Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 10, Oktober 2022
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET BESI (FE) DENGAN
KEJADIAN ANEMIA PADA
IBU HAMIL DI KLINIK YAPIDA GUNUNG PUTRI PERIODE MEI � JUNI 2023
Aisyah
Safina,
Bunga
Romadhona Haque
STIKes Abdi Nusantara Jakarta, Indonesia
Email: finaa.mamaa@gmail.com, [email protected]�
Abstrak
Status gizi dan nutrisi ibu hamil merupakan hal penting yang harus
dipenuhi selama kehamilan berlangsung. Anemia pada ibu hamil berdampak antara
lain abortus, partus premature, partus lama, perdarahan postpartum, syok. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah membuat program pemberian tablet Fe
sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan. Mengetahui
Hubungan Status Gizi Dan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Klinik Yapida Gunung Putri Periode Mei � Juni
2023. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Accidental Sampling dan jumlah sampel
yang diambil adalah 44 ibu hamil. Analisi data menggunakan uji Chi-Square. Terdapat variable yang
berhubungan dan tidak berhubungan dengan status anemia pada ibu hamil yaitu,
Umur (p=0.009), gravida (p=0.752), tingkat pendidikan (p=0.215), status gizi
(p=0.025), kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe (p=0.033). Dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang bermakna antara Status gizi dan Kepatuhan mengkonsumsi
tablet Fe dengan kejadian anemia di wilayah Klinik Yapida Gunung Putri.
Disarankan bidan untuk melaksanakan
program pemerintah yaitu standar pelayanan Antenatal untuk deteksi dini faktor
resiko, pencegahan, penanganan dan untuk bidan
terus meningkatkan program Keluarga Berencana (KB).
Kata kunci:
karakteristik, status gizi, tablet besi (Fe), anemia pada ibu hamil
Abstract
The
nutritional and nutritional status of pregnant women is an important thing that
must be fulfilled during pregnancy. Anemia in pregnant women has impacts including
abortion, premature parturition, prolonged parturition, postpartum hemorrhage,
shock. To overcome this problem, the government made a program of giving Fe
tablets as many as 90 tablets during pregnancy. Knowing
the Relationship between Nutritional Status and Adherence to Consuming Iron
(Fe) Tablets with the Incidence of Anemia in Pregnant Women at the Yapida
Gunung Putri Clinic in the Period of May � June 2023. This study used a quantitative
research method with a cross sectional approach, the sampling technique was
carried out by accidental sampling and the number of samples taken was 44
pregnant women. Data analysis using the Chi-Square test. There are variables
that are related and not related to anemia status in pregnant women, namely,
age (p=0.009), gravida (p=0.752), level of education (p=0.215), nutritional
status (p=0.025), adherence to consuming Fe tablets (p=0.033). It can be
concluded that there is a significant relationship between nutritional status
and adherence to consuming Fe tablets with the incidence of anemia in the
Yapida Gunung Putri Clinic area. It is recommended that midwives carry out
government programs, namely antenatal service standards for early detection of
risk factors, prevention, treatment and for midwives to continue to improve
family planning (KB) programs.
Keywords: characteristics, nutritional status, iron (Fe) tablets,
anemia in pregnant women
Pendahuluan
Anemia bukan hanya berdampak pada
ibu, melainkan juga pada bayi yang dilahirkan. Bayi yang dilahirkan kemungkinan
besar mempunyai cadangan zat besi yang sedikit atau bahkan tidak mempunyai
persediaan sama sekali, sehingga akan mengakibatkan anemia pada bayi yang
dilahirkan. Dampak anemia pada ibu hamil dapat diamati dari besarnya angkat
kesakitan dan kematian maternal, peningkatan angka kesakitan dan kematian
janin, serta peningkatan resiko terjadinya berat badan lahir rendah.
Secara
umum penyebab anemia pada ibu hamil adalah kekurangan gizi atau
malnutrisi,kehilangan banyak darah pada persalinan yang lalu,
penyakit kronis seperti tuberculosis (TBC), cacing usus, dan malaria. Adapun faktor-faktor lain
penyebab anemia terdiri
dari faktor predisposisi, faktor penguat dan faktor kemungkin.Faktor presposisi meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, paritas,pengetahuan dan
sikap. Faktor pemungkin meliputi jaraktempat tinggal, penghasilan
keluarga �dan media informasi. Faktor penguat meliputi dukungan suami dan keluarga, serta dari
petugas kesehatan yang
ada dan status gizi ibu hamil (Devinia, 2020).
Status gizi dan nutrisi ibu
hamil merupakan hal penting yang harus dipenuhi selama kehamilan berlangsung.
Status gizi yang baik ketika kehamilan sangat membantu ibu hamil dan janin
tetap sehat (Sari & Djannah, 2020). Kekurangan gizi tentu saja berakibat buruk bagi ibu dan janinya. Ibu dapat
menderita anemia sehingga supply darah yang mengantarkan oksigen dan makanan
kepada janin akan terlambat,yang mengakibatkan janin akan mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan (Pratiwi, 2020).
Di Indonesia salah satu pengukuran
status gizi dengan lingkar lengan atas (LILA), dan
memiliki batas ambang LILA dengan risiko kekurangan energi kronik
(KEK) adalah 23,5 cm. Untuk mencegah risiko KEK pada ibu hamil sebaiknya sebelum
hamil memiliki LILA ≥ 23,5 cm, jika kurang dari
angka tersebut sebaiknya kehamilan tertunda untuk mencegah
terjadinya anemia (Fuadah dkk., 2018).
Upaya pemerintah untuk mengurangi
angka kejadian anemia dalam kehamilan yaitu dengan menjalankan program
pelayanan antenatal terpadu yang didalamnya termasuk pelayanan konseling
masalah gizi selama kehamilan, pemeriksaan kadar haemoglobin minimal 1 kali pada
trimester I dan 1 kali pada/ trimester III, dan pemberian tablet Fe dan asam
folat minimal 90 tablet selama kehamilan. Sebagian besar ibu hamil yang
mengalami anemia dalam kehamilan faktor utamanya adalah kurangnya asupan
nutrisi yang menyebabkan zat besi yang diperlukan dalam pembentukan sel darah
merah berkurang sehingga terjadinya anemia (Kartika,2019).
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Hartati Himawan pada tahun
2016 dengan judul penelitian Status
Gizi Dan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Pleret Bantul Ada
hubungan (p=0.033)
yang signifikan antara status gizi
dengan anemia dan Ada
hubungan (p=0.014) �yang signifikan
antara
kepatuhan mengkonsumsi tablet besi (Fe) dengan kejadian anemia.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ristianti Agustin pada tahun 2019 dengan judul penelitian Hubungan Status Gizi Dan Kepatuhan
Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara
tahun 2019 Ada hubungan (p=0.031) antara status gizi
dengan anemia dan Ada
hubungan (p=0.000) antara kepatuhan mengkonsumsi tablet besi (Fe) dengan anemia. Adapun hasil penelitian
yang dilakukan oleh Aurelia Alget
Berthelin pada tahun 2021 dengan judul penelitian Status
Gizi Dan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Kecamatan Tebet tahun 2021 Ada
hubungan (p =0.0001)
yang signifikan antara status gizi
dengan anemia dan Ada
hubungan (p=0.001)
yang signifikan antara kepatuhan
mengkonsumsi tablet besi (Fe) dengan
kejadian anemia.
Research Methods
Penelitian
ini termasuk penelitian observasional analitik dengan pendekatan
Cross Sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu
pengukuran atau observasi data dalam satu kali pada satu waktu yang dilakukan
pada variabel terikat dan variabel bebas. Pendekatan ini
digunakan untuk melihat hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat hubungan status gizi dan kepatuhan mengkonsumsi tablet besi (Fe) terhadap kejadian
anemia pada ibu hamil di Klinik Yapida Gunung Putri Periode Mei � Juni 2023. Populasi adalah keseluruhan objek
penelitian atau objek
yang diteliti (Notoadmojo,2010). Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh ibu hamil yang sedang melakukan
pemeriksaan ANC di Klinik Yapida Gunung Putri pada bulan Mei � Juni 2023. Teknik sampling yang digunakan
adalah Accidental Sampling yaitu
responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan
konteks penelitian. Sehingga dalam teknik sampling di sini peneliti mengambil
responden yang pada saat penelitian melakukan kunjungan ANC di Klinik Yapida Gunung Putri. Penelitian ini mengunakan Analisa univariat dan bivariat. Univariat adalah analisa yang digunakan
dengan menjabarkan secara deskriptif untuk melihat variabel yang diteliti, baik
variabel dependen maupun independen. Data dikumpulkan dalam bentuk kuesioner,
jawaban tersebut diberi skor nilai, kemudian semua variabel ditampilkan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi terdiri dari nilai presentase, dengan rumus
sedangkan Analisa bivariat merupakan analisa hasil dari variabel bebas diduga
mempunyai hubungan dengan variabel terikat. Analisa yang digunakan adalah hasil
tabulasi silang. Untuk menguji hipotesa dilakukan analisa statistik dengan uji
Chi �square test (x) pada tingkat kemaknaan 95% (p.Value < 0,05). Sehingga
dapat diketahui perbedaan tidaknya yang bermakna secara statistik, dengan
menggunakan program khusus SPSS for windows. Melalui perhitungan Chis �Square
selanjutnya ditarik suatu kesimpulan, bila nilai P lebih kecil dari nilai
α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang menunjukkan ada hubungan
bermakna antara variable terikat dengan variabel bebas.
Results and Discussion
Tabel
1
Distribusi
Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Usia
di klinik Yapida
Gunung Putri Periode Mei-Juni 2023
No |
Usia |
Frekuensi |
Presentase (%) |
1 |
Tidak Beresiko |
28 |
63,6 % |
2 |
Beresiko |
16 |
36,4 % |
|
Total |
44 |
100 % |
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa
dari 44 ibu hamil distribusi usia yang
paling banyak yaitu terdapat pada kelompok umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 28 orang (63,6%), dan paling rendah terdapat
pada rentang umur <
20 tahun dan > 35 tahun sebanyak 16
orang (36,4%).
Tabel
2
Distribusi
Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan gravida
di klinik Yapida Gunung
Putri Periode Mei-Juni 2023
No |
Gravida |
Frekuensi |
Presentase (%) |
1 |
Primigravida |
23 |
52,3
% |
2 |
Multigravida |
21 |
47,7 % |
|
Total |
44 |
100
% |
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa dari 44 ibu hamil distribusi gravida yang paling banyak yaitu terdapat pada
kelompok Primigravida yaitu
sebanyak 23 orang
(52,3%), dan paling rendah terdapat
pada Multigravida sebanyak 21 orang (47,7%).
Tabel
3
Distribusi
Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Tingkat Pendidikan
di klinik Yapida
Gunung Putri Periode Mei-Juni 2023
No |
Tingkat Pendidikan |
Frekuensi |
Presentase (%) |
1 |
Tinggi |
24 |
54,5
% |
2 |
Rendah |
20 |
45,5 % |
|
Total |
44 |
100
% |
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa dari 44 ibu hamil distribusi Tingkat Pendidikan yang
paling banyak yaitu terdapat pada kelompok Pendidikan
tinggi yaitu sebanyak 24 orang (54,5%), dan paling rendah terdapat
pada pendidikan rendah sebanyak
20 orang (45,5%).
Tabel
4
Distribusi
Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Status Gizi
di klinik Yapida
Gunung Putri Periode Mei-Juni 2023
No |
Status gizi |
Frekuensi |
Presentase (%) |
1 |
Gizi
Kurang |
17 |
38,6
% |
2 |
Gizi Baik |
27 |
61,4 % |
|
Total |
44 |
100
% |
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa dari 44 ibu hamil distribusi status gizi yang paling banyak yaitu
terdapat pada kategori gizi baik yaitu
sebanyak 27 orang
(61,4%), Sedangkan status gizi terendah pada
kategori kurang sebanyak
17 orang (38,6%).
Tabel
5
Distribusi
Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet besi
(FE) di klinik Yapida Gunung Putri Periode Mei-Juni 2023
No |
Kepatuhan |
Frekuensi |
Presentase (%) |
1 |
Patuh |
15 |
34,1 % |
2 |
Tidak Patuh |
29 |
65,9 % |
|
Total |
44 |
100 % |
Berdasarkan tabel 5
menunjukkan bahwa dari 44 ibu
hamil distribusi kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet fe tertinggi pada kategori
tidak patuh yaitu sebanyak 29 orang (65,9%), Sedangkan kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet fe terendah
pada kategori patuh sebanyak
15 orang (34,1%).
Tabel
6
Distribusi
Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan kejadian Anemia di klinik Yapida Gunung
Putri Periode Mei-Juni 2023
No |
Kejadian Anemia |
Frekuensi |
Presentase (%) |
1 |
Tidak Anemia |
21 |
47,7 % |
2 |
Anemia |
23 |
52,3 % |
|
Total |
44 |
100 % |
Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa dari 44 ibu hamil distribusi kejadian anemia tertinggi pada kategori
anemia yaitu sebanyak 23 orang (52,3%), Sedangkan kejadian anemia terendah
pada kategori tidak anemia sebanyak
21 orang (47,7%).
Tabel
7
Hubungan usia dengan anemia Ibu Hamil
di klinik Yapida
Gunung Putri Periode Mei-Juni 2023
Usia |
Kejadian Anemia |
P- value |
OR |
CI (95%) |
|||
Tidak Anemia |
Anemia |
||||||
F |
% |
F |
% |
||||
Tidak Beresiko �(20-35
tahun) |
18 |
40,9% |
10 |
22,8% |
0.009 |
7,800 |
1,7-34 |
Beresiko (<20 tahun dan >35 tahun) |
3 |
6,8% |
13 |
29,5% |
Berdasarkan tabel 7 hasil analisis secara
bivariat dari total jumlah sampel yang diteliti sebanyak 44 orang diperoleh data
bahwa responden yang berusia 20-35 tahun dan tidak mengalami anemia sebanyak 18 orang (40,9%) dan mengalami anemia
yaitu sebanyak 10
orang (22,8%). Sedangkan sebagian
responden yang
berusia < 20 tahun dan > 35 tahun yang tidak mengalami anemia sebanyak 3 orang (6,8%) dan yang mengalami
anemia yaitu sebanyak 13
orang (29,5%). Berdasarkan uji Chi
Square didapatkan hasil p-value sebesar 0,009
dimana p-value < nilai α yaitu 0,05 yang artinya terdapat hubungan
antara usia dengan kejadian anemia ibu hamil di Klinik Yapida Gunung Putri. Dari hasil analisis
juga diperoleh nilai OR = 7,800
(95% CI: 1,7
- 34).
Tabel
8
Hubungan gravida dengan anemia
Ibu Hamil
di klinik Yapida
Gunung Putri Periode Mei-Juni 2023
Gravida |
Kejadian Anemia |
P- value |
OR |
CI (95%) |
|||
Tidak Anemia |
Anemia |
||||||
F |
% |
F |
% |
||||
Primigravida |
12 |
27,3% |
11 |
25% |
0.752 |
1,445 |
0,4-4,7 |
Multigravida |
9 |
20,4% |
12 |
27,3% |
Berdasarkan tabel 8 hasil analisis secara
bivariat dari total jumlah sampel yang diteliti sebanyak 44 orang diperoleh data
bahwa responden primigravida dan
tidak mengalami anemia sebanyak 12
orang (27,3%) dan mengalami anemia
yaitu sebanyak 11orang
(25%). Sedangkan sebagian responden
Multigravida yang tidak
mengalami anemia sebanyak 9 orang
(20,4%) dan yang mengalami
anemia yaitu sebanyak 12
orang (27,3%). Berdasarkan uji Chi
Square didapatkan hasil p-value sebesar 0,752
dimana p-value >
nilai α yaitu 0,05 yang artinya
Tidak ada hubungan antara gravida dengan kejadian anemia
ibu hamil di Klinik Yapida Gunung Putri.
Dari hasil analisis juga diperoleh nilai OR = 1,445 (95% CI: 0,4 � 4,7).
Tabel
9
Hubungan Tingkat Pendidikan
dengan anemia Ibu Hamil
di klinik Yapida
Gunung Putri Periode Mei-Juni 2023
Tingkat Pendidikan |
Kejadian Anemia |
P- value |
OR |
CI (95%) |
|||
Tidak Anemia |
Anemia |
||||||
F |
% |
F |
% |
||||
Tinggi |
14 |
31,8% |
10 |
22,7% |
0,215 |
2,600 |
0,7-8,8 |
Rendah |
7 |
15,9% |
13 |
29,6% |
Berdasarkan tabel 9 hasil analisis secara
bivariat dari total jumlah sampel yang diteliti sebanyak 44 orang diperoleh data
bahwa responden Pendidikan tinggi dan
tidak mengalami anemia sebanyak 14
orang
(31,8%) dan mengalami anemia
yaitu sebanyak 10 orang
(22,7%). Sedangkan sebagian
responden Pendidikan rendah
yang tidak mengalami anemia sebanyak
7 orang (15,9%)
dan yang mengalami anemia yaitu sebanyak 13
orang (29,6%). Berdasarkan uji Chi
Square didapatkan hasil p-value sebesar 0,215
dimana p-value >
nilai α yaitu 0,05 yang artinya
Tidak ada hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan
kejadian anemia ibu hamil di Klinik Yapida
Gunung Putri. Dari hasil analisis juga diperoleh nilai
OR = 2,600 (95% CI: 0,7 � 8,8).
Tabel
10
Hubungan Status gizi dengan
anemia Ibu Hamil
di klinik Yapida
Gunung Putri Periode Mei-Juni 2023
Status Gizi |
Kejadian Anemia |
P- value |
OR |
CI (95%) |
|||
Tidak Anemia |
Anemia |
||||||
F |
% |
F |
% |
||||
Gizi Kurang |
4 |
9,1% |
13 |
29,6% |
0.025 |
0,181 |
0,04-0,7 |
Gizi Baik |
17 |
38,6% |
10 |
22,7% |
Berdasarkan tabel 10
hasil analisis secara bivariat dari total jumlah sampel yang diteliti sebanyak 44 orang diperoleh data
bahwa responden status gizi kurang
dan
tidak mengalami anemia sebanyak 4
orang (9,1%) dan mengalami anemia
yaitu sebanyak 13 orang
(29,6%). Sedangkan sebagian
responden dengan status gizi baik yang
tidak mengalami anemia sebanyak 17 orang
(38,6%) dan yang mengalami
anemia yaitu sebanyak 10
orang (22,7%). Berdasarkan uji Chi
Square didapatkan hasil p-value sebesar 0,025
dimana p-value <
nilai α yaitu 0,05 yang artinya
terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian
anemia ibu hamil di Klinik Yapida
Gunung Putri. Dari hasil analisis juga diperoleh nilai
OR = 0,181 (95% CI: 0,04 � 0,7).
Tabel 11
Hubungan Kepatuhan dalam
mengkonsumsi tablet besi (FE) dengan anemia Ibu Hamil di klinik Yapida Gunung Putri Periode Mei-Juni 2023
Kepatuhan |
Kejadian Anemia |
P- value |
OR |
CI (95%) |
|||
Tidak Anemia |
Anemia |
||||||
F |
% |
F |
% |
||||
Patuh |
11 |
25% |
4 |
9,1% |
0.033 |
5,225 |
1,2-20 |
Tidak Patuh |
10 |
22,7% |
19 |
43,2% |
Berdasarkan tabel 11
hasil analisis secara bivariat dari total jumlah sampel yang diteliti sebanyak 44 orang diperoleh data
bahwa responden yang patuh
mengkonsumsi tablet FE dan tidak mengalami anemia sebanyak 11 orang (25%) dan mengalami anemia
yaitu sebanyak 4 orang
(9,1%). Sedangkan sebagian
responden dengan tidak patuh
mengkonsumsi tablet FE yang tidak mengalami anemia sebanyak 10 orang (22,7%) dan yang mengalami
anemia yaitu sebanyak 19
orang (43,2%). Berdasarkan uji Chi
Square didapatkan hasil p-value sebesar 0,033
dimana p-value <
nilai α yaitu 0,05 yang artinya
terdapat hubungan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet besi (FE) dengan
kejadian anemia ibu hamil di Klinik Yapida
Gunung Putri. Dari hasil analisis juga diperoleh nilai
OR = 5,225 (95% CI: 1,2 � 20).
Discussion
Berdasarkan uji Chi Square didapatkan
hasil p-value sebesar 0,009
dimana p-value < nilai α yaitu 0,05 yang artinya terdapat hubungan
antara usia dengan kejadian anemia ibu hamil di Klinik Yapida Gunung Putri. Dari hasil analisis
juga diperoleh nilai OR = 7,800
(95% CI: 1,7
- 34). Usia reproduksi yang sehat dan aman
adalah umur 20-35 tahun. Semakin muda dan semakin
tua umur seorang ibu yang sedang hamil, akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi
yang diperlukan. Umur muda (kurang dari 20 tahun) perlu tambahan gizi yang
banyak karena selain
digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri juga harus berbagi
dengan janin yang sedang dikandung. Ibu Hamil pada usia < 20 terlalu muda tidak
atau belum siap untuk memperhatikan lingkungan yang diperlukan untuk
pertumbuhan janin. Sedangkan pada usia > 35 tahun terkait dengan kemunduran
dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa
diusia ini.
Berdasarkan uji Chi Square didapatkan
hasil p-value sebesar 0,752
dimana p-value >
nilai α yaitu 0,05 yang artinya
Tidak ada hubungan antara gravida dengan kejadian anemia
ibu hamil di Klinik Yapida Gunung Putri.
Dari hasil analisis juga diperoleh nilai OR = 1,445 (95% CI: 0,4 � 4,7). Anemia dipengaruhi oleh
kehamilan dan persalinan yang sering, Semakin sering wanita mengalami kehamilan
dan persalinan maka, semakin berisiko mengalami anemia karena kehilangan zat
besi yang diakibatkan kehamilan dan persalinan sebelumnya. Selain itu,
kehamilan berulang dalam waktu singkat menyebabkan cadangan zat besi ibu yang
belum pulih akhirnya terkuras untuk keperluan janin yang dikandung bukan anak
pertama, jarak kelahiran yang pendek mengakibatkan fungsi alat reproduksi masih
belum optimal.
Berdasarkan uji Chi Square didapatkan
hasil p-value sebesar 0,215
dimana p-value >
nilai α yaitu 0,05 yang artinya
Tidak ada hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan
kejadian anemia ibu hamil di Klinik Yapida
Gunung Putri. Dari hasil analisis juga diperoleh nilai
OR = 2,600 (95% CI: 0,7 � 8,8). Pendidikan sangat
mempengaruhi kemampuan seseorang dalam informasi gizi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
semakin mudah menerima hidup sehat secara mandiri, kreaktif dan
berkesinambungan. Oleh karena itu tingkat pendidikan mempunyai hubungan yang
eksponensial terhadap status gizi dan kesehatan. Makin tinggi pendidikan makin
tinggi pula kesadaran ibu untuk mendapatkan gizi yang baik sehingga
tidak menimbulkan anemia pada kehamilan.
Berdasarkan uji Chi Square didapatkan
hasil p-value sebesar 0,025
dimana p-value <
nilai α yaitu 0,05 yang artinya
terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian
anemia ibu hamil di Klinik Yapida
Gunung Putri. Dari hasil analisis juga diperoleh nilai
OR = 0,181 (95% CI: 0,04 � 0,7), artinya ibu hamil dengan gizi kurang
memiliki risiko 0,1 kali
lebih besar menderita anemia dibanding ibu hamil dengan gizi baik.Status gizi ibu hamil
sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan. Status gizi yang normal
pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang
sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Apabila status gizi ibu buruk,
baik sebelum atau selama kehamilan kemungkinan besar akan menyebabkan berat
badan lahir rendah (BBLR). Kekurangan
gizi tentu saja akan menyebabkan akibat yang buruk bagi ibu dan janin.
Kekurangan gizi dapat menyebabkan ibu menderita anemia, suplai darah yang
mengantarkan oksigen dan makanan pada janin akan terhambat, sehingga janin akan
mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Oleh karena itu pemantauan
gizi ibu hamil sangatlah penting dilakukan.
Berdasarkan uji Chi Square didapatkan
hasil p-value sebesar 0,033
dimana p-value <
nilai α yaitu 0,05 yang artinya
terdapat hubungan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet besi (FE) dengan
kejadian anemia ibu hamil di Klinik Yapida
Gunung Putri. Dari hasil analisis juga diperoleh nilai
OR = 5,225 (95% CI: 1,2 � 20). Kepatuhan ibu sangat
berperan dalam meningkatkan kadar Hb. Kepatuhan tersebut meliputi ketepatan
jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi dan keteraturan
frekuensi mengonsumsi tablet Fe. Kejadian
anemia dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya adalah patuh atau tidaknya
ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe yang diberikan petugas kesehatan. Ibu hamil
yang patuh memiliki resiko kejadian anemia lebih rendah dibandingkan ibu hamil
yang tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe, hal ini dikarenakan semakin baik
kecukupan konsumsi tablet Fe maka tingkat kejadian anemia semakin rendah.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan
sebelumnya terdapat beberapa kesimpulan, yaitu: (1) Dari 44
ibu hamil di klinik Yapida Gunung Putri periode Mei-Juni 2023, distribusi usia
yang paling banyak yaitu terdapat pada kelompok umur 20-35 tahun yaitu sebanyak
28 orang (63,4%). (2) Dari
44 ibu hamil di klinik Yapida Gunung Putri periode Mei-Juni 2023, distribusi
gravida yang paling banyak yaitu terdapat pada kelompok primigravida yaitu
sebanyak 23 orang (52,3%). (3) Dari
44 ibu hamil di klinik Yapida Gunung Putri periode Mei-Juni 2023, distribusi
tingkat pendidikan yang paling banyak yaitu terdapat pada kelompok Pendidikan
tinggi yaitu sebanyak 24 orang (54,5%).
(4) Dari 44 ibu hamil di klinik Yapida Gunung Putri
periode Mei-Juni 2023, distribusi status gizi yang paling banyak yaitu terdapat
pada kelompok gizi baik yaitu sebanyak 27 orang (61,4%). (5) Dari 44 ibu hamil di
klinik Yapida Gunung Putri periode Mei-Juni 2023, distribusi kepatuhan dalam
mengkonsumsi tablet besi (FE) yang paling banyak yaitu terdapat pada kelompok
tidak patuh yaitu sebanyak 29 orang (65,9%).
(6) Dari 44 ibu hamil di klinik Yapida Gunung Putri
periode Mei-Juni 2023, distribusi kejadian anemia yang paling banyak yaitu
terdapat pada kelompok anemia yaitu sebanyak 23 orang (52,3%). (7) Adanya hubungan bermakna
(p = 0.009) antara umur dengan anemia pada ibu di klinik Yapida Gunung Putri
periode Mei-Juni 2023. (8) Tidak
Adanya hubungan bermakna ( p = 0.752) antara gravida dengan anemia pada ibu di
klinik Yapida Gunung Putri periode Mei-Juni 2023. (9) Tidak Adanya hubungan bermakna (p = 0.215)
antara tingkat pendidikan dengan anemia pada ibu di klinik Yapida Gunung Putri
periode Mei-Juni 2023. (10) Adanya
hubungan bermakna (p = 0.025) antara status gizi dengan anemia pada ibu di
klinik Yapida Gunung Putri periode Mei-Juni 2023. (11) Adanya hubungan bermakna (p = 0.033)
antara kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet besi (FE) dengan anemia pada ibu di
klinik Yapida Gunung Putri periode Mei-Juni 2023.
BIBLIOGRAFI
Armini, n.
k.a. et al. (2016) buku ajar keperawatan
maternitas 2. Surabaya : fakultas keperawatan universitas airlangga
Astutik, Reni Yuli, Dwi Ertiana. 2018. Anemia Dalam Kehamilan. Jember : CV.
Pustaka Abadi
Ayu Putri Ariani, A. K. (2017). Ilmu Gizi (Pertama). Nuha Medika.
Berthelin, Aurelia Alget. (2021). Status Gizi Dan
Kepatuhan Konsumsi Tablet FE���� Dengan
Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Kecamatan Tebet. Jurnal Genta
Kebidanan
Carsel, H. Syamsunie. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan dan
Pendidikan.Yogyakarta: Penebar Media Pustaka
Devinia, Nur. 2020. Hubungan Pola Makan Dan Status Sosial
Ekonomi Dengan Kejadian Anemia
Pada Ibu Hamil Systematic Review :
Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur,Jurusan Kebidanan Prodi Sarjana Terapan
Kebidanan
Fatimah, & Nuryaningsih. (2017a). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan.
Fuadah,
F., Sianipar, I. M. G., Tinggi, S., Kesehatan, I., Bandung, I., & Kunci,
K. (2018). Hubungan Status Gizi Dengan
Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil
Trimester I Di Desa Sukawening Kec . Ciwidey
lolang,
En. (2019) yaitu hipotesis yang akan
diuji. Biasanya, hipotesis ini merupakan pernyataan yang menunjukkan bahwa
suatu parameter populasi memiliki nilai tertentu. Jurnal Kip, 3(3), 685-696
Mariza A. Hubungan Pendidikan Dan Sosial Ekonomi
Dengan Kejadian Anemia Pada. 2016;10(1):5-8
Notoatmodjo, Soekidjo.2010. Metode
Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Pustaka
�Notoatmodjo, Soekidjo .2012.Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta
Pratiwi,
D. (2020). Faktor Maternal Yang
Mempengaruhi Kejadian
Preeklamsia Pada Acces Kehamilan. Jurnal Medika Hutama.
Purwaningtyas Ml, Prameswari Gn. Faktor Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil. Higeiajournal Public Heal Res Dev. 2017;1(3):43-54.
Sanur Ma, Nuzuliana R. Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di
Puskesmas Pleret Di Puskesmas Pleret Bantul Tahun 2016.
Sari Atika, Senja HS, dkk. (2021). Hubungan Usia
Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Kota Metro. Jurnal Wacana
Kesehatan
Sari,
P., & Djannah, S. N. (2020). Hubungan
Status Gizi Dengan Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Kotagede Ii Yogyakarta 1
Larasajeng Permata Sari, 2 Sarwinanti, 1 Sittti Nur Djannah.
Siregar,
N., Syukur, N. A., Kebidanan, J., Kesehatan, J. A., Kemenkes, P.,
Timur, K., & Lila, B. (2019). Hubungan
Status Gizi Dengan Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil Trimester Iii Di Klinik Aminah Amin
Samarinda Tahun 2018
Sukaisi S, Diniyah K. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Wirobrajan. 2017.
Sutra sari, Dewi Ayu .(2021). Hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di puskesmas
Mowila tahun 2020.
Tambunan Dm. Gambaran Kejadian Anemia Ibu Hamil Dan
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Apung Kabupaten
Asahan. 2011
Winarsih. 2018. Pengantar Ilmu Gizi dalam Kebidanan. Yogyakarta : Pustaka ���Baru Press. Fakultas
Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
World Health
Organization (WHO)
.2011. Haemoglobin concentrations for the
diagnosis of anaemia and assessment of severity. https://www.who.int/vmnis/indicators/haemoglobin.pdf
.
Copyright
holder: Aisyah
Safina, Bunga Romadhona Haque (2022) |
First
publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This
article is licensed under: |