Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 09, September 2022

 

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABLILITAS PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI EMERGING MARKET KAWASAN ASIA

 

Famadhika Aby Pratama1*, Dewi Hanggraeni2

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Indonesia1

Universitas Pertamina, Indonesia2

Email: [email protected]

 

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas. Obyek penelitian yaitu perusahaan pada sektor telekomunikasi di negara emerging market kawasan Asia dengan menggunakan metode empiris, yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari struktur modal terhadap profitabilitas perusahaan setelah diciptakannya jaringan seluler 5G ditambah dengan tren pergeseran bisnis sektor telekomunikasi menuju digital. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan dari perusahaan yang berada pada sektor telekomunikasi di negara emerging market kawasan Asia dan menggunakan metode purposive sampling mengambil sampel 31 perusahaan pada periode 2017-2021. Analisis dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, analisis korelasi, dan analis regresi. Variabel struktur modal diwakilkan oleh Long-term Debt to Total Assets (LDTA) dan Total Debt to Total Assets (TDTA), variabel profitabilitas diwakilkan oleh Return on Equity (ROE), dan menggunakan sales change, total asset turnover, dan dummy asal negara sebagai variabel kontrol. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan negatif tidak signifikan antara utang jangka panjang dan profitabilitas, dan hubungan negatif tidak signifikan antara total utang dengan profitabilitas.

 

Kata kunci: struktur modal; profitabilitas; keuangan, perusahaan telekomunikasi

 

Abstract

The purpose of this study is to determine the effect of capital structure on profitability. The research object is companies in the telecommunications sector in emerging market countries in Asia using empirical methods, which are carried out to find out how the influence of capital structure has on company profitability after the creation of 5G cellular networks coupled with the trend of shifting the telecommunications sector business towards digital. The secondary data used in this study is in the form of financial reports from companies in the telecommunications sector in emerging market countries in Asia and using a purposive sampling method to sample 31 companies in the 2017-2021 period. Analysis was performed using descriptive statistics, multicollinearity test, autocorrelation test, correlation analysis, and regression analysis. Capital structure variables are represented by Long-term Debt to Total Assets (LDTA) and Total Debt to Total Assets (TDTA), profitability variables are represented by Return on Equity (ROE), and use sales change, total asset turnover, and dummy country of origin as control variable. The results showed that there was no significant negative relationship between long-term debt and profitability, and no significant negative relationship between total debt and profitability.

 

Keywords: capital structure; profitability; corporate finance, telecommunication firms

 

Pendahuluan

Struktur modal merupakan salah satu isu yang paling sulit untuk dapat dipecahkan dalam literatur corporate finance (Brounen & Eichholtz, 2001a). Penelitian-penelitian yang dilakukan mengenai struktur modal perusahaan khususnya mengenai pengaruh utang terhadap profitabilitas perusahaan adalah salah satu hal yang mendapatkan perhatian khusus pada literatur keuangan (Velnampy & Aloy Niresh, 2012). Penelitian-penelitian sebelumnya yang telah dilakukan menghasilkan hasil yang beragam, terdapat variabel yang mempengaruhi secara positif tetapi juga terdapat variabel yang memiliki pengaruh negatif pada penelitian lainnya.

Pada saat ini sektor telekomunikasi telah mengalami persaingan yang menelan biaya tinggi dan tidak memiliki durasi lama untuk pengembalian modal. Perubahan layanan dari 3G, 4G, ke 5G pada saat ini berkembang begitu cepat dan membutuhkan infrastruktur penunjang tambahan yang berbeda. Pembangunan infrastruktur penunjang baik untuk menerapkan layanan 5G dan transformasi bisnis menuju digital membutuhkan dana sehingga diperlukannya pendanaan yang dapat dilakukan dengan menggunakan debt dan equity. Penggunaan dan pembangunan infrastruktur 5G dikawasan Asia bermacam-macam. China sudah berhasil pada tahun 2020 membangun 700.000 menara BTS yang menawarkan jaringann 5G secara komersial. India baru saja meluncurkan jaringan 5G pada 1 Oketober 2022 walaupun hanya pada beberapa kota saja. Malaysia sedikit tertinggal dan baru dapat meresmikan dan menggunakan jaringan layanan 5G pada pertengahan 2020. Singapur dan Thailand terdapat masing-masing 195.000 dan 768.000 perangkat yang telah terhubung dengan jaringan 5G pada tahun 2021. Indonesia sendiri baru memasuki tahap awal dalam menggunakan jaringan 5G pada tahun 2021 pada lokasi-lokasi tertentu.Pada saat ini era transformasi digital, perusahaan telekomunikasi dihadapkan dengan pilihan untuk berekspansi ke bisnis digital. Technology Innovation Council (TIC) Inggris pada awal 2021 menyatakan bahwa 74% operator telekomunikasi telah berencana meningkatkan investasi transformasi digital mereka selama pandemi Covid-19.

Berdasarkan penjelasan diatas, terdapat research gap dari penelitian-penelitian sebelumnya dan menjadikan topik mengenai pengaruh dari struktur modal terhadap profitabilitas perusahaan merupakan hal yang sangat menarik untuk diteliti. Penelitian mengenai struktur modal perusahaan merupakan penlitian yang menarik untuk diteliti dan sulit untuk dipecahkan finance (Brounen & Eichholtz, 2001b). Penelitian-penelitian terdahulu mengenai pegaruh struktur modal terhadap profitabilitas telah menghasilkan hasil penelitian yang beragam. (Stekla & Grycova, 2016) menemukan bahwa struktur modal memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas pada agricultural holdings di Republik Ceko. (Abor, 2005) menemukan hal yang berbeda, dimana STDA berpengaruh secara positif terhadap ROE sedangkan LDTA berpengaruh negatif terhadap ROE pada perusahaan yang terdaftar di Ghana Stock Exchange. Tidak ada komposisi struktur modal yang benar karena semua tergantung baik dari kondisi maupun preferensi dari perusahaan dan industri (Stekla & Grycova, 2016).

 

Tinjauan Pustaka

Struktur Modal

Struktur modal adalah gabungan adalah komposisi gabungan antara debt dan equity yang digunakan dan berguna untuk membiayai atau mendanai kegiatan operasional bisnis dari suatu perusahaan. Pendanaan dalam struktur modal bisa didapatkan melalui pendanaan internal dan pendanaan eksternal. Internal financing biasanya berasal dari laba ditahan, sedangkan untuk external financing biasanya berasal dari utang jangka pendek (short-term debts) maupun jangka panjang (long-term debts), dan penerbitan saham baru atau emisi saham baru (Setiana, 2012).

Utang

Utang merupakan semua pinjaman atau kewajiban perusahaan termasuk obligasi yang berasal dari kreditur, perusahaan memiliki kewajiban untuk melunasinya sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Pendanaan menggunakan utang atau debt financing merupakan pendanaan yang dilakukan dengan menggunakan utang atau peminjaman uang yang dikembalikan dengan bunga (Majaski, 2021).

Ekuitas

Ekuitas merupakan hak residual atas asetyang dimiliki oleh perusahaan setalah dikurangi oleh semua kewajiban kepada kreditur (IAI, 2009). Pendanaan menggunakan ekuitas atau equity financing merupakan pendanaan yang dilakukan dengan menjual sebagian porsi dari ekuitas perusahaan dengan imbalan modal (Majaski, 2021).

Rasio Aktivitas

Menurut (Kasmir, 2016), rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur suatu tingkat efisiensi pemanfaatan dalam sumber daya perusahaan. Pada penelitian ini, Total Asset Turnover akan digunakan sebagai indikator dari variabel rasio aktivitas. Menurut (Brigham & Houston, 2014), total asset turnover (TAT) adalah rasio yang mengukur perputaran seluruh aset perusahaan.

Sales

Sales merupakan sebuah proses sosial manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan, menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2008). Pada penelitian ini,sales change akan digunakan sebagai indikator untuk variabel sales.

Profitablitas

Profitabilitas merupakan kemampuan dari perusahaan untuk memperoleh keuntungan atau profit yang didasari oleh modal, penjualan, dan total aktiva. Profitabilitas merupakan keuntungan yang akan menjadi tujuan utama dan tujuan akhir dari setiap perusahaan (Boutilda & Gandakusuma, 2014). Terdapat enam rasio profitabilitas, namun pada penelitian ini, peneliti hanya akan menggunakan salah satu rasio yang paling umum, yaitu return on equity (Zutter & Smart, 2018). Return on Equity (ROE) adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan yang dimiliki oleh suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari investasi pihak eksternal pada dalam bentuk ekuitas saham atau stockholders.

 

Metode Penelitian

Rancangan Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif serta verifikatif, dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara dua variabel atau lebih melalui data yang telah dikumpulkan untuk membuktikan hasil atau kebenaran dari penelitian yang ada sebelumnya merupakan penelitian verifikatif, sifat dari metode ini akan menunjukan kebenaran atas suatu hipotesis yang telah dirumuskan (Sugiyono, 2010). Penelitian ini akan munguji pengaruh dari variabel bebas yaitu LDTA dan TDTA terhadap ROE dengan variabel total asset turnover (TATO), sales change (SG), dan Asal Negara (AN) sebagai variabel kontrol.

Jenis Data

Data yang akan digunakan adalah data yang didapatkan secara tidak langsung melalui pihak ketiga atau biasa disebut sebagai data sekunder. Data sekunder yang akan digunakan didalam penelitian ini berupa data dari Wall Street Journal dan laporan keuangan dari perusahaan yang berada pada sektor telekomunikasi di negara emerging markets kawasan Asia pada periode 2017-2021.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yang merupakan metode pengambilan sampel penelitian dengan jumlah yang dibatasi yang telah ditentukan oleh kriteria atau tipe tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya oleh peneliti. Kriteria yang telah ditetapkan pada penilitian ini adalah perusahaan di negara emerging markets Kawasan Asia yang beroperasi pada sektor telekomunikasi yang tercatat pada bursa saham yang mempublikasikan laporan keuangan dan telah diaudit pada periode 2017-2021.

Metode Pengolahan Data

Penelitian ini yang mengambil topik struktur modal menggunakan data kuantitatif serta metode analisis uji statistik. Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk mendeskripsikan perilaku dari masing-masing variabel yang digunakan. Selanjutnya, analisis korelasi akan digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Digunakan juga uji multikolinearitas, uji autokorelasi, analisis korelasi, dan analis regresi. Data yang telah dikumpulkan di dalam penelitian ini akan diolah menggunakan aplikasi Microsoft Excel dan Strata.

 

Hasil dan Pembahasan

Data penelitian ini diperoleh dari situs Wall Street Journal dan laporan keuangan 31 perusahaan sektor telekomunikasi di negara emerging markets Kawasan Asia yang mempulikasi laporankeuangan pada periode 2017-2021. Analisis statistik deskriptif pada penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sampel yang ditunjukkan pada Tabel 1, meliputi mean, standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum dari variabel-variabel yang diteliti.

 

Tabel 1

Statistik Deskriptif Mean, Median, Nilai Minimum, dan Nilai Maksimum

Variables

Mean

Median

Minimum

Maximum

ROE

0,05920

0,06568

-0,21230

0,27195

LDTA

0,32095

0,30997

0,02870

0,91084

TDTA

0,54492

0,60397

0,00229

0,97753

Total asset turnover

0,37832

0,39697

0,00487

0,81272

Sales change

0,04204

0,02974

-0,99904

0,92736

 

Nilai minimum dan maksimum ROE terdapat pada perusahaan Etihad Atheeb pada tahun 2021 dan perusahaan MTNL pada tahun 2019. Etihad Ateeb selama periode pengamatan memang selalu memiliki ROE yang negatif sedangkan, MTNL selama periode penelitian memang memiliki ROE yang cukup besar sejak periode pengamatan Tahun 2017. Nilai minimum dan maksimum LDTA terdapat pada perusahaan ALT pada tahun 2017 dan perusahaan Bakrie Telecom pada tahun 2018. ALT pada periode pengamatan merupakan salah satu perusahaan yang memiliki nilai LDTA yang kecil dengan nilai maksimal 3,02936% sedangkan, perusahaan Bakrie Telecom memang selama periode penlitian memiliki angka LDTA yang sangat besar. Nilai minimum dan maksimum TDTA terdapat pada perusahaan China Netcom pada tahun 2018 dan perusahaan AIS pada tahun 2017. Perusahaan China Netcom selama periode pengamatan merupakan perusahaan yang cukup unik dimana terdapat variasi angka TDTA yang sangat besar selama tiap periode pengamatannya.

Dapat dilihat dari data yang ada pada table 1, bahwa terdapat variasi yang tinggi pada data yang digunakan dalam penelitian. Hal tersebut dilihat dari besarnya range pada data dimana untuk variabel ROE memiliki range sebesar 0,484, variabel variabel LDTA memiliki range sebesar 0,911, variabel TDTA memiliki range sebesar 0,968, variabel total asset turnover memiliki range sebesar 0,808, dan variabel sales change memiliki range sebesar 1,926.

 

Tabel 2

Statistik Deskriptif Standar Deviasi, C.V., Skewness, dan Kurtosis

Variables

Std. Deviation

C. V.

Skewness

Kurtosis

ROE

0,10654

1,79975

-0,48525

-0,63968

LDTA

0,23189

0,72464

0,43008

-0,63487

TDTA

0,23189

0,42519

-0,29792

-1,06037

Total asset turnover

0,16614

0,43913

0,12269

-0,35516

Sales change

0,20874

4,96526

-0,36169

1,05161

�����������

Variabel LDTA dan TDTA memiliki nilai standar deviasi besar dengan nilai 0,23189 kemudian variabel sales change dengan nilai standar deviasi sebesar 0,23189, Dari data ini dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak varians dalam hasil penelitian dilihat nilai standar deviasi masing-masing variabel yang cukup besar karena lebih dari 0,1.

Nilai C.V. diatas satu menunjukan variabilitas yang tinggi sedangkan nilai C.V. dibawah satu menunjukan variabilitas yang rendah. Variabel ROE dan sales change menunjukkan bahwa variabilitas yang tinggi dilihat dari nilai C.V. mereka masing-masing sebesar 1,79975 dan 4,96526. Sedangkan, variabel LDTA, TDTA, dan total asset turnover memiliki variabilitas yang rendah ditunjukan nilai C.V. mereka masing-masing sebesar 0,72464, 0,42519, 0,43913.

Nilai dari skewness menunjukan asimetri yang rendah atau tidak asimetri sama sekali atau cukup simetris karena nilai skewness dari masing masing variabel berada diantara -0,5 dan 0,5. Nilai kurtosis pada hampir semua variabel kecuali variabel sales change menunjukan nilai negatif yang menggambarkan memiliki nilai positif dan negatif yang lebih besar.

 

Tabel 3

Uji Multikolinearitas dan Uji Autokorelasi

Regression Model

VIF (>10 collinearity problem)

D-W Statistic (p-value)

ROE = α0 + α1∙LDTAit + α2∙TATit + α3∙SCit + e1

1,0445

1,0507

1,0072

2,37491

(0,88281)

ROE = β0 + β1∙TDTAit + β2∙TATit + β3∙SCit + e1

1,0110

1,0173

1,0062

2,35767

(0,33561)

���������������������������������������������������������������������������

Berdasarkan Tabel 3 tidak terdapat autokorelasi di dalam model regresi linier berdasarkan p-value statistik Durbin dan Watson karena p-value diatas 0,05. Dan berdasarkan tabel 3 tidak terdapat masalah kolinieritas atau keterikatan antara dua atau lebih variabel independen yang digunakan di dalam model regresi karena nilai VIF mendekati satu.

 

Tabel 4

Korelasi Matriks Pearson

 

ROE

LDTA

TDTA

Total Asset Turnover

Sales

Change

ROE

1,00000

LDTA

-0,01752

1,00000

TDTA

-0,00733

0,86872

1,00000

Total Asset Turnover

0,05801

-0,01532

-0,00237

1,00000

Sales Change

0,20934

0,08407

0,05713

0,12107

1,00000

 

Nilai Korelasi yang besar dan positif antara LTDA, dan TDTA menjelaskan sebagaimana definisi dari ratio itu sendiri. Sebagaimana juga dengan variabel ROE dengan total asset turnover dan sales change. Berlaku juga dengan sales change dengan total asset turnover. Hubungan korelasi antara ROE dengan variabel debt LDTA dan TDTA adalah negatif tetapi dengan nilai yang rendah yang menunjukan dampak korelasi yang rendah antara long-term debt dan total debt terhadap profitabilitas.

 

Tabel 5

Regression Model

R Square

F-test

Reg. Coefficients for debt ratio

(p-value)

(p-value for t-test)

ROE = α0 + α1∙LDTAit + α2∙TATit + α3∙SCit +α∙4ANit+α∙5ANit+α∙6ANit+α∙7ANit+α∙8ANit+

α∙9ANit+α∙10ANit+α∙11ANit+e1

0,374901

7,79670

(0,04759)

0,03010

(0,442529)

ROE = β0 + β1∙TDTAit + β2∙TATit + β3∙SCit + β∙4ANit+β∙5ANit+β∙6ANit+β∙7ANit+β∙8ANit+

β∙9ANit+β∙10ANit+β∙11ANit +e1

0,373894

7,76328

(0,03016)

0,02199

(0,548237)

Pengujian Regresi t-test dan F-test

������������������������������������������������������������������

Berdasarkan tabel 5, menunjukan nilai R2 yaitu <0,4 sehingga menjelaskan dari dua model regresi tersebut bahwa kurang dari 40% variabilitas yang diamati pada variabel dependen dijelaskan di oleh model regresi. Berdasarkan table 4.6, Nilai dai Uji F menunjukan bahwa p-value lebih kecil dari significance level yaitu 0,05 sehingga semua model dikatakan statistically significant.

Nilai koefisien regresi dari LDTA terhadap ROE pada model regresi pertama menunjukan angka 0,03010 yang menjelaskan bahwa jika LDTA bertambah 1 maka akan menambah ROE sebesar 0,03010. Nilai koefisien regresi dari TDTA terhadap ROE pada model regresi kedua menunjukan angka 0,02199 yang menjelaskan bahwa jika TDTA bertambah 1 maka akan menambah ROE sebesar 0,02199. Tetapi, p-value dari uji t untuk regression coefficients statistical significance lebih tinggi dari level probabilitas 5% sehingga nilai dari koefisien regresi tidak statistically significant.

Peningkatan LDTA akan menyebabkan peningkatan ROE walaupun tidak signifikan. Peningkatan LDTA akan menyebabkan peningkatan ROE. Pengaruh utang jangka panjang yang positif pada perusahaan telekomunikasi dapat dikarenakan oleh penggunaan utang jangka panjang untuk melakukan pembangunan infrastruktur untuk memperbaiki, menjaga, dan meningkatkan kualitas produk atau jasa untuk mempertahankan konsumen ataupun meningkatkan jumlah konsumen. Kualitas jaringan yang baik dan akses untuk mendapatkan jaringan yang luas akan mempertahankan dan meningkatkan jumlah maupun kepuasan konsumen. Akses untuk masyarakat yang tinggal di daerah pelosok dapat dicapai dengan membangun infrastruktur seperti jaringan kabel dan tiang pemancar. Jaringan terbaru dan tercepat saat ini yaitu 5G juga dapat memberikan citra positif bagi perusahaan jika dapat menawarkannya. Untuk dapat menawarkan jaringan 5G tentunya diperlukannya untuk membangun infratruktur penunjang.

Berdasarkam hasil analisis regresi,TDTA memiliki pengaruhpositf walaupun tidak signifikan terhadap ROE. Peningkatan TDTA atau total utang akan menyebabkan peningkatan pada ROE. Pengaruh positif ini karena komposisi total utang pada industri telekomunikasi sebagian besar merupakan utang jangka panjang. Utang jangka panjang secara rata-rata memiliki komposisi 59% dibandingkan dengan utang jangka pendek pada struktur pendanaan melalui utang.Hal ini juga seperti yang dijelaskan pada pengaruh utang jangka panjang terhadap ROE bahwa utang jangka panjang memiliki pengaruh positif karena merupakan sumber pendanaan untuk aset jangka panjang dimana aset jangka panjang merupakan hal krusisal untuk industri telekomunikasi dalam menjalankan operasional bisnisnya. Sektor telekomunikasi pada saat ini sedang mengalami pertumbuhan teknologi yang sangat cepat dan membutuhkan infrastruktur modal untuk dapat memberikan layanan terbaru. Hal ini menandakan pada perusahaan yang teliti sudah memiliki komposisi struktur modal yang cukup optimal. Perlu disadari bahwa walaupun memiliki pengaruh positif tetapi masih memiliki risiko default jika penggunaan utang terus ditambah.

 

Kesimpulan

Variabel LDTA memiliki pengaruh positif secara tidak signifikan terhadap ROE. Pengaruh utang jangka panjang yang positif pada perusahaan telekomunikasi dapat dikarenakan oleh penggunaan utang jangka panjang untuk melakukan pembangunan infrastruktur untuk memperbaiki, menjaga, dan meningkatkan kualitas produk atau jasa untuk mempertahankan konsumen ataupun meningkatkan jumlah konsumen.

Variabel TDTA memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROE. Hasil tersebut menunjukan bahwa struktur modal sebagai faktor yang mempengaruhi profitabilitas adalah kurang relevan. Pengaruh positif menandakan bahwa perusahaan yang diteliti sudah memiliki komposisi struktur modal yang cukup optimal karena peningkatan total utang dapat meningkatkan profitabilitas.

Berdasarkan penelitian pengaruh utang dalam struktur modal terhadap profitabilitas pada perusahaan sektor telekomunikasi memiliki pengaruh positif yang tidak signifikan. Untuk itu, perusahaan dalam rangka untuk meningkatkan profitabilitasnya tidak perlu terlalu memperhatikan struktur modal. Pengaruh positif dari total utang terhadap profitabilitas menunjukan bahwa perusahaan telekomunikasi pada umumnya memiliki struktur modal yang optimum. Pendanaan melalui utang bukan menjadi pertimbangan utama dalam mengoptimalkan peraihan profit karena terdapat faktor lain yang memiliki pengaruh signifikan. Untuk itu, bagi peneliti selanjutnya/akademisi, dapat melakukan penelitian dengan ruang lingkup yang lebih terfokus karena industri maupun lokasi geografis memiliki karakteristik unik tersendiri. Selain itu, dapat juga melakukan pengembangan penelitian dengan menggunakan tambahan variabel risiko, efisiensi, optimalisasi pendapatan, pajak, faktor ekonomi seperti krisis ekonomi sebagai variabel kontrol, dan memasukan pengaruh Covid-19 terhadap industri telekomunikasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Abor, J. (2005). The effect of capital structure on profitability: an empirical analysis of listed firms in Ghana. Journal of Risk Finance, 6(5), 438�445. https://doi.org/10.1108/15265940510633505

 

Boutilda, R., & Gandakusuma, I. (2014). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan: Studi Empiris Perusahaan-Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013.

 

Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2014). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat.

 

Brounen, D., & Eichholtz, P. M. A. (2001a). Capital Structure Theory: Evidence from European Property Companies� Capital Offerings (Vol. 4).

 

Brounen, D., & Eichholtz, P. M. A. (2001b). Capital Structure Theory: Evidence from European Property Companies� Capital Offerings (Vol. 4).

 

IAI. (2009). Standar Akuntansi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. In Standar Akuntansi Keuangan.

 

Kasmir. (2016). Analisis Laporan Keuangan. PT. RajaGrafindo Persada.

 

Kotler, P. (2008). Manajemen Pemasaran, Edisi Millenium diterjemahkan Benyamin Molan. PT. Prenhallindo.

 

Majaski, C. (2021). Debt Financing vs. Equity Financing: What�s the Difference? Https://Www.Investopedia.Com/Ask/Answers/05/Debtcheaperthanequity.Asp.

 

Setiana. (2012). Analisis Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2008-2010. Jurnal Telaah Akuntansi, 13(01), 33�50.

 

Stekla, J., & Grycova, M. (2016). The relationship between profitability and capital structure of the agricultural holdings in the Czech Republic. Agricultural Economics (Czech Republic), 62(9), 421�428. https://doi.org/10.17221/232/2015-AGRICECON

 

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. In Alfabeta.

 

Velnampy, B. T., & Aloy Niresh, J. (2012). The Relationship between Capital Structure & Profitability The Relationship between Capital Structure & Profitability The Relationship between Capital Structure & Profitability. Type: Double Blind Peer Reviewed International Research Journal Publisher: Global Journals Inc, 12. https://www.researchgate.net/publication/231589896

 

Zutter, C. J., & Smart, S. B. (2018). Principles of Managerial Finance (Fifteenth Edition)

 

Copyright holder:

Famadhika Aby Pratama, Dewi Hanggraeni (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: