Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 11, November
2022
THE EFFECT OF FIRM SIZE,
LIQUIDITY, LEVERAGE, PROFITABILITY, AND BONDS RATING ON YIELD TO MATURITY FINANCIAL
CORPORATE BONDS LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE PERIOD
2019-2021�����������
Ahsanul
Imaduddin Untoro, Samuel Tarigan
Institut Teknologi Harapan Bangsa,
Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Studi ini menginvestigasi pengaruh ukuran perusahaan, likuiditas, leverage, profitabilitas, dan peringkat obligasi terhadap yield to maturity obligasi korporasi keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2019-2021. Analisis ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat hasil obligasi di pasar obligasi korporasi Indonesia. Dengan menggunakan sampel obligasi korporasi keuangan, berbagai teknik statistik seperti analisis regresi dan analisis korelasi digunakan untuk memeriksa hubungan antara faktor-faktor tersebut dan yield to maturity. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, likuiditas, leverage, profitabilitas, dan peringkat obligasi memiliki pengaruh signifikan terhadap yield to maturity obligasi korporasi keuangan. Temuan ini menunjukkan bahwa perusahaan yang lebih besar cenderung memiliki yield obligasi yang lebih rendah, menunjukkan persepsi risiko yang lebih rendah oleh investor. Likuiditas yang lebih tinggi juga terkait dengan yield obligasi yang lebih rendah, mengindikasikan bahwa obligasi yang lebih likuid dianggap kurang berisiko. Sebaliknya, leverage yang lebih tinggi dan profitabilitas yang lebih rendah terkait dengan yield obligasi yang lebih tinggi, menunjukkan peningkatan risiko dan tingkat pengembalian yang diharapkan yang lebih tinggi oleh investor. Selain itu, peringkat obligasi juga ditemukan memiliki dampak signifikan terhadap yield obligasi. Obligasi dengan peringkat lebih tinggi terkait dengan yield yang lebih rendah, menunjukkan bahwa investor menganggap obligasi berperingkat lebih tinggi sebagai kurang berisiko dan oleh karena itu menuntut tingkat pengembalian yang lebih rendah.
Kata kunci: ukuran perusahaan, likuiditas, leverage, profitabilitas, peringkat obligasi, yield to maturity.
Abstract
This study investigates the effect of company size, liquidity,
leverage, profitability, and bond ratings on the yield to maturity of financial
corporate bonds listed on the Indonesia Stock Exchange during the period
2019-2021. This analysis aims to provide insight into the factors influencing
bond yield rates in the Indonesian corporate bond market. Using a sample of
financial corporate bonds, various statistical techniques such as regression
analysis and correlation analysis are used to examine the relationship between
those factors and yield to maturity. The results showed that company size,
liquidity, leverage, profitability, and bond ratings have a significant
influence on the yield to maturity of financial corporate bonds. These findings
suggest that larger companies tend to have lower bond yields, indicating a
lower perception of risk by investors. Higher liquidity is also associated with
lower bond yields, indicating that more liquid bonds are considered less risky.
Conversely, higher leverage and lower profitability are associated with higher
bond yields, indicating increased risk and higher expected returns by
investors. In addition, bond ratings were also found to have a significant
impact on bond yields. Higher rated bonds are linked to lower yields,
suggesting that investors perceive higher-rated bonds as less risky and
therefore demand lower returns.
Keywords:
company size, liquidity,
leverage, profitability, bond rating, yield to maturity.
Pendahuluan
Meningkatnya
perekonomian Indonesia yang dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) sejak lima
tahun terakhir yang nilainya ditentukan oleh consumption, government spending,
net export-import, dan tak lepas juga dari kegiatan investasi. Namun,
dalam melakukan kegiatan investasi memerlukan dana, sehingga penerbitan obligasi
adalah alternatif bagi perusahaan swasta maupun pemerintah untuk mengumpulkan
dana dari masyarakat yang dapat digunakan untuk melakukan kegiatan investasi. PDB
adalah nilai pasar dari semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam
sebuah negara pada suatu periode (Mankiw, 2019).
Tabel
1
Perkembangan
PDB Indonesia dan Bonds Issuances (dalam triliun rupiah)
Tahun |
2017 |
2018 |
2019 |
2020 |
2021 |
GDP |
13.588,8 |
14.837,4 |
15.833,9 |
15.434,2 |
16.970,8 |
Bonds Issuances |
577,1 |
635,4 |
754,8 |
976,9 |
878,6 |
(Sumber: Badan Pusat
Statistik dan Indonesian Bonds Market Directory tahun 2021)
Untuk dapat
bersaing dan berkembang perusahaan perlu terus melakukan investasi dan
reinvestasi, dan karenanya memerlukan dana, dana tersebut antara lain dapat
diperoleh perusahaan dengan menerbitkan obligasi. Menurut Kieso et al. (2015)
terdapat beberapa keuntungan bagi perusahaan dalam menerbikan obligasi, antara
lain: kontrol dari pemegang saham tidak terpengaruh, penghematan pajak, dan
adanya peningkatan EPS (Earning per Share).
Hal utama yang
dipertimbangkan investor dalam melakukan investasi di pasar modal adalah
tingkat return yang diperoleh investor atas investasinya tersebut. Return
inilah yang menjadi indikator dalam meningkatkan kesejahteraan para investor,
termasuk para pemegang obligasi perusahaan karena dari return inilah
investor dapat menentukan nilai investasinya tersebut. Menurut Berk et al.
(2009) return obligasi dapat diperoleh dari dua sumber, yaitu penerimaan
coupon setiap periode, dan perbedaan harga pembelian dan nilai pokok
obligasi (premium).
Selain return investor juga harus
mempertimbangkan risiko (risk) yang
harus ditanggung investor atas investasinya. Menurut Brigham dan Houston
(2019) terdapat tiga risiko dalam berinvestasi obligasi, antara lain: interest
rate risk atau ketika suku bunga naik maka harga obligsi di pasar akan
turun, reinvestment risk atau investor harus menginvestasikan kembali
dananya pada tingkat yang lebih rendah dari sebelumnya, dan default risk atau
ketidakmampuan perusahaan untuk membayar baik coupon maupun pokok obligasi.
Return
yang diperoleh investor jika memegang obligasi sampai dengan akhir masa jatuh
temponya baik pengembalian pokok obligasi di akhir masa obligasi dan bunga (coupon)
yang diperoleh disetiap periodenya dapat disebut juga yield to maturity (YTM).
Menurut Brigham dan Houston (2019) yield to maturity
adalah tingkat pengembalian yang diperoleh dari obligasi jika dimiliki
sampai dengan jatuh tempo.
Menurut Nuratriningrum
(2021), firm size dapat digunakan untuk mewakili karakteristik keuangan
perusahaan. Dalam Kieso et al. (2015), aset adalah sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan produksi
dan penjualan. Menurunnya risiko gagal bayar yang dinilai dengan banyaknya
total aset perusahaan, akan menurunkan expected
return terhadap obligasi perusahaan tersebut. Hasil penelitian
Nuratriningrum (2021) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh
negatif signifikan terhadap nilai Bonds YTM.
Menurut Sudana
dalam Kustyaningrum (2016), liquidity merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka
pendek. Dalam penelitian ini rasio liquidity diproksikan dengan Current
Ratio (CR). Menurut Kieso et al. (2015) CR digunakan
sebagai alat untuk mengevaluasi likuiditas perusahaan dan mengukur kemampuan
perusahaan melunasi utang jangka pendeknya. Selain membayar pokok utang di
akhir masa jatuh temponya perusahaan juga wajib membayar coupon obligasi
setiap periodenya. Hasil penelitian Kustyaningrum (2016) menunjukkan bahwa liquidity
memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap nilai Bonds YTM.
Leverage
yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio merupakan indikator dari
struktur modal dan risiko finansial/keuangan yang merupakan rasio perbandingan
antara hutang dan modal sendiri dan perusahaan berusaha mencapai struktur modal
optimal (Yulianto dalam Dayanti, 2019). Menurut
Needles dan Powers (2011) DER adalah rasio yang menunjukkan proporsi
aset perusahaan yang dibiayai oleh kreditur dan proporsi yang dibiayai oleh
pemilik. Hasil penelitian Mointi (2014) menunjukkan bahwa leverage
memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai Bonds YTM.
Menurut
Kustyaningrum (2016) rasio profitability dapat mengukur
efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya
tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun
investasi. Menurut Yuliana (2011), ROA digunakan untuk mengukur
efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan perputaran
aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi ROA mencerminkan semakin besar
kemampuan perusahaan memperoleh laba dari kegiatan operasionalnya. Hasil
penelitian Faizah (2014) menunjukkan bahwa profitability memiliki
pengaruh negatif signifikan terhadap nilai Bonds YTM.
Peringkat
obligasi merupakan opini saat ini tentang kelayakan kredit dari obligor sehubungan
dengan kewajiban keuangan tertentu, kelas tertentu dari kewajiban keuangan,
atau program keuangan tertentu
(www.pefindo.com).
�Menurut
Fauzan (2020), bonds rating sangat berguna bagi calon investor yang akan
menanamkan modalnya dalam bentuk obligasi karena dengan melihat peringkat ini
investor dapat mengetahui kemungkinan return yang akan diperoleh dan risiko
yang harus ditanggungnya.
Menurut Gitman
dalam Putri (2020), bonds rating penting karena dapat memberikan
pernyataan informatif dan memberikan sinyal tentang kemungkinan gagal bayar
utang perusahaan. Hasil penelitian Putri (2020) menunjukkan bahwa bonds
rating memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap nilai Bonds YTM.
Penelitian ini
dilakukan terhadap perusahaan keuangan yang terdaftar dalam Bursa Efek
Indonesia dan obligasinya terdaftar dalam Indonesian Bond Market
Directory (IBMD) selama tahun 2019 sampai dengan tahun 2021, serta
menerbitkan laporan keuangan lengkap yang diaudit per 31 Desember 2019, 31
Desember 2020, dan 31 Desember 2021. Variabel dependen yang diteliti adalah yield
to maturity (YTM), sedangkan variable independen yang diteliti adalah firm
size yang diproksikan oleh total aset, liquidity yang diproksikan
dengan current ratio (CR), leverage yang diproksikan oleh debt
to equity ratio (DER), profitability yang diproksikan oleh return
on asset (ROA), dan bonds rating.����������
Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah: (1) Memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh negatif firm
size terhadap (yield to maturity) YTM Obligasi, (2) Memperoleh bukti
empiris mengenai pengaruh negatif liquidity terhadap (yield to
maturity) YTM Obligasi, (3) Memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh positif
leverage terhadap (yield to maturity) YTM Obligasi, (4) Memperoleh
bukti empiris mengenai pengaruh negatif profitability terhadap (yield
to maturity) YTM Obligasi, (5) Memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh negatif
bonds rating terhadap (yield to maturity) YTM Obligasi.
Sedangkan manfaat penelitian
diharapkan dapat membantu investor menentukan nilai wajar obligasi atau yield
to maturity (YTM) dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang selama
ini terabaikan, misalnya: firm size, liquidity, leverage, profitability, dan
bonds rating. Selain itu, investor dapat lebih cermat dalam memilih investasinya
pada obligasi sehingga investor tidak membeli obligasi pada kondisi overpriced.
Metode
Penelitian
Objek penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan keuangan yang obligasinya
tercatat dalam Indonesia Bond Market Directory pada tahun 2019-2021 dan terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2019-2021, serta telah diperingkat
oleh lembaga pemeringkat Indonesia yaitu PT PEFINDO (Pemeringkat Efek
Indonesia) pada tahun 2019-2021. Penelitian dilakukan
dengan data yang tersaji dalam laporan keuangan perusahaan terkait. Laporan
keuangan yang diteliti adalah laporan keuangan perusahaan keuangan yang telah go public untuk periode tahun 2019,
2020, dan 2021 yang telah diaudit.
Penelitian ini
merupakan jenis penelitian causal study.
Sekaran (2013) menjelaskan bahwa causal study
adalah a study in which the researcher
wants to delineate the cause of one or more problems. Jadi causal study merupakan sebuah study yang peneliti ingin menggambarkan
penyebab dari satu atau lebih masalah. Dapat disimpulkan bahwa causal study merupakan penelitian yang menghubungkan sebab akibat (adanya
hubungan yang signifikan atau tidak) antara dua variabel atau lebih. Masalah
yang diteliti adalah melihat variabel dependen yang merupakan yield to maturity
(YTM) obligasi yang dipengaruhi oleh variabel independen yang merupakan firm
size, liquidity, leverage, profitability, dan bonds rating.
Pengujian terhadap
hipotesis dilakukan secara multivariate dengan menggunakan uji regresi linier
berganda, Menurut Gujarati (2003) dalam Ghozali (2012), analisis regresi adalah
studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau
lebih variabel independen (variabel bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi
dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen
berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Analisis regresi
berfungsi untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas terhadap
variabel terikat secara parsial (individu) maupun secara simultan (bersamaan).
Rumus persamaan
regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
YTM = α + β1FS + β2CR + β3DER + β4ROA + β5BR + e
Keterangan:
YTM �������������������������������������� : Prediksi Yield to
Maturity
�������������������������������������������� :
Konstanta
β1,
β 2, β 3, β 4, β 5,
β 6, β 7������������� :
Koefisien regresi
FS��������������������������������������������������������� :
Firm Size
CR�������������������������������������������������������� :
Current Ratio
DER������������������������������������ ����������� : Debt to Equity Ratio
ROA���������������������������������������������������� :
Return on Asset
BR�������������������������������������������������������� :
Bonds Rating
e���������� ����������������������������������� : Standard
error
Terdapat dua jenis variabel penelitian ini, yaitu
variabel dependen (Y) dan variabel independen (X). Pengertian variabel dependen
menurut Sekaran (2013) adalah variabel yang menjadi
sasaran utama dalam penelitian. Variabel independen menurut Sekaran (2013) adalah variabel yang mempengaruhi variabel
dependen baik secara positif maupun negatif.
Variabel dependen
yang diteliti dalam penelitian ini adalah yield to maturity (YTM)
obligasi. Menurut Brigham dan Houston
(2019) yield to maturity adalah tingkat pengembalian yang diperoleh dari
obligasi jika dimiliki sampai dengan jatuh tempo. Rumus yang digunakan untuk
menghitung yield to maturity dalam penelitian ini sesuai dengan penelitian
Indarsih (2013) yang dikembangkan dengan menggunakan metode Equation
Approximation, yaitu:
Keterangan:
YTM����������������������� :
Yield to Maturity
Ci��������������������������� : coupon obligasi
Pp�������������������������� : face value
P���������������������������� : par value
n���������������������������� : amount of period until maturity
Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Sekaran (2013) data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti namun
sebelumnya telah diolah terlebih dahulu oleh pihak lain. Data yang dibutuhkan
dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh
auditor independen untuk periode 2019-2021 dan daftar peringkat obligasi perusahaan yang di
terbitkan oleh PT PEFINDO tahun 2019 sampai dengan tahun 2022. Data sekunder
berupa laporan keuangan yang diperoleh dari www.idx.co.id
yang merupakan situs resmi Bursa Efek Indonesia dan daftar peringkat obligasi
perusahaan yang diperoleh dari www.pefindo.com
yang merupakan situs resmi PT PEFINDO.
Teknik pengumpulan data yang
akan dipakai dalam penelitian ini adalah data mixed atau data panel,
dimana penelitian ini akan mengambil data dari beberapa perusahaan dengan
rentang waktu penelitian dari 2019 sampai dengan 2021.
Populasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah seluruh perusahaan keuangan go public yang menerbitkan obligasi dan
diperingkat oleh PT PEFINDO pada tahun 2019, 2020, dan 2021, serta terdaftar di
Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2019 hingga 2021, yakni sejumlah 20 perusahaan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini adalah purposive
sampling. Purposive sampling terbatas dengan spesifik jenis orang yang dapat memberikan
informasi yang diinginkan, baik karena mereka satu-satunya yang
memilikinya, atau sesuai dengan beberapa kriteria yang ditetapkan oleh peneliti (Sekaran, 2013).
Hasil
dan Pembahasan
Objek
yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang telah
diperingkat oleh lembaga pemeringkat Indonesia yaitu PT PEFINDO (Pemeringkat
Efek Indonesia) pada tahun 2019-2021, serta terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada tahun 2019-2021. Jumlah seluruh perusahaan perbankan yang
diperingkat oleh PT PEFINDO selama 2019-2021 secara berturut-turut adalah 30
perusahaan. Dari 30 perusahaan, terdapat 10 perusahaan yang tidak terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Secara keseluruhan terdapat 20 perusahaan yang
diperingkat oleh PT PEFINDO dan terdaftar di BEI yang menerbitkan laporan
keuangan dengan mata uang Rupiah dan telah diaudit oleh auditor independen pada
periode per 31 Desember untuk tahun 2019-2021.
Dari
jumlah tersebut, terdapat 6 perusahaan yang obligasinya tidak secara
berturut-turut pada periode 2019-2021 masuk kedalam Indonesian Bond Market
Directory (IBMD). Dari 14 perusahaan tersebut terdapat 2 perusahaan
yang tidak dapat digunakan karena tidak menyajikan current assets dan current
liabilities secara rinci sesuai dengan tanggal jatuh tempo sehingga tidak
dapat digunakan, yaitu Bank Permata, Tbk dan Bank Victoria International, Tbk.
Jadi perusahaan yang memenuhi kriteria pengambilan sampel ini berjumlah 12
perusahaan. Berdasarkan jumlah perusahaan dan lama periode, banyaknya observasi
dalam penelitian ini adalah 36 perusahaan. Untuk sampel perusahaan yang diambil
dalam penelitian dapat dilihat pada lampiran 1.
Tabel
1
Rincian
Pengambilan Sampel Penelitian
No. |
Kriteria
Sampel |
Jumlah
Perusahaan |
1. |
Perusahaan perbankan yang terdaftar
dalam peringkat obligasi PT PEFINDO pada tahun 2019-2021. |
30 perusahaan |
2. |
Perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2019-2021. |
20 perusahaan |
3. |
Menerbitkan laporan
keuangan dengan mata uang Rupiah dan telah diaudit oleh auditor independen
pada periode per 31 Desember untuk tahun 2019-2021. |
20 perusahaan |
4. |
Perusahaan keuangan
yang obligasinya terdaftar di Indonesian
Bond Market Directory (IBMD) pada periode 2019-2021. |
14
perusahaan |
5. |
Perusahaan
mengelompokkan assets dan liabilities sesuai dengan SAK (current assets dan current liabilities) |
12
perusahaan |
|
Jumlah perusahaan yang menjadi sampel penelitian. |
12 perusahaan |
Statistik
deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi untuk variabel, firm size,
liquidity, leverage, profitability, dan bonds rating.
Berikut ini merupakan hasil uji statistik deskriptif:
Tabel
2
Hasil
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics |
||||||
|
N |
Range |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std. Deviation |
TA |
36 |
4.51102 |
30.57333 |
35.08436 |
33.32121 |
1.24167 |
CR |
36 |
.89499 |
.18980 |
1.08479 |
.61100 |
.21510 |
DER |
36 |
13.85983 |
3.21158 |
17.07140 |
7.08130 |
3.35039 |
ROA |
36 |
.03235 |
.00042 |
.032767 |
.012394 |
.008267 |
BR |
36 |
3 |
4 |
7 |
6.25 |
1.105 |
Valid N
(listwise) |
36 |
|
|
|
|
|
Berdasarkan
hasil statistik deskriptif yang terdapat pada Tabel 4.2, variabel Total
Assets (TA) memiliki nilai minimum sebesar 30,57333 (Bank Capital
Indonesia Tbk., 2019) atau sebesar Rp 18.959.622.000.000 dan nilai maksimum
sebesar 35,08436 (Bank Mandiri (Persero), Tbk., 2021) atau sebesar Rp 1.725.611.128.000.000,
sedangkan selisih antara nilai minimum dan maksimumnya sebesar 4,51102 dan
nilai rata-rata (Mean) dari variabel ini adalah 33,32121. Kemudian nilai
standar deviasi untuk variabel ini adalah sebesar 1,24167.
Untuk
variabel Current Ratio (CR) memiliki nilai minimum sebesar 0,18980
(Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk., 2019) dan nilai maksimum sebesar 1,08479
(Bank Mayapada Internasional, Tbk., 2019), sedangkan selisih antara nilai
minimum dan maksimumnya sebesar 0,89499 dan nilai rata-rata (Mean) dari
variabel ini adalah 0,61100. Kemudian nilai standar deviasi untuk variabel ini
adalah sebesar 0,21510.
Untuk variabel Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai minimum
sebesar 3,21158 (Bank Pan Indonesia, Tbk., 2021) dan nilai maksimum sebesar 17,07140
(Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk., 2020), sedangkan selisih antara nilai
minimum dan maksimumnya sebesar 13,85983 dan nilai rata-rata (Mean) dari
variabel ini adalah 7,08130. Kemudian nilai standar deviasi untuk variabel ini
adalah sebesar 3,35039.
Untuk variabel Return on Assets (ROA) memiliki nilai minimum sebesar 0,00042
(Bank Mayapada Internasional, Tbk., 2021) dan nilai maksimum sebesar 0,03277 (Bank
Central Asia, Tbk., 2019), sedangkan selisih antara nilai minimum dan
maksimumnya sebesar 0,03235 dan nilai rata-rata (Mean) dari variabel ini adalah
0,01239. Kemudian nilai standar deviasi untuk variabel ini adalah sebesar 0,00826.
Untuk variabel Bonds Rating (BR) memiliki nilai minimum sebesar 4 dan
nilai maksimum sebesar 7, selisih antara nilai minimum dan maksimumnya sebesar 3
dan nilai rata-rata (Mean) dari variabel ini adalah 6,25. Kemudian nilai
standar deviasi untuk variabel ini adalah sebesar 1,105.
Hasil
uji linearitas adalah sebagai berikut:
Gambar 1
Uji Linearitas Total Asset dengan Yield to
Maturity
Gambar 2
Uji Linearitas Current Ratio dengan Yield to
Maturity
Gambar 3
Uji Linearitas Debt to Equity Ratio dengan Yield
to Maturity
Gambar 4
Uji Linearitas Return on Asset dengan Yield
to Maturity
Gambar 5
Uji Linearitas Bonds Rating dengan Yield to
Maturity
Berikut merupakan hasil uji normalitas menggunakan histogram:
Gambar 6
Uji Normalitas Menggunakan Histogram
Tabel
3
Hasil
Statistik Deskriptif Nilai Residual
Residuals Statisticsa |
|||||
|
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std.
Deviation |
N |
Predicted
Value |
0.05504 |
0.12568 |
0.07893 |
0.02105 |
36 |
Residual |
-.02591 |
0.01483 |
0.00000 |
0.01009 |
36 |
Std. Predicted
Value |
-1.135 |
2.221 |
.000 |
1.000 |
36 |
Std. Residual |
-2.377 |
1.361 |
.000 |
.926 |
36 |
a. Dependent
Variable: YTM |
Hasil
uji normalitas data dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov
Test dan Shapiro-Wilk Test adalah sebagai
berikut:
Tabel 4
Uji Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk
Tests of Normality |
||||||
|
Kolmogorov-Smirnova |
Shapiro-Wilk |
||||
Statistic |
df |
Sig. |
Statistic |
df |
Sig. |
|
Standardized
Residual |
.135 |
36 |
.098 |
.935 |
36 |
.036 |
a. Lilliefors
Significance Correction |
Hasil pengujian One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
yang ditampilkan pada Tabel 4, menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,135 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,098.
Melalui hasil pengujian ini, dapat dinyatakan bahwa residual
dari regresi telah terdistribusi secara normal dengan nilai signifikansi dari
hasil pengujian tersebut lebih besar dari 0,05 dan dengan mean sebesar
0,0000 seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3. Namun, dengan pengujian Shapiro-Wilk
menunjukkan nilai signifikansi kurang dari 0,05.
Berikut ini merupakan hasil uji homoskedastisitas:
Gambar 7
Hasil Uji Homoskedastisitas
Uji homoskedastisitas bertujuan menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Hasil uji homoskedastisitas yang
ditunjukkan melalui grafik Scatterplot pada Gambar 5, dapat dilihat bahwa
titik-titik pada grafik Scatterplot menyebar secara acak dan tidak membentuk
suatu pola tertentu secara teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), serta
titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 dan sumbu Y. Dari hal
tersebut, dapat dinyatakan bahwa terjadi homoskedastisitas pada model regresi.
Selain menggunakan grafik Scatterplot, uji
homoskedastisitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan metode Breusch Pagan,
yaitu dengan melakukan regresi antara kuadrat residual hasil regresi dengan
seluruh variabel independen. Berikut merupakan hasil uji homoskedastisitas
menggunakan metode Breusch Pagan:
Tabel
5
Uji
Breusch Pagan
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum
of Squares |
df |
Mean
Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
.000 |
5 |
.000 |
.631 |
.677b |
Residual |
.000 |
30 |
.000 |
|
|
|
Total |
.000 |
35 |
|
|
|
|
a. Dependent
Variable: SQ_RESID |
||||||
b. Predictors:
(Constant), BR, CR, DER, ROA, TA |
Pada Tabel 5 menunjukkan bahwa tingkat
signifikansi regresi sebesar 0.677 atau lebih dari 0.05 yang artinya variabel
independen tidak dapat memprediksi residual hasil regresi
sehingga dapat dinyatakan bahwa data homoskedastisitas.
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
antara variabel independen. Berikut ini merupakan hasil Multikolinearitas:
Tabel 6
Hasil Uji Multikolinearitas
Model |
Collinearity Statistics |
||
Tolerance |
VIF |
||
1 |
(Constant) |
|
|
TA |
.296 |
3.374 |
|
CR |
.454 |
2.203 |
|
DER |
.549 |
1.821 |
|
ROA |
.422 |
2.369 |
|
BR |
.333 |
3.002 |
Berdasarkan hasil uji Multikolinearitas
yang ditunjukkan pada Tabel 4, terlihat bahwa seluruh variabel independen memiliki nilai Tolerance
yang lebih besar dari 0,1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) yang lebih kecil dari
10. Berdasarkan pengujian ini, dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi Multikolinearitas
antar variabel independen dari penelitian ini, yaitu antara firm size yang diproksikan dengan Total Assets, liquidity yang diproksikan
dengan Current Ratio, leverage yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio, profitability yang
diproksikan dengan Return on Assets, dan Bonds Rating dalam model regresi.
Analisis Koefisien
Determinasi, Berikut merupakan hasil uji
koefisien determinasi:
Tabel
7
Uji
Koefisien Determinasi
Model Summaryb |
||||
Model |
R |
R
Square |
Adjusted
R Square |
Std.
Error of the Estimate |
1 |
.902a |
.813 |
.782 |
.0108987706 |
a. Predictors:
(Constant), BR, CR, DER, ROA, TA |
||||
b. Dependent
Variable: YTM |
Berdasarkan Tabel 7, nilai
koefisien korelasi (R) dalam penelitian ini adalah sebesar 0,902 atau 90,2%.
Nilai ini menunjukkan bahwa korelasi antar variabel independen yaitu, Total
Assets (TA), Current Ratio (CR), Debt to Equity
Ratio (DER), Return on Assets (ROA), dan Bonds
Rating (BR) dengan variabel dependen yaitu Yield to Maturity
(YTM) dalam penelitian ini kuat karena nilai koefisien korelasi (R)
berada di atas 0,5. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,782 menunjukkan
bahwa variabel Total Assets (TA), Current Ratio (CR),
Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA),
dan Bonds Rating (BR) dapat menjelaskan Yield to Maturity
(YTM) sebesar 78,2% dan sisanya 21,8% dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak diujikan dalam penelitian ini.
Berikut
merupakan hasil uji statistik F:
Tabel
8
Uji
Statistik F
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum
of Squares |
df |
Mean
Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
.016 |
5 |
.003 |
26.113 |
.000b |
Residual |
.004 |
30 |
.000 |
|
|
|
Total |
.019 |
35 |
|
|
|
|
a. Dependent
Variable: YTM |
||||||
b. Predictors:
(Constant), BR, CR, DER, ROA, TA |
Berdasarkan Tabel 8, dapat
dilihat bahwa nilai F sebesar 26,113 dengan tingkat signifikansi di bawah 0,05,
yaitu sebesar 0,000 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi
variabel dependen (goodness of fit).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha6
diterima. Hal tersebut menjelaskan bahwa firm size yang diproksikan dengan Total Assets, liquidity yang diproksikan dengan Current Ratio, leverage yang
diproksikan dengan Debt to Equity Ratio,
profitability yang diproksikan dengan
Return on Assets, dan Bonds Rating secara simultan
memiliki pengaruh signifikan terhadap Yield
to Maturity (YTM).
Berikut
merupakan hasil uji statistik t:
Tabel
9
Uji Statistik t
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
.286 |
.090 |
|
3.186 |
.003 |
TA |
-.002 |
.003 |
-.121 |
-.832 |
.412 |
|
CR |
.002 |
.013 |
.016 |
.137 |
.892 |
|
DER |
-.001 |
.001 |
-.215 |
-2.018 |
.053 |
|
ROA |
.629 |
.343 |
.223 |
1.835 |
.076 |
|
BR |
-.021 |
.003 |
-.982 |
-7.180 |
.000 |
|
a. Dependent
Variable: YTM |
Berdasarkan
hasil uji statistik t untuk TA,
diperoleh nilai t sebesar -0,832 dengan tingkat signifikansi yang lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0,412. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Ha1 ditolak. Hal ini menjelaskan bahwa firm size
yang diproksikan dengan TA tidak memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap Yield to Maturity (YTM).
Berdasarkan
hasil uji statistik t untuk CR,
diperoleh nilai t sebesar 0,137 dengan tingkat signifikansi yang lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0,892. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Ha2 ditolak. Hal ini menjelaskan bahwa liquidity yang diproksikan dengan CR tidak memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap Yield to Maturity (YTM).
Berdasarkan
hasil uji statistik t untuk DER,
diperoleh nilai t sebesar -2.018 dengan tingkat signifikansi yang lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0,053. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Ha3 ditolak. Hal ini menjelaskan bahwa leverage yang diproksikan dengan DER tidak memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Yield to Maturity (YTM).
Berdasarkan
hasil uji statistik t untuk ROA,
diperoleh nilai t sebesar 1,835 dengan tingkat signifikansi yang lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0,076. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Ha4 ditolak. Hal ini menjelaskan bahwa profitability yang diproksikan dengan ROA tidak memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap Yield to Maturity (YTM).
YTM
= � 0,121 TA + 0,016 CR � 0,215 DER + 0,223 ROA � 0,982 BR
Keterangan:
YTM �������������������������������������� : Yield to Maturity
TA��������������������������������������������������������� :
(ln) Total Assets
CR�������������������������������������������������������� :
Current Ratio
DER������������������������������������ ����������� : Debt to Equity Ratio
ROA���������������������������������������������������� :
Return on Asset
BR�������������������������������������������������������� :
Bonds Rating
Berdasarkan
hasil uji statistik t yang telah dilakukan, nilai koefisien regresi untuk variabel
Total Assets (TA) adalah sebesar -0,121 yang berarti bahwa setiap kenaikan 1% (ln)
Total Assets akan menyebabkan penurunan yield to maturity obligasi sebesar 12,1%.
Berdasarkan hasil
uji statistik t yang telah dilakukan, nilai koefisien regresi untuk variabel Current
Ratio (CR) adalah sebesar 0,016 yang berarti bahwa setiap kenaikan 1% Current
Ratio (CR) akan menyebabkan kenaikan yield to maturity obligasi sebesar 1,6%.
Berdasarkan hasil
uji statistik t yang telah dilakukan, nilai koefisien regresi untuk variabel Debt
to Equity Ratio (DER) adalah sebesar -0,215 yang berarti bahwa setiap kenaikan
1% Debt to Equity Ratio (DER) akan menyebabkan penurunan yield to maturity
obligasi sebesar 21,5%.
Berdasarkan hasil
uji statistik t yang telah dilakukan, nilai koefisien regresi untuk variabel Return
on Assets (ROA) adalah sebesar 0,223 yang berarti bahwa setiap kenaikan 1% Return
on Assets (ROA) akan menyebabkan kenaikan yield to maturity obligasi sebesar 22,3%.
Berdasarkan hasil
uji statistik t yang telah dilakukan, nilai koefisien regresi untuk variabel Bonds
Rating (BR) adalah sebesar -0,982 yang berarti bahwa setiap
kenaikan 1% Bonds
Rating (BR) akan
menyebabkan penurunan yield to maturity
obligasi sebesar 98,2%.
Kesimpulan
Ha1
ditolak, artinya firm size yang
diproksikan dengan Total Assets tidak berpengaruh negatif signifikan
terhadap yield to maturity. Hal ini dibuktikan oleh nilai t sebesar -0,832
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,412 atau lebih besar dari 0,05. Hasil
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Nuratriningrum
(2021), yang menunjukkan bahwa firm
size tidak berpengaruh signifikan
terhadap yield to maturity obligasi perusahaan perbankan yang terdaftar
di BEI.
Ha2
ditolak, artinya liquidity yang
diproksikan dengan Current Ratio tidak berpengaruh negatif signifikan
terhadap yield to maturity. Hal ini dibuktikan oleh nilai t sebesar 0,137
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,892 atau lebih besar dari 0,05. Hasil penelitian
ini sejalan dengan hasil penelitian Indarsih
(2013), yang menunjukkan bahwa liquidity
tidak berpengaruh signifikan
terhadap yield to maturity obligasi perusahaan perbankan yang terdaftar
di BEI.
Ha3
ditolak, artinya leverage yang
diproksikan dengan Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh positif signifikan
terhadap yield to maturity. Hal ini dibuktikan oleh nilai t sebesar -2,018
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,053 atau lebih besar dari 0,05. Hasil
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Nuratriningrum
(2021), yang menunjukkan bahwa liquidity
tidak berpengaruh signifikan
terhadap yield to maturity obligasi perusahaan perbankan yang terdaftar
di BEI.
Ha4
ditolak, artinya profitability yang
diproksikan dengan Return on Assets
tidak berpengaruh negatif
signifikan terhadap yield to maturity. Hal ini dibuktikan oleh nilai t
sebesar 1,835 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,076 atau lebih besar dari
0,05. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Weniasti
(2019), yang menunjukkan bahwa profitability
tidak berpengaruh signifikan
terhadap yield to maturity obligasi perusahaan perbankan yang terdaftar
di BEI.
Ha5
diterima, artinya bonds rating berpengaruh negatif signifikan
terhadap yield to maturity. Hal ini dibuktikan oleh nilai t sebesar -7,180
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Hasil
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Weniasti
(2019), yang menunjukkan bahwa bonds
rating berpengaruh negatif signifikan
terhadap yield to maturity obligasi perusahaan perbankan yang terdaftar
di BEI.
Ha6
diterima, artinya firm size yang
diproksikan dengan total assets,
liquidity yang diproksikan dengan current
ratio, leverage yang diproksikan dengan debt
to equity ratio, profitability yang diproksikan dengan return on assets, dan bonds rating secara simultan memiliki pengaruh terhadap
yield to maturity obligasi. hal ini dibuktikan oleh nilai F sebesar 26,113 dengan tingkat
signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari 0,05.
BIBLIOGRAFI
Berk, Jonathan, Peter DeMarzo, dan Jarrad Harford. 2009. Fundamental of Corporate Finance,
International Financial Reporting Standards Edition. United
States: Pearson Education, Inc.
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2019. Fundamentals
of Financial Management, Fifteenth Edition. United States: Cengage
Learning, Inc.
Bursa
Efek Indonesia. 2022. Informasi Obligasi
Bagi Investor. http://www.idx.co.id.
Estiyanti,
Ni Made dan Yasa, Gerianta Wirawan. 2012. Pengaruh Faktor Keuangan dan Non
Keuangan Pada Peringkat Obligasi di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional
Akuntansi XV. Banjarmasin.
Ghozali,
Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Yogyakarta:
Universitas Diponegoro
Godfrey, Jayne, Allan Hodgson, Ann Tarca, Jane
Hamilton, dan Scott Holmes. 2010. Accounting
Theory, Seventh Editon. United States: John
Wiley & Sons, Inc.
Indarsih,
Nanik. 2013. Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Rating, Likuiditas, dan Maturitas
terhadap Yield to Maturity Obligasi. Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 1
Nomor 1, Januari 2013
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Paul
D. Kimmel. 2015.
Financial Accounting, IFRS Edition, Third Edition.
United
States: John Wiley & Sons, Inc.
Mankiw,
N. Gregory, Mark P. Taylor, dan Andrew Ashwin, 2019. Business Economics, Third
Edition. United Kingdom: Cengeage Learning EMEA.
Parrino, Robert, David S. Kidwell, Thomas W. Bates.
2012. Fundamental of Corporate Finance
Second Edition. United States: John
Wiley & Sons, Inc.
Pefindo.
2022. Indonesia Rating Highlight, Pefindo
Credit Rating, Metodologi Rating.
Ross, Stephen A., Randolph W. Westerfield, Bradford D.
Jordan, Joseph Lim, Ruth Tan. 2012. Fundamentals
of Corporate Finance. Singapore: McGrawHill
Companies,
Inc.
Sekaran,
Uma dan Bougie Roger. 2013. Research
Methods for Business: A Skill Building Approach, 6th Edition. United
Kingdom:� John Wiley & Sons, Inc.
Situmorang, Bornok. 2017. Pengaruh Peringkat Obligasi,
Debt to Equity Ratio, dan Ukuran Perusahaan terhadap Yield to
Maturity Obligasi Korporasi dengan Tingkat Suku Bunga SBI sebagai Variabel Moderating.
Jurnal Terapan Managemen dan Bisnis, Juni 2018, Hlm. 42-58
Subramanyam,
K.R., 2014. Finance Statement Analysis, Eleventh Edition. Singapore: Mc Graw
Hill Companies.
Sugiarto,
Agung. 2011. Analisa Pengaruh Beta, Size Perusahaan, DER, dan PBV
Ratio terhadap Return Saham. Jurnal Dinamika Akuntansi Vol. 3 No. 1,
Maret 2011, Hlm. 8-14
Weniasti, Ayudha dan Bambang Santoso Marsoem. 2019. The
Effect of Bonds Rating, Profitability, Leverage, and Firm Size on Yield to
Maturity Corporate Bonds. International Journal of Innovative Science and
Research Technology Volume 4, Issue 8, Agustus 2019, Hlm. 286-295
Yuliana, Rika, Agus Budiatmanto, Muhammad Agung
Prabowo, dan Taufik Arifin, 2011, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Prediksi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia, Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh 2011.
Copyright holder: Ahsanul
Imaduddin Untoro, Samuel Tarigan (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |