Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 10, Oktober
2022
DAMPAK PENGGUNAAN ANTIBIOTIK SELAMA PANDEMI COVID-19 TERHADAP RESISTENSI ANTIBIOTIK: LITERATURE REVIEW
Anggraina Widiyanti, Budi Hidayat, Puput
Oktamianti
Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit, Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Indonesia
Email: �[email protected],
[email protected], Okt[email protected]
Abstrak
Pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia memiliki dampak yang signifikan pada sistem kesehatan masyarakat. Peningkatan dan perubahan pola penggunaan antibiotik selama pandemik Covid-19 berpotensi menimbulkan masalah baru. Penggunaan antibiotik yang berlebih dan tidak tepat pada era pandemi Covid-19 menjadi ancaman global terhadap meningkatnya kejadian resisten antibiotik dan berdampak pada peningkatan morbiditas, mortalitas, dan biaya kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak penggunaan antibiotik selama pandemi covid-19 terhadap resistensi antibiotik. Penelitian dilakukan dengan menelaah artikel penelitian dari tahun 2020 hingga 2023, dengan menggunakan metode Literature Review dan menghasilkan sepuluh artikel yang relevan dengan tujuan penelitian. Dari hasil telaah artikel didapatkan kesimpulan bahwa terdapat peningkatan dan perubahan pola penggunaan antibiotik selama pandemi Covid-19 serta peningkatan resistensi antibiotik yang signifikan. �Upaya yang komprehensif diperlukan untuk mengatasi masalah ini, termasuk kolaborasi antara tenaga kesehatan, pemerintah, dan masyarakat dalam mempromosikan penggunaan antibiotik yang rasional dan pengendalian infeksi yang efektif.
Kata kunci: covid-19, antibiotik, resistensi.
Abstract
The Covid-19 pandemic that is happening
around the world is having a significant impact on public health systems.
Increasing and changing patterns of antibiotic use during the Covid-19 pandemic
has the potential to create new problems. The excessive and inappropriate use
of antibiotics during the Covid-19 pandemic has become a global threat to the
increasing incidence of antibiotic resistance and has resulted in increased morbidity,
mortality and health costs. This study aims to analyze the impact of the use of
antibiotics during the Covid-19 pandemic on antibiotic resistance. The research
was conducted by reviewing research articles from 2020 to 2023, using the
Literature Review method and producing ten articles relevant to the research
objectives. From the results of the article review, it was concluded that there
was an increase and change in patterns of antibiotic use during the Covid-19
pandemic as well as a significant increase in antibiotic resistance.
Comprehensive efforts are needed to overcome this problem, including
collaboration between health workers, government, and society in promoting
rational use of antibiotics and effective infection control.
Keywords: Covid-19,
Antibiotic, Resistance .
Pendahuluan
Pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia memiliki dampak yang signifikan pada sistem kesehatan masyarakat. Coronavirus disease 2019 (Covid-19) merupakan infeksi saluran napas yang diakibatkan oleh severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Data di seluruh dunia sampai awal Mei 2023 menunjukkan bahwa Covid-19 telah menyebabkan 6,9 juta kematian dengan jumlah 765 juta kasus (WHO Coronavirus (Covid-19) Dashboard, 2023)
Selama pandemi Covid-19 antibiotik telah digunakan secara
luas dalam pengobatan Covid-19. Meskipun sebetulnya infeksi Covid-19
merupakan infeksi virus, sehingga penggunaan antibiotik rutin tidak
direkomendasikan, namun sebagian besar pasien yang dirawat dengan Covid-19
umumnya akan mendapatkan antibiotik secara dini. Antibiotik
dalam pengobatan Covid-19 digunakan pada kasus dengan kecurigaan klinis
terdapat koinfeksi atau superinfeksi bakteri, (Granata
dkk., 2022) pada pasien yang sakit parah/kritis yang dirawat di rumah sakit karena
peningkatan risiko berkembangnya koinfeksi bakteri �karena lama tinggal di rumah sakit atau
penekanan kekebalan (Kharshid
dkk., 2021). Pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit memiliki kemungkinan yang
lebih tinggi untuk menerima antibiotik dibandingkan pasien non covid-19. Hal
ini kemungkinan disebabkan oleh infeksi bakteri sekunder atau karena penggunaan
antibiotik profilaksis pada pasien Covid-19 (Lingas,
2022).
�Menurut Centers for Disease Control and
Preventation (CDC), penggunaan antibiotik di Amerika Serikat meningkat pada
awal pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Selain itu, pandemi Covid-19 juga telah
mengubah pola penggunaan antibiotik di rumah sakit. Beberapa studi menunjukkan
bahwa penggunaan antibiotik di rumah sakit meningkat selama pandemi covid-19,
meskipun tidak semua pasien memerlukannya. Beberapa faktor yang menyebabkan
peningkatan penggunaan antibiotik selama pandemik Covid-19 adalah peningkatan
jumlah pasien dengan infeksi yang memerlukan pengobatan dengan antibiotik atau
infeksi bakteri, meningkatnya ketidakpastian diantara tenaga medis dalam
mendiagnosis Covid-19 serta peningkatan pemberian antibiotik sebagai tindakan
pencegahan (Rawson
dkk., 2020).
�Peningkatan dan perubahan pola penggunaan
antibiotik selama pandemik Covid-19 berpotensi menimbulkan masalah baru. Penggunaan
antibiotik� yang�� tidak tepat dalam pengobatan pasien Covid-19
dapat menyebabkan dampak yang sangat buruk pada kesehatan pasien dan
meningkatkan resistensi antibiotik, (Kharshid
dkk., 2021) �yang hal tersebut juga menjadi
permasalahan terhadap kesehatan masyarakat selama dekade terakhir ini. (Nandi
dkk., 2023) Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak penggunaan antibiotik
selama pandemi covid-19 terhadap resistensi antibiotik.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Literature Review.
Langkah awal dalam penelitian ini adalah menentukan pertanyaan dan tujuan
penelitian yang menjadi fokus utama. Kemudian menentukan kriteria artikel
ilmiah dalam penelitian ini dibatasi dengan format PICO (Population/Problem,
Intervention, Comparison, Outcomes) yaitu penentuan kriteria inklusi dan
ekslusi artikel ilmiah. (Taulant
dkk., 2020)
����������������������� Peneliti menentukan pencarian literatur
menggunakan database Pubmed dan Proquest dilakukan pencarian menggunakan kata kunci
�COVID-19� OR �coronavirus�� AND
�antibiotic�� AND �resistance�. �Hasil pencarian artikel dikumpulkan dan
disusun menggunakan software sitasi Zotero, kemudian dilakukan penyaringan
berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi yaitu jurnal yang dipublikasikan full
text, free full text dengan Bahasa Inggris dan tahun terbit 2020 sampai 2023.
����������������������� Seleksi sumber artikel ilmiah dilakukan
dengan menggunakan PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews
and Meta Analysis) yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi serta
tujuan penelitian.
Gambar 1
Flow Diagram PRISMA
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan
hasil dari pencarian yang menggunakan dua database didapatkan 1420 artikel,
kemudian dilakukan penyaringan berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi, serta
seleksi artikel ilmiah yang serupa, kemudian peneliti menetapkan 10 artikel
terpilih yang akan digunakan berdasarkan tujuan penelitian.
Artikel
yang memenuhi kriteria berasal dari beberapa negara, yaitu Inggris, Romania,
Pakistan, China dan Italia. Setiap studi membahas mengenai dampak penggunaan
antibiotik selama masa pandemi covid-19.
Adapun hasil ekstraksi artikel ilmiah dalam penelitian ini
diambil dari beberapa penelitian sebagai berikut: (Abubakar dkk.,
2023), (Smith
dkk., 2023), (Toc dkk.,
2023), (Mustafa
dkk., 2023), (Zhu dkk.,
2022), (Gasperini
dkk., 2021), (Saleem
dkk., 2023), (Ng dkk.,
2023), (Al-Azzam
dkk., 2021), (Antimicrobial
Resistance Collaborators, 2022).
Pembahasan
Pada tabel 1 ditampilkan sepuluh artikel penelitian yang membahas tentang dampak penggunaan antibiotik selama masa pandemi covid-19. Dari sepuluh artikel tersebut dapat dilihat bahwa penggunaan antibiotik selama pandemi covid-19 mengalami peningkatan yang tinggi dibandingkan masa sebelum pandemi covid-19, secara komunitas penggunaan antibiotik meningkat sebesar 137% di tahun 2020 dibandingkan 2019 di China. Terdapat prosentase penggunaan yang tinggi pada antibiotik spektrum luas pada pasien rawat inap sebesar 64,64%. Dan pada pasien yang dirawat inap di rumah sakit 85,5% diresepkan antibiotik, padahal prevalensi infeksi bakteri sekunder hanya 3,7%. Dalam studi observasional retrospektif lain, hanya 3,2% yang memiliki identifikasi awal isolat bakteri, yang meningkat menjadi 6,1% selama rawat inap. (Garg, 2021)
Pada tiga penelitian diatas
didapatkan hasil bahwa resistensi antibiotik selama pandemi covid-19 mengalami
peningkatan yang sangat tinggi. �Koloni
MRSA (methicillin-resistant Staphylococcus aureus) selama masa pandemi meningkat,
ditemukan sebesar 54,5% kasus, 55,6% pada VRE (vancomycin-resistant
enterococcii) infection sebesar 55,6%, dan pada CRAB (Carbapenem-resistant
Acinetobacter baumannii) sebesar 58,3%. Konsumsi
antibiotik kelompok Access menurun sebesar 18% dari tahun 2019 hingga tahun
2020, tetapi terdapat peningkatan penggunaan
antibiotik grup Watch� pada tahun 2020
sebesar 26%. Ini menandakan terdapat peningkatan penggunaan antibiotik tertentu
selama periode pandemi yang diketahui terkait dengan peningkatan resistensi.
Pada salah satu penelitian di Italia diatas, pasien dengan infeksi MDR (Multi
Drug Resitance), mortalitasnya meningkat pada pasca Covid- 19 �dibandingkan pada pra covid, yaitu 37,5% dan
68,8%. Pada beberapa penelitian menemukan peningkatan kejadian bakteremia P.
aeruginosa selama pandemi Covid-19. Pseudomonas
aeruginosa (P. aeruginosa) adalah salah satu patogen paling umum yang terkait
dengan infeksi yang didapat dari layanan kesehatan, dan seringkali resisten
terhadap antibiotik, menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang signifikan pada
kasus bakteremia P. aeruginosa.
Permasalahan
resistensi antibiotik merupakan isu yang serius dan kompleks dalam pengelolaan
infeksi nosokomial di rumah sakit. Infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme
resisten antibiotik cenderung sulit diobati dan dapat menyebabkan komplikasi
serius, akan �meningkatkan risiko
morbiditas (penyakit) dan mortalitas (kematian) pada pasien. Pasien yang
terinfeksi dengan mikroorganisme resisten antibiotik memiliki prognosis yang
lebih buruk dibandingkan dengan yang terinfeksi mikroorganisme yang peka
terhadap antibiotik. (Holmes
dkk., 2016). Infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme resisten
antibiotik seringkali membutuhkan perawatan yang lebih intensif dan penggunaan
antibiotik yang lebih mahal. Biaya pengobatan pasien yang terinfeksi dengan
mikroorganisme resisten antibiotik dapat lebih tinggi karena membutuhkan
antibiotik generasi baru yang lebih mahal, terapi kombinasi, atau prosedur
medis tambahan untuk mengobati komplikasi yang timbul.(Stone,
2009)
Salah satu faktor utama yang berkontribusi pada
resistensi antibiotik di rumah sakit adalah penggunaan antibiotik yang tidak
rasional. Hal ini termasuk pemilihan antibiotik yang tidak tepat, dosis yang
tidak sesuai, durasi pengobatan yang tidak optimal, dan penggunaan profilaksis
antibiotik yang tidak sesuai pedoman.(Laxminarayan
dkk., 2013).
Pengendalian
infeksi yang kurang efektif di rumah sakit dapat memberikan peluang bagi
mikroorganisme resisten untuk berkembang dan menyebar. Faktor-faktor seperti
kebersihan tangan yang buruk, kekurangan pelatihan staf kesehatan dalam
pengendalian infeksi, dan kurangnya kepatuhan terhadap pedoman pengendalian
infeksi dapat memperburuk masalah resistensi antibiotik.(Allegranzi
dkk., 2011) Dalam situasi darurat seperti pandemi, fokus utama
mungkin terpusat pada penanganan COVID-19, sehingga pemantauan dan pengawasan
penggunaan antibiotik yang tepat dapat terabaikan. Monitoring yang terbatas
dapat menyebabkan peningkatan penggunaan antibiotik yang tidak rasional atau
berlebihan. (Khor dkk.,
2020).
Kurang tepatnya pemilihan antibiotik yang tepat berdasarkan profil resistensi lokal dan penggunaan terapi kombinasi dalam mengelola infeksi nosokomial juga pentingdalam mengendalikan� adanya resistensi antibiotik.(Tacconelli dkk., 2018)
Pengendalian resistensi antibiotik memerlukan kolaborasi terpadu, multidisiplin, dan intersektoral dari pihak-pihak terkait demi keberhasilan pelaksanaannya. Pada tingkat praktisi kesehatan di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan terutama di rumah sakit, diperlukan terapi antibiotika secara bijak untuk memperbaiki hasil pengobatan, menekan munculnya bakteri resisten, dan mempertahankan kemanfaatan antibiotik dalam jangka panjang. Pada tingkat manajemen di rumah sakit diperlukan adanya local policies untuk mengatur alur koordinasi tatalaksana pengobatan antibiotik bagi pasien yang melibatkan berbagai disiplin ilmu seperti dokter, apoteker atau tenaga teknis kefarmasian, dan dokter mikrobiologi klinis. Sementara itu di tingkat pemangku kebijakan, rasionalitas penggunaan antibiotik ini telah didukung dengan adanya Formularium nasional (fornas) yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehaan Republik Indonesia yang telah dilengkapi dengan restriksi dan peresepan maksimal obat yang didasari pada hasil pemeriksaan penunjang spesifik yang dipersyaratkan sebagai upaya kendali mutu dan biaya.
Penting untuk melibatkan semua pemangku kepentingan dan menjaga komitmen jangka panjang dalam pengendalian resistensi antibiotik pasca pandemi Covid-19.
Kesimpulan
Peningkatan resistensi antibiotik selama pandemi Covid-19
menjadi isu penting dalam perawatan kesehatan saat ini. Dampak penggunaan
antibiotik yang tidak tepat, kurangnya pengendalian infeksi, dan tekanan
selektif pada bakteri dapat mempercepat perkembangan resistensi antibiotik, yang akan menimbulkan peningkatan angka
kematian dan beban ekonomi akibat perpanjangan rawat inap, penggunaan
antimikroba yang lebih mahal serta timbulnya superinfeksi yang sulit ditangani.
Di sisi lain penggunaan antibiotik yang tidak tepat� itu sendiri juga dapat meningkatkan biaya
pengobatan di rumah sakit. Upaya yang
komprehensif diperlukan untuk mengatasi masalah ini, termasuk kolaborasi antara
tenaga kesehatan, pemerintah, dan masyarakat dalam mempromosikan penggunaan
antibiotik yang rasional dan pengendalian infeksi yang efektif.
BIBLIOGRAFI
Abubakar, U., Al-Anazi, M., Alanazi, Z., & Rodr�guez-Ba�o, J. (2023). Impact of COVID-19 pandemic on multidrug resistant gram positive and gram negative pathogens: A systematic review. Journal of Infection and Public Health, 16(3), 320�331. https://doi.org/10.1016/j.jiph.2022.12.022
Al-Azzam, S., Mhaidat, N. M., Banat, H. A., Alfaour, M., Ahmad, D. S., Muller, A., Al-Nuseirat, A., Lattyak, E. A., Conway, B. R., & Aldeyab, M. A. (2021). An Assessment of the Impact of Coronavirus Disease (COVID-19) Pandemic on National Antimicrobial Consumption in Jordan. Antibiotics, 10(6), 690. https://doi.org/10.3390/antibiotics10060690
Allegranzi, B., Nejad, S. B., Combescure, C., Graafmans, W., Attar, H., Donaldson, L., & Pittet, D. (2011). Burden of endemic health-care-associated infection in developing countries: Systematic review and meta-analysis. The Lancet, 377(9761), 228�241. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(10)61458-4
Antimicrobial Resistance Collaborators. (2022). Global burden of bacterial antimicrobial resistance in 2019: A systematic analysis. Lancet (London, England), 399(10325), 629�655. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(21)02724-0
Garg, S. K. (2021). Antibiotic misuse during COVID-19 Pandemic: A Recipe for Disaster. Indian Journal of Critical Care Medicine : Peer-reviewed, Official Publication of Indian Society of Critical Care Medicine, 25(6), 617�619. https://doi.org/10.5005/jp-journals-10071-23862
Gasperini, B., Cherubini, A., Lucarelli, M., Espinosa, E., & Prospero, E. (2021). Multidrug-Resistant Bacterial Infections in Geriatric Hospitalized Patients before and after the COVID-19 Outbreak: Results from a Retrospective Observational Study in Two Geriatric Wards. Antibiotics, 10(1), 95. https://doi.org/10.3390/antibiotics10010095
Granata, G., Schiavone, F., Pipitone, G., Taglietti, F., Petrosillo, N. (2022). Antibiotics Use in COVID-19 Patients: A Systematic Literature Review. Journal of Clinical Medicine, 11(23), 7207. https://doi.org/10.3390/jcm11237207
Holmes, A. H., Moore, L. S. P., Sundsfjord, A., Steinbakk, M., Regmi, S., Karkey, A., Guerin, P. J., & Piddock, L. J. V. (2016). Understanding the mechanisms and drivers of antimicrobial resistance. The Lancet, 387(10014), 176�187. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(15)00473-0
Kharshid, A., Saadh, M., Taani, R., Aldmour, D., & Dayyih, W. (2021). Antibiotic Misuse During COVID-19 Pandemic: Review Study. http://pharmacologyonline.silae.it
Khor, W. P., Olaoye, O., D�Arcy, N., Krockow, E. M., Elshenawy, R. A., Rutter, V., & Ashiru-Oredope, D. (2020). The Need for Ongoing Antimicrobial Stewardship during the COVID-19 Pandemic and Actionable Recommendations. Antibiotics, 9(12), 904. https://doi.org/10.3390/antibiotics9120904
Laxminarayan, R., Duse, A., Wattal, C., Zaidi, A. K. M., Wertheim, H. F. L., Sumpradit, N., Vlieghe, E., Hara, G. L., Gould, I. M., Goossens, H., Greko, C., So, A. D., Bigdeli, M., Tomson, G., Woodhouse, W., Ombaka, E., Peralta, A. Q., Qamar, F. N., Mir, F., � Cars, O. (2013). Antibiotic resistance�The need for global solutions. The Lancet Infectious Diseases, 13(12), 1057�1098. https://doi.org/10.1016/S1473-3099(13)70318-9
Lingas, E. C. (2022). Empiric Antibiotics in COVID 19: A Narrative Review. Cureus, 14(6), e25596. https://doi.org/10.7759/cureus.25596
Mustafa, Z. U., Khan, A. H., Harun, S. N., Salman, M., Godman, B. (2023). Antibiotic Overprescribing among Neonates and Children Hospitalized with COVID-19 in Pakistan and the Implications. Antibiotics, 12(4), 646. https://doi.org/10.3390/antibiotics12040646
Nandi, A., Pecetta, S., & Bloom, D. E. (2023). Global antibiotic use during the COVID-19 pandemic: Analysis of pharmaceutical sales data from 71 countries, 2020�2022. EClinicalMedicine, 57, 101848. https://doi.org/10.1016/j.eclinm.2023.101848
Ng, Q. X., Ong, N. Y., Lee, D. Y. X., Yau, C. E., Lim, Y. L., Kwa, A. L. H., & Tan, B. H. (2023). Trends in Pseudomonas aeruginosa (P. aeruginosa) Bacteremia during the COVID-19 Pandemic: A Systematic Review. Antibiotics, 12(2), 409. https://doi.org/10.3390/antibiotics12020409
Nori, P., Cowman, K., Chen, V., Bartash, R., Szymczak, W., Madaline, T., Punjabi Katiyar, C., Jain, R., Aldrich, M., Weston, G., Gialanella, P., Corpuz, M., Gendlina, I., & Guo, Y. (2020). Bacterial and fungal coinfections in COVID-19 patients hospitalized during the New York City pandemic surge. Infection Control and Hospital Epidemiology, 1�5. https://doi.org/10.1017/ice.2020.368
Rawson, T. M., Moore, L. S. P., Zhu, N., Ranganathan, N., Skolimowska, K., Gilchrist, M., Satta, G., Cooke, G., & Holmes, A. (2020). Bacterial and Fungal Coinfection in Individuals With Coronavirus: A Rapid Review To Support COVID-19 Antimicrobial Prescribing. Clinical Infectious Diseases: An Official Publication of the Infectious Diseases Society of America, 71(9), 2459�2468. https://doi.org/10.1093/cid/ciaa530
Saleem, Z., Haseeb, A., , Godman, B., Batool, N., Altaf, U., Ahsan, U., Khan, F. U., Mustafa, Z. U., Nadeem, M. U., Farrukh, M. J., Mugheera, M., Rehman, I. U., Khan, A. F., Saeed, H. (2023). Point Prevalence Survey of Antimicrobial Use during the COVID-19 Pandemic among Different Hospitals in Pakistan: Findings and Implications. Antibiotics, 12(1), 70. https://doi.org/10.3390/antibiotics12010070
Smith, D. R. M., Shirreff, G., Temime, L., & Opatowski, L. (2023). Collateral impacts of pandemic COVID-19 drive the nosocomial spread of antibiotic resistance: A modelling study. PLoS Medicine, 20(6), e1004240. https://doi.org/10.1371/journal.pmed.1004240
Stone, P. W. (2009). Economic burden of healthcare-associated infections: An American perspective. Expert Review of Pharmacoeconomics & Outcomes Research, 9(5), 417�422. https://doi.org/10.1586/erp.09.53
Tacconelli, E., Carrara, E., Savoldi, A., Harbarth, S., Mendelson, M., Monnet, D. L., Pulcini, C., Kahlmeter, G., Kluytmans, J., Carmeli, Y., Ouellette, M., Outterson, K., Patel, J., Cavaleri, M., Cox, E. M., Houchens, C. R., Grayson, M. L., Hansen, P., Singh, N., � Zorzet, A. (2018). Discovery, research, and development of new antibiotics: The WHO priority list of antibiotic-resistant bacteria and tuberculosis. The Lancet Infectious Diseases, 18(3), 318�327. https://doi.org/10.1016/S1473-3099(17)30753-3
Taulant, M., Marija, G., Jelena, M., Sanne, V., Julia, B., Wichor, B., Rajiv, C., & Franco, O. H. (2020). A 24-step guide on how to design, conduct, and successfully publish a systematic review and meta-analysis in medical research. European Journal of Epidemiology, 35(1), 49�60. https://doi.org/10.1007/s10654-019-00576-5
Toc, D. A., Botan, A., Botescu, A. M. C., Brata, V. D., Colosi, I. A., Costache, C., & Junie, L. M. (2023). A Tale of Two Pandemics: Antimicrobial Resistance Patterns of Enterococcus spp. in COVID-19 Era. Antibiotics, 12(2), 312. https://doi.org/10.3390/antibiotics12020312
WHO Coronavirus (COVID-19) Dashboard. (2023). https://covid19.who.int
Zhu, B., Zhao, X., Li, Y., Wang, N., Lambert, H., Yan, F., Jiang, Q., Fu, C. (2022). Impact of the COVID-19 Outbreak on the Antibiotic Use Patterns among a Rural Community Population in Eastern China. Antibiotics, 11(11), 1544. https://doi.org/10.3390/antibiotics11111544
Copyright holder: Anggraina
Widiyanti, Budi Hidayat, Puput Oktamianti (2022) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |