Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No. 8, Agustus
2023
ANALISIS
STRATEGI BAURAN PEMASARAN 4P (PRODUCT, PRICE, PLACE, DAN PROMOTION) DAN SWOT PADA
USAHA HIDROPONIK
Mohammad Taufikurrohman
Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran, Indonesia
E-mail:
Abtrak
Penelitian ini bertujuan untuk Mengaplikasikan menerapkan
Product, Price, Place, Dan Promotion pada UMKM yang di bina
oleh dinas. Metode penelitian
yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada sebuah usaha hidroponik. Data diperoleh melalui wawancara dengan pemilik usaha dan observasi langsung terhadap aktivitas pemasaran. Hasil analisis menunjukkan bahwa dalam strategi produk, usaha hidroponik menawarkan beragam jenis tanaman dengan
kualitas unggul dan bersih dari pestisida.
Strategi harga yang diterapkan
mencerminkan nilai tambah produk hidroponik
dibandingkan dengan produk konvensional di pasaran. Dalam strategi distribusi,
usaha ini memanfaatkan saluran distribusi lokal dan juga menjalankan penjualan melalui platform daring. Strategi promosi
melibatkan pemanfaatan
media sosial, workshop, dan kolaborasi
dengan restoran lokal. Analisis SWOT mengidentifikasi bahwa kualitas produk dan inovasi teknologi menjadi kekuatan utama. Namun, keterbatasan
lahan untuk ekspansi dapat menjadi kelemahan potensial. Peluang utama termasuk meningkatnya kesadaran akan pola makan
sehat dan berkelanjutan. Ancaman muncul dari pesaing yang semakin banyak dan fluktuasi harga bahan baku. Dengan
memahami faktor-faktor ini, usaha hidroponik
dapat mengembangkan
strategi lebih lanjut untuk meningkatkan pangsa pasar dan daya saingnya.
Kata Kunci: Hidroponik; Strategi Bauran
Pemasaran; Produk, Harga, Tempat, Dan Promosi.
Abstract
This study aims to apply Products, Prices, Places, and
Promotions to MSMEs assisted by agencies. The research method used is
qualitative descriptive research with a case study approach in the hydroponics
business. Data is obtained through interviews with business owners and direct
observation of marketing activities. The results of the analysis show that in
product strategy, the hydroponics business offers various types of crops with
superior quality and clean from pesticides. The pricing strategy applied reflects
the added value of hydroponic products compared to conventional products on the
market. In the distribution strategy, the business utilizes local distribution
channels and also runs sales through online platforms. Promotional strategies
involve the use of social media, workshops, and collaborations with local
restaurants. SWOT analysis identifies product quality and technological
innovation as key strengths. However, limited land for expansion can be a
potential drawback. Key opportunities include growing awareness of healthy and
sustainable eating. The threat arises from the increasing number of competitors
and fluctuations in the price of raw materials. By understanding these factors,
hydroponic businesses can develop further strategies to increase their market
share and competitiveness.
Keywords: Hydroponic; Marketing Mix Strategy; Products, Prices,
Places, And Promotions.
Pendahuluan
Perkembangan ekonomi
di Indonesia dalam 10 tahun
terakhir mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif, pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif stabil diatas 4,5% perekonomian Indonesia masih bisa tumbuh secara
stabil diatas 5% (Salsabila
& Azhar, 2023). Indikator
ekonomi lainnya yaitu PDB per kapita, juga menunjukkan tren yang sama (Lestari
et al., 2019). Dalam 10 tahun
terakhir, laju pertumbuhan PDB per kapita
Indonesia berada di angka
rata-rata diatas 5%, Pertumbuhan
UMKM di Indonesia diproyeksikan akan
terus meningkat dan menjadi salah satu pendorong terbesar bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Rajagukguk
et al., 2018);(Idayu et al., 2021).
Hal yang paling berpengaruh
terhadap kesinambungan pertumbuhan UMKM di Indonesia adalah
besarnya basis konsumsi.
Basis konsumsi yang besar ini akan menjadi
tulang punggung, bukan hanya bagi
pertumbuhan UMKM namun pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan (Krisnawati,
2018).
Di era modern saat ini internet mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dilansir dari data We Are Social hingga awal Januari 2015 tercatat bahwa pengguna internet aktif di
Indonesia mencapai angka
72.700.000. Secara demografis,
pengguna internet di Indonesia di dominasi
pengguna yang berusia 12-35
tahun atau sekitar 60% dari jumlah pengguna internet Pertumbuhan pengguna internet di
Indonesia ini didorong oleh
berbagai macam keuntungan yang didapatkan seperti kemudahan dalam hal mengakses
data, biaya yang digunakan cukup murah, informasi
yang didapatkan semakin
update dan yang terpenting adalah
penggunaan internet sangatlah
praktis dan instan (Fauzi
et al., 2023).
Komunikasi pemasaran
merupakan sebuah usaha untuk menyampaikan
pesan kepada publik terutama konsumen mengenai keberadaan suatu produk/jasa di pasar (Chrismardani,
2014);(Keke,
2015). Komunikasi
pemasaran adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan arus informasi tentang produk dari pemasar sampai
kepada konsumen dalam (Atiko
et al., 2016); (Morrisan,
2015).
Strategi pemasaran dihasilkan oleh proses pengambilan
keputusan berikut Yowanda, (2017);1) Mampu menciptakan
sinergi yang positif jika dapat memanfaatkan
strategi 4P dengan baik dan
benar. 2) Dapat membantu konsumen dalam memahami serta memilih produk
yang ditawarkan oleh perusahaan.
3) Adanya strategi pemasaran 4P dapat
membantu dalam hal perencanaan, pengembangan, serta pelaksanaan produksi perusahaan sehingga lebih efektif. 4) Dengan menerapkan strategi pemasaran 4P dapat meningkatkan volume penjualan produk lebih tinggi.
5) Dapat mengetahui kepuasan pelanggan setelah membeli suatu produk. Strategi pemasaran 4P juga dapat menciptakan pelanggan tetap, karena mereka
merasa puas setelah membeli suatu produk dan akhirnya akan kembali
membeli produk yang sama di kemudian hari (Luntungan
& Tawas, 2019). 6) Mampu mengetahui
kebutuhan masyarakat terhadap suatu produk, apakah banyak peminatnya atau justru sedikit.
Produk yang dijual bisa dikenal lebih
luas oleh masyarakat apabila melakukan promosi yang tepat. 7) Apa faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan? 8) Apa strategi untuk meningkatkan penjualan yang dihasilkan dari analisis SWOT? 9) Bagaimana pelaksanaan strategi yang terpilih
untuk meningkatkan penjualan produk.
Tujuan dari Praktik penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1) Mengaplikasikan
menerapkan Product, Price, Place, Dan Promotion pada
UMKM yang di bina oleh dinas.
2) Membantu menganalisis
SWOT pada kelompok tani
agar membantu UMKM dapat mengenal kekuatan dan kelemahan dari UMKM tersebut. 3) Mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dengan menggunakan metode SWOT. 4)����� Mendapatkan strategi terpilih dari hasil analisis
SWOT.
Metode Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 30 hari. Periode pelaksanaan
penelitian dilakukan mulai dari tanggal
28 Juli 2021 sampai dengan
10 September 2021. Waktu dalam pelaksanaan
Praktik Kerja Lapangan dilakukan selama 3 hari dalam
seminggu, setiap hari jumat kita
ada kegiatan di greenhouse
yang berada di lapangan
Dinas Ketahanan Pangan & Kelautan
DKI Jakarta dan hari Sabtu& Minggu
digunakan untuk libur.
Sedangkan waktu kerja pada pelaksanaannya dimulai dari pukul 08.00 dan berakhir pada pukul 15.00. Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Ketahanan
Pangan Kelautan dan Pertanian
yang berada di Jl. Gn. Sahari No.11, RT.18/RW.3, Gn.
Sahari Utara, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta
Pusat, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 10720 (https://goo.gl/maps/nNkGrNBKphwKDPmu5), Jarak yang ditempuh sekitar 12 km dari dinas untuk
menuju lokasi greenhouse
yang berada di kebon baru tebet sekitar
1 jam 45 menit
(https://goo.gl/maps/roKe9h8R9fWd6e4DA).
Hasil dan Pembahasan
A. Strategi
Pemasaran setiap kelompok tani
Strategi pemasaran dan alur produksi pada setiap kelompok tani yang ada di bawah binaan
dinas yang setiap kelompok tani memiliki
caranya sendiri untuk memasarkan produk dan alur produksi yang cukup menarik pada setiap kelompok tani (Rambe,
2021).
Tabel
1 Hasil Pengamatan Strategi Pemasaran
tiap perusahaan
Nama perusahaan |
Strategi Pemasaran |
Keterangan |
NewGarden Hydro |
Purchase Order |
Pihak NGH menunjukan sayuran yang akan mereka jual yang sudah tercantum dalam dokumen. |
Greenville |
Direct selling
& preeorder |
Stategi pemasaran yang dimana penjual akan langsung menjual kepada konsumen,yang dimana konsumen dapat memesan sebelum panen tiba. |
Pada Hasil Pengamatan
strategi pemasaran New Garden Hydro dapat melakukan penjualan secara stabil,sedangkan pada Greenville menunggu konsumen agar produk dapat terjual
ke pasaran.
Tabel 2 Hasil Pengamatan Alur Produksi tiap perusahaan
Nama perusahaan |
Alur Produksi |
Keterangan |
NewGarden Hydro |
penyemaian hingga panen |
NGH memiliki beberapa kelompok yang setiap kelompok memiliki keahlian dan kualitas sayuran yang terjaga. |
Greenville |
Pembibitan hingga panen |
Greenville
memiliki orang yang sudah
handal dalam membuat bibit hingga panen,dilakukan
oleh beberapa orang,hingga
proses packaging. |
Hasil Pengamatan
alur produksi New Garden
Hydro cukup beresiko karena bibit yang di pakai beresiko adanya kegagalan panen karena New Garden Hydro menggunakan bibit yang tidak menentu, sedangkan GreenVille menggunakan bibit yang yang di budidayakan agar bisa di pakai terus
menerus.
Kelompok tani greenville memiliki strategi pemasaran dengan cara direct selling yang dimana produsen dapat memperoleh keuntungan secara instan, beda halnya dengan
New Garden Hydro berdasarkan hasil
observasi dan wawancara New
Garden Hydro, kelompok tani
New Garden Hydro memiliki strategi pemasaran dengan cara purchase order yang dimana mereka memasarkan ke swalayan yang harus menunggu pembayaran selama 1-2 minggu.
Kelebihan dan kekurangan
dari pemasaran kelompok tani Greenville meskipun pasar mereka ibu rumah tangga
dan warga sekitar tapii mereka mampu
untuk mencapai target panen setiap bulannya
1,5ton pemilik dari
Greenville tidak memasarkannya
di supermarket atau swalayan
terdekat karena pembayaran yang harus menunggu beberapa minggu baru di bayar oleh pihak swalayannya.
Sedangkan�
Kelebihan dan kekurangan
dari pemasaran kelompok tani New Garden Hydro yaitu meskipun mereka skala kecil
mereka mampu menjual sampai ke supermarket dan untuk pemasarannya kepada warga sekitar, Kelebihan dan kekurangan dari pemasaran kelompok tani kelebihannya
mereka mampu dengan kelompok karang taruna mereka
bisa tembus hingga supermarket dan kekurangnya
kurangnya sumber daya manusia yang berpartisipasi dalam kegiatannya tersebut padahal banyaknya warga sekitar yang mengabaikan dan menganggap remeh soal urban farming di
Jakarta.
B.
Analisis Strategi Bauran Pemasaran Empat P (4P)
1.
Analisis Strategi Bauran Pemasaran Empat P (4P) GreenVille
a.
Product GreenVille
UKM Greenville memproduksi sayur sayuran menggunakan system
hydroponic yang dimana dapat
di lakukan dalam lingkup kecil maupun
lingkup yang besar, untuk UKM Greenville ini bergerak di bidang hydroponic
yang cukup baik karena mereka memperkerjakan
beberapa sumber daya manusia yang sebelumnya telah bekerja ditempat yang sama, tempat sebelumnya
adalah tempat sarana olahraga yang sudah terbengkalai karena adanya covid 19 yang menyebabkan semua karyawan menggangur dan menjadi pengangguran. Pak Boby bersama rekan rekan
yang lain merekrut beberapa
karyawan agar bekerja di perusahaan yang beliau bangun dan kini mereka mmebangun usaha hidroponik yang dapat dikatakan berhasil.
Produk yang ditawarkan
cukup beragam mulai dari sayur
sayuran hijau, sayuran yang beragam warna, dan sayuran yang memiliki khasiat tertentu. UKM ini memiliki rencana dikemudian hari akan membuat hidroponik
yang menghasilkan buah buahan dengan pilihan
buah-buahan yang memiliki
vitamin cukup baik dan kadar air dari buah yang banyak dibanding dengan buah-buahan yang biasa ditanam dengan media tanah. Produk sayur
dari UKM GreenVille dapat bertahan dalam cuaca yang cukup ekstrim dan produk sayur UKM GreenVille juga tidak menggunakan bahan pengawet dan untuk pengemasannya sendiri pun di kemas dalam coolbox
yang suhunya dapat terjaga hingga tangan konsumen.
Price GreenVille
UKM GreenVille
memiliki strategi khusus dalam menentukan harga yaitu dengan
mencantumkan harga yang
sangat variatif sehingga dengan menerapkan harga yang variative dalam pemasaran akan membuat konsumen lebih mudah membandingkan
dengan kompetitor dan UKM GreenVille juga menetapkan harga yang kompetitif dengan tujuan para konsumen mendapatkan kualitas yang baik dan harga yang terjangkau.
Place GreenVille
UKM Greenville memiliki tempat produksi yang berada di Jakarta,
Jakarta memiliki cuaca dan suhu yang cukup tinggi untuk menanam
tanaman di tanah, oleh sebab itu UKM GreenVille
memilih membuat hydroponic
yang bisa di lakukan di tempat dan di suhu yang cukup tinggi dengan
cara cukup menggunakan air dengan penyaringan yang kemudian di beri sedikit vitamin agar kualitas air sesuai dengan yang di butuhkan oleh tanaman,tanaman hidroponik kemudian diberi kipas di beberapa titik agar membuat suhu ruangan tetap
stabil.
UKM GreenVille
ini untuk menjual produknya adalah dengan cara
memasarkan menggunakan
online shop dengan fasilitas
menggunakan costumer relationship berupa
member bagi pelanggan (Alfarisi,
2021). Jadi setiap
UKM Greenville memanen hasil
sayurannya, konsumen bisa dapat secara
langsung mengambil hasil panen yang masih segar ataupun di kirimkan oleh UKM tersebut sehingga konsumen yang membeli produk ini merasa di mudahkan.
Promotion GreenVille
UKM Greenville memiliki strategi dalam memasarkan produk mereka dengan cara
memasarkan produk sayur-sayuran mereka awalnya kepada orang- orang terdekat dan lingkungan sekitar di Jakarta, kemudian mereka memasarkan melalui platform-platform social media seperti
Instagram, facebook, dan social media lainnya, sehingga target konsumen dapat dengan mudah untuk
mencari kontak dan menghubungi mereka untuk membeli produk
UKM ini.
Beberapa promosi
secara digital yang di lakukan
oleh UKM GreenVille ini cukup efektif apalagi
dibandingkan penjualan yang
terus meingkat setelah adanya promosi melalui media sosial, yang selanjutnya dapat dilakukan meningkatkan segmentasi konsumen dan juga meningkatkan jumlah pelanggan yang loyal, apalagi produk mereka memiliki beberapa kelebihan dari pada dengan sayur sayuran yang di tanam dalam tanah
(Praestuti,
2020).
b.
Analisis
Strategi Bauran Pemasaran Empat P (4P)
Product NewGardenHydro
NewGardenHydro juga merupakan
usaha sayur-sayuran dengan sistem penanaman
hidroponik, produk NewGardenHydro dapat dikatakan saat ini masih terbatas
karena usaha NewGardenHydro masih memanfaatkan halaman warga sekitar untuk
membudidayakan sayuran mereka, produk NewGardenHydro juga hanya memiliki produk yaitu sayuran hijau
saja. UKM NewGardenHydro didirikan oleh para karang taruna warga Kebon
baru dengan pembelajaran yang awlanya hanya melewati aplikasi video Youtube.
Price NewGardenHydro
UKM NewGardenHydro
memiliki strategi khusus dalam menentukan harga yaitu produk
mereka dijual dengan harga relatif
murah dengan harga 7.000-9.000 di bandingkan dengan harga pasaran
memiliki harga sekitar 10.000-14.000 pada produk
hidroponik,berdasarkan study
literatur melalui internet.
Place NewGardenHydro
UKM NewGardenHydro
memiliki tempat produksi yang berada di Jakarta, awalnya NewGardenHydro memiliki lahan yang kecil dan menggunakan barang-barang bekas untuk media tanamannya. UKM NewGardenHydro kemudian merubah cara menanam
dengan mengguanakn alat hydroponic yang lebih memadai dengan bantuan dari Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan. Dalam hal pendistribusian produk UKM NewGardenHydro langsung ke supermarket dan warga sekitar.
Promotion NewGardenHydro
�� UKM
NewGardenHydro memiliki
strategi dalam mempromosikan
produk mereka dengan cara menawarkan
langsung produk sayur-sayuran mereka kepada orang- orang terdekat dan lingkungan sekitar di Kebon Baru. Kemudian dengan melihat potensi yang ada. Pihak Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan membantu usaha NewGardenHydro untuk memasarkan ke supermarket terdekat.
Analisis IFAS (Internal Factors Analysis
Strategy) IFAS adalah suatu
bentuk analisis strategis dari faktor-faktor internal organisasi/perusahaan. Analisis ini perlu dilakukan
untuk mendapatkan potret kekuatan dan kelemahan organisasi/ perusahaan.
Hasil matriks IFAS
Langkah selanjutnya
setelah identifikasi faktor adalah perhitungan
bobot dan rating yang berfungsi
sebagai landasan penentuan posisi UMKM dalam bisnis. Hal ini penting diketahui
sebagai dasar perusahaan untuk menjalankan strategi bisnis yang sesuai dengan kondisi
perusahaan. Penentuan bobot didasarkan pada angka 0-1, yaitu akumulasi dari kekuatan dengan kelemahan dan akumulasi antara peluang dan ancaman. Nilai pada bobot berdasarkan dari hasil wawancara antara saya dengan
pemilik UMKM. Penentuan
rating tersebut berdasarkan
diskusi dengan pemilik UMKM.
Pada kolom�
yang membahas mengenai matriks ifas dan efas dengan skala
0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,0 (sangat penting) yang di niali dengan cara; a) Pada kolom 2 (bobot) dengan skala 0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,0 (sangat penting). b) Pada kolom 3(rating)
untuk masing-masing faktor dengan skala mulai
dari 1 (lemah) sampai dengan 5 (sangat kuat). kolom 4 (skor) Hasilnya berupa skor pembobotan
untuk masing-masing faktor
yang nilainya bervariasi mulai dari 1,0 (lemah) sampai dengan
4,0 (kuatl).
Tabel 3 Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Summary) pada GreenVille
No |
Faktor internal |
Bobot |
Rating |
Skor |
Strength (Kekuatan) |
||||
1 |
Penggunaan lahan lebih
efisien |
0,1 |
2 |
0,2 |
2 |
Lebih cepat untuk
memanen |
0,15 |
4 |
0,6 |
3 |
Hama dan penyakit kebih mudah untuk
di kendalikan |
0,14 |
3 |
0,42 |
4 |
Kualitas dan kuantitas produk cukup tinggi |
0,2 |
4 |
0,8 |
Weakness(kelemahan) |
||||
1 |
Modal yang di butuhkan cukup besar |
0,16 |
3 |
0,48 |
2 |
Memerlukan keterampilan khusus untuk mendapatkan kualitas yang baik |
0,15 |
2 |
0,3 |
3 |
Perawatan alat yang cukup sulit |
0,1 |
3 |
0,3 |
Total |
1,00 |
|
3,1 |
Dari hasil analisis
pada table 3 Matriks IFAS, faktor
kekuatan dan kelemahan memiliki total skor 3,1. Karena
total skor diatas 2,5 berarti ini mengindikasikan
posisi internal pada perusahaan
cukup kuat.
Tabel 4 Matriks
EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary) pada GreenVille
No |
Faktor eksternal |
Bobot |
Rating |
Skor |
Opportunity(peluang) |
||||
1 |
Membuka lapangan pekerjaan |
0,15 |
4 |
0,6 |
2 |
Menjadi supplier sayuran
hydroponic |
0,14 |
3 |
0,42 |
3 |
Mengikuti permintaan konsumen� |
0,1 |
3 |
0,3 |
4 |
Mengikuti kemajuan teknologi untuk menciptakan pemasaran yang maksimal |
0,16 |
3 |
0,48 |
Weakness(kelemahan) |
||||
1 |
Kualitas bibit yang di gunakan |
0,07 |
2 |
0,14 |
2 |
Kualitas media tanam yang digunakan |
0,11 |
2 |
0,22 |
3 |
Kualitas air yang di pakai |
0,12 |
3 |
0,36 |
4 |
Persaingan dengan pembudidaya lain |
0,15 |
4 |
0,6 |
Total |
1,00 |
|
3,2 |
Dari hasil analisis
pada table 4 Matriks IFAS, faktor
kekuatan dan kelemahan memiliki total skor 3,2. Karena
total skor diatas 2,5 berarti ini mengindikasikan
posisi internal pada perusahaan
cukup kuat.
C. Penerapan
Analisis SWOT pada NewGardenHydro
1)
Strength (Kekuatan), a) Mengutamakan kualitas produk demi
pencapaian loyalitas karena barang yang pasarkan di supermarket memiliki
kualitas yang terjamin. b) Modal usaha yang di keluarkan sesuai dengan keuntungan yang di peroleh
karena di pasarkannya di supermarket di pasarkan dengan harga penjualan yang
cukup tinggi. c) Memiliki
akses untuk di pasarkan di supermarket karena ketua pembudidaya dekat dengan
manager supermarket, lalu mengizinkan untuk memasarkan produknya di supermarket tersebut.
2)
Weakness (kelemahan) meliputi; a) Kurangnya variasi dari produk yang ada
karena yang di pasarkan hanya sayuran hijau saja. b) Banyaknya pesaing yang ada supermarket banyak sekali pesaing yang ada di
supermarket. c) Naiknya harga bahan baku yang tidak
menentu mempengaruhi penjualan karena pada pembeliaan bibit harga pun tidak
stabil.
3)
Opportunity (peluang) meliputi; a) Memberdayakan masyarakat sekitar seperti karang taruna dan rumah warga
yang memiliki lahan yang cukup karena banyak anggota karang taruna yang
tertarik dalam pembudidayaan hydroponic. b) Mengikuti lomba /event yang di adakan oleh dinas setempat karena
banyaknya lomba yang diadakan setiap pertengahan dan akhir tahun maka Newgarden
Hydro memiliki banyak pengalaman dan memiliki kesempatan undian dalam alat
hydroponik. c) Melihat
tingkat daya� beli dari� masyarakat banyak dari masyarakat ingin menanam
sayuran hydroponic,tetapi sulit untuk merawatnya,lalu masyarakat sekitar
memutuskan untuk membeli kepada pembudidaya hhydroponik.
4)
Threat (ancaman) meliputi; a) Promosi dari pembudidaya lain yang lebih
baik karena banyak diluar sana pesaing lain lebih banyak menggunakan promosi
yang cukup baik di kalangan masyarakat. b) Kualitas produk pesaing lebih menarik banyak diluar
sana menyediakan berbagai sayuran dan buah buahan yang dimana sayuran tersebut
ada sayuran hijau dan sayuran berwarna. c) Ketersediaan bahan baku dan harga
sewaktu waktu dapat naik yang dimana ketersediaan bahan baku dan harga dapat
mempengaruhi penjualan.
Tabel 5 Analisis
SWOT pada NewGardenHydro
Strength (Kekuatan) a) Mengutamakan
kualitas produk demi pencapaian loyalitas. b) Modal usaha
yang di keluarkan sesuai dengan keuntungan yang di peroleh. c) Memiliki akses untuk di pasarkan di supermarket. |
Weakness(kelemahan) a) Kurangnya variasi dari
produk yang ada. b) Banyaknya pesaing yang ada supermarket. c) Naiknya harga bahan baku
yang tidak menentu mempengaruhi penjualan. |
Opportunity(peluang) a) Memberdayakan
masyarakat sekitar seperti karang taruna dan rumah warga yang memiliki lahan yang cukup. b) Mengikuti lomba /event yang di adakan
oleh dinas setempat. c) Melihat tingkat daya beli dari masyarakat.
|
Threat(ancaman) a) Promosi dari pembudidaya lain yang lebih baik. b) Kualitas produk pesaing lebih menarik. c) Ketersediaan
bahan baku dan harga sewaktu waktu dapat naik. |
Tabel 6 Matriks
IFAS (Internal Factor Analysis Summary) NewGardenHydro
No |
Faktor Internal |
Bobot |
Rating |
Skor |
Strength (Kekuatan) |
||||
1 |
Mengutamakan kualitas produk demi pencapaian loyalitas |
0,17 |
3 |
0,51 |
2 |
Modal usaha yang di keluarkan sesuai dengan keuntungan yang di peroleh |
0,24 |
4 |
0,96 |
3 |
Memiliki akses untuk
di pasarkan di supermarket |
0,14 |
4 |
0,56 |
Weakness (kelemahan) |
||||
1 |
Kurangnya variasi dari produk yang ada |
0,12 |
2 |
0,24 |
2 |
Banyaknya pesaing yang ada supermarket |
0,15 |
3 |
0,45 |
3 |
Naiknya harga bahan
baku yang tidak menentu mempengaruhi penjualan |
0,18 |
4 |
0,72 |
Total |
1,00 |
|
3.44 |
Dari hasil
analisis pada tabel 7 Matriks IFAS, faktor kekuatan dan kelemahan memiliki total skor 3,44. Karena
total skor diatas 2,5 berarti ini mengindikasikan
posisi internal pada perusahaan
cukup kuat.
Tabel
7 Matriks EFAS (Eksternal
Factor Analysis Summary) NewGardenHydro
No |
Faktor eksternal |
Bobot |
Rating |
Skor |
Opportunity(peluang) |
||||
1 |
Memberdayakan masyarakat sekitar seperti karang taruna dan rumah warga yang memiliki lahan yang cukup |
0,21 |
4 |
0,84 |
2 |
Mengikuti lomba /event yang di adakan oleh dinas setempat |
0,23 |
4 |
0,92 |
3 |
Melihat tingkat daya� beli dari� masyarakat |
0,15 |
2 |
0,3 |
Weakness (kelemahan) |
||||
1 |
Promosi dari pembudidaya
lain yang lebih baik |
0,13 |
3 |
0,39 |
2 |
Kualitas produk pesaing lebih menarik |
0,11 |
2 |
0,22 |
3 |
Ketersediaan bahan baku
dan harga sewaktu waktu dapat naik |
0,17 |
3 |
0,51 |
Total |
1,00 |
|
3,18 |
Dari hasil
analisis pada table 8 Martiks
EFAS, faktor kekuatan dan kelemahan memiliki total skor 3,18. Karena total skor diatas 2,5 berarti ini mengindikasikan posisi internal pada perusahaan cukup kuat.
Kesimpulan
Dari
hasil penelitian yang telah di lakukan dapat diambil suatu
kesimpulan sebagai berikut:
Dinas
Ketahanan pangan kelautan dan pertanian masih terus berusaha
menarik partisipasi warga DKI Jakarta untuk mendukung program dinas yang dimana, program dinas sangat bermanfaat untuk mempertahankan produk pangan yang sangat bermanfaat khususnya di masa pandemic seperti
ini khususnya di DKI
Jakarta yang minimnya lahan
pertanian
Dinas
Ketahanan Pangan, Kelautan,
dan Pertanian Provinsi DKI
Jakarta berhasil dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya untuk memberikan pelatihan dan pengembangan produk pelaku usaha
di Jakarta seperti contohnya
usaha NewGardenHydro dengan membantu mencari koneksi distrinbusi bagi usaha NewGardenHydro.
Dinas
Ketahanan pangan kelautan dan pertanian membantu warga sekitar dalam penataan
lingkungan terutama penghijauan,selain itu dapat membantu
warga dalam menghasilkan pendapatan dari penanaman tanaman hidroponik.
BIBLIOGRAPHY
Alfarisi, A. M. (2021). Rancang Bangun Sistem
Informasi Penjualan Berbasis Customer Relationship Management (CRM) Pada Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) Di Kabupaten Jepara. Journal of Information
System and Computer, 1(1), 43�48.
Atiko,
G., Sudrajat, R. H., & Nasionalita, K. (2016). Analisis Strategi Promosi
Pariwisata Melalui Media Sosial Oleh Kementrian Pariwisata Ri (Studi Deskriptif
Pada Akun Instagram@ Indtravel). EProceedings of Management, 3(2).
Chrismardani, Y. (2014). Komunikasi pemasaran terpadu:
implementasi untuk UMKM. Neo-Bis, 8(2), 179�189.
Fauzi, A. A., Kom, S., Kom, M., Budi Harto, S. E., Mm,
P. I. A., Mulyanto, M. E., Dulame, I. M., Pramuditha, P., Sudipa, I. G. I.,
& Kom, S. (2023). Pemanfaatan Teknologi Informasi di Berbagai Sektor
Pada Masa Society 5.0. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Idayu, R., Husni, M., & Suhandi, S. (2021).
Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Untuk Meningkatkan
Perekonomian Masyarakat Desa di Desa Nembol Kecamatan Mandalawangi Kabupaten
Pandeglang Banten. Jurnal Manajemen STIE Muhammadiyah Palopo, 7(1),
73�85.
Keke, Y. (2015). Komunikasi Pemasaran terpadu terhadap
brand awareness. Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan Logistik, 2(1),
172�186.
Krisnawati, D. (2018). Peran perkembangan teknologi
digital pada strategi pemasaran dan jalur distribusi UMKM di Indonesia. Jurnal
Manajemen Bisnis Krisnadwipayana, 6(1), 69�74.
Lestari, W., Musyahidah, S., & Istiqamah, R.
(2019). Strategi Marketing Mix Dalam Meningkatkan Usaha Percetakan Pada CV.
Tinta Kaili dalam Perspektif Ekonomi Islam. Jurnal Ilmu Ekonomi Dan Bisnis
Islam, 1(1), 63�84.
Luntungan, W. G. A., & Tawas, H. N. (2019).
Strategi Pemasaran Bambuden Boulevard Manado: Analisis SWOT. Jurnal EMBA:
Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 7(4).
Morrisan, M. A. (2015). Periklanan komunikasi
pemasaran terpadu. Kencana.
Praestuti, C. (2020). Marketing mix terhadap kepuasan
konsumen pada mama-mama penjual noken di oyehe kabupaten nabire. Jurnal
Administrasi Bisnis (Jab), 10(1), 21�24.
Rajagukguk, W., Herartri, R., Samosir, O. B., &
Agung, D. (2018). Kontribusi Penduduk (Bonus Demografis) Terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. UKI Press.
Rambe, D. D. P. (2021). Analisis Strategi Bertahan
Usaha Kelompok Tani Kopi Di Tengah Pandemi Covid-l9 (Studi Pada Kelompok Tani
Binaan Koperasi Buana Mandiri). Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Salsabila, F., & Azhar, Z. (2023). Dampak
Pertumbuhan Ekonomi terhadap Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan di
Indonesia. ARZUSIN, 3(4), 465�480.
Yowanda, H. B., & Mawardi, M. K. (2017). Strategi
Pemasaran Penerbangan Berkonsep Low Cost Carrier (LCC) dan Daya Saing
Perusahaan (Studi pada Maskapai Penerbangan PT. Garuda Indonesia Citilink).
Brawijaya University.
Copyright holder: Mohammad Taufikurrohman
(2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |