pengaruh produksi bawang merah terhadap pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok timur di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh produksi bawang merah terhadap pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur.

Manfaat penelitian ini dapat diharapkan menambah wawasan pengetahuan tentang pengaruh produksi bawang merah terhadap pendapatan masyarakat dan bagi produsen bawang merah,penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan produktifitas bawang merah dengan hasil yang lebih baik lagi dengan adanya beberapa penambahan baik dalam proses maupun material bawang merah.

 

 

 

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif. Metode kuntitatif merupakan data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. (Sugiyono,2011) Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat (Sugiyono,2011).Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Arikonto,2010).

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang dititipkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2014:117). Sedangkan menurut (Arikonto, 2006:130) Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.Berdasarkan pendapat para ahli diatas populasi adalah seluruh petani bawang merah di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur sebanyak 115 orang.

Sampel adalah �sebagian atau wakil populasi yang diteliti� (Arikonto, 2006:131). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karaktiristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2014:118). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini random sampling.random sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Sampel dari peneliti ini adalah 22 dari petani bawang merah di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya. Variabel penelitian pada dasarnyan adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono,2014:60). Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel bebas (Variabel Independen) dan variabel terkat (Variabel Dependen)

Variabel Bebas (Variabel Independen)/ X

Varabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono,2014:61). Jadi variabel bebas (Variabel Independen) dalam penelitian ini adalah produksi bawang merah.

Variabel Terikat (Variabel Dependen)/ Y

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,2014:60). variabel terkat (Variabel Dependen) dalam penelitian ini adalah pendapatan masyarakat di Desa Teko.�

 

Hasil dan Pemabahasan

A.  Data Kusioner

Dari persebaran kusioner keapada 22 responden sebagai petani bawang merah di Desa Teko Kecamatan Prinngabaya Kabupaten Lombok Timur didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 1

Data Hasil Kuisioner

No

Nama

Variabel X

Variabel Y

1

Responden 1

13

12

2

Responden 2

14

12

3

Responden 3

12

12

4

Responden 4

14

11

5

Responden 5

12

11

6

Responden 6

14

12

7

Responden 7

12

11

8

Responden 8

12

11

9

Responden 9

12

11

10

Responden 10

12

11

11

Responden 11

11

11

12

Responden 12

13

12

13

Responden 13

12

11

14

Responden 14

14

11

15

Responden 15

12

11

16

Responden 16

12

11

17

Responden 17

12

11

18

Responden 18

13

11

19

Responden 19

13

11

20

Responden 20

12

11

21

Responden 21

14

12

22

Responden 22

14

12

JUMLAH

279

249

RATA-RATA

12, 681

11, 318

�������� (Sumber: Data Primer Tahun 2020 Diolah)

 

Data tabel 1 di atas menunjukan hasil kusioner yang telah di sebar oleh peneliti kepada 22 orang responden sebagai petani bawang merah di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur.

Dari data tersebut di peroleh nilai untuk variabel X sejumlah 279 dengan nilai rata-rata 12,681 dan untuk variabel Y diperoleh nilai sejumlah 249 dengan nilai rata-rata 11,318.

 

B.  Uji Asumsi Dasar

1.    Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data sudah berdistribusi normal atau tidak, uji normalitas menggunakan shapiro wilk, alasan peneliti menggunakan uji shapiro wilk adalah karena data yang di ambil oleh peneliti data sampel kurang dari 50. Data di katakan berdistribusi normal dan memiliki varian sama apabila nilai signifikan lebih dari 0,05.( Singgih Santoso 2016:393)

 

Table 2

Uji Normalitas Saphiro-Wilk (Karena Data Sampel Kurang Dari 50)

Tests of Normality

 

Kode

Kolmogorov-Smirnova

Shapiro-Wilk

 

Statistic

df

Sig.

Statistic

df

Sig.

Pendapatan

Produksi

.310

22

.000

.805

22

.001

Pendapatan

.430

22

.000

.590

22

.000

a. Lilliefors Significance Correction

(Sumber: Data Primer Tahun 2020 Diolah)

 

Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi variabel produksi (X) sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 yang artinya data variabel X berdistribusi tidak normal. Dan nilai signifikansi variabel Y sebesar 0,000� lebih kecil dari 0,05 yang artinya variabel pendapatan (Y) berdistribusi tidak normal.

2.    Uji Homognitas

Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis independen sampel t tes. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi >0.05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama (Siswanto, 2014:88).

Levene tes meiliki tujuan utama untuk mengetahui perbedaan dari dua kelompok data dengan varian yang berbeda. hasil perhitungan dari tes ini akan menunjukkan nilai signifikansi dari dua kelompok data yang berbeda. (Starkweather 2010).

 

Tabel 3

Tabel Homogenitas Levene

Test of Homogeneity of Variances

pendapatan�

Levene Statistic

df1

df2

Sig.

18.213

1

42

.000

���������� (Sumber: Data Primer Tahun 2020 Diolah) lampiran 5

 

Berdasarkan Tabel 3� di atas bisa di simpulkan bahwa 0,000 lebih besar dari 0,05 yang artinya varian data produksi dan pendapatan tidak homogen.

3.    Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X� terhadap variabel Y, dalam penelitian ini yang menjadi variabel X adalah produksi bawang merah sedangkan yang menjadi variabel Y adalah pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur.

 

Tabel 4

Tabel Model Summary

Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.552a

.305

.270

.40726

a. Predictors: (Constant), PRODUKSI

(Sumber: Data Primer Tahun 2020 Diolah)

 

Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat diketahui R merupakan koefisien korelasi yaitu sebesar 0,552 dan besar R square adalah 0,305 (30,5%) artinya, besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah sebesar 30,5%. Sedangkan besarnya faktor lain yang dapat mempengaruhi pendapatan produksi bawang merah di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur sebesar 69,5% . sedangkan adjusted R squer merupakan� yang di sesuaikan dan std.error of the estimate yaitu ukuran kesalahan standar dari penaksiran.

 

Tabel 5

Tabel Coefficients

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

7.787

1.195

 

6.515

.000

PRODUKSI

.278

.094

.552

2.962

.008

a. Dependent Variable: Pendapatan

(Sumber: Data Primer Tahun 2020 Diolah) lampiran 6

 

Berdasarkan tabel 5 di atas diketahui bahwa tabel koeficients diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,008 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel produksi berpengaruh terhadap variabel pendapatan. Berdasarkan nilai t di atas diketahui nilai T hitung sebesar 2.962� > 2,085, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel produksi (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel pendapatan (Y).

Sehingga bisa di simpulkan bahwa Ha yang berbunyi ada pengaruh produksi bawang merah terhadap pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur diterima dan Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh produksi bawang merah terhadap pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur ditolak.

4.    Pembahasan

Tujuan dari� penelitian ini dalah untuk mengetahui pengaruh produksi bawang merah terhadap pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur.

Data dalam penelitian ini di peroleh dari hasil penyebaran angket/kusioner yang dilakukan oleh peneliti dengan penyebaran angket/kusioner hasil produksi dan pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur

Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang di peroleh. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji dengan melihat Shapiro-wilk pada tabel test of normality yang diperoleh dari olahan data menggunakan SPSS for windows.

Berdasarkan tabel Shapiro-wilk bahwa data yang diperoleh peneliti dapat dideskripsikan bahwa variabel X� dengan signifikansi 0,001 lebih kecil dari 0,05 maka data untuk variabel X berdistribusi tidak normal dan variabel Y dengan signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka data untuk variabel Y berdistribusi tidak normal.

Sedangkan uji homogenitas digunakan untuk mengetahui homo atau tidaknya data yang diperoleh oleh peneliti. Dari tabel test of Homogenity of variances diketahui bahwa tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 maka data yang diperoleh oleh peneliti adalah tidak homogen.

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel produksi (X) terhadap variabel pendapatan (Y), dalam penelititian ini yang menjadi variabel X adalah produksi bawang merah sedangkan yang menjadi variabel Y adalah pendapatan masyarakat. Uji hipotesis dilakukan dengan uji T , dengan ketentuan jika T hitung lebih besar dari T tabel maka Ha diterima, dan Ho ditolak, sebaliknya jika T hitung lebih kecil dari T tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Untuk mengetahui apakah produksi bawang merah terhadap pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur telah dilakukan analisis data penelitian� (pengujian hipotesis) dengan menggunakan uji t. pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus uji t berlaku ketentuan bahwa jika t hitung lebih besar dari t tabel maka terdapat pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Hasil dari tahapan pengujian ini merupakan penentu penerimaan atau penolakan terhadap hipotesis yang di ajukan.

Dalam penelitian ini setelah diadakan analisis data dengan rumus uji t. hasil dari t hitung sebesar 2.962, sedangkan t tabel pada taraf signifikansi 5% untuk dk = 22-2= 20 adalah 2.085. sehingga t hitung > t tabel, yang berarti bahwa terdapat pengaruh variabel independent (produksi) terhadap variabel dependent (pendapatan).

Berdasarkan� pada hasil pengujian di atas, maka hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi ada pengaruh produksi bawang merah terhadap pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur dinyatakan di terima. Dan sebaliknya hipotesis nol (Ho)� yang berbunyi tidak berbunyi ada pengaruh produksi bawang merah terhadap pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur dinyatakan ditolak.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel produksi (X) terhadap pendapatan (Y) dapat dilihat dari tabel model summary yaitui besar R square adalah 0,305 (30,5%). Sedangkan besarnya faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini dan dapat mempengaruhi pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur adalah 69,5%.

Dengan meningkatkan produksi ini berpengaruh terhadap pendapatan berdasarkan dari hasil semua analisis yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan analisis SPSS for windows bahwa produksi bawang merah berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur sebesar 30,5%.

Menurut Ade Pranata pada jurnalnya dengan judul pengaruh harga bawang merah terhadap produksi bawang merah di jawa,� Hasil uji model parsial (uji t) memperlihatkan bahwa variabel harga pengaruh signifikan terhadap variabel produksi.

Menurut Gunistio pada skripsinya dengan judul Identifikasi Faktor-Faktor Utama yang Berpengaruh Pada Efisiensi Usahatani Bawang Merah Di Desa Sisalem Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes, usaha tani bawang merah di desa Sisalam kecamatan Wanasari kabupaten Brebes menguntungkan.

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Produksi tidak hanya terbatas pada pembuatannya saja tetapi juga penyimpanan, distribusi, pengangkutan, pengeceran, dan pengemasan kembali atau yang lainnya (Millers dan Meiners, 2000).

Produksi adalah suatu proses dimana barang dan jasa yang disebut input diubah menjadi barang-barang dan jasa-jasa lain yang disebut output. Banyak jenis-jenis aktifitas yang terjadi di dalam proses produksi, yang meliputi perubahan-perubahan bentuk, tempat, dan waktu penggunaan hasil-hasil produksi. Masing-masing perubahan-perubahan ini menyangkut penggunaan input untuk menghasilkan output yang diinginkan. Produksi dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang menciptakan atau menabah nilai atau manfaat baru (Atje Partadiradja, 1979). Guna atau manfaat mengandung pengertian kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi produksi meliputi semua aktifitas menciptakan barang dan jasa (Ari Sudarman, 1999).

Drs. Mohammad Hatta (1994:4) produksi adalah semua pekerjaan yang dapat menimbulkan guna, memperbesar guna yang ada dan membagikan guna itu di antara orang banyak

Drs. Eko Harsono (1994:4) mengatakan produksi adalah segala usaha manusia/kegiatan yang dapat membawa benda ke dalam suatu keadaan sehingga dapat dipergunakan guna memenuhi kebutuhan manusia yang lebih baik

Assauri (1995) produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang maupun jasa. Magfuri (1987:72) produksi adalah suatu proses mengubah barang agar memiliki nilai guna untuk kebutuhan manusia. Sementara menurut Heizer dan Render (2005) produksi adalah proses penciptaan barang maupun jasa

Menurut Sukirno (2000) pendapatan merupakan unsur yang sangat penting dalam sebuah usaha perdagangan, karena dalam melakukan suatu usaha tentu ingin mengetahui inilai atau jumlah pendapatan yang diperoleh selama melakukan usaha tersebut. Dalam arti ekonomi, pendapatan merupakan balas jasa atas penggunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh sektor rumah tangga dan sektor perusahaan yang dapat berupa gaji/upah, sewa, bunga serta keuntungan/profit (Hendrik, 2011).

Menurut Tohar (2003) pendapatan perseorangan adalah jumlah pendapatan yang diterima setiap orang dalam masyarakat yang sebelum dikurangi transfer payment. Transfer Payment yaitu pendapatan yang tidak berdasarkan balas jasa dalam proses produksi dalam tahun yang bersangkutan.

Menurut Munandar (2006), pengertian pendapatan adalah suatu pertambahan asset yang mengakibatkan bertambahnya owners equity, tetapi bukan karena pertambahan modal baru dari pemiliknya dan bukan pula merupakan pertambahan asset yang disebabkan karena bertambahnya liabilities.

Menurut Nafarin ( 2006;15), menjelaskan definisi pendapatan adalah sebagai berikut: �Pendapatan adalah Arus masuk harta dari kegiatan perusahaan menjual barang dan jasa dalam suatu periode yang mengakibatkan kenaikan modal yang tidak berasal dari kontribisi penanaman modal. Pendapatan dari kegaiatan perusahaan dagang dasarnya adalah suatu proses mengenai arus penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan selama jangka waktu tertentu�

Menurut Theodurus M.Tuanakotta (2000;152), menjelaskan definisi pendapatan adalah sebagai berikut: �Pendapatan (Revenue) dapat didefinisikan secara umum sebagai hasil dari suatu perusahaan. Pendapatan adalah darah kehidupan dari suatu perusahaan. Mengingat pentingnya sangat sulit mendefinisikan pendapatan sebagai unsur akuntansi pada dirinya sendiri. Pada dasarnya pendapatan adalah kenaikan laba. Seperti laba pendapatan adalah proses arus penciptaan barang atau jasa oleh suatu perusahaan selama suatu kurun waktu tertentu. Umumnya, pendapatan dinyatakan dalam satuan moneter (uang)�

Menurut Kieso, Warfield dan Weygantd (2011;955), menjelaskan definisi pendapatan adalah sebagai berikut:�Gross inflow ofeconomic benefits during the period arising in the ordinary activities of an entity when those inflows result in increases in equity, other than increases relating to contributions from equity participants�. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode, jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.

Menurut Skousen, Stice dan Stice (2010;161), menjelaskan definisi pendapatan adalah sebagai berikut: �Revenues are inflows or other enhancements of assets of an entity or settlements of its liabilities (or acombination of both) from delivering or producing goods, rendering services, orcarrying out other activities that constitute the entity�s ongoing major or central operations�. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah arus masuk atau penyelesaian kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari pengiriman atau produksi barang, memberikan jasa atau melakukan aktivitas lain yang merupakan aktivitas utama atau aktivitas centra yang sedang berlangsung.

Berdasarkan pembahasan dan teori yang dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa secara garis besar produksi adalah pengolahan barang mentah menjadi barang setengah jadi dan barang jadi. Dan menurut penelitian yang dilakikan oleh peneliti terdahulu dengan penelitian yang sama bahwa produksi berpengaruh terhadap pendapatan, yang kesimpulannya bahwa semakin tinggi produksi maka semakin tinggi juga pendapatan. Ini dibuktikan dengan hasil analisis data T hitung diperoleh 2.962>2.085 pada taraf sig 5%. Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak dengan kata lain ada pengaruh produksi bawang merah terhadap pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan pembahasan di atas dapat disimpulkan� bahwa hasil uji hipotesis didapatkan nilai T hitung sebesar 2.962 > T tabel 2.085, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel produksi (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel pendapatan (Y). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha yang berbunyi ada pengaruh produksi bawang merah terhadap pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Prinngabaya Kabupaten Lombok Timur diterima dan Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh produksi bawang merah terhadap pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Tmur ditolak.

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Ade Pranata. (2014). Pengaruh Harga Bawang Merah Terhadap Pendapatan Produksi Bawang Merah di Jawa Tengah. Journal Of Economics and Policy.

 

Bawang Merah. (2020). Dari Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas.

 

Gunistiyo 2009 Identifikasi Faktor-faktor Utama Yang Berpengaruh Pada Efisiensi Usaha Tani Bawang Merah Di Desa Sisalem Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes. Skripsi.

Kariadinat, Rahayu. 2012. Dasar-dasar Statistic Pendidikan. CV Pustaka Setia. Bandung.

 

Masyarakat. Dari Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas (Online),Diakses Pada 23:09.Agustus 1,2020 Dari https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat

 

Nur Listinawati, Nita 2014 Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Bawang Merah di Desa Kupu Kecamatan Wanasari Kabupaten Berebesa. Skripsi. Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

 

Produksi. Dari Dosen Pintar Sumber Refrensi. Diakses� (Online). Pada 21:,Agustus 1,2020, https://dosenpintar.com/pengertian-produksi/

 

Pendapatan. Dari Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas (Online),Diakses Pada 22:34, Agustus 1,2020, Dari https://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan.

 

Samudra Suryaman, Dwijaya 2015 Analisis Efisiensi Produksi Usaha Tani Bawang Merah (Studi Kasus : Sidamulya, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Berbes). Skripsi. Diponegoro. Universitas diponegoro.

 

Sugiono.2011. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

 

Sugita, A., Hidayat, A. R., Hardiyanto, F., & Wulandari, S. I. (2020). Analisis Peranan Pengelolaan Dana Ziswaf Dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat Pada Lazisnu Kabupaten Cirebon. Jurnal Indonesia Sosial Sains, 1(01), 9�18.

 

Sugiyono & Susanto, A. (2015). Cara Mudah Belajar SPSS & Lisrel. CV. Alfabeta.

Copyright holder:

Nama Author (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: