Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 10, Oktober 2022

 

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS KONTEKSTUAL TEMA 4 BERBAGAI PEKERJAAN KELAS IV SD ISLAM KEMULIAAN

 

Hana Fauziah, Purnama Syae Purrohman

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Penelitian ini meneliti tentang pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang berbasis kontekstual Tema 4 Berbagai Pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini adalah pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang secara kontekstual dari pelajaran mengenai Tema 4 Berbagai Pekerjaan. LKPD ini dikembangkan dalam penelitian dan pengembangan atau dalam Bahasa Inggris Design Based Research (DBR) yang dikembangkan oleh Reeves melalui 4 tahap yaitu: 1) Tahap penemuan dan analisis masalah, 2) Tahap perencanaan solusi, 3) Tahap fase atau siklus berulang, 4) Tahap Refleksi. Produk akhir dari pengembangan ini adalah LKPD berbasis kontekstual Tema 4 Berbagai Pekerjaan kelas IV. Penelitian ini mencakup pengembangan produk dan hasil akhirnya yang diujicobakan pada siswa kelas IV SD Islam Kemuliaan dengan jumlah sebanyak 26 responden melalui pengumpulan data dilakukan dengan angket. Data dari hasil penelitian didapat dari proses validasi oleh ahli media LKPD, validasi oleh ahli materi, responden penilaian guru, serta responden peserta didik. Hasil penelitian di analisis dengan skala likert menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penilaian hasil validasi dan responden peserta didik dengan perolehan yaitu: (1) validasi media LKPD 98,6%, (2) validasi materi 97,1%, (3) responden penilaian guru sebesar 96% dan responden peserta didik dengan hasil rata-rata presentase sebesar 97%. Dapat disimpulkan bahwa pengembangan LKPD berbasis kontekstual Tema 4 Berbagai Pekerjaan memenuhi kriteria sangat layak digunakan siswa sekolah dasar dalam proses pembelajaran dan dinyatakan valid.

 

Kata Kunci: Pengembangan, LKPD, Kontekstual, Sekolah Dasar.

 

Abstract

This research is researching about development of student worksheets based on contextual of theme 4 kinds of occupation. The purpose of this research is developing student worksheets from theme 4 kinds of occupation. This student worksheets have been developed in the research and development or in English is design based research (DBR) that developed by Reeves through 4 steps, they are: 1) the problem discovery and analysis, 2) solution planning, 3) repeated phases or cycles, 4) reflection. The last product from this development is LKPD based on theme 4 kinds of occupation grade four. This research covers the development of product and the final result in grade 4 Kemuliaan Islamic elementary school with 26 respondents through data collection by questionnaire. The data from research result was obtained from validation process from LKPD media expert, material expert, teacher assessment respondents, and student respondents. The result of this research was analyzed with likert scale using quantitative approach. Research data validation result and student respondents: (1) LKPD media validation 98,6%, (2) material validation 97,1, (3) teacher assessment respondents 97,1 and student respondents with an average percentage 97%. It can be cocluded that the development of contextual based LKPD theme 4 kinds of occupation meet the criteria very suitable for use by student of elementary school in learning activities and valid.

 

Keywords: Development, LKPD, contextual, elementary school.

 

Pendahuluan

Pendidikan adalah salah satu kebutuhan pokok pada kehidupan manusia yang berpikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka mempertahankan hidup dalam penghidupan manusia yang mengemban tugas dari sang Kholiq (Maha Pencipta) untuk beribadah (Cecep et al. 2021). Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan mampu mempengaruhi perkembangan manusia pada semua aspek kepribadian dan kehidupannya (Taufiq 2014). Berdasarkan pengertian tersebut maka digambarkan bahwa pendidikan merupakan kebutuhan pokok pada kehidupan manusia, pendidikan dituntut untuk mengembangkan berbagai potensi dirinya secara optimal untuk bertumbuh menjadi lebih baik, yaitu pengembangan potensi individu yang setinggi-tingginya secara fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual secara bertahap dari lingkungan fisik dan sosial budaya di mana ia tinggal.

Pendidikan sekolah dasar adalah landasan atau pedoman teori yang menjadi titik tolak pelaksanaan dan pengembangan praktik mengajar di tingkat sekolah dasar dan jenis sekolah lain yang sederajat (Ali Mustadi 2020). Dengan demikian pendidikan sekolah dasar merupakan tahap pertama untuk pengembangan potensi diri dan pengembangan kekuatan diri, pada tahap ini kemampuan anak berkembang dan tumbuh melalui pembelajaran di sekolah yang diperoleh untuk bekal kehidupan di masa depan.

Menurut Maulana Arafat Lubis (2020) dalam kurikulum 2013 sekolah dasar dibuat mata pelajaran yang diramu menjadi satu kesatuan yaitu tematik, pembelajaran tematik dapat membuat keterkaitan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain untuk memperkuat dan meningkatkan kualitas belajar peserta didik. Kurikulum 2013 merupakan salah satu upaya penyempurnaan kurikulum sebelumnya dan menekankan pada pendidikan karakter peserta didik. Berdasarkan pernyataan tersebut maka penerapan kurikulum 2013 saat ini sudah merata di semua sekolah, khususnya sekolah dasar di Indonesia, seperti SD Islam Kemuliaan yang akan diteliti. Dengan demikian pembelajaran tematik dalam kurikulum 2013 dapat diartikan sebagai kegiatan pembelajaran yang memadukan materi dari beberapa mata pelajaran menjadi satu tema/topik pembahasan, yang merupakan gabungan atau kombinasi beberapa mata pelajaran dalam lingkup sekolah dasar. Perpaduan mata pelajaran tersebut disebut pembelajaran tematik dan didalamnya terdapat tema, subtema dan pembelajaran.

Penggunaan bahan ajar tentunya diperlukan pada semua jenjang pendidikan, baik pada jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga di perguruan tinggi. Melihat kondisi tersebut, diperlukan kreativitas dalam penyajian pembelajaran tematik dan dalam penggunaan bahan ajar yang tepat dan sesuai dengan konsep materi yang akan diajarkan, agar pembelajaran tematik lebih bermakna dan mempengaruhi hasil belajar peserta didik serta memotivasi belajar peserta didik (Mawarsari and Sulistyaningsih 2017). Motivasi belajar adalah semangat di dalam dan di luar diri seseorang untuk mencapai hasil yang memuaskan (Purrohman 2021). Dengan demikian diadakannya bahan ajar atau media ajar yang inovatif diharapkan dapat meningkatkan semangat dan mendorong motivasi belajar peserta didik untuk mempelajari semua mata pelajaran yang ada di buku tematik.

Lembar Kerja Peseta Didik (LKPD) adalah bahan ajar kurikulum 2013 berupa lembaran-lembaran kertas yang berisi materi, rangkuman, dan petunjuk yang harus dikerjakan peserta didik terkait dengan kompetensi Dasar (KD). LKPD merupakan bagian dari sarana yang mempermudah kegiatan belajar peserta didik sehingga terjadi interaksi aktif antara peserta didik dan guru untuk meningkatkan belajar mengajar. Permasalahan yang terjadi saat ini LKPD yang dibuat oleh guru masih terpaku pada teks materi dan soal-soal, kurang mengembangkan kegiatan peserta didik yang berkaitan langsung dengan lingkungan peserta didik. Guru juga belum mempunyai susunan LKPD yang harus sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik dan karakteristik lingkungan belajar peserta didik, sehingga LKPD yang digunakan bisa lebih kontekstual.

LKPD yang dikembangkan oleh guru saat ini masih monoton, penggunaan warna dalam LKPD masih cenderung tidak bervariasi, bentuknya hanya berupa soal-soal saja tidak terdapat ilustrasi gambar yang dikembangkan dengan kontekstual serta belum mengajak peserta didik untuk berimajinasi. Lebih lanjut permasalahan lain yaitu LKPD yang digunakan guru kurang mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari. LKPD yang dikembangkan oleh peneliti berbasis kontekstual lebih kreatif dan inovatif, sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik. Peserta didik diminta menghubungkan materi dengan kegiatan sehari-hari serta aktif menggunakan LKPD kontekstual yang dibuat dengan terdapat ilustrasi gambar yang menarik sehingga dapat menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan.

Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran yang membantu guru menghubungkan materi yang diajarkan dengan situasi kehidupan nyata peserta didik dan mendorong peserta didik untuk membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan. Sebagaimana dikatakan Aminah, Hairida, and Hartoyo (2022) bahwa dalam pembelajaran kontekstual, peran guru adalah sebagai pendidik yang tugasnya merangsang dan memotivasi peserta didiknya serta mendiagnosa dan mengatasi kesulitan dalam belajar. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa masalah yang masih sering dihadapi peserta didik adalah mereka tidak dapat menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagimana pengetahuan itu akan digunakan, hal tersebut karena proses belajar mengajar yang diterapkan oleh guru belum kontekstual (Santoso 2017).

LKPD berbasis kontekstual diperlukan dan sangat penting untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa LKPD berbasis kontekstual pada kelas VII SMPN Tanjung Jabung Timur dinyatakan dapat meningkatkan hasil belajar dan layak digunakan dalam pembelajaran (Sugiyanto, Hasibuan, and Anggereni 2018).

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti menerapkan LKPD secara kontekstual dengan membuat gambar ilustrasi maupun tulisan yang terdapat di LKPD tersebut agar lebih kreatif dan inovatif, serta kontekstual dalam mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari khususnya dalam pembelajaran tematik yang diharapkan dapat menumbuhkan semangat belajar dan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengembangkan penelitian ini dengan judul �PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS KONTEKSTUAL TEMA 4 BERBAGAI PEKERJAAN KELAS IV SD ISLAM KEMULIAAN�.

 

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau dalam Bahasa Inggris Design Based Research (DBR). Pada dasarnya, penelitian desain relevan untuk praktik Pendidikan, karena bertujuan untuk mengembangkan solusi berbasis penelitian untuk masalah yang kompleks. Menurut (Barab and Squire 2004) menyatakan bahwa Design Based Reseach (DBR) didefinisikan sebagai penelitian yang melibatkan intervensi (melibatkan semacam desain), berlangsung dalam konteks alamiah, dan berulang. Metode penelitian dan pengembangan digunakan untuk membuat atau mengembangkan suatu produk, yang dalam penelitian ini berupa bahan ajar LKPD yang kemudian diuji keefektifannya.

Pada perencanaan pengembangan model, peneliti menggunakan model pengembangan DBR yang dikembangkan oleh Reeves (2006) yaitu pada tahap pertama analisis masalah dengan mengidentifikasi masalah yang akan diteliti, sebab, akibat, dan solusi pemecahan masalah tersebut. Tahap kedua adalah perancangan, yaitu merancang solusi terhadap masalah tersebut, beserta dengan program atau produk yang akan dilakukan atau diterapkan dalam proses pembelajaran, serta persiapan tempat, peserta didik, waktu, dan lainnya. Tahap ketiga siklus berulang dengan ditetapkannya dua siklus yaitu siklus pengenalan LKPD berbasis kontekstual Tema 4 Berbagai Pekerjaan yang akan diterapkan pada penelitian ini, dan terakhir adalah tahap refleksi, yaitu refleksi terhadap kegiatan peserta didik maupun guru kelas mengenai respon terkait LKPD yang sudah diterapkan di kelas serta aktivitas pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD Islam Kemuliaan yang berlokasi di Jalan Manunggal Kali Pasir No 1, RT.16/RW.11 Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11720. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tahap persiapan hingga tahap pelaksanaan pengembangan LKPD dengan bebasis kontekstual pada pembelajaran tematik Tema 4 Berbagai Pekerjaan.

Tahap implementasi produk ini menggunakan pendekatan kuantitatif sehingga hasil riset ini akan berbentuk data angka. Data kuantitatif ini diperoleh dari hasil validasi ahli media oleh validator, validasi ahli materi oleh validator, validasi pembelajaran oleh guru dan hasil angket dari respon peserta didik. �Setelah data diperoleh melalui validasi oleh ahli media, ahli materi, pembelajaran serta tanggapan peserta didik melalui angket yang diberikan dalam bentuk lembaran, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Pengolahan data angket menggunakan Skala Likert, dengan cara menampilkan sejumlah pernyataan positif dan negatif pada suatu objek. Skor pada setiap kriteria yaitu 5 (Sangat Baik), 4 (Baik), 3 (Cukup Baik), 2 (Kurang Baik) dan 1 (Sangat Tidak Baik) (Sugiyono, 40 2013:136) dalam (Rahman, Hidayat, and Nulhakim 2020). Berikut pemberian skor yang digunakan:

 

Tabel 1

Penskoran Instrumen Penilaian

Alternatif Jawaban

Skor untuk Pernyataan

Positif

Negatif

Sangat Baik (SB)

5

1

Baik (B)

4

2

Cukup Baik (CB)

3

3

Kurang Baik (KB)

2

4

Sangat Tidak Baik (STB)

1

5

 

Langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil data dengan rumus sebagai berikut:

P = �x 100%

Keterangan:

P = Presentase Validasi

f = Jumlah skor hasil pengumpulan data

n = skor maksimal

 

Setelah menganalisis hasil menggunakan rumus diatas, maka akan diperoleh skor kualitas produk berdasarkan tingkat kelayakan serta revisi produk. Berikut adalah kriteria validasi pada tabel dibawah ini:

 

Tabel 2

Presentase Kriteria Validitas

Presentase

Kriteria

81 ˂ x ≤ 100 %

Sangat Layak

61 ˂ x ≤ 80 %

Layak

41 ˂ x ≤ 60 %

Cukup

21 ˂ x ≤ 40 %

Tidak Layak

0 ˂ x ≤ 20 %

Sangat Tidak layak

 

Hasil dan Pembahasan

Hasil dari penelitian ini yaitu Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Kontekstual Tema 4 Berbagai Pekerjaan Kelas IV SD Islam Kemuliaan. Data dari penelitian ini berupa data hasil dari validasi media LKPD, validasi materi, respon penilaian guru, dan data kuesioner responden peserta didik terhadap kelayakan LKPD sehingga menjadi LKPD yang dinyatakan layak jika didasarkan pada hasil validasi secara keseluruhan dari hasil validasi oleh ahli media, ahli materi dan responden penilaian guru pada Tabel 3 berikut ini.

 

Tabel 3

Hasil Validasi Ahli Media, Ahli Materi dan Respon Penilaian Guru

Hasil Validasi

Presentase Rata-rata

Kategori

Ahli Media

98,6%

Sangat Layak

Ahli Materi

97,1%

Sangat Layak

Penilaian Guru

96%

Sangat Layak

 

Dari hasil validasi dilakukan setelah LKPD berbasis kontekstual dibuat. Tujuan validasi ini adalah untuk melakukan pengujian kelayakan dari LKPD. Berdasarkan hasil validasi LKPD yang dilangsungkan oleh ahli media dan ahli materi serta respon penilaian guru adalah bahwa LKPD berbasis kontekstual dinyatakan sangat layak. Hasil akhir pengembangan ini dikatakan layak dan valid karena telah melalui validitas masing-masing aspek. Produk dari uji validasi akan menjadi pedoman dalam memperbaiki produk.

A.  Hasil Uji Validasi Ahli Media

Validasi ahli media ini memiliki tujuan mengukur kelayakan pada LKPD yang akan dikembangkan oleh peneliti. Metode penilaian yang digunakan untuk menghitung validasi media ini adalah skala likert. Evaluasi untuk kelayakan pengembangan LKPD ditinjau dari aspek tampilan, aspek pendekatan kotekstual, serta aspek kesesuaian isi akan diberikan oleh ahli media.

 

Tabel 4

Penilaian Kelayakan LKPD berbasis Kontekstual Oleh Ahli Media

Aspek Penilaian�����������������

Presentase

Kategori

Aspek Tampilan

100 %

Sangat Layak

Aspek Kontekstual

96,6 %

Sangat Layak

Aspek Kesesuaian Isi

100%

Sangat Layak

 

Tabel 4 menunjukkan kualitas LKPD berbasis kontekstual dilihat dari aspek tampilan yang menunjukkan presentase 100% termasuk dalam kriteria sangat layak. Kemudian dari aspek kontekstual menunjukkan presentase sebesar 96,6% ada pada kriteria sangat layak. Terakhir, pada aspek kesesuaian isi dengan presentasi 100% menunjukkan kriteria sangat layak. Oleh karena itu, LKPD berbasis kontekstual berdasarkan evaluasi dari ahli media dengan presentase rata-rata keseluruhan sebesar 98,6% masuk ke kategori sangat layak yang menunjukkan bahwa pengembangan LKPD berbasis kontekstual valid dan layak dipakai.

B.  Hasil Uji Validasi Ahli Materi

Validasi ahli materi ini memiliki tujuan mengukur kelayakan pada LKPD yang akan dikembangkan oleh peneliti. Metode penilaian yang digunakan untuk menghitung validasi materi masih sama dengan validasi media yaitu skala likert. Evaluasi terhadap kelayakan pengembangan LKPD ditinjau dari aspek kualitas isi, aspek pembelajaran, serta aspek kebahasaan yang akan dilakukan oleh ahli materi.

 

Tabel 5

Penilaian Kelayakan LKPD berbasis Kontekstual Oleh Ahli Materi

Aspek Penilaian

Presentase

Kategori

Aspek Kualitas Isi

100 %

Sangat Layak

Aspek Pembelajaran

95%

Sangat Layak

Aspek Kebahasaan

90%

Sangat Layak

 

Tabel 5 menunjukkan kualitas LKPD berbasis kontekstual dilihat dari aspek kualitas isi menunjukkan presesntase 100% termasuk ke dalam kriteria sangat layak. Kemudian pada aspek pembelajaran menunjukkan presentase sebesar 95% ada pada kriteria sangat layak. Terakhir, pada aspek kebahasaan dengan presentase 90% yang menunjukkan sangat layak. Maka, secara menyeluruh LKPD berbasis kontekstual yang dinilai dari ahli materi dengan presentase rata-rata sebesar 97% masuk ke dalam kriteria sangat layak yang menunjukkan bahwa materi yang dituangkan dalam LKPD berbasis kontekstual valid dan layak digunakan. Selanjutnya LKPD yang telah valid atau layak dipergunakan dari hasil validitas tersebut dapat diberikan respon penilaian oleh guru dan diaplikasikan atau disebarluaskan di kelas IV pada SD Islam Kemuliaan.

C.  Hasil Respon Penilaian Guru

Pada tahap ini dilakukan dari hasil instrumen penilaian guru untuk mengetahui kelayakan LKPD dilihat dari aspek materi, aspek media, serta aspek pembelajaran. Metode penilaian yang digunakan untuk menghitung penilaian juga menggunakan skala likert.

 

Tabel 6

Responden penilaian guru terhadap LKPD berbasis kontekstual

Aspek Penilaian

Presentase

Kategori

Aspek Materi

96%

Sangat Layak

Aspek Media

100%

Sangat Layak

Aspek Pembelajaran

92%

Sangat Layak

 

Tabel 6 menunjukkan bahwa LKPD berbasis kontekstual dilihat dari aspek materi menunjukkan presentase sebesar 96% yaitu masuk ke dalam kriteria sangat layak. Kemudian pada aspek media menunjukkan presentase sebesar 100% ada pada kriteria sangat layak. Terakhir, pada aspek pembelajaran dengan mendapatkan presentase sebesar 92% yang menunjukkan sangat layak. Maka, secara menyeluruh LKPD berbasis kontekstual yang dinilai dari respon penilaian guru dengan presentase rata-rata keseluruhan yaitu 96% masuk ke dalam kriteria sangat layak yang menunjukkan bahwa materi atau pembelajaran yang dituangkan dalam LKPD berbasis kontekstual valid dan layak digunakan.

D.  Respon siswa Kelas IV terhadap kelayakan LKPD berbasis kontekstual Tema 4 Berbagai Macam Pekerjaan

Tahap final dari studi ini adalah tahap disseminate atau tahap penyebarluasaan. Pada tahap ini, dilakukan dari hasil angket respon peserta didik untuk mengetahui kelayakan LKPD dilihat dari aspek daya tarik materi, aspek pembelajaran, serta aspek penggunaan LKPD. Penyebarluasan ini dilakukan di SD Islam Kemuliaan dikelas IV yang direspon oleh 26 peserta didik terhadap kelayakan LKPD berbasis kontekstual.

 

Tabel 7

Respon kelayakan LKPD berbasis kontekstual terhadap siswa kelas IV

Aspek Penilaian

Presentase

Kategori

Aspek Daya Tarik Materi

97%

Sangat Layak

Aspek Pembelajaran

97%

Sangat Layak

Aspek Penggunaan LKPD

96%

Sangat Layak

 

Tabel 7 menunjukkan hasil respon peserta didik kelas IV terhadap kelayakan LKPD diketahui bahawa LKPD berbasis kontekstual mulai dari aspek daya tarik materi menunjukkan presentase sebesar 97% yang termasuk ke kategori sangat layak. Kemudian aspek pembelajaran dengan presentase 97% masuk ke sangat layak. Terakhir, aspek penggunaan LKPD dengan presentase 96% masuk ke dalam kategori sangat layak. Maka, secara menyeluruh LKPD berbasis kontekstual yang dinilai dari respon peserta didik dengan penyebaran angket memiliki presentase rata-rata keseluruhan sebesar 97% yaitu masuk ke dalam kriteria sangat layak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan proses pembelajaran menggunakan LKPD, peserta didik cenderung menyukainya dan antusias dalam belajar. Nampak dari aktivitas peserta didik yang bersemangat dalam menyelesaikan problematika, kemampuan berefleksi, atau mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Rahman, Hidayat, and Nulhakim 2020) juga menunjukkan bahwa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis kontekstual ada pada kriteria sangat layak. Ini nampak pada presentase sebesar 88,54%. Oleh karena itu, dikonklusikan bahwa LKPD berbasis kontekstual yang dikembangkan efektif dan layak diaplikasikan pada aktivitas belajar.

 

Pembahasan

Penelitian ini melahirkan sebuah produk akhir yaitu Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis kontekstual pada Tema 4 Berbagai Pekerjaan. LKPD ini sudah diselaraskan dengan kebutuhan belajar peserta didik. Menurut Widiastuti and Priantini (2022) Keterpaduan LKPD dengan pendekatan kontekstual dapat mempermudah guru dalam penyajian materi yang dikaitkan dengan dunia nyata peserta didik sehingga mampu mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut mengingat peran LKPD sangat berpengaruh kepada proses kegiatan belajar mengajar, apalagi jika dikembangkan LKPD secara inovatif dan berinovasi. Dengan demikian dalam penelitian ini, peneliti ingin mengembangkan LKPD dengan berbasis kontekstual. Melalui LKPD peserta didik akan memperoleh bahan ajar pendukung serta latihan yang berkorelasi antar materi serta disajikan bersama ilustrasi gambar yang menarik untuk memicu motivasi belajar peserta didik dan bisa memicu kegiatan peserta didik dalam peningkatan prestasi belajarnya.

Penelitian dan pengembangan LKPD berbasis kontekstual ini diadaptasi dari metode DBR yang dikembangkan oleh Reeves. Riset yang akan dikembangkan oleh peneliti mengenai LKPD berbasis kontekstual Tema 4 Berbagai Pekerjaan kelas IV yang merupakan kegiatan mengkorelasikan substansi pelajaran dengan lingkungan sekitar untuk kemudian diharapkan hal ini dapat merealisasikan pembelajaran Tema 4 Berbagai Pekerjaan yang memiliki tujuan untuk penciptaan manusia yang memiliki pengetahuan dan memahami kondisi sekitarnya. Dengan demikian pendekatan kontekstual dalam pembelajaran Tema 4 Berbagai Pekerjaan sangat terhubung dengan situasi nyata peserta didik karena mulai dari materi pembelajaran kemudian dapat menghubungkannya ke dalam kehidupan.

Berdasarkan hasil validasi, ditunjukkan bahwa LKPD berbasis kontekstual ini ada pada kategori valid dan layak digunakan. Setelah divalidasi oleh ahli materi, ahli media, serta respon penilaian guru dan responden peserta didik yang telah mendapatkan percobaan. Hasil persentase keseluruhan dari validasi ahli media menunjukkan angka 98,6% yang masuk ke dalam kriteria sangat layak sehingga LKPD tersebut layak diterapkan di sekolah. Hasil persentase keseluruhan dari validasi ahli materi menunjukkan angka 97,1% yang masuk ke dalam kriteria sangat layak. Serta hasil presentase keseluruhan dari responden penilaian guru menunjukkan angka 96% yaitu memasuki kategori sangat layak. Sehingga LKPD tersebut layak diterapkan di sekolah. Berdasarkan keseluruhan hasil dari ahli media, ahli materi dan respon penilaian guru didapatkan bahwa LKPD berbasis kontekstual berkategori sangat layak untuk dicoba di sekolah.

Hasil akhir penelitian ini adalah mengimplementasikan produk dengan uji coba ke peserta didik sebagai responden yang akan memberikan tanggapan mengenai produk LKPD yang telah dievaluasi. Kelayakan LKPD berbasis kontekstual di uji coba oleh 26 responden dengan menggunakan angket. Hasil dari presentase tanggapan peserta didik terhadap kelayakan LKPD berbasis kontekstual sebesar 97% dengan kategori sangat baik sehingga LKPD berbasis kontekstual Tema 4 Berbagai Pekerjaan sangat layak digunakan oleh peserta didik. Pada prosesnya LKPD kontekstual yang dikembangkan menunjukan bahwa peserta didik memiliki ketertarikan belajar menggunakan LKPD sehingga dalam pembelajaran tematik akan lebih bermakna jika dikaitkan pada situasi kehidupan nyata peserta didik. Dengan demikian terlihat bahwa pengembangan menggunakan LKPD berbasis kontekstual dinilai efektif karena membuat peserta didik aktif dalam keberlangsungan kegiatan pembelajaran. Peserta didik dituntut untuk memikirkan dan menemukan pengetahuannya melalui situasi dunia nyata.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan LKPD berbasis kontekstual Tema 4 Berbagai Pekerjaan di SD Islam Kemuliaan Jakarta Barat telah berhasil dikembangkan. Hasil uji kelayakan pengembangan LKPD berbasis kontekstual dengan melakukan uji validitas materi memperoleh rata-rata presentase secara keseluruhan sebesar 97,1% ada dalam kategori sangat layak. Sedangkan, hasil uji kelayakan dengan melakukan uji validitas oleh ahli media dengan hasil rata-rata presentase 98,6% berkategori sangat layak. Dan hasil respon penilaian guru dengan melakukan uji kelayakan memperoleh rata-rata presentase sebesar 96%. Implikasi pada penelitian ini adalah uji coba LKPD berbasis kontekstual Tema 4 Berbagai Pekerjaan kelas IV SD Islam Kemuliaan dengan mendapatkan hasil kualitas LKPD berbasis kontekstual sebesar 97% dengan kategori sangat baik artinya dinyatakan lulus validasi dan dinyatakan layak digunakan dalam proses belajar mengajar.

 


BIBLIOGRAPHY

 

Ali Mustadi, dkk. 2020. Landasan Pendidikan Sekolah Dasar. UNY Press. https://books.google.co.id/books?id=WZsPEAAAQBAJ.

 

Aminah, Aminah, Hairida Hairida, and Agung Hartoyo. 2022. �Penguatan Pendidikan Karakter Peserta Didik Melalui Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Di Sekolah Dasar.� Jurnal Basicedu 6 (5): 8349�58. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i5.3791.

 

Barab, Sasha, and Kurt Squire. 2004. �Design-Based Research: Putting a Stake in the Ground.� The journal of the learning sciences, 13 (1): 1�14.

 

Cecep, H, A Widyastuti, H Subakti, F A Hasibuan, H Sartika, D P Y Ardiana, A Avicenna, et al. 2021. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Yayasan Kita Menulis. https://books.google.co.id/books?id=%5C_wlIEAAAQBAJ.

 

Maulana Arafat Lubis, M P. 2020. Pembelajaran Tematik SD/MI. Prenada Media. https://books.google.co.id/books?id=bBwREAAAQBAJ.

 

Mawarsari, V D, and D D Sulistyaningsih. 2017. �Desain Bahan Ajar Program Linear Dengan Pendekatan Kontekstual Berbantuan Linever.� PRISMA, Prosiding �, 434�41.

 

Purrohman, Purnama Syae & widayanti. 2021. �Pengaruh Media Aplikasi Quizizz Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas V.� Jurnal Educatio 7 (3): 810�17. https://doi.org/10.31949/educatio.v7i3.1253.

 

Rahman, Imam Nur, Sholeh Hidayat, and Lukman Nulhakim. 2020. �Pengembangan LKPD Berbasis Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar.� Jurnal Teknologi Pendidikan Dan Pembelajaran 7 (2): 99�110.

 

Santoso, Erik. 2017. �Penggunaan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematika Siswa Sekolah Dasar.� Jurnal Cakrawala Pendas 3 (1). https://doi.org/10.31949/jcp.v3i1.407.

 

Sugiyanto, Yanto, M. Haris Effendi Hasibuan, and Evita Anggereni. 2018. �Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Kontekstual Pada Materi Ekosistem Kelas VII SMPN Tanjung Jabung Timur.� Edu-Sains: Jurnal Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam 7 (1): 23�33. https://doi.org/10.22437/jmpmipa.v7i1.7279.

 

Taufiq, Agus. 2014. �Hakikat Pendidikan Di Sekolah Dasar.� Pendidikan Anak Di SD 1 (1): 1�37. http://repository.ut.ac.id/4122/1/PDGK4403-M1.pdf.

 

Widiastuti, Ni Luh Gede Karang, and Dewa Ayu Made Manu Okta Priantini. 2022. �Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Kontekstual Pada Muatan Pelajaran IPA.� Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru 5 (1): 147�60. https://doi.org/10.23887/jippg.v5i1.45530.

 

Copyright holder:

Hana Fauziah, Purnama Syae Purrohman (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: