Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia �p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN:
2548-1398
Vol. 7, No. 10, Oktober
2022
PENGALAMAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN DISCHARGE
PLANNING PASIEN DIABETIC FOOT ULCER DI RUMAH SAKIT UMUM
Nurisda Eva Irmawati
Dosen Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Semarang, Indonesia
E-mail: [email protected]
Abstrak
Pengembangan discharge plaanning dapat menjadi
salah satu upaya untuk mencegah terjadinya luka berulang pada pasien diabetes
yang mengalami DFU dan berujung dengan tindakan amputasi. Pelaksanaan pendidikan kesehatan
yang
tepat bagi pasien dapat mengurangi tingkat re-ulseration,
sehingga dapat meningkatkan kemauan pasien dalam
memanajemen dirinya sendiri. Penelitian
ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengalaman perawat dalam pelaksanaan discharge
planning pasien diabetic foot ulcer di Rumah Sakit Umum Kota
Semarang. Peneliti menggunakan desain
penelitian
kualitatif dengan pendekatan induktif terhadap perawat di ruang inap dan
menggunakan metode wawancara semi terstruktur dengan memberikan sembilan
pertanyaan terbuka tentang peran
perawat sebagai educator dalam pelaksanaan discharge planning diabetic foot ulcer. Melalui wawancara dengan 6
perawat, terdapat 5 tema yang berhubungan dengan proses pelaksanaan discharge
planning yaitu pengetahuan perawat
tentang pelaksanaan discharge planning,
Family centered care, serta
tugas
dan tanggung jawab discharge planning serta
faktor penghambat discharge planning yaitu beban kerja dan
pengembangan kompetensi perawat.
Kata kunci:
Discharge planning; Diabetic foot ulcer; DM; Perawat.
Abstract
The
development of discharge planning can be an effort to prevent recurrent
injuries in diabetic patients who
experience DFU and lead to amputation. The implementation of appropriate health
education for patients can reduce the rate of re-ulceration, so as to increase
the patient's willingness to manage himself.This study was conducted to find
out how nurses experience in implementing discharge planning for diabetic foot
ulcer patients at General Hospital, Semarang City. The researcher used a
qualitative research design with an inductive approach to nurses in the
inpatient room and used a semi-structured interview method by providing nine
open-ended questions about the role of nurses as educators in the
implementation of diabetic foot ulcer discharge planning. Through interviews
with 6 nurses, there were 5 themes related to discharge planning, namely
nurses' knowledge about discharge planning, Family centered care, and discharge
planning duties and responsibilities. The workload and competency development
of nurses are inhibiting factors for discharge planning.
Keywords: Discharge
planning; Diabetic
foot ulcer; Diabetes Mellitus;
Nurse.
Pendahuluan
Diabetes melitus
(DM) merupakan salah satu
penyakit yang terjadi karena adanya gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein (Rachmawani &
Oktarlina, 2017). Hal tersebut berhubungan dengan
defisiensi relatif atau absolut sekresi insulin dengan tanda terjadinya
hiperglikemi kronis yang dapat disebabkan
oleh faktor lingkungan dan keturunan (Hidayat et al., 2021). Pada tahun 2015 tercatat sebanyak 415 juta jiwa penduduk di dunia mengalami diabetes, dan
Indonesia menjadi urutan ke-7 dengan jumlah penderita diabetes sebanyak 8,5
juta jiwa (Kabosu et al., 2019). Salah satu komplikasi DM yang
sering terjadi adalah Diabetic foot ulcer (DFU) dan berujung dengan
tindakan amputasi, sehingga penderita
mengalami ketergantungan selama hidupnya, tidak mampu untuk bekerja serta dapat
menyebabkan penderitaan yang lain (Santoso et al., 2022).
Meningkatnya fenomena DFU yang cukup tinggi menjadi
perhatian khusus terutama perawat yang memiliki peran sebagai educator untuk melakukan tindakan
pencegahan preventif maupun promotive (Wahidah et al., 2020). Salah satu tindakan yang
dapat dilakukan yaitu melakukan pengembangan program discharge
planning
dengan cara memberikan pendidikan kesehatan yang tepat sehingga dapat
menurunnkan tingkat terjadinya re-ulceration (Indrawati, 2014). Discharge
planning sangat penting dan dibutuhkan
oleh pasien mulai dari awal masuk pasien di rumah sakit hingga pasien pulang,
dengan tujuan agar perawatan pasien menjadi lebih optimal (Rezkiki &
Fardilah, 2019). Saat ini discharge planning yang dilakukan di
rumah sakit belum semuanya optimal, karena perawat hanya berfokus
pada kegiatan rutin yaitu berupa informasi kontrol ulang (Nursalam, 2009).
Pelaksanaan discharge planning menjadi salah satu komponen dari
tugas perawat, karena perawat adalah salah satu tenaga kesehatan yang terlibat
dalam pelaksanaan discharge planning serta
sebagai penentu keberhasilan discharge
planning tersebut (Ningrum et al., 2021). Perawat memiliki peran
yang penting dalam melaksanakan discharge planning, sehingga dalam pelaksanaannya perawat harus memiliki pengetahuan yang
baik agar informasi yang disampaikan perawat dapat dimengerti oleh pasien
maupun keluarga pasien sehingga berguna untuk perawatan pasien saat berada
dirumah (Hardivianty, 2017).
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengalaman perawat dalam
pelaksanaan discharge planning pasien diabetic foot ulcer di Rumah Sakit Umum Kota
Semarang.
Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian kualitatif dengan pendekatan
induktif. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan yaitu dengan metode purposive sampling berdasarkan kriteria partisipan yang diinginkan oleh
peneliti (Notoatmodjo, 2012). Instrumen penelitian yang digunakan ada dua yaitu key
insturumen (alat penelitian utama) dimana peneliti menjadi kunci utama dalam melakukan
penelitian kualitatif dengan dapat memahami arti
yang ada dalam ucapan atau perbuatan informan walaupun menggunakan alat perekam (Yuningsih et al.,
2022). Kedua menggunakan interview script (naskah wawancara) sebagai pedoman agar proses wawancara saling berikatan satu
sama lain. Metode wawancara yang digunakan,
wawancara semi terstruktur.
Hasil dan pembahasan mengandung paparan
hasil analisis yang terkait dengan pertanyaan penelitian. Setiap hasil
penelitian harus didiskusikan. Pembahasan berisi makna hasil dan perbandingan
dengan teori dan / atau hasil penelitian serupa. Panjang hasil pemaparan dan
pembahasan 40-60% dari panjang artikel.
Tabel
1
Table
Styles
Table
Head |
Table
Column Head |
||
Table
column subhead |
Subhead |
Subhead |
|
Copy |
More
table copya |
|
|
Dari
hasil wawanara yang dilakukan kepada 6 orang perawat Rumah Sakit Umum Roemani Muhammadiyah Kota Semarang dengan pendidikan
terakhir Ners didapatkan lima tema mengenai proses pelaksanaan discharge
planning dan faktor penghambatnya. Kelima tema tersebut antara lain
pengetahuan perawat tentang pelaksanaan discharge planning, Family
centered care, Tugas dan tanggung jawab discharge planning. Faktor
penghambat dalam pelaksanaan discharge planning didapatkan hasil tema
Beban Kerja, dan Pengembangan kompetensi perawat. Setiap tema memiliki komponen
penting untuk meningkatkan keoptimalan pelayanan terhadap pasien, sehingga
semua tema saling berkait satu sama lain.
Tabel 2
Kata
Kunci, Kategori, Sub Tema, dan Tema
Pengetahuan
Perawat Tentang Pelaksanaan Discharge
Planning
Kata Kunci |
Kategori |
Tema |
a. Rumah
sakit sudah menyediakan format |
Sebagian besar perawat yang melaksanakan
tahapan discharge planning saat
klien masuk ruangan masih kurang, dan belum ada format khusus discharge planning DFU. Perawat masih
kebingungan dalam pengkajjian discharge
planning, pengkajian discharge
planning hanya nama umur RM yang dari Igd tidak berdasarkan kebutuhan
pasien. Rencana rama lama rawat inap belum bias menegakkan. Diagnose yang
ditegakkan masih menunggu diagnose medis terlebih dahulu. Tidak ada
keterlibatan keluarga dan pasien dalam menegakkan diagnose dan merencanakan
keperawatan selanjut nya. |
Pengetahuan perawat tentang pelaksanaan discharge planning |
b. Dalam
pelaksanaan discharge planning
belum adanya format khusus untuk DFU |
||
a. Pengkajian� dimulai saat masuk IGD |
||
b. Tidak
ada validasi dari ruangan |
||
c. Pengkajian
rencana waktu rawat inap belum ada |
||
d. Untuk
waktu lama rawat inap menunggu konfirmasi dari dokter |
||
a. Diagnosa
ditegakkan oleh perawat� primer b. diagnosa
awal dari IGD c. tidak
ada diagnosa awal diruang rawat, hanya ada diagnosa medis d. penegakkan
diagnosa di rawat inap tidak dari keluhan pasien |
Kata
Kunci, Kategori, Sub Tema, dan Tema
Tugas
Dan Tanggung Jawab Discharge Planning
Kata
Kunci |
Kategori |
Sub
Tema |
Tema |
Perawat membuat diagosa keperawatan
menunggu dari diagnose medis. |
a. Kolaborasi
interdisiplin b. Penegakkan
diagnosa c. Sikap
perawat |
Kewenangan perawat |
Tugas dan tanggung jawab discharge planning |
Kata
Kunci, Kategori, Sub Tema, dan Tema
Family centered care
Kata
Kunci |
Kategori |
Sub
Tema |
Tema |
perencanaan Discharge planning dilakukan dengan inter disiplin ilmu dalam
satu paper terendiri |
Interdisiplin ilmu |
Keterlibatan keluarga dalam peningkatan
kualitas hidup pasien DFU |
Family
centered care |
Perawat�
belum melakukan perencanaan pendidikan kesehatan dari awal |
Perencanaan Pendidikan |
||
pendidikan kesehatan dilakukan setelah
pasien dinyatakan boleh pulang dan hanya dilakukan pada pasien yang butuh
perawatan home care (kalau diruangan ini yang butuh perawatan luka) |
Pendidikan Kesehatan |
||
perawat hanya melakukan pendidikan kesehatan
tentang DM belum tentang perawatan luka sehingga pasien dan keluarga belum
mandiri dalam perawatan luka DFU. Perawat menawarkan� home care di rumah (belum di kelola oleh
rumah sakit) |
Perawatan luka� pasien di lakukan oleh perawat dengan
kontrak waktu sebelumnya di rumah sakit. Perawatan luka belum bias dikelola
keluarga dan pasien atau� pusat
pelayanan primer rumah sakit. |
|
|
pasien sering kembali dengan keluhan
yang sama bahkan lebih berat baik dari ulkus ataupun kontrol gula darah |
Pasien kembali dengan keluhan yang sama
atau ulkus yang memburuk. |
|
|
Kata
Kunci, Kategori, Sub Tema, dan Tema
Beban
Kerja
Kata
Kunci |
Kategori |
Tema |
1. Pekerjaan
perawat yang banyak 2. Tugas
rutinitas perawat yang banyak dan merangkap administrasi |
Pekerjaan yang banyak |
Beban Kerja |
Pasien yang banyak karena ini diruang
bangsal |
Jumlah pasien yang banyak |
Kata
Kunci, Kategori, Sub Tema, dan Tema
Pengembangan
kompetensi perawat
Kata
Kunci |
Kategori |
Tema |
Sosialisasi dilakukan dari mulut ke
mulut belum dilakukan bersama sama Pelatihan terkait discharge planning belum pernah diadakan. Pelatihan diberikan kepada kepala ruang
untuk disampaikan ke pada perawat di ruangan |
a.
Sosialisasi b.Pelatihan |
Pengembangan kompetensi perawat |
�����������
Penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa tahap discharge planning di Rumah Sakit masih belum
bekerja secara optimal karena beberapa faktor antara lain beban kerja perawat
yang tinggi dan pengembangan kompetensi perawat yang kurang memadai. Pemberian
perawat home care menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan agar
kondisi pasien dapat tetap terkontrol meskipun berada
di rumah. Disisi lain pengembangan discharge planning harus
tetap dievaluasi terutama pada sisi dampak discharge planning, reward
dan punishment, hambatan dalam pelaksanaan discharge planning,
dan pemfokusan supervisi.
Handaya, A. Y. (2023). Kegawatan Bedah Perut dan
Saluran Cerna yang disebabkan Trauma. UGM PRESS.
Hardivianty, C. (2017). Evaluasi Pelaksanaan Discharge
Planning di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Proceeding
Health Architecture, 1(1), 21�34.
Hidayat, A. R., Hanipah, H., Nurjanah, A., & Farizki, R.
(2021). Upaya untuk Mencegah Penyakit Diabetes pada Usia Dini. Jurnal Forum
Kesehatan: Media Publikasi Kesehatan Ilmiah, 11(2), 63�69.
Indrawati, L. (2014). Hubungan antara pengetahuan, sikap, persepsi,
motivasi, dukungan keluarga dan sumber informasi pasien penyakit jantung
koroner dengan tindakan pencegahan sekunder faktor risiko (studi kasus di RSPAD
Gatot Soebroto Jakarta). Jurnal Ilmiah WIDYA, 1(1).
Kabosu, R. A. S., Adu, A. A., & Hinga, I. A. T. (2019).
Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe Dua di RS Bhayangkara Kota Kupang.
Timorese Journal of Public Health, 1(1), 11�20.
Kurniawati, I. D. (2014). Masa kerja dengan job engagement
pada karyawan. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 2(2), 311�324.
Malinda, H., Sandra, S., & Rasyid, T. A. (2022). Hubungan
Penerimaan Diri Terhadap Self Management Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis
Yang Menjalani Hemodialisis. Jurnal Ners, 6(2), 209�221.
Ningrum, E. H., Rahmawati, I. N., Noviyanti, L. W., Kartika,
A. W., Wibisono, A. H., Ahsan, A., & Putra, K. R. (2021). Optimization of
Discharge Planning for Covid-19 Patients Through Integrated Education System
Covid Nurse Assistant (Cna) To Prevent Transmission and Improving Patient
Self-Care Ability in Rssa. Caring: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(3),
1�11.
Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan Cetakan
Kedua. Rineka Cipta.
Nursalam, E. F. (2009). Pendidikan dalam keperawatan.
Salemba Medika.
Ovari, I. (2017). Pendokumentasian Keperawatan Pasien Stroke
Berhubungan dengan Pelaksanaan Discharge Planning. Jurnal Kesehatan Perintis,
4(1), 8�13.
Potter, P. A., Perry, A. G., Stockert, P. A., & Hall, A.
(2021). Fundamentals of nursing-e-book. Elsevier health sciences.
Purnamasari, L., & Ropyanto, C. (2012). Evaluasi
Pelaksanaan Perencanaan Pulang. Diponegoro Journal of Nursing, 1(1),
213�218.
Rachmawani, N. R., & Oktarlina, R. Z. (2017). Khasiat
Pemberian Buncis (Phaseolus vulgaris L.) sebagai Terapi Alternatif Diabetes
Melitus Tipe 2. Jurnal Majority, 6(1), 71�76.
Rezkiki, F., & Fardilah, V. N. (2019). Deskripsi
pelaksanaan discharge planning di ruang rawat inap. Real in Nursing Journal,
2(3), 126�136.
Santoso, P., Rahayu, D., & Irawan, H. (2022). Analisa
Penerapan Perawatan Luka Ganggren pada Penderita Ulkus Diabetes: Literatur
Review. Jurnal Keperawatan, 14(1), 171�178.
Ulya, Z., Iskandar, A., & Triasih, F. (2018). Pengaruh
pendidikan kesehatan dengan media poster terhadap pengetahuan manajemen
hipertensi pada penderita hipertensi. Jurnal Keperawatan Soedirman, 12(1),
38�46.
Wahidah, I., Athallah, R., Hartono, N. F. S., Rafqie, M. C.
A., & Septiadi, M. A. (2020). Pandemik COVID-19: Analisis Perencanaan
Pemerintah dan Masyarakat dalam Berbagai Upaya Pencegahan. Jurnal Manajemen
Dan Organisasi, 11(3), 179�188.
https://doi.org/10.29244/jmo.v11i3.31695
Yuningsih, O., Febriyossa, A., Apriani, A., Najmi, N., &
Hidayat, A. R. (2022). Gambaran Hiperurisemia pada Pria dan Wanita Obesitas
Usia Produktif. Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO), 4(01), 1�9.
Copyright holder: Nurisda
Eva Irmawati (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |