Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No. 8, Agustus
2023
PENGARUH
RETURN ON ASSET TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI
VARIABEL MODERASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN
MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2015-2022
Zachari Abdallah1, Rika
Desiyanti2
1Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sakti Alam Kerinci, 2Universitas Bung Hatta
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menguji
apakah terdapat pengaruh dari Return on Asset terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai variabel moderasi pada Perusahaan
Manufaktur Sub Sektor Industri
Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2015-2022. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder dari laporan tahunan
perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode
2015-2022. Adapun sampel yang di peroleh
adalah sebanyak 30 sampel dengan menggunakan
metode purposive sampling. Alat analisis
yang dipakai dalam penelitian ini adalah Analisis Regresi Moderasi dengan bantuan software statistik versi 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Terdapat pengaruh antara Profitabilitas terhadap Nilai
Perusahaan terlihat pada thitung
> ttabel (10,233 > 2,006) dengan
nilai signifikan (0,000
< 0,050). Terdapat pengaruh
Return on Asset dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan karena terlihat pada fhitung > ftabel atau 7,450 > 3,172. Variabel moderasi Struktur Modal dalam penelitian ini terbukti memperlemah hubungan moderasi pengaruh antara Profitabilitas terhadap Nilai
Perusahaan dimana nilai signifikan (0,201 > 0,050). Koefisien
determinasi R Square pengaruh
Profitabilitas terhadap
Nilai Perusahaan yang dimoderasi Struktur
Modal adalah 21,9 atau 22%.
Kata Kunci: Profitabilitas; Nilai Perusahaan; Struktur Modal.
Abstract
The study aims to
find out is there any influence of Return On asset On Firm Value with Capital
Structure as a moderating variable in Manufacturing Sub Sector Food and
Beverage Industry Needs registered in Indonesia Stock Exchange (BEI) in
2015-2022. Data used in study this secondary data from report annual companies
listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) for the period 2015-2022. As for
the sample obtained is as many as 30 samples with use method purposive
sampling. Based on the results of the study indicate that: There is influence
between the Return On Asset on Firm Value seen at
(10,233 > 2,006) with a significant value <0,05 (0,000 < 0,050). There
is effect of Return on Asset and Capital Structure on Firm Value where seen at (7,450 > 3,172). Capital Structure is not
proven as a moderating variable between the return on asset and the Firm Value Whose a significant value (0,201 > 0,050). There R Square
determination coeeficient of influence of the Return on
Asset on Firm Value moderated by Capital Structure is 21,9 or 22%.
Keywords: Profitability; Firm
Value; Capital Structure.
Pendahuluan
Ketika perusahaan hendak melakukan ekspansi dan menatap persaingan pasar yang ketat, ada banyak hal yang pelu dipertimbangkan. Setidaknya perusahaan harus memahami persaingan disetiap lini usaha dan siap berinovasi dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Tidak hanya itu, perkembangan teknologi pun harus diikuti agar perusahaan tidak tertinggal dari kompetitor.
Suatu perusahaan agar dapat bersaing dalam lingkungan pasar, perusahaan tersebut pun dituntut agar dapat menciptakan suatu inovasi produk yang baik, dan harganya pun lebih rendah atau paling tidak sama dengan harga yang ditawarkan oleh para pesaingnya. Untuk dapat menghasikan produk seperti itu, perusahaan harus berusaha sebisa mungkin mengurangi biaya yang harus dikeluarkan pada proses produksinya (Yanto & Nozari, 2019).
Menurut Brigham dan Houston (2007) mengatakan bahwa Return On Assets (ROA) merupakan rasio laba bersih terhadap total aset untuk mengukur pengembalian atas total aset. Semakin besar ROA yang dimiliki oleh sebuah perusahan maka semakin efisien penggunaan aktiva sehingga akan memperbesar laba. Laba yang besar akan menarik investor karena perusahaan memiliki tingkat pengembalian yang semakin tinggi sehingga meningkatkan nilai perusahaan.
Para investor menanamkan saham pada perusahaan adalah untuk mendapatan return, yang terdiri dari yield dan capital gain, semakin tinggi kemampuan memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan investor sehingga menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih baik (Erari, 2014).
ROA merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi perusahaan saat menggunakan aset untuk menghasilkan keuntungan (Krisnando, 2019b). ROA menunjukkan besarnya laba bersih yang dapat diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki suatu perusahaan (Siregar & Farisi, 2018). ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang berasal dari aktivitas investasi (Krisnando, 2019a).
Menurut Fahmi (2012), Return On Assets melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapakan dan investasi tersebut sebenarnya sama dengan aset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan.Semakin besar ROA suatu perusahaan, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset.
Menurut Husnan (2004), nilai perusahaan merupakan harga yang dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut terjual. Nilai perusahaan adalah penilaian investor untuk keberhasilan perusahaan dan kinerja perusahaan yang tercermin melalui harga saham dipasar (Kusumawati & Rosady, 2018).
Menurut Hery (2017) Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu mulai dari perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Investor dalam melakukan investasi memperhatikan keadaan, dan kegiatan perusahaan berjalan lancar, dapat disimpulkan keadaan baik pada tingkat firm value. Nilai perusahaan memiliki keterkaitan dengan harga suatu saham yang apabila harga tersebut naik, maka berimplikasi terhadap naiknya nilai perusahaan.
Menurut Zuhro, (2016) struktur modal adalah pembelanjaan permanen didalam mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri. Menurut Putri, (2016) mendefinisikan Struktur modal sebagai perimbangan antara penggunaan modal pinjaman (hutang jangka pendek yang bersifat permanen, dan hutang jangka panjang) dengan modal sendiri (saham preferen dan saham biasa).�
Struktur modal menunjukkan perimbangan atau perbandingan antara sumber modal asing (utang) dan modal sendiri, yang merupakan salah salah satu fungsi dalam pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Menurut Fahmi (2012) struktur modal adalah komposisi saham biasa, saham preferen, dan berbagai kelas seperti itu, laba yang ditahan, dan utang jangka panjang yang dipertahankan oleh kesatuan usaha dalam mendanai aktiva. Sedangkan menurut Farisa, (2017) menyatakan bahwa struktur modal merupakan perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang panjang, saham perferen dan saham biasa.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pertanyaan penelitian yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah Return on Asset Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Moderasi? 2) Apakah struktur modal dapat memoderasi pengaruh Return on Asset terhadap nilai perusahaan?
Metode Penelitian
Populasi penelitian sebanyak 30 perusahaan manufaktur sub sektor food & beverages dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penentuan sampel menggunakan tekhnik purposive sampling. Kriteria perusahaan yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah:
1) Perusahaan manufaktur sub sektor food & beverages di bursa efek Indonesia (BEI) periode 2015-2022 dan Komponen yang telah melakukan IPO (Initial Public Offering).
2) Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan Perusahaan lengkap, telah diaudit, dan dipublikasi selama periode penelitian. Perusahaan yang memenuhi kriteria tersebut sebanyak 7 perusahaan manufaktur sub sektor food & beverages.
Data penelitian bersumber dari laporan keuangan perusahaan perusahaan manufaktur sub sektor food & beverages di bursa efek Indonesia (BEI) periode 2015-2022. Data penelitian ini diperoleh dengan cara mengakses website resmi Bursa Efek Indonesia atau Indonesian Stock Exchange (IDX) melalui situs www.idx.co.id.
Metode analisis data dalam penelitian ini, menggunakan deskriptif kuantitatif yaitu yang terdiri dari regresi, koefisien determinasi, uji statistik t dan uji regresi MRA.Sedangkan alat analisis data yang digunakan adalah menghitung nilai masing masing variabel, analisis regresi linear berganda yang digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dari pengaruh yang terjadi antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen, selanjutnya dihitung nilai koefisien determinasi untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Sedangkan untuk melihat pengaruh secara parsial dan juga simultan dilakukan dengan menggunakan Uji t (Carolina, 2022).
Hasil dan Pembahasan
A. Uji Koefisisen Determinasi
Koefisien determinasi mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi dapat dilihat dikolom
Adjusted R Square yang terdapat pada tabel Model Summary (Ghozali, 2016).
Model Summary |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
,468a |
,219 |
,190 |
36,64795 |
a. Predictors: (Constant), Moderasi1,
ROA |
Berdasarkan tabel diatas hasil uji koefisien determinasi maka diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,190 (19%), maka variabel tersebut memiliki arti bahwa kemampuan variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar 19% sedangkan sisanya sebesar 81%.
Berdasarkan hasil model summary Hal ini menunjukkan bahwa 19% merupakan kontribusi variabel Return on Asset (ROA) terhadap Nilai Perusahaan yang dimoderasi oleh Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Industri Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2022, sedangkan sisanya 81% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar variabel penelitian. Hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel M Struktur Modal tidak merupakan variabel moderasi atau memperlemah hubungan moderasi antara variabel independen dengan variabel dependen.
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
20013,003 |
2 |
10006,502 |
7,450 |
,001b |
Residual |
71182,818 |
53 |
1343,072 |
|
|
|
Total |
91195,821 |
55 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable: DER |
||||||
b. Predictors: (Constant), Moderasi1,
ROA |
||||||
|
Dari hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa secara bersama-sama variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan dari nilai fhitung sebesar 7,450 dengan nilai signifikan (sig) sebesar 0,001. Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diputuskan sebagai berikut:
Dimana fhitung > ftabel atau 7,450 > 3,172. Sedangkan nilai signifikan dalam uji f sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Return on Asset (ROA) dan Struktur Modal secara simultan berpengaruh terhadap Nilai pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Industri Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2021.Hasil penelitian yang mendukung adanya pengaruh adalah hasil penelitian Anggita Langgeng Wijaya dkk (2019) dan Inge Lengga Sari Munthe (2018) dimana proksi yang dipakai adalah;
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
78,108 |
7,633 |
|
10,233 |
,000 |
ROA |
2,698 |
,799 |
,721 |
3,375 |
,001 |
|
Moderasi1 |
-,675 |
,394 |
-,366 |
-1,712 |
,093 |
|
a. Dependent Variable: DER |
Dari tabel uji coefficients atau uji t tes dengan tarif signifikan 0,05% jumlah data 30 dan jumlah variabel yang digunakan ada 3 variabel, dengan melakukan uji dua arah, maka didapatkan ttabel adalah df = n � k (30 - 3 = 27) sehingga diperoleh ttabel = 2,051 dengan hasil sebagai berikut:
1. Pengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap Nilai Perusahaan secara parsial diketahui dengan thitung > ttabel (3,375 > 2,051) dengan nilai signifikan(0,006 < 0,050). Nilai signifikan < 0,050 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh antara Profitabilitas (ROA) terhadap Nilai Perusahaan.
2. Pengaruh antara Profitabilitas (ROA) terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal (DER) sebagai Variabel Moderasi secara parsial diketahui dengan thitung < ttabel (-1,712 < 2,051) dengan nilai signifikan (0,093 > 0,050). Nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya Struktur Modal (DER) memperlemah hubungan moderasi antara Profitabilitas (ROA) terhadap Nilai Perusahaan.
Return On asset yang tinggi akan berdampak pada harga saham yang akan mempengaruhi nilai perusahaan, (ROA) menunjukkan tingkat keuntungan yang mampu diraih oleh perusahaan sehingga (ROA) yang tinggi dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rianingsih, (2021); Januardika, (2020) yang menemukan pengaruh positif dari profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Semakin besarnya profit atau keuntungan yang didapat perusahaan bisa memikat investor ataupun calon investor untuk berinvestasi sehingga nilai perusahaan yang optimal dapat tercapai.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fauziah (2020), yang menemukan bahwa struktur modal tidak memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Analisis data menunjukkan bahwa struktur modal yang diterapkan perusahaan sudah melewati titik optimal, sehingga manfaat dari penambahan hutang tidak berhasil menjadi peningkatan nilai perusahaan, justru menjadi beban dan resiko perusahaan yang semakin besar, karena perusahaan harus membayar hutang dan beban bunga sehingga struktur modal) memperlemah hubungan pengaruh (ROA) terhadap nilai perusahaan. Sebuah perusahaan dengan rasio hutang yang terlalu tinggi, jika perusahaan berhasil maka akan memberikan return yang tinggi, namun jika perusahaan gagal pemilik perusahaan akan mengalami kerugian atas investasinya (Husnan & Pudjiastuti, 2004).
B.
Pengaruh Return On asset (ROA)
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Struktur Modal (DER) Sebagai Variabel Moderasi
Kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dapat dilihat dari
indikator (ROA), selain itu juga dapat menentukan tingkat efektifitas dan efisiensi perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya dan dalam menggunakan aktivanya. Sehingga dapat dikatakan nilai Return on Asset
(ROA) yang tinggi menandakan
perusahaan mampu dalam menghasilkan laba juga memiliki kinerja yang baik.
Perusahaan dengan Return on Asset
(ROA) yang tinggi dapat mengoptimalkan struktur modal
(DER) dalam pendanaan perusahaan, yang nantinya akan meningkatkan nilai perusahaan. Apabila laba perusahaan
mengalami peningkatan maka tidak menutup
kemungkinan utang perusahaan
akan mengalami penurunan dan berakibat struktur modal juga semakin rendah, begitu pula sebaliknya.
Tujuan dari struktur
modal merupakan komponen hutang serta modal kerja yang sesuai serta paling menguntungkan dalam hal hutang
serta modal kerja (Brigham et al., 2007).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diberikan kesimpulan bahwa Return on Asset berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur sub sektor food &
beverages di bursa efek Indonesia (BEI).
Terdapat pengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap Nilai Perusahaan di dalam
penelitian ini yang Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Profitabilitas (ROA) terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Industri Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Periode 2015-2022.
Variabel Moderasi Struktur Modal (DER) dalam penelitian ini memperlemah pengaruh moderasi hubungan antara Profitabilitas (ROA) terhadap
Nilai Perusahaan. Hal ini menunjukkan
bahwa Struktur Modal (DER) memperlemah hubungan moderasi antara Profitabilitas (ROA) terhadap
Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub
Sektor Industri Makanan dan
Minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode
2015-2022.
Besarnya pengaruh Profitabilitas (ROA) terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan
Manufaktur Sub Sektor Industri
Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode 2015-2022 adalah
terlihat Adjusted R Square sebesar
19%, Hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel M Struktur Modal tidak merupakan variabel moderasi atau memperlemah
hubungan moderasi antara variabel independen dengan variabel dependen.
BIBLIOGRAPHY
Brigham, E. F., Houston, J. F., Chiang, Y., Lee,
H.-S., & Ariffin, B. (2007). Essentials of financial management. (No
Title).
Carolina,
C. (2022). No Title. Pengaruh Stabilitas Penjualan Dan Struktur Aktiva
Terhadap Struktur Modal, 66.
Erari,
A. (2014). Analisis pengaruh current ratio, debt to equity ratio, dan return on
asset terhadap return saham pada perusahaan pertambangan di bursa efek
Indonesia. Jurnal Manajemen Bisnis, 5(2), 174�191.
Fahmi,
I. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ke-2. Bandung: Alfabeta.. 2014. Analisa
Kinerja Keuangan.
Farisa,
N. A., & Widati, L. W. (2017). Analisa Profitabilitas, Likuiditas,
Pertumbuhan Penjualan, Struktur Aktiva Dan Kebijakan Dividen Terhadap Struktur
Modal.
Fauziah,
I. N., & Sudiyatno, B. (2020). Pengaruh profitabilitas dan pertumbuhan
perusahaan terhadap nilai perusahaan dengan struktur modal sebagai variabel
moderasi (studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Periode
2016-2018). Dinamika Akuntansi Keuangan Dan Perbankan, 9(2),
107�118.
Ghozali,
I. (2016). Aplikasi Analisis multivariete dengan program IBM SPSS 23 (Edisi 8).
Cetakan Ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 96.
Heri,
S. (2017). Auditing & Asurans Pemeriksaan Akuntansi Berbasis Standar
Audit Internasional. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Husnan,
S., & Pudjiastuti, E. (2004). Dasar-dasar manajemen keuangan. Yogyakarta:
Upp Amp Ykpn.
Januardika,
H. (2020). Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan PT Kalbe Farma Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2016-2020. Universitas Medan Area.
Krisnando. (2019a). Pengaruh Return on Asset Terhadap
Nilai Perusahaan Dengan Kepemilikan. Jurnal STEI Ekonomi, 28(02),
97�121.
Krisnando,
K. (2019b). Pengaruh Return on Asset Terhadap Nilai Perusahaan dengan
Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal STEI Ekonomi-JEMI,
28(01), 97�121.
Kusumawati,
R., & Rosady, I. (2018). Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas
terhadap Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan Manajerial sebagai Variabel
Moderasi. Jurnal Manajemen Bisnis, 9(2), 147�160.
Putri,
W. A. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Struktur Modal.
Rianingsih,
S., Wijaya, A. L., & Devi, H. P. (2021). Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan
dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal Sebagai
Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2018). SIMBA: Seminar
Inovasi Manajemen, Bisnis, Dan Akuntansi, 2.
Siregar,
Q. R., & Farisi, S. (2018). Pengaruh Return On Assets Dan Earning Per Share
Terhadap Harga Saham. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 1(1),
81�89.
Yanto,
M., & Nozari, Y. (2019). PENERAPAN TARGET COSTING DAN ACTIVITY BASED
COSTING DALAM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI. PROFITA, 1(01), 16�25.
Zuhro,
F., & Suwitho, S. (2016). Pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan aset, dan
profitabilitas terhadap struktur modal. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen
(JIRM), 5(5).
Copyright holder: Zachari Abdallah, Rika Desiyanti (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |