Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia� p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No.
10, Oktober 2022
Dike Cidrasari, Mirajiani, Suherman
Pascasarjana
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Kota Serang
Agribisnis,
universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Kota Serang
email:
[email protected], dmirajiani@untirta.ac.id, herman@untirta.ac.id
Abstrak
Upaya mewujudkan penanganan lahan kritis melalui
Kementrian Pertanian, Direktorat
Jendral (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) adanya dukungan melalui program
Flood Management Selected River Basins (FMSRB) yang didadampingi oleh Community Fasilitator (CF).
Fasilitator melakukan fasilitasi untuk mensukseskan program FMSRB pada kelompok tani sebagai penerima manfaat. Penelitian ini
bertujuan menganalisis efektifitas komunikasi dan karakteristik pendamping
dalam Program FMSRB, menganalisis kinerja pendamping dalam program FMSR, dan
menganalisis keberhasilan program FMSRB. Penelitian menggunanakan pendekatan
kuantitatif. Data diolah menggunakan menggunakan statistik Regresi berganda.
Penelitian dilakukan di Kabupaten Lebak yang bertempat di 16 kecamatan di
Kabupaten Lebak. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Maret
2023.Hasil analisis
Pengaruh x2 melalui y1 terhadap y2. Diketahui
pengaruh langsung yang diberikan x2 terhadap y2 sebesar 0,300. Sedangkan
pengaruh tidak langsung x2 melalui y1 terhadap y2 adalah perkalian antara nilai
beta x2 terhadap y1 dengan nilai beta y1 terhadap y2 yaitu 0,073 � 0,260 =
0,018. Maka pengaruh total yang diberikan x1 terhadap y2 adalah pengaruh
langsung ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu : 0,300 + 0,018 = 0,318.
Berdasarkan hasil tersebut ddiketahui bahwa nilai pengaruh langsung sebesar
0,300 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,318 yang berarti bahwa nilai
pengaruh tidak langsung lebih besar dibandingkan nilai pengaruh langsung, hasil
ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung karakteristik pendamping melalui
kinerja pendamping mempunyai pengaruh signifikan terhadap keberhasilan program FMSRB.
Kata
Kunci: Efektifitas, komunikasi, karakteristik pendamping,
program FMSRB.
Abstract
Efforts
to realize critical land management through the Ministry of Agriculture, the
Directorate General (Ditjen) of Agricultural Infrastructure and Facilities
(PSP) have support through the Flood Management Selected River Basins (FMSRB)
program accompanied by a Community Facilitator (CF). The facilitator
facilitates the success of the FMSRB program for farmer groups as
beneficiaries. This study aims to analyze the effectiveness of communication
and the characteristics of assistants in the FMSRB program, analyze the
performance of assistants in the FMSR program, and analyze the success of the
FMSRB program. This research uses a quantitative approach. Data is processed
using multiple regression statistics. The research was conducted in Lebak
Regency which is located in 16 sub-districts in Lebak Regency. The research was
conducted from January to March 2023. The results of the analysis of the effect
of x2 through y1 on y2. It is known that the direct effect given by x2 on y2 is
0.300. Meanwhile, the indirect effect of x2 through y1 on y2 is the
multiplication of the beta value of x2 on y1 and the beta value of y1 on y2,
which is 0.073 � 0.260 = 0.018. Then the total effect that is given by x1 on y2
is the direct effect plus the indirect effect, namely: 0.300 + 0.018 = 0.318.
Based on these results it is known that the value of the direct effect is 0.300
and the indirect effect is 0.318, which means that the value of the indirect
effect is greater than direct effect value, this result indicates that
indirectly the characteristics of the companion through the performance of the
companion have a significant influence on the success of the FMSRB program.
Keywords: Effectiveness, communication, companion
characteristics, FMSRB program.
Sungai Ciujung yang
berada di wilayah Provinsi Banten, merupakan salah satu sungai di Pulau Jawa
yang Daerah aliran Sungai (DAS) tergolong kritis dengan rasio debit air maksimum (Q maks) 1.880 m3/detik
dan minimum (Q min) 1m3/detik
(Undang,
K et. all., 2015). Dimusim hujan saat air berlimpah mengkibatkan areal tanaman menjadi terendam. Berbeda dengan musim
kemarau air irigasi cenderung berkurang. Air
yang terkumpul baik di kolam penampungan air (embung) atau yang
tersimpan di bawah tanah dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk
mengairi budidaya padi atau tanaman palawija dan hortikultura sebagai
alternatif air irigasi tambahan. ()
Upaya
manajemen pengelolaan air yang baik diperlukan manajemen yang baik sehingga
kebutuhan air tercukupi dan dilakukan oleh petani baik petani pemilik mapun
petani penggarap. Kondisi ini
mengindikasikan bahwa wilayah DAS tersebut tidak bisa lagi mengkonservasi air
dengan baik. Bertambahnya jumlah penduduk di wilayah DAS Ciujung yang
berada di wilayah Kabupaten Lebak yang berjumlah 1.293.224 jiwa (BPS,
2020).
Pertambahan jumlah
penduduk tersebut mengakibatkan konversi lahan untuk kebutuhan perumahan dan
pemukiman, perluasan kota, pabrik dan usaha atau jasa memicu terjadinya
peningkatan volume aliran permukaan karena luas permukaan tanah yang kedap air
bertambah luas. Mewujudkan sektor pertanian yang unggul dan berdaya saing serta
mengurangi resiko banjir di wilayah Kabupaten Lebak, Pemerintah Republik
Indonesia bekerjasama dengan ADB melalui Kementrian Pertanian Direktorat
Jendral (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) memberikan bantuan
program Flood Management Selected River Basins (FMSRB).
Pelaksanaan program FMSRB,
pendamping merupakan aktor penting dalam mensukseskan program FMSRB. Pendamping
atau yang di sebut Comunnity Fasilitator (CF) merupakan warga negara
Indonesia yang memenuhi kualifikasi sebagai fasilitator dan ditetapkan melalui Surat
Keputusan Kepada Dinas Pertanian Kabupaten Lebak. Tugas fasilitator
MSRB melakukan pendampingan dan
fasilitasi kepada
kelompok tani berdasarkan kontrak kerja dalam kurun waktu satu tahun dengan menjembatani kelompok
tani penerima manfaat dengan pihak-pihak lain yang terlibat, baik ditingkat
Kecamatan maupun ditingkat Kabupaten/Kota.
Kegiatan komunikasi dalam program FMSRB merupakan salah satu
tahap penting dalam menginflementasikan
program FMSRB yang berperan sebagai komunikator adalah pendamping program FMSRB. Seecara
langsung pendamping
FMSRB berinteraksi dengan masyarakat. Peran Pendamping dapat merubah pola
pikir petani menjadi lebih baik. Pendamping memiliki
karakteristik individu yang dapat berhubungan dengan kinerjanya, seperti umur, tingkat pendidikan formal, dan
masa kerja. Variabel tersebut diduga berhubungan dengan kinerja pendamping dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. karakteristik pendamping
yang berhubungan nyata dengan kinerjanya dalam
melaksanakan pendampingan adalah usia, masa kerja, jenis kelamin, jabatan,
pendidikan formal, dan pelatihan. Hal ini didukung oleh Sapar et al. (2011) bahwa karakteristik individu
yang mempengaruhi kinerja
pendamping adalah umur, pelatihan
dan pengalaman kerja.
�
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lebak bertempat
di 17 Kecamatan yaitu Sobang, Cipanas, Sajira, Cimarga, Cikulur, Cileles, Warunggunung,
Cibadak, Rangkasbitung, Kalanganyar, Muncang, Cirinten, Lebak Gedong, Curug
Bitung, Bojong Manik, Leuwidamar dan Gunung Kencana yang mendapat bantuan
program FMSRB pada tahun 2018 sampai dengan 2022. Wilayah ini merupakan lokasi
pelaksanaan program Farmland Management and Sustainable Agriculture Practices for Flood
Management in Selected River
Basins Sector Project (FMSAP FMSRB). Pemilihan
lokasi dilakukan secara purposive
(Sengaja).
Data yang dikumpulkan
dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data
yang diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan instrumen
kuesioner. Data Primer yaitu Pengumpulan data primer dilakukan dengan survey langsung
pada Kelompok Tani
penerima bantuan FMSRB sebagai objek penelitian. Adapun data yang diperoleh
dengan cara penelitian meliputi wawancara (interview)
dan kuisioner. Data Sekunder merupakan pendukung yang berhubungan dengan
penelitian.
Populasi penelitian adalah pendamping sebanyak 35 orang
dan kelompok tani yang terlibat langsung dalam program FMSRB pada tahun 2018
sampai dengan 2022 berjumlah 184 kelompok tani (Martono, 2015). Pada penelitian ini, peserta yang di jadikan responden adalah
pendamping dan kelompok tani yang terlibat langsung dalam program FMSRB (Sugiyono, 2018). Penetapan
informan ini di lakukan dengan menggunakan teknik Purposive sampling. Data yang dikumpulkan
di dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data
penelitian dianalisis menggunakan path
analysis. Analisis jalur menurut Ghozali (2013) merupakan perluasan dari
analisis regresi linear berganda atau analisis jalur adalah penggunaan analisis
regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model kausal) yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Hasil dan Pembahasan
Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji validitas
digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Teknik
pertama dan populer yang digunakan adalah korelasi product moment yang
dikemukakan oleh pearson. Berikut pengambilan keputusan uji validitas:
1.
Jika r hitung < r
tabel maka tidak valid.
2.
Jika r hitung > r
tabel maka valid.
Penentuan r tabel dapat
menggunakan cara berikut :
|
|
Dengan N adalah jumlah sampel yang digunakan, maka
dengan jumlah responden sebanyak 71 orang pada penelitian ini
df yang digunakan adalah 69, dengan nilai r tabel = 0,235 untuk taraf
signifikansi 5%. Dilihat dari Nilai r Product Momen (Sudijono,2018).
Tingkat validitas data secara keseluruhan untuk
variabel efektivitas komunikasi (x1) adalah sebesar 93%. Dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 1
������������������������������������������������ Case
Processing Summary��������������
|
N |
% |
|
Cases |
Valid |
71 |
100.0 |
Excludeda |
0 |
.0 |
|
Total |
71 |
100.0 |
(Sumber
: Hasil Analisis SPSS, 2023)
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui untuk jumlah
sample (N) adalah 77, dengan mencari nilai df untuk melihat r tabel adalah
dengan N � 2. Maka untuk N dengan taraf signifikansi yang digunakan 5% memili nilai
r tabel 0,235. Hasil output analisis validitas dan reliabilitas
dengan bantuan program SPSS dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2
Item-Total Statistics
|
Scale Mean if
Item Deleted |
Scale
Variance if Item Deleted |
Corrected
Item-Total Correlation |
Cronbach's
Alpha if Item Deleted |
x1p1 |
148.30 |
538.868 |
.651 |
.756 |
x1p2 |
148.28 |
533.891 |
.774 |
.753 |
x1p3 |
148.37 |
534.435 |
.809 |
.753 |
x1p4 |
148.39 |
532.757 |
.639 |
.753 |
x1p5 |
148.45 |
531.880 |
.832 |
.752 |
x1p6 |
148.23 |
535.320 |
.728 |
.754 |
x1p7 |
148.28 |
531.405 |
.771 |
.752 |
x1p8 |
148.39 |
532.271 |
.772 |
.752 |
x1p9 |
148.35 |
535.946 |
.776 |
.754 |
x1p10 |
148.54 |
530.081 |
.816 |
.751 |
x1p11 |
148.51 |
532.625 |
.790 |
.753 |
x1p12 |
148.54 |
534.281 |
.608 |
.754 |
x1p13 |
148.41 |
532.645 |
.739 |
.753 |
x1p14 |
148.48 |
531.910 |
.760 |
.752 |
x1p15 |
148.35 |
530.946 |
.740 |
.752 |
x1p16 |
148.44 |
527.449 |
.780 |
.750 |
x1p17 |
148.45 |
532.194 |
.730 |
.753 |
x1p18 |
148.45 |
530.680 |
.756 |
.752 |
x1p19 |
148.45 |
529.023 |
.762 |
.751 |
x1p20 |
148.54 |
529.709 |
.751 |
.751 |
x1p21 |
148.45 |
528.565 |
.734 |
.751 |
x1p22 |
148.39 |
531.299 |
.750 |
.752 |
x1p23 |
148.55 |
527.765 |
.778 |
.750 |
x1p24 |
148.49 |
530.454 |
.701 |
.752 |
Total_Skor |
75.79 |
138.655 |
1.000 |
.967 |
(Sumber
: Hasil Analisis SPSS, 2023)
Dapat diketahui dari hasil output analisis diatas
menunjukkan nilai r hitung pada kolom Corrected Item � Total Correlation jika dibandingkan dengan r tabel yaitu 0,235 maka r hitung
lebih besar untuk setiap data yang di uji, dapat diambil keputusan untuk semua items
pada tabel diatas valid.
Uji reliabilitas data disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 3
Reliability
Statistics
Cronbach's
Alpha |
N of Items |
.765 |
25 |
(Sumber
: Hasil Analisis SPSS, 2023)
Untuk dapat memenuhi reliabilitas yang baik, nilai composite
reliability dan nilai cronbach's alpha harus lebih besar dari 0,70
(Chin, 1998). Kemudian beberapa kelas tingkat reliabilitas sebagai berikut.
1.
Jika alpha > 0,90
maka reliabilitas sempurna
2.
Jika alpha antara 0,70
� 0,90 maka reliabilitas tinggi
3.
Jika alpha antara 0,50
� 0,70 maka reliabilitas moderat
4.
Jika alpha < 0,50
maka reliabilitas rendah[4]
Dapat diketahui pada tabel sebanyak 25 items data
memiliki nilai 0,765, mempunyai makna bahwa data tersebut
reliabilitasnya tinggi.
Tingkat validitas data secara keseluruhan untuk variabel karakteristik
pendamping (x2) adalah sebesar 100 %. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
|
N |
% |
|
Cases |
Valid |
32 |
100.0 |
Excludeda |
0 |
.0 |
|
Total |
32 |
100.0 |
|
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure. |
(Sumber
: Hasil Analisis Peneliti, 2023)
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui untuk jumlah
sample (N) adalah 32, dengan mencari nilai df untuk melihat r tabel adalah
dengan N � 2. Maka untuk N 32 dengan taraf signifikansi yang digunakan 5%
memili nilai r tabel 0,361. Hasil output analisis validasi dan reliabilitas
dengan bantuan program SPSS dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 5
Item-Total Statistics
|
Scale Mean if Item Deleted |
Scale Variance if Item Deleted |
Corrected Item-Total Correlation |
Cronbach's Alpha if Item Deleted |
x2p1 |
25.69 |
21.706 |
.375 |
.670 |
x2p2 |
27.00 |
22.452 |
.360 |
.680 |
x2p3 |
24.56 |
20.641 |
.256 |
.687 |
x2p4 |
24.88 |
20.952 |
.308 |
.675 |
x2p5 |
25.56 |
16.125 |
.624 |
.570 |
total_Skor |
14.19 |
6.093 |
1.000 |
.349 |
(Sumber
: Hasil Analisis SPSS, 2023)
Tabel di atas menunjukkan pada kolom corrected item �
Total Correlation merupakan nilai r hitung, kemudian dibandingkan dengan
nilai r tabel 0,361. Apabila r hitung > r tabel maka valid, kemudian
sebaliknya jika r hitung < r tabel maka data tersebut tidak valid.
Tabel 6
Reliability
Statistics
Cronbach's Alpha |
N of Items |
.640 |
6 |
(Sumber
: Hasil Analisis SPSS, 2023)
Untuk dapat memenuhi reliabilitas yang baik, nilai composite reliability
dan nilai cronbach's alpha harus lebih besar dari 0,70 (Chin, 1998).
Kemudian beberapa kelas tingkat reliabilitas sebagai berikut.
1) Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna
2) Jika alpha antara 0,70 � 0,90 maka reliabilitas tinggi
3) Jika alpha antara 0,50 � 0,70 maka reliabilitas moderat
4) Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah
Berdasarkan tabael di atas, hasil
analisis reabilitas memiliki nilai 0,640, menujukkan bahwa
data tersebut reliabilitasnya moderat.
Tingkat validitas data secara keseluruhan untuk
variabel kinerja pendamping (y1) adalah sebesar 95,8%. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 7
Case Processing
Summary
|
N |
% |
|
Cases |
Valid |
68 |
95.8 |
Excludeda |
3 |
4.2 |
|
Total |
71 |
100.0 |
|
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure. |
(Sumber
: Hasil Analisis SPSS, 2023)
Hasil output analisis validasi dan reliabilitas dengan
bantuan program SPSS dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 8
Item-Total
Statistics
|
Scale Mean if Item Deleted |
Scale Variance if Item Deleted |
Corrected Item-Total Correlation |
Cronbach's Alpha if Item Deleted |
y1p1 |
60.79 |
98.255 |
.628 |
.770 |
y1p2 |
60.71 |
96.748 |
.781 |
.764 |
y1p3 |
60.78 |
95.219 |
.891 |
.759 |
y1p4 |
60.84 |
95.839 |
.745 |
.762 |
y1p5 |
60.84 |
96.048 |
.825 |
.762 |
y1p6 |
60.91 |
95.037 |
.779 |
.760 |
y1p7 |
60.81 |
94.336 |
.819 |
.757 |
y1p8 |
60.79 |
94.076 |
.805 |
.757 |
y1p9 |
60.75 |
95.772 |
.821 |
.761 |
y1p10 |
60.78 |
95.906 |
.793 |
.762 |
Total_skor |
32.00 |
26.478 |
1.000 |
.941 |
(Sumber
: Hasil Analisis SPSS, 2023)
Dapat diketahui dari hasil output analisis diatas
menunjukkan nilai r hitung pada kolom Corrected Item � Total Correlation jika
dibandingkan dengan r tabel yaitu 0,235 maka r hitung lebih besar untuk setiap
data yang di uji, dapat diambil keputusan untuk semua items pada tabel
diatas valid.
Uji reliabilitas data disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 9.
Reliability
Statistics
Cronbach's Alpha |
N of Items |
.783 |
11 |
(Sumber
: Hasil Analisis SPSS, 2023)
Dapat diketahui pada tabel sebanyak 11 items data
memiliki nilai Cronbach Alpha 0,783, memiliki makna bahwa data tersebut
reliabilitasnya tinggi.
Tingkat validitas data secara keseluruhan untuk
variabel keberhasilan program FMSRB (y2) adalah sebesar 85,9%. Dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 10
Case Processing Summary
|
N |
% |
|
Cases |
Valid |
61 |
85.9 |
Excludeda |
10 |
14.1 |
|
Total |
71 |
100.0 |
|
a. Listwise deletion based on all variables
in the procedure. |
(Sumber
: Hasil Analisis SPSS, 2023)
Hasil output analisis validasi dan reliabilitas dengan
bantuan program SPSS dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 11
Item-Total Statistics
|
Scale Mean if Item Deleted |
Scale Variance if Item Deleted |
Corrected Item-Total Correlation |
Cronbach's Alpha if Item Deleted |
y2p1 |
141.08 |
324.143 |
.620 |
.746 |
y2p2 |
140.75 |
326.189 |
.376 |
.749 |
y2p3 |
141.44 |
324.684 |
.359 |
.748 |
y2p4 |
141.26 |
321.630 |
.773 |
.744 |
y2p5 |
141.33 |
325.557 |
.669 |
.747 |
y2p6 |
141.70 |
314.211 |
.701 |
.739 |
y2p7 |
141.36 |
323.434 |
.636 |
.746 |
y2p8 |
141.26 |
320.430 |
.678 |
.743 |
y2p9 |
141.21 |
320.737 |
.536 |
.744 |
y2p10 |
141.30 |
327.145 |
.530 |
.749 |
y2p11 |
141.43 |
324.315 |
.581 |
.747 |
y2p12 |
141.36 |
325.401 |
.569 |
.748 |
y2p13 |
141.28 |
326.971 |
.526 |
.749 |
y2p14 |
141.41 |
317.546 |
.824 |
.741 |
y2p15 |
141.39 |
318.476 |
.801 |
.741 |
y2p16 |
141.41 |
316.679 |
.739 |
.740 |
y2p17 |
141.38 |
318.472 |
.694 |
.742 |
y2p18 |
141.34 |
316.096 |
.799 |
.740 |
y2p19 |
141.36 |
317.401 |
.820 |
.741 |
y2p20 |
141.18 |
325.984 |
.604 |
.748 |
y2p21 |
141.23 |
321.746 |
.739 |
.744 |
y2p22 |
141.48 |
323.487 |
.436 |
.747 |
y2p23 |
141.38 |
321.372 |
.596 |
.744 |
Total_Skor |
72.23 |
84.013 |
1.000 |
.934 |
(Sumber
: Hasil Analisis SPSS, 2023)
Dapat diketahui dari hasil output analisis diatas
menunjukkan nilai r hitung pada kolom Corrected Item � Total Correlation jika
dibandingkan dengan r tabel yaitu 0,235 maka r hitung lebih besar untuk setiap
data yang di uji, dapat diambil keputusan untuk semua items pada tabel
diatas valid.
Uji reliabilitas data disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 12
Reliability
Statistics
Cronbach's Alpha |
N of Items |
.755 |
24 |
(Sumber
: Hasil Analisis SPSS, 2023)
Dapat diketahui pada tabel sebanyak 24 items
data memiliki nilai Cronbach Alpha 0,755, memiliki makna bahwa data
tersebut reliabilitasnya tinggi.
Pengambilan keputusan dilakukan dengan melihat nilai signifikansi pada
tabel Coefficients. Biasanya dasar pengujian hasil regresi dilakukan
dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau dengan taraf signifikannya sebesar
5% (α = 0,05). Adapun kriteria dari uji statistik t (Ghozali, 2016) :
1.
Jika
nilai signifikansi uji t > 0,05 maka H₀ diterima dan Ha ditolak.
Artinya tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap variaben
dependen.
2. Jika nilai signifikansi uji t < 0,05 maka H₀
ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh antara variabel independen
terhadap variabel dependen.
a.
Uji
Linearitas Analisis Jalur Model 1
Tabel
13
Coefficiemts Sig
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
9.657 |
4.876 |
|
1.981 |
.052 |
Efektivitas_Komunikasi_X1 |
.274 |
.070 |
.473 |
3.939 |
.000 |
|
Karakteristik_Pendamping_X2 |
.106 |
.175 |
.073 |
.605 |
.547 |
|
a. Dependent
Variable: Kinerja_Pendamping_Y1 |
(Sumber
: Hasil Analisis SPSS, 2023)
Berdasarkan hasil output SPSS diatas, dapat diambil
keputusan dengan membandingkan nilai signifikansi (Sig) dengan 0,05 yaitu
sebagai berikut :
1) Nilai signifikansi variabel efektivitas komunikasi sebesar
0,00 (<0,05) maka dapat dikatakan variabel kompensasi berpengaruh signifikan
terhadap variabel kinerja pendamping.
2) Nilai signifikansi variabel karakteristik pendamping sebesar
0,54 (<0,05) maka berkesimpulan bahwa variabel karakteristik pendamping
tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja pendamping.
b.
Uji
Linearitas Analisis Jalur Model 2
Tabel 14
Coefficiemts
Sig
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
36.899 |
5.539 |
|
6.661 |
.000 |
Efektivitas_Komunikasi_X1 |
.283 |
.085 |
.355 |
3.323 |
.001 |
|
Karakteristik_Pendamping_X2 |
.603 |
.194 |
.300 |
3.107 |
.003 |
|
Kinerja_Pendamping_Y1 |
.358 |
.134 |
.260 |
2.670 |
.010 |
(Sumber : Hasil Analisis SPSS, 2023)
Berdasarkan hasil output SPSS diatas, dapat diambil
keputusan dengan membandingkan nilai signifikansi (Sig) dengan 0,05 yaitu
sebagai berikut :
1) Nilai signifikansi variabel efektivitas komunikasi sebesar
0,00 (<0,05) maka dapat dikatakan variabel kompensasi berpengaruh signifikan
terhadap variabel keberhasilan program.
2)
Nilai signifikansi
variabel karakteristik pendamping sebesar 0,00 (<0,05) maka berkesimpulan
bahwa variabel karakteristik pendamping berpengaruh signifikan terhadap
variabel keberhasilan program.
3)
Nilai signifikansi
variabel kinerja pendamping sebesar 0,01 (<0,05) maka berkesimpulan bahwa
variabel kinerja pendamping berpengaruh signifikan terhadap variabel
keberhasilan program.
Pengujian
koefisien determinasi ini dilakukan dengan maksud mengukur kemampuan model
dalam menerangkan seberapa pengaruh variabel independen secara bersama�sama
(stimultan) mempengaruhi variabel dependen yang dapat diindikasikan oleh nilai adjusted
R � Squared (Ghozali, 2016).
Nilai koefisien determinasi yang kecil
memiliki arti bahwa kemampuan variabel�variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen sangat terbatas, Sebaliknya jika nilai mendekati 1 (satu) dan
menjauhi 0 (nol) memiliki arti bahwa variabe� variabel independen memiliki
kemampuan memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel
dependen (Ghozali, 2016).
1. Koefisien Determinasi Jalur Model 1
Tabel 15
Model Summary
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.514a |
.264 |
.242 |
5.940 |
(Sumber
: Hasil Analisis SPSS, 2023)
Berdasarkan
hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.15 maka diperoleh nilai adjusted
R-square sebesar 0,242 (24,2%). Hal tersebut memiliki arti bahwa kemampuan
variabel independen dalam penelitian ini mempengaruhi variabel dependen sebesar
24,2%, sedangkan sisanya sebesar 75,8 % (1 � 0,242) dijelaskan oleh variabel
lain selain variabel independen dalam penelitian.
Diagram
jalur model 1 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar
1 Diagram Jalur
Model 1
Sumber
: Analisis Penelitian, (2023)
2. Koefisien Determinasi Jalur Model 2
Tabel 16
Model Summary
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.730a |
.533 |
.512 |
6.561 |
a. Predictors:
(Constant), Kinerja_Pendamping_Y1, Karakteristik_Pendamping_X2,
Efektivitas_Komunikasi_X1 |
(Sumber
: Hasil Analisis SPSS, 2023)
Berdasarkan
hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.16 maka diperoleh nilai adjusted
R-square sebesar 0,512 (51,2%). Hal tersebut memiliki arti bahwa kemampuan
variabel independen dalam penelitian ini mempengaruhi variabel dependen
sebesar 51,2%, sedangkan sisanya sebesar 48,8% (1�0,512) dijelaskan oleh
variabel lain selain variabel independen dalam penelitian.
Berdasarkan
output regresi model 2 pada bagian table coefficient, diketahui bahwa
nilai signifikansi dari ketiga variabel yaitu x1 = 0,00, x2 = 0,00, dan y1 =
0,01 lebih kecil dari 0,05. Hail ini memberi kesimpulan bahwa regresi model 2,
yakni variabel x1,x2, dan z berpengaruh signifikan terhadap y. Besarnya nilai R
atau R Square yang terdapat pada table model summery adalah
sebesar 0,512 hal ini menunjukkan bahwa kontribusi x1,x2,dan z terhadap y
adalah sebesar 51,2% sementara sisanya 48,2% merupakan kontribusi dari variabel
� variabel lain yang tidak di teliti. Sementara untuk nilai e2 = �= 0,482. Dengan
demikian diperoleh diagram jalur model 2 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar
2. Diagram Jalur
Model 2
(Sumber
: Analisis Peneliti, 2023)
Bentuk persamaan substructural model
1 yaitu :
|
� |
Persamaan substructural model 2
yaitu :
|
|
� |
Metode
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur atau path
analysis dengan menggunakan program komputer SPSS (Statistical Program
for Social Science) versi 23. Metode analisis jalur dipilih karena dalam
model penelitian yang disajikan (seperti yang terlihat dalam gambar 4.5 ),
terdapat variabel intervening yang mempengaruhi hubungan efektivitas komunikasi
dan karakteristik pendamping terhadap keberhasilan program FMSRB. Analisis jalur lebih cocok digunakan dalam
kasus ini karena memungkinkan analisis hubungan tidak langsung (indirect
effect) yang lebih kompleks dibandingkan dengan analisis regresi berganda.
Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dikemukakan, diajukan hipotesis penelitian (H1) sebagai berikut :
1. Efektivitas komunikasi berpengaruh langsung terhadap keberhasilan program FMSRB.
2. Karakteristik pendamping berpengaruh langsung terhadap keberhasilan program FMSRB.
3. Efektivitas komunikasi berpengaruh tidak langsung terhadap keberhasilan program FMSRB dengan kinerja pendamping sebagai variabel intervening.
4. Karakteristik pendamping berpengaruh tidak langsung terhadap keberhasilan program FMSRB dengan kinerja pendamping sebagai variabel intervening.
Berdasarkan analisis data secara
keseluruhan didapatkan hasil sebagai berikut:
1.
Analisis
pengaruh x1 terhadap y1
Dari analisis diatas diperoleh nilai signifikansi
efektivitas komunikasi sebesar 0,001<0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
secara langsung terdapat pengaruh signifikan efektivitas komunikasi terhaadap
kinerja pendamping.
2.
Analisis
pengaruh x2 terhadap y1
Nilai
signifikansi
variabel karakteristik pendamping sebesar 0,54 (<0,05) maka berkesimpulan
bahwa variabel karakteristik pendamping tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel kinerja pendamping
3.
Analisis Pengaruh x1
terhadap y2
Nilai
signifikansi variabel efektivitas komunikasi sebesar 0,00 (<0,05) maka dapat
dikatakan variabel kompensasi berpengaruh signifikan terhadap variabel
keberhasilan program. (H1 terbukti)
4.
Analisis pengaruh x2 terhadap y2
Nilai
signifikansi variabel karakteristik pendamping sebesar 0,00 (<0,05) maka
berkesimpulan bahwa variabel karakteristik pendamping berpengaruh signifikan
terhadap variabel keberhasilan program.(H2 terbukti)
5.
Analisis pengaruh z terhadaap y2
Nilai
signifikansi variabel kinerja pendamping sebesar 0,01 (<0,05) maka
berkesimpulan bahwa variabel kinerja pendamping berpengaruh signifikan terhadap
variabel keberhasilan program. (H3 terbukti)
6.
Analisis
Pengaruh x1 melalui y1 terhadap y2
Diketahui pengaruh langsung yang diberikan x1 terhadap
y2 sebesar 0,335. Sedangkan pengaruh tidak langsung x1 melalui y1 terhadap y2
adalah perkalian antara nilai beta x1 terhadap y1 dengan nilai beta y1 terhadap
y2 yaitu 0,473 � 0,260 = 0,122. Maka pengaruh total yang diberikan x1 terhadap
y2 adalah pengaruh langsung ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu:
0,335 + 0,122 = 0,457. (H4 terbukti). Berdasarkan hasil tersebut ddiketahui
bahwa nilai pengaruh langsung sebesar 0,335 dan pengaruh tidak langsung sebesar
0,457 yang berarti bahwa nilai pengaruh tidak langsung lebih besar dibandingkan
nilai pengaruh langsung, hasil ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung
efektivitas komunikasi melalui kinerja pendamping mempunyai pengaruh signifikan
terhadap keberhasilan program FMSRB.
7.
Analisis
Pengaruh x2 melalui y1 terhadap y2
Diketahui pengaruh langsung yang diberikan x2 terhadap
y2 sebesar 0,300. Sedangkan pengaruh tidak langsung x2 melalui y1 terhadap y2
adalah perkalian antara nilai beta x2 terhadap y1 dengan nilai beta y1 terhadap
y2 yaitu 0,073 � 0,260 = 0,018. Maka pengaruh total yang diberikan x1 terhadap
y2 adalah pengaruh langsung ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu:
0,300 + 0,018 = 0,318. Berdasarkan hasil tersebut ddiketahui bahwa nilai
pengaruh langsung sebesar 0,300 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,318 yang
berarti bahwa nilai pengaruh tidak langsung lebih besar dibandingkan nilai
pengaruh langsung, hasil ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung
karakteristik pendamping melalui kinerja pendamping mempunyai pengaruh
signifikan terhadap keberhasilan program FMSRB.
Berdasarkan
hasil analisis diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Pengaruh langsung
variabel efektivitas komunikasi terhadap variabel keberhasilan program FMSRB
adalah 0,335 atau 33,5%. (2) Pengaruh langsung variabel karakteristik
pendamping terhadap variabel keberhasilan program FMSRB adalah 0,300 atau 30,0%. (3) Pengaruh langsung variabel kinerja pendamping terhadap keberhasilan
program adalah 0,260 atau 26%. (4) Pengaruh tidak langsung
variabel efektivitas komunikasi melalui kinerja pendamping terhadap variabel
keberhasilan program FMSRB adalah 0,457 atau 45,7 %.
(5) Pengaruh tidak langsung variabel karakteristik pendamping melalui kinerja
pendamping terhadap variabel keberhasilan program FMSRB adalah 0,318 atau 31,8%. (6) Pengaruh variabel�variabel lain diluar analisis jalur ini sebesar 0,482
atau 48,2%.
BIBLIOGRAFI
A.A.
Anwar Prabu Mangkunegara. (2014). Evaluasi Kinerja SDM. Cetakan
ke enam. Bandung Refika Aditama.
A.A
Anwar Prabu Mangkunegara (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Achda BT. 2006. The Sociological Context of Corporate Social Responsibility Development and Implementation in Indonesia. Corporate Social Responsibility and Environmental Management. [Internet]. 13 (5): 300-305. Jakarta (ID): Indonesia. Diunduh
pada 2 januari 2019.
Tersedia di: https://onlinelibrary.wiley.com/doi/pdf/10.1002/csr.133
Arikunto, S.
(2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Apriliasari, Sartika. (2015). Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan dan Positv Positive Word
Of Mouth pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas� M Muhammadiyah Yogyakarta. FE Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
A.F.Stoner, J. (2003). Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Anggraini, Meiga. (2013). Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Keberhasilan Penyembuhan Luka pada Pasien Pasca Operasi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Arifin B. (2005).
Pengaruh faktor-faktor kepuasan
komunikasi terhadap kinerja
karyawan. Jurnal Studi
Manajemen & Organisasi. 2(1):16-34.
Azwar,
S. (2007). Metode Penelitian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Budiaji,
W. (2013). Skala Pengukuran dan Jumlah
Respon Skala Likert. Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan, Vol 2 (2):127-133.
Byars,
Lloyd I. dan Leslie W. Rue. (2004). Human
Resource Management. 8th edition. New York: McGraw-Hill.
Bahua, I.M. (2010). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Penyuluh Pertanian dan Dampaknya Pada Perilaku Petani Jagung di Provinsi Goron Talo. Disertasi. Pascasarjana IPB. Bogor.
Dwihayanti. (2004). Faktor-faktor komunikasi yang
berhubungan dengan kinerja kelompok
petani-nelayan kecil (KPK) [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Dyne VL, Graham
JW. (2005). Organizational Citizenship
Behavior; Construct Redefinition Measurement and Validation.
Academy Management Journal. 37 (4):765-802.
Effendy, Onong Uchjana. (2015). Ilmu, Komunikasi Teori dan Praktek Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditia Bakti.
Effendy OU. (2009). Ilmu Komunikasi:
Teori dan Praktek. Bandung (ID): PT. Remaja Rosdakarya.
Effendy.
(2003). Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung (ID): Citra Aditya Bakti.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Mutivariat dengan Program IBM SPSS. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.
Gibson JL, Ivancevich JM, Donelly JH. (2000). Organizations; Behaviour, Structure, and Process. Boston
(US): McGraw-Hill Companies, Inc.
Hasibuan, Malayu S.P, (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakrata : PT Bumi Aksara.
Henry Simamora, (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia, Gramedia, Jakarta.
Hargie, Owen and David Dickson. (2004). Skilled Interpersonal Communication : Research, Theory, and Practice. London: Routledge.
Kerlinger N. (2006). Foundation of Behavioral Research. New York (US): Holt. Rinchart and Wunston. Inc.
Knoers dan Haditono. (2009). Psikologi Perkembangan:
Pengantar Dalam Berbagai Bagian. Cetakan ke -12, Gajah Mada University Press.
Yogyakarta.
Kreitner R, Kinicki A. 2004. Organizational
Behavior. 5th ed. New York (US): McGraw Hill.
Kurnia. Undang. Neneng, L.
Nurlinda. Harry. Kusnaedi. (2015). Penetapan Retensi Air Tanah di
Lapangan. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Departemen Pertanian
: Bogor.
Leilani A, Jahi A. (2006).
Kinerja penyuluh pertanian
di beberapa kabupaten
Provinsi Jawa Barat.
Jurnal Penyuluhan. 2(2):99-106.
Mangkuprawira Shafri dan Aida Vitayla Hubeis. (2013). Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
����������������������������������
Copyright holder: Dike
Cidrasari, Mirajiani, Suherman (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |