Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 10, Oktober
2022
KORELASI ANTARA PENGGUNAAN GADGET DENGAN MINAT MEMBACA DALAM MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV
DI SDN TENGAH 01 PAGI
Syahrul Dimas Aditya
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah
Prof. DR Hamka, Indonesia
E-mail: [email protected]
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan atau korelasi antara penggunaan gadget
dengan minat membaca dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV di
SDN Tengah 01 Pagi pada semester 2 tahun pelajaran 2022-2023. Populasi
penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas IV SDN
Tengah 01 Pagi sebanyak 93 siswa. Sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling dengan jumlah
sampel sebanyak 48 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan angket/kuesioner. Penelitian ini termasuk kepada penelitian kuantitatif korelasional. Teknik analisis data yang digunakan statistik deskriptif. Hasil uji koefisien korelasi menggunakan Product Moment Pearson dengan tingkat
signifikansi a
= 0,05 �diperoleh r
hitung sebesar 0,966 > r tabel 0,05. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa kedua variabel memiliki hubungan.yang sempurna atau
sangat kuat. Hasil uji hipotesis menggunakan uji t diperoleh nilai
t hitung sebesar 25,3409 > 2,01290
dari t
tabel, sehingga Ho di
tolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara penggunaan gadget dengan minat membaca siswa. Selanjutnya, hasil koefisien
determinasi (r2)
diperoleh
sebesar 0,933156. Hal ini berarti bahwa pengaruh penggunaan gadget terhadap
minat membaca adalah 93,3% dan 6,7% ditentukan oleh faktor lain. Berdasarkan hasil analisis
statistik tersebut disimpulkan bahwa penggunaan gadget mempunyai
bagian penting dalam meningkatkan
minat membaca siswa, begitupun sebaliknya. Ketika siswa memiliki penggunaan gadget yang tinggi maka akan
berpengaruh pada minat membaca siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Kata Kunci :
Penggunaan Gadget, Minat Membaca, Bahasa Indonesia
������������������������������
This study aims to determine the correlation between the
use of gadgets and interest in reading in the Indonesian language subject for
fourth grade students at SDN Tengah 01 Pagi in
semester 2 of the 2022-2023 academic year. The population of this study
included all 93 students of class IV at Central 01 Pagi
Elementary School. The sample used is Simple Random Sampling with a total
sample of 48 students. Data collection techniques using observation and
questionnaires / questionnaires. This research is included in the correlational
quantitative research. The data analysis technique used is descriptive statistics.
The results of the correlation coefficient test using Product Moment Pearson
with a significance level of a = 0.05 obtained r count of 0.966 > r table
0.05. It can be concluded that the two variables have a perfect or very strong
relationship. The results of hypothesis testing using the t test obtained a
calculated t value of 25.3409 > 2.01290 from t table, so Ho was rejected. It
can be concluded that there is a positive and significant relationship between
the use of gadgets and students' interest in reading. Furthermore, the results
of the coefficient of determination (r2) were obtained at 0.933156. This means
that the effect of using gadgets on reading interest is 93.3% and 6.7% is
determined by other factors. Based on the results of the statistical analysis
it was concluded that the use of gadgets has an important part in increasing
students' interest in reading, and vice versa. When students have high use of
gadgets, it will affect students' interest in reading in Bahasa Indonesia subjects.
Keywords: Use of Gadgets,
Interest in Reading, Bahasa Indonesia
Pada era ini atau
biasa di sebut dengan abad 21 tandai dengan abad keternukaan atau globalisasi,
pada abad ke-21 ini banyak sekali perubahan-perubahan dari tatanan kehidupan
dalam abad sebelumnya. Abad ke-21 juga di kenal sebagai masa pengetahuan (knowledge age). Pembelajaran di abad 21
adalah implikasi dari perkembangan masyarakat dari masa ke masa. Perubahan
masyarakat dunia ke arah digitalisasi. Di era globalisasi ini kemajuan teknologi makin
berkembang pesat dan makin canggih. Hal ini tidak dapat di pungkiri, teknologi
yang kian canggih ini dapat di nikmati oleh semua orang di masa kini. Kehadiran
berbagai macam bentuk gadget ialah salah satu contoh dari perkembangan
teknologi yang terjadi.
Melalui perkembangan teknologi yang ada, maka harus dipersiapkan
generasi manusia yang dapat menyelaraskan kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi dengan kehidupan bermasyarakat. Kehidupan masyarakat berkembang dari
masa ke masa. Perkembangan teknologi berkembang dengan cepat melalui
penggunaan, internet, komputer, dan gadget. Penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi telah merambah ke berbagai kalangan, mulai dari orang dewasa hingga
anak-anak. Oleh karena itu, untuk menghadapi perkembangan teknologi yang
semakin maju maka pembelajaran di sekolah perlu dipersiapkan dengan matang.
Pembelajaran
abad 21 mengharuskan seseorang untuk menguasai Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK). Menurut Prayitno, dkk. (Prayitno et al., 2018), beberapa manfaat dari penggunaan TIK dalam pembelajaran
yaitu seebagai sumber pengetahuan, sebagai alat bantu atau sarana pembelajaran,
sebagai fasilitas pembelajaran, sebagai media pembantu pembelajaran.
Penggunaan TIK
pada masa anak-anak usia Sekolah Dasar berkaitan dengan intensitas siswa dalam
kegiatan belajar termasuk kegiatan membaca siswa. Dalam memulai pembelajaran
harus membangkitkan kemauan siswa untuk belajar. Seringkali siswa menganggap
kegiatan membaca adalah hal yang membosankan, kaku, dan kuno sehingga siswa
malas untuk membaca. Padahal membaca adalah gerbang memperoleh pengetahuan.
Oleh karena itu, bagi seorang guru diperlukan keterampilan untuk membangkitkan
minat siswa dalam membaca.
Minat membaca di
Indonesia tergolong cukup rendah. Hasil survey PISA (Program for International Student Assessment) pada tahun 2019 yang
dilakukan oleh OECD (Organization for
Economic Cooperation and Development) menunjukan bahwa literasi masyarakat
Indonesia menduduki peringkat 72 dari 77 negara. Hal tersebut menunjukkan bahwa
tingkat minat membaca di Indonesia masih harus diperhatikan. Urgensi minat� baca perlu menjadi perhatian dikarenakan
minat membaca dapat membuat� seseorang
dengan giat dalam memperluas pengetahuannya serta hasil belajar yang
diterimanya dapat mencapai tujuan secara optimal jika minat baca yang dimiliki
seseorang semakin tinggi.
Menurut Retno,
minat merupakan kecenderungan dan antusiasme�
yang besar terhadap sesuatu (Retno Walyyunita A�yun,
2021). Menurut Elendiana, minat merupakan kecondongan terhadap
apa yang digemari dan diinginkan oleh seseorang untuk di kerjakan atau
dilakukan (Elendiana, 2020). Menurut Elendiana, membaca merupakan kegiatan
memperoleh informasi atau memperoleh ilmu pengetahuan baru serta memahami suatu
tulisan dari sebuah bacaan (Elendiana, 2020). Menurut Herlina, membaca merupakan suatu kegiatan
keterampilan berbahasa yang menyertakan kemampuan mengartikan simbol simbol
verbal yang terdapat dalam suatu bacaan. (Herlina, 2019). Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa
minat membaca adalah suatu keinginan seseorang untuk melakukan kegiatan
membaca.
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia Indonesia edisi ke V, Gadget dan peranti elektronik� atau� mekanik� dengan� fungsi praktis; gawai. Menurut Setianingsih, gadget merupakan
alat kecil/ mesin yang memiliki berbagai macam fungsi untuk mempermudah dalam
mencari informasi dan komunikasi (Setianingsih, 2019). Menurut Chusna, gadget adalah suatu
perangkat elektronik yang memiliki fungsi tersendiri (Puji
Asmaul Chusna, 2017). Dengan demikian gadget merupakan suatu
alat atau perangakt yang memiliki fungsingnya masing masing� Berdasarkan
beberapa penelitian tersebut, belum ada penelitian yang membahas terkait
korelasi penggunaan gadget dengan minat membaca siswa dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia siswa kelas IV SD.
Berdasarkan
hasil analisis masalah dengan instrumen observasi terhadap minat membaca siswa
dan wawancara pada guru dan siswa kelas IV SD didapatkan bahwa para siswa sudah
mahir dalam menggunakan gadget dalam belajar dan minat membaca siswa dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia perlu di tingkatkan.
Beberapa hasil
penelitian terdahulu telah dilakukan terkait penggunaan gadget dengan minat
membaca. Penelitian yang dilakukan oleh Mauludin dan Mudiyanto menyebutkan
bahwa penggunaan gadget memiliki pengaruh terhadap gemar membaca siswa di
Sekolah Dasar (Mauludhin &
Mudiyanto, 2020). Sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh isma yang mengatakan bahwa penggunaan smartphone itu
memiliki dua sisi yaitu sisi positif dan negatif semua itu bergantung kepada
pengawasan orangtua dan peran dari pendidik untuk meningkatkan minat membaca �(Isma et
al., 2022). Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Agung Prasetyo menjelaskan
bahwa (1) penggunaan smartphone dapat mempengaruhi minat membaca, (2) Minat
membaca siswa dapat muncul oleh dua faktor yaitu faktor internal yang berarti
berasal dari keinginan dalam diri siswa serta faktor eksternal yang berasal
dari pengaruh luar diri siswa seperti faktor lingkungan dan fasilitas membaca,
(3) Penggunaan smartphone dalam meningkatkan minat membaca dapat dengan
pengawasan, perhatian, dan pengelolaan smartphone oleh orangtua ataupun guru (Agung Prasetyo et al.,
2021). Berdasarkan penelitian penelitian terdahulu tersebut
dapat diduga bahwa penggunaa gadget siswa berkaitan dengan minat membaca siswa.
Namun, belum adanya penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan atau
korelasi antara penggunaan gadget dengan minat membaca siswa di Sekolah Dasar.
Penelitian ini
ditujukan untuk memperoleh data empiris tentang hubungan penggunaan gadget
dengan minat membaca siswa pada Mapel Bindo. Penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan Korelasi Antara Penggunaan Gadget Dengan Minat Membaca Dalam Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV di SDN Tengah 01 Pagi.
Berdasarkan
perumusan masalah tersebut maka penelitian ini diharapkan memiliki manfaat yaitu
penelitian korelasi antara
penggunaan gadget dengan minat membaca siswa pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Kelas IV SD ini di harapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak,
diantaranya: siswa, guru dan bagi sekolah.
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tengah 01 Pagi yang beralamat di Jl.
Raya Inpres No.64, RT.3/RW.2, Kp. Tengah, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13540. Alasan peneliti memilih tempat penelitian
di SDN Tengah 01 Pagi Jakarta Timur adalah dikarenakan selama kegiatan PLP (Pengenalan Lapangan Persekolahan) ke-2 berlangsung, peneliti tertarik mengobservasi mengenai minat
membaca siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II pada tahun ajaran 2022/2023. Metode Penelitian dan Desain Penelitian (Arikunto, 2013). Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah
pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi (Jhon Creswell, 2015). penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan dari dua atau beberapa variabel. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menggambarkan suatu fenomena
tertentu dengan sistematis dan akurat. Senada dengan yang disampaikan oleh.
Melalui penelitian kuantitatif akan didapatkan signifikansi perbedaan kelompok
atau hubungan antar variabel (Azwar, 2010).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Tengah 01
Pagi yang terdiri dari 93 siswa. Kelas IV terdiri atas tiga rombel (rombongan belajar) yaitu IV A, IV B, IV C di SDN Tengah 01 Pagi (Sugiyono,
2013). Dalam penelitian ini, sampelnya adalah sebagian siswa kelas IV dari keseluruhan populasi
93 siswa kelas IV SDN Tengah 01 Pagi (Arikunto (2013).
Teknik pengambilan sampel menggunakan Probability Sampling. Teknik Probability Sampling merupakan
pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh anggota populasi untuk dijadikan sampel (Arikunto
(2013).
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini
adalah angket dan tes objektif. Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan
data dengan cara peneliti memberikan daftar pertanyaan atau pernyataan yang
tertulis untuk dijawab oleh responden Sugiyono (2013). Angket digunakan untuk mengumpulkan
data penggunaan gadget di kalangan siswa dan minat membaca
siswa. Pengambilan
data ini dilakukan kepada keseluruhan sampel 48 siswa kelas IV SDN Tengah 01 Pagi.
Penelitian
ini di lakukan di SDN Tengah 01 Pagi Jakarta Timur yang bertepatan di Jl. Raya
Inpres No.64, RT.3/RW.2, Kp. Tengah, Kec. Kramat jati, Kota Jakarta Timur,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13540. Peneliti memilih sekolah ini di karenakan
selama PLP (Pengenalan Lapangan Persekolahan) ke-2 berlangsung, peneliti tertarik pada sebuah permasalahan
yang telah dibahas pada bab I. Dari beberapa masalah tersebut, peneliti
memutuskan untuk melakukan penelitian di sekolah ini.
Pelaksanaan
penelitian ini dilaksanakan di bulan Juni 2023 pada semester genap tahun ajaran
2022/2023. Data yang diperoleh dan dianalisiskan dalam penelitian ini melalui
angket atau kuesioner. Angket digunakan untuk
mengumpulkan data penggunaan gadget di kalangan siswa. Selanjutnya, tes
objektif adalah tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat
dijawab testee (peserta tes) dengan jalan memilih salah satu (atau lebih)
diantara beberapa kemungkinan jawaban yang dipasangkan pada masing-masing items
atau dengan jalan menuliskan jawabannya berupa kata-kata atau simbol tertentu
pada tempat yang telah disediakan
Penelitian
ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel terikat Y (minat baca) dan
variabel bebas X (penggunaan gadget). Perolehan data dari variabel tersebut
dilakukan melalui 2 buah angket penggunaan gadget sebanyak 25 butir yang
memiliki 4 alternatif jawaban dan minat baca sebanyak 20 butir yang memiliki 4
alternatif jawaban.
1. Deskripsi
Data Angket Respon Siswa
a.
Variabel
Penggunaan Gadget
Data
variabel (X) Penggunaan Gadget di peroleh peneliti dari hasil angket. Angket
yang di gunakan sudah di validasi oleh dosen ahli dan dinyatakan layak di
gunakan untuk pengambilan data penelitian. Angket berjumlah 20 butir dengan
ketentuan skor 4 Sangat setuju (SS), 3 Setuju (S), 2 Kurang Setuju (KS), 1
Tidak Setuju (TS).
Setelah
instrumen penelitian variabel (X) Penggunaan Gadget di sahkan valid dan
reliabel oleh dosen ahli (Expert
Judgjment), peneliti melakukan pengambilan data dengan angket penggunaan
gadget. Aspek penggunaan gadget yang dinilai adalah mengetahui fungsi gadget, kemampuan mengoperasikan gadget, pemanfaatan
fungsi gadget, dan frekuensi penggunaan gadget. Pengambilan data ini
dilakukan kepada siswa kelas IV dengan jumlah sampel sebanyak 48 siswa dari
keseluruhan populasi 93 siswa kelas IV SDN Tengah 01 Pagi.
Diperoleh
hasil skor tertinggi 88 dan skor terendah 60 dari skala skor 1-100. Berdasarkan
data yang diperoleh, hasil analisis menunjukkan nilai rerata sebesar 74,83,
median sebesar 74,5, modus sebesar 78 dan 79 dan standar deviasi 6,71.
Penyajian data dilakukan dengan menggunakan data tunggal yang ditampilkan
dengan tabel dan
1)
Mengurutkan
Skor peserta didik dari yang terendah hingga tertinggi.
60, 60, 61, 65, 65,
67, 68, 68, 69, 69, 69, 70, 70, 70, 71, 71, 71, 72, 72, 72, 73, 73, 74, 74, 75,
75, 76, 76, 77, 77, 78, 78, 78, 78, 79, 79, 79, 79, 80, 80, 81, 81, 83, 83, 84,
84, 88, 88.
2)
Menyusun
Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Penggunaan Gadget
Angket Penggunaan Gadget (x) |
Frekuensi |
60 |
2 |
61 |
1 |
65 |
2 |
67 |
1 |
68 |
2 |
69 |
3 |
70 |
3 |
71 |
3 |
72 |
3 |
73 |
2 |
74 |
2 |
75 |
2 |
76 |
2 |
77 |
2 |
78 |
4 |
79 |
4 |
80 |
2 |
81 |
2 |
83 |
2 |
84 |
2 |
88 |
2 |
b.
Variabel
Minat Membaca
Data
variabel (Y) Minat Membaca diperoleh peneliti dari hasil angket. Angket yang
digunakan sudah divalidasi oleh dosen ahli (Expert
judgement) dan dinyatakan valid. Pada setiap butir
pertanyaan memiliki 4 indikator penilaian dan setiap indikator penilaian
memiliki rentang skor 1 sampai dengan 4 yaitu�
4 Sangat setuju (SS), 3 Setuju (S), 2 Kurang Setuju (KS), 1 Tidak Setuju
(TS). Pengambilan data ini dilakukan kepada siswa kelsa IV SDN Tengah 01
Pagi Jakarta Timur dengan jumlah sampel sebanyak 48 siswa dari jumlah
keseluruhan 93 siswa.
Diperoleh
hasil skor tertinggi� dan skor terendah
60 dari skala skor 1-80. Berdasarkan data yang diperoleh, hasil analisis
menunjukkan nilai rerata sebesar 58,38 , median sebesar 57, modus sebesar 57,
dan standar deviasi 6,00. Penyajian data dilakukan dengan menggunakan data
tunggal yang ditampilkan dengan tabel dan
1)
Mengurutkan
Skor peserta didik dari yang terendah hingga tertinggi
49, 50, 50, 51, 51,
52, 52, 52, 53, 53, 53, 54, 54, 54, 55, 55, 55, 55, 55, 57, 57, 57, 57, 57, 57,
58, 59, 59, 60, 60, 60, 60, 61, 61,�
61,� 61,� 62, 62, 62, 63, 64, 65, 67, 68, 68, 69, 71,
76.
2)
Membuat
tabel daftar distribusi frekuensi minat membaca siswa.
Tabel
2
Distribusi Frekuensi Minat Membaca siswa
Angket Minat
Membaca (y) |
Frekuensi |
49 |
1 |
50 |
2 |
51 |
2 |
52 |
3 |
53 |
3 |
54 |
3 |
55 |
5 |
57 |
6 |
58 |
1 |
59 |
2 |
60 |
4 |
61 |
4 |
62 |
3 |
63 |
1 |
64 |
1 |
65 |
1 |
67 |
1 |
68 |
2 |
69 |
1 |
71 |
1 |
76 |
1 |
�����������
Uji
Normalitas dilakukan pada kedua variabel penelitian yaitu Penggunaan Gadget (X)
dan Minat Membaca (Y). Desain penelitian ini menggunakan statistik inferensial
parametis dalam menguji hipotesis. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui
apakah setiap variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini berdistribusi
normal atau tidak. dalam menguji hipotesis. Uji normalitas bertujuan untuk
mengetahui apakah setiap variabel yang akan dianalisis dalam penelitain ini
berdistribusi normal atau tidak. Syarat menggunakanstatistik inferensial
parametis adalah data berdistribusi normal. Jika tidak berdistribusi normal
makan desai penelitian harus menggunakan statistik inferensial nonparametis.
Dalam
penelitian ini, normalitas data diuji dengan lilifors. Persamaan korelasi dikatakan baik jika mempunyai data
variabel bebas dan data variabel terkait dengan berdistribusi normal. Data
berdistribusi normal jika memiliki signifikansi uji, nilai terbesar� | F(z) � S(z) | lebih kecil ( < )
dibandingkan dengan nilai tabel lilifors.
Data dinyatakan tidak berdistribusi normal jika signifikansi uji, nilai
terbesar | F(z) � S(z) | lebih besar ( >) dibandingkan dengan nilai tabel liliefors.
Hasil
uji normalitas kedua variabel dalam penelitian ini ditunjukkan sebagai berikut:
Tabel 3
Ringkasan Hasil Uji Normalitas
Uji Normalitas
Variabel X dan Y |
Nilai L hitung terbesar |
L tabel
Taraf signifikansi 5% |
Kesimpulan |
0,126 |
0,136 |
L hitung
< L tabel Berdistribusi Normal |
Berdasarkan
hasil pengujian kedua variabel penelitian, dapat disimpulkan bahwa variabel
Penggunaan gadget (X)� dan variabel Minat
Membaca memiliki Lhitung terbesar 0,126 kurang
dari (<) Ltabel 0,136. Hal ini dapat di artikan bahwa data
variabel X dan Y berdistribusi normal.
Maka
dapat disimpulkan bahwa variabel Penggunaan Gadget dan variabel Minat Membaca
berdistribusi normal karena keduanya memiliki Lhitung terbesar
kurang dari (<) Ltabel dengan taraf signifikansi 5%. Dengan
demikian analisis statistik inferensial parametis dapat digunakan dalam
pengajuan hipotesis.
Analisis
regresi sederhana merupakan salah satu metode regresi yang dapat digunakan
sebagai alat inerfensi statistik untuk menentukan variabel (Y) Minat Baca yang
dipengaruhi variabel (X) Penggunaan Gadget. Pengambilan keputusan dalam uji
regresi linear sederhana dapat mengacu pada dua hal, yaitu :
Membandingkan nilai
signifikansi dengan nilai probabilitas 0,05
a.
Jika
nilai signifikansi < 0,05 maka variabel x berpengaruh terhadap variabel y
b.
Jika
nilai signifikansi > 0,05 maka variabel x tidak berpengaruh terhadap
variabel y
Berikut
adalah persamaan umum regresi linier sederhana yang dihitung dengan bantuan
SPSS 27.6 adalah sebagai berikut :
Tabel 4
Hasil Perhitungan
SPSS Uji Regresi Sederhana dan Uji
Linieritas
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum
of Squares |
df |
Mean
Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
1575.246 |
1 |
1575.246 |
635.602 |
.000b |
Residual |
114.004 |
46 |
2.478 |
|
|
|
Total |
1689.250 |
47 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable: Minat Membaca |
||||||
b. Predictors: (Constant),
Penggunaan Gadget |
Dari
hasil output tersebut diketahui bahwa nilai F hitung = 635,602 dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka model regresi dapat dipakai
untuk memprediksi variabel Penggunaan Gadget atau dengan kata lain ada pengaruh
variabel Penggunaan Gadget (X) terhadap variabel Minat Membaca (Y).
Kemudian
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel X terhadap variabel Y
maka kita dapat melihat dari tabel di bawah ini :
Tabel 5
Hasil Perhitungan
SPSS Koefisien Korelasi
Model Summary |
||||
Model |
R |
R
Square |
Adjusted
R Square |
Std.
Error of the Estimate |
1 |
.966a |
.933 |
.931 |
1.574 |
a. Predictors: (Constant), Penggunaan Gadget |
Berdasarkan tabel output SPSS �Model Summary� diatas, diketahui nilai koefisien
korelasi
(rxy) adalah sebesar 0,966. Selanjutnya,
nilai koefiesien determinasi atau R square sebesar 0,933 ini berasal dari pengkuadratan nilai koefisien
korelasi atau (R), yaitu 0,966 x 0,966 = 0,933. Besarnya angka koefisien
determinasi (R square) adalah 0,933 atau sama dengan 93,3%. Angka
tersebut mengandung arti bahwa pengaruh variabel bebas (Penggunaan Gadget)
terhadap variabel terikat (Minat Membaca) adalah sebesar 93,3%.
1. Korelasi
Antara Penggunaan Gadget Dengan Minat Membaca Dalam Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Siswa Kelas IV Di SDN Tengah 01 Pagi
Korelasi
antara penggunaan gadget dengan minat membaca dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia siswa kelas IV di SDN Tengah 01 Pagi dapat dihitung menggunakan
bantuan SPSS 27.6 adalah sebagai berikut:
Tabel 6
Hasil Perhitungan
SPSS Pearson Correlation
|
Penggunaan Gadget |
Minat Membaca |
|
Penggunaan
Gadget |
Pearson Correlation |
1 |
.966** |
Sig. (2-tailed) |
|
.000 |
|
N |
48 |
48 |
|
Minat
Membaca |
Pearson Correlation |
.966** |
1 |
Sig. (2-tailed) |
.000 |
|
|
N |
48 |
48 |
|
**. Correlation is significant at the
0.01 level (2-tailed). |
Dasar pengambilan keputusan
(dengan taraf signifikansi 5%) :
a.
Jika nilai signifikansi < 0,05, maka berkorelasi
b.
Jika nilai signifikansi >� 0,05,
maka tidak berkorelasi
Data dari tabel hasil uji korelasi yang menggunakan SPSS 27.6 menunjukan
hasil signifikansi pada variabel X (Penggunaan Gadget) yaitu 0,00 < 0,05
dan variabel Y (Minat Membaca) menunjukkan
hasil signifikansi 0,00 < 0,05. Maka kedua variabel ini memiliki hubungan
atau bisa dikatakan kedua variabel ini berkorelasi. Selanjutnya, dapat
diketahui tingkat derajat hubungan dengan melihat nilai pearson correlations dengan pedoman derajat hubungan, sebagai
berikut:
Tabel 7
Pedoman Derajat
Hubungan
Nilai Pearson
Correlation |
Kriteria Korelasi |
0,00 � 0,20 |
Tidak ada korelasi |
0,21 � 0,40 |
Korelasi Lemah |
0,41 � 0,60 |
Korelasi Sedang |
0,61 � 0,80 |
Korelasi Kuat |
0,81 � 1,00 |
Korelasi Sempurna |
Berdasarkan
tabel , diketahui nilai �person correlations yaitu sebesar
Uji
signifikansi dilakukan untk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan
variabel Y, apakah dapat diberlakukan untuk seluruh populasi. Pengujian
signifikansi pada pengujian hipotesis ini menggunakan uji t yaitu dengan membandingkan
thitung dengan ttabel (dk = 48 � 2 = 46, dengan taraf
signifikansi 0,05). Uji signifikansi di hitung menggunakan rumus sebagai
berikut:
Dari
hasil thitung di atas, selanjutnya disandingkan dengan harga ttabel.
Untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan dk = 48�2 = 46, maka diperoleh ttabel
= 2,01290. Harga thitung �sebesar 25,3409
> 2,01290 dari ttabel, sehingga H0 di tolak. Dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
penggunaan gadget dengan minat membaca siswa.
Dalam analisis korelasi, terdap koefisien determinasi
yang merupakan kuadratdari koefisien korelasi.
Berdasarkan
perhitungan tersebut didapatkan bahwa koefisien determinasi (r2) sebesar
0,933156. Hal ini berarti
bahwa varian yang terjadi pada variabel penggunaan gadget adalah sebesar 93,3%
ditentukan oleh varian pada variabel minat membaca siswa. Dapat diartikan pula bahwa pengaruh penggunaan
gadget terhadap minat membaca adalah 93,3% dan 6,7% ditentukan oleh faktor
lain.
Penelitian
ini dilakukan di SDN Tengah 01 Pagi Jakarta Timur yang dimana penelitian ini
menggunakan 48 siswa kelas IV SDN Tengah 01 Pagi dari keseluruhan siswa 93
siswa. Desain penelitian ini menggunakan uji korelasi untuk, mengetahui apakah
terdapat hubungan� antara variabel (X)
penggunaan gadget dengan variabel (Y) minat membaca siswa. Peneliti melihat penelitian terdahulu, seperti hasil penelitian (Karuniasari & Dm,
2022)
dengan judul �Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Early Literacy Skill Pada Anak
Usia 5-6 Tahun Di Kelurahan Mojosongo�. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara penggunaan gadget dengan
early literacy skill. Hasil uji analisis
menunjukkan bahwa p < 0,05 memiliki nilai
koefisien korelasi sebesar 0,708 yang berada pada kategori kuat dan
positif.
Adapun
hasil penelitian Apriani, dkk
() dengan judul �Hubungan Penggunaan
Gadget terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas
IV dan V di SDN 3 Candikuning�.
Hasil penelitian menunjukkan adanya
hubungan penggunaan gadget terhadap prestasi belajar siswa kelas
IV dan V di SDN 3 Candikuning.
Hasil uji statistik menggunakan korelasi spearman
rank didapatkan nilai signifikan 0,00 lebih kecil dari signifikansi
tabel 0,05.
Pembahasan
hasil penelitian ini akan dijelaskan berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan. Hasil penelitian akan diuraikan sebagai berikut:
x y
Gambar 1
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan
di SDN Tengah 01 Jakarta Timur dengan jumlah sampel sebanyak
48 siswa kelas IV terkait hubungan penggunaan gadget dengan minat membaca siswa, peneliti melakukan uji persyaratan analisis data dengan uji normalitas dan linearitas. Hasil uji normalitas data menunjukkan memiliki Lo terbesar
0,126 kurang
dari (<) L tabel 0,136. Hal ini dapat diartikan bahwa data berdistribusi
normal.
Setelah peneliti mengetahui bahwa data berdistribusi normal, selanjutnya adalah uji linearitas dengan melalui uji linear regresi sederhana. Berdasarkan uji tersebut diketahui bahwa nilai F hitung sebesar
635,602 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan data terregresi linier.
Setelah diketahui bahwa data berdistribusi normal dan linear, peneliti selanjutnya melakukan uji hipetesis
menggunakan analisis korelasi product moment. Diketahui
bahwa koefisien korelasi antara penggunaan gadget (x) dengan minat
membaca (y) adalah 0,966
yang menunjukkan tingkat korelasi yang sempurna atau sangat kuat.
Setelah dilakukan uji signifikansi
dengan taraf kesalahan 5% dan dk 46, maka
diperoleh thitung lebih besar dari ttabel
yaitu 25,3409 > 2,01290;
sehingga H0 di tolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif
dan signifikan antara penggunaan gadget dengan minat membaca siswa.
Hasil analisis
data menunjukkan bahwa koefisien determinasi (r2) sebesar 0,933156. Hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh kemampuan penggunaan gadget terhadap minat membaca adalah 93,3% dan
6,7% ditentukan oleh faktor lain.
Hasil penelitian ini
dapat diartikan bahwa penggunaan gadget mempunyai bagian penting dalam meningkatkan minat membaca siswa, begitupun sebaliknya. Ketika siswa memiliki
penggunaan gadget yang tinggi
maka akan
berpengaruh pada minat membaca siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Penelitian ini
masih memiliki keterbatasan meskipun telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1.
Peneliti hanya meneliti satu faktor yang mempengaruhi minat membaca, dimana Ketika proses
penelitian ada kemungkinan faktor lain yang ikut memengaruhi minat membaca. Jika melihat
koefisien determiasi adalahsebesar 93,3% maka hal tersebut
dapat diartikan bahwa 6,7% dipegaruhi oleh faktor lain.
2.
Dalam penelitian ini
peneliti hanya meneliti siswa kelas IV SDN Tengah 01 Jakarta Timur,
sehingga hasil penelitian ini
tidak dapat dijadikan generalisasi sekolah lain atau wilayah yang cakupannya lebih luas.
Berdasarkan
hasil dan pembahasan penelitian,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Selama proses
penelitian, siswa mengisi angket penggunaan gadget dan angket minat
membaca dengan sungguh-sungguh
sesuai dengan kebiasaan yang dilakukan
sehari-hari. (2) Perolehan skor angket penggunaan
gadget dengan jumlah 48 siswa
adalah skor terendah sebesar 60 dan skor tertinggi
88 dari skor maksimal 100. Kemudian, untuk nilai rata-rata
74,83, median sebesar 74,5,
modus 78 dan 79, serta simpangan baku sebesar 6,71. Perolehan skor angket minat
membaca dengan jumlah 48 siswa adalah� skor terendah sebesar 49 dan skor tertinggi
76 dari skor maksimal sebesar 80. Kemudian, untuk nilai rata-rata sebesar 58,38, median sebesar 57, modus sebesar 57, dan simpangan baku sebesar 6,00. (3) Perolehan uji koefisien korelasi
(rxy) sebesar
0,966 dengan taraf signifikansi
α = 5%. Penggunaan gadget dalam memengaruhi minat membaca siswa kelas
IV SDN Tengah 01 Jakarta Timur termasuk
dalam kategori korelasi sempurna atau sangat kuat yaitu berada pada rentang 0,81 � 1,00 dan
memiliki koefisien determinasi sebesar 0,933 yang dapat diartikan bahwa varian penggunaan
gadget sebesar 93,3% ditentukan
oleh varian minat membaca dan
6,7% ditentukan oleh faktor lain. (4) Simpulan hasil
penelitian baik dalam pengamatan dan
perhitungan statistik yang telah dilakukan menandakan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan
antara penggunaan gadget dan minat membaca
siswa di kelas IV SDN
Tengah 01 Jakarta Timur.
Agung
Prasetyo, R., Fachrurodji, & Abivian, M. (2021). Peran Penggunaan
Smarthphone Terhadap Minat Baca di SDN Lajer I. EDUTARY Education Of
Elementary School, 1(1).
Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.
Bumi Aksara.
Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Pustaka Pelajar.
Dalman. (2014). Keterampilan Membaca. PT. RAjagrafindo
Persada.
Elendiana, M. (2020). Upaya Meningkatkan Minat Baca Siswa
Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 2(1),
54�60. https://doi.org/10.31004/jpdk.v1i2.572
Fatayan, A., Frilia, A., & Fauziah, M. P. (2022).
Pengaruh Minat Baca Terhadap Hasil Belajar IPS di Sekolah Dasar. Jurnal
Basicedu, 6(2), 2694�2700.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i2.2474
Herlina, E. S. (2019). Membaca Permulaan Untuk Anak Usia Dini
Dalam Era Pendidikan 4.0. Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan, 5,
355.
Isma,� cut nelga,
Rohman, N., & Istiningsih. (2022). Pengaruh Penggunaan Smartphone terhadap
Minat Baca Siswa Kelas 4 di MIN 13 Nagan Raya. Jptam.Org, 6,
7932�7940. https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/3650
Jalilah, S. R. (2021). Analisis Dampak Penggunaan Gadget
terhadap Perkembangan Fisik dan Perubahan Perilaku pada Anak Sekolah Dasar. Edukatif :
Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(1), 28�37.
https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i1.1716
Jhon Creswell. (2015). Riset Pendidikan (PUSTAKA
PELAJAR (ed.); 5th ed.). [email protected]
Karuniasari, M., & Dm, R. R. (2022). Hubungan
Penggunaan Gadget Dengan Early Literacy Skill Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di
Kelurahan Mojosongo. 1, 33�42.
Komariyah, S., & Rahim, A. (2022). Minat Membaca Buku
Cerita Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Sukajati Haurgeulis. JOEL
Journal of Educational and Language Research, 2(2), 105�123.
Marimbun, M. (2019). Minat Membaca dan Implementasinya dalam
Bimbingan dan Konseling. ENLIGHTEN (Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam),
2(2), 74�84. https://doi.org/10.32505/enlighten.v2i2.1361
Mauludhin, F., & Mudiyanto, H. (2020). Pengaruh
Penggunaan Gadget Terhadap Gemar Membaca Siswa Kelas IV.1 di MI An-Nur Kota
Cirebon. Indonesian Journal Of Elementary Education, 2(1), 1�14.
Prayitno, E., Kurniawati, D., & Arvianto, I. R. (2018).
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Untuk Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran. Seminar Nasional Call For Paper & Pengabdian
Masyarakat, 1(1), 401�414.
Puji Asmaul Chusna. (2017). Pengaruh Media Gadget Pada
Perkembangan Karakter Anak. Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Sosial
Keagamaan, vol 17(no 2), 318.
Retno Walyyunita A�yun,�
dkk. (2021). Dampak Gadget terhadap Minat Baca Peserta Didik pada
Tingkat SD/MI. Prosiding SEMAI Seminar Nasional PGMI, 555�568.
http://proceeding.iainpekalongan.ac.id/index.php/semai-555-
Setianingsih, E. S. (2019). Gadget �Pisau Bermata Dua� Bagi
Anak? SENDIKA : Seminar Pendidikan Nasional, 397�405.
http://conference.upgris.ac.id/index.php/sendika/article/download/420/242
Slameto. (2018). Belajar dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Rineka Cipta.
Sobur. (2013). Psikologi Umum. Pustaka Setia.
Soedarsono. (2002). Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan
Efektif. Gramedia Pistaka Utama.
Sugiyono. (2013). Statistika untuk Penelitian.
Alfabeta.
Copyright holder: Syahrul
Dimas Aditya (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed under: |