Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 09, September 2022
PENGGUNAAN SUPERDISINTEGRANT
CROSPOVIDONE PADA
SEDIAAN ORALLY DISINTEGRATING TABLET
(ODT)
Nandhary Fitriana Priyoni1*, Fahjar Prisiska2, Anisa Amalia3
1* Program Studi Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi dan Sains, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, Indonesia
2,3�Unit Bidang Ilmu Teknologi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Sains, Universitas Muhammadiyah Prof.DR. HAMKA, Indonesia
*Email: [email protected]
Abstrak
Orally
Disintegrating Tablet
(ODT) merupakan tablet yang bekerja cepat, mudah hancur dalam waktu kurang dari
60 detik, tidak meninggalkan rasa yang tidak enak di mulut ketika hancur dan
praktis untuk dibawa berpergian. Komponen yang mempengaruhi waktu hancur tablet
adalah superdisintegrant. Salah satu superdisintegrant yang
banyak digunakan dalam pembuatan ODT adalah crospovidone. Tujuan dari
studi literatur ini adalah untuk mengkaji pengaruh penggunaan crospovidone sebagai
superdisintegrant terhadap
sifat fisik ODT. Metode yang digunakan
dalam tinjauan pustaka adalah narrative review yang mengelompokkan data
� data sifat fisik ODT meliputi keseragaman bobot, keseragaman ukuran,
kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur tablet yang merupakan hasil kajian dari
minimal 30 literature yang cocok dengan kriteria inklusi. Berdasarkan hasil
kajian literatur diperoleh konsentrasi crospovidone yang dapat digunakan
sebagai superdisintegrant pada sediaan ODT adalah 2 � 25%. Perbedaan
konsentrasi crospovidone sebagai superdisintegrant pada formulasi
ODT tidak mempengaruhi keseragaman bobot dan ukuran. Perbedaan konsentrasi crospovidone
mempengaruhi hasil uji kekerasan, waktu hancur dan kerapuhan tablet. Semakin
tinggi jumlah konsentrasi crospovidone yang digunakan maka akan semakin
cepat waktu hancur tablet.
Kata Kunci: crospovidone, superdisintegrant, Orally
Disintegrating Tablet
Abstract
Orally Disintegrating Tablet (ODT) is a rapidly acting
tablet that disintegrates in less than 60 seconds, leaving no unpleasant taste
in the mouth upon disintegration, and is convenient for travel. The component
influencing the disintegration time of the tablet is the superdisintegrant. One
commonly used superdisintegrant in ODT manufacturing is crospovidone. The
objective of this literature review is to examine the influence of crospovidone
as a superdisintegrant on the physical properties of ODT. The method employed
in the literature review is a narrative review that categorizes data on the
physical properties of ODT, including weight uniformity, size uniformity,
hardness, friability, and tablet disintegration time, based on studies from a
minimum of 30 literature sources that meet the inclusion criteria. According to
the literature review, the concentration of crospovidone that can be used as a
superdisintegrant in ODT formulations ranges from 2% to 25%. The variation in
crospovidone concentration as a superdisintegrant in ODT formulations does not
affect weight and size uniformity. However, it does influence hardness,
disintegration time, and friability test results. The higher the concentration
of crospovidone used, the faster the tablet disintegration time.
Keywords: crospovidone, superdisintegrant, Orally
Disintegrating Tablet
Pendahulan
Tablet adalah
sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi (Depkes RI, 2020). Keuntungan pemberian obat sediaan ini adalah
ketepatan dalam pemberian dosis, stabil selama penyimpanan, ekonomis dan
praktis. Adapun beberapa kerugian dalam penggunaannya yaitu waktu hancur yang
lebih lama dibandingkan dengan sediaan lain, tidak dapat digunakan pada pasien
yang tidak sadar dan pasien yang kesulitan dalam menelan obat (Gloria & Elisa,
2018).
Oleh karena itu, telah dikembangkan bentuk sediaan yang cocok digunakan untuk
menghindari kondisi tersebut dan menjadi bentuk sediaan yang paling nyaman
yaitu sediaan Orally Disintegrating
Tablet (ODT).
Orally Disintegrating Tablet
(ODT) adalah tablet tidak bersalut yang diformulasi untuk membantu pasien yang
mengalami kesulitan dalam menelan tablet konvensional dan kapsul secara utuh.
Pasien yang sering mengalami hal ini adalah pasien pediatri, geriatri, cacat
mental dan gangguan jiwa. Kelebihan sediaan ini adalah dapat bekerja dengan
cepat, mudah hancur secara cepat dalam waktu kurang dari 60 detik, tidak
meninggalkan rasa yang tidak enak di mulut ketika hancur dan praktis dibawa
berpergian (Nayak & Manna, 2011).
Bermanfaat pada kasus mual muntah, mabuk perjalanan, serangan alergi mendadak
atau batuk yang membutuhkan efek obat yang cepat (Handisoewignyo & Fudholi, 2013).
Sediaan ini dapat meningkatkan bioavailabilitas karena absorpsi obat yang cepat
sehingga menghindarkan zat aktif dari metabolisme lintas pertama di hati (Handisoewignyo & Fudholi, 2013).
Bahan tambahan
yang digunakan dalam formulasi sediaan ODT adalah bahan pengisi, pengikat, superdisintegrant,
lubrikan, pemanis dan pewarna. Superdisintegrant (bahan penghancur)
merupakan komponen penting diantara yang menyebabkan tablet segera hancur dalam
rongga mulut ketika kontak dengan saliva. Superdisintegrant memiliki
ukuran partikel yang sangat halus sehingga dapat mempengaruhi sifat fisik
sediaan ODT (Parfati & Rani, 2018).
Salah satu contoh superdisintegrant yang dapat digunakan untuk ODT
adalah crospovidone.
Crospovidone memiliki
nama lain Crospovidonum, Crospopharm,
Crosslinked Povidone, Kollidon CL, Polyplasdone XL, Polyvinylpolypyrrolidone,
PVPP; 1-vinyl-2-pyrrolidinone merupakan bahan penghancur dan disolusi
tablet yang tidak larut dalam air yang digunakan pada konsentrasi 2 � 5% dalam
tablet yang dibuat dengan metode kempa langsung atau metode granulasi basah dan
kering (Rowe C Raymond, Sheskey J Paul, 2009).
Mekanisme kerja crospovidone ialah mengembang sedikit dan kembali ke
ukuran semula setelah kompresi (Parfati & Rani, 2018).
Setelah kontak dengan air, menyerap air dan mendapatkan kembali struktur
normalnya yang mampu pecahkan tabletnya (Hiremath et al., 2018).
Penggunaan crospovidone pada sediaan ODT terbukti menghasilkan tablet
dengan waktu hancur < 30 detik (Aswathy et al., 2022).
Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan kajian literature mengenai
penggunaan crospovidone sebagai superdisintegran pada sediaan ODT.
Metode yang digunakan pada kajian literature adalah narrative review dengan
mengelompokkan data � data sifat fisik ODT yang meliputi keseragaman bobot,
keseragaman ukuran, kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur tablet yang merupakan
hasil kajian dari minimal 30 literature yang sesuai dengan kriteria inklusi dan
kriteria eksklusi.
Metode
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode narrative review untuk mengevaluasi
pengaruh penggunaan crospovidone sebagai superdisintegrant terhadap sifat
fisik Orally Disintegrating Tablet (ODT). Studi literatur dilakukan dengan
mengelompokkan data sifat fisik ODT, termasuk keseragaman bobot, keseragaman
ukuran, kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur tablet.
Sumber Data
Data diambil dari literatur ilmiah yang terdapat dalam database ilmiah
terkemuka seperti Google Scholar, PubMed, dan ScienceDirect. Literatur ini melibatkan
penelitian-penelitian terkini, jurnal ilmiah, dan artikel yang terpublikasi
secara online.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah literatur ilmiah yang memenuhi kriteria inklusi
yang mencakup minimal 30 referensi. Literatur tersebut berfokus pada penggunaan
crospovidone sebagai superdisintegrant dalam formulasi ODT dan memiliki
informasi yang relevan dengan sifat fisik tablet.
Pengumpulan Data
Data sifat fisik ODT yang diambil dari literatur dianalisis secara
kualitatif untuk mengevaluasi pengaruh konsentrasi crospovidone sebagai
superdisintegrant. Pada analisis ini, fokus diberikan pada perbedaan
konsentrasi crospovidone terhadap keseragaman bobot, keseragaman ukuran,
kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur tablet.
Kriteria Inklusi dan Eksklusi
Kriteria inklusi melibatkan literatur yang membahas penggunaan crospovidone
pada formulasi ODT dengan informasi yang mencakup sifat fisik tablet. Literatur
dari Google Scholar, PubMed, dan ScienceDirect yang memenuhi kriteria tersebut
diikutsertakan dalam penelitian. Sebaliknya, literatur yang tidak relevan atau
tidak memberikan kontribusi pada tujuan penelitian dikecualikan.
Analisis Data
Data sifat fisik ODT yang diambil dari literatur dianalisis secara
kualitatif untuk mengevaluasi pengaruh konsentrasi crospovidone sebagai
superdisintegrant. Pada analisis ini, fokus diberikan pada perbedaan
konsentrasi crospovidone terhadap keseragaman bobot, keseragaman ukuran,
kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur tablet.
Etika Penelitian
Penelitian ini tidak melibatkan subjek manusia atau hewan, karena bersifat
analisis literatur. Oleh karena itu, tidak ada pertimbangan etika yang khusus
diperlukan.
Referensi
Berdasarkan penelitian literatur dari Google Scholar, PubMed, dan
ScienceDirect, beberapa referensi penting termasuk Shah, S. et al. (2012),
Joshi, A. A. et al. (2012), Sindhu A. C. et al. (2022), dan banyak penelitian
terkini lainnya yang mendukung peran crospovidone sebagai superdisintegrant
dalam ODT. Referensi lengkap dapat ditemukan dalam daftar pustaka.
Hasil
dan Pembahasan
Penelitian
terkini dalam pengembangan tablet oral cepat larut (ODT) menunjukkan fokus yang
signifikan pada penggunaan crospovidone sebagai superdisintegrant. Misalnya,
studi pertama pada tahun 2012 oleh Sanjay Shah dan rekan membahas formulasi dan
evaluasi ODT berbasis mikrosfer itopride HCl, dengan hasil menunjukkan bahwa
konsentrasi crospovidone 7% memberikan waktu hancur dan dispersi terbaik. Menurut Ashish
A. Joshi dan tim pada tahun 2012 mengeksplorasi kombinasi eksipien dan superdisintegran
optimal dalam formulasi ODT, menyoroti bahwa kombinasi Mannitol DC dan SD
Laktosa menghasilkan formulasi ODT dengan palatabilitas terbaik.
Selanjutnya,
dilakukan oleh Sindhu A. C. dan rekan pada tahun 2022 menitikberatkan pada
formulasi dan evaluasi tablet oral disperdisible stavudine, dengan konsentrasi
crospovidone (F3) memberikan waktu hancur dan pembasahan yang lebih baik
dibandingkan formulasi lainnya. Juanita Tanuwijaya dan Karsono pada tahun 2013
mengevaluasi efek crospovidone dan croscarmellose sodium sebagai
superdisintegran pada karakteristik piroxicam nanoparticles ODT, menunjukkan
bahwa natrium kroskarmelosa memberikan hasil lebih baik.
Menurut D S Sandeep dan rekan pada tahun 2015 menilai
perbandingan superdisintegran pada obat antiemetik, menyimpulkan bahwa
crospovidone adalah superdisintegran ideal untuk formulasi tablet disintegrasi
oral prometazin HCl. Menurut Gamal Mohamed Mahrous dan rekan pada tahun 2016
bertujuan mengembangkan ODT clopidogrel dengan hasil disintegrasi cepat yang
berhasil dan palatabilitas yang dapat diterima.
Pada tahun 2016,
oleh Hossameldin M. Kadry dan rekan berfokus pada optimasi jenis dan
konsentrasi superdisintegran untuk ODT Vardenafil hidroklorida, menunjukkan
bahwa formula yang dioptimalkan memiliki waktu hancur lebih rendah dan laju
disolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan formula komersial. Penelitian
keselapan oleh Deny Budi Legowo dan rekan pada tahun 2021 mengevaluasi pengaruh
konsentrasi crospovidone terhadap sediaan Oral Fast Dissolving Tablets
loratadine HCl, menunjukkan bahwa formulasi dengan konsentrasi 2% crospovidone
memberikan hasil uji mutu fisik yang baik.
menurut Ariestiawati dan rekan pada tahun 2017 memformulasikan
ODTs pravastatin sodium dengan menggunakan crospovidone dan croscarmellose
sodium, dan menunjukkan bahwa formula dengan kombinasi crospovidone 4% dan
croscarmellose sodium 4% memiliki karakteristik fisik tablet yang baik. Studi
kesepuluh yang dilakukan oleh Wulan Anggraeni dan rekan pada tahun 2023
mengevaluasi pengaruh penambahan crospovidone dalam pembuatan ODT loratadin
dengan metode granulasi basah dan kempa langsung, menemukan bahwa penambahan
crospovidone secara kempa langsung menghasilkan tablet dengan mutu fisik baik
dan waktu hancur paling cepat sesuai dengan persyaratan ODT Loratadin.
Selain itu,
dalam serangkaian penelitian terkini, para peneliti terus memperkuat peran
crospovidone sebagai superdisintegrant yang efektif dalam pengembangan
formulasi tablet oral cepat larut, menunjukkan aplikasi yang luas dalam
mencapai waktu hancur yang cepat dan sifat fisik yang optimal.
Pembahasan
Orally
Disintegrating Tablet (ODT) adalah
tablet tidak bersalut yang bila diletakkan di lidah segera hancur dan
melepaskan obat dengan bantuan saliva. Teknologi ini dapat mengatasi masalah
pemberian obat secara oral pada pasien anak-anak, orang tua, atau dalam situasi
dimana pasien biasanya tidak dapat menelan tablet konvensional dengan bantuan
air (Nayak and Manna 2011). Bermanfaat pada kasus mual muntah, mabuk
perjalanan, serangan alergi mendadak atau batuk yang membutuhkan efek obat yang
cepat (Handisoewignyo & Fudholi, 2013).
Sediaan ini dapat meningkatkan bioavailabilitas karena absorpsi obat yang cepat
sehingga zat aktif terhindar dari metabolisme lintas pertama di hati (Handisoewignyo & Fudholi, 2013).
Untuk memformulasikan
sediaan ODT diperlukan bahan tambahan meliputi pengisi, pengikat, superdisintegrant,
lubrikan, pemanis dan pewarna. Superdisintegrant (bahan penghancur)
menjadi salah satu komponen penting diantara bahan tambahan lainnya. Superdisintegrant
akan menyebabkan tablet segera hancur dalam rongga mulut ketika kontak dengan
saliva. Superdisintegrant memiliki ukuran partikel yang sangat halus
sehingga dapat mempengaruhi sifat fisik sediaan ODT (Parfati & Rani, 2018).
Salah satu contoh superdisintegrant yang dapat digunakan untuk ODT
adalah crospovidone.
Crospovidone
memiliki nama lain Crospovidonum, Crospopharm, Crosslinked Povidone, Kollidon CL,
Polyplasdone XL, Polyvinylpolypyrrolidone, PVPP; 1-vinyl-2-pyrrolidinone
merupakan bahan penghancur dan disolusi tablet yang tidak larut dalam air yang
digunakan pada konsentrasi 2�5% dalam tablet yang dibuat dengan metode kempa
langsung atau metode granulasi basah dan kering (Rowe C Raymond, Sheskey J Paul, 2009).
Mekanisme kerja crospovidone ialah
mengembang sedikit dan kembali ke ukuran semula setelah kompresi (Parfati & Rani, 2018).
Setelah kontak dengan air diserap melalui aksi kapiler dan mendapatkan kembali
struktur normalnya yang mampu pecahkan tabletnya (Hiremath et al., 2018).
Crospovidone sering digunakan untuk meningkatkan
kelarutan obat yang sulit larut dengan teknik co-evaporasi. Obat
terabsorpsi pada crospovidone dengan adanya pelarut yang cocok untuk
mempercepat laju disolusi (Rowe C Raymond, Sheskey J Paul, 2009).
Penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa ODT yang diformulasikan dengan superdisintegrant yang
berbeda dapat menghasilkan karakteristik fisik tablet yang berbeda. Penggunaan superdisintegrant
yang berbeda akan menghasilkan karakteristik ODT yang berbeda, terutama waktu
hancur dan disolusi. Superdisintegrant yang sering digunakan pada
formula ODT yang menghasilkan sifat fisik tablet yang baik adalah crospovidone.
Perbedaan konsentrasi crospovidone sebagai superdisintegrant
dalam sediaan ODT tidak mempengaruhi keseragaman bobot dan keseragaman ukuran.
Perbedaan konsentrasi crospovidone berpengaruh terhadap hasil uji
kekerasan, waktu hancur dan kerapuhan tablet. ODT harus terdisintegrasi dalam
waktu kurang dari 1 menit. Namun demikian, akan lebih disukai bila disintegrasi
terjadi secepat mungkin di dalam rongga mulut (Pahwa et al., 2016).
Crospovidone merupakan superdisintegrant yang bersifat
higroskopis sehingga dapat digunakan untuk menarik air serta berfungsi sebagai
stabilitas obat dan memiliki struktur yang berpori. Oleh karena itu, crospovidone dapat mempermudah tablet
terdisintegrasi. ODT yang dibuat dengan metode kempa langsung menggunakan superdisintegrant
tunggal crospovidone dengan konsentrasi 5% yang memberikan hasil
waktu hancur paling cepat yaitu 12 detik (Al-Shadeedi et al., 2013)
dan menghasilkan sifat fisik yang baik adalah penggunaan superdisintegrant
kombinasi croscarmellose sodium 0,5% dan crospovidone 5% (Ayuningtyas et al., 2021).� Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
penggunaan superdisintegrant natrium kroskarmelosa membuat waktu hancur
ODT lebih lama daripada waktu hancur penggunaan superdisintegrant crospovidone.
Efek ini lebih jelas untuk komposisi yang mengandung crospovidone yang
bekerja dengan aksi kapilaritas dengan mempengaruhi daya serap airnya tanpa
membentuk gel sehingga laju disolusi tablet menjadi lebih cepat sedangkan
natrium croscarmellose menunjukkan mekanisme utamanya dengan pembengkakan 4-8
kali dari ukuran semula sehingga tablet akan semakin besar dan akan membutuhkan
waktu lama untuk tablet terbasahi dan hancur (Sanjay Shah, 2012).
�Kerapuhan
terkecil dimiliki oleh crospovidone. Hasil disolusi ODT bergantung pada
waktu hancur ODT. Sebagian besar peneliti mengatakan bahwa nilai disolusi
tertinggi ODT diperoleh dengan kandungan superdisintegrant crospovidone.
Proses kompresi menyebabkan crospovidone mengalami deformasi, tetapi
ketika bersinggungan dengan air dengan cepat dapat kembali ke bentuk normal dan
menyerap air sehingga dapat mempercepat waktu hancur dan disolusi tablet.
Penggunaan crospovidone adalah bekerja dengan mekanisme water wicking
dan sedikit swelling tanpa membentuk gel.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil telaah
pustaka dapat disimpulkan perbedaan konsentrasi crospovidone sebagai superdisintegrant
mempengaruhi waktu hancur, kekerasan dan kerapuhan ODT, namun tidak
mempengaruhi keseragaman bobot dan keseragaman ukuran ODT. Semakin
tinggi jumlah konsentrasi crospovidone yang digunakan maka akan semakin
cepat waktu pembasah sehingga berpengaruh terhadap meningkatnya waktu hancur
tablet.
BIBLIOGRAFI
Agoes, G. 2012. Penerbit ITB, Bandung. Sediaan Farmasi
Padat. Seri Farma. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Akash S Ingale, Sandhya S Ahire, Sujeetkumar I Ahire, and
Parag R. Patil. 2021. �Formulation and Evaluation of Fast Dissolving Tablets of
Captopril.� GSC Biological and Pharmaceutical Sciences 17(2): 123�30.
Ariestiawati, Wiewied Dwi, Sani Ega Priani, and G C Eka
Darma. 2017. �Formulasi Orally Disintegrating Tablets (ODTs) Pravastatin Sodium
Dengan Superdisintegrants Crospovidone Dan Croscarmellose Sodium.� Prosiding
Farmasi 3(2): 352�61.
Arun Kumar Pandey, Pavan Kumar, and Sunil Shah. Rawat,
C.K.Tyagi. 2018. �Formulation And Evaluation Of Mouth Dissolving Tablet Of
Prochlorperzine Maleate.� 6(1): 13�21.
Aswathy, K. N. et al. 2022. �Formulation and In-Vitro
Characterization of Fast-Disintegrating Herbal Extract Sublingual Immunotherapy
Tablet for Peanut-Induced Allergic Asthma.� Saudi Journal of Biological
Sciences 29(3): 1283�97. https://doi.org/10.1016/j.sjbs.2021.12.031.
Ayuningtyas, Nurista Dida, Yahya Febrianto, and Tutut Lutfi.
2021. �Orally Disintegration Tablet (ODT) Formulation of Candesartan Cilexetil
With Croscarmellose Sodium and Crospovidone as Superdisintegrant.� Jurnal
Farmasi & Sains Indonesia 4(1): 21�28.
Baghel, Pragya. 2019. �Formulation, Optimization And
Evaluation Of Quick Dispersible Tablets Of Sumatriptan.� Journal of Applied
Pharmaceutical Research 7(3): 9�16.
Baliga, S. B., B. P Manjula, and M. Geetha. 2017.
�Formulation and Evaluation of Microsphere Based Oro Dispersible Tablets of
Sumatriptan Succinate.� Indian Drugs 54(03): 28�38. http://www.indiandrugsonline.org/issuesarticle-details?id=NjQ3.
Bhowmik, Debjit, B Chiranjib, and R Margret Chandira. 2009.
�Fast Dissolving Tablet_ An Overview _ Abstract.� Journal of Chemical and
Pharmaceutical Research 1(1): 163�77.
Bindal Rishabh, Indurkhya Arpna. 2021. �Formulation and
Evaluation of Ketorolac Tromethamine Fast Dissolving Tablets.� Journal of
Drug Delivery and Therapeutics Open 3(2): 97�103.
Depkes RI. 2020. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Farmakope
Indonesia Edisi VI. 6th ed.
Dey, Paramita, and Sabyasachi Maiti. 2010. �Orodispersible
Tablets: A New Trend in Drug Delivery.� Journal of Natural Science, Biology
and Medicine 1(1): 2�5.
Diyya Monika Salomy, A., and Noel. Thomas Vinay. 2019.
�Formulation and Evaluation of Furosemide Fast Dissolving Tablets.� Journal
of Medical Pharmaceutical and Allied Sciences 10(3): 2804�8.
Dwivedi, Akansha, and G. N. Darwhekar. 2019. �Research Paper
Design, Optimization And Evaluation Of Empagliflozin Orodispersible Tablets
Using Different Superdisintegrants.� International Journal of Pharmacy and
Pharmaceutical Sciences 11(7): 32�41.
Fajrin, Ayu Julianti. 2019. �Optimasi Formula Orally
Disintegrating Tablet (ODT) Loratadine Menggunakan Kombinasi Superdisintegran
Dengan Metode Kempa Langsung.� Universitas Bhakti Kencana.
Gloria, Murtini, and Yetri Elisa. 2018. �Tekknologi Sediaan
Solid.�
Handisoewignyo, Lannie, and Achmad Fudholi. 2013. Sediaan
Solida. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hidayati, N., T. N.S. Sulaiman, and R. Nurhaini. 2020.
�Optimization Formula of Fast Disintegrating Tablets Ketoprofen
β-Cyclodextrin Inclusion Complex with Sodium Starch Glycolate and
Crospovidone as the Superdisintegrants.� Journal of Physics: Conference
Series 1517(1)
Hiremath, Praveen, Kalyan Nuguru, and Vivek Agrahari. 2018.
Handbook of Pharmaceutical Wet Granulation: Theory and Practice in a Quality by
Design Paradigm Material Attributes and Their Impact on Wet Granulation
Proess Performance. Elsevier Inc.
http://dx.doi.org/10.1016/B978-0-12-810460-6.00012-9.
Copyright
holder: Nandhary
Fitriana Priyoni, Fahjar Prisiska, Anisa Amalia (2022) |
First
publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |