Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No. 9, September
2023
DAMPAK PARTISIPASI ANGGARAN, TANGGUNG JAWAB
AKUNTANSI DAN DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL MELALUI KOMITMEN
ORGANISASI PADA PELAYANAN PEMERINTAH KOTA PALU
Syam Sawal Qamar, Agus Munandar
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat, Indonesia
Email: [email protected]
Abstrak
Untuk meningkatkan efektivitas perusahaan, maka perlu dilakukan
evaluasi kinerja manajemen, khususnya dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh partisipasi anggaran, akuntabilitas dan desentralisasi pajak terhadap kinerja manajemen melalui partisipasi organisasi pada dinas pemerintahan kota Palu. Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah SEM PLS dengan 100 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuntansi yang bertanggung jawab dan partisipasi anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Sedangkan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajemen adalah desentralisasi fiskal dan keterlibatan organisasi. Sedangkan akuntabilitas akuntansi, partisipasi anggaran, dan desentralisasi fiskal berpengaruh terhadap partisipasi organisasi. Selain itu, keterlibatan organisasi dapat mempengaruhi dampak akuntabilitas, partisipasi anggaran, dan desentralisasi fiskal terhadap kinerja manajerial.
Kata Kunci: Akuntansi Akuntabilitas; Partisipasi Anggaran; Desentralisasi Fiskal; Komitmen Organisasi; Kinerja Manajemen.
Abstract
To improve the company's effectiveness, it is essential to
conduct an evaluation of managerial performance, particularly in the
implementation of managerial functions. This study aims to analyze the impact
of budgetary participation, accountability accounting, and fiscal
decentralization on managerial performance through organizational commitment in
the Palu City Government Department. The hypotheses were tested using SEM PLS
with a sample of 100 respondents. The findings of the research indicate that accountability
accounting and budgetary participationxdoxnotxhave a
significant influence on managerial performance. However, fiscal
decentralization and organizational commitment have a significant impact on
managerial performance. Moreover, accountability accounting, budgetary
participation, and fiscal decentralization have an effect on organizational
commitment. Additionally, organizationalxcommitmentxmediates
the relationship between accountability accounting, budgetary participation,
fiscal decentralization, and managerial performance.
Keywords: Accountability Accounting; Budget Participation; Fiscal
Decentralization; Organizational Commitment; Performance Management.
Pendahuluan
Peraturan�Pemerintah No. 12 Tahun 2019 mendefinisikan kinerja sebagai capaian yang berkaitan dengan anggaran yang digunakan, baik hasil yang dicapai maupun yang ingin dicapai dengan kuantitas dan kualitas yang terukur. Dari pencapaian tujuan yang telah ditetapkan pada saat perencanaan dapat ditarik kesimpulan tentang peran manajer
dalam memimpin organisasi. Kinerja kepemimpinan dapat dijadikan sebagai indicator keberhasilan seorang pemimpin dalam menunaikan tugasnya.
DemikianxGiusti et al.,
(2018) Kinerja pemerintah
daerah mencerminkan sejauh mana tujuan dari visi, misi dan strategi pemerintah
daerah dapat tercapai dan menentukan berhasil atau tidaknya program kerja yang
telah ditetapkan. Layanan manajemen meliputi perencanaan, pemantauan dan evaluasi
tindakan yang dilakukan. Kinerja manajemen merupakan faktor yang mendukung
efektifitas organisasi. Untuk meningkatkan efektifitas tersebut perlu dilakukan
evaluasi kinerja manajemen, khususnya dalam pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen.(Napitupulu, 2017).
UU No. 32 Tahun 2004 menegaskan bahwa
tujuan utama lembaga publik adalah untuk melayani masyarakat dan bukan untuk
menghasilkan keuntungan. Banyak perubahan telah dilakukan di sektor publik
untuk memenuhi tuntutan warga akan kinerja publik, transparansi, dan
akuntabilitas tertinggi dalam pemerintahan. Akuntabilitas adalah kewajiban
setiap individu, termasuk pejabat dan pegawai, untuk mempertanggungjawabkan
pekerjaannya kepada pihak lain.
Akuntabilitas menunjukkan sejauh mana
organisasi telah berhasil mencapai tujuannya, yang dibuktikan dengan alat
akuntabilitas yang teratur. Mardiasmo (2018:75) anggaran adalah garis besar perkiraan kinerja
keuangan yangxakanxdicapaixselamaxperiodexwaktuxtertentu. Pemerintah
bertanggung jawab kepada publik melalui program dan kegiatan yang dianggarkan.
Anggaran sektor publik diperlukan untuk membantu pemerintah mengidentifikasi
kebutuhan masyarakat seperti listrik, air bersih, pendidikan, kesehatan dan lain-lain
untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menuju kesejahteraan.
Partisipasi dalam penyusunan anggaran
diperlukan untuk secara rutin dan tahunan melibatkan dan mempengaruhi setiap
pegawai dalam penyusunan dan penyusunan anggaran untuk setiap departemen atau
pusat tanggung jawab. Manajer menengah dapat menyampaikanxide-idexkreatifxkepadaxmanajer puncak, dimana
ide-ide tersebut ditujukan untukxmencapaixtujuan organisasi. Jika
staf anggaran memiliki kesempatan untuk membuat informasi yang tersedia bagi
mereka tersedia untuk manajer mereka dan mereka yang memiliki otoritas anggaran,
sehingga orang yang mengelola anggaran memiliki tingkat pengetahuan yang paling
mungkin sesuai dengan tugas(Siregar et al.,
2022). Sangat menarik untuk mengkaji dampak
anggaran ini terhadap kinerja pemerintah dalam memenuhi tanggung jawabnya
kepada masyarakat.
Setiap organisasi memiliki tujuan yang
ingin dicapai, apakah itu mengusahakan keuntungan sebesar-besarnya atau
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sektor publik. Semakin kompleks
organisasi, semakin kompleks tugas manajemen puncak. Oleh karena itu, mereka
harus diberikan informasi lengkap untuk digunakan dalam pengambilan keputusan
mereka. Sistem akuntabilitas ini disesuaikan dengan kekhususan masing-masing
organisasi, sehingga memungkinkan setiap unit organisasi bertanggung jawab atas
kegiatan yang dikelolanya.
Hasilnya secara teratur dilaporkan kepada
manajemen perusahaan. Hasil dari Manajer Pusat Tanggung Jawab ini digunakan
untuk mengevaluasi kinerja mereka dan untuk memverifikasi kesesuaian dengan
rencana kerja. Akuntansi Pertanggungjawaban adalah suatu sistem untuk mengukur
hasil yang berkaitan dengan informasi manajemen dalam kegiatan Pusat
Pertanggungjawaban(Yanti &
Widodo, 2022). Desentralisasi fiskal berkontribusi
terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh
desentralisasi fiskal yang memberikan kesempatan kepada setiap daerah untuk
mandiri dalam menghasilkan pendapatannya sendiri.
Tanggung jawab untuk pelaporan keuangan
dan pencapaian kemandirian keuangan daerah telah didelegasikan melalui
desentralisasi karena pemerintah daerah menjalankan kekuasaannya sebagai pengelola keuangan
dan pelaksana kepentingan masyarakat. Semakin tergantung daerah pada pemerintah
daerah, semakin kecil kemungkinan untuk memiliki laporan keuangan yang
bertanggung jawab dan laporan auditor yang tepat (Mantika et al.,
2023). Di Indonesia, desentralisasi telah
dilaksanakan sejak tahun 2001 dan diaturxdalamxUUxNo. 32 Tahun 2004xtentangxPemerintahanxDaerah.
Undang-undang tersebut menyatakan bahwa
pemerintah mengikuti prinsip desentralisasi, kerja sama dan desentralisasi
dalam administrasi publik. Undang-Undang tersebut juga mengatur tentang
desentralisasi dengan maksud untuk melimpahkan kewenangan kepada pemerintah
daerah untuk sebagian tugas pemerintahan dalam pengelolaan dan pengelolaan
keuangan daerah.(Trianda et al.,
2018). Komitmen organisasional merupakan dorongan
bagi setiap individu untuk bekerja demi keberhasilan perusahaan dan
mendahulukan kepentingan perusahaan di atas kepentingannya sendiri.
Ketika partisipasi anggota organisasi
tinggi, produktivitas meningkat dan pada akhirnya menjadi lebih mudah bagi
organisasi untuk mencapai tujuannya. Sumber Daya Manusia dan Tata Kelola
Perusahaan untuk mengetahui bagaimana meningkatkan keterlibatan ini dalam suatu
organisasi. Dukungan PGB dapat meningkatkan sinergi pegawai dan keterikatan
organisasi sehingga berdampak pada kinerja(Penyair dkk.,
2020).
Inkonsistensi dalam penelitian sebelumnya
atau kesenjangan penelitian, termasuk penelitian yang menunjukkan komitmen
organisasi, dampak kinerja manajemen, yang dibuktikan dengan berikut inixGiusti et al.
(2018)Penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan
organisasi tidak berdampak pada kinerja manajerpenulis dkk. (2020). Partisipasi anggaran mempengaruhi
kinerja manajemen, dijelaskan olehxRomadhon dkk.
(2019), meskipun ditemukan bahwa partisipasi
anggaran tidak berdampak pada kinerja pemerintah daerah, diteliti oleh(Natania &
Wirakusuma, 2021).
Berdasarkan perhitungan rasio periode
2018-2020 terlihat bahwa Kota Palu memiliki tingkat kemandirian delegasi yang
rendah, baru efektif pada tahun 2018, dan secara umum tidak efisien. Temuan ini
sangat memprihatinkan Pemerintah Kota Palu karena menunjukkan adanya kekurangan
dalam pengelolaan keuangan yang dapat menghambat pelaksanaan rencana yang telah
ditetapkan. Penting bagi Kota Palu untuk meningkatkan kinerjanya dan mengambil
langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang diterima
konsisten dengan rencana yang dihasilkan.
Hal ini mencakup pengawasan yang lebih
ketat, pengendalian anggaran yang lebih ketat, dan pengeluaran yang lebih
efisien sehingga sumber daya yang tersedia dapat digunakan secara optimal.
Peningkatan kinerja Kota Palu merupakan kebutuhan mendesak berdasarkan hasil
perhitungan rasio yang menunjukkan rendahnya tingkat kemandirian yang
didelegasikan, efektifitas hingga tahun 2018 dan kurangnya efisiensi secara
keseluruhan. Temuan ini menjadi peringatan bagi Pemerintah Kota Palu bahwa
terdapat ketimpangan dan kekurangan dalam pengelolaan keuangan yang harus
segera dibenahi.
Pemerintah Kota Palu perlu melakukan
langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan kinerjanya, antara lain peningkatan
pengawasan dan pengendalian keuangan, belanja yang lebih efisien dan perbaikan
sistem pelaporan keuangan. Dengan tindakan yang tepat, diharapkan Dewan Kota
Palu dapat memastikan laporan keuangannya cocok dengan rencana yang telah
ditetapkan.
Berdasarkan fenomena di atas, maka
penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari dampak partisipasi
rumah tangga, akuntabilitas dan desentralisasi pajak terhadap kinerja manajemen
dengan memasukkan partisipasi organisasi di Kota Palu.
Metode Penelitian
Penelitian ini mengadopsi pendekatan
kuantitatif yang melibatkan tahap observasi yang mendalam. Penelitian ini
termasuk dalam jenis penelitian kausal. Populasi penelitian ini terdiri dari
seluruh pegawai Dinas Pemerintah Kota Palu, yang berjumlah 100 orang. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh, di
mana seluruh populasi menjadi responden dalam penelitian ini. Oleh karena itu,
penelitian ini menggunakan 100 sampel.
Pengumpulan data dilakukan melalui
penggunaan kuesioner yang disebar melalui platform gform, dan data laporan
keuangan dari Dinas Pemerintah Kota Palu digunakan sebagai pendukung hasil
survei. Skala likert 1-5 digunakan dalam penelitian ini. Analisis data
dilakukan menggunakan metode SEM (Structural Equation Modeling) dengan
menggunakan perangkat lunak Smart PLS (Partial Least Squares). Berikut adalah
definisi operasional untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini:
Tabel 1 Definisi Operasional
Variabel. |
DefinisixOperasional |
Indikator |
Tanggung Jawab Akuntansi (X1) |
Akuntabilitas
Akuntansi adalah sistem akuntansi yang dirancang khusus untuk mencatat dan
melaporkan pengeluaran dan pendapatan sesuai tanggung jawab yang ditetapkan
dalam organisasi Dinas Pemerintah Kota Palu. Tujuan dari sistem ini adalah
untuk mengidentifikasi individu. Selain itu, juga bertanggung jawab untuk
melaporkan penyimpangan anggaran kepada pihak yang berwenang, seperti
manajemen senior atau dewan direksi. Laporan ini berisi analisis
penyimpangan, penyebabnya, dan rekomendasi tindakan yang dapat diambil |
1. struktur
organisasi 2. Anggaran
disusun di bawah kontrol akuntabilitas. 3. klasifikasi biaya. 4. sistem pembayaran. 5. sistem
pelaporan pengeluaran (Hutabarat,
2020) |
Partisipasi Anggaran (X2) |
Partisipasi anggaran adalah langkah dalam
penganggaran, menjangkau semua manajer pusat data dan memberikan kesempatan
untuk memberikan kejelasan dan justifikasi untuk proposal anggaran. |
1. Partisipasi
dalam penyiapan komponen rumah tangga. 2. Banyaknya penalaran yang
diberikan oleh atasan saat meninjau anggaran. 3. Frekuensi diskusi atasan
tentang kontribusi terhadap anggaran yang direncanakan. 4. kontribusi terhadap anggaran. 5. Kontribusi untuk persiapan
anggaran. 6. frekuensi pembicaraan persiapan
rumah tangga (Her
et al., 2019) |
Desentralisasi Fiskal (X3) |
Desentralisasi pajak adalah mekanisme yang
digunakan oleh Kota Palu dalam mengelola sektor publik yang mencerminkan
warisan sejarah, kondisi geografis, keseimbangan politik, tujuan kebijakan,
dan karakteristik khusus daerah. |
1. Penerimaan
desentralisasi. 2. desentralisasi
pengeluaran (Khamdana,
2016) |
Kinerja Manajemen (J) |
Kinerja manajemen dalam konteks Dinas Pemerintah
Kota Palu dipahami sebagai hasil kinerja individu anggota organisasi dalam
pelaksanaan tugas manajemen, meliputi perencanaan, penelitian, koordinasi,
pemantauan, penempatan staf, negosiasi, dan perwakilan. |
1. jadwal waktu 2. iset. 3. koordinasi. 4. Evaluasi. 5. ringkasan. 6. Karyawan. 7. negosiasi. 8. Penggambaran (Syahputri
dkk., 2020) |
Kewajiban Organisasi (Z) |
Merupakan tahapan ketika
seseorang sebagai karyawan memiliki keinginan untuk bertahan dalam suatu
organisasidalam hal ini Dinas Pemerintah Kota Palu. Hal ini ditunjukkan oleh staf
Dinas Pemerintah Kota Paludengan komitmen dan
kepatuhan terhadap perjanjian kerja. |
1. afektif. 2. normatif. 3. terus
menerus (Kotze
& Nel, 2020) |
Hipotesis penelitianxinixadalahxsebagaixberikut:
H1 : Akuntabilitas akuntansi (X1) berpengaruhxterhadapxkinerjaxmanajemen (Y)
H2 : Partisipasixanggaran
(X2) berpengaruh terhadapxkinerja
manajemen (Y)
H3: Desentralisasi fiskal (X3) berdampak pada kinerja manajemen (Y)
H4 : Akuntabilitas Akuntansi (X1) berpengaruhxterhadapxkomitmenxOrganisasi (Z)
H5 : Partisipasi anggaran (X2) berpengaruh terhadap komitmen organisasi (Z)
H6: Desentralisasi fiskal (X3) berdampak pada keterlibatan organisasi (Z)
H7 : Akuntabilitas akuntansi (X1) berpengaruh terhadap kinerja manajemen
(Y) melalui komitmen organisasi (Z)
H8 : Partisipasi anggaran (X2) berpengaruh terhadap kinerja manajemen (Y)
melalui Komitmen organisasi (Z)
H9 : Desentralisasi fiskal (X3) berpengaruh terhadapxkinerja manajerial (Y) Komitmenx organisasi (Z)
Hasil dan Pembahasan
Profil Responden
Sebanyak 100 pegawai Dinas Pemerintah Kota Palu
mengikuti survei ini. Berikut hasil deskripsi yang diberikan oleh responden:
Tabel 2 Karakteristik responden
Usia |
Frekuensi |
Persentase |
< 30 tahun |
20 |
20% |
30-39 tahun |
52 |
52% |
40-49 tahun |
18 |
18% |
>49 tahun |
10 |
10% |
Jenis Kelamin |
Frekuensi |
Persentase |
Pria |
39 |
39% |
Wanita |
61 |
61% |
Pendidikan |
Frekuensi |
Persentase |
SMA |
4 |
4% |
Diploma |
19 |
19% |
S1 |
68 |
68% |
S2 |
9 |
9% |
Status pernikahan |
Frekuensi |
Persentase |
Sudah menikah |
67 |
67% |
Belum menikah |
33 |
33% |
Lama
bekerja |
Frekuensi |
Persentase |
< 1 tahun |
8 |
% ke-8 |
1-2 tahun |
25 |
25% |
3-5 tahun |
20 |
20% |
>5 tahun |
47 |
47% |
Total |
100 |
100% |
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa
dari 100 responden, mayoritas (52 orang atau 52%) berusia antara 30 sampai 39
tahun. Dengan proporsi sebesar 61% (61 orang), sebagian besar responden adalah
perempuan. Sebanyak 68% (68 orang) dari mereka yang disurvei memiliki gelar sarjana.
Mayoritas responden (67 orang atau 67%) sudah menikah. Sementara itu, bahkan
47% (47 orang) dari mereka yang disurvei telah bekerja selama 1-2 tahun.
Hasil analisis data
Gambar 1 Model luar ruang
Hasil uji validitas
Uji validitas meliputi penilaian validitas
konstruk dan validitas diskriminan. Validitas konstruk dinilai dengan uji
validitas konvergen dan skor AVE. Jika skor uji validitas konvergen > 0,7
dapat dinyatakan valid, meskipun skor 0,6 masih dapat diterima. Namun,
prasyarat untuk nilai AVE yang valid adalah nilainya > 0,5.
Tabel 3 Hasil uji validitas konvergen
tanggung
jawab akuntansi |
partisipasi
anggaran |
Desentralisasi
fiskal |
kinerja
manajemen |
komitmen
organisasi |
|
AP1 |
0,899 |
||||
AP2 |
0,840 |
||||
AP3 |
0,844 |
||||
AP4 |
0,854 |
||||
AP5 |
0,823 |
||||
PA1 |
0,906 |
||||
PA2 |
0,777 |
||||
PA3 |
0,923 |
||||
PA4 |
0,902 |
||||
PA5 |
0,916 |
||||
PA6 |
0,664 |
||||
DF1 |
0,907 |
||||
DF2 |
0,915 |
||||
DF3 |
0910 |
||||
DF4 |
0,944 |
||||
KIM1 |
0936 |
||||
KIM2 |
0,909 |
||||
KIM3 |
0,847 |
||||
KIM4 |
0,902 |
||||
KIM5 |
0,943 |
||||
KIM6 |
0,934 |
||||
KIM7 |
0,865 |
||||
KM8 |
0,828 |
||||
KO1 |
0,907 |
||||
KO2 |
0,922 |
||||
KO3 |
0,876 |
||||
KO4 |
0,866 |
||||
KO5 |
0,909 |
||||
KO6 |
0937 |
Hasil di atas memiliki nilai minimal lebih
dari 0,6 hal ini atas dasar ketentuan validitas konvergen, maka semua indikator
dianggap valid. Kemudian dilakukan pengujian AVE� dengan hasil berikut:
Tabel 4 Nilai
AVE
Variabel |
AVE |
Tanggung Jawab
Akuntansi |
0,726 |
Partisipasi
Anggaran |
0,728 |
Desentralisasi
Fiskal |
0,845 |
Kinerja
Manajemen |
0,803 |
Komitmen Organisasi |
0,815 |
Nilai AVE di atas memperlihatkan lebih
dari 0,5. Karena validitas konvergen, maka semua indikator dianggap valid.
Hasil uji
reliabilitas
Composite reliability adalah metode yang
digunakan untuk menguji reliabilitas indikator pada suatu variabel. Untuk
memastikan kepercayaan gabungan terpenuhi, skor kepercayaan gabungan suatu
variabel harus mencapai 0,7 atau lebih. Untuk mengetahui nilai kepercayaan
gabungan masing-masing variabel, dapat merujuk pada tabel yang disediakan.
Tabel 6 Uji Reliabilitas
Variabel |
Composite reliability |
Cronbachs
Alpha |
Tanggung jawab
akuntansi |
0,930 |
0,906 |
Partisipasi
anggaran |
0,728 |
0,922 |
Desentralisasi
fiskal |
0,845 |
0939 |
Kinerja
manajemen |
0,803 |
0,965 |
Komitmen
organisasi |
0,815 |
0,955 |
Berdasarkan tabel yang disajikan, dapat
dilihat bahwa nilai composite reliability dan Cronbach's alpha memenuhi syarat
dengan angka di atas 0,7. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semua
variabel laten yang ada dalam penelitian ini telah berhasil melewati uji
reliabilitas dengan baik.
Hasil Tes
R-Squared
Uji R-squared digunakan sebagai metode
untuk mengukur sejauh mana variabel endogen memberikan kontribusi terhadap
variasi yang diamati dalam variabel eksogen. Hasil pengujian ini menunjukkan
nilai R-squared yang mencerminkan persentase variasi dalam variabel eksogen
yang dapat dijelaskan oleh variabel endogen. Semakin tinggi nilai R-squared,
semakin besar kontribusi variabel endogen terhadap variasi yang diamati dalam
variabel eksogen. Hasil tes ini memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang
hubungan antara variabel endogen dan eksogen dalam konteks analisis yang
dilakukan.
Tabel 7 R square
variabel |
R square |
Kinerja Manajemen (Y) |
0,932 |
Komitmen organisasi (Z) |
0,687 |
Berdasarkan hasil R-squared variabel
kinerja manajer memiliki nilai sebesar 0,932 atau 93,2%. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel �Akuntansi Akuntabilitas�, �Partisipasi Anggaran�,
�Desentralisasi Fiskal� dan �Komitmen Organisasi� dapat menjelaskan 93,2% fluktuasi
kinerja manajerial. Sisanya sebesar 6,8% dipengaruhi oleh variabel lain di luar
penelitian. Hasil r-squared untuk variabel komitmen organisasi sebesar 0,687
atau 68,7%. Artinya, akuntansi akuntabilitas, partisipasi anggaran, dan
desentralisasi fiskal dapat menjelaskan 68,7% perbedaan partisipasi organisasi.
Hasil uji
hipotesis
Pengujian hipotesis memiliki tujuan
penting dalam mengevaluasi adanya hubungan sebab-akibat yang terbentuk dalam
suatu model. Dalam konteks ini, pengujian bertujuan untuk memahami dampak
variabel eksogen terhadap variabel endogen. Dengan menggunakan metode pengujian
yang tepat, peneliti dapat mengidentifikasi dan mengukur kausalitas antara
variabel-variabel tersebut, sehingga memberikan wawasan yang lebih mendalam
tentang hubungan antara mereka.
Pengujian hipotesis ini memberikan
kesempatan untuk memperoleh pemahaman yang lebih jelas mengenai kausalitas yang
terbentuk dalam model penelitian. Fokus utama dari pengujian ini adalah
mengamati pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. Hal ini
memberikan landasan penting bagi penelitian dan pengembangan lebih lanjut di
bidang tersebut.
Gambar 2 Model dalam ruangan
Tabel 8 Koefisien jalur
Koefisien jalur (b) |
T
statistik |
P Value |
Keterangan |
|
Akuntabilitas
Akuntansi (X1) -> Kinerja Manajemen (Y) |
0,002 |
0,053 |
0,958 |
hipotesis
ditolak |
Partisipasi anggaran
(X2) -> kinerja manajemen (Y) |
-0,031 |
0,830 |
0,407 |
hipotesis
ditolak |
Desentralisasi
pajak (X3) -> kinerja manajemen (Y) |
0,677 |
11.150 |
0.000 |
hipotesis
diterima |
Tanggung Jawab
Akuntansi (X1) -> Partisipasi Organisasi (Z) |
0,188 |
2.723 |
0,007 |
hipotesis
diterima |
Partisipasi
Anggaran (X2) -> Komitmen Organisasi (Z) |
0,188 |
2.463 |
0,014 |
hipotesis
diterima |
Desentralisasi
pajak (X3) -> kewajiban organisasi (Z) |
0,543 |
7.218 |
0.000 |
hipotesis
diterima |
Komitmen
Organisasi (Z) -> Kinerja Manajemen (Y) |
0,358 |
5.078 |
0.000 |
hipotesis
diterima |
Metode uji pengaruh tidak
langsung yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah
terdapat pengaruh tidak langsung antara variabel independen dan variabel
dependen melalui variabel perantara. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
kriteria uji yang menyatakan bahwa jika nilai p kurang dari 0,05, maka terdapat
pengaruh tidak langsung yang signifikan dari variabel eksogen terhadap variabel
endogen melalui variabel perantara. Dalam penelitian ini, hasil dari uji
pengaruh tidak langsung disajikan dalam sebuah tabel yang memuat informasi
mengenai nilai p untuk masing-masing hubungan antara variabel-variabel
tersebut.
Tabel tersebut digunakan
sebagai acuan untuk mengevaluasi signifikansi pengaruh tidak langsung antara
variabel-variabel yang diteliti. Dalam analisis tabel, jika nilai p kurang dari
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung yang
signifikan antara variabel independen dan variabel dependen melalui variabel
perantara. Hasil-hasil ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
hubungan antarvariabel dalam konteks penelitian yang dilakukan. Melalui metode
uji pengaruh tidak langsung ini, peneliti dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan
penelitian yang berkaitan dengan hubungan antara variabel-variabel tersebut dan
memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang fenomena yang sedang
diteliti.
Tabel 9 Pengaruh tidak
langsung
koefisien jalur (b) |
T statistik |
P Value |
Keterangan |
|
Akuntabilitas
Akuntansi (X1) -> Komitmen Organisasi (Z) -> Kinerja Manajemen (Y) |
0,067 |
2089 |
0,037 |
hipotesis
diterima |
Partisipasi
Anggaran (X2) -> Komitmen Organisasi (Z) -> Kinerja Manajemen (Y) |
0,067 |
2.159 |
0,031 |
hipotesis
diterima |
Desentralisasi
Fiskal (X3) -> Komitmen Organisasi (Z) -> Kinerja Manajemen (Y) |
0,194 |
4.393 |
0.000 |
hipotesis
diterima |
Berdasarkan hasil uji pengaruh tidak
langsung, ditemukan bahwa komitmen organisasi memiliki peran penting sebagai
mediator antara akuntansi pertanggungjawaban, partisipasi anggaran, dan
desentralisasi fiskal terhadap kinerja manajerial. Hasil ini menunjukkan bahwa
ketika terdapat komitmen organisasi yang tinggi, pengaruh positif dari
akuntansi pertanggungjawaban, partisipasi anggaran, dan desentralisasi fiskal
terhadap kinerja manajerial dapat menjadi lebih signifikan.
Penelitian ini memberikan kontribusi
penting dalam memperluas pemahaman kita tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja manajerial. Dengan mengetahui bahwa komitmen organisasi dapat memediasi
hubungan antara variabel-variabel tersebut, manajer dan praktisi bisnis dapat
lebih fokus pada pengembangan dan penguatan komitmen organisasi dalam upaya
meningkatkan kinerja manajerial. Selain itu, hasil ini
juga memberikan
wawasan bagi para pengambil keputusan dalam merencanakan strategi pengembangan
organisasi yang efektif, yang dapat mencakup penerapan sistem akuntansi yang
baik, pemberian kesempatan partisipasi anggaran kepada karyawan, serta
penerapan desentralisasi fiskal yang tepat dalam konteks organisasi.
Pembahasan
Riset yang telah dilakukan memberikan hasil akuntansi pertanggungjawaban tidak berpengaruh secara signifikan dengan kinerja manajerial. Badri (2020) melakukan riset dengan hasil yang bertentangan. Hal
ini mengindikasikan bahwa sistem akuntabilitas tanggung jawab yang digunakan
oleh manajemen dalam konteks penelitian ini tidak memiliki dampak langsung
terhadap kinerjanya. Penelitian sebelumnya dapat memberikan wawasan yang
berharga untuk memahami peran akuntabilitas tanggung jawab dalam konteks
kinerja manajemen.
Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun tidak ada
pengaruh langsung dan signifikan dari akuntabilitas tanggung jawab terhadap
kinerja manajemen, sistem ini tetap memiliki nilai dan relevansi. Sistem
tersebut masih dapat memberikan manfaat dalam pengukuran dan evaluasi kinerja,
alokasi sumber daya, dan identifikasi area perbaikan.
Riset yang telah dilakukan memberikan hasil partisipasi
anggaran berdampak signifikan dengan
kinerja manajemen. Natania dan Wirakusuma (2021)
dalam risetnya juga mencapai kesimpulan serupa. Dengan demikian, riset ini memberikan
rekomendasi bahwa semakin tinggi partisipasi anggaran tidak memiliki makna yang berarti bagi peningkatan kinerja manajerial.
Meskipun partisipasi anggaran tidak mempengaruhi secara
langsung kinerja manajemen dalam konteks penelitian ini, penting untuk dicatat
bahwa partisipasi anggaran memiliki nilai dalam aspek-aspek lain dari manajemen
organisasi. Partisipasi anggaran dapat meningkatkan keterlibatan karyawan,
memperkuat komunikasi, dan meningkatkan koordinasi antar departemen. Oleh
karena itu, penting untuk tetap mempertimbangkan manfaat dan dampak partisipasi
anggaran dalam pengambilan keputusan organisasi.
Riset yang telah dilakukan memberikan hasil desentralisasi fiskal berdampak signifikan dengan kinerja manajerial. Trianda (2018) memiliki riset dengan hasil
yang selaras pada penelitian
ini. Sehingga semakin tinggi desentralisasi fiskal maka akan semakin
tinggi pula kinerja manajerial. Untuk itu, pentingnya
desentralisasi fiskal dalam meningkatkan kinerja manajemen.
Desentralisasi fiskal memainkan peran penting dalam
transfer wewenang dan tanggung jawab ke unit pelaksana pada tingkat yang lebih
rendah dalam organisasi atau pemerintahan. Dengan mendele-gasikan keputusan
pada tingkat yang lebih dekat dengan tugas dan tanggung jawab yang relevan,
desentralisasi fiskal dapat meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, dan
akuntabilitas dalam pengelolaan sumber daya.
Riset yang telah dilakukan memberikan hasil
akuntabilitas tanggung jawab berpengaruh signifikan dengan tingkat keterlibatan organisasi. Hasil ini menunjukkan
bahwa penggunaan akuntabilitas tanggung jawab dalam konteks penelitian ini
secara langsung mempengaruhi tingkat keterlibatan organisasi. Temuan ini
memberikan wawasan penting terkait hubungan antara akuntabilitas tanggung jawab dan
keterlibatan organisasi dalam konteks yang diteliti.
Selain akuntabilitas tanggung jawab, faktor-faktor
seperti budaya organisasi, gaya kepemimpinan, kebijakan personalia, dan
motivasi individual juga dapat memainkan peran penting dalam membentuk tingkat
keterlibatan organisasi yang tinggi. Oleh karena itu, penting untuk memperluas pemahaman tentang hubungan
antara akuntabilitas tanggung jawab dan keterlibatan organisasi.
Riset yang telah dilakukan memberikan hasil
partisipasi anggaran berpengaruh signifikan dengan
tingkat keterlibatan organisasi. Hasil ini menunjukkan bahwa partisipasi
langsung individu dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan anggaran
berkontribusi terhadap tingkat keterlibatan organisasi. Penelitian ini
memberikan pemahaman penting terkait peran partisipasi anggaran dalam konteks keterlibatan
organisasi. Kendati
demikian, terdapat faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap keterlibatan organisasi.
Riset yang telah dilakukan memberikan hasil
desentralisasi fiskal berpengaruh secara signifikan dengan
tingkat keterlibatan organisasi. Trianda
(2018) dalam riset yang dilakukan memiliki hasil serupa. Sehingga,
desentralisasi fiskal yang semakin tinggi berarti keterlibatan organisasi juga semakin meningkat, begitu pula sebaliknya. Hasil
ini mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan pentingnya desentralisasi
fiskal dalam meningkatkan keterlibatan organisasi. Desentralisasi
fiskal memainkan peran penting dalam transfer wewenang dan tanggung jawab pada
unit pelaksana pada tingkat yang lebih rendah dalam organisasi atau
pemerintahan.
Riset yang telah dilakukan memberikan hasil
keterlibatan organisasi berpengaruh secara signifikan dengan
kinerja manajemen. Penelitian sebelumnya telah memberikan wawasan tentang
pentingnya keterlibatan organisasi dalam mempengaruhi kinerja manajemen, dan
hasil penelitian ini memberikan konfirmasi lebih lanjut untuk temuan-temuan
tersebut. Keterlibatan organisasi mencerminkan keinginan individu
untuk berkontribusi secara aktif dalam mencapai tujuan dan visi organisasi.
Tingkat keterlibatan organisasi yang tinggi dapat mencerminkan tanggung jawab,
loyalitas, dan keterlibatan individu terhadap organisasi. Dalam konteks kinerja
manajemen, tingkat keterlibatan organisasi yang tinggi dapat memotivasi manajer
untuk bekerja lebih baik, mengambil inisiatif, dan berkomitmen untuk mencapai
tujuan organisasi.
Riset yang telah dilakukan memberikan hasil
keterlibatan organisasi berperan sebagai mediator antara
akuntansi pertanggungjawab dengan kinerja manajerial. Riset tersebut berarti akuntansi pertanggungjawab mempengaruhi kinerja manajerial dimediasi oleh keterlibatan organisasi. Dalam konteks
ini, akuntabilitas tanggung jawab mempengaruhi tingkat keterlibatan organisasi,
yang pada gilirannya berdampak positif terhadap kinerja manajemen yang lebih
baik. Penelitian sebelumnya telah memberikan wawasan tentang mekanisme ini, dan
hasil penelitian ini memberikan dukungan lebih lanjut untuk temuan sebelumnya
bahwa keterlibatan organisasi memainkan peran penting sebagai penghubung antara
akuntabilitas tanggung jawab dan kinerja manajemen.
Keterlibatan organisasi mencerminkan sikap individu
terhadap organisasi, termasuk loyalitas, identifikasi dengan tujuan organisasi,
dan partisipasi aktif dalam kegiatan organisasi. Dalam konteks kinerja
manajemen, tingkat keterlibatan organisasi yang tinggi dapat memotivasi manajer
untuk bekerja lebih baik, mengambil inisiatif, dan berkomitmen untuk mencapai
hasil yang lebih baik.
Hasil penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih
dalam tentang peran keterlibatan organisasi sebagai mekanisme mediasi antara
pengaruh akuntabilitas tanggung jawab terhadap kinerja manajemen. Dengan
pemahaman ini, organisasi dapat mempertimbangkan pentingnya akuntabilitas
tanggung jawab dan memperkuat faktor-faktor yang dapat meningkatkan
keterlibatan organisasi, yang pada gilirannya dapat berdampak positif terhadap
kinerja manajemen yang lebih baik.
Riset yang telah dilakukan memberikan hasil
keterlibatan organisasi berperan sebagai mediator dalam pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Riset ini berarti partisipasi anggaran dapat mempengaruhi kinerja manajemen
melalui dampaknya pada tingkat keterlibatan organisasi. Dalam konteks ini,
partisipasi anggaran yang tinggi dapat meningkatkan keterlibatan individu
terhadap organisasi, yang pada gilirannya berdampak positif terhadap kinerja
manajemen yang lebih baik. Penelitian sebelumnya telah memberikan wawasan
tentang peran mediasi keterlibatan organisasi, dan hasil penelitian ini
memberikan dukungan lebih lanjut untuk temuan sebelumnya bahwa keterlibatan
organisasi memainkan peran penting sebagai penghubung antara partisipasi
anggaran dan kinerja manajemen.
Keterlibatan organisasi mencerminkan sikap individu
terhadap organisasi, termasuk loyalitas, keterikatan, dan tanggung jawab
terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi. Dalam konteks kinerja manajemen,
tingkat keterlibatan organisasi yang tinggi dapat memotivasi manajer untuk
bekerja lebih baik, mengambil inisiatif, dan secara bertanggung jawab
berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi.
Riset yang telah dilakukan memberikan hasil
keterlibatan organisasi berperan mediator dalam pengaruh
desentralisasi fiskal dan kinerja manajemen. Hasil ini menunjukkan bahwa
desentralisasi fiskal dapat mempengaruhi kinerja manajemen melalui dampaknya
pada tingkat keterlibatan organisasi. Dalam konteks ini, desentralisasi fiskal
yang efektif dapat meningkatkan keterlibatan individu terhadap organisasi, yang
pada gilirannya berdampak positif terhadap kinerja manajemen yang lebih baik.
Penelitian sebelumnya telah memberikan wawasan tentang peran mediasi
keterlibatan organisasi dalam hubungan antara desentralisasi fiskal dan kinerja
manajemen, untuk temuan sebelumnya bahwa keterlibatan organisasi memainkan
peran penting sebagai penghubung antara desentralisasi fiskal dan kinerja
manajemen.
Keterlibatan organisasi mencerminkan sikap individu
terhadap organisasi, termasuk loyalitas, keterikatan, dan tanggung jawab
terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi. Dalam konteks kinerja manajemen,
tingkat keterlibatan organisasi yang tinggi dapat memotivasi manajer untuk
bekerja lebih baik, mengambil inisiatif, dan secara bertanggung jawab
berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi. Hasil penelitian ini
memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang peran keterlibatan organisasi
sebagai mekanisme mediasi antara pengaruh desentralisasi fiskal terhadap
kinerja manajemen. Dengan pemahaman ini, organisasi dapat mempertimbangkan
pentingnya desentralisasi fiskal yang efektif dan memperkuat faktor-faktor yang
meningkatkan keterlibatan organisasi.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut: 1) Akuntabilitas akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerja manajemen. 2) Partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajemen. 3) Desentralisasi fiskal berdampak pada kinerja manajemen. 4) Komitmen organisasi mempengaruhi kinerja manajer. 5) Tanggung jawab akuntansi berpengaruh terhadap partisipasi organisasi. 6) Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap komitmen organisasi. 7) Desentralisasi fiskal berpengaruh terhadap keterlibatan organisasi. 8) Komitmen organisasi mampu memediasi pengaruh akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajemen. 9) Komitmen organisasi mampu memediasi pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajemen. 10) Komitmen organisasi mampu memediasi pengaruh desentralisasi terhadap kinerja manajemen.
BIBLIOGRAPHY
Badri, J. (2020).
Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Kinerja Kepemimpinan
Dengan Motivasi Sebagai Variabel Antara (Studi Kasus Pada Pt. Semen Padang,
Indarung, Lubuk Kilangan Padang. Bina Bangsa Ekonomika, 13(01), 47-60.
Giusti G, Kustono AS, & Effendi R (2018). Pengaruh
Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi dan
Motivasi sebagai Variabel Antara. E-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, 5(2),
121. Https://Doi.Org/10.19184/Ejeba.V5i2.8646
Haar, YW, Shin, H & Pae, S (2019). Analisis SEM
multi-grup tentang peran moderasi ketidakpastian tugas pada hubungan antara
keterlibatan rumah tangga dan kinerja: Bukti dari Korea. Tinjauan Manajemen
Asia-Pasifik, 24(2), 140-153. https://doi.org/10.1016/J.Apmrv.2018.02.001
Hutabarat, Michigan (2020). Penerapan Akuntansi
Pertanggungjawaban Sebagai Alat Penilaian Kinerja PT. Gunung Selamat Lestari
Labuhan Batu Selatan. Jurnal ilmiah Maksitek, 5(3), 55-67.
https://makarioz.sciencemakarioz.org/index.php/jim/article/view/178
Khamdana, A. (2016). Dampak Desentralisasi Fiskal terhadap
Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Indonesia, 2008�2012. Jurnal Perbendaharaan
Negara Indonesia dan Kebijakan Publik, 1(1), 23-38.
https://doi.org/10.33105/itrev.v1i1.59
Kotz�, M. & Nel, P. (2020). Dampak sumber daya tenaga
kerja pada keterlibatan penambang platinum dan komitmen organisasi: studi
eksplorasi. Industri dan Masyarakat Ekstraktif, 7(1), 146�152.
https://doi.org/10.1016/J.Exis.2020.01.009
Mantika, SA, Manafe, HA, & Perseveranda, ME (2023).
Pengaruh desentralisasi perpajakan, sistem pengendalian intern, dan kinerja
pemerintah daerah terhadap akuntabilitas pelaporan keuangan (tinjauan
literature review pengelolaan keuangan daerah). Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem
Informasi, 4, No. 3(3), 598-604. https://creativecommons.org/Licenses/By/4.0/
Mardiasmo. (2018). akuntansi di sektor publik. Dan saya.
Napitupulu, LAB (2017). Pengaruh Komitmen Organisasi,
Motivasi dan Kompetensi Terhadap Kinerja Manajemen Pada Rumah Sakit Swasta Kota
Pekenbaru. Yom Fekon, 4(1), 5-24.
Natania, GAMR dan Wirakusuma, MG (2021). Pengaruh
Partisipasi Perencanaan Anggaran Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah
Dengan Organizational Engagement Sebagai Variabel Pemoderasi. American Journal
of Humanities and Social Sciences Research (Ajhssr) E-Issn: 2378-703x, 5(6),
66-71.
Romadhon, DS, Sadalia, I & Absah, Y (2019). Pengaruh
Partisipasi Anggaran dan Keterikatan Organisasi terhadap Kinerja Manajerial
dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Antara di UIN Sumatera Utara Medan.
International Journal of Research and Review, 6 (Juni), 132-149.
https://www.academia.edu/download/63561414/Ijrr002020200608-12311-O72xgh.pdf
Schrijvers, H., Dewi, FG, & Yuliansyah, Y. (2020).
Pengaruh partisipasi rumah tangga terhadap kinerja manajerial: pengendalian
internal dan komitmen organisasi sebagai variabel antara. Jurnal Sosial,
Kemanusiaan dan Pendidikan, 1(1), 39-51. https://doi.org/10.35912/jshe.v1i1.131
Siregar R, Lores L, Usman A & Daulay RD (2022).
Berpartisipasi dalam penganggaran dan bertanggung jawab atas efektivitas
pengendalian biaya di Kementerian Bina Marga dan Konstruksi Provinsi Sumatera
Utara. Nilai. Jurnal Ilmiah Akuntansi Keuangan dan Bisnis E-Issn 2723-6951,
3(1), 48-59.
Syahputri, Y., Pribadi, T. & Dalimunthe, H. (2020).
Pengenalan akuntansi pertanggungjawaban untuk kinerja manajemen di Pt. Telkom
Tbk cabang Medan. Institut Penelitian dan Kritik Internasional Budapest
(Birci-Journal): Humaniora dan Ilmu Sosial, 3(3), 2395-2402.
https://doi.org/10.33258/Birci.V3i3.1199
Trianda, S., Sukoharsono, E. & Djamhuri, A. (2018).
Pengaruh Desentralisasi Pajak, Komitmen Organisasi, dan Gaya Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Jurnal Internasional
Akuntansi dan Masyarakat Bisnis, 26(1), 112-126. https://doi.org/10.21776/ub.ijabs.2018.26.1.6
Yanti, L.I. & Widodo, H. (2022). Partisipasi anggaran
dan komitmen organisasi sebagai variabel moderasi pada perusahaan konstruksi di
Indonesia. Ilmu Sosial Lutut, 2022, 210-222.
https://doi.org/10.18502/Kss.V7i12.11520
Copyright holder: Syam Sawal Qamar, Agus Munandar (2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |