Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia �p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 10, Oktober 2022
PENGARUH METODE MEMBACA
NYARING (READING ALOUD) TERHADAP MINAT MEMBACA PESERTA DIDIK
KELAS II SDN SUSUKAN 02 PAGI
Hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini merupakan terdapat pengaruh metode membaca
nyaring (Reading Aloud) terhadap minat membaca peserta didik. Penelitian
ini bertujuan untuk menemukan pengaruh penerapan metode membaca nyaring (Reading
Aloud) pada peserta didik kelas II SDN Susukan 02 Pagi. Populasi penelitian
ini berjumlah 60 peserta didik dari 2 kelas yang keseluruhannya diteliti.
Merode yang digunakan ialah True experimental dengan membadakan kelompok
yang diteliti yaitu kelompok ekperimen yang menggunakan metode membaca nyaring
(Reading Aloud) dan kelas kontrol yang tidak diterapkan menggunakan
metode membacar nyaring (Reading Aloud). Instrumen penelitian berupak
kuesioner sebanyak 30 item. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
terdapa Pengaruh Metode Membaca Nyaring (Reading Aloud) Terhadap Minat
Membaca peserta didik. Di dalam perhitungan statistik, Pengaruh Metode
Membaca Nyaring (Reading Aloud) Terhadap Minat Membaca Peserta Didik Kelas II
SDN Susukan 02 Pagi.
Kata kunci : Metode membaca nyaring (Reading Aloud), Minat
Membaca. �
Abstract
The hypothesis
proposed in this study is the influence of the Reading Aloud method on
students' reading interest. This study aims to determine the impact of
implementing the Reading Aloud method on students in the second grade of SDN
Susukan 02 Pagi. The population of this study consisted of 60 students from two
classes, all of whom were included in the research. The research design used
was True Experimental, with the experimental group using the Reading Aloud method
and the control group not using the Reading Aloud method. The research
instrument was a questionnaire consisting of 30 items. The results of this
study concluded that there is an influence of the Reading Aloud method on
students' reading interest. In statistical calculations, the influence of the
Reading Aloud method on the reading interest of second-grade students at SDN
Susukan 02 Pagi was observed.
Keywords: Reading Aloud
method, Reading interest.
Pendidikan
merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang. Sebab, dengan memiliki
ilmu Pendidikan, setiap orang atau individu mampu berhasil meraih suatu
kesuksesan dalam hidupnya. Dalam menuntut ilmu, Pendidikan tidak memandang
usia, setiap orang berhak atas Pendidikan. Baik itu anak-anak maupun orang
dewasa, Pendidikan sejatinya dapat dilakukan sepanjang hayat (long life
education) dimulai dari usia dini atau anak-anak sampai orangtua.
Membaca merupakan
jendela dunia. Kalimat ini dengan jelas menggambarkan manfaat membaca, yaitu
membuka dan memperluas wawasan dan pengetahuan seseorang. Membaca memungkinkan
seseorang untuk meningkatkan kecerdasan, memperoleh informasi dan memperdalam
pengetahuan seseorang. Semakin sering membaca buku, semakin luas pengetahuan
kita. Sebaliknya, semakin sedikit kita membaca, maka pengetahuan akan semakin
terbatas (Nasution & Hidayah,
2019).
Pengetahuan yang
luas tidak terlepas dari peran membaca. Sebab, ilmu pengetahuan dan informasi
tidak dapat dilakukan hanya dengan mendengar dan menerima pengajaran yang
diberikan oleh guru saja. Membaca sangat penting, karena semua pengetahuan akan
dikuasai melalui satu cara yaitu membaca. Begitupun dengan informasi, apa yang
kita ketahui akan bersumber dari bahan bacaan kita. Salah satu kunci keberhasilan
dalam proses pembelajaran adalah membaca. Jika kegiatan membaca diabaikan, maka
proses pembelajaran tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan. Jika salah satu
kunci keberhasilannya belajar adalah membaca, maka tidak ada pilihan lain
selain menumbuhkan minat membaca pada peserta didik.
Penanaman minat
membaca sangat penting sekali dalam kegiatan membaca. Jika peserta didik
berminat membaca, mereka akan lebih sering membaca. Menurut Ratu Bangsawan (dalam Kamila & Ritonga,
2021) menjelaskan
bahwa minat membaca merupakan perpaduan antara keinginan dan kemauan seseorang,
yang dapat berkembang apabila adanya motivasi.
Menurut Siregar (dalam Nasution &
Hidayah, 2019) Minat membaca
merupakan keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi (gairah) untuk
membaca. Definisi tersebut sejalan dengan pendapat Darmono yang menjelaskan
bahwa minat membaca adalah kecenderungan jiwa yang mendorong seseorang untuk berbuat
sesuatu terhadap membaca.
Minat membaca
adalah suatu keinginan yang meningkat tingkatannya Ketika dilakukan dan
seseorang berusaha untuk mencoba membaca. Seseorang memiliki keinginan yang
kuat untuk membaca, yang diwujudkan dalam kesediaannya untuk mendapatkan bahan
bacaan, kemudian mulai membaca secara sadar atau tanpa dorongan dari luar.
Minat membaca merupakan keinginan kuat yang disertai dengan usaha untuk membaca
(Apriliani & Radia, 2020). Minat baca biasanya datang
dari setiap orang, sehingga membangkitkan minat baca memerlukan kesadaran dari
setiap orang.
Membaca buku
memiliki banyak manfaat bagi manusia. Salah satunya ialah dapat meningkatkan
prestasi akademik anak. Anak yang gemar dibacakan buku sudah tidak akan
terkejut lagi Ketika anak memasuki dunia persekolahan. Karena, bagi anak
membaca buku merupakan suatu hal yang menyenangkan. Jika anak sudah merasa
senang dan nyaman dalam membaca buku. Maka orang tua tidak perlu khawatir
kepada anak dan tidak perlu memaksa anak untuk mau atau bisa membaca. Karena,
dengan mereka sudah senang, nyaman, dan tertarik dengan buku.� Meraka akan dengan mudah untuk membaca.
Namun, pada
penelitian PISA (Programme for International Student Assesment)
menunjukkan rendahnya literasi negara Indonesia dibanding negara-negara di
dunia lainnya. Indonesia mesih menduduki peringkat terbawah dengan berada pada
peringkat 72 dari 77 negara, atau dengan kata lain Indonesia berada pada
peringkat enam terbawah dengan score 371. (OEDC, 2019)
Hasil penilaian
yang dilakukan oleh PISA sejalan dengan survei yang dilakukan oleh UNESCO. Pada
tahun 2012 UNESCO melakukan survey mengenai minat membaca masyarakat Indonesia,
dan hasil yang diperoleh sangat memperihatinkan, yaitu 0,001 persen. Artinya
dalam 1000 masyarakat Indonesia, hanya ada satu masyarakat yang memiliki minat
membaca.
Setiap anak juga memiliki
kecerdasan dasar yang beragam. Menurut Howard Gardner (dalam Widya Prabaningrum,
2013) setidaknya
terdapat delapan jenis kecerdasan dasar, yaitu : 1) Linguistik; 2)
Logis-matematis; 3) Spasial; 4) Kinestetik-tubuh; 5) Musikal; 6) Interpersonal;
7) Intrapersonal; 8) Naturalis. Setiap orang memiliki kemampuan dan kapasitas
dalam delapan jenis kecerdasan. Kedelapan kecerdasan tersebut berfungsi
Bersama-sama dengan cara yang unik bagi setiap orang. Garner menjelaskan bahwa
hampir semua orang memiliki kapasitas untuk mengembangkan semua jenis kedelapan
kecerdasan ke tingkat kinerja yang cukup tinggi jika diberi dorongan,
pengayaan, dan pengajaran yang sesuai.
Rendahnya minat
membaca peserta didik dipengaruhi oleh kurang tertariknya peserta didik
terhadap buku. Hal ini membuat peserta didik mudah bosan dan mulai kehilangan
minat bacanya. Pada penelitian sebelumnya (Ruslan & Wibayanti,
2019) mengungkapkan
rendahnya minat baca peserta didik disebabkan oleh karakter peserta didik itu
sendiri, yang dimana peserta didik menganggap bahwa buku atau kegiatan membaca
kurang penting dan kurang bermanfaat. Peserta didik banyak mengisi waktu
sengang mereka dengan bermain. Kurangnya motivasi� dan dukungan dari lingkuangan sekitar juga
menjadi salah satu penyebab rendahnya minat baca peserta didik.
Rendahnya minat
baca sangat mempengaruhi kualitas bangsa Indonesia. Minat baca yang rendah
menyebabkan ketertinggalan ilmu pengetahuan dan informasi di dunia yang pada
akhirnya berdampak pada ketertingalan bangsa Indonesia. Budaya membaca di
negara-negara maju sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, kita
perlu mencontoh penerapan negara maju, membudayakan dan menerapkan minat baca
di masyarakat sejak dini Sularso (dalam Winda Lestari et al.,
2020).
Masalah serupa
juga ditemukan pada peserta didik kelas II di SDN Susukan 02 Pagi, berdasarkan
hasil pengamatan dan wawancara dengan wali kelas peneliti mendapatkan beberapa
masalah terkait minat membaca peserta didik khususnya kelas II. Minat membaca
peserta didik sangat beragam. Ada yang senang dalam membaca, ada yang belum
terlihat karena tidak adanya pembiasaan kegiatan membaca dari orangtua, dan ada
juga yang rendah. Namun, minat peserta didik yang rendah dan belum terlihat
dalam membaca masih dominan dibandingkan dengan minat peserta didik yang gemar
membaca. Oleh karena itu peneliti mempunyai metode yang akan digunakan pada
kelas II yaitu metode reading aloud atau membaca nyaring.
Seperti yang
dijelaskan oleh Subana dan Sunarti (dalam Umanahu et al., 2022), membaca nyaring adalah
membaca bahan bacaan dengan suara keras secara Bersama-sama, membaca setiap
baris kalimat secara bergantian sambil melafalkan huruf dan tanda baca, serta
mengulangi proses tersebut, sehingga kemampuan membaca peserta didik menjadi
lebih kuat.
Menurut
Widhianingsih & Dharmayanti� (dalam Kamila & Ritonga,
2021) metode reading
aloud adalah metode yang menitikberatkan pada membaca nyaring . Membaca nyaring
juga merupakan suatu metode yang dapat membantu menanamkan nilai-nilai karakter
pada peserta didik. Nilai karakter yang dibangun adalah karakter peserta didik
yang gemar membaca..
Sedangkan menurut
Samsiyah (dalam Kamila & Ritonga,
2021) metode reading
aloud juga merupakan kegiatan membaca yang dilakukan oleh guru untuk peserta
didik. Guru dapat menggunakan bacaan apapun yang ingin dibacakan dengan suara
keras dan membacanya dengan suara yang jelas, lantang dan dengan informasi yang
benar. Sehinga peserta didik mampu menikmatinya.
Berdasarkan
permasalaan yang telah dijelaskan, peneliti membuat rencana untuk menerapkan
metode reading aloud atau membaca nyaring selama 10-15 menit setiap hari.
Kegiatan membaca nyaring dilakukan oleh guru sebagai panutan dan memotivasi
bagi peserta didik. Diharapkan melalui penerapan membaca nyaring dapat
menumbuhkan minat membaca peserta didik dan semangat serta kecintaan terhadap
buku.
Berdasarkan latar
belakang di atas, masalah ini menjadi kajian menarik untuk dilakukan penelitian
dengan judul �Pengaruh Metode Membaca Nyaring (Reading Aloud) Terhadap
Minat Membaca Peserta didik Kelas II SDN Susukan 02 Pagi�.
Sesuai dengan
rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah metode membaca nyaring (reading aloud) berpengaruh
dalam minat membaca peserta didik kelas II SDN Susukan 02 Pagi.
Adapun manfaat
yang diharapkan dalam penelitian ini baik secara praktis maupun secara teoritis
adalah sebagai berikut.
Hasil penelitian
ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan minat membaca di
SDN Susukan 02 Pagi.
Terdapat beberapa
penelitian yang relevan dengan penelitian ini yang dilakukan oleh� Asna Adam dan Rahmawaty Otaya (Adam & Otaya, 2022) dengan hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan metode membaca nyaring meningkatkan hasil belajar
peserta didik di SDN 103 dengan rata-rata 72,75 pada siklus I (peningkatan
22,75) dan 84,82 pada siklus II (peningkatan 12,07).
Sedangkan penelitian
yang dilakukan oleh� Irfan Mukharam, Acep
Ruswan, dan Neneng Sri (Mukharam et al., 2021) dengan hasil penelitian ini
menunjukan bahwa keterampilan peserta didik kelas II terpenuhi kriteria indikator.
Menurut penelitian� yang dilakukan oleh Masitrah, M. Husin, dan
Suci Fitriani (Masitrah et al., 2022) dengan hasil penelitian
yang diperoleh menunjukan bahwa perhitungan nilai rata-rata adalah 76,55 dan
berada pada kategori cukup.
Berdasarkan
landasan teori dan kerangka pikiran, maka hipotesis penelitian ini sebagai
berikut.
1.
H₀ : Tidak ada pengaruh yang signifikan pada penerapan
metode Reading Aloud terhadap minat membaca peserta didik kelas II SDN
Susukan 02 Pagi Jakarta Timut.
2. Hₐ :
Terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan metode Reading Aloud
terhadap minat membaca peserta didik kelas II SDN Susukan 02 Pagi Jakarta Timur.
Berdasarkan
rumusan masalah yang telah dirumuskan oleh peneliti, maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah metode (Reading Aloud) berpengaruh
atau tidak dalam� meningkatkan minat
membaca peserta didik kelas II SDN Susukan 02 Pagi Jakarta Timur. Penelitian
ini akan dilakukan di SDN Susukan 02 Pagi Jakarta Timur. Penelitian akan
dilakukan pada semester II (Genap) pada tahun ajaran 2022/2023. Berikut
gambaran dari kegiatan pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan adalah
sebagai berikut:
Table 1
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Tahun Ajaran
2022/2021
Jenis Kegiatan |
Des 2022 |
Jan 2023 |
Feb 2023 |
Mar 2023 |
Apr2023 |
|||||||||||||||
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
1 |
2 |
3 |
4 |
|
ACC judul
dan dosen pembimbing |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Konsultasi BAB I |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Konsultasi BAB II |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Konsultasi BAB III |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Seminar Proposal |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Permohonan
Izin Penelitian pada Pihak Sekolah |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Uji Instrumen Penelitian |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pelaksanaan
Penelitian |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Laporan
Penelitian |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Publikasi |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Dalam penelitian
ini metode yang digunakan oleh peneliti adalah kuantitatif eksperimen (dalam Emzir, 2017). Dalam penelitian ini menggunakan metode True
Experimental Desaign dengan jenis desain Posttest-Only control desaign.
Dalam penelitian ini digunakan kelas kontrol sebagai kelas pembanding. Metode
ini digunakan untuk mengetahui terdapat atau tidak terdapatnya pengaruh dari
metode membaca nyaring (Reading Aloud) terhadap minat membaca peserta
didik kelas II SDN Susukan 02 Pagi secara signifikan.
Table 2
Posttest-Only Control Design
Sampel |
Perlakuan |
Posttest |
R |
X |
O₂ |
R |
|
O₄ |
Keterangan :
R = Sampel
X = Perlakuan
pada kelas eksperimen
O₂ =
Postest kelas eksperimen
O₄ =
Postest kelas kontrol
Populasi
penelitian ini adalah seluruh kelas II SDN Susukan 02 Pagi Jakarta Timur
sebanyak 2 kelas yang berjumlah 60 peserta didik (Zaenul Fitri & Haryanti, 2020). Adapun sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah du akelas yaitu kelas II A sebagai kelas
eksperimen yang berjumlah 30 peserta didik dan kelas II B sebagai kelas kontrol
yang berjumlah 30 peserta didik. Teknik yang digunakan dalam probability
sampling adalah dengan Teknik Simple Random Sampling (Kurniawan, 2018). Ukuran sampel yang
digunakan yaitu berjumlah 60 peserta didik yang terdiri dari dua kelas.
Setelah uji
normalitas dan uji homogenitas, maka akan dilanjutkan dengan uji hipotesis.
Sugiyono (dalam Hafni Sahir, 2022). Adapun kriteria dari uji
hipotesis ini sebagai berikut :
H₀ : variabel bebas
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Hₐ : variabel bebas
memiliki pengaruh yang signifikan secara terhadap variabel terikat.
Penelitian
ini dilaksanakan di SDN Susukan 02 Pagi yang beralamat di� Jl. Makmur IV Rt. 009/02, Susukan, Kec.
Ciracas, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta. SDN Susukan 02 terletak di lokasi
yang strategis karena sekolah ini berada di pemukiman pendudukan yang mayoritas
adalah peserta didik si SDN Susukan 02 Pagi. Akses menuju sekolah yang sangat
mudah karena dapat ditempuh dengan berjalan kaki, sepeda, dan angkutan umum.
Keadaan
lingkungan di SDN Susukan 02 Pagi cukup baik dan tertata rapih, dilihat dari
segi penataan Gedung sekolah serta taman-taman kecil yang ada di sekitar are
sekolah yang membuat sekolah ini semakin indah untuk dilihat. Tidak hanya itu,
ruang kelas yang bersih, ventilasi udara yang cukup, pencahayaan ruang kelas
yang baik serta sarana elektronik seperti infocus yang membantu dalam
kegiatan pembelajaran di sekolah.
Beberapa
persyaratan analisis data yang perlu di penuhi sebelum melakukan analisis
penelitian adalah sebagai berikut :
Uji
validitas dilaksanakan di kelas II SDN Susukan 01 Pagi Jakarta Timur sebanyak
31 peserta didik dan jumlah item sebanyak 30 item. Instrument yang digunakan
berbentuk kuesioner. Dalam� perhitungan
validitas isntrumen dilakukan dengan menggunakan rumus �korelasi Pearson Product Moment. Berdasarkan
hasil perhitungan yang telah diperoleh, nilai
Klasifikasi Butir
Item Uji Instrumen Minat Membaca
Klasifikasi |
Jumlah Item |
Nomor Item |
Valid |
25 |
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 11,� 13, 14, 15,� 17, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 27, 28, 29, 30 |
Tidak Valid |
5 |
12, 16, 18,
24,�� 26 |
Dari
table di atas, dapat dilihat bahwa diperoleh 25 item kuesioner yang valid, dan 5
item� kuesioner yang tidak valid. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan 25 item kuesioner yang valid untuk
mengukur posttest minat membaca untuk kelas eksperimen yang menggunakan
metode membaca nyaring (Reading Aloud) dan kelas kontrol yang tanpa
menggunakan perlakuan metode membaca nyaring (Reading Aloud).
Setelah
uji validitas instrument, kemudian dihitung reliabilitas. Pada penelitian ini
menggunakan rumus Alpha Cronbach dengan taraf > 0,60. Instrument
dikatakan reliabel jika Alpha Cronbah > 0,60 pada� taraf�
signifikasi 0,05 dengan jumlah n = 30. Berdasarkan hasil perhitungan
tersebut maka dapat dilihat bahwa nilai Alpha Cronbach sebesar 0,783.
Yang dimana 0,783 > 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa instrument reliabel.
Data
hasil perhitungan ini adalah data minat membaca peserta didik kelas II B (Kelas
Eksperimen) menggunakan metode membaca nyaring (Reading Aloud).
Berdasarkan data hasil penelitian yang dilakukan di kelas II B SDN Susukan 02
Pagi diperoleh data penelitian setelah dilakukakan kegiatan (Post-test).
Data Rentang
Minat Membaca Post-Test Kelas Eksperimen
Mean |
Median |
Modus |
Simpangan Baku |
Varian |
85 |
87,4 |
85 |
3,3 |
10,7 |
Data yang
diperoleh pada tebal 3 kemudian dibuat dalam bentuk daftar distribusi frekuensi
sebagai berikut :
Table 4
Distribusi
Frekuensi Post-test Minat Membaca Peserta Didik Kelas II B Kelas
Eksperimen
Kelas Interval |
Nilai Tengah |
Batas Nyata |
Frekuensi |
||
Absolut |
Kumulatif |
Relatif |
|||
81-82 |
81,5 |
80,5-82,5 |
3 |
3 |
10% |
83-84 |
83,6 |
82,5-84,5 |
2 |
5 |
7% |
85-86 |
85,6 |
85,5-86,5 |
7 |
12 |
23% |
87-88 |
87,6 |
86,5-88,5 |
8 |
20 |
27% |
89-90 |
89,7 |
88,5-90,5 |
4 |
24 |
13% |
91-93 |
92,2 |
90,5-93,5 |
6 |
30 |
20% |
|
|
|
30 |
|
100% |
Berdasarkan
tabel 4 dari distribusi frekuensi minat membaca kelas eksperimen Post-test
diatas, dapat dibuat grafik histogram dan polygon sebagai berikut :
Grafik 1
Dari
tabel dan grafik histogram dan poligon minat membaca pada peserta didik kelas
eksperimen, terlihat bahwa Sebagian besar peserta didik memperoleh� skor minat membaca pada kelas interval 87-88,
sebanyak 8 peserta didik atau sebesar 27%. Sementara skor terendah terletak
pada rentang 83-84, sebanyak 2 peserta didik atau sebesar 7%.
Data
hasil perhitungan ini adalah data minat membaca peserta didik kelas II A (Kelas
Kontrol) menggunakan metode membaca nyaring (Reading Aloud). Berdasarkan
data minat membaca yang dilakukan di kelas II A SDN Susukan 02 Pagi diperoleh
data penelitian setelah dilakukan kegiatan (Post-test).
Data Rentang
Minat Membaca Posttest Kelas Kontrol
Mean |
Median |
Modus |
Simpangan Baku |
Varian |
79 |
80 |
80 |
6 |
33 |
Data� yang diperoleh pada table 5 kemudian dibuat
dalam bentuk daftar distribusi frekuensi sebagai berikut :
Table 6
Distribusi
Frekuensi Post-test Minat Membaca Peserta Didik Kelas II B Kelas Kontrol
Kelas Interval |
Nilai Tengah |
Batas Nyata |
Frekuensi |
||
Absolut |
Kumulatif |
Relatif |
|||
61-64 |
62,5 |
60,5-64,5 |
1 |
1 |
3% |
65-68 |
66,6 |
64,5-68,5 |
2 |
3 |
7% |
69-72 |
70,7 |
68,5-72,5 |
0 |
3 |
0% |
73-76 |
74,8 |
72,5-76,5 |
5 |
8 |
17% |
77-80 |
78,9 |
76,5-80,5 |
8 |
13 |
27% |
81-85 |
83,0 |
80,5-85,5 |
14 |
30 |
47% |
|
|
|
30 |
|
100% |
Berdasarkan
table 6 dari distribusi frekuensi minat membaca kelas kontrol, dapar dibuat
grafik histogram dan poligon sebagai berikut :
Grafik 1
Dari
table dan grafik histogram dan poligon minat membaca peserta didik kelas kontrol
diatas dapat dilihat bahwa sebagaian besar peserta didik memperoleh skor pada
kelas interval 80,8-85,5, sebanyak 14 peserta didik atau sebesar 47%. Sementara
skor terendah berada pada rentang 60,5-64,5 sebanyak 1 peserta didik atau
sebesar 3%. �
Sebelum
menguji hipotesis terlebih dahulu melakukan uji persyaratan analisis yang
meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.
Uji� normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov
�pada taraf signifikasi α = 0,05.
Hₐ : Data
distribusi normal
H₀ : Data
distribusi tidak normal
Terima Hₐ
jika │Ft-Fs│< nilai tabel Kolmogorov-Smirnov, maka data
berdistribusi normal
Terima H₀ jika │Ft-Fs│>
nilai tabel Kolmogorov-Smirnov, maka data tidak
berdistribusi normal
Hasil perhitungan uji normalitas
disajikan pada tabel dibawah ini :
Kriterian Uji Normalitas
Kelas |
│Ft-Fs│ |
Nilai Tabel Kolmogorov-Smirnov |
Kriterian |
Keterangan |
Ekaperimen |
0,095 |
0,242 |
│Ft-Fs│< Nilai Tabel |
Normal |
kontrol |
0,136 |
Berdasarkan� hasil penghitungan uji normalitas pada tabel
diatas bahwa minat membaca dengan menggunakan metode membaca nyaring (Reading
Aloud) diperoleh nilai│Ft-Fs│untuk kelas eksperimen sebesar
0,095 sedangkan pengujian pada kelas kontrol didapat│Ft-Fs│sebesar
0,136 dengan menggunakan n = 30 taraf signifikasi α = 0,05 diperoleh tabel Kolmogorov-Smirnov 0,242. Karena pada kelas eksperimen │Ft-Fs│<
tabel Kolmogorov-Smirnov yaitu� 0,095
< 0,242 dan kelas kontrol │Ft-Fs│<
tabel Kolmogorov-Smirnov yaitu 0,136 < 0,242 maka Hₐ diterima,
berarti sampel nilai uji normalitas kelas ekperimen dan kontrol yang digunakan berdistribusi normal. �
Pengujian
homogenitas data nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol dat diuji menggunakan
rumus fisher atau disebut juga dengan penghitungan Uji F. Pada pengujian
homogenitas dengan taraf signifikasi �α = 0,05 dengan dk pembilang 28, dan dk
penyebut = 30, diketahui bahwa nilai�
Gambar
3 Hasil
Uji Linearitas
Berdasarkan� hasil perhitungan berbantuan dengan IBM
SPSS 25, diperoleh nilai sig sebesar 0,328, maka
hasil nilai perhitungan lebih besar dari nilai�
sig (0,328 > 0,05) berarti model regresi linear.
Dari hasil pengujian
analisis yang meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji linearitas
diketahui bahwa data kedua kelas berada pada distribusi normal dan homogen
serta linear, sehingga dapat dilanjutkan dengan uji hipoteis penelitian
menggunakan regresi sederhana.
Hipotesis yang
digunakan adalah :
H₀ : ρ
= 0
Hₐ : ρ
≠ 0
Dari data penelitian di dapat rata-rata minat membaca kelas eksperimen
adalah 85, sedangkan nilai rata-rata minat membaca kelas kontrol adalah 79.
Dengan mengetahui perbedaan rata-rata nilai kedua maka perlu dilakukan analisis
lebih lanjut dengan analisis statistik menggunakan uji regresi sederhana.
Hasil pengujian persyaratan analisis yang meliputi Uji Normalitas, Uji
Homogenitas, dan uji Linearitas diketahui data kedua kelompok tersebut berada
pada distrubusi normal dan bersifat homogen, dan bersifat linear sehingga
peneliti dapat menguji hipoteisi dengan Regresi Sederhana.
Gambar 4
Berdasarkan hasil
perhitungan regresi sederhana berbantuan IBM SPSS 25. Maka didapatkan
hasil perhitungan persamaan menunjukan nilai 61,518 dan beta 0,330. Dengan
demikian persamaan regresi Y = a + bX atau 61.518 + 0,330X. Ini berarti
variable X mempunyai pengaruh dengan variable Y dengan arah perubahan positif.
Artinya bahwa apabila metode membaca nyaring (Reading Aloud) mengalami
kenaikan 1 point, maka minat membaca peserta didik akan mengalami kenaikan
0,330 point. Dengan kata lain, apabila variabel membaca nyaring (Reading
Aloud) semakin tinggi, maka nilai variabel minat membaca akan semakin
tinggi.
Berdasarkan ketentuan yang
telah dikemukakan sebelumnya, dimana diperoleh
Gambar
5 Perhitungan
Koefisien Determinasi |
Berdasarkan analisis hasil perhitungan yang
didapat dari data yang berjudul �Pengaruh Metode Membaca Nyaring (Reading
Aloud) Terhadap Minat Membaca Peserta didik Kelas II SDN Susukan 02 Pagi�.
Dalam penelitian ini menggunakan dua akelas yaitu kelas II B sebagai kelas
eksperimen yang menggunakan metode membaca nyaring (Reading Aloud), dan
kelas II A sebagai kelas kontrol� yang
tidak menggunakan metode membaca nyaring (Reading Aloud).
Sebelum melakukan penelitian, peneliti
melakukan uji validitas dan uji reliabilitas instrument kuesioner. Uji
validitas mengguanakn 30 item, dari 30 item diperoleh sebanyak 25 item yang
dikatakan valid dan 5 item yang tidak valid. Item yang digunakan dalam
penelitian sebanyak 25 item valid, kemudian hasil yang didapat selanjutnya di
uji reliabilitas dengan rumus Cronbach alpha. Didapatkan hasil Cronbach alpha �0,783 pada taraf > 0,60. Karena Cronbach alpha 0,783 > 0,60 �dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan
koesioner minat membaca peserta didik dinyatakan reliabel dan layak digunakan
untuk penelitian.
Kemudian penelitian ini dilakukan di SDN
Susukan 02 Pagi� dengan menggunakan dua
kelas, yaitu kelas II B sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan
menggunakan metode membaca nyaring (Reading Aloud) dan kelas II A sebagai kelas
kontrol� yang tidak diberi perlakuan.
Dari data penelitian diperoleh rata-rata
nilai minat membaca peserata didik yang menggunakan metode membaca nyaring (Reading
Aloud) sebesar� 85, sedangkan yang tidak
menggunakan metode membaca nyaring (Reading Aloud) sebesar� 79. Penelitian yang di telah dilakukan
memberikan hasil bahwa penggunaan metode membaca nyaring (Reading Aloud)
berpengaruh terhadap minat membaca peserta didik.
Hasil perhitungan� hipotesis menyatakan bahwa H₀ ditolak
yang berarti terdapat pengaruh penerapan metode membaca nyaring (Reading Aloud)
terhadap minat membaca peserta didik. Hal ini dibuktikan bahwa penerapan metode
membaca nyaring (Reading Aloud) memperoleh hasil yang lebih baik dari pada yang
tidak diterapkan� metode membaca nyaring
(Reading Aloud).
Hasil penelitian yang telah dilakukan
menunjukan bahwa metode membaca nyaring (Reading Aloud)� pada kelas eksperimen membuat peserta didik
aktif dalam melakukan kegiatan membaca. Berbeda dengan kelas kontrol yang tidak
menggunakan metode membaca nyaring (Readinga Aloud)� peserta didik melakukan kegiatan membaca
apabila diminta oleh guru saja.
Berhasil atau tidaknya penerapan metode
membaca nyaring (Reading Aloud) dikelas tidak hanya dari perbedaan penerapannya
saja, melainkan terdapat faktor lainnya adalah kemampuan guru dalam memotovasi
peserta didik untuk lebih antusis melakukan kegiatan membaca,� kemampuan guru dalam menyiapkan segala
kebutuhan untuk kegiatan membaca, dan pengaruh budaya yang guru lakukan.
Hasil�
pengujian� sekaligus membuktikan
bahwa terjadi pengaruh metode membaca nyaring (Reading Aloud) terjadi karena
adanya perlakuan berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.� Kelas eksperimen diberi penerapan metode
membaca nyaring (Reading Aloud), sedangkan kelas kontrol tidak diterapkan
metode membaca nyaring (Reading Aloud). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan metode
membaca nyaring (Reading Aloud) berpengaruh positif terhadap minat membaca
peserta didik.
Berdasarkan �hasil
penelitian� yang dilakukan oleh peneliti
dikela II B SDN Susukan 02 Pagi dapat disimpulkan : (1) Minat membaca (kelas
eksperimen) mendapatkan nilai rata-rata (Mean) =� 85, nilai median (Me) = 87,4,� nilai modus (Mo) = 85, dan nilai simpangan
baku (Sd) = 3,3, sedangkan minat membaca (kelas kontrol mendapatkan nilai
rata-rata (Mean) = 79, nilai median (Me) = 79, nilai modus (Mo) = 80, dan nilai
simpangan baku (Sd) = 6. (2) Hasil perhitungan homogenitas menunjukan
Adapun implikasi dari hasil penelitian yang telah dipaparkan maka
terbukti terdapat pengaruh metode membaca nyaring (Reading
Aloud) terhadap minat membaca peserta didik SDN Susukan
02 Pagi. Hal ini membuktikan bahwa minat membaca peserta didik kelas II
dengan� penerapan metode membaca nyaring
(Reading Aloud) terdapat pengaruh.
�
Adam, A., &
Otaya, R. (2022). Penerapan Metode Reading Aloud dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Pada Meteri Kitab-Kitab Allah Mata Pelajatan Agama Islam dan Budi
Pekerti. Al-Muhtarif: Jurna Pendidikan Agama Islam, 1(1), 96�107.
Agustin, J. T., Magdalena,
I., & Rosnaningsih, A. (2022). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Minat
Membaca pada peserta didik kelas III SDN Perumnas 1 Kota Tengerang. Jurnal
Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4, 2556�2560.
Apriliani, S. P., &
Radia, E. H. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran Buku Cerita Bergambar
untuk Meningkatkan Minat Membaca Peserta didik Sekolah Dasar. Jurnal
Basicedu, 4(4), 994�1003.
http://trilogi.ac.id/journal/ks/index.php/JIPGSD/article/view/1229/577
Ati, A. P., & Widiyarto,
S. (2020). Peran Literasi Bahasa Dalam Meningkatkan Minat Baca Dan Menulis Pada
Peserta didik Smp Kota Bekasi. Basastra, 9(1), 105.
https://doi.org/10.24114/bss.v9i1.17778
Bangun, R. Y. B. (2021).
Hubungan Minat Baca Peserta didik Terhadap Hasil Belajar Peserta didik Sekolah
Dasar Negeri 040492 Batukarang T.P 2020/2021. Digital Repository Universitas
Qualitas Berastagi. http://portaluqb.ac.id:808/135/
Dalman. (2014). Keterampilan
Membaca. PT Rajagrafindo Persada.
Elendiana, M. (2020). Upaya
Meningkatkan Minat Baca Peserta didik Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dan
Konseling (JPDK), 2(1), 54�60.
https://doi.org/10.31004/jpdk.v1i2.572
Emzir. (2017). Metodologi
Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. PT Rajagrafindo Persada.
Hafni Sahir, S. (2022). Metodologi
Penelitian. KBM Indonesia.
Hidayat, A., Sa�diyah, M.,
& Lisnawati, S. (2020). Metode Pembelajaran Aktif Dan Kreatif Pada Madrasah
Diniyah Takmiliyah Di Kota Bogor. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam,
9(01), 73�74.
Kamila, A., & Ritonga,
R. (2021). Strategi Reading Aloud Dalam Menumbuhkan Minat Membaca Peserta didik
Kelas IV SDN Pancoran 07 Pagi. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
5(2).
http://trilogi.ac.id/journal/ks/index.php/JIPGSD/article/view/1229/577
Kuraesin, C., Rohimat, M.,
Jaenurdin, H., April, U. S., Artikel, I., & Membaca, K. (2022). Upaya
meningkatkan minat dan kemampuan membaca permulaan anak melalui kegiatan
literasi pojok baca. 1(1), 1�8.
https://ejournal.unsap.ac.id/index.php/jege/article/view/431/177
Kurniawan, A. (2018). Metodologi
Penelitian Pendidikan (N. Nur M (ed.)). PT Remaja Rosdakarya.
Lestari, P. P. (2022).
Hubungan Antara Minat Baca Dengan Motivasi Belajar Al-Qur�an Anak Pedagang Kaki
Lima Di SMP Negeri 5 Kendari. Repository Perpustakaan IAIN Kendari.
Masitrah, Husin, M., &
Fitriani, S. (2022). Kemampuan Membaca Nyaring Peserta didik Kelas II SD Negeri
11 Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahapeserta didik: Elementary Education
Research, 7(4), 176�180.
Meliyawari. (2018). Pemahaman
Dasar Membaca. Deepublish.
Mukharam, I., Ruswan, A.,
& Sri, N. (2021). Analisis Keterampilan Membaca Permulaan dengan metode
Reading Aloud pada peserta didik kelas II Sekolah Dasar. Berajah Journal,
2(1), 58�62. https://doi.org/10.47353/bj.v2i1.50
Nasution, A. E., &
Hidayah, M. W. (2019). E-KOMPEN (Elektronik-Komik Pendek) sebagai solusi cerdas
dalam meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia di era digital. IQRA`:
Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi (e-Journal), 13(1), 105.
https://doi.org/10.30829/iqra.v13i1.4365
Nora, K. (2020). Minat
Membaca Peserta didik Kelas Viii C Smp Katolik Santo Paulus Palu. Jurnal
Bahasa Dan Sastra, 5(4), 90�97.
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=1321422&val=732&title=Minat
Membaca Peserta Didik Kelas Viii C Smp Katolik Santo Paulus Palu
Nuryatin, S. (2020).
Adaptasi Metode Pembelajaran Melalui E-Learning Untuk Menghadapi Era New
Normal. OSF.IO. https://doi.org/10.1016/j.jnc.2020.125798%0A
OEDC. (2019). PISA 2018
Insight and Interpretations. OEDC, 6. https://www.oecd.org/pisa/PISA
2018 Insights and Interpretations FINAL PDF.pdf
Rohim, D. C., &
Rahmawati, S. (2020). Peran Literasi Dalam Meningkatkan Minat Baca Peserta didik
Di Sekolah Dasar. Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian
Pendidikan Dan Hasil Penelitian, 6(3), 230�237.
https://doi.org/10.26740/jrpd.v6n3.p230-237
Ruslan & Wibayanti.
(2019). Pentingnya Meningkatkan Minat Baca Peserta didik. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Pgri Palembang,
767�775. www.perpusnas.go.id
Sukirno. (2017). Terampil
Membaca Nyaring. Pustaka pelajar.
Tiara Anti Sari, N.,
Nurmahanani, I., Adjie, N., & Rajasa, G. (2022). Persepsi Peserta didik Sekolah
Dasar Kelas Rendah Terhadap Aktivitas Membaca Nyaring (Reading Aloud) :
Sebuah Studi Kasus. Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-An,
17(2), 81�90.
https://ejournal.upi.edu/index.php/MetodikDidaktik/article/view/30845
Ulfa, M., & Saifuddin.
(2018). Terampil Memilih dan Menggunakan Metode Pembelajaran. S.U.H.U.F,
30, 35�56. https://journals.ums.ac.id/index.php/suhuf/article/view/6721
Umanahu, M., Eksan, W.,
& Jinudin, J. (2022). Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui
Metode Latihan Terbimbing pada Peserta didik Kelas III SD Negeri 115 Kabupaten
Halmahera Selatan. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Https://Jurnal.Unibrah.Ac.Id/Index.Php/JIWP, 8(3), 178�183.
https://doi.org/10.5281/zenodo.6372753
Widya Prabaningrum, D.
(2013). Kecerdasan Multipel di Dalam Kelas (3rd ed.). PT Indeks Permata
Puri Media.
Winda Lestari, P., Nur
Izzah, H., & Kartika Yudyanintyas, M. (2020). Peningkatan Minat Baca dengan
Program Generasi Masyarakat Gemar Membaca di RPTRA Cililitan Jakarta Timur. Dinamisia :
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 106�111.
https://doi.org/10.31849/dinamisia.v5i1.4300
Zaenul Fitri, A., &
Haryanti, N. (2020). Metodologi Penelitian Pendidikan. Madani Kelompok
Intrans Publshing.
Copyright
holder: Tita Karina Wibowo,
Ummul Qura (2022) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |