Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No. 8, Agustus
2023
DUKUNGAN
DIGITAL TRANSFORMATION PADA DAYA SAING PT PEMBANGKITAN JAWA BALI SERVICES
Goesti Nahru, Yetty Dwi
Lestari
Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Airlangga, Indonesia
E-mail:
Abstrak
Peningkatan dinamika
lingkungan bisnis serta intensifikasi persaingan yang semakin ketat, mendorong perusahaan mencapai keunggulan kompetitif. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi hubungan antara institutional
pressure, digital transformation, innovation capability dan keunggulan
kompetitif. Penelitian sebelumnya lebih berfokus pada investigasi
institutional pressure dengan daya
saing dan belum banyak mengungkapkan peran digital transformation. Penelitian
dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dimana sejumlah data dikumpulkan dengan menggunakan survey dengan alat bantu kuisioner
yang disebarkan kepada karyawan dengan posisi struktural dan fungsional di PT PJB Services. Secara
total 162 orangdi posisi struktural dan 191 orang di posisi
fungsional berpartisipasi
pada studi ini. Peneliti menggunakan SEM dengan alat bantu
Smart PLS 3.0 untuk menguji
hipotesis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tekanan institusional dan transformasi digital memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan kompetitif. Selain itu, transformasi digital berfungsi sebagai mediator tekanan institusional dan keunggulan kompetitif, sementara kapabilitas inovasi memperkuat dampak transformasi digital terhadap keunggulan kompetitif. Hasil Penelitian ini memberikan pemahaman praktis yang lebih komprehensif mengenai faktor-faktor yang saling berinteraksi dan memengaruhi dalam mencapai keunggulan kompetitif serta menyediakan panduan praktis bagi manajer
dan eksekutif perusahaan dalam pengambilan keputusan strategis. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk menginformasikan keputusan manajerial terkait dengan institutional
pressure, digital transformation, innovation capability, dan pencapaian keunggulan kompetitif.
Kata Kunci: Tekanan Kelembagaan;
Transformasi Digital; Kemampuan
Inovasi; Keunggulan Kompetitif.
Abstract
This study discusses the role of digital transformation in
achieving sustainable competitive advantage at PT PJB Services, a power plant
operation and maintenance services company in the era of the fourth industrial
revolution. This study examines the effect of institutional pressure and
digital transformation on competitive advantage as well as the mediating role
of digital transformation between institutional pressure and competitive
advantage. In addition, this study also investigates the moderating impact of
innovation capability on the relationship between digital transformation and
competitive advantage. Quantitative methods were used in this study using
survey design and structural equation modeling (SEM) analysis to test the
hypotheses and link the variables under study. The results showed that
institutional pressure and digital transformation have a positive and
significant influence on competitive advantage. In addition, digital
transformation serves as a mediator between institutional pressure and competitive
advantage, while innovation capability strengthens the impact of digital
transformation on competitive advantage. The findings emphasize the importance
of addressing institutional pressures, implementing effective digital
transformation, and developing innovation capabilities to achieve sustainable
competitive advantage in a rapidly changing and competitive market.
Keywords: Institutional Pressure; Digital Transformation; Innovation
Capability; Competitive Advantages.
Pendahuluan
Dalam industri 4.0 peningkatan dinamika lingkungan bisnis serta intensifikasi persaingan semakin ketat, memaksa perusahaan mencapai keunggulan daya saingnya, melalui upaya menciptakan nilai yang unik dan berbeda dari pesaing
mereka (Orsato,
2006). Faktor kritis
yang mempengaruhi keunggulan
kompetitif di era globalisasi
adalah Digital transformation (Liu
et al., 2013);(Stolterman
& Fors, 2004). Dalam konteks
ini adalah digital
transformation menjadi suatu
solusi penting bagi perusahaan untuk merubah cara
berbisnis dibandingkan dengan metode bisnis
tradisional �(Albinson
et al., 2016). Lebih
lanjut dinyatakan digital
transformation membantu perusahaan
memperbarui bisnis dengan membentuk aliran pendapatan baru melalui pengembangan
dan penerapan Model bisnis dengan memanfaatkan digitalisasi dan nilai dari pelanggan (Hanna,
2016).
Digital transformation merupakan
proses kompleks yang memerlukan
upaya dan sumber daya yang signifikan dari organisasi (Kaplan
& Haenlein, 2019). Organisasi
memiliki kelembaman untuk mempertahankan system yang ada, dan institutional pressure sering
kali menjadi penyebab perubahan organisasi (DiMaggio
& Powell, 1983);(Wooten
& Hoffman, 2017);(Srivastava
& Panigrahi, 2016).
Menurut DiMaggio dan Powell (DiMaggio
& Powell, 1983), institutional pressure adalah tekanan yang berasal dari lingkungan
bisnis seperti regulasi pemerintah, tuntutan pelanggan, persaingan pasar atau norma sosial yang mendorong organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan atau standar tertentu.
beberapa penelitian,
institutional pressure dapat memberikan
dampak yang kompleks terhadap transformasi digital dalam sebuah organisasi.
Penting bagi organisasi untuk memahami dampak institutional
pressure dalam membentuk
digital transformation untuk mencapai
keunggulan kompetitif (Yousaf
et al., 2022).
Di sisi lain dinyatakan bahwa perubahan yang disebabkan oleh teknologi informasi menjadi paradigma baru dalam berbisnis
dan membutuhkan modifikasi atau inovasi dalam
proses dan model bisnis serta
revisi perilaku sosial dan pengalaman pelanggan (Fellenstein
& Umaganthan, 2019). Kunci
keberhasilan penerapan teknologi baru adalah revolusi model bisnis untuk mencapai
peningkatan kedalaman serta kecepatan inovasi yang belum pernah terjadi sebelumnya (Brenner,
2018).
Berkaitan dengan
penelitian terdahulu tentang digital transformation telah
disoroti efek positif dan pengaruhnya terhadap keunggulan kompetitid (Xu
et al., 2023);(Ji
et al., 2023);(Le�o
& da Silva, 2021);(El
Hilali et al., 2020). Akan tetapi
penelitian Al Mulhim (2021) menyatakan
jika digital transformation memiliki
efek negatif dan tidak berpengaruh terhadap keunggulan kompetitif, Oleh karena itu dalam penelitian
ini kemampuan inovasi diposisikan sebagai variabel yang akan memperkuat pengaruh Digital Transformation pada keunggulan
kompetitif perusahaan.
Studi akan dilakukan pada PT PJBS yang merupakan
perusahaan jasa operasi dan pemeliharaan unit pembangkit listrik. Industri pengelolaan jasa Operation & Maintenance (O&M) pembangkit saat ini mengalami persaingan
yang semakin ketat, ditandai dengan banyaknya perusahaan swasta yang menawarkan layanan yang sama. Jenis usaha ini sebenarnya
memberikan peluang karena rata-rata pertumbuhan tenaga listrik sebesar 6,42% sebagaimana yang tercantum dalam Rencana Usaha Penjualan Tenaga
Listrik (RUPTL) 2019�2028, tetapi dengan
semakin banyaknya usaha dibidang yang sama memnuat ancaman
persaingan yang semakin tinggi sehingga harus dibarengi dengan peningkatan kemampuan bersaing.
Pada saat ini komitmen perusahaan
dalam implementasi program
digital transformation pada unit pembangkit yang dikelola oleh PT PJB Service diharapkan
dapat mampu menciptakan nilai unik yang berdampak pada keunggulan kompetitif perusahaan. Berdasarkan rencana jangka panjang PLN diharapkan bahwa pada tahun 2024, PT PLN
(Persero) akan memiliki kompetensi digital yang memadai untuk menciptakan solusi teknologi digital yang berkelanjutan dalam operasi pembangkitan dan distribusi energi.
Oleh karena itu dalam menyelaraskan
strategi jangka panjang perusahaan dalam program digitalisasi. Digitalisasi merupakan fokus jangka panjang dalam strategi perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif perusahaan. Pada penerapannya perlu diketahui factor�factor
yang perlu mempengaruhi bisnis pengelolaan pembangkit untuk memastikan bahwa strategi digitalisasi atau pengembangan teknologi digital
yang diimplementasikan berjalan
dengan baik dan sesuai dengan regulasi
lembaga pemerintah yang terkait.
Pada era revolusi industri 4.0 terjadi peningkatan dinamika lingkungan bisnis serta intensifikasi persaingan yang semakin ketat, sehingga perusahaan diharuskan mampu untuk mencapai
keunggulan kompetitif. PT
PJBS merupakan perusahaan jasa operasi dan pemeliharaan unit pembangkit listrik.� Keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh PT PJB Services sampai
dengan saat ini yaitu layanan
jasa Operation & Maintenance (O&M), dalam industri pengelolaan jasa Operation &
Maintenance (O&M) pembangkit saat
ini mengalami persaingan yang semakin ketat, banyaknya perusahaan swasta yang menawarkan layanan Operation
& Maintenance (O&M), disertai dengan rata-rata pertumbuhan tenaga listrik sebesar 6,42% yang tercantum dalam Rencana Usaha Penjualan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2028 memunculkan peluang yang besar juga ancaman persaingan yang harus dibarengi dengan kemampuan untuk bisa bertahan.
Kemampuan bersaing
yang harus dihadapi oleh perusahaan saat ini dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Oleh
karena itu di tengah berbagai tekanan internal maupun eksternal serta tantangan kedepan yang akan terjadi. PT PJB Services terus berupaya untuk mempertahankan keunggulan kompetitifnya yang berkelanjutan dengan menunjukan komitmennya untuk melakukan digital
transformation sebagai bagian
dari visi dan misinya untuk menjadi
perusahaan jasa O&M pembangkit listrik terkemuka di Asia Tenggara.
Transformasi digital menjadi
faktor kritis yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam mencapai keunggulan yang berkelanjutan (Liu
et al., 2013);(Stolterman
& Fors, 2004). Transformasi
digital merupakan suatu cara mempersiapkan bisnis untuk masa depan dengan mengubah
model bisnis, operasi dan pengalaman pelanggan yang sudah ada menjadi
lebih efisien dan efektif dengan memanfaatkan teknologi dan data sebagai penggeraknya. Perusahaan
yang dapat memanfaatkan teknologi digital dengan baik akan memiliki
sustainability competitive advantages (McAfee
et al., 2012). Oleh karena
itu digital transformation merupakan
salah satu strategi yang dapat
membantu perusahaan untuk mencapai sustainability
competitive advantages. Menurut Wiles (2019), digital transformation membantu memperbarui bisnis dengan membentuk
aliran pendapatan baru melalui taktik
baru.
Model bisnis yang dikembangkan dan diterapkan oleh perusahaan untuk memanfaatkan era digital dan memperoleh
nilai dari pelanggan (Hanna,
2016). Penelitian
terdahulu tentang digital
transformation telah menyoroti
efek positif dan pengaruh terhadap sustainability
competitive advantages (Xu
et al., 2023);(Ji
et al., 2023);(Le�o
& da Silva, 2021);(El
Hilali et al., 2020). Akan tetapi
berbeda dengan penelitian Al Mulhim (2021) yang menyatakan
bahwa digital transformation memiliki
efek negatif dan tidak berpengaruh terhadap kinerja yang tidak memberikan sustainability
competitive advantage.
Rinawiyanti, (2017) Mengatakan
bahwa kemampuan perusahaan untuk melakukan inovasi bervariasi tergantung pada sektor usaha, ukuran
perusahaan, fokus, sumber daya dan lingkungan bisnis dimana perusahaan tersebut beroperasi. Sedangkan Baldwin (1999) dalam penelitiannya menyatakan bahwa perusahaan yang lebih besar lebih
inovatif dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil, karena
memiliki kemudahan lebih pada akses pembiayaan, dapat menyebarkan biaya tetap inovasi pada volume penjualan yang lebih besar, manfaat yang diperoleh dari economies of
scale, dan saling melengkapi
antara riset dan pengengembangan dengan aktifitas-aktifitas yang lain dalam
perusahaan.
Oleh karena itu dalam menyelaraskan
strategi jangka panjang perusahaan program digitalisasi masih menjadi fokus
jangka panjang dalam strategi perusahaan sebagai bentuk strategi untuk mencapai keunggulan perusahaan dalam bisnis pengelolaan
pembangkit serta perusahaan harus memastikan bahwa strategi digitalisasi atau pengembangan teknologi digital
yang diperkenalkan mampu memenuhi persyaratan dan regulasi yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintah dan regulator terkait. Maka dari itu penelitian ini ingin meneliti
terkait peran dukungan digital transformation pada daya
saing di PT PJB Services.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan data yang diperoleh dari pengukuran atau penghitungan terhadap variabel-variabel yang diteliti (Zikmund et al., 2013). Sampel diambil dari 31unit PJBS secara proporsional. Data dikumpulkan dengan menggunakan survey dengan alat bantu
kuisioner yang disebarkan dengan google form kepada karyawan PT PJBS dengan posisi struktural dan fungsional. Secara total 162
orang di posisi struktural
dan 191 orang di posisi fungsional
berpartisipasi pada studi ini.
Peneliti menggunakan SEM dengan alat bantu Smart PLS 3.0 untuk menguji hipotesis.
Pada penelitian ini menggunakan variabel
institutional pressure sebagai variabel
eksogen dan sustainability competitive advantages sebagai variabel endogen serta digital transformation sebagai
variabel mediasi dan
innovation capability variabel moderasinya.
Hasil dan Pembahasan
Gambar
1 Path Analys
Dalam penelitian ini, dilakukan analisis data dan uji hipotesis untuk menginvestigasi pengaruh
institutional pressures dan digital transformation terhadap
competitive advantage, serta peran
mediasi digital transformation pada hubungan antara institutional
pressures dan competitive advantage, dan pengaruh moderasi innovation capability pada hubungan
antara digital transformation dan competitive
advantage.
Dimana institutional
pressures terbukti memiliki
pengaruh signifikan dan positif terhadap competitive
advantage. Hal ini konsisten
dengan teori institutional
yang mengemukakan bahwa organisasi pemerintah cenderung mengutamakan legitimasi dan kepentingan politik, dan penyesuaian dengan harapan eksternal atau sosial dapat meningkatkan
keunggulan kompetitif.
Digital transformation
juga terbukti memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap competitive
advantage. Transformasi digital membawa
inovasi dan revolusi dalam proses bisnis, dan penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa modernisasi teknologi perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan menciptakan keunggulan kompetitif. Ditemukan bahwa digital transformation berperan
sebagai mediator antara
institutional pressures dan competitive advantage. Transformasi
digital menjadi jembatan
yang menghubungkan tekanan institusional dengan keunggulan kompetitif, dan penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa institusional pressures dapat membentuk transformasi digital dalam konteks bisnis dan organisasi.
Innovation capability terbukti memoderasi atau memperkuat hubungan antara digital
transformation dan competitive advantage. Kemampuan inovasi menjadi faktor penting dalam mendorong transformasi digital dan menciptakan
keunggulan kompetitif. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan adanya hubungan positif antara digital transformation, inovasi,
dan kinerja perusahaan.
Temuan ini menunjukkan bahwa organisasi perlu memperhatikan tekanan institusional, melaksanakan transformasi digital yang efektif,
dan mengembangkan kemampuan
inovasi untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Hal ini juga menggarisbawahi
pentingnya integrasi teknologi digital, penyesuaian eksternal, dan inovasi dalam strategi bisnis untuk mencapai keunggulan kompetitif di pasar
yang semakin kompetitif dan
berubah dengan cepat.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan uji hipotesis yang dilaksanakan, bahwa Institutional pressures memiliki
pengaruh signifikan dan positif terhadap competitive
advantage. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tekanan-tekanan yang berasal dari institusi
atau lingkungan eksternal memiliki kontribusi yang penting dalam mencapai keunggulan kompetitif. Digital
transformation juga memiliki pengaruh
signifikan dan positif terhadap competitive advantage.
Temuan ini menegaskan bahwa transformasi digital memiliki peran yang signifikan dalam meningkatkan daya saing suatu organisasi.
Dalam konteks hubungan antara institutional pressures dan competitive advantage, penelitian ini menunjukkan bahwa digital
transformation berperan sebagai
mediator. Transformasi digital menjadi
jembatan yang menghubungkan
tekanan-tekanan institusional
dengan keunggulan kompetitif. Innovation capability, di sisi
lain, terbukti memperkuat atau memoderasi hubungan antara digital
transformation dan competitive advantage.
Kemampuan inovasi menjadi faktor penentu yang dapat memperkuat atau mengatur dampak
positif dari transformasi digital terhadap keunggulan kompetitif. Dengan demikian, kesimpulan dari penelitian ini menekankan pentingnya
institutional pressures dan digital transformation dalam
mencapai keunggulan kompetitif. Transformasi digital dianggap sebagai faktor mediasi yang penting, sementara kemampuan inovasi berperan sebagai penguat atau pengatur
efek dari transformasi digital. Implikasinya,
organisasi perlu memperhatikan tekanan institusional, melaksanakan transformasi digital yang efektif,
dan mengembangkan kemampuan
inovasi untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
BIBLIOGRAPHY
Albinson, N., Blau, A., & Chu, Y. (2016). The
future of risk: New game, new rules. Deloitte Development LLC.
AlMulhim,
A. F. (2021). Smart supply chain and firm performance: the role of digital
technologies. Business Process Management Journal, 27(5),
1353�1372. https://doi.org/10.1108/BPMJ-12-2020-0573
Baldwin, J. R. (1999). Innovation,
training and success. Available at SSRN 202229.
Brenner,
B. (2018). Transformative sustainable business models in the light of the
digital imperative�A global business economics perspective. Sustainability,
10(12), 4428. https://doi.org/10.3390/su10124428
DiMaggio,
P. J., & Powell, W. W. (1983). The iron cage revisited: Institutional
isomorphism and collective rationality in organizational fields. American
Sociological Review, 147�160.
El
Hilali, W., El Manouar, A., & Idrissi, M. A. J. (2020). Reaching
sustainability during a digital transformation: a PLS approach. International
Journal of Innovation Science, 12(1), 52�79.
https://doi.org/10.1108/IJIS-08-2019-0083
Fellenstein,
J., & Umaganthan, A. (2019). Digital Transformation: How enterprises
build dynamic capabilities for business model innovation: A multiple-case study
within the logistics and transportation industry.
Hanna,
N. K. (2016). Mastering digital transformation: Towards a smarter society,
economy, city and nation. In Mastering Digital Transformation: Towards a
Smarter Society, Economy, City and Nation (pp. i�xxvi). Emerald Group
Publishing Limited.
Ji,
Z., Zhou, T., & Zhang, Q. (2023). The Impact of Digital Transformation on
Corporate Sustainability: Evidence from Listed Companies in China. Sustainability,
15(3), 2117. https://doi.org/10.3390/su15032117
Kaplan,
A., & Haenlein, M. (2019). Siri, Siri, in my hand: Who�s the fairest in the
land? On the interpretations, illustrations, and implications of artificial
intelligence. Business Horizons, 62(1), 15�25.
https://doi.org/10.1016/j.bushor.2018.08.004
Le�o,
P., & da Silva, M. M. (2021). Impacts of digital transformation on firms�
competitive advantages: A systematic literature review. Strategic Change,
30(5), 421�441. https://doi.org/10.1002/jsc.2459
Liu,
H., Ke, W., Wei, K. K., & Hua, Z. (2013). The impact of IT capabilities on
firm performance: The mediating roles of absorptive capacity and supply chain
agility. Decision Support Systems, 54(3), 1452�1462.
McAfee,
A., Brynjolfsson, E., Davenport, T. H., Patil, D. J., & Barton, D. (2012).
Big data: the management revolution. Harvard Business Review, 90(10),
60�68.
Orsato,
R. J. (2006). Competitive environmental strategies: when does it pay to be
green? California Management Review, 48(2), 127�143.
Rinawiyanti,
E. D., & Lianto, B. (2017). Pengaruh Karakteristik UKM pada Kapabilitas
Inovasi dan Kinerja Inovasi UKM (Studi Kasus pada Sentra IKM Alas Kaki Jawa
Timur). JIEMS (Journal of Industrial Engineering and Management Systems),
9(2).
Srivastava,
S. K., & Panigrahi, P. K. (2016). The impact of e-government and e-business
on economic performance: A comparative study of developing and developed
countries. TheJournal of Contemporary Issues in Business and Government,
22(1), 36�50. https://doi.org/10.1016/j.giq.2019.06.002
Stolterman,
E., & Fors, A. C. (2004). Information technology and the good life. Information
Systems Research: Relevant Theory and Informed Practice, 687�692.
Wiles, J. (2019). Speed up your digital
business transformation.
Wooten,
M., & Hoffman, A. J. (2017). Organizational fields: Past, present and
future. The Sage Handbook of Organizational Institutionalism, 2,
55�74. https://doi.org/10.4135/9781526415066
Xu,
J., Yu, Y., Zhang, M., & Zhang, J. Z. (2023). Impacts of digital
transformation on eco-innovation and sustainable performance: Evidence from
Chinese manufacturing companies. Journal of Cleaner Production, 393,
136278.
Yousaf,
S., Khawaja, K. F., & Shah, T. A. (2022). Impact of Institutional Pressure
on Competitive Advantage: The Mediating Role of Sustainable Supply Chain
Management Practices. NICE Research Journal, 1�30.
Zikmund,
W. G., Babin, B. J., Carr, J. C., & Griffin, M. (2013). Business
research methods. Cengage learning.
Copyright holder: Goesti Nahru, Yetty Dwi Lestari (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |