Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 9, September
2022
EVALUASI
PENGUKURAN KINERJA PADA PT. RFIVE MEDIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD BESERTA RANCANGAN STRATEGY MAP PERUSAHAAN
Ryski Rahmawaty Lahmudin1*, Wahono
Sumaryono2, Derriawan3
1*,2,3Program Magister Ilmu Kefarmasian,
Universitas Pancasila
E-mail: 1*[email protected], 2,3[email protected]
Abstrak
Scorecard akan membantu
perusahaan untuk melakukan pengukuran
kinerja secara akurat yaitu
dengan memperhitungkan aspek
keuangan maupun aspek non
keuangan agar mampu mengoptimalkan
pertumbuhan dan peningkatan kinerja usahanya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja perusahaan menggunakan metode Balanced Scorecard sebagai alat pengukuran kinerja dan dasar pengembangan
strategi pada PT.RFIVE Medika
di Jakarta pada periode Tahun 2019. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yang diperoleh melalui FGD dan observasi, sedangkan data kuantitatif berupa laporan laba rugi dan laporan neraca. Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif berdasarkan 4 perspekitf, dimana persepktif
keuangan dianalisis dari
laporan keuangan, sedangkan perspektif
pelanggan, perspektif
proses internal bisnis serta perspektif
pertumbuhan dan pembelajaran dianalisis dari hasil kuesioner. Untuk meningkatkan kinerja perusahaan disusun strategy map dan key
performance indocator dari
masing-masing perspektif Balanced Scorecard, menetapkan bobot pencapaian serta program aksi untuk mencapai bobot KPI. Hasil
penelitian dengan menggunakan Balanced Scorecard menunjukkan
bahwa perspektif keuangan
yang diukur berdasarkan GPM
dan TATO sudah berada
diatas rata- rata kecuali NPM,
ROI, ROE dan
ITOR.� Hasil perspektif
pelanggan berada pada ketegori tidak puas 54,45%, ragu-ragu 22,22% dan puas 23,33%. Hasil perspektif internal bisnis berada
pada ketegori tidak puas 73,17%, ragu-ragu 21,95% dan puas 4,88%. Hasil perspektif pembelajaran dan pertumbuhan berada pada ketegori tidak puas 43,90%, ragu-ragu
26,83% dan puas 29,27%.
Kata kunci: Pengukuran kinerja, Balanced Scorecard, Strategi manajemen.
Abstract
A Scorecard will assist companies in
accurately measuring performance by considering both financial and
non-financial aspects, enabling them to optimize growth and enhance business
performance. The purpose of this research is to measure the performance of
PT.RFIVE Medika in Jakarta for the year 2019 using
the Balanced Scorecard method as a performance measurement tool and a basis for
strategy development. Qualitative data were obtained through FGDs and
observations, while quantitative data included income statements and balance
sheets. Data analysis was conducted using descriptive analysis based on four
perspectives, where the financial perspective was analyzed from financial
reports, and customer perspective, internal business process perspective, as
well as growth and learning perspective were analyzed based on questionnaire
results. To improve company performance, a strategy map and key performance
indicators (KPIs) were developed for each Balanced Scorecard perspective,
assigning achievement weights and action programs to attain the KPI weights.
The research findings using the Balanced Scorecard revealed that the financial
perspective measured by GPM and TATO were above average, except for NPM, ROI,
ROE, and ITOR. Customer perspective results showed dissatisfaction at 54.45%,
uncertainty at 22.22%, and satisfaction at 23.33%. Internal business process
perspective results indicated dissatisfaction at 73.17%, uncertainty at 21.95%,
and satisfaction at 4.88%. Lastly, growth and learning perspective results
displayed dissatisfaction at 43.90%, uncertainty at 26.83%, and satisfaction at
29.27%.
Keywords: Performance measurement, Balanced Scorecard,
Management strategy.
Pendahuluan
Pasar industri kecantikan
Indonesia merupakan pasar ketiga
terbesar di Asia(Fitri, 2023). Peluang besar
menanti para pelaku industri kecantikan untuk berjaya di dunia internasional. Populasi penduduk Indonesia yang
merupakan terbesar keempat
di dunia, dianggap sebagai peluang besar di dunia kecantikan(Nasrullah, 2018). Sebagai negara beriklim tropis, serta kaya akan
warisan kecantikan, keberagaman suku bangsa dan budaya,
Indonesia memiliki keunikan
tersendiri bagi pengembangan
industri kosmetik dan perawatan kecantikan
yang potensial. Industri kosmetik
merupakan salah satu industri yang stategis dan potensial mengingat
bahwa saat ini terdapat 760 perusahaan kosmetik skala besar, menengah dan kecil yang tersebar di wilayah Indonesia, serta mampu menyerap
75.000 tenaga kerja secara langsung dan 600.000 tenaga kerja secara
tidak langsung .
Menurut Euromonitor
International, negara-negara berkembang,
termasuk Indonesia, memiliki
kontribusi 51% bagi industri
kecantikan global. Bahkan,
menurut Kementerian Perindustrian,
Indonesia menjadi pasar pertumbuhan utama di industri kecantikan pada tahun
2019.
Berdasarkan data Beauty Market Survey (BMS) yang didapat
dari sumber Nielsen dan Euro Monitor, nilai industri kosmetik nasional secara keseluruhan pada
2016 mencapai Rp.36 triliun. Dengan jumlah tersebut,
Indonesia merupakan potensial pasar
bagi para pengusaha industri
kecantikan baik dari luar maupun dalam negeri(Saputri, 2020).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14
Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) Tahun
2015-2035, industri kosmetik
menjadi salah satu Industri andalan, yaitu industri prioritas yang berperan besar sebagai penggerak utama (prime mover)
perekonomian. Selain menekankan
pada penguasaan riset dan teknologi untuk mendukung inovasi produk kosmetika, diharapkan pula terciptanya kemandirian bahan baku
kosmetika, terutama berbasis
alam Indonesia.
Adanya tren globalisasi
seperti dideskripsikan di atas menyebabkan
perkembangan ekonomi dan perdagangan diwarnai dengan persaingan yang semakin tajam di semua industri, termasuk industri farmasi. Lebih jauh, terlihat persaingan dalam industri,
terutama persaingan melalui merk
produk yang dihasilkan oleh
setiap fabrikan farmasi. Disuatu sisi, keadaan
ini dapat dianggap sebagai opportunity bagi pelaku
industri untuk tumbuh dan berkembang menjadi lebih besar dengan cepat
selama mereka mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat tersebut.
Salah satu upaya agar dapat terus tumbuh dan
berkembang, perusahaan
perlu melakukan penyesuaian dan langkah
langkah untuk meningkatkan daya saing dalam bentuk pengembangan kualitas sumberdaya manusia, pengembangan produk, efisiensi dan tata kelola
dalam rangka mencapai kinerja perusahaan
yang unggul. Untuk menwujudkan
keunggulan tersebut, perlu dilakukan
pengukuran kinerja.
Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis(Supriyadi & Zaharuddin,
2023). Sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha
yang dilakukan pihak manajemen
untuk mengevaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat pertanggungjawaban yang dibandingkan dengan tolok ukur yang telah diterapkan2.
Berdasarkan penelitian awal, PT. RFive Medika merupakan perusahaan yang tergolong baru dalam industri kosmetik yang dimulai pada tahun
2015(ASTUTIK & Walyoto,
2023). PT. RFive Medika awalnya sudah mengukur kinerja perusahaan berdasarkan pengukuran kinerja tradisional
dimana pengukuran kinerja hanya
berdasarkan perspektif
keuangan saja. Pengukuran tersebut hanya memberikan gambaran mengenai sumber sumber keuangan yang telah digunakan
oleh perusahaan dan lebih bermanfaat untuk pihak
internal perusahaan seperti manajemen dan pemegang saham
(shareholder). Sementara itu, pihak
eksternal seperti masyarakat
luas sebagai pengguna
produk atau jasa lebih memerlukan
pengukuran yang lebih bersifat
non keuangan. ������
PT.Five medika mengukur
kinerja perusahaan berdasarkan
pertumbuhan laba bersih perusahaan. Berdasarkan data observasi awal, pertumbuhan laba bersih dilihat dari laporan keuangan pada bulan Januari-Juni
2019 cenderung menurun bagi
perusahaan. Dimana pada bulan Januari-Mei
2019 pertumbuhan laba bersih menurun, bulan Juni 2019 meningkat. Namun pengukuran kinerja berdasarkan laba bersih saja tidak efektif, karena pertumbuhan laba bersih perusahaan bisa dipengaruhi oleh perspektif lain yaitu perspektif pelanggan, perspektif proses internal bisnis maupun
perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.
Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dan
kualitatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder dalam pengukuran kinerja� PT. RFive Medika dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Data
primer adalah data yang diperoleh
secara langsung dari obyek
penelitian. Data tersebut diperoleh dengan cara melakukan pengamatan
langsung dan wawancara atau
pengajuan pertanyaan kepada
pimpinan perusahaan/kepala cabang dan karyawan
yang berkepentingan dalam perusahaan,
serta data yang diperoleh dari pihak-pihak (customer) yang berkaitan langsung dengan perusahaan.
�Data sekunder adalah data yang diperoleh dari perusahaan dan sudah terolah didapatkan lewat dokumen-dokumen, meliputi laporan
keuangan, performance report dan hasil kuesioner kepada customer dan karyawan. Penelitian ini hanya akan
menganalisis permasalahan yang terkait dengan
inventory manajemen yang terjadi di PT. RFive Medika dengan menggunakan
metode Balanced Scorecard berdasarkan perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis
internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Batasan waktu untuk
data yang akan diamati adalah laporan keuangan periode Januari � Desember 2019.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif Kualitatif dengan pendekatan kuantitatif(Zellatifanny &
Mudjiyanto, 2018). Menurut (H.B. Sutopo, 2006:111). Penelitian ini menggunakan metode Balanced Scorecard, dimana uji coba kuesioner dan wawancara mengacu
pada pengukuran variabel
Balanced Scorecard yaitu Perspektif
Keuangan, Perspektif Pelanggan,
Perspektif Internal Bisnis dan
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pada PT. RFive Medika.
Sebelum pengumpulan data, melakukan uji validitas dan
uji reliabilitas terhadap kuesioner(Astriyani & Fajriani,
2020). Nilai yang ada
dalam kolom Corrected item total correlation menunjukkan validitas, sedangkan nilai croncabch�s alpha if item detected menunjukkan reliabilitas. Menurut
Ghozali dan Kuncoro suatu variabel
dikatakan reliabel jika croncabch�s alpha >
0,80 dan dikatakan
valid jika nilai Corrected
item total. Berikut merupakan rincian
dari definisi konseptual dan definisi operasional serta kisi
� kisi instrumen
masing-masing dimesi yang akan
digunakan dalam penelitian ini.
Penelitian ini
menggunakan data kuantitatif berupa Laporan keuangan
PT. RFive Medika(Safitri, 2019). Dalam penelitian ini
menggunakan data kualitatif berupa wawancara dan kuesioner.
Untuk mengetahui hasil kuesioner
maka data kualitatif ini diubah
menjadi data kuantitatif
dengan memberikan skor masing-masing pilihan jawaban dengan Skala Likert. Penelitian
ini dilakukan di unit
bisnis PT. RFive Medika di daerah Jakarta atas persetujuan dari direktur PT. RFive Medika. Waktu penelitian dilaksanakan
bulan Oktober-Desember 2019.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan dan pelanggan PT. RFive Medika selama waktu
pengumpulan data bulan November 2019. Sampel dalam
penelitian ini adalah
jumlah dari keseluruhan populasi (total sampling) dengan teknik
accidental sampling. Adapun syarat sampel yang ditentukan adalah responden bisa berkomunikasi dan bersedia untuk diwawancarai(Lau, Herman, & Rahmat,
2019).
Dari populasi tersebut kemudian diambil sampel yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan.
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data denga nmenyusun daftar
pertanyaan secara tertulis mengenai indikator-indikator yang terdapat dalam
pengukuran kinerja Balanced Scorecard.
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data melalui daftar pertanyaan tertulis
yang diberikan pada pihak yang terkait (Ramadan &
Sunarti, 2021).
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif (Zellatifanny &
Mudjiyanto, 2018).Penelitian deskriptif merupakan penelitian
yang berusaha mendeskripsikan
dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau
hubungan yang ada, pendapat
yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang
bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini,
dan melihat kaitan antara variabel-variabel
yang ada. Penelitian ini
tidak menguji hipotesa, melainkan hanya mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti (Nw, Kresnapati, &
Zannisa, 2021).
Instrument
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dan kuesioner (Ikyarti & Aprila, 2019). Laporan keuangan digunakan peneliti untuk mengukur variabel perspektif keuangan dan kusioner digunakan
peneliti untuk mengukur variabel perspektif pelanggan, perspektif proses
internal bisnis dan perspektif
pertumbuhan dan pembelajaran. Kuesioner akan di uji dengan pengujian validitas dan reliabilitas (Amanda, Yanuar, &
Devianto, 2019).
Hasil dan Pembahasan
Analisis Data dan Pembahasan
Pengukuran kinerja PT. RFive Medika dilakukan dengan menggunakan
metode Balanced Scorecard (Sa�adah, 2018). �Kinerja PT. RFive Medika
diukur dengan empat perspektif yaitu: Perspektif keuangan, perspektif
pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembalajaran dan
pertumbuhan.
Hasil Perhitungan Net Profit Margin PT Rfive
Medika bulan Januari s/d
Desember 2019
No |
Bulan |
NPM (%) |
Hasil |
Rata-Rata Triwulan |
1 |
Januari |
26.92 |
Baik |
Triwulan 1 23.17% |
2 |
Februari |
22.99 |
Baik |
|
3 |
Maret |
19.60 |
Tidak Baik |
|
4 |
April |
16.46 |
Tidak Baik |
Triwulan 2 15.23% |
5 |
Mei |
11.68 |
Tidak Baik |
|
6 |
Juni |
17.55 |
Tidak Baik |
|
7 |
Juli |
23.07 |
Baik |
Triwulan 3 16.74% |
8 |
Agustus |
20.13 |
Baik |
|
9 |
September |
7.01 |
Tidak Baik |
|
10 |
Oktober |
7.27 |
Tidak Baik |
Triwulan 4 5.02% |
11 |
November |
6.28 |
Tidak Baik |
|
12 |
Desember |
1.51 |
Tidak Baik |
|
Rata-Rata Tahunan |
15.04% |
Net Profit Margin PT RFive Medika pada awal bulan pertama dan
kedua dikatakan baik yaitu dapat dilihat dari hasil analisis NPM bulan Januari
dan Februari 26,92% dan 22,99%. Hal ini dikatakan baik karena melebihi standar
NPM perusahaan yaitu 20% (Kasmir, 2019). Setelah itu mengalami penuruanan
sampai pertengahan tahun yaitu bulan Juni dan Juli dan kemudian menurun lagi
hingga akhir tahun(Fauziyyah & Ersyafdi, 2021).
Berdasarkan rata-rata tahunan NPM PT Rfive Medika mencapai 15.04%,
hal ini menandakan bahwa rata-rata tahunan PT Rfive Medika belum mencapai
standar NPM perusahaan yaitu sebesar 20% (Kasmir, 2029). Dilihat dari rata-rata
pertriwulan 1, 2, 3 dan 4 yaitu 23.17%, 15.23%, 16.74%, dan 5.02%, yang
melebihi satndar NPM perusahaan hanyalah triwulan 1 yaitu sebanyak 23.17%,
kemudian triwulan selanjutnya mengalami penurunan nilai NPM.
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Winarno (2019). Dari sisi NPM, terlihat bahwa nilai-nilai yang
dihasilkan tiap tahunnya mengalami fluktuasi, jika nilai dari kinerja indikator
profitabilitas ini dibandingkan dengan kinerja rata-rata industri didapati
kinerja tahun 2017 dan 2018 dinilai baik (sehat) dengan nilai 3.49% dan 3.32%
diatas nilai rata-rata industri 3.06%. Hanya pada tahun 2016 kinerja keuangan
perusahaan dinilai kurang baik karena nilai NPM sebesar 2.37% dibawah rata-rata
industri 3.06%. Jika dibandingkan dengan standar kinerja dari Bank Indonesia,
kinerja keuangan tahun 2017 dan 2018 dapat dikatakan baik/sehat karena berada
dikisaran 3% - 9.5%. Sedangkan untuk tahun 2016, nilai kinerja keuangan masih
dikatakan belum baik karena dibawah kisaran 3% - 9.5%. Kurang baiknya kinerja
keuangan ditahun 2016 ini dapat disebabkan oleh faktor jumlah laba yang
diperoleh dibandingkan dengan pendapatan.
Sehingga dapat disimpulkan PT RFive Medika berdasarkan standar NPM
perusahaan belum mencapai target keuntungan dari
operasi bisnis sebagai persentase dari pendapatan atau penjualan bersih.
Untuk memenuhi NPM PT Rfive Medika diperlukan beberapa inovasi oleh perusahaan
agar nilai NPM dapat tercapai, tetapi berdasarkan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh winarno (2019), standar NPM PT Rfive Medika sudah mencapai
standar.
Hasil Perhitungan Return On Investement PT Rfive Medika bulan
Januari s/d Desember 2019
No |
Bulan |
ROI (%) |
Hasil |
Rata-Rata Triwulan |
1 |
Januari |
13.02 |
Tidak Baik |
Triwulan
1 9.38% |
2 |
Februari |
8.48 |
Tidak Baik |
|
3 |
Maret |
6.65 |
Tidak Baik |
|
4 |
April |
5.18 |
Tidak Baik |
Triwulan
2 4.41% |
5 |
Mei |
3.58 |
Tidak Baik |
|
6 |
Juni |
4.48 |
Tidak Baik |
|
7 |
Juli |
12.13 |
Tidak Baik |
Triwulan
3 6.92% |
8 |
Agustus |
5.32 |
Tidak Baik |
|
9 |
September |
3.32 |
Tidak Baik |
|
10 |
Oktober |
6.31 |
Tidak Baik |
Triwulan
4 4.76% |
11 |
November |
1.74 |
Tidak Baik |
|
12 |
Desember |
6.24 |
Tidak Baik |
|
Rata-Rata Tahunan |
6.37% |
Dari hasil ROI dapat dilihat PT. RFive Medika pada tahun 2019
menunjukkan angka dibawah standar ROI Perusahaan yaitu sebesar 30 % (Kasmir,
2019). Berdasarkan rata-rata tahunan ROI PT Rfive Medika mencapai 6.37%, dimana
nilai ini termasuk dibawah rata-rata standar ROI perusahaan dan untuk rata-rata
pertriwulan juga kurang dari 30% yaitu rata-rata triwulan 1 9.38%, rata-rata
triwulan 2 4.41%, rata-rata triwulan 3 6.92%, dan rata-rata triwulan 4 4.76%.
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Adiwinata , dkk (2015). Berdаsаrkаn perhitungаn Return
on Investment dаpаt diketаhui bаhwа rаsio
ini mengаlаmi peningkаtаn dаn penurunаn(Wijaya, AR, & NP, 2017). Pаdа tаhun 2012 Return on Investment
perusаhааn sebesаr 12,38% menurun menjаdi 8,67%
di tаhun 2013 yаng berаrti terjаdi penurunаn
sebesаr (29,97%) dаri tаhun dаsаr 2012.
Pаdа tаhun 2014 menjаdi 8,80% yаng
аrtinyа terjаdi peningkаtаn sebesаr 1,61%
dаri tаhun 2013. Pаdа tаhun 2015 kembаli
nаik menjаdi 9,74% yаng berаrti terjаdi
peningkаtаn sebesаr 10,56% dаri tаhun 2014.
Penyebаb keаdааn ini tidаk lepаs dаri
аdаnyа perubаhаn-perubаhаn yаng
terjаdi pаdа lаbа yаng diperoleh dаn
totаl аktivа perusаhааn.
�Peningkаtаn
Return on Investment dikаrenаkаn perusаhааn
mаmpu meningkаtkаn pendаpаtаn dаn
аset dаri tаhun sebelumnyа yаng mengаkibаtkаn
kenаikаn pаdа tingkаt lаbа bersih
sesudаh pаjаk. Penurunаn Return on Investment di
tаhun 2013 disebаbkаn kаrenа pendаpаtаn
dаn аset yаng dimiliki perusаhааn turun
sehinggа lаbа perusаhааn jugа
mengаlаmi penurunаn(Nur, 2022).
Sehingga dapat disimpulkan PT RFive Medika belum mencapai standar
ROI perusahaan dimana nilai investasi PT Rfive Medika menurun meskipun bulan
Juli mengalami peningkatan tetapi pada bulan Agustus nilai investasinya turun
kembali. Hal ini dapat terjadi karena modal yang dikeluarkan perusahaan
bertambah, adanya produk-produk baru membututhkan modal yang besar dalam
produksi dan promosi sehingga mengakibatkan persentase ROI perusahaan menurun.
Tetapi berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Adiwinata ,
dkk (2015), ROI perusahaan sudah mencapai standar perusahaan.
Kesimpulan�����������������������������������������������������������������������������
Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan, beberapa kesimpulan dapat diambil. Pertama, dari segi kinerja keuangan, PT. RFive Medika belum mencapai standar perusahaan
dalam hal NPM, ROI, dan
ROE. Ini disebabkan oleh peningkatan modal yang dikeluarkan untuk produk-produk baru yang memerlukan investasi besar. Namun, rasio
GPM dan TATO mencapai standar perusahaan,
menunjukkan potensi untuk
margin laba operasi yang
kuat dan kemampuan aset perusahaan untuk menghasilkan pendapatan yang
baik. Kedua, dari perspektif pelanggan, mayoritas pelanggan tampak puas dengan pelayanan perusahaan, meskipun ada sebagian
yang merasa ragu atau tidak
puas. Ketiga, dari perspektif internal bisnis, mayoritas aspek operasional perusahaan dinilai memuaskan oleh responden(Funna & Suazhari, 2019).
Terakhir,
dalam hal pembelajaran dan pertumbuhan, ada ruang untuk perbaikan karena sebagian besar responden merasa ragu atau tidak puas dengan upaya perusahaan dalam hal ini. Kesimpulannya, PT. RFive Medika perlu fokus pada meningkatkan kinerja
keuangan dan pembelajaran serta pertumbuhan sambil terus mempertahankan
kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional
yang sudah ada.
BIBLIOGRAFI
Amanda, Livia, Yanuar, Ferra, & Devianto, Dodi.
(2019). Uji validitas dan reliabilitas tingkat partisipasi politik masyarakat
kota Padang. Jurnal Matematika UNAND, 8(1), 179�188.
Astriyani,
Arlin, & Fajriani, Faridah. (2020). Pengaruh penggunaan media audio visual
youtube materi pythagoras terhadap keaktifan belajar matematika siswa. Fibonacci:
Jurnal Pendidikan Matematika Dan Matematika, 6(1), 87�90.
ASTUTIK,
PUJI, & Walyoto, Sri. (2023). Pengaruh Green Marketing Dan Citra Merek
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Garnier (Studi Kasus pada Konsumen Produk
Garnier di Kota Grobogan). UIN RADEN MAS SAID.
Fauziyyah,
Nurul, & Ersyafdi, Ilham Ramadhan. (2021). Dampak covid-19 pada pasar saham
di berbagai negara. Forum Ekonomi, 23(1), 56�66.
Fitri,
Rati Saktia. (2023). Memaksimalkan Potensi Industri Kosmetik Halal Indonesia
Melalui Market Size Yang Tersedia Di Pasar Global.
Funna,
Hanif Syah Reza, & Suazhari, Suazhari. (2019). Analisis Pengukuran Kinerja
Koperasi Syariah Berdasarkan Balanced Scorecard (Studi Pada Koperasi Syariah
Baiturrahman Banda Aceh). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi, 4(3),
532�546.
Ikyarti,
Tri, & Aprila, Nila. (2019). Pengaruh penerapan standar akuntansi
pemerintah, implementasi sistem informasi manajemen daerah, dan sistem
pengendalian internal pemerintah terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah
Daerah Kabupaten Seluma. Jurnal Akuntansi, 9(2), 131�140.
Lau,
Sulfiyana H. Ambo, Herman, Herman, & Rahmat, M. (2019). Studi Perbandingan
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Obat Herbal Dan Obat Sintetik Di
Campagayya Kelurahan Panaikang Kota Makassar. Jurnal Farmasi Sandi Karsa,
5(1), 33�37.
Nasrullah,
Aan. (2018). Analisis Potensi Industri Halal Bagi Pelaku Usaha Di Indonesia. At-Tahdzib:
Jurnal Studi Islam Dan Muamalah, 6(1), 50�78.
Nur,
Sri Wahyuni. (2022). Analisis Return on Investment dan Residual Income untuk
menilai Kinerja Keuangan PT. Biringkassi Raya Kabupaten Pangkep. Distribusi-Journal
of Management and Business, 10(1), 95�104.
Nw,
Nurul, Kresnapati, Pandu, & Zannisa, Utvi Hinda. (2021). Ketersediaan
Sarana Dan Prasarana Pendidikan Jasmani Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Pati
Kabupaten Pati Tahun 2021. STAND: Journal Sports Teaching and Development,
2(1), 1�7.
Ramadan,
Tio, & Sunarti, Vevi. (2021). Description of Support to Non Formal
Education Public Leaders in Kenagarian Duku Kecamatan Koto XI Tarusan. SPEKTRUM:
Jurnal Pendidikan Luar Sekolah (PLS), 9(1), 145�153.
Sa�adah,
Lailatus. (2018). Pengukuran kinerja PT. RFive Medika dilakukan dengan
menggunakan metode Balanced Scorecard. Prosiding Seminar Nasional Islam
Moderat, 1, 65�76.
Safitri,
Nurul. (2019). Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Syariah (Studi Kasus Pada
Koperasi Serba Usaha Ja�far Medika Syariah Matesih). Universitas
Muhammadiyah surakarta.
Saputri,
Oktoviana Banda. (2020). Pemetaan potensi indonesia sebagai pusat industri
halal dunia. Jurnal Masharif Al-Syariah: Jurnal Ekonomi Dan Perbankan
Syariah, 5(2).
Supriyadi,
S. T. P., & Zaharuddin, S. E. (2023). Evaluasi Kinerja Organisasi. Manajemen
& Evaluasi Kinerja Organisasi: Implementasi Pada Pendidikan Anak Usia Dini,
1.
Wijaya,
Gandhi, AR, Moch Dzulkirom, & NP, Maria Goretti Wi Endang. (2017). Efisiensi
Pengelolааn Modаl Kerjа Dаlаm
Upаyа Meningkаtkаn Profitаbilitаs (Studi
Pаdа Industri Furnitur �CV Mekаr аRum �Di
Kecаmаtаn Tugu, Kаbupаten Trenggаlek
Periode 2013-2015). Brawijaya University.
Zellatifanny,
Cut Medika, & Mudjiyanto, Bambang. (2018). Tipe penelitian deskripsi dalam
ilmu komunikasi. Diakom: Jurnal Media Dan Komunikasi, 1(2),
83�90.
�����������
Copyright holder: Ryski Rahmawaty Lahmudin |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |