Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No.
7, Juli 2023
FAKTOR � FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT INVESTASI
CRYPTOCURRENCY DENGAN LITERASI KEUANGAN DAN LITERASI
KEUANGAN DIGITAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Delva Muharni, Rita Rahayu
Universitas Andalas, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini akan membahas
faktor apa saja memengaruhi niat untuk menggunakan
cryptocurrency sebagai opsi
investasi. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji pengaruh moderasi literasi keuangan dan literasi keuangan digital terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi niat menggunakan cryptocurrency sebagai
pilihan investasi. Penelitian ini dilakukan karena cryptocurrency
yang merupakan salah satu bentuk perkembangan teknologi telah dikenal sebagai aset komoditas di Indonesia dan membuat masyarakat mulai memilihnya sebagai pilihan investasi. Penelitian mengenai topik ini perlu dilanjutkan
di Indonesia karena penelitian
mengenai mata uang digital
cryptocurrency masih jarang
dilakukan di negara berkembang.
Milenial dan Generasi Z di
Indonesia menjadi populasi dalam penelitian ini karena perkembangan
teknologi diterima secara luas pada generasi tersebut. Data penelitian diperoleh dari survei dengan
menggunakan kuesioner yang kemudian diolah dengan menggunakan SmartPLS 4.0. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial dan kondisi fasilitasi secara signifikan mempengaruhi niat untuk menggunakan
cryptocurrency sebagai pilihan
investasi. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa tidak terdapat
efek moderasi literasi keuangan dan literasi keuangan digital terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi niat menggunakan mata uang kripto sebagai pilihan investasi. Dengan demikian pemerintah Indonesia perlu mengembangkan strategi untuk masyarakat mengenai manfaat cryptocurrency agar dapat
meningkatkan penggunaan
cryptocurrency sebagai alternatif
investasi.
Kata Kunci: Investasi; Cryptocurrency; Literasi
Keuangan; Literasi Keuangan Digital
Abstract
This research will discuss what factors influence the intention to use
cryptocurrency as an investment option. In addition, this study also examines
the moderating effect of financial literacy and digital financial literacy on
factors that influence the intention to use cryptocurrency as an investment
option. This research was conducted because cryptocurrency which is a form of
technological development has been recognized as a commodity asset in Indonesia
and has made people start to choose it as an investment option. Research on
this topic needs to be continued in Indonesia because research on
cryptocurrency digital currency is still rarely done in developing countries.
Millennials and Generation Z in Indonesia are the population in this study
because technological developments are widely accepted in these generations.
The research data was obtained from a survey using a questionnaire which was
then processed using SmartPLS 4.0. The results of
this study prove that performance expectations, effort expectations, social
influence and facilitating condition significantly influence intentions to use
cryptocurrencies as an investment option. In addition, this study also found
that there is no moderating effect of financial literacy and digital financial
literacy on factors that influence the intention to use cryptocurrency as an
investment option. Thus the Indonesian government
needs to develop a strategy for the public regarding the benefits of
cryptocurrency in order to increase the use of cryptocurrency as an alternative
investment.
Keywords: Investment; Cryptocurrency; Financial Literacy; Digital Financial
Literacy
Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi dan internet
yang terjadi saat ini membuat investasi
kini semakin banyak digemari oleh investor dengan adanya fasilitas
online trading yang diberikan oleh perusahaan sekuritas atau broker. (Echchabi, Aziz, &
Tanas, 2021) menjelaskan bahwa perkembangan terkini dalam investasi adalah mata uang digital cryptocurrency. Di Indonesia, cryptocurrency belum
dikatakan sah sebagai alah pembayaran.
UU No. 7 Tahun 2011 tentang
Mata Uang menjelaskan bahwa
alat pembayaran yang sah di Indonesia adalah uang
Rupiah sehingga Aset Kripto bukan alat
pembayaran yang sah di
Indonesia.
Akan
tetapi, berdasarkan surat Menko Bidang
Perekonomian RI No. S-302/M.EKON/09/2018 tanggal 24 September 2018, aset kripto dikategorikan sebagai komoditi yang memungkinkan masyarakat menggunakannya sebagai
alternative investasi. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi juga menjelaskan bahwa asset kripto memiliki potensi besar untuk
pertumbuhan ekonomi serta mampu mencegah
terjadinya outflow ke luar negeri.
Giudici et al., (2020) menjelaskan bahwa cryptocurrency adalah aset keuangan digital, yang
catatan dan transfer kepemilikannya dijamin oleh teknologi
kriptografi daripada bank atau pihak ketiga
tepercaya lainnya. Menurut Miciuła & Kazojć, (2019) cryptocurrency adalah mata uang elektronik yang sepenuhnya bebas dari kendali politisi,
lembaga keuangan domestik atau internasional,
yang perputarannya tidak dikontrol dengan cara apa pun, dan hanya tunduk pada sistem sekuritas elektronik otomatis yang kuat. Kučera & Andel�k, (2021) juga menjelaskan bahwa cryptocurrency ini berfungsi sebagai aset digital, investasi spekulatif, dan bentuk
pembayaran atau untuk penggunaan non-moneter.
Bahloul et al., (2021) memastikan bahwa selama masa krisis COVID-19, bitcoin dan indeks saham memiliki pola volatilitas yang serupa. Dalam penelitiannya juga dijelaskan bahwa kedua jenis instrumen investasi tersebut pada saat masa krisis COVID � 19 tidak menawarkan investasi safe-haven. Sedangkan, Almeida & Gon�alves, (2023) menjelaskan bahwa mata uang digital cryptocurrency menunjukkan kemampuan safe-haven yang kuat dalam pergerakan turun ekstrim saham Asia yang didominasi oleh Bitcoin. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa mata uang digital cryptocurrency memiliki karakteristik yang mirip dengan instrumen investasi lainnya.
Penelitian yang membahas mengenai mata uang digital cryptocurrency ini
masih jarang dilakukan. Hal ini didukung oleh pernyataan (Alshater, Saba, Supriani,
& Rabbani, 2022) yang menyebutkan bahwa penelitian yang menilai perilaku investor
cryptocurrency secara empiris
dengan pendekatan quasi-kualitatif masih jarang dilakukan. (Alomari & Abdullah,
2023) menjelaskan bahwa Investigasi empiris tentang adopsi pengguna mata uang kripto jarang dilakukan
di negara berkembang. Sehingga
penelitian mengenai mata uang cryptocurrency ini perlu dilanjutkan di negara�negara
berkembang seperti
Indonesia.
Selain itu, pada penelitian ini akan meneliti
lebih lanjut mengenai penggunaan cryptocurreny pada generasi Millenial dan generasi Z di
Indonesia. Hasan et
al., (2022) menjelaskan bahwa perkembangan teknologi blockchain banyak diterima di kalangan profesional TI dan generasi muda. Hal ini juga didukung oleh (Setiawan, Effendi, Santoso,
Dewi, & Sapulette, 2022) dan (Fujiki, 2020) kedua generasi
ini banyak menggunakan teknologi digital dan
Fintech digital.
Dalam investasi cryptocurrency, Henry et al., (2018) menemukan bahwa pemilik aset kripto
memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih rendah, sedangkan
Stix, (2019) menemukan bahwa
pemilik aset cryptocurrency
memiliki tingkat pengetahuan keuangan yang lebih tinggi. Selain
itu, (Alomari & Abdullah,
2023) melakukan investigasi
literasi keuangan sebagai efek variabel
moderator dari niat adopsi cryptocurrency dan menemukan
bahwa literasi keuangan pada hubungan antara faktor adopsi
cryptocurrency berpengaruh positif.
Dalam penelitiannya juga dijelaskan bahwa dampak moderasi
literasi keuangan pada niat perilaku diselidiki
untuk mengatasi ketidakkonsistenan dalam literatur yang ada. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai apakah tingkat literasi keuangan ini dapat memoderasi
keinganan seseorang untuk mengambil keputusan dalam melakukan investasi
cryptocurrency.
Selain literasi keuangan, literasi keuangan digital juga akan membantu dalam
mengikuti perkembangan ekonomi. (Kass-Hanna, Lyons, &
Liu, 2022) menjelaskan bahwa perkembangan Fintech membuat literasi keuangan digital sangat penting karena akan membantu individu
berpartisipasi secara efektif dalam ekonomi
digital. Berkaitan dengan cryptocurrency, (Panos, Karkkainen, &
Atkinson, 2020) menemukan bahwa individu yang memiliki niat investasi menggunakan cryptocurrency
memiliki skor lebih tinggi dalam
hal literasi keuangan digital. Sejalan dengan literasi keuangan, literasi keuangan digital diindikasikan
juga mampu memoderasi keinginan seseorang untuk mengambil keputusan dalam melakukan investasi cryptocurrency.
Berdasarkan penjelasan diatas, penelitian ini akan membahas mengenai
factor � factor yang mempengaruhi niat
masyarakat dalam memilih investasi cryptocurrency sebagai
pilhan investasi. Selain itu, adanya
variable tingkat literasi keuangan dan literasi keuangan digital, menjadikan penelitian ini lebih signifikan karena akan membahas
apakah literasi keungan dan literasi keuangan digital akan memoderasi pengaruh pemilihan investasi cryptocurrency ini.
Penelitian ini menggunakan teori Utaut (Unified Theory Of
Acceptance And Used Technology). �(Morris, 2003) menjelaskan bahwa
teori ini mengidentifikasi pandangan alternatif tentang penggunaan dan penerimaan inovasi teknologi. Selanjutnya, Vankatesh et al.,
(2012) menyatakan bahwa Utaut menunjukkan empat konstruk inti yaitu ekspektasi kinerja, ekspektasi upaya, pengaruh sosial dan kondisi fasilitasi yang dapat digunakan sebagai pengatur langsung dari niat perilaku.
Beh
et al., (2021) menjelaskan bahwa
model UTAUT memiliki explanatory power yang tinggi untuk adopsi
teknologi. Sejalan dengan hal ini
Willian et al (2015) menjelaskan bahwa konstruk inti dari UTAUT merupakan penentu langsung dari niat perilaku
sehingga sebuah penelitian akan dapat menilai pengaruh
kunci pada penerimaan di setiap konteks yang diberikan.
Donmez-Turan,
(2020) juga menjelaskan bahwa
dari segi penerimaan teknologi maupun teori pendukung
penerimaan teknologi keempat konstruk inti UTAUT memiliki korelasi yang kuat antar dimensi.
Hal ini mengakibatkan empat konstruksi inti UTAUT mampu mengidentifikasi kesiapan adopsi teknologi dalam penelitian. Maka penelitian ini menggunakan konstruk inti UTAUT dalam mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi niat dalam memilih
investasi cryptocurrency sebagai
pilihan investasi.
Menggunakan model dari UTAUT, beberapa penelitian telah mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi adopsi mata uang kripto, antara lain:
1. Ekspektasi Kinerja
Ekspektasi kinerja menunjukkan sejauh mana orang merasa bahwa menggunakan teknologi akan membantu mereka melakukan pekerjaan dengan lebih baik
(Vankatesh, 2012). Menurut (Alomari
& Abdullah, 2023) menjelaskan bahwa literatur yang ada tentang cryptocurrency melaporkan ekspektasi kinerja sebagai pendorong positif dalam penggunaan cryptocurrency.
Arias-Oliva et al., (2019) menemukan bahwa variabel dengan kekuatan penjelas terbesar untuk niat investor individu untuk menggunakan cryptocurrency adalah
ekspektasi kinerja. Maka, berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1: Ekspektasi kinerja terkait penggunaan cryptocurrency
berpengaruh signifikan terhadap niat untuk
memilihnya sebagai opsi investasi.
2. Ekspektasi Upaya
Vankatesh et
al., (2012) menjelaskan bahwa
ekspektasi upaya digambarkan sebagai jumlah upaya yang harus dilakukan seseorang untuk mempelajari teknologi baru. Cryptocurrency adalah teknologi baru sehingga membutuhkan beberapa pengetahuan untuk menggunakan cryptocurrency (Alomari
& Abdullah, 2023). Beberapa studi telah menemukan
bahwa variabel ekspektasi upaya relevan dalam menjelaskan
niat untuk mengadopsi cryptocurrency. Maka, berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2:
Effort expectancy terkait penggunaan
cryptocurrency berpengaruh signifikan
terhadap niat untuk memilihnya sebagai opsi investasi.
3. Pengaruh Sosial
Venkatesh
(2012) menjelaskan bahwa pengaruh sosial terkait dengan tingkat pengaruh yang dirasakan individu dari rekan kerja
dan keluarga. Pengaruh sosial memainkan peran penting dalam
niat untuk menggunakan teknologi di kalangan pengguna ketika hanya ada
sedikit informasi tentang teknologi baru (Adapa et al., 2018; (Alomari
& Abdullah, 2023). Jariyapan et al., (2022) menemukan bahwa individu yang mendapatkan pengaruh sosial yang menguntungkan dari penggunaan cryptocurrency lebih cenderung menggunakan
cryptocurrency. Maka, berdasarkan
penjelasan di atas, penelitian ini merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3: Pengaruh sosial terkait penggunaan cryptocurrency
berpengaruh signifikan terhadap niat untuk
memilihnya sebagai pilihan investasi.
4. Kondisi yang Memfasilitasi
Vankatesh
(2012) menjelaskan bahwa kondisi fasilitasi digambarkan sebagai persepsi pengguna terhadap ketersediaan infrastruktur teknologi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menggunakan teknologi. Arias-Oliva et al., (2021) menemukan
bahwa kondisi yang memfasilitasi hal tersebut memberikan pengaruh positif terhadap penggunaan
cryptocurrency. Selain itu,
(Alomari
& Abdullah, 2023) juga menemukan adanya pengaruh positif terhadap hubungan antara penggunaan cryptocurrency dan kondisi
fasilitasi. Dengan demikian, penelitian ini merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H4: Kondisi yang memfasilitasi penggunaan cryptocurrency berpengaruh
signifikan terhadap niat untuk memilihnya
sebagai opsi investasi.
Tingkat
literasi keuangan antar individu berbeda-beda. Perbedaan tingkat literasi akan mempengaruhi perilaku individu dalam mencapai kesejahteraan finansial. Terkait dengan adopsi cryptocurrency, individu dengan literasi keuangan yang lebih tinggi mungkin lebih cenderung menggunakan cryptocurrency daripada
individu dengan literasi keuangan yang lebih rendah karena
kemampuan mereka untuk memahami informasi cryptocurrency lebih cepat dan membuat keputusan yang lebih baik (Alomari
& Abdullah, 2023). Berdasarkan penjelasan di atas, diduga literasi keuangan mampu memoderasi faktor-faktor yang mempengaruhi niat investasi cryptocurrency. Maka, dengan penjelasan tersebut, penelitian ini merumuskan hipotesis sebagai berikut:
H5a: Literasi keuangan akan memperkuat pengaruh ekspektasi kinerja terhadap niat masyarakat dalam memilih investasi
cryptocurrency sebagai pilihan
investasi
H5b: Literasi keuangan akan memperkuat pengaruh ekspektasi usaha terhadap niat masyarakat dalam memilih investasi
cryptocurrency sebagai pilihan
investasi
H5c: Literasi keuangan akan memperkuat pengaruh pengaruh sosial terhadap niat masyarakat dalam memilih investasi
cryptocurrency sebagai pilihan
investasi
H5d: Literasi keuangan akan memperkuat
pengaruh kondisi fasilitasi terhadap niat masyarakat dalam memilih investasi
cryptocurrency sebagai pilihan
investasi
Pesatnya perkembangan teknologi
di era Fintech menandakan pentingnya
literasi keuangan digital. Munculnya cryptocurrency adalah bukti pesatnya perkembangan teknologi. Riset yang mengkaji literasi keuangan digital dan
cryptocurrency masih jarang
dilakukan.
Sejalan dengan literasi
keuangan, literasi keuangan digital juga diharapkan mampu memoderasi faktor-faktor yang mempengaruhi niat masyarakat dalam memilih cryptocurrency sebagai pilihan investasi. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan literasi keuangan digital sebagai variabel moderasi dan membangun hipotesis sebagai berikut:
H6a: Literasi keuangan
digital akan memperkuat pengaruh ekspektasi kinerja terhadap niat dalam memilih
investasi cryptocurrency sebagai
pilihan investasi
H6b: Literasi keuangan
digital akan memperkuat pengaruh ekspektasi usaha terhadap niat dalam memilih
investasi cryptocurrency sebagai
pilihan investasi
H6c: Literasi keuangan
digital akan memperkuat pengaruh sosial terhadap niat dalam
memilih investasi
cryptocurrency sebagai pilihan
investasi
H6d: Literasi keuangan
digital akan memperkuat pengaruh kondisi fasilitasi terhadap niat dalam memilih
investasi cryptocurrency sebagai
pilihan investasi
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan
explanatory research dengan pendekatan
kuantitatif. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh melalui survei yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner akan dibagikan kepada responden menggunakan tautan Google Form
yang dibagikan melalui
media sosial. Ini karena cryptocurrency, yang dikenal
sebagai mata uang digital berdasarkan teknologi blockchain,
membutuhkan keahlian teknis dan keuangan minimal untuk memahami bagaimana teknologi ini bekerja secara
fundamental (Arias-Oliva et al., 2019).
Populasi dalam penelitian
ini diperoleh dari seluruh Milenial
dan Generasi Z di Indonesia. Penelitian
ini berfokus pada Milenial dan Generasi Z di Pulau Jawa dan Sumatera. Hal ini karena menurut
data BPS, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa (56,05%) dan Pulau Sumatera (21,71%). Sehingga
pemilihan sampel ini diharapkan dapat mewakili kondisi generasi Milenial dan Generasi Z di
Indonesia.
Pada penelitian ini pengumpulan data menggunakan kuesioner dirancang untuk mengumpulkan informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi responden untuk berinvestasi menggunakan cryptocurrency. Dalam
penelitian ini, teknik pengambilan sampel non-probabilitas, atau teknik pengambilan
sampel yang ditargetkan, digunakan untuk pemilihan sampel. Pengujian pada penelitian ini akan dilakukan
dengan menggunakan program
Structural Equation Model (SEM) dengan software SmartPLS. Pada metode ini, teknik analisis
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Analisis Model Pengukuran
2. Analisis Model Struktural
Analisis model
pengukuran digunakan untuk melihat validitas
dan reliabilitas masing-masing variabel.
Jariyapan et al., (2022) melakukan
evaluasi dengan menggunakan model pengukuran, dengan menggunakan analisis validitas dan reliabilitas. Dalam penelitiannya, ia juga menjelaskan ada empat kriteria yang digunakan untuk menganalisis model pengukuran: reliabilitas ukuran, validitas diskriminan, validitas konvergensi, dan analisis fit model.
Arias-Oliva
et al., (2019) menjelaskan bahwa
model penjelas yang diusulkan
untuk niat menggunakan cryptocurrency adalah
menghitung R2, Q2, koefisien
jalur, dan estimasi tingkat signifikansi. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian
ini juga menggunakan analisis yang sama untuk melihat faktor-faktor
yang mempengaruhi niat memilih cryptocurrency sebagai pilihan investasi.
Hasil dan Pembahasan
Responden dalam peneltian ini merupakan
masyarakat Indonesia yang memenuhi
kriteria penelitian. Dalam peneltian ini, pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan
sampel didapatkan dari kuisioner yang disebarkan melalui google form
dengan kriteria responden merupakan Generasi Millenial dan Generasi� Z yang berdomisili
di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Berikut disajikan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan:
Table 1
Hasil Penjaringan
Sampel
Keterangan |
Jumlah |
Kuisioner yang diterima |
471 |
Responden yang bukan Generasi Millenial dan Generasi Z |
(5) |
Responden yang tidak berdomisili di Pulau Sumatera
dan Jawa |
(30) |
Kuisioner yang sesuai kriteria |
436 |
Berdasarkan tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa dalam penelitian ini sampel kuisioner
yang sesuai kriteria dan dapat dianalisis berjumlah 436 data responden setelah peniadaan 35 data responden yang tidak sesuai kriteria.
Model
analisis PLS-SEM digunakan untuk analisis data yang dikumpulkan dari sampel. (Hair, Risher, Sarstedt,
& Ringle, 2019) menyarankan bahwa
untuk SEM, ukuran sampel minimum harus sekitar 200 responden. Sehingga penelitian ini menggunakan SEM karena data yang diperoleh adalah sebanyak 436 responden. Berikut skema model dari variable dalam penelitian ini:
Gambar 1
Skema Model SEM-PLS
Berikut hasil analisis
model pengukuran pada penelitian
ini:
Tabel 2
Hasil Analisis
Model Pengukuran
Indikator |
Loading Factors |
Composite Realibility |
Cronbach's Alpha |
AVE |
Niat |
|
0,899 |
0,898 |
0,766 |
N1 |
0,895 |
|
|
|
N2 |
0,885 |
|
|
|
N3 |
0,869 |
|
|
|
N4 |
0,852 |
|
|
|
Performance Expectacy |
|
0,849 |
0,849 |
0,768 |
EK1 |
0,867 |
|
|
|
EK2 |
0,898 |
|
|
|
EK3 |
0,863 |
|
|
|
Effort Expectacy |
|
0,883 |
0,849 |
0,737 |
EU1 |
0,856 |
|
|
|
EU2 |
0,858 |
|
|
|
EU3 |
0,875 |
|
|
|
EU4 |
0,843 |
|
|
|
Social Influence |
|
0,836 |
0,836 |
0,67 |
SI1 |
0,818 |
|
|
|
SI2 |
0,812 |
|
|
|
SI3 |
0,825 |
|
|
|
SI4 |
0,820 |
|
|
|
Facilitating Conditions |
|
0,835 |
0,834 |
0,668 |
FC1 |
0,826 |
|
|
|
FC2 |
0,820 |
|
|
|
FC3 |
0,824 |
|
|
|
FC4 |
0,798 |
|
|
|
Literasi Keuangan |
|
0,915 |
0,913 |
0,59 |
LK1 |
0,763 |
|
|
|
LK2 |
0,780 |
|
|
|
LK3 |
0,755 |
|
|
|
LK4 |
0,780 |
|
|
|
LK5 |
0,791 |
|
|
|
LK6 |
0,751 |
|
|
|
LK7 |
0,771 |
|
|
|
LK8 |
0,792 |
|
|
|
LK9 |
0,726 |
|
|
|
Literasi Keuangan
Digital |
|
0,878 |
0,876 |
0,575 |
LKD10 |
0,737 |
|
|
|
LKD11 |
0,721 |
|
|
|
LKD2 |
0,791 |
|
|
|
LKD5 |
0,771 |
|
|
|
LKD7 |
0,711 |
|
|
|
LKD8 |
0,800 |
|
|
|
LKD9 |
0,771 |
|
|
|
Berdasarkan tabel di atas terlihat
bahwa semua instrumen dari masing-masing indikator sudah memiliki nilai outer loading di atas 0,7. Selain itu, nilai AVE semua indikator juga memiliki nilai di atas 0,5. Semua indikator untuk masing-masing indikator memiliki skor Cronbach alpha di atas 0,6
dan skor kepercayaan gabungan di atas 0,7. Artinya semua indikator
valid, reliabel dan dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya. Berikut adalah hasil analisis hipotesis dalam penelitian ini:
Tabel 3
Hasil Analisis Hipotesis
Hipotesis |
Path Relation |
Original sample (O) |
T statistics (|O/STDEV|) |
P values |
Keterangan |
H1 |
Perfomace Expectacy � Niat |
0,369 |
7,755 |
0,000 |
Signifikan |
H2 |
Effort Expectacy
� Niat |
0,183 |
3,780 |
0,000 |
Signifikan |
H3 |
Social Influence � Niat |
0,183 |
3,731 |
0,000 |
Signifikan |
H4 |
Facilitaticng Condition � Niat |
0,156 |
2,891 |
0,004 |
Signifikan |
Hanseler et al.,
(2017) menjelaskan bahwa analisis bootstrapping memungkinkan
pengujian statistik hipotesis dimana nilai original sampel menggambarkan pendekatan dari distribusi sampling. Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa nilai original sampel pada masing�masing variable memiliki
angka yang positif. Hal ini berarti bahwa
variable perfomace expectacy,
effort expectacy, social influuece,
dan facilitating condition memiliki arah hubungan yang positif terhadap variable niat.
Selain itu, dalam analisis
hipotesis penting untuk melihat nilai
dari T-statistic dan p-value. Jariyapan
et al (2021) menjelaskan bahwa
untuk menentukan signifikansi dari hipotesis yang dibangun, hipotesis tersebut harus memiliki nilai p-value < 0,05 dan T-statistik
> 1,96.� (Hair et al., 2019) juga menjelaskan bahwa nilai p-value dan T-
statistic akan menunjukan hubungan signifikansi antar variable. Berdasarkan table
diatas menunjukan bahwa semua hipotesis
diterima. Hal ini dikarenakan masing � masing hipotesis
menunjukan nilai p-value
< 0,05 dan T-statistik > 1,96.
Selanjutnya analisis untuk hipotesis dengan menggunakan variable moderasi
juga dilakukan dengan pengujian yang sama. Berikut merupakan hasil analisis hipotesis dengan variable moderasi dalam penelitian ini:
Tabel 4
Hasil Analisis Hipotesis Variabel Moderasi
Hipotesis |
Path Relation |
Original sample (O) |
T statistics (|O/STDEV|) |
P values |
Keterangan |
H5a |
Literasi Keuangan x Perfomace Expectacy�Niat |
-0,033 |
0,420 |
0,675 |
Tidak Signifikan |
H5b |
Literasi Keuangan x Effort Expectacy�Niat |
0,076 |
0,978 |
0,328 |
Tidak Signifikan |
H5c |
Literasi Keuangan x Social Influence�Niat |
-0,024 |
0,360 |
0,719 |
Tidak Signifikan |
H5d |
Literasi Keuangan x Facilitaticng
Condition�Niat |
0,032 |
0,404 |
0,686 |
Tidak Signifikan |
H6a |
Literasi Keuangan Digital x Perfomace Expectacy�Niat |
0,029 |
0,387 |
0,699 |
Tidak Signifikan |
H6b |
Literasi Keuangan Digital x Social Influence�Niat |
0,042 |
0,741 |
0,459 |
Tidak Signifikan |
H6c |
Literasi Keuangan Digital x Effort Expectacy�Niat |
-0,036 |
0,628 |
0,530 |
Tidak Signifikan |
H6d |
Literasi Keuangan Digital x Facilitaticng
Condition�Niat |
-0,060 |
0,853 |
0,394 |
Tidak Signifikan |
Berdasarkan tabel diatas dapat
diketahui bahwa masing �
masing variable memiliki efek
moderasi yang berbeda.
Hasil tersebut menunjukan bahwa literasi keuangan hanya memiliki arah hubungan
yang positif pada variabel effort
expectacy dan facilitating condition.
Berbeda dengan literasi keuangan digital yang hanya memiliki arah hubungan yang positif pada variabel perfomace expectacy
dan effort expectacy.
Dilihat dari
signifikansinya, semua hipotesis dengan variabel moderasi menunjukan hubungan yang tidak signifikan karena memiliki nilai p-value > 0,05 dan T-statistik
< 1,96. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua hipotesis
dari efek moderasi ini ditolak.
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi
niat menggunakan
cryptocurrency sebagai pilihan
investasi di Indonesia. Selain
itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui apakah literasi keuangan dan literasi keuangan digital memoderasi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi niat masyarakat dalam memilih investasi cryptocurrency sebagai pilihan investasi.
Berdasarkan analisis
yang dilakukan dalam berbagai pengujian dengan SmartPLS 4.0, ekspektasi kinerja, ekspektasi upaya, dampak sosial, dan kondisi yang memfasilitasi merupakan faktor penting yang memengaruhi niat untuk menggunakan
cryptocurrency sebagai opsi
investasi. Hasil penelitian
ini juga menunjukkan bahwa literasi keuangan dan literasi keuangan digital tidak signifikan dalam memoderasi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi niat masyarakat dalam memilih investasi
cryptocurrency sebagai pilihan
investasi.
Temuan dari investigasi ini menawarkan wawasan yang dapat digunakan pengembang cryptocurrency untuk memanfaatkan fitur teknologi untuk merangsang penggunaan
cryptocurrency di antara individu
di negara berkembang seperti
Indonesia dengan membuat
cryptocurrency lebih bermanfaat,
mudah digunakan, menyenangkan, dan aman. Pemerintah Indonesia telah mengakui cryptocurrency sebagai komoditas untuk investasi, sehingga perlu dikembangkan strategi kepada masyarakat tentang manfaat cryptocurrency guna meningkatkan penggunaan cryptocurrency sebagai
alternatif sarana investasi.
Penyebaran kuesioner
kepada seluruh Milenial dan Generasi Z di
Indonesia memiliki akses
yang terbatas untuk mengumpulkan responden dari kota lain dan waktu pengumpulan data yang terbatas. Pengujian terkait literasi keuangan dan literasi keuangan digital yang memoderasi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi niat masyarakat dalam memilih investasi cryptocurrency sebagai pilihan investasi masih jarang dilakukan. Sehingga penelitian ini merupakan pengembangan
dari penelitian sebelumnya yang masih memiliki beberapa referensi.
Penelitian selanjutnya
diharapkan dapat memperluas cakupan pengumpulan data responden dan menambah periode pengamatan. Selain itu, update terkait topik ini dapat
dilakukan dengan melihat perilaku pasca adopsi pengguna
cryptocurrency untuk mengungkap
faktor-faktor yang mempengaruhi
penggunaan cryptocurrency secara
terus menerus. Penelitian selanjutnya dapat menambah konstruk yang dapat dipertimbangkan dengan mengadopsi indikator variabel yang lebih tepat.
BIBLIOGRAFI
Almeida, Jos�, & Gon�alves, Tiago Cruz. (2023). A
systematic literature review of investor behavior in the cryptocurrency
markets. Journal of Behavioral and Experimental Finance, 100785.
Alomari,
Ali S. A., & Abdullah, Nasuha L. (2023). Factors influencing the behavioral
intention to use Cryptocurrency among Saudi Arabian public university students:
Moderating role of financial literacy. Cogent Business & Management,
10(1). https://doi.org/10.1080/23311975.2023.2178092
Alshater,
Muneer M., Saba, Irum, Supriani, Indri, & Rabbani, Mustafa Raza. (2022,
September). Fintech in islamic finance literature: A review. Heliyon,
Vol. 8. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2022.e10385
Echchabi,
Abdelghani, Aziz, Hassanuddeen Abd, & Tanas, Islam Nazier. (2021). Determinants
of investment in cryptocurrencies: The case of Morocco (Vol. 1).
Fujiki,
Hiroshi. (2020). Who adopts crypto assets in Japan? Evidence from the 2019
financial literacy survey. Journal of the Japanese and International
Economies, 58. https://doi.org/10.1016/j.jjie.2020.101107
Giudici,
Giancarlo, Milne, Alistair, & Vinogradov, Dmitri. (2020, March).
Cryptocurrencies: market analysis and perspectives. Journal of Industrial
and Business Economics, Vol. 47. https://doi.org/10.1007/s40812-019-00138-6
Hair,
Joseph F., Risher, Jeffrey J., Sarstedt, Marko, & Ringle, Christian M.
(2019). When to use and how to report the results of PLS-SEM. European
Business Review.
Hasan,
Saher Zeast, Ayub, Huma, Ellahi, Abida, & Saleem, Mahnoor. (2022). A
Moderated Mediation Model of Factors Influencing Intention to Adopt
Cryptocurrency among University Students. Human Behavior and Emerging
Technologies, 2022, 1�14. https://doi.org/10.1155/2022/9718920
Kass-Hanna,
Josephine, Lyons, Angela C., & Liu, Fan. (2022). Building financial
resilience through financial and digital literacy in South Asia and Sub-Saharan
Africa. Emerging Markets Review, 51.
https://doi.org/10.1016/j.ememar.2021.100846
Kučera,
Jiř�, & Andel�k, Tom�. (2021). A historical excursion through the
development of cryptocurrencies in the world. Littera Scripta, 14(1).
https://doi.org/10.36708/Littera_Scripta2021/1/7
Miciuła,
Ireneusz, & Kazojć, Katarzyna. (2019). The global development of cryptocurrencies.
Prace Naukowe Uniwersytetu Ekonomicznego We Wrocławiu, 63(2),
183�196. https://doi.org/10.15611/pn.2019.2.16
Morris,
Venkatesh. (2003). Davis, & Davis.(2003). User acceptance of information
technology: Toward a unified view. MIS Quarterly, 27(3), 425�478.
Panos,
Georgios A., Karkkainen, Tatja, & Atkinson, Adele. (2020). Financial
literacy and attitudes to cryptocurrencies.
Setiawan,
Maman, Effendi, Nury, Santoso, Teguh, Dewi, Vera Intanie, & Sapulette,
Militcyano Samuel. (2022). Digital financial literacy, current behavior of
saving and spending and its future foresight. Economics of Innovation and
New Technology, 31(4), 320�338.
https://doi.org/10.1080/10438599.2020.1799142
Stix, Helmut. (2019). Ownership and
purchase intention of crypto-assets-survey results.
Copyright holder: Delva Muharni, Rita Rahayu (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |