Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 11, November 2022
PENGARUH SISTEM PEMBAYARAN NON-TUNAI TERHADAP PERMINTAAN UANG KARTAL DAN M1
Agatha Yudi Setiawan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta, Indonesia
E-mail: [email protected]
Abstrak
Dengan menggunakan data bulanan dari SEKI, Bank Indonesia, studi ini mengeksplorasi interaksi dinamis antara pengembangan inovasi keuangan dalam sistem pembayaran dan fungsi permintaan uang, khususnya untuk mata uang, dari tahun 2011 hingga 2020. Penelitian ini didasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Lippi Sechi (2009) dan Gola dan Ilari (2015), keduanya mengklaim bahwa ketika sistem pembayaran semakin maju, permintaan uang akan menurun (mata uang dan M1). Sebagai hasil dari kemajuan teknologi, sistem pembayaran telah beralih dari instrumen berbasis kertas ke instrumen berbasis kartu dan elektronik. Gaya hidup masyarakat diubah oleh kesederhanaan transaksi pembayaran nontunai, yang juga mempengaruhi cara kerja permintaan uang. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh emoney dan aspek transaksi terhadap permintaan uang Indonesia. Regresi linier berganda adalah metode yang digunakan dalam alat analisis. Menurut temuan, transaksi kartu debit, kliring, dan e-money secara signifikan mempengaruhi permintaan Indonesia untuk transaksi keuangan.
Kata Kunci: Sistem pembayaran non-tunai, Permintaan uang kartal, Pengaruh terhadap M1.
Using monthly data from
SEKI, Bank Indonesia, this study explores the dynamic interplay between
financial innovation development in the payment system and money demand
function, particularly for currency, from 2011 to 2020. This study was based on
theories put forth by Lippi Sechi (2009) and Gola dan Ilari (2015), both of
whom claimed that as payment systems get more advanced, demand for money will
decline (currency and M1). As a result of technological advancements, the
payment system has moved away from paper-based instruments and toward card- and
electronic-based ones. People's lifestyles are altered by the simplicity of
non-cash payment transactions, which also affects how money demand works. This
study aims to examine the impact of emoney and transaction aspects on Indonesian
money demand. Multiple linear regression is the method used in the analysis
tool. According to the findings, debit card, clearing, and e-money transactions
significantly influence Indonesia's demand for currency, whilst credit cards
and RTGS have no discernible impact. Many banks have produced debit cards,
which are frequently used by Indonesians. On the other hand, if e-money, debit
cards, and credit cards are utilized extensively over time, the demand for
money in Indonesia will decline. The usage of money in transactions will lead
to an increase in the demand for money, and the volume of transactions will
depend on the type of transactions that are most common at any given time in
the community.
Keywords: Sistem pembayaran non-tunai, Permintaan uang kartal, Pengaruh
terhadap M1.
Inovasi finansial yang mengalami perkembangan pesat dalam dua puluh
tahun terakhir ini dan termasuk kategori proses salah satunya adalah inovasi finansial untuk sistem pembayaran. Sistem pembayaran
dalam transaksi ekonomi berubah sebab adanya kemajuan teknologi yang
begitu jauh. Kini transaksi
ekonomi bukan sebatas difasilitasi uang
tunai saja, tetapi sudah meningkat secara
elektronik mempergunakan
instrumen nontunai yang
lebih ekonomis dan efisien. Menurut
Dalam gambar 1 mengenai perkembangan rasio currency terhadap M1 terlihat bahwa terjadi penurunan sepanjang periode 2011 hingga 2020. Hal ini menunjukan bahwa sejak 10 tahun terakhir memang terjadi penurunan permintaan masyarakat terhadap uang tunai (Currency) dan beralih kepada alat pembayaran nontunai. Pergesaran �permintaan �alat �pembayaran �tersebut �tentunya� disebabkan �oleh berbagai macam faktor. Diataranya perkembangan teknologi yang pesat sehingga dapat memunculkan berbagai alat pembayaran nontunai yang baru serta banyakan kemudahan yang didapatkan ketika masyarakat menggunakan alat pembayaran nontunai. Memang tidak bisa dipungkiri, alat pembayaran nontunai yang kini hadir ditengah kehidupan masyarakat sangat membantu berbagai macam kegiatan transaksi yang dilakukan. Mulai dari tidak perlunya membawa uang tunai berjumlah besar untuk melakukan transaksi,, mempersingkat waktu, hingga meminimalisir tindak kejahatan.
Saat ini alat pembayaran non tunai semakin berkembang dan sering digunakan oleh masyarakat. System pembayaran non tunai di Indonesia dibedakan atas system pembayaran dengan nilai besar berupa Real Time Gross Settlement (RTGS) dan kliring serta system pembayaran ritel yang berupa Credit Card, Debit Card,Direct Debit, Credit Transfer, E-Money.
Dalam gambar 2 mengenai perkembangan alat pembayaran nontunai dalam 10 tahun terakhir tergambarkan bahwa memang terjadi peningkatan yang signifikan dalam penggunaan alat pembayaran nontunai untuk kegiatan transaksi.
Tren penggunaan uang digital saat pandemic terjadi peningkatan. Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan kenaikan tersebut diantaranya kemudahan dan kecepatan masyarakat bertransaksi dengan menggunakan uang tunai, tingkat keamanan dalam penggunaannya dikarenakan pengguna tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah banyak untuk bertansaksi hanya cukup dengan membawa kartu ada gawai untuk melakukan pembayaranya. Beberapa peneliti telah melakukan analisis terhadap perkembangan inovasi finansial dan pengaruhnya terhadap permintaan currency, permintaan uang dalam artian sempit M1.
Hal senada juga disimpulkan
oleh
Oleh sebab itu
diperlukan penelitian mengenai
hal tersebut sehingga
pengambil kebijakan dapat memutuskan instrumen moneter yang tepat serta
kebijakan moneter yang
sesuai akan
pertimbangan kemajuan teknologi dan inovasi finansial yang terjadi. Penggunaan pendekatan teori money demand tradisional untuk estimasi fungsi permintaan
uang (variabel
inovasi
finansial tidak dilibatkan), bisa
menjadikan money demand misspecified
Penelitian terdahulu
yang relevan dilakukan oleh
Penelitian terkait dampak inovasi finansial dalam system pembayaran terhadap currency, dan M1 adalah sesuatu yang sifatnya krusial pada pendekatan kebijakan moneter agarfungsi permintaan uang tidak misspecified, dan selama ini belum� �terdapat� �penelitian� �terkait� �hal� �ini� �dengan� �menggunakan� �analisis masing-masing proxy inovasi finansial sistem pembayaran yang komprehensif dan lengkap, dengan ruang lingkup APMK (credit card, ATM/debit card,), Kliring, RTGS, termasuk electronic money serta proxy-proxy inovasi sistem pembayaran lainnya.
Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) untuk mengetahui pengaruh inovasi finansial sistem pembayaran terhadap permintaan uang kartal, (2) untuk mengetahui pengaruh inovasi finansial sistem pembayaran terhadap M1.
Adapun manfaat penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pengetahuan dan informasi yang akurat mengenai inovasi finansial sistem pembayaran dan pengaruh atau dampaknya terhadap permintaan uang kartal dan M1. Tidak hanya itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi� gambaran inovasi finansial di era digital.
Penelitian ini menjelaskan
mengenai definisi operasional dan pengukuran variabel yang dapat memudahkan
pembaca untuk memahami penelitian dengan baik, dimana variabel terikat
(dependen) yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu Uang karta (M0) dan Jumlah Uang Beredar (M1). Sedangkan variabel bebas (independen) di dalam penelitian ini
adalah Sistem Pembayaran Nontunai antara lain, Debit, Kredit, RTGS,
Kliring, E money.
Populasi yang diambil
dalam melakukan penelitian ini adalah semua
data
tentang sistem pembayaran kartu debit, kartu kredit, kliring, RTGS,
E-Money dan uang kartal, serta jumlah uang yang beredar. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sampel diambil berdasarkan beberapa kriteria yang
sesuai dengan penelitian ini yaitu data transaksi yang menggunakan sistem pembayaran nontunai dari
Bank Indonesia pada tahun 2011-2020
Jenis data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berarti data tersebut tidak dilakukan sendiri pengumpulannya oleh peneliti, namun berasal dari Bank Indonesia. Data sekunder yang digunakan pada penelitian yang berjudul Pengaruh Sistem Pembayaran Nontunai terhadap Uang Kartal (M0) dan M1 merupakan periode 2011-2020 yang datanya bersumber dari Keuangan Indonesia, Bank Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data inovasi sistem pembayaran, data M0 dan M1 dalam 10 tahun terakhir (2011 � 2020). Sedangkan pertimbangan pemilihan jangka waktu penelitian selama 10 tahun terakhir (2011 � 2020).
Kajian ini menggunakan model penelitian
empiris
dengan mempergunakan
data-data yang
ada dilapangan sebagai sumber utama, seperti hasil wawancara
dan observasi. Data time series yang
digunakan ini diharapakan dapat memberikan
gambaran �mengenai
�dampak �yang� disebabkan
�pada �perkembangan
�inovasi
finansial sistem pembayaran dan pengaruhnya terhadap Currency (M0), permintaan
uang�
dalam �arti
�sempit
�(M1)
selama �10 �tahun �terakhir (2011-2020). Untuk mengestimasi parameter model dilakukan dengan metode regresi
linear berganda. Dalam menguji hipotesis dalam penelitian yang telah dipaparkan pada
bagian sebelumnya, maka estimasi yang dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Menurut
Dalam penyusunan penelitian ini, data yang yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang berupa angka. Sumber data yang diolah dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa statistic ekonomi keuangan Indonesia (SEKI) yang diambil dari Bank Indonesia (BI) periode 2011-2020, yang didapat dari website resmi https://www.bi.go.id/id/statistik/ekonomi-keuangan/sski/default.aspx.
Penelitian ini menggunakan Microsoft Office Excel 2008 untuk mengumpulkan data dan pengolahan data menggunakan Eviews 10. Penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu kartu debit, kartu kredit,kliring, RTGS, dan E-Payment serta variabel terikat yaitu M0 dan M1
Menurut
Kartu ATM adalah alat yang digunakan untuk melakukan pembayaran dengan menggunakan kartu di mana kartu ini dapat digunakan untuk penarikan tunai dan pemindahan dana dimana kewajiban pemegang kartu dipenuhi seketika dengan mengurangi secara langsung simpanan pemegang kartu pada Bank atau Lembaga Selain Bank yang berwenang untuk menghimpun dana sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. (PBI no.14 Th 2012).
Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 10/6/PBI/2008 Real-Time Gross Settlement atau RTGS adalah suatu sistem transfer dana elektronik antar peserta dalam mata uang rupiah yang penyesuaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual.
Menurut Kliring antar Bank merupakan pertukaran
warkat atau data Kliring Elektronik (DKE) antar bank baik atas nama Bank maupun
atas nama nasabah yang perhitungannya diselesaikan pada waktu
tertentu.
Uang elektronik adalah alat
pembayaran� elektronik� yang didapat�
dari memberikan sebelumnya sejumlah uang kepada
penerbit, baik secara langsung, ataulewat agen-agen penerbit, atau pengurangan rekening di
bank� dan�
nilai uang� tersebut� dimasukkan �menjadi�
nilai uang� dalam� media�
uang� elektronik,� yang dinyatakan dalam satuan Rupiah, yang
dipakaiuntuk melakukan transaksi pembayaran dengan cara mengurangi secara
langsung nilai uang pada media uang elektronik tersebut.
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Data dinilai terdstribusi normal jika nilai Jarque-Bera > 0.05.
Tabel 1
Uji Normalitas Terhadap M0
Jarque-Bera |
19.06212 |
Probability |
0.000000 |
Tabel 2
Uji Normalitas Terhadap M1
Jarque-Bera |
1.296382 |
Probability |
0.522991 |
Sumber: Hasil Olah Data
Eviews 10
Berdasarkan hasil yang
diperoleh diatas, nilai Probabilitias Jarque-Bera adalah sebesar 0.00000 <
0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi tidak normal yang artinya
terdapat masalah pada uji normalitas dan uji asumsi klasik. Dalam mengatasi
masalah tersebut, menurut
Teorema Limit Pusat
(Central Limit Theorem) yang
menjelaskan bahwa distribusi dari jumlah data
yang lebih besar dari 30 data dikatakan mendekati distribusi normal. Karena
jumlah entri data yang dimiliki adalah
81 data maka dapat diasumsikan bahwa data
terdistribusi normal.
Tujuan dari uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas
atau yang disebut independen. Model
dikatakan tidak terjadi masalah multikolinearitas apabila koefisien korelasi
antar variabel bebas < 0.8 begitupun sebaliknya.��������
Tabel 3
Uji
Multikolinearitas Dependent
Variable M0
|
Coefficient |
Uncentered |
Centered |
Variable |
Variance |
VIF |
VIF |
C |
0.605745 |
32004.60 |
NA |
KATMDBT |
0.001679 |
30380.80 |
14.08562 |
KKRDT |
0.002859 |
41571.21 |
2.187991 |
NEPAYMENT |
4.96E-05 |
494.0945 |
8.061724 |
NKLRG |
0.001010 |
19992.78 |
4.218749 |
NRTGS |
0.000637 |
8660.488 |
2.873479 |
|
|
|
|
Sumber: Hasil Olah Data
Eviews 10
Tabel 4
Uji Multikolinearitas Dependent Variable M1
|
Coefficient |
Uncentered |
Centered |
Variable |
Variance |
VIF |
VIF |
C |
0.239565 |
32004.60 |
NA |
KATMDBT |
0.000664 |
30380.80 |
14.08562 |
KKRDT |
0.001131 |
41571.21 |
2.187991 |
NEPAYMENT |
1.96E-05 |
494.0945 |
8.061724 |
NKLRG |
0.000399 |
19992.78 |
4.218749 |
NRTGS |
0.000252 |
8660.488 |
2.873479 |
Sumber: Hasil Olah Data
Eviews 10
Dapat dilihat dari hasil olah data diatas bahwa semua variabel bernilai <0,8 yang memiliki kesimpulan bahwa dapat diatas tersebut tidak terjadi masalah multikolinearitas.
Uji heteroskedastisitas dapat dikatakan homoskedastisitas jika residual mempunyai varians yang sama. Model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas apabila nilai probabilitas signifikan lebih tinggi dari tingkat kepercayaan sebesar 5%.
Tabel 5
Uji Heteroskedastisitas Dependent Variable M0
Variable |
Coefficient |
Std. Error |
t-Statistic |
Prob. |
C |
-0.015968 |
0.061558 |
-0.259396 |
0.7958 |
KATMDBT |
-0.003914 |
0.003241 |
-1.207597 |
0.2297 |
KKRDT |
0.003903 |
0.004229 |
0.922953 |
0.3580 |
NEPAYMENT |
0.000393 |
0.000557 |
0.705324 |
0.4820 |
NKLRG |
0.000448 |
0.002514 |
0.178142 |
0.8589 |
NRTGS |
0.000734 |
0.001996 |
0.367566 |
0.7139 |
Sumber: Hasil Olah Data
Eviews 10
Tabel 6
Uji Heteroskedastisitas Dependent Variable M1
Variable |
Coefficient |
Std. Error |
t-Statistic |
Prob. |
C |
-0.016434 |
0.017777 |
-0.924412 |
0.3572 |
KATMDBT |
0.001045 |
0.000936 |
1.116319 |
0.2666 |
KKRDT |
0.000966 |
0.001221 |
0.791259 |
0.4304 |
NEPAYMENT |
-0.000134 |
0.000161 |
-0.835110 |
0.4054 |
NKLRG |
-0.000722 |
0.000726 |
-0.993994 |
0.3223 |
NRTGS |
-0.000142 |
0.000577 |
-0.246654 |
0.8056 |
|
|
|
|
|
Sumber: Hasil Olah Data
Eviews 10
Dari hasil uji diatas menunjukkan bahwa nilai probabilitas variabel alat pembayaran nontunai menunjukkan nilai > 0.05 yang memiliki kesimpulan bahwa variabel tersebut tidak menunjukkan masalah di uji heteroskedastisitas.
Uji autokorelasi ini digunakan untuk melihat apakah terjadi masalah korelasi antar variabel. Nilai Durbin-Watson adalah salah satu cara agar bisa menemukan masalah autokorelasi. Nilai d < dL artinya ada autokorelasi positif, nilai dL < d < dU artinya tidak ada keputusan, nilai dU < d < 4-dU artinya tidak ada autokorelasi, nilai 4-dU < d <4-dL artinya tidak ada keputusan, dan nilai d-dL < d artinya ada autokorelasi negatif.
Tabel 7
Uji Autokorelasi Dependent Variable M0
Durbin-Watson stat |
1.250600 |
Sumber: Hasil Olah Data
Eviews 10
Tabel 8
Uji Autokorelasi Dependent Variable M1
Durbin-Watson stat |
1.020786 |
Sumber: Hasil Olah Data
Eviews 10
Dilihat dari hasil Uji Durbin-Watson diatas bahwa nilai yang dihasilkan adalah 1.020786 yang memiliki kesimpulan bahwa nilai berada pada dU < d <4-dU yang artinya tidak ada masalah autokorelasi.
Uji T digunakan untuk tujuan
mengetahui tingkat signifikansi koefisien regresi. Artinya, jika suatu
koefisien regresi signifikan menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen (explanatory) secara
individual dalam menerangkan variabel dependen. Untuk menguji kofisien Ho = 0.
Maka langkah yang digunakan untuk menguji hipotesa tersebut dengan Uji T
ditentukan sebagai berikut, untuk menentukan Ho dan HA maka yang digunakan
adalah Ho : �1 = �2 = �3 = 0, rumus tersebut digunakan jika tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel independen dan variabel depeneden,
untuk rumus Ha: �1 ≠ �2 ≠ �3 ≠ 0 digunakan bila terdapat
pengaruh yang signifikan antaravariabel independen dan variabel dependen.
Untuk menentukan Level of Significance maka yang digunakan sebesar 5% atau (α) = 0,05. Untuk menentukan nilai t hitung adalah dengan melihat nilai t hitung dan membandingkannya dengan t tabel. Dan untukmenentukan kriteria penerimaan dan penolakan Ho maka dilihat jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak, sementara jika signifikanis > 0,05 maka H0 diterima. Nilai ttabel untuk variable dependent M0 diperoleh dengan rumus = tinv (a;n-k)� =tinv(0,05;50-5) sehingga diperoleh nilai ttabel 1.65833. Adapun nilai tstatistic yang diperoleh dari olah data eviews adalah sebagai berikut :
Tabel 9
Hasil Uji T Dependent Variable M0
Variable |
Coefficient |
Std. Error |
t-Statistic |
Prob. |
C |
1.969916 |
0.778296 |
2.531062 |
0.0127 |
KATMDBT |
0.541888 |
0.040976 |
13.22458 |
0.0000 |
KKRDT |
-0.011796 |
0.053472 |
-0.220604 |
0.8258 |
NEPAYMENT |
0.037509 |
0.007042 |
5.326435 |
0.0000 |
NKLRG |
-0.000840 |
0.031780 |
-0.026445 |
0.9789 |
NRTGS |
0.043491 |
0.025242 |
1.722999 |
0.0876 |
Sumber: Hasil Olah Data
Eviews 10
a. Pengujian terhadap variabel Kartu ATM Debit
Pada hasil regresi diatas, nilai thitung variabel Kartu ATM Debit sebesar 13.22458 sehingga memperoleh hasil thitung lebih besar dari ttabel (13.22458 > 1.65833) dan memiliki nilai probabilitas lebih kecil dari α = 0,05 (0.0000 < 0.05), dari hasil diatas secara statistik variabel Kartu ATM Debit berpengaruh signifikan terhadap M0.
b. Pengujian terhadap variabel Kartu Kredit
Pada hasil regresi diatas, nilai thitung variabel Kartu Kredit sebesar -0.220604 �sehingga memperoleh hasil thitung lebih kecil dari ttabel (-0.220604 < 1.65833)� dan memiliki nilai probabilitas lebih besar dari α = 0,05 (0.8258 > 0.05), dari hasil diatas secara statistik variabel Kartu Kredit tidak berpengaruh signifikan terhadap M0.
c. Pengujian terhadap variabel E Payment
Pada hasil regresi diatas, nilai thitung variabel E Payment sebesar 5.326435 sehingga memperoleh hasil thitung lebih besar dari ttabel (5.326435 > 1,9912544) dan memiliki nilai probabilitas lebih kecil dari α = 0,05 (0.0000 < 0.05), dari hasil diatas secara statistik variabel E Payment berpengaruh signifikan terhadap M0.
d. Pengujian terhadap variabel Kliring
Pada hasil regresi diatas, nilai thitung variabel Kliring sebesar -0.026445sehingga memperoleh hasil thitung lebih kecil dari ttabel (-0.026445 < 1,9912544) dan memiliki nilai probabilitas lebih besar dari α = 0,05 (0.9789 > 0.05), dari hasil diatas secara statistik variabel Kliring tidak berpengaruh signifikan terhadap M0.
e. Pengujian terhadap variabel RTGS
Pada hasil regresi diatas, nilai thitung variabel RTGS sebesar 1.722999 sehingga memperoleh hasil thitung lebih kecil dari ttabel (1.722999 < 1,9912544) dan memiliki nilai probabilitas lebih besar dari α = 0,05 (0.0876 > 0.05), dari hasil diatas secara statistik variabel RTGS tidak berpengaruh signifikan terhadap M0.
Nilai ttabel untuk variable dependent M1 diperoleh dengan rumus = tinv (a;n-k)� =tinv(0,05;50-5) maka dapat diperoleh ttabel 1.65833. Adapun nilai tstatistic yang diperoleh dari olah data eviews adalah sebagai berikut :
Tabel 10
Hasil Uji t Dependent Variable M1
Variable |
Coefficient |
Std. Error |
t-Statistic |
Prob. |
C |
1.887955 |
0.489453 |
3.857274 |
0.0002 |
KATMDBT |
0.601583 |
0.025769 |
23.34542 |
0.0000 |
KKRDT |
0.001633 |
0.033627 |
0.048571 |
0.9613 |
NEPAYMENT |
0.033705 |
0.004429 |
7.610768 |
0.0000 |
NKLRG |
-0.028196 |
0.019986 |
-1.410802 |
0.1610 |
NRTGS |
0.057193 |
0.015874 |
3.602967 |
0.0005 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Sumber: Hasil Olah Data
Eviews 10
a. Pengujian terhadap variabel Kartu ATM Debit
Pada hasil regresi diatas, nilai thitung variabel Kartu ATM Debit sebesar 23.34542 sehingga memperoleh hasil thitung lebih besar dari ttabel (23.34542 > 1.65833) dan memiliki nilai probabilitas lebih besar dari α = 0,05 (0.0000 < 0.05), dari hasil diatas secara statistik variabel Kartu ATM Debit berpengaruh signifikan terhadap M1.
b. Pengujian terhadap variabel Kartu Kredit
Pada hasil regresi diatas, nilai thitung variabel Kartu Kredit sebesar 0.048571 sehingga memperoleh hasil thitung lebih kecil dari ttabel (0.048571 < 1.65833)� dan memiliki nilai probabilitas lebih besar dari α = 0,05 (0.9613 > 0.05), dari hasil diatas secara statistik variabel Kartu Kredit tidak berpengaruh� signifikan terhadap M1.
c. Pengujian terhadap variabel E Payment
Pada hasil regresi diatas, nilai thitung variabel E Payment sebesar 7.610766 sehingga memperoleh hasil thitung lebih besar dari ttabel (7.610766� > 1.65833) dan memiliki nilai probabilitas lebih kecil dari α = 0,05 (0.0000 < 0.05), dari hasil diatas secara statistik variabel E Payment berpengaruh signifikan terhadap M1.
d. Pengujian terhadap variabel Kliring
Pada hasil regresi diatas, nilai thitung variabel Kliring sebesar -1.410802 sehingga memperoleh hasil thitung lebih kecil dari ttabel (-1.410802 < 1.65833) dan memiliki nilai probabilitas lebih besar dari α = 0,05 (0.9789 > 0.05), dari hasil diatas secara statistik variabel Kliring tidak berpengaruh signifikan terhadap M1.
e. Pengujian terhadap variabel RTGS
Pada hasil regresi diatas, nilai thitung variabel RTGS sebesar 3.602967 sehingga memperoleh hasil thitung lebih besar dari ttabel (3.602967 �> 1.65833) dan memiliki nilai probabilitas lebih besar dari α = 0,05 (0.0005 < 0.05), dari hasil diatas secara statistik variabel RTGS berpengaruh signifikan terhadap M1.
Uji F memiliki tujuan untuk
melihat semua variabel indpenden yang dimaksud dalam model penelitian apakah
model tersebut memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadpa variabel
dependen.
Tabel 11
Hasil Uji F Dependent Variable M0
F-Statistic |
871.6532 |
Prob(F-Statistic) |
0.000000 |
Sumber: Hasil Olah Data Eviews 10
Perolehan nilai Ftabel diperoleh dengan rumus FINV=(α;k-1;n-k) =FINV(0.05;5-1;50-5) sehingga dapat diperoleh sebesar 2.29. Berdasarkan hasil regresi yang ditunjukkan diatas maka dapat dilihat bahwa nila Fhitung sebesar 871.6532 > Ftabel 2.29 dengan probabilitas F sebesar 0.000000 yang dimana nialinya kurang dari 0.05 sehingga memperoleh hasil bahwa semua variabel independen (Kartu Kredit, Kartu Atm/Debit, RTGS, Kliring, Dan E-payment) berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen yaitu M0.
Tabel 12
Hasil Uji F Dependent Variable M1
F-Statistic |
2441.957 |
Prob(F-Statistic) |
0.000000 |
Sumber: Hasil Olah Data Eviews 10
Perolehan nilai Ftabel diperoleh dengan rumus FINV=(α;k-1;n-k) =FINV(0.05;5-1;50-5) sehingga dapat diperoleh sebesar 2.29. Berdasarkan hasil regresi yang ditunjukkan diatas maka dapat dilihat bahwa nila Fhitung sebesar 2441.957> Ftabel 2.29 dengan probabilitas F sebesar 0.000000 yang dimana nialinya kurang dari 0.05 sehingga memperoleh hasil bahwa semua variabel independen (Kartu Kredit, Kartu Atm/Debit, RTGS, Kliring, Dan E-payment) berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen yaitu M1.
Uji Koefisien Determinasi
ini dilakukan untuk mengukur kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel
indpenden terhadap variabel dependen, maka dilakukan uji berikut:
Tabel 13
Hasil Uji R-Square dan Adjusted R-Squared terhadap M0
R-Squared |
0.974510 |
Adjusted R-Squared |
0.973392 |
Sumber: Hasil Olah Data Eviews 10
Hasil yang didapat dari menggunakan Fixed Effect Model, nilai R-Squared sebesar 0.974510 yang artinya bahwa variabel dependen M0 dapat dijelaskan oleh variabel independen KKRDT, KATMDBT, RTGS, Kliring, E Payment sebesar 97,46% dan sisanya sebesar 2.54% dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
Berdasarkan tabel di atas,
diperoleh nilai Adjusted R-Square sebesar 0.973392, artinya bahwa pada
penelitian ini variabel independen mampu memberikan penjelasan tentang
pengaruhnya terhadap variabel dependen sebesar 97.33% dan sisanya sebesar 2.67%
dijelaskan oleh variabel independen lainnya yang tidak terdapat pada penelitian
ini.
Tabel 14
Hasil Uji R-Square dan Adjusted R-Squared terhadap M1
R-Squared |
0.990750 |
Adjusted R-Squared |
0.990344 |
Sumber: Hasil Olah Data Eviews 10
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh menggunakan Fixed Effect Model, nilai R-Squared sebesar 0.990750 yang artinya bahwa variabel dependen M1 dapat dijelaskan oleh variabel independen KKRDT, KATMDBT, RTGS, Kliring, E Payment sebesar 99.07% dan sisanya sebesar 0.93% dijelaskan oleh variabel lain di luar model.
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai Adjusted R-Square sebesar 0.990344, artinya bahwa pada penelitian ini variabel independen mampu memberikan penjelasan tentang pengaruhnya terhadap variabel dependen sebesar 99.03% dan sisanya sebesar 0.97% dijelaskan oleh variabel independen lainnya yang tidak terdapat pada penelitian ini.
Penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh �Kartu Kredit, Kartu ATM DEBIT, RTGS, Kliring,
dan E Payment terhadap M0 dan M1 pada periode tahun 2011-2020.
Hasil penelitian membuktikan bahwa Kartu Kredit tidak berpengaruh positif������ ���terhadap M0 dan M1 pada tahun 2011-2020, hal ini dikarenakan bahwa semakin bertambahnya jumlah Kartu Kredit di tengah masyarakat maka terdapat input yang tidak potensial terhadap faktor jumlah uang beredar. Oleh karenanya, belum tentu masyarakat mampu menggunakan kartu kredit dengan baik sehingga masih sangat banyak uang fisik yang masih beredar. Dengan demikian hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Anderson-Reid (2008) yang menjelaskan transaksi kartu kredit mengalami peningkatan yang cukup signifikan ini didukung dengan adanya fasilitas nontunai yang disediakan tetapi juga banyak yang menggunakan uang beredar.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa jumlah Kartu ATM Debit berpengaruh terhadap M0 dan M1
pada tahun 2011-2020, hal �ini dikarenakan bahwa semakin bertambahnya jumlah Kartu ATM
Debit di tengah masyarakat maka terdapat input
yang potensial terhadap
faktor jumlah uang beredar.
Dengan demikian hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kliring tidak berpengaruh terhadap M0 dan berpengaruh terhadap M1 pada
tahun 2011-2020, hal ini dikarenakan bahwa semakin bertambahnya jumlah Kliring di tengah
masyarakat maka terdapat input
yang tidak potensial terhadap
faktor jumlah uang beredar.
Oleh karenanya, belum tentu masyarakat mampu menggunakan Kliring dengan baik
sehingga masih sangat banyak uang fisik yang masih beredar. Dengan demikian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa E Payment berpengaruh terhadap M0 dan M1 Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah E
Payment� berpengaruh terhadap
M0 dan M1 pada tahun 2011-2020, hal �ini dikarenakan bahwa semakin bertambahnya jumlah E Payment di tengah masyarakat maka terdapat
input yang potensial
terhadap faktor jumlah uang beredar. Dengan demikian
hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Pembahasan yang dapat dihasilkan oleh penelitian ini dengan
membandingkan hasil yang dilakukan di penelitian selanjutnya, berdasarkan
jurnal rujukan yang telah ditentukan.
Tabel 15
Hasil Uji T terhadap M0 dan �M1
No. |
Variabel Bebas |
Nama Peneliti |
Penelitian Saat Ini |
1. |
Kartu Kredit |
Anderson-Reid, K. (2008). Estimating the �Impact of
the Alternative Means of Payment on Currency Demand in Jamaica.� |
a.
Alat Uji yang dipakai
Analisis Regresi Linear Berganda b.
Variable Kartu Kredit c.
Hasilnya tidak berpengaruh� signifikan |
2. |
Kartu ATM Debit |
Afifah. A (2017).
Apakah Digital Payment dapat membantu inflasi & suku bunga dalam
mengendalikan uang beredar? |
a. Alat Uji yang dipakai Jamaica
Analisis Regresi Linear Berganda b. Variable Kartu ATM Debit c.
Hasilnya berpengaruh signifikan |
3. |
RTGS |
Lintangsari, N.N., Hidayati, N., Purnamasari,
Y., Carolina, H & Febranto, W. (2018). Analisis Pengaruh Instrumen
Pembayaran Non-Tunai Terhadap Stabilitas Sistem Keuangan di Indonesia� |
a.
Alat Uji yang dipakai
Analisis Regresi Linear Berganda b.
Variable RTGS c. Hasilnya tidak berpengaruh signifikan |
4. |
Kliring |
Taufikawati, N. K (2018). Analisis Pengaruh Inovasi Sistem
Pembayaran Terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia� |
a.
Alat Uji yang dipakai
Analisis Regresi Linear Berganda b.
Variable E Payment c. Hasilnya berpengaruh signifikan |
5. |
E Payment |
Taufikawati, N. K (2018). Analisis Pengaruh
Inovasi Sistem Pembayaran Terhadap Jumlah Uang Beredar di
Indonesia� |
a.
Alat Uji yang dipakai
Analisis Regresi Linear Berganda b.
Variable E Payment c. Hasilnya berpengaruh signifikan |
Copyright
holder: Agatha Yudi Setiawan (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |