Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 11, November 2022

 

ANALISIS KINERJA BIDANG SUMBER DAYA AIR PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKABUMI DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD

 

Ipril Trinasanthi, Heru Mulyanto

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI Jakarta, Indonesia

E-mail:[email protected]

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi (studi pada Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP)) berdasarkan 14 Daerah Irigasi Kesepakatan. Penelitian ini menggunakan analisis Balanced Scorecard (BSC) untuk pengukuran kinerja. Hasil analisis menyatakan bahwa hasil pengukuran kinerja perspektif keuangan 99,37% menunjukan serapan anggaran yang tinggi karena komitmen daerah, koordinasi dan reimbursement yang baik. Perspektif pelanggan hasil Survei Kepuasan Masyarakat 89,10% menunjukan hasil yang sangat sehat. Perspektif Bisnis Internal menunjukan 84,93% kategori sangat sehat, didukung oleh 97% indikator operasionalisasi kelembagaan irigasi (Komir), tersedianya dokumen Rencana Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi (RP2I), kenaikan 3,9% nilai IKSI pada Pengelolaan Aset Irigasi (PAI)/PAKSI, dukungan 73,59% dari indikator Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), serta 118,55% capaian indikator rehabilitasi jaringan infrastruktur irigasi pada 14 Daerah Irigasi Kesepakatan. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan menunjukan 91,41% kategori sangat sehat. Sehingga diperoleh hasil 91,20% kriteria AA �Sangat Sehat� untuk capaian kinerja Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi (studi pada Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP)) berdasarkan 14 Daerah Irigasi Kesepakatan.

 

Kata kunci: Balanced Scorecard, Sistem Manajemen Kinerja, Irigasi.

Abstract

This study aims to analyze the performance of the Water Resources Sector at the Sukabumi District Public Works Service (a study on the Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP)) based on 14 Agreement Irrigation Areas. This research uses Balanced Scorecard (BSC) analysis for performance measurement. The results of the analysis state that the results of measuring the performance of the financial perspective 99.37% show a high budget absorption due to good regional commitment, coordination and reimbursement. From the customer perspective, the results of the 89.10% Community Satisfaction Survey show very healthy results. Internal Business Perspective shows 84.93% very healthy category, supported by 97% indicators of irrigation institutional operationalization (Komir), availability of documents Irrigation Development and Management Plan (RP2I), 3.9% increase in IKSI value in Irrigation Asset Management (PAI) /PAKSI, supports 73.59% of the indicators of the Water User Farmers Association (P3A), and 118.55% of the achievement indicators for the rehabilitation of irrigation infrastructure networks in 14 Agreement Irrigation Areas. Learning and Growth Perspective shows 91.41% very healthy category. the results of 91.20% AA criteria "Very Healthy" for the performance achievement of the Water Resources Sector at the Sukabumi District Public Works Service (study on the Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP)) based on 14 Agreement Irrigation Areas.

 

Keywords: Balanced Scorecard, Performance Management System, Irrigation.

 


Pendahuluan

Upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan dilakukan antara lain dengan meningkatkan produktivitas, menurunkan kehilangan hasil produksi, peningkatan mutu hasil produksi dan peningkatan areal tanam melalui peningkatan infrastruktur irigasi, perbaikan pengelolaan irigasi, peningkatan efisiensi penggunaan air irigasi dan pelaksanaan pengelolaan irigasi partisipatif pada proses perencanaan provinsi dan kabupaten/kota (Elizabeth, 2017).

Terdapat lima arahan utama sebagai strategi dalam pelaksanaan misi Nawacita dan pencapaian sasaran Visi Indonesia (Ramadhani, 2020), yakni pembangunan Sumber Daya Manusia, Pembangunan Infrastruktur, Penyederhanaan Regulasi, Penyederhanaan Birokrasi, dan Transformasi Ekonomi. Sejalan dengan misi tersebut salah satu misi Kabupaten Sukabumi yang tertuang dalam RPJMD 2016-2021 yaitu Optimalisasi pelayanan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur daerah (Widanarto, 2019). Indikator Kinerja Utama Kabupaten Sukabumi dengan sasaran strategi Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Dasar yaitu tingkat kondisi baik jaringan irigasi kewenangan kabupaten (Surya, 2020).

 

Gambar 1

Capaian Indikator Kinerja Persentase Kondisi Baik Jaringan Irigasi di Daerah Irigasi Kewenangan Kabupaten Tahun 2016-2020.

 

Kinerja merupakan penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagan organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Fatimah et al., 2016). Pengukuran kinerja memegang peranan penting dalam organisasi pelayanan publik, dikarenakan dengan dilakukannya pengukuran kinerja dapat diketahui efektivitas dari penetapan suatu strategi dan penerapannya dalam kurun waktu tertentu (Amril, 2016).

Manajemen kinerja dapat mendukung memaksimalkan kinerja organisasi yang dalam menjalankan kegiatannya didanai oleh masyarakat maka pemerintah sangat dituntut untuk memberikan kontribusi yang baik serta mendukung tercapainya sasaran rencana strategi (Fitriandari et al., 2023). Pengukuran kinerja dapat mendeteksi kekurangan atau kelemahan yang terdapat di dalam suatu organisasi, yang selanjutnya akan dilakukan perbaikan di masa yang akan dating (Sanjaya, 2018). Pengukuran kinerja yang mengaitkan strategi dalam penerapan nya yaitu metode Balanced Scorecard (BSC) (Augustinah, 2019).

Sesuai dengan Indikator Kinerja Utama Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi yang tercantum di dalam Rencana Strategis (Renstra), indikator kinerja persentase tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan kabupaten berada pada Bidang Sumber Daya Air (Penyusun, 2003). Salah satu program yang mendukung capaian sasaran strategis adalah Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) yang merupakan program pemerintah di bidang irigasi yang bertujuan untuk mencapai keberlanjutan sistem irigasi, baik sistem irigasi kewenangan pusat, kewenangan provinsi maupun kewenangan kabupaten.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi dengan menggunakan metode Balanced Scorecard (study pada Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP)).

 

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknis pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada Generalisasi (Sugiyono, 2019).

Penelitian dilakukan di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi Jalan Jaksa Agung R. Soeprapto No. 03 Desa Cimanggu Palabuhanratu Telp/Fax (0266) 434821 E-Mail : [email protected]. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara ringkas tentang isi dari penelitian, sehingga penelitian dapat terarah sesuai dengan maksud dan tujuan, alur kerangka pemikiran dalam penelitian :

 

Gambar 2

Kerangka Pemikiran

Tabel 2

Operasionalisasi Variabel


No.

Data

Teknik Pengumpulan Data

Sumber Data

1.

Data obyek penelitian

Studi dokumentasi

Kepbup Sukabumi Nomor 611/Kep.220-PSDA/2012, Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi tahun 2016 � 2021, dan Buku Pedoman Pelaksanaan Program IPDMIP,.

2.

Keuangan, meliputi realisasi keuangan.

Studi dokumentasi

Alokasi Overall Work Plan (OWP), Annual Work Plan (AWP), dan Progress Report.

3.

Pelanggan, meliputi survey kepuasan masyarakat

Observasi (Kepuasan Pelanggan dan Kepuasan User)

Laporan Survey Kepuasan Masyarakat terkait kegiatan Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP)

4.

Proses Bisnis Internal

Observasi dan Studi dokumentasi

Dokumen laporan Performa Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi (PPSI) Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP)

5.

Pembelajaran dan pertumbuhan

Observasi dan Studi dokumentasi

Laporan kegiatan pelatihan P3A, dan laporan kegiatan pelatihan untuk Staf


Data obyek penelitian dihasilkan dari pelaporan penyelenggaraan kegiatan Integrated Participatory Development and Management Program pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi tahun anggaran 2018 sampai dengan tahun 2022 (Pakpahan et al., 2021).

Kaplan dan Norton (2010) mengatakan bahwa berdasarkan pengalaman mereka, diharapkan agar balanced scorecard memiliki 20 s.d. 25 indikator kinerja utama dengan proporsi sebagai berikut:

Tabel 3

Proporsi Indikator Kinerja Utama

Keuangan

5 ukuran (22%)

Pelanggan

5 ukuran (22%)

Proses Bisnis Internal

8-10 ukuran (34%)

Pembelajaran dan Pertumbuhan

5 ukuran (22%)

 

Populasi, Sampel dan Metode Samping

Penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan �social situation� atau situasi sosial terdiri atas tiga elemen yaitu : tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai obyek penelitian yang dingin diketahui �apa yang terjadi� di dalamnya (Sugiyono, 2013). Keseluruhan karyawan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten adalah 518 orang, terdiri dari 219 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 227 Non ASN. Pada 14 Daerah Irigasi Kesepakatan Program IPDMIP terdapat 25 Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) beranggotakan 125 orang (Sugiyono, 2021).

Peneliti menggunakan Purposive sampling dalam metode sampling yaitu teknik pengambilan sample sumber data dengan pertimbangan tertentu. Sampel sebagai informan dalam penelitian ini memenuhi kriteria sebagai berikut :

1.      Menguasai atau memahami Kinerja Sistem Irigasi pada Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi;

2.      Masih aktif bekerja dan terlibat pada kegiatan di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi;

3.      Memiliki waktu untuk dilakukan wawancara;

4.      Tidak menyampaikan informasi hasil kemasannya sendiri;

5.      Tertarik dengan permasalahan yang sedang diteliti.

 

Dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui metode wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Data akan diperoleh dari Daftar Unit Kepangkatan (DUK) dari Bagian Kepegawaian, Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi tahun 2016 � 2021, dan Buku Pedoman Pelaksanaan Program IPDMIP, Alokasi Overall Work Plan (OWP), Annual Work Plan (AWP), dan Progress Report, Laporan Survey Kepuasan Masyarakat terkait kegiatan Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP), Dokumen laporan Performa Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi (PPSI) kegiatan Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP), Laporan kegiatan pelatihan P3A, dan laporan kegiatan pelatihan untuk Staf.

 

Metode Analisis

1.      Pengumpulan data-data yang dibutuhkan untuk penyesuaian.

2.      Menjelaskan secara lebih terperinci setiap perspektif.

3.      Memberikan kesimpulan dan saran dalam strategi peningkatan kinerja.

 

Analisa Balanced Scorecard (BSC)

Untuk mengetahui kinerja Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi (studi pada Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP)) yaitu dengan Cara menghitung total nilai skor balanced scorecard dari dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap pertama : mengukur bobot untuk masing-masing indikator dapat dilakukan dengan cara melakukan brainstorming dengan menggunakan tingkat kepentingan yang menjadi target prioritas perusahaan dalam jangka pendek; tahap kedua : mengukur total skor kinerja dari perspektif finance, perspektif pelanggan, perspektif proses internal, perspektif pembelajaran & pertumbuhan, dengan rumus total score kinerja balanced scorecard = total score perspektif/100 (Rangkuti, 2019).

 

Hasil dan Pembahasan

A.  Gambaran Obyek Penelitian

Bidang Sumber Daya Air merupakan salah satu bidang di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi yang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris, Bidang Sumber Daya Air mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas di Bidang Sumber Daya Air dan Bidang Sumber Daya Air.

Bidang Sumber Daya Air memiliki tiga subkoordinator yaitu Subkoodinator Bina Kontruksi Sumber Daya Air, Subkoordinator Bina Operasi dan Pemeliharaan, dan Subkoordinator Bina Manfaat Sumber Daya Air. Salah satu program yang mendukung capaian sasaran strategis adalah Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) yang merupakan program pemerintah di bidang irigasi yang bertujuan untuk mencapai keberlanjutan sistem irigasi, baik sistem irigasi kewenangan pusat, kewenangan provinsi maupun kewenangan kabupaten. Daerah Irigasi Kesepakatan Program IPDMIP Kabupaten Sukabumi sebanyak 14 DI dari 156 DI yang menjadi kewenangan Kabupaten Sukabumi.

Selama ini standar evaluasi kinerja berdasarkan pada capaian Indikator Kinerja Utama yaitu Persentase tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan kabupaten, yaitu : prasarana fisik, produktivitas tanam, sarana penunjang, organisasi personalia, dokumentasi dan P3A (Mulyandari et al., 2022).

 

B.  Analisis BSC

Dengan metode Balanced Scorecard kinerja dianalisis menggunakan perspektif keuangan, pelanggan, bisnis internal serta perspektif perbelajaran dan pertumbuhan. Pengolahan data dari responden diperoleh prioritas kinerja utama Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi (studi pada Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP)) adalah : (1) perspektif keuangan dengan skor 99,37%, (2) perspektif pelanggan dengan skor 89,10%, (3) perspektif bisnis internal dengan skor 85,19%, (4) perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dengan skor 91,41%. data

 


Tabel 7

Rekapitulasi Evaluasi Kinerja BSC

Perspektif

Indikator

Hasil

Keterangan

Keuangan

1.      Rencana Anggaran

2.      Realisasi Anggaran

-          Penyiapan Perda tentang Irigasi

 

100,00%

99,37%

 

19,11%

Terdapat sisa anggaran karena terkendala waktu.

Menunggu turunan dari UU

Pelanggan

Indeks Kepuasan Masyarakat

a.    Persyaratan Pelayanan

b.    Sistem, Mekanisme, Prosedur

c.    Waktu Penyelesaian Pelayanan

d.   Biaya/ Tarif

e.    Produk/ Hasil Layanan

f.     Kompetensi Pelaksana

g.    Perilaku Pelaksana

h.    Penanganan Pengaduan

i.      Sarana dan Prasarana

89,10%

91,84%

87,59%

88,19%

92,62%

88,67%

86,81%

93,01%

90,76%

90,54%

a.    Indikator sistem, mekanisme, prosedur, indikator waktu penyelesaian pelayanan, dan kompetensi pelaksana memiliki nilai yg paling rendah meskipun capaian kinerja dikatakan baik

Bisnis Internal

1.      Operasionalisasi Kelembagaan Irigasi (Komir)

  1. Penyediaan Fasilitasi Sekretariat Komir
  2. Penetapan RTTG dan RTTD

2.      RP2I

3.      Pengelolaan Aset Irigasi (PAI)/PAKSI

4.      Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)

5.      Rehabilitasi Jaringan Infrastruktur Irigasi

  1. Rehabilitasi
  2. Fasilitasi OP

 

97,00%

 

100,00%

 

100,00%

 

100,00%

55,38%

 

73,59%

 

100,00%

 

118,55%

99,93%

f.       Kriteria Baik

 

  1. Belum kontinyu difasilitasi.
  2. Sesuai jadwal

 

  1. Tersedia dokumen
  2. Pelaksanaan pada 14 DI, naik 3,97%.
  3. Kriteria B (Berkembang)
  4. Kriteria Baik

a.       Melebihi target

b.      Jadwal akhir tahun terbatas

Pertumbuhan dan Pembelajaran

1.      Pelatihan

  1. Pegawai
  2. P3A

2.      Retensi

3.      Penguasaan Teknologi

82,82%

65,63%

100,00%

-

100,00%

a.       Pelatihan kurang.

b.      Tidak ada yang keluar.

c.       Belum maksimal dipahami

 

Penjelasan pengukuran setiap indikator pada masing-masing perspektif dapat dijelaskan bahwa :

1.    Perspektif Keuangan

Capaian indikator realisasi anggaran terhadap indikator rencana anggaran pada kegiatan Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) mencapai 99,37%, capaian tersebut ada pada kriteria > 95 atau AAA berarti capaian skor sangat sehat. Capaian tersebut berasal dari reimbursement yang diajukan pada tahun 2018 hingga tahun 2022. Terdapat 0,63% anggaran di tahun 2022 tidak dapat terserat dikarenakan batas waktu pelaksanaan program atau �closing date� kegiatan (IPDMIP) sehingga pelaksanaan kegiatan tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya. Penyiapan perda tentang irigasi dari target 100,00% hanya terealisasi 19,11% untuk kegiatan Naskah Akademik Perda tentang Irigasi (PPSI) di tahun 2021 terkendala belum adanya turunan dari Undang-Undang Nomor Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air, Sehingga Perda Tentang Irigasi belum dapat sepenuhnya dilaksanakan.

2.    Perspektif Pelanggan

 

Tabel 8

Hasil Penilaian IKM (user)

 

Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat untuk pengelola kegiatan (user) yaitu 88,92, nilai interval konversi (NIK) ada pada rentang 88,31 � 100,00 dengan mutu pelayanan A dan kinerja Unit Pelayanan dikatakan sangat baik.

 

Tabel 9

Hasil Penilaian IKM (penerima manfaat)

 

Indeks kepuasan masyarakat untuk penerima manfaat langsung yaitu 89,29, nilai tersebut ada pada rentang 88,31 � 100,00 dengan mutu pelayanan yaitu a. Indeks kinerja masyarakat per unsur yang paling tinggi ditunjukkan oleh unsur perilaku pelaksana yaitu 92,27.

����������� Secara keseluruhan dari dua penilaian tersebut didapatkan hasil Indeks Kinerja Bidang Sumber Daya Air Kabupaten Sukabumi yaitu 89,10, nilai tersebut ada pada Nilai Interval Konversi antara 88,31-100,00 didapatkan mutu pelayanan A dengan kategori Kinerja Unit Pelayanan yaitu �Sangat Baik�. Nilai tertinggi dicapai oleh perilaku pelaksana sebesar 93,01. Terdapat tiga indikator yang masih berada dibawah rata-rata nilai IKM per unsur yaitu Sistem, Mekanisme, Prosedur 87,59%, Waktu Penyelesaian Pelayanan 88,19% dan Kompetensi Pelaksana 86,81%.

 

Tabel 10

Hasil Penilaian IKM Bidang SDA studi IPDMIP

 

3.    Perspektif Bisnis Internal

Capaian indikator komisi irigasi dengan perolehan skor hasil evaluasi kinerja komisi irigasi di Kabupaten Sukabumi yaitu 97,00% kategori baik. Pada Bidang SDA penyediaan fasilitas sekretariat Komisi Irigasi realisasi kegiatan100,00% namun hal tersebut hanya dilakukan di tahun 2019 selama lima tahun berjalan Program IPDMIP.

Capaian Indikator Rencana Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi (RP2I) mencapai 100,00% pada tahun 2021, indikator tersebut dapat terealisasi karena adanya dana pendampingan dari APBD terhadap IPDMIP yang dilaksanakan oleh pihak ketiga. Sehingga pada tahun 2021 Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi telah memiliki dokumen Rencana Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi (RP2I).

Capaian indikator Pengelolaan Aset Irigasi (PAI)/PAKSI adalah Rata-rata nilai 50,07% pada total 15 Daerah Irigasi IKSI tahun 2019, nilai tersebut ada di rentang nilai <55 kriteria �Kinerja Jelek dan Perlu Perhatian�. Sedangkan tahun 2021 mengalami kenaikan 3,97% menjadi 54,04%pada rentang nilai <55 yaitu �Kinerja Jelek dan Perlu Perhatian�. Namun nilai tersebut sebetulnya membaik jika diperhatikan dari nilai indeks per masing-masing daerah irigasi dari tahun sebelumnya. Hasil Indeks Kinerja Sistem Irigasi (IKSI) menunjukan 12 Daerah Irigasi mengalami kenaikan nilai IKSI di tahun 2021 dari nilai IKSI tahun 2019.

Penurunan nilai IKSI pada Daerah Irigasi Cisekarwangi yang merupakan salah satu Daerah Irigasi Kesepakatan Program IPDMIP mengalami penurunan pada aspek Organisasi Personalia dari nilai 12,06 menjadi 5,46 hal tersebut dikarenakan kurangnya jumlah personil atau pengelola Operasi dan Pemeliharaan di lapangan. Yang kedua penurunan nilai pada aspek dokumentasi dari nilai 3,88 menjadi 2,78 hal ini dikarenakan para P3A belum memahami tata cara pengaturan air, tidak adanya skema jaringan irigasi tersier di P3A, belum dipahaminya tugas fungsi pokok oleh P3A, tidak ada buku data daerah irigasi, tidak ada buku manual Operasi dan Pemeliharaan tersier, dan tidak dipahaminya jadwal pola tanam oleh P3A.

 

Tabel 11

Capaian IKSI

 

Daerah Irigasi yang mendapatkan program IPDMIP dan di lalukan PAI serta IKSI di tahun 2021 oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi sebanyak 11 daerah irigasi, mendapatkan kenaikan nilai pada aspek prasarana fisik, produktivitas tanam, sarana penunjang, dan Perkumpulan Petani Pemakai Air (PAI). Nilai rata-rata IKSI pada 11 Daerah Irigasi tersebut adalah 54,59%.

Kenaikan nilai tersebut dampak dari perspektif bisnis internal yaitu indikator rehabilitasi jaringan irigasi, fasilitasi Operasi dan Pemeliharaan, serta indikator Perkumpulan Petani Pemakai Air yang telah dilaksanakan dalam program IPDMIP terhadap 14 Daerah Irigasi Kesepakatan.

Sedangkan untuk 3 Daerah Irigasi yang penyusunan IKSI nya dilakukan oleh BBWS Citarum mendapatkan nilai rata-rata IKSI 58.26%, aspek prasarana fisik dan sarana penunjang masing-masing masih berada di bawah nilai minimum namun nilai tersebut sebetulnya mengalami kenaikan dari kondisi awal sebelum adanya pelaksanaan kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi.

 

 

 

Tabel 12

Capaian IKSI

 

Capaian realisasi kegiatan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) mencapai 100,00% dengan kategori sangat baik, dari 14 Daerah Irigasi telah terbentuk 74 P3A berbadan hukum. Berdasarkan data profil kelembagaan Gabungan/ Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A/P3A) Mitra Cai pada Daerah Irigasi Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi pada tahun 2021 terdapat 28 GP3A dan 233 P3A. Dilihat dari data tersebut masih banyak P3A yang masih belum berbadan hukum, sehingga diharapkan setelah berakhirnya Program IPDMIP dilakukan pembentukan badan hukum terhadap P3A yang lain. Hasil verifikasi penilaian Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) tahun 2019 dan 2020 terhadap 47 P3A berada pada kriteria �Berkembang (B)�.

Rata-rata nilai verifikasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) tahun 2019 pada 26 Daerah Irigasi adalah 81,57% berada pada rentang nilai 55,83 � 89,16 kriteria �Berkembang�. Serta rata-rata nilai verifikasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) tahun 2020 pada 21 Daerah Irigasi adalah 65,62% berada pada rentang nilai 55,83 � 89,16 kriteria �Berkembang�. Sehingga didapatkan nilai rata-rata verifikasi P3A yang dilakukan selama program IPDMIP adalah 73,59% berada pada rentang nilai 55,83 � 89,16 kriteria �Berkembang�. Nilai tersebut masih perlu ditingkatkan agar berada pada kriteria �Mandiri�, serta verifikasi dapat dilakukan pada daerah irigasi kewenangan Kabupaten Sukabumi yang belum mendapatkan verifikasi dari program IPDMIP.

Capaian indikator Rehabilitasi Infrastruktur Irigasi mencapai 118,55% melebihi dari target yang ditetapkan dalam Overall Work Plan (OWP) dan Luasan rehab yang tercantum dalam Daerah Irigasi Kesepakatan. Telah terehab 2.748 Ha dari target 2.318 Ha, berdampak terhadap keberlanjutan dan peningkatan produksi pertanian beririgasi di Kabupaten Sukabumi dalam peningkatan infrastruktur irigasi, operasi dan pemeliharaan yang memadai, peningkatan partisipasi petani, penguatan kelembagaan sesuai dengan dengan program nasional. pada tabel 4.30. dapat dilihat dampak rehabilitasi jaringan irigasi terhadap Indeks Pertanaman (IP) sebagai berikut : TABEL 4.30Jaringan Irigasi yang baik tentu akan berfungsi memperlancar pemberian air sampai pada petak sawah serta memperlancar pemberian air sampai pada petak sawah dan juga memungkinkan adanya penambahan areal sawah yang terairi serta penambahan Indeks Pertanaman pada suatu daerah irigasi. Ada kecenderungan penanaman padi dan produktifitas membaik dan bertambah dan Indeks Pertanaman (IP) mengalami kenaikan rata-rata 0,5. Capaian indikator Rehabilitasi berpengaruh terhadap Fasilitasi Operasi dan Pemeliharaan yaitu 99,93%, penyediaan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan operasional dan pemeliharaan di 14 Daerah Irigasi Kesepakatan telah dilaksanakan oleh pelaksana/kontraktor yang sekaligus melaksanakan pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi. pengadaan fasilitasi OP dilaksanakan setiap tahun dari tahun 2019 hingga tahun 2022 setelah Daerah Irigasi di rehabilitasi. Hasil verifikasi penilaian terhadap kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi pada program Integrated participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) tahun 2019, 2020 dan 2021 mendapatkan total nilai 100% berdasarkan capaian verifikasi keuangan 15,00% dan capaian nilai verifikasi teknis 85,00% dengan kriteria �Baik�.

4.    Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Indikator pelatihan memiliki rasio 82,82%, rasio tersebut terdiri dari pelatihan untuk staf atau pengelola Operasi dan Pemeliharaan (OP) dengan nilai 65,63%, pelatihan diberikan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum sesuai dengan pedoman pelaksanaan kegiatan Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP) bahwa pelatihan untuk staf Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten dilaksanakan oleh BBWS. Lalu yang kedua yaitu pelatihan untuk Petani Pemakai Air (P3A) mencapai target pada Overall Work Plan (OWP) yaitu 100,00%, kegiatan pelatihan P3A dilaksanakan pada tahun 2019 dihadiri oleh 28 peserta P3A dari 14 Daerah Irigasi mewakili setiap P3A yang ada di 14 Daerah Irigasi Kesepakatan.

Tidak ada retensi pada Bidang Sumber Daya Air, latar belakang pendidikan telah sesuai dengan formasi pegawai yang dibutuhkan di Bidang Sumber Daya Air. Indikator pengadaan dan pemanfaatan teknologi yaitu e-PAKSI di Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi, capaian nilai yang didapat adalah 100%, di Bidang Sumber Daya Air terkait dengan program e-PAKSI dalam penguasaan teknologi masih bergantung pada pelatihan e-pAKSI yang diadakan oleh BBWS Citarum sehingga diperlukan pelaksanaan bimtek dan pelatihan yang terencana, terukur dan berkesinambungan untuk para pengelola e-PAKSI oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi melalui Bidang Sumber Daya Air.

 

C.  Formula Strategi

Berdasarkan data hasil analisis setiap perspektif didapatkan permasalahan yang saling berkaitan.

 

Gambar 3

Nilai dan Formulasi antar Perspektif

 

Tabel 13

Analisis dan Formulasi Strategi


Perspektif

Indikator

Hasil Analisis

Formulasi

Strategi

Keuangan

1.      Rencana Anggaran

2.      Realisasi Anggaran

  1. Penyiapan Perda tentang Irigasi.
  2. Pembuatan SPM Irigasi Kabupaten

Terdapat sisa anggaran karena terkendala waktu.

e.       Menunggu turunan dari UU.

f.       Anggaran kecil

Perencanaan kegiatan dan anggaran irigasi sesuai dokumen Rencana Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi (RP2I).

Pelanggan

Indeks Kepuasan Masyarakat

  1. Persyaratan Pelayanan
  2. Sistem, Mekanisme, Prosedur
  3. Waktu Penyelesaian Pelayanan
  4. Biaya/ Tarif
  5. Produk/ Hasil Layanan
  6. Kompetensi Pelaksana
  7. Perilaku Pelaksana
  8. Penanganan Pengaduan
  9. Sarana dan Prasarana

Indikator sistem, mekanisme, prosedur, indikator waktu penyelesaian pelayanan, dan kompetensi pelaksana memiliki nilai yang paling rendah meskipun capaian kinerja dikatakan baik

Meningkatkan indeks pemahaman sistem, mekanisme dan prosedur, perbaikan waktu penyelesaian pelayanan dan meningkatkan kompetensi pelaksana.

Bisnis Internal

1.      Operasionalisasi Kelembagaan Irigasi (Komir)

  1. Penyediaan Fasilitasi Sekretariat Komir
  2. Penetapan RTTG dan RTTD

2.      RP2I

  1. Pengisian Data RP2I

3.      Pengelolaan Aset Irigasi (PAI)/PAKSI

4.      Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)

5.      Rehabilitasi Jaringan Infrastruktur Irigasi

  1. Fasilitasi OP
  1. Belum secara kontinyu difasilitasi.

 

 

g.      Tersedianya dokumen

h.      Nilai IKSI masih rendah

i.        Sesuai target

 

j.        Melebihi target

Mereflikasikan sistem Program IPDMIP di dalam pengelolaan irigasi partisipatif dan terintegrasi antar sektor terhadap Daerah Irigasi non prioritas.

Pertumbuhan dan Pembelajaran

1.      Pelatihan

  1. Pegawai
  2. P3A

2.      Retensi

 

3.      Penguasaan Teknologi

f.       Pelatihan kurang.

 

g.      Tidak ada yang keluar.

h.      Belum maksimal dipahami

Penguatan kapasitas pegawai untuk meningkatkan penguasaan teknologi.

 


Implikasi Manajerial

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi dapat menambah evaluasi kinerja menggunakan Balanced Scorecard melalui penilaian terhadap perspektif learning and growth, internal business process, customer dan financial, sebagai pendamping standar evaluasi kinerja yang digunakan selama ini. Dinas Pekerjaan Umum dalam menetapkan strateginya dengan menambahkan beberapa hal, yaitu : 1) Perencanaan kegiatan dan anggaran irigasi sesuai dokumen Rencana Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi (RP2I), 2) Meningkatkan indeks pemahaman sistem, mekanisme dan prosedur, perbaikan waktu penyelesaian pelayanan dan meningkatkan kompetensi pelaksana, 3) Mereflikasikan sistem kegiatanIPDMIP di dalam pengelolaan irigasi partisipatif dan terintegrasi antar sektor, 4) Penguatan kapasitas pegawai untuk meningkatkan penguasaan teknologi.

 

Kesimpulan

Berdasarkan analisa kinerja Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sukabumi (studi pada Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP)) dengan metode Balances Scorecard (BSC) memperoleh hasil capaian kinerja 91,20% nilai tersebut ada pada rentang 80<TS<95 dengan kriteria AA yaitu �sangat sehat�. Total skor perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan adalah 91,41% ada pada rentang nilai 80<TS<95 dengan keterangan skor AA �Sangat Sehat�, Capaian skor perspektif bisnis internal adalah 85.19% ada pada rentang 80<TS<95 dengan kriteria AA yaitu �sangat sehat�, Capaian perspektif pelanggan pada Bidang Sumber Daya Air dengan pendekatan Indeks Kepuasan Masyarakat mendapatkan hasil 89,10%, hasil tersebut ada pada rentang 80<TS<95 dengan kriteria AA yaitu �sangat sehat�, Perspektif keuangan mendapat nilai 99,37% rentang nilai > 95 dengan kriteria AAA yaitu �Sangat Sehat�.


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Amril, A. (2016). Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Pada PT Rajawali Nusantara Indonesia Cabang Makassar Dengan Pendekatan Balanced Scorecard. AkMen JURNAL ILMIAH, 13(1).

 

Augustinah, F. (2019). Manajemen Kinerja Balanced Scorecard Untuk Koperasi Dan UMKM. Jurnal Ilmiah Administrasi Bisnis Dan Inovasi, 2(2), 219�235.

 

Elizabeth, R. (2017). Restrukturisasi implementasi dan efektivitas program pembiayaan menuju peningkatan kapasitas dan produktivitas beras. UNES Journal of Agricultural Scienties, 1(1), 88�104.

 

Fatimah, S., Kurdi, F. N., & Thamrin, M. H. (2016). Strategi Peningkatan Kinerja dengan Metode Balanced Scorecard di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan: Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, 3(1), 401�409.

 

Fitriandari, E., Setiadi, P. B., & Rahayu, S. (2023). Penerapan Balanced Scorecard Guna Meningkatkan Kinerja Polda Jatim. Journal on Education, 5(4), 10989�10999.

 

Mulyandari, E., Handoyo, S., Mawandha, H. G., & Kesuma, L. M. (2022). Evaluasi Kinerja Daerah Irigasi Jejeruk Kabupaten Magetan Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR NO 12/PRT/M/2015. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 7(11), 16351�16364.

 

Pakpahan, A. F., Prasetio, A., Negara, E. S., Gurning, K., Situmorang, R. F. R., Tasnim, T., Sipayung, P. D., Sesilia, A. P., Rahayu, P. P., & Purba, B. (2021). Metodologi Penelitian Ilmiah. Yayasan Kita Menulis.

 

Penyusun, T. (2003). Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Indonesia.

 

Ramadhani, R. W. (2020). Strategi Komunikasi Pembangunan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam Menerapkan Nawacita dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 18(02), 117�129.

 

Rangkuti, N. M. (2019). Analisa Tingkat Keselamatan Lalu Lintas Pada Persimpangan Dengan Metode Traffic Conflict Technique (TCT). Seminar Nasional Teknik Industri 2019, 4(1).

 

Sanjaya, S. (2018). Analisis du pont system dalam mengukur kinerja keuangan pt. Taspen (persero). Jurnal Riset Akuntansi Dan Bisnis, 17(1).

 

Soebroto, S. (2010). Evaluasi atas penerapan balanced scorecard pada Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan. Jakarta: Universitas Indonesia.

 

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alphabet.

 

Sugiyono. (2021). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D (2 Ctk 3). CV Alfabeta.

 

Sugiyono, P. D. (2013). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R&D [Quantitative and qualitative and R & D research methods]. Bandung, Indonesia: Alfabeta.

 

Surya, P. A. (2020). Analisis Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Program Pembangunan Irigasi di Jawa Barat. Jurnal Manajemen Perbendaharaan, 1(1), 21�49.

 

Widanarto, A. (2019). Transformasi Manajemen Pemerintahan di Kabupaten Sukabumi. Jurnal Ilmiah Wahana Bhakti Praja, 9(1), 75�94.

 

Copyright holder:

Ipril Trinasanthi, Heru Mulyanto (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: