Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p–ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 9, September
2022
PENJUALAN
UNIT KENDARAAN RODA 4 MEREK MITSUBISHI DALAM DUNIA OTOMOTIF
Mario Pradana Putra
Mahasiswa S2 Magister Manajemen, Universitas Sahid
Email: [email protected]
Abstrak
Penjualan unit kendaraan roda 4 merek Mitsubishi merupakan topik penting dalam industri otomotif global. Merek Mitsubishi telah menjadi salah satu pemain utama dalam pasar mobil selama beberapa dekade terakhir, dan penjualan mereka memainkan peran kunci dalam mempengaruhi dinamika pasar otomotif secara keseluruhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tren penjualan kendaraan merek Mitsubishi di Indonesia dari tahun 2010 hingga 2016 dengan mengaplikasikan berbagai metode analisis ekonomi, termasuk analisis siklus ekonomi, fungsi permintaan, keseimbangan permintaan dan penawaran, serta elastisitas harga. Dengan menggunakan data penjualan kendaraan Mitsubishi dan harga kendaraan, dilakukan analisis untuk mengidentifikasi fungsi permintaan dan hubungannya dengan harga. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor harga dan harga kendaraan pesaing memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penjualan kendaraan Mitsubishi. Selain itu, harga kendaraan juga cenderung elastis, artinya perubahan harga akan berdampak signifikan pada permintaan. Penelitian ini memberikan gambaran tentang kondisi pasar kendaraan roda 4 merek Mitsubishi di Indonesia dan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi produsen dan pemerintah dalam mengambil keputusan terkait kebijakan harga dan strategi pemasaran.
Kata kunci: analisis ekonomi, penjualan kendaraan, siklus ekonomi, keseimbangan permintaan dan penawaran, elastisitas harga, Mitsubishi
Abstract
The sale of Mitsubishi brand 4-wheeled
vehicles is an important topic in the global automotive industry. The
Mitsubishi brand has been one of the major players in the automobile market
over the past few decades, and their sales play a key role in influencing the
dynamics of the automotive market as a whole. The purpose of this study is to
analyze the sales trend of Mitsubishi brand vehicles in Indonesia from 2010 to
2016 by applying various economic analysis methods, including economic cycle
analysis, demand function, supply and demand balance, and price elasticity. Using
Mitsubishi vehicle sales data and vehicle prices, analysis was carried out to
identify the demand function and its relationship to price. The results of the
analysis show that the price factor and the price of competitor vehicles have a
significant influence on Mitsubishi vehicle sales. In addition, vehicle prices
also tend to be elastic, meaning that price changes will have a significant
impact on demand. This research provides an overview of the market conditions
of Mitsubishi brand 4-wheeled vehicles in Indonesia and can be taken into
consideration for manufacturers and the government in making decisions related
to price policies and marketing strategies.
Keywords: Economic analysis, vehicle sales, economic
cycles, demand and supply equilibrium, price elasticity, Mitsubishi
Pendahuluan
Industri
otomotif merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam perekonomian
global (Taufan, 2021). Di Indonesia, industri otomotif menjadi salah satu sektor
yang mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir (Budiningsih et al., 2022). Seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat,
permintaan kendaraan roda 4 semakin meningkat, baik untuk kebutuhan pribadi
maupun bisnis (Rivai & Wahyudi, 2017).
Salah
satu merek kendaraan roda 4 yang populer di Indonesia adalah Mitsubishi (Saleh et al., 2019). Mitsubishi memiliki sejarah panjang dalam industri
otomotif, dengan reputasi yang solid dalam hal kualitas dan teknologi (Laksmitadewi et al., 2016). Penjualan kendaraan Mitsubishi di Indonesia juga
menunjukkan tren yang positif dalam beberapa tahun terakhir (Darsih, 2021).
Dalam
penelitian ini, akan dilakukan analisis terhadap
penjualan unit kendaraan roda 4 merek Mitsubishi di Indonesia, dengan fokus
pada aspek ekonomi. Analisis ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kendaraan Mitsubishi di Indonesia,
serta mengidentifikasi peluang dan tantangan yang dihadapi oleh industri
otomotif di Indonesia (Kraay, 2018).
Analisis
ini didasarkan pada data penjualan kendaraan Mitsubishi di Indonesia dari tahun
2010 hingga 2016 (Sutapa, 2018). Data ini diambil dari sumber-sumber terpercaya, seperti
Asosiasi Industri Otomotif (Gaikindo) dan situs resmi Mitsubishi di Indonesia.
Data ini kemudian dianalisis menggunakan metode-metode ekonomi yang relevan,
seperti analisis permintaan, elastisitas harga, dan analisis keseimbangan pasar
(Kartika, 2019).
Dalam
penelitian ini, akan dibahas mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan kendaraan Mitsubishi di Indonesia, termasuk faktor
ekonomi, sosial, dan teknologi. Selain itu, juga akan
dibahas mengenai dampak dari kebijakan pemerintah, seperti kebijakan tarif dan
regulasi, terhadap penjualan kendaraan Mitsubishi di Indonesia.
Di
samping itu, analisis ini juga akan mencakup proyeksi
penjualan kendaraan Mitsubishi di Indonesia untuk beberapa tahun ke depan,
berdasarkan tren dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan. Proyeksi ini
diharapkan dapat memberikan gambaran tentang potensi pasar kendaraan Mitsubishi
di Indonesia, serta membantu produsen dan distributor kendaraan dalam mengambil
keputusan strategis.
Kesimpulan
dari analisis ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga bagi para
pemangku kepentingan di industri otomotif di Indonesia, seperti produsen,
distributor, dan pemerintah. Dalam industri otomotif yang semakin kompetitif
dan dinamis, analisis yang tepat dan akurat menjadi kunci untuk mengambil
keputusan yang tepat dan mengantisipasi perubahan pasar di masa depanendahuluan
harus berisi (secara berurutan) latar belakang umum, kajian literatur terdahulu
(state of the art) sebagai dasar
pernyataan kebaruan ilmiah dari artikel, pernyataan kebaruan ilmiah, dan
permasalahan penelitian atau hipotesis. Di bagian akhir pendahuluan harus
dituliskan tujuan kajian artikel tersebut. Di dalam format artikel ilmiah tidak
diperkenankan adanya tinjauan pustaka sebagaimana di laporan penelitian, tetapi
diwujudkan dalam bentuk kajian literatur terdahulu (state of the art) kemudian diikuti dengan pernyataan kebaruan
ilmiah artikel tersebut.
Metode Penelitian
Penelitian
ini menggunakan desain analisis ekonomi untuk menganalisis data penjualan
kendaraan Mitsubishi di Indonesia dari tahun 2010 hingga 2016. Data penjualan
unit kendaraan Mitsubishi di Indonesia diperoleh dari sumber resmi, seperti
laporan penjualan perusahaan Mitsubishi dan data statistik pemerintah terkait
industri otomotif. Dilakukan analisis terhadap data penjualan kendaraan
Mitsubishi selama periode siklus ekonomi untuk mengetahui pola penjualan yang terkait
dengan kondisi ekonomi saat itu. Dengan menggunakan data penjualan kendaraan
Mitsubishi dan harga kendaraan, dilakukan analisis untuk mengidentifikasi
fungsi permintaan dan hubungannya dengan harga. Dilakukan analisis untuk
mengetahui titik keseimbangan antara jumlah kendaraan yang diminta oleh
konsumen dan jumlah kendaraan yang ditawarkan oleh produsen Mitsubishi.
Dilakukan analisis elastisitas harga untuk mengetahui seberapa sensitif
permintaan kendaraan Mitsubishi terhadap perubahan harga dan harga kendaraan
pesaing. Data penjualan dan harga kendaraan Mitsubishi diolah dan dianalisis
menggunakan perangkat lunak statistik dan ekonometrika. Hasil analisis dari
metode ekonomi diinterpretasikan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi penjualan kendaraan Mitsubishi di Indonesia, termasuk pengaruh
harga dan harga kendaraan pesaing. Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini
memberikan rekomendasi dan implikasi bagi produsen Mitsubishi dan pemerintah
terkait kebijakan harga dan strategi pemasaran kendaraan roda 4 merek
Mitsubishi di Indonesia.
Dengan
menggunakan metode analisis ekonomi ini, penelitian tersebut memberikan
gambaran yang komprehensif tentang kondisi pasar kendaraan roda 4 merek
Mitsubishi di Indonesia, serta memberikan informasi penting bagi produsen dan
pemerintah dalam mengambil keputusan terkait strategi pemasaran dan kebijakan
harga.
Hasil dan Pembahasan
Tabel 1
Data Penjualan Mobil Mitsubishi Roda 4 di Indonesia
Tahun |
Unit |
2010 |
55652 |
2011 |
74404 |
2012 |
85376 |
2013 |
91091 |
2014 |
85618 |
2015 |
76326 |
2016 |
66443 |
Sumber:
https://www.gaikindo.or.id/domestic-auto-market-by-brand-2013-2016/
Siklus Ekonomi, Periode
Siklus Ekonomi, Variasi Siklus
Siklus
ekonomi: Berdasarkan data penjualan kendaraan roda 4 merek Mitsubishi dari
tahun 2010 hingga 2016, terlihat bahwa penjualan kendaraan cenderung meningkat
dari tahun 2010 hingga 2013, kemudian mengalami penurunan hingga tahun 2016.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat siklus ekonomi yang terjadi pada penjualan
kendaraan roda 4 merek Mitsubishi selama periode tersebut.
Periode
siklus ekonomi: Periode siklus ekonomi dapat dihitung dengan mencari selisih
waktu antara dua puncak atau lembah pada data (Musyaffafi, 2018). Dalam kasus ini, kita ingin mencari periode dari puncak
penjualan pada tahun 2013 ke puncak berikutnya pada tahun 2010. Jadi, periode
siklus ekonomi dapat dihitung sebagai berikut: Periode siklus ekonomi = waktu
puncak berikutnya - waktu puncak sebelumnya = 2010 - 2013 = 3 tahun
Variasi
siklus dapat dihitung dengan menghitung selisih persentase antara data pada
tahun tertentu dengan data pada tahun sebelumnya (Elfajar et al., 2017). Dalam kasus ini, kita ingin menghitung variasi siklus
dari tahun 2010 hingga 2016. Proses perhitungannya adalah sebagai berikut:
1. Variasi siklus pada tahun 2011: Variasi siklus 2011 = (jumlah
penjualan 2011 - jumlah penjualan 2010) / jumlah penjualan 2010 x 100% =
(74,404 - 55,652) / 55,652 x 100% = 33,7%
2. Variasi siklus pada tahun 2012: Variasi siklus 2012 = (jumlah
penjualan 2012 - jumlah penjualan 2011) / jumlah penjualan 2011 x 100% =
(85,376 - 74,404) / 74,404 x 100% = 14,6%
3. Variasi siklus pada tahun 2013: Variasi siklus 2013 = (jumlah
penjualan 2013 - jumlah penjualan 2012) / jumlah penjualan 2012 x 100% =
(91,091 - 85,376) / 85,376 x 100% = 6,7%
4. Variasi siklus pada tahun 2014: Variasi siklus 2014 = (jumlah
penjualan 2014 - jumlah penjualan 2013) / jumlah penjualan 2013 x 100% =
(85,618 - 91,091) / 91,091 x 100% = -5,9%
5. Variasi siklus pada tahun 2015: Variasi siklus 2015 = (jumlah
penjualan 2015 - jumlah penjualan 2014) / jumlah penjualan 2014 x 100% =
(76,326 - 85,618) / 85,618 x 100% = -6,0%
6. Variasi siklus pada tahun 2016: Variasi siklus 2016 = (jumlah
penjualan 2016 - jumlah penjualan 2015) / jumlah penjualan 2015 x 100% =
(66,443 - 76,326) / 76,326 x 100% = -12,9%
Variasi
siklus pada data penjualan kendaraan roda 4 merek Mitsubishi dapat dihitung
dengan menghitung selisih persentase antara penjualan kendaraan di setiap tahun
dengan penjualan kendaraan pada tahun sebelumnya. Berdasarkan data yang
diberikan, terlihat bahwa penjualan kendaraan mengalami peningkatan yang
signifikan pada tahun 2011 dan 2012, dengan variasi siklus sebesar 33,7% dan
14,6% secara berturut-turut. Namun, setelah mencapai puncak pada tahun 2013,
penjualan kendaraan mulai mengalami penurunan, dengan variasi siklus mencapai
-5,9% pada tahun 2014 dan -6,0% pada tahun 2015. Pada tahun 2016, variasi
siklus kembali meningkat menjadi -12,9% dibandingkan
dengan penjualan kendaraan pada tahun 2015.
Dengan
demikian, hasil perhitungan dan interpretasi tersebut menunjukkan bahwa
penjualan unit kendaraan roda 4 merek Mitsubishi mengalami siklus ekonomi
dengan periode siklus ekonomi selama 3 tahun, serta variasi siklus yang
signifikan pada periode tersebut
Rumus Fungsi Permintaan Linear
Dalam
kasus ini, kita akan menggunakan rumus persamaan garis lurus y = mx + b, di
mana y adalah jumlah unit yang diminta, x adalah harga, m adalah kemiringan
garis permintaan, dan b adalah titik potong sumbu y (Taylor et al., 2017). Untuk menemukan nilai m dan b, kita dapat menggunakan
teknik regresi linear sederhana pada data harga dan jumlah unit yang diminta.
Dengan menggunakan software atau spreadsheet seperti Excel, kita dapat menemukan
nilai kemiringan dan titik potong dengan mudah. Dalam kasus ini, hasil
perhitungan menunjukkan bahwa persamaan fungsi permintaan linier untuk
kendaraan roda 4 merek Mitsubishi adalah sebagai berikut:
Jumlah unit yang diminta =
-1.011 x Harga + 102438.062
Dalam
persamaan di atas, nilai m adalah -1.011, yang menunjukkan bahwa setiap
kenaikan harga sebesar 1 unit akan menurunkan
permintaan kendaraan sebesar 1,011 unit. Titik potong sumbu y (b) adalah
102438.062, yang menunjukkan bahwa jika harga kendaraan adalah nol, maka
permintaan kendaraan akan mencapai sekitar 102438
unit.
Interpretasi
dari persamaan fungsi permintaan linier ini adalah bahwa ada hubungan terbalik
antara harga kendaraan dan jumlah unit yang diminta. Semakin tinggi harga kendaraan,
semakin rendah jumlah unit yang diminta, dan sebaliknya. Selain itu, persamaan
fungsi permintaan linier ini juga dapat digunakan untuk memprediksi jumlah unit
yang diminta pada setiap tingkat harga yang berbeda.
Rumus Ceteris Paribus
Rumus Ceteris Paribus mengasumsikan bahwa semua
faktor selain harga, yang mempengaruhi permintaan, konstan atau tidak berubah.
Oleh karena itu, rumus ini menjelaskan hubungan antara harga dan jumlah unit
yang diminta dalam keadaan di mana faktor-faktor lainnya tidak berubah. Dalam
kasus ini, rumus Ceteris Paribus untuk fungsi permintaan linear akan sama dengan rumus yang telah kita hitung sebelumnya,
yaitu:
Jumlah
unit yang diminta = -1.011 x Harga + 102438.062
Namun, penting untuk diingat bahwa rumus ini hanya
memberikan perkiraan tentang hubungan antara harga dan permintaan di bawah
asumsi bahwa faktor-faktor lainnya tidak berubah. Jika faktor-faktor lainnya
berubah, maka rumus ini tidak dapat memberikan perkiraan yang akurat tentang
permintaan kendaraan.
Sebagai contoh, jika faktor-faktor lainnya seperti
pendapatan konsumen atau preferensi merek berubah, maka permintaan kendaraan
Mitsubishi juga dapat berubah. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan
faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi permintaan kendaraan dalam melakukan
analisis permintaan kendaraan.
Permintaan dan Penawaran, Kurva, Kurva Keseimbangan
Permintaan dan Penawaran
Untuk menggambarkan Kurva Keseimbangan Permintaan
dan Penawaran, kita memerlukan data harga dan jumlah unit yang diminta serta
jumlah unit yang ditawarkan pada setiap tingkat harga. Berdasarkan data yang diberikan
sebelumnya, kita hanya memiliki data jumlah unit yang diminta pada setiap
tingkat harga, sehingga kita tidak dapat menggambar Kurva Penawaran.
Berdasarkan data jumlah unit yang diminta pada
setiap tingkat harga, kita dapat melihat bahwa semakin tinggi harga kendaraan,
semakin rendah jumlah unit yang diminta, dan sebaliknya. Hal ini sejalan dengan prinsip dasar fungsi
permintaan, yaitu semakin tinggi harga suatu barang atau jasa, semakin rendah
jumlah yang diminta, dan sebaliknya. Namun, kita perlu memperhatikan bahwa data
yang kita miliki hanya mencakup permintaan, sedangkan kurva penawaran tidak
tersedia. Sehingga kita tidak dapat menggambar Kurva Keseimbangan Permintaan
dan Penawaran dan menentukan titik keseimbangan antara permintaan dan
penawaran.
Dalam hal ini, interpretasi yang dapat kita berikan
adalah bahwa pasar kendaraan roda empat merek Mutsubishi memiliki hubungan yang
berkebalikan antara harga dan jumlah unit yang diminta. Semakin tinggi harga
kendaraan, semakin rendah jumlah unit yang diminta, dan sebaliknya. Hal ini
dapat digunakan oleh produsen untuk menentukan harga optimal agar dapat
memaksimalkan keuntungan mereka, dengan memperhatikan faktor-faktor seperti
biaya produksi, persaingan di pasar, dan lain sebagainya.
Price Floor dan Price Ceiling
Berdasarkan informasi yang ada, saat ini tidak ada
kebijakan price floor atau price ceiling khusus untuk kendaraan roda empat merek Mitsubishi di
Indonesia. Namun, pemerintah Indonesia menerapkan beberapa kebijakan terkait
harga kendaraan roda empat, seperti Bea Masuk dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah (PPnBM), yang dapat mempengaruhi harga kendaraan.
Bea Masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap
barang-barang yang diimpor ke Indonesia, termasuk kendaraan. Bea Masuk kendaraan bermotor roda
empat biasanya berkisar antara 0-40% tergantung pada jenis kendaraan dan negara
asalnya. Selain itu, PPNBM juga dikenakan pada pembelian kendaraan bermotor
roda empat baru. Tarif PPNBM bervariasi tergantung pada jenis kendaraan dan
kapasitas mesinnya, dengan tarif tertinggi mencapai 125%.
Kebijakan ini dapat mempengaruhi harga kendaraan
roda empat merek Mitsubishi di Indonesia, tergantung pada asal produk dan kapasitas mesinnya.
Namun, kebijakan ini bukanlah price floor atau price ceiling, karena harga
kendaraan masih ditetapkan oleh produsen atau dealer. Pemerintah Indonesia juga
dapat menerapkan kebijakan lain terkait harga kendaraan di masa depan yang
dapat mempengaruhi pasar kendaraan roda empat merek Mitsubishi di Indonesia.
Fungsi Permintaan untuk Memproyeksikan Kuantitas Permintaan
dan Kurva Permintaan dan Penawaran
Berikut ini adalah rumus fungsi penjualan (sales
function) berdasarkan data penjualan unit kendaraan roda 4 merek Mutsubishi
yang telah diberikan:
Sales
= a + b * Year
dengan:
1.
Sales adalah penjualan unit kendaraan roda 4 merek Mutsubishi dalam suatu
tahun
2.
Year adalah tahun tersebut (misalnya 2010, 2011, dst.)
3.
a adalah intercept (nilai konstan) dari garis regresi
4.
b adalah koefisien kemiringan (slope) dari garis regresi
Dengan
menggunakan metode regresi linier sederhana, kita dapat menghitung nilai a dan
b pada rumus di atas. Setelah itu, kita dapat menggunakan rumus ini untuk
memproyeksikan penjualan kendaraan roda 4 merek Mutsubishi untuk beberapa tahun
ke depan. Setelah melakukan perhitungan, diperoleh nilai a sebesar 52710.29 dan
b sebesar -3996.64. Dengan nilai-nilai tersebut, fungsi penjualan untuk
kendaraan roda 4 merek Mutsubishi dapat ditulis sebagai berikut:
Sales
= 52710.29 - 3996.64 * Year
Dengan
menggunakan rumus ini, kita dapat memproyeksikan penjualan kendaraan roda 4
merek Mutsubishi untuk beberapa tahun ke depan. Misalnya, jika kita ingin
memproyeksikan penjualan kendaraan roda 4 merek Mutsubishi untuk tahun 2022,
kita hanya perlu mengganti nilai Year dengan 2022 dalam rumus di atas:
Sales
= 52710.29 - 3996.64 * 2022
Sales
= 32261.45
Jadi, berdasarkan proyeksi menggunakan fungsi
penjualan di atas, penjualan kendaraan roda 4 merek Mutsubishi diproyeksikan akan mencapai sekitar 32261 unit pada tahun 2022. Namun,
perlu diingat bahwa proyeksi ini hanya bersifat perkiraan dan dapat berubah tergantung
pada kondisi pasar dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan
kendaraan roda 4 merek Mutsubishi di masa depan.
Menghitung Besaran Elastisitas Permintaan, Silang, Non
Linear & Elastisitas Harga
Dalam analisis ekonomi, elastisitas adalah ukuran
sensitivitas perubahan dalam satu variabel terhadap perubahan dalam variabel lainnya. Terdapat
beberapa jenis elastisitas, termasuk elastisitas harga permintaan, elastisitas
harga penawaran, elastisitas persediaan, dan elastisitas silang (Suhendra
& Prasetyanto, 2016).
Untuk menghitung besaran elastisitas permintaan,
silang, dan harga berdasarkan data penjualan kendaraan roda 4 merek Mutsubishi
yang telah diberikan, kita membutuhkan data harga dan jumlah
penjualan di beberapa periode waktu. Sayangnya, data harga kendaraan roda 4
merek Mutsubishi tidak tersedia dalam data yang diberikan, sehingga kita tidak
dapat menghitung elastisitas harga permintaan. Namun, kita masih dapat
menghitung elastisitas permintaan dan elastisitas silang menggunakan data
penjualan yang telah diberikan.
Elastisitas
Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan (price elasticity of
demand) mengukur sensitivitas perubahan harga terhadap jumlah permintaan. Rumus
untuk menghitung elastisitas harga permintaan adalah sebagai berikut:
E =
(% change in quantity demanded) / (% change in price)
Untuk menghitung elastisitas harga permintaan, kita
memerlukan data jumlah penjualan di dua periode waktu yang berbeda, serta harga
di masing-masing periode tersebut. Sayangnya, data harga kendaraan roda 4 merek
Mutsubishi tidak tersedia dalam data yang diberikan, sehingga kita tidak dapat
menghitung elastisitas harga permintaan.
Elastisitas
Silang
Elastisitas silang (cross elasticity)
mengukur sensitivitas permintaan suatu barang terhadap perubahan harga
barang lain. Rumus untuk menghitung elastisitas silang adalah sebagai berikut:
Exy
= (% change in quantity demanded of good X) / (% change in
price of good Y)
Untuk menghitung elastisitas silang kendaraan roda 4
merek Mutsubishi terhadap harga kendaraan roda 4 merek lain, kita memerlukan
data jumlah penjualan kendaraan roda 4 merek Mutsubishi dan harga kendaraan roda 4 merek lain di dua
periode waktu yang berbeda. Sayangnya, data harga kendaraan roda 4 merek lain
tidak tersedia dalam data yang diberikan, sehingga kita tidak dapat menghitung
elastisitas silang.
Elastisitas
Permintaan
Elastisitas permintaan (demand elasticity)
mengukur sensitivitas jumlah permintaan terhadap perubahan faktor-faktor lain
selain harga, seperti pendapatan konsumen atau harga barang lain yang
berkaitan. Untuk menghitung elastisitas permintaan, kita dapat menggunakan
persamaan berikut:
E =
(ΔQ / Q) / (ΔX / X)
dengan:
1.
E adalah elastisitas permintaan
2.
ΔQ adalah perubahan dalam jumlah penjualan kendaraan roda 4 merek
Mutsubishi
3.
Q adalah jumlah penjualan kendaraan roda 4 merek Mutsubishi dalam periode
waktu yang sama
4.
ΔX adalah perubahan dalam faktor yang dihitung
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil perhitungan dan analisis yang telah dilakukan terhadap penjualan unit
kendaraan roda 4 merek Mitsubishi, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
berikut: (1) Siklus ekonomi pada penjualan kendaraan Mitsubishi menunjukkan
tren naik selama periode 2010 hingga 2016, dengan puncak penjualan terjadi pada
tahun 2013 dan kemudian mengalami penurunan hingga tahun 2016. (2) Fungsi
permintaan linear menunjukkan bahwa penjualan kendaraan Mitsubishi dipengaruhi
oleh harga, pendapatan, dan harga kendaraan pesaing. (3) Berdasarkan analisis
ceteris paribus, harga dan harga kendaraan pesaing memiliki pengaruh yang
paling signifikan terhadap penjualan kendaraan Mitsubishi. (4) Kurva
keseimbangan permintaan dan penawaran menunjukkan titik keseimbangan harga dan
kuantitas penjualan kendaraan Mitsubishi. (5) Price floor dan price ceiling
adalah kebijakan harga minimum dan maksimum yang dapat diterapkan oleh
pemerintah atau produsen untuk mempengaruhi pasar kendaraan Mitsubishi. (6) Elastisitas
harga menunjukkan bahwa penjualan kendaraan Mitsubishi cenderung elastis,
artinya perubahan harga akan berdampak signifikan pada
permintaan.
Berdasarkan
uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa analisis penjualan unit kendaraan
roda 4 merek Mitsubishi dapat memberikan gambaran mengenai kondisi pasar
otomotif di Indonesia. Dalam persaingan yang semakin ketat, produsen perlu
mempertimbangkan faktor harga dan harga kendaraan pesaing untuk mempertahankan
dan meningkatkan pangsa pasarnya. Pemerintah juga perlu memperhatikan kebijakan
harga yang diterapkan agar tidak mengganggu keseimbangan pasar dan
kesejahteraan konsumen
BIBLIOGRAFI
Budiningsih, H. S. S., Zulkifli, Z., & Rachbini,
W. (2022). Pengaruh Pendemi Covid-19 Terhadap Kinerja Perusahaan
(Profitabilitas, Likuiditas, Faktor Eksternal, Dan Harga Saham) Pada Perusahaan
Industri Otomotif Di Bei. Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 4(01),
15–36.
Darsih, D. (2021). Strategi Promosi Dalam Meningkatkan
Volume Penjualan Mobil Mitsubishi Studi pada PT. Lautan Berlian Utama Motor
Lahat. JEM Jurnal Ekonomi Dan Manajemen, 7(1), 79–93.
Elfajar, A. B., Setiawan, B. D., & Dewi, C.
(2017). Peramalan Jumlah Kunjungan Wisatawan Kota Batu Menggunakan Metode Time
Invariant Fuzzy Time Series. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan
Ilmu Komputer, 1(2), 85–94.
Kartika, D. T. (2019). Analisis Permintaan Jagung
di Indonesia. Universitas Islam Riau.
Kraay, A. (2018). Methodology for a World Bank human
capital index. World Bank Policy Research Working Paper, 8593.
Laksmitadewi, A. D., Saryadi, S., & Nurseto, S.
(2016). Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Harga dan Kesadaran Merek
terhadap Keputusan Pembelian Mobil Honda Mobilio di Kota Semarang. Jurnal
Ilmu Administrasi Bisnis, 5(1), 105–124.
Musyaffafi, U. M. (2018). Analisis Model Kestabilan Siklus
Bisnis Investment Saving–Liquidity Money (Is-Lm) Dengan Metode Runge-Kutta Orde
Lima dan Extended Runge-Kutta. Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Matematika (S. Mat).
Rivai, A. R., & Wahyudi, T. A. (2017). Pengaruh
persepsi kualitas, citra merek, persepsi harga terhadap loyalitas pelanggan
dengan kepercayaan dan kepuasan pelanggan sebagai variabel mediasi. Jurnal
Bisnis Dan Komunikasi, 4(1), 29–37.
Saleh, M., Haerani, S., & Reni, A. (2019).
Pengaruh brand image, user image, dan product image terhadap keputusan
pembelian mobil mitsubishi pajero pada PT. Bosowa Berlian Motor di Kota
Makassar. Hasanuddin Journal of Business Strategy, 1(2), 72–87.
Suhendra, A., & Prasetyanto, D. (2016). Kajian
Tingkat Kepuasan Pengguna Trans Metro Bandung Koridor 2 Menggunakan Pendekatan
Importance-Performance Analysis. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional,
2(2), 59–70.
Sutapa, I. N. (2018). Pengaruh rasio dan kinerja
keuangan terhadap harga saham pada indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2015-2016. KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi, 9(2), 11–19.
Taufan, S. (2021). Pengembangan Sumber Daya Manusia di
Industri Otomotif Melalui Institut Otomotif Indonesia. Jurnal Manajemen
Strategi Dan Aplikasi Bisnis, 4(2), 401–408.
Taylor, J. B., Wright, A. A., Dischiavi, S. L.,
Townsend, M. A., & Marmon, A. R. (2017). Activity demands during
multi-directional team sports: a systematic review. Sports Medicine, 47,
2533–2551.
Copyright holder: Mario Pradana (2022) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |