Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 10, Oktober 2022
ANALISIS VALUASI SAHAM DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI FLUKTUASI HARGA SAHAM
Febrianto Ardi Kumoro, Hedwigis Esti
Riwayati
Perbanas Institute,
Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini menganalisis perbedaan valuasi harga saham PT. GoTo Gojek
Tokopedia menggunakan metode Free Cash Flow to Equity (FCFE) dan Price Earnings
Ratio (PER). Hasil penelitian menunjukkan perbedaan valuasi harga saham antara
kedua metode tersebut. Metode FCFE menunjukkan nilai saham yang jauh lebih
rendah dibandingkan harga pasar saham, sementara metode PER menunjukkan nilai
saham yang mendekati harga pasar. Penurunan signifikan harga saham PT. GoTo
Gojek Tokopedia dalam satu tahun terakhir menandakan adanya ketidak-efisiensian
pasar. Berdasarkan analisis perbandingan, metode PER memiliki akurasi yang
lebih tinggi dengan nilai Root Mean Squared Error (RMSE) yang lebih kecil,
menunjukkan ketepatan nilai intrinsik saham mendekati harga pasar. Oleh karena
itu, metode PER menjadi pilihan yang lebih tepat untuk valuasi harga saham PT.
GoTo Gojek Tokopedia.
Kata Kunci: Valuasi harga saham, Metode FCFE dan PER, PT. GoTo Gojek Tokopedia.
Abstract
This study analyzes the
differences in stock price valuation of PT. GoTo Gojek Tokopedia using the Free
Cash Flow to Equity (FCFE) method and Price Earnings Ratio (PER) method. The
results show a disparity in stock price valuation between the two methods. The
FCFE method indicates a significantly lower stock value compared to the market
price, whereas the PER method reflects a stock value that approximates the
market price. The significant decrease in PT. GoTo Gojek Tokopedia's stock
price over the past year suggests market inefficiency. Based on the comparative
analysis, the PER method demonstrates higher accuracy with a smaller Root Mean
Squared Error (RMSE), indicating a closer approximation of the intrinsic stock
value to the market price. Therefore, the PER method is a more suitable choice
for valuing the stock price of PT. GoTo Gojek Tokopedia.
Keywords: Stock price valuation, FCFE
and PER methods, PT. GoTo Gojek Tokopedia.
Pendahuluan
Pemodalan merupakan komitmen atas beberapa
anggaran ataupun suatu usaha yang lain yang dicoba pada sekarang ini, dengan tujuan mendapatkan
profit pada masa yang akan datang. Profit itu berbentuk pendapatan kas (dividen) ataupun penambahan angka pemodalan (capital
gain) (Tandelin,
2017). Aktivitas pemodalan dalam kondisi ini sangat erat kaitannya dengan pasar modal. Pasar modal merupakan pertemuan antara
pihak yang mempunyai keunggulan modal (penanam modal) dengan pihak yang menginginkan modal (emiten) dengan metode memperjualbelikan
surat berharga (Tandelin,
2017).
Aktivitas saham pastinya diharapkan sanggup
membagikan profit untuk para investornya. Tetapi tidak hanya memperkirakan tingkatan profit yang diterima,
seseorang penanam modal wajib pula memikirkan tingkatan resiko yang dihadapinya. Salah satu resiko yang kerap dirasakan oleh para penanam modal saham
merupakan resiko misprice. Resiko misprice
ini disebabkan penanam modal salah dalam berspekulasi dan mengenali harga saham. Maka jalan
keluarnya penanam modal wajib melakukan analisa �harga saham, sehingga akan mengurangi resiko misprice tersebut. Salah satu analisis yang banyak dipakai buat
menganalisa harga saham (valuasi) adalah analisa fundamental (Budi, 2021).
Analisa fundamental adalah menyamakan antara angka intrinsik suatu saham dengan harga pasarnya
untuk memastikan apakah harga pasar saham itu telah merepresentasikan angka
intrinsiknya ataupun belum (Husnan, 2018). Tandelin (2017), menyatakan bahwa angka intrinsik merupakan angka saham sesungguhnya
ataupun sepatutnya terjadi. Angka intrinsik pada saat ini akan �dibandingkan dengan harga saham di pasar (market value) guna mengenali
apakah harga saham industri tersebut berada dalam harga overvalued, undervalued, ataupun fairvalued.
Valuasi harga saham
dapat dilakukan dengan beberapa macam metode. Penelitian Afriani and Asma (2019), menganalisa valuasi harga saham
dengan menggunakan metode Free Cash Flow to Equity (FCFE) dan Price Earning Ratio (PER). FCFE ialah metode yang digunakan untuk menghitung arus kas bebas setelah
dipergunakan untuk memenuhi pembayaran pembiayaan perusahaan (Made et al., 2022). Anggraeni et al. (2017), menyebutkan bahwa ada tiga model FCFE yang dapat digunakan untuk
valuasi saham, yaitu contant growth FCFE
model, two-stage FCFE model, dan three-stage model.
Dewi (2017), menyetakan bahwa free cash flow to
equity lebih mencerminkan kinerja saham daripada
PER. Hal ini disebabkan karena PER tidak dapat mencerminkan kinerja fundamental
perusahaan. Valuasi PER yang
dijelaskan oleh (Ayu, 2021) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa Price Earning Ratio menggambarkan penilaian pasar terhadap kemampuan industri dalam menghasilkan
profit. PER dihitung dalam satuan kali.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Kota and
Charumathi, 2018), diperoleh hasil dari 4 (empat) saham industri perbankan atau saham bigbank, semua perusahaan tersebut membuktikan perbandingan yang relevan. Metode FCFE atau Free
Cash Flow to Equity tidak bisa diharapkan oleh industri dalam evaluasi saham bank di Bursa Efek Indonesia.�
Di Bursa Efek Indonesia (BEI) ada sebagian sector saham�
yang bisa dijadikan pengganti pemodalan. Salah satunya merupakan saham
emiten sektor arsitektur dan gedung atau infrastruktur. Saham emiten sektor arsitektur dan gedung atau infrastruktur dinilai sungguh menjanjikan buat pemodalan jangka
panjang. Sebab perihal ini searah dengan komitmen penguasa guna membuat
prasarana untuk tingkatkan konektivitas di semua area Indonesia yang sudah memberikan dampak positif untuk saham-saham infrastruktur sepanjang tahun terakhir. Komitmen pemerintah itu sendiri terlihat dari bertambahnya jumlah
peruntukan perhitungan prasarana dari tahun ke tahun. Karenanya industri arsitektur serta gedung tentu
berusaha untuk mengejar dan mencapai bonus kontrak terkini, yang pada
kesimpulannya akan berakibat kepada perkembangan harga
saham dari industri tersebut.
Perhitungan prasarana mengalami kenaikan yang
seharusnya juga memberikan efek positif terhadap saham emiten
arsitektur BUMN. Walaupun saham arsitektur dan gedung mengalami
kenaikan yang signifikan pada tahun 2014, dan pada
tahun selanjutnya yaitu tahun 2015 mengalami fase distribusi atau
penurunan. Menurut analisis dari CNBC
Indonesia alibi penting dari penyusutan harga saham sektor arsitektur
serta gedung kepunyaan BUMN itu disebabkan para penanam modal takut jika
penguasa tidak mempunyai
anggaran buat melunasi kontrak-kontrak pada kontraktor. Walaupun emiten
arsitektur mempunyai kontrak dalam pengerjaan (buku instruksi) yang besar
tetapi pada saat kontrak itu berakhir, pembayaran kas tidak
bisa dilakukan. Kondisi tersebut tercatat
sebagai piutang, sehingga hutang emiten
arsitektur bertambah. Di sisi lain macetnya pembayaran dapat menghambat
berjalannya bidang usaha
industri, tetapi dikarenakan yang berhutang merupakan
pemerintah, serta emiten-emiten
merupakan kepemilikan BUMN maka �para investor atau penanam modal tidak perlu
takut.
�Penyusutan yang terjadi di saham-saham zona
arsitektur BUMN ini selayaknya dianggap sebagai
peluang dengan rekomendasi buy on weakness pada saham infrastruktur ini. (www.investing.com).
PT Schroders Investment
Management Indonesia sudah melaksanakan survey
pada 23.000 orang dari 32 posisi di semua BUMN tercatat
di
Indonesia, sebesar 92 persen penanam modal di Indonesia mengganti portofolio
pemodalan pada saat pasar saham menghadapi volatilitas pada
Februari serta Maret tahun 2020. Kondisi ini disebabkan terjadinya pandemi Covid-19 di
seluruh dunia, khususnya
di Indonesia
yang menyebabkan
penyusutan tingkatan
pemodalan sebab harga saham yang ada mengalami kemerosotan
yang cukup dalam. Pandemi Covid- 19 ini mempengaruhi pemodalan di Indonesia dikarenakan
penanam modal atau
investor bereaksi sensitif kepada data yang diserahkan pasar sehingga penanam modal
berwaspada dalam menjaga pemodalannya (Nugraha, 2021).
Penelitian (Alhazami,2020) mengenai valuasi saham pada era
pandemi Covid-19, penelitian ini menggunakan 2
(dua) variabel �yaitu model Free Cash Flow to Equitu (FCFE) serta Price
to Book Value
(PBV). Point
penting dalam penelitian ini yaitu Sektoral BEI yang
terdampak positif dan minus Covid-19, dengan rentang waktu
penelitian dalam waktu durasi 1 tahun, sejak tahun 2020. Penelitian yang akan
dilakukan ini, menganalisis valuasi saham untuk pengumpulan ketetapan
pemodalan pada masa pandemi Covid-19 menggunakan
�Metode Price Earning Ratio (PER), Free Cash Flow to Equity (FCFE), serta Price
to Book Value
(PBV). Penelitian ini
dimotivasi oleh sebagian pendapat, dan kenaikan harga
saham dan kemampuan industri pada sebagian zona industri pada masa endemic.
Kedua,
terdapat perbedaan penelitian (research
gap), memanfaatkan analisa teknikal, menurut Mittal� (2021); Ayed (2020) menyatakan bahwa sector restoran, perhotelan, real estate
dan industrial serta
peralatan konsumsi berdampak positif akibat endemi
COVID-19. Hasil
penelitian Salisu �(2021); Ayed (2020), dan Torrell (2021) menyatakan �bagian peralatan konsumsi, pelayanan
dan perhotelan
menghadapi dampak positif akibat endemi Covid-19.
Menggunakan analisa elementer,
penelitian yang dilakukan oleh Natalia (2019) dan �Afriani & Halmawati (2019) menjelaskan �metode PER mempunyai akurasi dalam memvaluasi
harga saham dibanding metode DDM, PBV, FCFF, serta FCFE.
Menurut
Cole (2020) dan Sutjipto (2020) menjelaskan dengan metode FCFE mempunyai akurasi dalam
memvaluasi harga saham dibanding metode APV, EV atau EBITDA, serta PER. Hasil
penelitian �Diniyah (2021) menjelaskan bahwa metode PER dan
�PBV mempunyai akurasi dalam memvaluasi harga
saham dibanding metode CAPM dan
DDM. Penelitian ini
memakai analisa elementer yang membagi harga saham yang diharapkan bersumber
pada elementer industri �(profitabilitas,
kemampuan operasional, kemampuan administratif, dan lain-lain) yang terpaut
dengan industri dan produknya serta perekonomian
dengan cara biasa (Thomsett, 2015). Hasil penelitian Beyaz (2018) membandingkan valuasi saham menggunakan analisa teknikal serta
analisa fundamental dengan hasil, analisa fundamental menciptakan penilikan
harga saham yang lebih bagus dibanding analisa teknikal.
GOTO pada perdagangan
Rabu 27 April 2022 pada penutupan, sore hari harga sahamnya turun
sampai 6,45 persen ke tingkat Rp 290. Begitu pula pada perdagangan Kamis 28
April 2022, saham GOTO kembali menyentuh auto
rejection bawah (ARB) dengan turun 6,21
persen ke Rp 272 per saham. Direktur Asosiasi
Penelitian serta Pemodalan Pilarmas Investindo Maximilianus Nicodemus menyatakan
bahwa sejak dini melihat pergerakan saham GOTO
lebih pada ekspektasi serta anggapan penanam modal.
Hal ni hendaknya dikembalikan pada ketetapan setiap
individu dalam menanamkan dananya. Dari Penyusutan itu
membuat pelaku pasar serta penanam modal berjaga- jaga ketika
penyusutan GOTO telah lebih dari 3 persen.� Hal tersebut memberikan tekanan lebih besar pada saham
GOTO yang pada akhirnya kembali melemah. Anggapan pelaku pasar serta penanam
modal (persepsi
investor) terhadap harga saham GOTO, sepanjang itu pula saham GOTO akan
�melemah ataupun menguat.
Mengingat harga saham
GOTO sudah berada jauh di dasar harga IPO, hingga pihak GOTO berpandangan untuk wait
and see karena menunggu merupakan suatu peluang, dan membeli merupakan suatu
opsi. Yang jelas, menekankan penanam modal buat mencermati tujuan pemodalan
saham GOTO buat waktu pendek ataupun waktu jauh. Equity Analyst, PT Kanaka Hita Solvera,
William Wibowo memandang bahwa �secara teknikal pergerakan
GOTO buat waktu pendek sedang dalam tahap downtrend." Support di Rp
290 serta resistance pada tingkat Rp 320.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat: (1) Menganalisis perbedaan hasil
perhitungan valuasi harga saham dengan metode Free Cash Flow to Equity (FCFE) dan
harga saham dengan metode Price Earning
Ratio (PER). (2) Menganalisis valuasi harga
saham undervalued (murah) atau overvalued (mahal) dari nilai intrinsik
yang diperoleh jika dibandingkan dengan harga yang terbentuk di pasar saham
sebagai dasar pertimbangan keputusan investasi.
Penelitian dilakukan karena adanya masalah
yang ingin diselesaikan atau dipecahkan. Manfaat praktis menjelaskan subjek dari penelitian ini berupa harga saham
sektor saham di� PT Goto (Gojek Tokopedia Tbk) yang diharapkan bisa menolong administrator
industri dalam menila penilaian pada saham sector teknologi dan menyatakan data yang lebih cermat pada
khalayak sehingga bisa
membagikan profit yang besar untuk industri dan meminimalisir kehilangan uang investasi untuk industri saham.
Beberapa
penelitian terkait dalam penelitian Afriani
& Asma (2019) dengan memakai metode Free
Cash Flow to Equity (FCFE) serta metode Discounted Cash Flow (DCF)
pada 14 industri manufaktur yang tertera di Bursa Efek Indonesia diperoleh
kalau cuma terdapat 1 (satu) industri yang membuktikan undervalued sedangkan
13 (tiga belas) perusahaan lain menunjukkan overvalued.
Diniyah (2021), dalam penelitiannya diperoleh dari 4
industri yang diawasi, hanya 4 industri yang membuktikan perbandingan yang
penting. Oleh sebab itu, bisa disimpulkan kalau Dividen Discount Model tidak
bisa diterapkan dalam evaluasi saham bank di Bursa Efek Indonesia. Berikutnya
merumuskan kalau FCFE berkinerja bagus hanya buat sebagian saham bank semacam Bank
Of Tokyo, Bank Federal, Bank India dengan memo yield �atau tingkat pertumbuhan tidak berubah-ubah.
Jadi penelitian ini meyakinkan kalau FCFE tidak sangat informatif buat menilai
nilai pasar ekuitas untuk saham bank.
Dalam
penelitian Pratama, dkk. (2014), pada 14 Industri sektior Property dan real
estate yang tertera di pasar uang dan perekonomian Indonesia pada tahun 2010-
2013 diperoleh kalau valuasi nilai saham dengan memakai metode FCFE diperoleh
data bahwa hanya untuk saham ADHI, BSDE, serta GMTD dalam situasi undervalued
ataupun dinilai ekonomis, sehingga hal ini dinilai bagus untuk investor yang
akan masuk ke sektor itu untuk beberapa tahun ke depan.
Penelitian
Riyanto, dkk. (2014) mengunakan metode FCFE dan metode PER pada 8 industri zona
otomotif, dan diperoleh kalau metode FCFE dengan bentuk perkembangan konsisten
tersebut berada pada posisi undervalued, hingga membantu investor dalam
membeli saham-saham itu. Sebaliknya dengan metode PER diperoleh cuma 2 saham
yang terletak pada posisi undervalued.
Penelitian
yang dilakukan oleh (Asiah,
2015), diperoleh kalau harga normal
saham sektor property serta real estate yang dihitung dengan metode FCFE tidak
mempunyai perbedaan terhadap nilai saham normal dihitung dengan memakai cara
valuasi PER. Ada pula pada tahun 2013 diperoleh kalau 5 industri hadapi undervalued,
serta 8 industri hadapi overvalued (mahal) yang dianalisis dengan metode
FCFE. Sebaliknya evaluasi dengan metode PER diperoleh kalau nyaris semua saham
zona property serta real estate dinilai undervalued sepanjang rentang
waktu 2011-2013, serta cuma ada satu industri yang dinilai overvalued yaitu
PT Jaya Real Property Tbk.
Metode Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk
menganalisa apakah harga saham undervalued ataupun overvalued dari
nilai intrinsik yang didapat dari penilaian valuasi dibanding dengan harga
pasar saham. Unit Analisa dalam penelitian ini adalah: satuan tertentu yang
diperhitungkan sebagai subjek penelitian. Dalam pengertian yang lain, unit
analisis diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan fokus/kompenen yang
diteliti. Sedangkan sampel yaitu �Bagian dari populasi yang akan diteliti dan
dianggap dapat menggambarkan populasinya�. Unit Analisis dalam penelitian
adalah saham sector teknologi informasi yaitu PT GOTO Tbk.
Metode
pengumpulan populasi untuk penelitian ini merupakan metode nonprobability
sampling khususnya purposive sampling. Purposive sampling
merupakan metode menentukan ilustrasi bersumber pada estimasi atau perhitungan khusus (Gunawan, 2022). Ada pula tahapan serta
penentuan populasi dalam penelitian ini adalah:
1
Emiten yang tercantum dalam
bagian Sektor �Pelayanan TI yang
menerbitkan informasi finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia( BEI).
2
Memiliki angka k (return yang disyaratkan penanam modal) yang lebih besar dari angka
g (perkembangan
deviden).
3
Perusahaan sektor Fitur
Lunak dan Pelayanan Teknologi Informasi yang memberikan dividen sebagai kas
sepanjang kurun waktu operasional tertentu.
Jenis informasi yang dipakai dalam
penelitian ini merupakan informasi kualitatif yang berasal dari
informasi dasar dari prospectus saham dan merupakan informasi yang didapat
dengan cara tidak langsung yang diserahkan pihak lain
dalam wujud data yang berbentuk informasi finansial perusahan publik. Ada
pula informasi inferior itu merupakan informasi dalam wujud time series
berbentuk informasi perbandingan keuangan deviden yang
dibagikan serta informasi pergerakan harga saham dari informasi sektor
perangkat lunak dan jasa teknologi informasi yang sudah
diterbitkan lewat website Bursa Efek Indonesia (www.
idx.co.id).
Tata cara yang
dipakai dalam pengumpulan informasi penelitian ini melalui metode pengumpulan
informasi dengan metode mencari data-data dari bermacam rujukan yang mensupport
penelitian ini, baik dari harian surat kabar, skripsi, postingan dan buku. Ada
pula informasi yang dipakai dalam penelitian ini merupakan informasi dasar yang
diperoleh dari informasi finansial perusahan terbuka (emiten) yang bisa diakses
lewat website Bursa Efek Indonesia �(BEI),
merupakan www.idx.co.id.
Analisa informasi dalam penelitian ini memakai metode
analisa statistik deskriptif merupakan metode mengklasifikasikan,
membagi dan menyamakan informasi dengan memakai rasio-rasio finansial serta
perbandingan kalkulasi dalam valuasi harga saham sama dengan metode
yang ada dalam sebagian filosofi yang mensupport penelitian ini. Ada pula
pandangan yang diawasi dalam penelitian ini merupakan harga saham, yaitu kesesuaian
antara harga pasar dengan nilai intrinsik saham itu dengan memakai
analisa fundamental lewat pendekatan metode FCFE serta
PER. Metode Pengujian
Data
Proyeksi laporan keuangan disusun berdasarkan beberapa
asumsi-asumsi untuk melihat selama periode proyeksi berdasarkan pencapaian pada
periode sebelumnya. Pada penelitian ini estimasi target yang ingin dicapai
ialah PT. GoTo Gojek Tokopedia. Adapun asumsi-asumsi yang perlu dianalisis
yaitu dividen payout ratio pada tahun 2021-2022
Analisis valuasi saham dengan metode FCFE perlu
menghitung nilai intrinsik. Perusahaan terlebih dahulu. Nilai intrinsic
menggunakan Free Cash Flow to Equity (FCFE) dapat dilakukan apabila cost
of equity, FCFE, dan growth FCFE sudah diteketahui terlebih dahulu,
selanjutnya baru menghitung nilai intrinsiknya.
Perhitungan nilai cost of equity (Ke) dalam
penelitian ini ialah dengan menggunakan metode CAPM. Berikut
tahapan-tahapannya:
1.
Nilai risk free rate dapat mengacu pada suku
bunga yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia pada halaman website resminya https://www.bi.go.id/. Meningkatnya Rf
dapat dilihat dari bertambahanya atau naiknya suku bunga bank. Sebab, nilai
suku bunga mempengaruhi keputusan para investor dalam berinvestasi. Investor
lebih cenderung memilih berinvestasi pada perusahaan yang memiliki risiko nol
(bebas risiko) dengan tingkat pengembalian yang lebih tinggi. Adapun tingkat pengembalian
bebas risiko (Rf) selama 2020-2022, sebagai berikut:
Table 1
Suku Bunga BI 7-day periode 2020-2023
Periode |
SBI (%) |
SBI (desimal) |
|
Tahun |
Bulan |
||
2020 |
Januari |
5 |
0,05 |
Februari |
4,75 |
0,0475 |
|
Maret |
4,5 |
0,045 |
|
April |
4,5 |
0,045 |
|
Mei |
4,5 |
0,045 |
|
Juni |
4,25 |
0,0425 |
|
Juli |
4 |
0,04 |
|
Agustus |
4 |
0,04 |
|
September |
4 |
0,04 |
|
Oktiber |
4 |
0,04 |
|
November |
3,75 |
0,0375 |
|
Desember |
3,75 |
0,0375 |
|
2021 |
Januari |
3,75 |
0,0375 |
Februari |
3,5 |
0,035 |
|
Maret |
3,5 |
0,035 |
|
April |
3,5 |
0,035 |
|
Mei |
3,5 |
0,035 |
|
Juni |
3,5 |
0,035 |
|
Juli |
3,5 |
0,035 |
|
Agustus |
3,5 |
0,035 |
|
September |
3,5 |
0,035 |
|
Oktiber |
3,5 |
0,035 |
|
November |
3,5 |
0,035 |
|
Desember |
3,5 |
0,035 |
|
2022 |
Januari |
3,5 |
0,035 |
Februari |
3,5 |
0,035 |
|
Maret |
3,5 |
0,035 |
|
April |
3,5 |
0,035 |
|
Mei |
3,5 |
0,035 |
|
Juni |
3,5 |
0,035 |
|
Juli |
3,5 |
0,035 |
|
Agustus |
3,75 |
0,0375 |
|
September |
4,25 |
0,0425 |
|
Oktiber |
4,75 |
0,0475 |
|
November |
5,25 |
0,0525 |
|
Desember |
5,5 |
0,055 |
|
Total |
1,413 |
||
Rata-rata |
0,039 |
Berdasarkan Tabel 1 di atas, tingkat suku bunga BI
terendah ialah 3,5% atau 0,035.
Pada Januari 2020 hingga Desember 2022, level tertinggi suku bunga BI sebesar 5,75% atau 0,0575. Mayoritas Rf memiliki tingkat
fluktuasi berubah sekitar 0,25%. Namun adapula
fluktuas yang bernilai negative antara bulan Juli-Desember 2022 dengan tingkat
fluktuasi terendah -0,25% dan tinggi -0,5%.
Rata-rata
tingkat suku bunga BI yang digunakan untuk menghitung Rf
ialah selama 3 tahun dengan periode 2020-2022. Nilai ini nantinya akan dibagi dengan jumlah bulan dalam satu tahun. Berikut
perhitungan nilai risk-free rate (Rf)
periode 2020-2022 sebagai berikut:
Berdasarkan
hasil perhitungan Rf diatas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai risk
free rate of return (Rf) pada penelitian ini ialah sebesar 0,00325.
2.
Nilai Rm dapat dihitung melalui mencari monthly
market return geometric average terlebih dahulu dan merubahnya menjadi
return tahunan cara Rm = (1+monthly market return)*12-1, sehingga diperoleh Rm
sebesar 11,00159016 dibulatkan menjadi 11%
3.
Nilai beta (β) pada perusahaan PT GoTo Gojek
Tokopedia adalah 2,776 dibulatkan menjadi 2,78.
Penentuan nilai beta dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
a)
Melihat pada pada website https://finance.yahoo.com/ hasilnya menunjukkan N/A
Gambar 1. Data Ringkasan
Saham PT. GoTo Gojek Tokopedia (Sumber: (YahooFinance, 2023))
b)
Menghitung nilai beta melalui �Data Analysis� di
Excel, diperoleh nilai beta 1
Table 2. Uji Regresi
(Nilai Beta)
c)
Menghitung dengan rumus �=SLOPE� dengan data X adalag
HPR GOTO dan data Y adalah HPR IHSG, diperoleh nilai beta 2,776439
4.
Biaya ekuiditas (Ke) dapat dihiung dengan menggunakan
persamaan Rf + (β x (Rm � Rf), maka
diperoleh hasil sebesar 30,574 atau 30,57%
Lebih detailnya,
hasil perhitungan cost of equity (Ke) yang dapat dilihat pada Tabel 2, sebagai
berikut:
Table 2
Hasil Perhitungan Cost of Equity
β |
Rm |
Rf |
Rm-Rf |
Ke |
2,78 |
11% |
0,00325 |
10,996 |
30,57% |
Berdasarkan pada Tabel 1 di atas, diketahui bahwa nilai beta sebesar 2,78, nilai perkiraan pengembalian dari pasar (Rm)
sebesar 11%, serta nilai risk free rate (Rf) sebesar
0,00325. Dari hasil tersebut selanjutnya
dilakukan perhitungan cost of equity (Ke), diperoleh nilai sebesar 30,57%.
Perhitungan FCFE
Perhitungan Free Cash Flow to Equity (FCFE)
dapat diketahui dengan menentukan beberapa data, seperti:
1.
Net income (laba bersih) yaitu sebesar Rp. -39.571.161.000.000
2.
CapEx, diperoleh melalui pengurangan total aset dengan total kewajiban
Table 3
Perhitungan CapEx periode 2020-2020
|
2022 |
2021 |
2020 |
PPEt |
1.457.341.000.000 |
1.470.250.000.000 |
826.857.000.000 |
PPEt-1 |
1.470.250.000.000 |
826.857.000.000 |
675.384.000.000 |
CapEx |
-12.909.000.000 |
643.393.000.000 |
151.473.000.000 |
3.
Depreciation (penyusutan)
Table 4
Nilai penyusutan
periode 2020-2022
2022 |
2021 |
2020 |
2.912.887.000.000 |
2.417.006.000.000 |
1.247.431.000.000 |
4.
Non Cash working capital (NCWC), diperoleh melalui mengurangi aset lancer
bukas kas dengan kewajiban lancer bukan kas pada tahun saat ini (t) dan tahun
sebelumnya (t-1)
Table 5
Nilai NCWC periode
2020-2022
|
2022 |
2021 |
2020 |
2019 |
Aset lancar tanpa kas |
5.171.301 |
4.508.088 |
3.803.906 |
3.199.215 |
kewajiban lancar tanpa kas |
12.162.456 |
12.293.693 |
5.763.837 |
5.100.136 |
NCWC |
-6.991.155 |
-7.785.605 |
-1.959.931 |
-1.900.921 |
5.
Change in non cash working capital (NCWC), diperoleh dari pengurangan NCWCt
dengan NCWCt-1
Table 6
Nilai Total NCWC
periode 2020-2022
|
2022 |
2021 |
2020 |
NCWC
t |
-6.991.155 |
-7.785.605 |
-1.959.931 |
NCWC
t-1 |
-7.785.605 |
-1.959.931 |
-1.900.921 |
∆NCWC |
794.450 |
-5.825.674 |
-59.010 |
6.
New Debt Issue (jumlah penerimaan atas utang)
Table 7
Penerimaan atas
utang periode 2020-2022
2022 |
2021 |
2020 |
2.544.247.000.000 |
2.160.901.000.000 |
4.073.638.000.000 |
7.
Debt Repatment (jumlah pembayaran atas utang)
Table 8
Pembayaran atas
utang periode 2020-2022
2022 |
2021 |
2020 |
-2.580.523.000.000 |
-3.617.870.000.000 |
-2.783.207.000.000 |
Setelah mendapatkan nilai-nilai tersebut, maka
selanjutnya dapat melakukan perhitungan FCFE. Berikut uraian data dapat dilihat
pada Tabel 9.
Table 9
Hasil Perhitungan FCFE
Keterangan |
2022 |
2021 |
2020 |
Net Income |
-39.571.161 |
-21.390.932 |
-14.208.571 |
CapEx |
2.899.978 |
3.060.399 |
1.398.904 |
Depereciation |
2.912.887 |
2.417.006 |
1.247.431 |
NCWCt |
-6.991.155 |
-7.785.605 |
-1.959.931 |
NCWCt-1 |
-7.785.605 |
-1.959.931 |
-1.900.921 |
NCWCt - NCWCt-1 |
794.450 |
-5.825.674 |
-59.010 |
New Debt Issue |
2.544.247 |
2.160.901 |
4.073.638 |
Debt Repaytment |
-2.580.523 |
-3.617.870 |
-2.783.207 |
-35.227.932 |
-10.429.880 |
-7.444.189 |
Berdasarkan hasil perhitungan free cash flo to
ewuity (FCFE) perusahaan PT. GoTo Gojek Tokopedia pada Tabel 2 diatas,
diperoleh hasil FCFE pada tahun 2022 sebesar -35.227.932.000.000, tahun 2021
sebesar -10.429.880. .000.000, dan pada tahun 2020 sebesar -7.444.189.000.000.
Setelah perhitungan
FCFE, selanjutnya dapat dilakukan penentuan nilai saham. Perhitungan growth dalam penelitian
ini dapat menggunakna constant growth. Dimana, tingkat growth tersebut berasal
dari Equity Reinvestment Rate yang selanjutnya dikalikan dengan nilai Return on Equity (ROE). Hasil
perhitungan Equity Reinvestment Rate dapat dilihat pada Tabel 3 dan perhitungan Return on Equity (ROE) pada Tabel
4.
Table 10
Hasil Perhitungan Equity Reincestment Rate
|
2022 |
2021 |
2020 |
Net CapEx |
-12.909 |
643.393 |
151.473 |
Working Capital t |
22.018.022 |
23.770.004 |
13.761.817 |
Working Capital t-1 |
23.770.004 |
13.761.817 |
4.203.504 |
Change in working capital |
-1.751.982 |
10.008.187 |
9.558.313 |
Total Liabilitas |
16.493.226 |
16.493.226 |
16.493.226 |
Total Aset |
139.216.570 |
139.216.570 |
139.216.570 |
Debt Ratio |
0 |
0 |
0 |
1-Debt Ratio |
1 |
1 |
1 |
Net Income |
-39.571.161 |
-21.390.932 |
-14.208.571 |
Equity Reinvestment Rate |
0 |
0 |
-1 |
Table 11
Hasil Perhitungan ROE
|
2022 |
2021 |
2020 |
Net Income |
-39.571.161.000.000 |
-21.390.932.000.000 |
-14.208.571.000.000 |
Total Ekuiditas |
124.921.097.000.000 |
147.542.547.000.000 |
6.113.951.000.000 |
ROE |
0 |
0 |
-2 |
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 10 untuk equity
reincestment rate pada tahun 2022 dan 2021 diketahui nilai sebesar 0
(0%), sementara pada equity reincestment rate tahun 2019 sebesar
-1 (-1%). Setelah itu dilakukan pertungan ROE pada Tabel 11, menunjukkan hasil
sebesar 0%. Maka, dari hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai growth
FCFE pada PT. GoTo Gojek Tokopedia pada tahun 2022 dan 2021 masing-masing
sebesar 0%, serta pada tahun 2020 sebesar 1%.
Nilai intrinsic
dapat dilakukan dengan mengetahui nilai value FCFE. Dimana, hasil value FCFE nantinya
dibagi dengan jumlah saham beredar PT. GoTo Gojek Tokopedia.
Table 12
Hasil Perhitungan Value FCFE
|
2022 |
2021 |
2020 |
Growth |
0 |
0 |
1 |
1+g |
1 |
1 |
0 |
FCFE |
-35.227.932.000.000 |
-10.429.880.000.000 |
-7.444.189.000.000 |
FCFE1 |
-35.447.301.125.450 |
-10.097.999.050.180 |
-2.233.305.654.611 |
Ke |
31 |
0 |
0 |
Ke-g |
31 |
0 |
-1 |
Value FCFE |
-1.159.149.399.075 |
317.345.477.017.049 |
3.190.466.622.593 |
Table 13
Nilai Intrinsik Saham per Lembar
Keterangan |
2022 |
Nilai intrinsik per lembar |
-1 |
Harga Pasar |
91 |
Kondisi Saham |
Overvalued |
Keputusan |
Menjual |
Berdasarkan perhitungan nilai intrinsik FCFE (Tabel
6), diperoleh nilai instrinsik per lembar pada perusahaan PT. GoTo Gojek
Tokopedia sebesar -1, sementara harga pasar diketahui sebesar 91. Artinya,
nilai intrinsik lebih kecil dari harga pasar (-1 < 91). Maka, aktiva atau
saham perusahaan PT. GoTo Gojek Tokopedia tahun 2022 dengan metode FCFE masuk
dalam kondisi saham dengan kategori overvalued.
Perhitungan nilai intrinsic dengan menggunakan metode Price
Earning Ratio (PER) dapat dilakukan dengan mengetahui nilai Return on
Equity (ROE), Earning per Share (EPS), Dividend per Share (DPS) dan Dividend
Payout Ratio (DPR) sudah diketahui terlebh dahulu, selanjutnya adalah
menghitung tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan (g), estimasi Earning
per Share (E1), estimasi Dividend per Share (D1), estimasi tingkat� pengembalian yang diharapkan (k) dan
menghitung estimated Earning Per Share (EPR). Berikut ini adalah nilai
intrinsik saham dengan metode Price Earning Ratio (PER).
Perbandingan metode Free Cash Flow to Equity (FCFE)
dan Price Earning Ratio (PER) pada penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui metode mana yang paling akurat. Perhitungan RMSE dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana, Yi merupakan harga saham 2022, Oi merupakan
nilai intrinsik tahun 2022, dan n adalah jumlah data.
Dalam penelitian ini, uji valuasi saham perusahaan
dilakukan untuk mengetahui nilai saham perusahaan PT. GoTo Gojek Tokopedia,
apakah rendah, tinggi, atau seimbang dibandingkan dengan nilai intrinsiknya.
Uji valuasi saham yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan dua metode,
yaitu metode Free Cash Flow to Equity (FCFE) dan Price Earning Ratio
(PER).
Hasil uji valuasi saham dengan menggunakan metode Free
Cash Flow to Equity (FCFE) pada penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
intrinsic lebih kecil daripada harga saham. Hal tersebut dibuktikan dengan
hasil perhitungan FCFE diperoleh nilai intrinsic sebesar negarive Rp. 1. Karena
memiliki nilai lebih kecil dari harga saham pasar (Rp. 91), maka kondisi saham
berdasarkan perhitungan metode FCFE masuk dalam kategori overvalued.
Berdasarkan interpretasi hasil analisis valuasi saham melalui perhitungan nilai
intrinsic dengan metode FCFE, maka dapat disimpulkan bahwa investor dapat
menjual saham tersebut.
Selain valuasi saham dengan metode FCFE, penelitian
ini juga menguji valuasi saham dengan menggunakan metode Price Earning Ratio
(PER). Hasil dari uji metode PER, penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
intrinsic sama dengan harga saham, yaitu sebesar Rp.
91. Oleh karena memiliki nilai yang sama, maka valuasi
saham perusahaan masuk dalam kategori correctly valued. Berdasarkan
interpretasi hasil analisis valuasi saham melalui perhitungan nilai intrinsic
dengan metode PER tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa investor dapat
mempertahankan (tidak menjual/membeli) saham tersebut.
Sementara, berdasarkan hasil perhitungan perbandingan
valuasi harga saham perusahaan PT. GoTo Gojek Tokopedia dengan menggunakan Root
Mean Squared Error (RMSE), menunjukkan bahwa metode PER memiliki nilai
terkecil daripada metode FCFE yaitu 0 < 26,558. Nilai
terendah dari hasil RMSE menunjukkan bahwa metode PER memiliki penyimpangan paling
kecil dibandingkan dengan metode FCFE.
Penelitian yang telah dilakukan mengenai valuasi saham
dengan menggunakan metode FCFE dan PER pada perusahaan PT. GoTo Gojek Tokopedia
memberikan hasil penelitian sebagai berikut:
Berdasarkan hasil nilai intrinsic saham per lembar
pada perusahaan PT. GoTo Gojek Tokopedia, diperoleh hasil valuasi harga saham
yang berbeda antara metode FCFE dan PER. Metode FCFE menunjukkan bahwa saham
perusahaan harus dijual. Melihat nilai intrinsic dengan metode FCFE jauh dari
harga saham. Sesuai dengan pendapat Yuwandra and Arnawa (2020), bahwa
adanya hasil FCFE yang berbeda jauh dari harga pasar, kemungkinan besar karena
market belum beroprasi secara efisien. Hal ini dibuktikan dengan harga saham
PT. GoTo Gojek Tokopedia yang mengalami penurunan secara signifikan salama satu
tahun terakhir. Pada tanggal Juli 2022 harga saham mencapai Rp. 320 per lembar,
namun turun menjadi Rp. 113 per lembar pada tanggal Juli 2023 (GoogleFinance, 2023). Hal ini
dapat dibuktikan dengan grafik harga saham satu tahun terakhir ini pada Gambar
2.
Gambar 2. Harga Saham
Periode 2022-2023
Berbeda dengan hasil metode FCFE, perhitungan harga
saham dengan metode PER menunjukkan bahwa saham perusahaan dapat dipertahankan
atau tidak. Sesuai dengan pendapat Afriani and Asma (2019), bahwa
kondisi saham yang menunjukkan fairvalued, alangkah baiknya untuk
mempertahankan saham atau tidak menjualnya. Hal tersebut tidak lain karena PT.
GoTo Gojek Tokopedia merupakan salah satu perusahaan yang memberikan layanan
logistik yang sangat dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat terutama saat
masa Pandemi Covid-19. Penelitian Margono et al. (2022), menemukan
bahwa selama pandemi Covid-19 perusahaan yang berdiri di sektor logistic pada
transportasi laut memiliki tingkat kinerja yang tinggi dan dapat dikatakan
layak untuk diinvestasikan sebagai pertimbangan investor.
Hasil perhitungan perbandingan valuasi harga saham
perusahaan PT. GoTo Gojek Tokopedia dengan menggunakan Root Mean Squared
Error (RMSE) terkecil yaitu metode PER senilai 0. Nilai terendah dari hasil
RMSE menunjukkan bahwa metode PER memiliki penyimpangan paling kecil dibandingkan
dengan metode FCFE. Hal ini terbukti dengan hasil perhitungan metode PER,
dimana nilai intrinsik saham PT GoTo Gojek Tokopedia memiliki nilai sama dengan harga pasar saat ini yaitu Rp. 91. Artinya
metode PER merupakan metode yang paling akurat dan mendekatai harga pasarnya
dibandingkan metode FCFE. Sesuai dengan pendapat Afriani and Asma (2019), bahwa
semakin kecil nilai RMSE, maka semakin akurat pula metode yang digunakan.�
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka
ada beberapa kesimpulan yang dapat dimabil dari penelitian ini, diantaranya
ialah sebagai berikut: (1) Perhitungan nilai intrinsik pada perusahaan PT. GoTo
Gojek Tokopedia dengan� menggunakan
metode Free Cash Flow to Equity (FCFE) diketahui bahwa saham berada
dalam kondisi overvalued, keputusan investasi yang tepat ialah dengan
menjual saham tersebut. (2) Perhitungan nilai intrinsik pada perusahaan PT.
GoTo Gojek Tokopedia dengan�
menggunakan metode Price Earning Ratio (PER) diketahui
bahwa saham berada dalam kondisi correctly valued, keputusan investasi
yang tepat ialah mempertahankan (tidak menjual/membeli) saham tersebut. (3) Perhitungan
antara metode FCFE dan PER menunjukkan adanya perbedaan dalam valuasi harga
saham. Metode FCFE menunjukkan keputusan investasi menjual, sementara metode
PER menunjukkan keputusan investasi mempertahankan. (4) Perbandingan akuarasi
dari metode valuasi saham Free Cash Flow to Equity (FCFE) dan Price
Earning Ratio (PER) dengan Root Mean Squared Error (RMSE)
menunjukkan bahwa metode penilaian saham paling akuran pada perusahaan PT. GoTo
Gojek Tokopedia yaitu dengan menggunakan metode PER.
BIBLIOGRAFI
Afriani, D., & Halmawati, H. 2019. Pengaruh Cognitive Dissonance Bias,
Overconfidence Bias Dan Herding Bias Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi. Jurnal
Eksplorasi Akuntansi, 1(4), 1650�1665.
Afriani, E., &
Asma, R. 2019. Analisis Valuasi Harga Saham Dengan Price Earning Ratio, Free
Cash Flow to Equity dan Free Cash Flow to Firm pada Perusahaan Manufaktur. Sains
Manajemen Dan Kewirausahaan, 3(2), 111�123.
Aida, F. N. 2021. Pengaruh
Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, dan Return On Equity Terhadap Harga
Saham (Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode Tahun 2017-2019). Universitas Brawijaya.
Alhazami, M.,
Pontinha, V. M., Patterson, J. A., & Holdford, D. A. 2020. Medication
adherence trajectories: a systematic literature review. Journal of Managed
Care & Specialty Pharmacy, 26(9), 1138�1152.
Anggraeni, R.,
Rikumahu, B., & Gustyana, T. T. 2017. Analisis Valuasi Harga Saham Dengan
Free Cash Flow To Equity (FCFE) Dan Price Earning Ratio (PER) Studi Pada Sektor
Infrastruktur, Utilitas Dan Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2011 � 2015. E-Proceeding of Management, 4(1), 252�259.
Anguera-Torrell,
O., Aznar-Alarc�n, J. P., & Vives-Perez, J. 2021. COVID-19: Hotel industry
response to the pandemic evolution and to the public sector economic measures. Tourism
Recreation Research, 46(2), 148�157.
Asiah, S. 2015. Analisis
Pendekatan Metode Dividend Discount Model (DDM) dan Price Earning Ratio (PE. R)
untuk Menilai Harga Saham. Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Ayu, L. R. 2021. Pengaruh
EPS, PER, CR, dan ROE Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia. UIN
SMH BANTEN.
Ben Ayed, W.,
Medini, F., & Lamouchi Ammar, R. 2020. Stock market under the global
pandemic of COVID-19: Evidence from Tunisia. Available at SSRN 3598726.
Beyaz, E.,
Tekiner, F., Zeng, X., & Keane, J. 2018. Comparing technical and
fundamental indicators in stock price forecasting. 2018 IEEE 20th
International Conference on High Performance Computing and Communications; IEEE
16th International Conference on Smart City; IEEE 4th International Conference
on Data Science and Systems (HPCC/SmartCity/DSS), 1607�1613.
Bhat, R. B., &
Suresh, V. N. 2020. Inter-linkages and performance of Asian stock markets
amidst COVID 2019. International Journal of Financial Engineering, 7(03),
2050028.
Budi, P. 2021. Analisis
Nilai Intrinsik Saham Dan Keputusan Investasi Secara Fundamental Dengan Metode
Price Earning Ratio (Per) Dan Price To Book Value (PBV)(Studi Empiris Pada
Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di BEI Periode 2016-2019).
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta.
Bustani, B.,
Kurniaty, K., & Widyanti, R. 2021. The Effect of Earning Per Share, Price
to Book Value, Dividend Payout Ratio, and Net Profit Margin on the Stock Price
in Indonesia Stock Exchange. Jurnal Maksipreneur: Manajemen, Koperasi, Dan
Entrepreneurship, 11(1), 1�18.
Cole, M. A.,
Ozgen, C., & Strobl, E. 2020. Air pollution exposure and Covid-19 in Dutch
municipalities. Environmental and Resource Economics, 76(4),
581�610.
Dewi, I. K. 2017.
Evaluasi Saham Pada Perusahaan Tambang Batubara Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Dengan Menggunakan Metode Free Cash Flow To Equity Dan Price Earning
Ratio. EDUKA : Jurnal Pendidikan, Hukum, Dan Bisnis, 2(1),
76�84.
Diniyah, Z. 2021. Analisis
Valuasi Saham Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Pada Masa Covid-19 (Studi
Kasus Pada Indeks Sektoral BEI yang Terdampak Positif dan Negatif Covid-19
Periode 2020). Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Eduardus Tandelin.
2017. Pasar Modal Manajemen Portfolio dan Investasi (Ganjar Sudibyo
(ed.)). PT Kanisius.
Gunawan, I. 2022. Metode
Penelitian Kualitatif: teori dan praktik. Bumi Aksara.
Hasanal, R. S.
2017. Harga Saham Dengan Metode Dividend Discount Model dan Price To Book
Value. Jurnal Riset Bisnis Dan Manajemen (JRBM), 10(2), 1�10.
Herlianto, D.
2017. Teori portopolio dan analisis investasi.
Herlianto, D.,
& Girsang, E. J. 2019. Pengaruh Earning Per Share (EPS), Debt To Equity
Ratio (DER), Dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Pergerakan Harga Saham
Indeks SRI-KEHATI Bursa Efek Indonesia. INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis Dan
Manajemen Indonesia, 3(1), 118�135.
Hidayat, L.,
Muktiadji, N., & Supriadi, Y. 2019. Pengaruh Pengetahuan Investasi Terhadap
Minat Mahasiswa Berinvestasi Di Galeri Investasi Perguruan Tinggi. JAS-PT
(Jurnal Analisis Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia), 3(2), 63�70.
Kota, H. B., &
Charumathi, B. 2018. Determinants of Financial Derivative Disclosures in an
Emerging Economy: A Stewardship Theory Perspective.
Made, I., Arsha,
R. M., Gede Rihayana, I., Nyoman, N., Abiyoga, A., & Swara, V. 2022.
Estimasi Nilai Harga Saham Wajar PT. Bukalapak.com Tbk Saat Melakukan IPO Pada
Tahun 2021. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Universitas Pendidikan
Ganesha, 13(2), 671�681. www.aboutbukalapak.com,
Mittal, V., Han,
K., Lee, J.-Y., & Sridhar, S. 2021. Improving business-to-business customer
satisfaction programs: Assessment of asymmetry, heterogeneity, and financial
impact. Journal of Marketing Research, 58(4), 615�643.
Natalia, D.,
Rahayu, C. W. E., & Yulita, I. K. 2019. Analisis valuasi saham menggunakan
dividend discount model, price earning ratio dan price to book value untuk
keputusan investasi. Procuratio: Jurnal Ilmiah Manajemen, 7(3),
276�285.
Natalia, P.,
Clara, R. A., Simon, D., Noelia, G., & Barbara, A. 2019. Critical elements
in accessible tourism for destination competitiveness and comparison: Principal
component analysis from Oceania and South America. Tourism Management, 75,
169�185.
Nugraha, A. W.
2021. Perlindungan Hukum Terhadap Investor atas Tindakan Forced Delisting
Perusahaan Tercatat oleh Bursa Efek Indonesia. Lex Librum: Jurnal Ilmu Hukum,
7(2), 99�110.
Pahlawan, D.,
Purnomo, H., & Murniati, W. 2018. Analisis Pengaruh Penerapan Good
Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur
yang terdaftar di BEI Periode 2014-2016). Counting: Journal of Accounting,
1(1), 68�77.
Pandaya, P.,
Julianti, P. D., & Suprapta, I. 2020. Pengaruh faktor fundamental terhadap
return saham. Jurnal Akuntansi, 9(2), 233�243.
Pratama, R., &
Topowijono & Husaini, A. 2014. Analisis Fundamental untuk Menilai Kewajran
Harga Saham dengan Dividend Discount Model (DDM) dan Price Earning Ratio (PER)
sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Investasi (Studi pada Perusahaan Sektor
Property dan Real Estate yang Listed di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013). Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB).
Riyanto, O. S.
2014. Penerapan Metode Diskonto Dividen Dengan Model Pertumbuhan Konstan Dan
Metode Price Earning Ratio (Per) Untuk Menilai Kewajaran Harga Saham Sebagai
Dasar Pengambilan Keputusan Investasi (Studi Pada Perusahaan Sub Sektor
Otomotif Dan Komponennya Yang Terd. Brawijaya University.
Copyright
holder: Febrianto
Ardi Kumoro, Hedwigis Esti Riwayati (2022) |
First
publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |