Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 10, Oktober 2022
PERILAKU
KOMUNIKASI PEMASARAN ONLINE OFFLINE MELALUI OMNICHANNEL DALAM MEMBANGUN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM)
Ralin
Khairunnisah, Isnawijayani, Ratu Mutialela Caropeboka, Rahma Santhi Zianaida
Pascasarjana
Ilmu Komunikasi Universitas Bina Darma Palembang, Indonesia
Email:� [email protected], [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Ekonomi
digital menjadi tantangan pemerintah untuk melakukan perubahan model bisnis
pada sektor usaha. Perubahan paradigma dan cara pandang di bidang pemasaran
dalam era globalisasi menjadi sebuah kewajiban pelaku bisnis. Metode omnichannel dapat menumbuhkan basis
pelanggan loyalitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati perilaku
komunikasi pemasaran online offline melalui omnichannel
dalam membangun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Metode penelitian yang
digunakan adalah kualitatif dengan jenis deskriptif. Pendekatan yang digunakan
menggunakan metode wawancara, observasi dan indepth
study (pendekatan mendalam). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sample. Hasil penelitian
menunjukkan perilaku komunikasi online offline melalui omnichannel dalam membangun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
adalah perilaku yang fokus pada pengalaman pelanggan dengan pengelolaan keputusan
pembelian. Perilaku tersebut meliputi gaya hidup, gengsi, dan penggunaan
konsumen. CV Khai Fazza Barokah memberikan konten tren dengan membawa karakter yang dapat di tracking melalui google
trends, trending topic twitter, instagram explore, dan tiktok fyp. Perilaku
yang diterapkan yaitu menempatkan calon konsumen sebagai teman untuk menjalin
komunikasi yang sinergis dengan tujuan membuat
loyalitas pelanggan meningkat.
Kata
kunci: perilaku komunikasi, omnichannel, UMKM.
Abstract
The digital economy is a challenge
for the government to make changes to business models in the business sector. Paradigm changes
and perspectives in the field of marketing in the era of globalization are
obligatory for business people. The omnichannel method can grow a loyal
customer base. This study aims to observe the behavior of online offline marketing
communications through omnichannel in building Micro, Small and Medium
Enterprises (MSMEs). The research method used is qualitative with descriptive
type. The approach used uses interviews, observation and in-depth study
(in-depth approach). The sampling technique used is a purposive sample. The
results of the study show that online offline communication behavior through
omnichannel in building Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) is a
behavior that focuses on customer experience by managing purchasing decisions.
Such behavior includes lifestyle, prestige, and consumer use. CV Khai Fazza
Barokah provides trending content with characters that can be tracked through
Google Trends, trending Twitter topics, Instagram Explore, and TikTok Fyp. The behavior
applied is to place potential customers as friends to establish synergistic
communication with the aim of increasing customer loyalty.
Keywords: communication behavior, omnichannel,
UMKM.
Pendahuluan
Perkembangan website, internet, dan sosial media dalam komunikasi di Indonesia
saat ini telah menjadi peluang lanjutan dalam perkembangan berbagai bisnis
dalam konteks ekonomi digital (Sutrisna, 2020). Alasan jejaring sosial
(social media) sangat tepat dijadikan
media arus utama dalam menjalankan bisnis adalah karakter dalam jangkauan yang
dimiliki pasar tanpa batas jarak dan waktu (Susanto, 2017). Selain itu juga
dapat menjalin hubungan baik dengan pelanggan. Keseluruhan informasi dapat
tersebar luas dengan cepat serta pelanggan begitu aktif memberikan feedback dan yang paling penting adalah
biaya yang dikeluarkan lebih murah (Reken et al., 2020).
Penetrasi penggunaan internet dan
perkembangan penggunaan sosial media telah mengubah model belanja orang
Indonesia untuk lebih sering berbelanja online melalui platform digital itu
sendiri yang saat ini lebih mudah (E-commerce)
(Rahayu & Syam, 2021). Hal ini
menjadikan Negara Indonesia sebagai pasar yang sangat menjanjikan untuk bisnis
baru sebagai pusat komersial dan pengembangan berkelanjutan, yang ditunjukkan
dengan perluasan dan masuknya arus modal dari luar negeri dengan kedatangan
banyak perusahaan rintisan (start-up)
yang melihat peluang saat ini. Konteks komunikasi dan channel yang dimiliki serta penciptaan
media penyampainya saat ini harus menjadi pengalaman (experience) yang
sama dan diartikan secara lengkap dalam penyampaiannya. Istilah yang saat ini
menggambarkan kondisi tersebut disebut sebagai kegiatan omnichannel (Kang, 2019).
Omnichannel
merupakan sebuah strategi pengembangan yang berawal dari strategi multichannel
(Wibowo, 2022).
Kemudian berkembang menjadi lebih luas lagi, hingga pada akhirnya penggunanya
mampu mengetahui sebuah perkembangan secara realtime
(Rengganawati & Taufik, 2020). Secara ringkas, omnichannel merupakan pendekatan
penjualan lintas channel atau multi saluran (Simatupang et al., 2021). Fokusnya memberikan
pengalaman pada pelanggan atau penggunanya tanpa dibatasi apapun perangkat yang
digunakannya, bahkan ketika dilakukan secara offline sekalipun (Ghazali, 2018). Strategi omnichannel berfokus pada pengalaman
pelanggan secara keseluruhan dan bukan pada apa yang terjadi pada individu dari
pelanggan yang terdapat di suatu saluran belanja dan terpisah dengan lainnya (Bleier et al., 2019).
CV. Khai Fazza Barokah adalah salah satu
toko yang menjual fashion muslim, terutama hijab dan jilbab. Dengan
mengutamakan desain gaya yang ringan dan penuh warna, CV Khai Fazza Barokah
dapat mempertegas kecantikan penggunanya yang ditargetkan kepada wanita berusia
18 tahun ke atas. CV. Khai Fazza Barokah adalah sebuah usaha rintisan atau yg
lebih umumnya saat ini disebut sebagai sebuah start-up. Melihat perkembangan paradigma di atas sebagai sebuah
tantangan dan kesempatan yang mengarahkan kehidupan usaha mikro kecil dan
menengah (SME�s) menuju arah yang lebih baik, CV Khai Fazza Barokah sebagai
salah satu contoh usaha rintisan yang mewakili UMKM dalam era digitalisasi
memegang prinsip digital marketing
sebagai arus utama sebuah campaign.
Melalui menggunakan omnichannel tentunya akan lebih banyak
peluang yang bisa membuat masyarakat mengenal produk dari sebuah UMKM karena
dipasarkan di banyak tempat. UMKM akan lebih
mudah memetakan kebutuhan konsumen secara spesifik, tanpa harus mempunyai
banyak perangkat untuk memantau komunikasi antar channel. Selain itu biaya
operasional juga lebih murah dan tidak perlu repot-repot memantau komunikasi
dengan konsumen di channel yang berbeda, melainkan dapat menggunakan satu dashboard
untuk berkomunikasi dengan praktis dari beragam channel.
Payne et al. (2017) menyatakan metode
omnichannel efektif sebagai bahan
untuk memasarkan produk di masyarakat dengan mengumpulkan dan menyatukan data pelanggan dari saluran dan
sistem yang berbeda seperti cookie, ID perangkat, keranjang belanja,
media sosial, milis, sistem Point-of-Sale (PoS), program loyalitas dan
rujukan. Wolny
& Charoensuksai (2019) mengadopsi pendekatan induktif yang memungkinkan
munculnya pola realistis terkait reaksi konsumen dari penerapan sistematika
ZMOT, webrooming dan showrooming yang menjadi pola pembeda dalam
pengambilan keputusan multichannel. Faradella
(2020) memaparkan eksistensi sebuah perusahaan merupakan hasil dari integrasi
aktivitas komunikasi pemasaran omnichannel dengan pemanfaatan model AISAS dalam
membangun brand engagement dengan konsumen milenial.
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati
perilaku komunikasi pemasaran online offline melalui omnichannel dalam membangun Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM). Melalui tujuan tersebut, penelitian ini diharapkan dapat
memberi manfaat berupa pandangan baru dari sudut pandang teoritis dalam
pengajaran dan pendekatan campaign
dan promosi di studi ilmu komunikasi, khususnya berkaitan dengan digital marketing dan distribusi channel serta karakteristik yang
dimiliki.
Metode
Penelitian
Penelitian menggunakan pendekatan
kualitatif dengan jenis deksriptif. Teknik sampling yang digunakan oleh
peneliti adalah purposive sample. Pemilihan
informan didasarkan pada pertimbangan bahwa informan dianggap paling mengetahui
mengenai permasalahan dan memiliki keterkaitan yang besar terhadap masalah yang
akan diteliti. Data dalam penelitian ini didapat dari sumber informan, yaitu
individu atau perseorangan yang berupa (a) catatan hasil wawancara; (b) hasil
observasi lapangan; dan (c) data-data mengenai informan. Adapun sumber data
primer diperoleh melalui informan sebanyak 5 orang yang disebutkan dalam tabel
berikut.
Tabel 1
Nama
Informan Penelitian
Sumber Informasi |
Jabatan |
Pengumpulan Data |
Informan
1 |
Owner |
Indepth Interview |
Informan
2 |
Bagian
Pemasaran |
Indepth Interview |
Informan
3 |
Bagian pelayanan |
Indepth Interview |
Informan
4 |
Konsumen |
Indepth Interview |
Informan
5 |
Konsumen |
Indepth Interview |
Penggunaan indepth interview bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang
kompleks yang sebagian besar berisi pendapat, sikap, dan pengalaman pribadi.
Cara yang digunakan agar terhindar dari kehilangan
informasi, yaitu dengan meminta izin kepada informan untuk menggunakan alat
perekam. Perilaku komunikasi pemasaran online offline
melalui omnichannel dalam membangun
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di CV. Khai Fazza Barokah yang akan diteliti
adalah sebagai berikut:
a. Perilaku komunikasi yang
fokus pada perilaku pengalaman pelanggan.
b. Perilaku dalam menggunakan data
sebagai penyusunan rencana pemasaran.
c. Perilaku sesuai
segmentasi prospek dan personalisasi alur bisnis.
d. Perilaku komunikasi
dengan penerapan context marketing/konteks yang relevan.
e. Pendekatan sosial media
melalui alat otomatisasi yang tepat.
f. Perilaku komunikasi yang
berpusat pada pelanggan/customer centric.
Teknik keabsahan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik triangulasi data dan teoritis. Melalui teknik ini
diharapkan data yang terkumpul memenuhi konstruk penarikan kesimpulan.
Kombinasi triangulasi ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan di lapangan,
sehingga didapatkan data yang valid dan layak untuk dimanfaatkan dalam proses
analisis data. Analisis data dalam penelitian ini bersifat induktif, yaitu
analisis berdasarkan data yang diperoleh. Analisis data dilakukan dengan versi
Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian
data, penarikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil
dan Pembahasan
A. Perilaku Komunikasi yang
Fokus pada Perilaku Pengalaman Pelanggan
Pengalaman
pelanggan (customer experience) merupakan interpretasi seorang konsumen
terhadap interaksi total konsumen tersebut dengan sebuah merek (Wolny & Charoensuksai, 2019).
CV. Khai Fazza Barokah berupaya membangun komunikasi sebagai bentuk pengalaman
yang baik dari pelanggan. Perilaku tersebut yakni dengan memiliki visi jelas,
mengetahui keinginan pelanggan, memberi service
terbaik, membangun hubungan emosional, dan menjalankan teknis dengan tepat.
Perilaku
komunikasi ini berkaitan dengan perkembangan globalisasi bagi pelaku bisnis.
Globalisasi menjadi sebuah tantangan bagi semua perusahaan yang ingin masuk ke
pasar global. Karena
dengan adanya globalisasi, perusahaan dituntut untuk menerapkan strategi
pemasaran global sehingga akan berdampak pada keunggulan bersaing di pasar
lokal, yaitu pasar tempat produk perusahaan dipasarkan. Namun demikian, setiap
usaha memiliki karakteristik yang beragam sehingga bisnis harus pula mengamati
permintaan pasar lokal terhadap produk yang dijual. Dengan adanya permintaan
yang memiliki karakteristik berbeda, maka penerapan strategi pemasaran global
yang sesuai dengan kondisi pasar diperlukan (Fill, 2009).
CV. Khai Fazza Barokah menyediakan
fasilitas potongan harga untuk pelanggan yang ikut bergabung dalam
livestreaming melalui sosial media. Adanya tren livestreaming mampu mengubah
penonton menjadi pembeli. Selain livestreaming, CV. Khai Fazza Barokah memiliki
fitur �See Now Buy Now�. Fitur tersebut, setiap konsumen bisa menonton tayangan
sambil langsung berbelanja produk-produk yang mereka inginkan di
aplikasi. CV. Khai Fazza Barokah dapat menjalin interaksi yang lebih erat
dengan basis konsumennya.
Perilaku komunikasi omnichannel
melalui livestreaming yang dilakukan CV. Khai Fazza Barokah
memungkinkan untuk berinteraksi langsung dengan para konsumen. Selain itu,
jika pembeli memiliki pertanyaan yang belum tercakup di deskripsi produk,
penjual juga bisa langsung memberikan jawaban. Hal ini dapat mengurangi komplain
dan ketidakpuasan konsumen secara signifikan.
Interaksi yang dihasilkan
adalah interaksi dua arah karena brand dapat lebih memahami preferensi, selera,
hingga tren yang sedang digemari oleh target yang akan memiliki kepercayaan dan
ketertarikan lebih tinggi untuk membeli. Pernyataan tersebut didukung
dengan Hickman & Sekhon (2020) yang mengemukakan bahwa di mana
interaksi yang dilakukan penjual dan pembeli mampu meningkatkan pengalaman
berbelanja konsumen.
Pengalaman ini dibangun oleh
pelanggan saat mereka melakukan interaksi sejak awal
dengan brand hingga pasca jual. Konsep pengalaman pelanggan merupakan
konsep di mana ketika konsumen membeli sebuah jasa, satu set aktivitas yang
tidak dapat dinyatakan secara jelas (Yrj�l�
et al., 2018). Tetapi ketika konsumen membeli
sebuah pengalaman, konsumen tersebut membayar untuk menghabiskan waktu untuk
sebuah kesempatan atau pengalaman yang tidak terlupakan
dan membuat suatu perusahaan dikenal dengan caranya yang berbeda.
B. Perilaku dalam Menggunakan Data
sebagai Penyusunan Rencana Pemasaran
Perilaku komunikasi omnichannel dapat
melalui penyusunan rencana pemasaran yang dilakukan oleh pihak toko yang bersangkutan.
Perilaku tersebut yaitu penjelasan serta pembagian tugas dan tanggung jawab
kegiatan pemasaran kepada pemilik, karyawan, dan pihak-pihak yang bersinggungan
(Beck
& Rygl, 2015). Komunikasi tersebut dilakukan
untuk membahas perencanaan pemasaran (Hidayat,
2020). Perencanaan pemasaran berfungsi
sebagai alat untuk mengkomunikasikan gambaran besar kegiatan penjualan
dan branding perusahaan. Strategi yang berisi
taktik secara tidak langsung akan menggambarkan nilai yang akan dibawa kepada
masyarakat secara keseluruhan (Hickman
et al., 2020).
Pernyataan di atas didukung
Faradella (2020) yang mengemukakan bahwa adanya perilaku dalam perencanaan
pemasaran, perusahaan dapat mengevaluasi apakah bisnis sudah memiliki nilai
yang membentuk ciri khas untuk bersaing dengan kompetitor lain. Langkah
komunikasi CV. Khai Fazza Barokah membangun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
adalah dengan menentukan target pelanggan. Target pemasaran akan menjawab
�siapa� yang ditujukan produk atau layanan perusahaan.
Target pemasaran akan menjadi
patokan dalam perencanaan pemasaran. Hal ini karena perilaku pemasaran akan
mengikuti hasil analisis selera, kebutuhan dan kebiasaan apa saja yang diminati
target pemasaran (Ieva & Ziliani, 2018). Selain itu, CV. Khai Fazza
Barokah juga membuat buyer persona, yakni representatif individu. Perusahaan
mengambil salah satu contoh calon pembeli dengan menjelaskan usia, jenis
kelamin, pekerjaan, lokasi tempat tinggal dan ciri
khas lain. Buyer persona berfungsi
supaya perusahaan bisa memiliki gambaran target pemasaran secara
spesifik. Komunikasi dilakukan melalui komunikasi dua arah atau melalui marketplace.
C. Perilaku Sesuai
Segmentasi Prospek dan Personalisasi Alur Bisnis
Perilaku komunikasi
berdasarkan segmentasi prospek dan personalisasi alur bisnis bertujuan agar
mengetahui dan menganalisis perilaku konsumen, sehingga perusahaan dapat
mengetahui tingkah laku konsumen (Kang, 2019). Berdasarkan
hasil penelitian, CV. Khai Fazza Barokah dalam membangun Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) menerapkan perilaku komunikasi sesuai dengan segmentasi
geografis. Dengan perilaku ini dapat memungkinkan perusahaan dalam menentukan tempat untuk
menjual dan mengiklankan produk (Azizah,
2016). Bagi CV. Khai Fazza Barokah,
perilaku yang memahami segmen geografis penting dilakukan untuk menunjukkan
perusahaan, lokasi tinggal mempengaruhi kebutuhan dan selera konsumen. Beberapa
produk cocok untuk wilayah tertentu tetapi tidak untuk wilayah lainnya. Dengan
membagi pasar sesuai lokasi, perusahaan dapat menawarkan produk yang tepat.
Perusahaan perlahan menelusuri
perilaku konsumen untuk mencari peluang, menggerogoti segmen pemimpin pasar,
dan merumuskan pesan-pesan komunikasi (Yrj�l�
et al., 2018). Perilaku komunikasi berupa
segmentasi yang dilakukan CV. Khai Fazza Barokah dapat digunakan untuk
mengidentifikasi kelompok pelanggan secara alami dan manfaat lainnya adalah
untuk memahami motif masing-masing segmen, karakteristik, dan kebutuhan. Senada
dengan teori yang diungkapkan Lee (2020) bahwa informasi terkait segmentasi
pasar memungkinkan perusahaan untuk memperoleh manfaat strategis atas pesaing
mereka, dengan cara membantu mereka untuk mengidentifikasi sikap dan kebutuhan
segmen yang berbeda dan unik. Oleh karena itu, perilaku dalam segmentasi ini
dapat digunakan untuk mengembangkan peluang strategis yang dapat
ditindaklanjuti bagi perusahaan.
D. Perilaku Komunikasi
dengan Penerapan Context Marketing/Konteks yang Relevan
Perilaku
komunikasi dalam menerapkan context
marketing merupakan dimensi yang menunjuk pada cara (how tooffer)
perusahaan menawarkan value kepada
pelanggan. Di mana perusahaan membedakan diri dari pesaing berdasarkan pada
bagaimana cara menawarkan value ke
pelanggan (Yrj�l� et al., 2018). Berdasarkan
hasil penelitian, content marketing
yang dilakukan CV. Khai Fazza Barokah, yaitu peamsaran melalui media sosial. Strategi pemasaran media
sosial adalah kegiatan perilaku komunikasi pemasaran interaktif antara
perusahaan dengan pelanggan begitupun sebaliknya untuk menciptakan penjualan
produk maupun jasa dari perusahaan tersebut. Perilaku komunikasi pemasaran media
sosial merupakan praktek marketing yang menggunakan saluran distribusi digital
untuk mencapai konsumen dengan cara yang relevan, pribadi dan efektivitas biaya
(Belch et al., 2013).
Dengan adanya teknologi digital,
suatu perusahaan dapat mendorong perekonomiannya ke arah ekonomi digital. Era
ekonomi digital, sebenarnya, sudah berlangsung mulai dari tahun 1980-an, dengan
menggunakan personal computer (PC) dan internet sebagai teknologi kunci yang
digunakan untuk e�siensi bisnis. Penggunaan teknologi seperti PC dan internet
ini pun menjadi awal dari perkembangan e-commerce atau perdagangan elektronik.
Seiring dengan perkembangan teknologi, era old digital economy akhirnya
memasuki era new digital economy, ditandai dengan adanya mobile technology,
akses internet yang tidak terbatas, serta kehadiran teknologi cloud yang
digunakan dalam proses ekonomi digital (Belch & Belch, 2013).
Perilaku penerapan context marketing
di CV. Khai Fazza Barokah termasuk bagian dari inbound marketing. Inbound
marketing adalah strategi digital marketing yang memaksimalkan penggunaan
internet sebagai sarana strategi pemasarannya. Dalam hal ini memanfaatkan
konten digital, media sosial, website, dan lain sebagainya agar mudah ditemukan
oleh audiens. Selain relevan, konten yang dibuat untuk audiens juga memiliki
waktu pengiriman yang tepat.
Pernyataan di atas sesuai dengan Ieva
& Ziliani (2018) yang mengemukakan bahwa marketing kontekstual ini bisa
diwujudkan dalam tiga bentuk. Pertama, informasi yang terpersonalisasi
(personalized information). Misalnya, penawaran khusus seperti diskon,
kupon, gimmick yang personal ke pelanggan alias tidak generik.
Kedua, interaksi yang terkustomisasi (customized interaction) seperti
interaksi dengan chatbot. Ketiga, imersi total (total immersion) yang
melibatkan konsumen secara total dalam layanan personal tersebut.
Konsumen bisa mendapat pengalaman menyatu dengan lingkungan layanan di sebuah
outlet. Bagi CV. Khai Fazza Barokah, perilaku komunikasi yang menerapkan context
marketing dapat menjadi solusi atas
permasalah pelanggan. Terlebih lagi jika tertuju pada waktu yang tepat tentu
hal ini akan lebih berkesan. Dengan konten yang lebih personalisasi, membuat
kepuasan pelanggan jadi lebih tinggi.
E. Pendekatan Sosial Media
melalui Alat Otomatisasi yang Tepat
CV.
Khai Fazza Barokah menggunakan facebook creator studio (facebook
& instagram)
sebagai alat untuk penganalisisan data yang komprehensif. Alat ini digunakan
untuk mengelola beberapa
platform dalam penganalisisan data dan membantu tim penjualan menemukan target
pelanggan yang memenuhi kriteria kualitas. Di sinilah marketing automation memainkan peranan penting untuk membantu
bisnis dalam membuat alur
kerja yang di custom sesuai kebutuhan bisnis. Salah satunya dengan membantu
melacak tindakan yang dilakukan oleh pelanggan.
Menurut Kang (2019), alat pemasaran otomatisasi melalui
media sosial dapat memberikan insight dari
data-data pelanggan dan prospek yang dikumpulkan. Dalam hal ini, perusahaan
dapat memanfaatkan insight tersebut untuk mengelompokkan pelanggan dan prospek
berdasarkan kategori tertentu, seperti gender, minat, dan lain sebagainya.
Selain itu, marketing
automation juga dapat dimanfaatkan untuk
memperbarui data pelanggan dan menjaga hubungan pelanggan lama. Hal tersebut
dikarenakan marketing automation memiliki
perspektif 360 derajat terkait database pelanggan, yang dapat memudahkan
perusahaan untuk menentukan siapa pelanggan loyal dan mana yang bisa didekati
kembali (Lee, 2020).
F. Perilaku Komunikasi yang
Berpusat pada Pelanggan/Customer Centric
Customer-centric adalah
strategi organisasi atau perusahaan untuk memahami situasi, persepsi, dan
ekspektasi konsumen demi mencapai kepuasan konsumen. Sentrisitas pelanggan
atau customer-centric adalah
bagaimana perusahaan, organisasi, atau brand akan mengutamakan
pelanggan sebagai pusat dari segala kepentingan (Bleier et al., 2019). Semua detail itu dirancang untuk menciptakan kepuasan,
loyalitas, dan advokasi pelanggan. Customer-centric bukan sekadar
menjadikan pelanggan sebagai �top of mind�, namun benar-benar
memahami keinginan, kebutuhan, dan preferensi pelanggan sebagai pertimbangan
paling besar.
Bagi
bisnis, omnichannel memiliki
manfaat untuk membantu meningkatkan laba serta loyalitas konsumen.
Sedangkan omnichannel bagi pelanggan memiliki manfaat yaitu
kenyamanan saat berbelanja. Omnichannel sangat memudahkan pembeli
untuk membeli produk tersebut kapan saja dan di mana saja melalui ponsel (Fill,
2009).
CV. Khai Fazza Barokah menjadikan
pelanggan sebagai titik fokus dari semua keputusan terkait kualitas produk,
fitur produk, dan layanan terkait. Tujuan strategi ini juga untuk membangun hubungan yang
langgeng dengan pelanggan agar mereka menjadi pelanggan setia. CV. Khai
Fazza Barokah melakukan pendekatan sebagai dasar untuk mempengaruhi perilaku
konsumsi pelanggan. Pelanggan akan menjalin hubungan dengan bisnis hanya jika
mereka menemukan nilai dalam penawaran perusahaan. Menurut pendapat Faradella
(2020), pelanggan bukanlah raja, tapi ia adalah seorang teman lama yang harus
kita perlakukan layaknya sejawat yang minta pendapat. Berteman dengan pelanggan
bukanlah sebuah ketabuan yang harus dihindari. Tapi, berteman dengan
pelanggan adalah sebuah upaya untuk menjalin hubungan yang lebih sinambung,
jauh bermakna dari sekadar transaksi bisnis semata.
Nilai
perusahaan dimulai dalam pikiran dengan persepsi tentang produk dan perusahaan.
Interaksi yang dilakukan perusahaan akan
memahami kebutuhan dan kebutuhan pelanggan. Dengan interaksi yang erat dengan
pelanggan, perusahaan akan bekerja untuk menciptakan hubungan kepercayaan dan komitmen. Hal ini akan
membantu perusahaan dan pelanggan membuat keputusan yang tepat (Beck &
Rygl, 2019).
Menurut teori yang dikemukakan Kang (2019), setiap hubungan melibatkan unsur
manusia. Interaksi manusia dapat sangat mempengaruhi bisnis dan hubungannya
dengan pelanggan. Fakta ini menjadi tulang punggung industri
jasa. Interaksi pelanggan dapat menjadi satu per satu, melalui telepon, email,
chatting dll. Oleh karena itu interaksi ini akan menentukan apakah
pelanggan akan memiliki hubungan dengan pelanggan. Namun sentuhan manusia tidak
perlu menciptakan masalah bagi perusahaan tetapi juga dapat menjadi dasar untuk
hubungan pelanggan yang kuat.
Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian yang
telah dianalisis terdiri yaitu perilaku komunikasi online offline melalui omnichannel dalam membangun Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM) adalah perilaku yang fokus pada pengalaman pelanggan dengan
pengelolaan keputusan pembelian. Perilaku tersebut meliputi gaya hidup, gengsi,
dan penggunaan konsumen. CV Khai Fazza Barokah memberikan konten tren dengan
membawa karakter yang dapat di tracking melalui google trends, trending topic
twitter, instagram explore, dan tiktok fyp. Perilaku yang diterapkan yaitu
menempatkan calon konsumen sebagai teman untuk menjalin komunikasi yang
sinergis dengan tujuan membuat loyalitas
pelanggan meningkat.
BIBLIOGRAFI
Azizah,
M. (2016). Etika perilaku periklanan dalam bisnis Islam. JESI (Jurnal
Ekonomi Syariah Indonesia), 3(1), 37�48.
Beck, N., & Rygl, D. (2015). Categorization of multiple
channel retailing in Multi-, Cross-, and Omni‐Channel Retailing for
retailers and retailing. Journal of Retailing and Consumer Services, 27,
170�178.
Bleier, A., Harmeling, C. M., & Palmatier, R. W. (2019).
Creating effective online customer experiences. Journal of Marketing, 83(2),
98�119.
Ghazali, T. A. (2018). Pengembangan aplikasi pemesanan
layanan kecantikan berbasis progressive web apps pwa studi kasus: two cents.
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Hickman, E., Kharouf, H., & Sekhon, H. (2020). An
omnichannel approach to retailing: demystifying and identifying the factors
influencing an omnichannel experience. The International Review of Retail,
Distribution and Consumer Research, 30(3), 266�288.
Hidayat, A. R. (2020). Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Jual
Beli Online Account Game Mobile Legends: Bang Bang Dalam Tinjauan Fiqih
Muamalah. Jurnal Syntax Admiration, 1(1), 13�22.
Kang, J.-Y. M. (2019). What drives omnichannel shopping
behaviors? Fashion lifestyle of social-local-mobile consumers. Journal of
Fashion Marketing and Management: An International Journal.
Lee, W. (2020). Unravelling consumer responses to
omni-channel approach. Journal of Theoretical and Applied Electronic
Commerce Research, 15(3), 37�49.
Rahayu, E. L. B., & Syam, N. (2021). Digitalisasi
Aktivitas Jual Beli di Masyarakat: Perspektif Teori Perubahan Sosial. Ganaya:
Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 4(2), 672�685.
Reken, F., Modding, B., & Dewi, R. (2020). Pengaruh
Pemasaran Digital Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Pada Ciputra Tallasa Jo
Makassar. Tata Kelola, 7(2), 142�153.
Rengganawati, H., & Taufik, Y. (2020). Analisis
Pelaksanaan Digital Marketing pada UMKM Tahu Rohmat di Kuningan. KOMVERSAL:
Jurnal Komunikasi Universal, 2(1), 28�50.
Simatupang, B. E., Pasaribu, R. M., Simanjuntak, A.,
Pasaribu, H. D. S., & Matondang, V. (2021). Kepercayaan Konsumen Memediasi
Omnichannel Integration Quality Pada Niat Pembelian Kembali di PT Pegadaian
(Persero) Medan. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS), 3(2),
67�77.
Susanto, E. H. (2017). Media sosial sebagai pendukung
jaringan komunikasi politik. Jurnal Aspikom, 3(3), 379�398.
https://doi.org/10.24329/aspikom.v3i3.123
Sutrisna, I. P. G. (2020). Gerakan literasi digital pada masa
pandemi covid-19. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Seni, 8(2),
269�283.
Wibowo, A. (2022). Perbankan Digital (Digital Banking). Penerbit
Yayasan Prima Agus Teknik, 1�204.
Yrj�l�, M., Spence, M. T., & Saarij�rvi, H. (2018).
Omni-channel retailing: propositions, examples and solutions. The
International Review of Retail, Distribution and Consumer Research, 28(3),
259�276.
Copyright
holder: Ralin
Khairunnisah, Isnawijayani, Ratu Mutialela Caropeboka, Rahma Santhi Zianaida (2022) |
First
publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |