Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia�
p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No.
10, Oktober 2022
Luthfi
Hanif Pratama
ABFI PERBANAS Jakarta,
Indonesia
Email:
[email protected]
Abstrak
Komunikasi organisasi yang
efektif menjadi bagian penting dalam perusahaan, tidak terkecuali bagi PT. DVBC. PT. DVBC baru di akuisisi
oleh PT. MVP Tbk pada tahun 2019 dan diakuisisi sepenuhnya pada tahun 2020. Hal tersbut menimbulkan hambatan
dalam komunikasi antar pegawai yng
memiiki status dan latar belakang yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara kepada pegawai
PT. DVBC. Pengukuran
hambatan komunikasi mengacu
pada beberapa jenis hambatan yaitu : 1. Hambatan struktural, 2. Hambatan
latar belakang, 3. Hambatan
psikologis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat dua jenis hambatan, yaitu hambatan struktural dan hambatan latar belakang
pada pegawai PT. DVBC.
Kata Kunci: Hambatan Komunikasi, Komunikasi Organisasi, Interkasi Pegawai.
Abstarct
Effective organizational communication is an important
part of the company, and PT. DVBC. PT.
DVBC recently acquired by PT. MVP Tbk in 2019 and fully acquired in 2020. This
creates barriers to communication between employees who have different statuses and
backgrounds. The method used in this research
is descriptive qualitative method, with data collection techniques through observation, interviews with employees of PT. DVBC.
Measurement of communication barriers
refers to several types of barriers, namely: 1. Structural barriers, 2. Background barriers, 3. Psychological
barriers. The results of this study indicate that there are two types of barriers, namely structural
barriers and background barriers to employees of PT. DVBC.
Kata Kunci: Communication Barriers,
Organizational Communication, Employee
Interaction.
Pendahuluan
Peran komunikasi sangat penting dalam keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi
(Ginting
& Haryati, 2012). Sehingga dalam suatu organisasi, terdapat dua unsur penting yang harus diperhatikan adalah pemimpin dan
yang dipimpin (Siahaya,
2019). Proses komunikasi yang
baik antar keduanya menentukan
keberlangsungan hidup suatu kelompok
organisasi atau perusahaan (Chandra
et al., 2021).
Komunikasi yang efektif menjadi
bagian penting dalam sebuah perusahaan
atau organiasi, tidak terkecuali bagi
PT. DVBC, salah satu anak perusahaan dari PT. MVP Tbk yang berada di Jakarta
Pusat. PT. DVBC di akuisisi
oleh PT. MVP pada tahun 2019, sehingga
masih membutuhkan proses penyesuaian dalam organisasi, baik budaya dan komunikasi dari karyawan
PT. DVBC sendiri. Setelah proses akuisisi banyak terjadi perubahan dalam PT.
DVBC, yang membuat banyak hambatan
dalam komunikasi internal
perusahaan. Hambatan komunikasi sering kali terjadi karena
perbedaan dalam hal budaya perusahaan pembagian karyawan (Intan,
2020). Tidak hanya sekedar pada
jenjang atau tingkat struktural saja, PT. DVBC membagi dua jenis karyawan
nya berdasarkan tipe
kontrak langsung dan karyawan kontrak
dengan pihak ke tiga sesuai
dengan peraturan PT. MVP Tbk.
Perbedaan
tipe karyawan dan pihak ketiga terlihat dari kedudukan di tempat kerja (Pratama
& Chaniago, 2017). Karyawan staff adalah karyawan yang memiliki posisi atau
kedudukan mulai dari direktur,
general manajer, manajer, kepala bagian, dan staff administrasi (Chusminah
& Haryati, 2019). Karyawan pihak ketiga,
lebih pada karyawan kontrak tahunan
maupun bulanan. PT. DVBC merekrut lebih banyak karyawan pihak ketiga karena sulit untuk mendapat persetujuan merekrut
karyawan dengan proses dan komunikasi
yang panjang dengan PT. MVP Tbk sebagai entitas induk. Hambatan komunikasi tersebut
membuat kegiatan operasional PT. DVBC sendiri
menjadi terhambat.
PT. MVP Tbk sendiri
merupakan perusahaan penyedia
layanan televisi berbayar
terbesar di indonesia, sehingga memiliki anak perusahaan yang sangat
banyak. Hal tersebut membuat struktur
dan proses komunikasi internal perusahaan
sangat rumit dan sering terhambat. Tdak terkecuali PT. DVBC sebagai anak perusahaan harus mengikuti budaya komunikasi yang ada. Proses komunikasi yang sebelumnya efektif
dan efisien menjadi
terhambat setelah akuisisi.
Berdasarkan
uraian pada latar belakang
masalah, penulis ingin mengkaji rumusan masalah yaitu : analisis hambatan
komunikasi di PT. DVBC.
Sebelum
melakukan analisis, penulis melakukan persiapan berbagai kajian penelitian terdahulu untuk mencari referensi yang relevan dengan penelitian yang akan
penulis teliti, yaitu: (1) penelitian yang dilakukan oleh Nadya Dian Utami, berjudul
Analisis Hambatan Komunikasi Karyawan Lokal di Kalimantan
Barat, penelitian ini dilakukan pada tahun 2020. Penelitian ini membahas
bagaimana proses komunikasi pada PT. Hutan Ketapang
Industri, yang sering
memiliki hambatan komunikasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
metode kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui survey kuesioner
pada 95 karyawan. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa terdapat dua jenis hambatan,
yaitu hambatan jarak dan hambatan
bahasa pada karyawan
PT. Hutan Ketapang Industri. (2) Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Shovani Rochman,
berjudul Hambatan Komunikasi Organisasi (Studi Kasus LPP
TVRI Bengkulu), penelitian ini dilakukan pada tahun 2021. Penelitian ini membahas bagaimana aktifitas hambatan
komunikasi dalam LPP TVRI
Stasiun Bengkulu, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif deskriptif dan pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian
ini menunjukan bahwa di LPP TVRI Stasiun Bengkulu memiliki berbagai
macam hambatan komunikasi organisasi,
mulai dari gangguan secara teknis, semantik dan psikologis, fisik, status, kerangka berfikir dan gangguan
budaya pegawai di LPP TVRI Stasiun Bengkulu.
Metode Penelitian
Metode
penelitian adalah aspek yang penting untuk melakukan penelitian agar suatu penelitian mendapatkan hasil yang baik dan perlu diterapkan metode-metode tertentu dalam penelitian (Sugiyono,
2018). Hal ini dimaksudkan agar penelitian dapat mencapai hasil yang
diterapkan (Hidayat
& Alifah, 2022). Pada penelitian ini jenis
penelitian yang dipakai dalam melakukan penelitian dengan jenis penelitian kualitatif, yaitu pada hakekatnya mendalami fenomena
orang, peristiwa, proses, gejala dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka dan berusaha memahami
dunia mereka.
Metode
penelitian yang dipakai adalah metode analisis deskriptif yaitu suatu metode yang dapat menggambarkan
serta memaparkan peristiwa saat peneliti melakukan penelitian. Informan
yang ditentukan melalui
pendekatan informan yakni
purposive, yakni merupakan
informan yang memiliki karakter tertentu serta relevan pada penelitian ini. Untuk pemilihannya dengan tujuan yang berakibat lebih mendalam
pada penelitian ini adalah kedalaman informasi namun bukan kuantitas, yaitu hambatan dalam
komunikasi organisasi pada PT. DVBC.
Hasil dan Pembahasan
A. Gambaran Umum Lokasi
Penelitian
PT.
DVBC merupakan perusahaan penyedia layanan televisi berbayar yang di dirikan pada tahun 2010 berlokasi di jakarta.
Konten unggulan dari PT. DVBC yakni
olahraga, hiburan anak � anak, dan hiburan keluarga. Untuk strategi
pemasaran dari PT. DVBC sendiri ialah mengarah ke pasar di daerah lokal, yakni daerah
yang kesulitan untuk mendapatkan
sinyal antena biasa, sehingga harus menggunakan parabola berbayar. Pada tahun 2014 dan 2018 PT. DVBC berhasil
menayangkan siaran piala dunia yang sangat di
gemari masyarakat Indonesia.
Visi dari PT.
DVBC sendiri yakni Menjadi televisi berlangganan yang memberikan tayangan
menghibur, informatif dan edukatif sebagai
langkah untuk mencerdaskan seluruh masyarakat Indonesia. Sedangkan untuk misi nya adalah
Menyajikan program- program siaran
unggulan, baik lokal maupun internasional. Menjadi mitra setiap keluarga dan pemerintah Indonesia dalam pembangunan
negara melalui teknologi dan program- program yang berkualitas.
PT. DVBC di akusisi
oleh PT. MVP Tbk pada tahun 2019 dengan kepemilikan 60% saham untuk PT. MVP Tbk dan 40% dimiliki oleh PT. CGMN.
Sebagai pemilik saham mayoritas, PT. MVP
Tbk mulai masuk pada struktur
organisasi dari PT. DVBC. Pada tahun 2020 PT. MVP Tbk mengakuisi 100% saham dari PT. DVBC.
Hal tersebut merubah
aturan dan budaya yang ada pada PT. DVBC. Jumlah
pegawai dari PT. DVBC sebanyak
97 orang , terdiri dari 52 orang
pegawai tetap, 29 orang pegawai kontrak, dan 16 orang pegawai kontrak pihak
ke 3. Struktur organisasi yang ada pada PT. DVBC yaitu :
�������������
Gambar 1
Struktur Organisasi Perusahaan
Nama Pegawai
dan Jabatan :
Direktur Utama������������������������������������� : Hari Susanto
Direktur Keuangan�������������������������������� : Prihatmo
Kushardono Direktur����� : Yohanes Yudistira
GM Promo & Konten��������������������������� : Samuel Cornelius Pantou GM IT�� : Ferry Aryanto
GM Keuangan
& HRD������������������������� : Agustinus Sutanto GM Penjualan LCO��� : I Nengah Paradiarsa
Ruang lingkup
organisasi PT. DVBC terbagi menjadi
beberapa divisi pekerjaan, pembagian divisi dalam PT. DVBC yaitu:
1. Divisi Promo dan Konten
Ruang
lingkup pekerjaan pada divisi adalah mengatur konten apa saja yang akan di tayangkan oleh PT. DVBC, selain itu
bertugas melakukan promosi kepada pelanggan tentang produk
yang ditawarkan oleh perusahaan.
2. Divisi Teknologi
(IT)
Divisi ini bertanggung jawab atas operasional perusahaan khususnya di bidang teknologi, yakni mengembangkan fitur
atau program teknologi sesuai dengan perkembanganpasar. Bagian ini melakukan
pengendalian terhadap proses teknologi yang berjalan di perusahaan dan dapat mendukung
operasional perusahaan.
3. Divisi
Keuangan & HRD
Divisi
ini bertanggung jawab atas pembuatan laporan keuangan perusahaan, selain itu proses
keluar masuk nya keuangan, dan sumber daya manusia. Bagianini
juga melakukan perencanaan, pelaksanaan & pengendalian kebijakan perusahaan pada logistik serta rantai pasokan & manajemen resiko.
4. Divisi Penjualan
LCO (Mitra lokal Operator)
Divisi
ini bertanggung jawab atas penjualan kepada mitra � mitra di daerah terpencil, selain itu bertanggung jawab atas hubungan
dengan mitra itu sendiri.
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini untuk melengkapi data penelitian, maka penulis melakukan
wawancara secara langsung
kepada beberapa pegawai
PT. DVBC agar penulis mengetahui informasi yang akurat sesuai data yang ada di lapangan. Penulis
akan deskripsikan hasil wawancara penelitian mengenai Hambatan Komunikasi Organisasi PT. DVBC. Berikut
hasil penelitian penulis terhadap informan, yaitu :
1.
Hambatan Struktural
Hambatan
struktural sering terjadi karena adanya perbedaan tingkatan dalam organisasi. Secara umum sering terjadi
hambatan struktural dalam PT. DVBC, karena komunikasi disampaikan harus sampai ke perusahaan induk yakni PT MVP Tbk.
�kita kadang � kadang sulit untuk mendapat
persetujuan dalam berbagai
pengambilan keputusan seperti proses penerimaan
pegawai, walaupun sudah di komunikasikan kepada pimpinan HRD melalui surat internal perusahaan.
Namun terdapat hambatan dari proses
tersebut dan mengakibatkan
keterlambatan dalam proses penerimaan
pegawai tersebut�.
Hal ini disampaikan oleh Agustinus Sutanto
selaku General Manajer
bagian HRD mengenai proses penerimaan pegawai yang terhambat ketika komunikasi dengan perusahaan induk.
2.
Hambatan Latar Belakang
Hambatan
latar belakang bisa saja terjadi
karena dua hal, yaitu hambatan karena latar belakang sosial dan hambatan
karena latar belakang pendidikan. Dari hasil wawancara
yang disampaikan oleh Kuntjahyo selaku pimpinan bagian operasional dan administratif sebagai
berikut :
�Kendala yang dihadapi ketika berkomunikasi dengan
divisi lain adalah ketika berkomunikasi dengan pegawai berlatar belakang
senioritas terhadap junior yang terhambat�
Hal
yang serupa di katakan oleh Syihabudin Busyra selaku pimpinan bagian layanan
pelanggan. Sebagai berikut
:
�Komunikasi kadang � kadang terhambat jika sedang
rapat antara unit bisnis lain dalam perusahaan induk, karena PT. DVBC yang baru
bergabung dan baru diakuisi. Ketika berkomunikasi dengan unit bisnis lain
sering terjadi hambatan�.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil penelitian, penulis dapat simpulkan bahwa komunikasi yang terjadi di PT. DVBC masih belum efektif.
Banyak terjadi hambatan dalam komunikasi organisasi
di PT. DVBC antar pegawai maupun antar unit bisnis lain dalam induk PT. MVP Tbk.
Hambatan yang terjadi diantara nya adalah
hambatan struktural, latar belakang,
dan psikologis.
Hambatan
struktual terjadi ketika harus berkomunikasi
dengan perusahaan induk, yakni ketika proses persetujuan dalam
pengambilan keputusan. Pada saat pegawai
mengirim surat kepada perusahaan induk terdapat keterlambatan proses tanda tangan ketika sudah di perusahaan
induk. Selanjutnya, hambatan dalam latar belakang
pegawai baru dan pegawai lama yang memiliki pandangan berbeda setelah proses akuisisi. Secara psikologis masih
terdapat hambatan senior dan junior dalam internal perusahaan, mengakibatkan proses komunikasi banyak terhambat.
BIBLIOGRAFI
Devito, Joseph A.
1997. Komunikasi Antar Manusia
(Kuliah Dasar Edisi Kelima).Jakarta: Professional Books.
Chandra, V., Chandra, W.,
Nugroho, N., & Hutabarat, F. A. M. (2021). Penerapan Komunikasi di Toko
Besi Jaya Baru. Seminar Nasional Ilmu Sosial Dan Teknologi-SANISTEK,
176�178.
Chusminah, C., &
Haryati, R. A. (2019). Analisis Penilaian Kinerja Pegawai Pada Bagian
Kepegawaian dan Umum Direktorat Jenderal P2P Kementerian Kesehatan. Widya
Cipta-J. Sekr. Dan Manaj, 3(1), 61�70.
Ginting, R., &
Haryati, T. (2012). Kepemimpinan dan Konteks Peningkatan Mutu Pendidikan. Jurnal
Ilmiah CIVIS, II(2), 1�17.
Hidayat, A. R., &
Alifah, N. (2022). Reading for Students in English Language Education Programs.
International Journal of Social Health, 1(2), 57�63.
Hardjana, Andre. 2016.
Komunikasi Organisasi(Strategi dan Kompetensi).Jakarta: PT.Kompas Media
Nusantara.
Intan, T. (2020).
Analisis Analisis Hambatan Komunikasi Karyawan Lokal di Kalimantan Barat.
Jurnal Komunikasi Pembangunan, 18(02), 194�206.
https://doi.org/10.46937/18202030947
Intan, T. (2020).
Analisis Analisis Hambatan Komunikasi Karyawan Lokal di Kalimantan Barat. Jurnal
Komunikasi Pembangunan, 18(02), 194�206.
Jenifer, D. (2015). Cross
Cultural Communications Barriers in Workplace. International Journal of
Management, 6(1), 332�335.
Masmuh, A. (2008).
Komunikasi Organisasi Dalam Perspektif Teori dan Praktik. UMM
Mulyana, D. (20007).
Komunikasi Suatu Pengantar. Remaja Rosdakarya.
Pangestu, Michelle. 2015.
�Jaringan Komunikasidi The Piano Insitute Surabaya,�Jurnal E-Komunikasi, Vol.
3, No. 2. Universitas Kristen Petra Surabaya.
Press. Muhammad, A.
(2011). Komunikasi Organisasi. PT. Bumi Aksara.
Pratama, D. F., &
Chaniago, H. (2017). Pengaruh Gender Terhadap Pengambilan Keputusan di
Lingkungan Kerja. Jurnal Riset Bisnis Dan Investasi, 3(3), 57�68.
Pace, R. W., &
Faules, D. F. (1998). Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja
Perusahaan
Rochman, S. (2021).
Hambatan Komunikasi Organisasi (Studi Kasus Lpp Tvri Stasiun Bengkulu) .
http://repository.iainbengkulu.ac.id/id/eprint/5939
Siahaya, J. (2019).
Kepemimpinan Kristen Dalam Pluralitas Indonesia. Jurnal Teruna Bhakti, 1(1),
1�16.
Sugiyono. (2018). Metode
Penelitian kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta, Bandung.
Sunyoto, D., &
Burhanuddin, B. (2015). Teori Perilaku Keorganisasian. CAPS (Center for
Academic Publishing Service).
Copyright
holder: Luthfi Hanif Pratama (2022) |
First
publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article
is licensed under: |