Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 09, September 2022


PENGARUH PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK

 

Raden Ayu Halima1*, Triono Ali Mustofa2, Mohammad Zakki Azani3

1*,2,3Magister Pendidikan Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia

Email: 1*[email protected], 2[email protected], 3[email protected]

 

Abstrak

Anak-anak merupakan individu yang masih dalam proses perkembangan fisik dan psikologis, serta rentan terhadap pengaruh lingkungan sekitar. Pendidikan agama Islam dapat memberikan landasan moral, etika, dan nilai-nilai spiritual yang akan membentuk karakter dan kepribadian anak secara positif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pembelajaran pendidikan agama Islam terhadap pembentukan kepribadian anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data akan dilakukan melalui survei menggunakan kuesioner. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan bantuan program SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran pendidikan agama islam berpengaruh signifikan terhadap pembentukan kepribadian anak. Pembelajaran pendidikan agama Islam memiliki peran yang signifikan dalam membentuk kepribadian anak melalui nilai-nilai, ajaran, dan panduan yang diajarkan dalam agama Islam, anak-anak dapat mengembangkan karakter yang kuat, moral yang baik, dan sikap yang positif dalam kehidupan sehari-hari. Kepribadian anak menjadi terbentuk melalui pemahaman tentang nilai-nilai moral, etika, tanggung jawab sosial, dan kemandirian yang ditanamkan melalui pendidikan agama.

 

Kata Kunci: Pembelajaran Pendidikan, Agama Islam, Kepribadian Anak

 

Abstract

Children are individuals who are still in the process of physical and psychological development, and are vulnerable to the influence of the surrounding environment. Islamic religious education can provide a moral foundation, ethics, and spiritual values that will shape children's character and personality positively. The purpose of this study is to analyze the effect of Islamic religious education learning on children's personality formation. This research uses a quantitative approach. The data collection technique will be conducted through a survey using a questionnaire. The data that has been collected is then analyzed using the help of the SPSS program. The results showed that Islamic religious education learning has a significant effect on the formation of children's personality. Islamic religious education learning has a significant role in shaping children's personality through the values, teachings, and guidelines taught in Islam, children can develop a strong character, good morals, and a positive attitude in everyday life. Children's personality becomes formed through an understanding of moral values, ethics, social responsibility, and independence instilled through religious education.

 

Keywords: Educational Learning, Islamic Religion, Child Personality

 

Pendahuluan

Peran orang tua dalam membentuk kepribadian anak memiliki signifikansi yang besar (Martinah & Zulaiha, 2018). Kualitas kepribadian yang akan dimiliki oleh anak di masa depan banyak dipengaruhi oleh pendidikan dan bimbingan yang diberikan oleh orang tua (Fabiani & Krisnani, 2020). Keluarga menjadi tempat pertama di mana anak-anak menerima pembelajaran sebelum mereka terpapar pendidikan dari sumber lainnya. Sejak anak-anak lahir, orang tua telah berperan dalam merawat dan mendidik mereka dengan kasih sayang, dengan harapan bahwa anak-anak tersebut akan tumbuh dan berkembang menjadi individu yang berbudi pekerti (Rahmah, 2019).

Pada saat anak memasuki usia sekolah, anak-anak akan dihadapkan dengan beberapa pelajaran salah satunya pendidikan agama Islam bagi yang beragama muslim. Pendidikan agama Islam menjadi bagian penting dalam kurikulum di berbagai sekolah (Mansir et al., 2022). Anak-anak diberikan pelajaran agama Islam dengan tujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai, ajaran, dan prinsip-prinsip yang terkandung dalam agama tersebut, melalui mata pelajaran ini, anak-anak memiliki kesempatan untuk memahami konsep-konsep keimanan, akhlak, serta tata cara ibadah dalam Islam (Khomaeny & Hamzah, 2019).

Pembelajaran agama Islam di sekolah tidak hanya berfokus pada aspek teoritis, tetapi juga mendorong praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari dengan begitu, anak-anak dapat menginternalisasi nilai-nilai kebaikan, kejujuran, kasih sayang, dan sikap positif dalam bingkai ajaran Islam (Najamudin & Andang, 2022). Pendidikan agama Islam di sekolah bertujuan untuk membentuk karakter yang baik serta mempersiapkan generasi muda untuk menjadi individu yang berakhlak mulia dan berkontribusi positif dalam masyarakat (Shidiq et al., 2023).

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Razak (2019) membuktikan bahwa pendidikan agama Islam memiliki pengaruh yang kuat atau positif terhadap sikap siswa di SMK Kesehatan Samarinda. Penelitian serupa dilakukan oleh Raidah (2013) terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran pendidikan agama Islam terhadap pembentukan karakter religius pada peserta didik kelas VIII di SMP Muhammadiyah Simpang Empat Tahun Pelajaran 2019/2020. Kebaharuan penelitian ini terletak pada fokus penelitian yakni pembentukan kepribadian anak dari sisi empati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pembelajaran pendidikan agama Islam terhadap pembentukan kepribadian anak.

 

Literature Review

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah langkah yang disengaja dan terstruktur dalam mempersiapkan anak didik untuk memahami, menghayati, dan menjalankan ajaran agama Islam, serta mengembangkan keimanan dan akhlak yang luhur. Pendidikan ini mengambil sumber utamanya dari kitab suci Alquran dan Hadis, dan dilakukan melalui berbagai kegiatan pedagogis seperti bimbingan, pengajaran, latihan, dan penerapan pengalaman praktis (Elihami & Syahid, 2018).� Nilai-nilai Islam yang demikianlah yang ditanamkan dalam diri individu melalui proses pendidikan yang berfungsi sebagai alat transformasi. Proses pendidikan ini memiliki tujuan mengubah nilai-nilai tersebut agar selalu berfokus pada kekuasaan dan kehendak Allah yang menentukan keberhasilan. Dalam konteks peradaban manusia yang mencakup seluruh aspek kehidupan, individu yang menganut kepribadian Islam akan menjalani proses pendidikan yang tetap menjaga hubungan vertikal dengan Tuhan serta hubungan horizontal dengan masyarakat (Rita Ramayulis, 2008).

Kepribadian Anak

Kepribadian adalah sebagai susunan dari unsur- unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu yang berada pada setiap individu. Sedangkan menurut Mead, Kepribadian merupakan bentuk tingkah laku manusia yang selalu berkembang seiring waktu.� Perkembangan kepribadian dalam seseorang biasanya akan berlangsung seumur hidup secara bertahap melalui interaksinya dengan masyarakat (Natsir & Jufri, 2022). Setiap individu memiliki karakteristik kepribadian yang unik, termasuk anak-anak. Meskipun mereka mungkin merupakan saudara kembar, tetapi tidak ada dua anak yang memiliki kepribadian yang sama persis. Pada awalnya, ciri kepribadian anak banyak dipengaruhi oleh faktor genetik yang diwarisi dari orangtua saat mereka masih bayi. Meskipun begitu, lingkungan dan interaksi juga turut berperan dalam membentuk perubahan kepribadian anak seiring waktu.

Menurut Encyclopedia of Children's Health, terdapat sejumlah faktor yang turut mempengaruhi perkembangan kepribadian anak. Faktor-faktor tersebut meliputi lingkungan di keluarga inti, interaksi dengan teman sebaya, serta ikatan dengan keluarga besar. Selain itu, temperamen dasar atau tingkat emosi juga memiliki peran signifikan dalam proses ini. Semua faktor ini saling berinteraksi dan berdampak pada pembentukan kepribadian anak. Oleh karena itu, orang tua perlu memahami karakteristik unik anak mereka untuk dapat memilih pendekatan pengasuhan yang sesuai dengan kebutuhan individual mereka (Khuili et al., 2020). Kepribadian anak dapat bergam, salah satunya kepribadian yang memiliki empati� tinggi. Empati merujuk pada kemampuan seseorang untuk merasakan dan memahami perasaan, pikiran, atau pengalaman orang lain, hal ini melibatkan kemampuan untuk bersimpati dengan orang lain, mengenali perasaan mereka, dan merasakan apa yang mereka rasakan (Destiyana, 2016). Kemampuan empati bisa berbeda-beda antara individu, dan ini merupakan salah satu dimensi dari kepribadian yang dapat mempengaruhi interaksi sosial dan hubungan dengan orang lain.

 

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2018), metode penelitian kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang didasarkan pada paradigma positivis (data yang konkret), di mana data penelitian berupa nilai angka yang akan diukur dan dianalisis menggunakan teknik statistik sebagai alat pengujian perhitungan. Metode ini berhubungan dengan pemecahan masalah yang menjadi fokus penelitian dengan tujuan menghasilkan suatu kesimpulan berdasarkan analisis data yang telah dilakukan. Teknik pengumpulan data akan dilakukan melalui survei menggunakan kuesioner terstruktur. Kuesioner disebarkan kepada orangtua atau wali murid yang memiliki anak-anak yang sedang mengikuti pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah X. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan bantuan program SPSS mulai dari uji validitas, reliabilitas, regresi, dan uji koefisien determinasi.

 

Hasil dan Pembahasan

Uji Validitas

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu instrumen dapat mengukur apa yang ingin diukurnya. Uji validitas bertujuan untuk memastikan bahwa instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dapat memberikan hasil yang akurat dan dapat dipercaya (Yusup, 2018).

 

Tabel 1

Uji Validitas

Pendidikan Agama Islam

�

Pendidikan Agama Islam

Kepribadian Anak

Total

Pearson Correlation

1

.536**

.773**

Sig. (2- Tailed)

�

.002

.000

N

30

30

30

Kepribadian Anak

Pearson Correlation

.536**

1

.820**

Sig. (2- Tailed)

.002

�

.000

N

30

30

30

Total

Pearson Correlation

.773**

.820**

1

Sig. (2- Tailed)

.000

.000

�

N

30

30

30

�

Berdasarkan informasi dalam tabel 2, terlihat bahwa semua instrumen memiliki koefisien korelasi Pearson yang melebihi nilai r Tabel yaitu 0,361 (N=30), dan nilai signifikansi (2-tailed) dari korelasi untuk semua item adalah kurang dari 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan dalam kuesioner dianggap valid, dan kuesioner tersebut dapat digunakan secara sah.

 

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur stabilitas dan konsistensi suatu instrumen. Uji reliabilitas bertujuan untuk memastikan bahwa instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dapat memberikan hasil yang konsisten dari waktu ke waktu dan dari responden ke responden (Yusup, 2018).

 

Tabel 2

Uji Reliabilitas

No.

Variabel

Cronbach Alpha

Keterangan

1

Pendidikan Agama Islam (X)

�

0.842

Reliabel

2

Kepribadian Anak (Y)

Reliabel

�

Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang tercantum dalam tabel 3, ditemukan bahwa nilai Cronbach Alpha adalah 0,842. Nilai ini melebihi ambang batas 0,600, menunjukkan bahwa kuesioner memiliki tingkat konsistensi yang baik dan dapat diandalkan untuk digunakan dalam penelitian lanjutan.

Uji Regresi

Uji regresi adalah uji yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel. Uji regresi bertujuan untuk memprediksi nilai suatu variabel berdasarkan nilai variabel lain (Darma, 2021).

 

 

 

 

Tabel 3

Uji Regresi

Model

�

Unstandardized B

Coefficients Std. Error

Satandardized Coefficient Beta

t

Sig.

1

(Constant)

2.884

4.578

�

.630

.532

Pembelajaran PAI

.550

.164

.536

3.359

.000

�

Berdasarkan tabel 3, hasil uji regresi menunjukkan bahwa pembelajaran pendidikan agama Islam memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pembentukan kepribadian anak dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, yang lebih kecil dari 0,05.

 

Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi (R�) adalah uji yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi-variabel dependen (Darma, 2021). Berikut ini adalah tabel hasil uji koefisien determinasi (R�):

 

Tabel 4

Uji koefisien determinasi (R�)

Model

�R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error if the Estimate

1

.426a

.397

.284

1.5672

 

Tabel 4. terlihat bahwa koefisien determinasi (R Square) memiliki nilai sebesar 0.397, yang setara dengan 39,7%, hal ini mengindikasikan bahwa pembelajaran PAI memberikan pengaruh sebesar 39,7% terhadap pembelajran PAI. Sementara itu, sebanyak 60,3% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak menjadi fokus dalam penelitian ini.

 

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran pendidikan agama Islam berpengaruh signifikan terhadap kepribadian anak. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Razak (2019) membuktikan bahwa pendidikan agama Islam memiliki pengaruh yang kuat atau positif terhadap sikap siswa di SMK Kesehatan Samarinda. Penelitian serupa dilakukan oleh Raidah (2013) terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran pendidikan agama Islam terhadap pembentukan karakter religius pada peserta didik kelas VIII di SMP Muhammadiyah Simpang Empat Tahun Pelajaran 2019/2020.

Pendidikan agama Islam yang diberikan di sekolah memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap pembentukan kepribadian anak-anak, hal ini karena pendidikan agama Islam tidak hanya mencakup aspek ritual dan ibadah, tetapi juga nilai-nilai moral, etika, dan ajaran-ajaran yang bersifat pedagogis. Melalui pelajaran agama Islam, anak-anak diajarkan tentang tata cara berinteraksi dengan sesama, norma-norma sosial, dan tanggung jawab moral. Mereka juga diajarkan untuk memahami konsep-konsep seperti kasih sayang, tolong-menolong, dan empati. Pendidikan agama Islam juga mengajarkan prinsip-prinsip keadilan, kejujuran, dan kesederhanaan, yang membentuk dasar moral dalam kepribadian anak. Selain itu, pendidikan agama Islam memberikan wawasan tentang nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama, yang mendorong perkembangan empati dan rasa tanggung jawab sosial pada anak-anak, berikut adalah penjelasan yang lebih rinci:

1.      Nilai-nilai Kemanusiaan

Pendidikan agama Islam mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menghargai setiap individu sebagai ciptaan Allah. Mereka diajarkan untuk memperlakukan semua orang dengan adil, hormat, dan tanpa diskriminasi. Ini mencakup pemahaman bahwa setiap manusia memiliki hak-hak asasi yang harus dihormati, termasuk hak atas kehidupan, martabat, dan kebebasan beragama.

2.      Kepedulian Terhadap Sesama

Pendidikan agama Islam juga menekankan pentingnya kepedulian terhadap sesama. Anak-anak diajarkan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain, terutama mereka yang sedang menghadapi kesulitan. Mereka diajarkan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, memberikan bantuan kepada yang lemah, dan berbagi dengan yang kurang beruntung.

3.      Pengembangan Empati

Nilai-nilai ini membantu dalam pengembangan empati pada anak-anak. Mereka belajar untuk meletakkan diri mereka di posisi orang lain, merasakan apa yang dirasakan oleh orang tersebut, dan merespons dengan baik. Ini adalah dasar dari empati, yang merupakan kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain.

4.      Tanggung Jawab Sosial

Pendidikan agama Islam juga mengajarkan anak-anak tentang tanggung jawab sosial. Mereka diberi pemahaman bahwa sebagai manusia, mereka memiliki tanggung jawab untuk membantu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat sekitar mereka. Ini mencakup membantu yang miskin, mengatasi ketidakadilan, dan berkontribusi pada kesejahteraan umum.

Pendidikan agama Islam memberikan landasan moral yang kuat bagi anak-anak, mendorong perkembangan empati, dan membentuk rasa tanggung jawab sosial. Ini tidak hanya membantu dalam pembentukan kepribadian anak yang baik, tetapi juga membekali mereka dengan nilai-nilai yang penting dalam kehidupan sehari-hari dan dalam berinteraksi dengan masyarakat luas.

Pendidikan agama harus mencakup seluruh aspek kehidupan sehari-hari anak, sehingga agama menjadi pedoman dalam setiap tindakan mereka. terjadi melalui pengalaman hidup anak sejak usia dini dalam lingkungan keluarga mereka sendiri. Apa yang anak lihat, dengar, dan rasakan sejak mereka kecil akan memiliki dampak besar pada pembentukan kepribadian mereka. Oleh karena itu, pembinaan nilai-nilai agama harus dimulai sejak anak dilahirkan, bahkan sejak dalam kandungan, hingga mereka mencapai usia dewasa dalam masyarakat (Rufaedah, 2020).

 

Kesimpulan

Pembelajaran pendidikan agama Islam memiliki dampak yang signifikan terhadap pembentukan kepribadian anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pengajaran nilai-nilai, ajaran, dan panduan agama Islam, anak-anak dapat membentuk karakter yang kuat, moral yang baik, dan sikap yang positif dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran agama Islam memainkan peran penting dalam membentuk kepribadian anak dengan mengajarkan nilai-nilai moral, etika, tanggung jawab sosial, dan kemandirian. Oleh karena itu, pendidikan agama Islam memberikan kontribusi yang berarti dalam membentuk kepribadian anak secara holistik.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Darma, B. (2021). Statistika Penelitian Menggunakan SPSS (Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Regresi Linier Sederhana, Regresi Linier Berganda, Uji t, Uji F, R2). Guepedia.

 

Destiyana, E. (2016). Upaya meningkatkan sikap empati melalui metode storytelling pada siswa SD negeri caturtunggal 3 depok. Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling, 5(9).

 

Elihami, E., & Syahid, A. (2018). Penerapan pembelajaran pendidikan agama islam dalam membentuk karakter pribadi yang islami. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 2(1), 79�96.

 

Fabiani, R. R. M., & Krisnani, H. (2020). Pentingnya peran orang tua dalam membangun kepercayaan diri seorang anak dari usia dini. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(1), 40.

 

Khomaeny, E. F. F., & Hamzah, N. (2019). Metode-metode Pembelajaran Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini Menurut QS Lukman 12-19. Edu Publisher.

 

Khuili, M., Fazouan, N., Abou El Makarim, H., Atmani, E. H., Rai, D. P., & Houmad, M. (2020). First-principles calculations of rare earth (RE= Tm, Yb, Ce) doped ZnO: Structural, optoelectronic, magnetic, and electrical properties. Vacuum, 181, 109603.

 

Mansir, F., Kian, L., Abas, S., & Sa�adi, M. (2022). Tantangan Anak di Indonesia Dalam Menghadapi Era Global: Kajian Pendidikan Agama Islam. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama, 5(2), 66�78.

 

Martinah, W., & Zulaiha, S. (2018). Peran Orang Tua Dalam Membentuk Kepribadian Anak di Rumah Pada Murid Sdn 06 Pal 100 Bermani Ulu Raya Kab. Rejang Lebong. Terampil: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, 5(1), 59�80.

 

Najamudin, N., & Andang, A. (2022). Urgensi Budaya Bima Maja Labo Dahu Dalam Mendorong Revolusi Mental. PEDAGOGOS: Jurnal Pendidikan, 4(1), 48�54.

 

Natsir, A. F. A., & Jufri, J. (2022). Kerja Sama Keluarga, Sekolah, dan Masyarakat dalam Pembinaan Anak. Jurnal Ilmiah Islamic Resources, 19(1), 39�48.

 

Rahmah, S. (2019). Pola komunikasi keluarga dalam pembentukan kepribadian anak. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 13�31.

 

Raida, Z., Hundahl, C. A., Nyengaard, J. R., & Hay-Schmidt, A. (2013). Neuroglobin over expressing mice: expression pattern and effect on brain ischemic infarct size. PLoS One, 8(10), e76565.

 

Raidah, F. A. N. (2013). Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembentukan Karakter Religius Pada Siswa Kelas VIII di Smp Muammadiyah Simpang Empat. Tarbiya Islamica, 1(1), 29�38.

 

Razak, A. A., Jannah, F., & Saleh, K. (2019). Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Siswa di SMK Kesehatan Samarinda. El-Buhuth: Borneo Journal of Islamic Studies.

 

Razak, M., Gunawan, B. I., Fitriany, F., Ashoer, M., Hidayat, M., & Halim, P. K. P. A. (2019). Moving From Traditional to Society 5.0 Case study by Online Transportation Business. Journal of Distribution Science, 17(9), 93�102.

 

Rita Ramayulis, D. C. N. (2008). Menu dan Resep Untuk Penderita Kolesterol. Penebar PLUS+.

 

Rufaedah, E. A. (2020). Peranan pendidikan agama dalam keluarga terhadap pembentukan kepribadian anak-anak. Counselia; Jurnal Bimbingan Konseling Pendidikan Islam, 1(1), 8�25.

 

Shidiq, M. N., Azis, A. A., Djollong, A. F., Triyanto, T., Hariss, M., & Al Haddar, G. (2023). Pembentukan Karakteristik Siswa pada Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam penerapan Kurikulum Merdeka. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2), 12255�12261.

 

Sugiyono, P. D. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

 

Yusup, F. (2018). Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian kuantitatif. Tarbiyah: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 7(1).

 

Copyright holder:

Raden Ayu Halima, Triono Ali Mustofa, Mohammad Zakki Azani (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: