Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia� p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 10, Oktober 2022

 

PENGARUH KARAKTERISTIK PENDAMPING DAN TINGKAT KESESUAIAN PESAN KOMUNIKASI TERHADAP KEBERHASILAN PROGRAM FMSRB DI KABUPATEN LEBAK

 

Dike Cidrasari, Mirajiani, Suherman

Pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Kota Serang

Agribisnis, universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Kota Serang

email: [email protected], dmirajiani@untirta.ac.id, herman@untirta.ac.id

 

Abstrak

Upaya mewujudkan penanganan lahan kritis melalui Kementrian Pertanian, Direktorat Jendral (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) adanya dukungan melalui program Flood Management Selected River Basins (FMSRB) yang didadampingi oleh Community Fasilitator (CF). Fasilitator melakukan fasilitasi untuk mensukseskan program FMSRB pada kelompok tani sebagai penerima manfaat. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektifitas komunikasi dan karakteristik pendamping dalam Program FMSRB, menganalisis kinerja pendamping dalam program FMSR, dan menganalisis keberhasilan program FMSRB. Penelitian menggunanakan pendekatan kuantitatif. Data diolah menggunakan menggunakan statistik Regresi berganda. Penelitian dilakukan di Kabupaten Lebak yang bertempat di 16 kecamatan di Kabupaten Lebak. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2023.Hasil analisis Pengaruh x2 melalui y1 terhadap y2. Diketahui pengaruh langsung yang diberikan x2 terhadap y2 sebesar 0,300. Sedangkan pengaruh tidak langsung x2 melalui y1 terhadap y2 adalah perkalian antara nilai beta x2 terhadap y1 dengan nilai beta y1 terhadap y2 yaitu 0,073 � 0,260 = 0,018. Maka pengaruh total yang diberikan x1 terhadap y2 adalah pengaruh langsung ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu : 0,300 + 0,018 = 0,318. Berdasarkan hasil tersebut ddiketahui bahwa nilai pengaruh langsung sebesar 0,300 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,318 yang berarti bahwa nilai pengaruh tidak langsung lebih besar dibandingkan nilai pengaruh langsung, hasil ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung karakteristik pendamping melalui kinerja pendamping mempunyai pengaruh signifikan terhadap keberhasilan program FMSRB.

 

Kata Kunci: Efektifitas, komunikasi, karakteristik pendamping, program FMSRB.

 

 

 

Abstract

Efforts to realize critical land management through the Ministry of Agriculture, the Directorate General (Ditjen) of Agricultural Infrastructure and Facilities (PSP) have support through the Flood Management Selected River Basins (FMSRB) program accompanied by a Community Facilitator (CF). The facilitator facilitates the success of the FMSRB program for farmer groups as beneficiaries. This study aims to analyze the effectiveness of communication and the characteristics of assistants in the FMSRB program, analyze the performance of assistants in the FMSR program, and analyze the success of the FMSRB program. This research uses a quantitative approach. Data is processed using multiple regression statistics. The research was conducted in Lebak Regency which is located in 16 sub-districts in Lebak Regency. The research was conducted from January to March 2023. The results of the analysis of the effect of x2 through y1 on y2. It is known that the direct effect given by x2 on y2 is 0.300. Meanwhile, the indirect effect of x2 through y1 on y2 is the multiplication of the beta value of x2 on y1 and the beta value of y1 on y2, which is 0.073 � 0.260 = 0.018. Then the total effect that is given by x1 on y2 is the direct effect plus the indirect effect, namely: 0.300 + 0.018 = 0.318. Based on these results it is known that the value of the direct effect is 0.300 and the indirect effect is 0.318, which means that the value of the indirect effect is greater than direct effect value, this result indicates that indirectly the characteristics of the companion through the performance of the companion have a significant influence on the success of the FMSRB program.

 

Keywords: Effectiveness, communication, companion characteristics, FMSRB program.

 

Pendahuluan

Sungai Ciujung yang berada di wilayah Provinsi Banten, merupakan salah satu sungai di Pulau Jawa yang Daerah aliran Sungai (DAS) tergolong kritis dengan rasio debit air maksimum (Q maks) 1.880 m3/detik dan minimum (Q min) 1m3/detik (Undang, K et. all., 2015). Dimusim hujan saat air berlimpah mengkibatkan areal tanaman menjadi terendam. Berbeda dengan musim kemarau air irigasi cenderung berkurang. Air yang terkumpul baik di kolam penampungan air (embung) atau yang tersimpan di bawah tanah dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk mengairi budidaya padi atau tanaman palawija dan hortikultura sebagai alternatif air irigasi tambahan. ()

Upaya manajemen pengelolaan air yang baik diperlukan manajemen yang baik sehingga kebutuhan air tercukupi dan dilakukan oleh petani baik petani pemilik mapun petani penggarap. Kondisi ini mengindikasikan bahwa wilayah DAS tersebut tidak bisa lagi mengkonservasi air dengan baik. Bertambahnya jumlah penduduk di wilayah DAS Ciujung yang berada di wilayah Kabupaten Lebak yang berjumlah 1.293.224 jiwa (BPS, 2020).

Pertambahan jumlah penduduk tersebut mengakibatkan konversi lahan untuk kebutuhan perumahan dan pemukiman, perluasan kota, pabrik dan usaha atau jasa memicu terjadinya peningkatan volume aliran permukaan karena luas permukaan tanah yang kedap air bertambah luas. Mewujudkan sektor pertanian yang unggul dan berdaya saing serta mengurangi resiko banjir di wilayah Kabupaten Lebak, Pemerintah Republik Indonesia bekerjasama dengan ADB melalui Kementrian Pertanian Direktorat Jendral (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) memberikan bantuan program Flood Management Selected River Basins (FMSRB).

Pelaksanaan program FMSRB, pendamping merupakan aktor penting dalam mensukseskan program FMSRB. Pendamping atau yang di sebut Comunnity Fasilitator (CF) merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi kualifikasi sebagai fasilitator dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepada Dinas Pertanian Kabupaten Lebak. Tugas fasilitator MSRB melakukan pendampingan dan fasilitasi kepada kelompok tani berdasarkan kontrak kerja dalam kurun waktu satu tahun dengan menjembatani kelompok tani penerima manfaat dengan pihak-pihak lain yang terlibat, baik ditingkat Kecamatan maupun ditingkat Kabupaten/Kota.

Kegiatan komunikasi dalam program FMSRB merupakan salah satu tahap penting dalam menginflementasikan program FMSRB yang berperan sebagai komunikator adalah pendamping program FMSRB. Seecara langsung pendamping FMSRB berinteraksi dengan masyarakat. Peran Pendamping dapat merubah pola pikir petani menjadi lebih baik. Pendamping memiliki karakteristik individu yang dapat berhubungan dengan kinerjanya, seperti umur, tingkat pendidikan formal, dan masa kerja. Variabel tersebut diduga berhubungan dengan kinerja pendamping dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. karakteristik pendamping yang berhubungan nyata dengan kinerjanya dalam melaksanakan pendampingan adalah usia, masa kerja, jenis kelamin, jabatan, pendidikan formal, dan pelatihan. Hal ini didukung oleh Sapar et al. (2011) bahwa karakteristik individu yang mempengaruhi kinerja pendamping adalah umur, pelatihan dan pengalaman kerja.

�

Metodologi Penelitian

Jenis Penelitian

Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 2015). Sementara pendekatan kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang menekankan pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2007). Menurut Subana dan Sudrajat (2005), penelitian kuantitatif dilihat dari segi tujuan, dipakai untuk menguji suatu teori, menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, dan untuk menunjukkan hubungan antar variabel dan adapula yang sifatnya mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lebak bertempat di 17 Kecamatan yaitu Sobang, Cipanas, Sajira, Cimarga, Cikulur, Cileles, Warunggunung, Cibadak, Rangkasbitung, Kalanganyar, Muncang, Cirinten, Lebak Gedong, Curug Bitung, Bojong Manik, Leuwidamar dan Gunung Kencana yang mendapat bantuan program FMSRB pada tahun 2018 sampai dengan 2022. Wilayah ini merupakan lokasi pelaksanaan program Farmland Management and Sustainable Agriculture Practices for Flood Management in Selected River Basins Sector Project (FMSAP FMSRB). Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive (Sengaja).

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan instrumen kuesioner. Data Primer yaitu Pengumpulan data primer dilakukan dengan survey langsung pada Kelompok Tani penerima bantuan FMSRB sebagai objek penelitian. Adapun data yang diperoleh dengan cara penelitian meliputi wawancara (interview) dan kuisioner. Data Sekunder merupakan pendukung yang berhubungan dengan penelitian.

Populasi penelitian adalah pendamping sebanyak 35 orang dan kelompok tani yang terlibat langsung dalam program FMSRB pada tahun 2018 sampai dengan 2022 berjumlah 184 kelompok tani (Martono, 2015). Pada penelitian ini, peserta yang di jadikan responden adalah pendamping dan kelompok tani yang terlibat langsung dalam program FMSRB (Sugiyono, 2018). Penetapan informan ini di lakukan dengan menggunakan teknik Purposive sampling. Data yang dikumpulkan di dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data penelitian dianalisis menggunakan path analysis. Analisis jalur menurut Ghozali (2013) merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model kausal) yang telah ditetapkan sebelumnya.

 

Hasil dan Pembahasan

A.  Uji Validitas dan Reliabilitas

Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Teknik pertama dan populer yang digunakan adalah korelasi product moment yang dikemukakan oleh pearson. Berikut pengambilan keputusan uji validitas:

1.      Jika r hitung < r tabel maka tidak valid.

2.      Jika r hitung > r tabel maka valid.

Penentuan r tabel dapat menggunakan cara berikut :

 

 

Dengan N adalah jumlah sampel yang digunakan, maka dengan jumlah responden sebanyak 71 orang pada penelitian ini df yang digunakan adalah 69, dengan nilai r tabel = 0,235 untuk taraf signifikansi 5%. Dilihat dari Nilai r Product Momen (Sudijono,2018).

B.  Total Skor Efektivitas Komunikasi (x1)

Tingkat validitas data secara keseluruhan untuk variabel efektivitas komunikasi (x1) adalah sebesar 93%. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

 

Tabel 1

������������������������������������������������ Case Processing Summary��������������

 

N

%

Cases

Valid

71

100.0

Excludeda

0

.0

Total

71

100.0

(Sumber : Hasil Analisis SPSS, 2023)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui untuk jumlah sample (N) adalah 77, dengan mencari nilai df untuk melihat r tabel adalah dengan N � 2. Maka untuk N dengan taraf signifikansi yang digunakan 5% memili nilai r tabel 0,235. Hasil output analisis validitas dan reliabilitas dengan bantuan program SPSS dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

 

Tabel 2

Item-Total Statistics

 

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

x1p1

148.30

538.868

.651

.756

x1p2

148.28

533.891

.774

.753

x1p3

148.37

534.435

.809

.753

x1p4

148.39

532.757

.639

.753

x1p5

148.45

531.880

.832

.752

x1p6

148.23

535.320

.728

.754

x1p7

148.28

531.405

.771

.752

x1p8

148.39

532.271

.772

.752

x1p9

148.35

535.946

.776

.754

x1p10

148.54

530.081

.816

.751

x1p11

148.51

532.625

.790

.753

x1p12

148.54

534.281

.608

.754

x1p13

148.41

532.645

.739

.753

x1p14

148.48

531.910

.760

.752

x1p15

148.35

530.946

.740

.752

x1p16

148.44

527.449

.780

.750

x1p17

148.45

532.194

.730

.753

x1p18

148.45

530.680

.756

.752

x1p19

148.45

529.023

.762

.751

x1p20

148.54

529.709

.751

.751

x1p21

148.45

528.565

.734

.751

x1p22

148.39

531.299

.750

.752

x1p23

148.55

527.765

.778

.750

x1p24

148.49

530.454

.701

.752

Total_Skor

75.79

138.655

1.000

.967

(Sumber : Hasil Analisis SPSS, 2023)

 

Dapat diketahui dari hasil output analisis diatas menunjukkan nilai r hitung pada kolom Corrected Item � Total Correlation jika dibandingkan dengan r tabel yaitu 0,235 maka r hitung lebih besar untuk setiap data yang di uji, dapat diambil keputusan untuk semua items pada tabel diatas valid.

Uji reliabilitas data disajikan dalam tabel berikut.

 

Tabel 3

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.765

25

(Sumber : Hasil Analisis SPSS, 2023)

 

Untuk dapat memenuhi reliabilitas yang baik, nilai composite reliability dan nilai cronbach's alpha harus lebih besar dari 0,70 (Chin, 1998). Kemudian beberapa kelas tingkat reliabilitas sebagai berikut.

1.      Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna

2.      Jika alpha antara 0,70 � 0,90 maka reliabilitas tinggi

3.      Jika alpha antara 0,50 � 0,70 maka reliabilitas moderat

4.      Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah[4]

Dapat diketahui pada tabel sebanyak 25 items data memiliki nilai 0,765, mempunyai makna bahwa data tersebut reliabilitasnya tinggi.

C.  Total skor variabel karakteristik pendamping (x2)

Tingkat validitas data secara keseluruhan untuk variabel karakteristik pendamping (x2) adalah sebesar 100 %. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

 

 

N

%

Cases

Valid

32

100.0

Excludeda

0

.0

Total

32

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

(Sumber : Hasil Analisis Peneliti, 2023)

 

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui untuk jumlah sample (N) adalah 32, dengan mencari nilai df untuk melihat r tabel adalah dengan N � 2. Maka untuk N 32 dengan taraf signifikansi yang digunakan 5% memili nilai r tabel 0,361. Hasil output analisis validasi dan reliabilitas dengan bantuan program SPSS dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

 

Tabel 5

Item-Total Statistics

 

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

x2p1

25.69

21.706

.375

.670

x2p2

27.00

22.452

.360

.680

x2p3

24.56

20.641

.256

.687

x2p4

24.88

20.952

.308

.675

x2p5

25.56

16.125

.624

.570

total_Skor

14.19

6.093

1.000

.349

(Sumber : Hasil Analisis SPSS, 2023)

 

Tabel di atas menunjukkan pada kolom corrected item � Total Correlation merupakan nilai r hitung, kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel 0,361. Apabila r hitung > r tabel maka valid, kemudian sebaliknya jika r hitung < r tabel maka data tersebut tidak valid.

 

Tabel 6

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.640

6

(Sumber : Hasil Analisis SPSS, 2023)

 

Untuk dapat memenuhi reliabilitas yang baik, nilai composite reliability dan nilai cronbach's alpha harus lebih besar dari 0,70 (Chin, 1998). Kemudian beberapa kelas tingkat reliabilitas sebagai berikut.

1)   Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna

2)   Jika alpha antara 0,70 � 0,90 maka reliabilitas tinggi

3)   Jika alpha antara 0,50 � 0,70 maka reliabilitas moderat

4)   Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah

Berdasarkan tabael di atas, hasil analisis reabilitas memiliki nilai 0,640, menujukkan bahwa data tersebut reliabilitasnya moderat.

D.  Total Skor Variabel Kinerja Pendamping (y1)

Tingkat validitas data secara keseluruhan untuk variabel kinerja pendamping (y1) adalah sebesar 95,8%. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

 

Tabel 7

Case Processing Summary

 

N

%

Cases

Valid

68

95.8

Excludeda

3

4.2

Total

71

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

(Sumber : Hasil Analisis SPSS, 2023)

 

Hasil output analisis validasi dan reliabilitas dengan bantuan program SPSS dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 8

Item-Total Statistics

 

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

y1p1

60.79

98.255

.628

.770

y1p2

60.71

96.748

.781

.764

y1p3

60.78

95.219

.891

.759

y1p4

60.84

95.839

.745

.762

y1p5

60.84

96.048

.825

.762

y1p6

60.91

95.037

.779

.760

y1p7

60.81

94.336

.819

.757

y1p8

60.79

94.076

.805

.757

y1p9

60.75

95.772

.821

.761

y1p10

60.78

95.906

.793

.762

Total_skor

32.00

26.478

1.000

.941

(Sumber : Hasil Analisis SPSS, 2023)

 

Dapat diketahui dari hasil output analisis diatas menunjukkan nilai r hitung pada kolom Corrected Item � Total Correlation jika dibandingkan dengan r tabel yaitu 0,235 maka r hitung lebih besar untuk setiap data yang di uji, dapat diambil keputusan untuk semua items pada tabel diatas valid.

Uji reliabilitas data disajikan dalam tabel berikut.

 

Tabel 9.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.783

11

(Sumber : Hasil Analisis SPSS, 2023)

 

Dapat diketahui pada tabel sebanyak 11 items data memiliki nilai Cronbach Alpha 0,783, memiliki makna bahwa data tersebut reliabilitasnya tinggi.

E.  Total Skor Variabel Keberhasilan Program FMSRB (y2)

Tingkat validitas data secara keseluruhan untuk variabel keberhasilan program FMSRB (y2) adalah sebesar 85,9%. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

 

Tabel 10

Case Processing Summary

 

N

%

Cases

Valid

61

85.9

Excludeda

10

14.1

Total

71

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

(Sumber : Hasil Analisis SPSS, 2023)

 

Hasil output analisis validasi dan reliabilitas dengan bantuan program SPSS dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

 

Tabel 11

Item-Total Statistics

 

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

y2p1

141.08

324.143

.620

.746

y2p2

140.75

326.189

.376

.749

y2p3

141.44

324.684

.359

.748

y2p4

141.26

321.630

.773

.744

y2p5

141.33

325.557

.669

.747

y2p6

141.70

314.211

.701

.739

y2p7

141.36

323.434

.636

.746

y2p8

141.26

320.430

.678

.743

y2p9

141.21

320.737

.536

.744

y2p10

141.30

327.145

.530

.749

y2p11

141.43

324.315

.581

.747

y2p12

141.36

325.401

.569

.748

y2p13

141.28

326.971

.526

.749

y2p14

141.41

317.546

.824

.741

y2p15

141.39

318.476

.801

.741

y2p16

141.41

316.679

.739

.740

y2p17

141.38

318.472

.694

.742

y2p18

141.34

316.096

.799

.740

y2p19

141.36

317.401

.820

.741

y2p20

141.18

325.984

.604

.748

y2p21

141.23

321.746

.739

.744

y2p22

141.48

323.487

.436

.747

y2p23

141.38

321.372

.596

.744

Total_Skor

72.23

84.013

1.000

.934

(Sumber : Hasil Analisis SPSS, 2023)

 

Dapat diketahui dari hasil output analisis diatas menunjukkan nilai r hitung pada kolom Corrected Item � Total Correlation jika dibandingkan dengan r tabel yaitu 0,235 maka r hitung lebih besar untuk setiap data yang di uji, dapat diambil keputusan untuk semua items pada tabel diatas valid.

Uji reliabilitas data disajikan dalam tabel berikut.

 

Tabel 12

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.755

24

(Sumber : Hasil Analisis SPSS, 2023)

 

Dapat diketahui pada tabel sebanyak 24 items data memiliki nilai Cronbach Alpha 0,755, memiliki makna bahwa data tersebut reliabilitasnya tinggi.

F.   Uji Linearitas

Pengambilan keputusan dilakukan dengan melihat nilai signifikansi pada tabel Coefficients. Biasanya dasar pengujian hasil regresi dilakukan dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau dengan taraf signifikannya sebesar 5% (α = 0,05). Adapun kriteria dari uji statistik t (Ghozali, 2016) :

1.      Jika nilai signifikansi uji t > 0,05 maka H₀ diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada pengaruh antara variabel independen terhadap variaben dependen.

2.      Jika nilai signifikansi uji t < 0,05 maka H₀ ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.

a.    Uji Linearitas Analisis Jalur Model 1

 

Tabel 13

Coefficiemts Sig

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

9.657

4.876

 

1.981

.052

Efektivitas_Komunikasi_X1

.274

.070

.473

3.939

.000

Karakteristik_Pendamping_X2

.106

.175

.073

.605

.547

a. Dependent Variable: Kinerja_Pendamping_Y1

(Sumber : Hasil Analisis SPSS, 2023)

 

Berdasarkan hasil output SPSS diatas, dapat diambil keputusan dengan membandingkan nilai signifikansi (Sig) dengan 0,05 yaitu sebagai berikut :

1)      Nilai signifikansi variabel efektivitas komunikasi sebesar 0,00 (<0,05) maka dapat dikatakan variabel kompensasi berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja pendamping.

2)      Nilai signifikansi variabel karakteristik pendamping sebesar 0,54 (<0,05) maka berkesimpulan bahwa variabel karakteristik pendamping tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja pendamping.

b.    Uji Linearitas Analisis Jalur Model 2

 

Tabel 14

Coefficiemts Sig

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

36.899

5.539

 

6.661

.000

Efektivitas_Komunikasi_X1

.283

.085

.355

3.323

.001

Karakteristik_Pendamping_X2

.603

.194

.300

3.107

.003

Kinerja_Pendamping_Y1

.358

.134

.260

2.670

.010

(Sumber : Hasil Analisis SPSS, 2023)

 

Berdasarkan hasil output SPSS diatas, dapat diambil keputusan dengan membandingkan nilai signifikansi (Sig) dengan 0,05 yaitu sebagai berikut :

1)   Nilai signifikansi variabel efektivitas komunikasi sebesar 0,00 (<0,05) maka dapat dikatakan variabel kompensasi berpengaruh signifikan terhadap variabel keberhasilan program.

2)   Nilai signifikansi variabel karakteristik pendamping sebesar 0,00 (<0,05) maka berkesimpulan bahwa variabel karakteristik pendamping berpengaruh signifikan terhadap variabel keberhasilan program.

3)   Nilai signifikansi variabel kinerja pendamping sebesar 0,01 (<0,05) maka berkesimpulan bahwa variabel kinerja pendamping berpengaruh signifikan terhadap variabel keberhasilan program.

G. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi ini dilakukan dengan maksud mengukur kemampuan model dalam menerangkan seberapa pengaruh variabel independen secara bersama�sama (stimultan) mempengaruhi variabel dependen yang dapat diindikasikan oleh nilai adjusted R � Squared (Ghozali, 2016). Nilai koefisien determinasi yang kecil memiliki arti bahwa kemampuan variabel�variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas, Sebaliknya jika nilai mendekati 1 (satu) dan menjauhi 0 (nol) memiliki arti bahwa variabe� variabel independen memiliki kemampuan memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2016).

1.    Koefisien Determinasi Jalur Model 1

 

Tabel 15

Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.514a

.264

.242

5.940

(Sumber : Hasil Analisis SPSS, 2023)

 

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.15 maka diperoleh nilai adjusted R-square sebesar 0,242 (24,2%). Hal tersebut memiliki arti bahwa kemampuan variabel independen dalam penelitian ini mempengaruhi variabel dependen sebesar 24,2%, sedangkan sisanya sebesar 75,8 % (1 � 0,242) dijelaskan oleh variabel lain selain variabel independen dalam penelitian.

Diagram jalur model 1 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

 


 

 

 

 

 

 

Gambar 1 Diagram Jalur Model 1

Sumber : Analisis Penelitian, (2023)

 

2.    Koefisien Determinasi Jalur Model 2

 

Tabel 16

Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.730a

.533

.512

6.561

a. Predictors: (Constant), Kinerja_Pendamping_Y1, Karakteristik_Pendamping_X2, Efektivitas_Komunikasi_X1

(Sumber : Hasil Analisis SPSS, 2023)

 

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.16 maka diperoleh nilai adjusted R-square sebesar 0,512 (51,2%). Hal tersebut memiliki arti bahwa kemampuan variabel independen dalam penelitian ini mempengaruhi variabel dependen sebesar 51,2%, sedangkan sisanya sebesar 48,8% (1�0,512) dijelaskan oleh variabel lain selain variabel independen dalam penelitian.

Berdasarkan output regresi model 2 pada bagian table coefficient, diketahui bahwa nilai signifikansi dari ketiga variabel yaitu x1 = 0,00, x2 = 0,00, dan y1 = 0,01 lebih kecil dari 0,05. Hail ini memberi kesimpulan bahwa regresi model 2, yakni variabel x1,x2, dan z berpengaruh signifikan terhadap y. Besarnya nilai R atau R Square yang terdapat pada table model summery adalah sebesar 0,512 hal ini menunjukkan bahwa kontribusi x1,x2,dan z terhadap y adalah sebesar 51,2% sementara sisanya 48,2% merupakan kontribusi dari variabel � variabel lain yang tidak di teliti. Sementara untuk nilai e2 = �= 0,482. Dengan demikian diperoleh diagram jalur model 2 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 2. Diagram Jalur Model 2

(Sumber : Analisis Peneliti, 2023)

 

Bentuk persamaan substructural model 1 yaitu :

 

�

Persamaan substructural model 2 yaitu :

 

�

 

Pembahasan Hasil dan Uji Hipotesis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur atau path analysis dengan menggunakan program komputer SPSS (Statistical Program for Social Science) versi 23. Metode analisis jalur dipilih karena dalam model penelitian yang disajikan (seperti yang terlihat dalam gambar 4.5 ), terdapat variabel intervening yang mempengaruhi hubungan efektivitas komunikasi dan karakteristik pendamping terhadap keberhasilan program FMSRB. Analisis jalur lebih cocok digunakan dalam kasus ini karena memungkinkan analisis hubungan tidak langsung (indirect effect) yang lebih kompleks dibandingkan dengan analisis regresi berganda.

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dikemukakan, diajukan hipotesis penelitian (H1) sebagai berikut :

1.    Efektivitas komunikasi berpengaruh langsung terhadap keberhasilan program FMSRB.

2.    Karakteristik pendamping berpengaruh langsung terhadap keberhasilan program FMSRB.

3.    Efektivitas komunikasi berpengaruh tidak langsung terhadap keberhasilan program FMSRB dengan kinerja pendamping sebagai variabel intervening.

4.    Karakteristik pendamping berpengaruh tidak langsung terhadap keberhasilan program FMSRB dengan kinerja pendamping sebagai variabel intervening.

Berdasarkan analisis data secara keseluruhan didapatkan hasil sebagai berikut:

1.      Analisis pengaruh x1 terhadap y1

Dari analisis diatas diperoleh nilai signifikansi efektivitas komunikasi sebesar 0,001<0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara langsung terdapat pengaruh signifikan efektivitas komunikasi terhaadap kinerja pendamping.

2.      Analisis pengaruh x2 terhadap y1

Nilai signifikansi variabel karakteristik pendamping sebesar 0,54 (<0,05) maka berkesimpulan bahwa variabel karakteristik pendamping tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja pendamping

3.      Analisis Pengaruh x1 terhadap y2

Nilai signifikansi variabel efektivitas komunikasi sebesar 0,00 (<0,05) maka dapat dikatakan variabel kompensasi berpengaruh signifikan terhadap variabel keberhasilan program. (H1 terbukti)

4.      Analisis pengaruh x2 terhadap y2

Nilai signifikansi variabel karakteristik pendamping sebesar 0,00 (<0,05) maka berkesimpulan bahwa variabel karakteristik pendamping berpengaruh signifikan terhadap variabel keberhasilan program.(H2 terbukti)

5.      Analisis pengaruh z terhadaap y2

Nilai signifikansi variabel kinerja pendamping sebesar 0,01 (<0,05) maka berkesimpulan bahwa variabel kinerja pendamping berpengaruh signifikan terhadap variabel keberhasilan program. (H3 terbukti)

6.      Analisis Pengaruh x1 melalui y1 terhadap y2

Diketahui pengaruh langsung yang diberikan x1 terhadap y2 sebesar 0,335. Sedangkan pengaruh tidak langsung x1 melalui y1 terhadap y2 adalah perkalian antara nilai beta x1 terhadap y1 dengan nilai beta y1 terhadap y2 yaitu 0,473 � 0,260 = 0,122. Maka pengaruh total yang diberikan x1 terhadap y2 adalah pengaruh langsung ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu: 0,335 + 0,122 = 0,457. (H4 terbukti). Berdasarkan hasil tersebut ddiketahui bahwa nilai pengaruh langsung sebesar 0,335 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,457 yang berarti bahwa nilai pengaruh tidak langsung lebih besar dibandingkan nilai pengaruh langsung, hasil ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung efektivitas komunikasi melalui kinerja pendamping mempunyai pengaruh signifikan terhadap keberhasilan program FMSRB.

7.      Analisis Pengaruh x2 melalui y1 terhadap y2

Diketahui pengaruh langsung yang diberikan x2 terhadap y2 sebesar 0,300. Sedangkan pengaruh tidak langsung x2 melalui y1 terhadap y2 adalah perkalian antara nilai beta x2 terhadap y1 dengan nilai beta y1 terhadap y2 yaitu 0,073 � 0,260 = 0,018. Maka pengaruh total yang diberikan x1 terhadap y2 adalah pengaruh langsung ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu: 0,300 + 0,018 = 0,318. Berdasarkan hasil tersebut ddiketahui bahwa nilai pengaruh langsung sebesar 0,300 dan pengaruh tidak langsung sebesar 0,318 yang berarti bahwa nilai pengaruh tidak langsung lebih besar dibandingkan nilai pengaruh langsung, hasil ini menunjukkan bahwa secara tidak langsung karakteristik pendamping melalui kinerja pendamping mempunyai pengaruh signifikan terhadap keberhasilan program FMSRB.


 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Pengaruh langsung variabel efektivitas komunikasi terhadap variabel keberhasilan program FMSRB adalah 0,335 atau 33,5%. (2) Pengaruh langsung variabel karakteristik pendamping terhadap variabel keberhasilan program FMSRB adalah 0,300 atau 30,0%. (3) Pengaruh langsung variabel kinerja pendamping terhadap keberhasilan program adalah 0,260 atau 26%. (4) Pengaruh tidak langsung variabel efektivitas komunikasi melalui kinerja pendamping terhadap variabel keberhasilan program FMSRB adalah 0,457 atau 45,7 %. (5) Pengaruh tidak langsung variabel karakteristik pendamping melalui kinerja pendamping terhadap variabel keberhasilan program FMSRB adalah 0,318 atau 31,8%. (6) Pengaruh variabel�variabel lain diluar analisis jalur ini sebesar 0,482 atau 48,2%.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. (2014). Evaluasi Kinerja SDM. Cetakan ke enam. Bandung Refika Aditama.

 

A.A Anwar Prabu Mangkunegara (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

 

Achda BT. 2006. The Sociological Context of Corporate Social Responsibility Development and Implementation in Indonesia. Corporate Social Responsibility and Environmental Management. [Internet]. 13 (5): 300-305. Jakarta (ID): Indonesia. Diunduh pada 2 januari 2019. Tersedia di: https://onlinelibrary.wiley.com/doi/pdf/10.1002/csr.133

 

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.

 

Apriliasari, Sartika. (2015). Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan dan Positv Positive Word Of Mouth pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas� M Muhammadiyah Yogyakarta. FE Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

 

A.F.Stoner, J. (2003). Manajemen. Jakarta: Erlangga.

 

Anggraini, Meiga. (2013). Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap Keberhasilan Penyembuhan Luka pada Pasien Pasca Operasi di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

 

Arifin B. (2005). Pengaruh faktor-faktor kepuasan komunikasi terhadap kinerja karyawan. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi. 2(1):16-34.

 

Azwar, S. (2007). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

 

Budiaji, W. (2013). Skala Pengukuran dan Jumlah Respon Skala Likert. Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan, Vol 2 (2):127-133.

 

Byars, Lloyd I. dan Leslie W. Rue. (2004). Human Resource Management. 8th edition. New York: McGraw-Hill.

 

Bahua, I.M. (2010). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Penyuluh Pertanian dan Dampaknya Pada Perilaku Petani Jagung di Provinsi Goron Talo. Disertasi. Pascasarjana IPB. Bogor.

 

Dwihayanti. (2004). Faktor-faktor komunikasi yang berhubungan dengan kinerja kelompok petani-nelayan kecil (KPK) [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

 

Dyne VL, Graham JW. (2005). Organizational Citizenship Behavior; Construct Redefinition Measurement and Validation. Academy Management Journal. 37 (4):765-802.

 

Effendy, Onong Uchjana. (2015). Ilmu, Komunikasi Teori dan Praktek Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditia Bakti.

 

Effendy OU. (2009). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung (ID): PT. Remaja Rosdakarya.

 

Effendy. (2003). Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung (ID): Citra Aditya Bakti.

 

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Mutivariat dengan Program IBM SPSS. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.

 

Gibson JL, Ivancevich JM, Donelly JH. (2000). Organizations; Behaviour, Structure, and Process. Boston (US): McGraw-Hill Companies, Inc.

 

Hasibuan, Malayu S.P, (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakrata : PT Bumi Aksara.

 

Henry Simamora, (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia, Gramedia, Jakarta.

 

Hargie, Owen and David Dickson. (2004). Skilled Interpersonal Communication : Research, Theory, and Practice. London: Routledge.

 

Kerlinger N. (2006). Foundation of Behavioral Research. New York (US): Holt. Rinchart and Wunston. Inc.

 

Knoers dan Haditono. (2009). Psikologi Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagian. Cetakan ke -12, Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

 

Kreitner R, Kinicki A. 2004. Organizational Behavior. 5th ed. New York (US): McGraw Hill.

 

Kurnia. Undang. Neneng, L. Nurlinda. Harry. Kusnaedi. (2015). Penetapan Retensi Air Tanah di Lapangan. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Departemen Pertanian : Bogor.

 

Leilani A, Jahi A. (2006). Kinerja penyuluh pertanian di beberapa kabupaten Provinsi Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan. 2(2):99-106.

 

Mangkuprawira Shafri dan Aida Vitayla Hubeis. (2013). Manajemen Mutu Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

����������������������������������

Copyright holder:

Dike Cidrasari, Mirajiani, Suherman (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: