Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No. 8, Agustus
2023
PENGUATAN DAN PENDAMPINGAN PELAYANAN KESEHATAN BERBASIS PKLT POLTEKKES KEMENKES BENGKULU SEBAGAI IMPLEMENTASI IPE DAN IPC
Darwis, Dino Sumaryuno, Kamsiah, Avrilya Iqoranny Susilo, Lusi
Andi Andriani
Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan, Bengkulu, Indonesia
Email:
[email protected], [email protected],
[email protected],
[email protected],
Abstrak
Pelayanan kesehatan terpadu merupakan salah satu metode yang lebih mudah dikembangkan terutama dengan pendekatan IPE dan IPC dalam pelayanan kesehatan paripurna dasar dan komprehensif di bidang kesehatan pada tingkat usia yang meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan bersamaan dengan PKLT. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa dalam kehidupan nyata di masyarakat dan berkontribusi dalam pelayanan kesehatan, termasuk pengenalan masalah kesehatan, menggerakkan peran serta masyarakat. Kegiatan KKN ini dilaksanakan selama 18 hari efektif, mulai tanggal 16 Januari hingga 28 Januari 2023, mahasiswa berada di workshop selama kegiatan berlangsung. Fokus kegiatan di kawasan puskesmas RT 2 hingga RT 10 meliputi wilayah kerja Puskesmas Anggut Atas, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu. Bentuk kegiatannya menggunakan metode melompat langsung dan berada di sekitar warga. Kegiatan dibagi menjadi tiga tahap diantaranya tahap Persiapan, Pelaksanaan dan Evaluasi. kegiatan pencegahan dan pemberian hipertensi, DM, rematik berupa STBM, pembuangan sampah, pengomposan kegiatan Posbindu, Posyandu, pelayanan KB melalui penyuluhan kelompok individu dan kegiatan Door to Door, demonstrasi dan simulasi subjek lansia, ibu balita, remaja dan tokoh masyarakat khususnya, 28 orang lanjut usia, 15 orang dengan hipertensi, 9 orang dengan DM, 8 orang dengan kolesterol tinggi, 15 keluarga yang tidak memiliki jamban sehat, 15 pasangan usia subur yang belum memiliki 15 pasang alat kontrasepsi.� Diharapkan para puskesmas dapat terus beraktivitas dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah Desa Anggut Atas. Diharapkan kerjasama lintas program dan sektoral akan selalu memberikan dukungan dan arahan kepada masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan.
Kata Kunci: Memperkuat; Pendampingan; Jasa kesehatan; PKLT; IPE dan IPC.
Abstract
Integrated
health services are one of the methods that are easier to develop, especially
with the IPE and IPC approaches in basic and comprehensive plenary health
services in the field of health at the age level which include health
improvement, prevention, treatment. This community service activity is carried
out in conjunction with PKLT. The purpose of this activity is to provide
learning experiences to students in real life in the community and contribute
to health services, including the introduction of health problems, mobilizing
community participation. This KKN activity is carried out for 18 effective
days, from January 16 to January 28, 2023, students are in workshops during the
activity. The focus of activities in the RT 2 to RT 10 puskesmas area includes
the working area of the Anggut Atas Health Center, Anggut Atas Village, Gading
Cempaka District, Bengkulu City. The form of activity uses the method of
jumping directly and being around residents. Activities are divided into three
stages including the Preparation, Implementation and Evaluation stages.
prevention and provision of hypertension, DM, rheumatism in the form of STBM,
garbage disposal, composting of Posbindu activities, Posyandu, family planning
services through individual group counseling and Door to Door activities,
demonstrations and simulations of elderly subjects, mothers of toddlers,
adolescents and community leaders in particular, 28 elderly people, 15 people
with hypertension, 9 people with DM, 8 people with high cholesterol, 15 families
who do not have healthy latrines, 15 couples of childbearing age who have not
had 15 pairs of contraceptives. It is hoped that the puskesmas can continue to
be active in improving the degree of public health in the Anggut Atas Village
area. It is expected that cross-program and sectoral cooperation will always
provide support and direction to the community in improving health status.
Keywords: Strengthening; Mentoring; Health Services; PKLT; IPE and IPC.
Pendahuluan
Pelayanan kesehatan masyarakat
yang terencana, teorganisir,
kontinyu atau berkesinambungan serta terpadu secara efektif dan efisien pelaksanaannya oleh pemerintah maupun masyarakat, diperlukan diperlukan suatu system dan kerjsama semua pihak (Wahjusaputri
& Saputra, 2018). Konsep penguatan
sistem pelayanan kesehatan yang terintegrasi merupakan salah satu metode yang lebih mudah dikembangkan terutama dengan pendekatan interprofesional
Education (IPE) dan Interprofessional Collaboration (IPC) dalam
pelayanan kesehatan pada
yang saat ini popular (Triana, 2018);(Sodani
& Fanida, 2020).
Upaya kesehatan merupakan upaya kesehatan paripurna dasar dan menyeluruh dibidang kesehatan disebua tingkat usia yang meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan, pengobatan dan pemulihan (Arifin, 2016);(Vatriscia,
2021);(Sianturi
et al., 2019). Tempat pelayanan kesehatan tersebut bisa dilaksanakan di Puskesmas-Puskesmas ataupun Rumah
Sakit dan institusi kesehatan
lainya (Sulaiman, 2021);(Taalongonan et al., 2016).
Teknologi tepat guna
dalam upaya kesehatan adalah tekhnologi yang mengacu pada pelayanan kesehatan di semua tingkat usia
dalam daur kehidupan Kartika (2016), yang didukung oleh sumber daya (SDM) baik tenaga kesehatan
semua disiplin ilmu terutama Sembilan kelompok tenaga kesehatan minimal Puskesmas juga turut serta pemerintah
dan tokoh serta masyarakat, untuk masyarakat mendapatkan pelayanan yang komprehensif meliputi promotif, prepentif, kuratif dan rehabilitatif termasuk paliatif (Tamher, 2009);(Sari et al., 2023);(Demartoto
& Sudibyo, 2014).
Kuliah Kerja Lapangan
Terpadu (PKLT) merupakan, kegiatan ini dapat
dijadikan sebagai salah satu pembelajaran kontekstual secara bersama-sama dari semua disiplin ilmu serumpun terutama
rumpun kesehatan, karena sudah memenuhi
tujuh komponen dalam pembelajaran kontekstual, tetapi masih perlu ditingkatkan
untuk komponen menemukan (inquiry) dan komponen penilaian sebenarnya (authentic
assessment). PKLT seperti apakah
yang dibutuhkan oleh mahasiswa
sebagai bekal nantinya ketika sudah terjun kemasyarakat?
PKLT yang dapat digunakan sebagai tempat pembelajaran di lapangan dengan menghubungkan segala macam pengetahuan
yang diperoleh di kelas untuk dapat dipraktikkan
di luar kelas sehingga diperlukan pelaksanaan PKLT yang benar (Munandar et
al., 2020).
Kegiatan pengabdian masyarakat
ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan PKLT Poltekkes kemenkes Bengkulu, yang diikuti perwakilan� semua� jurusan/program studi yang ada di Poltekkes Kemenkes Bengkulu meli[puti keilmuan Keperawatan,
Kebidanan, Gizi, Teknik Laboratorium
medis, Kesehatan lingkungan,
Promosi Kesehatran dan
Farmasi, baiik jenjang
Diploma tiga maupun Sarjana
terapan sebanyak 76� mahasiswa, dan 7
Dosen bekerjasama dengan Puskesmas, kelurahan, RW, RT dan tokoh-masyarakat termasuk kader kesehatan.
Kota Bengkulu yang semula
terdiri dari 4 kecamatan dengan 57 kelurahan dimekarkan menjadi 9 kecamatan dengan 67 kelurahan. Salah satu Kecamatan ratu samban, Kelurahan Anggut Atas. Kelurahan Anggut Atas adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Ratu Samban, terdiri dari 10 Rukun Tetangga (RT) dan 3 Rukun Warga (RW). Luas wilayah 12 Ha jumlah
penduduk 1.991 jiwa penduduk laki-laki 1.024jiwa dan perempuan 967 jiwa Anggut Atas terdapat rumah kediaman Bung Karno pada
masa pengasingan di Bengkulu pada tahun
1938-1942 yang memiliki nilai
historis yang kuat dalam�� mendukung langkah kemerdekaan Republik Indonesia.
Metode Penelitian
Kegiatan pengabdian ini
menggunakan� metode IPE dan IPC lintas jurusan kerjasma dngan Puskesmas dan perangkat RT� lansung� ke masyarakat Masing-masing mahasiswa mengkaji� 5� keluarga� dan setiap mahasiswa� bertanggung jawab terhadap satu keluarga dengan
minimal satu permaslahan kesehatan nantinya di lakukan nolaborasi dengandua orang mahasiswa dari kelimuan yang berbeda, dan setiap mahasiswa harus berkolaborasi dengan mahasiswa jurusn lain untuk berpartisipasi mengatasi masalah kesehatan di keluarga tersebut. Indikator keberhasilan pada kegiatan ini merupakan keberhasilan
proses dan keberhasilan aoutput
berupa luaran ditunjukkan dengan partisipasi masyarakat.
Kegiatan Pengabmas ini dilaksanakan selama 18hari efektif, yang dimulai dari Tanggal 16 Januari s.d 28 Januari 202, mahasiswa berada di lokas selama kegiatan. Fokus kegiatan di RT 2 sd RT 10 wilayah puskesmas meliputi wilayah kerja Puskesmas Anggut Atas, Kelurahan Anggut Atas Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu. Bentuk kegiatan menggunakan metode terjun langsung dan berada di sekitar warga. Kegiatan terbagi menjadi tiga� tahapan meliputi tahap Persiapan, Pelaksanaaan dan Evaluasi.
Tahap persiapan dilakukan rapat persiapan, koordinasi dengan para pihak. Pelaksanaaan kegiatan berupa pendataan warga, identifikasi masalah penentuan prioritas masalah dan penentuan mekanisme implemantasi melalui kegiatan musyawarahterjun masyarakat desa untuk tahap akhir
berupa evaluasi dan pembuatan. Sasaran Kegiatan terdiri dari 322 Kepala Keluarga (KK) yang terpilih dan berdasarkan koordinasi dengan RT. Jumlah jiwa 1.991orang dengan laki-laki dan Perempuan masing-masing 1.024 dan 967 orang
Hasil dan Pembahasan
Kegiatan yang telah dilakukan
di wilayah Kelurahan Anggut
Atas dari tanggal 16 � 28
Januari 2023 yang tersebar di RT 02, RT 03, RT 04, RT
05, RT 06, RT 07, RT 08, RT 09 dan RT 10 melalui koordinasi dengan pihak Kelurahan, pihak Puskesmas dan kerjasama para ketua RT beserta masyarakat melakukan kegiatan sebagai berikut: Pada tanggal 20 dan 21 Januari 2023 pencegahan
dan pentalaksanaan�
penyakit hipertensi� dengan kegiatan; 1) Melakukan pengukuran tekanan darah pada lansia, 2) pemberian� terapi rendam air hangat dengan garam dan serai, 3)
Memberikan penyuluhan tentang �Perawatan Mandiri Untuk Penderita
Hipertensi�, 4) Melakukan pemeriksaan Gula darah (GDS), 5) Melakukan pemeriksaan kolesterol, 6) Menjelaskan kepada peserta penyuluhan tentang prinsip 5 benar minum obat, 7) Mempraktekkan secara langsung cara rendam
air hangat dengan garam dan
serai, 8) Melakukan pemeriksaan
tekanan darah setelah dilakukan rendam air hangat dengan garam dan serai Di Rumah Ketua
RT 03 dan RT 5 Kelurahan Anggut
Atas.
Kegiatan di ikuti 28 lansia
dan ditemukan 15 orang lansia
mempunyai riwayat hipertens Warga di RT 3 penyuluhan
mengikuti perawatan mandiri terapi non farmakologis untuk menurunkan tekanan darah yaitu rendam
kaki air hangat dengan
serai dan garam, sedangkan warga
RT 5 (Ria Rizky
Anggraini, 2022). Diberi penyuluhan mengikuti teknik nafas dalam
dan murotal. Peserta kedua RT antusias dan menanyakan mengenai terapi yang diberikan Program dilanjutkan oleh puskesmas, untuk pemeriksaan dan pelayanan kesehatan lebih lanjut dilanjutkan
oleh puskesmas Anggut Atas.
Kegiatan di RT 9 dan RT 10 secara (Door to door) pada rumah warga lansia
dilakukan; 1) pemeriksaan kadar asam urat,
2) pemeriksaan tekanan darah, 3) perawatan mandiri kompres.
Hangat air jahe yang bertujuan mengurangi rasa nyeri Gout Arthritis sasaran Implemntasi kompres hangat air jahe Muchlis, (2021) ini di
lakukan 11 orang lansia
yang berkunjung kerumah lansia tersebut, 4) edukasi tentang obat dan cara mengkonsumsi
obat Gout arteritis tepat dosisserta asupan gizi yang dapat mengurangi kadar asam urat dalam
darah. am urat, 5) diakhiri dengan kegiatan senam lansia (pencegahan stroke) secara bersama-sama.
Program ini akan dilanjutkan oleh pihak puskesmas melalui kegiatan Posbindu yang dilaksanakan setiap bulan untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan secara rutin yaitu
pemeriksaan asam urat bagi lansia,
pemberian obat dan senam lansia (pencegahan stroke). RT.4
Ibu balita terhadap kepatuhan balita ke posyandu, kegiatan
1) konseling home care kepada
ibu balita tentang pentingnya posyandu, 2) konseling alasan ibu balita
tidak pergi ke posyandu, 3) edukasi tentang makanan baik dan gizi seimbang bagi
balita. Subjek kunjungan 10 KK dengan anak balita.
Pada tanggal 22 Januari
2023, melakukan pemeriksaan
kesehatan berupa pemeriksaan asam urat dan tekanan darah memberikan edukasi dengan penyuluhan mengenai STBM di RT 06
bertempat Mushola Mujtami�in. di RT 08 diberikan edukasi tentang kebersihan lingkungan dan pemilahan sampah serta praktik pembuatan
kompos dari sampah. Pada kegiatan ini dihadiri 20 orang dengan perincian yaitu Dosen pembimbing kegiatan, ketua RT, tokoh agama di RT 06, pemegang
program kesehatan lingkungan
puskesmas Anggut Atas serta warga yang tidak mempunyai septic tanc 15 orang.
Pada 23 Januari 2023 di RT 2 terhadap
subjek 8 warga yang menderita penyakit diabetes
mellitus diberikan edukasi terkait penyakit tidak menular (PTM) diabetes
mellitus dan dilakukan pemeriksaan
glukosa darah dilanjutkan kegiatan senam koran diabetes melitus terdapat 9 orang dengan kolesterol tinggi dan 6 orang
yang memiliki gula darah
yang tinggi.
Memberikan edukasi
tentang KB itu kren dan pemberian layanan KB gratis, bertempat
Kantor Lurah, Kelurahan Anggut,
dengan sasaran warga RT.07 15 KK tidak menggunakan alat kontrasepsi dengan ibu jarak kehamilan
terlalu dekat 5 Pasangan.
Tabel
1 Data Penduduk Berdasarkan
Umur
Usia (tahun) |
Laki-Laki |
Perempuan |
Jumlah |
0-6 |
83 |
67 |
150 |
7-12 |
108 |
91 |
199 |
13-18 |
109 |
98 |
207 |
19-24 |
110 |
99 |
209 |
25-55 |
456 |
458 |
914 |
56-79 |
137 |
162 |
299 |
>80 |
3 |
9 |
12 |
Jumlah Total |
1.024 |
967 |
1991 |
Sumber data kelurahan Anggut Atas
Mata pencaharian dari dengan rincian
722 KK Swasta 62%, Dagang,
19%, PNS/TNI/Polri dan pensiunan
18 % tingkat pendidikan warga dari 1.596 TK4,8 %, SD 19,5
%. SMP. 14,5 %. SLTA 39 %, PT 14,8 %.
Tabel 2 Data Penyakit
Yang Sering Diderita
No |
Jenis
Penyakit |
Jumlah |
1. |
Acute Upper
Respiratory Infection/ ISPA |
726 |
2. |
Diabetes
Mellitus |
322 |
3. |
Unstable
Angina/Nyeri Dada |
256 |
4. |
Other dorsopathies |
256 |
5. |
Influenza
with Pneumonia, virus not identified |
243 |
6. |
Sacrococcygeal
Disorders / Rematik |
213 |
7. |
Gastritis and
duodenitis |
186 |
8. |
Essential
(primary) hypertension |
116 |
9. |
Dizzines and
Giddiness/ Pusing, Vertigo |
111 |
10. |
Pulpitis |
43 |
Dari data 10 penyakit yang diderita
di Kelurahan Anggut Atas terbanyak penyakit ISPA, DM dan nyeri dada.
�
Setelah dilakukan
analisis data dan rembung desa atau musyawarah
masyarakat desa (MMD) masalah untuk menentukan
prioritas masalah dengan menggunakan metode Urgency Seriousness dan Growth (USG) maka diperoleh prioritas masalah yang diu pusatkan di RT sebagai berikut: RT 02 fokus penyakit diabetes melitus. RT 03 dan 05 fokus penyakit hipertensi. RT 04 fokus masalah Kunjungan
Balita. RT 06 fokus Sanitasi
menyoroti Total Berbasis
Masyarakat (STBM) RT 07 pelayanan Keluarga
Berencana (KB). RT 08 fokus
Kebersihan Lingkungan. RT
09 dan 10 fokus penyakit
Asam Urat.
Tujuan kegiatan Pengabdian masyarakat ini, untuk memberikan
pengalaman belajar kepada mahasiswa secara nyata di komunitas serta berkontribusi dalam pelayanan kesehatan, meliputi pengenalan masalah kesehatan, menggerakkan partisipasi masyarakat dan yang tidak kala pentingnya belajar penerapan IPE dan IPC antar disiplin ilmu dan lintas program.
Kesimpulan
Setelah pelaksanaan Praktik
Kerja Lapangan Terpadu (PKLT) Poltekkes Kemenkes Bengkulu yang berlangsung dari
tanggal 16 Januari s.d 28 Januari 2023 di Keluran Anggut Atas Kota Bengkulu
dapat di ambil kesimpulan bahwa masih banyak masalah yang ada dikelurahan
Anggut Atas Kota Bengkulu dimulai darai RT 02 sampai dengan RT 10.
Telah dilaksanakan rangkaian
kegiatan Pencegahan dan pentalaksanaan�
penyakit hipertensi dengan kegiatan; 1) Melakukan pengukuran tekanan
darah pada lansia, 2) pemberian� terapi rendam
air hangat dengan garam dan serai, 3) Memberikan penyuluhan tentang �Perawatan
Mandiri Untuk Penderita Hipertensi�, 4)
Melakukan
pemeriksaan Gula darah (GDS), 5) Melakukan pemeriksaan kolesterol, 6)
Menjelaskan kepada peserta penyuluhan tentang prinsip 5 benar minum obat. Warga
diberi penyuluhan mengikuti teknik nafas dalam dan murotal.
Kegiatan� secara (Door to door) pada rumah warga lansia dilakukan; 1) pemeriksaan kadar asam urat, 2)� pemeriksaan tekanan darah, 3)� perawatan mandiri kompres hangat air jahe yang bertujuan mengurangi rasa nyeri Gout Arthritis, 4)� edukasi tentang obat dan cara mengkonsumsi obat Gout arteritis tepat dosis serta asupan gizi yang dapat mengurangi kadar asam urat dalam darah, 5) diakhiri dengan kegiatan senam lansia (pencegahan stroke) secara bersama-sama kegiatan Posbindu Puskesmas. Ibu balita terhadap kepatuhan balita ke posyandu, kegiatan 1) konseling home care kepada ibu balita tentang pentingnya posyandu, 2) konseling alasan ibu balita tidak pergi ke posyandu, 3) edukasi tentang makanan baik dan gizi seimbang bagi balita. Penyuluhan mengenai STBM dan edukasi tentang kebersihan lingkungan dan pemilahan sampah serta praktik pembuatan kompos dari sampah, Memberikan edukasi tentang KB itu kren dan pemberian KB gratis.
BIBLIOGRAFI
Arifin, S. (2016). Buku ajar dasar-dasar manajemen
kesehatan.
Demartoto,
A., & Sudibyo, D. P. (2014). Pelayanan Komprehensif Berkesinambungan dalam
Program Penanggulangan HIV/AIDS di Kota Surakarta. Jurnal Promosi Kesehatan
Indonesia, 9(1), 1�16.
Kartika,
D., Sewu, P. L. S., & Rullyanto, W. (2016). Pelayanan kesehatan tradisional
dan perlindungan hukum bagi pasien. SOEPRA, 2(1), 1�16.
Muchlis,
M. R., & Ernawati, E. (2021). Efektivitas pemberian terapi kompres hangat
jahe merah untuk mengurangi nyeri sendi pada lansia. Ners Muda, 2(3),
165�173.
Munandar,
A., Maryani, E., Rohmat, D., & Ruhimat, M. (2020). Praktek Kuliah
Lapangan/Kuliah Kerja Lapangan di Perguruan Tinggi (Survey Pendapat di UNJ dan
UPI). PARAMETER: Jurnal Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, 32(1),
13�29.
Ria
Rizky Anggraini, R. (2022). Pengaruh Terapi Rendam Kaki Air Hangat Serai
Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Dusun Milir
Karangpandan. Universitas Kusuma Husada Surakarta.
Sari,
P., Fitriyani, L., Littik, S. K. A., Waris, L., Amalia, R., Putra, R. S. P.,
Atik, N. S., & Sahara, R. M. (2023). Dasar-Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Global Eksekutif Teknologi.
Sianturi,
E., Pardosi, M., & Surbakti, E. (2019). Kesehatan Masyarakat.
Zifatama Jawara.
Sodani,
M. P., & Fanida, E. H. (2020). Inovasi Pelayanan Elektronik Sistem
Kesehatan Lamongan (E-SIKLA) dalam Meningkatkan Layanan Kesehatan di Puskesmas
Kedungpring Kabupaten Lamongan. Publika, 8(4).
Sulaiman,
E. S. (2021). Manajemen kesehatan: Teori dan praktik di puskesmas. Ugm
Press.
Taalongonan,
E., Lengkong, F. D., & Laloma, A. (2016). Implementasi Kebijakan Pelayanan
Kesehatan Masyarakat Miskin Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bitung. Jurnal
Administrasi Publik, 3(038).
Tamher,
S. (2009). Kesehatan usia lanjut dengan pendekatan asuhan keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika, 5�7.
Triana,
N. (2018). Interprofessional Education Di Institusi dan Rumah Sakit.
Deepublish.
Vatriscia,
I. (2021). Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Masyarakat pada Pelayananan
Kesehatan RSU Mitra Sejati Medan Johor. Jurnal Health Sains, 2(7),
896�906.
Wahjusaputri,
S., & Saputra, H. (2018). Penguatan Sistem Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia.
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Dan Corporate
Social Responsibility (PKM-CSR), 1, 868�885.
Copyright holder: Darwis, Dino Sumaryuno,
Kamsiah, Avrilya Iqoranny Susilo, Lusi Andi Andriani (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |