Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia �p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No.
10, Oktober 2022
PENGARUH PRODUKSI BAWANG
MERAH TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA TEKO KECAMATAN PRINGGABAYA
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Ahmad Ramadani Subahan,
Yul Safirah, Yuyun Sahilda, Zaidatul Pahmi
Pasca Sarjana Ekonomi Syariah,
Universitas Islam Negeri Mataram, Indonesia
E-mail: [email protected],
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak
Bawang
merah merupakan kebutuhan harian kaum ibu-ibu yang diperlukan sehari-hari dalam
urusan rumah tangga, jadi target pasar utama adalah ibu-ibu Khususnya ibu-ibu
di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya.� Pada
dasarnya musim tanam bawang merah pada musim kemarau dan menanam pada musim
hujan banyak resiko yang akan terjadi misalnya saja melimpahnya air yang akan
menyebabkan kelembaban sehingga tanaman rentan terserang penyakit busuk dan
menyebabkan tanaman mati. Padahal, umumnya harga bawang merah pada musim hujan
lumayan tinggi dapat mencapai 4-5 kali harga bawang di musim panen. Oleh sebab
itu keadaan ini merupakan peluang bisnis jika produksi bawang merah dapat
dilakukan dengan baik dengan harga pemasaran yang menjanjikan. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh produksi bawang merah terhadap
pendapatan masyarakat di Desa Teko�
Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, penelitian kuantitatif adalah
penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta
kausalitas hubungan-hubungannya. Adapun populasi yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah masyarakat yang ada di Desa Teko , dengan total jumlah 115 orang,
populasi penelitian ini menggunakan random sampling yaitu pengambilan sampel
secara acak. Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 22 orang. Hasil
penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara produksi bawang
merah terhadap pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya
Kabupaten Lombok Timur, hal ini terbukti dari hasil perhitungan yang menunjukan
bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2.962� > 2,085), ada pengaruh antara variabel
produksi terhadap variabel pendapatan.
Kata
kunci: Pengaruh Produksi Bawang Merah, Pendapatan Masyarakat.
Abstract
Shallots
are a daily need for women in household matters, so the main target market is
women, especially women in Teko Village, Pringgabaya District. Basically, the
planting season of shallots during the dry season and planting during the rainy
season have many risks that will occur, for example, an abundance of water
which will cause humidity so that the plants are susceptible to rot disease and
cause the plants to die. In fact, generally the price of shallots during the
rainy season is quite high, reaching 4-5 times the price of onions during the
harvest season. Therefore this situation is a business opportunity if the
shallot production can be done well with a promising marketing price. The
purpose of this study was to determine the effect of shallot production on
people's income in Teko Village, Pringgabaya District, East Lombok Regency. The
method used in this study is a quantitative method, quantitative research is a
systematic scientific research on the parts and phenomena as well as the
causality of their relationships. The population referred to in this study is
the community in Teko Village, with a total of 115 people. The population of
this study used random sampling, namely random sampling. The number of samples
taken were 22 people. The results showed that there was a significant influence
between the production of shallots on the income of the people in Teko Village,
Pringgabaya District, East Lombok Regency. production variable to income
variable.
Keywords:
The Effect of Shallot Production, Community Income.
Pendahuluan
Bawang
merah merupakan komoditas sayuran yang sudah sejak lama diusahakan oleh petani
secara intensif. Komoditas pertanian ini merupakan sumber pendapatan dan
kesempatan kerja yang memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap perkembangan
ekonomi suatu wilayah (Sugita et al., 2020). Karena memiliki
nilai ekonomi yang cukup tinggi maka pengusahaan� budidaya tanaman bawang merah telah menyebar
hampir disetiap provinsi di Indonesia. Meskipun minat petani� terhadap bawang merah cukup kuat, namun dalam
proses pengusahaannya masih ditemui berbagai kendala. Baik yang bersifat teknis
maupun ekonomis. Secara teknis petani di desa teko masih kekurangan ilmu
pengetahuan tentang budidaya bawang yg baik dan benar dan secara ekonomis para
petani merasa terbebani dengan harga obat tanaman yang semakin mahal.
Bagi
masayarakat Indonesia, bawang merah adalah salah satu bahan yang tidak dapat
dipisahkan dengan masakan sehari-hari. Hampir semua masakan memakai bumbu
bawang merah. Bawang merah yang lebih dikenal dengan sayuran rempah banyak
ditanam di daerah dataran rendah khususnya di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya.
Walaupun
demikian tanaman ini dapat pula diusahakan di daerah pegunungan dengan
ketinggian sampai 1.200 mdpl. Namun, terkadang harga jual tanaman bawang merah
tidak stabil. Hal ini dikarenakan bawang merah sulit didapat pada saat musim
hujan. Hal ini mengakibatkan tingginya harga jual bawang merah dipasaran.
Petani
menjual hasil panennya secara langsung kepada pedagang antar kota, pedagang
antar pulau, atau melalui perantaraan calo (makelar). Pada cara ini para
pedagang langsung mendatangi lahan petani dan mengadakan transaksi. Apabila
telah ada kata sepakat maka komoditi langsung diangkut.
Daerah
pemasaran bawang merah hampir tersebar diseluruh kabupaten khususnya di
kecamatan pringga baya. Biasanya bawang merah ditampung di pasarumum Apitaik
Kecamatan Pringgabaya. Ada pula para petani yang menjual hasil panennya kepada
para pengepul atau tengkulak-tengkulak sayur yang ada di Desa Apitaik kemudian
di distribusikan secara ecer oleh para tengkulak di Desa atau Kecamatan yang
lain seperti suela,aikmel bahkan sampai Paok Motong.�
Bawang
merah merupakan komoditas agribisnis yang memiliki nilai ekonomi tinggi di Desa
Teko Kecamatan Pringgabaya. Bawang merah biasanya dimanfaatkan sebagai bahan
pangan dalam bentuk segar, bumbu-bumbu masakan, dan atau bentuk olahan kering.
Tangkai bawang merah juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan sayur.
Bawang
merah merupakan kebutuhan harian kaum ibu-ibu yang diperlukan sehari-hari dalam
urusan rumah tangga, jadi target pasar utama adalah ibu-ibu Khususnya ibu-ibu
di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya.� Pada
dasarnya musim tanam bawang merah pada musim kemarau dan menanam pada musim
hujan banyak resiko yang akan terjadi misalnya saja melimpahnya air yang akan
menyebabkan kelembaban sehingga tanaman rentan terserang penyakit busuk dan
menyebabkan tanaman mati. Padahal, umumnya harga bawang merah pada musim hujan
lumayan tinggi dapat mencapai 4-5 kali harga bawang di musim panen. Oleh sebab
itu keadaan ini merupakan peluang bisnis jika produksi bawang merah dapat
dilakukan dengan baik dengan harga pemasaran yang menjanjikan.
Berdasarkan hasil uraian latar belakang
masalah di atas, peneliti tertarik mengangkat masalah tentang �Pengaruh
produksi bawang merah terhadap pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan
Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur�.
Berdasarkan
latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka peneliti memfokuskan batasan
masalah pada pengaruh pengaruh produksi bawang merah terhadap pendapatan
masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok timur di Desa
Teko Kecamatan Pringgabaya.
Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh produksi bawang merah terhadap
pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok
Timur.
Manfaat
penelitian ini dapat diharapkan menambah wawasan pengetahuan tentang pengaruh
produksi bawang merah terhadap pendapatan masyarakat dan bagi produsen bawang
merah,penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan produktifitas bawang merah
dengan hasil yang lebih baik lagi dengan adanya beberapa penambahan baik dalam
proses maupun material bawang merah.
Metode Penelitian
Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif. Metode
kuntitatif merupakan data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik. (Sugiyono,2011) Metode penelitian kuantitatif merupakan
metode penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap
variabel lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat
(Sugiyono,2011).Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan
angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
penampilan dari hasilnya (Arikonto,2010).
Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang dititipkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2014:117). Sedangkan
menurut (Arikonto, 2006:130) Populasi adalah keseluruhan subyek
penelitian.Berdasarkan pendapat para ahli diatas populasi adalah seluruh petani
bawang merah di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur sebanyak
115 orang.
Sampel
adalah �sebagian atau wakil populasi yang diteliti� (Arikonto, 2006:131).
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karaktiristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono,2014:118). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian
ini random sampling.random sampling adalah pengambilan anggota sampel dari
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu. Sampel dari peneliti ini adalah 22 dari petani bawang merah di
Desa Teko Kecamatan Pringgabaya. Variabel penelitian pada dasarnyan adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulanya (Sugiyono,2014:60). Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel
bebas (Variabel Independen) dan
variabel terkat (Variabel Dependen)
Variabel Bebas (Variabel Independen)/ X
Varabel
bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono,2014:61).
Jadi variabel bebas (Variabel Independen)
dalam penelitian ini adalah produksi bawang merah.
Variabel Terikat (Variabel Dependen)/ Y
Variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas (Sugiyono,2014:60). variabel terkat (Variabel Dependen) dalam penelitian ini adalah pendapatan
masyarakat di Desa Teko.�
Hasil
dan Pemabahasan
A. Data Kusioner
Dari persebaran kusioner
keapada 22 responden sebagai petani bawang merah di Desa Teko Kecamatan
Prinngabaya Kabupaten Lombok Timur didapatkan data sebagai berikut:
Tabel
1
Data
Hasil Kuisioner
No |
Nama |
Variabel X |
Variabel Y |
1 |
Responden
1 |
13 |
12 |
2 |
Responden
2 |
14 |
12 |
3 |
Responden
3 |
12 |
12 |
4 |
Responden
4 |
14 |
11 |
5 |
Responden
5 |
12 |
11 |
6 |
Responden
6 |
14 |
12 |
7 |
Responden
7 |
12 |
11 |
8 |
Responden
8 |
12 |
11 |
9 |
Responden
9 |
12 |
11 |
10 |
Responden
10 |
12 |
11 |
11 |
Responden
11 |
11 |
11 |
12 |
Responden
12 |
13 |
12 |
13 |
Responden
13 |
12 |
11 |
14 |
Responden
14 |
14 |
11 |
15 |
Responden
15 |
12 |
11 |
16 |
Responden
16 |
12 |
11 |
17 |
Responden
17 |
12 |
11 |
18 |
Responden
18 |
13 |
11 |
19 |
Responden
19 |
13 |
11 |
20 |
Responden
20 |
12 |
11 |
21 |
Responden
21 |
14 |
12 |
22 |
Responden
22 |
14 |
12 |
JUMLAH |
279 |
249 |
|
RATA-RATA |
12,
681 |
11,
318 |
��������
(Sumber: Data Primer Tahun 2020 Diolah)
Data tabel 1 di atas menunjukan hasil kusioner yang
telah di sebar oleh peneliti kepada 22 orang responden sebagai petani bawang
merah di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur.
Dari data tersebut
di peroleh nilai untuk variabel X sejumlah 279 dengan nilai rata-rata 12,681
dan untuk variabel Y diperoleh nilai sejumlah 249 dengan nilai rata-rata
11,318.
B.
Uji Asumsi Dasar
1.
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data
sudah berdistribusi normal atau tidak, uji normalitas menggunakan shapiro
wilk, alasan peneliti menggunakan uji shapiro wilk adalah karena data yang
di ambil oleh peneliti data sampel kurang dari 50. Data di katakan
berdistribusi normal dan memiliki varian sama apabila nilai signifikan lebih
dari 0,05.( Singgih Santoso 2016:393)
Table
2
Uji
Normalitas Saphiro-Wilk (Karena Data Sampel Kurang Dari 50)
Tests
of Normality |
|||||||
|
Kode |
Kolmogorov-Smirnova |
Shapiro-Wilk |
||||
|
Statistic |
df |
Sig. |
Statistic |
df |
Sig. |
|
Pendapatan |
Produksi |
.310 |
22 |
.000 |
.805 |
22 |
.001 |
Pendapatan |
.430 |
22 |
.000 |
.590 |
22 |
.000 |
|
a.
Lilliefors Significance Correction |
(Sumber: Data Primer Tahun
2020 Diolah)
Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa nilai
signifikansi variabel produksi (X) sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 yang
artinya data variabel X berdistribusi tidak normal. Dan nilai signifikansi
variabel Y sebesar 0,000� lebih kecil
dari 0,05 yang artinya variabel pendapatan (Y) berdistribusi tidak normal.
2.
Uji Homognitas
Uji Homogenitas digunakan
untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat
dalam analisis independen sampel t tes. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai
signifikansi >0.05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih
kelompok data adalah sama (Siswanto, 2014:88).
Levene tes meiliki tujuan
utama untuk mengetahui perbedaan dari dua kelompok data dengan varian yang
berbeda. hasil perhitungan dari tes ini akan menunjukkan nilai signifikansi dari dua kelompok data
yang berbeda. (Starkweather 2010).
Tabel
3
Tabel
Homogenitas Levene
Test
of Homogeneity of Variances |
|||
pendapatan� |
|||
Levene
Statistic |
df1 |
df2 |
Sig. |
18.213 |
1 |
42 |
.000 |
���������� (Sumber: Data Primer Tahun 2020 Diolah) lampiran 5
Berdasarkan
Tabel 3� di atas bisa di simpulkan bahwa
0,000 lebih besar dari 0,05 yang artinya varian data produksi dan pendapatan
tidak homogen.
3. Uji
Hipotesis
Pengujian
hipotesis dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X� terhadap variabel Y, dalam penelitian ini
yang menjadi variabel X adalah produksi bawang merah sedangkan yang menjadi
variabel Y adalah pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya
Kabupaten Lombok Timur.
Tabel
4
Tabel
Model Summary
Model
Summary |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.552a |
.305 |
.270 |
.40726 |
a.
Predictors: (Constant), PRODUKSI |
(Sumber:
Data Primer Tahun 2020 Diolah)
Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat diketahui R
merupakan koefisien korelasi yaitu sebesar 0,552 dan besar R square adalah
0,305 (30,5%) artinya, besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y adalah
sebesar 30,5%. Sedangkan besarnya faktor lain yang dapat mempengaruhi
pendapatan produksi bawang merah di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten
Lombok Timur sebesar 69,5%
. sedangkan adjusted R squer merupakan�
yang di sesuaikan dan std.error of the estimate yaitu ukuran kesalahan
standar dari penaksiran.
Tabel
5
Tabel
Coefficients
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
7.787 |
1.195 |
|
6.515 |
.000 |
PRODUKSI |
.278 |
.094 |
.552 |
2.962 |
.008 |
|
a.
Dependent Variable: Pendapatan |
(Sumber:
Data Primer Tahun 2020 Diolah) lampiran 6
Berdasarkan tabel 5 di atas diketahui bahwa tabel
koeficients diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,008 < 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel produksi berpengaruh terhadap variabel pendapatan. Berdasarkan nilai t di atas
diketahui nilai T hitung sebesar 2.962�
> 2,085, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel produksi (X)
berpengaruh signifikan terhadap variabel pendapatan (Y).
Sehingga bisa di simpulkan bahwa Ha yang berbunyi ada
pengaruh produksi bawang merah terhadap pendapatan masyarakat di Desa Teko
Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok
Timur diterima dan Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh produksi bawang merah
terhadap pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten
Lombok Timur ditolak.
4. Pembahasan
Tujuan dari� penelitian ini dalah untuk mengetahui pengaruh
produksi bawang merah terhadap pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan
Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur.
Data dalam penelitian ini di peroleh dari hasil
penyebaran angket/kusioner yang dilakukan oleh peneliti dengan penyebaran
angket/kusioner hasil produksi dan pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan
Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur
Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas digunakan
untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang di peroleh. Uji normalitas
dalam penelitian ini menggunakan uji dengan melihat Shapiro-wilk pada tabel
test of normality yang diperoleh dari olahan data menggunakan SPSS for windows.
Berdasarkan tabel Shapiro-wilk bahwa data yang
diperoleh peneliti dapat dideskripsikan bahwa variabel X� dengan signifikansi 0,001 lebih kecil dari
0,05 maka data untuk variabel X
berdistribusi tidak normal dan variabel Y dengan signifikansi 0,000 lebih kecil
dari 0,05 maka data untuk variabel Y berdistribusi tidak normal.
Sedangkan uji homogenitas
digunakan untuk mengetahui homo atau tidaknya data yang diperoleh oleh
peneliti. Dari tabel test of Homogenity of variances diketahui bahwa tingkat
signifikansi 0,000 < 0,05 maka data yang diperoleh oleh peneliti adalah
tidak homogen.
Pengujian hipotesis
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel produksi (X)
terhadap variabel pendapatan (Y), dalam penelititian ini yang menjadi variabel
X adalah produksi bawang merah sedangkan yang menjadi variabel Y adalah
pendapatan masyarakat. Uji hipotesis dilakukan dengan uji T , dengan ketentuan
jika T hitung lebih besar dari T tabel maka Ha diterima, dan Ho ditolak,
sebaliknya jika T hitung lebih kecil dari T tabel maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
Untuk mengetahui apakah produksi
bawang merah terhadap pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya
Kabupaten Lombok Timur telah dilakukan analisis data penelitian� (pengujian hipotesis) dengan menggunakan uji
t. pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus uji t
berlaku ketentuan bahwa jika t hitung lebih besar dari t tabel maka terdapat
pengaruh variabel independent terhadap
variabel dependent. Hasil dari tahapan pengujian ini merupakan penentu
penerimaan atau penolakan terhadap hipotesis yang di ajukan.
Dalam penelitian ini setelah
diadakan analisis data dengan rumus uji t. hasil dari t hitung sebesar 2.962,
sedangkan t tabel pada taraf signifikansi 5% untuk dk = 22-2=
20 adalah 2.085. sehingga t hitung > t tabel, yang berarti bahwa terdapat
pengaruh variabel independent (produksi) terhadap variabel dependent
(pendapatan).
Berdasarkan�
pada hasil pengujian di atas, maka hipotesis alternatif (Ha) yang
berbunyi ada pengaruh produksi bawang merah terhadap pendapatan masyarakat di
Desa Teko Kecamatan Pringgabaya
Kabupaten Lombok Timur dinyatakan di terima. Dan sebaliknya hipotesis nol
(Ho)� yang berbunyi tidak berbunyi ada pengaruh
produksi bawang merah terhadap pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan
Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur dinyatakan ditolak.
Untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh dari variabel produksi (X) terhadap pendapatan (Y) dapat dilihat
dari tabel model summary yaitui besar R square adalah 0,305 (30,5%). Sedangkan
besarnya faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini dan dapat
mempengaruhi pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten
Lombok Timur adalah 69,5%.
Dengan meningkatkan produksi
ini berpengaruh terhadap pendapatan berdasarkan dari hasil semua analisis yang
dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan analisis SPSS for windows bahwa
produksi bawang merah berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat di Desa Teko
Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur sebesar 30,5%.
Menurut Ade Pranata pada jurnalnya dengan judul
pengaruh harga bawang merah terhadap produksi
bawang merah di jawa,� Hasil uji model
parsial (uji t) memperlihatkan bahwa variabel harga pengaruh signifikan
terhadap variabel produksi.
Menurut Gunistio pada
skripsinya dengan judul Identifikasi Faktor-Faktor Utama yang Berpengaruh Pada
Efisiensi Usahatani Bawang Merah Di Desa Sisalem Kecamatan Wanasari Kabupaten
Brebes, usaha tani bawang merah di desa Sisalam kecamatan Wanasari kabupaten
Brebes menguntungkan.
Produksi merupakan suatu
kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan
benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Produksi tidak
hanya terbatas pada pembuatannya saja tetapi juga penyimpanan, distribusi,
pengangkutan, pengeceran, dan pengemasan kembali atau yang lainnya (Millers dan
Meiners, 2000).
Produksi adalah suatu proses
dimana barang dan jasa yang disebut input diubah menjadi barang-barang dan
jasa-jasa lain yang disebut output. Banyak jenis-jenis aktifitas yang terjadi
di dalam proses produksi, yang meliputi perubahan-perubahan bentuk,
tempat, dan waktu penggunaan hasil-hasil produksi. Masing-masing
perubahan-perubahan ini menyangkut penggunaan input untuk menghasilkan output
yang diinginkan. Produksi dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang
menciptakan atau menabah nilai atau manfaat baru (Atje Partadiradja, 1979).
Guna atau manfaat mengandung
pengertian kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi
produksi meliputi semua aktifitas menciptakan barang dan jasa (Ari Sudarman,
1999).
Drs. Mohammad Hatta (1994:4) produksi adalah semua
pekerjaan yang dapat menimbulkan guna,
memperbesar guna yang ada dan membagikan guna itu di antara orang banyak
Drs. Eko Harsono (1994:4)
mengatakan produksi adalah segala usaha manusia/kegiatan yang dapat membawa
benda ke dalam suatu keadaan sehingga dapat dipergunakan guna memenuhi
kebutuhan manusia yang lebih baik
Assauri (1995) produksi
adalah suatu kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang maupun
jasa. Magfuri (1987:72) produksi adalah suatu proses mengubah barang agar memiliki
nilai guna untuk kebutuhan manusia. Sementara menurut Heizer dan Render (2005)
produksi adalah proses penciptaan barang maupun jasa
Menurut Sukirno (2000)
pendapatan merupakan unsur yang sangat penting dalam sebuah usaha perdagangan,
karena dalam melakukan suatu usaha tentu ingin mengetahui inilai atau jumlah
pendapatan yang diperoleh selama melakukan usaha tersebut. Dalam arti ekonomi,
pendapatan merupakan balas jasa atas penggunaan faktor-faktor produksi yang
dimiliki oleh sektor rumah tangga dan sektor perusahaan yang dapat berupa
gaji/upah, sewa, bunga serta keuntungan/profit (Hendrik, 2011).
Menurut Tohar (2003) pendapatan perseorangan adalah
jumlah pendapatan yang diterima setiap orang
dalam masyarakat yang sebelum dikurangi transfer payment. Transfer Payment
yaitu pendapatan yang tidak berdasarkan balas jasa dalam proses produksi dalam
tahun yang bersangkutan.
Menurut Munandar (2006),
pengertian pendapatan adalah suatu pertambahan asset yang mengakibatkan
bertambahnya owners equity, tetapi bukan karena pertambahan modal baru dari
pemiliknya dan bukan pula merupakan pertambahan asset yang disebabkan karena
bertambahnya liabilities.
Menurut Nafarin ( 2006;15),
menjelaskan definisi pendapatan adalah sebagai berikut: �Pendapatan adalah Arus
masuk harta dari kegiatan perusahaan menjual barang dan jasa dalam suatu
periode yang mengakibatkan kenaikan modal yang tidak berasal dari kontribisi
penanaman modal. Pendapatan dari kegaiatan perusahaan dagang dasarnya adalah
suatu proses mengenai arus penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan selama
jangka waktu tertentu�
Menurut Theodurus
M.Tuanakotta (2000;152), menjelaskan definisi pendapatan adalah sebagai
berikut: �Pendapatan (Revenue) dapat didefinisikan secara umum sebagai hasil
dari suatu perusahaan. Pendapatan adalah darah kehidupan dari suatu perusahaan.
Mengingat pentingnya sangat sulit mendefinisikan pendapatan sebagai unsur
akuntansi pada dirinya sendiri. Pada dasarnya pendapatan
adalah kenaikan laba. Seperti laba pendapatan adalah proses arus penciptaan
barang atau jasa oleh suatu perusahaan selama suatu kurun waktu tertentu.
Umumnya, pendapatan dinyatakan dalam satuan moneter (uang)�
Menurut Kieso, Warfield dan Weygantd (2011;955),
menjelaskan definisi pendapatan adalah
sebagai berikut:�Gross inflow ofeconomic benefits during the period arising in
the ordinary activities of an entity when those inflows result in increases in
equity, other than increases relating to contributions from equity
participants�. Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan
adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal
entitas selama suatu periode, jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan
ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Menurut Skousen, Stice dan
Stice (2010;161), menjelaskan definisi pendapatan adalah sebagai berikut:
�Revenues are inflows or other enhancements of assets of an entity or
settlements of its liabilities (or acombination of both) from delivering or
producing goods, rendering services, orcarrying out other activities that
constitute the entity�s ongoing major or central operations�. Dari keterangan
di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah arus masuk atau penyelesaian
kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari pengiriman atau produksi barang,
memberikan jasa atau melakukan aktivitas lain yang merupakan aktivitas utama
atau aktivitas centra yang sedang berlangsung.
Berdasarkan pembahasan dan
teori yang dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa secara garis
besar produksi adalah pengolahan barang mentah menjadi barang setengah jadi dan
barang jadi. Dan menurut penelitian yang dilakikan oleh peneliti terdahulu
dengan penelitian yang sama bahwa produksi berpengaruh terhadap pendapatan,
yang kesimpulannya bahwa semakin tinggi produksi maka semakin tinggi juga
pendapatan. Ini dibuktikan dengan hasil analisis data T hitung diperoleh
2.962>2.085 pada taraf sig 5%. Dengan demikian Ha diterima dan Ho ditolak
dengan kata lain ada pengaruh produksi bawang merah terhadap pendapatan masyarakat
di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan
pembahasan di atas dapat disimpulkan�
bahwa hasil uji hipotesis didapatkan nilai T hitung sebesar 2.962 > T
tabel 2.085, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel produksi (X) berpengaruh
signifikan terhadap variabel pendapatan (Y). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Ha yang berbunyi ada pengaruh produksi bawang merah terhadap pendapatan
masyarakat di Desa Teko Kecamatan Prinngabaya Kabupaten Lombok Timur diterima
dan Ho yang berbunyi tidak ada pengaruh produksi bawang merah terhadap
pendapatan masyarakat di Desa Teko Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Tmur
ditolak.
BIBLIOGRAFI
Ade
Pranata. (2014). Pengaruh Harga Bawang Merah Terhadap Pendapatan Produksi Bawang
Merah di Jawa Tengah. Journal Of Economics and Policy.
Bawang
Merah. (2020). Dari Wikipedia Bahasa
Indonesia, Ensiklopedia Bebas.
Gunistiyo
2009 Identifikasi Faktor-faktor Utama Yang Berpengaruh Pada Efisiensi Usaha
Tani Bawang Merah Di Desa Sisalem Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes. Skripsi.
Kariadinat,
Rahayu. 2012. Dasar-dasar Statistic Pendidikan. CV Pustaka Setia.
Bandung.
Masyarakat.
Dari Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas (Online),Diakses
Pada 23:09.Agustus 1,2020 Dari https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
Nur
Listinawati, Nita 2014 Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi
Bawang Merah di Desa Kupu Kecamatan Wanasari Kabupaten Berebesa. Skripsi.
Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Produksi.
Dari Dosen Pintar Sumber Refrensi. Diakses� (Online). Pada 21:,Agustus 1,2020, https://dosenpintar.com/pengertian-produksi/
Pendapatan.
Dari Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas (Online),Diakses
Pada 22:34, Agustus 1,2020, Dari https://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan.
Samudra
Suryaman, Dwijaya 2015 Analisis Efisiensi Produksi Usaha Tani Bawang Merah
(Studi Kasus : Sidamulya, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Berbes). Skripsi.
Diponegoro. Universitas diponegoro.
Sugiono.2011.
Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugita,
A., Hidayat, A. R., Hardiyanto, F., & Wulandari, S. I. (2020). Analisis
Peranan Pengelolaan Dana Ziswaf Dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat Pada Lazisnu
Kabupaten Cirebon. Jurnal Indonesia Sosial Sains, 1(01), 9�18.
Sugiyono
& Susanto, A. (2015). Cara Mudah Belajar SPSS & Lisrel. CV. Alfabeta.
Copyright holder: Nama
Author (2022) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |