Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia �p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN:
2548-1398
Vol. 7, No. 10, Oktober
2022
ANALISIS BLUE OCEAN STRATEGIC MANAGEMENT
PADA PT. BANK JAGO
Meilysa Grecia Andrealin
Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Surabaya, Indonesia
E-mail: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Studi ini menganalisis penerapan strategi Blue Ocean
oleh PT. Bank Jago, sebuah bank di Indonesia. Melalui metode penelitian
deskriptif kualitatif dan pengumpulan data dari berbagai sumber, penelitian ini
mengungkap beberapa temuan penting. Bank Jago telah mengadopsi pendekatan Blue
Ocean Strategic Management untuk membedakan diri dari pesaing di pasar
perbankan Indonesia. Mereka mengidentifikasi segmen pasar yang belum terpenuhi
dan menciptakan layanan perbankan khusus untuk segmen tersebut. Bank Jago melakukan
inovasi dengan memanfaatkan teknologi digital untuk memberikan pengalaman
perbankan yang lebih baik kepada pelanggan. Mereka meluncurkan aplikasi
perbankan berbasis mobile yang memungkinkan transaksi cepat dan mudah, serta
menyediakan fitur analisis keuangan dan manajemen keuangan pribadi. Transformasi
internal juga dilakukan oleh Bank Jago dalam budaya perusahaan dan struktur
organisasi. Kolaborasi antardepartemen didorong, dan pendekatan yang lebih
fleksibel dan adaptif diterapkan dalam pengambilan keputusan. Hal ini
memungkinkan respons yang cepat terhadap perubahan pasar dan tantangan yang
ada. Strategi Blue Ocean yang diadopsi oleh Bank Jago telah memberikan hasil
positif, meningkatkan pangsa pasar dan pertumbuhan pendapatan dengan menarik
pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang ada. Secara keseluruhan, PT.
Bank Jago berhasil menerapkan strategi Blue Ocean Strategic Management dengan
sukses. Dengan inovasi, pemanfaatan teknologi, transformasi internal, dan fokus
pada segmen pasar yang belum terpenuhi, mereka menciptakan keunggulan
kompetitif yang membedakan mereka dari pesaing di industri perbankan.
Penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi perusahaan lain yang ingin
mengadopsi pendekatan Blue Ocean dalam menghadapi persaingan ketat di pasar
mereka.
Kata Kunci: Blue Ocean Strategic Management, PT. Bank Jago, Market
differentiation.
Abstract
This study
analyzes the implementation of the Blue Ocean strategy by PT. Bank Jago, a bank
in Indonesia. Through qualitative descriptive research methodology and data
collection from various sources, this study reveals several important findings.
Bank Jago has adopted the Blue Ocean Strategic Management approach to
differentiate itself from competitors in the Indonesian banking market. They
identified untapped market segments and created specialized banking services
for those segments. Bank Jago innovates by leveraging digital technology to
provide a better banking experience for customers. They launched a mobile-based
banking application that enables quick and easy transactions, as well as
providing additional features such as financial analysis and personal financial
management. Internal transformation is also undertaken by Bank Jago in terms of
corporate culture and organizational structure. Collaboration between
departments is encouraged, and a more flexible and adaptive approach is adopted
in decision-making. This enables swift responses to market changes and existing
challenges. The Blue Ocean strategy adopted by Bank Jago has yielded positive
results, increasing market share and revenue growth by attracting new customers
and retaining existing ones. Overall, PT. Bank Jago has successfully
implemented the Blue Ocean Strategic Management strategy. Through innovation,
technology utilization, internal transformation, and a focus on untapped market
segments, they have created a competitive advantage that sets them apart from
competitors in the banking industry. This research provides valuable insights
for other companies looking to adopt the Blue Ocean approach in facing intense
competition in their markets.
Keywords:
Blue Ocean Strategic Management, PT. Bank Jago, Market differentiation.
Pendahuluan
Tahun
2020 PT Bank Artos Indonesia Tbk secara resmi memulai transformasi untuk
menjadi Bank Jago, dengan aspirasi dan serangkaian kemampuan yang baru, maka
dari itu Bank Jago perlu menjadi bank berbasis teknologi yang mumpuni dalam
ekosistem digital indoneia, serta dengan talenta unggul seiring budaya kerja
yang memadukan teknolgi dan layanan keuangan. Pandemi Covid-19
telah memberikan dampak ke berbagai sektor kehidupan manusia. Agar dapat
bertahan dalam kondisi yang serba baru dan penuh ketidakpastian ini, manusia
melakukan banyak perubahan. Pandemi Covid-19 yang membatasi ruang interaksi
manusia membuat teknologi digital tidak lagi hanya menjadi tren kekinian,
melainkan menjadi sebuah keharusan. Salah satu perubahan yang signifikan
dilakukan adalah digitalisasi sektor ekonomi, termasuk sektor jasa keuangan
yang mengubah lanskap industri perbankan. Dalam beradaptasi dengan kondisi ini,
Bank Jago hadir sebagai bank digital pertama di Indonesia yang menjanjikan
kemudahan bagi para nasabahnya untuk melakukan kegiatan perbankan dengan
memanfaatkan teknologi, sehingga dapat mengurangi adanya interaksi langsung
antar manusia (Yuniarianto, 2022).
Bank
Jago memiliki impian untuk menciptakan kesempatan tumbuh bagi seluruh lapisan
masyarakat melalui solusi keuangan digital yang berorientasi pada kehidupan
sehari-hari. Bank Jago menciptakan layanan keuangan dari perspektif unik yakni
bagi nasabah perorangan, rencana dan pengelolaan keuangannya menjadi sederhana,
kolaboratif, sekaligus inovatif sehingga mereka dapat menjadi lebih dekat
dengan keluarga dan sahabat. Sedangkan bagi nasabah wirausaha, rencana dan
pengelolaan yang dikembangkan akan lebih memudahkan dalam mendukung focus
nasabah wirausaha dalam menumbuhkan bisnisnya (Risya & Nurodin, 2017).
Bank
Jago menjadi bank berbasis teknologi yang kuat dalam mendukung penyampaian
proporsi nilai yang unik, dalam pelaksanaannya Bank Jago memanfaatkan teknologi
canggih, mencangkup data analitik dan AI yang kuat, serta menjalankan etos dan
pola kerja sebagaiaman perusahaan teknologi atau start-up pada umumnya. Oleh
karena itu, operasi yang dilakukan Bank Jago adalah dengan skala efisien dengan
tetap memastikan keamanan data dan uang nasabah (Wulandari et al., 2020). Bank Jago hadir dalam ekosistem digital Indonesia untuk membantu
nasabah menjalani hidup yang lebih mudah di mana layanan keuangan berpadu
dengan gaya hidup, dalam praktiknya adalah layanan perbankan yang dapat diakses
melalui aplikasi setiap saat dan dimana saja. Hal ini membuat proses akuisisi
nasabah bagi Bank Jago untuk mencapai skala bisnis menjadi lebih cepat dan
efisien.
Bank
Jago turut melakukan pemaduan antara kompetensi dan pengalaman dengan pemikiran
terbuka. Budaya yang digalangkan adalah ketangkasan dan inovasi selayaknya
perusahaan teknologi atau start-up dengan kepatuhan serta
manajemen risiko yang dimiliki bank. Hal yang diharapkan dari pemaduan ini adalah
perluasan wawasan Bank Jago melalui kolaborasi internal lintas fungsi dan juga
dengan semua mitra strategis. Menurut studi dari Rauzatul Jannah (2019), digitalisasi
perbankan merupakan sebuah investasi jangka panjang. Dengan digitalisasi, bank
dapat menurunkan biaya operasionalnya. Selain itu, bank juga dapat menjangkau
pasar lebih luas dengan memanfaatkan teknologi. Bank dapat mendesain ulang
bisnis mereka menjadi sebuah perusahaan berbasis teknologi dengan memanfaatkan
kerja sama melalui aliansi ataupun dalam bentuk pembelian saham dari perusahaan
lain, sebagaimana yang dilakukan Gojek kepada Bank Jago. Sehingga, dengan
adanya strategi digitalisasi dan kerja sama antar perusahaan ini, mampu menahan
penurunan kinerja di sektor perbankan akibat adanya pandemi.
PEST analysis adalah metode manajemen risiko yang juga merupakan proses desain strategi (Natalia &
Prasetyo, 2022). Awalnya, PEST analysis dibuat oleh Francis Aguilar, seorang profesor di
Harvard University pada tahun 1967 PEST merupakan singkatan dari politic
(politik), economic (ekonomi), social (sosial), dan technological (teknologi),
yaitu keempat faktor yang penting untuk dianalisis sebuah organisasi agar
keputusan bisnis yang dibuat bisa menjadi lebih baik.
Dalam analisis tingkat industri yang dilakukan
dengan menggunakan kerangka Porter's Five Forces dimana peneliti
mengidentifikasi lima kekuatan persaingan mendasar yang mempengaruhi industri, yaitu kekuatan ancaman
pendatang baru, intensitas persaingan perusahaan dalam industri, ancaman produk
pengganti, daya tawar pembeli, dan daya saing perusahaan. pemasok murah (Viani et al., 2022).
Banyaknya bank digital yang bermunculan telah
menciptakan peta persaingan baru di industri perbankan digital. Perkembangan
bank digital menjadi daya tarik di era disrupsi saat ini. Banyak pihak yang mencermati
prospek bank digital yang menjanjikan. Berdasarkan uraian di atas, dapat
dikatakan bahwa kuatnya intensitas persaingan perusahaan dalam industri di
segmen ini memiliki nilai yang cukup besar karena persaingan di bisnis
perbankan digital sangat ketat, jumlah penyedia layanan dan fasilitas yang ada,
serta rendahnya biaya peralihan pelanggan.
Bank Jago termasuk dalam masa growth, karena
promosi yang dilakukan Bank Jago sangat banyak termasuk iklan, promo, voucher,
dan lain-lain untuk mengenalkan Bank Jago sebagai Bank digital, khususnya
dengan terhubung dengan Gojek, Bank Jago memberikan promo-promo, voucher diskon
untuk memperkenalkan produk/perusahaan mereka, sehingga untuk sales nya sendiri
Bank Jago sudah terdpaat kenaikan namun, tidak terlalu signifikan (Gatti et al., 2018).
Porter
Value Chain :
Dalam
manajemen Bank Jago mempunyai budaya perusahaan, salah satunya adalah
transformasi menjadi tech-based Bank juga melahirkan nilai-nilai baru Bank
Jago, yaitu (1) Life-Centricity, (2) Purposeful Growth, (3) Fearless
Creativity, dan (4) Empowered Agility. Nilai-nilai baru ini merupakan
nilai-nilai yang sesuai bagi karyawan sebuah tech-based bank yang ingin
mendobrak kemapanan. Salah satu upaya untuk membuat karyawan nyaman dalam
bekerja sekaligus mendukung konsep hijau, fasilitas penerangan di kantor Bank
Jago menggunakan sensor gerak dengan jumlah titik instalasi yang minimal,
sementara penggunaan cahaya matahari dimaksimalkan. Kami memasang insulated
glazing window yang dilengkapi dengan lapisan kaca film, agar dapat menangkal
panas dengan tetap mendapat sinar matahari mencukupi yang masuk untuk
penerangan. Karyawan Bank Jago memiliki kesempatan tidak hanya untuk berkembang
secara profesional, tapi juga secara personal. Kami menyediakan pelatihan
informal yang rutin dan sesi berbagi di waktu istirahat jam makan siang. Banyak
kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan kemampuan atas berbagai minat dan
hobi seperti fotografi dan �gowes� (bersepeda rekreasi). Keseimbangan kehidupan
kerja menciptakan rasa memiliki atas perusahaan, sehingga kinerja karyawan
meningkat (Badrianto & Ekhsan, 2021).
a. RUPS
(Rapat umum pemegang saham)
RUPS
merupakan organ Perseroan yang memiliki semua kewenangan yang tidak
didelegasikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Melalui RUPS, Pemegang Saham
mempergunakan haknya dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan Anggaran Dasar,
RUPS Bank terbagi menjadi dua yaitu RUPS Tahunan dan RUPS lainnya atau disebut
juga RUPS Luar Biasa.
b. Dasar
Hukum Pelaksanaan Fungsi
Sesuai
dengan Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Pembentukan Sekretaris
Perusahaan juncto Peraturan Pencatatan Efek PT Bursa Efek Indonesia No. 1-A
Lampiran II Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00001/
BEI/01-2014 tanggal 30 Januari 2014, Perseroan mengangkat Tjit Siat Fun, yang
menjabat sebagai Direktur Kepatuhan, untuk merangkap jabatan sebagai Sekretaris
Perusahaan sejak 18 Maret 2020. Beliau ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan
Direksi Perseroan KS/BOD/004/V/2020 tanggal 6 Mei 2020 tentang Pengangkatan
Sekretaris Perusahaan. Periode jabatan Sekretaris Perusahaan terhitung sejak
tanggal 18 Maret 2020 sampai dengan tanggal RUPST di tahun kelima.
Strategi
keberlanjutan Bank berlandaskan pada delapan prinsip Keuangan Berkelanjutan
untuk memandu kegiatan bisnis Bank agar senantiasa sejalan dengan aspek
lingkungan, sosial dan tata kelola (LST) serta untuk mendukung pencapaian
pembangunan berkelanjutan (Fadil, 2021).
Bank telah menyusun peta jalan (road map) untuk lima tahun ke depan dengan
mengusung tiga prioritas utama, yang berlaku baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang, yaitu: 1. Pengembangan kapasitas internal. 2.
Penyesuaian organisasi, manajemen risiko, tata kelola, dan standar
prosedur operasional terhadap prinsip Keuangan Berkelanjutan. 3. Pengembangan
produk dan/atau jasa Keuangan Berkelanjutan. Oleh sebab itu, Bank melakukan
penyesuaian rencana jangka panjang program aksi keuangan berkelanjutan menjadi
sebagai berikut :
Bank
Jago didesain sebagai tech-based bank, yang mampu tertanam di dalam ekosistem.
Transformasi ini mengubah pandangan dan cara Bank Jago dalam mengelola Sumber
Daya Manusia. Perubahan transformasi tersebut dimulai dari perubahan mindset
manajemen, cara kerja dan pola pikir seluruh karyawan, hingga mekanisme
pengambilan keputusan dan kemampuan Bank dalam beradaptasi terhadap setiap
perubahan. Inilah �Breaking Boundaries� yang Bank Jago lakukan di area People
and Culture dari Bank Jago.
Bank
Jago juga membuka peluang bagi karyawan untuk memiliki �Purposeful Growth�
dengan berkontribusi dalam meningkatkan kesempatan tumbuh bagi karyawan mereka
dengan cara mendemokratisasi layanan keuangan. Bank Jago membudayakan
keterbukaan. Siapa saja direktur, supervisor ataupun karyawan ujung tombak Bank
Jago mempersilahkan untuk mengajukan, mempertahankan ide- idenya. Bank jago
juga mendukung 'Fearless Creativity' di semua level jabatan. Bank Jago
memberikan kewenangan luas bagi karyawan untuk memperbaiki diri agar dapat
lebih gesit dan cerdas menghadapi masalah dan tantangan, sebagai salah satu
penerapan nilai �Empowered Agility�. Berikut adalah komposisi karyawan dari
Bank Jago.
Bank
Jago perlu menjadi bank berbasis teknologi yang kuat untuk mendukung
penyampaian proposisi nilai yang unik. Bank Jago memanfaatkan teknologi
canggih, terdiri dari data analytics dan AI yang solid, serta secara umum
menjalankan pola kerja perusahaan teknologi. Itulah sebabnya Bank Jago
berinovasi dengan cepat dan terintegrasi ke dalam ekosistem digital. Hal ini
membuat Bank Jago beroperasi dalam skala yang efisien sekaligus menjamin
keamanan data dan uang nasabah Bank Jago.
Dengan
teknologi terkini yang Bank Jago miliki, Bank Jago membangun Bank Jago untuk
menjadi bank pionir yang fokus pada peran untuk menawarkan life-finance
solution (LFS) kepada nasabah individu dan business finance solution (BFS)
kepada nasabah yang memiliki usaha. Ekosistem yang Bank Jago kembangkan bersama
partner memungkinkan cross-selling sehingga menguntungkan bagi semua pihak.
Dengan melakukannya bersama, tentunya jumlah layanan menjadi lebih banyak dan
jumlah pengguna juga lebih tinggi daripada jika Bank Jago menjalankannya
sendiri-sendiri.
Rencana
Pengembangan Teknologi Informasi 2022, Bank Jago fokus pada pengembangan
aplikasi untuk nasabah individu. Untuk tahun 2022, perhatian terbesar Bank Jago
ada pada aplikasi untuk nasabah bisnis yang rencananya akan diluncurkan pada
tahun yang sama. Target utama mereka adalah usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM) yang dapat menikmati layanan perbankan konvensional maupun Syariah.
Aplikasi Jago yang berbasis Syariah, diluncurkan setelah melewati persiapan
yang sangat teliti, menawarkan standar pelayanan dan kenyamanan yang sama
dengan pelayanan perbankan konvensional, dengan tetap berpegang teguh pada
prinsip perbankan Syariah. Pada sisi sistem pembayaran, Bank Jago akan
mengimplementasikan Bank Indonesia Fast Payment (BI-FAST), infrastruktur sistem
pembayaran nasional baru yang diluncurkan oleh Bank Indonesia pada bulan
Desember untuk memfasilitasi transaksi transfer antar bank yang efisien dan
terjangkau. Ini menyusul penyelesaian pengembangan sistem pembayaran Quick
Response Indonesia Standard (QRIS) yang memfasilitasi usaha mikro, kecil dan
menengah untuk mengakomodasi pembayaran non-tunai dan membantu pertumbuhan
ekonomi.
Bank
Jago memiliki kebijakan pengadaan barang dan jasa yang menjadi pedoman kerja
dalam menjalankan kegiatan terkait oleh setiap unit kerja. Kebijakan ini
mengharuskan bahwa barang/jasa yang dibeli harus memenuhi beberapa aspek
penting, antara lain: standar mutu yang ditetapkan (persyaratan), harga yang
terbaik, mekanisme penyerahan barang/ jasa, mekanisme pembayaran tagihan, dan
hal-hal lain sesuai persyaratan Bank.
Bank
Jago menyelenggarakan pengadaan barang/ jasa secara transparan dan objektif.
Semua rekanan diperlakukan setara dan wajar, dan tidak diperkenankan mengikuti
proses pengadaan barang secara tidak wajar, seperti dengan memanipulasi,
menyajikan fakta penting secara keliru, memberikan gratifikasi kepada pejabat
Bank, ataupun praktik-praktik curang lainnya. Dalam pemilihan vendor, Bank Jago
telah memiliki tim yang dapat diandalkan untuk melakukan proses pemilihan
vendor secara Transparent, Accountable, Responsible, Independent, & Fair
(TARIF). Pada tahun 2021, proses pemilihan calon vendor (rekanan) telah mengacu
pada ketentuan yang berlaku, antara lain memperhatikan persyaratan legalitas,
reputasi (track record), keberadaan, dan kesiapan dari rekanan dalam
menyediakan barang/jasa yang dibutuhkan. Untuk memastikan keberlangsungan usaha
vendor, secara periodik Bank melakukan evaluasi vendor.
Dalam
operation nya Bank jago memiliki beberapa fitur yang ditawarkan, berikut adalha
penjelasannya:
a. Pocket
Bank
Jago memiliki fitur kantong atau pocket dimana nasabah dapat memiliki 40
sub-akun setelah membuka rekening. Ini berbeda dengan umumnya bank yang hanya
memberikan satu akun untuk setiap rekening. Fitur kantong ini memiliki makna
mendalam bagi sebagian besar orang Indonesia, dimana pemberian hadiah uang
biasa dilakukan menggunakan kantong, bukan dalam bentuk bundelan uang. Nasabah
dapat memisahkan antara kantong atau kantong khusus untuk keperluan pengeluaran
tertentu atau untuk tabungan tertentu. Contohnya satu kantong untuk pembayaran
uang sekolah, satu kantong lainnya untuk dana darurat rumah sakit, dan lainnya
lagi untuk kebutuhan belanja dapur harian misalnya. Dengan pemisahan ini,
nasabah diarahkan untuk mempunyai komitmen - berapa uang untuk ditabung dan
berapa untuk pengeluaran.
b. Kantong
Bersama
Pengguna
Jago App dapat juga memiliki satu atau beberapa kantong dan mengajak pengguna
lain untuk mendapat akses ke kantong tersebut, dengan hak hanya untuk melihat
saldo, atau juga dapat melakukan transfer ke rekening pihak ketiga, layaknya
sebuah rekening bersama. Keputusan siapa saja yang berhak untuk melakukan
transfer dan/atau melihat saldo tetap tergantung pada pengguna yang pertama
kali membuka kantong tersebut. Fitur ini cocok sekali untuk digunakan sebagai
sarana arisan, yang sudah lama populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Seperti diketahui, arisan dapat menjadi wadah untuk menabung maupun meminjam
dana antar anggota. Seorang pengguna dapat mengajak pengguna lain, misalnya
suaminya, untuk mengelola satu kantong bersama untuk pengeluaran keluarga
sehari-hari. Atau mengajak supir pribadi supaya pengeluaran pemeliharaan mobil
dapat diambil dari kantong tersebut. Pengguna juga dapat mengajak teman teman
kantor yang biasa memesan makan siang bersama.
c. Visa
Debit Card Jago
Visa
Debit Card merupakan salah satu fasilitas pembayaran yang dapat digunakan.
Nasabah Bank Jago dapat melakukan transaksi secara online maupun melalui ATM
dan mesin EDC yang ikut jaringan Bersama dan Alto di Indonesia, maupun jaringan
Visa di seluruh dunia. Nasabah dapat memesan lebih dari satu debit card Visa
dan menghubungkan ke salah satu pocket yang ditujukan untuk pengeluaran di Jago
App dan memantau penggunaan secara real time. Pengguna dapat menentukan batas
pengeluaran Jago Visa Debit Card kapan saja mereka mau, memblokir penggunaan
sementara dan membukanya kembali melalui Jago App, secara langsung efektif
menit itu juga. Ini untuk memastikan fleksibilitas penggunaan kartu debit.
d. Analisa
Pengeluaran
Setiap
pengeluaran dan transaksi secara otomatis dikategorikan � misalnya kategori
pembelian makanan, bayar tagihan listrik, hiburan (setiap transaksi masuk dalam
satu kategori tertentu) � dan dianalisa dan disajikan ke dalam diagram yang
mudah dimengerti. Secara berkala pengguna dapat mengevaluasi kinerja
pengeluaran mereka, membandingkan secara besaran persentase, dan mengetahui
kategori mana yang mengalami kenaikan lebih cepat dari bulan sebelumnya. Bank
Jago menggunakan Artificial Intelligence untuk membantu pengkategorisasian
pengeluaran secara otomatis. Pengguna dapat meninjau ulang hasil kategorisasi
dan jika terdapat ketidakcocokan, pengguna dapat mengoreksi secara manual.
e. Perencanaan
Pengeluaran
Ini
terkait dengan transaksi berulang seperti tagihan listrik dan tagihan bulanan
lainnya termasuk tagihan handphone, dan juga transfer rutin lainnya. Jago App
dapat menjadwalkan transfer dana dengan fitur otomatisasi. Pengguna dapat
mengatur tingkat otomasi yang diinginkan � otomasi penuh atau semi otomasi.
f. Request
Money
Pengguna
dapat meminta transfer dana atau mengajak menanggung biaya tagihan bersama
kepada teman, sudara, dan melakukan pengaturan reminder agar tidak lupa.
Pengguna dapat memilih pengaturan otomatis dimana tagihan terbagi sama rata
dengan sendirinya atau semi-otomatis dimana bagian tagihan setiap orang
dihitung secara manual. Pengguna dapat memantau status permintaan transfer
sehingga tidak ada kewajiban transfer yang terlewat. Dengan notifikasi
permintaan transfer, setiap orang dalam satu grup transaksi mendapat notifikasi
jika ada permintaan transfer baru. Ini memastikan semua orang mengetahui
kewajibannya.
g. Keamanan
Pengguna
dapat memilih metode apa yang diterapkan untuk mengamankan akunnya � antara PIN
atau Biometrik untuk setiap transaksi selain dari otentikasi dua faktor �
sesuai kebutuhan masing-masing. Dengan prioritas pada keselamatan dan keamanan,
Bank Jago secara hati-hati melindungi data dan informasi pengguna, dengan cara
antara lain menggunakan sistem enkripsi data.
Bank
Jago memposisikan diri sebagai aplikasi keuangan yang berorientasi kepada
kehidupan, yang menawarkan pengelolaan dana secara simpel, inovatif, dan
kolaboratif, dalam upaya membantu masyarakat Indonesia mencapai cita-citanya.
Didukung teknologi terkini yang Bank Jago gunakan, trademark Kantong Jago� dan
banyak layanan inovatif lainnya, termasuk akses ke banyak ekosistem partner Bank
Jago yang sangat popular, Bank Jago menjadi cepat dikenal banyak orang.
Strategi
kunci yang Bank Jago lakukan adalah menggunakan ekosistem partner Bank Jago
untuk mendekatkan diri ke pasar. Bank Jago memberikan value proposition yang
unik, dilengkapi dengan gambaran keadaan atau contoh kasus riil di mana layanan
Bank Jago bisa berguna (use case) untuk menarik dan mempertahankan nasabah Bank
Jago. Industri perbankan di Indonesia yang sangat terkonsentrasi � sepuluh bank
terbesar mengendalikan sekitar 70% total aset perbankan � memberikan tantangan
dan juga kesempatan bagi pemain baru, termasuk Bank Jago.
Bank
Jago menjawab kebutuhan nasabah untuk melakukan transaksi keuangan secara
digital, terutama saat pandemi. Peningkatan layanan digital terus dikedepankan
dengan inovasi dan transformasi digital guna berkontribusi terhadap ekosistem
keuangan digital serta dukungan terhadap inklusi keuangan dengan tetap
memperhatikan prinsip kehati-hatian. Bank juga menilai risiko secara mandiri
atas produk yang akan diselenggarakan, yang didasarkan atas pertimbangan kriteria,
parameter, serta karakteristik dan kemampuan manajemen risiko Bank atas rencana
produk yang akan diselenggarakan. Selain itu, Bank menerapkan kajian
pengembangan aktivitas, produk, dan/atau kerja sama berdasarkan kategori risiko
rendah, sedang, dan tinggi dengan tetap mengedepankan prinsip agile dan
terstruktur. Bank juga turut serta dalam persiapan kepesertaan dan pelaksanaan
Bank Indonesia-Fast Payment.
Key External Factors |
Weight |
Rating |
Weighted Score |
|
Opportunities |
|
|
|
|
1 |
Pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank
Indonesia (BI) komitmen untuk terus mendukung perkembangan dan kontribusi
industri Fintech dalam penguatan digital nasional ekonomi. APBN
mengalokasikan Rp25,4 triliun untuk melanjutkan berbagai program pembangunan
infrastruktur jaringan teknologi telekomunikasi. |
0,14 |
3 |
0,42 |
2 |
Disebutkan bahwa investor
melalui media Fintech tumbuh dari 7,9% di ORI16 pada tahun 2019 menjadi 11,9%
di ORI17 di 2020. |
0,11 |
2 |
0,22 |
3 |
Faktor sosial budaya memberikan peluang bagi bisnis
Bank Digital karena perubahan gaya hidup yang mengarah ke digital selama dan
setelah COVID-19. Banyak potensi penduduk dan milenial dengan literasi
digital telah membuat perkembangan Bank Digital kalikan dalam dua tahun
terakhir. |
0,15 |
4 |
0,6 |
4 |
Faktor teknologi memberikan peluang bisnis Bank Digital
karena teknologi berkembang sangat cepat, dan dukungan pemerintah dalam
percepatan teknologi yang mendukung ekosistem perbankan digital. |
0,17 |
3 |
0,51 |
|
Threats |
|
|
|
1 |
Meski sebagian besar masyarakat telah mengadopsi
teknologi digital, literasi digital nasional masih belum merata. banyak
masyarakat Indonesia yang belum sepenuhnya siap untuk transaksi non tunai dan
digitalisasi, sehingga membutuhkan waktu untuk menjadi cashless society. |
0,14 |
3 |
0,42 |
2 |
Terdapat banyak Bank Digital pesaing yang ada di
Indonesia. |
0,13 |
3 |
0,39 |
3 |
Ancaman Pendatang Baru Adopsi dompet digital yang
meluas, didorong oleh kehadiran berbagai perusahaan startup, hingga perluasan
jangkauan layanan teknologi keuangan dalam membentuk ekosistem keuangan baru
menjadi alasan lain mengapa bank digital semakin menjadi impian. |
0.16 |
3 |
0,48 |
|
TOTAL |
1.00 |
|
3,04 |
Key External Factors |
Weight |
Rating |
Weighted Score |
|
Strength |
|
|
|
|
1 |
Bank Jago mempunyai budaya perusahaan dengan menerapkan
: (1) Life-Centricity, (2) Purposeful Growth, (3) Fearless Creativity, dan
(4) Empowered Agility. |
0,08 |
3 |
0,24 |
2 |
Bank jago menerapkan kuota 25 kali free fee transfer antar
bank setiap bulan bagi nasabahnya. Jika nasabah telah melebihi kuota bulanan
tersebut, maka nasabah dikenakan biaya transfer antar bank sebesar Rp. 3.000
per transfer. |
0,14 |
4 |
0,56 |
3 |
Bank Jago memiliki fitur pocket atau kantung yang bernama saving pocket atau kantung menabung dan spending pocket atau kantung pembayaran, dengan maksimal adalah
20 macam kantung. |
0,12 |
4 |
0,48 |
4 |
Nasabah dapat melakukan investasi didalam bank Jago
dengan menggunakan fitur Locking Pocket
atau kantung terkunci dengan bunga sebesar 4% per tahun. |
0,09 |
4 |
0,36 |
5 |
Dapat melakukan connect
dengan akun Bibit secara langsung melalui aplikasi bank Jago. |
0,11 |
3 |
0,33 |
6 |
Dapat digunakan dalam transaksi internasional,
terhubung dengan Netflix, Amazon.com. |
0,12 |
4 |
0,48 |
|
Weakness |
|
|
|
Belum banyak tersedia ATM bank Jago |
0,07 |
2 |
0,14 |
|
2 |
Belum banyak tersedia cabang bank Jago secara merata |
0,08 |
1 |
0,08 |
3 |
Tidak mendukung pembayaran dengan kode QRIS |
0,10 |
2 |
0,20 |
4 |
Belum bisa terhubung dengan platform/marketplace
selain Gopay dan Bibit. |
0,09 |
2 |
0,18 |
|
|
|
|
|
|
TOTAL |
1.00 |
|
3,05 |
Critical Success Factors |
Bank Jago |
Jenius (Bank BTPN) |
Sea Bank |
Bank Neo |
Pendapatan Bunga Bersih (Juta) |
589.738 |
11,143,040 |
416.000 |
315.089 |
Pengguna (versi OJK) % |
46% |
32% |
27% |
40% |
Total Ekuitas (Juta) |
8.249.455 |
155,838,867 |
2.422.000 |
2.889.828 |
Biaya Operasional (Juta) |
579.235 |
7.000.000 |
359.428 |
1.429.278 |
Fitur |
Terbatas |
Fitur Lengkap |
Terbatas |
Terbatas |
Bunga Simpanan |
4% |
2,5% |
7% |
6% |
Biaya Admin |
Sistem kuota sesuai dengan level akun |
Sistem kuota (Gartis 25 kali) |
Gratis |
Gratis |
Minimal Saldo |
Rp. 0,- |
Rp. 1.000.000,- |
Rp. 0,- |
Rp 200.000 |
Tabel
4
Perhitungan
Bobot
|
Bank Jago |
Jenius |
Sea Bank |
Bank Neo |
||||||
Critical Success Factors |
Weight |
Rating |
Score |
Rating |
Score |
Rating |
Score |
Rating |
Score |
|
1 |
Pendapatan Bunga Bersih (Juta) |
0.15 |
3 |
0,45 |
4 |
0,6 |
3 |
0,45 |
2 |
0,3 |
2 |
Pengguna (%) |
0,20 |
4 |
0,8 |
2 |
0,4 |
2 |
0,4 |
3 |
0,6 |
3 |
Biaya Operational |
0,15 |
3 |
0,45 |
1 |
0,15 |
3 |
0,45 |
2 |
0,3 |
4 |
Benefit |
0,20 |
2 |
0,4 |
2 |
0,4 |
4 |
0,8 |
4 |
0,8 |
5 |
Fitur Apk / teknologi |
0,25 |
3 |
0,75 |
4 |
1 |
2 |
0,5 |
2 |
0,5 |
6 |
Biaya Admin |
0,05 |
3 |
0,15 |
3 |
0,15 |
4 |
0,2 |
4 |
0,2 |
|
TOTAL |
1.0 |
|
3 |
|
2,7 |
|
2,8 |
|
2,7 |
Perhitungan rank adalah dengan menggunakan
skala 1-4, dengan nilai 1 adalah yang terburuk dan 4 adalah yang terbaik. Dari
perumusan yang subjektif juga, dapat dikatakan bahwa fitur dari bank digital adalah
faktor paling penting (0,25), dikarenakan bank beroperasi berbasis digital
sehingga memerlukan teknologi yang sangat baik, dan menjadi salah satu kriteria
penting dalam bidang perbankan digital. Dari hasil CPM tersebut, dari
competitor Bank Digital lainnya, Bank Jago mempunyai total score yang tinggi
dengan nilai 3. Sumber dari annual report, data OJK, laporan keuangan dari
masing-masing bank mendapatkan hasil Bank Jago mempunyai total nilai tertinggi.
Bank Jago unggul dalam pengguna terbanyak pada data ojk tahun 2022.
Pada
bagian sebelumnya terdapat� 6 faktor
kunci sukses yang perusahaan bank digital lakukan di dunia perbankan digital.
Sejak pandemi melanda, penggunaan internet dan digitalisasi semakin meningkat
baik dalam skala perseorangan (penduduk) sampai pada munculnya perusahaan
start-up khususnya dalam dunia perbankan digitalisasi sudah menjadi era baru
yang dikejar oleh perusahaan baik bank baru maupun yang bank konvesional yang
juga mulai memperbarui system pelayanan mereka dari yang konvensional menjadi
sistem yang berbasis digital. Dalam 6 faktor kunci sukses tersebut, didapatkan
data dan bobot dari perbandingan 4 bank digital yang beredar di mayarakat saat
ini, dari 4 bank tersebut memiliki strategi yang berbeda, berikut adalah grafik
untuk membandingkan strategi yang mereka lakukan, dilihat dari kelemahan dan
keunggulan dari data yang telah didapatkan pada bagian CPM. Grafik berikut
menggunakan skala dengan nilai semakin rendah maka semakin buruk, jika semakin
tinggi maka semakin baik untuk penilainnya.
Setelah
kita mengetahui perbedaan startegi dari strategi kanvas diatas dengan 4
perbandingan bank digital, kita lebih spesifik pada perbedaan 2 bank digital
dengan strategi yang sangat bertolak, dimana kita memberikan contoh untuk bank
neo dan bank jago. Sebagai contoh karena biaya operational bank neo lebih
tinggi daripada bank Jago maka nilai grafik nya berada dibawah bank jago yang
memiliki biaya operational yang lebih rendah dari jago, karena kita memakai
skala semakin tinggi angka maka penilaian terhadap perusahaan itu semakin
bagus.Contoh lain ada pada biaya admin, karena biaya admin bank jado yang
sangat tinggi maka untuk faktor penilaian bank jago berada di bawah bank neo
yang menggratiskan biaya adminnya.
Dapat
dilihat dari perbandingan grafik tersebut dimana ada perbedaan strategi dari 2
bank digital Bank Jago dan Bank Neo, Bank Jago lebih mengarah pada fitur dan
teknologi, sedangkan Bank Neo lebih focus kepada benefit yang dapat diberikan
kepada nasabah/pengguna. Grafik tersebut adalah contoh perbandingan dua bank,
dimana jika melihat lagi dari perbandingan keempat bank, bank jago dan jenius
lebih focus pada fitur dan teknologi pada aplikasi mereka, sedangkan untuk Sea
bank, dan bank Neo.lebih focus pada benefit yang dapat mereka berikan kepada
customer.
1. Path
1: mencermati industri alternatif
Suatu perusahaan berkompetensi tidak hanya dengan
perusahaan-perusahaan lain dalam idustrinya, alternatif disini dikatakan lebih
luas dibandingkan dengan produk substitute (Samrin et al., 2019). Jika substitute, memiliki
bentuk yang berbeda, tapi menawarkan fungsi/utilitas/manfaat inti yang sama
maka jika alternatif mencakup produk atau jasa yang memiliki fungsi dan bentuk
berbeda, tapi tujuan yang sama. Dalam industry digital perbankan, selalu ada
hal baru dalam teknologi dan digitalisasi, perusahaan harus dapat mencermati
pasar mereka (Sulistiyaningsih & Shultan, 2021). Ide yang bisa
dikembangkan oleh bank digital adalah dapat membuat konsultasi
financial/financial manajemen (Wulan Dari et al., 2022). Jalan alternatif lainnya
adalah dengan bekerjasama dengan lebih banyak platform/marketplace sehingga
pengguna Bank Jago bisa semakin meluas karena pengguna platform/marketplace
teratrik untuk menjadi nasabah/registrasi dan juga industry digital perbankan
tidak lepas yang Namanya internet sebagai faktor utama untung dapat
mengakses/menggunakan aplikasi sehingga perusahaan juga bisa bekerja sama
dengan provider/penyedia interner agar dapat mencakup pangsa pasar yang lebih
luas.
2. Path
2: mencermati kelompok-kelompok strategis dalam industri
Dalam industi perbankan saat ini khususnya di Indonesia
dibagi menjadi dua kelompok yaitu Bank konvensional, dan Bank digital (Fadilah & Yuliafitri, 2018). Perbedaan
mendasar antara bank digital dan konvensional terletak diwujudnya. Bank
konvensional memiliki wujud fisik berupa kantor cabang, sedangkan bank digital
tidak memiliki kantor cabang. Cukup dengan berbekalkan sebuah smartphone, kita
sudah bisa melakukan aneka transaksi perbankan pada bank digital (Maulida, 2021). Keduanya
mempunyai kelebihan dan kekurang masing-masing.Kelebihan bank konvensional
terletak pada keamaan, salah
satu alasan masyarakat memilih bank konvensional karena
faktor keamanan, nasabah tidak perlu khawatir uang yang disimpan akan dicuri
oleh maling karena pihak bank akan memberikan sistem keamanan
berlapis, sistem keamanannya bersifat fisik dan nonfisik. Kekurangannya adalah
ada jam operasional sehingga terbatas tempat dan waktu tidak biasa diakses
dimana saja kapan saja sehingga dinilai kurang fleksibel.
3. Path 3: mencermati rantai pembeli
Pembeli dalam industry perbankan adalah para nasabah, puncak
atau ujung dari rantai pembeli pada industry perbankan adalah para nasabah,
begitu pula pada bank digital hanya saja perbedanya adalah bankmkonvensional
merupakan nasabah sedangkan pada bank digital kita mengenalnya dengan sebutan
pengguna karena nasabah bank digital tidak harus hadir/ada pada saat transaksi
melainkan bisa secara digital, begitu pula dengan registrasi nasabah/pengguna
bank digital hanya resgistrasi/tranksaksi secara online tanpa langsung hadir
pada kantor cabang. Nasabah bank digital juga merupakan pengguna
marketplace/platform online yang bekerja sama dengan Bank Digital dalam kasus
ini adalah Bank Jago yang bekerjasama dengan Gojek dan Bibit untuk investasi.
Dengan begitu secara tidak langsung, karena terhubung dibarengi dengan prmosi yang
kuat, pengguna dari Gojek dan Bibit akan menjadi nasabah dari Bank Jago karena
terhubung dengan akun mereka dan tidak ada biaya untuk bergabung sehingga ini
menjadi potensi besar.
Dari penjelesan diatas kitab isa membuka jalan baru
dengan bekerjasama dengan banyak platform/marketplace besar lainnya yang
pengguna nya bisa berpotensial untuk menjadi nasabah/pengguna dari Bank Jago
dibarengi dengan perusahaan yang menawarkan lebih pada kepraktisan dan
kemudahan bertransaksi dan promosu yang kuat.
4.
Path 4: mencermati penawaran produk dan jasa pelengkap
�� Salah satu
kelebihan bank digital adalah dalam hal fleksibilitas, bank digital dapat
diakses dimana dan kapan saja dengan syarat terhubung dengan internet.Jalan
yang bisa perusahaan buat adalah bekerjasama dengan perusahaan penyedia
internet/provider sehingga para nasabah tidak perlu khawatir untuk dapat
mengakses/bertransaksi dimana saja kapan saja karena Bank Jago sudah mempunyai
fasilitas terhubung dengan internet karena sudah bekerja sama dengan provider/penyedia
internet sehingga cakupan untuk nasabah itu bisa lebih luas sampai ke pelosok
karena negara Indonesia pasa waktu ini, penyedia layanan internet suda bisa
diakses sampai beberapa pelosok daerah Indoenesia ini bisa menjadi salah satu
penawaran fasilitas yang bisa Bank Jago tawarkan. Jalan kedua adalah dengan
mempunyai tempat/template sendiri pada aplikasi platform/aplikasi lain,
sehingga nasabah/pengguna bisa lebih mudah dalam mengakses Bank Jago dari
aplikasi lain.
5. Path
5: mencermati daya tarik emosional dan fungsional bagi pembeli
�� Nasabah dari bank digital kebanyakan adalah orang
dengan usia dewasa muda/milineal, ini adalah usia yang paling banyak
bertransaksi dengan bank digital karena dianggap usia yang bisa belajar/masih
produktif sehingga kuantitas mereka untuk bertransaksi dengan bank digital
sangat tinggi karena mereka adalah pengguna yang ingin sesuatu yang mudah dan
praktis ditambah dengan usia mereka masih bisa dimasuki oleh teknologi. Bank
digital Jago adalah bank yang bertransaksi secara online dengan internet tanpa
harus datang ke kantor cabang/atm untuk bertranksaksi ini adalah pemicu utama
bagi para orang dewasa muda dan generasi milineal yang lebih memilih
bertransaksi dengan bank digital dibandingkan dengan bank konvensional.
6. Path
6: mencermati waktu
Timing, merupakan
faktor penting lainnya dalam membentuk blue ocean, semua industry tunduk pada
tren eksternal yang dapat mempengaruhi bisnis mereka, termasuk bank digital
dalam industry perbankan, perusahaan harus benar-benar mengetahui apa yang
menjadi tren eksternal saat ini sehingga bisa mengejar itu dan mendapatkan
banyak nasabah baru/pengguna baru (Fauzan, 2023). �Tren
yang saat ini adalah penjualan pada marketplace sedang sangat tinggi di antara
masyarakat Indonesia, sejak pandemi yang memaksa masyarakat untuk menjada karak
dan mengurangi interaksi dengan orang lain, membuat gaya hidup baru di dalam
masyarakat. Sejak pandemic membeli kebutuhan pada marketplace/platform online
sudah menjamir di kalangan masyarakat sehingga, ini bisa menjadi timing yang
pas bagi bank digital khusunya bank Jago untuk terus dapat berekspansi pada
tren ini karena transaksi masyarakat dengan marketplace sedang tinggi,
sehiingga bank jago bisa masuk dalam tren ini dan menjadi salah satu bank
digital yang mempermudah ttransaksi mereka.
Four action framework terdiri dari beberapa pertimbangan apa saja
dalam industri yang perlu dieliminasi, dikurangi, ditingkatkan, dan diciptakan.
Dalam industry bank digital, Bank Jago harus meniadakan/ mengeleminasi sistem
kuota dalam biaya admin mereka, ini akan mempengaruhi tingkat transaksi dan
bahkan akan mengurangi jumlah nasabah yang akan bertransaksi, karena biaya
admin yang tinggi akan mempengaruhi stigma para nasabah karena ada
kebijakan/system kuota sehingga mereka akan mengurangi bahkan tidak akan
bertransaksi dengan bank digital Jago dan akan berpindah ke bank digital
competitor karena ada system kuota tersebut.
Reduce,� yang harus dikurangi dilihat dari penjelasan
pada bagian sebelumnya adalah biaya operasional yang dinilai cukup tinggi,
karena dapat dilihat bahwa ini adalah bank yang berbasis digital yang biasanya
biaya operasional yang bisa dikurangi karena tidak seperti bank konvensional
yang membutuhkan banyak asset, operasional, dll. Sehingga yang bisa dikurangin
adalah biaya operasional lebih di kurangin dengan memanfaatkan digitalisasi
yang bisa mempermudah dan mengurangi biaya yang harusnya konvensional menjadi
lebih digital.Yang dapat dikurangi selanjutnya adalah biaya admin, para bank
digital competitor mampu memberikan biaya admin yang lebih murah, sehingga itu
bisa menjadi ancaman bagi Bank Jago, dengan mengurangi biaya admin dapat
meningkatkan keinginan nasabah untuk transaksi.
Raise, tentu yang harus
ditingkatkan adalah kualitas layanan yang harus terus membuat para nasabah lama
dapat dipertahankan dan mampu menarik bagi nasabah baru untuk menggunakan bank
digital Jago, karena ini adalah faktor penting karena bank digital tidak
menggunakan pertemuan langsung maka kualitas layanan menjadi faktor utama yang
harus terus ditingkatkan seperti penyelesaian complain, customer service,
kualitas aplikasi, kemudahan transaksi tanpa dipersulit, benefit.
Create, membuat banyak
Kerjasama dengan plarform/marketplace yang saait ini sedang menjadi market
leader menjadi jalan yang sangat baik untuk dilakukan, karena dapat
dipastikan karena banyak nya pengguna nya dapat membuat ladang pengahsilan baru
bagi Bank Jago, bisa terhubung dengan berbagai transaksi masyarakat pada setiap
sector yang ada di marketplace/platform akan menaikkan jumlah transaksi dan
nasabah dari Bank Jago. Internet merupakan faktor penting bagi bank digital,
bekerjasama dengan perusahaan penyedia jaringan internet (PJI), dapat membuka
pangsa pasar yang lebih luas, dan menjangkau masyarakat di luar jangkauan Bank
Jago sebelumnya. Dengan bekerjasama dengan peneydia internet diharapkan Bank
Jago dapat menjangkau seluruh masyarakat di Indonesia.
Eliminate-Reduce-Raise-Create
grid
Berdasarkan penjelasan
sebelumnya, maka ada beberapa faktor yang dieliminasi, dikurangi, ditingkatkan,
dan diciptakan. Alat untuk menunjukkan faktor-faktor tersebut yaitu dalam tabel
Eliminate-Reduce-Raise-Create grid berikut, setelah itu, melalui
alat tersebut, maka akan dengan mudah dibuat kanvas strategi yang baru.
Pada
strategy canvas yang baru untuk mempermudah melihat perbedaan, maka dibuat
visual dengan grafik min-max, dimana dengan penjelasan pendapatan yang
mengalami kenaikan, begitu juga jumlah pengguna, penurunan biaya operational,
kenaikan benefit
dari sebelum dan sesudah, juga peningkatan pada fitur, penurunan biaya admin,
dan ada strategy baru yaitu tersedia di banyak marketplace/platform dengan
bekerjasama dengan perusahaan marketplace/platform lain, dan yang terakhir
kemudahan akses, karena sudah bekerjasama dengan perusahaan penyedia layanan
internet sehingga, Bank Jago lebih mudah untuk di akses secara lebih luas dan
dapat menjangkau lebih banyak nasabah tidak terbatas tempat dan waktu.
Pada
masa sekarang, dengan berkembangnya teknologi, bidang perbankan di Indonesia
akan mengikuti arus perubahan. Fintech atau lebih dikenal dengan Finansial
Technology membuat bidang perbankan di Indonesia juga harus ikut menyesuaikan.
Tidak sedikit Bank yang semula komersial, berubah fungsi menjadi bank dengan
berbasis digital. Bank Jago merupakan salah satu perusahaan start up yang
bergerak di bidang perbankan dengan berbasis digital. Bank Jago memiliki
potensi untuk terus mengembangkan produk dan layanan mereka. Dengan berbagai
metode, strategi dapat disimpulkan dengan hasil CPM bahwa Bank Jago mempunyai
potensi dalam hal pengembangan produk, baik dalam fitur, teknologi, layanan
kepada nasabah, dll. Bank Jago merupakan perusahaan yang berada dalam lingkup
growth dan sangat mampu untuk masuk dalam lingkup blue ocean, karena Indonesia
masih baru dalam hal teknologi, negara ini masih dalam tahap berkembang dan
masih mampu menyerap berbagai macam teknologi baru sehingga hal ini menajdi
kesempatan emas untuk industry bank digital khususnya bank Jago untuk
menciptakan Blue Ocean, sehingga dengan adanya pengembangan produk,
fitur dan layanan, Bank Jago akan mampu bersaing dengan Bank Digital lainnya
baik secara nasional bahkan akan mampu secara global bersaing dengan digital
bank lain secara international dan global. Tetapi pengembangan produk juga
harus dibarengi dengan mengikuti prinsip keuangan, minat masyrakat, dan
perkembangan teknologi yang ada, dengan memperhatikan keinginan dan kebutuhan
pasar, minat masyrakat, dan pengelolaan sumber daya yang sangat baik, Bank Jago
akan mampu menjadi Bank Digital yang mampu bersaing di pasar perbankan
Indonesia dibarengi dengan penggunaan strategi Blue Ocean, Bank Jago
akan mampu memasuki era baru dalam dunia bank digital dan bisa mengembangkan perusahaannya
menjadi lebih besar dan masuk dunia global.
BIBLIOGRAFI
Badrianto,
Y., & Ekhsan, M. (2021). Pengaruh Work-life Balance terhadap Kinerja
Karyawan yang di Mediasi Komitmen Organisasi. Jesya (Jurnal Ekonomi Dan
Ekonomi Syariah), 4(2), 951�962.
Fadil, M. (2021). Pengaruh Sustainability Reporting,
Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, Risiko Pembiayaan, Dan Islamic
Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah
2015-2019.
Fadilah, F., & Yuliafitri, I. (2018). Analisis Efisiensi
Bank Umum Syariah Hasil Pemisahan Dan Non Pemisahan Serta Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya (Studi Pada Bank Umum Syariah Yang Terdaftar Di Otoritas Jasa
Keuangan Pada Periode 2011-2016). ISLAMICONOMIC: Jurnal Ekonomi Islam, 9(1).
Fauzan, R. (2023). 3.9 Audit Internal Strategi. Manajemen
Strategis, 38.
Gatti, R. S., Nasution, D. R. I. R. A. H., Eng, M., Nuzulfah,
V., & SM, M. B. A. (2018). Strategi Branding pada Persaingan Jasa
Transportasi Online di Indonesia Berdasarkan Konsep Blue Ocean Strategy (BOS). Skripsi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Jannah, U. R., Saleh, H., & Wahidah, A. (2019).
Scaffolding untuk pembelajaran matematika di kelas inklusi. JKPM (Jurnal
Kajian Pendidikan Matematika), 5(1), 61�72.
Maulida, M. (2021). Nasabah cerdas di era milenial.
IAIN Palangka Raya.
Natalia, F., & Prasetyo, A. H. (2022). Rancangan
Implementasi Manajemen Risiko Operasional Pada Sekolah Menengah Kejuruan
Pariwisata di Jakarta 2023-2024. Jurnalku, 2(4), 463�481.
Risya, U., & Nurodin, I. (2017). Pengaruh transparansi dan
akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan desa. Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi
(Jurnal Akuntansi, Pajak Dan Manajemen), 6(11), 74�80.
Samrin, S., Irawan, M., & Se, M. (2019). Analisis Blue
Ocean Strategy Bagi Industri Kerajinan di Kota Tanjung Balai. Jurnal
Manajemen, 11(1), 93�100.
Sulistiyaningsih, N., & Shultan, S. T. A. (2021). Potensi
Bank Syariah Indonesia (BSI) dalam Upaya Peningkatan Perekonomian Nasional. Al-Qanun:
Jurnal Pemikiran Dan Pembaharuan Hukum Islam, 24(1), 33�58.
https://doi.org/10.15642/alqanun.2021.24.1.33-58
Viani, A., Prabawani, B., & Dewi, R. S. (2022). Analisis
Green Supply Chain Management dan Porter�s Five Forces pada Industri Pertanian
Kopi (Studi Kasus UMKM Two Heart Kopi Posong). Jurnal Ilmu Administrasi
Bisnis, 11(2), 298�300.
Wulan Dari, S. E., Purniawanti, A., Asy-Syadza, N. A.,
Prasetyo, G., Narahawarin, N. A. V., & Sari, R. D. A. (2022). Sistem
Informasi Akuntansi: Implementasi Enterprise Resource Planning pada Perusahaan.
Nas Media Pustaka.
Wulandari, S., Ernitawati, Y., Afridah, N., Yulianto, A.,
& Mulyani, I. D. (2020). Dampak Indikator Rasio Keuangan terhadap
Profitabilitas Bank Umum Konvensional di Indonesia. Journal of Accounting
and Finance (JACFIN), 2(1), 78�93.
Yuniarianto, A. (2022). Analisis Kinerja Keuangan dan
Strategi Pt Bank Jago Tbk Dalam Industri Bank Digital di Masa Pandemi Covid-19.
Politeknik Keuangan Negara STAN.
Copyright
holder: Meilysa
Grecia Andrealin (2022) |
First
publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |