Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol.
7, No. 10, Oktober 2022
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
BERBASIS KONTEKSTUAL TEMA 4 BERBAGAI PEKERJAAN KELAS IV SD ISLAM KEMULIAAN
Hana Fauziah, Purnama Syae Purrohman
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini meneliti tentang pengembangan Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) yang berbasis kontekstual Tema 4 Berbagai Pekerjaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) yang secara kontekstual dari pelajaran mengenai Tema 4 Berbagai Pekerjaan.
LKPD ini dikembangkan dalam penelitian dan pengembangan atau dalam Bahasa
Inggris Design Based Research (DBR)
yang dikembangkan oleh Reeves
melalui 4 tahap yaitu: 1) Tahap penemuan dan analisis masalah, 2) Tahap perencanaan
solusi, 3) Tahap fase atau siklus berulang, 4) Tahap Refleksi. Produk akhir dari pengembangan ini adalah LKPD
berbasis kontekstual Tema 4 Berbagai Pekerjaan kelas IV. Penelitian ini mencakup
pengembangan produk dan hasil akhirnya yang diujicobakan pada siswa kelas IV SD
Islam Kemuliaan dengan jumlah sebanyak 26 responden melalui pengumpulan data
dilakukan dengan angket. Data dari hasil penelitian didapat dari proses
validasi oleh ahli media LKPD, validasi oleh ahli materi, responden penilaian guru,
serta responden peserta didik. Hasil penelitian di analisis dengan skala likert
menggunakan pendekatan kuantitatif. Data penilaian hasil validasi dan responden
peserta didik dengan perolehan yaitu: (1) validasi media LKPD 98,6%, (2)
validasi materi 97,1%, (3) responden penilaian guru sebesar 96% dan responden
peserta didik dengan hasil rata-rata presentase sebesar 97%. Dapat disimpulkan
bahwa pengembangan LKPD berbasis kontekstual Tema 4 Berbagai Pekerjaan memenuhi
kriteria sangat layak digunakan siswa sekolah dasar dalam proses pembelajaran
dan dinyatakan valid.
Kata Kunci: Pengembangan, LKPD, Kontekstual, Sekolah Dasar.
Abstract
This research
is researching about development
of student worksheets based on contextual of theme 4 kinds of occupation. The
purpose of this research is developing student worksheets from theme 4 kinds of
occupation. This student worksheets have been developed in the research and
development or in English is design based research (DBR) that developed by
Reeves through 4 steps, they are: 1) the problem discovery and analysis, 2) solution
planning, 3) repeated phases or cycles, 4) reflection. The last product from
this development is LKPD based on theme 4 kinds of occupation grade four. This
research covers the development of product and the final result in grade 4
Kemuliaan Islamic elementary school with 26 respondents through data collection
by questionnaire. The data from research result was obtained from validation
process from LKPD media expert, material expert, teacher assessment
respondents, and student respondents. The result of this research was analyzed
with likert scale using quantitative approach. Research data validation result
and student respondents: (1) LKPD media validation 98,6%, (2) material
validation 97,1, (3) teacher assessment respondents 97,1 and student
respondents with an average percentage 97%. It can be cocluded that the
development of contextual based LKPD theme 4 kinds of occupation meet the
criteria very suitable for use by student of elementary school in learning
activities and valid.
Keywords: Development, LKPD,
contextual, elementary school.
Pendahuluan
Pendidikan
adalah salah satu kebutuhan pokok pada kehidupan manusia yang berpikir
bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka mempertahankan hidup dalam
penghidupan manusia yang mengemban tugas dari sang Kholiq (Maha Pencipta) untuk
beribadah (Cecep et al. 2021). Pendidikan memiliki peranan
yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan mampu mempengaruhi
perkembangan manusia pada semua aspek kepribadian dan kehidupannya (Taufiq 2014). Berdasarkan pengertian
tersebut maka digambarkan bahwa pendidikan merupakan kebutuhan pokok pada
kehidupan manusia, pendidikan dituntut untuk mengembangkan berbagai potensi dirinya
secara optimal untuk bertumbuh menjadi lebih baik, yaitu pengembangan potensi
individu yang setinggi-tingginya secara fisik, intelektual, emosional, sosial
dan spiritual secara bertahap dari lingkungan fisik dan sosial budaya di mana
ia tinggal.
Pendidikan
sekolah dasar adalah landasan atau pedoman teori yang menjadi titik tolak
pelaksanaan dan pengembangan praktik mengajar di tingkat sekolah dasar dan
jenis sekolah lain yang sederajat (Ali Mustadi 2020). Dengan demikian
pendidikan sekolah dasar merupakan tahap pertama untuk pengembangan potensi diri
dan pengembangan kekuatan diri, pada tahap ini kemampuan anak berkembang dan
tumbuh melalui pembelajaran di sekolah yang diperoleh untuk bekal kehidupan di
masa depan.
Menurut
Maulana Arafat Lubis (2020) dalam kurikulum 2013
sekolah dasar dibuat mata pelajaran yang diramu menjadi satu kesatuan yaitu
tematik, pembelajaran tematik dapat membuat keterkaitan antara satu mata
pelajaran dengan mata pelajaran lain untuk memperkuat dan meningkatkan kualitas
belajar peserta didik. Kurikulum 2013 merupakan salah satu upaya penyempurnaan
kurikulum sebelumnya dan menekankan pada pendidikan karakter peserta didik.
Berdasarkan pernyataan tersebut maka penerapan kurikulum 2013 saat ini sudah
merata di semua sekolah, khususnya sekolah dasar di Indonesia, seperti SD Islam
Kemuliaan yang akan diteliti. Dengan demikian pembelajaran tematik dalam
kurikulum 2013 dapat diartikan sebagai kegiatan pembelajaran yang memadukan
materi dari beberapa mata pelajaran menjadi satu tema/topik pembahasan, yang
merupakan gabungan atau kombinasi beberapa mata pelajaran dalam lingkup sekolah
dasar. Perpaduan mata pelajaran tersebut disebut pembelajaran tematik dan
didalamnya terdapat tema, subtema dan pembelajaran.
Penggunaan
bahan ajar tentunya diperlukan pada semua jenjang pendidikan, baik pada jenjang
pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga di perguruan tinggi. Melihat kondisi
tersebut, diperlukan kreativitas dalam penyajian pembelajaran tematik dan dalam
penggunaan bahan ajar yang tepat dan sesuai dengan konsep materi yang akan
diajarkan, agar pembelajaran tematik lebih bermakna dan mempengaruhi hasil
belajar peserta didik serta memotivasi belajar peserta didik (Mawarsari and Sulistyaningsih 2017). Motivasi belajar adalah
semangat di dalam dan di luar diri seseorang untuk mencapai hasil yang
memuaskan (Purrohman 2021). Dengan demikian
diadakannya bahan ajar atau media ajar yang inovatif diharapkan dapat
meningkatkan semangat dan mendorong motivasi belajar peserta didik untuk
mempelajari semua mata pelajaran yang ada di buku tematik.
Lembar
Kerja Peseta Didik (LKPD) adalah bahan ajar kurikulum 2013 berupa
lembaran-lembaran kertas yang berisi materi, rangkuman, dan petunjuk yang harus
dikerjakan peserta didik terkait dengan kompetensi Dasar (KD). LKPD merupakan
bagian dari sarana yang mempermudah kegiatan belajar peserta didik sehingga
terjadi interaksi aktif antara peserta didik dan guru untuk meningkatkan
belajar mengajar. Permasalahan yang terjadi saat ini LKPD yang dibuat oleh guru
masih terpaku pada teks materi dan soal-soal, kurang mengembangkan kegiatan
peserta didik yang berkaitan langsung dengan lingkungan peserta didik. Guru
juga belum mempunyai susunan LKPD yang harus sesuai dengan karakteristik
pembelajaran tematik dan karakteristik lingkungan belajar peserta didik,
sehingga LKPD yang digunakan bisa lebih kontekstual.
LKPD
yang dikembangkan oleh guru saat ini masih monoton, penggunaan warna dalam LKPD
masih cenderung tidak bervariasi, bentuknya hanya berupa soal-soal saja tidak
terdapat ilustrasi gambar yang dikembangkan dengan kontekstual serta belum
mengajak peserta didik untuk berimajinasi. Lebih lanjut permasalahan lain yaitu
LKPD yang digunakan guru kurang mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari. LKPD
yang dikembangkan oleh peneliti berbasis kontekstual lebih kreatif dan inovatif,
sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik. Peserta didik diminta
menghubungkan materi dengan kegiatan sehari-hari serta aktif menggunakan LKPD
kontekstual yang dibuat dengan terdapat ilustrasi gambar yang menarik sehingga
dapat menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan.
Pembelajaran
Kontekstual adalah konsep pembelajaran yang membantu guru menghubungkan materi
yang diajarkan dengan situasi kehidupan nyata peserta didik dan mendorong
peserta didik untuk membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam
kehidupan. Sebagaimana dikatakan Aminah, Hairida, and Hartoyo (2022) bahwa dalam pembelajaran
kontekstual, peran guru adalah sebagai pendidik yang tugasnya merangsang dan
memotivasi peserta didiknya serta mendiagnosa dan mengatasi kesulitan dalam
belajar. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa masalah yang masih sering
dihadapi peserta didik adalah mereka tidak dapat menghubungkan antara apa yang
mereka pelajari dengan bagimana pengetahuan itu akan digunakan, hal tersebut
karena proses belajar mengajar yang diterapkan oleh guru belum kontekstual (Santoso 2017).
LKPD
berbasis kontekstual diperlukan dan sangat penting untuk menunjang keberhasilan
proses pembelajaran. Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang
menunjukkan bahwa LKPD berbasis kontekstual pada kelas VII SMPN Tanjung Jabung
Timur dinyatakan dapat meningkatkan hasil belajar dan layak digunakan dalam
pembelajaran (Sugiyanto, Hasibuan, and Anggereni 2018).
Berdasarkan
permasalahan tersebut, peneliti menerapkan LKPD secara kontekstual dengan
membuat gambar ilustrasi maupun tulisan yang terdapat di LKPD tersebut agar
lebih kreatif dan inovatif, serta kontekstual dalam mengaitkan materi dengan
kehidupan sehari-hari khususnya dalam pembelajaran tematik yang diharapkan
dapat menumbuhkan semangat belajar dan meningkatkan hasil belajar peserta
didik. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengembangkan penelitian ini
dengan judul �PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS KONTEKSTUAL
TEMA 4 BERBAGAI PEKERJAAN KELAS IV SD ISLAM KEMULIAAN�.
Metode
Penelitian
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan
atau dalam Bahasa Inggris Design Based Research (DBR). Pada dasarnya,
penelitian desain relevan untuk praktik Pendidikan, karena bertujuan untuk mengembangkan
solusi berbasis penelitian untuk masalah yang kompleks. Menurut (Barab and Squire 2004) menyatakan bahwa Design
Based Reseach (DBR) didefinisikan sebagai penelitian yang melibatkan intervensi
(melibatkan semacam desain), berlangsung dalam konteks alamiah, dan berulang. Metode
penelitian dan pengembangan digunakan untuk membuat atau mengembangkan suatu
produk, yang dalam penelitian ini berupa bahan ajar LKPD yang kemudian diuji keefektifannya.
Pada
perencanaan pengembangan model, peneliti menggunakan model pengembangan DBR
yang dikembangkan oleh Reeves (2006) yaitu pada tahap pertama analisis masalah
dengan mengidentifikasi masalah yang akan diteliti, sebab, akibat, dan solusi
pemecahan masalah tersebut. Tahap kedua adalah perancangan, yaitu merancang
solusi terhadap masalah tersebut, beserta dengan program atau produk yang akan
dilakukan atau diterapkan dalam proses pembelajaran, serta persiapan tempat,
peserta didik, waktu, dan lainnya. Tahap ketiga siklus berulang dengan
ditetapkannya dua siklus yaitu siklus pengenalan LKPD berbasis kontekstual Tema
4 Berbagai Pekerjaan yang akan diterapkan pada penelitian ini, dan terakhir adalah
tahap refleksi, yaitu refleksi terhadap kegiatan peserta didik maupun guru
kelas mengenai respon terkait LKPD yang sudah diterapkan di kelas serta
aktivitas pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
Subjek
penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD Islam Kemuliaan yang berlokasi
di Jalan Manunggal Kali Pasir No 1, RT.16/RW.11 Kapuk, Cengkareng, Jakarta
Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11720. Penelitian ini
dilaksanakan mulai dari tahap persiapan hingga tahap pelaksanaan pengembangan
LKPD dengan bebasis kontekstual pada pembelajaran tematik Tema 4 Berbagai Pekerjaan.
Tahap
implementasi produk ini menggunakan pendekatan kuantitatif sehingga hasil riset
ini akan berbentuk data angka. Data kuantitatif ini diperoleh dari hasil
validasi ahli media oleh validator, validasi ahli materi oleh validator,
validasi pembelajaran oleh guru dan hasil angket dari respon peserta didik. �Setelah data diperoleh melalui validasi oleh
ahli media, ahli materi, pembelajaran serta tanggapan peserta didik melalui
angket yang diberikan dalam bentuk lembaran, maka langkah selanjutnya adalah
menganalisis data. Pengolahan data angket menggunakan Skala Likert, dengan cara
menampilkan sejumlah pernyataan positif dan negatif pada suatu objek. Skor pada
setiap kriteria yaitu 5 (Sangat Baik), 4 (Baik), 3 (Cukup Baik), 2 (Kurang
Baik) dan 1 (Sangat Tidak Baik) (Sugiyono, 40 2013:136) dalam (Rahman, Hidayat, and Nulhakim 2020). Berikut pemberian skor
yang digunakan:
Tabel
1
Penskoran Instrumen
Penilaian
Alternatif Jawaban |
Skor untuk Pernyataan |
|
Positif |
Negatif |
|
Sangat Baik (SB) |
5 |
1 |
Baik (B) |
4 |
2 |
Cukup Baik (CB) |
3 |
3 |
Kurang Baik (KB) |
2 |
4 |
Sangat Tidak Baik (STB) |
1 |
5 |
Langkah selanjutnya adalah menganalisis hasil data
dengan rumus sebagai berikut:
P = �x 100%
Keterangan:
P
= Presentase Validasi
f = Jumlah skor hasil pengumpulan data
n = skor maksimal
Setelah menganalisis
hasil menggunakan rumus diatas, maka akan diperoleh skor
kualitas produk berdasarkan tingkat kelayakan serta revisi produk. Berikut
adalah kriteria validasi pada tabel dibawah ini:
Tabel
2
Presentase Kriteria
Validitas
Presentase |
Kriteria |
81
˂ x ≤ 100 % |
Sangat
Layak |
61
˂ x ≤ 80 % |
Layak |
41
˂ x ≤ 60 % |
Cukup |
21
˂ x ≤ 40 % |
Tidak
Layak |
0
˂ x ≤ 20 % |
Sangat
Tidak layak |
Hasil dan Pembahasan
Hasil dari penelitian ini yaitu Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) Berbasis Kontekstual Tema 4 Berbagai Pekerjaan Kelas IV SD Islam
Kemuliaan. Data dari penelitian ini berupa data hasil dari validasi media LKPD,
validasi materi, respon penilaian guru, dan data kuesioner responden peserta
didik terhadap kelayakan LKPD sehingga menjadi LKPD yang dinyatakan layak jika
didasarkan pada hasil validasi secara keseluruhan dari hasil validasi oleh ahli
media, ahli materi dan responden penilaian guru pada Tabel 3 berikut ini.
Tabel 3
Hasil
Validasi Ahli Media, Ahli Materi dan Respon Penilaian Guru
Presentase Rata-rata |
Kategori |
|
Ahli Media |
98,6% |
Sangat
Layak |
Ahli Materi |
97,1% |
Sangat
Layak |
Penilaian Guru |
96% |
Sangat
Layak |
Dari hasil validasi dilakukan setelah LKPD berbasis
kontekstual dibuat. Tujuan validasi ini adalah untuk melakukan pengujian
kelayakan dari LKPD. Berdasarkan hasil validasi LKPD yang dilangsungkan oleh
ahli media dan ahli materi serta respon penilaian guru adalah bahwa LKPD
berbasis kontekstual dinyatakan sangat layak. Hasil akhir pengembangan ini
dikatakan layak dan valid karena telah melalui validitas masing-masing aspek.
Produk dari uji validasi akan menjadi pedoman dalam memperbaiki produk.
A. Hasil Uji Validasi Ahli Media
Validasi ahli
media ini memiliki tujuan mengukur kelayakan pada LKPD yang akan dikembangkan
oleh peneliti. Metode penilaian yang digunakan untuk menghitung validasi media
ini adalah skala likert. Evaluasi untuk kelayakan pengembangan LKPD ditinjau
dari aspek tampilan, aspek pendekatan kotekstual, serta aspek kesesuaian isi
akan diberikan oleh ahli media.
Tabel 4
Penilaian Kelayakan LKPD berbasis Kontekstual Oleh Ahli Media
Aspek Penilaian����������������� |
Presentase |
Kategori |
Aspek Tampilan |
100 % |
Sangat
Layak |
Aspek
Kontekstual |
96,6 % |
Sangat
Layak |
Aspek
Kesesuaian Isi |
100% |
Sangat
Layak |
Tabel 4
menunjukkan kualitas LKPD berbasis kontekstual dilihat dari aspek tampilan yang
menunjukkan presentase 100% termasuk dalam kriteria sangat layak. Kemudian dari
aspek kontekstual menunjukkan presentase sebesar 96,6% ada pada kriteria sangat
layak. Terakhir, pada aspek kesesuaian isi dengan presentasi 100% menunjukkan
kriteria sangat layak. Oleh karena itu, LKPD berbasis kontekstual berdasarkan
evaluasi dari ahli media dengan presentase rata-rata keseluruhan sebesar 98,6%
masuk ke kategori sangat layak yang menunjukkan bahwa pengembangan LKPD
berbasis kontekstual valid dan layak dipakai.
B. Hasil Uji Validasi Ahli Materi
Validasi ahli
materi ini memiliki tujuan mengukur kelayakan pada LKPD yang akan dikembangkan
oleh peneliti. Metode penilaian yang digunakan untuk menghitung validasi materi
masih sama dengan validasi media yaitu skala likert. Evaluasi terhadap
kelayakan pengembangan LKPD ditinjau dari aspek kualitas isi, aspek
pembelajaran, serta aspek kebahasaan yang akan dilakukan oleh ahli materi.
Tabel 5
Penilaian Kelayakan LKPD berbasis Kontekstual Oleh Ahli Materi
Aspek Penilaian |
Presentase |
Kategori |
Aspek
Kualitas Isi |
100 % |
Sangat Layak |
Aspek Pembelajaran |
95% |
Sangat
Layak |
Aspek
Kebahasaan |
90% |
Sangat
Layak |
Tabel 5
menunjukkan kualitas LKPD berbasis kontekstual dilihat dari aspek kualitas isi
menunjukkan presesntase 100% termasuk ke dalam kriteria sangat layak. Kemudian
pada aspek pembelajaran menunjukkan presentase sebesar 95% ada pada kriteria
sangat layak. Terakhir, pada aspek kebahasaan dengan presentase 90% yang
menunjukkan sangat layak. Maka, secara menyeluruh LKPD berbasis kontekstual yang
dinilai dari ahli materi dengan presentase rata-rata sebesar 97% masuk ke dalam
kriteria sangat layak yang menunjukkan bahwa materi yang dituangkan dalam LKPD
berbasis kontekstual valid dan layak digunakan. Selanjutnya LKPD yang telah
valid atau layak dipergunakan dari hasil validitas tersebut dapat diberikan
respon penilaian oleh guru dan diaplikasikan atau disebarluaskan di kelas IV
pada SD Islam Kemuliaan.
C. Hasil Respon Penilaian Guru
Pada tahap
ini dilakukan dari hasil instrumen penilaian guru untuk mengetahui kelayakan
LKPD dilihat dari aspek materi, aspek media, serta aspek pembelajaran. Metode
penilaian yang digunakan untuk menghitung penilaian juga menggunakan skala
likert.
Tabel 6
Responden penilaian guru terhadap LKPD berbasis kontekstual
Aspek Penilaian |
Presentase |
Kategori |
Aspek
Materi |
96% |
Sangat Layak |
Aspek Media |
100% |
Sangat
Layak |
Aspek Pembelajaran |
92% |
Sangat
Layak |
Tabel 6 menunjukkan
bahwa LKPD berbasis kontekstual dilihat dari aspek materi menunjukkan presentase
sebesar 96% yaitu masuk ke dalam kriteria sangat layak. Kemudian pada aspek media
menunjukkan presentase sebesar 100% ada pada kriteria sangat layak. Terakhir,
pada aspek pembelajaran dengan mendapatkan presentase sebesar 92% yang
menunjukkan sangat layak. Maka, secara menyeluruh LKPD berbasis kontekstual
yang dinilai dari respon penilaian guru dengan presentase rata-rata keseluruhan
yaitu 96% masuk ke dalam kriteria sangat layak yang menunjukkan bahwa materi
atau pembelajaran yang dituangkan dalam LKPD berbasis kontekstual valid dan
layak digunakan.
D. Respon siswa Kelas IV terhadap kelayakan LKPD berbasis
kontekstual Tema 4 Berbagai Macam Pekerjaan
Tahap final
dari studi ini adalah tahap disseminate atau tahap penyebarluasaan. Pada
tahap ini, dilakukan dari hasil angket respon peserta didik untuk mengetahui
kelayakan LKPD dilihat dari aspek daya tarik materi, aspek pembelajaran, serta
aspek penggunaan LKPD. Penyebarluasan ini dilakukan di SD Islam Kemuliaan
dikelas IV yang direspon oleh 26 peserta didik terhadap kelayakan LKPD berbasis
kontekstual.
Tabel 7
Respon kelayakan LKPD berbasis kontekstual terhadap siswa kelas IV
Aspek
Penilaian |
Presentase |
Kategori |
Aspek Daya
Tarik Materi |
97% |
Sangat
Layak |
Aspek
Pembelajaran |
97% |
Sangat Layak |
Aspek
Penggunaan LKPD |
96% |
Sangat
Layak |
Tabel 7 menunjukkan
hasil respon peserta didik kelas IV terhadap kelayakan LKPD diketahui bahawa
LKPD berbasis kontekstual mulai dari aspek daya tarik materi menunjukkan
presentase sebesar 97% yang termasuk ke kategori sangat layak. Kemudian aspek pembelajaran
dengan presentase 97% masuk ke sangat layak. Terakhir, aspek penggunaan LKPD
dengan presentase 96% masuk ke dalam kategori sangat layak. Maka, secara
menyeluruh LKPD berbasis kontekstual yang dinilai dari respon peserta didik dengan
penyebaran angket memiliki presentase rata-rata keseluruhan sebesar 97% yaitu masuk
ke dalam kriteria sangat layak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan proses
pembelajaran menggunakan LKPD, peserta didik cenderung menyukainya dan antusias
dalam belajar. Nampak dari aktivitas peserta didik yang bersemangat dalam
menyelesaikan problematika, kemampuan berefleksi, atau mengimplementasikannya
dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
(Rahman, Hidayat, and Nulhakim 2020) juga menunjukkan bahwa
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis kontekstual ada pada kriteria sangat
layak. Ini nampak pada presentase sebesar 88,54%. Oleh karena itu,
dikonklusikan bahwa LKPD berbasis kontekstual yang dikembangkan efektif dan layak
diaplikasikan pada aktivitas belajar.
Pembahasan
Penelitian
ini melahirkan sebuah produk akhir yaitu Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
berbasis kontekstual pada Tema 4 Berbagai Pekerjaan. LKPD ini sudah
diselaraskan dengan kebutuhan belajar peserta didik. Menurut Widiastuti
and Priantini (2022) Keterpaduan LKPD dengan
pendekatan kontekstual dapat mempermudah guru dalam penyajian materi yang
dikaitkan dengan dunia nyata peserta didik sehingga mampu mendorong peserta
didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut mengingat peran LKPD sangat berpengaruh
kepada proses kegiatan belajar mengajar, apalagi jika dikembangkan LKPD secara
inovatif dan berinovasi. Dengan demikian dalam penelitian ini, peneliti ingin
mengembangkan LKPD dengan berbasis kontekstual. Melalui LKPD peserta didik akan
memperoleh bahan ajar pendukung serta latihan yang berkorelasi antar materi
serta disajikan bersama ilustrasi gambar yang menarik untuk memicu motivasi
belajar peserta didik dan bisa memicu kegiatan peserta didik dalam peningkatan
prestasi belajarnya.
Penelitian dan pengembangan
LKPD berbasis kontekstual ini diadaptasi dari metode DBR yang
dikembangkan oleh Reeves. Riset yang akan dikembangkan oleh peneliti mengenai
LKPD berbasis kontekstual Tema 4 Berbagai Pekerjaan kelas IV yang merupakan
kegiatan mengkorelasikan substansi pelajaran dengan lingkungan sekitar untuk
kemudian diharapkan hal ini dapat merealisasikan pembelajaran Tema 4 Berbagai Pekerjaan
yang memiliki tujuan untuk penciptaan manusia yang memiliki pengetahuan dan
memahami kondisi sekitarnya. Dengan demikian pendekatan kontekstual dalam
pembelajaran Tema 4 Berbagai Pekerjaan sangat terhubung dengan situasi nyata
peserta didik karena mulai dari materi pembelajaran kemudian dapat
menghubungkannya ke dalam kehidupan.
Berdasarkan hasil
validasi, ditunjukkan bahwa LKPD berbasis kontekstual ini ada pada kategori
valid dan layak digunakan. Setelah divalidasi oleh ahli materi, ahli media,
serta respon penilaian guru dan responden peserta didik yang telah mendapatkan
percobaan. Hasil persentase keseluruhan dari validasi ahli media menunjukkan angka
98,6% yang masuk ke dalam kriteria sangat layak sehingga LKPD tersebut layak
diterapkan di sekolah. Hasil persentase keseluruhan dari validasi ahli materi
menunjukkan angka 97,1% yang masuk ke dalam kriteria sangat layak. Serta hasil presentase
keseluruhan dari responden penilaian guru menunjukkan angka 96% yaitu memasuki
kategori sangat layak. Sehingga LKPD tersebut layak diterapkan di sekolah.
Berdasarkan keseluruhan hasil dari ahli media, ahli materi dan respon penilaian
guru didapatkan bahwa LKPD berbasis kontekstual berkategori sangat layak untuk
dicoba di sekolah.
Hasil akhir penelitian
ini adalah mengimplementasikan produk dengan uji coba ke peserta didik sebagai
responden yang akan memberikan tanggapan mengenai produk LKPD yang telah
dievaluasi. Kelayakan LKPD berbasis kontekstual di uji coba oleh 26 responden
dengan menggunakan angket. Hasil dari presentase tanggapan peserta didik terhadap
kelayakan LKPD berbasis kontekstual sebesar 97% dengan kategori sangat baik
sehingga LKPD berbasis kontekstual Tema 4 Berbagai Pekerjaan sangat layak
digunakan oleh peserta didik. Pada prosesnya LKPD kontekstual yang dikembangkan
menunjukan bahwa peserta didik memiliki ketertarikan belajar menggunakan LKPD
sehingga dalam pembelajaran tematik akan lebih bermakna jika dikaitkan pada
situasi kehidupan nyata peserta didik. Dengan demikian terlihat bahwa
pengembangan menggunakan LKPD berbasis kontekstual dinilai efektif karena membuat
peserta didik aktif dalam keberlangsungan kegiatan pembelajaran. Peserta didik dituntut
untuk memikirkan dan menemukan pengetahuannya melalui situasi dunia nyata.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan LKPD berbasis kontekstual
Tema 4 Berbagai Pekerjaan di SD Islam Kemuliaan Jakarta Barat telah berhasil
dikembangkan. Hasil uji kelayakan pengembangan LKPD berbasis kontekstual dengan
melakukan uji validitas materi memperoleh rata-rata presentase secara keseluruhan
sebesar 97,1% ada dalam kategori sangat layak. Sedangkan, hasil uji kelayakan
dengan melakukan uji validitas oleh ahli media dengan hasil rata-rata
presentase 98,6% berkategori sangat layak. Dan hasil respon penilaian guru
dengan melakukan uji kelayakan memperoleh rata-rata presentase sebesar 96%. Implikasi
pada penelitian ini adalah uji coba LKPD berbasis kontekstual Tema 4 Berbagai Pekerjaan
kelas IV SD Islam Kemuliaan dengan mendapatkan hasil kualitas LKPD berbasis
kontekstual sebesar 97% dengan kategori sangat baik artinya dinyatakan lulus
validasi dan dinyatakan layak digunakan dalam proses belajar mengajar.
BIBLIOGRAPHY
Ali Mustadi, dkk. 2020. Landasan
Pendidikan Sekolah Dasar. UNY Press. https://books.google.co.id/books?id=WZsPEAAAQBAJ.
Aminah, Aminah, Hairida Hairida, and Agung Hartoyo. 2022.
�Penguatan Pendidikan Karakter Peserta Didik Melalui Pendekatan Pembelajaran
Kontekstual Di Sekolah Dasar.� Jurnal Basicedu 6 (5): 8349�58. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i5.3791.
Barab, Sasha, and Kurt Squire. 2004. �Design-Based
Research: Putting a Stake in the Ground.� The journal of the learning
sciences, 13 (1): 1�14.
Cecep, H, A Widyastuti, H Subakti, F A Hasibuan, H
Sartika, D P Y Ardiana, A Avicenna, et al. 2021. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan.
Yayasan Kita Menulis. https://books.google.co.id/books?id=%5C_wlIEAAAQBAJ.
Maulana Arafat Lubis, M P. 2020. Pembelajaran Tematik
SD/MI. Prenada Media. https://books.google.co.id/books?id=bBwREAAAQBAJ.
Mawarsari, V D, and D D Sulistyaningsih. 2017. �Desain
Bahan Ajar Program Linear Dengan Pendekatan Kontekstual Berbantuan Linever.� PRISMA,
Prosiding �, 434�41.
Purrohman, Purnama Syae & widayanti. 2021. �Pengaruh
Media Aplikasi Quizizz Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas
V.� Jurnal Educatio 7 (3): 810�17.
https://doi.org/10.31949/educatio.v7i3.1253.
Rahman, Imam Nur, Sholeh Hidayat, and Lukman Nulhakim.
2020. �Pengembangan LKPD Berbasis Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar.� Jurnal Teknologi Pendidikan Dan Pembelajaran 7 (2):
99�110.
Santoso, Erik. 2017. �Penggunaan Model Pembelajaran
Kontekstual Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematika Siswa Sekolah
Dasar.� Jurnal Cakrawala Pendas 3 (1). https://doi.org/10.31949/jcp.v3i1.407.
Sugiyanto, Yanto, M. Haris Effendi Hasibuan, and Evita
Anggereni. 2018. �Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis
Kontekstual Pada Materi Ekosistem Kelas VII SMPN Tanjung Jabung Timur.� Edu-Sains:
Jurnal Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam 7 (1): 23�33.
https://doi.org/10.22437/jmpmipa.v7i1.7279.
Taufiq, Agus. 2014. �Hakikat Pendidikan Di Sekolah
Dasar.� Pendidikan Anak Di SD 1 (1): 1�37.
http://repository.ut.ac.id/4122/1/PDGK4403-M1.pdf.
Widiastuti, Ni Luh Gede Karang, and Dewa Ayu Made Manu
Okta Priantini. 2022. �Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Kontekstual Pada
Muatan Pelajaran IPA.� Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru 5 (1):
147�60. https://doi.org/10.23887/jippg.v5i1.45530.
Copyright holder: Hana
Fauziah, Purnama Syae Purrohman (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |