Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia �p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 10, Oktober 2022

 

PENGARUH METODE MEMBACA NYARING (READING ALOUD) TERHADAP MINAT MEMBACA PESERTA DIDIK KELAS II SDN SUSUKAN 02 PAGI

 

Tita Karina Wibowo, Ummul Qura

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

 

Abstract

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini merupakan terdapat pengaruh metode membaca nyaring (Reading Aloud) terhadap minat membaca peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengaruh penerapan metode membaca nyaring (Reading Aloud) pada peserta didik kelas II SDN Susukan 02 Pagi. Populasi penelitian ini berjumlah 60 peserta didik dari 2 kelas yang keseluruhannya diteliti. Merode yang digunakan ialah True experimental dengan membadakan kelompok yang diteliti yaitu kelompok ekperimen yang menggunakan metode membaca nyaring (Reading Aloud) dan kelas kontrol yang tidak diterapkan menggunakan metode membacar nyaring (Reading Aloud). Instrumen penelitian berupak kuesioner sebanyak 30 item. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapa Pengaruh Metode Membaca Nyaring (Reading Aloud) Terhadap Minat Membaca peserta didik. Di dalam perhitungan statistik, Pengaruh Metode Membaca Nyaring (Reading Aloud) Terhadap Minat Membaca Peserta Didik Kelas II SDN Susukan 02 Pagi.

 

Kata kunci : Metode membaca nyaring (Reading Aloud), Minat Membaca. �

 

Abstract

The hypothesis proposed in this study is the influence of the Reading Aloud method on students' reading interest. This study aims to determine the impact of implementing the Reading Aloud method on students in the second grade of SDN Susukan 02 Pagi. The population of this study consisted of 60 students from two classes, all of whom were included in the research. The research design used was True Experimental, with the experimental group using the Reading Aloud method and the control group not using the Reading Aloud method. The research instrument was a questionnaire consisting of 30 items. The results of this study concluded that there is an influence of the Reading Aloud method on students' reading interest. In statistical calculations, the influence of the Reading Aloud method on the reading interest of second-grade students at SDN Susukan 02 Pagi was observed.

 

Keywords: Reading Aloud method, Reading interest.

 

Pendahuluan

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang. Sebab, dengan memiliki ilmu Pendidikan, setiap orang atau individu mampu berhasil meraih suatu kesuksesan dalam hidupnya. Dalam menuntut ilmu, Pendidikan tidak memandang usia, setiap orang berhak atas Pendidikan. Baik itu anak-anak maupun orang dewasa, Pendidikan sejatinya dapat dilakukan sepanjang hayat (long life education) dimulai dari usia dini atau anak-anak sampai orangtua.

Membaca merupakan jendela dunia. Kalimat ini dengan jelas menggambarkan manfaat membaca, yaitu membuka dan memperluas wawasan dan pengetahuan seseorang. Membaca memungkinkan seseorang untuk meningkatkan kecerdasan, memperoleh informasi dan memperdalam pengetahuan seseorang. Semakin sering membaca buku, semakin luas pengetahuan kita. Sebaliknya, semakin sedikit kita membaca, maka pengetahuan akan semakin terbatas (Nasution & Hidayah, 2019).

Pengetahuan yang luas tidak terlepas dari peran membaca. Sebab, ilmu pengetahuan dan informasi tidak dapat dilakukan hanya dengan mendengar dan menerima pengajaran yang diberikan oleh guru saja. Membaca sangat penting, karena semua pengetahuan akan dikuasai melalui satu cara yaitu membaca. Begitupun dengan informasi, apa yang kita ketahui akan bersumber dari bahan bacaan kita. Salah satu kunci keberhasilan dalam proses pembelajaran adalah membaca. Jika kegiatan membaca diabaikan, maka proses pembelajaran tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan. Jika salah satu kunci keberhasilannya belajar adalah membaca, maka tidak ada pilihan lain selain menumbuhkan minat membaca pada peserta didik.

Penanaman minat membaca sangat penting sekali dalam kegiatan membaca. Jika peserta didik berminat membaca, mereka akan lebih sering membaca. Menurut Ratu Bangsawan (dalam Kamila & Ritonga, 2021) menjelaskan bahwa minat membaca merupakan perpaduan antara keinginan dan kemauan seseorang, yang dapat berkembang apabila adanya motivasi.

Menurut Siregar (dalam Nasution & Hidayah, 2019) Minat membaca merupakan keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi (gairah) untuk membaca. Definisi tersebut sejalan dengan pendapat Darmono yang menjelaskan bahwa minat membaca adalah kecenderungan jiwa yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu terhadap membaca.

Minat membaca adalah suatu keinginan yang meningkat tingkatannya Ketika dilakukan dan seseorang berusaha untuk mencoba membaca. Seseorang memiliki keinginan yang kuat untuk membaca, yang diwujudkan dalam kesediaannya untuk mendapatkan bahan bacaan, kemudian mulai membaca secara sadar atau tanpa dorongan dari luar. Minat membaca merupakan keinginan kuat yang disertai dengan usaha untuk membaca (Apriliani & Radia, 2020). Minat baca biasanya datang dari setiap orang, sehingga membangkitkan minat baca memerlukan kesadaran dari setiap orang.

Membaca buku memiliki banyak manfaat bagi manusia. Salah satunya ialah dapat meningkatkan prestasi akademik anak. Anak yang gemar dibacakan buku sudah tidak akan terkejut lagi Ketika anak memasuki dunia persekolahan. Karena, bagi anak membaca buku merupakan suatu hal yang menyenangkan. Jika anak sudah merasa senang dan nyaman dalam membaca buku. Maka orang tua tidak perlu khawatir kepada anak dan tidak perlu memaksa anak untuk mau atau bisa membaca. Karena, dengan mereka sudah senang, nyaman, dan tertarik dengan buku.� Meraka akan dengan mudah untuk membaca.

Namun, pada penelitian PISA (Programme for International Student Assesment) menunjukkan rendahnya literasi negara Indonesia dibanding negara-negara di dunia lainnya. Indonesia mesih menduduki peringkat terbawah dengan berada pada peringkat 72 dari 77 negara, atau dengan kata lain Indonesia berada pada peringkat enam terbawah dengan score 371. (OEDC, 2019)

Hasil penilaian yang dilakukan oleh PISA sejalan dengan survei yang dilakukan oleh UNESCO. Pada tahun 2012 UNESCO melakukan survey mengenai minat membaca masyarakat Indonesia, dan hasil yang diperoleh sangat memperihatinkan, yaitu 0,001 persen. Artinya dalam 1000 masyarakat Indonesia, hanya ada satu masyarakat yang memiliki minat membaca.

Setiap anak juga memiliki kecerdasan dasar yang beragam. Menurut Howard Gardner (dalam Widya Prabaningrum, 2013) setidaknya terdapat delapan jenis kecerdasan dasar, yaitu : 1) Linguistik; 2) Logis-matematis; 3) Spasial; 4) Kinestetik-tubuh; 5) Musikal; 6) Interpersonal; 7) Intrapersonal; 8) Naturalis. Setiap orang memiliki kemampuan dan kapasitas dalam delapan jenis kecerdasan. Kedelapan kecerdasan tersebut berfungsi Bersama-sama dengan cara yang unik bagi setiap orang. Garner menjelaskan bahwa hampir semua orang memiliki kapasitas untuk mengembangkan semua jenis kedelapan kecerdasan ke tingkat kinerja yang cukup tinggi jika diberi dorongan, pengayaan, dan pengajaran yang sesuai.

Rendahnya minat membaca peserta didik dipengaruhi oleh kurang tertariknya peserta didik terhadap buku. Hal ini membuat peserta didik mudah bosan dan mulai kehilangan minat bacanya. Pada penelitian sebelumnya (Ruslan & Wibayanti, 2019) mengungkapkan rendahnya minat baca peserta didik disebabkan oleh karakter peserta didik itu sendiri, yang dimana peserta didik menganggap bahwa buku atau kegiatan membaca kurang penting dan kurang bermanfaat. Peserta didik banyak mengisi waktu sengang mereka dengan bermain. Kurangnya motivasi� dan dukungan dari lingkuangan sekitar juga menjadi salah satu penyebab rendahnya minat baca peserta didik.

Rendahnya minat baca sangat mempengaruhi kualitas bangsa Indonesia. Minat baca yang rendah menyebabkan ketertinggalan ilmu pengetahuan dan informasi di dunia yang pada akhirnya berdampak pada ketertingalan bangsa Indonesia. Budaya membaca di negara-negara maju sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, kita perlu mencontoh penerapan negara maju, membudayakan dan menerapkan minat baca di masyarakat sejak dini Sularso (dalam Winda Lestari et al., 2020).

Masalah serupa juga ditemukan pada peserta didik kelas II di SDN Susukan 02 Pagi, berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan wali kelas peneliti mendapatkan beberapa masalah terkait minat membaca peserta didik khususnya kelas II. Minat membaca peserta didik sangat beragam. Ada yang senang dalam membaca, ada yang belum terlihat karena tidak adanya pembiasaan kegiatan membaca dari orangtua, dan ada juga yang rendah. Namun, minat peserta didik yang rendah dan belum terlihat dalam membaca masih dominan dibandingkan dengan minat peserta didik yang gemar membaca. Oleh karena itu peneliti mempunyai metode yang akan digunakan pada kelas II yaitu metode reading aloud atau membaca nyaring.

Seperti yang dijelaskan oleh Subana dan Sunarti (dalam Umanahu et al., 2022), membaca nyaring adalah membaca bahan bacaan dengan suara keras secara Bersama-sama, membaca setiap baris kalimat secara bergantian sambil melafalkan huruf dan tanda baca, serta mengulangi proses tersebut, sehingga kemampuan membaca peserta didik menjadi lebih kuat.

Menurut Widhianingsih & Dharmayanti� (dalam Kamila & Ritonga, 2021) metode reading aloud adalah metode yang menitikberatkan pada membaca nyaring . Membaca nyaring juga merupakan suatu metode yang dapat membantu menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik. Nilai karakter yang dibangun adalah karakter peserta didik yang gemar membaca..

Sedangkan menurut Samsiyah (dalam Kamila & Ritonga, 2021) metode reading aloud juga merupakan kegiatan membaca yang dilakukan oleh guru untuk peserta didik. Guru dapat menggunakan bacaan apapun yang ingin dibacakan dengan suara keras dan membacanya dengan suara yang jelas, lantang dan dengan informasi yang benar. Sehinga peserta didik mampu menikmatinya.

Berdasarkan permasalaan yang telah dijelaskan, peneliti membuat rencana untuk menerapkan metode reading aloud atau membaca nyaring selama 10-15 menit setiap hari. Kegiatan membaca nyaring dilakukan oleh guru sebagai panutan dan memotivasi bagi peserta didik. Diharapkan melalui penerapan membaca nyaring dapat menumbuhkan minat membaca peserta didik dan semangat serta kecintaan terhadap buku.

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah ini menjadi kajian menarik untuk dilakukan penelitian dengan judul �Pengaruh Metode Membaca Nyaring (Reading Aloud) Terhadap Minat Membaca Peserta didik Kelas II SDN Susukan 02 Pagi�.

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode membaca nyaring (reading aloud) berpengaruh dalam minat membaca peserta didik kelas II SDN Susukan 02 Pagi.

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini baik secara praktis maupun secara teoritis adalah sebagai berikut.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan minat membaca di SDN Susukan 02 Pagi.

Terdapat beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini yang dilakukan oleh� Asna Adam dan Rahmawaty Otaya (Adam & Otaya, 2022) dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode membaca nyaring meningkatkan hasil belajar peserta didik di SDN 103 dengan rata-rata 72,75 pada siklus I (peningkatan 22,75) dan 84,82 pada siklus II (peningkatan 12,07).

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh� Irfan Mukharam, Acep Ruswan, dan Neneng Sri (Mukharam et al., 2021) dengan hasil penelitian ini menunjukan bahwa keterampilan peserta didik kelas II terpenuhi kriteria indikator.

Menurut penelitian� yang dilakukan oleh Masitrah, M. Husin, dan Suci Fitriani (Masitrah et al., 2022) dengan hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa perhitungan nilai rata-rata adalah 76,55 dan berada pada kategori cukup.

Berdasarkan landasan teori dan kerangka pikiran, maka hipotesis penelitian ini sebagai berikut.

1.      H₀ : Tidak ada pengaruh yang signifikan pada penerapan metode Reading Aloud terhadap minat membaca peserta didik kelas II SDN Susukan 02 Pagi Jakarta Timut.

2.      Hₐ : Terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan metode Reading Aloud terhadap minat membaca peserta didik kelas II SDN Susukan 02 Pagi Jakarta Timur.

 

Metode Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan oleh peneliti, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode (Reading Aloud) berpengaruh atau tidak dalam� meningkatkan minat membaca peserta didik kelas II SDN Susukan 02 Pagi Jakarta Timur. Penelitian ini akan dilakukan di SDN Susukan 02 Pagi Jakarta Timur. Penelitian akan dilakukan pada semester II (Genap) pada tahun ajaran 2022/2023. Berikut gambaran dari kegiatan pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

 

Table 1

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Tahun Ajaran 2022/2021

 

Jenis Kegiatan

Des

2022

Jan

2023

Feb

2023

Mar

2023

Apr2023

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

1

2

3

4

ACC judul dan dosen

pembimbing

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Konsultasi BAB I

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Konsultasi BAB II

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Konsultasi BAB III

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Seminar Proposal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Permohonan Izin Penelitian pada Pihak Sekolah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Uji Instrumen Penelitian

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pelaksanaan Penelitian

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Laporan Penelitian

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Publikasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dalam penelitian ini metode yang digunakan oleh peneliti adalah kuantitatif eksperimen (dalam Emzir, 2017). Dalam penelitian ini menggunakan metode True Experimental Desaign dengan jenis desain Posttest-Only control desaign. Dalam penelitian ini digunakan kelas kontrol sebagai kelas pembanding. Metode ini digunakan untuk mengetahui terdapat atau tidak terdapatnya pengaruh dari metode membaca nyaring (Reading Aloud) terhadap minat membaca peserta didik kelas II SDN Susukan 02 Pagi secara signifikan.

 

Table 2

Posttest-Only Control Design

Sampel

Perlakuan

Posttest

R

X

O₂

R

 

O₄

Keterangan :

R = Sampel

X = Perlakuan pada kelas eksperimen

O₂ = Postest kelas eksperimen

O₄ = Postest kelas kontrol

 

Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas II SDN Susukan 02 Pagi Jakarta Timur sebanyak 2 kelas yang berjumlah 60 peserta didik (Zaenul Fitri & Haryanti, 2020). Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah du akelas yaitu kelas II A sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 30 peserta didik dan kelas II B sebagai kelas kontrol yang berjumlah 30 peserta didik. Teknik yang digunakan dalam probability sampling adalah dengan Teknik Simple Random Sampling (Kurniawan, 2018). Ukuran sampel yang digunakan yaitu berjumlah 60 peserta didik yang terdiri dari dua kelas.

Pengujian Hipotesis

Setelah uji normalitas dan uji homogenitas, maka akan dilanjutkan dengan uji hipotesis. Sugiyono (dalam Hafni Sahir, 2022). Adapun kriteria dari uji hipotesis ini sebagai berikut :

H₀ : variabel bebas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

Hₐ : variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan secara terhadap variabel terikat.

 

Hasil dan Pembahasan

A.  Deskripsi Penelitian Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Susukan 02 Pagi yang beralamat di� Jl. Makmur IV Rt. 009/02, Susukan, Kec. Ciracas, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta. SDN Susukan 02 terletak di lokasi yang strategis karena sekolah ini berada di pemukiman pendudukan yang mayoritas adalah peserta didik si SDN Susukan 02 Pagi. Akses menuju sekolah yang sangat mudah karena dapat ditempuh dengan berjalan kaki, sepeda, dan angkutan umum.

Keadaan lingkungan di SDN Susukan 02 Pagi cukup baik dan tertata rapih, dilihat dari segi penataan Gedung sekolah serta taman-taman kecil yang ada di sekitar are sekolah yang membuat sekolah ini semakin indah untuk dilihat. Tidak hanya itu, ruang kelas yang bersih, ventilasi udara yang cukup, pencahayaan ruang kelas yang baik serta sarana elektronik seperti infocus yang membantu dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.

B.  Analisis Intrumen Penelitian

Beberapa persyaratan analisis data yang perlu di penuhi sebelum melakukan analisis penelitian adalah sebagai berikut :

1.      Uji Validitas Instrumen

Uji validitas dilaksanakan di kelas II SDN Susukan 01 Pagi Jakarta Timur sebanyak 31 peserta didik dan jumlah item sebanyak 30 item. Instrument yang digunakan berbentuk kuesioner. Dalam� perhitungan validitas isntrumen dilakukan dengan menggunakan rumus �korelasi Pearson Product Moment. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah diperoleh, nilai �untuk setiap butir item. Selain itu, nilai �dibandingkan dengan �dengan n = 30 pada taraf signifikasi α = 0,05 untuk menentukan apakah item tersebut valid atau tidak yaitu diperoleh nilai 0,242 pada . Berdasarkan hasil perhitungan data uji coba diperoleh 25 item yang valid� dari 30 item yang di ujikan. Item �dikatakan valid apabila� > , sedangkan item dikatan tidak valid apabila� �< , dari hasil pengolahan data tersebut diperoleh 25 �item yang memiliki > � yaitu no,� 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,� 13, 14, 15,� 17, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 27, 28, 29, 30 sedangkan item yang memiliki � < �yaitu item no,� 12, 16, 18, 24,�� 26.

 

Table 3

Klasifikasi Butir Item Uji Instrumen Minat Membaca

Klasifikasi

Jumlah Item

Nomor Item

Valid

25

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,� 13, 14, 15,� 17, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 27, 28, 29, 30

Tidak Valid

5

12, 16, 18, 24,�� 26

 

Dari table di atas, dapat dilihat bahwa diperoleh 25 item kuesioner yang valid, dan 5 item� kuesioner yang tidak valid. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 25 item kuesioner yang valid untuk mengukur posttest minat membaca untuk kelas eksperimen yang menggunakan metode membaca nyaring (Reading Aloud) dan kelas kontrol yang tanpa menggunakan perlakuan metode membaca nyaring (Reading Aloud).

2.      Uji Realibilitas Instrumen

Setelah uji validitas instrument, kemudian dihitung reliabilitas. Pada penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan taraf > 0,60. Instrument dikatakan reliabel jika Alpha Cronbah > 0,60 pada� taraf� signifikasi 0,05 dengan jumlah n = 30. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat dilihat bahwa nilai Alpha Cronbach sebesar 0,783. Yang dimana 0,783 > 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa instrument reliabel.

C.  Deskripsi Data Penelitian

1.    Deskripsi Data Kelas Eksperimen

Data hasil perhitungan ini adalah data minat membaca peserta didik kelas II B (Kelas Eksperimen) menggunakan metode membaca nyaring (Reading Aloud). Berdasarkan data hasil penelitian yang dilakukan di kelas II B SDN Susukan 02 Pagi diperoleh data penelitian setelah dilakukakan kegiatan (Post-test).

 

Table 3

Data Rentang Minat Membaca Post-Test Kelas Eksperimen

Mean

Median

Modus

Simpangan Baku

Varian

85

87,4

85

3,3

10,7

 

Data yang diperoleh pada tebal 3 kemudian dibuat dalam bentuk daftar distribusi frekuensi sebagai berikut :

 

Table 4

Distribusi Frekuensi Post-test Minat Membaca Peserta Didik Kelas II B Kelas Eksperimen

Kelas Interval

Nilai Tengah

Batas Nyata

Frekuensi

Absolut

Kumulatif

Relatif

81-82

81,5

80,5-82,5

3

3

10%

83-84

83,6

82,5-84,5

2

5

7%

85-86

85,6

85,5-86,5

7

12

23%

87-88

87,6

86,5-88,5

8

20

27%

89-90

89,7

88,5-90,5

4

24

13%

91-93

92,2

90,5-93,5

6

30

20%

 

 

 

30

 

100%

 

Berdasarkan tabel 4 dari distribusi frekuensi minat membaca kelas eksperimen Post-test diatas, dapat dibuat grafik histogram dan polygon sebagai berikut :

 

 

 

 

 

 

 

 

Grafik 1

Histogram dan Polygon Frekuensi Minat Membaca Kelas Eksperimen (Post-Test)

 

Dari tabel dan grafik histogram dan poligon minat membaca pada peserta didik kelas eksperimen, terlihat bahwa Sebagian besar peserta didik memperoleh� skor minat membaca pada kelas interval 87-88, sebanyak 8 peserta didik atau sebesar 27%. Sementara skor terendah terletak pada rentang 83-84, sebanyak 2 peserta didik atau sebesar 7%.

2.    Deskripsi Data Kelas Kontrol

Data hasil perhitungan ini adalah data minat membaca peserta didik kelas II A (Kelas Kontrol) menggunakan metode membaca nyaring (Reading Aloud). Berdasarkan data minat membaca yang dilakukan di kelas II A SDN Susukan 02 Pagi diperoleh data penelitian setelah dilakukan kegiatan (Post-test).

 

Table 5

Data Rentang Minat Membaca Posttest Kelas Kontrol

Mean

Median

Modus

Simpangan Baku

Varian

79

80

80

6

33

 

Data� yang diperoleh pada table 5 kemudian dibuat dalam bentuk daftar distribusi frekuensi sebagai berikut :

 

Table 6

Distribusi Frekuensi Post-test Minat Membaca Peserta Didik Kelas II B Kelas Kontrol

Kelas Interval

Nilai Tengah

Batas Nyata

Frekuensi

Absolut

Kumulatif

Relatif

61-64

62,5

60,5-64,5

1

1

3%

65-68

66,6

64,5-68,5

2

3

7%

69-72

70,7

68,5-72,5

0

3

0%

73-76

74,8

72,5-76,5

5

8

17%

77-80

78,9

76,5-80,5

8

13

27%

81-85

83,0

80,5-85,5

14

30

47%

 

 

 

30

 

100%

 

Berdasarkan table 6 dari distribusi frekuensi minat membaca kelas kontrol, dapar dibuat grafik histogram dan poligon sebagai berikut :

 

Grafik 1

Grafik Histogram Dan Poligon Frekuensi Minat Membaca Kelas Kontrol (Posttest)

 

Dari table dan grafik histogram dan poligon minat membaca peserta didik kelas kontrol diatas dapat dilihat bahwa sebagaian besar peserta didik memperoleh skor pada kelas interval 80,8-85,5, sebanyak 14 peserta didik atau sebesar 47%. Sementara skor terendah berada pada rentang 60,5-64,5 sebanyak 1 peserta didik atau sebesar 3%. �

D.  Pengujian Persyaratan Analisis Data

Sebelum menguji hipotesis terlebih dahulu melakukan uji persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.

1.      Uji Normalitas

Uji� normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov �pada taraf signifikasi α = 0,05.

Hₐ : Data distribusi normal

H₀ : Data distribusi tidak normal

Terima Hₐ jika │Ft-Fs│< nilai tabel Kolmogorov-Smirnov, maka data berdistribusi normal

Terima H₀ jika │Ft-Fs│> nilai tabel Kolmogorov-Smirnov, maka data tidak berdistribusi normal

Hasil perhitungan uji normalitas disajikan pada tabel dibawah ini :

Table 7

Kriterian Uji Normalitas

Kelas

│Ft-Fs│

Nilai Tabel Kolmogorov-Smirnov

Kriterian

Keterangan

Ekaperimen

0,095

0,242

│Ft-Fs│< Nilai Tabel

Normal

kontrol

0,136

 

Berdasarkan� hasil penghitungan uji normalitas pada tabel diatas bahwa minat membaca dengan menggunakan metode membaca nyaring (Reading Aloud) diperoleh nilai│Ft-Fs│untuk kelas eksperimen sebesar 0,095 sedangkan pengujian pada kelas kontrol didapat│Ft-Fs│sebesar 0,136 dengan menggunakan n = 30 taraf signifikasi α = 0,05 diperoleh tabel Kolmogorov-Smirnov 0,242. Karena pada kelas eksperimen │Ft-Fs│< tabel Kolmogorov-Smirnov yaitu� 0,095 < 0,242 dan kelas kontrol │Ft-Fs│< tabel Kolmogorov-Smirnov yaitu 0,136 < 0,242 maka Hₐ diterima, berarti sampel nilai uji normalitas kelas ekperimen dan kontrol yang digunakan berdistribusi normal. �

2.      Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas data nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol dat diuji menggunakan rumus fisher atau disebut juga dengan penghitungan Uji F. Pada pengujian homogenitas dengan taraf signifikasi �α = 0,05 dengan dk pembilang 28, dan dk penyebut = 30, diketahui bahwa nilai� �= 1,85, sedangkan �= 0, 33. Hal ini menunjukan bahwa �< �atau (0,33 < 1,85) maka Hₐ = diterima, yang berarti data nilai kelas ekperimen dan kelas kontrol bersifat homogen.

3.      Uji Linearitas�

Gambar 3

Hasil Uji Linearitas

 

Berdasarkan� hasil perhitungan berbantuan dengan IBM SPSS 25, diperoleh nilai sig sebesar 0,328, maka hasil nilai perhitungan lebih besar dari nilai� sig (0,328 > 0,05) berarti model regresi linear.

E.  Pengujian Hipotesis

Dari hasil pengujian analisis yang meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linearitas diketahui bahwa data kedua kelas berada pada distribusi normal dan homogen serta linear, sehingga dapat dilanjutkan dengan uji hipoteis penelitian menggunakan regresi sederhana.

Hipotesis yang digunakan adalah :

H₀ : ρ = 0

Hₐ : ρ ≠ 0

Dari data penelitian di dapat rata-rata minat membaca kelas eksperimen adalah 85, sedangkan nilai rata-rata minat membaca kelas kontrol adalah 79. Dengan mengetahui perbedaan rata-rata nilai kedua maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut dengan analisis statistik menggunakan uji regresi sederhana.

Hasil pengujian persyaratan analisis yang meliputi Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan uji Linearitas diketahui data kedua kelompok tersebut berada pada distrubusi normal dan bersifat homogen, dan bersifat linear sehingga peneliti dapat menguji hipoteisi dengan Regresi Sederhana.

F.   Regresi Sederhana

 

Gambar 4

Hasil Perhitungan Regresi Sederhana

 

Berdasarkan hasil perhitungan regresi sederhana berbantuan IBM SPSS 25. Maka didapatkan hasil perhitungan persamaan menunjukan nilai 61,518 dan beta 0,330. Dengan demikian persamaan regresi Y = a + bX atau 61.518 + 0,330X. Ini berarti variable X mempunyai pengaruh dengan variable Y dengan arah perubahan positif. Artinya bahwa apabila metode membaca nyaring (Reading Aloud) mengalami kenaikan 1 point, maka minat membaca peserta didik akan mengalami kenaikan 0,330 point. Dengan kata lain, apabila variabel membaca nyaring (Reading Aloud) semakin tinggi, maka nilai variabel minat membaca akan semakin tinggi.

Berdasarkan ketentuan yang telah dikemukakan sebelumnya, dimana diperoleh �sebesar 3,714 dan diperoleh angka �2,048, sehingga �> �dan nilai sig (0,001) < 0,05. Artinya H₀ ditolak dan Hₐ diterima, maka terdapat pengaruh signifikan metode membaca nyaring (Reading Aloud) terhadap minat membaca peserta didik.� Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh metode membaca nyaring (Reading Aloud) terhadap minat membaca peserta didik dapat diterima.

1.     

Gambar 5

Perhitungan Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi berbantuan dengan� IBM SPSS 25. Diketeahui bahwa nilai koefisien korelasi adalah sebesar� 0,574 artinya korelasi antara metode membaca nyaring� (Reading Aloud) dengan minat membaca peserta didik cukup kuat. Nilai koefisien determinasi (R�) diperoleh sebesar 0,33. Artinya ada pengaruh antara variabel metode membaca nyaring (Reading Aloud) terhadap minat membaca peserta didik sebesar 33%.

G. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis hasil perhitungan yang didapat dari data yang berjudul �Pengaruh Metode Membaca Nyaring (Reading Aloud) Terhadap Minat Membaca Peserta didik Kelas II SDN Susukan 02 Pagi�. Dalam penelitian ini menggunakan dua akelas yaitu kelas II B sebagai kelas eksperimen yang menggunakan metode membaca nyaring (Reading Aloud), dan kelas II A sebagai kelas kontrol� yang tidak menggunakan metode membaca nyaring (Reading Aloud).

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji validitas dan uji reliabilitas instrument kuesioner. Uji validitas mengguanakn 30 item, dari 30 item diperoleh sebanyak 25 item yang dikatakan valid dan 5 item yang tidak valid. Item yang digunakan dalam penelitian sebanyak 25 item valid, kemudian hasil yang didapat selanjutnya di uji reliabilitas dengan rumus Cronbach alpha. Didapatkan hasil Cronbach alpha �0,783 pada taraf > 0,60. Karena Cronbach alpha 0,783 > 0,60 �dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan koesioner minat membaca peserta didik dinyatakan reliabel dan layak digunakan untuk penelitian.

Kemudian penelitian ini dilakukan di SDN Susukan 02 Pagi� dengan menggunakan dua kelas, yaitu kelas II B sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan metode membaca nyaring (Reading Aloud) dan kelas II A sebagai kelas kontrol� yang tidak diberi perlakuan.

Dari data penelitian diperoleh rata-rata nilai minat membaca peserata didik yang menggunakan metode membaca nyaring (Reading Aloud) sebesar� 85, sedangkan yang tidak menggunakan metode membaca nyaring (Reading Aloud) sebesar� 79. Penelitian yang di telah dilakukan memberikan hasil bahwa penggunaan metode membaca nyaring (Reading Aloud) berpengaruh terhadap minat membaca peserta didik.

Hasil perhitungan� hipotesis menyatakan bahwa H₀ ditolak yang berarti terdapat pengaruh penerapan metode membaca nyaring (Reading Aloud) terhadap minat membaca peserta didik. Hal ini dibuktikan bahwa penerapan metode membaca nyaring (Reading Aloud) memperoleh hasil yang lebih baik dari pada yang tidak diterapkan� metode membaca nyaring (Reading Aloud).

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa metode membaca nyaring (Reading Aloud)� pada kelas eksperimen membuat peserta didik aktif dalam melakukan kegiatan membaca. Berbeda dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan metode membaca nyaring (Readinga Aloud)� peserta didik melakukan kegiatan membaca apabila diminta oleh guru saja.

Berhasil atau tidaknya penerapan metode membaca nyaring (Reading Aloud) dikelas tidak hanya dari perbedaan penerapannya saja, melainkan terdapat faktor lainnya adalah kemampuan guru dalam memotovasi peserta didik untuk lebih antusis melakukan kegiatan membaca,� kemampuan guru dalam menyiapkan segala kebutuhan untuk kegiatan membaca, dan pengaruh budaya yang guru lakukan.

Hasil� pengujian� sekaligus membuktikan bahwa terjadi pengaruh metode membaca nyaring (Reading Aloud) terjadi karena adanya perlakuan berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.� Kelas eksperimen diberi penerapan metode membaca nyaring (Reading Aloud), sedangkan kelas kontrol tidak diterapkan metode membaca nyaring (Reading Aloud). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan metode membaca nyaring (Reading Aloud) berpengaruh positif terhadap minat membaca peserta didik.

 

Kesimpulan

Berdasarkan �hasil penelitian� yang dilakukan oleh peneliti dikela II B SDN Susukan 02 Pagi dapat disimpulkan : (1) Minat membaca (kelas eksperimen) mendapatkan nilai rata-rata (Mean) =� 85, nilai median (Me) = 87,4,� nilai modus (Mo) = 85, dan nilai simpangan baku (Sd) = 3,3, sedangkan minat membaca (kelas kontrol mendapatkan nilai rata-rata (Mean) = 79, nilai median (Me) = 79, nilai modus (Mo) = 80, dan nilai simpangan baku (Sd) = 6. (2) Hasil perhitungan homogenitas menunjukan �= 1,85 sedangkan �=� 0,33, hal ini menunjukan �<� atau 0,33 < 1,85, maka Hₐ diterima yang berarti bahwa data minat membaca kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat homogen. (3) Hasil perhitungan uji regresi sederhana� dapat disimpulkan bahwa metode membaca nyaring (Reading Aloud)� berpengaruh terhadap minat membaca peserta didik SDN Susukan 02 Pagi dengan total pengaruh sebesar 33%. Pengaruh positif ini bermakna semakin menurunnya metode membaca nyaring (Reading Aloud) maka akan berpengaruh terhadap minat membaca peserta didik.

Adapun implikasi dari hasil penelitian yang telah dipaparkan maka terbukti terdapat pengaruh metode membaca nyaring (Reading Aloud) terhadap minat membaca peserta didik SDN Susukan 02 Pagi. Hal ini membuktikan bahwa minat membaca peserta didik kelas II dengan� penerapan metode membaca nyaring (Reading Aloud) terdapat pengaruh.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

�

BIBLIOGRAFI

 

Adam, A., & Otaya, R. (2022). Penerapan Metode Reading Aloud dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Meteri Kitab-Kitab Allah Mata Pelajatan Agama Islam dan Budi Pekerti. Al-Muhtarif: Jurna Pendidikan Agama Islam, 1(1), 96�107.

 

Agustin, J. T., Magdalena, I., & Rosnaningsih, A. (2022). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Minat Membaca pada peserta didik kelas III SDN Perumnas 1 Kota Tengerang. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4, 2556�2560.

 

Apriliani, S. P., & Radia, E. H. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Buku Cerita Bergambar untuk Meningkatkan Minat Membaca Peserta didik Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 4(4), 994�1003. http://trilogi.ac.id/journal/ks/index.php/JIPGSD/article/view/1229/577

 

Ati, A. P., & Widiyarto, S. (2020). Peran Literasi Bahasa Dalam Meningkatkan Minat Baca Dan Menulis Pada Peserta didik Smp Kota Bekasi. Basastra, 9(1), 105. https://doi.org/10.24114/bss.v9i1.17778

 

Bangun, R. Y. B. (2021). Hubungan Minat Baca Peserta didik Terhadap Hasil Belajar Peserta didik Sekolah Dasar Negeri 040492 Batukarang T.P 2020/2021. Digital Repository Universitas Qualitas Berastagi. http://portaluqb.ac.id:808/135/

 

Dalman. (2014). Keterampilan Membaca. PT Rajagrafindo Persada.

 

Elendiana, M. (2020). Upaya Meningkatkan Minat Baca Peserta didik Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 2(1), 54�60. https://doi.org/10.31004/jpdk.v1i2.572

 

Emzir. (2017). Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. PT Rajagrafindo Persada.

 

Hafni Sahir, S. (2022). Metodologi Penelitian. KBM Indonesia.

 

Hidayat, A., Sa�diyah, M., & Lisnawati, S. (2020). Metode Pembelajaran Aktif Dan Kreatif Pada Madrasah Diniyah Takmiliyah Di Kota Bogor. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 9(01), 73�74.

 

Kamila, A., & Ritonga, R. (2021). Strategi Reading Aloud Dalam Menumbuhkan Minat Membaca Peserta didik Kelas IV SDN Pancoran 07 Pagi. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 5(2). http://trilogi.ac.id/journal/ks/index.php/JIPGSD/article/view/1229/577

 

Kuraesin, C., Rohimat, M., Jaenurdin, H., April, U. S., Artikel, I., & Membaca, K. (2022). Upaya meningkatkan minat dan kemampuan membaca permulaan anak melalui kegiatan literasi pojok baca. 1(1), 1�8. https://ejournal.unsap.ac.id/index.php/jege/article/view/431/177

 

Kurniawan, A. (2018). Metodologi Penelitian Pendidikan (N. Nur M (ed.)). PT Remaja Rosdakarya.

 

Lestari, P. P. (2022). Hubungan Antara Minat Baca Dengan Motivasi Belajar Al-Qur�an Anak Pedagang Kaki Lima Di SMP Negeri 5 Kendari. Repository Perpustakaan IAIN Kendari.

 

Masitrah, Husin, M., & Fitriani, S. (2022). Kemampuan Membaca Nyaring Peserta didik Kelas II SD Negeri 11 Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahapeserta didik: Elementary Education Research, 7(4), 176�180.

 

Meliyawari. (2018). Pemahaman Dasar Membaca. Deepublish.

 

Mukharam, I., Ruswan, A., & Sri, N. (2021). Analisis Keterampilan Membaca Permulaan dengan metode Reading Aloud pada peserta didik kelas II Sekolah Dasar. Berajah Journal, 2(1), 58�62. https://doi.org/10.47353/bj.v2i1.50

 

Nasution, A. E., & Hidayah, M. W. (2019). E-KOMPEN (Elektronik-Komik Pendek) sebagai solusi cerdas dalam meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia di era digital. IQRA`: Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi (e-Journal), 13(1), 105. https://doi.org/10.30829/iqra.v13i1.4365

 

Nora, K. (2020). Minat Membaca Peserta didik Kelas Viii C Smp Katolik Santo Paulus Palu. Jurnal Bahasa Dan Sastra, 5(4), 90�97. http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1321422&val=732&title=Minat Membaca Peserta Didik Kelas Viii C Smp Katolik Santo Paulus Palu

 

Nuryatin, S. (2020). Adaptasi Metode Pembelajaran Melalui E-Learning Untuk Menghadapi Era New Normal. OSF.IO. https://doi.org/10.1016/j.jnc.2020.125798%0A

 

OEDC. (2019). PISA 2018 Insight and Interpretations. OEDC, 6. https://www.oecd.org/pisa/PISA 2018 Insights and Interpretations FINAL PDF.pdf

Rohim, D. C., & Rahmawati, S. (2020). Peran Literasi Dalam Meningkatkan Minat Baca Peserta didik Di Sekolah Dasar. Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan Dan Hasil Penelitian, 6(3), 230�237. https://doi.org/10.26740/jrpd.v6n3.p230-237

 

Ruslan & Wibayanti. (2019). Pentingnya Meningkatkan Minat Baca Peserta didik. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Pgri Palembang, 767�775. www.perpusnas.go.id

 

Sukirno. (2017). Terampil Membaca Nyaring. Pustaka pelajar.

 

Tiara Anti Sari, N., Nurmahanani, I., Adjie, N., & Rajasa, G. (2022). Persepsi Peserta didik Sekolah Dasar Kelas Rendah Terhadap Aktivitas Membaca Nyaring (Reading Aloud) : Sebuah Studi Kasus. Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 17(2), 81�90. https://ejournal.upi.edu/index.php/MetodikDidaktik/article/view/30845

 

Ulfa, M., & Saifuddin. (2018). Terampil Memilih dan Menggunakan Metode Pembelajaran. S.U.H.U.F, 30, 35�56. https://journals.ums.ac.id/index.php/suhuf/article/view/6721

 

Umanahu, M., Eksan, W., & Jinudin, J. (2022). Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing pada Peserta didik Kelas III SD Negeri 115 Kabupaten Halmahera Selatan. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Https://Jurnal.Unibrah.Ac.Id/Index.Php/JIWP, 8(3), 178�183. https://doi.org/10.5281/zenodo.6372753

 

Widya Prabaningrum, D. (2013). Kecerdasan Multipel di Dalam Kelas (3rd ed.). PT Indeks Permata Puri Media.

 

Winda Lestari, P., Nur Izzah, H., & Kartika Yudyanintyas, M. (2020). Peningkatan Minat Baca dengan Program Generasi Masyarakat Gemar Membaca di RPTRA Cililitan Jakarta Timur. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 106�111. https://doi.org/10.31849/dinamisia.v5i1.4300

 

Zaenul Fitri, A., & Haryanti, N. (2020). Metodologi Penelitian Pendidikan. Madani Kelompok Intrans Publshing.

 

Copyright holder:

Tita Karina Wibowo, Ummul Qura (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: