Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 8, No. 7, Juli 2023

 

FAKTOR ï¿½ FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT INVESTASI CRYPTOCURRENCY DENGAN LITERASI KEUANGAN DAN LITERASI KEUANGAN DIGITAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI

 

Delva Muharni, Rita Rahayu

Universitas Andalas, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Penelitian ini akan membahas faktor apa saja memengaruhi niat untuk menggunakan cryptocurrency sebagai opsi investasi. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji pengaruh moderasi literasi keuangan dan literasi keuangan digital terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi niat menggunakan cryptocurrency sebagai pilihan investasi. Penelitian ini dilakukan karena cryptocurrency yang merupakan salah satu bentuk perkembangan teknologi telah dikenal sebagai aset komoditas di Indonesia dan membuat masyarakat mulai memilihnya sebagai pilihan investasi. Penelitian mengenai topik ini perlu dilanjutkan di Indonesia karena penelitian mengenai mata uang digital cryptocurrency masih jarang dilakukan di negara berkembang. Milenial dan Generasi Z di Indonesia menjadi populasi dalam penelitian ini karena perkembangan teknologi diterima secara luas pada generasi tersebut. Data penelitian diperoleh dari survei dengan menggunakan kuesioner yang kemudian diolah dengan menggunakan SmartPLS 4.0. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial dan kondisi fasilitasi secara signifikan mempengaruhi niat untuk menggunakan cryptocurrency sebagai pilihan investasi. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa tidak terdapat efek moderasi literasi keuangan dan literasi keuangan digital terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi niat menggunakan mata uang kripto sebagai pilihan investasi. Dengan demikian pemerintah Indonesia perlu mengembangkan strategi untuk masyarakat mengenai manfaat cryptocurrency agar dapat meningkatkan penggunaan cryptocurrency sebagai alternatif investasi.

 

Kata Kunci: Investasi; Cryptocurrency; Literasi Keuangan; Literasi Keuangan Digital

 

Abstract

This research will discuss what factors influence the intention to use cryptocurrency as an investment option. In addition, this study also examines the moderating effect of financial literacy and digital financial literacy on factors that influence the intention to use cryptocurrency as an investment option. This research was conducted because cryptocurrency which is a form of technological development has been recognized as a commodity asset in Indonesia and has made people start to choose it as an investment option. Research on this topic needs to be continued in Indonesia because research on cryptocurrency digital currency is still rarely done in developing countries. Millennials and Generation Z in Indonesia are the population in this study because technological developments are widely accepted in these generations. The research data was obtained from a survey using a questionnaire which was then processed using SmartPLS 4.0. The results of this study prove that performance expectations, effort expectations, social influence and facilitating condition significantly influence intentions to use cryptocurrencies as an investment option. In addition, this study also found that there is no moderating effect of financial literacy and digital financial literacy on factors that influence the intention to use cryptocurrency as an investment option. Thus the Indonesian government needs to develop a strategy for the public regarding the benefits of cryptocurrency in order to increase the use of cryptocurrency as an alternative investment.

 

Keywords: Investment; Cryptocurrency; Financial Literacy; Digital Financial Literacy

 

Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi dan internet yang terjadi saat ini membuat investasi kini semakin banyak digemari oleh investor dengan adanya fasilitas online trading yang diberikan oleh perusahaan sekuritas atau broker. (Echchabi, Aziz, & Tanas, 2021) menjelaskan bahwa perkembangan terkini dalam investasi adalah mata uang digital cryptocurrency. Di Indonesia, cryptocurrency belum dikatakan sah sebagai alah pembayaran. UU No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang menjelaskan bahwa alat pembayaran yang sah di Indonesia adalah uang Rupiah sehingga Aset Kripto bukan alat pembayaran yang sah di Indonesia.

Akan tetapi, berdasarkan surat Menko Bidang Perekonomian RI No. S-302/M.EKON/09/2018 tanggal 24 September 2018, aset kripto dikategorikan sebagai komoditi yang memungkinkan masyarakat menggunakannya sebagai alternative investasi. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi juga menjelaskan bahwa asset kripto memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi serta mampu mencegah terjadinya outflow ke luar negeri.

Giudici et al., (2020) menjelaskan bahwa cryptocurrency adalah aset keuangan digital, yang catatan dan transfer kepemilikannya dijamin oleh teknologi kriptografi daripada bank atau pihak ketiga tepercaya lainnya. Menurut Miciuła & Kazojć, (2019) cryptocurrency adalah mata uang elektronik yang sepenuhnya bebas dari kendali politisi, lembaga keuangan domestik atau internasional, yang perputarannya tidak dikontrol dengan cara apa pun, dan hanya tunduk pada sistem sekuritas elektronik otomatis yang kuat. Kučera & Andel�k, (2021) juga menjelaskan bahwa cryptocurrency ini berfungsi sebagai aset digital, investasi spekulatif, dan bentuk pembayaran atau untuk penggunaan non-moneter.

Bahloul et al., (2021) memastikan bahwa selama masa krisis COVID-19, bitcoin dan indeks saham memiliki pola volatilitas yang serupa. Dalam penelitiannya juga dijelaskan bahwa kedua jenis instrumen investasi tersebut pada saat masa krisis COVID � 19 tidak menawarkan investasi safe-haven. Sedangkan, Almeida & Gon�alves, (2023) menjelaskan bahwa mata uang digital cryptocurrency menunjukkan kemampuan safe-haven yang kuat dalam pergerakan turun ekstrim saham Asia yang didominasi oleh Bitcoin. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa mata uang digital cryptocurrency memiliki karakteristik yang mirip dengan instrumen investasi lainnya.

Penelitian yang membahas mengenai mata uang digital cryptocurrency ini masih jarang dilakukan. Hal ini didukung oleh pernyataan (Alshater, Saba, Supriani, & Rabbani, 2022) yang menyebutkan bahwa penelitian yang menilai perilaku investor cryptocurrency secara empiris dengan pendekatan quasi-kualitatif masih jarang dilakukan. (Alomari & Abdullah, 2023) menjelaskan bahwa Investigasi empiris tentang adopsi pengguna mata uang kripto jarang dilakukan di negara berkembang. Sehingga penelitian mengenai mata uang cryptocurrency ini perlu dilanjutkan di negara�negara berkembang seperti Indonesia.

Selain itu, pada penelitian ini akan meneliti lebih lanjut mengenai penggunaan cryptocurreny pada generasi Millenial dan generasi Z di Indonesia. Hasan et al., (2022) menjelaskan bahwa perkembangan teknologi blockchain banyak diterima di kalangan profesional TI dan generasi muda. Hal ini juga didukung oleh (Setiawan, Effendi, Santoso, Dewi, & Sapulette, 2022) dan (Fujiki, 2020) kedua generasi ini banyak menggunakan teknologi digital dan Fintech digital.

Dalam investasi cryptocurrency, Henry et al., (2018) menemukan bahwa pemilik aset kripto memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih rendah, sedangkan Stix, (2019) menemukan bahwa pemilik aset cryptocurrency memiliki tingkat pengetahuan keuangan yang lebih tinggi. Selain itu, (Alomari & Abdullah, 2023) melakukan investigasi literasi keuangan sebagai efek variabel moderator dari niat adopsi cryptocurrency dan menemukan bahwa literasi keuangan pada hubungan antara faktor adopsi cryptocurrency berpengaruh positif.

Dalam penelitiannya juga dijelaskan bahwa dampak moderasi literasi keuangan pada niat perilaku diselidiki untuk mengatasi ketidakkonsistenan dalam literatur yang ada. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai apakah tingkat literasi keuangan ini dapat memoderasi keinganan seseorang untuk mengambil keputusan dalam melakukan investasi cryptocurrency.

Selain literasi keuangan, literasi keuangan digital juga akan membantu dalam mengikuti perkembangan ekonomi. (Kass-Hanna, Lyons, & Liu, 2022) menjelaskan bahwa perkembangan Fintech membuat literasi keuangan digital sangat penting karena akan membantu individu berpartisipasi secara efektif dalam ekonomi digital. Berkaitan dengan cryptocurrency, (Panos, Karkkainen, & Atkinson, 2020) menemukan bahwa individu yang memiliki niat investasi menggunakan cryptocurrency memiliki skor lebih tinggi dalam hal literasi keuangan digital. Sejalan dengan literasi keuangan, literasi keuangan digital diindikasikan juga mampu memoderasi keinginan seseorang untuk mengambil keputusan dalam melakukan investasi cryptocurrency.

Berdasarkan penjelasan diatas, penelitian ini akan membahas mengenai factor � factor yang mempengaruhi niat masyarakat dalam memilih investasi cryptocurrency sebagai pilhan investasi. Selain itu, adanya variable tingkat literasi keuangan dan literasi keuangan digital, menjadikan penelitian ini lebih signifikan karena akan membahas apakah literasi keungan dan literasi keuangan digital akan memoderasi pengaruh pemilihan investasi cryptocurrency ini.

Penelitian ini menggunakan teori Utaut (Unified Theory Of Acceptance And Used Technology). �(Morris, 2003) menjelaskan bahwa teori ini mengidentifikasi pandangan alternatif tentang penggunaan dan penerimaan inovasi teknologi. Selanjutnya, Vankatesh et al., (2012) menyatakan bahwa Utaut menunjukkan empat konstruk inti yaitu ekspektasi kinerja, ekspektasi upaya, pengaruh sosial dan kondisi fasilitasi yang dapat digunakan sebagai pengatur langsung dari niat perilaku.

Beh et al., (2021) menjelaskan bahwa model UTAUT memiliki explanatory power yang tinggi untuk adopsi teknologi. Sejalan dengan hal ini Willian et al (2015) menjelaskan bahwa konstruk inti dari UTAUT merupakan penentu langsung dari niat perilaku sehingga sebuah penelitian akan dapat menilai pengaruh kunci pada penerimaan di setiap konteks yang diberikan.

Donmez-Turan, (2020) juga menjelaskan bahwa dari segi penerimaan teknologi maupun teori pendukung penerimaan teknologi keempat konstruk inti UTAUT memiliki korelasi yang kuat antar dimensi. Hal ini mengakibatkan empat konstruksi inti UTAUT mampu mengidentifikasi kesiapan adopsi teknologi dalam penelitian. Maka penelitian ini menggunakan konstruk inti UTAUT dalam mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi niat dalam memilih investasi cryptocurrency sebagai pilihan investasi.

Menggunakan model dari UTAUT, beberapa penelitian telah mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi mata uang kripto, antara lain:

1.   Ekspektasi Kinerja

Ekspektasi kinerja menunjukkan sejauh mana orang merasa bahwa menggunakan teknologi akan membantu mereka melakukan pekerjaan dengan lebih baik (Vankatesh, 2012). Menurut (Alomari & Abdullah, 2023) menjelaskan bahwa literatur yang ada tentang cryptocurrency melaporkan ekspektasi kinerja sebagai pendorong positif dalam penggunaan cryptocurrency. Arias-Oliva et al., (2019) menemukan bahwa variabel dengan kekuatan penjelas terbesar untuk niat investor individu untuk menggunakan cryptocurrency adalah ekspektasi kinerja. Maka, berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1: Ekspektasi kinerja terkait penggunaan cryptocurrency berpengaruh signifikan terhadap niat untuk memilihnya sebagai opsi investasi.

2.   Ekspektasi Upaya

Vankatesh et al., (2012) menjelaskan bahwa ekspektasi upaya digambarkan sebagai jumlah upaya yang harus dilakukan seseorang untuk mempelajari teknologi baru. Cryptocurrency adalah teknologi baru sehingga membutuhkan beberapa pengetahuan untuk menggunakan cryptocurrency (Alomari & Abdullah, 2023). Beberapa studi telah menemukan bahwa variabel ekspektasi upaya relevan dalam menjelaskan niat untuk mengadopsi cryptocurrency. Maka, berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2: Effort expectancy terkait penggunaan cryptocurrency berpengaruh signifikan terhadap niat untuk memilihnya sebagai opsi investasi.

3.   Pengaruh Sosial

Venkatesh (2012) menjelaskan bahwa pengaruh sosial terkait dengan tingkat pengaruh yang dirasakan individu dari rekan kerja dan keluarga. Pengaruh sosial memainkan peran penting dalam niat untuk menggunakan teknologi di kalangan pengguna ketika hanya ada sedikit informasi tentang teknologi baru (Adapa et al., 2018; (Alomari & Abdullah, 2023). Jariyapan et al., (2022) menemukan bahwa individu yang mendapatkan pengaruh sosial yang menguntungkan dari penggunaan cryptocurrency lebih cenderung menggunakan cryptocurrency. Maka, berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3: Pengaruh sosial terkait penggunaan cryptocurrency berpengaruh signifikan terhadap niat untuk memilihnya sebagai pilihan investasi.

4.   Kondisi yang Memfasilitasi

Vankatesh (2012) menjelaskan bahwa kondisi fasilitasi digambarkan sebagai persepsi pengguna terhadap ketersediaan infrastruktur teknologi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menggunakan teknologi. Arias-Oliva et al., (2021) menemukan bahwa kondisi yang memfasilitasi hal tersebut memberikan pengaruh positif terhadap penggunaan cryptocurrency. Selain itu, (Alomari & Abdullah, 2023) juga menemukan adanya pengaruh positif terhadap hubungan antara penggunaan cryptocurrency dan kondisi fasilitasi. Dengan demikian, penelitian ini merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H4: Kondisi yang memfasilitasi penggunaan cryptocurrency berpengaruh signifikan terhadap niat untuk memilihnya sebagai opsi investasi.

Tingkat literasi keuangan antar individu berbeda-beda. Perbedaan tingkat literasi akan mempengaruhi perilaku individu dalam mencapai kesejahteraan finansial. Terkait dengan adopsi cryptocurrency, individu dengan literasi keuangan yang lebih tinggi mungkin lebih cenderung menggunakan cryptocurrency daripada individu dengan literasi keuangan yang lebih rendah karena kemampuan mereka untuk memahami informasi cryptocurrency lebih cepat dan membuat keputusan yang lebih baik (Alomari & Abdullah, 2023). Berdasarkan penjelasan di atas, diduga literasi keuangan mampu memoderasi faktor-faktor yang mempengaruhi niat investasi cryptocurrency. Maka, dengan penjelasan tersebut, penelitian ini merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H5a: Literasi keuangan akan memperkuat pengaruh ekspektasi kinerja terhadap niat masyarakat dalam memilih investasi cryptocurrency sebagai pilihan investasi

H5b: Literasi keuangan akan memperkuat pengaruh ekspektasi usaha terhadap niat masyarakat dalam memilih investasi cryptocurrency sebagai pilihan investasi

H5c: Literasi keuangan akan memperkuat pengaruh pengaruh sosial terhadap niat masyarakat dalam memilih investasi cryptocurrency sebagai pilihan investasi

H5d: Literasi keuangan akan memperkuat pengaruh kondisi fasilitasi terhadap niat masyarakat dalam memilih investasi cryptocurrency sebagai pilihan investasi

Pesatnya perkembangan teknologi di era Fintech menandakan pentingnya literasi keuangan digital. Munculnya cryptocurrency adalah bukti pesatnya perkembangan teknologi. Riset yang mengkaji literasi keuangan digital dan cryptocurrency masih jarang dilakukan.

Sejalan dengan literasi keuangan, literasi keuangan digital juga diharapkan mampu memoderasi faktor-faktor yang mempengaruhi niat masyarakat dalam memilih cryptocurrency sebagai pilihan investasi. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan literasi keuangan digital sebagai variabel moderasi dan membangun hipotesis sebagai berikut:

H6a: Literasi keuangan digital akan memperkuat pengaruh ekspektasi kinerja terhadap niat dalam memilih investasi cryptocurrency sebagai pilihan investasi

H6b: Literasi keuangan digital akan memperkuat pengaruh ekspektasi usaha terhadap niat dalam memilih investasi cryptocurrency sebagai pilihan investasi

H6c: Literasi keuangan digital akan memperkuat pengaruh sosial terhadap niat dalam memilih investasi cryptocurrency sebagai pilihan investasi

H6d: Literasi keuangan digital akan memperkuat pengaruh kondisi fasilitasi terhadap niat dalam memilih investasi cryptocurrency sebagai pilihan investasi

 

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh melalui survei yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner akan dibagikan kepada responden menggunakan tautan Google Form yang dibagikan melalui media sosial. Ini karena cryptocurrency, yang dikenal sebagai mata uang digital berdasarkan teknologi blockchain, membutuhkan keahlian teknis dan keuangan minimal untuk memahami bagaimana teknologi ini bekerja secara fundamental (Arias-Oliva et al., 2019).

Populasi dalam penelitian ini diperoleh dari seluruh Milenial dan Generasi Z di Indonesia. Penelitian ini berfokus pada Milenial dan Generasi Z di Pulau Jawa dan Sumatera. Hal ini karena menurut data BPS, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa (56,05%) dan Pulau Sumatera (21,71%). Sehingga pemilihan sampel ini diharapkan dapat mewakili kondisi generasi Milenial dan Generasi Z di Indonesia.

Pada penelitian ini pengumpulan data menggunakan kuesioner dirancang untuk mengumpulkan informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi responden untuk berinvestasi menggunakan cryptocurrency. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel non-probabilitas, atau teknik pengambilan sampel yang ditargetkan, digunakan untuk pemilihan sampel. Pengujian pada penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan program Structural Equation Model (SEM) dengan software SmartPLS. Pada metode ini, teknik analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1.   Analisis Model Pengukuran

2.   Analisis Model Struktural

Analisis model pengukuran digunakan untuk melihat validitas dan reliabilitas masing-masing variabel. Jariyapan et al., (2022) melakukan evaluasi dengan menggunakan model pengukuran, dengan menggunakan analisis validitas dan reliabilitas. Dalam penelitiannya, ia juga menjelaskan ada empat kriteria yang digunakan untuk menganalisis model pengukuran: reliabilitas ukuran, validitas diskriminan, validitas konvergensi, dan analisis fit model.

Arias-Oliva et al., (2019) menjelaskan bahwa model penjelas yang diusulkan untuk niat menggunakan cryptocurrency adalah menghitung R2, Q2, koefisien jalur, dan estimasi tingkat signifikansi. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian ini juga menggunakan analisis yang sama untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi niat memilih cryptocurrency sebagai pilihan investasi.

Hasil dan Pembahasan

Responden dalam peneltian ini merupakan masyarakat Indonesia yang memenuhi kriteria penelitian. Dalam peneltian ini, pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Pengumpulan sampel didapatkan dari kuisioner yang disebarkan melalui google form dengan kriteria responden merupakan Generasi Millenial dan Generasi� Z yang berdomisili di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Berikut disajikan hasil pengumpulan data yang telah dilakukan:

 

Table 1

Hasil Penjaringan Sampel

Keterangan

Jumlah

Kuisioner yang diterima

471

Responden yang bukan Generasi Millenial dan Generasi Z

(5)

Responden yang tidak berdomisili di Pulau Sumatera dan Jawa

(30)

Kuisioner yang sesuai kriteria

436

 

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini sampel kuisioner yang sesuai kriteria dan dapat dianalisis berjumlah 436 data responden setelah peniadaan 35 data responden yang tidak sesuai kriteria.

Model analisis PLS-SEM digunakan untuk analisis data yang dikumpulkan dari sampel. (Hair, Risher, Sarstedt, & Ringle, 2019) menyarankan bahwa untuk SEM, ukuran sampel minimum harus sekitar 200 responden. Sehingga penelitian ini menggunakan SEM karena data yang diperoleh adalah sebanyak 436 responden. Berikut skema model dari variable dalam penelitian ini:

Picture

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 1

Skema Model SEM-PLS

 

 

Berikut hasil analisis model pengukuran pada penelitian ini:

 

Tabel 2

Hasil Analisis Model Pengukuran

Indikator

Loading Factors

Composite Realibility

Cronbach's Alpha

AVE

Niat

 

0,899

0,898

0,766

N1

0,895

 

 

 

N2

0,885

 

 

 

N3

0,869

 

 

 

N4

0,852

 

 

 

Performance Expectacy

 

0,849

0,849

0,768

EK1

0,867

 

 

 

EK2

0,898

 

 

 

EK3

0,863

 

 

 

Effort Expectacy

 

0,883

0,849

0,737

EU1

0,856

 

 

 

EU2

0,858

 

 

 

EU3

0,875

 

 

 

EU4

0,843

 

 

 

Social Influence

 

0,836

0,836

0,67

SI1

0,818

 

 

 

SI2

0,812

 

 

 

SI3

0,825

 

 

 

SI4

0,820

 

 

 

Facilitating Conditions

 

0,835

0,834

0,668

FC1

0,826

 

 

 

FC2

0,820

 

 

 

FC3

0,824

 

 

 

FC4

0,798

 

 

 

Literasi Keuangan

 

0,915

0,913

0,59

LK1

0,763

 

 

 

LK2

0,780

 

 

 

LK3

0,755

 

 

 

LK4

0,780

 

 

 

LK5

0,791

 

 

 

LK6

0,751

 

 

 

LK7

0,771

 

 

 

LK8

0,792

 

 

 

LK9

0,726

 

 

 

Literasi Keuangan Digital

 

0,878

0,876

0,575

LKD10

0,737

 

 

 

LKD11

0,721

 

 

 

LKD2

0,791

 

 

 

LKD5

0,771

 

 

 

LKD7

0,711

 

 

 

LKD8

0,800

 

 

 

LKD9

0,771

 

 

 

 

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa semua instrumen dari masing-masing indikator sudah memiliki nilai outer loading di atas 0,7. Selain itu, nilai AVE semua indikator juga memiliki nilai di atas 0,5. Semua indikator untuk masing-masing indikator memiliki skor Cronbach alpha di atas 0,6 dan skor kepercayaan gabungan di atas 0,7. Artinya semua indikator valid, reliabel dan dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya. Berikut adalah hasil analisis hipotesis dalam penelitian ini:

 

Tabel 3

Hasil Analisis Hipotesis

Hipotesis

Path Relation

Original sample (O)

T statistics (|O/STDEV|)

P values

Keterangan

H1

Perfomace Expectacy � Niat

0,369

7,755

0,000

Signifikan

H2

Effort Expectacy � Niat

0,183

3,780

0,000

Signifikan

H3

Social Influence � Niat

0,183

3,731

0,000

Signifikan

H4

Facilitaticng Condition � Niat

0,156

2,891

0,004

Signifikan

 

Hanseler et al., (2017) menjelaskan bahwa analisis bootstrapping memungkinkan pengujian statistik hipotesis dimana nilai original sampel menggambarkan pendekatan dari distribusi sampling. Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa nilai original sampel pada masing�masing variable memiliki angka yang positif. Hal ini berarti bahwa variable perfomace expectacy, effort expectacy, social influuece, dan facilitating condition memiliki arah hubungan yang positif terhadap variable niat.

Selain itu, dalam analisis hipotesis penting untuk melihat nilai dari T-statistic dan p-value. Jariyapan et al (2021) menjelaskan bahwa untuk menentukan signifikansi dari hipotesis yang dibangun, hipotesis tersebut harus memiliki nilai p-value < 0,05 dan T-statistik > 1,96.� (Hair et al., 2019) juga menjelaskan bahwa nilai p-value dan T- statistic akan menunjukan hubungan signifikansi antar variable. Berdasarkan table diatas menunjukan bahwa semua hipotesis diterima. Hal ini dikarenakan masing � masing hipotesis menunjukan nilai p-value < 0,05 dan T-statistik > 1,96.

Selanjutnya analisis untuk hipotesis dengan menggunakan variable moderasi juga dilakukan dengan pengujian yang sama. Berikut merupakan hasil analisis hipotesis dengan variable moderasi dalam penelitian ini:

 

Tabel 4

Hasil Analisis Hipotesis Variabel Moderasi

Hipotesis

Path Relation

Original sample (O)

T statistics (|O/STDEV|)

P values

Keterangan

H5a

Literasi Keuangan x Perfomace Expectacy�Niat

-0,033

0,420

0,675

Tidak Signifikan

H5b

Literasi Keuangan x Effort Expectacy�Niat

0,076

0,978

0,328

Tidak Signifikan

H5c

Literasi Keuangan x Social Influence�Niat

-0,024

0,360

0,719

Tidak Signifikan

H5d

Literasi Keuangan x Facilitaticng Condition�Niat

0,032

0,404

0,686

Tidak Signifikan

H6a

Literasi Keuangan Digital x Perfomace Expectacy�Niat

0,029

0,387

0,699

Tidak Signifikan

H6b

Literasi Keuangan Digital x Social Influence�Niat

0,042

0,741

0,459

Tidak Signifikan

H6c

Literasi Keuangan Digital x Effort Expectacy�Niat

-0,036

0,628

0,530

Tidak Signifikan

H6d

Literasi Keuangan Digital x Facilitaticng Condition�Niat

-0,060

0,853

0,394

Tidak Signifikan

 

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa masing � masing variable memiliki efek moderasi yang berbeda. Hasil tersebut menunjukan bahwa literasi keuangan hanya memiliki arah hubungan yang positif pada variabel effort expectacy dan facilitating condition. Berbeda dengan literasi keuangan digital yang hanya memiliki arah hubungan yang positif pada variabel perfomace expectacy dan effort expectacy.

Dilihat dari signifikansinya, semua hipotesis dengan variabel moderasi menunjukan hubungan yang tidak signifikan karena memiliki nilai p-value > 0,05 dan T-statistik < 1,96. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua hipotesis dari efek moderasi ini ditolak.

 

Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi niat menggunakan cryptocurrency sebagai pilihan investasi di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui apakah literasi keuangan dan literasi keuangan digital memoderasi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi niat masyarakat dalam memilih investasi cryptocurrency sebagai pilihan investasi.

Berdasarkan analisis yang dilakukan dalam berbagai pengujian dengan SmartPLS 4.0, ekspektasi kinerja, ekspektasi upaya, dampak sosial, dan kondisi yang memfasilitasi merupakan faktor penting yang memengaruhi niat untuk menggunakan cryptocurrency sebagai opsi investasi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa literasi keuangan dan literasi keuangan digital tidak signifikan dalam memoderasi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi niat masyarakat dalam memilih investasi cryptocurrency sebagai pilihan investasi.

Temuan dari investigasi ini menawarkan wawasan yang dapat digunakan pengembang cryptocurrency untuk memanfaatkan fitur teknologi untuk merangsang penggunaan cryptocurrency di antara individu di negara berkembang seperti Indonesia dengan membuat cryptocurrency lebih bermanfaat, mudah digunakan, menyenangkan, dan aman. Pemerintah Indonesia telah mengakui cryptocurrency sebagai komoditas untuk investasi, sehingga perlu dikembangkan strategi kepada masyarakat tentang manfaat cryptocurrency guna meningkatkan penggunaan cryptocurrency sebagai alternatif sarana investasi.

Penyebaran kuesioner kepada seluruh Milenial dan Generasi Z di Indonesia memiliki akses yang terbatas untuk mengumpulkan responden dari kota lain dan waktu pengumpulan data yang terbatas. Pengujian terkait literasi keuangan dan literasi keuangan digital yang memoderasi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi niat masyarakat dalam memilih investasi cryptocurrency sebagai pilihan investasi masih jarang dilakukan. Sehingga penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang masih memiliki beberapa referensi.

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas cakupan pengumpulan data responden dan menambah periode pengamatan. Selain itu, update terkait topik ini dapat dilakukan dengan melihat perilaku pasca adopsi pengguna cryptocurrency untuk mengungkap faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan cryptocurrency secara terus menerus. Penelitian selanjutnya dapat menambah konstruk yang dapat dipertimbangkan dengan mengadopsi indikator variabel yang lebih tepat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

Almeida, Jos�, & Gon�alves, Tiago Cruz. (2023). A systematic literature review of investor behavior in the cryptocurrency markets. Journal of Behavioral and Experimental Finance, 100785.

 

Alomari, Ali S. A., & Abdullah, Nasuha L. (2023). Factors influencing the behavioral intention to use Cryptocurrency among Saudi Arabian public university students: Moderating role of financial literacy. Cogent Business & Management, 10(1). https://doi.org/10.1080/23311975.2023.2178092

 

Alshater, Muneer M., Saba, Irum, Supriani, Indri, & Rabbani, Mustafa Raza. (2022, September). Fintech in islamic finance literature: A review. Heliyon, Vol. 8. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2022.e10385

 

Echchabi, Abdelghani, Aziz, Hassanuddeen Abd, & Tanas, Islam Nazier. (2021). Determinants of investment in cryptocurrencies: The case of Morocco (Vol. 1).

 

Fujiki, Hiroshi. (2020). Who adopts crypto assets in Japan? Evidence from the 2019 financial literacy survey. Journal of the Japanese and International Economies, 58. https://doi.org/10.1016/j.jjie.2020.101107

 

Giudici, Giancarlo, Milne, Alistair, & Vinogradov, Dmitri. (2020, March). Cryptocurrencies: market analysis and perspectives. Journal of Industrial and Business Economics, Vol. 47. https://doi.org/10.1007/s40812-019-00138-6

 

Hair, Joseph F., Risher, Jeffrey J., Sarstedt, Marko, & Ringle, Christian M. (2019). When to use and how to report the results of PLS-SEM. European Business Review.

 

Hasan, Saher Zeast, Ayub, Huma, Ellahi, Abida, & Saleem, Mahnoor. (2022). A Moderated Mediation Model of Factors Influencing Intention to Adopt Cryptocurrency among University Students. Human Behavior and Emerging Technologies, 2022, 1�14. https://doi.org/10.1155/2022/9718920

 

Kass-Hanna, Josephine, Lyons, Angela C., & Liu, Fan. (2022). Building financial resilience through financial and digital literacy in South Asia and Sub-Saharan Africa. Emerging Markets Review, 51. https://doi.org/10.1016/j.ememar.2021.100846

 

Kučera, Jiř�, & Andel�k, Tom�. (2021). A historical excursion through the development of cryptocurrencies in the world. Littera Scripta, 14(1). https://doi.org/10.36708/Littera_Scripta2021/1/7

 

Miciuła, Ireneusz, & Kazojć, Katarzyna. (2019). The global development of cryptocurrencies. Prace Naukowe Uniwersytetu Ekonomicznego We Wrocławiu, 63(2), 183�196. https://doi.org/10.15611/pn.2019.2.16

 

Morris, Venkatesh. (2003). Davis, & Davis.(2003). User acceptance of information technology: Toward a unified view. MIS Quarterly, 27(3), 425�478.

 

Panos, Georgios A., Karkkainen, Tatja, & Atkinson, Adele. (2020). Financial literacy and attitudes to cryptocurrencies.

 

Setiawan, Maman, Effendi, Nury, Santoso, Teguh, Dewi, Vera Intanie, & Sapulette, Militcyano Samuel. (2022). Digital financial literacy, current behavior of saving and spending and its future foresight. Economics of Innovation and New Technology, 31(4), 320�338. https://doi.org/10.1080/10438599.2020.1799142

 

Stix, Helmut. (2019). Ownership and purchase intention of crypto-assets-survey results.

 

Copyright holder:

Delva Muharni, Rita Rahayu (2023)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: