Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No.
8, Agustus 2023
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PERUSAHAAN AIR MINUM DAERAH LEMATANG ENIM KABUPATEN MUARA ENIM
Wahyu Ningsih, Heni Fitriani, Febrian. H
Universitas Sriwijaya
Email:
Abstrak
Banyak permasalahan
mendasar yang menyebabkan tingkat kinerja dan pelayanan di PDAM Lematang Enim menjadi rendah
seperti rendahnya debit air
Sungai Enim, tercemarnya sumber air baku, kondisi air baku yang berubah-ubah, pendistribusian air
ke rumah-rumah penduduk yang sering mengalami kemacetan, air yang keruh dan tak layak
untuk dikonsumsi. Dari permasalah-permasalahan diatas penelitian ini mengangkat satu permasalahan pada PDAM Lematang Enim Kabupaten Muara Enim yaitu mengalisis
terkait kepuasan pelanggan terhadap pelayanan jasa maupun produk yang diberikan oleh PDAM. Penelitian sebelumnya mengenai PDAM cukup banyak dilakukan,
namun penelitian tingkat kepuasan pelanggan pada PDAM Lematang Enim Muara Enim masih terbatas dan belum banyak dilakukan,
sehingga perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
menilai bagaimana penilaian pelanggan terhadap PDAM yang akan dianalisa dan bisa menjadi acuan kinerja
PDAM Lematang Enim. Analisis data yang digunakan pada
penelitian terdiri dari analisis indeks
kepuasan pelanggan
(Customer Satisfaction Index/ CSI), dan analisis regresi logistik biner. Analisis CSI dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap tingkat kepuasan pengguna layanan PDAM Lematang Enim Muara Enim. Hasil analisis CSI kemudian akan digunakan
untuk mengetahui factor
yang berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pengguna layanan menggunakan analisis regresi logistik biner. Adapun hasil yang didapatkan dari penelitian ini dari 135 responden
yang merupakan pelanggan
PDAM Lematang Enim adalah PDAM Lematang Enim secara umum
telah melaksanakan kegiatan operasional dengan cukup baik
secara keseluruhan yang sudah masuk dalam
kategori Puas dengan nilai CSI pada angka 67,6075028.
Kata kunci: PDAM; Kepuasan Pelanggan; Pelayanan.
Abstract
Many basic problems cause the level of performance and service in PDAM Lematang Enim to be low such as
low water discharge of the Enim River, polluted raw
water sources, changing raw water conditions, distribution of water to people's
homes that often experience congestion, turbid water and unfit for consumption.
From the above problems, this study raises one problem in PDAM Lematang Enim, Muara Enim Regency, namely analyzing customer satisfaction with
the services and products provided by PDAM. Previous research on PDAMs was
quite widely conducted, but research on the level of customer satisfaction in
PDAM Lematang Enim Muara Enim is still limited and has not been done much, so
further research is needed to assess how customer ratings of PDAMs will be
analyzed and can be a reference for PDAM Lematang Enim performance. The data analysis used in the study
consisted of customer satisfaction index (CSI) analysis, and binary logistic
regression analysis. CSI analysis was conducted to assess the level of
satisfaction of PDAM Lematang Enim
Muara Enim service users. The results of the CSI
analysis will then be used to determine the factors that affect the level of
service user satisfaction using binary logistic regression analysis. The
results obtained from this study from 135 respondents who are customers of PDAM
Lematang Enim are PDAM Lematang Enim in general has
carried out operational activities quite well overall which has been included
in the Satisfied category with a CSI value of 67.6075028.
Keywords: TAPS; Customer Satisfaction; Service.
Untuk memenuhi ketercukupan air
dan kualitas air layak konsumsi maka perlu adanya penyedia jasa layanan air
bersih. Di Indonesia Jasa layanan air bersih seperti Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) belum optimal terkait layanan produk dan jasa dalam bentuk air
bersih (Permen PUPR Nomor 4 Tahun 2020) (Bubang, 2022). Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lematang Enim
merupakan Badan Usaha Milik Pemerintah Kabupaten Muara Enim (BUMD) yang
didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 1986 tanggal 9 Mei 1986,
yang berkedudukan dan berkantor pusat di Kota Muara Enim.
Berdasarkan kajian Rencana
Induk Sistem Penyediaan Air Minum di Kabupaten Muara Enim Tahun 2021-2041,
tarif harga jual air masih dibawah harga pokok produksi yang menunjukkan bahwa
tarif PDAM Lematang Enim Kabupaten Muara Enim belum Full Cost Recovery. Hal ini
berarti bahwa tingkat penjualan air belum sebanding dengan tingkat produksi dan
menunjukkan dalam kondisi merugi. Hukka dkk menerapkan kebijakan penyesuaian
kenaikan harga dalam peningkatan pelayanan infrastruktur air. Massarutto juga
menerapkan full cost recovery dan pemberian insentif dalam pengambilan
kebijakan pengembangan asset pelayanan infrastruktur air.�
Permasalahan-permasalahan yang
ada pada setiap unit pada sistem penyediaan air bersih di PDAM Lematang Enim
Kabupaten Muara Enim sangatlah bervariasi mulai dari permasalahan yang ada pada
unit air baku, transmisi, produksi, distribusi, dan pelayanan. Banyak
permasalahan mendasar yang menyebabkan tingkat kinerja dan pelayanan di PDAM
Lematang Enim menjadi rendah seperti rendahnya debit air Sungai Enim,
tercemarnya sumber air baku, kondisi air baku yang berubah-ubah,
pendistribusian air ke rumah-rumah penduduk yang sering mengalami kemacetan,
air yang keruh dan tak layak untuk dikonsumsi.
Tingkat cakupan pelayanan
teknis di wilayah pelayanan PDAM Lematang Enim baru mencapai 50%. Rendahnya
cakupan pelayanan ini disebabkan karena adanya keterbatasan sumber air baku,
kapasitas instalasi pengolahan air (IPA), jaringan transmisi dan distribusi,
pendanaan PDAM, serta adanya alternatif sumber air lain yang membuat masyarakat
kurang berminat menjadi pelanggan PDAM.
Kementrian PUPR mencatat
sebanyak 239 PDAM masuk dalam kategori sehat, sementara 52 PDAM masuk dalam
golongan sakit, penilaian kinerja tersebut menggunakan empat (4) indikator yang
telah diterapkan sejak tahun 2010 yang terdiri dari aspek keuangan dengan bobot
25%, aspek pelayanan 25%, aspek operasional 35%, dan aspek sumber daya manusia
dengan bobot sebesar 15%. Menurut Badan Peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum
(BPPSPAM) setelah melakukan evaluasi kinerja penyelenggara SPAM PDAM maka empat
(4) aspek tersebut sangat diperhatikan mulai dari penyedia jasa dan pelanggan
sebagai tujuan dari SPAM.
Hasil laporan evaluasi kinerja
BUMD air minum tahun 2020 Rachman, (2018) menyebutkan bahwa aspek
pelayanan PDAM Lematang Enim belum memadai dan termasuk dalam kategori sakit.
Tahun 2021 peringkat PDAM Lematang Enim menduduki posisi ke-99 dari 108 dari
nilai Kinerja BUMD air minum wilayah 1 dengan kinerja 1.81dan jumlah pelanggan
35.677 SL. Hal ini mengharuskan adanya perubahan kinerja pelayanan pada PDAM
Lematang Enim, sehingga diperlukan rekomendasi agar menjadikan PDAM lebih
sehat. �
Penelitian sebelumnya mengenai
PDAM cukup banyak dilakukan, namun penelitian tingkat kepuasan pelanggan pada
PDAM Lematang Enim Muara Enim masih terbatas dan belum banyak dilakukan,
sehingga perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menilai bagaimana
penilaian pelanggan terhadap PDAM yang akan dianalisa dan bisa menjadi acuan
kinerja PDAM Lematang Enim. Berdasarkan uraian permasalahan di atas, PDAM
Lematang Enim perlu mendapat perhatian serius sehingga dapat meningkatkan
kinerja dan pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten
Muara Enim.
Air merupakan salah satu elemen sumber daya
yang tidak bisa dipisahkan oleh aktivitas manusia (Sillberg, Kullavanijaya, &
Chavalparit, 2021). Aulia & Syarvina
(2022) menjelaskan bahwa kebutuhan air bersih terbagi menjadi dua yaitu, kebutuhan domestik (keperluan rumah tangga) dan kebutuhan non domestik (industri, tempat ibadah serta tempat umum
lainnya).
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (2010) juga menjelaskan bahwa
pemanfaatan dan pelestarian
sumber air digolongkan sesuai peruntukannya dalam empat kelas
yaitu: (1) Golongan A, air
yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu. (2) Golongan B, air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum; (3) Golongan C, air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan; (4) Golongan D, air
yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air.
Golongan
air B yaitu semua air baku yang dapat digunakan untuk air minum. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum (Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010) [4]. Secara umum, air minum yang aman adalah kebutuhan semua orang, termasuk kesediaan jumlah yang memadai untuk memasak,
minum, fasilitas kebersihan dan sanitasi yang penting untuk kesehatan
(Kumar & Tripathi, 2018). Kondisi ini menjadikan, akses terhadap air yang aman dan andal (bersih dan segar) adalah hak dasar
manusia (Samra, Crowley, & Smith Fawzi, 2011). Air baku dapat digolongkan sebagai air minum jika memenuhi
beberapa kriteria kualitas air baik secara fisik maupun
kimia (Muzafri & Alfiah, 2021).
Pelayanan adalah setiap tindakan dari berbagai
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak ke pihak
lain, yang tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun (Zakaria, 2017). Pelayanan adalah cara melayani, membantu menyiapkan dan mengurus penyelesaian kebutuhan seseorang atau sekelompok anggota organisasi yang bertujuan untuk memberikan kepuasaan (Pandipa, 2020). Kualitas pelayanan adalah keseluruhan karakteristik suatu produk atau jasa
yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan (Hakim, 2021).
Pelanggan yang puas dengan pelayanan besar harapan akan menggunakan
kembali pelayanan tersebut di masa mendatang (Gultom, Arif, & Fahmi, 2020). Hasil penelitian menunjukkan
hasil bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan pada PDAM Tirta Jasa Lampung (Hakim, 2021).
Oleh karena itu, Parasuraman (1985) menjabarkan bahwa kualitas pelayanan mempresentasikan perbedaan antara nilai yang diterima dengan nilai yang diharapkan, yang tercakup dalam lima dimensi diantaranya yaitu: 1) Kehandalan
(reliability), yaitu kemampuan
untuk memberikan layanan dengan andal dan akurat. 2) Daya Tanggap (Responsiveness), yaitu kemampuan untuk dapat membantu pelanggan dan memberikan pelayanan dengan cepat. 3) Jaminan (assurance), yaitu kemampuan memberikan pelayanan dengan handal, bebas dari bahaya,
santun dan terampil. 4) Empati (emphaty), yaitu kemampuan memberikan pelayanan secara komunikatif, memberikan pendekatan personal
dan pemahaman terhadap kebutuhan pelanggan. 5) Bukti Fisik (tangibles), yaitu kondisi fasilitas fisik yang melingkupi penyampaian jasa.
Kepuasan
adalah perasaan senang atau kecewa
dari seseorang yang berasal dari perbandingan
antara kesan terhadap kinerja dari suatu produk
(perceived performance) dan harapan (Parasuraman et al., 1985). Secara singkat, kepuasan (pleasureable
fulfillment) yaitu kondisi terpenuhinya perasaan seseorang terhadap suatu barang atau
jasa, akibat reaksi emosional pelanggan paska pembelian yang dapat berupa kemarahan, ketidakpuasan, kejengkelan, netralitas, kegembiraan atau kesenangan (Gultom et al., 2020). Kepuasan pelanggan akan berdampak pada kesetiaan pelanggan, sehingga memberikan dampak positif pada kelangsungan suatu organisasi dan dapat memberikan rekomendasi kepada calon pelanggan
yang baru (Gultom et al., 2020).
Peran pelanggan memiliki keterkaitan nyata dengan usaha PDAM. Atribut kualitas produk dan jasa yang menjadi proritas dalam peningkatan pelayanan serta menganalisis tingkat kepuasan secara keseluruhan terhadap kinerja PDAM (Halief & Putro, 2017). metode pengumpulan
data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 115 orang pelanggan PDAM dan dianalisis dengan menggunakan metode Importance and Performance Analysis (IPA), Customer
Satisfaction Index (CSI), dan analisis deskripsi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan adalah sebagai berikut: 1)��������� Tangible
(Pelayanan Bersifat Nyata) seperti peralatan yang berfungsi dengan baik, tempat
pembayaran yang mudah diakses, tersedianya layanan pengaduan. 2) Reliability
(Keandalan) seperti air mengalir selama 24 jam, Pencatatan dan perhitungan rekening air dilakukan secara benar dan akurat, Ketepatan informasi. 3)�������� responsiveness
(bersikap tanggap) seperti kecepatan dan ketanggapan karyawan dalam pelayanan pelanggan baru, tanggapan terhadap keluhan, pihak pdam menyelesaikan keluhan pelanggan secara benar dan cepat. 4) Assurance (dapat menjamin) seperti jaminan pelayanan sehingga tidak menyebabkan kerugian pelanggan, ketepatan waktu dalam memberikan
pelayanan, keterampilan petugas teknik dalam menangani gangguan teknik. 5) Empathy (kesungguhan) seperti kemudahan/akses untuk menyampaikan keluhan/laporan, upaya agar tidak terjadi penundaan pelayanan, kemudahan dalam memperoleh informasi.
Metode Penelitian
Alur penelitian diawali dengan perumusan masalah serta penentuan tujuan dan diteruskan dengan penulisan tinjauan pustaka. Langkah selanjutnya yaitu penulisan draft kuesioner untuk dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Kuesioner yang telah dilakukan pengujian awal digunakan untuk pengambilan data. Data yang
diambil dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu, data primer yang diambil langsung ke pelanggan
PDAM Lematang Enim terkait kepuasan pelanggan serta data sekunder yang diambil dari internal PDAM Lematang Enim.
Penelitian ini diawali
dari latar belakang yang menggambarkan kondisi ketersediaan air bersih di Kabupaten Muara Enim dan kondisi perusahaan PDAM Lematang Enim. Kondisi tersebut
didapatkan suatu permasalahan-permasalahan yang ditemukan.
Permasalahan tersebut dibuat suatu rumusan
masalah yang dibahas pada penelitian ini.
Metode yang digunakan
untuk penentuan sampel adalah accidental
sampling, yaitu penentuan sampel dengan cara
kebetulan. Penentuan jumlah responden didasarkan pada pendapat Slovin dengan rumus:
dimana
:
N
= Jumlah Populasi
n
= Sampel
e
= Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pegambilan
Sampel yang masih dapat ditolelir atau diinginkan. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa jumlah pelanggan PDAM Lematang Enim Muara Enim berjumlah 35.677 pelanggan. Maka jumlah sampel untuk penelitian ini dengan batas toleransi kesalahan sebesar 10 % adalah:
|
���� (3.2) |
|
���� (3.3) |
|
���� (3.4) |
Dengan demikian jumlah responden yang diambil sebanyak 100 orang pelanggan.
variable dan istilah yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1) Kualitas distribusi air merupakan kemampuan PDAM untuk mendistribusikan air bersih hingga tempat � tempat yang sulit di jangkau dalam suatu wilayah. 2) Kuantitas air merupakan kemampuan PDAM untuk mendistribusikan air bersih terkait ketercukupan air yang sampai pada pelanggan PDAM. 3) Kontinuitas air yaitu bagaimana PDAM medistribusikan air bersih kepada pelanggan agar air akan tercukupi secara terus. 4) Bukti fisik (Tangible) merupakan aspek-aspek nyata yang dapat dilihat seperti gedung, tempat parkir, pelengkapan, sarana dan sebagainya. 5) Kehandalan (Reliability) merupakan kemampuan memberikan layanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. 6) Ketanggapan (Responsivenes) yaitu kemampuan pegawai untuk membantu pelanggan menyediakan jasa dengan cepat. 7) Jaminan (Assurance) yaitu layanan yang diberikan sesuai dengan yang diinginkan pelanggan. Mencakup pengetahuan, kompetensi, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko atau keragu�raguan. 8) Empati (Empathy) Yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan pelanggan. 9) Kepuasan pelanggan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan dibandingkan dengan harapannya.
Analisis data yang digunakan pada penelitian terdiri dari analisis indeks kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction Index/ CSI), dan analisis regresi logistik biner. Analisis CSI dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap tingkat kepuasan pengguna layanan PDAM Lematang Enim Muara Enim. Hasil analisis CSI kemudian akan digunakan untuk mengetahui factor yang berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pengguna layanan menggunakan analisis regresi logistik biner. Analisis data pada penelitian ini akan menggunakan bantuan program Microsoft Excel dan STATA.
Customer Satisfaction Index (CSI) digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna layanan PDAM Lematang Enim Muara Enim secara menyeluruh dengan melihat tingkat kinerja dan tingkat kepentingan/harapan dari atribut-atribut jasa pelayanan. Untuk mengetahui besarnya nilai CSI, maka langkahlangkah yang dilakukan yaitu:
1. Menentukan Mean Importance Score (MIS) atau rata-rata skor kepentingan. Nilai ini diperoleh dari rata-rata tingkat kepentingan/harapan pengguna jasa.
|
��� (3.5) |
di mana:
n = jumlah responden
Yi = Nilai kepentingan
indikator ke-i
2.
Menghitung Weight Faktor (WF) atau
faktor tertimbang. Bobot ini merupakan
persentase nilai MIS per indikator terhadap total MIS seluruh indikator.
|
��� (3.6) |
di mana:
p = Indikator
kepentingan ke-p
MIS = Mean Importance Score
3.
Menghitung Weight Score (WS) atau
Skor tertimbang. Bobot ini merupakan perkalian
antara WF dengan rata-rata tingkat kinerja (Mean Performance
Score = MPS).
� |
��� (3.7) |
dimana:
MPS = Mean Performance Score
4.
Menentukan Customer Satisfaction Index (CSI)
� |
��� (3.8) |
dimana:
p = indikator
kepentingan ke-p
HS = Highest Scala (skala maksimum yang digunakan)
Bila nilai
CSI > 50% maka dapat dikatakan bahwa pengguna jasa telah
merasa puas, sebaliknya bila CSI < 50% maka pengguna jasa
belum merasa puas. Nilai CSI dalam penelitian ini dibagi dalam lima kriteria dari tidak
puas sampai dengan sangat puas seperti dilihat pada tabel berikut.
Tabel
1 Kriteria Nilai Customer Satisfaction Index (CSI)
No |
Nilai CSI |
Kriteria CSI |
1 |
X > 0,80 |
Sangat Puas |
2 |
0,66 � 0,81 |
Puas |
3 |
0,51 � 0,65 |
Cukup Puas |
4 |
0,35 � 0,50 |
Kurang Puas |
5 |
0,00 � 0,34 |
Tidak Puas |
Analisis kuadran ini
berfungsi untuk memetakan kinerja dan kepentingan (harapan) dari pengguna jasa
terminal penumpang terhadap
beberapa indikator kualitas pelayanan yang mempengaruhi kepuasan pelanggan (Simanullah, 2016). Berdasarkan hasil penilaian tingkat kepentingan dan penilaian kinerja maka akan
dihasilkan suatu perhitungan menjadi tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaannya. Skor rata-rata tingkat
penilaian kinerja dari responden selanjutnya ditempatkan pada
diagram kartesius dengan sumbu mendatar (sumbu X) merupakan skor rata-rata tingkat penilaian kinerja X dan sumbu tegak (sumbu
Y) adalah skor rata-rata tingkat penilaian kepentingan/harapan indikator Y.
Hasil dan Pembahasan
A. Karakteristik
Responden
Pada penelitian ini dilakukan pada pelanggan PDAM Lematang Enim Kabupaten Muara Enim yang dilakukan sampling menggunakan rumus slovin dan didapatkan jumlah responden 135 orang.
Adapun data karakteristik ini
diambil berdasarkan jenis kelamin reponden
yang terbagi dari 80 perempuan dan 55 laki-laki.
Tingkat pendidikan responden
adalah 8 orang berpendidikan
SD, 3 orang SMP, 39 SMA, 16 Diploma, dan 69 responden
berlatar belakang
Pendidikan Sarjana.
Kemudian tingkat
pendapatan reponden<
Rp1.000.000 sebanyak 28 responden,
1.000.000 � 2.000.000 sebanyak 39 responden,
2.000.000 � 3.000.000 sebanyak 24 responden,
3.000.000 � 5.000.000 sebanyak 33 responden,
dan pendapatan > 5.000.000 sebanyak
11 responden. Sementara tujuan penggunaan PDAM oleh 135 responden penelitian adalah 131 responden untuk kebutuhan rumah tangga dan 4 responden sebagai kebutuhan usaha/industri.
B. CSI Mutu
Secara Keseluruhan
Jika kepuasan pelanggan dibagi menjadi dua aspek antara mutu produk
dan mutu jasa didapatkan hasil yang berbeda yaitu, mutu produk masuk
dalam kategori Cukup Puas dengan
nilai CSI pada angka
65,25693 dan mutu Jasa masuk
dalam kategori Puas dengan nilai
CSI pada angka 68,146096 setelah
dilakukan perhitungan WF,
WS, MIS, dan MSS).
Setelah dilakukan
perhitungan CSI pada Produk
dan Jasa akan dilakukan perhitungan CSI secara keseluruhan yang diambil dari semua aspek
produk dan jasa yang akan langsung dilakukan
perhitungan Weighting Factors (WF) dan Weigted Score (WS) karena nilai data Mean Importance Score (MIS) dan Mean
Satisfaction Score (MSS) tetap sama
dengan mutu produk dan jasa. Perhitungan CSI dilakukan atas pembobotan WF dan WS.
a.
Perhitungan CSI berdasarkan Weighting Factors (WF) dan Weigted Score (WS)
secara keseluruhan.
Tabel 2 Perhitungan
Weighting Factors (WF) dan Weigted Score (WS) Keseluruhan
Pernyataan |
Weighting
Factors |
Weigted Score |
(WF) |
(WS) |
|
Tidak berbau |
3,274283 |
11,35085 |
Tidak berasa |
3,279767 |
10,7625 |
Tidak berwarna |
3,098777 |
10,19153 |
Konsistensi pasokan |
2,989086 |
9,476509 |
Pasokan tepat waktu (bila dijanjikan) |
2,983601 |
9,481221 |
Pasokan air terus menerus |
3,016509 |
9,563449 |
Fasilitas yang lengkap |
2,895848 |
10,12474 |
Ruang tunggu
yang nyaman |
2,983601 |
10,91777 |
Parkir yang memadai |
2,912302 |
10,31171 |
Kebersihan gedung |
2,99457 |
10,64736 |
Berpenampilan rapi dan ramah |
2,978117 |
10,6771 |
Tekanan air konstan |
3,098777 |
10,28335 |
Kehandalan dalam menangani transaksi |
2,923271 |
9,87416 |
Kehandalan dalam pengadministrasian dokumen |
2,917786 |
9,877247 |
Kehandalan dalam menyelesaikan keluhan pelangggan |
2,961663 |
9,345692 |
Tanggap dalam memberikan informasi |
2,93424 |
9,519979 |
Tanggap dalam membantu kesulitan pelanggan |
2,99457 |
9,693535 |
Memberikan keterangan
yang akurat |
2,972632 |
9,446364 |
Akurasi dalam pembacaan meter/penagihan |
2,972632 |
9,842715 |
Pegawai mampu menanamkan kepercayaan kepada para pelanggan |
2,956178 |
9,919621 |
Adanya jaminan
Keamanan |
2,983601 |
10,01164 |
Kompetensi/pengetahuan Pegawai menjamin kurangnya tingkat kesalahan dalam pelayanan pelanggan |
2,983601 |
9,72433 |
Perbaikan cepat pipa
burst dan penyedia layanan
yang menanggung biaya |
3,087808 |
10,42993 |
Staf yang menunjukkan
profesionalisme dalam melaksanakan tugas |
3,104262 |
10,34754 |
Perbaikan pipa tidak merusak jaringan lain |
3,016509 |
10,81474 |
Pegawai memahami kebutuhan pelanggan |
2,967147 |
10,68173 |
Perhatian secara
individual terhadap permasalahan
pelanggan |
3,032962 |
10,9636 |
Ada kesungguhan
pelayanan sesuai kepentingan pelanggan. |
3,043931 |
11,00325 |
Menanggapi kebutuhan/keluhan pelanggan dengan segera |
2,961663 |
10,79362 |
Ketentuan pembayaran biaya meter/koneksi fleksibel |
3,318159 |
11,28174 |
Sesuai dengan kebutuhan` |
3,131684 |
10,36935 |
Pelayanan sesuai kebutuhan |
3,093292 |
9,944362 |
Kesesuaian harapan yang diberikan |
3,137169 |
10,36428 |
|
338,037514 |
|
CSI |
67,6075028 |
|
|
Kategori |
PUAS |
b. Hubungan
Kepentingan dan Kinerja secara
keseluruhan
Importance
Performance Analysis
Gambar 1 Hubungan Kepentingan dan Kepuasan Mutu Keseluruhan
Dari Perhitungan CSI secara keseluruhan tingkat kepuasan pelanggan antara mutu produk dan jasa didapatkan nilai CSI sebesar 67,6075028, dan
nilai CSI yang didapatkan ini masuk kedalam
kategori Puas.
C. Strategi
Peningkatan Kepuasan Pelanggan
Analisis yang dilakukan
untuk mendukung perumusan strategi tersebut yaitu melalui analisis
SWOT terhadap PDAM Lematang
Enim. Hasil analisis SWOT
yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel
3 Analisis SWOT PDAM Lematang
Enim
Strength |
Weakness |
1. Jaringan distribusi air luas. 2. Layanan staf PDAM sudah baik. 3. Pengalaman staf dan teknisi PDAM cukup baik |
1. Debit air rendah. 2. Kualitas
air bersih dari sumbernya rendah. 3. Frekuensi pengaliran rendah. 4. Durasi pengaliran air per konsumen singkat (kontinyuitas) |
Opportunity |
Threat |
1. Potensi sumber daya air di Muara Enim. 2. Loyalitas masyarakat terhadap layanan PDAM Lematang Enim |
1. Peningkatan
jumlah penduduk dan tempat pembuangan tinja sehingga mengancam kualitas air bersih |
Beberapa strategi yang dapat dilakukan PDAM Lematang Enim untuk
meningkatkan kepuasan layanan diantaranya yaitu fokus terhadap
perbaikan variabel-variabel
penting yang dirasakan langsung oleh masyarakat diantaranya kualitas air (air
yang berwarna dan berbau), peningkatan debit air, kontinyuitas
distribusi air, serta perbaikan pipa yang efisien dan tepat sasaran tanpa
merusak jaringan yang sudah ada. Selain itu, distribusi sumber daya yang bukan prioritas ke variabel prioritas
juga harus dilakukan. Distribusi sumber daya terhadap layanan
staf kantor, dan ruang tunggu dianggap
tidak begitu penting bagi konsumen
sehingga dapat dialihkan terhadap perbaikan kualitas air dan kontinyuitas air yang lebih penting menurut konsumen.
Kesimpulan
PDAM
Lematang Enim secara umum telah
melaksanakan kegiatan operasional dengan cukup baik secara
keseluruhan yang sudah masuk dalam kategori
Puas dengan nilai CSI pada angka 67,6075028. akan tetapi jika
kepuasan pelanggan dibagi menjadi dua aspek antara mutu
produk dan mutu jasa didapatkan hasil yang berbeda yaitu, mutu produk
masuk dalam kategori Cukup Puas dengan nilai
CSI pada angka 65,25693 dan mutu
Jasa masuk dalam kategori Puas dengan
nilai CSI pada angka
68,146096.
Tingkat
kepuasan pelanggan terhadap layanan yang diberikan PDAM Lematang Enim dapat dikategorikan
baik. Kinerja PDAM Lematang
Enim baik pada aspek kualitas, kuantitas, kontinuitas, bukti fisik, kehandalan,
ketanggapan, jaminan, empati, kualitas dan kepuasan pelanggan menurut pelanggan sudah cukup baik,
Akan tetapi PDAM Lematang Enim dalam waktu
dekat perlu melakukan peningkkatan terhadap produksi air dalam bentuk kualitas,
kuantitas, dan kontinuitas karena saat ini
nilai kepuasannya masih dalam kategori
Cukup Puas, karena nilai utama
dalam PDAM adalah air besih yang sampai pada pelanggan.
Faktor
yang berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan yaitu debit air bersih, kualitas air bersih, serta layanan perbaikan
kebocoran pipa oleh PDAM Lematang
Enim. Strategi yang dapat dilakukan untuk peningkatan kepuasan konsumen diantaranya yaitu refocusing perbaikan terhadap variabel-variabel yang penting menurut masyarakat, pemanfaatan teknologi tepat guna, serta edukasi
kepada masyarakat tentang system penyelenggaraan
air bersih. �
BIBLIOGRAFI
Aulia, Niki, & Syarvina, Wahyu. (2022). Analysis
of Clean Water Distribution Network System and Service Quality on Customer
Satisfaction (Case Study of PDAM Tirtanadi, Cemara Branch, Medan City, North
Sumatra Province). Jurnal Fokus Manajemen, 2(1), 79�86.
Bubang,
Evariani. (2022). Evaluasi Kinerja Pelayanan Air Bersih Perusahaan Daerah
Air Minum (Pdam) Di Kabupaten Fakfak. Universitas Hasanuddin.
Gultom,
Dedek Kurniawan, Arif, Muhammad, & Fahmi, Muhammad. (2020). Determinasi
kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan melalui kepercayaan. Maneggio:
Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 3(2), 171�180.
https://doi.org/10.30596/Maneggio.V3i2.5290
Hakim,
Lukman Nuzul. (2021). Effect of Product Quality and Service Quality on Customer
Loyalty with Customer Satisfaction as an Intervenning Variables (Case Study on
the Tirta Jasa Lampung Selatan Regional Company (PDAM)). Economit Journal:
Scientific Journal of Accountancy, Management and Finance, 1(1), 48�56.
https://doi.org/10.33258/Economit.V1i1.374
Halief,
Kartini, & Putro, Haryono. (2017). Analisis tingkat kepuasan pelanggan
rumah tangga pada perusahaan daerah air minum (PDAM) Tirta Kahuripan Cabang
Pelayanan VI Ciomas. Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi, 16(1).
Kemenkes,
R. I. (2010). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
492/Menkes/Per/IV/2010. Kementerian Kesehatan RI.
Kumar,
Krishna, & Tripathi, Arun Kumar. (2018). Examining the Access to Safe
Drinking Water in Selected Villages of Muzaffarpur District, Bihar.
Muzafri,
Al, & Alfiah, Lufita Nur. (2021). Deteksi Kehadiran Mikroba Indikator
Coliform pada Air Minum Isi Ulang di Kelurahan Tambusai Tengah, Kecamatan
Tambusai Kabupaten Rokan Hulu. SUNGKAI, 9(2), 28�33.
Pandipa, Abd Khalid H. S. (2020). Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasaan Nasabah pada BRI Unit Mapane. Jurnal Ilmiah Administratie,
11(1), 43�50.
Parasuraman,
Anantharanthan, Zeithaml, Valarie A., & Berry, Leonard L. (1985). A
conceptual model of service quality and its implications for future research. Journal
of Marketing, 49(4), 41�50. https://doi.org/10.30700/Jst.V7i1.131
Rachman,
Tahar. (2018). 済無 No title no title no title. Angewandte Chemie International Edition,
6(11), 951�952.
Samra,
Shamsher, Crowley, Julia, & Smith Fawzi, Mary C. (2011). The right to water
in rural Punjab: Assessing equitable access to water through the Punjab rural
water supply and sanitation project. Health & Hum. Rts., 13,
36.
Sillberg, Chalisa Veesommai, Kullavanijaya, Pratin,
& Chavalparit, Orathai. (2021). Water quality classification by integration
of attribute-realization and support vector machine for the Chao Phraya River. Journal
of Ecological Engineering, 22(9), 70�86.
https://doi.org/10.12911/22998993/141364
Simanullah,
Novand Repindo. (2016). Evaluasi Kepuasan Penumpang Terhadap Kualitas
Pelayanan Jasa Angkutan Umum Bus Damri Royal Trayek Sintang-Pontianak.
UAJY.
Zakaria,
Faizatul Muawanah. (2017). Pengaruh kualitas pelayanan dan sasaran keselamatan
pasien terhadap kepuasan pasien rumah sakit prima husada malang. Jurnal Ilmu
Manajemen Unisma, 2(2), 107�198.
Copyright holder: Wahyu Ningsih, Heni Fitriani, Febrian. H (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |