Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 09, September 2022
ANALISA
EFISIENSI ISENTROPIK TURBIN PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP
Ivan Darren Alber, Berkah
Fajar Tamtomo Kiono, Udi Harmoko
1*Sekolah
Pasca Sarjana, Magister Energi, Universitas Diponegoro, Indonesia
2Departemen
Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
3Departemen
Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro,
Indonesia
E-mail: 1*[email protected],
2[email protected], 3[email protected]
Abstrak
Spesifikasi turbin uap perlu diperhatikan, terutama
spesifikasi isentropic efficiency (ηt) dan turbin kerja (Wt), menyangkut
kemampuan operasional turbin uap di Pembangkit Listrik Tenaga (PLTU) ABC.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai efisiensi isentropik dan kerja
turbin, dengan menggunakan parameter data seperti laju aliran massa (ṁ),
tekanan inlet (P1), tekanan outlet (P2), suhu inlet (T1), dan suhu outlet (T2),
dengan memanfaatkan aplikasi ChemicalLogic SteamTab. Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa efisiensi isentropik yang ditentukan turbin adalah 67,31%, dan kerja turbin adalah 52.438 kW. Nilai rata-rata
efisiensi isentropik operasional selama periode penelitian 2 jam ditemukan
sebesar 67,74%. Demikian juga nilai rata-rata kerja
turbin operasional ditetapkan sebesar 53.487 kW. Diamati bahwa efisiensi
isentropik pada kondisi operasional lebih baik daripada nilai yang ditentukan.
Peningkatan efisiensi isentropik ini dapat dikaitkan dengan suhu uap utama
yang lebih tinggi dan nilai tekanan turbin buang yang lebih rendah.�
Kata Kunci: PLTU, Efisiensi Isentropik, Kerja Turbin
Abstract
The
specifications of a steam turbine need to be considered, especially the
isentropic efficiency (ηt) and turbine work (Wt) specifications,
concerning the operational capability of the steam turbine at the ABC Power
Plant (PLTU). This study aimed to determine the values of isentropic efficiency
and turbine work, using data parameters such as mass flow rate (ṁ), inlet
pressure (P1), outlet pressure (P2), inlet temperature (T1), and outlet
temperature (T2), utilizing the ChemicalLogic SteamTab application. The
research results revealed that the specified isentropic efficiency of the
turbine is 67.31%, and the turbine work is 52,438 kW. The average value of the
operational isentropic efficiency during the 2-hour research period was found
to be 67.74%. Likewise, the average value of the operational turbine work was
determined to be 53,487 kW. It was observed that the isentropic efficiency at
operational conditions was better than the specified value. This improvement in
isentropic efficiency can be attributed to higher main steam temperature and
lower exhaust turbine pressure values.
Keyword : PLTU, Isentropic Efficiency, Turbine Work
Pendahuluan
Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU) merupakan jenis pembangkit tenaga listrik yang menggunakan
uap panas bertekanan tinggi untuk menggerakkan turbin uap. Turbin uap tersebut
kemudian menghasilkan energi listrik melalui generator yang terhubung. Uap yang
digunakan berasal dari perubahan fase air dalam boiler akibat pembakaran
batubara sebagai bahan bakar. Batubara dialirkan ke dalam ruang bakar (furnace)
untuk pembakaran dalam boiler. Selanjutnya, dalam proses pemanasan boiler,
terjadi perubahan fase dari air menjadi uap. Uap tersebut digunakan untuk
menggerakkan turbin dan generator yang terhubung dalam satu poros, menghasilkan
energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan kemudian ditransmisikan melalui
jaringan interkoneksi dan didistribusikan kepada konsumen. Secara umum, sistem
pembangkit listrik tenaga uap terdiri dari beberapa peralatan utama, termasuk
pompa, boiler, turbin, dan kondensor (Yunus A. Cengel, 1989).
PLTU ABC adalah
bagian penting dalam infrastruktur pembangkitan energi listrik yang memasok
kebutuhan listrik untuk PT PLN (Persero). PLTU ABC memberikan layanan listrik
di wilayah Sulawesi dan terhubung dengan jaringan 150 kV. Turbin di PLTU ABC
memiliki kapasitas 2x50 MW dengan jenis Steam Turbine - Full Condensing, dan
menggunakan batu bara sebagai bahan bakar utama untuk pembakaran dalam boiler.
Regulasi Permen ESDM No. 2 Tahun 2010 menjelaskan tentang rencana pembangunan
berbagai pembangkit tenaga listrik yang menggunakan sumber energi terbarukan,
batubara, dan gas. PT PLN (Persero) akan membangun
sendiri 21 pembangkit, sementara 72 pembangkit lainnya akan dibangun melalui
kerjasama dengan pengembang listrik swasta. Peraturan tersebut berlaku dari
tanggal 27 Januari 2010 hingga 31 Desember 2014, termasuk dalam rencana
percepatan pembangunan 10.000 MW tahap II yang disebutkan dalam Permen ESDM.
PLTU ABC merupakan salah satu proyek dalam rencana tersebut.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap menggunakan
turbin uap sebagai alat konversi energi potensial uap untuk memutar turbin dan
menggerakkan generator dan memiliki nilai spesifikasi berupa efisiensi
isentropik yaitu perbandingan kerja ideal terhadap kerja aktual turbin dan
nilai kerja turbin (Yao et al., 2021).
Efisiensi isentropik yang tinggi menunjukkan bahwa turbin dapat mentransfer
energi fluida kerja menjadi energi kinetik atau mekanik dengan efisien. Namun,
dalam kondisi praktis, selalu ada kerugian energi, dan efisiensi isentropik
hanya merupakan perkiraan teoretis yang membantu dalam analisis dan perancangan
sistem turbin (Usai et al., 2022).
Faktor seperti kebocoran, gesekan, dan kerugian energi lainnya tetap
mempengaruhi efisiensi keseluruhan turbin (Nag, 2002).
Penelitian ini menghadirkan sejumlah
elemen kebaruan dalam konteks pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Pertama,
penggunaan aplikasi ChemicalLogic SteamTab untuk mengukur efisiensi isentropik
dan kerja turbin membawa inovasi dalam metode pengukuran, menghasilkan hasil
yang lebih akurat dibandingkan dengan pendekatan konvensional. Kedua, analisis
mendalam terhadap efisiensi turbin dalam PLTU ABC memberikan pemahaman
komprehensif tentang kemampuan turbin dalam mengubah energi uap menjadi energi
listrik. Terakhir, penelitian ini menyoroti pengaruh faktor-faktor kerugian
energi, seperti kebocoran dan gesekan, yang sering diabaikan dalam pemahaman
umum terhadap efisiensi keseluruhan turbin. Dengan demikian, penelitian ini
memiliki potensi untuk memberikan kontribusi penting dalam pengembangan dan
operasional PLTU serta upaya penghematan energi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
nilai efisiensi isentropik dan kerja turbin, dengan menggunakan parameter data
seperti laju aliran massa (ṁ), tekanan inlet (P1), tekanan outlet (P2),
suhu inlet (T1), dan suhu outlet (T2), dengan memanfaatkan aplikasi
ChemicalLogic SteamTab.
Penelitian ini memberikan beberapa manfaat
potensial yang dapat diidentifikasi. Pertama, dengan pemahaman yang lebih baik
tentang efisiensi turbin dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, PT PLN
(Persero) dapat mengambil langkah-langkah perbaikan dan optimisasi dalam
operasi PLTU ABC, yang pada gilirannya dapat meningkatkan efisiensi produksi
energi listrik. Kedua, peningkatan evaluasi efisiensi turbin dapat
berkontribusi pada penghematan energi dan bahan bakar, menghasilkan dampak
positif dalam mengurangi dampak lingkungan serta biaya operasional. Terakhir,
penelitian ini juga memberikan kontribusi berharga dalam literatur ilmiah
tentang efisiensi turbin uap dalam konteks PLTU, berpotensi menjadi referensi
penting bagi peneliti lain yang tertarik pada topik serupa, membantu
memperdalam pemahaman industri tentang teknologi pembangkit listrik tenaga uap.
Hasil penelitian ini memiliki beberapa
implikasi yang signifikan. Pertama, dalam konteks perencanaan energi, temuan
penelitian ini dapat menjadi panduan penting bagi PT PLN (Persero) dalam
menentukan pembangunan PLTU masa depan. Efisiensi turbin yang dipahami dengan
lebih baik dapat menjadi faktor utama dalam pemilihan teknologi dan peralatan
yang tepat untuk memaksimalkan efisiensi operasional. Kedua, potensi peningkatan
efisiensi turbin yang mungkin diungkapkan oleh penelitian ini dapat mendorong
tindakan perbaikan dan penggunaan teknologi yang lebih canggih, yang dapat
meningkatkan kinerja PLTU ABC dan PLTU serupa. Terakhir, peningkatan efisiensi
energi yang dapat dihasilkan oleh penelitian ini dapat memiliki dampak positif
dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak lingkungan negatif yang
terkait dengan pembakaran batu bara. Dengan demikian,
penelitian ini memiliki potensi untuk memberikan wawasan baru, manfaat praktis,
dan dampak positif dalam pengembangan dan operasi PLTU, serta pada upaya
penghematan energi dan perlindungan lingkungan.
Metode
Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Unit 2 PLTU ABC yang bertempat di Sulawesi. Data
yang dianalisa adalah data dari spesifikasi turbin dan data operasional. Data
spesifikasi turbin yang akan dianalisis merupakan data
spesifikasi turbin pada Manual Book kondisi Turbine Rate Load (TRL). Data
operasional yang akan dianalisis adalah data operasi
harian bulan 10 Juni 2023 pada pukul 15:00-17:00 dalam beban 50 MW Netto.
Pengumpulan
Data
Metode yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan
adalah melakukan pendataan spesifikasi turbin dan operasional dengan objek
penelitian berupa turbin uap unit 2 jenis 50 MW dengan parameter yang digunakan
adalah sebagai berikut:
1. Spesifikasi Turbin Uap yang dibutuhkan bisa di lihat pada gambar 3.1 yaitu; Tekanan 1 (P1), Suhu 1 (T1), Tekanan 2 (P2), Suhu 2 (T2) dan Laju Aliran Massa uap masuk (ṁ) seperti pada gambar 1.
2. Data Operasional turbin uap yang dibutuhkan bisa di lihat pada gambar 3.2 yaitu; Tekanan 1 (P1), Suhu 1 (T1), Tekanan 2 (P2), Suhu 2 (T2) dan Laju Aliran Massa uap masuk (ṁ) seperti gambar 1.
Properti yang digunakan
untuk menentukan nilai entalpi dan entropi menggunakan aplikasi SteamTab dengan
cara menginput nilai tekanan dan temperature yang akan
dicari. SteamTab merupakan aplikasi berbasis windows yang digunakan untuk
mengetahui properti suatu fluida dalam kondisi temperatur dan tekanan tertentu,
dengan menentukan temperature dan tekanan fluida, maka dapat diketahui
nilai-nilai properti fluida tersebut.
Gambar 1.
Aplikasi Steamtab
Hasil dan Pembahasan
Analisa
Efisiensi Isentropik Turbin Dan Kerja Turbin dari Spesifikasi
Penelusuran nilai
efisiensi isentropik turbin uap dilaksanakan dengan memanfaatkan parameter data
spesifikasi turbin yang dinyatakan dalam Tabel 1, mencakup Tekanan awal (P1),
Suhu awal (T1), dan tekanan akhir (P2)
Tabel 1
Spesifikasi Turbin Uap
Keterangan |
Nilai |
Satuan |
Main
Steam Flow |
211,2 |
Ton/h |
Speed
Turbine |
3000 |
RPM |
Main
Steam Pressure |
8,83 |
MPa |
Main
Steam Temperature |
535 |
oC |
Exhaust
Turbine Pressure |
-90,7 |
kPa |
Efisiensi isentropik
turbin tentukan dengan mencari nilai entalpi inlet (h1) terlebih dahulu. Nilai
entalpi inlet (h1) dicari dengan menggunakan aplikasi Chemical Logic
SteamTab dengan menginput data temperatur dan tekanan. Penggunaan aplikasi steamtab
menunjukkan Nilai entalpi inlet (h1) yang didapatkan dari penggunaan
aplikasi ini adalah 3475 kJ/kg dan nilai entropi inlet (s1) yang didapatkan 6,77 kJ/kg.K.
Pencarian Nilai entalpi
isentropik berdasarkan spesifikasi dilakukan menggunakan parameter tekanan keluaran
turbin dengan nilai -90,7 kPa pada tekanan pengukur.
Untuk mendapatkan Tekanan absolut, tekanan pengukur ditambahkan dengan tekanan
atmosfer dengan nilai 101,325 kPa sehingga didapatkan tekanan absolut keluaran
tubin dengan nilai 10,625 kPa.Yang perlu ditentukan adalah entalpi keadaan
cair-jenuh (hf), entalpi penguapan (hfg), entalpi keadaan uap jenuh (hg),
entropi keadaan cair-jenuh (sf), dan entropi keadaan uap jenuh (sg). Diketahui
T2 adalah 42 oC.
hfg
��������� =
2394,98 kJ/kg
hf����������� =
186,76 kJ/kg
hg����������� =
22581,74 kJ/kg
sf������������ =
0,664
sg����������� =
8,127
Nilai entropi yang
digunakan untuk pencarian nilai fraksi uap adalah s1 = s2 seperti pada
persamaan (4)
�
�
�0,819
Entalpi
isentropik (h2s) tentukan dengan menggunakan persamaan (5)
h2s
= hf + x2 hfg
h2s
= 186,76 + (0,819)(2394,98)
h2s
= 2147,68 kJ/kg
Efisiensi Isentropik
ditentukan menggunakan persamaan (2) dengan parameter entalpi inlet (h1) = 3475
kJ/kg, nilai entapi outlet (h2) = 2581 kJ/kg dan entalpi isentropik (h2s) =
2147 kJ/kg. Hasil dari pencarian ini adalah 67,31%.
�
�
Kerja turbin uap ditentukan
dengan persamaan (6) dan diperlukan parameter berupa laju aliran massa (𝑚̇ )
= 211,2 Ton/jam dikonversikan menjadi 58,67 kg/s , entalpi inlet (h1)= 3475
kJ/kg, nilai entapi outlet (h2) = 2581 kJ/kg.
�������������������������������������������������������������������������������������������������������������� (6)
Nilai
Spesifikasi
a.
Berdasarkan penelitian ini, didapatkan nilai spesifikasi efisiensi isentropik
dengan nilai 67,31%.
b.
Berdasarkan penelitian ini, didapatkan nilai spesifikasi efisiensi isentropik
dengan nilai �kW atau 5,328 MW.
Nilai
Operasi
Berdasarkan penelitian
ini didapatkan nilai spesifikasi efisiensi isentropik turbin 10 Juni 2023 pada pukul 15:00 hingga
17:00 dengan nilai yang dapat dilihat di tabel 3.
Tabel 2
Nilai efisiensi
isentropik dan kerja turbin keadaan operasi
Waktu |
Efisiensi
Isentropic Turbine (%) |
Kerja
Turbin Aktual (kW) |
15:00 |
67,63 |
52.296 |
15:30 |
67,78 |
54.136 |
16:00 |
67,73 |
54.051 |
16:30 |
67,84 |
53.714 |
17:00 |
67,73 |
53.238 |
Nilai
Rata rata |
67,74 |
53.487 |
Dari Tabel 2 maka didapat
bahwa rata rata nilai efisiensi isentropic turbin dan kerja aktual turbin 10 Juni 2023 pada pukul 15:00 hingga
17:00 adalah 67,74 % dan 53.487 kW
Perbandingan
Spesifikasi dan Operasi
Efisiensi
Isentropik Turbin
Nilai Efisiensi
Isentropik pada tanggal 10 Juni
2023 pada pukul 15:00 hingga 17:00 berada diatas nilai spesifikasi efisiensi
isentropik. Dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 2.
Perbandingan efisiensi isentropic keadaan operasi dan nilai spesifikasi
Pada Gambar 2 Nilai
efisiensi isentropic pada kondisi operasi lebih baik dibandingan dengan nilai
spesifikasi. Salah satu alasan nilai efisiensi isentropic yang lebih tinggi ini
dipengaruhi juga oleh temperature main steam. Berikut Perbandingan Main steam
spesifikasi dengan main steam pada keadaan operasi
Tabel 3
Perbandingan main steam
operasi dan spesifikasi
Waktu |
Main Steam Operasi
(oC) |
Main Steam
Spesifikasi (oC) |
15:00 |
539 |
535 |
15:30 |
539,9 |
535 |
16:00 |
538,7 |
535 |
16:30 |
539,2 |
535 |
17:00 |
538,9 |
535 |
Pada tabel 3 dapat
dilihat bahwa keadaan main steam operasi lebih tinggi dibandingkan dengan main
steam spesifikasi. Suhu main steam ini memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kualitas steam dan efisiensi isentropik turbin uap.� Semakin tinggi suhu main steam, akan menghasilkan kualitas steam yang lebih tinggi. Uap
dengan kualitas yang lebih tinggi memiliki proporsi uap yang lebih besar,
sehingga mengandung lebih banyak energi dan dapat menghasilkan lebih banyak
kerja ketika melewati turbin uap. Efisiensi isentropik turbin uap juga
dipengaruhi oleh suhu main steam. Semakin tinggi suhu main steam, cenderung akan meningkatkan efisiensi isentropik turbin. Hal ini
karena semakin tinggi suhu uap, semakin banyak energi panas yang tersedia untuk
diubah menjadi energi mekanik dalam turbin. Pada tabel xxx suhu main steam
opearsi masih tergolong aman pada turbin karena pada manual book turbin suhu
operasi pada main steam adalah �535 oC.
Tabel 4
Perbandingan exhaust
turbine pressure operasi dan spesifikasi
Waktu |
Exhaust Turbine
Pressure� |
Exhaust Turbine
Pressure� |
15:00 |
-92,16 |
-90,7 |
15:30 |
-91,97 |
-90,7 |
16:00 |
-92,00 |
-90,7 |
16:30 |
-91,97 |
-90,7 |
17:00 |
-92,03 |
-90,7 |
Pada tabel 4 dapat
dilihat bahwa keadaan exhaust turbine pressure operasi lebih baik dibandingkan
dengan exhaust turbine pressure spesifikasi. Efisiensi isentropik turbin uap
sangat dipengaruhi oleh kondisi uap yang keluar dari turbin, termasuk tekanan
dan temperatur. Exhaust turbine pressure membantu mengkondensasi uap yang
keluar dari turbin menjadi air, sehingga menghilangkan panas dari uap. Proses
kondensasi ini menyebabkan penurunan temperatur uap yang keluar dari turbin.
Semakin rendah temperatur uap, maka semakin tinggi efisiensi isentropik turbin.
Kerja
Turbin
Berdasarkan penelitian
ini, nilai kerja turbin uap selama beroperasi berada di atas spesifikasi turbin
uap. Besar kecilnya nilai kerja dari turbin uap dipengaruhi dari laju aliran massa uap masuk turbin. Nilai kerja turbin pada tanggal 10 Juni 2023 setiap jam berada
di bawah nilai spesifikasi kerja turbin.
Gambar 3. Nilai
kerja turbin
Kesimpulan
Nilai efisiensi isentropic rata rata dalam keadaan operasi pada turbin
uap pada PLTU ABC adalah 67,74 %. Besarnya efisiensi
mempengaruhi daya yang dihasilkan pada sistem pembangkit listrik, semakin baik
efisiensinya maka akan semakin besar daya yang
dihasilkan. Dilihat dari hasil penghitungan efisiensi, maka dapat dikatakan
bahwa Turbin uap di PLTU ABC dalam keadaan cukup baik karena efisiensi
isentropik dari turbin tersebut berada diatas efisiensi isentropic spesifikasi
yakni 67,37%
Efisiensi isentropik turbin
uap juga dipengaruhi oleh suhu main steam. Semakin tinggi suhu main steam,
cenderung akan meningkatkan efisiensi isentropik
turbin. Hal ini karena semakin tinggi suhu uap, semakin banyak energi panas
yang tersedia untuk diubah menjadi energi mekanik dalam turbin.
Exhaust turbine pressure yang
rendah meningkatkan efisiensi isentropic turbin. Exhaust turbine pressure yang
rendah membantu mengkondensasi uap yang keluar dari turbin menjadi air,
sehingga menghilangkan panas dari uap. Proses kondensasi ini menyebabkan
penurunan temperatur uap yang keluar dari turbin. Semakin rendah temperatur
uap, maka semakin tinggi efisiensi isentropik turbin.
Berdasarkan penelitian ini,
nilai kerja turbin uap selama beroperasi berada di atas spesifikasi turbin uap.
Besar kecilnya nilai kerja dari turbin uap dipengaruhi dari laju aliran massa uap masuk turbin.
BIBLIOGRAFI
Danial, E. K. R. S. (2019). Analisa Efisiensi Isentropik Turbin Uap
Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (Pltbm). Jurnal Teknik Mesin, II(3),
84�91.
Ibrahim, T. K.,
& Rahman, M. M. (2015). Effects of isentropic efficiencies on the
performance of combined cycle power plants. International Journal of
Automotive and Mechanical Engineering, 12(1), 2914�2928.
https://doi.org/10.15282/ijame.12.2015.9.0244
Nag, P. K. (2002).
Power Plant Engineering. Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited.
Usai, V.,
Cordalonga, C., & Marelli, S. (2022). Experimental evaluation of isentropic
efficiency in turbocharger twin-entry turbines. Journal of Physics:
Conference Series, 2385(1).
https://doi.org/10.1088/1742-6596/2385/1/012135
Yao, J., Liu, C.,
Jin, Y., Deng, G., Guan, Y., Hao, J., Huang, H., & Jiang, D. (2021).
Comparative analysis and forecasting of isentropic efficiency of gas turbine
compressor with ARIMA, VAR, NARNN and ANFIS approaches. IOP Conference
Series: Materials Science and Engineering, 1207(1), 012013.
https://doi.org/10.1088/1757-899x/1207/1/012013
Yohana, E., &
Romadhon, R. (2017). Analisa Efisiensi Isentropik dan Exergy Destruction Pada
Turbin Uap Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap. Rotasi, 19(3),
134. https://doi.org/10.14710/rotasi.19.3.134-138
Yunus A. Cengel,
M. A. B. (1989). Thermodynamics An Engineering (5th Edition).
Copyright holder: Ivan Darren Alber, Berkah Fajar Tamtomo Kiono, Udi Harmoko (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |