Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 10, Oktober
2022
DIFUSI INOVASI
APLIKASI E-WALLET PT ABC DI DKI JAKARTA
Ramadhani Utami Dewi, Fariha Sulmaihati
Institut Komunikasi dan Bisnis
LSPR, Jakarta, Indonesia
E-mail: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini membahas
tentang proses difusi inovasi yang dilakukan oleh salah satu Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) di Indonesia yaitu PT ABC yang membuat sebuah aplikasi dompet
digital dan ditujukan untuk generasi millennial di DKI Jakarta. Pada analisis
permasalahan ini peneliti menggunakan teori difusi inovasi untuk melihat
bagaimana perusahaan ABC melakukan inovasi atas aplikasi dompet digital
tersebut. Produk dompet digital yang diluncurkan oleh PT ABC ini merupakan
proses transformasi digital. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan studi kasus dengan melihat riset perencanaan dari sebuah
organisasi. Studi kasus berisi penjelasan aspek dari seorang personal. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa PT ABC belum memenuhi pada tahapan persuasi
kepada masyarakat umum di DKI Jakarta.
Kata
kunci: Aplikasi,
dompet digital, difusi inovasi.
Abstract
This
research discusses the diffusion process of innovation carried out by one of
the Regional Owned Enterprises (BUMD) in Indonesia, PT ABC which created a
digital wallet application and aimed at millennials in DKI Jakarta. In this
problem analysis, researchers use the theory of innovation diffusion to see how
the ABC company innovates the digital wallet application. The digital wallet
product launched by PT ABC is a digital transformation process. This research
uses qualitative methods with a case study approach by looking at planning
research from an organization. Case studies contain explanations of aspects of
a person. The results of this study show that PT ABC has not fulfilled the
stage of persuasion to the general public in DKI Jakarta.
Keywords:
Applications, digital wallets, diffusion of innovation.
Pendahuluan
Dalam era
perubahan teknologi saat ini, kita dihadapkan agar memiliki kemampuan untuk beradaptasi
dengan cepat (Alia & Irwansyah, 2018). Kemudian kita juga diharapkan canggih dalam menggunakan media
elektronik seperti smartphone (Putra, 2017). Media elektronik hadir bertujuan untuk membantu mendefinisikan
kita, dan membentuk realitas kita (Malika & Lestari, 2018). Seperti yang dikatakan Harjanto (2006), media menjadi suatu
ekstensi manusia yang memungkinkan untuk mempengaruhi kondisi orang lain, yang
tidak sedang kontak langsung dengan dia (Audie, 2019).
Dalam era
saat ini, manusia telah memiliki ketergantungan kepada media digital. Munculnya
media digital bertujuan memberi kemudahan bagi penggunanya (Hapsari & Pamungkas, 2019). Selain itu, juga akan menawarkan inovasi-inovasi yang menarik
terkait perkembangan teknologi digital (Ambarwati et al., 2021). Inovasi adalah proses teknologi, komersial, dan sosial di mana
ide atau konsep baru diperkenalkan kedalam budaya untuk pertama kalinya (Kango, 2015).
Inovasi
bagian dari persaingan industri yang menjadi faktor penentu sekaligus merupakan
senjata dalam menghadapi persaingan usaha (Febriana, 2014). Fokus utama inovasi adalah penciptaan ide-ide baru, yang diubah
menjadi produk baru dan proses baru (Fernanda & Frinaldi, 2023). Tujuan utama dari proses inovasi adalah untuk menawarkan dan
berbagi nilai pelanggan yang lebih baik (Sunarsih, 2017). Inovasi merupakan proses penggambaran perubahan dalam cara
organisasi atau perusahaan menghasilkan produk dan layanan akhir perusahaan (Lamsihar & Huseini, 2019).
Transformasi
teknologi merupakan bagian dari inovasi itu sendiri yang pada perkembangannya
terjadi proses alih teknologi dari semula bersifat manual menjadi komputerisasi
mulai dari perubahan analog menjadi digital (Hidayat, 2020). Teknologi digital adalah pembahasan seni terapan (Mutakin et al., 2020). Pendapat dari salah satu ahli yaitu, Mawardi (2019) teknologi merupakan
suatu proses guna dalam menaikkan nilai tambah. Proses ini adalah dengan
menggunakan produk atau bisa menghasilkan karya produk yang tidak terpisahkan
dari produk sebelumnya (Sugita et al., 2020). Adapun manfaat dalam penggunaan teknologi digital, yaitu
efisien, dapat menyimpan data dengan mudah, dan munculnya inovasi pada
masing-masing bidang. Farchan (2016) menyajikan tiga
dimensi untuk mengukur efektivitas organisasi yaitu efektivitas, efisiensi dan
kemampuan beradaptasi. Dalam sektor Perbankan inovasi merupakan bagian urat
nadi suatu perusahaan dalam memenangkan persaingan usaha. Meningkatnya
penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan layanan nasabah secara
pribadi membawa bank memasuki era baru yaitu digital banking melalui
pemanfaatan teknologi digital melalui perangkat (device) dan aplikasi
(software) sebagai delivery channel sesuai POJK No.12/POJK.03/2018 (Amalia, 2019).
Dalam
Undang-Undang Perbankan menyatakan Perbankan adalah segala sesuatu yang
menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan
proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya; sedangkan Bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Utama, 2018). Aktivitas perbankan
pada masanya merupakan aktivitas padat karya karena membutuhkan tenaga kerja di
setiap lini bisnis (Hariana, 2018). Mulai dari proses penerimaan dana dari nasabah (funding)
sampai dengan proses penyaluran nasabah peminjam dana (lender). Sebagai
bisnis yang padat karya dan dipercaya oleh masyarakat untuk menyimpan dana di
Bank tersebut, bukan berarti pengelolaan Bank tidak serta merta bebas tanpa
adanya pengaturan dan pengawasannya. Pergeseran dinamika seiring dengan
perkembangan jaman maka transaksi yang semula dilakukan secara manual beralih
lambat laun pada era digital teknologi (Nasional et al., 2019).
Teknologi
ekonomi digital yang memperlihatkan semakin banyaknya transaksi kemudahan dalam
melakukan pembayaran melalui smartphone yaitu melalui dompet digital, aplikasi
pembayaran, mesin edc (electronic data chapture) merupakan mesin
pembayaran pembelian, yang digunakan untuk transaksi pembayaran non-tunai
melalui kartu debit atau kartu kredit dan sebagainya (Contoh Teknologi Digital
yang mempermudah hidup manusia, Ketauilah manfaatnya, 2022). Perkembangan teknologi,
saat ini menjadi urat nadi bagi sektor perbankan untuk berlomba dalam
menerapkan perubahan pada sektor bisnis yang efisien dan menghasilkan profit
yang besar.
Dalam
teknologi ekonomi digital di pasca pandemik cukup meningkat karena keuangan
digital menjadi suatu solusi saat transaksi konvensional sedang terhambat.
Tahun 2020 terdapat 362 perusahaan fintech dari data Aftech (Asosiasi Fintech
Indonesia) meningkat hingga 10 kali lipat dibandingkan lima tahun sebelumnya.
Kemudian di tahun 2020, Pemerintah juga menggalangkan program dalam
meningkatkan literasi keuangan digital yaitu, melalui program prakerja dan
telah berhasil mencapai 80 persen peserta memiliki rekening fintech (Giovanni et al., 2021). Teknologi digital dalam perkembangnya bertujuan untuk
memudahkan kehidupan manusia. Tujuan dari teknologi digital menurut Hie (2021), bukan hanya untuk
menstransformasi dunia, tetapi seluruh aspek kehidupan serta mensejahterahkan
masyarakat kurang mampu secara ekonomi. Proses digitalisasi akan melewati
alur yang sama. Contohnya dalam digitalisasi pelayanan perbankan yang diawalnya
akan mengalaim fase deception. Menurut Bersani (2021) dimana seseorang
memandang produk digital yang muncul karena kualitas yang diberikan lebih
rendah daripada konvensional.
OJK
mengatakan bahwa akan ada 5 skenario nasib perbankan kedepan, yaitu; pertama
adanya kemajuan di bidang teknologi informasi. Kedua, Bank harus dapat
menyesuaikan diri dari era digital, ketiga bank konvensional tetap menjaga
hubungan dengan nasabah, keempat perbankan hanya akan melakukan kegiatan umum,
terakhir perbankan tidak memiliki peran intermediator karena masyarakat dapat
berhubungan dengan perusahaan melalui digitalisasi (Syauket et al., 2022).
Hal ini
membuktikan bahwa dalam transformasi digital dapat mendukung pertumbuhan
ekonomi salah satunya melalui digital banking. Kemudian perusahaan perbankan
juga diharapkan dapat melakukan sebuah inovasi yaitu dengan melakukan
digitalisasi produk. (Jalur transformasi digital dibagi menjadi 6 yaitu,
digitalisasi, deception, disrupsi, dematerialisasi, demonetisasi,
demokrasi. Salah satu layanan digital banking seperti aplikasi e-wallet
saat ini bermaksud hadir guna memudahkan transaksi. E-wallet atau sering
disebut dengan dompet digital lebih praktis untuk melakukan pembayaran secara
online terutama dalam penggunaan e-commerce. Semenjak pandemi Covid-19
berlangsung, e-wallet memiliki peningkatan sebanyak 44% dalam
penggunaannya, dikarenakan beberapa sektor pun telah memilih untuk melakukan
pembayaran non tunai selain untuk memutus penyebaran Covid-19 juga mengurangi
pengedaran uang palsu (Siagian & Cahyono, 2021).
Beberapa e-wallet
yang terdaftar di Indonesia seperti Ovo, Go-pay, Dana,LinkAja memiliki
maksud dan tujuan yang sama yaitu, memberikan kemudahan dengan melalui
pembayaran digital. Selain startup dan BUMN, Badan Usaha Milik Daerah atau
kerap kita sapa dengan BUMD melakukan gebrakan baru untuk saling bersinergi
dalam program pemerintah, yaitu dengan meluncurkan aplikasi keuangan digital
yaitu aplikasi J.
Generasi Y
atau kerap disebut dengan generasi millennial yang lahir pada tahun 1980 sampai
dengan 1995 merupakan generasi yang disebut digital native. Hal ini
karena millennial disebut sangat mandiri dan memiliki percaya diri yang cukup
tinggi. Sedangkan Generasi Z dimulai dari tahun lahir 1995 hingga 2010 termasuk
generasi yang up to date dengan isu yang tersebar di internet, generasi
ini menyukai teknologi dan fleksibel. Aplikasi e-wallet ini juga
bertujuan untuk memberikan kemudahan untuk pegawai yang menyukai belanja melalui
online sehingga mereka dapat melakukan pembayaran secara non tunai melalui
Aplikasi.
Aplikasi yang
dimiliki oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini pertama kalinya muncul pada
tahun bulan juni tahun 2022. Salah satu kemudahan yang ditawarkan oleh aplikasi
J dengan aplikasi e-wallet adalah hadir dengan penampilan UI/UX yang
memudahkan penggunanya dalam melakukan registrasi dan pembayaran cashless.
PT ABC juga membantu UMKM di beberapa festival seperti Jakarta Fair dan Jakarta
E-Prix dengan mengajak nasabah serta masyarakat dalam melakukan
transaksi non-tunai pada Food Festival Shafira (2022).
Dari
permasalahan diatas timbul pertanyaan apakah strategi yang digunakan PT ABC
pada produk aplikasi J berhasil mencapai target penggunanya. Kemudian apakah
proses difusi inovasi PT ABC sesuai dengan teori yang dipopulerkan oleh Rogers.
Hasil dan Pembahasan
Tujuan dari
dimunculkannya aplikasi J adalah menjadi sebuah simple apps dari salah satu
BUMD untuk membentuk komunitas serta ekosistem yang yang dimana nantinya dapat
digunakan oleh user dalam memudahkan untuk bertransaksi. Dalam peluncuran
produk digital tujuan dari pelaksanaannya yaitu; Pegawai dapat meningkatkan
pemahaman sistem pembayaran dan menjadi produk unggulan sehingga seluruh
karyawan dapat menjual produk bank. �Your Future E-wallet� pada keunggulan
fiturnya merupakan dompet digital yang memiliki beberapa fitur yaitu
diantaranya:
1.
Kemudahan untuk
registrasi SIM Card dari Luar Negeri
2.
Profil Pengguna dapat
diisi dengan informasi
3.
Scan to pay Qris
pembayaran dengan menggunakan Q-ris MPM dan TTM.
4.
Transfer Dana dapat
menggunakan metode transfer online dan Bi-fast
5.
Top-up Aplikasi J melalui channel Bank ABC
(ATM, Aplikasi J Mobile) dan bank lain, serta melalui kartu debit
dan kartu kredit
6.
Mutasi transaksi yang dapat dilihat langsung di home
screen.
Namun, untuk nasabah
yang sudah terdaftar dengan terkait tabungan dapat mengisi saldo maksimal
10.000.000 sedangkan untuk yang belum teregister atau belum terkait dengan aplikasi
M-banking hanya dapat mengisi maksimal
1.000.000 Strategi dalam menjual produk aplikasi
J ini adalah pertama berbagi product knowledge kepada semua pegawai,
kedua menentukan target utama yaitu sekolah dan universitas terdekat, ketiga
melakukan monitoring dan evaluasi untuk support program ke kantor pusat.
Elemen Difusi Inovasi
Dalam
Difusi Inovasi terdapat beberapa elemen yang dijelaskan oleh (Rogers, 1983)
Empat elemen ini terdiri dari elemen sebagaimana Inovasi yaitu suatu, ide,
gagasan, tindakan, praktek, yang dianggap baru oleh seseorang. Sejauh mana
perilaku yang bersangkutan, dan apakah suatu ide secara objektif baru diukur
sejak pertama kali digunakan.
Dari hasil
penelitian peneliti mendapatkan sebagai Badan
Usaha Milik Daerah telah berhasil menjadi satu-satunya bank daerah yang
memiliki dompet digital sehingga hal ini bisa menjadi contoh untuk bank-bank
daerah lainnya. Berdasarkan elemen-elemen difusi Inovasi, PT ABC telah
melakukan sebuah inovasi dengan latar belakang yang cukup jelas, yaitu pertama peningkatan noa (number of account), kedua melalui
peningkatan DPK dan Ketiga melalui pengembangan V- Based. �PT ABC juga menyadari bahwa dalam meluncurkan
produknya telah melalui uji coba dahulu dengan mencoba testing melalui karyawan
PT ABC sendiri.
Kedua
saluran komunikasi, jenis alat untuk menyampaikan ide, gagasan inovasi dari
sumber kepada penerima. Komunikasi ditujukan untuk memperkenalkan adanya
inovasi kepada khalayak yang banyak dan tersebar luas, Dalam menyampaikan
produk aplikasi J dan bekerja sama dengan Sekretaris Perusahaan melalui media
online dan offline. Di kegiatan offline PT ABC berhasil menyelenggarakan
beberapa event, seperti Cash Free Day �Kita ketemu masyarakat langsung kita
mulai dengan tawarkan jakone mobile terlebih dahulu, dengan alasan supaya
mereka mau buka rekening melalui jakone mobile. Namun, pada saaat akuisisi
nasabahnya blg gamau pake m-bankong kita, �itu kita arahkan untuj menggunakan aplikasi J�.
Ketiga,
Waktu, merupakan elemen yang cukup penting. Elemen ini merupakan proses mulai
dari mengetahui, memutuskan apakah akan menerima atau menolaknya suatu inovasi.
Dalam proses mendapatkan ide inovasi aplikasi J membutuhkan waktu sekitar 2
bulan. Namun selama 6 bulan sejak tahun 2022, hingga saat ini PT ABC diluar
nasabah berhasil menggaet 100.000 user pengguna jika dihitung dengan nasabah PT
ABC berhasil menggaet jutaan pengguna. �Target JakOne pay kedepannya menggaet 1,2
juta diluar nasabah maka dari itu aplikasi J butuh banyaknya kolaborasi dengan
komunitas lain�.
Keempat,
Sistem sosial adalah kumpulan unit yang memiliki keterkaitan, Kemudian terikat
kerjasama dalam memecahkan masalah dalam mencapai tujuan bersama. Dalam
membangun sistem sosial aplikasi J sudah sesuai dengan elemen-elemen difusi
inovasi. Aplikasi J sebagai dompet digital atau uang elektronik menjadi salah
satu pintu untuk ke aplikasi lainnya seperti aplikasi wisata di Jakarta yaitu,
aplikasi ancol, dengan terintegrasinya aplikasi J di aplikasi ancol menawarkan
kemudahan untuk melakukan pembayaran tiket masuk ancol Kemudian untuk warga
penduduk dki Jakarta ada aplikasi jakerte, untuk pengelolaan dana erte yang
dimana nantinya akan teintegrasi dengan aplikasi J disamping lainnya yang sudah
dijalankan adalah menggunakan aplikasi milik pemprov DKI yaitu, aplikasi JAKI. �Jaki ini menarik
karna dia punya pemprov tanpa kita kerjasama dengan jaki mereka sudah memiliki
komunitas mereka sendiri, sehingga warga Jakarta yang menggunakan aplikasi JAKI
ingin berbelanja bisa menggunakan aplikasi J karena sudah terintegrasi juga.
Atribut Inovasi
Pada
atribut inovasi hal ini menjadi karakteristik yang penting pada inovasi dalam
menjelaskan bagaimana tingkat adopsi. Dua hal pertama relative dan
kompatibility merupakan karakteristik yang paling penting. Kemudian
Re-invention adalah sejauh mana inovasi diubah atau dimodifikasi untuk menggali
hal baru oleh pengguna pada proses adopsi dan implementasi. Relative
Advantages, dilihat dari sejauh mana sebuah inovasi dianggap lebih baik
daripada yang sebelumnya. Dilihat dari produk e-wallet salah satu BUMD ini membuat
PT ABC berhasil dianggap lebih baik dari bumd lainnya yang belum memiliki fitur
aplikasi J. Kemudian re-invention yang sudah dilakukan pada aplikasi
tersebut adanya penawaran promo untuk para user pengguna yang dimana jika user
melakukan top up akan mendapatkan cashbach dan point yang dapat ditukarkan.
Proses keputusan adopsi
Inovasi
Dalam
keputusan melakukan inovasi terdapat lima tahapan dalam proses pengambilan
keputusan menurut Rogers (1983): Knowledge, Disini Rogers melihat individu mencari informasi sebanyak
banyaknya yang sesuai dengan minat, kebutuhan, atau sikap. Persuasion, tahap ini individu tertarik adanya inovatif dan secara
aktif mencari informasi sebanyak banyaknya terkait inovasi. Decision,
konsep inovasi menimbang keuntungan dan kerugian dari menggunakan inovasi suatu
produk dan memutuskan apakah akan menolak atau mengadopsi suatu inovasi. Ada 2
jenis penolakan Active rejection dan Passive Rejection. Kemudian terdapat
tahapan Implementation, disini proses keputusan inovasi terjadi apabila
seseorang menerapkan inovasi dan confirmation, konfirmasi ini mencari
penguatan pada keputusan yang diambilnya. Pada ketiga tahap tersebut informan
penelitian saya saudara aulia dan saudari shafira berkata bahwa ada
pertimbangan yang diputuskan kenapa ia menolak untuk melakukan adopsi inovasi
tersebut. Karena setelah dia melakukan download aplikasi tersebut hanya
memiliki fitur yang terbatas yaitu fitur top up, dan scan saja. Menurut saudara
aulia hal itu mempengaruhinya dan menjadi alasan untuk menolak dan menguatkan
saudara aulia untuk tidak menggunakan aplikasi J. Kemudian untuk saudara
shafira mengapa ia memilih untuk tidak menggunakan aplikasi tersebut karena
untuk kendaraan transportasi aplikasi J belum terintegrasi sehingga saudari
shafira memutuskan untuk menolak.
Kesimpulan
Pada penelitian ini
hasil yang ditemukan pada analisa teori difusi inovasi pada implementasi
aplikasi dompet digital di DKI Jakarta yang telah dilakukan oleh PT ABC sudah
memenuhi unsur-unsur dari tahapan-tahapan difusi inovasi dan faktor faktor yang
menjadi pertimbangan untuk tidak menggunakan aplikasi tersebut karena fiturnya
sendiri yang masih terbatas.
BIBLIOGRAFI
Alia,
T., & Irwansyah, I. (2018). Pendampingan orang tua pada anak usia dini
dalam penggunaan teknologi digital [parent mentoring of young children in the
use of digital technology]. Polyglot: Jurnal Ilmiah, 14(1),
65�78.
Amalia, I. R.
(2019). Optimalisasi Produk Bank Syariah dalam Menghadapi Digital banking
(Studi Kasus Bank Syariah Mandiri Kota Palopo). Skripsi, Mahasiswa Program
Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan �.
Ambarwati, D.,
Wibowo, U. B., Arsyiadanti, H., & Susanti, S. (2021). Studi literatur: Peran
inovasi pendidikan pada pembelajaran berbasis teknologi digital. Jurnal
Inovasi Teknologi Pendidikan, 8(2), 173�184.
Audie, N. (2019).
Peran media pembelajaran meningkatkan hasil belajar peserta didik. Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan FKIP, 2(1), 586�595.
Bersani, I.,
Piersigilli, F., Gazzolo, D., Campi, F., Savarese, I., Dotta, A., Tamborrino,
P. P., Auriti, C., & Di Mambro, C. (2021). Heart rate variability as
possible marker of brain damage in neonates with hypoxic ischemic
encephalopathy: a systematic review. European Journal of Pediatrics, 180,
1335�1345.
Farchan, F.
(2016). Teknikal Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik Sebuah Paradigma
Pengukuran Kinerja. Ris�lah, Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, 3(1),
42�62. https://doi.org/10.31943/jurnal_risalah.v3i1.24
Febriana, T.
(2014). Studi Penerapan Inovasi Teknologi Informasi dengan Metode Technology
Watch and Competitive Intelligent (TW-CI). ComTech: Computer, Mathematics
and Engineering Applications, 5(1), 350�360.
Fernanda, M.,
& Frinaldi, A. (2023). Inovasi Budaya Organisasi Dalam Menciptakan Perilaku
Inovatif Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Mandailing Natal. JISIP
(Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan), 7(2).
Giovanni, A.,
Utami, D. W., Jauzaa, A., & Lionora, C. A. (2021). Performance Variability
of State Owned Enterprises in Financial Sector and Financial Technology
Companies During the Covid-19 Pandemic. Berkala Akuntansi Dan Keuangan
Indonesia, 6, 70�90.
Hapsari, S. A.,
& Pamungkas, H. (2019). Pemanfaatan google classroom sebagai media
pembelajaran online di universitas dian nuswantoro. WACANA: Jurnal Ilmiah
Ilmu Komunikasi, 18(2), 225�233.
Hariana, H.
(2018). Implementasi Bauran Pemasaran Dalam Meningkatkan Minat Masayarakat
Menabung Pada Bri Unit Hasanuddin Parepare (Analisis Ekonomi Islam). Iain
Parepare.
Hidayat, A. R.
(2020). Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Jual Beli Online Account Game Mobile
Legends: Bang Bang Dalam Tinjauan Fiqih Muamalah. Jurnal Syntax Admiration,
1(1), 13�22.
Hie, B., Zhong, E.
D., Berger, B., & Bryson, B. (2021). Learning the language of viral
evolution and escape. Science, 371(6526), 284�288.
Kango, A. (2015).
Media dan perubahan sosial budaya. Farabi (e-Journal), 12(1),
20�34.
Lamsihar, A. T.,
& Huseini, M. (2019). Transformasi Budaya dan Inovasi Perusahaan BUMN. Inovbiz:
Jurnal Inovasi Bisnis, 7(1), 64�70.
Malika, I., &
Lestari, S. P. (2018). Analisis Semiotika Dalam Iklan �Fair And Lovely� Versi
Nikah Atau S2. Jurnal Egaliter, 2(2).
Mawardi, I.,
Hanif, H., Zaini, Z., & Abidin, Z. (2019). Penerapan teknologi tepat guna
pascapanen dalam upaya peningkatan produktifitas petani kopi di Kabupaten Bener
Meriah. CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2),
205�213.
Mutakin, I.,
Ridwan, T., & Hidayat, A. R. (2020). Strategi Pengembangan Usaha Berbasis
Komunitas (Studi Kasus Konveksi Jack Tailor di Desa Ciperna). Jurnal
Indonesia Sosial Sains, 1(01), 50�59.
Nasional, B. P.
H., Manusia, H. A., & Indonesia, R. (2019). Naskah Akademik Rancangan
Undang-Undang Tentang Perubahan Atas UU Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan
Fidusia. Jakarta.
Putra, C. A.
(2017). Pemanfaatan Teknologi Gadget Sebagai Media Pembelajaran: Utilization of
Gadget Technology as a Learning Media. Bitnet: Jurnal Pendidikan Teknologi
Informasi, 2(2), 1�10.
Rogers, H. J.,
& Sharpley, C. F. (1983). Attitudes to, and knowledge of counselling in
Australia. Australian Psychologist, 18(3), 321�329.
Siagian, A. O.,
& Cahyono, Y. (2021). Strategi Pemulihan Pemasaran UMKM di Masa Pandemi Covid-19
Pada Sektor Ekonomi Kreatif. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi
Bisnis-JTEKSIS, 3(1), 206�217.
Sugita, A.,
Hidayat, A. R., Hardiyanto, F., & Wulandari, S. I. (2020). Analisis Peranan
Pengelolaan Dana Ziswaf Dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat Pada Lazisnu Kabupaten
Cirebon. Jurnal Indonesia Sosial Sains, 1(01), 9�18.
Sunarsih, N.
(2017). Membangun Keunggulan Kompetitif Melalui Inovasi Dan Kewirausahaan. Kewirausahaan
Dalam Multi Perspektif, 43�58.
Syauket, A.,
Adawiah, R. Al, & Ferdiananto, A. (2022). Buku Referensi dengan
Judul" HUKUM PERLINDUNGAN INVESTOR Analisis Investasi Ilegal Binomo".
Utama, A. S.
(2018). Independensi Pengawasan Terhadap Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Dalam Sistem Hukum Nasional di Indonesia. Soumatera Law Review, 1(1),
1�21.
Copyright holder: Ramadhani Utami Dewi, Fariha Sulmaihati (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |