Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 9, September
2022
Tahapan Proses Adopsi Inovasi Ayam Kub
Melalui Bimbingan Teknis Di Sumatera Barat
Winda Rahayu, Sri Wahyuni, Hery Bachrizal
Tanjung
Universitas Andalas, Universitas Andalas
Email: [email protected], [email protected]
dan [email protected]
Abstrak
Penelitian ini
mengggunakan metode multi studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara menggunakan kuisioner kepada 78 oran peserta
bimbingan teknis (bimtek) Inovasi ayam KUB. Analisis data
yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif berupa pemberian skor
dengan skala likert dan analisis regresi linier berganda. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Bimtek ayam KUB baru bisa merubah pengetahuan
dan sikap peserta yaitu sampai pada tahapan sadar, minat, evaluasi dan mencoba,
namun belum menerapkan dengan baik sehingga pelaksanaan bimtek perlu
ditingkatkan agar bisa sampai ke tahap menerapkan inovasi ayam KUB
Tahapan Proses Adopsi Inovasi Ayam KUB dipengaruhi oleh Umur, Pendidikan, Jumlah Ternak, Pendapatan, Pengalaman, Keunggulan Relatif, Kesesuaian, Kerumitan, Kemampuan diamati, Kemampuan diujicobakan, dukungan BPTP, Dukungan Balitvet Baso, Dukungan Dinas Peternakan Provinsi, Dukungan Dinas Peternakan Kab/Kota dan Dukungan Penyuluh Karakteristik Inovasi Ayam KUB berpengaruh terhadap Pemerintah harus melakukan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia pada penyuluh ASN, penyuluh swadaya, pelaku utama dan pelaku usaha terhadap pengembangan inovasi ayam KUB dalam bentuk Training of Trainers (TOT). Pelaksanaan bimtek selanjutnya oleh BPTP Sumbar sebaiknya dengan menambah jadwal, materi dan memperbanyak praktek sehingga mampu meningkatkan keterampilan peserta bimtek dalam menerapkan inovasi ayam KUB.
Kata kunci: Inovasi, Adopsi, Ayam KUB, Bimbingan Teknis
Pendahuluan
Berbagai inovasi pertanian hasil penelitian dan pengkajian
Balitbangtan sudah banyak digunakan secara luas dan terbukti menjadi pendorong
utama perkembangan usaha dan sistem agribisnis berbagai komoditas pertanian,
namun sebagian belum optimal mencapai sasaran utamanya yaitu petani sebagai
pelaku utama, sehingga masih perlu dilakukan strategi percepatan/penderasan dan
perluasan adopsi berbagai inovasi pertanian tersebut (Mulyandari, et.al. 2005).
Hasil Penelitian dan pengkajian (Litkaji) berupa teknologi, data dan informasi,
konsep, model, metodologi, cara dan lain-lain akan
menjadi sia-sia jika hal tersebut tidak diikuti dengan upaya penyebarluasan
yang memadai kepada pemangku kepentingan (stakeholders/pengguna inovasi)
(Balitbangtan, 2013).
Inovasi yang dihasilkan Balitbangtan
disektor peternakan salah satunya adalah inovasi teknologi Ayam Kampung Unggul
Balitbangtan (KUB) hal ini didasari bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya
akan keberagaman sumberdaya genetik ayam lokal dengan spesifikasi dan ciri khas
masing-masing, seperti Ayam Kedu, Nunukan, Gaok, Sentul dan Nerawang, akan
tetapi ada jenis yang tidak spesifik dan beragam tampilannya yaitu ayam
kampung. Secara genetik, ayam kampung memiliki pertumbuhan
yang lambat dan produksi telur yang rendah, sehingga kebanyakan dipelihara
sekedarnya saja.
Inovasi
ayam KUB� yang
didiseminasikan BPTP Sumbar, dalam penerimaannya di masyarakat khususnya
petani/peternak mengalami� proses Adopsi
Inovasi. Soekartawi (1998) berpendapat bahwa proses adopsi inovasi mengandung
pengertian yang kompleks dan dinamis, karena menyangkut proses pengambilan
keputusan dan dalam proses tersebut terdapat banyak faktor yang
mempengaruhinya. Adapun faktor yang mempengaruhi individu
dalam menetapkan keputusan inovasinya adalah karakteristik individu,
karakteristik inovasi, tipe pengambilan keputusan, saluran komunikasi, sistem
sosial dan faktor penyuluh.
Menurut� Rogers (1983), untuk sampai pada tahap keputusan adopsi inovasi
tersebut merupakan proses mental sejak seseorang mengetahui adanya inovasi sampai
mengambil keputusan untuk menerima atau menolaknya, kemudian mengukuhkannya.
Dengan kata lain, sebelum sampai pada tahap adopsi, sasaran terlebih dahulu
dihadapkan pada beberapa kali proses pengambilan keputusan(Fathurrohman, 2017). Dengan demikian maka keputusan seseorang menerima dan
menolak suatu inovasi bukanlah tindakan yang sekali jadi tapi merupakan suatu
proses yang terdiri dari serangkaian tindakan (tahapan) dalam jangka waktu
tertentu.
Selain
itu beberapa faktor penentu keberhasilan adopsi teknologi oleh petani
diantaranya: kebijakan pemerintah, tersedianya teknologi yang dapat memberikan
nilai tambah dan menguntungkan dari aspek teknis, aspek ekonomi serta kondisi
sosial budaya dan kelembagaan masyarakat diiringi dengan adanya sarana
penunjang lainnya seperti peran aktifitas swasta.
Tahapan
Proses Adopsi Inovasi usaha Ayam KUB dapat berlangsung secara cepat ataupun
lambat, tergantung dari pola dan cara penyampaian inovasi teknologi serta
situasi dan kondisi wilayah(Das, 2021). Kecepatan dari adopsi inovasi
ditentukan oleh berberapa faktor penentu antara lain sifat-sifat atau
karakteristik inovasi, karakteristik calon pengguna; pengambilan keputusan
adopsi; saluran atau media yang digunakn dan kualifikasi penyuluh (Sudaryono,
1998).
�Berdasarkan latar belakang di atas, maka
peneliti tertarik untuk melihat bagaimana � Tahapan
Proses Adopsi Inovasi Ayam KUB Melalui Bimbingan Teknis di Sumatera Barat�.
Metode Penelitian
Penelitian
ini dilakukan di Kota Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Tanah
Datar(Anna Sintia, 2022). Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja
(purposive) dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan daerah asal
peserta bimtek(Efendi, 2023). Sedangkan yang mengikuti secara online
berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Penelitian� dilaksanakan selama 3 bulan pada bulan
Februari- April 2023
Penelitian
ini menggunakan pendekatan Kuantitif yang dimaksudkan untuk mengangkatkan fakta
keadaan, variabel dan fenomena-fenomena yang terjadi saat penelitian
berlangsung dan menyajikan apa adanya(Zakariah, Afriani, &
Zakariah, 2020). Menurut Wirartha (2005) dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif, suatu penelitian dapat menuturkan dan menafsirkan data
yang berkenaan dengan situasi yang terjadi dan dialami sekarang, sikap dan
pandangan yang menggejala saat sekarang, hubungan antar variabel pertentangan
dan lain-lain.
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode case study atau multi studi
kasus(Arwin, Yuliana, &
Elika, 2021). Dalam penelitian ini maksud digunakannya metode case
study adalah untuk menggambarkan bagaimana Tahapan Proses Adopsi Inovasi
melalui bimtek ayam KUB yang diselenggarakan oleh BPTP Sumbar.
Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh peserta bimtek ayam KUB dengan tema
�Pembibitan Ayam KUB Terstandarsisasi� di Sumatera Barat yang dilaksanakan pada
tanggal 15 s/d 16 September 2022 di Kota Payakumbuh. Peserta bimtek terbagi dalam
2 kategori yaitu yang mengikuti langsung secara offline dan peserta yang
mengikuti secara online melalui media Zoom. Sampel dalam
penelitian ini adalah peserta bimtek Ayam KUB yang diselenggarakan oleh BPTP
Sumbar. Peserta bimtek terdiri dari peserta yang mengikuti secara
offline (tatap muka) sebanyak 75 orang dengan rincian: peserta yangerasal dari kota Payakumbuh sebanyak 35 orang, kab. Limapuluh
Kota sebanyak 30 orang dan kab. Tanah Datar sebanyak
10 orang. Sedangkan peserta pelatihan yang mengikuti
secara online berjumlah 95 orang.
Tabel
1. Pengambilan Responden
No |
Kategori Peserta |
Jumlah Peserta |
Pengambilan responden |
Jumlah responden |
1. |
Peserta
Online |
95 |
95/170x78 |
43 |
2. |
Peserta
Offline |
75 |
75/170x78 |
35 |
|
Total |
170 |
|
78 |
Setelah dilakukan perhitungan
dengan rumus diatas, maka diperoleh� hasil pengkategorian yang disajikan
pada tabeli berikut:
Tabel 2. Kategori Tahapan Proses Adopsi Inovasi
Ayam KUB
Skor Minimum |
Skor Maksimum |
Pengurangan |
Interval |
21 |
105 |
84 |
28 |
Kategori |
Interval |
% Interval |
Interval |
Tinggi |
78 - 105 |
74 |
≥ 74 % |
Sedang |
50 - 77 |
73 |
48 -73% |
Rendah |
21 - 49 |
47 |
≤ 47 % |
Tujuan� kedua pada penelitian ini adalah menganalisis
faktor faktor yang mempengaruhi tahapan proses adopsi inovasi ayam KUB yaitu
pengaruh karakteristik peserta, karakteristik inovasi dan dukungan stakeholder
terhadap tahapan proses adopsi inovasi dilakukan dengan Regresi Linear Berganda
dengan bantuan aplikasi SPSS 22. Tahapan yang dilakukan dalam
analisis regresi linier berganda mengacu pada Purba (2017).
Hasil dan Pembahasan ������������������������������
Bimbingan Teknis
Bimbingan Teknis atau biasa disingkat bimtek memiliki
pengertian sebagai sebuah layanan bimbingan dan penyuluhan yang diberikan oleh
tenaga ahli atau profesional dibidangnya dengan tujuan meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia. Seiring
dengan jaman yang terus berkembang, bimtek atau bimtek memiliki peran yang
sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. (Pusdiklatnas, 2022).
Bimtek
umumnya diadakan selama 2 hingga 3 hari tergantung pada materi yang dipilih(Wijaya, 2018). Hal ini bertujuan untuk memudahkan
peserta bimtek dalam mendalami materi yang diajarkan atau diberikan oleh tenaga
ahli. Selain itu tujuan lainnya yaitu sebagai sarana
penyegaran diri (refreshing) sehingga ketika peserta didik kembali ke
pekerjaannya, diharapkan dapat lebih focus dengan pekerjaanya. Tujuan
bimtek adalah:
1.�� Peningkatan kualitas sumber daya manusia
2.�� Peningkatan pengetahuan, sikap dan
keterampilan peserta
3.�� Peningkatan kompetensi peserta untuk
melaksanakan pekerjaan/usaha yang ditekuni
Materi bimtek yang dapat diberikan sangat beragam dan terus
bertambah seiring dengan perkembangan jaman, yang harus menjadi perhatian
adalah materi yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan peserta dan
kebutuhan pihak penyelenggara.
BPTP
Sumbar, sejak tahun 2021 telah melaksanakan bimtek inovasi ayam KUB untuk
petani, penyuluh dan masyarakat umum di berbagai daerah yang ada di Sumatera
Barat. Adapun metode yang digunakan oleh BPTP Sumbar yaitu
bimtek secara hybrid (online dan offline).� Tujuan bimtek ayam KUB diselenggarakan adalah
agar peserta setelah ikut bimtek akan mengadopsi inovasi ayam KUB tersebut(Kania & Nurhayati,
2017).
Pelaksanaan
bimtek dikoordinasikan dengan dinas peternakan atau dinas pertanian setiap
kabupaten/kota(Widowati, 2017). Peserta yang ikut langsung bimtek ayam KUB adalah petani,
peternak, penyuluh dan petugas lapangan dari Kota Payakumbuh, Kabupaten
Limapuluh Kota dan Kabupaten Tanah Datar, sedangkan peserta bimtek yang
mengikuti secara online melalui Zoom Meeting adalah masyarakat umum yang� ingin mendapatkan informasi mengenai ayam
KUB.
Deskripsi Karakteristik Peserta
Dalam penelitian ini mendeskripsikan bagaimana karakteristik
peserta dilihat dariumur, tingkat pendidikan, jumlah ayam yang dimiliki,
pengalaman dan pendapatan.
Tabel 3.
Karakteristik Peserta bimtek
Karakteristik
Peserta |
Jumlah |
Persentase |
1. Umur |
|
|
Muda (21-38 ) |
21 |
26,9 |
Dewasa (39-56
) |
50 |
64,10 |
Tua (21-38) |
7 |
8,97 |
2. Pendidikan |
|
|
�SD��� (6) |
0 |
0,00 |
SMP (9)������������� |
10 |
12,82 |
�SMA (12) |
27 |
34,62 |
Diploma (15) |
9 |
11,54 |
Sarjana (16) |
32 |
41,02 |
3. Jumlah Ternak yang dimiliki |
|
|
Rendah (0-166) |
67 |
85,90 |
Sedang
(167-333) |
3 |
3,85 |
Tinggi
(334-500) |
8 |
10,26 |
4. Pendapatan |
|
|
Rendah
(1.- 2.3 jt) |
39 |
50,00 |
Sedang
(2.4 - 3.7 jt) |
27 |
34,62 |
Tinggi
(3.8- 5 jt) |
12 |
15,38 |
5. Pengalaman beternak |
|
|
Rendah
(0-2) |
29 |
37,17 |
Sedang
(3-4 |
38 |
48,71 |
Tinggi ≥ 5 |
21 |
26,92 |
Dari
hasil pengumpulan data yang disajikan pada tabel diatas dapat dilihat sebagian
besar peserta bimtek adalah peserta pada kategori umur dewasa yaitu� sebanyak 50 orang atau 64,10 % dimana ini
merupakan usia produktif (Nurhasikin, 2013) yang memiliki kecenderungan untuk
menacari informasi-informasi baru atau menggeluti usaha baru yang ia yakini
menguntungkan. hal ini berarti bahwa inovasi ayam KUB
diminati oleh orang-orang yang menggeluti sebuah usaha baru baik sebagai usaha
sampingan maupun usaha utama. Dari hasil wawancara dilapangan
pada umumnya peserta mengaku menggeluti usaha ayam KUB ini sebagai usaha
sampingan yang bisa menambah pendapatan keluarga.
Berdasarkan
tingkat pendidikan peserta bimtek cukup beragam, dimana pendidkan paling rendah
yaitu tamat SMP dengan persentase 12, 82 %, Tamat SMA 34,62%, Diploma 11,54%
dan sarjana sebanyak 41, 02 %. hal ini
mengeindikasikan bahwa inovasi ayam KUB bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa
melihat tingkat pendidikannya.
Dari
segi kepemilikan ternak (ayam KUB), jumlah kepemilikan ayam sangat bervariasi
bahkan ada peserta yang tidak memelihara ayam KUB(Suadnya, n.d.). Sedangkan kepemilikan ayam KUB paling banyak yaitu 500
ekor(Rusdiana & Praharani,
2019).� Dari data yang disajikan pada
tabel 8 menunjukkan sebagian besar peserta bimtek memiliki ayam pada kategori
rendah yaitu sebanyak 67 orang atau 85,90 %. dari hasil wawancara di lapangan pada umumnya peserta
mendapatkan bantuan ayam KUB skala rumah tangga sebanyak 10 ekor per KK umumnya
adalah peternak pemula yang masih belajar dalam budidaya ayam KUB. Sedangkan
peserta yang memiliki ayam pada kategori tinggi hanya sebanyak 8 orang atau
10,26% mereka merupakan peserta yang memang menekuni budidaya ayam KUB sebagai
usaha dan sumber pendapatan keluarga. Sementara itu ada pula peserta yang tidak
memiliki ayam KUB akan tetapi mereka tertarik mencari informasi tentang Inovasi
ayam KUB(Saraswati, 2019).
Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai berikut :
Bimtek ayam KUB baru bisa merubah
pengetahuan dan sikap peserta yaitu sampai pada tahapan sadar, minat, evaluasi
dan mencoba, namun belum menerapkan dengan baik sehingga pelaksanaan bimtek
perlu ditingkatkan agar bisa sampai ke tahap menerapkan inovasi ayam KUB.
Tahapan Proses Adopsi Inovasi Ayam KUB dipengaruhi oleh
Umur, Pendidikan, Jumlah Ternak, Pendapatan, Pengalaman, Keunggulan Relatif,
Kesesuaian, Kerumitan, Kemampuan diamati, Kemampuan diujicobakan, dukungan
BPTP, Dukungan Balitvet Baso, Dukungan Dinas Peternakan Provinsi, Dukungan
Dinas Peternakan Kab/Kota dan Dukungan Penyuluh Karakteristik Inovasi Ayam KUB.
Anna Sintia, Viaranda. (2022). Interaksi Spasial Perekonomian antar
Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota. Universitas Andalas.
Arwin, Arwin, Yuliana,
Yuliana, & Elika, Elika. (2021). Dampak Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada PT Teguh Jaya Mandiri): Impact of
Leadership and Work Environment on Employee Performance (Case Study at PT Teguh
Jaya Mandiri). Bisma Cendekia, 1(2), 60�66.
Das, Ika Kartika Kencana.
(2021). Implementasi Program Bantuan Pangan Non Tunai Melalui E�Warong Oleh
Dinas Sosial Kota Pekanbaru (Studi Di Kecamatan Marpoyan Damai).
Universitas Islam Riau.
Efendi, Rizal. (2023). STRATEGI
KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM MENCEGAH PELANGGARAN BADAN AD
HOC (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kota Bandar Lampung Tahun 2020).
Fathurrohman, Muhammad.
(2017). Belajar dan pembelajaran modern: konsep dasar, inovasi dan teori
pembelajaran. Garudhawaca.
Kania, Trisa Nur, &
Nurhayati, NIDN. (2017). PELATIHAN MANAJEMEN USAHA DI DESA BABAKAN KECAMATAN
WANAYASA KABUPATEN PURWAKARTA. KONFERENSI NASIONAL PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PkM-CSR 2017, 1(3),
70�80.
Rusdiana, S., &
Praharani, L. (2019). Peran TTP Cigombong pada Usaha Ternak Ayam Kampung KUB
sebagai Upaya Meningkatkan Pendapatan Peternak. Jurnal Sain Peternakan
Indonesia, 14(2), 171�181.
Saraswati, Seli. (2019). FUNGSI
BALAI PELAYANAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA (BP3TKI)
DALAM PEMBERDAYAAN PEKERJA MIGRAN DONESIA (PMI) PURNA DI LAMPUNG. UIN Raden
Intan Lampung.
Suadnya, Ir I. Wayan.
(n.d.). PERSEPSI JURNALIS TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR JURNALISTIK DI KOTA
MATARAM Jurnalist perception toward jurnalistic carrier in Mataram
municipality. PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINTEK 2018, 131.
Widowati, R. R. (2017). Koordinasi
dan Desiminasi Penyuluhan. BPTP Kaltim.
Wijaya, Iwan. (2018). Professional
teacher: menjadi guru profesional. CV Jejak (Jejak Publisher).
Zakariah, M. Askari,
Afriani, Vivi, & Zakariah, K. H. M. (2020). METODOLOGI PENELITIAN
KUALITATIF, KUANTITATIF, ACTION RESEARCH, RESEARCH AND DEVELOPMENT (R n D).
Yayasan Pondok Pesantren Al Mawaddah Warrahmah Kolaka.
Copyright holder: Winda Rahayu, Sri Wahyuni, Hery
Bachrizal Tanjung |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |