Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN:
2548-1398
Vol. 7, No.
10, Oktober 2022
DESAIN DAN PEMBUATAN
WESTAFEL PORTABLE CUCI TANGAN SISTEM
MEKANIS
Andri Ramadhan,
Zufri Hasrudy Siregar, Raja Imran Rasidi Sitorus, Mawardi
Prodi
Teknik Mesin, Universitas Al-Azhar, Indonesia
Prodi
Teknik Mesin, Universitas Asahan, Indonesia
E-mail: [email protected], [email protected],
[email protected], [email protected]
Abstrak
Cuci tangan yang
efektif adalah praktik penting dalam menjaga kebersihan dan mencegah penyebaran
penyakit. Dalam upaya untuk mempromosikan kebiasaan mencuci tangan, desain dan
pembuatan Westafel Portable Cuci Tangan Sistem Mekanis telah dilakukan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah sistem cuci tangan portable yang mudah
digunakan dan dapat diakses di berbagai lokasi. Pendekatan desain sistem
mekanis digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Pertama, dilakukan analisis
kebutuhan untuk menentukan fitur dan spesifikasi yang harus ada dalam Westafel
Portable Cuci Tangan. Dalam hal ini, pertimbangan seperti efisiensi air,
kehandalan, portabilitas, dan kemudahan penggunaan menjadi fokus utama. Selanjutnya,
dilakukan perancangan konsep dengan mengintegrasikan komponen mekanis seperti
keran, pompa air, dan sabun dispenser dalam satu sistem yang terpadu. Aspek
ergonomi juga diperhatikan agar pengguna dapat dengan mudah mengoperasikan
Westafel Portable Cuci Tangan. Setelah perancangan konsep selesai, dilakukan
pembuatan prototipe sistem. Proses ini melibatkan pemilihan bahan yang sesuai,
pengadaan komponen mekanis, dan perakitan sistem secara keseluruhan. Pada tahap
pengujian, prototipe sistem diuji untuk memastikan kinerjanya sesuai dengan spesifikasi
yang telah ditentukan. Uji coba meliputi pengukuran volume air yang digunakan,
waktu cuci tangan yang diperlukan, dan kebocoran sistem. Hasil dari penelitian
ini adalah Westafel Portable Cuci Tangan Sistem Mekanis yang efektif dan mudah
digunakan. Sistem ini dapat digunakan di tempat-tempat umum seperti sekolah,
tempat kerja, dan area publik lainnya. Diharapkan bahwa Westafel Portable Cuci
Tangan Sistem Mekanis ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya mencuci
tangan dan memberikan akses yang lebih mudah bagi masyarakat untuk menjaga
kebersihan tangan mereka.
Kata
Kunci: Cuci tangan portable, Sistem mekanis, Desain dan pembuatan.
Abstract
Effective
handwashing is an important practice in maintaining cleanliness and preventing
the spread of diseases. In an effort to promote handwashing habits, the design
and fabrication of the Westafel Portable Mechanical Handwashing System have
been carried out. This research aims to develop a portable handwashing system
that is easy to use and accessible in various locations. The approach of
mechanical system design is employed to achieve this objective. First, a needs
analysis is conducted to determine the features and specifications that should
be included in the Westafel Portable Handwashing System. Considerations such as
water efficiency, reliability, portability, and ease of use are the main focus
in this regard. Subsequently, a conceptual design is developed by integrating
mechanical components such as faucets, water pumps, and soap dispensers into a
unified system. Ergonomic aspects are also considered to ensure that users can easily
operate the Westafel Portable Handwashing System. Once the conceptual design is
completed, the system prototype is fabricated. This process involves the
selection of suitable materials, procurement of mechanical components, and
overall system assembly. During the testing phase, the system prototype is
evaluated to ensure its performance aligns with the predetermined
specifications. Testing includes measurements of water volume used, handwashing
duration, and system leakage. The
outcome of this research is an effective and user-friendly Westafel Portable
Mechanical Handwashing System. This system can be utilized in public places
such as schools, workplaces, and other public areas. It is expected that the
Westafel Portable Mechanical Handwashing System can enhance awareness of the
importance of handwashing and provide easier access for the public to maintain
hand hygiene.
Keywords: Portable hand washing, Mechanical system, Design and
manufacture.
Pendahuluan������������������������������������
Mencuci tangan merupakan hal yang paling penting,
hanya dengan durasi 15 detik memelihara kesehatan yang ditimbulkan oleh
penyakit menular seperti COVID-19
(Sugiyanto et al.,
2021).
Mencuci tangan harus menggunakan air bersih dan bebas kuman (Awa et al., 2019).
Rata-rata durasi cuci tangan yang direkomendasikan WHO adalah 20 hingga 30
detik (Amin et al., 2022).
Cuci tangan menggunakan sabun dan air bersih lebih efektif untuk menghilangkan
bakteri dari pada mencuci dengan air saja hingga 23% (Nakoe et al., 2020).
Kepatuhan mencuci tangan sesuai standar yang dikeluarkan dinas kesehatan,
meningkatkan kebersihan sekitar 40%, bahkan jika setelah seseorang mengikuti
berbagai pelatihan dalam hal mencuci tangan, akan menaikkan prosentasi
menghilangkan bakteri sebesar 50% �(Sukri, 2019).
Alat pencuci tangan adalah alat yang digunakan untuk mencuci, sebagaimana digunakan
setiap hari disaat sudah beraktifitas dengan cara mencuci tangan saat makan dan
lainnya dengan cara mencuci tangan dengan sebelum makan (Jurawati, 2021).
Alat pencuci tangan dipakai untuk manfaat lainnya, bisa dipakai orang banyak dan
bermanfaat disaat orang mencuci tangan (Herlambang, 2020).
Saat proses pencucian tangan tersebut ada hal hal yang harus diperhatikan
dengan cara mengecek alat sabun dan air, saat air sudah terisi penuh (Kaho, 2019).
Kemudian pengecekan sabun apakah sabun tersebut masih ada atau habis kalau
masih ada baru ditambahkan sabun kalau habis beli kemasan di toko. Karena spareparts alat pencuci tangan mekanis
yang mudah dicari (Romadhon, 2006).
Mudah di operasikan tidak perlu hidupkan keran alat
ini dipakai dengan sistem kerja menginjak pedal sabun dan pedal keran air (Herlambang, 2020). Keran yang banyak
digunakan pada sistem wastafel adalah
kran manual (Primadana &
Zulkarnain, 2022).
Untuk membuka atau menutup aliran air dengan kran, pengguna harus bersentuhan
langsung dengan kran yang banyak digunakan pada sistem wastafel adalah kran manual (Ali et al., 2020).
Untuk membuka atau menutup aliran air dengan kran, pengguna harus bersentuhan
langsung dengan kran (Rizki & -, 2015).
Setelah dicuci, kemudian tangan dikeringkan dengan kain lap atau virus) atau
zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan akan menempel pada kran ketika
pengguna menyentuhnya. Penggunaan kain lap yang digunakan banyak orang justru
berpotensi mengandung banyak kuman, kertas tissue
sebagai alat pengering dinilai lebih higienis (Puspitasari et al.,
2021).
Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah:
(1) Mendesain
dan membuat wastafel portable cuci
tangan mekanis. (2) Menentukan dimensi
komponen wastafel portable cuci
tangan mekanis. (3)
Untuk menganalisa
sistem mekanis westafel portable.
Sedangkan manfaat dari alat pencuci tangan dari
mekanisme injakan kaki (pedal) ini adalah sebagai berikut : (1) untuk mempercepat proses pencucian tangan. (2) Untuk mendapatkan proses pencucian tangan
higienis.
Mengetahui cara kerja
westafel portable mekanis.
Adapun
tujuan dari penelitian
ini adalah: (1) Mendesain
dan membuat wastafel portable cuci
tangan mekanis. (2) Menentukan dimensi
komponen wastafel portable cuci
tangan mekanis. (3)
Untuk menganalisa
sistem mekanis westafel portable.
Adapun manfaat dari alat pencuci tangan dari mekanisme injakan kaki (pedal) ini adalah sebagai berikut : (1) Untuk mempercepat proses pencucian tangan. (2) Untuk mendapatkan proses pencucian tangan higienis. (3) Mengetahui cara kerja westafel portable mekanis.
Metode Penelitian
Kegiatan eksperimen dan penelitian dilakukan di laboratorium Fenomena jurusan teknik mesin
Institut Teknologi Medan (ITM), Jl. Gedung Arca No. 52 Medan, Sumatera Utara.
Kegiatan penelitian Desember 2020 � Februari 2021. Proses
perancangan yang dilakukan membutuhkan peralatan pendukung agar menghasilkan
rancangan dengan dimensi yang sesuai dengan yang diharapkan. Alat-alat yang
digunakan diantaranya yaitu:
1.
�Alat tulis
2.
Software
solidwork
3.
Mesin Las
4.
Mistar baja dan meteran
Berdasarkan
perencanaan bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembuatan komponen-komponen dari mesin
stirling ini dapat dilihat pada tabel.
Tabel
1
Bahan-bahan
Komponen Wastafel Portable
No |
Nama
Bahan |
Kegunaan |
1 |
Baja
Profil L dan besi hollow |
Sebagai
bahan pembuatan dudukan wastafel
portable |
2 |
Cast iron |
Sebagai bahan pembuatan pijakan kaki |
6 |
Fiber |
Sebagai bahan pembuatan body wastafel portable |
7 |
Pipa PVC |
Sebagai bahan pembuatanpipa pembuangan air wastafel portable |
Dasar
dari pemilhan bahan ini peneliti mengacu
kepada kebutuhan bahan yang lebih tepat untuk digunakan terhadap wastafel portable cuci tangan mekanis
dengan nilai ekonomis yang lebih rendah dan mempertimbangkan kubutuhan berat
bahan yang lebih tepat pada komponen tertentu.
Peralatan Penelitian
Adapun
alat ukur penelitian digunakan untuk mendapatkan data secara eksperimental.
Adapun beberapa alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini.
1. Wastafel Portable Cuci Tangan Mekanis
2. Alat Tulis
3. Tangki Air
4. Meteran
5. Mesin Las
Langkah-langkah Desain
Dalam
mendesain wastafel portable
dibutuhkan tahapan-tahapan yang dilakukan yaitu pembuatan sketsa awal. Dari
parameter diatas akan didapat hasil yaitu:
1. Pembuatan
sketsa wastafel portable yang akan di
buat
2.
Penentuan dimensi wastafel portable cuci tangan mekanis
Langkah
langkah
yang selanjutnya dilakukan yaitu:
1. Pembuatan
sketsa awal wastafel portable, gambar
teknis dan perancangan dengan software
solidwork.
2. Mengetahui
sifat-sifat bahan, pemilihan bahan, dan selanjutnya proses pembuatan.
3.
Perancangan wastafel portable cuci tangan mekanis
dengan eksperimen dan mengetahui sistem mekanis pada cuci tangan mekanis.
4. Implementasi
hasil final sebuah desain dengan cara mengkombinasi, mengubah, dan
mengembangkan desain supaya lebih menjanjikan untuk lanjut dalam proses
pembuatan.
Tahapan Perencanaan
Berdasarkan spesifikasi produk hasil, dicarilah
beberapa konsep produk yang dapat memenuhi persyaratan-persyaratan dalam
spesifikasi tersebut. Konsep produk tersebut merupakan solusi dari masalah perancangan yang harus
dipecahkan. Konsep produk biasanya berupa gambar skets atau gambar skema yang
sederhana, tetapi telah memuat semua. Evaluasi tersebut haruslah dilakukan beberapa
kriteria khusus seperti kriteria teknis, kriteria ekonomis dan lain-lain.
Konsep produk yang tidak memenuhi persyaratan-persyaratan dalam spesifikasi
produk, tidak diproses lagi dalam fase-fase berikutnya, sedangkan dari beberapa
konsep produk yang memenuhi kriteria dapat dipilih solusi yang terbaik.
1.
Pembuatan
gambar
Sebelum penelitian
penulis berfikir untuk membuat alat, peneliti mendesain gambar alat terlebih
dahulu agar sesuai dengan bentuk dan cara kerja alat yang di inginkan
menggunakan software gambar solidwork pada komputer.
2.
Tempat
pembuatan alat
Setelah proses bentuk
dari desain gambar alat yang dibuat atau direncanakan selesai kemudian peneliti
mencari/menentukan tempat bengkel untuk proses pembuatan alat dan konsultasi
mengenai alat yang ingin di buat.
3.
Pemilihan
bahan
Setelah itu peneliti
mencari dan membeli bahan-bahan yang di perlukan dan sesuai untuk proses
pembuatan wastafel portable cuci
tangan sistem mekanis.
4.
Proses
pengerjaan alat
Setelah semua alat dan
bahan untuk proses pembuatan alat sudah tersedia kemudian peneliti melakukan
proses pembuatan atau pengerjaan alat yaitu seperti proses pemotongan alat,
pembentukan alat, pembubutan alat, pemboran alat, dan proses
penyambungan/pengelasan.
Perancangan ini meliputi bahan - bahan utama yang akan
dipakai untuk mesin pengupas sabut kelapa. Perancangan dilakukan dengan
menggunakan rumus dan tabel untuk komponen mesin yang sesuai berdasarkan
referensi yang ada. Berikut perancangan komponen secara umum yaitu :
1.
Profil
Rangka Mesin
Profil rangka wastafel portable cuci tangan sistem
mekanis yang akan dirancang menggunakan profil kotak. Hal ini dipilih karena
mempertimbangkan kelebihan yang dimiliki profil kotak, yaitu lebih kuat dan
kokoh daripada profil pipa dan profil kotak memiliki harga yang lebih
terjangkau apabaila dibandingkan dengan profil pipa. Metode dalam perancangan
pisau potong diawali dengan pemilihan bahan yaitu menggunakan bahan yang kuat,
keras, dan terjangkau.
2.
Sistem
Penekan
Sistem penekan
yang digunakan pada perancangan wastafel
portabel cuci tangan adalah sistem mekanis. Proses perancangan sistem
mekanis adalah menentukan bahan yang akan digunakan dan permukaan yang suadah
rata, yang mana poros pada ujungnya akan disangga dengan plat dengan menentukan
bahan yang diinginkan.
3.
Fiber
Perancangan fiber
langsung didatangkan dari toko karna sudah banyak dipasaran untuk jenis dan
dimensi yang menyesuaikan dengan dimensi pada alat.
4.
Pegas
(spring)
Perancangan pegas
langsung didatangkan dari toko karna sudah banyak dipasaran untuk jenis dan
dimensi yang menyesuaikan dengan penekan pada pijakan kaki.
Langkah-Langkah Pengujian
Pengambilan data pada penelitian ini
dilakukan di dalam ruangan, adapun langkah- langkah dalam pengambilan data
adalah sebagai berikut :
1.
Mempersiapkan air di tanki air sebagai sumber yang akan
digunakan untuk pengujian wastafel
portable, kemudian keran diletakkan dibagian tuas penekan air keran.
2.
Menyiapkan sabun cuci tangan dan di letak bagian dudukan
sabun, kemudian memastikan tuas penekan sabun pada posisinya.
Diagram Alir
Studi Literatur
Ya
� Ya���������
Tidak
Gambar
1
Diagram Alir
Perencanaan dan Pembuatan
Hasil
dan Pembahasan
A. Hasil Perancangan Wastafel Portable Cuci Tangan Mekanis
Hasilperancangan Wastafel Portable Cuci Tangan Mekanis dan peletakan rangkaian�rangkaian pendukung seperti Baja Profil L dan besi hollow, Cast iron, Fiber, Pipa PVC dan Lain lain seperti yang ditunjukkan padagambar berikut ini:
Gambar 2
Hasil perancangan wastafel portable cuci tangan mekanis
Gambar 2 ini merupakan hasil desain perancangan wastafel portable cuci tangan mekanis yang dibuat atau digambar menggunakan software solidwork 2015 dengan ukuran panjang 70cm, lebar 60 cm, tinggi 200 cm.
B. Pembahasan Perancangan Wastafel Portable Cuci Tangan Mekanis
Pada pembahasan perancangan wastafel portable cuci tangan mekanis ini akan dibahas dalam mendesain perancangan menggunakan software solidwork 2015. Wastafel portable cuci tangan mekanis ini terdapat beberapa bagian yaitu pedal air, pedal sabun, tong penampungan air, tuas air, tuas sabun, wastafel.
Gambar
3
Skecth
Desain besi tulangan Wastafel portable
Gambar
4
Sketch
desain Bodi
fiber Wastafel Portable
Gambar
5
Sketch
desain letak tong penampunga air
Gambar
6
Sketch
desain letak tong penampunga air, tuas air dan sabun,
pedal air dan sabun, wastafel
Dari gambar 6 di atas dapat disimpulkan bahwa sistem perancangan wastafel portable cuci tangan mekanis ini dapat terhindar kontak tangan langsung dengan tempat sabun dan keran air. Dengan pedal air dan pedal sabun yang di sediakan, pengguna tinggal menekan pedal menggunakan kaki untuk mengeluarkan air atau sabun.
C.
Pengujian Pedal Air dan
Tuas Air
Pada pedal air dan tuas air ini dilakukan pengujian aktifasi dan akurasi.Denganadanya beberapa kali percobaan padapedal dan tuas air,makadengan percobaan itu penulis mengambil 3 kali percobaan.
Tabel 2
Percobaan Keran Air
No |
Percobaan |
Waktu |
Jumlah Air |
1 |
I |
15 detik |
1 liter |
2 |
II |
20 detik |
2 liter |
3 |
III |
30 detik |
3.5 liter |
D. Pengujian Pedal Sabun dan Tuas Sabun
Pada pedal air dan tuas air
ini dilakukan pengujian aktifasi dan akurasi.Denganadanya beberapa kali percobaan padapedal dan tuas
air,makadengan percobaan itu penulis mengambil 3 kali percobaan.
Tabel 3
Percobaan Keran Sabun
No |
Percobaan |
Tekan |
Jumlah Sabun |
1 |
I |
1 kali |
3 ml |
2 |
II |
2 kali |
6 ml |
3 |
III |
3 kali |
9 ml |
E. Pengujian Daya Pedal Sabun dan Air
Dalam percobaan ini, peneliti menggunakan pegas tarik yang fungsinya untuk mengembalikan keposisi semula pada pedal air dan pedal sabun. Dimana saat pedal di tekan, pegas merenggang sebesar 3cm dari posisi semula. Sebagaimana hukum Hooke meyatakan � jika gaya tarik pegas tidak melebihi batas elastisitas pegas, maka pertambahan panjang pegas sebanding dengan gaya tariknya�.
Pada perancangan wastafel portable ini, diketahui panjang pegas 15 cm, diameter pegas 1 cm, dan kosntanta gaya pegas sebesar 50 N/m. Maka dapat di hitung gaya tarik pegas:
�F=K.△X������������������� △X=
X0
- X₁
Dimana :���������
F = Gaya tarik pegas
����������������������� K = konstanta 50 N/m
����������������������� △X=
pertambahan panjang pegas
X0 = panjang awal pegas
X₁= panjang akhir pegas
△X����� = X0- X₁
����������� =18 cm � 15 cm
����������� =3 cm = 0.03 m
Maka besar gaya tarik
pegas
F��������� =K.△X
����������� =50 N/m . 0.03 m
����������� =1.5 N������������������������������������������������������������ (gaya
pegas)
Perbandingan pedal air dan pedal sabun adalah 4,5 cm. Sedangkan gaya yang menekan pedal air dan sabun adalah antara 5 Kgf sampai 25 Kgf. Disini penulis mengambil nilai F = 25 Kgf
F��������� =F. K
F��������� = 25 x 4,5
= 112,5 Kgf.�������������������������������������������������������������� (gaya
pedal)
F. Pengujian Sudut Injakan Pedal
Terhadap Bukaan Keran Air dan Sabun
Pengujian ini bertujuan
untuk mengetahui berapasudut pedal yang diperlukan untuk membuka keran air dan
pedal sabun, sehingga dapat ditentukan apakah pedal sudah dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang dinginkan. Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa kondisi
pedalair dan pedal pedal sabun dapat bekerjabaik susuai dengan kebutuhan air
dan sabun yang ingin di pergunakan.
G.
Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan pada
penelitian ini yaitu:
1. Variabel bebas:
a) Sudut
injakan pedal sabun (derajat) 45�, 55�, 65�, 75�, 85�.
b) Sudut
injakan pedal sabun 75�, 85�.
2. Variabel terikat:
Adapun
variabel terikat pada percobaan ini untuk menetahuai kecepatan respon injakan
terhadap pedal air dan pedal sabun.
Tabel 4
Hasil pengujian sudut injakan pedal.
No |
Sudut Injakan Pedal Air |
% Buka Keran Air |
Sudut Injakan Pedal Sabun |
% buka Keran Sabun |
Respon Injakan pedal terhadap Keran Air |
Respon Injakan pedal terhadap Keran sabun |
1 |
45� |
0% |
45� |
0% |
Baik |
Baik |
2 |
35� |
15% |
35� |
15% |
Baik |
Baik |
3 |
25� |
30% |
25� |
30% |
Baik |
Baik |
4 |
15� |
50% |
15� |
50% |
Baik |
Baik |
5 |
5� |
100% |
5� |
100% |
Baik |
Baik |
Dari tabel 4
di atas dapat di simpulkan bahwa sudut injakan
pedal air, dengan sudut 45� posisi pedal dalam keadaan normal. Semakin kecil
sudut yang di hasilkan dari injakan pedal, maka semakin besar persenan keran
air terbuka. Dari pengujian injakan pedal terhadap keran air memiliki respon
atau sensitif yang baik.
Dan untuk
sudut injakan pedal sabun, dengan sudut 45� posisi pedal dalam keadaan normal.
Semakin kecil sudut yang di hasilkan dari injakan pedal, maka semakin besar
tekanan pada keran sabun. Apabila teakanan yang diberikan untuk mengeluarkan
sabun berada pada sudut 15� dan sudut 5�, maka kedua sudut tersebut memiliki
efisiensi yang lebih tinggi untuk mengeluarkan sabun daripada sudut-sudut
sebelumnya. Maka, dari pengujian injakan pedal terhadap keran sabun memiliki
respon atau sensitif yang baik.
H. Pengujian Keseluruhan
Pengujian
sistem keseluruhan untuk menguji kesesuaian percobaan pada tabel 4 di ketahui
kapasitas tong air 60 liter, percobaan I 1 liter, percobaan II 2 liter,
percobaan III 3.5 liter. Dan waktu percobaan I 15 detik, waktu percobaan II 20
detik, waktu percobaan III 30 detik.
Hasil rata rata pemakain air untuk satu kali cuci tangan, percobaan I + percobaan II + percobaan III dengan total 6.5 liter air di bagi 3 adalah 2.2 liter air untuk satu kali cuci tangan. Dengan kapasitas tong air 60 liter bisa di pergunakan untuk penggguna wastafel portable kurang lebih 27 penggun.
����������� Pengujian
pada tabel 4 diketahui kapasitas botol sabun cair 250 milli liter, percobaan I
1 kali tekan menghasilkan 3 milli liter sabun, percobaan II 2 kali tekan
mengasilkan 6 milli liter sabun, percobaan III 3 kali tekan manghasilkan 9
milli liter sabun. Hasil rata rata pemakaian sabun sebanyak 6 milli liter untuk
satu
kali cuci tangan pada wastafel portable.
Dengan kapasitas botol sabun 250 milli liter bisa di pergunakan untuk pengguna wastafel portable kurang lebih 41
pengguna.
Dari
pengujian yang dilakukan pada tabel 4, dapat disimpulkan bahwa semakin kecil
sudut pedal untuk mengeluarkan air, maka semakin deras pula air yang
dikeluarkan. Sehingga dapat diartikan penggunaan wastafel portabel ini dapat
disesuaikan dengan kebutuhan peggunaan air dan sabun tergantung cara pemakaian
yang digunakan.
I. Analisa Ekonomi Alat
Tabel 5
Biaya Pembuatan Alat
No. |
Deskripsi |
Volume |
Harga Satuan |
Jumlah Harga |
|
1 |
Besi hollow 3x3 |
2 |
batang |
�Rp50,000 |
�Rp100,000 |
2 |
Kawat las |
1 |
pcs |
�Rp52,000 |
�Rp52,000 |
3 |
Mata gerinda potong |
2 |
pcs |
�Rp5,000 |
�Rp10,000 |
4 |
Tong Biru |
1 |
pcs |
�Rp140,000 |
�Rp140,000 |
5 |
Besi siku 3x3 |
1 |
batang |
�Rp46,000 |
�Rp46,000 |
6 |
Besi Beton |
1 |
batang |
�Rp39,000 |
�Rp39,000 |
7 |
Wastafel |
1 |
pcs |
�Rp110,000 |
�Rp110,000 |
8 |
Plat aluminium |
2 |
lembar |
�Rp100,000 |
�Rp200,000 |
9 |
Dempul besi |
1 |
pcs |
�Rp15,000 |
�Rp15,000 |
10 |
Paku ripet |
4 |
pcs |
�Rp5,000 |
�Rp20,000 |
11 |
Engsel |
1 |
pcs |
�Rp10,000 |
�Rp10,000 |
12 |
Print |
1 |
lembar |
�Rp1,000 |
�Rp1,000 |
13 |
Thinner |
2 |
liter |
�Rp25,000 |
�Rp50,000 |
14 |
Mata Bor |
2 |
pcs |
�Rp6,000 |
�Rp12,000 |
15 |
Seltip |
2 |
pcs |
�Rp3,000 |
�Rp6,000 |
16 |
Semprotan Air |
1 |
pcs |
�Rp20,000 |
�Rp20,000 |
17 |
S. Dias |
1 |
pcs |
�Rp5,000 |
�Rp5,000 |
18 |
Sambungan keran air |
1 |
pcs |
�Rp18,000 |
�Rp18,000 |
19 |
Lem pipa paralon |
1 |
pcs |
�Rp5,000 |
�Rp5,000 |
20 |
Baut ring |
7 |
pcs |
�Rp2,000 |
�Rp14,000 |
21 |
Alat lem Tembak |
1 |
pcs |
�Rp30,000 |
�Rp30,000 |
22 |
Dop luar |
1 |
pcs |
�Rp5,000 |
�Rp5,000 |
23 |
Elbow |
2 |
pcs |
�Rp6,000 |
�Rp12,000 |
24 |
Mata gerinda batu |
1 |
pcs |
�Rp5,000 |
�Rp5,000 |
25 |
Cat besi hitam |
2 |
pcs |
�Rp35,000 |
�Rp70,000 |
26 |
Lem tembak |
1 |
pcs |
�Rp5,000 |
�Rp5,000 |
27 |
Paku ripet |
2 |
pcs |
�Rp5,000 |
�Rp10,000 |
TOTAL |
Rp1,010,000 |
Kesimpulan
Dari hasil pembuatan Westafel ini dapat
disimpulkan bahwa: (1) Westafel portable mekanis ini sangat efektif
menghindarkan kontak tangan langsung dengan tempat sabun dan keran air dengan
cara menginjak pedal mekanis sehingga keran air maupun kran sabun dapat
digunakan sesuai kebutuhan. (2) Sudut pedal mekanis 45� merupakan posisi pedal
dalam keadaan normal, semakin kecil sudut yang dihasilkan dari injakan pedal
maka semakin besar tekanan pada keran air/ sabun. (3) Hasil pengujian injakan
pedal keran dan sabun memiliki respon atau sensitif yang baik atau ringan dan
mudah digunakan sehingga berpeluang baik hadir di tengah-tengah masyarakat. (4)
Biaya untuk pembuatan westafel portable mekanis ini sangat ekonomis
dibandingkan pembuatan westafel yang menggunakan sensor (biasanya di Mall, di
Bandara Internasional)
BIBLIOGRAFI
Ali, S., Ali, S., Susanto, H., Hartati, R., &
Raditya, Z. (2020). Perancangan Touchless Hand Washer Sistem Pijakan Kaki untuk
Pencegahan Penyebaran COVID-19. Jurnal Mekanova: Mekanikal, Inovasi Dan
Teknologi, 6(2), 179�186.
Amin, C., AN, M. R., &
Sulistianingsih, D. (2022). Peningkatan Adaptasi Kebiasaan Baru di Lingkungan
Desa Losari Guna Mencegah Penyebaran Covid-19. Jurnal Bina Desa, 4(1).
Awa, M. E. D., Supriyadi, S., &
Ka�arayeno, A. J. (2019). Hubungan Kebiasaan Mencuci Tangan Menggunakan Air
Bersih dan Sabun Dengan Kejadian Demam Thypoid Pada Orang Dewasa di Wilayah
Kerja Puskesmas Dinoyo. Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, 4(1).
Herlambang, A. K. (2020). Alat
cuci tangan dengan mekanisme kaki.
Jurawati, G. (2021). Education about
Washing Hands and Using Masks Correctly. Prosiding Pengembangan Masyarakat
Mandiri Berkemajuan Muhammadiyah (Bamara-Mu), 1(2), 264�270.
Kaho, N. A. L. (2019). Studi
Tingkat Kesadahan Total Pada Depot Air Minum di Kelurahan Sikumana Kota Kupang.
Poltekkes Kemenkes Kupang.
Nakoe, R., Lalu, N. A. S., &
Mohamad, Y. A. (2020). Perbedaan efektivitas hand-sanitizer dengan cuci tangan
menggunakan sabun sebagai bentuk pencegahan covid-19. Jambura Journal of
Health Sciences and Research, 2(2), 65�70.
Primadana, P., & Zulkarnain, F.
(2022). Penyediaan Alat Pencuci Tangan Otomatis Berbasis Sensor Jarak Untuk
Pencegahan Penyebaran Covid�19. ABDI SABHA (Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat), 3(2), 208�214.
Puspitasari, N. S., Musthafa, A.,
& Wahid, A. (2021). Pendampingan Pembuatan Automatic Wastafel Untuk
Pencegahan Penularan Covid-19 di Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Terapan
Abdimas, 7(1), 54�59.
Rizki, H., & -, W. (2015).
Rancang Bangun Sistem Wastafel Otomatis Berbasis Mikrokontroler Atmega8535 Dengan
Menggunakan Sensor Fotodioda. Jurnal Fisika Unand, 4(2).
Romadhon, Y. A. (2006). Doctors,
market yourselves atau praktik anda tidak laku. Jakarta: Tiga Serangkai.
Sugiyanto, D., Susanto, H., Siregar,
R., & Darius, A. (2021). Pembuatan Alat Portable Hand Washer (PHW) Dengan
Sistem Kran Injak Kaki Untuk Mencegah Penularan Covid-19. JURNAL KAJIAN
TEKNIK MESIN, 6(1), 20�25.
Sukri, H. (2019). Perancangan Mesin
Cuci Tangan Otomatis dan Higienis Berbasis Kamera. Rekayasa, 12(2).
https://doi.org/10.21107/rekayasa.v12i2.5540
Copyright holder: Andri
Ramadhan, Zufri Hasrudy Siregar, Raja Imran Rasidi Sitorus, Mawardi (2022) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |