Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No.
10, Oktober 2022
PENERAPAN
LIFE CYCLE ASSESSMENT PADA SISTEM MANAJEMEN PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH SAKIT
(STUDI KASUS DI RSPAL DR. RAMELAN SURABAYA)
Ardian Purnomo Sampurno, Erwan Adi S,
Euis Nurul Hidayah
Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Fakultas Teknik, UPN
�Veteran� Jawa Timur, Surabaya, Indonesia
E-mail:
[email protected]
Abstrak
RSPAL dr. Ramelan Surabaya merupakan rumah sakit tipe A yang sudah
dilengkapi dengan Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) sejak tahun 1997 dan
saat ini mempunyai kapasitas IPAL mencapai 750 m3/ hari atau setara
dengan 1.500 TT pasien. Dalam kesehariannya Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL) RSPAL dr. Ramelan Surabaya mengolah air limbah dengan
kapasitas 218 m3/hari, tentu hal ini mempengaruhi penggunaan energi
listrik dan potensi dampak lingkungan yang timbul. Dari kondisi tersebut perlu
dilakukan evaluasi kebutuhan energi listrik dan potensi dampak yang timbul
dengan menggunakan pendekatan Life Cycle
Assessment (LCA) dengan menggunakan software SimaPro dan metode Impact
2002+. Dari hasil analisis LCA
diketahui dampak respiratory inorganics, global warming, dan non-renewable
energy merupakan 3 dampak terbesar yang timbul. Alternatif perbaikan yang
dapat diberikan untuk menurunkan dampak lingkungan dari IPAL RSPAL dr. Ramelan
Surabaya yaitu dengan menggunakan power inverter, pemantauan,
pembersihan, pembaruan secara berkala pada unit pengolahan, menerapkan
manajemen lingkungan bangunan, dan green hospital.
Kata Kunci: Instalasi Pengolahan
Air Limbah Rumah Sakit, Penilaian Siklus Hidup, Analisa Dampak Lingkungan.
Abstract
RSPAL Dr. Ramelan Surabaya is a type a hospital that has been
equipped with a Wastewater Treatment Plant (WWTP) since 1997 and currently has an WWTP capacity of up to 750 m3/day or equivalent to 1,500
TT patients. In his daily life, the Wastewater Treatment Plant (WWTP) RSPAL dr.
Ramelan Surabaya treats wastewater with a capacity of 218 m3/day, of course
this affects the use of electrical energy and the potential environmental
impacts that arise. From these conditions it is necessary to evaluate the need
for electrical energy and the potential impacts that arise using the Life Cycle
Assessment (LCA) approach using the SimaPro software and the Impact 2002+
method. From the results of the LCA analysis, it is known that the impacts of
respiratory inorganics, global warming, and non-renewable energy are the 3
biggest impacts that arise. Alternative improvements that can be given to
reduce the environmental impact of WWTP RSP Dr. Ramelan Surabaya, namely by
using a power inverter, monitoring, cleaning, updating periodically the
processing unit, implementing building environmental management, and a green
hospital.
Keywords:
Hospital Waste Water Treatment Plant, Life Cycle Assessment,
Environmental Impact Analysis.
Pendahuluan
Dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya di kota � kota besar semakin
meningkat pesat pendirian rumah sakit (Komalawati & Triswandi, 2022). Dengan adanya
pembangunan pesat pendirian rumah sakit di samping menimbulkan dampak positif
juga dapat memberikan dampak negatif pada lingkungan rumah sakit maupun masyarakat
yang tinggal di sekitar rumah sakit (Kadarisman et al., 2015). Salah satu sektor usaha yang berkontribusi pada pencemaran
lingkungan adalah rumah sakit (Hadjri et al., 2020). Rumah sakit merupakan salah satu sarana prasarana penyediaan
layanan kesehatan untuk masyarakat (Bando et al., 2020). Kegiatan yang dilakukan rumah sakit serta kegiatan penunjang
lainnya dapat menghasilkan banyak limbah berbahaya bagi lingkungan seperti
limbah klinis dan non klinis, baik padat maupun cair (Noor, 2020).
Dari kondisi tersebut,
dalam penelitian ini akan mengevaluasi kebutuhan
energi listrik dan potensi dampak yang timbul dengan menggunakan pendekatan Life Cycle Assessment (LCA). Metode Life
Cycle Assessment (LCA) bisa mengestimasikan dampak
kumulatif lingkungan yang ditimbulkan dari setiap tahapan siklus suatu proses
atau siklus hidup suatu produk, sehingga dapat mengetahui pada tahapan apa saja
yang akan berkontribusi besar terhadap dampak lingkungan (Nurbaiti, 2021). Evaluasi dampak
pada lingkungan dapat dilakukan dengan mengidentifikasi, mengukur, menganalisa
besarnya konsumsi energi, bahan material, dan limbah medis serta faktor lainnya
(Filimonau et al., 2011).
Life
Cycle Assessment (LCA) merupakan metode yang dapat
digunakan untuk menganalisa dan mendukung pengambilan keputusan yang
menyediakan informasi lingkungan secara lengkap (Hamonangan et al., 2017). Salah satu
informasi lingkungan yang diperlukan oleh rumah sakit
adalah mengenai informasi tentang potensi dampak dari setiap proses aktivitas
yang dilakukan rumah sakit. oleh karena itu perlu
suatu upaya yang dilakukan untuk membantu pihak rumah sakit agar dapat
merancang strategi perbaikan lingkungan hidupnya.
Metode Penelitian
A. Tahapan Penelitian
Penilian
ini menggunakan metode Life Cycle Assessment untuk mengetahui dampak
lingkungan yang berpotensi timbul dari instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
pada RSPAL dr. Ramelan Surabaya. Life
Cycle Assessment (LCA) merupakan sebuah metode yang
digunakan untuk menganalisis dan mengevaluasi dampak lingkungan yang timbul
karena adanya suatu proses, produk, ataupun aktivitas (Zulfikar & Prasetyawan, 2016). Evaluasi yang
dilakukan pada metode Life Cycle Assessment (LCA) ini juga berguna dalam
hal meminimalisir pengambilan material atau bahan baku pada suatu proses dari
lingkungan, selain itu juga dapat meminimalisir limbah yang nantinya akan dihasilkan
dari proses tersebut (Fitriani et al., 2019). Pendekatan Life
Cycle Assessment (LCA) memiliki beberapa tahapan yang dilakukan antara lain
tahapan Goal and Scope, tahap Life Cycle Inventory (LCI), tahap Life
Cycle Impact Assessment, dan tahap interpretasi.
Gambar
1. Tahapan LCA
Sumber: SNI ISO 14040:2016
B. Goal and Scope
Tahapan ini bertujuan untuk menggambarkan dan
merumuskan tujuan, batasan, sistem yang akan
dievaluasi serta asumsi lainnya yang berhubungan dengan dampak lingkungan dari kegiatan
pengolahan air limbah di IPAL RSPAL dr. Ramelan Surabaya. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui dampak lingkungan dari instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
RSPAL dr.
Ramelan Surabaya. Sedangkan Batasan yang ditetapkan dalam penelitian ini ialah:
1. Ruang
lingkup yang dianalisis pada penelitian ini bersifat gate to gate yaitu grease trap, bak equalisasi 1, bak
equalisasi 2, biofilter 1, biofilter 2, biofilter 3, wetland, bio indicator, dan chlorine contactor.
2. Potensi
dampak lingkungan yang akan dianalisis merupakan 3 (tiga) dampak terbesar hasil dari analisis dampak.
3. Menggunakan
software SimaPro dengan metode Impact 2002+.
Gambar
2. Layout IPAL RSPAL dr. Ramelan Surabaya
Sumber: RSPAL dr.
Ramelan Surabaya
C. Life Cycle Inventory (LCI)
LCI merupakan tahap pengumpulan data input,
output, dan emisi dari kegiatan pengolahan air limbah pada IPAL RSPAL dr. Ramelan Surabaya dengan menggunakan data primer maupun
data sekunder. Data primer didapatkan dengan melakukan observasi secara
langsung terhadap kondisi IPAL RSPAL dr. Ramelan
Surabaya, wawancara langsung dengan pihak manajemen rumah sakit yang
berkompeten, dan analisa kandungan air limbah. Sedangkan data sekunder
didapatkan melalui database yang dimiliki rumah sakit dan beberapa
referensi literatur yang berhubungan dengan topik penelitian ini.
Data emisi didapatkan dengan melakukan
perhitungan beban emisi dengan menggunakan faktor emisi sesuai dengan peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Pengendalian Pencemaran Udara di Daerah. Data output emisi diestimasi dengan
menggunakan formula sebagai berikut:
E = Akv x FE�������������������������������������������������������������������������������������������������������������������� (1)
Keterangan:
E���� = emisi
Akv = aktivitas
FE�� = faktor emisi
D. Life Cycle Impact Assessment (LCIA)
LCIA tahapan untuk mengetahui kategori
dampak yang timbul berdasarkan data inventori yang telah diinputkan ke dalam software
SimaPro. Analisis dalam software SimaPro menggunakan metode Impact 2002+
yang merupakan metode terbaru dan merupakan kombinasi dari empat metode yaitu Impact
2002, Ecoindicator 99, CML, dan IPCC. Dampak yang akan
terhitung dalam software SimaPro ialah sebanyak 15 potensi dampak, namun
yang akan dianalisis merupakan 3 dampak terbesar. Berikut merupakan hasil dari
analisis dampak menggunakan software SimaPro.
E. Interpretasi
Tahap interpretasi hasil dilakukan setelah
pengolahan data pada tahap sebelumnya. Dimana evaluasi yang dilakukan dengan
menggunakan 15 (lima belas) indikator potensi dampak
lingkungan yang timbul dengan metode Impact 2002+ pada pengolahan limbah
cair di IPAL RSPAL dr. Ramelan Surabaya. Potensi dampak lingkungan yang akan dianalisis merupakan 3 (tiga) dampak terbesar hasil
dari analisis dampak menggunakan software SimaPro. Selanjutnya dilakukan
tahap interpretasi yang bertujuan untuk menarik suatu kesimpulan dalam menjawab
tujuan penelitian yang dilakukan.
Hasil dan Pembahasan
A. Kondisi Eksisting IPAL
Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) RSPAL Dr.
Ramelan Surabaya telah berdiri sejak tahun 1997 dan telah melakukan renovasi
pada tahun 2005. IPAL RSPAL Dr. Ramelan menggunakan sistem biologis yaitu biofilter aerobic � anaerobik dengan
kapasitas pengolahan yaitu maksimal sebesar 750 m3/hari, namun pada
kondisi aktual air limbah yang diolah sebesar 218 m3/hari. Proses
pengolahan air limbah pada RSPAL dr. Ramelan terdiri
dari grease trap, bak equalisasi 1, bak
equalisasi 2, biofilter 1, biofilter 2, biofilter 3, wetland, bio indicator, dan
chlorine contactor.
Pada kondisi aktual grease trap mengalami
kerusakan sehingga tidak dapat digunakan. Grease trap merupakan bak yang
terdiri dari 3 ruang yang berfungsi untuk mengurasi kadar
minyak atau lemak. Selanjutnya air limbah yang telah melalui grease trap akan dialirkan secara gravitasi ke bak equalisasi 1. Pada
tahap ini merupakan pengolahan air limbah secara anaerob dengan menggunakan
media sarang tawon yang berfungsi untuk berkembangbiak bakteri anaerob.
Bak equalisasi 2 merupakan mengolahan air limbah
secara aerob. Pada kondisi eksisting bak equalisasi 2 tertanam pada bawah
lantai dan terdapat 5 ruang pengolahan. Pada tabung biofilter 1, terdapat 3
ruang settler dan 1 ruang pengendapan yang berfungsi untuk menyaring padatan
yang masih terdapat pada air limbah. Selanjutnya air limbah akan
masuk pada tabung biofilter 2.
Tabung biofilter 2 memiliki 3 ruang aerasi dan 1 ruang
pengendapan. Ruang aerasi dilengkapi dengan bioball yang merupakan untuk
menempelnya bakteri pengurai dan diffuser yang berguna untuk menambah kadar oksigen air limbah. Diffuser yang terpasang
menggunakan 2 unit blower. Biofilter 3 terdiri dari 4 ruang. Ruang ke 1
merupakan ruang untuk pengendapan. Ruang ke 2 dan 3 merupakan ruang filter yang
berisi batu zeloit. Sementara ruang 4 merupakan ruang pengendapan.
Wetland merupakan pengolahan air limbah dengan
menggunakan tanaman air yang berfungsi untuk mengurangi kadar
fosfat dan NH3 pada air limbah. Pada kolam wetland juga terdapat batu zeolite
yang berfungsi untuk menyaring padatan yang masih terdapat pada air limbah. Bak
bio indicator berisi ikan yang berfungsi sebagai indicator yang menunjukkan
bahwa jika ikan tersebut dapat hidup dengan sehat maka air hasil pengolahan
sudah aman dan dapat dibuang ke badan air. Pada bak bio indicator juga terdapat
filter yang digunakan untuk penyaringan. Sebelum air dikeluarkan melalui pipa
outlet, air akan dilewatkan pada tabung yang berisikan
kaporit tablet yang berfungsi untuk menurunkan angka kuman dalam air limbah.
B. Dampak Lingkungan IPAL
RSPAL Dr. Ramelan Surabaya
Hasil analisis dampak lingkungan dari kegiatan pengolahan
air limbah pada IPAL RSPAL Dr. Ramelan Surabaya
dengan menggunakan software SimaPro dan metode Recipe 2002+ berupa nilai
karakterisasi dan nilai normalisasi dapat dilihat pada gambar 3 dan 4.
Gambar 3. Karakteritasi Dampak
Sumber:
Hasil penelitian
Karakterisasi
merupakan hasil dari perhitungan semua dampak yang timbul dari pengolahan air
limbah di IPAL RSPAL dr. Ramelan
Surabaya. Perhitungan dampak dilakukan dengan mengalikan data inventori dengan
faktor karakterisasi pada software SimaPro. Faktor karakterisasi adalah
hasil model matematis dari rantai sebab akibat antara inventarisasi emisi
dengan kategori dampak.
Gambar 4. Normalisasi Dampak
Sumber:
Hasil penelitian
Normalisasi berfungsi
untuk mengubah satuan dari masing � masing dampak yang berbeda menjadi satu
satuan yang seragam. Dengan mengubah satuan masing � masing dampak menjadi
seragam, akan memudahkan untuk membandingkan nilai
dari masing � masing dampak lingkungan. Hasil normalisasi dampak menunjukkan 3 dampak
terbesar ialah berasal dari kategori dampak respiratory inorganics sebesar 0,645, global warming sebesar 0,0529, dan non-renewable energy sebesar
0,0222.
Dampak respiratory inorganics diakibatkan oleh
unit pengolahan bak equalisasi 1
sebesar 0,334 kg PM2,5 eq, bak equalisasi 2 sebesar 4,86 kg PM2,5 eq, biofilter
2 sebesar 1,33 kg PM2,5 eq, dan chlorine contactor sebesar 0,0129 kg
PM2,5 eq. Respiratory inorganic terjadi dikarenakan pemakaian bahan
kimia klorin dan juga penggunaan listrik untuk operasional pompa dan blower.
Penyebab terjadinya dampak respiratory inorganics dikarenakan adanya
polutan particulates, sulfur dioxide dan nitrogen dioxside (Juliardi, 2022).
Penggunaan klorin pada unit chlorine contactor berkontribusi pada
pencemaran udara akibat menguapnya gas klor ke atmosfer. Terlepasnya gas klor
ke atmosfer yang dengan ozon atau senyawa organik lainnya serta diimbangi
dengan produksi hidroksil radikal (OH) dapat meningkatkan produksi senyawa NOx (Riyanty & Indarjanto, 2015).
Dampak global warming pada IPAL RSPAL dr.
Ramelan Surabaya adalah yaitu sebesar 523 kg CO2 eq. Dampak global
warming terjadi pada unit pengolahan bak
equalisasi 1 sebesar 26,8 kg CO2 eq, bak equalisasi 2 sebesar 385 kg CO2 eq, biofilter 2 sebesar 105 kg CO2
eq, dan chlorine contactor sebesar 6,9 kg CO2 eq akibat dari
konsumsi listrik. Penyebab utama dampak global warming adalah proses
pengolahan yang menghasilkan emisi CO2, CH4, N2O
dan akibat penggunaan energi yang menghasilkan emisi CO2 (Yekti & Mirwan, 2021). Secara umum
emisi gas rumah kaca diperlukan untuk menjaga agar suhu bumi tetap stabil,
namun jika konsentrasi gas rumah kaca semakin meningkat maka akan
menyebabkan panas bumi terperangkap dalam atmosfer dan akan mengakibatkan
dampak global warming. Salah satu penyebab utama global warming
ialah pemakaian listrik. Penggunaan listrik yang tinggi akan
menghasilkan emisi karbon yang tinggi pula.
Dampak lingkungan non-renewable energy yang
timbul yaitu sebesar 3370 MJ primary. Non-renewable energy merupakan
energi yang keberadaannya akan habis jika digunakan secara terus menerus dan
dalam penggunaannya akan menghasilkan polusi (Garc�a-Avila et al., 2023). Non-renewable energy
dalam penelitian ini disebabkan oleh penggunaan listrik pada tiap unit
pengolahan. Setiap unit
pengolahan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) RSPAL dr. Ramelan Surabaya tidak lepas dari penggunaan alat penunjang yang dalam
penggunaannya dengan menggunakan energi listrik. Unit pengolahan yang
menyumbang nilai terbesar untuk dampak non-renewable energy
yaitu unit bak equalisasi 2
yaitu sebesar 2440 MJ primary. Hal tersebut disebabkan karena pada unit
pengolahan bak equalisasi 2
terdapat penggunaan pompa dan juga blower yang mana membutuhkan listrik yang
besar. Konsumsi energi listrik yang berlebih dapat berdampak pada menurunnya
sumber daya alam tidak terbarukan (minyak, gas, dan batu bara) yang dapat
menimbulkan krisis energi dikemudian hari (Harjanto, 2008).
C. Skenario Perbaikan
Berdasarkan hasil perhitungan besaran dampak
lingkungan dan analisis penyebab dampak lingkungan yang timbul yaitu akibat
penggunaan listrik. Kebutuhan listrik saat ini dalam proses pengolahaan air
limbah di IPAL RSPAL dr. Ramelan Surabaya cukup besar
sehingga perlu dilakukan penghitungan kebutuhan listrik yang sesuai untuk
kapasitas debit air limbah 218 m3/hari. Hasil perhitungan kebutuhan
listrik aktual untuk debit air limbah 218 m3/hari dapat dilihat pada
tabel 1.
Tabel 1
Kebutuhan listrik actual beserta
emisi
Unit Pengolahan |
Alat |
Debit Air Limbah (m3/hari) |
Kebutuhan Listrik
(kWh) |
Emisi (ton CO2) |
Bak Equalisasi 1 |
Pompa |
218 |
3,87 |
0,003 |
Bak Equalisasi 2 |
Pompa |
3,87 |
0,003 |
|
Blower |
52,32 |
0,046 |
||
Biofilter 2 |
Blower |
15,35 |
0,013 |
Sumber: Hasil perhitungan
Selanjutnya dilakukan perhitugan dampak dengan
menggunakan software SimaPro dengan metode Impact 2002+. Dampak
yang akan dianalisis yaitu respiratory
inorganics, global warming, dan non-renewable energy. Hasil
analisis skenario pengolahan dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar
5. Hasil karakterisasi skenario pengolahan
Sumber: Hasil penelitian
Hasil analisis dampak dari kebutuhan listrik aktual
menggunakan software SimaPro dengan metode Impact 2002+ dapat
diketahui dari dari dampak respiratory inorganics, global warming, dan non-renewable
energy yaitu sebesar 2,01 kg PM2,5 eq, 89,3 kg CO2 eq, dan 1.010
MJ primary. Jika dibandingkan
pada hasil analisis sebelumnya terjadi penurunan nilai dampak yang signifikan
pada ketiga nilai dampak tertinggi tersebut.
Tabel
2
Perbandingan
nilai dampak lingkungan
|
Analisis
#1 |
Analisis
#2 |
%
Penurunan |
Respiratory Inorganics (kg PM2,5 eq) |
6,53 |
2,01 |
69% |
Global Warming
(kg CO2 eq) |
523 |
89,3 |
83% |
Non-renewable Energy (MJ Primary) |
3.370 |
1.010 |
70% |
Sumber: Hasil
perhitungan
D. Alternatif Perbaikan
Setelah mengetahui dampak lingkungan tertinggi dan
kontributor penyebab dampak lingkungan melalui analisis data menggunakan LCA
dengan software SimaPro, selanjutnya dapat dilakukan pembuatan
rekomendasi perbaikan dari dampak lingkungan tertinggi yang dihasilkan di IPAL
RSPAL dr. Ramelan Surabaya agar lebih ramah
lingkungan. Usulan alternatif perbaikan yang dapat diberikan pada IPAL RSPAL
dr. Ramelan Surabaya adalah bertujuan untuk mengurangi penggunaan sumber daya,
mengurangi konsumsi energi, meningkatkan efisiensi proses, mengurangi timbulan
limbah atau emisi dan pemanfaatan sumber daya yang dapat dipulihkan. Usulan
perbaikan yang dapat diberikan antara lain:
1. Penggunaan
power inverter dalam upaya menghemat listrik.
2. Dilakukan
pemantauan secara berkala yaitu dengan pembersihan dan pembaruan pada unit
pengolahan di IPAL RSPAL dr.
Ramelan Surabaya
3. Penerapan
manajemen lingkungan bangunan dan green hospital di IPAL RSPAL dr. Ramelan Surabaya
Berdasarkan hasil analisa
dampak lingkungan IPAL RSPAL dr. Ramelan Surabaya dengan metode Life Cycle
Assessment (LCA), dampak lingkungan tertinggi yang timbul dari
IPAL RSPAL dr. Ramelan Surabaya ialah respiratory inorganics, global
warming, dan non-renewable energy. Penyebab tingginya dampak
tersebur ialah berasal dari konsumsi listrik untuk alat operasional. Alternatif
yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak lingkungan ialah dengan penggunaan
power inverter dalam upaya menghemat listrik dengan mengatur penggunaan
listrik sesuai kebutuhan yang digunakan pada motor listrik pompa dan motor
listrik blower, penerapan manajemen lingkungan bangunan, dan dilakukan
pemantauan secara berkala yaitu dengan pembersihan dan pembaruan pada unit
pengolahan di IPAL RSPAL dr.
Ramelan Surabaya.
BIBLIOGRAFI
Bando,
J. J., Kawatu, P. A. T., & Ratag, B. T. (2020). Gambaran Penerapan Program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) di Rumah Sakit Advent
Manado. KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi, 9(2).
Filimonau, V., Dickinson, J., Robbins, D., & Huijbregts,
M. A. J. (2011). Reviewing the carbon footprint analysis of hotels: Life Cycle
Energy Analysis (LCEA) as a holistic method for carbon impact appraisal of
tourist accommodation. Journal of Cleaner Production, 19(17�18),
1917�1930.
Fitriani, H., Asy�ari, M., Zubaidah, S., & Mahanal, S.
(2019). Exploring the Prospective Teachers�TM Critical Thinking and
Critical Analysis Skills. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 8(3),
379�390.
Garc�a-Avila, F., Cabello-Torres, R., Iglesias-Abad, S.,
Garc�a-Mera, G., Garc�a-Uzca, C., Valdiviezo-Gonzales, L., &
Donoso-Moscoso, S. (2023). Cleaner production and drinking water: perspectives
from a scientometric and systematic analysis for a sustainable performance. South
African Journal of Chemical Engineering.
Hadjri, M. I., Perizade, B., Zunaidah, Z., & WK, W. F.
(2020). Green Human Resource Management dan Kinerja Lingkungan: Studi Kasus
pada Rumah Sakit di Kota Palembang. Inovbiz: Jurnal Inovasi Bisnis, 8(2),
182�192. https://doi.org/10.35314/inovbiz.v8i2.1627
Hamonangan, S. P., Handayani, N. U., & Bakhtiar, A.
(2017). Evaluasi Dampak Proses Produksi Dan Pengolahan Limbah Minuman Isotonik
Mizone Terhadap Lingkungan Dengan Metode Life Cycle Assessment. Industrial
Engineering Online Journal, 6(2).
Harjanto, N. T. (2008). Dampak Lingkungan Pusat Listrik
Tenaga Fosil dan Prospek PLTN Sebagai Sumber Energi Listrik Nasional. Pusat
Teknologi Bahan Bakar Nuklir, BATAN. ISSN 1979-2409. No. 01/Tahun I, April
2008.
Juliardi, J. (2022). Implementasi Akad Wadi�ah Pada Produk
Simpanan Hari Raya di BMT Permata Indonesia. Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau.
Kadarisman, M., Gunawan, A., & Ismiyati, I. (2015).
Implementasi kebijakan sistem transportasi darat dan dampaknya terhadap
kesejahteraan sosial di jakarta. Jurnal Manajemen Transportasi &
Logistik (JMTransLog), 2(1), 59�78.
Komalawati, V., & Triswandi, E. F. (2022). Tanggung Jawab
Dokter Atas Insiden Keselamatan Pasien Dalam Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit
Sebagai Institusi Kesehatan. Jurnal Bina Mulia Hukum, 6(2),
174�186.
Noor, E. A. (2020). Pertanggung jawaban rumah sakit terhadap
limbah bahan beracun berbahaya (B3). Jurnal Penegakan Hukum Indonesia, 1(1).
Nurbaiti, F. (2021). Peningkatan kompetensi guru dalam
pembuatan video pembelajaran melalui In House Training (IHT) di SMP Negeri 26
Depok. Jurnal Pendidikan Indonesia, 2(03), 375�386.
Riyanty, F. P. E., & Indarjanto, H. (2015). Kajian Dampak
Proses Pengolahan Air di IPA Siwalanpanji Terhadap Lingkungan dengan
Menggunakan Metode Life Cycle Assessment (LCA). Jurnal Teknik ITS, 4(2),
D86�D90.
Yekti, H. S., & Mirwan, M. (2021). Analisis Dampak
Pencemaran Lingkungan Dengan Metode Life Cycle Assessment (Lca) Pada Instalasi
Pengolahan Air Limbah (Ipal) PT. Surabaya Industrial Estate Rungkut (Sier)
Surabaya. EnviroUS, 1(2), 120�128.
Zulfikar, A., & Prasetyawan, Y. (2016). Analisa life
cycle assessment pada proses produksi di UKM Murni Mandiri, Kecamatan Ngancar,
Kabupaten Kediri. Jurnal Teknik ITS, 1�6.
Copyright holder: Ardian
Purnomo Sampurno, Erwan Adi S, Euis Nurul Hidayah (2022) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |