Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 09, September
2022
�����������������������������������������������������������
PENGUKURAN USER EXPERIENCE APLIKASI SATUSEHAT DENGAN PENDEKATAN METODE HEART METRICS
Suhaerudin1*, Franciskus Antonius Alijoyo2
1,2School of Business and Information Technology STMIK LIKMI, Bandung, Indonesia
Email: *1[email protected], 2[email protected]
Abstrak
Aplikasi SatuSehat merupakaan transformasi bentuk dari aplikasi Peduli Lindungi sebagai langkah inovasi penting dalam upaya memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kepuasan pengguna atau user experience dari aplikasi SatuSehat dengan menggunakan metode HEART Metric sehingga dapat menganalisis aplikasi dari sudut pandang kepuasan pengalaman pengguna yang meliputi Happines, Engagment, Adoption, Retention dan Task Success. Pengumpulan data dilakukan dengan simple random sampling dengan responden yang digunakan uji sampling penelitian ini adalah 140 responden. Setelah data dikumpulkan dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap item pernyataan dan dianalisis menggunakan Importance Performance Analysis. Berdasarkan hasil analisis yang menjadi prioritas utama yang perlu dilakukan peningkatan dan perbaikan kulaitas yaitu pada variabel Happiness. Perlu pengembang aplikasi SatuSehat dalam mengembangkan fitur yang memudahkan pengguna, melakukan inovasi fitur dan melakukan sosialisasi penggunaan fitur aplikasi.
Kata kunci: SatuSehat; User Experience; HEART Metric.
Abstract
OneHealth application is a transformation of
the Peduli Lindungi application as an important innovation step in an effort to
utilize information technology to improve the quality of health services. This
study aims to measure user satisfaction or user experience of the SatuSehat application using the HEART
Metric method so that it can analyze applications from the point of view of
user experience satisfaction which includes Happines, Engagment, Adoption,
Retention and Task Success. Data collection was carried out by simple random
sampling with the respondents used in this research sampling test were 140
respondents. After the data is collected, the validity and reliability of the
statement items are tested and analyzed using Importance Performance Analysis.
Based on the results of the analysis, the main priority that needs to be done
is to increase and improve the quality of the Happiness variable. OneHealth
application developers need to develop features that make it easier for users,
innovate features and socialize the use of application features.
Keywords: OneHealth; User Experince; HEART Metric.
Pendahuluan
Dalam
era digital yang semakin maju, penerapan teknologi informasi dalam berbagai bidang
telah membawa perubahan besar, termasuk dalam sektor kesehatan. Pemerintah
sangat mendukung dan mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk kesehatan
masyarakat dimasa mendatang. Transformasi digital menjadi agenda yang penting
untuk mendorong terwujudnya Indonesia sehat melalui pemanfaatan data dan teknologi
informasi (Kemenkes, 2021)
Perkembangan
era digital menjadikan integrasi data yang rutin dan berkualitas menjadi suatu
komponen penting dalam mewujudkan transformasi digital. Layanan kesehatan di
Indonesia terus bertransformasi menuju sistem kesehatan yang kuat, tangguh dan
terintegrasi. Salah satunya dengan melakukan integrasi data rekam medis pasien
di fasyankes ke dalam satu platform Indonesia
Health Services (IHS) yang diberi nama SatuSehat
yang secara resmi di luncurkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Aplikasi SatuSehat menjadi inovasi penting dalam upaya memanfaatkan teknologi
informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan (Kemenkes, 2021).
Dengan
menerapkan teknologi, informasi dan komunikasi pada sektor kesehatan di
pemerintah atau e-government di
harapkan mampu memberikan efektifitas dan efisiensi dan dapat meningkatkan
kualitas layanan kepada masyarakat (Santa et al., 2019). Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia saat ini
adalah data kesehatan yang terfragmentasi karena banyaknya aplikasi dan
keterbatasan regulasi dalam standarisasi dan pertukaran data. Berdasarkan hasil
pemetaan saat ini, terdapat lebih dari 400 aplikasi kesehatan yang dikembangkan
oleh pemerintah pusat dan daerah. Kondisi ini menjadikan kebijakan kesehatan
belum sepenuhnya berdasarkan pada data yang menyeluruh serta pelayanan kesehatan
yang kurang efisien (Kemenkes, 2021).
Berdasarkan
permasalahan tersebut, penelitian yang berkaitan aplikasi SatuSehat sangatlah
penting dilakukan, mengingat aplikasi ini masih belum lama diperkenalkan,
sehingga penelitian yang berkaitan dengan aplikasi SatuSehat� masih sedikit yang melakukannya (Albantani, 2023) .�
Pengukuran
user experience memegang peranan
penting dalam pengembangan aplikasi mobile dengan melibatkan pengalaman
pengguna untuk mencapai tujuan yang di inginkan (Santosa, 2016). Pengalaman dan perasaan yang dialami pengguna inilah yang
dimaksud dengan user experience.
Pengalaaman pengguna merupakan perasaan yang dialami oleh pengguna yang
bersifat subyektif terhadap sebuah aplikasi yang digunakan. User experience ini adalah feedback yang
diberikan pengguna berdasarkan tanggapan pengguna dalam menggunakan sebuah
aplikasi untuk mencapai tujuan (Akbar et al., 2021). Pengalaman pengguna tidak hanya menjawab apa yang dilihat
oleh pengguna melainkan menjawab mengapa pengguna memiliki rasa nyaman dengan
desain yang dibuat saat pengguna menggunakan aplikasi untuk mendapatkan tujuan
yang diinginkan (Farnita, 2017). Keberhasilan user
experience suatu aplikasi setara dengan keberhasilan aplikasi yang dibuat,
karena semakin baik user experience,
maka kebutuhan pengguna dengan fitur produk telah mencapai tingkat yang sesuai.
Hal inilah yang kemudian dapat menentukan produk dapat disebut bernilai atau
memiliki nilai (Savira et al., 2020).
Aplikasi
SatuSehat yang merupakan transformasi bentuk dari aplikasi Peduli Lindungi yang
merupakan aplikasi yang di rancang oleh pemerintah pada masa pandemi Covid-19
untuk mengidentifikasi dan mendeteksi masyarakat secara digital sehingga dapat
membantu pemerintah untuk memonitor masyarakat�
agar penanganan lebih efektif (Hanum et al., 2022). Aplikasi Peduli Lindungi telah dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat mencegah penyebaran Covid-19 dan memberikan informasi yang valid
tentang masalah Covid-19 (Antonius Alijoyo &
Haerani, 2022).� Sampai saat ini Aplikasi
SatuSehat telah di download dari play store
sebanyak 50.000.000 kali. Namun pengalaman pengguna terhadap aplikasi SatuSehat
tidak begitu baik, terlihat pada rating yang di dapat sebanyak 3,6 dari 5 bintang pada play
store. Berdasarkan dari nilai yang di dapat pada play store bahwa ada indikasi pengalaman pengguna yang kurang baik
didukung dengan banyaknya ulasan ketidakpuasan dalam menggunakan aplikasi
SatuSehat.
Penelitian
ini dilakukan untuk mengukur kepuasan pengguna atau user experience dari aplikasi SatuSehat dengan menggunakan metode HEART Metric untuk mengukur user experience berdasarkan user-centered focused.� HEART
Metric merupakan hasil pengembangan peneliti Google dan telah
digeneralisasi ke beberapa perusahaan Google sehingga diyakini bahwa organisasi
lain dapat memakai kembali atau mengadaptasi Heart Metric (Pratama et al., 2019). Dengan menggunakan metode HEART Metric, penelitian atau analisis dilakukan dengan mempertimbangkan
prespektif pengguna secara utama. Dengan pendekatan user-centered focused ini metode HEART Metric dapat membantu untuk memperoleh informasi yang lebih
tentang bagaimana pengguna berinteraksi dengan aplikasi serta sejauh mana
pengguna puas dalam menggunkan aplikasi� (Syahputra et al., 2023). Untuk mengolah hasil dari alat ukur HEART Metric digunakan metode Importance
Performance Analysis untuk mengetahui aspek-aspek apa
saja yang perlu diperbaiki pada aplikasi SatuSehat.
Tinjauan Pustaka
Beberapa penelitian terdahulu telah menganalisis user experience aplikasi mobile lainnya. Penelitian pada aplikasi Go-Jek untuk mengetahui pengalaman pengguna dalam menngunakan aplikasi dengan metode HEART Metric. Hasil uji kuesioner kepada 400 responden menunjukan bahwa tingkat pengalaman pengguna aplikasi Go-Jek berada dalam tingkatan baik (Khakim et al., 2018).
HEART Metric juga pernah digunakan sebagai alat ukur Aplikasi Akademic (AIS) untuk pengembangan aplikasi tersebut. Hasil uji kuesioner kepada 100 responden menunjukan tidak ada satupun metrics yang memenuhi set Goal-Signal-Metric yang diharapkan. Usulan yang diberikan yaitu dengan melakukan redesign user interface AIS Mobile agar tampilan lebih interaktif dan meningkatkan penilaian aplikasi (Pratama et al., 2019).
Penelitian lainnya menggunakan HEART Metric pada aplikasi mobile Peduli Lindungi yang berdasarkan hasil kuesioner 399 responden kategori pengguna aplikasi, menunjukan hasil perhitungan yang membutuhkan proses perbaikan dalam berbagai sisi seperti redesign tampilan Peduli Lindungi. Dengan memperhatikan aspek UI dan UX, inovasi fitur, hingga meningkatkan lebih lagi dalam segi efisiensi dan efektifitas (Hanum et al., 2022).
Penelitian terbaru yaitu dengan menggabungkan metode HEART Metric dan Importance Performace Analysis pada pengukuran kepuasan pengguna aplikasi Flip, dengan penyebaran kuesioner ke 100 responden. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa dari 20 item dalam skala HEART, terdapat 8 item menunjukan perlunya perbaikan (action). Faktor yang dianggap paling penting (importance)� dan perlu mendapatkan perhatian perbaikan segera yaitu pada variabel Engagment dan Task Success (Syahputra et al., 2023).
Metode Penelitian
A. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode yang digunakan
adalah literature review yang
bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang
berhubungan dengan penelitian. Pencarian literatur dengan menggunakan google
cendekia untuk memfasilitasi pencarian jurnal-jurnal atau penelitian sebelumnya
yang berkaitan dengan studi kasus atau topik yang relevan dengan penelitian ini
agar diperoleh landasan teori terhadap penelitian yang akan
dilakukan. Data primer didapatkan menggunakan metode kuantitatif dengan
menyebarkan kuesioner secara daring. Hasil dari tahap ini adalah untuk
mendapatkan data-data yang dapat membantu argumentasi dasar pada penelitian
ini. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disusun dengan bagan-bagan
sebagai berikut:
Gambar 1. Tahapan Penelitian
Tahapan awal penelitian dengan identifikasi permasalahan melalui hasil observasi yang dilakukan berdasarkan rating dan ulasan aplikasi SatuSehat mobile di play store dan literature review sebagai bahan dalam menyusun pendahuluan. Berdasarkan permasalahan yang ada, selanjutnya yakni dilakukan penyusunan instrumen penelitian berdasarkan model HEART Metric pada penelitian. Setelah kuesioner selesai dirancang, tahapan selanjutnya yakni menentukan teknik sampling yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik sampling yaitu simple random sampling, dimana semua pengguna aplikasi SatuSehat di Indonesia memiliki hak yang sama sebagai responden (Hanum et al., 2022). Perhitungan sampel penelitian ini menggunakan rumus Slovin, sebagai berikut.
Keterangan :
n = jumlah sampel
N= jumlah total populasi
e = batas toleransi erorr
����� (batas ditetapkan 10%)
Dari data jumlah pengunduh aplikasi SatuSehat di play store, diperoleh jumlah sampel sebanyak 100 responden. Langkah selanjutnya yaitu dengan menyebarkan kuesioner via daring dengan menyebarkan link melaui pesan pribadi maupun media sosial. Setelah data hasil kuesionar dikumpulkan, kemudian dilakukan pengolahan data, dan dilanjutkan dengan analisa data untuk menarik kesimpulan.
b. User Experience
Menurut Garrett (2010) User Experience adalah tentang mempertimbangkan setiap kemungkinan
dari setiap tindakan yang mungkin akan dilakukan oleh pengguna dan memahami
setiap langkah yang dilakukan pengguna dalam melakukan proses (Lachner et al., 2017). oleh karena itu User Experience merupakan aspek yang
sangat penting dalam memastikan bahwa suatu produk tersebut memberikan
pelayanan yang cukup, sehingga dapat memuaskan para penggunanya pada saat
menggunakan aplikasi tersebut.
c. Hear Metric
HEART
Metric merupakan kerangka kerja paling
mudah untuk mengidentifikasi tujuan dan mengukur keberhasilan yang berfokus
kepada Usercentered. Pendekatan HEART Metric tidak digunakan dengan
fokus pada variabel tertentu melainkan terdapat cara terstruktur untuk mengatur
variabel yang harus digunakan dalam evaluasi yaitu dengan menentukan rangkaian Goals, Signals, dan Metrics terlebih dahulu (Flaounas & Kokkinaki,
2018). Peneliti Google mengemukakan bahwa HEART
Metric memiliki 5 variabel yang umum digunakan untuk mengukur User Experience Quality (UXQ) terdiri
dari Happiness, Engagement, Adoption,
Retention, and Task success (Rodden et al., 2010).
1.
Happiness atau yang
berarti kebahagiaan digunakan untuk menggambarkan metrik yang bersifat sikap
dan berhubungan dengan aspek subjektif dari pengalaman pengguna, seperti
kepuasan, daya tarik visual, kemungkinan untuk merekomendasikan, dan kemudahan
penggunaan yang dirasakan.
2.
Engagement disini
berarti keterlibatan pengguna dengan suatu produk. Istilah ini sering digunakan
pada frekuensi, intensitas, atau kedalaman interaksi selama beberapa periode
waktu.
3.
Adoption and Retention ini
berfokus pada produk dan fitur baru seperti menghitung seberapa banyak pengguna
baru menggunakan produk pada suatu waktu dan
4.
Retention merupakan aspek untuk mengukur tingkat keaktifan
pengguna pada suatu periode waktu sehingga para produsen dapat terus
meningkatkan layanan.
5.
�Task
Success termasuk beberapa perilaku tradisional dalam user experience yaitu
seperti efisiensi, efektivitas, dan tingkat kesalahan.
Tabel 1
Set Goals-Signal-Metric
|
Goals |
Signal |
Metrics |
Happiness |
Langkah pertama yaitu mengidentifikasi apa tujuan dari produk atau layanan tersebut berdasarkan alat ukur HEART |
Langkah kedua yaitu mencari tantangan bagaimana kesuksesan atau kegagalan dalam goals tersebut dapat dinyatakan melalui perilaku pengguna produk |
Langkah terakhir adalah mencari cara untuk menterjemahkan Signal menjadi metric yang dapat diukur |
Engagement |
|||
Adoption |
|||
Retention |
|||
Task Success |
d. Importance Performance Analysis
Importance Performance Analysis (IPA) merupakan
sebuah teknik hitung digunakan untuk menghitung kepentingan dan kinerja
berbagai atribut pada suatu produk. Sehingga dapat mengetahui seberapa tinggi
tingkat kepentingan dan kinerja suatu objek penelitian. Selain itu, tindakan
yang akan dilakukan pada atribut tersebut juga dapat
ditentukan pula. Opsi tindakan yaitu mempertahankan, meningkatkan, atau
mengurangi prioritas (Suryanto et al., 2021). Berikut merupakan tahapan yang perlu dilakukan dalam
teknik hitung IPA.
1.
Menghitung skor kinerja dan kepentingan
Tki = �x
100%
Keterangan:
Tki = Tingkat kesesuaian responden
Xi� = Skor penilaian
konerja/kenyataan
Yi �= Skor penilaian
kepentingan/harapan
2.
Analisis kuadran
�= ���
Y =
Keterangan:
X = Skor tingkat kinerja/presepsi
Y = Skor tingkat kepentingan/ekspektasi
n� = Jumlah responden
3.
Menghitung skor untuk setiap item atau atribut
=
Keterangan:
=
X
= Rata-rata skor kinerja/persepsi
Y = Rata-rata skor kepentingan/ekspektasi
k� = jumlah atribut
e. Instrumen Penelitian
Pada penelitain ini untuk mengukur aspek Happiness digunakan kode H, untuk Engagment menggunakan kode E, untuk Adoption menggunakan kode A, untuk Retention menggunakan kode R, dan untuk Task Success menggunakan kode T.
Responden akan menjawab setiap item pertanyaan dengan memilih nilai pada skala
Likert 5 sampai 1 yakni Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak
Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pernyataan pada kuesioner dibuat
dengan acuan HEART Metric yang
terdapat pada tabel 2 berikut ini :
Tabel 2
Pernyataan
Kuesioner Penelitian
|
Pernyataan |
H1 |
Saya merasa puas setelah menggunakan aplikasi SatuSehat |
H2 |
Saya merasa aplikasi SatuSehat mudah digunakan |
H3 |
Saya tertarik dengan tampilan aplikasi SatuSehat |
H4 |
Saya merasa nyaman ketika menggunakan aplikasi SatuSehat |
H5 |
Saya akan merekomendasikan aplikasi SatuSehat ke orang lain |
H6 |
Saya merasa harus memakai aplikasi SatuSehat ketika membutuhkan layanan kesehatan |
E1 |
Aplikasi SatuSehat dapat diakses setiap waktu |
E2 |
Seluruh fitur SatuSehat berfungsi dengan baik |
E3 |
Fitur aplikasi SatuSehat bermanfaat bagi saya |
E4 |
Saya rutin melakukan update aplikasi SatuSehat |
E5 |
Saya dapat menggunakan aplikasi SatuSehat ketika saya membutuhkan informasi kesehatan |
A1 |
Saya tahu bagaimana menggunakan aplikasi SatuSehat |
A2 |
Aplikasi SatuSehat dapat memenuhi kebutuhan kesehatan saya |
A3 |
Saya memerlukan sedikit waktu untuk mempelajari penggunaan aplikasi SatuSehat |
A4 |
Saya lebih memilih aplikasi SatuSehat dibanding aplikasi kesehatan lainnya |
R1 |
Saya sering menggunakan fitur-fitur aplikasi SatuSehat |
R2 |
Kualitas aplikasi SatuSehat sudah baik |
R3 |
Saya akan menggunakan aplikasi SatuSehat untuk layanan kesehatan |
R4 |
Saya tidak pernah melakukan uninstall aplikasi SatuSehat |
R5 |
Saya menggunakan aplikasi SatuSehat untuk memperoleh informasi kesehatan |
T1 |
Saya dapat mengisi data diri di aplikasi SatuSehat |
T2 |
Saya bisa scan QR code di aplikasi SatuSehat saat masuk ke ruang publik |
T3 |
Saya bisa melihat resume medis di aplikasi SatuSehat |
T4 |
Saya bisa melihat hasil tes Covid-19 di aplikasi SatuSehat |
T5 |
Saya dapat mencari rawat inap di aplikasi SatuSehat |
T6 |
Saya dapat mencari fasilitas kesehatan di aplikasi SatuSehat |
T7 |
Saya dapat melihat sertifikat vaksin dan Imunisasi di aplikasi SatuSehat |
T8 |
Saya dapat menggunakan aplikasi SatuSehat untuk pengingat minum obat |
T9 |
Saya bisa melihat berita tentang kesehatan di aplikasi SatuSehat |
Hasil dan Pembahasan
A. Uji Validitas
dan Reliabilitas
Uji Validitas merupakan pengujian yang dipakai
untuk menentukan sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam mengukur apa yang diukur. Indikator yang valid akan
benar-benar tepat untuk mengukur apa yang ingin diukur.� Uji reliabilitas merupakan suatu metode
analisis data untuk mengukur kosistensi apakah hasil tetap konsisten jika
dilakukan perhitungan ulang. Maksudnya ialah kuesioner menjadi reliable jika
hasil jawaban responden terhadap pertanyaan selalu konsisten dari waktu ke
waktu (Sujono & Santoso, 2017).
Tabel 3
Hasil Uji Validitas Indikator
Indikator |
r
hitung |
r
tabel |
Sig. |
Keterangan |
H1 |
0,678 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
H2 |
0,671 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
H3 |
0,655 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
H4 |
0,728 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
H5 |
0,654 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
H6 |
0,599 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
E1 |
0,605 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
E2 |
0,770 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
E3 |
0,501 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
E4 |
0,718 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
E5 |
0,771 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
A1 |
0,710 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
A2 |
0,713 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
A3 |
0,646 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
A4 |
0,807 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
R1 |
0,665 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
R2 |
0,472 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
R3 |
0,425 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
R4 |
0,517 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
R5 |
0,341 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
T1 |
0,636 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
T2 |
0,576 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
T3 |
0,644 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
T4 |
0,677 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
T5 |
0,787 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
T6 |
0,821 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
T7 |
0,587 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
T8 |
0,682 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
T9 |
0,578 |
0,166 |
0,05 |
Valid |
Dari Tabel didapatkan nilai r-tabel dalam
penelitian ini dimana n= 140�
dan sig. sebesar 0,05 sebesar 0,166. Dari hasil analisis diketahu
nilai r-hitung pada tiap item variabel > dari r-tabel maka dapat diartikan
bahwa seluruh item pernytaan yang digunakan valid dan dapat digunakan sebagai
alat ukur.
Tabel 4
Kinerja HEART
Indikator |
Cronbach's
Alpha |
Keterangan |
Happiness (H) |
0,739 |
Realiabel |
Engagement (E ) |
0,676 |
Realiabel |
Adaptation (A) |
0,675 |
Realiabel |
Retention (R ) |
0,165 |
Realiabel |
Task Success (T) |
0,839 |
Realiabel |
Dari tabel diketahui nilai Cronbach�s Alpha pada variabel Happiness 0,739 > 0,6 Engagement
0,676 > 0,6� Adaptation 0,675 > 0,6
Retention 0,165 > 0,06� dan Task
Success 0,839> 0,06 dari hasil tersebut maka dapat di katakan bahwa
pernyataan yang digunakan bersifat realiabel atau konsisten.
B. Importance
Performance Analysis
Metode Importance Performance Analysis dapat
digunakan untuk memutuskan apakah suatu variabel atau instrumen harus
ditingkatkan atau dipertahankan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
membandingkan skor pengambilan keputusan dengan nilai tingkat kesesuaian (Tki)
setiap instrumen (Syahputra et al., 2023). �Setelah dilakukan
proses perhitungan, didapatkan nilai skor pengambilan keputusan sebesar 96%.
Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai tingkat kesesuaian setiap
instrumen. Apabila nilai tingkat kesesuaian lebih kecil dari skor pengambilan
keputusan maka diperlukan peningkatan pada instrumen� yang ditandai dengan huruf A (Action) dan jika nilai tingkat
kesesuaian lebih besar dari skor pengambilan keputusan, maka kinerja instrumen
perlu dipertahankan yang ditandai dengan huruf H (Hold).
Tabel 5
Hold dan Action
Variabel
|
Indikator |
Tki
(%) |
Skor Keputusan
(%) |
Hold
(H)/ Action
(A) |
Happiness |
H1 |
84% |
96% |
A |
H2 |
98% |
96% |
H |
|
H3 |
93% |
96% |
A |
|
H4 |
88% |
96% |
A |
|
H5 |
90% |
96% |
A |
|
H6 |
94% |
96% |
A |
|
Engagement |
E1 |
100% |
96% |
H |
E2 |
100% |
96% |
H |
|
E3 |
100% |
96% |
H |
|
E4 |
79% |
96% |
A |
|
E5 |
92% |
96% |
A |
|
Adaptation |
A1 |
99% |
96% |
H |
A2 |
97% |
96% |
H |
|
A3 |
96% |
96% |
H |
|
A4 |
99% |
96% |
H |
|
Retention |
R1 |
94% |
96% |
A |
R2 |
98% |
96% |
H |
|
R3 |
100% |
96% |
H |
|
R4 |
80% |
96% |
A |
|
R5 |
100% |
96% |
H |
|
Task Success |
T1 |
100% |
96% |
H |
T2 |
100% |
96% |
H |
|
T3 |
100% |
96% |
H |
|
T4 |
100% |
96% |
H |
|
T5 |
100% |
96% |
H |
|
T6 |
100% |
96% |
H |
|
T7 |
100% |
96% |
H |
|
T8 |
100% |
96% |
H |
|
T9 |
100% |
96% |
H |
Berdasarkan data tabel diatas,
instrumen-instrumen yang perlu ditingkatkan karena memiliki nilai tingkat
kesesuaian yang lebih rendah dari skor pengambilan keputusan adalah H1, H3, H4,
H5, H6, E4, E5, R1 dan R4.
C. Analysis
Kuadran Diagram Kartesius
Hasil analisis Importance Performance Analysis dapat ditunjukkan dalam diagram
kartesius pada Gambar 2 yang terbagi menjadi empat kuadran. Diagram kartesius akan membagi setiap instrumen ke dalam empat kuadran yang
berbeda. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing instrumen di setiap
kuadran dalam diagram kartesius.
Gambar 2. Hasil Diagram
Kartesius IPA
Kuadran
I berisi instrumen yang dianggap penting oleh pengguna, namun kinerja dari
aplikasi dianggap masih buruk dan pengguna merasa tidak puas. Sehingga, instrumen-instrumen
yang ada di dalam kuadran I harus menjadi prioritas utama untuk dilakukannya
peningkatan dan perbaikan
kualitas (Alfiatussyuaidah & Putra, 2022). Pada kuadran I ini terdapat dua
instrumen yang perlu ditingkatkan kinerjanya yaitu H4 dan H5 yang berbunyi �Saya
merasa nyaman ketika menggunakan aplikasi SatuSehat dan Saya akan
merekomendasikan aplikasi SatuSehat ke orang lain�. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai tingkat kesesuaian (Tki) dari instrumen H4 dan H5 yang paling rendah
dibandingkan dengan instrumen yang lainnya dan memiliki selisih yang paling
jauh di bawah nilai skor keputusan sebesar�
9,59%. Oleh karena itu, penting bagi pengembang aplikasi SatuSehat untuk
melakukan perbaikan yang diperlukan pada aplikasi SatuSehat guna memastikan
kinerjanya dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Kuadran
II berisi instrumen-instrumen yang dianggap telah memenuhi harapan pengguna.
Dengan kata lain, instrumen-instrumen yang ada di dalam kuadran II dianggap
telah berhasil diimplementasikan dan memenuhi harapan pengguna sehingga
kualitas kinerjanya perlu dipertahankan dengan baik dalam jangka waktu yang
panjang. Berdasarkan Gambar diatas, instrumen
yang berada di dalam kuadran II adalah H2, H3, H6, E1, A1, R5, T1, T2, T4, T5,
T6 dan T7. Perusahaan perlu mempertahankan kinerja dari instrumen-instrumen
tersebut untuk membuat aplikasi Satu Sehat semakin berkembang dan memenuhi
kebutuhan pengguna dengan lebih baik.
Pada kuadran III, pengguna memberikan harapan
yang rendah terhadap kinerja aplikasi SatuSehat, dan aplikasi SatuSehat juga
menunjukkan kinerja yang tergolong rendah, sehingga tidak ada ekspektasi yang
berarti pada instrumen-instrumen yang berada di dalam kuadran ini. Oleh karena
itu, instrumen-instrumen yang berada pada kuadran ini memiliki prioritas yang
rendah. Instrumen-instrumen yang berada di dalam kuadran III ini adalah H1, E4,
E5, A2, A3, A4, R1, R2, R4, T3 dan T8. Meskipun pengguna menganggap instrumen
pada kuadran ini tidak terlalu penting, pengembang aplikasi SatuSehat tetap
perlu memberikan perhatian pada item yang terdapat dalam kuadran III ini.
Dikarenakan tidak menutup kemungkinan bahwa item tersebut dapat menjadi
prioritas bagi pengguna aplikasi di masa mendatang.
Pada kuadran IV, harapan yang diberikan oleh
para pengguna terhadap kinerja aplikasi Satu Sehat rendah, namun kinerja
yang diberikan oleh aplikasi SatuSehat menurut pengguna tinggi sehingga
terkesan berlebihan. Seperti yang ditunjukkan dalam diagram kartesius bahwa
yang berada dalam kuadrat IV ini adalah E2, E3, R3 dan T9 Perusahaan perlu
mempertahankan kinerja dari instrumen-instrumen tersebut untuk membuat aplikasi
Satu Sehat semakin berkembang dan memenuhi kebutuhan pengguna dengan lebih
baik.
Kesimpulan
Berdasarkan
pada hasil pengolahan data yang telah dilakukan dari penelitian ini, maka dapat
diambil kesimpulan yaitu tingkat User
Experience pada Aplikasi SatuSehat ada instrumen yang perlu di tingkatkan
karena memiliki nilai tingkat kesesuaian yang lebih rendah dari skor
pengambilan keputusan adalah H1, H3, H4, H5, H6, E4, E5, R1 dan R4. Kemudian
dari 29 instrumen dalam skala HEART, terdapat 2 instrumen yang berada pada
kuadran I yang perlu ditingkatkan kinerjanya yaitu H4 dan H5. Dalam hal ini
prioritas utama yang perlu dilakukan peningkatan dan perbaikan kulaitas yaitu
pada variabel Happiness. Untuk itu peneliti menyarankan pada pengembang
aplikasi SatuSehat agar mengembangkan fitur yang memudahkan pengguna, melakukan
inovasi fitur dan melakukan sosialisasi penggunaan fitur aplikasi.
BIBLIOGRAFI
Akbar, A. V. R., Suryanto, T. L. M., & Safitri, E.
M. (2021). Analisis User Experience Pengguna Aplikasi KAI Access Berdasarkan
Alat Ukur Heart Metrics. Jurnal Informatika Dan Sistem Informasi (JIFoSI),
2(2), 244�254.
Albantani,
A. (2023). Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Niat Masyarakat Untuk Terus
Menggunakan Aplikasi Satu Sehat. Jura : Jurnal Riset Akuntansi, 1(3),
298�311. https://doi.org/10.54066/jura-itb.v1i2
Alfiatussyuaidah,
S., & Putra, M. S. (2022). Analysis of The Quality of The Population And
Civil Registration Service System In Ogan Ilir Regency Using Importance Performance
Analysis Method (IPA). IT Journal Research and Development, 7(1),
1�11. https://doi.org/10.25299/itjrd.2022.7985
Antonius
Alijoyo, F., & Haerani, E. (2022). The Implementation Of The Care-Protect
(Pedulilindungi) Application: The Economic Impact And Constraints Faced. Eduvest
- Journal Of Universal Studies, 2(1), 131�139.
https://doi.org/10.36418/edv.v2i1.341
Farnita,
I. (2017). Layanan Mobile Ho-Jak, Go-Jek dan Grab Terhadap Perbandingan
Pengalaman Pengguna (Studi Pada Konsumen PT. Ho-Jak Indonesia, PT. Aplikasi
Anak Bangsa dan PT. Grab Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Manajemen Teknologi,
1(2), 97�106.
Flaounas,
I., & Kokkinaki, A. (2018). On the evaluation of OLES using the heart
framework. ASCILITE 2015 - Australasian Society for Computers in Learning
and Tertiary Education, Conference Proceedings, 668�671.
Hanum,
A. L., Miranti, T. K., Fatmawati, D., Diyon, M. F., & Prawiro, C. J.
(2022). Analisis User Experience Aplikasi Mobile Peduli Lindungi Menggunakan
Heart Metrics. Jurnal Syntax Admiration, 3(1), 1�12.
Kemenkes,
R. I. (2021). Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024. Buku.
Khakim,
M. L., Sharif, O. O., Prodi, S., Bisnis, M., Ekonomi, F., & Telkom, U.
(2018). Analisis User Experience Aplikasi Go-Jek Menggunakan Heart Metrics. E-Proceeding
of Management, 5(1), 189�194.
Lachner,
F., Fincke, F., & Butz, A. (2017). UX metrics: Deriving country-specific
usage patterns of a website plug-in from web analytics. Lecture Notes in
Computer Science (Including Subseries Lecture Notes in Artificial Intelligence
and Lecture Notes in Bioinformatics), 10515 LNCS, 142�159.
https://doi.org/10.1007/978-3-319-67687-6_11
Pratama,
A. V., Lestari, A. D., & Aini, Q. (2019). Analisis User Experience Aplikasi
Academic Information System (Ais) Mobile Untuk User-Centered Metrics
Menggunakan Heart Framework. Sistemasi, 8(3), 405.
https://doi.org/10.32520/stmsi.v8i3.527
Rodden,
K., Hutchinson, H., & Fu, X. (2010). Measuring the user experience on a
large scale: User-centered metrics for web applications. Conference on Human
Factors in Computing Systems - Proceedings, 4, 2395�2398.
https://doi.org/10.1145/1753326.1753687
Santa,
R., MacDonald, J. B., & Ferrer, M. (2019). The role of trust in
e-Government effectiveness, operational effectiveness and user satisfaction:
Lessons from Saudi Arabia in e-G2B. Government Information Quarterly, 36(1),
39�50. https://doi.org/10.1016/j.giq.2018.10.007
Santosa,
P. I. (2016). Measuring user experience during a web-based survey: A case Of
back-to-back online surveys. International Journal on Advanced Science,
Engineering and Information Technology, 6(3), 339�344.
https://doi.org/10.18517/ijaseit.6.3.815
Savira,
Y. P., Paputungan, I. V, & Suranto, B. (2020). Analisis User Experience
pada Pendekatan User Centered Design dalam rancangan Aplikasi Placeplus. Automata,
1(2), 28�29.
Sujono,
& Santoso, H. B. (2017). Analisis Kualitas E-Learning Dalam Pemanfaatan Web
Conference Metode Webqual (Studi Kasus: Universitas KH. A. Wahab Hasbullah)
Sujono1,. SAINTEKBU : Jurnal Sains Dan Teknologi, 9(2),
27�37.
Suryanto,
T. L. M., Fauzi, A., & Setyohadi, D. B. (2021). Identifying the effect of
emotions in government-citizen online (G2C) tourism based on the HEART metrics.
International Journal of Data and Network Science, 5(4), 641�648.
https://doi.org/10.5267/j.ijdns.2021.8.003
Syahputra,
R. P., Hardiartama, R., Kristana, B. P., & Wulansari, A. (2023). Analisis
User Experience Aplikasi Flip Menggunakan Metode Heart Metrics dan Importance
Performance Analysis (IPA). Jurnal Informatika Dan Rekayasa Perangkat Lunak
(JATIKA), 4(2), 228�236. https://doi.org/10.33365/jatika.v4i2.2630
Copyright holder: Suhaerudin,
Franciskus Antonius Alijoyo (2022) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |