Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN:
2548-1398
Vol. 7, No. 09, September 2022
ANALISIS DAMPAK
PEMBANGUNAN KAMPUS INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN TERHADAP KONDISI PEREKONOMIAN
DI PROVINSI
KALIMANTAN TIMUR
Muhammad
Kharisma, Purbayu Budi Santosa
Abstrak
Penelitian ini menghasilkan simpulan penting berdasarkan analisis data yang dilakukan terhadap dampak pembangunan kampus Institut Teknologi Kalimantan di Balikpapan terhadap perekonomian regional. Melalui implementasi kebijakan yang mempengaruhi ekonomi domestik, terlihat adanya dampak signifikan yang tercermin dalam tabel Input-Output (IO). Analisis IO memberikan pandangan awal yang berharga bagi perencanaan strategis pembangunan kampus ini dengan mempertimbangkan interkoneksi antar sektor. Besar dampak ekonomi dari pembangunan kampus ini terlihat dari pengaruh positif investasi terhadap pembangunan regional, termasuk peningkatan output, pendapatan, dan penciptaan lapangan kerja yang beragam. Hasil analisis terhadap Tabel IO Provinsi Kalimantan Timur tahun 2016 menunjukkan bahwa perubahan dalam permintaan akhir memiliki dampak besar terhadap penciptaan output, nilai tambah, dan pendapatan secara umum. Pada komponen permintaan akhir, pengeluaran konsumsi rumah tangga memberikan efek signifikan terhadap penciptaan output, sementara pengeluaran pemerintah memberikan kontribusi besar terhadap nilai tambah dan pendapatan. Dampak investasi dalam pembangunan kampus di Balikpapan juga menunjukkan perbedaan signifikan dibandingkan dengan pembangunan kampus di wilayah lain. Faktor-faktor seperti penggunaan input, dampak pengganda, serta koefisien output dan tenaga kerja menjadi faktor utama dalam perbedaan ini. Estimasi dampak yang diperoleh melalui skenario I dan II menunjukkan peningkatan output dan pendapatan rumah tangga. Hasil ini menegaskan bahwa investasi dalam pembangunan kampus Institut Teknologi Kalimantan akan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian domestik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan.
Kata Kunci: Dampak Pembangunan Kampus, Perekonomian Regional, Analisis Input-Output.
Abstract
This research produced
important conclusions based on data analysis conducted on the impact of the
construction of the Kalimantan Institute of Technology campus in Balikpapan on
the regional economy. Through the implementation of policies that affect the
domestic economy, there is a significant impact reflected in the Input-Output
(IO) table. IO analysis provides valuable initial insights for strategic
planning of campus development by considering interconnections between sectors.
The large economic impact of campus construction can be seen from the positive
influence of investment on regional development, including increased output,
income, and diverse job creation. The results of the analysis of the East
Kalimantan Province IO Table in 2016 show that changes in final demand have a
major impact on the creation of output, added value, and income in general. In
the final demand component, household consumption expenditure has a significant
effect on output creation, while government spending contributes greatly to
value added and income. The impact of investment in campus construction in
Balikpapan also shows significant differences compared to campus construction
in other regions. Factors such as input usage, the impact of multipliers, as
well as the coefficients of output and labor are major factors in this
difference. Estimates of the impact obtained through scenarios I and II show an
increase in household output and income. This result confirms that investment
in the construction of the Kalimantan Institute of Technology campus will make
a positive contribution to the domestic economy and improve people's welfare
through increased income.
Keywords: impact of campus development,
regional economy, input-output analysis.
Istilah pembangunan di Indonesia
sering kali diartikan sebagai membangun infrastruktur dan fasilitas fisik (Latif
et al., 2020). Secara umum pembangunan
adalah suatu proses dalam upaya menciptakan perubahan atau dapat diartikan
sebagai bentuk upaya yang sistematis dengan tujuan dapat memberikan manfaat
bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan dalam kehidupannya (Deswimar,
2014).
Pembangunan sebagai komponen
kebutuhan masyarakat untuk kesejahteraan di daerah dan negara dapat meningkat
dengan pesat. Namun kegiatan pembangunan juga dapat berdampak pada masyarakat seperti
membuka banyak lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan dapat
memunculkan pertumbuhan-pertumbuhan baru (Portes,
2015).
Masyarakat dunia terus mengalami
perkembangan dan perubahan, atau sering disebut sebagai transformasi. Perubahan
ini terus diprogramkan baik oleh pemerintah maupun oleh mayoritas masyarakat, sebagai upaya peningkatan perekonomian. Pemerataan pembangunan
menjadi tujuan pemerintah, baik dalam infrastruktur maupun dalam pembangunan
sumber daya manusia. Pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan
masyarakat, akan memberikan dampak yang positif dibandingkan orientasinya pada
kepentingan penguasa
Perubahan akibat pembangunan yang
berlangsung dengan pesat, selain mendatangkan kemakmuran bagi masyarakat juga
memberi pengaruh terhadap aspek sosial ekonomi masyarakat setempat. Aspek
sosial ekonomi sangat penting dalam menunjang pertumbuhan perekonomian daerah,
sehingga tenaga kerja berperan penting dalam proses kegiatan ekonomi.
Peningkatan jumlah tenaga kerja yang tidak diimbangi dengan ketersediaan
lapangan pekerjaan tentunya akan menimbulkan masalah pengangguran (Siregar
& Nawawi, 2023).
Pembangunan kampus Institut Teknologi
Kalimantan sebagai pusat pendidikan baru mempunyai daya tarik sentripetal yang
berpengaruh terhadap peningkatan jumlah penduduk. Mahasiswa dari luar wilayah akan
bertransformasi masuk ke kota (pusat pertumbuhan) dan menetap di wilayah
tersebut. Kegiatan penduduk yang mulai terpusat di kawasan Institut Teknologi
Kalimantan (ITK) cenderung akan membentuk pusat pertumbuhan baru (Taufiq,
2020).
Institut Teknologi Kalimantan
merupakan perguruan tinggi negeri yang fokus dalam bidang teknologi untuk
menunjang kebutuhan dunia industri. Pendidikan yang ada di Institut Teknologi
Kalimantan ini memiliki berbagai macam program studi yang diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia yang akan
berdampak terhadap peningkatan penguasaan teknologi dan peningkatan
produktivitas modal. Peningkatan penguasaan teknologi dan peningkatan
produktivitas modal tersebut mampu menghasilkan industri-industri baru sehingga
menambah jumlah industri yang ada di Kalimantan (Djunaidi & Alfitri, 2022).
Institut Teknologi Kalimantan memulai
proses perkuliahan pada tahun 2012. Institut Teknologi Kalimantan
menerima mahasiswa angkatan pertama pada tahun 2012 sebanyak 100 mahasiswa dan
didistribusikan ke lima program studi awal ITK, yaitu: Teknik Elektro, Teknik
Mesin, Teknik Perkapalan, Teknik Kimia dan Teknik Sipil. Jalur penerimaan mahasiswa
ITK tersebut dilakukan melalui Seleksi Masuk ITK (SMITeK) yang merupakan hasil
kerjasama antara Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dengan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, melalui beasiswa Kaltim Cemerlang. Institut Teknologi Kalimantan pada tahun 2013 menyelenggarakan SMITeK
dengan membuka jalur mandiri nasional untuk calon mahasiswa yang berasal dari
luar Kaltim. Selain itu, juga dibuka lima program studi baru, yaitu program
studi Teknik Material dan Metalurgi, Fisika, Matematika, Sistem Informasi, dan Perencanaan
Wilayah dan Kota. SMITek pada tahun 2014 diselenggarakan melalui dua jalur,
yaitu Seleksi Lokal Ber Beasiswa Pemprov Kaltim dan Seleksi Bersama Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Institut Teknologi Kalimantan (ITK)
merupakan sebuah Perguruan Tinggi Negeri di Kalimantan Timur tepatnya di
Kelurahan Karang Joang Kecamatan Balikpapan Utara Kota Balikpapan. Kota
Balikpapan merupakan pintu gerbang Kalimantan Timur dan salah satu pintu
gerbang menuju �Hutan Tropis Kalimantan�. Kota Balikpapan terletak di antara 1�LS-1,5�LS dan
116,5�BT-117�BT. Terdiri dari 6 (enam) kecamatan, berbatasan dengan Kabupaten
Kutai Kartanegara di sebelah utara, di bagian selatan dan di bagian timur
berbatasan dengan Selat Makassar serta di bagian barat berbatasan dengan
Kabupaten Penajam Paser Utara dengan luas wilayah sekitar 503.306 Km2.
Walaupun suku Dayak merupakan suku asli, tetapi kehidupan multi etnis
(heterogen) merupakan salah satu ciri kehidupan di kota ini.
Millea et al (2019) mengkaji dampak ekonomi Universitas Carolina Timur pada
perekonomian lokal, regional dan ekonomi negara bagian. Penelitian ini melihat
dampak ekonomi dari pembelanjaan yang terkait dengan operasional universitas,
penggajian, pembelanjaan mahasiswa, pembelanjaan pengunjung, dan dividen
alumni. Dalam studi ini, peneliti mengukur dampak ekonomi dalam tiga cara:
peningkatan pendapatan pribadi, peningkatan output, dan peningkatan lapangan
kerja. Kajian ini
menggunakan metodologi IMPLAN's Multi₋Region
Analysis (IMRA). Hasil
dari kajian ini menunjukkan bahwa Universitas Carolina Timur berdampak pada
ekonomi lokal, regional dan negara bagian.
Umbach (2015) menganalisis
studi dampak ekonomi Universitas Boston. Analisis dampak ekonomi ini mengukur
pengaruh volume bisnis langsung dan tidak langsung serta dampak pendapatan
pemerintah di tingkat lokal dan negara bagian. Kajian ini menggunakan
metodologi IMPLAN. Hasil dari studi ini
menunjukkan bahwa Universitas Boston berpengaruh terhadap vitalitas
perekonomian di daerah Pada tahun anggaran 2015 dampak ekonominya berjumlah
$2,8 miliar per tahun.
Guna mengatasi masalah pengangguran yang tinggi dan masalah ketertinggalan
teknologi di daerah tersebut maka dibangun Institut Teknologi Kalimantan. Pembangunan kampus Institut Teknologi Kalimantan
tentunya akan berdampak
terhadap pembangunan
ekonomi daerah. Hal tersebut tentunya akan mempengaruhi berbagai sektor lainnya. Dengan demikian output, pendapatan dan tenaga kerja dari sektor � sektor yang ada
diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah khususnya Provinsi Kalimantan Timur.
Berdasarkan paparan latar belakang sebelumnya
baik dari aspek kajian terdahulu maupun fakta empiris, maka terdapat
kesenjangan yang perlu diteliti selanjutnya yakni hasil yang diperoleh dari
penelitian-penelitian sebelumnya bervariasi tergantung atas lokasi yang
diteliti. Adanya perguruan tinggi
tentunya menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan dan merangsang ekonomi lokal.
Tujuan dari dampak ekonomi ini adalah untuk mengartikulasikan sebuah nilai
institusi pendidikan di perguruan tinggi. Adanya perguruan tinggi juga
menggambarkan pendekatan metodologis dan perangkat umum untuk studi dampak,
serta untuk menyarankan cara yang lebih produktif untuk memikirkan dampak
ekonomi lokal dari perguruan tinggi (Kusumadinata, 2015).
Tahap pembangunan kampus Institut
Teknologi Kalimantan memiliki dampak yang perlu dianalisis secara mendalam
terhadap Provinsi Kalimantan Timur. Dalam menganalisis dampak outputnya, perlu dipertimbangkan bagaimana
kampus ini akan berkontribusi pada peningkatan mutu pendidikan dan penelitian
di daerah tersebut, dengan menghasilkan lulusan berkualitas dan
penemuan-penemuan inovatif yang dapat mendukung perkembangan berbagai sektor.
Dalam analisis dampak pendapatan, penting untuk mengidentifikasi bagaimana pembangunan
kampus akan merangsang pertumbuhan ekonomi lokal melalui peningkatan investasi
dan peluang bisnis baru, serta bagaimana distribusi pendapatan dapat memberikan
manfaat kepada masyarakat secara luas. Analisis dampak tenaga kerja harus
memperhitungkan efek penghasilan dan peluang pekerjaan yang dihasilkan dari
konstruksi dan operasional kampus, serta bagaimana hal ini dapat memitigasi
masalah pengangguran dan mendorong pembentukan struktur sosial ekonomi yang
lebih kuat di Provinsi Kalimantan Timur (Hasid
et al., 2022).
Penelitian ini bertujuan untuk
melakukan analisis menyeluruh terhadap dampak dari tahap pembangunan kampus
Institut Teknologi Kalimantan terhadap Provinsi Kalimantan Timur. Analisis ini
mencakup aspek dampak output, di mana akan dievaluasi kontribusi kampus dalam
meningkatkan mutu pendidikan dan penelitian, serta potensinya dalam mendukung
perkembangan sektor-sektor terkait. Selain itu, penelitian ini juga akan
menganalisis dampak terhadap pendapatan daerah, dengan mengidentifikasi bagaimana
pembangunan kampus dapat merangsang pertumbuhan ekonomi melalui investasi dan
peluang bisnis baru, serta dampak distribusi pendapatan bagi masyarakat.
Selanjutnya, penelitian ini akan memeriksa dampak terhadap tenaga kerja,
termasuk dalam hal penciptaan peluang pekerjaan selama konstruksi dan
operasional kampus, serta bagaimana hal ini dapat mengurangi tingkat
pengangguran dan memperkuat struktur sosial ekonomi di Provinsi Kalimantan
Timur secara keseluruhan.
Beberapa penelitian relevan dilakukan
oleh Hariadi (2019) dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan
variabel memiliki hasil yang signifikan, dimana variabel modal usaha memiliki
tingkat signifikansi yang paling tinggi. Penelitian revelan juga dilakukan oleh
Setyadi (2021) dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil beberapa
model regresi, terdapat pengaruh konsisten investasi pemerintah dan mahasiswa
lulusan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang mengarah pada peningkatan
indeks pembangunan manusia Kota Serang. Sementara itu, berdasarkan model
regresi yang lain, investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi lokal. Namun, mahasiswa lulusan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
tersebut memiliki hubungan yang positif dan signifikan dalam mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi daerah. Selanjutnya Analisis Input-Output merupakan model
akuilibrium, dimana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebagai penyedia jasa di
bidang pendidikan. Sektor pendidikan mampu meningkatkan pertumbuhan industri di
hulu (backward linkage) dan mendorong produksi sektor lain yang menggunakan
input dari sektor jasa pendidikan.
Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya dengan judul yang akan
diangkat dalam penelitian ini maka ada persamaan tentang bagaimana kondisi
ekonomi dan bagaimana dampak dari adanya suatu pembangunan dan terdapat
perbedaan bahwa penelitian terdahulu mengkaji dengan beberapa pendekatan
diantaranya pendekatan statis,
pendekatan kontribusi total dan kontribusi ekspor serta pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif. Penelitian yang akan
dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis menggunakan analisis
input-output.
Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan inilah yang menarik untuk
dilakukan dengan melihat dan mengkaji secara kuantitatif tentang analisis
dampak pembangunan kampus Institut Teknologi Kalimantan terhadap kondisi
perekonomian Provinsi Kalimantan Timur, dapat dipahami bahwa penelitian
yang akan dilakukan tidak ada kesamaan yang signifikan sehingga layak untuk
dilakukan, guna mengisi celah ruang kosong dalam pengetahuan tentang kondisi
perekonomian.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif (Chandrarin, 2017). Penelitian ini menggunakan desain deskriptif yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi atau bidang tertentu, secara faktual dan cermat untuk menganalisis dampak pembangunan Institut Teknologi Kalimantan terhadap kondisi perekonomian Kota Balikpapan.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian
ini yakni data sekunder. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh instansi penyedia dan
dipublikasikan
kepada
masyarakat (Awaliah & Prabowo, 2021). Penelitian ini memerlukan
beberapa data. Data-data
tersebut diantaranya adalah data input output Provinsi Kalimantan Timur, data jumlah tenaga kerja, data
investasi pembangunan
kampus Institut
Teknologi Kalimantan dan lain-lain.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi atau teknik library research (metode studi pustaka), dimana peneliti membaca literatur-literatur ekonomi, kependudukan yang berkaitan dan menunjang untuk penelitian seperti data maupun dokumen resmi yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur, Institut Teknologi Kalimantan, perpustakaan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro dan artikel-artikel yang ada baik itu dari jurnal, buku maupun dari internet yang terkait dengan penelitian ini.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah �Model Input-Output�
(Armelly et al.,
2021). Secara umum bentuk tabel input-output terdiri dari empat
kuadran.
Hasil dan Pembahasan
A. Skenario Kebijakan Pembangunan
Kampus
ITK
Pembangunan Kampus akan berdampak pada kebutuhan konstruksi fisik yang tersedia
dalam sebuah pembangunan perguruan
tinggi. Konsekusensi adalah adanya pembangunan fasilitas untuk melakukan kegiatan proses belajar
mengajar. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam kegiatan proses belajar mengajar tentu adanya fasilitas
penunjang seperti adanya
jalan, gedung, laboratorium, dan fasilitas penunjang lainnya. Berkaitan dengan
hal tersebut, peran sektor
konstruksi tentulah sangat penting. Pembangunan perguruan tinggi terdiri dari nilai investasi ke beberapa
infrastruktur, hal tersebut karena perguruan tinggi adalah suatu aset penting bagi pembangunan.
Pada tabel input � output yang telah di agregasi menjadi 9
sektor, pembangunan perguruan
tinggi (Kampus Institut
Teknologi Kalimantan) di skenariokan akan berdampak pada investasi di sub sektor
konstruksi. Sedangkan investasi atau pengeluaran pemerintah ini akan berdampak pada investasi di luar sektor
konstruksi untuk kegiatan persiapan pembangunan meliputi studi kelayakan
∕ FS, penyusunan masterplan, pelaksanaan analisis dampak lingkungan
(Amdal), pembebasan lahan dan pembersihan lahan (land clearing), kegiatan
mobilisasi dalam rangka pengumpulan data, koordinasi dan studi banding dalam pembangunan
perguruan tinggi.
Pembangunan infrastruktur kampus
Institut Teknologi Kalimantan di Kota Balikpapan sangat tergantung pada pembiayaan
dari pemerintah. Nilai pengeluaran (investasi pemerintah), diformulasikan ke
dalam dampak kebijakan ditempatkan atau ditransformasikan simulasi dalam komponen
permintaan akhir (shock) ke sektor � sektor terkait. Investasi pembangunan kampus
Institut Teknologi Kalimantan dapat dilihat pada Tabel 1.
Investasi Pembangunan
Kampus
Institut Teknologi Kalimantan
No |
Komponen |
Nilai (Rp) |
Sektor IO |
|
Skenario I |
Skenario II |
|||
1 |
Tanah |
55,974,473,239 |
57,466,614,503 |
6 |
2 |
Peralatan dan Mesin |
61,573,166,559 |
64,325,582,809 |
3 |
3 |
Gedung dan Bangunan |
250,055,230,807 |
250,896,735,928 |
6 |
4 |
Jalan dan Jembatan |
4,462,857,171 |
4,462,857,171 |
6 |
5 |
Jaringan |
2,731,414,700 |
2,731,414,700 |
4,5,10 |
6 |
Aset Tetap Lainnya |
1,293,486,850 |
1,530,643,789 |
10 |
|
Total Biaya |
376,090,629,326 |
381,413,848,900 |
|
Sumber: Unit Keuangan dan BMN Institut Teknologi Kalimantan
B. Keterkaitan Kedepan dan Kebelakang Antar Sektor
Pada analisis keterkaitan tabel input-output Kalimantan
Timur 2016 yang
terdiri dari 52 sektor diagregasi menjadi 17 sektor. Keterkaitan kedepan (forward linkages) menunjukkan
keterkaitan suatu sektor dengan sektor hilir yang merupakan penggunaan output sektor tersebut. Keterkaitan
kebelakang (backward linkages)
menunjukkan keterkaitan suatu sektor dengan sektor hulu yang merupakan penyedia input bagi
sektor tersebut.
Keterkaitan
Ke Depan
Sektor Konstruksi
Kode |
Sektor |
Langsung |
Total |
Tidak
Langsung |
1 |
Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan |
0,59532 |
-677,83868 |
-678,43401 |
2 |
Pertambangan
dan Penggalian |
1,80467 |
-7,08378 |
-8,88846 |
3 |
Industri Pengolahan |
1,79178 |
16,26438 |
14,47259 |
4 |
Pengadaan
Listrik dan
Gas |
0,13203 |
-211,20328 |
-211,33531 |
5 |
Pengadaan
Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
|
0,00066 |
14866,40994 |
14866,40927 |
6 |
Konstruksi |
0,26014 |
-8,71598 |
-8,97613 |
7 |
Perdagangan
Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor |
0,30399 |
-74,62822 |
-74,93221 |
8 |
Transportasi dan Pergudangan |
0,36493 |
-90,18773 |
-90,55266 |
9 |
Penyediaan
Akomodasi dan Makan Minum |
0,06079 |
676,75124 |
676,69045 |
10 |
Informasi dan Komunikasi |
0,13359 |
69,73523 |
69,60164 |
11 |
Jasa Keuangan dan
Asuransi |
0,10039 |
385,84204 |
385,74164 |
12 |
Real Estate |
0,02970 |
100,40464 |
100,37494 |
13 |
Jasa Perusahaan |
0,12155 |
24,71292 |
24,59136 |
14 |
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib |
0,01358 |
564,49758 |
564,48400 |
15 |
Jasa Pendidikan |
0,00723 |
-1376,28483 |
-1376,29206 |
16 |
Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial |
0,01054 |
1561,38361 |
1561,37306 |
17 |
Jasa Lainnya |
0,02117 |
631,78979 |
631,76862 |
Sumber: hasil olah data
�����������
Tabel 2 menunjukkan bahwa
keterkaitan kedepan untuk
sektor konstruksi dengan kode 6 memiliki nilai 0,26014687, artinya
bahwa peningkatan
satu unit uang sektor konstruksi akan meningkatkan permintaan inputnya sebesar 0,26014687 unit uang. Sedangkan,
nilai keterkaitan ke depan total sektor konstruksi sebesar -8,71598 dan nilai
keterkaitan ke depan tidak
langsung sektor konstruksi sebesar -8,97613.
Keterkaitan
Ke Belakang Sektor Konstruksi
Kode |
Sektor |
Langsung |
Total |
Tidak
Langsung |
1 |
Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan |
0,21558 |
7,65946 |
7,44387 |
2 |
Pertambangan
dan Penggalian |
1,74268 |
-4,35942 |
-6,10211 |
3 |
Industri Pengolahan |
1,90754 |
4,40697 |
2,49942 |
4 |
Pengadaan
Listrik dan
Gas |
0,13978 |
-0,78224 |
-0,92202 |
5 |
Pengadaan
Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
|
0,00441 |
15973,47947 |
15973,47505 |
6 |
Konstruksi |
0,56353 |
23,68834 |
23,12481 |
7 |
Perdagangan
Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor |
0,27802 |
0,51426 |
0,23624 |
8 |
Transportasi dan Pergudangan |
0,40123 |
-107,62105 |
-108,02229 |
9 |
Penyediaan
Akomodasi dan Makan Minum |
0,11014 |
130,14403 |
130,03389 |
10 |
Informasi dan Komunikasi |
0,07222 |
54,99452 |
54,92230 |
11 |
Jasa Keuangan dan
Asuransi |
0,03368 |
97,76524 |
97,73155 |
12 |
Real Estate |
0,04644 |
-261,25437 |
-261,30082 |
13 |
Jasa Perusahaan |
0,04598 |
142,68529 |
142,63931 |
14 |
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib |
0,08203 |
490,56032 |
490,47829 |
15 |
Jasa Pendidikan |
0,03889 |
1247,08239 |
1247,04349 |
16 |
Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial |
0,03756 |
-1229,63558 |
-1229,67314 |
17 |
Jasa Lainnya |
0,03237 |
-117,47878 |
-117,51115 |
Sumber: hasil olah data
Tabel 3 menunjukkan bahwa
keterkaitan kebelakang dari sektor konstruksi dengan kode 6 memiliki nilai 0,5635325, artinya peningkatan
satu unit uang output sektor konstruksi akan meningkatkan output perekonomian sebesar 0,5635325 unit uang.
Sedangkan, nilai keterkaitan ke belakang total sektor konstruksi sebesar 23,68834 dan nilai
keterkaitan ke belakang tidak langsung sektor konstruksi sebesar 23,12481.
C. Dampak Pembangunan Kampus Institut Teknologi Kalimantan Terhadap Peningkatan
Output
Provinsi
Kalimantan Timur
Proyek pembangunan Kampus Institut Teknologi Kalimantan merupakan suatu proyek
strategis perguruan
tinggi. Estimasi perhitungan
besaran nilai investasi pembangunan kampus mencapai 376 Milyar Rupiah untuk Skenario I dan mencapai 381 Milyar
Rupiah untuk Skenario
II. Nilai tersebut merupakan nilai minimum belum memasukkan komponen pembiayaan untuk membangun utilitas
dalam suatu sistem yang terintegrasi. Berdasarkan hasil olah data dari Tabel Input-Output 2016, dengan
melakukan agregasi sektor, dan memasukkan shock kebijakan yang berdampak pada perubahan komponen akhir,
maka angka pengganda yang
didapatkan dari
lintas sektor terkait dirangkum dalam Tabel 4.
Tabel 4
Perubahan
Output
Akibat Perubahan
Permintaan
Akhir
Kode |
Sektor |
Skenario I |
Skenario
II |
1 |
Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan |
223.897.134.126,58 |
227.066.193.693,64 |
2 |
Pertambangan
dan Penggaliann
|
678.721.347.171 |
688.328.028.324 |
3 |
Industri Pengolahan |
673.874.975.450 |
683.413.060.635 |
4 |
Pengadaan
Listrik dan
Gas |
49.656.402.393 |
50.359.243.444 |
5 |
Pengadaan
Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
|
249.073.841 |
252.599.254 |
6 |
Konstruksi |
97.838.799.191 |
99.223.618.089 |
7 |
Perdagangan
Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor |
114.329.258.943 |
115.947.485.247 |
8 |
Transportasi dan Pergudangan |
137.249.291.509 |
139.191.929.953 |
9 |
Penyediaan
Akomodasi dan Makan Minum |
22.863.815.832 |
23.187.432.275 |
10 |
Informasi dan Komunikasi |
50.243.671.153 |
50.954.824.458 |
11 |
Jasa Keuangan dan
Asuransi |
37.757.475.766 |
38.291.898.371 |
12 |
Real Estate |
11.169.899.659 |
11.327.999.393 |
13 |
Jasa Perusahaan |
45.715.229.303 |
46.362.286.646 |
14 |
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib |
5.108.939.026 |
5.181.251.395 |
15 |
Jasa Pendidikan |
2.722.501.628 |
2.761.036.154 |
16 |
Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial |
3.967.366.928 |
4.023.521.386 |
17 |
Jasa Lainnya |
7.961.937.496 |
8.074.631.454 |
Jumlah |
��2.163.327.119.414 |
��2.193.947.040.170 |
Sumber: hasil olah data
Kebijakan pembangunan
Kampus Institut
Teknologi Kalimantan dengan menggunakan asumsi 2 skenario berdampak pada perubahan output
keseluruhan perekonomian sebesar
2.163.327.119.414, akibat perubahan shock kebijakan skenario I dan sebesar 2.193.947.040.170, akibat perubahan
shock kebijakan skenario II. Kenaikan penciptaan output tersebut secara rinci yang terbesar dari peningkatan
investasi pembangunan
kampus Institut
Teknologi Kalimantan adalah sektor konstruksi (kode 6) dan industri pengolahan
(kode 3). Shock kebijakan dengan
adanya investasi pembangunan
kampus Institut
Teknologi Kalimantan berdasarkan skenario I berdampak kepada kenaikan output di sektor konstruksi (kode 6)
sebesar 97.838.799.191. Shock kebijakan dengan menggunakan asumsi skenario II
juga berdampak pada
sektor konstruksi sebesar 99.223.618.089.
D. Pembangunan Kampus
Institut Teknologi Kalimantan
di Provinsi Kalimantan
Timur dengan menggunakan skenario I dan II, menunjukkan adanya hubungan yang positif
terhadap perekonomian
daerah dengan adanya kenaikan output dari investasi di sektor konstruksi, sebesar
1.106.855.729.927.640 melalui kegiatan investasi oleh pemerintah. Hal tersebut menguatkan pandangan Hasni
(2015) dimana pembentukan modal investasi oleh pemerintah
tersebut memberikan manfaat. Pembangunan Kampus Institut Teknologi Kalimantan dengan
menggunakan IO tahun 2016,
agregasi 17 sektor, dengan memasukkan shock kebijakan menunjukkan
hubungan positif
terhadap pertumbuhan
ekonomi dengan penciptaan output secara
agregat dari sektor-sektor.
E. Dampak Pembangunan Kampus ITK Terhadap Pendapatan Rumah Tangga
Dampak angka pengganda pada sektor konstruksi berdasarkan
agregasi 17 sektor dari Tabel 5 diketahui pada sektor 6 didapatkan nilai 0,217754009 artinya bahwa
permintaan
akhir sebesar 1 unit uang di sektor 6 (konstruksi) akan menyebabkan peningkatan pendapatan rumah
tangga dalam perekonomian
sebesar 0,217754009 unit uang.
Tabel 5
Angka Pengganda Pendapatan RT
Kode |
Sektor |
Multiplier |
1 |
Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan |
�� 0,050742489 |
2 |
Pertambangan
dan Penggalian |
0,043436652 |
3 |
Industri Pengolahan |
0,027249343 |
4 |
Pengadaan
Listrik dan
Gas |
0,006532518 |
5 |
Pengadaan
Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
|
0,039313513 |
6 |
Konstruksi |
0,217754009 |
7 |
Perdagangan
Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor |
0,039757077 |
8 |
Transportasi dan Pergudangan |
0,029987435 |
9 |
Penyediaan
Akomodasi dan Makan Minum |
0,030064694 |
10 |
Informasi dan Komunikasi |
0,041409051 |
11 |
Jasa Keuangan dan
Asuransi |
0,053510397 |
12 |
Real Estate |
0,051132812 |
13 |
Jasa Perusahaan |
0,037230786 |
14 |
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib |
0,037914574 |
15 |
Jasa Pendidikan |
0,044247896 |
16 |
Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial |
0,034756261 |
17 |
Jasa Lainnya |
0,041311562 |
Sumber: hasil olah data
Tabel 6
Perubahan
Pendapatan Rumah
Tangga Akibat Perubahan
Permintaan
Akhir
Skenario I |
Skenario II |
���������� 376.098.585.138,22
|
���������� 381.421.804.712,22
|
Sumber: hasil olah data
Dampak peningkatan permintaan akhir dengan melibatkan
beberapa sektor
dalam rencana investasi pembangunan kampus Institut Teknologi Kalimantan terhadap pendapatan rumah
tangga di seluruh sektor diperoleh perubahan pendapatan rumah tangga sebesar 376.098.585.138 pada asumsi
skenario I dan sebesar 381.421.804.712 pada asumsi skenario II. Hal tersebut menunjukkan bahwa
investasi pembangunan
kampus Institut
Teknologi Kalimantan memiliki korelasi positif terhadap penciptaan dan pertambahan pendapatan rumah
tangga dan memperkuat pandangan
Sollow (1956), dimana penggunaan input-input produksi dengan struktur kapital dan
modal yang berbeda akan menghasilkan output pada tingkat yang berbeda.
F. Dampak Pembangunan
Kampus ITK terhadap Penciptaan
Tenaga Kerja
Skenario mengenai dampak penciptaan tenaga kerja dari pembangunan kampus Institut Teknologi Kalimantan diasumsikan
tidak ada perubahan
koefisien yang terjadi dari tahun 2016 hingga sekarang. Menggunakan asumsi data tahun
2016, BPS (2016) menyebutkan jumlah
tenaga kerja di Provinsi Kalimantan
Timur mencapai
1.581.239 jiwa dan Kota Balikpapan pada sektor konstruksi menyumbang 14.098 jiwa atau 0,89 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa untuk pembangunan kampus Institut Teknologi Kalimantan
akan dimungkinkan mobilisasi, yaitu melibatkan tenaga kerja yang sifatnya permanen dan non permanen. Data tenaga
kerja yang tersedia di BPS terdapat
tiga kelompok
primer,
sekunder dan tersier (Lampiran 6), maka pada analisa tenaga kerja menggunakan agregasi 9 sektor dari 52 sektor.
Tabel 7
Angka Pengganda
Tenaga Kerja Agregasi 52 Sektor ke 9 Sektor
Sektor |
Lapangan
Pekerjaan |
Angka Pengganda |
1 |
Pertanian,
Perkebunan,
Kehutanan, Perburuan dan Perikanan |
0,0080 |
2 |
Pertambangan
dan Penggalian |
0,0020 |
3 |
Industri |
0,0054 |
4 |
Listrik, Gas, dan Air
Minum |
0,0009 |
5 |
Konstruksi |
0,0016 |
6 |
Perdagangan,
Rumah Makan dan Jasa Akomodasi |
0,0080 |
7 |
Transportasi,
Pergudangan
dan Komunikasi |
0,0032 |
8 |
Lembaga Keuangan, Real
Estate, Ush Persewaan dan Jasa Perusahaan |
0,0036 |
9 |
Jasa Kemasyarakatan, Sosial
dan Perorangan |
0,0098 |
Dari Tabel 7 menunjukkan angka
pengganda
kesempatan kerja
∕ tenaga kerja untuk 9 sektor. Angka pengganda sektor konstruksi diperoleh 0,0016,
artinya peningkatan permintaan
akhir sebesar 1 unit uang di sektor konstruksi mampu menciptakan lapangan kerja sebesar 0,0016. Apabila
dikalikan sebanyak 1000x akan menciptakan lapangan kerja
bagi 1,6 orang. Hal tersebut sejalan dengan jumlah tenaga kerja yang terserap pada tahun 2016 di sektor
konstruksi sebanyak 92.860 orang.
Tabel 8
Perubahan
Kesempatan
Kerja Akibat Investasi Pembangunan Kampus ITK
Skenario I |
Skenario II |
80.943,302 |
93.008,576 |
Sumber: data diolah
Tabel 8 menunjukkan estimasi
dampak perubahan
kesempatan kerja pada skenario
I pembangunan
kampus Institut
Teknologi Kalimantan mampu meningkatkan tenaga kerja di semua sektor (9 lapangan usaha)
sebesar 80.943,302 orang,
sedangkan pada skenario
II mampu
meningkatkan permintaan
tenaga kerja lebih banyak yaitu 93.008,576 orang. Peningkatan jumlah tenaga kerja dengan
tambahan atau perubahan pada permintaan
akhir melalui shock kebijakan mampu menambah lapangan kerja 0,15 persen secara keseluruhan jika asumsi
angka koefisen tenaga kerja tetap dari tahun 2016.
Investasi memiliki hubungan
korelasi positif
terhadap permintaan
tenaga kerja, hal ini ditunjukkan dengan hasil pemberlakuan melakukan shock kebijakan
perubahan pada permintaan
akhir, yaitu pada tahap konstruksi kampus Institut Teknologi Kalimantan mampu menciptakan lapangan kerja ke seluruh sektor perekonomian
sebanyak 80.943,302 orang,
sedangkan pada skenario
II mampu
meningkatkan permintaan
tenaga kerja lebih banyak yaitu 93.008,576 orang. Kenaikan investasi mampu menggeser kurva permintaan
tenaga kerja ke kanan.
Kesimpulan
Hasil penelitian ini menghasilkan beberapa simpulan penting
berdasarkan latar belakang dan analisis data yang dilakukan. Pertama,
pembangunan kampus Institut Teknologi Kalimantan di Balikpapan memiliki dampak
yang signifikan terhadap perekonomian regional. Hal ini terbukti dari
implementasi kebijakan yang mempengaruhi ekonomi domestik, yang tercermin dalam
tabel Input-Output (IO). Analisis IO memberikan pandangan awal yang berharga
bagi para pengambil keputusan dalam perencanaan strategis pembangunan kampus
tersebut, dengan mempertimbangkan interkoneksi antar sektor. Besarnya dampak
ekonomi dari pembangunan kampus ini terlihat dari pengaruh positif investasi
terhadap pembangunan regional, termasuk peningkatan output, pendapatan, dan
penciptaan lapangan kerja yang beragam.
Kedua, hasil analisis dari Tabel IO
Provinsi Kalimantan Timur tahun 2016 menunjukkan bahwa perubahan dalam
permintaan akhir memiliki dampak besar terhadap penciptaan output, nilai
tambah, dan pendapatan secara umum. Dalam konteks komponen permintaan akhir,
perubahan dalam pengeluaran konsumsi rumah tangga memiliki efek yang signifikan
terhadap penciptaan output, sementara perubahan dalam pengeluaran pemerintah
memberikan kontribusi besar terhadap nilai tambah dan pendapatan.
Ketiga, dampak investasi dalam
pembangunan kampus di Balikpapan memiliki perbedaan signifikan dibandingkan
dengan pembangunan kampus di wilayah lain. Faktor-faktor seperti penggunaan
input yang berbeda, dampak pengganda yang dihasilkan, serta koefisien output
dan tenaga kerja yang beragam, menjadi faktor utama dalam perbedaan tersebut.
Hasil estimasi dampak yang diperoleh melalui skenario I menunjukkan peningkatan
output sebesar Rp 97.838.799.191 dan peningkatan pendapatan rumah tangga
sebesar Rp 376.098.585.138,22. Skenario II, yang menggambarkan dampak kebijakan
yang lebih kuat, menunjukkan peningkatan output sebesar Rp 99.223.618.089 dan
peningkatan pendapatan rumah tangga sebesar Rp 381.421.804.712,22. Dari hasil
ini dapat disimpulkan bahwa investasi dalam pembangunan kampus Institut
Teknologi Kalimantan akan membawa peningkatan perekonomian domestik dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan.
Armelly, A., Rusdi, M., &
Pasaribu, E. (2021). Analisis sektor unggulan perekonomian Indonesia: Model
input-output. SOROT, 16(2), 119�134.
Awaliah, A. U., & Prabowo, H. Y.
(2021). Analisis peran Polda DI Yogyakarta dalam pengungkapan kasus penipuan
jual beli online. Proceeding of National Conference on Accounting &
Finance, 140�156.
Chandrarin, G. (2017). Metode
Riset Akuntansi: Pendekatan Kuantitatif.
Deswimar, D. (2014). Peran Program
Pemberdayaan Masyarakat desa dalam pembangunan pedesaan. Jurnal El-Riyasah,
5(1), 41�52.
Djunaidi, D., & Alfitri, A.
(2022). Dilema industri padat modal dan tuntutan tenaga kerja lokal. JPPI
(Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia), 8(1), 29�40.
Hariadi, E., Anistyasari, Y., Zuhrie,
M. S., & Putra, R. E. (2019). Mesin Oven Pengering Cerdas Berbasis Internet
of Things (IoT). Indonesian Journal of Engineering and Technology (INAJET),
2(1), 18�23.
Hasid, H. Z., SE, S. U., Akhmad Noor,
S. E., SE, M., & Kurniawan, E. (2022). Ekonomi sumber daya alam dalam
lensa pembangunan ekonomi. Cipta Media Nusantara.
Hasni, A., & Potvin, P. (2015).
Student�s Interest in Science and Technology and Its Relationships with
Teaching Methods, Family Context and Self-Efficacy. International Journal of
Environmental and Science Education, 10(3), 337�366.
Kusumadinata, A. A. (2015). Pengantar
Komunikasi Perubahan Sosial. Deepublish.
Latif, A., Rusdi, M., & Setiawan,
D. (2020). Partisipasi Masyarakat Terhadap Pembangunan Infrastruktur Jalan Tani
Desa Teteaji Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng Rappang. PRAJA:
Jurnal Ilmiah Pemerintahan, 8(1), 26�39.
Millea Meghan, et al. (2019). The
Economic Impact of East Carolina University on The Local , Regional and
Statewide Economies. August.
Portes, A. (2015). On the
Sociology of National Development : Theories and Issues �. 82(1),
55�85.
Setyadi, S., & Indriyani, L.
(2021). Dampak pandemi Covid-19 terhadap peningkatan resiko kemiskinan di Indonesia.
PARETO: Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Publik, 4(1), 53�66.
Siregar, Y. M., & Nawawi, Z. M.
(2023). Analisis Data Penyerapan Tenaga Kerja di Kota Medan Tahun 2019-2020. El-Mal:
Jurnal Kajian Ekonomi & Bisnis Islam, 4(1), 67�73.
Solow, R. M. (1956). A contribution
to the theory of economic growth. The Quarterly Journal of Economics, 70(1),
65�94.
Statistik, B. P. (2016). Bps. Provinsi
Jawa Barat.
Taufiq, M. (2020). Pemindahan ibu
kota dan potensi konektivitas pemerataan ekonomi. Jurnal Vokasi Indonesia,
8(1), 3.
Umbach, R., Berryessa, C. M., &
Raine, A. (2015). Brain imaging research on psychopathy: Implications for
punishment, prediction, and treatment in youth and adults. Journal of
Criminal Justice, 43(4), 295�306.
Copyright holder: Muhammad Kharisma,
Purbayu Budi Santosa (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed
under: |