Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 8, No. 9, September 2023

 

DAMPAK PARTISIPASI ANGGARAN, TANGGUNG JAWAB AKUNTANSI DAN DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL MELALUI KOMITMEN ORGANISASI PADA PELAYANAN PEMERINTAH KOTA PALU

 

Syam Sawal Qamar, Agus Munandar

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat, Indonesia

Email: [email protected]

 

Abstrak

Untuk meningkatkan efektivitas perusahaan, maka perlu dilakukan evaluasi kinerja manajemen, khususnya dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh partisipasi anggaran, akuntabilitas dan desentralisasi pajak terhadap kinerja manajemen melalui partisipasi organisasi pada dinas pemerintahan kota Palu. Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah SEM PLS dengan 100 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuntansi yang bertanggung jawab dan partisipasi anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Sedangkan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajemen adalah desentralisasi fiskal dan keterlibatan organisasi. Sedangkan akuntabilitas akuntansi, partisipasi anggaran, dan desentralisasi fiskal berpengaruh terhadap partisipasi organisasi. Selain itu, keterlibatan organisasi dapat mempengaruhi dampak akuntabilitas, partisipasi anggaran, dan desentralisasi fiskal terhadap kinerja manajerial.

 

Kata Kunci: Akuntansi Akuntabilitas; Partisipasi Anggaran; Desentralisasi Fiskal; Komitmen Organisasi; Kinerja Manajemen.

 

Abstract

To improve the company's effectiveness, it is essential to conduct an evaluation of managerial performance, particularly in the implementation of managerial functions. This study aims to analyze the impact of budgetary participation, accountability accounting, and fiscal decentralization on managerial performance through organizational commitment in the Palu City Government Department. The hypotheses were tested using SEM PLS with a sample of 100 respondents. The findings of the research indicate that accountability accounting and budgetary participationxdoxnotxhave a significant influence on managerial performance. However, fiscal decentralization and organizational commitment have a significant impact on managerial performance. Moreover, accountability accounting, budgetary participation, and fiscal decentralization have an effect on organizational commitment. Additionally, organizationalxcommitmentxmediates the relationship between accountability accounting, budgetary participation, fiscal decentralization, and managerial performance.

 

Keywords: Accountability Accounting; Budget Participation; Fiscal Decentralization; Organizational Commitment; Performance Management.

 

Pendahuluan

Peraturan�Pemerintah No. 12 Tahun 2019 mendefinisikan kinerja sebagai capaian yang berkaitan dengan anggaran yang digunakan, baik hasil yang dicapai maupun yang ingin dicapai dengan kuantitas dan kualitas yang terukur. Dari pencapaian tujuan yang telah ditetapkan pada saat perencanaan dapat ditarik kesimpulan tentang peran manajer dalam memimpin organisasi. Kinerja kepemimpinan dapat dijadikan sebagai indicator keberhasilan seorang pemimpin dalam menunaikan tugasnya.

DemikianxGiusti et al., (2018) Kinerja pemerintah daerah mencerminkan sejauh mana tujuan dari visi, misi dan strategi pemerintah daerah dapat tercapai dan menentukan berhasil atau tidaknya program kerja yang telah ditetapkan. Layanan manajemen meliputi perencanaan, pemantauan dan evaluasi tindakan yang dilakukan. Kinerja manajemen merupakan faktor yang mendukung efektifitas organisasi. Untuk meningkatkan efektifitas tersebut perlu dilakukan evaluasi kinerja manajemen, khususnya dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen.(Napitupulu, 2017).

UU No. 32 Tahun 2004 menegaskan bahwa tujuan utama lembaga publik adalah untuk melayani masyarakat dan bukan untuk menghasilkan keuntungan. Banyak perubahan telah dilakukan di sektor publik untuk memenuhi tuntutan warga akan kinerja publik, transparansi, dan akuntabilitas tertinggi dalam pemerintahan. Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, termasuk pejabat dan pegawai, untuk mempertanggungjawabkan pekerjaannya kepada pihak lain.

Akuntabilitas menunjukkan sejauh mana organisasi telah berhasil mencapai tujuannya, yang dibuktikan dengan alat akuntabilitas yang teratur. Mardiasmo (2018:75) anggaran adalah garis besar perkiraan kinerja keuangan yangxakanxdicapaixselamaxperiodexwaktuxtertentu. Pemerintah bertanggung jawab kepada publik melalui program dan kegiatan yang dianggarkan. Anggaran sektor publik diperlukan untuk membantu pemerintah mengidentifikasi kebutuhan masyarakat seperti listrik, air bersih, pendidikan, kesehatan dan lain-lain untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menuju kesejahteraan.

Partisipasi dalam penyusunan anggaran diperlukan untuk secara rutin dan tahunan melibatkan dan mempengaruhi setiap pegawai dalam penyusunan dan penyusunan anggaran untuk setiap departemen atau pusat tanggung jawab. Manajer menengah dapat menyampaikanxide-idexkreatifxkepadaxmanajer puncak, dimana ide-ide tersebut ditujukan untukxmencapaixtujuan organisasi. Jika staf anggaran memiliki kesempatan untuk membuat informasi yang tersedia bagi mereka tersedia untuk manajer mereka dan mereka yang memiliki otoritas anggaran, sehingga orang yang mengelola anggaran memiliki tingkat pengetahuan yang paling mungkin sesuai dengan tugas(Siregar et al., 2022). Sangat menarik untuk mengkaji dampak anggaran ini terhadap kinerja pemerintah dalam memenuhi tanggung jawabnya kepada masyarakat.

Setiap organisasi memiliki tujuan yang ingin dicapai, apakah itu mengusahakan keuntungan sebesar-besarnya atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sektor publik. Semakin kompleks organisasi, semakin kompleks tugas manajemen puncak. Oleh karena itu, mereka harus diberikan informasi lengkap untuk digunakan dalam pengambilan keputusan mereka. Sistem akuntabilitas ini disesuaikan dengan kekhususan masing-masing organisasi, sehingga memungkinkan setiap unit organisasi bertanggung jawab atas kegiatan yang dikelolanya.

Hasilnya secara teratur dilaporkan kepada manajemen perusahaan. Hasil dari Manajer Pusat Tanggung Jawab ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja mereka dan untuk memverifikasi kesesuaian dengan rencana kerja. Akuntansi Pertanggungjawaban adalah suatu sistem untuk mengukur hasil yang berkaitan dengan informasi manajemen dalam kegiatan Pusat Pertanggungjawaban(Yanti & Widodo, 2022). Desentralisasi fiskal berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah. Pertumbuhan ini dipengaruhi oleh desentralisasi fiskal yang memberikan kesempatan kepada setiap daerah untuk mandiri dalam menghasilkan pendapatannya sendiri.

Tanggung jawab untuk pelaporan keuangan dan pencapaian kemandirian keuangan daerah telah didelegasikan melalui desentralisasi karena pemerintah daerah menjalankan kekuasaannya sebagai pengelola keuangan dan pelaksana kepentingan masyarakat. Semakin tergantung daerah pada pemerintah daerah, semakin kecil kemungkinan untuk memiliki laporan keuangan yang bertanggung jawab dan laporan auditor yang tepat (Mantika et al., 2023). Di Indonesia, desentralisasi telah dilaksanakan sejak tahun 2001 dan diaturxdalamxUUxNo. 32 Tahun 2004xtentangxPemerintahanxDaerah.

Undang-undang tersebut menyatakan bahwa pemerintah mengikuti prinsip desentralisasi, kerja sama dan desentralisasi dalam administrasi publik. Undang-Undang tersebut juga mengatur tentang desentralisasi dengan maksud untuk melimpahkan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk sebagian tugas pemerintahan dalam pengelolaan dan pengelolaan keuangan daerah.(Trianda et al., 2018). Komitmen organisasional merupakan dorongan bagi setiap individu untuk bekerja demi keberhasilan perusahaan dan mendahulukan kepentingan perusahaan di atas kepentingannya sendiri.

Ketika partisipasi anggota organisasi tinggi, produktivitas meningkat dan pada akhirnya menjadi lebih mudah bagi organisasi untuk mencapai tujuannya. Sumber Daya Manusia dan Tata Kelola Perusahaan untuk mengetahui bagaimana meningkatkan keterlibatan ini dalam suatu organisasi. Dukungan PGB dapat meningkatkan sinergi pegawai dan keterikatan organisasi sehingga berdampak pada kinerja(Penyair dkk., 2020).

Inkonsistensi dalam penelitian sebelumnya atau kesenjangan penelitian, termasuk penelitian yang menunjukkan komitmen organisasi, dampak kinerja manajemen, yang dibuktikan dengan berikut inixGiusti et al. (2018)Penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan organisasi tidak berdampak pada kinerja manajerpenulis dkk. (2020). Partisipasi anggaran mempengaruhi kinerja manajemen, dijelaskan olehxRomadhon dkk. (2019), meskipun ditemukan bahwa partisipasi anggaran tidak berdampak pada kinerja pemerintah daerah, diteliti oleh(Natania & Wirakusuma, 2021).

Berdasarkan perhitungan rasio periode 2018-2020 terlihat bahwa Kota Palu memiliki tingkat kemandirian delegasi yang rendah, baru efektif pada tahun 2018, dan secara umum tidak efisien. Temuan ini sangat memprihatinkan Pemerintah Kota Palu karena menunjukkan adanya kekurangan dalam pengelolaan keuangan yang dapat menghambat pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan. Penting bagi Kota Palu untuk meningkatkan kinerjanya dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang diterima konsisten dengan rencana yang dihasilkan.

Hal ini mencakup pengawasan yang lebih ketat, pengendalian anggaran yang lebih ketat, dan pengeluaran yang lebih efisien sehingga sumber daya yang tersedia dapat digunakan secara optimal. Peningkatan kinerja Kota Palu merupakan kebutuhan mendesak berdasarkan hasil perhitungan rasio yang menunjukkan rendahnya tingkat kemandirian yang didelegasikan, efektifitas hingga tahun 2018 dan kurangnya efisiensi secara keseluruhan. Temuan ini menjadi peringatan bagi Pemerintah Kota Palu bahwa terdapat ketimpangan dan kekurangan dalam pengelolaan keuangan yang harus segera dibenahi.

Pemerintah Kota Palu perlu melakukan langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan kinerjanya, antara lain peningkatan pengawasan dan pengendalian keuangan, belanja yang lebih efisien dan perbaikan sistem pelaporan keuangan. Dengan tindakan yang tepat, diharapkan Dewan Kota Palu dapat memastikan laporan keuangannya cocok dengan rencana yang telah ditetapkan.

Berdasarkan fenomena di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari dampak partisipasi rumah tangga, akuntabilitas dan desentralisasi pajak terhadap kinerja manajemen dengan memasukkan partisipasi organisasi di Kota Palu.

 

Metode Penelitian

Penelitian ini mengadopsi pendekatan kuantitatif yang melibatkan tahap observasi yang mendalam. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kausal. Populasi penelitian ini terdiri dari seluruh pegawai Dinas Pemerintah Kota Palu, yang berjumlah 100 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh, di mana seluruh populasi menjadi responden dalam penelitian ini. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan 100 sampel.

Pengumpulan data dilakukan melalui penggunaan kuesioner yang disebar melalui platform gform, dan data laporan keuangan dari Dinas Pemerintah Kota Palu digunakan sebagai pendukung hasil survei. Skala likert 1-5 digunakan dalam penelitian ini. Analisis data dilakukan menggunakan metode SEM (Structural Equation Modeling) dengan menggunakan perangkat lunak Smart PLS (Partial Least Squares). Berikut adalah definisi operasional untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini:

 

Tabel 1 Definisi Operasional

Variabel.

DefinisixOperasional

Indikator

Tanggung Jawab Akuntansi

(X1)

Akuntabilitas Akuntansi adalah sistem akuntansi yang dirancang khusus untuk mencatat dan melaporkan pengeluaran dan pendapatan sesuai tanggung jawab yang ditetapkan dalam organisasi Dinas Pemerintah Kota Palu. Tujuan dari sistem ini adalah untuk mengidentifikasi individu. Selain itu, juga bertanggung jawab untuk melaporkan penyimpangan anggaran kepada pihak yang berwenang, seperti manajemen senior atau dewan direksi. Laporan ini berisi analisis penyimpangan, penyebabnya, dan rekomendasi tindakan yang dapat diambil

1. struktur organisasi

2. Anggaran disusun di bawah kontrol akuntabilitas.

3. klasifikasi biaya.

4. sistem pembayaran.

5. sistem pelaporan pengeluaran

(Hutabarat, 2020)

Partisipasi Anggaran

(X2)

Partisipasi anggaran adalah langkah dalam penganggaran, menjangkau semua manajer pusat data dan memberikan kesempatan untuk memberikan kejelasan dan justifikasi untuk proposal anggaran.

1. Partisipasi dalam penyiapan komponen rumah tangga.

2. Banyaknya penalaran yang diberikan oleh atasan saat meninjau anggaran.

3. Frekuensi diskusi atasan tentang kontribusi terhadap anggaran yang direncanakan.

4. kontribusi terhadap anggaran.

5. Kontribusi untuk persiapan anggaran.

6. frekuensi pembicaraan persiapan rumah tangga

(Her et al., 2019)

Desentralisasi Fiskal

(X3)

Desentralisasi pajak adalah mekanisme yang digunakan oleh Kota Palu dalam mengelola sektor publik yang mencerminkan warisan sejarah, kondisi geografis, keseimbangan politik, tujuan kebijakan, dan karakteristik khusus daerah.

1. Penerimaan desentralisasi.

2. desentralisasi pengeluaran

(Khamdana, 2016)

Kinerja Manajemen

(J)

Kinerja manajemen dalam konteks Dinas Pemerintah Kota Palu dipahami sebagai hasil kinerja individu anggota organisasi dalam pelaksanaan tugas manajemen, meliputi perencanaan, penelitian, koordinasi, pemantauan, penempatan staf, negosiasi, dan perwakilan.

1. jadwal waktu

2. iset.

3. koordinasi.

4. Evaluasi.

5. ringkasan.

6. Karyawan.

7. negosiasi.

8. Penggambaran

(Syahputri dkk., 2020)

Kewajiban Organisasi

(Z)

Merupakan tahapan ketika seseorang sebagai karyawan memiliki keinginan untuk bertahan dalam suatu organisasidalam hal ini Dinas Pemerintah Kota Palu. Hal ini ditunjukkan oleh staf Dinas Pemerintah Kota Paludengan komitmen dan kepatuhan terhadap perjanjian kerja.

1. afektif.

2. normatif.

3. terus menerus

(Kotze & Nel, 2020)

 

Hipotesis penelitianxinixadalahxsebagaixberikut:

H1 : Akuntabilitas akuntansi (X1) berpengaruhxterhadapxkinerjaxmanajemen (Y)

H2 : Partisipasixanggaran (X2) berpengaruh terhadapxkinerja manajemen (Y)

H3: Desentralisasi fiskal (X3) berdampak pada kinerja manajemen (Y)

H4 : Akuntabilitas Akuntansi (X1) berpengaruhxterhadapxkomitmenxOrganisasi (Z)

H5 : Partisipasi anggaran (X2) berpengaruh terhadap komitmen organisasi (Z)

H6: Desentralisasi fiskal (X3) berdampak pada keterlibatan organisasi (Z)

H7 : Akuntabilitas akuntansi (X1) berpengaruh terhadap kinerja manajemen (Y) melalui komitmen organisasi (Z)

H8 : Partisipasi anggaran (X2) berpengaruh terhadap kinerja manajemen (Y) melalui Komitmen organisasi (Z)

H9 : Desentralisasi fiskal (X3) berpengaruh terhadapxkinerja manajerial (Y) Komitmenx organisasi (Z)

 

Hasil dan Pembahasan

Profil Responden

Sebanyak 100 pegawai Dinas Pemerintah Kota Palu mengikuti survei ini. Berikut hasil deskripsi yang diberikan oleh responden:

 

Tabel 2 Karakteristik responden

Usia

Frekuensi

Persentase

< 30 tahun

20

20%

30-39 tahun

52

52%

40-49 tahun

18

18%

>49 tahun

10

10%

Jenis Kelamin

Frekuensi

Persentase

Pria

39

39%

Wanita

61

61%

Pendidikan

Frekuensi

Persentase

SMA

4

4%

Diploma

19

19%

S1

68

68%

S2

9

9%

Status pernikahan

Frekuensi

Persentase

Sudah menikah

67

67%

Belum menikah

33

33%

Lama bekerja

Frekuensi

Persentase

< 1 tahun

8

% ke-8

1-2 tahun

25

25%

3-5 tahun

20

20%

>5 tahun

47

47%

Total

100

100%

 

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari 100 responden, mayoritas (52 orang atau 52%) berusia antara 30 sampai 39 tahun. Dengan proporsi sebesar 61% (61 orang), sebagian besar responden adalah perempuan. Sebanyak 68% (68 orang) dari mereka yang disurvei memiliki gelar sarjana. Mayoritas responden (67 orang atau 67%) sudah menikah. Sementara itu, bahkan 47% (47 orang) dari mereka yang disurvei telah bekerja selama 1-2 tahun.

 

Hasil analisis data

Gambar 1 Model luar ruang

 

Hasil uji validitas

Uji validitas meliputi penilaian validitas konstruk dan validitas diskriminan. Validitas konstruk dinilai dengan uji validitas konvergen dan skor AVE. Jika skor uji validitas konvergen > 0,7 dapat dinyatakan valid, meskipun skor 0,6 masih dapat diterima. Namun, prasyarat untuk nilai AVE yang valid adalah nilainya > 0,5.

 

Tabel 3 Hasil uji validitas konvergen

tanggung jawab akuntansi

partisipasi anggaran

Desentralisasi fiskal

kinerja manajemen

komitmen organisasi

AP1

0,899

AP2

0,840

AP3

0,844

AP4

0,854

AP5

0,823

PA1

0,906

PA2

0,777

PA3

0,923

PA4

0,902

PA5

0,916

PA6

0,664

DF1

0,907

DF2

0,915

DF3

0910

DF4

0,944

KIM1

0936

KIM2

0,909

KIM3

0,847

KIM4

0,902

KIM5

0,943

KIM6

0,934

KIM7

0,865

KM8

0,828

KO1

0,907

KO2

0,922

KO3

0,876

KO4

0,866

KO5

0,909

KO6

0937

 

Hasil di atas memiliki nilai minimal lebih dari 0,6 hal ini atas dasar ketentuan validitas konvergen, maka semua indikator dianggap valid. Kemudian dilakukan pengujian AVE� dengan hasil berikut:

 

Tabel 4 Nilai AVE

Variabel

AVE

Tanggung Jawab Akuntansi

0,726

Partisipasi Anggaran

0,728

Desentralisasi Fiskal

0,845

Kinerja Manajemen

0,803

Komitmen Organisasi

0,815

 

Nilai AVE di atas memperlihatkan lebih dari 0,5. Karena validitas konvergen, maka semua indikator dianggap valid.

 

Hasil uji reliabilitas

Composite reliability adalah metode yang digunakan untuk menguji reliabilitas indikator pada suatu variabel. Untuk memastikan kepercayaan gabungan terpenuhi, skor kepercayaan gabungan suatu variabel harus mencapai 0,7 atau lebih. Untuk mengetahui nilai kepercayaan gabungan masing-masing variabel, dapat merujuk pada tabel yang disediakan.

Tabel 6 Uji Reliabilitas

Variabel

Composite reliability

Cronbachs Alpha

Tanggung jawab akuntansi

0,930

0,906

Partisipasi anggaran

0,728

0,922

Desentralisasi fiskal

0,845

0939

Kinerja manajemen

0,803

0,965

Komitmen organisasi

0,815

0,955

 

Berdasarkan tabel yang disajikan, dapat dilihat bahwa nilai composite reliability dan Cronbach's alpha memenuhi syarat dengan angka di atas 0,7. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semua variabel laten yang ada dalam penelitian ini telah berhasil melewati uji reliabilitas dengan baik.

 

Hasil Tes R-Squared

Uji R-squared digunakan sebagai metode untuk mengukur sejauh mana variabel endogen memberikan kontribusi terhadap variasi yang diamati dalam variabel eksogen. Hasil pengujian ini menunjukkan nilai R-squared yang mencerminkan persentase variasi dalam variabel eksogen yang dapat dijelaskan oleh variabel endogen. Semakin tinggi nilai R-squared, semakin besar kontribusi variabel endogen terhadap variasi yang diamati dalam variabel eksogen. Hasil tes ini memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang hubungan antara variabel endogen dan eksogen dalam konteks analisis yang dilakukan.

 

Tabel 7 R square

variabel

R square

Kinerja Manajemen (Y)

0,932

Komitmen organisasi (Z)

0,687

 

Berdasarkan hasil R-squared variabel kinerja manajer memiliki nilai sebesar 0,932 atau 93,2%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel �Akuntansi Akuntabilitas�, �Partisipasi Anggaran�, �Desentralisasi Fiskal� dan �Komitmen Organisasi� dapat menjelaskan 93,2% fluktuasi kinerja manajerial. Sisanya sebesar 6,8% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian. Hasil r-squared untuk variabel komitmen organisasi sebesar 0,687 atau 68,7%. Artinya, akuntansi akuntabilitas, partisipasi anggaran, dan desentralisasi fiskal dapat menjelaskan 68,7% perbedaan partisipasi organisasi.

 

Hasil uji hipotesis

Pengujian hipotesis memiliki tujuan penting dalam mengevaluasi adanya hubungan sebab-akibat yang terbentuk dalam suatu model. Dalam konteks ini, pengujian bertujuan untuk memahami dampak variabel eksogen terhadap variabel endogen. Dengan menggunakan metode pengujian yang tepat, peneliti dapat mengidentifikasi dan mengukur kausalitas antara variabel-variabel tersebut, sehingga memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang hubungan antara mereka.

Pengujian hipotesis ini memberikan kesempatan untuk memperoleh pemahaman yang lebih jelas mengenai kausalitas yang terbentuk dalam model penelitian. Fokus utama dari pengujian ini adalah mengamati pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. Hal ini memberikan landasan penting bagi penelitian dan pengembangan lebih lanjut di bidang tersebut.

Gambar 2 Model dalam ruangan

 

Tabel 8 Koefisien jalur

Koefisien jalur (b)

T statistik

P Value

Keterangan

Akuntabilitas Akuntansi (X1) -> Kinerja Manajemen (Y)

0,002

0,053

0,958

hipotesis ditolak

Partisipasi anggaran (X2) -> kinerja manajemen (Y)

-0,031

0,830

0,407

hipotesis ditolak

Desentralisasi pajak (X3) -> kinerja manajemen (Y)

0,677

11.150

0.000

hipotesis diterima

Tanggung Jawab Akuntansi (X1) -> Partisipasi Organisasi (Z)

0,188

2.723

0,007

hipotesis diterima

Partisipasi Anggaran (X2) -> Komitmen Organisasi (Z)

0,188

2.463

0,014

hipotesis diterima

Desentralisasi pajak (X3) -> kewajiban organisasi (Z)

0,543

7.218

0.000

hipotesis diterima

Komitmen Organisasi (Z) -> Kinerja Manajemen (Y)

0,358

5.078

0.000

hipotesis diterima

 

Metode uji pengaruh tidak langsung yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh tidak langsung antara variabel independen dan variabel dependen melalui variabel perantara. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan kriteria uji yang menyatakan bahwa jika nilai p kurang dari 0,05, maka terdapat pengaruh tidak langsung yang signifikan dari variabel eksogen terhadap variabel endogen melalui variabel perantara. Dalam penelitian ini, hasil dari uji pengaruh tidak langsung disajikan dalam sebuah tabel yang memuat informasi mengenai nilai p untuk masing-masing hubungan antara variabel-variabel tersebut.

Tabel tersebut digunakan sebagai acuan untuk mengevaluasi signifikansi pengaruh tidak langsung antara variabel-variabel yang diteliti. Dalam analisis tabel, jika nilai p kurang dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung yang signifikan antara variabel independen dan variabel dependen melalui variabel perantara. Hasil-hasil ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang hubungan antarvariabel dalam konteks penelitian yang dilakukan. Melalui metode uji pengaruh tidak langsung ini, peneliti dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan hubungan antara variabel-variabel tersebut dan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang fenomena yang sedang diteliti.

 

Tabel 9 Pengaruh tidak langsung

koefisien jalur (b)

T statistik

P Value

Keterangan

Akuntabilitas Akuntansi (X1) -> Komitmen Organisasi (Z) -> Kinerja Manajemen (Y)

0,067

2089

0,037

hipotesis diterima

Partisipasi Anggaran (X2) -> Komitmen Organisasi (Z) -> Kinerja Manajemen (Y)

0,067

2.159

0,031

hipotesis diterima

Desentralisasi Fiskal (X3) -> Komitmen Organisasi (Z) -> Kinerja Manajemen (Y)

0,194

4.393

0.000

hipotesis diterima

 

Berdasarkan hasil uji pengaruh tidak langsung, ditemukan bahwa komitmen organisasi memiliki peran penting sebagai mediator antara akuntansi pertanggungjawaban, partisipasi anggaran, dan desentralisasi fiskal terhadap kinerja manajerial. Hasil ini menunjukkan bahwa ketika terdapat komitmen organisasi yang tinggi, pengaruh positif dari akuntansi pertanggungjawaban, partisipasi anggaran, dan desentralisasi fiskal terhadap kinerja manajerial dapat menjadi lebih signifikan.

Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memperluas pemahaman kita tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja manajerial. Dengan mengetahui bahwa komitmen organisasi dapat memediasi hubungan antara variabel-variabel tersebut, manajer dan praktisi bisnis dapat lebih fokus pada pengembangan dan penguatan komitmen organisasi dalam upaya meningkatkan kinerja manajerial. Selain itu, hasil ini

juga memberikan wawasan bagi para pengambil keputusan dalam merencanakan strategi pengembangan organisasi yang efektif, yang dapat mencakup penerapan sistem akuntansi yang baik, pemberian kesempatan partisipasi anggaran kepada karyawan, serta penerapan desentralisasi fiskal yang tepat dalam konteks organisasi.

 

Pembahasan

Riset yang telah dilakukan memberikan hasil akuntansi pertanggungjawaban tidak berpengaruh secara signifikan dengan kinerja manajerial. Badri (2020) melakukan riset dengan hasil yang bertentangan. Hal ini mengindikasikan bahwa sistem akuntabilitas tanggung jawab yang digunakan oleh manajemen dalam konteks penelitian ini tidak memiliki dampak langsung terhadap kinerjanya. Penelitian sebelumnya dapat memberikan wawasan yang berharga untuk memahami peran akuntabilitas tanggung jawab dalam konteks kinerja manajemen.

Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun tidak ada pengaruh langsung dan signifikan dari akuntabilitas tanggung jawab terhadap kinerja manajemen, sistem ini tetap memiliki nilai dan relevansi. Sistem tersebut masih dapat memberikan manfaat dalam pengukuran dan evaluasi kinerja, alokasi sumber daya, dan identifikasi area perbaikan.

Riset yang telah dilakukan memberikan hasil partisipasi anggaran berdampak signifikan dengan kinerja manajemen. Natania dan Wirakusuma (2021) dalam risetnya juga mencapai kesimpulan serupa. Dengan demikian, riset ini memberikan rekomendasi bahwa semakin tinggi partisipasi anggaran tidak memiliki makna yang berarti bagi peningkatan kinerja manajerial.

Meskipun partisipasi anggaran tidak mempengaruhi secara langsung kinerja manajemen dalam konteks penelitian ini, penting untuk dicatat bahwa partisipasi anggaran memiliki nilai dalam aspek-aspek lain dari manajemen organisasi. Partisipasi anggaran dapat meningkatkan keterlibatan karyawan, memperkuat komunikasi, dan meningkatkan koordinasi antar departemen. Oleh karena itu, penting untuk tetap mempertimbangkan manfaat dan dampak partisipasi anggaran dalam pengambilan keputusan organisasi.

Riset yang telah dilakukan memberikan hasil desentralisasi fiskal berdampak signifikan dengan kinerja manajerial. Trianda (2018) memiliki riset dengan hasil yang selaras pada penelitian ini. Sehingga semakin tinggi desentralisasi fiskal maka akan semakin tinggi pula kinerja manajerial. Untuk itu, pentingnya desentralisasi fiskal dalam meningkatkan kinerja manajemen.

Desentralisasi fiskal memainkan peran penting dalam transfer wewenang dan tanggung jawab ke unit pelaksana pada tingkat yang lebih rendah dalam organisasi atau pemerintahan. Dengan mendele-gasikan keputusan pada tingkat yang lebih dekat dengan tugas dan tanggung jawab yang relevan, desentralisasi fiskal dapat meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, dan akuntabilitas dalam pengelolaan sumber daya.

Riset yang telah dilakukan memberikan hasil akuntabilitas tanggung jawab berpengaruh signifikan dengan tingkat keterlibatan organisasi. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan akuntabilitas tanggung jawab dalam konteks penelitian ini secara langsung mempengaruhi tingkat keterlibatan organisasi. Temuan ini memberikan wawasan penting terkait hubungan antara akuntabilitas tanggung jawab dan keterlibatan organisasi dalam konteks yang diteliti.

Selain akuntabilitas tanggung jawab, faktor-faktor seperti budaya organisasi, gaya kepemimpinan, kebijakan personalia, dan motivasi individual juga dapat memainkan peran penting dalam membentuk tingkat keterlibatan organisasi yang tinggi. Oleh karena itu, penting untuk memperluas pemahaman tentang hubungan antara akuntabilitas tanggung jawab dan keterlibatan organisasi.

Riset yang telah dilakukan memberikan hasil partisipasi anggaran berpengaruh signifikan dengan tingkat keterlibatan organisasi. Hasil ini menunjukkan bahwa partisipasi langsung individu dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan anggaran berkontribusi terhadap tingkat keterlibatan organisasi. Penelitian ini memberikan pemahaman penting terkait peran partisipasi anggaran dalam konteks keterlibatan organisasi. Kendati demikian, terdapat faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap keterlibatan organisasi.

Riset yang telah dilakukan memberikan hasil desentralisasi fiskal berpengaruh secara signifikan dengan tingkat keterlibatan organisasi. Trianda (2018) dalam riset yang dilakukan memiliki hasil serupa. Sehingga, desentralisasi fiskal yang semakin tinggi berarti keterlibatan organisasi juga semakin meningkat, begitu pula sebaliknya. Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang menunjukkan pentingnya desentralisasi fiskal dalam meningkatkan keterlibatan organisasi. Desentralisasi fiskal memainkan peran penting dalam transfer wewenang dan tanggung jawab pada unit pelaksana pada tingkat yang lebih rendah dalam organisasi atau pemerintahan.

Riset yang telah dilakukan memberikan hasil keterlibatan organisasi berpengaruh secara signifikan dengan kinerja manajemen. Penelitian sebelumnya telah memberikan wawasan tentang pentingnya keterlibatan organisasi dalam mempengaruhi kinerja manajemen, dan hasil penelitian ini memberikan konfirmasi lebih lanjut untuk temuan-temuan tersebut. Keterlibatan organisasi mencerminkan keinginan individu untuk berkontribusi secara aktif dalam mencapai tujuan dan visi organisasi. Tingkat keterlibatan organisasi yang tinggi dapat mencerminkan tanggung jawab, loyalitas, dan keterlibatan individu terhadap organisasi. Dalam konteks kinerja manajemen, tingkat keterlibatan organisasi yang tinggi dapat memotivasi manajer untuk bekerja lebih baik, mengambil inisiatif, dan berkomitmen untuk mencapai tujuan organisasi.

Riset yang telah dilakukan memberikan hasil keterlibatan organisasi berperan sebagai mediator antara akuntansi pertanggungjawab dengan kinerja manajerial. Riset tersebut berarti akuntansi pertanggungjawab mempengaruhi kinerja manajerial dimediasi oleh keterlibatan organisasi. Dalam konteks ini, akuntabilitas tanggung jawab mempengaruhi tingkat keterlibatan organisasi, yang pada gilirannya berdampak positif terhadap kinerja manajemen yang lebih baik. Penelitian sebelumnya telah memberikan wawasan tentang mekanisme ini, dan hasil penelitian ini memberikan dukungan lebih lanjut untuk temuan sebelumnya bahwa keterlibatan organisasi memainkan peran penting sebagai penghubung antara akuntabilitas tanggung jawab dan kinerja manajemen.

Keterlibatan organisasi mencerminkan sikap individu terhadap organisasi, termasuk loyalitas, identifikasi dengan tujuan organisasi, dan partisipasi aktif dalam kegiatan organisasi. Dalam konteks kinerja manajemen, tingkat keterlibatan organisasi yang tinggi dapat memotivasi manajer untuk bekerja lebih baik, mengambil inisiatif, dan berkomitmen untuk mencapai hasil yang lebih baik.

Hasil penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang peran keterlibatan organisasi sebagai mekanisme mediasi antara pengaruh akuntabilitas tanggung jawab terhadap kinerja manajemen. Dengan pemahaman ini, organisasi dapat mempertimbangkan pentingnya akuntabilitas tanggung jawab dan memperkuat faktor-faktor yang dapat meningkatkan keterlibatan organisasi, yang pada gilirannya dapat berdampak positif terhadap kinerja manajemen yang lebih baik.

Riset yang telah dilakukan memberikan hasil keterlibatan organisasi berperan sebagai mediator dalam pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial. Riset ini berarti partisipasi anggaran dapat mempengaruhi kinerja manajemen melalui dampaknya pada tingkat keterlibatan organisasi. Dalam konteks ini, partisipasi anggaran yang tinggi dapat meningkatkan keterlibatan individu terhadap organisasi, yang pada gilirannya berdampak positif terhadap kinerja manajemen yang lebih baik. Penelitian sebelumnya telah memberikan wawasan tentang peran mediasi keterlibatan organisasi, dan hasil penelitian ini memberikan dukungan lebih lanjut untuk temuan sebelumnya bahwa keterlibatan organisasi memainkan peran penting sebagai penghubung antara partisipasi anggaran dan kinerja manajemen.

Keterlibatan organisasi mencerminkan sikap individu terhadap organisasi, termasuk loyalitas, keterikatan, dan tanggung jawab terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi. Dalam konteks kinerja manajemen, tingkat keterlibatan organisasi yang tinggi dapat memotivasi manajer untuk bekerja lebih baik, mengambil inisiatif, dan secara bertanggung jawab berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi.

Riset yang telah dilakukan memberikan hasil keterlibatan organisasi berperan mediator dalam pengaruh desentralisasi fiskal dan kinerja manajemen. Hasil ini menunjukkan bahwa desentralisasi fiskal dapat mempengaruhi kinerja manajemen melalui dampaknya pada tingkat keterlibatan organisasi. Dalam konteks ini, desentralisasi fiskal yang efektif dapat meningkatkan keterlibatan individu terhadap organisasi, yang pada gilirannya berdampak positif terhadap kinerja manajemen yang lebih baik. Penelitian sebelumnya telah memberikan wawasan tentang peran mediasi keterlibatan organisasi dalam hubungan antara desentralisasi fiskal dan kinerja manajemen, untuk temuan sebelumnya bahwa keterlibatan organisasi memainkan peran penting sebagai penghubung antara desentralisasi fiskal dan kinerja manajemen.

Keterlibatan organisasi mencerminkan sikap individu terhadap organisasi, termasuk loyalitas, keterikatan, dan tanggung jawab terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi. Dalam konteks kinerja manajemen, tingkat keterlibatan organisasi yang tinggi dapat memotivasi manajer untuk bekerja lebih baik, mengambil inisiatif, dan secara bertanggung jawab berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi. Hasil penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang peran keterlibatan organisasi sebagai mekanisme mediasi antara pengaruh desentralisasi fiskal terhadap kinerja manajemen. Dengan pemahaman ini, organisasi dapat mempertimbangkan pentingnya desentralisasi fiskal yang efektif dan memperkuat faktor-faktor yang meningkatkan keterlibatan organisasi.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Akuntabilitas akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerja manajemen. 2) Partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja manajemen. 3) Desentralisasi fiskal berdampak pada kinerja manajemen. 4) Komitmen organisasi mempengaruhi kinerja manajer. 5) Tanggung jawab akuntansi berpengaruh terhadap partisipasi organisasi. 6) Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap komitmen organisasi. 7) Desentralisasi fiskal berpengaruh terhadap keterlibatan organisasi. 8) Komitmen organisasi mampu memediasi pengaruh akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajemen. 9) Komitmen organisasi mampu memediasi pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja manajemen. 10) Komitmen organisasi mampu memediasi pengaruh desentralisasi terhadap kinerja manajemen.

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAPHY

Badri, J. (2020). Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Kinerja Kepemimpinan Dengan Motivasi Sebagai Variabel Antara (Studi Kasus Pada Pt. Semen Padang, Indarung, Lubuk Kilangan Padang. Bina Bangsa Ekonomika, 13(01), 47-60.

 

Giusti G, Kustono AS, & Effendi R (2018). Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kinerja Manajerial dengan Komitmen Organisasi dan Motivasi sebagai Variabel Antara. E-Journal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi, 5(2), 121. Https://Doi.Org/10.19184/Ejeba.V5i2.8646

 

Haar, YW, Shin, H & Pae, S (2019). Analisis SEM multi-grup tentang peran moderasi ketidakpastian tugas pada hubungan antara keterlibatan rumah tangga dan kinerja: Bukti dari Korea. Tinjauan Manajemen Asia-Pasifik, 24(2), 140-153. https://doi.org/10.1016/J.Apmrv.2018.02.001

 

Hutabarat, Michigan (2020). Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Penilaian Kinerja PT. Gunung Selamat Lestari Labuhan Batu Selatan. Jurnal ilmiah Maksitek, 5(3), 55-67. https://makarioz.sciencemakarioz.org/index.php/jim/article/view/178

 

Khamdana, A. (2016). Dampak Desentralisasi Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah di Indonesia, 2008�2012. Jurnal Perbendaharaan Negara Indonesia dan Kebijakan Publik, 1(1), 23-38. https://doi.org/10.33105/itrev.v1i1.59

 

Kotz�, M. & Nel, P. (2020). Dampak sumber daya tenaga kerja pada keterlibatan penambang platinum dan komitmen organisasi: studi eksplorasi. Industri dan Masyarakat Ekstraktif, 7(1), 146�152. https://doi.org/10.1016/J.Exis.2020.01.009

 

Mantika, SA, Manafe, HA, & Perseveranda, ME (2023). Pengaruh desentralisasi perpajakan, sistem pengendalian intern, dan kinerja pemerintah daerah terhadap akuntabilitas pelaporan keuangan (tinjauan literature review pengelolaan keuangan daerah). Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, 4, No. 3(3), 598-604. https://creativecommons.org/Licenses/By/4.0/

 

Mardiasmo. (2018). akuntansi di sektor publik. Dan saya.

 

Napitupulu, LAB (2017). Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi dan Kompetensi Terhadap Kinerja Manajemen Pada Rumah Sakit Swasta Kota Pekenbaru. Yom Fekon, 4(1), 5-24.

 

Natania, GAMR dan Wirakusuma, MG (2021). Pengaruh Partisipasi Perencanaan Anggaran Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Dengan Organizational Engagement Sebagai Variabel Pemoderasi. American Journal of Humanities and Social Sciences Research (Ajhssr) E-Issn: 2378-703x, 5(6), 66-71.

 

Romadhon, DS, Sadalia, I & Absah, Y (2019). Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Keterikatan Organisasi terhadap Kinerja Manajerial dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Antara di UIN Sumatera Utara Medan. International Journal of Research and Review, 6 (Juni), 132-149. https://www.academia.edu/download/63561414/Ijrr002020200608-12311-O72xgh.pdf

 

Schrijvers, H., Dewi, FG, & Yuliansyah, Y. (2020). Pengaruh partisipasi rumah tangga terhadap kinerja manajerial: pengendalian internal dan komitmen organisasi sebagai variabel antara. Jurnal Sosial, Kemanusiaan dan Pendidikan, 1(1), 39-51. https://doi.org/10.35912/jshe.v1i1.131

 

Siregar R, Lores L, Usman A & Daulay RD (2022). Berpartisipasi dalam penganggaran dan bertanggung jawab atas efektivitas pengendalian biaya di Kementerian Bina Marga dan Konstruksi Provinsi Sumatera Utara. Nilai. Jurnal Ilmiah Akuntansi Keuangan dan Bisnis E-Issn 2723-6951, 3(1), 48-59.

 

Syahputri, Y., Pribadi, T. & Dalimunthe, H. (2020). Pengenalan akuntansi pertanggungjawaban untuk kinerja manajemen di Pt. Telkom Tbk cabang Medan. Institut Penelitian dan Kritik Internasional Budapest (Birci-Journal): Humaniora dan Ilmu Sosial, 3(3), 2395-2402. https://doi.org/10.33258/Birci.V3i3.1199

 

Trianda, S., Sukoharsono, E. & Djamhuri, A. (2018). Pengaruh Desentralisasi Pajak, Komitmen Organisasi, dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Jurnal Internasional Akuntansi dan Masyarakat Bisnis, 26(1), 112-126. https://doi.org/10.21776/ub.ijabs.2018.26.1.6

 

Yanti, L.I. & Widodo, H. (2022). Partisipasi anggaran dan komitmen organisasi sebagai variabel moderasi pada perusahaan konstruksi di Indonesia. Ilmu Sosial Lutut, 2022, 210-222. https://doi.org/10.18502/Kss.V7i12.11520

 

Copyright holder:

Syam Sawal Qamar, Agus Munandar (2023)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: