Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 2, Februari 2024
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN
DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KOMITMEN KARYAWAN PT. PINTAR PEMENANG ASIA
Demen Sanjaya Putra Harefa*, Nugroho B. Sukamdani, Tatan Sukwika
Universitas
Sahid, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Email: [email protected]*
Abstrak
Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap
komitmen karyawan di PT. Pintar Pemenang Asia. Gaya kepemimpinan dan motivasi
kerja telah diidentifikasi sebagai faktor penting dalam memengaruhi tingkat
komitmen karyawan terhadap organisasi. Dalam konteks perusahaan yang bergerak
di bidang education teknologi dan layanan, pemahaman terhadap faktor-faktor ini
dapat memberikan wawasan yang berharga bagi manajemen untuk meningkatkan
kinerja dan retensi karyawan. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kuantitatif
dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Sampel
penelitian terdiri dari karyawan di berbagai departemen di PT. Pintar Pemenang
Asia. Gaya kepemimpinan diukur dengan mengidentifikasi gaya kepemimpinan
direktif, partisipatif, suportif. Sementara motivasi kerja diukur melalui
faktor-faktor antara lain prestasi, pengakuan, tanggung jawab, kesempatan untuk
pertumbuhan, dan pekerjaan itu sendiri. Hasil analisis regresi menunjukkan
adanya pengaruh positif dan signifikan dari gaya kepemimpinan dan motivasi
kerja terhadap komitmen karyawan. Penelitian ini memberikan kontribusi bagi
pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi komitmen karyawan di
perusahaan education teknologi dan layanan. Implikasi manajerial dari temuan
ini adalah pentingnya pengembangan gaya kepemimpinan yang mendukung pertumbuhan
dan motivasi kerja yang berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan yang
berkontribusi pada tingkat komitmen yang lebih tinggi. Studi ini juga
memberikan dasar untuk penelitian lebih lanjut dalam konteks industri serupa.
Kata kunci: Gaya
Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Komitmen Karyawan, PT. Pintar Pemenang Asia.
Abstract
This study aims to analyze
the influence of leadership style and work motivation on employee commitment at
PT. Pintar Pemenang Asia. Leadership style and work motivation have been
identified as important factors in influencing the level of employee commitment
to the organization. In the context of companies engaged in technology and
service education, understanding these factors can provide valuable insights
for management to improve employee performance and retention. This study
adopted a quantitative approach by using questionnaires as a data collection
instrument. The research sample consisted of employees in various departments
at PT. Smart Asian Winners. Leadership style is measured by identifying
directive, participatory, supportive leadership styles. While work motivation
is measured through factors including achievement, recognition, responsibility,
opportunities for growth, and the job itself. The results of the regression
analysis showed a positive and significant influence of leadership style and work
motivation on employee commitment. This research contributes to the
understanding of the factors that influence employee commitment in education,
technology and service companies. The managerial implication of these findings
is the importance of developing leadership styles that support sustainable work
growth and motivation to create an environment that contributes to higher
levels of commitment. The study also provides a basis for further research in
similar industry contexts.
Keywords: Leadership Style, Work Motivation,
Employee Commitment, PT. Pintar Pemenang Asia.
Pendahuluan
Karyawan adalah mesin dari sebuah perusahaan. Mereka bisa
menjadi perencana, pelaksana, pengendali, yang selalu berperan aktif dalam
mencapai tujuan bisnis. Dengan kata lain, karyawan bukan hanya objek, tetapi
juga pelaku atau pelaku dalam mencapai tujuan perusahaan. Dalam hal ini,
keberhasilan suatu perusahaan tidak lepas dari peran karyawan.
Manusia merupakan faktor produksi yang penting dalam
perusahaan, karena manusia memiliki karakteristik yang sangat unik dibandingkan
dengan faktor produksi lainnya. Orang adalah kekuatan pendorong yang mampu
memulai bisnis. Perusahaan harus memberikan perhatian khusus kepada SDM sebagai
karyawan di perusahaan tersebut, misalnya dengan mengembangkan kompetensinya.
Alhasil, perusahaan akan memiliki karyawan yang lebih produktif dan berkualitas
guna mendukung kelancaran operasionalnya untuk mencapai tujuannya. Upaya
pencapaian tujuan organisasi dapat dicapai dengan meningkatkan produktivitas
pegawai
Kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh produktivitas
pada karyawan. Menurut Muis (2013) kinerja perusahaan ataupun organisasi tidak
dapat terlepas dari produktivitas sumber daya manusianya. Keberadaan
produktivitas kerja karyawan dalam perusahaan merupakan sesuatu yang sangat
penting, oleh karena produktivitas yang baik, perusahaan akan mampu
menghasilkan sebuah produk yang dibutuhkan oleh pasar secara berkelanjutan dan
searah dengan tujuan perusahaan. Untuk menggapai kinerja karyawan yang baik
maka dibutuhkan sebuah komitmen kerja. Hal ini terungkap dalam penelitian yang
dilakukan oleh Syahril et al., (2022) yang menyatakan bahwa komitmen yang ada
di dalam diri individu akan mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan.
Dalam Rusliza dan Fawzy (2016) mengatakan bahwa Komitmen
adalah faktor yang menghubungkan karyawan dengan organisasi. Begitupun menurut
Durkin dalam Yusuf dan Darman (2017) yang mengungkapkan bahwa komitmen
merupakan sebuah dorongan yang kuat dan erat dari seseorang terhadap tujuan dan
nilai suatu organisasi dalam hubungannya dengan peran mereka terhadap upaya
pencapaian tujuan dan nilai-nilai tersebut. Definisi ini menunjukkan bahwa
komitmen karyawan terhadap organisasi ditandai dengan keyakinan yang kuat dan
penerimaan terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, serta kemauan untuk
berusaha lebih giat bagi organisasi dan kemauan untuk melakukannya. organisasi.
organisasi. Orang yang memiliki komitmen tinggi terhadap organisasi akan terus menunjukkan
sikap dan perilakunya untuk kepentingan organisasi. Karyawan yang memiliki tingkat
keterikatan yang tinggi dapat mengerahkan upaya maksimal untuk meningkatkan
kinerja baik individu maupun tim, karena karyawan dapat bekerja dengan sepenuh
hati (Maryani, 2018)
Beberapa faktor yang mempengaruhi komitmen pegawai diantaranya
adalah gaya kepemimpinan dan motivasi kerja. Menurut penelitian Suherti et al., (2022) bahwa gaya
kepemimpinan berpengaruh positif terhadap komitmen dimana kepuasan kerja
menjadi variable intervening. Dalam penelitian ini terungka bahwan Gaya
kepemimpinan memiliki pengaruh langsung dan signifikan terhadap kepuasan
kepuasan kerja karyawan. Hal ini berarti semakin baik gaya kepemimpinan maka
loyalitas atau komitmen kerja meningkat. Sementara pengaruh positif motivasi
kerjan terhadap komitmen di jelaskan dalam penelitian Rachman (2022). Temuan
penelitian ini menunjukkan bahwa karyawan yang termotivasi cenderung untuk bertahan
dengan perusahaan. Pengaruh positif dari motivasi karyawan menunjukkan semangat
karyawan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab atas pekerjaan yang telah
dilakukan untuk memenuhi tujuan organisasi. Tingginya motivasi karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaan sangat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi. Hal
ini menyangkut motivasi yang mendukung komitmen karyawan dalam memenuhi tujuan
organisasi.
Di dalam organisasi, pegawai bekerja tergantung pada
pimpinnya. Apabila pemimpin tidak memiliki kemampuan memimpin yang baik maka
tugas-tugas yang sangat kompleks juga tidak dapat dikerjakan dengan baik.
Kualitas dari pemimpin seringkali dianggap sebagai faktor individu terpenting
yang menentukan dalam keberhasilan atau kegagalan organisasi. Kemampuan
tersebut akan menentukan cara yang digunakan karyawan dalam mencapai hasil
kerjanya. Pemimpin dalam sebuah organisasi sangat memegang peranan penting
dalam mengelola sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Herman dan Nasruji
(2018) mengatakan bahwa kepemimpinan adalah cara dan pembawaan seorang dalam
mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara
produktif demi mencapai tujuan perusahaan.
Melihat hubungan antara personel dan organisasi,
kepemimpinan dan motivasi sangat penting dalam sebuah organisasi, sehingga
identifikasi posisi kepemimpinan atau manajemen puncak harus memiliki kriteria
tertentu agar berhasil memotivasi karyawan. Hal ini juga dukung oleh penelitian
Pradana (2015) dimana gaya kepemimpinan yang positif
dan membangun memiliki dampak yang signifikan pada motivasi kerja karyawan.
Gaya kepemimpinan ini menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa terlibat,
dihargai, dan memiliki ruang untuk berkembang, yang secara langsung
mempengaruhi semangat kerja dan usaha mereka dalam mencapai tujuan individu dan
organisasi
Motivasi dalam bekerja berperan penting dalam meningkatkan
gairah, kebahagiaan dan semangat untuk bekerja secara optimal. Karyawan dengan
motivasi kerja yang kuat akan memiliki energi lebih untuk melakukan aktivitas.
Motivasi kerja karyawan yang rendah merupakan gejala yang merugikan karena
motivasi kerja yang rendah bagi mereka menunjukkan sikap apatis terhadap
kehidupan sosial. Namun pada kenyataannya dalam suatu organisasi atau instansi,
motivasi pegawai belum dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai tujuan
instansi tersebut. Karyawan yang mau dan mampu bekerja dengan sebaik-baiknya
merupakan unsur terpenting dalam suatu organisasi. Bagi pegawai tersebut,
instansi harus memahami kebutuhan dan kemampuan pegawai. Hal ini sesuai dengan
hasil penelitian Setiawan et al., (2022) yang menunjukkan bahwa motivasi kerja
berpengaruh signifikan terhadap employee engagement.
Kerangka Konseptual penelitian
Gaya Kepemimpinan (X1) Aspek: 1. Keipeimiimpiinan diireiktiif 2.
Kepemimpinan
partisipatif 3. Kepemimpinn suportif Motivasi Kerja Karyawan (X2) Aspek: 1. Prestasi 2.
Pengakuan 3. Tanggung
Jawab 4. Kemajuan 5. Pekerjaan
itu sendiri 6.
Kemungkinan berkembang Komitmen Karyawan (Y) Aspek: 1. Affective commitment 2. Contiinuancei commiitmeint 3. Normative
Commitment H1 H2 H3
Gambar
1. Kerangka Konseptual Penelitian
Penelitian Safira et al., (2022) mengungkapkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh sangat signifikan terhadap komitmen. Kemampuan seorang pemimpinan yang dapat memberikan arahan terhadap anggota untuk mencapai tujuan bersama dapat menumbuhkan motivasi dan mempengaruhi karyawan agar memberikan yang terbaik dalam mewujudkan tujuan bersama dan hal ini menumbuhkan rasa komitmen dalam diri karyawan. Hal senada diungkapkan dalam penelitian Putra (2019) bahwa gaya kepemimpinan secara parsial berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi serta secara parsial berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja, komitmen organisasi secara parsial berpengaruh positif serta kepuasan kerja secara parsial berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hal diatas di dukung oleh penelitian Paripurna et al., (2020) yang mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan memiliki dampak positif dan signifikan terhadap komitmen terhadap organisasi. Ini berarti semakin baik gaya kepemimpinan, semakin kuat komitmen karyawan terhadap organisasi. Faktor utama yang dianggap sebagai penentu gaya kepemimpinan yang baik adalah adanya pemantauan kerja oleh pimpinan dan pemberian arahan ketika karyawan menghadapi kesulitan. Ini menciptakan rasa kenyamanan dalam lingkungan kerja, sehingga karyawan merasa terikat dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi.
H1: Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap
komitmen karyawan
Hasil penelitian Liana dan Denjayanti (2022) mengungkapkan bahwa motivasi kerja memiliki dampak yang positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi, hal tersebut di karenakan semakin tinggi antusiasme karyawan terhadap pekerjaan mereka, semakin kuat loyalitas mereka terhadap perusahaan. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Norawati dan Umar (2022) bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi
H2: Motivasi kerja
berpengaruh positif terhadap komitmen karyawan
Penelitian Aminatun et al.,
(2022)
mengenai Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap komitmen organisasi dan begitu juga hal
motivasi kerja terhadap komitmen organisasi dimana komitmen organisasi sebagai
intervening kinerja karyawan. Hal tersebut senada dengan hasil penelitian Fabio et al., (2016) Gaya
kepemimpinan dan motivasi kerja berpengaruh nyata terhadap komitmen organisasi
dimana motivasi kerja mempunyai pengaruh lebih kuat dibandingkan komitmen
organisasi dan dibandingkan gaya kepemimpinan
H3: Gaya Kepemimpinan dan Motivasi kerja berpengaruh
terhadap komitmen karyawan
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam pemecahan
permasalahan termasuk metode analisis. Data primer merupakan data yang di dapatkan
secara langsung dari sumber data utama atau bisa
disebut dengan data asli (Radjab & Jama’an, 2017). Untuk memperoleh data
primer dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah teknik
pengumpulan data di mana responden disajikan dengan serangkaian pertanyaan atau
pernyataan tertulis untuk dijawab (Sugiyono, 2015).
Jenis kuesioner yang digunakan penulis dalam penelitian ini
adalah kuesioner tertutup. Kuesioner dengan pertanyaan tertutup dipilih oleh
peneliti karena tidak memakan waktu yang lama bagi responden dalam mengisi
kuesioner dan responden juga tidak perlu menuliskan jawaban mereka. Selain itu,
pertanyaan tertutup juga memudahkan peneliti untuk menganalisis data dari
seluruh kuesioner yang teilah diijawab oleh responden.
Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan skala Likert,
yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
individu atau kelompok terhadap fenomena sosial (Sugiyono, 2015). Peneliti
menggunakan 5 pilihan yang dapat dipilih oleh responden antara lain: 1=Sangat
Tidak Setuju; 2=Tidak Setuju; 3=Netral; 4= Setuju; 5=Sangat Setuju. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
karyawan PT. Pintar Pemenang Asia sebanyak 60 orang. Alasan peneliti menggunakan
seluruh populasi menjadi sampel penelitian dikarenakan jumlah populasi yang
kurang dari seratus
Hasil dan Pembahasan
Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel independent Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Karyawan terhadap Komitmen Karyawan, dilakukan uji koefesien determinasi sebagai berikut: KD = rxy2 X 100%. Dimana: KD = Koefesien Determinasi; rxy2 = Kuadrat koefesien korelasi
Tabel 1. Nilai Koefesien Regresi Model Summary
Model Summary |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R
Square |
Std. Error of
the Estimate |
1 |
.848a |
.720 |
.710 |
5.95734 |
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja Karyawan, Gaya Kepemimpinan |
Hasil analisis regresi pada tabel diatas dihasilkan nilai koefesien determinasi sebesar 0,710. Hal ini berarti bahwa 71% Komitmen Karyawan dapat dijelaskan oleh variabel bebas yang digunakan dalam penelitian. Sedangkan sisanya (100% - 71% = 29%) dipengaruhi oleh faktor lain.
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah
ada hubungan yang signifikan antara variabel-variabel gaya kepemimpinan dan
Motivasi Kerja Karyawan terhadap varibel terikat yaitu komitmen karyawan.
Berdasarkan tabel Persamaan Regresi (Tabel 4.8), dapat diketahui informasi
sebagai berikut:
a.
Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho
diterima atau tidak pengaruhnya signifikan dari variabel bebas terhadap
variabel terikat. Sebaliknya, jika t-hitung>t-tabel, maka Ho ditolak atau
ada pengaruhnya signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. (+
dan – diabaikan karena uji bersifat 2 sisi).
Tabel dapat dilihat dengan persamaan:
db = N-k
db = 60 – 2 = 58
a.
t-tabel (db = 58 taraf kepercayaan 95%
(signifikansi 0,5) adalah 1,67155
b.
t-hitung X1 = 4.694. Oleh karena t-hitung
> t-tabel, maka Ho ditolak atau Gaya Kepemimpinan secara signifikan
berpengaruh terhadap Komitmen karyawan.
c.
t-hitung X2 = 3.474. Oleh karena t-hitung
> t-tabel, maka Ho ditolak atau motivasi kerja karyawan secara signifikan
berpengaruh terhadap Komitmen karyawan
Uji Kelayakan Model
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara variabel-variabel gaya kepemimpinan dan Motivasi Kerja Karyawan terhadap varibel terikat yaitu komitmen karyawan.
Tabel
2. Uji Kelayakan Model
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of
Squares |
df |
Mean
Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
5198.061 |
2 |
2599.030 |
73.233 |
.000b |
Residual |
2022.923 |
57 |
35.490 |
|
|
|
Total |
7220.983 |
59 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable: Komitmen Karyawan |
||||||
b. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja Karyawan, Gaya Kepemimpinan |
Dari t-tabel diatas dapat dilihat nilai sig.
0.000 < 0,05 yang berarti Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Karyawan
Berpengaruh signifikan terhadap Komitmen Karyawan.
Persamaan Regresi Sederhana
Tabel 3. Koefisien Regresi (metode enter) dengan Variabel Bebas
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
-5.733 |
6.559 |
|
-.874 |
.386 |
Gaya Kepemimpinan |
.603 |
.128 |
.517 |
4.694 |
.000 |
|
Motivasi Kerja Karyawan |
.282 |
.081 |
.383 |
3.474 |
.001 |
|
a. Dependent Variable:
Komitmen Karyawan |
Berdasarkan tabel diatas maka persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
Y = a + b x1 + b x1 + ℮
= -5.733 + 0,603 X1 + 0.282 X2 + ℮
Dimana :
Y = Komitmen Karyawan
a = konstanta
b x1 = Gaya Kepemimpinan
b x2 = Motivasi Kerja Karyawan
℮ = Error
a. Konstanta sebesar 26.011
menyatakan bahwa jika Komitmen Karyawan konstan, maka Gaya Kepemimpinan dan
motivasi kerja karyawan sebesar 26.011.
b.
Nilai
b1 Gaya Kepemimpinan 0,603 menyatakan bahwa jika Komitmen Karyawan mengalami
kenaikan sebesar 1%, maka terjadi kenaikan gaya kepemimpinan sebesar 0,634.
c.
Nilai b2 motivasi kerja karyawan 0,282
menyatakan bahwa jika mengalami kenaikan sebesar 1%, maka terjadi kenaikan
komitmen karyawan sebesar 0,620.
Pembahasan
Pengaruh
Gaya Kepempinan Terhadap Komitmen Karyawan
Hasil yang diperoleh di atas yakni gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap Komitmen Karyawan sebesar 0,603. Maka penelitian ini sejalan dengan penelitian Chikove et al., (2021) yang juga menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap Komitmen Karyawan. Begitu juga dengan penelitian Marroska et al., (2019) di kemukakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Dimana gaya kepemimpinan partisipatif yang paling dominan. Ketika atasan memperlakukan tim secara sama antara satu dengan yang lain dan atasan membiarkan pegawainya menyelesaikan masalah secara bersama-bersama, maka karyawan merasa semakin merasa di hargai, keberadaaan mereka diakui dan semakin merasa bagian dari organisasi.
Pengaruh
Motivasi Kerja Karyawan Terhadap Komitmen Karyawan
Hasil yang diperoleh di atas yakni motivasi
kerja berpengaruh terhadap komitmen karyawan sebesar 0,282. Maka penelitian ini
sejalan dengan penelitian Setiawan
et al., (2022) yang juga menemukan hasil bahwa motivasi kerja berpengaruh
terhadap komitmen karyawan.
Pengaruh
Gaya Kepempinan dan Motivasi Kerja Berpengaruh Signifikan terhadap Komitmen
Karyawan.
Hasil yang diperoleh di atas yakni gaya kepemimpinan
dan motivasi kerja karyawan berpengaruh signifikan terhadap komitmen karyawan
dilihat dari hasil t-tabel dengan nilai sig. 0.000 < 0,05. Maka penelitian
ini sejalan dengan penelitian Fabio et al., (2016) gaya
kepemimpinan dan motivasi kerja berpengaruh nyata terhadap komitmen organisasi
dimana motivasi kerja mempunyai pengaruh lebih kuat dibandingkan komitmen
organisasi dan dibandingkan gaya kepemimpinan.
Kesimpulan
Hasil penelitian ini mengungkapkan temuan yang menarik mengenai faktor-faktor yang memengaruhi komitmen karyawan dalam konteks lingkungan kerja. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, ditemukan tiga aspek utama yang perlu diperhatikan dalam hubungan antara gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan komitmen karyawan. (1) Pertama, gaya kepemimpinan menunjukkan dampak yang signifikan terhadap komitmen karyawan. Melalui analisis statistik, ditemukan bahwa hubungan antara gaya kepemimpinan dan komitmen karyawan memiliki korelasi positif dengan nilai sebesar 0,603. Hasil ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang membangun hubungan yang baik, mendukung, dan inspiratif memiliki pengaruh kuat terhadap komitmen karyawan terhadap organisasi tempat mereka bekerja. (2) Kedua, motivasi kerja juga memiliki pengaruh terhadap komitmen karyawan, meskipun dengan korelasi yang lebih rendah dibandingkan gaya kepemimpinan. Nilai korelasi sebesar 0,282 menunjukkan bahwa motivasi kerja berkontribusi terhadap komitmen karyawan, meskipun dampaknya tidak sekuat gaya kepemimpinan. Namun, temuan yang paling signifikan adalah bahwa gaya kepemimpinan dan motivasi kerja, secara bersama-sama, memiliki pengaruh yang kuat dan signifikan terhadap komitmen karyawan. Hasil pengujian t-tabel menunjukkan bahwa nilai signifikansi (sig.) adalah 0.000, yang lebih rendah dari tingkat signifikansi yang ditetapkan (0,05). Hal ini mengindikasikan bahwa hubungan antara gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan komitmen karyawan adalah nyata dan tidak terjadi secara kebetulan.
Aminatun, S., Martini, N. P., & Herlambang, T. (2022).
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Kelompok Tani
Hutan Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening. Jurnal
Sains Manajemen dan Bisnis Indonesia, 12(1), 45-59.
Chikove, M., & Shiri, A. (2021). The Effect of leadership
style on employee commitment in the mining sector in Zimbabwe. American
Journal of Industrial and Business Management, 11(10),
1023-1235.
Fabio, B. P., Hubeis, M., & Puspitawati, H. (2016).
Pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi kerja terhadap komitmen organisasi yang
berimplikasi pada kinerja karyawan. Jurnal Aplikasi Bisnis Dan
Manajemen (JABM), 2(1), 91-91.
Herman, & Nasruji. (2018). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Lion Mentari Airlines the Effect of Leadership Style On Employee Work Satisfaction. DIMENSI, 7(3), 454–480.
Kusumawati,
E. (2016, August). Training Management Effectiveness. In 6th
International Conference on Educational, Management, Administration and
Leadership (pp. 59-62). Atlantis Press
Liana,
Y., & Denjayanti, R. N. (2022). Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja
terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Melalui Komitmen Organisasi Pada UMKM
(Studi Pada UMKM Paguyuban Keripik Tempe Sanan Kota Malang). Jurnal
Manajemen Dirgantara, 15(2), 251-256.
Maryani, T. (2018). Kontribusii Kepuasan Kerja dan Keterlibatan Kerja
Terhadap Komitmen Organisasi pada Karyawan. Jurnal ilmiah
Psikologi, 74-82
Muis, M. (2013). Manajemen Manusia Pada Kinerja industri. Bogor: IPB
Press.
Norawati,
S., & Umar, A. (2022). Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan dengan
komitmen organisasi sebagai variabel intervening pada UPT Sungai Duku
Pekanbaru. Jesya (jurnal ekonomi dan ekonomi syariah), 5(1),
835-853.
Putra,
T. T. S. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Komitmen Organisasi dan
Kepuasan Kerja dalam Peningkatan Kinerja Medis dan Paramedis (Studi di Rumah
Sakit Al-Arif Kabupaten Ciamis). Idea: Jurnal Humaniora, 94-107.
Paripurna,
Y., Oetomo, H. W., & Djawoto, D. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan
Spiritualitas terhadap Komitmen Organisasional dan Kinerja Karyawan. JMM
UNRAM-Master of Management Journal, 9(1), 91-106.
Pradana,
M. (2015). Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi karyawan di Ganesha
Operation, Bandung. Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis, 2(1),
24-39.
Rachman,
M. M. (2022). The Impact of Motivation on Performance: The Role of
Organizational Commitment. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, 15(3).
Marroska,
R., Habbiburahman, H., & Oktavianur, M. (2019). Pengaruh Gaya
Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Mesuji. Journal Visionist, Voll 8 No.
“1”, 53.
Radjab, E., & Jam‟an. A. (2017). Metodologi
Penelitian Bisnis. Makassar: Lembaga Perpustakaan dan Penerbitan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Rusliza, Y., & Fawzy, E. (2016). Ledership styles and organizational commitment: literature review. Journal of Manageimeint Development, 35(2), 190–216.
Sugiyono. (2015) Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syahril,
S., Khaddafi, M., Hutasoit, H., Andykhatria, A., Fitra, M. A., & Yasa, I.
W. C. (2022). The Effect Of Work Discipline, Work Motivation, Employee
Commitment And Work Experience On Employee Performance In Public Works And
Space Planning In Karimun Regency. International Journal of Educational
Review, Law And Social Sciences (IJERLAS), 2(2), 321-330.
Setiawan,
I. N. A. R., Widyani, A. A. D., & Saraswati, N. P. A. S. (2022). Pengaruh
Motivasi Kerja Terhadap komitmen Organisasi dengan Kepuasa Kerja sebagai
Variable Mediasi. Values, 3(2), 295-308.
Safira,
B., & Adlina, H. (2022). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja
terhadap Komitmen Organisasi pada PT. PLN (PERSERO) UP3 Medan. Transekonomika:
Akuntasni, Bisnis dan Keuangan, 2(6), 373-388
Suherti,
S., Indrayani, I., Khaddafi, M., & Titik Windayati, D. (2022). The effect
of Leadership style, Motivation, reward and punishment on Loyalty with Job
satosfaction as intervening variable on employees of PT. Telekomunikasi Selular
Sumatra, Central Part. International Journal of Social Science, Educational,
Economics, Agriculture Research and Technology, 1(11), 601-612.
Yusuf, R. M., & Darman, S. (2017). Komitmen Organisasi Definisi,
Dipengaruhi & Mempengaruhi. Makassar: Nas Media Pustaka .11 (1)
Copyright holder: Demen Sanjaya Putra Harefa, Nugroho B.
Sukamdi, Tatan Sukwika (2024) |
|
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
|
|