Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 10, Oktober 2022
INVESTIGASI WORKABILITY DAN KUAT TEKAN MORTAR ENGINEERED CEMENTITIOUS COMPOSITES (ECC)
Muhammad
Yudha Pratama Siregar, Muhammad Aswin, Gina Cynthia Raphita
Hasibuan
Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Mortar ECC merupakan material komposit yang tersusun
dari semen, pasir, air, superplasticizer, material cementitious� dan tidak menggunakan batu kerikil. Untuk
mendukung pembuatan mortar ECC yang ramah lingkungan maka dalam penelitian ini
digunakan limbah berupa abu cangkang sawit (ACS) sebagai material cementitious.
Penelitian ini dilakukan dengan kajian eksperimental guna mengetahui pengaruh
penambahan abu cangkang sawit dalam campuran mortar ECC. Ada 3 variasi campuran
mortar ECC yaitu AME, EM dan TEM� dengan
variasi persentase abu cangkang sawit yang digunakan sebesar 0%, 5%, 10% dan
15% dari berat semen. Pengujian kuat tekan mortar ECC dilakukan pada umur 3
hari, menggunakan benda uji berbentuk kubus dengan ukuran 15x15x15 cm. Berdasarkan
hasil dari �pengujian, diperoleh kuat
tekan optimum sebesar 42,66 MPa pada �tipe EM dengan persentase ACS sebesar 10%.
Kata
Kunci: Mortar, Engineered Cementitious Composites (ECC), Workability and compressive strength.
Abstrak
Mortar ECC
merupakan material komposit yang tersusun dari semen, pasir, air,
superplasticizer, material cementitious�
dan tidak menggunakan batu kerikil. Untuk mendukung pembuatan mortar ECC
yang ramah lingkungan maka dalam penelitian ini digunakan limbah berupa abu
cangkang sawit (ACS) sebagai material cementitious. Penelitian ini dilakukan
dengan kajian eksperimental guna mengetahui pengaruh penambahan abu cangkang
sawit dalam campuran mortar ECC. Ada 3 variasi campuran mortar ECC yaitu AME,
EM dan TEM� dengan variasi persentase abu
cangkang sawit yang digunakan sebesar 0%, 5%, 10% dan 15% dari berat semen.
Pengujian kuat tekan mortar ECC dilakukan pada umur 3 hari, menggunakan benda
uji berbentuk kubus dengan ukuran 15x15x15 cm. Berdasarkan hasil dari� pengujian, diperoleh kuat tekan optimum
sebesar 42,66 MPa pada� tipe EM dengan
persentase ACS sebesar 10%.
Keywords: Mortar, Engineered Cementitious Composites (ECC),
Workability and compressive strength.
Pendahuluan
Perkembangan teknologi konstruksi di Indonesia semakin meningkat, salah satunya pada teknologi ECC. Li dan Kanda (1998) menjelaskan bahwa bahan penyusun ECC menggunakan bahan yang sama dengan Fiber.Reinforced Concrete (FRC). Bahan penyusunnya yaitu bahan pengikat (semen), bahan pengisi (pasir), serat (fiber) serta beberapa bahan kimia aditif. Volume serat yang digunakan dalam campuran ECC tidak lebih besar dari 2%.
Untuk menjaga ketersediaan yang berkelanjutan pada
material-material pembentuk mortar, maka perlu adanya inovasi baru terhadap
material-material alternatif lain, sehingga kebutuhan mortar di masa depan yang
akan datang dapat terpenuhi serta dapat meenciptakan mortar yang ramah terhadap
lingkungan. Komposisi campuran mortar ECC banyak divariasikan dengan penambahan
material material lain seperti abu cangkang sawit dan superplasticizer untuk
mereduksi penggunaaan semen dan meningkatkan kekuatan mortar ECC. Tuanakotta
(2018) menyebutkan bahwa bahan-bahan material ECC mirip dengan FRC tetapi
komposisi serat ECC jauh lebih sedikit dengan tetap mempertahankan
karakteristik yang diinginkan yaitu durabilitas dan mechanical properties
mortar ECC.�
Mortar
ECC merupakan hasil pencampuran air, semen, pasir, superplasticizer dan
material cementitious, yang mana dalam penelitian ini menggunakan abu cangkang
sawit. Engineered
Cementitious composite (ECC) merupakan komposit dengan kuat tarik dan sifat daktilitas yang
tinggi dengan memanfaatkan campuran antara semen, air, pasir halus, fiber dan material
cementitious sebagai material pembentuknya. Seiring perkembangan dunia
konstruksi dibutuhkan inovasi dalam membuat material konstruksi sebagai bahan material konstruksi baru, ECC (Engineered Cementitious
composite) dapat
menjadi pilihan yang baik untuk pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan
baik dari aspek sosial, ekonomi dan lingkungan (Li, 2003).
Penelitian
tentang mortar ECC ini perlu dikaji dan dikembangkan. Banyak peluang yang bisa
diandalkan tentang pemanfaatan mortar ECC ini untuk penggunaannya sebagai
material bahan bangunan, seperti bata, paving block, material grouting dan
sebagainya. Penelitian-penelitian terkait juga sudah dilakukan (Fatimah, 2022;
Frisda, 2022; Harsan, 2022; Rizki Harahap,2022). Olehkarena itu, maka pada
penelitian ini, akan dikaji tentang workability dan kuat tekan dari mortar ECC
berdasarkan tiga tipe adukan mortar ECC yang berbeda, yang mana tiap tipe
memiliki variasi persentase abu cangkang sawit sebesar 0%, 5%, 10% dan 15%.
Sedangkan tipe adukan mortar ECC dibedakan atas jumlah pasir halus dan jumlah
semen yang digunakan. Sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi yang lebih memadai tentang pengembangan mortar ECC.
Metode
Penelitian
Penelitian ini dilakukan kajian yang bersifat eksperimental dengan tahapan-tahapan
atau prosedur kegiatan dari awal sampai telah terangkum dalam suatu bagan alir
atau flowchart. Tahapan-tahapan kegiatan penelitian dapat dilihat pada Gambar
1.
Gambar 1. Flowchart
Penelitian
A. Memeriksa Ketersediaan Material dan Alat
����������� �Material yang
digunakan untuk membentuk mortar ECC adalah semen, pasir, air, superplasticizer
dan abu� cangkang sawit. Semen yang
digunakan adalah tipe I. Abu cangkang sawit yang �diperoleh dari pertanian Deli Serdang Sumatera
Utara di hasilkan dari proses pembakaran dan hanya menggunakan mesin los
angeles yang dilakukan selama � 30 menit. Selanjutnya peralatan yang digunakan
dalam pembuatan mortar ECC antara lain mixer bor, alat uji slump test, alat uji
flowability, cetakan kubus dengan ukuran 15x15x15cm, timbangan dan mesin uji
tekan.
Mix design pada penelitian
ini mengacu dari referensi penelitian sebelumnya. Untuk mencapai properties
adukan ECC yang memadai, maka dilakukan trial mix di laboratorium. Mix
proportion adukan Tipe AME, EM dan TEM dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1
Mix Properties AME, EM dan TEM Variasi 0%, 5%, 10%
dan 15%
Pelaksanaan trial mix memiliki tujuan
agar variasi komposisi dari campuran mortar ECC sesuai dengan apa yang
diharapkan, baik dari segi workability maupun kuat tekan pada umur 3 hari.
Pengujian workability dilakukan untuk memeriksa kelecakan dari adukan segar
mortar ECC. Slump flow T500 dan diameter flowability diukur. Setelah itu,
adukan segar mortar ECC dimasukkan dalam cetakan kubus berukuran 15x15x15 cm.
Prosedur pengujian
workability yang dilakukan dapat dijelaskan sbb:
1. Pengujian workability
dilakukan untuk melihat dan menganalisa kemampuan mengalir campuran beton segar
yang di hasilkan berdasarkan uji slump-flow test. Pengujian ini perlu dilakukan
untuk memastikan bahwa mix design rencana dapat mendukung salah satu sifat ECC
yaitu self compacting atau kemampuan memadatkan sendiri tanpa perlu perlakuan
khusus terhadap campuran.Workability yang baik pada campuran dapat diketahui
apabila campuran secara visual jika tersebar merata dan mengalir di tangan saat
diangkat, seperti ditunjukkan pada Gambar 2(a).
2. Selanjutnya pengujian slump
flow dan T500 dilakukan dengan menggunakan alat uji kerucut abrams dan meja
persegi akrilik seperti pada Gambar 2(b).
3. �Kerucut abrams selanjutnya diletakkan di tengah dan
diisi dengan mortar ECC fresh tanpa getaran atau pemadatan. Selanjutnya, waktu
flowability campuuran spesimen/mortar ECC dihitung waktunya menggunakan
stopwatch (T500). Saat kerucut abrams dinaikkan setinggi � 30 cm, stopwatch
dimulai. Kerucut abrams dinaikkan secara vertikal dengan perlahan (tidak terlalu
cepat dan tidak terlalu lambat) dilihat pada Gambar 2(c).
4. �Setelah benda uji spesimen ECC berhenti, ukur
diameter jangkauan mortar ECC. Pada diameter dengan rentang terbesar,
pengukuran dilakukan 2 kali. Sampel kemudian dikumpulkan kembali ke dalam
ember, dan dicampur sekali lagi selama sekitar �1 menit seperti ditunjukan pada
Gambar 2(d).
Gambar 2. Pengujian workability
Standard pengujian diameter flowability dan T500 pada penelitian ini mengacu pada ketentuan EFNARC (2002) sebagaimana tertera pada Tabel 2.
Tabel 2
Slump Test & T500 (EFNARC 2005)
Pembuatan Benda Uji Kubus
Mortar ECC
Setiap tipe mortar ECC memiliki 4 variasi ACS yaitu
0%, 5%, 10% dan 15%, yang mana setiap variasi ACS dibuat 3 benda uji kubus.
Tabel matriks benda uji mortar ECC dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3
Matriks benda uji mortar
ECC
Hasil dan Pembahasan
Flowability adukan segar mortar ECC
Berdasarkan hasil pengujian
workability pada adukan segar mortar ECC, baik Tipe AME, EM dan TEM,
nilai-nilai slump flow T500 dan diameter flowability dapat dilihat pada Tabel 4-6.
Tabel 4
Hasil Pengujian Slump Flow� Mortar ECC (Tipe AME)
No. |
Kode Benda Uji |
Komposisi ACS Mortar ECC
(%) |
Diameter����� Rata-Rata (cm) |
Waktu
Flowability T500 (det) |
1 |
AME-0 |
0 |
106.50 |
0.34 |
2 |
AME-5 |
5 |
103 |
0.68 |
3 |
AME-10 |
10 |
99 |
0.91 |
4 |
AME-15 |
15 |
93 |
1.24 |
Tabel 5
Hasil Pengujian Slump
Flow Mortar ECC (Tipe EM)
No |
Kode Benda Uji |
Komposisi ACS Mortar ECC
(%) |
Diameter���� Rata-rata (cm) |
Waktu
Fowability T500 (det) |
1 |
EM-0 |
0 |
101 |
0.28 |
2 |
EM-5 |
5 |
98 |
0.56 |
3 |
EM-10 |
10 |
90 |
0.85 |
4 |
EM-15 |
15 |
88 |
1.18 |
Tabel 6
Hasil Pengujian Slump
Flow Test Mortar ECC (Tipe TEM)
No |
Kode Benda Uji |
Komposisi ACS Mortar ECC (%) |
Diameter Rata-rata (cm) |
Waktu Fowability T500 (det) |
1 |
TEM-0 |
0 |
104 |
0.45 |
2 |
TEM-5 |
5 |
103 |
0.85 |
3 |
TEM-10 |
10 |
102 |
1.12 |
4 |
TEM-15 |
15 |
100 |
1.39 |
Berdasarkan hasil pengujian
workability tersebut, dapat dilihat bahwa semua adukan mortar ECC menunjukkan
workability yang baik, dan sudah sesuai dengan ketentuan EFNARC (2002).
Pengujian berat volume dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbandingan berat volume setiap variasi benda uji ECC. Nilai berat volume dapat dilihat pada Tabel 7-9. serta dapat dilihat barchart dibawah ini.
Tabel 7
Hasil Pengujian Berat Volume Mortar ECC Tipe AME Umur 3 Hari
Gambar 3. Hasil pengujian berat volume Mortar ECC Tipe AME
Tabel 8
Hasil Pengujian Berat Volume Mortar ECC Tipe EM Umur 3 Hari
Gambar 4. Hasil pengujian berat volume Mortar ECC Tipe EM
Tabel 9
Hasil Pengujian Berat Volume Mortar ECC Tipe TEM Umur 3 Hari
Gambar 5. Hasil pengujian berat volume Mortar ECC Tipe TEM
Kesimpulan dari 3 tabel tipe dan variasi� diatas maka didapat rata rata berat mortar
ECC pada umur 3 hari adalah 6.60 kg, dan berat mortar ECC yang paling
besar adalah pada tipe AME variasi 5% seberat 7.49 kg.
Pengujian kuat tekan mortar ECC dilakukan di Laboratorium
Rekayasa Beton USU dengan menggunakan
compressive testing machine yang
berkapasitas 3000 kN. Pengujian kuat
tekan dilakukan pada mortar ECC berumur 3 hari. Alat uji tekan digunakan untuk pengujian seperti yang ditunjukkan pada Gambar
10. Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah mengukur kekuatan tekan mortar
ECC lalu mencatat hasil uji
kuat tekan dari masing masing tipe dan variasi mortar ECC,Sehingga dapat
membuat perbandingan hasil kuat tekan dari masing masing tipe dan variasi
mortar ECC.
Keterangan: Kuat Tekan adalah jumlah beban yang disampaikan persatuan luas, yang menyebabkan benda uji hancur/runtuh ketika dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh mesin pembebanan. Kuat tekan dinyatakan dalam satuan 𝑀𝑃𝑎, dimana pada beban maksimal (maxload) yang dinyatakan dalam 𝑘𝑁, dan 𝐴 adalah luas penampang benda uji berbentuk kubus dinyatakan dalam 𝑚𝑚2.
Rumus perhitungan yang
digunakan untuk mencari kuat tekan mortar ECC �tersebut menurut SNI 03-0691-1996.
Kuat Tekan =� �P/A����������������������������������������������������������� (1)
Keterangan :
P = Beban Tekan (N).
A = Luas Bidang Tekan (mm2).
Gambar 6. Pengujian kuat tekan
Beban tekan (P) yang dinyatakan dalam kN diperoleh dengan menggunakan mesin kuat tekan. gambar keretakan atau reruntuhan benda uji mortar ECC kubus akibat uji kuat tekan dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Pola
keruntuhan benda uji kubus akibat �uji
tekan
Selanjutnya adalah tabel dari masing masing hasil uji tekan pada 3 Tipe dan variasi nya dapat dilihat pada Tabel 10-12 dan� Gambar 8-14 dibawah ini.
Tabel 10
Hasil Pengujian Kuat Tekan Mortar ECC Tipe AME Umur 3 hari
No |
Mix |
Kuat Tekan (MPa) |
Kuat Tekan |
||
Properties |
1 |
2 |
3 |
Rerata (N/mm2) |
|
1 |
AME-0 |
28.44 |
29.78 |
27.56 |
28.59 |
2 |
AME-5 |
36.44 |
38.22 |
34.67 |
36.44 |
3 |
AME-10 |
42.67 |
43.11 |
39.56 |
41.78 |
4 |
AME-15 |
38.67 |
38.22 |
40.44 |
39.11 |
Gambar 8. Kuat Tekan AME-0, AME-5, AME-10, AME-15 pada
umur 3 hari
Gambar 9. Kuat Tekan Rata-rata Mortar ECC (AME) pada
umur 3 hari
Tabel 11
Hasil Pengujian Kuat Tekan Mortar ECC Tipe �EM pada Umur 3 hari
No |
Mix |
Kuat Tekan (Mpa) |
Kuat Tekan |
||
Properties |
1 |
2 |
3 |
Rerata (N/mm2) |
|
1 |
EM � 0 |
30.22 |
32.00 |
32.00 |
31.41 |
2 |
EM � 5 |
35.11 |
36.89 |
33.78 |
35.26 |
3 |
EM � 10 |
43.11 |
45.33 |
39.56 |
42.67 |
4 |
EM � 15 |
36.44 |
37.78 |
36.00 |
36.74 |
Gambar 10. Kuat
Tekan EM-0, EM-5, EM-10, EM-15 pada umur 3 hari
Gambar 11: Kuat
Tekan Rata-rata Mortar ECC (EM) pada umur 3 hari
Tabel 12
Hasil Pengujian Kuat Tekan Mortar ECC Tipe TEM pada Umur 3 hari
No |
Mix |
Kuat Tekan
(Mpa) |
Kuat Tekan |
||
Properties |
1 |
2 |
3 |
Rerata (N/mm2) |
|
1 |
TEM � 0 |
31.56 |
34.22 |
34.22 |
33.33 |
2 |
TEM � 5 |
34.67 |
35.11 |
32.89 |
34.22 |
3 |
TEM � 10 |
33.33 |
36.44 |
36.44 |
35.41 |
4 |
TEM � 15 |
18.22 |
20.00 |
20.89 |
19.70 |
Gambar 12: Kuat Tekan TEM-0, TEM-5, TEM-10, TEM-15 pada umur 3 hari
Gambar 13.
Kuat Tekan Rata-rata Mortar ECC (TEM) pada umur 3 hari
�Gambar 14. Kuat Tekan Rata-rata Mortar ECC (AME,
EM & TEM)
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
dapat diambul kesimpulan sebegai berikut: (1) Hasil dari workability
pada pembuatan mortar ECC baik, slump
test dan T500 mortar ECC pada penelitian ini juga diperoleh nilai yang sesuai
dengan standart yang ditentukan oleh EF-NARC 2005 yaitu dengan rata rata nilai
slump flow 98,95 cm dan nilai T500 adalah 0,82 detik. (2) Hasil rata rata dari
uji berat volume mortar ECC umur 3 hari pada masing masing tipe dan variasi
adalah seberat 6.60 kg, dan berat mortar ECC yang paling besar adalah pada
tipe AME variasi 5% seberat 7,49 kg. (3) Hasil
dari kuat tekan mortar ECC pada penelitian ini adalah baik yaitu rata rata
lebih besar dar 21 MPa. Nilai rata rata yang diperoleh dari uji kuat tekan
mortar ECC pada umur 3 hari Tipe AME yang paling besar adalah 41,77 MPa pada
variasi 10%. Selanjutnya nilai rata rata yang diperoleh dari uji ekan mortar
ECC tipe EM yang paling besar adalah 42,66 MPa pada variasi 10%. Dan nilai rata
rata yang diperoleh dari mortar ECC tipe TEM yang paling besar adalah 35,40 MPa
pada variasi 10%. Sehingga dapat ditarik kesimpulan nilai kuat tekan dari rata
rata keseluruhan mortar ECC yang paling baik adalah pada Tipe AME variasi 10%
yaitu 42,66 MPa.
BIBLIOGRAFI
Azhari, Denny. 2018. �Analisis Pengaruh Penggunaan
Crumb Rubber Sebagai Bahan Penambah Aspal Dengan Filler Abu Cangkang Sawit
Untuk Campuran Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC)(Studi Penelitian).�
Harahap, Fatimah Insani, Muhammad Aswin, and Ahmad P. M.
Tarigan. 2022. �Evaluasi Kuat Tekan Pada Bata ECC Dan Bata-CR ECC Berbasis
Silica Fume Dan Abu Sekam Padi.� Siklus: Jurnal Teknik Sipil
8(2):248�60.
Putra, Yoga Kencana, Mirka Pataras, and Edi Kadarsa. 2021.
�Analisa Perbandingan Aspal Modifikasi Crumb Rubber Dan Lateks SIR 20 Terhadap
Karakteristik Marshall Campuran Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC).�
Rahmaniar, Rahmaniar, and Nesi Susilawati. 2018. �Pemanfaatan
Limbah Padat Crumb Rubber Untuk Pembuatan Tegel Karet Menggunakan Bahan Pengisi
Dari Pasir Kuarsa.� Jurnal Dinamika Penelitian Industri 29(2):128�36.
Setiaji, Dica Hermawan, Sugeng Riyanto, and Dandung Novianto.
2021. �Pengaruh Limbah Ban Karet Sebagai Substitusi Pasir Terhadap Kuat Tekan
Dan Modulus Elastisitas Beton.� Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa
Konstruksi (JOS-MRK) 2(2):175�81.
Wiranata, Arya, M. Iwan Fermi, and Bahruddin Bahruddin. 2018.
�Pengaruh Mastikasi Karet Terhadap Karakteristik Campuran Aspal-Karet
Spesifikasi Teknis (Crumb Rubber).� Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang
Teknik Dan Sains 5:1�7.
Wuisan, Yoel, Kevin Ronaldo Gotama, Paravita Sri Wulandari,
and Harry Patmadjaja. 2018. �Pengaruh Ukuran Serbuk Ban Bekas Sebagai Pengganti
Agregat Halus Pada Campuran Aspal Emulsi Dingin Dengan Filler Fly Ash Tipe-C.� Jurnal
Dimensi Pratama Teknik Sipil 7(2):304�11.
�
Muhammad Yudha Pratama
Siregar (2022) |
First publication
right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is
licensed under: |