Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia�
p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 10, Oktober 2022
PENGARUH SALARY DAN CAREER
DEVELOPMENT TERHADAP EMPLOYEE RETENTION MELALUI JOB SATISFACTION PADA
HOTEL DI JAKARTA BARAT
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Trisakti, Jakarta,
Indonesia
E-mail: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Salary dan Career Development terhadap Employee
Retention melalui Job Satisfaction pada Hotel di Jakarta Barat.
Kinerja inovasi pada penelitian ini difokuskan pada bagaimana perusahaan membut
karyawannya bertahan dimana besarnya dampak pandemi . Data yang digunakan
dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh
�langsung
dari responden. Sampel penelitian dipilih menggunakan non-probability sehingga dipilih karyawan Ibis group menjadi
sampel. Analisis data yang digunakan untuk uji hipotesis yaitu analisis SEM ( structure
equaling models) dengan menggunakan program PLS 3. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa salary dan career
development memiliki
pengaruh positif terhadap job
satisfaction dan job satisfaction memiliki pengaruh positif terhadap employee retention. Selain itu, variable career development memiliki pengaruh positif terhadap employee retention melalui job
satisfaction. Serta �salary dan career development memiliki pengaruh negatif terhadap employee retention� dan juga salary memiliki pengaruh negatif terhadap employee retention� melalui job satisfaction. Hasil penelitian ini memberikan informasi bahwa
dengan adanya peran
salary dan career
development yang baik akan meningkatkan employee retention�
perusahaan hotel tersebut. Selain itu, juga dapat dimediasi oleh job satisfaction yang baik maka
akan meningkatkan keinginan karyawan untuk bertahan.
Kata Kunci : Salary, Career
Development, Employee Retention, dan Job Satisfaction
Abstract
This study aims to analyze the
effect of salary and career development on employee retention through job
satisfaction at hotels in West Jakarta. The innovation performance in this
study is focused on how companies make their employees survive where the magnitude
of the impact of the pandemic is. The
data used in this study is primary data obtained directly from the respondents.
The research sample was selected using non-probability so that Ibis group
employees were selected as the sample. The data analysis used to test the
hypothesis is SEM (structure equaling models) analysis using the PLS 3 program. The
results show that salary and career development have a positive effect on job
satisfaction and job satisfaction has a positive effect on employee retention.
In addition, the career development variable has a positive influence on
employee retention through job satisfaction. Also salary and career development
have a negative effect on employee retention and also salary has a negative
effect on employee retention through job satisfaction. The results of this
study provide information that having a good salary and career development role
will increase employee retention in the hotel company. In addition, it can also
be mediated by good job satisfaction, which will increase the desire of
employees to survive.
Keywords: Salary, Career Development, Employee Retention, dan Job Satisfaction
Pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan banyak
perusahaan yang mengandalkan teknologi daripada seorang karyawan, padahal
seorang karyawan sangat penting untuk kemajuan perusahaannya. Hal ini disebabkan karena
perkembangan teknologi yang terus berevolusi secara dimanis yang mana hal tersebut
dapat terkikis seiring dengan perkembangan waktu berbeda dengan karyawan yang
dapat berkembang dan memberikan inovasi bagi perusahaan dengan mengandalkan
beberapa aspek saling mendukung satu dengan lainnya.
Beberapa aspek
tersebut diantaranya Salary, Career Development, Job Satisfaction dan Employee
Retention, aspek tersebut dipilih karena sangat berkaitan dengan perusahaan
untuk mempertahankan karyawannya. Dimana hal tersebut diharapkan berjalan
secara selaras untuk dapat berkontribusi dalam kemajuan suatu perusahaan.
Dengan adanya keterkaitan antar setiap aspek yang dimiliki, keselarasan yang
terbangun untuk mencapai tujuan secara bersamapun menjadi lebih efisien.
Tujuan yang akan
dicapai oleh sebuah perusahaan harus didukung dan dilaksanakan sesuai dengan
regulasi yang ditetapkan perusahaan, salah satunya yaitu pada perhotelan.
Selain indikator diatas, job satisfaction juga memiliki peran dalam
masalah employee retention (Pan et al., 2021). Hal ini mengacu pada
perasaan positif yang dimiliki karyawan tentang pekerjaan dan perusahaannya
(Mahmood et al.,, 2018).
Hal tersebut juga
didukung oleh Soenanta et al., (2021) Dari penjelasan diatas, salary
yang didapat dari hasil kerja yang maksimal ketika bekerja dan career
development dari prestasi kerja yang membuat jenjang karir menjadi lebih
baik dapat membuat job satisfaction yang didapat oleh karyawan berupa
rasa semangat serta dapat memotivasi agar mempengaruhi karyawan untuk selalu
melakukan hal yang terbaik bagi perhotelan dan dapat membuat employee
retention perhotelan tu baik (Pan et al., 2021).
Dari ketiga
faktor diatas membuat perhotelan harus memiliki strategi terbaik untuk
mempertahankan karyawannya sebab untuk memiliki karyawan yang sesuai dengan
perhotelan tersebut nginkan sangat sulit untuk ditemukan. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan
artikel utama maupun artikel pendukung dimana perbedaan tersebut dapat dilihat
berdasarkan variabel,
hasil penelitian dan tempat penelitian, dimana variabel yang dibahas sebelumnya yaitu task overall performance yang
diganti dengan task satisfaction.
Dimana topik tersebut memang menjadi topik penelitian yang banyak diinvestigasi
oleh para peneliti dengan tempat yang berbeda-beda.
Penelitian sebelumnya mengunakan tempat penelitian yaitu perusahaan e-trade dan perusahaan lampu tetapi
tempat penelitian yang penulis gunakan yaitu beberapa perhotelan karena dengan
adanya situasi saat ni dimana perhotelan berdampak oleh pandemi dan sedang
melakukan berbagai cara untuk bertahan dan berkembang lagi. Dimana banyak
perhotelan yang mengalami kebangkrutan sehingga banyak karyawan yang harus
dilepas ataupun malah mengurangi penghasilan karyawan tanpa mengurangi task
table mereka untuk mempertahankan perhotelan tersebut.
Bahkan dengan menurunnya citra atau nama dari perhotelan tersebut
membuat karir seseorang menjadi lebih buruk. Sehingga dari permasalahan diatas
membuat banyak karyawan yang ngin mencari pekerjaan baru yang berdampak pada
perhotelan dengan ditandai susahnya mencari karyawan yang berkualitas seperti
dahulu. Lalu lokasi yang penulis pilih adalah di daerah Jakarta Barat karena
banyaknya motel didaerah tersebut lalu ketika pandemi menjadi berkurang serta
dekat dengan lokasi tinggal dan kampus penulis. Berdasarkan latar belakang yang
telah dijelaskan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang �Pengaruh Salary
dan Career Development terhadap Employee Retention melalui Job Satisfaction
pada Hotel di Jakarta Barat�.
Tujuan Penelitian ini untuk: (1) Menganalisis pengaruh Positif Salary
terhadap Job Satisfaction pada karyawan Hotel di Jakarta Barat. (2) Menganalisis pengaruh Positif
Career Development terhadap Job Satisfaction pada karyawan Hotel di Jakarta Barat. (3) Menganalisis pengaruh Positif
Job Satisfaction terhadap Employee Retention pada karyawan Hotel di Jakarta Barat. (4) Menganalisis pengaruh
Positif Salary terhadap Employee Retention pada karyawan Hotel di Jakarta Barat. (5) Menganalisis pengaruh Positif
Career Development terhadap Employee Retention pada karyawan Hotel di Jakarta Barat. (6) Menganalisis pengaruh Positif Salary
terhadap Employee Retention dimediasi oleh Job Satisfaction pada
karyawan Hotel
di Jakarta Barat. (7) Menganalisis pengaruh Positif Career Development
terhadap Employee Retention dimediasi oleh Job Satisfaction pada
karyawan Hotel
di Jakarta Barat.
Adapun manfaat
dari penelitian ini diharapkan Bagi CEO dan direktur sumber daya manusia
perusahaan, diharapkan dapat Memberikan informasi lebih lanjut terkait dalam
mendukung perusahaan untuk mengendalikan kinerja karyawan dalam hal Salary, Career Development, Job Satisfaction
dan Employee Retention.
Salary memainkan
peran penting dalam retensi karyawan dan merupakan salah satu alasan penting
bagi seorang karyawan untuk memutuskan apakah dia akan bertahan mengundurkan
diri dari suatu pekerjaan (Al Mamun & Hasan, 2017). Salary merupakan
balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para karyawannya yang dapat
dinilai dengan uang dan mempunyai kecenderungan diberikan secara tetap (Darham et al., 2021). Gaji yang memuaskan
merupakan faktor penting dalam perilaku pencari kerja dan sangat penting untuk
mempertahankan pekerja pada posisi kerja saat ini (Thanan et al., 2021).
Job Satisfaction adalah salah satu penahanan yang
mengacu pada perasaan positif yang dimiliki karyawan tentang pekerjaan dan
organisasinya (Al-sharafi et al., 2018). Job Satisfaction juga dapat diartikan
sebagai konstruksi sikap tentang kondisi kerja dan perlakuan dalam peran
pekerjaan seseorang (Mahmood et al., 2018). Dan menurut Thanan (2021) mendefinisikan bahwa job satisfaction alah sikap yang berhubungan dengan
emosi seseorang dan motivasi.
Sedangkan
Hipotesis penelitian ini adalah:
H1. Terdapat pengaruh positif salary
terhadap job satisfaction.
H2. Terdapat pengaruh positif career
development terhadap job satisfaction
H3. Terdapat pengaruh positif job
satisfaction terhadap employee retention
H4. Terdapat pengaruh positif salary terhadap
employee retention
H5. Terdapat pengaruh positif career development terhadap employee
retention
H6. Terdapat pengaruh positif salary terhadap employee
retention yang dimediasi oleh job satisfaction
H7.
Terdapat pengaruh positif career
development terhadap employee retention yang dimediasi
oleh job satisfaction.
Populasi dan Penarikan Sampling
Responden
merupakan karyawan tetap dari Ibis Group Hotel di wilayah Jakarta Barat
diantaranya Ibis Hotel, Ibis Budget, Ibis Styles. Populasi karyawan tetap Ibis Group Hotel sejumlah 260 orang. Teknik pengumpulan
data dengan menyebarkan form kuesioner secara luring dan daring di Hotel selama 2 (dua)
minggu. Teknik pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling, dimana
sampel
tidak diberi peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis penentuan sampel yaitu purposive sampling dimana penetapan
sampel dengan cara menentukan target dari elemen
populasi sesuai dengan keinginan peneliti (Sekaran,
2016). Dalam penelitian ini, jumlah sampel yang
diambil berdasarkan pendekatan rumus Slovin, dimana rumusnya adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
n: banyak sampel
N: banyaknya populasi
e: batas toleransi kesalahan
(error tolerance) (dalam penilitian ni menggunakan error 5% yang artinya level
of confidence 95%).
Dari perhitungan di atas, maka penelitian ni akan menggunakan 158 sampel penelitian dari 260 total populasi yang ada dengan batas toleransi e = 5%.
1.
Variabel bebas, yaitu : salary ( X1), career
development (X2)
2.
Variable moderator, yaitu : job
satisfaction (M).
3.
Variable tergantung, yaitu :
employee retention (Y).
Tabel 1
Indikator Pernyataan Penelitian
No. |
Variabel |
Indikator |
1. |
Salary |
Karyawan hotel memiliki gaji yang kompetitif di pasar kerja. |
Karyawan hotel memiliki gaji di atas rata-rata untuk pekerjaan ni |
||
Terdapat sistem kompensasi yang adil untuk karyawan hotel. |
||
2. |
Career Development |
Prestasi kerja
yang baik menjadi hal yang paling penting untuk memajukan karir. |
Karyawan
diberikan peluang untuk melakukan promosi jabatan. |
||
Perlunya mentor
yang menawarkan bimbingan nformal. |
||
Karyawan
diberikan peluang untuk meningkatkan kemapuan secara terbuka. |
||
3. |
Job Satisfaction |
Sistem penggajian di hotel ni sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. |
Terdapat asuransi kesehatan untuk karyawan hotel dan keluarganya. |
||
Terdapat bonus setiap tahun yang diterima oleh karyawan hotel dari
perusahaan. |
||
Karyawan hotel menerima tunjangan hari besar keagamaan. |
||
Terdapat hak cuti tahunan untuk karyawan hotel. |
||
4. |
Employee Retention |
Perusahaan
memperhatikan penempatan karyawan sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki karyawan. |
Perusahaan
mengelola tempat kerja senyaman mungkin bagi karyawan. |
||
Pimpinan
perusahaan berupaya untuk menciptakan hubungan kerja yang harmonis dan saling
mendukung antar karyawan. |
||
Kinerja karyawan
dievaluasi oleh perusahaan untuk menentukan jenjang karir. |
||
Setiap tahun ada
waktu bagi karyawan untuk rekreasi bersama. |
Seluruh
indikator diukur menggunakan skala likert dengan menggunakan 5
pilihan skor, yakni: 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju,
3 = Cukup
Setuju, 4 = Setuju, 5 = Sangat Setuju. Seluruh
variabel penelitian berskala interval.
Pengukuran
penilaian atas pendapat responden dilakukan berdasarkan skala interval yang
dikemukakan oleh Lin (2021) yaitu skala Likert. Skala Likert yang digunakan dari nilai 1 sampai 5,dengan pengertian skala
1= sangat tidak setuju, skala
2= tidak setuju, skala
3=cukup setuju, skala
4= setuju, skala 5= sangat setuju.
Uji Validitas
Tabel 2
Factor Loading Based on Sample
Factor Loading |
Sample Size |
0,30 |
350 |
0,35 |
250 |
0,40 |
200 |
0,45 |
150 |
0,50 |
120 |
0,55 |
100 |
0,60 |
85 |
0,65 |
70 |
0,70 |
60 |
0,75 |
50 |
Sumber:
Banyaknya
jumlah sampel yang diteliti sebesar 158 orang, sehingga jika nilai factor
loading
≤ 0,45 maka indikator dinyatakan tidak valid dan jika nilai factor
loading >
0,45 maka
ndikator dinyatakan valid.
Tabel 3
Hasil Uji Validitas Variabel Salary
No |
Item Pernyataan |
Factor Loading |
Keputusan |
1 |
Karyawan hotel
memiliki gaji yang kompetitif di pasar kerja. |
0,806 |
Valid |
Karyawan hotel memiliki gaji di atas rata-rata
untuk pekerjaan ni
|
0,901 |
Valid |
|
3 |
Terdapat
sistem kompensasi yang adil untuk karyawan hotel. |
0,832 |
Valid |
Sumber: Data diolah menggunakan AMOS 21 (terlampir)
Tabel 4
Hasil Uji Validitas Variabel Career Development
No |
Item Pernyataan |
Factor Loading |
Keputusan |
1 |
Prestasi kerja yang baik menjadi
hal yang paling penting untuk memajukan karir. |
0,818 |
Valid |
2 |
Karyawan
diberikan peluang untuk melakukan promosi jabatan.
|
0,825 |
Valid |
3 |
Perlunya mentor yang menawarkan
bimbingan nformal. |
0,776 |
Valid |
4 |
Karyawan diberikan peluang untuk
meningkatkan kemapuan secara terbuka |
0,886 |
Valid |
Sumber: Data diolah menggunakan AMOS 21 (terlampir)
Tabel 5
Hasil Uji Validitas Variabel Job Satisfaction
No |
Item Pernyataan |
Factor Loading |
Keputusan |
1 |
Sistem
penggajian di hotel ni sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. |
0,719 |
Valid |
2 |
Terdapat asuransi kesehatan untuk karyawan hotel
dan keluarganya.
|
0,769 |
Valid |
3 |
Terdapat bonus
setiap tahun yang diterima oleh karyawan hotel dari perusahaan. |
0,832 |
Valid |
4 |
Karyawan hotel
menerima tunjangan hari besar keagamaan. |
0,801 |
Valid |
5 |
Terdapat hak
cuti tahunan untuk karyawan hotel. |
0,849 |
Valid |
Sumber: Data diolah menggunakan AMOS 21 (terlampir)
Tabel 6
Hasil Uji Validitas Variabel Employee Retention
No |
Item Pernyataan |
Factor Loading |
Keputusan |
1 |
Perusahaan memperhatikan penempatan
karyawan sesuai
dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki karyawan. |
0,841 |
Valid |
2 |
Perusahaan
mengelola tempat kerja senyaman mungkin bagi karyawan.
|
0,832 |
Valid |
3 |
Pimpinan perusahaan berupaya untuk
menciptakan hubungan kerja yang harmonis dan saling mendukung antar karyawan. |
0,829 |
Valid |
4 |
Kinerja karyawan dievaluasi oleh
perusahaan untuk menentukan jenjang karir. |
0,851 |
Valid |
5 |
Setiap tahun ada waktu bagi
karyawan untuk rekreasi bersama. |
0,798 |
Valid |
Sumber: Data diolah menggunakan AMOS 21 (terlampir)
Uji Reliabilitas
Menurut Sekaran (2016), reliabilitas adalah suatu
pengukuran yang memiliki konsistensi jika dilakukan pengujiannya secara berulang. Setiap indikator menggunakan metode cronbach�s alpha dengan bantuan software
SPSS. Dasar pengambilannya menurut Hair et al., (2019) dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Jika Cronbach�s alpha ≥
0,70 maka
ndikator dinyatakan konsisten (reliable).
2. Jika Cronbach�s alpha < 0,70 maka ndikator dinyatakan
tidak konsisten (unreliable)
Adapun hasil dari pengujian reliabilitas antara lain sebagai berikut:
Tabel 7
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel |
Jumlah
ndikator |
Cronbach Alpha |
Keputusan |
Salary |
3 |
0,881 |
Reliabel |
Career Development |
4 |
0,894 |
Reliabel |
Job Satisfaction |
5 |
0,893 |
Reliabel |
Employee Retention |
5 |
0,917 |
Reliabel |
Sumber: Data diolah
menggunakan SPSS 25 (terlampir)
Metode Analisis Data
Metode
analisis data dalam penelitian ini adalah Structural Equation Model (SEM), dimana SEM
adalah metode analisis multivariate berkelanjutan yang bersifat kompleks dan dapat digambarkan keterkaitan hubungan linier secara
simultan. Software yang digunakan adalah AMOS. Dalam
metodel SEM, diperlukan pengujian kesesuaian model goodness of fit yang dilihat melalui kriteria pengukuran sebagai
berikut:
a.
Absolute Fit Measures
Pengukuran absolute fit
merupakan pengukuran secara langsung dan mengukur model fit secara menyeluruh.
Terdiri atas beberapa kriteria Significance Probability, Goodness Fit ndex (GFI), dan The Root Mean
Square Error of Aproximantion (RMSEA).
b.
Incremental
Fit Measures
Pengukuran ncremental fit
merupakan pengukuran yang membandingkan model yang diajukan dengan model
lainnya yang telah dispesifikasi oleh peneliti. Terdiri atas beberapa kriteria
yaitu Normed Fit ndex (NFI), Tucker Lewis ndex (TLI), Comparative Fit ndex (CFI), Relative
Fit ndex (RFI) dan ncremental Fit ndex (IFI).
c. Parsimonious Fit Measiure
Pengukuran parsimonious fit merupakan
pengukuran yang digunakan untuk melakukan penyesuaian pengukuran yang fit,
untuk dapat membandingkan antar model dengan jumlah koefisien yang berbeda.
Terdapat beberapa kriteria yaitu Adjusted
Goodness of Fit ndex (AGFI).
Berikut adalah hasil dari uji
kesesuain model dalam penelitian ni:
Tabel 8
Hasil Uji Goodness of Fit Model
Jenis Pengukuran |
Pengukuran |
Nilai |
Cut Off |
Kesimpulan |
Absolute fit measures |
Sig
Probability |
0,000 |
≥ 0,05 |
Poor Fit |
RMSEA |
0,069 |
≤ 0,08 |
Goodness of Fit |
|
GFI |
0.875 |
≥ 0,90 |
Marginal Fit |
|
Incremental fit measure |
IFI |
0,964 |
≥ 0,90 |
Goodness
of Fit |
NFI |
0,919 |
≥ 0,90 |
Goodness
of Fit |
|
TLI |
0,956 |
≥ 0,90 |
Goodness
of Fit |
|
CFI |
0,963 |
≥ 0,90 |
Goodness
of Fit |
|
RFI |
0,902 |
≥ 0,90 |
Goodness
of Fit |
|
Parsimonius fit measure |
AGFI |
0,831 |
≤ Nilai GFI |
Goodness of Fit |
Sumber: Data diolah
menggunakan AMOS 21 (terlampir).
Deskripsi
Data Penelitian
Sampel yang
sesuai dengan perhitungan slovin dalam penelitian ini sebanyak 158 responden. Adapun karakteristik
responden dari penelitian ni meliputi gender, usia, status pekerjaan
dan pendapatan setiap bulan adalah sebagai berikut:
Tabel 9
Profil Responden Berdasarkan Gender
Gender |
Frekuensi |
Persentase (%) |
Laki � Laki |
87 |
55,1 |
Perempuan |
71 |
44,9 |
Total |
158 |
100 |
Sumber:
Data diolah menggunakan SPSS 25 (terlampir)
Tabel 10
Profil Responden Berdasarkan Usia
Usia |
Frekuensi |
Persentase (%) |
18 � 22 tahun |
21 |
13,3 |
23 � 27 tahun |
50 |
31,6 |
28 � 33 tahun |
41 |
25,9 |
34 � 39 tahun |
31 |
19,6 |
>x40 tahun |
15 |
9,5 |
Total |
158 |
100 |
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 25 (terlampir)
Tabel 11
Profil Responden Berdasarkan Pendapatan
Pendapatan |
Frekuensi |
Persentase (%) |
Rp 3.000.000 �
Rp 5.000.000 |
49 |
31 |
Rp 5.000.001 �
Rp 7.000.000 |
70 |
44,3 |
Rp 7.000.001 �
Rp 10.000.000 |
29 |
18,4 |
>XRp 10.000.000 |
10 |
6,3 |
Total |
158 |
100 |
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 25 (terlampir)
Statistik
Deskriptif
Tabel 11
Statistik Deskriptif Salary
Indikator |
Mean |
Standar
Deviasi |
Karyawan hotel
memiliki gaji yang kompetitif di pasar kerja. |
4,051 |
0,922 |
Karyawan hotel
memiliki gaji di atas rata-rata untuk pekerjaan ni |
3,994 |
0,987 |
Terdapat
sistem kompensasi yang adil untuk karyawan hotel. |
4,089 |
0,933 |
Rata � rata Salary |
4,044 |
0,948 |
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 25 (terlampir)
Tabel 12
Statistik Deskriptif Career Development
Indikator |
Mean |
Standar
Deviasi |
Prestasi kerja yang baik menjadi
hal yang paling penting untuk memajukan karir. |
4,177 |
0,994 |
Karyawan diberikan peluang untuk
melakukan promosi jabatan. |
4,108 |
0,935 |
Perlunya mentor yang menawarkan
bimbingan nformal. |
4,139 |
0,892 |
Karyawan diberikan peluang untuk
meningkatkan kemapuan secara terbuka |
4,285 |
0,911 |
Rata � rata Career
Development |
4,177 |
0,933 |
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 25 (terlampir)
Tabel 13
Statistik Deskriptif Job Satisfaction
Indikator |
Mean |
Standar
Deviasi |
Sistem
penggajian di hotel ni sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. |
4,158 |
0,941 |
Terdapat
asuransi kesehatan untuk karyawan hotel dan keluarganya. |
4,234 |
0,972 |
Terdapat bonus
setiap tahun yang diterima oleh karyawan hotel dari perusahaan. |
4,272 |
1,007 |
Karyawan hotel
menerima tunjangan hari besar keagamaan. |
4,373 |
0,934 |
Terdapat hak
cuti tahunan untuk karyawan hotel. |
4,298 |
0,934 |
Rata � rata Job
Satisfaction |
4,267 |
0,958 |
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 25 (terlampir)
Tabel 14
Statistik Deskriptif Employee Retention
Indikator |
Mean |
Standar
Deviasi |
Perusahaan memperhatikan penempatan
karyawan sesuai dengan pengetahuan
dan kemampuan yang dimiliki karyawan. |
4,272 |
0,928 |
Perusahaan mengelola tempat kerja
senyaman mungkin bagi karyawan. |
4,266 |
0,913 |
Pimpinan perusahaan berupaya untuk
menciptakan hubungan kerja yang harmonis dan saling mendukung antar karyawan. |
4,310 |
0,888 |
Kinerja karyawan dievaluasi oleh
perusahaan untuk menentukan jenjang karir. |
4,215 |
0,967 |
Setiap tahun ada waktu bagi
karyawan untuk rekreasi bersama. |
4,317 |
0,978 |
Rata � rata Employee
Retention |
4,276 |
0,935 |
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 25 (terlampir)
Analisis Data
Pengujian
hipotesis digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel
independent dan variabel intervening terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan
keputusannya adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai p-value
> 0,05
maka Ho diterima
2. Jika nilai p-value < 0,05 maka Ho ditolak.
Tabel 19
Hasil Pengujian Hipotesis
Hipotesis |
Estimate |
p-value |
Keputusan |
H1: Salary berpengaruh positif terhadap Job Satisfaction. |
0,187 |
0,040 |
H1 didukung |
H2: Career Development berpengaruh
positif terhadap Job Satisfaction. |
0,794 |
0,000 |
H2 didukung |
H3: Job Satisfaction berpengaruh positif terhadap Employee Retention. |
0,947 |
0,000 |
H3 didukung |
H4: Salary berpengaruh
positif terhadap Employee Retention. |
-0,004 |
0,485 |
H4 ditolak |
H5: Career
Development berpengaruh positif terhadap Employee Retention. |
0,023 |
0,465 |
H5 ditolak |
H6: Salary berpengaruh
positif terhadap Employee Retention yang dimediasi oleh Job
Satisfaction. |
1,579 |
0,057 |
H6 ditolak |
H7: Career
Development berpengaruh positif terhadap Employee Retention yang
dimediasi oleh Job Satisfaction. |
2,587 |
0,005 |
H7 didukung |
Sumber:
Data diolah menggunakan AMOS 21 (Terlampir).
H1: Salary berpengaruh positif terhadap Job Satisfaction.
H2: Career
Development berpengaruh positif terhadap Job Satisfaction.
H3: Job Satisfaction
berpengaruh positif terhadap Employee Retention.
H5: Career
Development berpengaruh negatif terhadap Employee Retention.
H4: Salary berpengaruh negatif terhadap Employee Retention.
H6: Salary berpengaruh
negatif terhadap Employee Retention
yang dimediasi oleh Job Satisfaction.
H7: Terdapat pengaruh positif Career Development terhadap Employee
Retention yang dimediasi oleh Job Satisfaction.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa: (1) Salary berpengaruh positif
terhadap Job Satisfaction. Ketika Salary yang diterima karyawan tinggi, maka akan memperkuat Job Satisfaction
dari masing � masing karyawan. Gaji merupakan salah satu bentuk kompensasi bagi karyawan oleh
perusahaan. Jika gaji yang diterima karyawan sesuai dengan harapan
dan pekerjaannya, maka karyawan akan merasa puas dengan apa yang telah didapat. (2) Career
Development berpengaruh
positif terhadap Job Satisfaction. Ketika Career Development dari karyawan tinggi, maka akan memperkuat Job
Satisfaction pada karyawan di perusahaan. Pengembangan karir akan lebih baik terbentuk
jika seorang karyawan terfokus pada manajemen karir yang baik sesuai dengan aturan yang
berlaku, sehingga berdampak pada peningkatan job satisfaction yang tercermin dari kondisi perusahaan melalui tingkat kesadaran untuk
merasa diperhatikan dan dihargai dalam bekerja di perusahaan. (3) Job
Satisfaction berpengaruh positif terhadap Employee Retention. Ketika seorang karyawan memiliki job
satisfaction yang tinggi, maka
keinginan karyawan untuk tetap bertahan di perusahaan juga akan besar.
Perusahaan harus mampu memberikan kepuasan yang tinggi kepada para karyawannya,
dimana salah satu cara untuk menciptakan karyawan yang puas adalah dengan
memberikan gaji secara adil, memberikan fasilitas yang lengkap kepada karyawan
dan memahami keinginan karyawan adalah salah satu cara agar karyawan tetap
ingin bekerjkan di perusahaan. (4) Salary berpengaruh negatif terhadap Employee Retention. Ketika gaji yang diterima besar, akan tetapi keinginan karyawan untuk
bertahan di perusahaan menjadi rendah. Karyawan dengan gaji yang besar nyatanya
tidak bisa membuat mereka bertahan di perusahaan. Mereka menginginkan adanya
pengalaman di bidang lain dengan challenge yang berbeda agar skill yang dimiliki bertambah. (5) Career Development tidak berpengaruh positif terhadap Employee
Retention. Ketika Career
Develeopment pada karyawan tinggi, maka akan memperlemah Employee
Retention para karyawan di perusahaan. Pengembangan karir
karyawan berpotensi
memperlemah retensi
karyawan. Karyawan dengan jenjang karir yang baik tidak ingin
bertahan di suatu perusahaan dengan lama. Biasanya karyawan yang memiliki
jabatan bagus justru akan mencari tempat lain agar gaji yang didapat lebih
besar. (6) Salary tidak berpengaruh positif terhadap Employee Retention yang dimediasi oleh Job
Satisfaction. Terdapat
beberapa faktor yang membuat karyawan tidak ingin bertahan di perusahaan
seperti lingkungan, birokrasi perusahaan yang rumit, adanya budaya senioritas
dalam perusahaan menjadi faktor pendukung mengapa karyawan merasa tidak nyaman
dalam perusahaan. Tingginya gaji dalam kompensasi yang diberikan pada karyawan menandakan
besarnya apresiasi perusahaan terhadap karyawan dan dapat membuat karyawan
lebih ingin bertahan di perusahaan tersebut. Namun, hal
tersebut menjadi tidak puas ketika efek pandemi COVID 19 yang mewabah di
Indonesia. Sehingga karyawan mau tidak mau jika gajinya dipotong demi keamanan
stabilitas perusahaan. Makanya yang terjadi adalah turnover pada
perusahaan secara besar � besaran. (7) Career Development berpengaruh positif
terhadap Employee Retention yang dimediasi oleh Job Satisfaction. Karyawan akan merasa puas terhadap pekerjaannya apabila hasil
kerjanya diapresiasi dengan salah satu caranya adalah kenaikan jenjang karir. Ketika
jenjang karir dari karyawan perlahan meningkat, maka keinginan karyawan untuk
tetap bertahan di perusahaan juga akan semakin tinggi karena mereka sudah puasa
dengan jenjang karir yang diterima.
Haldorai K, Kim WG,
Garcia RLF, et al. Synthesizing the effects of green experiential quality,
green equity, green image and green experiential satisfaction on green
switching intention. Int J Contemp Hosp Manag. 2021;13(3):1689-1699.
doi:10.1108/EJM-04-2013-0200
Al-sharafi H. The Effect of Training and Career Development
on Employees Retention �A Study on the Telecommunication Organizations in
Yemen. J Soc Sci Res. 2018;(SPI 2):420-430.
doi:10.32861/jssr.spi2.420.430
Mahmood A, Akhtar MN, Talat U, Shuai C, Hyatt JC. Specific HR
practices and employee commitment: the mediating role of job satisfaction. Empl
Relations. 2019;41(3):420-435. doi:10.1108/ER-03-2018-0074
Soenanta A, Akbar M, Sariwulan RT. The effect of job
satisfaction and organizational commitment to employee retention in a lighting
company. Issues Bus Manag Econ. 2020;8(4):97-103.
doi:10.15739/IBME.20.009
Μηχανικων
ΤΜ, Κοκκινου Ε,
Καραμάνου
Ασπασία, et al. No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析Title. Kaos GL Derg.
2020;8(75):147-154. https://doi.org/10.1016/j.jnc.2020.125798%0A
Thanan RR, Pio RJ, Kalangi JAF. Pengaruh Gaji, Insentif, dan
Bonus terhadap Kepuasan Kerja Mitra Pengemudi Grab Car PT. Solusi Transportasi
Indonesia Cabang Kota Manado. J Adm Bisnis. 2021;11(2):53-60.
Ramli AH, Yudhistira R. Pengaruh Pengembangan Karir terhadap
Kinerja Karyawan melalui Komitmen Organisasi pada PT. Infomedia Solusi Humanika
di Jakarta. Pros Semin Nas Cendekiawan. Published online 2018:811-816.
Anwar M, Shahzad K. Impact of work-life conflict on perceived
employee performance: Evidence from Pakistan. Eur J Econ Financ Adm Sci.
2011;31(31):82-86.
Gardner DG, Van Dyne L, Pierce JL. The effects of pay level
on organization-based self-esteem and performance: A field study. J Occup
Organ Psychol. 2004;77(3):307-322. doi:10.1348/0963179041752646
Purnama DR, Mayliza R. Pengaruh Employee Retention terhadap
Turnover Intention dan Kinerja Karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit
Lubuk Buaya Cabang Padang. OSF Prepr. Published online 2019:1-16.
https://osf.io/h2jqp/
Ardiansyah F, Budiono B. Pengaruh Kompensasi Terhadap
Employee Engagement Dan Dampaknya Pada Employee Performance. J Ilmu Manaj.
2022;10:110-122.
LEOVANNI E. Dampak Career Plateau Terhadap Job Satisfaction
Karyawan Gerai Minimarket Di Palembang. Analisis. 2021;11(1):93-113.
doi:10.37478/als.v11i1.838
Hardani, Auliya NH, Andriani H, et al. Metode Penelitian
Kualitatif & Kuantitatif. Pustaka Ilmu; 2020.
Villajos E, Tordera N, Peir� JM, van Veldhoven M. Refinement
and validation of a comprehensive scale for measuring HR practices aimed at
performance-enhancement and employee-support. Eur Manag J.
2019;37(3):387-397. doi:10.1016/j.emj.2018.10.003
Handoko TH. Pengantar Manajeman Karangan T . Hani Handoko Bab
2. Faizal Nuzul Razak Hamid, SE. 2012;1(1):30.
https://www.academia.edu/12124668/Buku_Karya_T.Hani_Handoko
Hair JF, Black WC, Babin BJ, Anderson RE, Black WC, Anderson
RE. Multivariate Data Analysis. 8th ed.; 2019.
doi:10.1002/9781119409137.ch4
Falahat M, Gee SK, Liew CM. A model for turnover intention:
Banking industry in Malaysia. Asian Acad Manag J. 2019;24:79-91.
doi:10.21315/aamj2019.24.s2.6
Rahayu M, Rasid F, Tannady H. Effect of Career Training and
Development on Job Satisfaction and its Implications for the Organizational
Commitment of Regional Secretariat (SETDA) Employees of Jambi Provincial
Government. Int Rev Manag Mark. 2019;9(1):79-89.
Copyright holder: Nola Suryanis (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |