Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia�
p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No.
10, Oktober 2022
PENCEGAHAN RISIKO FRAUD DAN PENENTUAN HARGA JUAL GUNA
PENINGKATAN PROFITABILITAS UKM DONAT MIUL
Penelitian ini
merupakan business coaching �yang
dilaksanakan pada UKM Donat Miul yang bergerak dalam industri kuliner dan
berlokasi di Kecamatan Mampang Prapatan dan Kecamatan Pancoran, Jakarta
Selatan. Tujuan dari pelaksanaan business coaching �ini adalah untuk membantu UKM dalam
memperbaiki proses bisnis terhadap risiko fraud dan menentukan
harga jual di Grab-Food dan juga memberikan
peningkatan profitablitas UKM Donat Miul. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data yang didapatkan
adalah dengan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Beberapa analisis
yang digunakan dalam menganalisa data adalah Analisis Bisnis Proses, Business
Model Canvas, Analisis Market Opportunity (STP), Marketing Mix, Porter
Five Forces, Analisis SWOT/TOWS, Analisis Gap dan Analisa Pareto. Dari
analisis tersebut didapatkan bahwa masalah utama yang dihadapi oleh UKM Donat
Miul adalah pada bidang Proses Bisnis, yakni tidak adanya Pencatatan Stock
Opname donat, sehingga menimbulkan risiko fraud, dan juga UKM donat miul
tidak melakukan strategi penentuan
dan pengecekan terhadap Harga Jual di Grab Food,
dan juga perlu adanya evaluasi kinerja pada outlet Alfamidi Bangka dikarenakan profit yang
kecil.� Sehingga, pemilik mengalami
kesulitan untuk dapat mengukur kinerja proses bisnis, dan menentukan keputusan
bisnis. Solusi yang diberikan untuk UKM Donat Miul adalah, untuk pencegahan
risiko fraud dengan cara membantu membuat laporan stock donat harian, mystery
shopper dan membuat banner layanan pengaduan konsumen, kemudian juga ada strategi penentuan harga di Grab Food dan
SOP. Proses business coaching �ini diharapkan dapat membantu UKM Donat Miul
dalam meningkatkan kinerjanya.
Kata kunci: fraud; harga jual produk; industri kuliner; Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM).
This research is a business coaching conducted at Doughnut
Miul SMEs engaged in the culinary industry and located in Mampang Prapatan
District and Pancoran District, South Jakarta. The purpose of this business
coaching implementation is to assist SMEs in improving business processes
against fraud risks and determining selling prices at online Grab Food and
also providing increased profitability of Doughnut Miul SMEs. This research uses a qualitative approach.
The data obtained is through interviews, observations, and documentation. Some
of the analyses used in analyzing data are Business Process Analysis, Business
Model Canvas, Market Opportunity Analysis (STP), Marketing Mix, Porter Five
Forces, SWOT/TOWS Analysis, Gap Analysis and Pareto Analysis. From this
analysis, it was found that the main problem faced by Doughnut Miul
SMEs is in the field of Business Processes, namely the absence of Donut Stock
Opname Recording, thus causing fraud risks, and also Doughnut Miul
SMEs do not make improvements and check the Selling Price at Grab Food, and
also need an evaluation at the Alfamidi Bangka outlet due to small profits.
Thus, owners have difficulty being able to measure the performance of business
processes, and determine business decisions. The solution provided for Doughnut Miul
SMEs is, to mitigate fraud risk by helping to make daily Doughnut stock
reports, mystery shoppers and making consumer complaint service banners, then
there is also pricing at Grab Food and SOPs. This business coaching process is
expected to help Doughnut Miul SMEs in improving their performance.
Keywords: culinary industry; fraud; product selling price; Micro,
Small and Medium Enterprises (MSMEs)
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus mengalami pertumbuhan
dari tahun ke tahun. Menurut data
Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) tahun 2018, jumlah
pelaku UMKM sebanyak 64,2 juta atau 99,99% dari jumlah pelaku usaha di
Indonesia. Daya serap tenaga kerja UMKM adalah sebanyak 117 juta pekerja atau
97% dari daya serap tenaga kerja dunia usaha. Sementara itu kontribusi UMKM
terhadap perekonomian nasional (PDB) sebesar 61,1%, dan sisanya yaitu 38,9%
disumbangkan oleh pelaku usaha besar yang jumlahnya hanya sebesar 5.550 atau
0,01% dari jumlah pelaku usaha.
Data tersebut menyadarkan banyak pihak untuk memberikan
perhatian yang besar terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah. Bukan hanya
dari sisi kuantitas yang harus dijaga, namun dari sisi kualitas pun perlu untuk
diperhatikan dan ditingkatkan.
UMKM yang mayoritas merupakan kegiatan usaha Mikro dan
kecil baik dari segi pendapatan maupun aset tentunya sangat rentan terhadap guncangan.
Dalam perkembangannya, UMKM menghadapi berbagai masalah yang mengancam kelangsungan
usahanya. Pengendalian internal dan masalah kecurangan merupakan isu-isu penting yang sering muncul
di kalangan UMKM. The Association of Certified Fr�ud Examiners (ACFE)
dalam laporannya yang berjudul Report to The Nations on Occupational Fraud and
Abuse tahun 2019 menyatakan bahwa usaha yang mempekerjakan kurang dari 100
orang adalah the most common victim terhadap masalah fraud (2020).
Di Indonesia, fraud telah menjadi masalah besar bagi UMKM
semenjak dahulu, bentuk fraud di UMKM pun telah berkembang dari waktu ke waktu.
Hal ini perlu untuk diantisipasi karena kegagalan dalam mencegah dan mendeteksi
fraud dapat berdampak serius bagi kelangsungan bisnis UMKM di Indonesia. Oleh
karena itu UMKM perlu mengelola risiko tersebut untuk mengamankan aset UMKM dan menekan
kemungkinan terjadinya kebangkrutan. Pengelolaan risiko yang memadai dapat
menjadi kekuatan bagi perkembangan dan kelangsungan bisnis
UMKM di Indonesia.
Dilansir dari Glienmourinsie (2016), menurut Agus DW Martowardojo, terdapat beberapa tantangan
dalam mengembangkan industri usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di
Indonesia. Tantangan yang pertama, yakni terbatasnya akses pembiayaan, ini
disebabkan karena keterbatasan kemampuan dalam penyusunan keuangan. Kedua,
terbatasnya keterampilan manusia dan tidak memiliki divisi khusus untuk riset.
Sehat atau tidaknya UMKM dapat dilihat dari laporan keuangan yang dimiliki oleh
UMKM tersebut. Selain laporan, sebuah bisnis harus memiliki pencatatan keuangan
sebagai laporan transaksi yang terjadi. Laporan dan catatan keuangan berfungsi
sebagai tolak ukur kesuksesan sebuah bisnis.
Ikatan Akuntan Publik Indonesia (2019), juga memperkuat
pernyataan bahwa pentingnya laporan keuangan bagi UMKM, laporan keuangan bagi
UMKM dapat berfungsi untuk mengetahui besaran biaya produksi, besaran laba
rugi, kewajiban pajak yang harus dibayar, arus kas, serta data-data
perkembangan usaha. Memang ada hambatan yang tidak bisa dihindari oleh UMKM,
seperti rendahnya kualitas SDM dalam ilmu manajemen dan akuntansi (Febrianti et al., 2021). �Rendahnya
penguasaan ilmu manajemen dan akuntansi dalam UMKM menyebabkan risiko
terjadinya kecurangan menjadi lebih besar (Febrianti et al., 2021). Oleh sebab itu diperlukan sebuah metode pencegahan dan
pendeteksian fraud yang dirasa efektif, dan juga informasi yang ada pada
laporan keuangan juga dapat digunakan untuk menetapkan harga pokok penjualan
dan harga jual produk.
Salah satu produk penjualan yang paling diminati UMKM di
Indonesia adalah produk kuliner. Saat ini, bisnis yang sedang berkembang di
Indonesia, bisnis kuliner, dikarenakan munculnya berbagai makanan yang unik
serta tren wisata kuliner sebagai gaya hidup masyarakat saat ini. Dengan
meningkatnya jumlah usaha kuliner akan meningkatkan persaingan di antara Usaha
Kuliner, khususnya usaha yang menghidangkan produk kuliner sejenis. Peluang ini
mendorong pelaku UMKM harus berinovasi untuk mengembangkan kreativitas dan
manajemen usaha yang baik sehingga dapat menghasilkan produk yang memuaskan
konsumen.
���������������������������������������������������������������������������
Salah satu pelaku UMKM yang bergerak di bidang kuliner,
adalah UKM Donat Kentang Miul yang berlokasi di Kecamatan Mampang, Jakarta
Selatan. Pemilik Donat Kentang Miul, memulai bisnisnya berawal dari keisengan
dan hobi memasak dan membuat kue, awal tahun 2020, anak pertama pemilik menginginkan
donat J.CO, namun karena harga donat J.CO yang relatif cukup mahal, akhirnya
pemilik berinisiatif untuk membuat donat J.CO berbekal resep dari internet,
setelah resep dicoba, kemudian trial error, hingga akhirnya menemukan resep dan
adonan yang pas. Maksud pemilik membagikan hasil foto donat ke
status whatsapp, dan ternyata banyak respon permintaan
pesanan, akhirnya pemilik mencoba untuk membuka pre order (PO), tidak
disangka ternyata laris dan peminatnya cukup tinggi, pre order awal 30 box.
Pemilik menuturkan karena masih terasa efek pandemi, sempat vakum sebentar,
pemilik mencoba usaha jual beli mobil bekas (Agustus tahun 2020) dan membuka
usaha pangkas rambut (September tahun 2020) daerah petukangan jakarta selatan,
namun ternyata gulung tikar, hingga Akhirnya (November tahun 2020) memantapkan
tekad untuk menjadi spesialis usaha donat kentang, dengan membuka kembali pre
order, pesanan meningkat terus hingga pada akhirnya pemilik menyewa ruko dan
membuka cabang pertamanya di bangka jakarta selatan, pada tanggal 7 Desember tahun
2020.
Tidak disangka, bisnis donat kentang miul berjalan cukup
pesat, hingga pemilik harus merekrut karyawan karena sudah kewalahan menangani
banyak permintaan pesanan, dan akhirnya pemilik membuka cabang kedua bulan Mei
tahun 2021 di Poltangan, cabang ketiga Januari tahun 2022 berlokasi Alfamidi Bangka,
cabang keempat Juni tahun 2022 di Pancoran. Keempat cabang ini, diorganisir
oleh suami dari pemilik yang merangkap sebagai bagian keuangan dan juga
mengurus operasional bisnis termasuk laporan keuangan.
Berdasarkan informasi dari pemilik, bahwa pemilik merasa
untuk saat ini bisnisnya dari ke empat cabang, ada satu cabang yang pendapatannya
menurun, yaitu di cabang alfamidi bangka, pemilik belum pernah melakukan
analisa kondisi keuangan,� Pencatatan
dengan sistem manual seperti ini terkadang menjadi akar dari permasalahan atas
keterlambatan penyajian laporan kinerja keuangan Donat Miul pada pemilik,
karena bagian keuangan harus melakukan perekapan atas catatan manual
yang dilakukan oleh Karyawan toko. dan juga adanya keluhan pemilik terkait
kecurigaan terhadap karyawan toko
Pemilik menuturkan memang berbisnis kuliner cukup
menggiurkan, namun diakui, dalam menjalankan kegiatan operasional usahanya,
pemilik UKM Donat kentang miul merasa masih banyak yang kurang dan perlu
dibenahi, termasuk belum pernah melakukan tindakan identifikasi, penilaian maupun
tindak pencegahan terhadap risiko fraud. Hal ini sebenarnya memiliki urgensi yang sangat penting
mengingat Visi dan Misi UKM Donat Miul, menuju skala industri yang lebih luas
dengan membuka banyak cabang.
�Oleh karena itu, dengan
kondisi yang terjadi di donat miul saat ini yaitu, adanya kecurigaan dari
pemilik dikarenakan, ada orderan offline masuk tetapi dikarenakan tidak
adanya pengawasan dan juga penerapan pencatatan laporan, maka kecurigaan
pemilik toko, keuntungan penjualan tidak di masukkan atau di laporkan ke
pemilik melainkan menjadi milik karyawan toko yang berjaga saat itu, hal
seperti ini juga bisa membuat laporan kinerja keuangan menjadi tidak
sesuai, sehingga pemilik tidak bisa mengetahui posisi keuangan usahanya,
Kemudian dikarenakan adanya orderan online Grab-food yang masuk, namun
harga yang tertera antara outlet 1 dan outlet lainnya tidak sesuai, sehingga terjadi revenue loss (kehilangan keuntungan yang seharusnya
bisa menjadi milik owner) serta dengan adanya kondisi 1 outlet yang saat ini
sudah 1 tahun berjalan namun performa penjualan menurun, maka dari itu perlu di
analisa kinerja menggunakan Cost Benefit Analysis, dan tujuan program Business coaching �ini adalah bagaimana caranya mencegah akan risiko
fraud, diantaranya peneliti membuat pelaporan stock opname di toko,
menerapkan konsep mystery shopper dan juga pembuatan SOP untuk
kecurigaan fraud. Peneliti juga menemukan adanya ketidaksesuaian dalam pemberian harga
jual produk sehingga akan mengakibatkan revenue loss, maka dari itu,
perlu adanya strategi penentuan harga penjualan produk terutama di Grab-Food
dan juga akan mengevaluasi kinerja usaha UKM donat kentang miul pada outlet Alfamidi Bangka dengan
menggunakan Cost Benefit Analysis, di mana di dalam evaluasi kinerja tersebut,
pemilik dapat mengetahui tingkat akurasi pencatatan keuangan yang selama ini digunakan,
dan peneliti kemudian memperbaiki laporan keuangannya, sehingga di harapkan
mampu memberikan pengembangan dalam sistem pelaporan bulanan yang selama ini
UKM Donat Miul terapkan. �Selain itu,
pemilik juga akan mampu melakukan perencanaan keuangan bisnisnya dan memungkinkan
pemilik untuk meningkatkan nilai dan kemampuan penjualan di masa depan.
Dengan adanya evaluasi kinerja, dapat membantu
pemilik dalam mengidentifikasi bagian mana yang perlu diperbaiki guna
menjadikan laporan tersebut layak sebagai dasar pengambilan keputusan dan dapat
mengetahui arah strategis mana yang akan diambil.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka
tujuan yang ingin dicapai dengan melakukan kegiatan business coaching �kepada Donat Miul� adalah sebagai berikut: (1) Mencegah risiko fraud pada UKM Donat
Kentang Miul. (2) Menentukan strategi harga jual produk di Grab-Food. (3) Melakukan evaluasi kinerja
UKM Donat Kentang Miul pada outlet Alfamidi Bangka.
Hasil dari kegiatan business
coaching �ini diharapkan dapat
memberi manfaat kepada : (1) Pemilik dan karyawan UKM Donat Kentang Miul, (2) Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mencegah
risiko akan fraud, (3) Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan harga jual produk di Grab-Food,
(4) Dapat digunakan untuk membuat
laporan keuangan perusahaan, sehingga perusahaan dapat mengukur kinerja
penjualan produk dengan baik. (5) Dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi kinerja UKM Donat Miul outlet Alfamidi Bangka
Berikut adalah tahap � tahapan
yang dilakukan dalam pelaksanaan business Coaching :
Gambar 3. 1 Tahapan Business Coaching
Sumber: Olahan Peneliti (2023)
Data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua
jenis, yaitu data primer dan sekunder (Husein
Umar, 2013). Data yang digunakan untuk menganalisis data kualitatif
adalah data yang berupa kata-kata yang dipandu dengan aturan dan standar
prosedur yang terbatas. Tujuannya adalah untuk menguraikan, membahas, dan
menjelaskan makna dari pola hasil wawancara. Ada tiga langkah umum yang dapat
dilakukan pada saat melakukan analisis data kualitatif, yaitu (Ibrahim et al., 2018): Data Reduction. Data Display, Conclusion
Drawing and Verification.
Tahap
1 � Mengumpulkan data keuangan
Tahap 2 � Melakukan Pencatatan Ulang
Tahap 3 � Menghitung Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas
Tahap 4 � Melakukan Perhitungan
Cost Benefit Analysis, termasuk �perhitungan NPV, IRR, Payback Period (Khusus di
Outlet Alfamidi Bangka, dan bisa sebagai contoh untuk Outlet lainnya).
Tahap 5 � Menganalisa dan melaporkan hasil kesimpulan saran CBA
kepada pemilik sebagai referensi pengambilan keputusan terhadap kondisi outlet
lainnya.
Peneliti �membuatkan laporan laba rugi karena selama ini
Bagian Keuangan hanya membuatkan laporan penjualan dan penggunaan bahan baku
tanpa membuatkan penjumlahan akhir secara rinci biaya-biaya yang terkait dari
operasional bisnis Donat Miul. Itupun sudah lama tidak dilakukan lagi rekap
laporan penjualan.
Akhirnya, peneliti mencoba
membuatkan laporan keuangan khusus untuk outlet Alfamidi Bangka dari awal
rincian modal usaha, hingga ke laba rugi dan Cost benefit Analysis
dengan data-data yang berhasil dikumpulkan oleh peneliti dari Bagian Keuangan.
Berikut merupakan laporan laba rugi yang disusun oleh peneliti:
Sumber:
Olahan Peneliti (2023)
Sumber:
Olahan Peneliti (2023)
Setelah peneliti merekap
laporan dari buku manual, peneliti mencoba untuk konfirmasi ke pemilik bahwa
ada bulan yang mengalami laba namun ada juga yang mengalami Rugi bersih. Dari
13 bulan data, 9 bulan pendapatan mencatat rugi bersih. Dan tanggapan dari pemilik, bahwa
memang benar pemilik dan bagian keuangan mengkonfirmasi kalau penjualan disana
sangat sepi. Hal ini mungkin dikarenakan jarak yang terlalu dekat dengan outlet
Alfa bangka.
Selanjutnya, peneliti melanjutkan membuat laporan arus kas�
Sumber:
Olahan Peneliti (2023)
Pada perhitungan cashflow per bulan, hingga maret
2023 kondisi kas di tangan dalam keadaan rugi atau minus ( - Rp 3,378,594). Hal
ini telah peneliti konfirmasi dengan owner dan bagian keuangan, dan pemilik
mengutarakan bahwa baru mengetahui dan menyadari setelah terbentuk dalam
laporan perhitungan arus kas.
Kemudian peneliti melanjutkan membuat Cost Benefit
Analysis
Peneliti menghitung NPV
terlebih dahulu,
Berdasarkan hasil perhitungan di dapatkan NPV dengan
nilai ( -
603,383 ) Karena nilai NPV<0, sehingga usaha ini menghasilkan kerugian dan
tidak layak untuk dijalankan.
Setelah menghitung NPV, Peneliti
melanjutkan menghitung IRR
Perhitungan IRR |
||
i1 = 10% |
||
i2 = 61% |
||
NPV1 = -603.383 |
||
NPV2 = -18.754.335 |
||
IRR= 10% +
(-603.383/-603.383-(-18.754.335) x (61%-10%) |
||
IRR = |
-8.41% |
Selanjutnya, peneliti
menghitung Payback Periode
C. Payback Periode |
|||
PP = n + (a-b)/(c-b) |
|
||
n = |
1 |
|
|
a = |
�Rp������������� 20,000,000 |
|
|
b = |
�Rp������������� 25,997,354 |
|
|
c = |
�Rp�����������
��20,870,171 |
|
|
PP= |
2.17 |
Karena nilai payback periode
yang diperoleh sebesar 2,17. artinya usaha ini membutuhkan waktu selama 2,17 atau sekitar 2 tahun lebih 2 bulan untuk mengalami pengembalian
modal dari investasi awal yang dikeluarkan.
Kemudian peneliti melanjutkan dengan menghitung Profitability
Index,
D. Profitability Index |
||
PI = PV of future cash flow/ Total investment |
||
PV of future cash flow = - Rp 603.383 |
||
Total investment = 20.000.000 |
||
PI = |
-0.03 |
|
Nilai PI yang diperoleh yaitu
-0,03. Karena nilai PI dibawah 1,
maka usaha ini tidak layak untuk dijalankan.
Langkah terakhir untuk melihat Cost Benefit
Analysis, Peneliti menghitung Growth Ratio,
Nilai growth rate ratio sebesar -76.4%, karena nilai growth ratio
yang diperoleh negatif, sehingga usaha ini tidak layak untuk dijalankan.
Menganalisa dan melaporkan hasil kesimpulan saran
CBA Kepada pemilik sebagai referensi pengambilan keputusan terhadap Kondisi
Outlet Alfamidi
Peneliti telah menghitung dan
menganalisa perhitungan kinerja UKM Donat Miul cabang alfamidi bangka dengan Cost Benefit Analysis,
dan hasil yang di dapatkan, semua tools menghasilkan hasil yang negatif
sehingga usaha di outlet Alfamidi bangka ini dianggap tidak layak untuk di
lanjutkan.
Pada pertemuan kunjungan kedua belas dan evaluasi total, Peneliti
memberitahukan bahwa ternyata hasil dari evaluasi kinerja outlet alfamidi bangka hasilnya rugi
atau tidak layak di lanjutkan berdasarkan hasil perhitungan peneliti, dan
ternyata respon dari owner mengiyakan dan menyadarinya. Maka dari itu, peneliti
menyarankan kepada owner, untuk kalau bisa di tutup saja outlet alfamidi, atau
pindah ke cabang alfamidi lain atau bisa juga mencoba daftarkan merchant
online, dan mungkin butuh iklan/promosi yang lebih sering.
Dan jawaban respon dari pemilik
dan bagian keuangan mas ryan. Iyah memang benar, selama ini merasakan dampak
kerugian, tapi karena tertutup dari omset outlet lain, maka owner cenderung
tutup mata, respon owner cukup koperatif dalam menerima dan menyadari kondisi
outlet di Alfamidi Bangka. Peneliti juga menyampaikan bahwa sebaiknya pemilik
dan bagian keuangan dalam ke depannya, dapat lebih menghitung dengan pasti
laba/rugi.
Owner mengarah untuk pindah
outlet, tetap bekerja sama dengan alfamidi, tapi mungkin tidak di daerah
mampang, pancoran, namun akan ke daerah tebet, agar bisa ber-ekspansi dan Donat
Miul lebih dapat di kenal banyak orang. Peneliti menyampaikan dengan setuju,
namun tetap perlu dilihat kondisi di lapangan dan perlu di lakukan market
riset.
Pelaksanaan business coaching �ini dilakukan sebanyak dua belas pertemuan
dimulai dari 9 Maret 2023 sampai dengan 19 Mei 2023, di mana pada pelaksanaan
implementasi dimulai dari proses yang menurut peneliti dan owner urgensi untuk
segera dilakukan, yaitu implementasi mencegah risiko kecurigaan fraud, dan
dilanjutkan dengan temuan peneliti akan perbedaan harga jual di outlet
poltangan dengan harga di outlet bangka, peneliti menghitung revenue loss
dari harga tersebut, dan juga peneliti mengevaluasi kinerja UKM
donat miul untuk cabang alfamidi bangka, Proses business coaching �diakhiri dengan menyerahkan laporan
perhitungan Cost Benefit Analysis sehingga dapat digunakan oleh pemilik
ke depannya Berikut ini merupakan pencapaian dari pelaksanaan business coaching
�yang telah dilakukan :
Tabel 1
Hasil Pencapaian
Pelaksanaan Business Coaching
(Sumber
: Olahan Peneliti, 2023)
Penerapan pencegahan Risiko Fraud, dengan melakukan 5
tahapan, diantaranya : (1) Telah dilakukan stock opname harian, sehingga pemilik toko dapat
mengetahui stock donat di freezer toko dan donat yang telah terjual; (2) Telah
dipasang Flyer Struk Nota Gratis dan Pengaduan Konsumen di semua outlet UKM
Donat Miul, sehingga dapat mencegah risiko fraud; (3) Telah dilakukan perubahan
mekanisme pelayanan, dengan pencetakan struk nota bukti pembayaran sebanyak 2
kali di semua outlet UKM Donat Miul; sehingga dapat mencegah risiko fraud; (4) Telah
dilaksanakan Konsep Mystery Shopper; sehingga pemilik dapat monitoring
dan evaluasi kinerja karyawan toko dengan terpercaya; (5) Telah dibuat SOP
karyawan, khususnya terhadap fraud. Sehingga UKM donat miul sudah memiliki
panduan jika terjadi fraud;
Lima tahapan ini telah dilakukan semuanya,
dan owner telah merasakan dampak perubahan yang terjadi lebih baik dan dapat
membantu operasional bisnisnya. Berawal dari peneliti yang tidak sengaja mengecek
aplikasi grab-food dan owner tidak menyadari bahwa adanya perbedaan harga,
sehingga menyebabkan revenue loss bagi�
UKM Donat Miul. Setelah penerapan strategi penentuan harga jual dilakukan,
maka dihitung kembali dan hasilnya adalah pendapatan bulan April 2023 tidak
terjadi revenue loss, hal ini berarti meningkatkan laba UKM Donat Miul
sebesar Rp 1,221,000,-.
Dikarenakan UKM Donat Miul belum memiliki
laporan keuangan yang sesuai, maka perlu dilakukan evaluasi kinerja salah
satunya di� outlet Alfamidi Bangka, dan
setelah di terapkan, dibuat perhitungan laporan neraca laba, dan dilakukan Perhitungan
Cost Benefit Analysis maka hasilnya adalah Analisa Kinerja UKM Donat
Miul Cabang Alfamidi Bangka merugi, hal ini membuat peneliti menyarankan
beberapa hal, termasuk langkah yang harus di ambil ke depannya, tentu hal ini
akan di kembalikan ke owner, dan respon owner koperatif terhadap hasil
penerapan yang di tunjukkan.
����������������������������������������������������������������������
Adawia, P. R., & Puspasari, A. (2021). Strategi� penentuan Harga Jual Produk Melalui
Perhitungan Cost of Goods Manufacture Menggunakan Process Costing Method. E-Jurnal
Akuntansi, 31(5), 1289.
https://doi.org/10.24843/eja.2021.v31.i05.p16
Albrecht, W., & Steve. (2012). Fraud
Examination (4th ed.). Cengage Learning.
Association of Certified Fr�ud
Examiners (ACFE). (2020). Report to The Nations 2020 Global Study On Occupational
Fraud and Abuse.
Azmi, M. R. (2021). Pengaruh
Return On Asset, Net Profit Margin, Earning Per Share Dan Debt To Asset Ratio
Terhadap Return Saham. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Chistopher, L., Jochen, W., &
Jacky, M. (2016). Pemasaran Jasa (7th ed.). Erlangga.
Febrianti, F., Mulyadi, A., &
Setiawan, Y. (2021). Analisis Pengendalian Internal dan Kecenderungan
Kecurangan (Fraud) Usaha Mikro Kecil Menengah di Kota Tasikmalaya. Jurnal
Ilmu Manajemen Dan Bisnis, 12(1), 73�78.
Firmansyah, R. (2020). Pengaruh
Gross Profit Margin (GPM) Dan Operating Profit Margin (OPM) Terhadap Harga
Saham (Perusahan Manufaktur Sub Sektor Pulp dan Kertas Yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2015-2018). Universitas Singaperbangsa Karawang.
Giawa, R., & Saragih, L. (2020).
Analisis Resources Based View (RBV) Studi Kasus: Pada Yayasan Pendidikan GKPS. Manajemen:
Jurnal Ekonomi, 2(1), 1�17.
Glienmourinsie, D. (2016). Ini
Tiga Tantangan Pengembangan UMKM Versi BI. Sindonews.
https://ekbis.sindonews.com/berita/1134248/34/ini-tiga-tantangan-pengembangan-umkm-versi-bi
Hidayati, N., & Warnana, D. D.
(2017). Analisis Kinerja Finansial Pengembangan Kelas Alam Terbuka Kebumian Dan
Lingkungan Berkonsep Rekreasi Dan Inspirasi Untuk Anak Di Surabaya. Prosiding
Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu &Call for Papers Unisbank Ke-3(Sendi_U
3), 3(Sendi_U 3), 650�656. Ibrahim, A. and A., Madi, A. H. and,
Baharuddin, M. and, Ahmad, B. and, & Darmawati, M. A. and. (2018). Metodologi
Penelitian. Gunadarma Ilmu.
Kaplan, R. S., & Norton, D. P.
(1996). Using the balanced scorecard as a strategic management system
(No. 74; 1).
Karyono. (2013). Forensic Fraud.
Andi.
Lius, D. P. (2021). Analisis
Pencatatan Persediaan Menggunakan Metode Pencatatan Perpetual (Studi Kasus Pada
Minimarket Maritza Bandar Lampung). UIN Raden Intan Lampung.
Nisak, S. H., Amin, M., &
Mawardi, M. C. (2021). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Terjadinya
fraud pada bank btpn syariah Cabang kota malang. E_Jurnal Ilmiah Riset
Akuntansi, 10(1).
Osterwalder, A., & Pigneur, Y.
(2010). Business Model Canvas (T. Clark). John Wiley & Sons, Inc.
Singleton, T., & J, A. (2010). Fraud
Auditing and Forensic Accounting (4th ed.). Wiley & Sons, Inc.
Skousen, C. J., Smith, K. R., &
Wright, C. J. (2009). Detecting and predicting financial statement fraud: The
effectiveness of the fraud triangle and SAS No. 99. Corporate Governance and
Firm Performance Emerald Group Publishing Limited, 13, 53�58.
Supriadi, A., & Syam, H. (2021).
Implementasi Mystery Shopping Sebagai Metode Evaluasi Pelayanan Publik
Berkelanjutan. Jurnal MODERAT, 7(3), 1�18.
The Institute of Internal Auditors,
The American Institute Of Certified Public Accountants, & Association Of
Certified Fraud Examiners. (2017). Managing the Business Risk of Fraud: A
Practical Guide.
Umar, H. (2013). Metode Penelitian
Untuk Skripsi dan Tesis. Rajawali.
Widoretno, A. A. (2017). Analisis
Penerapan Straegi Anti Fraud Dalam Upaya Mewujudkan Good Corporate
Governance : Studi Kasus Pada PT XTZ. Universitas Indonesia.
Wildan, M. A. (2021). Inovasi
Memantau Perilaku Fraud Tenaga Kerja Umkm Di Kota Surabaya (Studi Kasus Sabana
Fried Chicken Surabaya). Eco-Entrepreneur, 7(2), 111�116.
Copyright holder: Khalidah
Nur Mahdi, Rambat Lupiyoadi (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |