Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No. 8, Agustus
2023
KUALITAS HARD
SKILL MAHASISWA TRAINEE: DEPARTEMEN FRONT OFFICE PADA HOTEL BINTANG EMPAT DI
KOTA BANDUNG
Retha Syahvina Zahra, Vany Octaviany
Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom, Bandung
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Sebagian besar SDM Industri
Perhotelan, khususnya departemen Front Office memiliki
keterbatasan pada ilmu pengetahuan, kompetensi, dan kemampuan teknis dalam bekerja. �Hal ini memerlukan adanya upaya untuk memperkuat
pemahaman mereka terhadap aspek tersebut dalam bekerja, agar dapat meningkatkan kualitas layanan yang diberikan dan memastikan kelancaran operasional hotel. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui kualitas hard skill mahasiswa
trainee departemen Front Office pada
hotel Bintang empat di Kota Bandung dan upaya untuk meningkatkannya.
Metode yang digunakan adalah
kualitatif etnografi, dengan �melakukan observasi, dokumentasi, dan wawancara kepada Front Office
Manager (FOM), supervisor, dan mahasiswa trainee
hotel Bintang empat. Hotel yang menjadi lokasi penelitian adalah Four Points by
Sheraton, The Jayakarta Hotel Bandung, dan Grand
Tjokro Hotel. Berdasarkan hasil
analisis, ditemukan bahwa hard skill terbentuk
melalui interaksi antara kemampuan teknis, pengetahuan, dan penguasaan teknologi. Secara keseluruhan, pada penelitian ini ditemukan bahwa mahasiswa trainee memiliki ilmu pengetahuan, kemampuan teknis, dan kemampuan teknologi yang baik dalam bekerja. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan hard skill mahasiswa
trainee departemen Front Office dengan memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan tambahan seperti, manajemen waktu, komunikasi interpersonal, dan pemecahan
masalah.
Kata Kunci: Mahasiswa Perhotelan;
Departemen Front Office; Hard Skill.
Abstract
Most of the
Human Resources in the Hospitality Industry, particularly in the Front Office
department, have limitations in terms of knowledge, competence, and technical
skills in their work. This requires efforts to enhance their understanding of
these aspects in their work, in order to improve the quality of the services
provided and ensure the smooth operation of the hotel. The aim of this research
is to determine the quality of hard skills of student trainees in the Front
Office department at a four-star hotel in the city of Bandung and the efforts
to enhance these skills. The method used is qualitative ethnography, involving
observation, documentation, and interviews with the Front Office Manager (FOM),
supervisors, and student trainees at the four-star hotels. The research
locations include Four Points by Sheraton, The Jayakarta
Hotel Bandung, and Grand Tjokro Hotel. Based on the analysis results, it was
found that hard skills are formed through interactions between technical
abilities, knowledge, and technological proficiency. Overall, this study found
that student trainees have good knowledge, technical skills, and technological
abilities in their work. Efforts to enhance the hard skills of student trainees
in the Front Office department include providing training to improve additional
skills such as time management, interpersonal communication, and
problem-solving.
Keywords: Hotel Students;
Front Office Department; Hard Skills.
Pendahuluan
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor pendukung tingginya persaingan di industri perhotelan. SDM adalah individu produktif yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik itu di dalam institusi
maupun perusahaan yang memiliki fungsi sebagai aset sehingga
harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya
SDM yang memiliki kompetensi merupakan hal yang sangat penting dalam mendukung suatu perusahaan untuk mencapai tujuan. Kompetensi adalah karakteristik dasar yang dimiliki pegawai untuk mengeluarkan
kinerja yang maksimal dalam pekerjaanya
Pendidikan vokasi memberikan kontribusi untuk mencetak SDM yang unggul. Salah satu bentuk pendidikan dan pelatihan yang efektif untuk membekali SDM dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja yaitu program training. Program magang
merupakan salah satu bentuk investasi modal manusia dengan melatih atau mengembangkan
keterampilan yang dimiliki
dan direalisasikan di tempat
kerja yang sesungguhnya
Permasalahan yang terjadi di industri perhotelan saat ini yaitu
masalah yang berhubungan dengan keterampilan (skills),
pengetahuan, dan attitude saat
bekerja yang akan berdampak langsung pada customer
Gambar 1 Profil pekerjaan
di Perhotelan dengan jumlah Tenaga Kerja yang turun
Sumber: satudata.kemnaker.go.id
Berdasarkan Gambar 1 Dari hasil proyeksi yang dilakukan oleh para
pelaku industri di bidang perhotelan, diketahui bahwa di departemen front office mengalami
penurunan jumlah tenaga kerja. SDM yang menurun membuat industri perhotelan bekerja sama dengan
Pendidikan Vokasi untuk menyiapkan SDM yang memiliki hard
skill (kemampuan teknis)
dan soft skill (kemampuan non teknis) agar dapat bekerja sesuai dengan permintaan industri.
Hard skill
yaitukecakapan dalam melayani tamu, dapat mengatasi masalah dan keluhan tamu, dapat mengelola
teknologi sebagai penunjang untuk memperkenalkan produk dan keunggulan hotel, serta dapat mengoperasikan sistem yang ada di hotel
Hard skill
atau hard competency merupakan
kompetensi yang didefinisikan
sebagai gambaran tentang apa yang harus diketahui atau dilakukan seseorang agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Menurut
Hard skill
merupakan kemampuan yang dimiliki secara teknis. Pengetahuan teknis merupakan pengetahuan yang meliputi pemahaman terkait desain, keistimewaan suatu produk, mengembangkan
suatu teknologi, mampu mengatasi masalah yang terjadi, serta menganalisis kegunaan produk dalam usaha untuk
mengidentifikasi ide-ide baru
mengenai produk maupun pelayanan tersebut (Manara,
Hard skill
yang berkualitas bisa didapatkan melalui pelatihan atau pendidikan dalam perkuliahan, magang, kelas tambahan dan lainnya. Hard skill merupakan
sesuatu yang dapat dipelajari melalui Lembaga
Pendidikan seperti sekolah atau universitas dengan tujuan menambah pengetahuan
Menurut (Aprilyanto,
Berdasarkan uraian di atas,
hard skill sangat menunjang sebuah pekerjaan di bidang industri perhotelan. Mahasiswa dengan kualitas hard skill
yang baik akan mudah bekerja dengan
kemampuan yang dimiliki. Untuk itu dilakukan
penelitian yang berjudul �Kualitas Hard Skill Mahasiswa
Trainee Departement Front Office Pada
Hotel Bintang Empat di Kota Bandung� agar mengetahui hard skill yang dimiliki
mahasiswa trainee khususnya
di department Front Office hotel
bintang empat di Kota
Bandung. Dari latar belakang
yang dikemukakan maka dapat dirumuskan rumusan masalah yaitu bagaimana hard skill
mahasiswa trainee dan bagaimana
upaya peningkatan hard
skill mahasiswa trainee di department Front Office hotel bintang empat di Kota Bandung.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif etnografi. Penelitian ini dilakukan melalui
observasi dan wawancara mendalam yang berinteraksi langsung dengan �sumber
data
Tabel 1 Pedoman Wawancara
Variabel |
Indikator |
Responden |
Kualitas Hard Skill Mahasiswa
Trainee |
Ilmu Pengetahuan |
Front Office Manager (FOM), Front Office Supervisor,
dan Mahasiswa Trainee |
Kemampuan Teknis |
Front Office Manager (FOM), Front Office Supervisor,
dan Mahasiswa Trainee |
|
Kemampuan menggunakan Teknologi |
Front Office Manager (FOM), Front Office Supervisor,
dan Mahasiswa Trainee |
Teknik pengumpulan
data merupakan langkah yang
paling strategis dalam peneletian, karena tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan
data
Hasil dan Pembahasan
1. Analisis Temuan
Hard skill mencakup
tiga komponen utama, yaitu kemampuan teknis yang melingkupi
keterampilan praktis dan penerapan konsep yang spesifik dalam suatu bidang
tertentu, penilaian pengetahuan yang merujuk pada pemahaman mendalam tentang
teori, prinsip, dan informasi yang relevan dalam konteks yang dijelajahi, serta
kemampuan menggunakan teknologi yang mencakup penguasaan terhadap alat-alat dan
platform teknologi yang digunakan dalam pekerjaan atau kegiatan. Menurut (Aprilyanto,
a. Kemampuan
Teknis
Kemampuan teknis merujuk pada keterampilan, pengetahuan, dan keahlian
yang berkaitan dengan aspek praktis dan operasional dalam suatu bidang
tertentu. Ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep dasar,
metode, alat, dan teknologi yang digunakan dalam bidang tersebut. Kemampuan
teknis dapat mencakup berbagai hal, tergantung pada disiplin atau industri yang
bersangkutan
(Prakoso
dan Cahyani, 2021)
Kemampuan teknis menjadi dasar untuk menjalankan tugas-tugas spesifik
dalam bidang tertentu, dan penguasaan kemampuan ini memungkinkan individu untuk
menjadi kompeten dalam melaksanakan pekerjaan yang melibatkan aspek teknis.
Kemampuan teknis merupakan kemampuan yang berkaitan
dengan komunikasi dan
kerja sama, untuk menciptakan profesional yang efektif dan berdaya saing di
dunia kerja (Jeklor
Putri & Fridayati, 2020) Hasil temuan
dari wawancara dengan beberapa Informan yang merupakan trainee, FOM, dan
SPV di hotel-hotel di Bandung memberikan gambaran mendalam tentang kemampuan
teknis mereka dalam mengoperasikan Front Office dan memberikan
pelayanan tamu. Dalam analisis ini, fokus diberikan pada kemampuan dan
pemahaman masing-masing Informan terhadap aspek-aspek dalam industri perhotelan.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Berliana
(2023) memaparkan bahwa sebagai berikut:
�Untuk
front office sendiri produknya pasti hotel ya Front Office itu di kamar tentu
di kamar aja untuk menjual gitu kalau misalnya di operator, apalagi kalau
misalnya buat nanya ada yang nanya-nanya reservasi pasti kita ngejual kayak
misalnya kita bisa upsell, misalnya bisa ada jual kamar yang lebih tinggi
harganya, misalnya bisa kayak menjual kamar sih kalau front office lebih ke
kamar bisa gitu.�
Berdasarkan kutipan
wawancara dengan Berliana, trainee di Four Points by Sheraton
Bandung, menunjukkan sejumlah
kemampuan yang mengesankan.
Salah satunya adalah kemampuan mereka dalam menjual produk
di hotel, terutama di front office. Kemampuan ini sangat penting karena Front Office berperan sebagai titik kontak utama
dengan tamu. Beliau juga mampu menjelaskan dan mempromosikan produk-produk hotel dengan baik kepada tamu,
memastikan mereka mendapatkan pengalaman yang memuaskan.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan Bapak Adit (2023) yang merupakan Supervisor Four Points by Sheraton Hotel, mengemukakan bahwa kemampuan teknis sangat penting dibandingkan indikator lainnya.
�Kemampuan
teknologi terakhir, lebih ke kemampuan
teknis dan ilmu pengetahuan ya. Karena kan ilmu pengetahuan
lebih general ya, yang utama teknis. Begitu�.
b. Ilmu Pengetahuan
Dalam pelaksanaan training, pengetahuan mahasiswa trainee
telah ditunjukkan melalui pemahaman yang baik tentang profil perusahaan hotel
setelah mereka melaksanakan On The Job Training. Mereka mengetahui klasifikasi
bintang hotel, yang mencerminkan tingkat fasilitas dan layanan yang ditawarkan
oleh suatu hotel. Selain itu, mahasiswa trainee juga harus memahami target
pasar yang menjadi fokus utama perusahaan hotel
Mereka memiliki kesadaran akan pentingnya mengidentifikasi segmen pasar
yang tepat untuk meningkatkan daya saing dan keuntungan perusahaan.
Selanjutnya, pemahaman mahasiswa trainee tentang sistem hotel di
Indonesia juga terbukti solid. Mereka mampu menjelaskan berbagai jenis sistem
yang umum digunakan di industri perhotelan, seperti sistem pengelolaan kamar,
reservasi, dan manajemen tamu.
Hal tersebut salah satunya dapat kita tinjau dari hasil wawancara dengan Bapak Leo (2023) yang
merupakan Front Office Manager dari Grand Tjokro Bandung sebagai
berikut:
�Pada
saat datang, para mahasiswa trainee telah mengetahui profile hotel ini. Mereka
dapat melakukan pemaparan mengenai klasifikasi bintang, terus target marketnya,
sama sistem hotelnya yang ada di Indonesia.�
Berdasarkan kutipan hasil wawancara dengan beliau
memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang kemampuan mahasiswa trainee
dalam memahami profile perusahaan hotel. Dalam kutipan yang disampaikan
oleh Bapak Leo
(2023), terlihat bahwa para mahasiswa trainee telah berhasil menunjukkan
pemahaman terkait beberapa aspek penting dari hotel tersebut. Bapak Leo (2023)
menjelaskan bahwa pada saat kedatangan mahasiswa trainee, mereka telah
memiliki pengetahuan yang memadai tentang profile hotel, yang mencakup
klasifikasi bintang, target pasar, dan sistem hotel di Indonesia.
c. Kemampuan Menggunakan Teknologi
Kemampuan
menggunakan teknologi merupakan keterampilan esensial dalam era digital saat
ini. Individu yang memiliki kemampuan teknologi mampu secara efektif
memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak untuk memecahkan masalah,
mengoptimalkan proses, dan meningkatkan produktivitas (Dityasari,
Kemampuan menggunakan teknologi dalam industri perhotelan menjadi krusial
dalam memberikan pengalaman tamu yang unggul. Para profesional perhotelan yang terampil dalam teknologi mampu mengintegrasikan sistem manajemen hotel yang canggih untuk mengelola
reservasi, check-in, dan check-out dengan efisien
Selain itu, mereka dapat
memanfaatkan solusi teknologi untuk meningkatkan komunikasi dengan tamu, seperti
melalui aplikasi ponsel yang memungkinkan pemesanan layanan kamar, reservasi restoran, atau permintaan khusus lainnya. Seluruh aspek operasional, mulai dari manajemen
inventaris hingga kebersihan kamar, dapat dioptimalkan dengan teknologi berbasis sensor dan analitik
Tak hanya itu, dalam
dunia perhotelan juga sedang
ramai dijumpai sistem pembayaran baru yang menyesuaikan dengan perkembangan teknologi masa kini. Hal ini salah satunya diungkapkan oleh Bapak Leo (2023) yang merupakan
Front Office Manager dari Grand Tjokro
Bandung sebagai berikut: �Mampu, �front
desk menggunakan cash, Qris,
dan kalau di back office nya
menggunakan bank, transfer, dan sebagainya
jadi mampu dikatakan mereka bisa.�
Dalam wawancara dengan Bapak Leo (2023),
terungkap bahwa dunia perhotelan tengah mengadopsi sistem pembayaran baru yang sejalan dengan perkembangan teknologi saat ini. Beliau �menjelaskan bahwa staf front desk memiliki kemampuan untuk mengoperasikan berbagai metode pembayaran modern, termasuk
pembayaran tunai, pembayaran melalui Quick
Response Code Indonesian Standard (QRIS), dan bahkan
transaksi perbankan seperti transfer. Dengan penggunaan beragam opsi pembayaran ini, terlihat bahwa
para staf memiliki kemampuan yang luas dalam menangani sistem pembayaran yang berkembang dalam industri perhotelan modern.
2. Hard Skill Mahasiswa
Trainee di Department Front Office Hotel Bintang Empat
di Kota Bandung
Berdasarkan hasil wawancara dengan sejumlah Informan yang merupakan mahasiswa trainee,
Front Office Manager (FOM), dan Supervisor (SPV) di hotel-hotel di
Bandung. Fokus utama pembahasan adalah kemampuan teknis dan pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiswa trainee dalam mengoperasikan departemen Front
Office di hotel bintang empat.
Adapun pembahasan atas hasil temuan yang telah diperoleh oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Kemampuan
Teknis dalam Mengoperasikan Front Office
Dalam analisis tersebut, ditekankan bahwa kemampuan teknis mahasiswa trainee dalam mengoperasikan Front Office hotel bintang empat sangat penting. Kemampuan ini mencakup aspek
menjual produk, penanganan tamu VIP, dan mengatasi situasi-situasi khusus seperti permintaan early check-in. Berliana
(2023) yang berlatih di Four Points by Sheraton
Bandung memiliki kemampuan
yang mengesankan dalam menjual produk hotel, terutama di Front Office.
Mereka mampu mempromosikan produk dengan baik kepada
tamu, memastikan pengalaman tamu yang memuaskan. Pemahaman mendalam mereka tentang proses pemesanan kamar dan pelayanan yang sesuai dengan preferensi
tamu juga terbukti melalui kemampuan mereka dalam melayani
tamu VIP dengan penuh perhatian. Mereka juga memiliki pemahaman yang solid tentang tugas-tugas di berbagai bagian Front Office, menunjukkan
pemahaman yang komprehensif
tentang operasional hotel.
b. Pengetahuan
tentang Profile Perusahaan Hotel
Mahasiswa trainee juga harus memiliki pengetahuan yang baik
tentang profil perusahaan hotel tempat mereka bekerja. Pengetahuan ini meliputi
klasifikasi bintang, target pasar, sistem hotel di Indonesia, dan informasi
terkait hotel itu sendiri. Hasil wawancara menunjukkan bahwa mahasiswa trainee
mampu memahami hal-hal ini. Mereka dapat menjelaskan
dengan baik klasifikasi bintang hotel, target
pasar yang menjadi fokus,
dan sistem hotel di Indonesia. Pemahaman
ini membantu mereka dalam memberikan
informasi yang akurat kepada tamu serta
membangun dasar yang kuat dalam operasional
harian.
c. Kemampuan
Menggunakan Teknologi
Kemampuan menggunakan teknologi menjadi hal yang penting dalam era digital
saat ini. Dalam industri perhotelan, kemampuan teknologi memungkinkan para profesional
untuk memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak secara efisien.
Mahasiswa trainee dituntut untuk memiliki kemampuan menggunakan teknologi dalam
berbagai aspek, termasuk pengoperasian sistem pembayaran yang baru dan
integrasi berbagai platform teknologi untuk meningkatkan layanan kepada tamu.
Dalam beberapa kasus, Informan telah mampu mengoperasikan sistem pembayaran modern, seperti pembayaran tunai, QRIS, dan transfer bank. Namun,
masih ada ruang untuk pengembangan
kemampuan teknologi yang lebih lanjut, terutama
dalam menghadapi perkembangan digital di industri perhotelan.
3. Upaya Peningkatan
Hard Skill Mahasiswa Trainee Di Department Front
Office Hotel Bintang Empat di Kota Bandung
Penelitian ini menemukan beberapa pendapat dari Informan terkait upaya
yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kualitas hard skill
mahasiswa trainee di departemen Front Office di
hotel bintang empat di Kota Bandung, yaitu:
1.
Menurut Bapak Leo (2023), salah satu hal penting untuk meningkatkan kualitas hard
skill adalah
memiliki rasa percaya diri dalam berkomunikasi dengan baik. Kemampuan untuk
berbicara dengan keyakinan dianggap sebagai faktor kunci dalam mengembangkan hard
skill. Salah satu contoh upaya yang dilakukan sesuai pandangan Bapak Leo
(2023) adalah dengan menyelenggarakan pelatihan berkomunikasi yang fokus pada
membangun rasa percaya diri. Dalam pelatihan tersebut, peserta diajarkan
bagaimana mengatasi rasa gugup saat berbicara di depan umum, menggunakan bahasa
tubuh yang menunjukkan keyakinan, serta menyampaikan ide dan argumen dengan
penuh keyakinan. Selain itu, Bapak Leo juga mendorong praktik berbicara di
hadapan audiens dalam konteks yang beragam, seperti melakukan presentasi dan �berdiskusi.
2.
Menurut Dara (2023) membaca, belajar, dan meningkatkan pengetahuan tentang sistem dan aturan
di hotel dapat menambah wawasan tentang operasional hotel dan peraturannya dianggap mampu
memperkuat hard skill. Salah satu contoh upaya yang dilakukan sesuai
pandangan Dara (2023) adalah dengan mengadakan pelatihan internal bagi karyawan
hotel yang berfokus pada pemahaman mendalam tentang operasi dan peraturan
hotel. Pelatihan ini mencakup materi-materi seperti
manajemen pemesanan, layanan tamu, protokol keamanan, dan pemeliharaan
fasilitas. Selain itu, disediakan
pula sumber daya seperti buku, jurnal,
dan modul pembelajaran
daring yang berkaitan dengan
industri perhotelan.
3.
Bapak Adit (2023) mengemukakan beberapa langkah yang telah diambil dalam
mengembangkan hard skill mahasiswa trainee. Pertama, mengadakan pelatihan offline seperti melatih keterampilan komunikasi dan sistem reservasi hotel. Kedua, melakukan rolling section terhadap mahasiswa trainee
sekali dalam seminggu. �Rolling section juga memungkinkan mahasiswa trainee menjadi
lebih menguasai bagian Front Office. Memberikan kepercayaan dan tanggung jawab kepada mereka untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam melakukan pekerjaan.
4.
Menurut Berliana (2023) cara meningkatkan
kualitas hard skill dengan
memberikan
informasi tentang trainee gathering yang diadakan oleh Trainee
Manager. Pertemuan ini melibatkan aspek seperti pengetahuan tentang hotel,
sejarah Four Points by Sheraton, dan lain-lain. Selain itu, pelatihan juga
mencakup pembuatan CV yang efektif dan keterampilan presentasi. Dengan
presentasi kepada Trainee Manager, kemampuan hard skill dan soft
skill dapat dievaluasi.
5.
Menurut Bapak Ahmad (2023) kualitas hard skill trainee dapat ditingkatkan dengan pembelajaran berkelanjutan, baik
melalui pendidikan formal di sekolah maupun melalui pelatihan tambahan seperti
kursus di luar. Memperoleh pengetahuan dari berbagai sumber dianggap sebagai
cara untuk meningkatkan hard skill. Salah satu contoh upaya yang
dilakukan sesuai pandangan Bapak Ahmad (2023) adalah dengan memulai program
beasiswa belajar bagi para karyawan di perusahaannya. Program ini mencakup
dukungan finansial untuk mengambil kursus lanjutan atau pendidikan formal di
perguruan tinggi terkemuka. Selain itu, perusahaan juga menyediakan akses ke platform
pembelajaran online yang beragam, termasuk kursus terkait industri dan
keahlian yang dibutuhkan. Selain itu, perusahaan juga mendorong karyawan untuk
berpartisipasi dalam seminar, workshop, dan konferensi di luar untuk
mendapatkan wawasan yang lebih luas.
Berdasarkan lima faktor kunci utama
yang telah dijabarkan di atas, terdapat upaya yang dilakukan untuk meningkatkan hard skill
mahasiswa trainee di departemen
Front Office pada hotel bintang empat di Kota Bandung yang melibatkan
sejumlah faktor kunci. Pertama, mahasiswa trainee diberikan
pelatihan intensif untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam berkomunikasi dengan tamu. Selain itu, mereka didukung
untuk memahami sistem dan aturan hotel secara menyeluruh melalui pelatihan khusus. Rolling section juga menjadi
bagian dari upaya ini, memungkinkan
mereka mendapatkan pengalaman dari berbagai section Front Office. Evaluasi berkala digunakan untuk memantau kemajuan mereka, sementara peningkatan tanggung jawab dan kepercayaan diri diintegrasikan dalam pengembangan mereka. Pelatihan keterampilan tambahan seperti manajemen waktu, komunikasi interpersonal,
dan pemecahan masalah juga diberikan. Terakhir, pendekatan pembelajaran berkelanjutan untuk memastikan bahwa kemampuan hard skill mereka
terus berkembang seiring berjalannya waktu. Upaya ini dapat membantu untuk meningkatkan kualitas hard skill mahasiswa
trainee departemen Front Office pada hotel bintang empat di Bandung.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian, dapat disimpulkan bahwa hard skill memiliki peran penting dalam mempersiapkan
trainee untuk menjalankan
tugas-tugas dengan efisien di berbagai konteks, termasuk lingkungan kerja dan pendidikan. Hasil wawancara dengan mahasiswa trainee,
Front Office Manager (FOM), dan Supervisor (SPV) dari
tiga hotel bintang empat di Kota Bandung, menunjukkan
bahwa mahasiswa trainee
memiliki kemampuan teknis yang berkualitas sebagai penunjang dalam melaksanakan pekerjaan. Informan juga menegaskan pentingnya kemampuan menggunakan teknologi sebagai faktor utama untuk
mengembangkan hard skill dalam
era digital saat ini.
Upaya yang dilakukan menurut informan untuk meningkatkan hard skill mahasiswa
trainee departemen Front Office pada
hotel bintang empat di Kota
Bandung yaitu memberikan pelatihan intensif kepada mahasiswa trainee untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam berkomunikasi dengan tamu. Melakukan
rolling Section agar trainee mendapatkan
pengalaman bekerja di semua section Front Office, dan memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan tambahan seperti manajemen waktu, komunikasi interpersonal,
dan pemecahan masalah.
Saran yang relevan untuk meningkatkan
kualitas hard skill mahasiswa
trainee diantaranya melakukan
pengembangan kemampuan teknis seperti menjual produk hotel dan penanganan tamu VIP. Hal ini dapat memastikan
bahwa mahasiswa trainee memiliki kemampuan dalam memberikan kesan yang baik bagi tamu. Mahasiswa
trainee diberikan pelatihan
yang intensif dalam penggunaan teknologi yang digunakan pada industri perhotelan, seperti menangani sistem pembayaran modern dan alat
komunikasi internal untuk meningkatkan efisiensi layanan bagi tamu.
BIBLIOGRAPHY
Agustina, A., & Salmah, N. N. A. (2021). Pengaruh
Kualitas Sumber Daya Manusiadan Pengawasan Terhadap Produktivitas Karyawan Pada Hotel Santika Palembang. Jurnal
Media Wahana Ekonomika, 18(3), 308�319.
Andriani, R. (2021). Pengaruh Sumber Daya Manusia Hotel Terhadap Kualitas Pelayanan Di Hotel Bunda Bukittinggi. Menara Ilmu, 15(2).
Aprilyanto, J. O. (2020). Pengaruh Soft skill Dan Hard skill Terhadap Kinerja Pada PT Cahaya Indah MadyaPratama Lamongan. Eco-Entrepreneur, 6(2), 97�107.
Arif, K. M. (2021). Strategi Membangun SDM Yang Kompetitif, Berkarakter Dan Unggul Menghadapi Era Disrupsi. Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam, 4(1), 1�11.
Azizy, L. A. (2015). Profil Kompetensi Hard Skill dan Soft Skill Siswa Jurusan TatBoga di SMK N 3 Magelang dalam Praktik Industri di Hotel. Skripsi Sarjana, Tidak Diterbitkan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Dityasari,
A., Kartika, I., Purwanto, J., & Djufri, E. (2022). Analisis Kemampuan
Literasi Digital Siswa Sekolah Menengah. SNPF (Seminar Nasional Pendidikan
Fisika.
Emiliasari, E., Widarko, A., & Slamet, A. R. (n.d.). Pengaruh Soft Skill dan MotivaKerja Terhadap Kinerja Karyawan Hotel Pelangi Malang. www.fe.unisma.ac.id
Manara, M. U. (2014). Hard skills dan soft skills pada bagian sumber daya manusia di organisasi industri. Jurnal Psikologi Tabularasa, 9(1).
Maulyan, F. F. (2019). Peran Pelatihan Guna Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Karir: Theoretical Review. Jurnal Sains Manajemen, 1(1), 40�50.
Murdiyanto, D. E. (2020). Metode Penelitian Kualitatif (Sistematika Penelitian Kualitatif). Bandung: Rosda Karya.
Ningsih, O. L., Zaki, H., & Hardilawati, W. L. (2022). Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Hotel Dyan Graha Pekanbaru. In Economics, Accounting and Business Journal (Vol. 2, Issu1).
Parayogo, E. (2020). Kualitas Pelayanan Dan Pengembangan Sdm Karyawan Front Office Terhadap Kepuasan Tamu Hotel Citra Alam Demak. Jurnal Visi Manajemen, 6(3), 162�174.
Salamah, U. (2020). Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep dan Aplikasi. Salemba Empat.
Sari, R. J. (2019). Tantangan Berkarier Sumber Daya Manusia Lokal Di Industri Perhotelan Sanur. Jurnal Ilmiah Hospitality Management, 9(2), 124�133.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif : Untuk Penelitian yang bersifat : Eksploratif, Enterpretif, Interaktif, dan Konstruktif. Alfabeta.
Suwatno, & Donni Juni Priansa. (2011). Manajemen SDM dalam, Organisasi Publik dan Bisnis. Alfabeta.
Zulfan, M. (2019). Pengembangan Soft Skill Karyawan dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Hotel Berbintang di Kabupaten Humbang Hasundutan (Studi kasus: Hotel Berbintang di Kecamatan Bakti Raja). Jurnal Akademi Pariwisata Medan, 7(1), 41�58.
Copyright holder: Retha Syahvina
Zahra, Vany Octaviany (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |