Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 8, No. 10, Oktober 2023

 

PENGARUH SOSIALISASI, FACEBOOK DAN INSTAGRAM TERHADAP PARTISIPASI PEMILIH PADA PILKADA KAB. MAHAKAM ULU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

 

Frederik Melawen

Program Studi Magister Manajamen Program Pascasarjana, Institut Teknologi Dan Bisnis Asia Malang

Email:

 

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa 1) Sosialisasi berdampak masif terhadap dukungan pemilih dalam keputusan kepala daerah di Mahakam Ulu, 2) Facebook berdampak besar pada kerja sama warga dalam pemilihan kepala daerah di Rezim Mahakam Ulu, 3) Instagram berdampak luar biasa pada minat pemilih dalam pemilihan kepala daerah di Peraturan Mahakam Ulu, 4) Sosialisasi, Facebook dan Instagram bersama-sama berdampak dan kritis terhadap investasi pemilih dalam keputusan kepala daerah di Kab. Mahakam Ulu. Strategi pemeriksaan ini menggunakan teknik pemeriksaan tidak teratur dengan jumlah responden 100 orang, teknik pemeriksaan eksplorasi yang digunakan adalah Investigasi Kekambuhan Langsung Banyak. Konsekuensi dari tinjauan tersebut menyatakan bahwa sosialisasi berpengaruh signifikan terhadap dukungan warga, Facebook berpengaruh signifikan terhadap investasi pemilih, Instagram berpengaruh tidak penting terhadap kerjasama pemilih, sementara pada saat yang sama faktor sosialisasi, Facebook dan Instagram berpengaruh signifikan terhadap minat warga.

 

Kata Kunci: Sosialisasi, Facebook, Instagram, dan Partisipasi Pemilih

 

Abstract

The motivation behind this study was to figure out 1) Socialization meaningfully affected massive impact on elector support in local head decisions in Mahakam Ulu Rule, 2) Facebook affected huge impact on citizen cooperation in territorial head races in Mahakam Ulu Regime, 3) Instagram affected tremendous impact on elector interest in provincial head races in Mahakam Ulu Rule, 4) Socialization, Facebook and Instagram together have an impact and are critical on elector investment in provincial head decisions in Kab. Mahakam Ulu. This examination strategy utilizes irregular inspecting technique with a sum of 100 respondents, the exploration investigation technique utilized is Numerous Direct Relapse Investigation. The consequences of the review expressed that socialization meaningfully affected citizen support, Facebook meaningfully affected elector investment, Instagram unimportantly affected elector cooperation, while at the same time the socialization factors, Facebook and Instagram significantly affected citizen interest.

 

Keywords: Socialization, Facebook, Instagram, and Voter Participation

 

Pendahuluan

Partisipasi pemilih merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan suatu pemilu yang selama ini belum pernah dicapai dalam pemilu yang dilakukan oleh KPU (Andriyendi, Nurman, & Dewi, 2023). Asumsi pra-studi menyebutkan bahwa sosialisasi kurang optimal. Sosialisasi tahun 2020 menggunakan media sosial, dan tahun-tahun sebelumnya masih menggunakan flayer, poster dan baleho, serta biaya operasionalnya mahal.

Penggunaan media Facebook tahun 2020 untuk mencapai tujuan ini gagal terwujud. Facebook digunakan sebagai sarana kampanye yang meliputi debat dan siaran langsung, selain Facebook, media sosial Instagram juga digunakan untuk kampanye, menyebarkan informasi di akun media sosial, dan hanya dua akun, Facebook dan Instagram, yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan publik (Nasrullah, 2015);(Heryanto, 2018).

Media sosial saat ini menjadi pola untuk mengontrol internet, yang merupakan keharusan bagi juara politik terencana (Budiyono, 2016). Untuk merajai dunia hiburan online, masing-masing kaki tangannya membayar seorang netter atau yang biasa disebut ringer. The Signals adalah kumpulan pertandingan pendatang baru yang sukses, tetapi bukan yang utama. Mereka ingin menjawab berita negatif dari pesaing (Anggraeni & Sunarso, 2022).

Buzzers juga bertugas mengamati isu-isu di jaringan media sosial, termasuk memantau laporan berita (Sari & Tarigan, 2022). Buzzer juga akan segera �menyiarkan� isu-isu di media sosial yang dianggap viral. Buzzer ini akan bereaksi terhadap setiap "hit" di kolom komentar. Seorang buzzer bisa memiliki lima akun anonim atau tersamar yang mengomentari sebuah berita, yang kemudian menyebar dan mencoba mempromosikan pasangan calonnya (Nugroho, 2016).

Peran Facebook dan Instagram juga akan berperan penting saat pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Mahulu tahun 2020 akan dilaksanakan, karena melalui media sosial para calon kepala daerah dapat mensosialisasikan proyek-proyek keunggulan masing-masing sebagai ajang kampanye untuk menarik simpati dan perhatian pemilih (Ginting, 2022). Pemilih menggunakan Facebook dan Instagram sebagai alat interaksi sosial. Instagram dikreditkan dengan memfasilitasi komunikasi antara pemilih dan teman, kenalan, dan kerabat di daerah tersebut (Andriyendi et al., 2023);(Dhara, Hutomo, Brigitta, & Arzella, 2020). Selain itu, pemilih pemula memanfaatkan Facebook dan Instagram untuk memperkuat interaksi sosial mereka untuk menginformasikan pasangan calon kabupaten di pemilihan kabupaten Mahakam Ulu 2020.

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 di Kabupaten Mahakamulu dinilai sukses di Kabupaten Mahakamulu 2020. Pasalnya, jumlah pemilih di kabupaten termuda di Kalimantan Timur (Kaltim) itu hampir memenuhi target nasional yang ditetapkan KPU RI sebesar 77,5%. Hal ini menunjukkan peningkatan dibandingkan pelaksanaan Pilkada Mahulu 2015, Pilkada Kaltim 2018 dan Pilkada serentak 2019. Ini adalah hasil kerja keras dan cerdas para pemilih, sosialisasi dan edukasi ke berbagai komunitas.

Sosialisasi di berbagai tahapan sangat penting, seperti proses pencoblosan dan penerapan protokol kesehatan di T untuk mencegah penyebaran coronavirus disease 2019 (Covid-19 yang diterapkan di TPS. Demikian juga mengedukasi pemilih tentang pentingnya menggunakan hak pilihnya untuk keberlangsungan pembangunan Kabupaten Mahuru dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Terlihat bahwa, selain tingkat partisipasi yang tinggi dari segi kuantitas, pemilih juga menggunakan hak pilihnya secara rasional dari segi kualitas.

Gambaran tingkat partisipasi pemilu dan pemilihan di Kabupaten Mahakam Ulu tersaji pada gambar dibawah ini:

Gambar 1 Tingkat Partisipasi Pemilu dan Pemilihan ( 2014 � 2020)

Sumber: KPU Kab. Mahakam Ulu, 2023

 

KPU Kabu melakukan berbagai pendekatan. Mahakam Ulu tengah mensosialisasikan tahapan Pilkada 2020, terbukti dengan jumlah followers di akun media sosial KPU Mahakam Ulu yang memiliki followers cukup banyak, seperti Facebook yang sudah mencapai 16.000 followers, dan Instagram yang memiliki 1.203 followers, sehingga sosialisasi tahapan Pilkada 2020 semakin mudah. Dari total 28.271 pemilih di 85 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 50 desa, sebanyak 20.870 pemilih datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya, sebagaimana tergambar pada hasil pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2020 yang disampaikan oleh KPU seperti di bawah ini:

Gambar 2Hasil Pemilihan Bupati dan WakilBupati Kabupaten Mahakam Ulu Tahun 2020

Sumber: KPU Mahakam Ulu, 2023

 

Hasil perolehan suara, yakni paslon nomor urut 1 memperoleh sebanyak 6.897 suara, dan paslon nomor urut 2 sebanyak 13.740 suara. Juga ada suara tidak sah sebanyak 23. Secara umum, pelaksanaan Pilkada di Mahulu yang digelar untuk kedua kalinya ini berjalan dengan lancar, aman, dan kondusif. Hal ini merupakan buah sinergi yang baik dari penyelenggara yang berhasil melaksanakan keseluruhan tahapan dengan prinsip free and fair election, Pemkab Mahulu, serta Polri dan TNI.

Secara umum, konsep sosialisasi adalah proses belajar mengajar untuk berperilaku dalam masyarakat. Juga telah dikatakan bahwa sosialisasi adalah proses dimana satu generasi menanamkan nilai-nilai, kebiasaan, dan aturan perilaku yang lain. Dalam proses sosialisasi itu sendiri, manusia menyesuaikan peran dan status sosialnya dalam kelompok sosial. Dalam proses sosialisasi, seseorang dapat mengenal, memahami dan memenuhi hak dan kewajibannya sesuai dengan budaya sosial dan identitas serta perannya sendiri. Selanjutnya setiap individu atau manusia perlu disosialisasikan dalam memahami hak dan kewajiban orang dewasa agar dapat belajar dan mengembangkan pola perilaku sosial bersama anggota masyarakat lainnya.

Beberapa pendapat para ahli tentang sosialisasi:

1) Soejono Dirdjosisworo mengungkapkan bahwa konsep sosialisasi mengandung tiga pengertian, yaitu: proses belajar, yaitu proses dimana manusia beradaptasi untuk menahan diri, mengubah dorongan hati, dan mengadopsi gaya hidup sosial atau budaya. Kebiasaan; Dalam proses sosialisasi, individu belajar sikap, ide, kebiasaan, nilai, dan pola perilaku, dan ukuran perilaku yang konsisten dengan masyarakat di mana mereka tinggal. Esensi dan keterampilan; proses sosialisasi mengajarkan manusia untuk berhubungan dan mengembangkan semua sifat dan keterampilan secara keseluruhan.

2) Charlotte Buller. Menurut Charlotte Buller, konsep sosialisasi adalah proses pembelajaran dan adaptasi, membantu anggota masyarakat memahami cara hidup dan berpikir dalam kelompok. Dia juga percaya bahwa tujuan sosialisasi adalah untuk memungkinkan anggota masyarakat berfungsi dan berfungsi dalam kelompok..

3) Peter L. Berg. Menurut Peter L. Berger, konsep sosialisasi adalah proses dimana anak belajar menjadi bagian dari masyarakat.

4) Edward S. Greenberg. Menurut Greenberg, konsep sosialisasi adalah proses dimana seorang individu menerima atau menyesuaikan diri dengan keinginan dunia luar. Tujuannya agar dapat berpartisipasi dan aktif sebagai anggota organisasi.

5) Martin Gibson. Menurut Gibson, konsep sosialisasi adalah kegiatan yang diwujudkan dan diintegrasikan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dan individu. Dua konsep yang dikemukakan oleh Gibson sangat jelas: individu sosial memiliki dua kepentingan yang berbeda: kepentingan pribadi dan organisasi.

6) Robert M.Z. Lavan. Menurut Robert M.Z. Lawang, konsep sosialisasi adalah proses mempelajari dan memahami norma, nilai, peran, dan semua persyaratan lain yang diperlukan untuk kemungkinan partisipasi yang efektif dalam kehidupan sosial.

7) Karel J. Vig. Menurut Karel J. Veeger, konsep sosialisasi adalah proses belajar mengajar. Pendapat ini sederhana saja, terlihat dari pendidikan orang tua untuk menjaga akhlak dan perilaku yang baik pada anak-anaknya.

8) Bruce J.Cohen. Menurut Bruce J. Cohen, konsep sosialisasi adalah proses dimana manusia mempelajari nilai dan norma yang ada dalam masyarakat. Kursus ini dirancang untuk menjadikan seseorang bagian dari masyarakat.

Facebook adalah layanan jejaring sosial untuk mencari teman baru, teman lama dan lain-lain di dunia maya (Ghazali, 2016). Remaja menggunakan Facebook untuk mempromosikan diri dengan memposting foto, pembaruan status, dan lainnya. Facebook juga digunakan untuk bisnis online. Facebook, sebagai jejaring dan media sosial, mewakili individu sebagai anggota jejaring sosial dengan token akun dan kata sandi.

Akun yang dibutuhkan adalah alamat email yang selain sebagai ID login juga digunakan sebagai alamat untuk mengirimkan notifikasi. Akun tersebut memiliki atribut nama pengguna, yang merupakan pengenal untuk anggota Facebook ini serta anggota Facebook lainnya.

Instagram adalah media sosial berbasis gambar yang menyediakan layanan berbagi foto atau video secara online (Aditya, 2015). Nama Instagram berasal dari pemahaman tentang fungsi aplikasi secara keseluruhan. Kata "insta" berasal dari kata "instan", seperti kamera Polaroid, yang kemudian lebih dikenal sebagai "foto Polaroid". Instagram juga menampilkan foto secara instan, dengan tampilan seperti Polaroid.

Kata "gram" berasal dari kata "telegram", dan Telegram sendiri bekerja dengan mengirimkan pesan ke orang lain secara cepat. Seperti Instagram, Anda dapat menggunakan Internet untuk mengunggah foto, sehingga pesan yang ingin Anda sampaikan dapat diterima dengan cepat. Itu sebabnya Instagram dimulai sebagai telegram instan.

Dalam arti luas, partisipasi adalah ungkapan keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan berupa perencanaan dan pelaksanaan untuk mencapai tujuan pembangunan masyarakat. Bentuk partisipasi dapat berupa saran, pelayanan, maupun bentuk materi, dan dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung dalam suasana yang demokratis. (Makalah oleh Novendi Setiawan: 2015).

Partisipasi adalah keikutsertaan seseorang atau sekelompok orang dalam proses pembangunan dalam bentuk representasi dan kegiatan, memberikan masukan pemikiran, tenaga, waktu, keahlian, modal dan/atau materi, serta partisipasi dalam memanfaatkan dan menikmati hasil Pembangunan (Nyoman, 2010). Partisipasi sebagaimana didefinisikan di atas adalah mereka yang berpartisipasi dalam bentuk penyampaian saran dan pendapat, keterampilan, materi dan jasa, dan lain-lain.

Partisipasi adalah keikutsertaan seseorang dalam suatu kegiatan yang melibatkan keterlibatan fisik, mental, dan emosional. Physical engagement adalah keikutsertaan dalam kegiatan tersebut secara langsung, sedangkan mental and emotional engagement adalah keterlibatan melalui pemberian saran, pemikiran, gagasan dan aspek mental lainnya yang mendukung tujuan yang dimaksud (Muliono, 1999: 23). Perilaku pilihan merupakan rangkaian kegiatan pengambilan keputusan, yaitu memilih atau tidak memilih (Cholisin, 2007). Sementara itu, tindakan memilih adalah seperangkat keputusan yang dengannya warga berpartisipasi dalam pemilihan.

Gambar 3 Kerangka Konseptual

 

Dari penelitian yang akan dilaksanakan dan berdasarkan teori diatas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

H1: Dugaan Sosialisasi Berdampak Terhadap Partisipasi Pemilih Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Mahakam Ulu Dugaan di atas senada dengan temuan penelitian sebelumnya oleh Pungki Oktavia (2020) dengan judulPengaruh Sosialisasi Terhadap Tingkat Pengetahuan Pemilih Pemula pada Pemilu 2019�, yang menunjukkan bahwa sosialisasi berdampak pada tingkat pengetahuan siswa.

H0: Sosialisasi tidak berpengaruh terhadap partisipasi pemilih Kabupaten Mahagan Ulu dalam pemilihan kepala daerah, hipotesis ini tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya dan juga menjadi acuan penelitian ini.

H2: Facebook diduga berdampak pada partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Mahakam Ulu. Dugaan di atas sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Budiono berjudul �Media Sosial dan Komunikasi Politik: Media Sosial Sebagai Komunikasi Politik Jelang Pilkada 2017�. Temuan menyimpulkan bahwa Facebook dapat digunakan untuk mengomunikasikan visi kandidat, dan audiens dapat langsung bereaksi baik secara positif maupun negatif.

H0: Facebook tidak berpengaruh terhadap partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Mahakam Ulu. Dugaan ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dirujuk dalam penelitian ini.

H3: Dugaan pengaruh Instagram terhadap partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Mahakam Ulu. Penelitian ini sejalan dengan temuan penelitian sebelumnya yang berjudulPengaruh Penggunaan Instagram terhadap Historis Partisipasi Pemilih Pemula pada Pilpres Indonesia 2019� yang dilakukan oleh Devianti Anggaraini dkk (n.d.), yang menunjukkan bahwa penggunaan media online Instagram berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat partisipasi politik remaja yang merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pallamadina.

H0: Instagram tidak berpengaruh terhadap partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Mahakam Ulu. Dugaan ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dirujuk dalam penelitian ini.

 

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah pePenelitian Kuantitatif, Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang membutuhkan banyak data. Bisa puluhan, ratusan, atau bahkan ribuan. Hal ini dikarenakan penelitian kuantitatif memiliki rentang responden yang sangat luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak sosialisasi, facebook dan instagram terhadap partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah di Kabupaten Mahakam Ulu.

Kajian dilakukan antara tanggal 23 Maret 2023 sampai dengan 24 April 2023 tentang Sosialisasi, Facebook dan Instagram Partisipasi Pemilih Kabupaten Mahakan Ulu dalam Pilkada. Alasan penelitian ini penulis lakukan adalah adanya sosialisasi politik partisipasi pemilih dalam pemilihan gubernur di kabupaten jalan ini, yang dilakukan oleh beberapa dinas terkait untuk mengetahui partisipasi pemilih di kabupaten tersebut.

Pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin sebagai berikut (Djarwanto dan Subagyo, 2006). Populasi dalam peneltian ini adalah Masyarakat Kabupaten Mahakam Ulu yang masuk dalam daftar pemilih dengan jumlah 28.271 orang.Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling di mana tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk diteliti dengan pendekatan purposive sampling. Sampling penghakiman/ purposive sampling menurut Sugiyono (2018) adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kesengajaan oleh peneliti dengan bantuan informan. Obyek penelitian ini adalah total adalah Masyarakat Kabupaten Mahakam Ulu yang masuk dalam daftar pemilihdengan jumlah 28.271 orang.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan pengujian regresi berganda. Dalam analisis regresi, dibuat persamaan regresi yang merupakan rumus untuk mencari nilai variabel dependen dari nilai variabel independen yang diketahui. Analisis regresi digunakan untuk tujuan peramalan di mana variabel dependen dan independen hadir dalam model. Regresi berganda digunakan ketika ada satu variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen.

 

Hasil dan Pembahasan

Uji Validitas

Tabel 1 Hasil Uji Validitas

Variabel

Indikator

r hitung

r tabel

Keterangan

 

Sosialisasi

X1.1

0,964

 

0.1966

Valid

X1.2

0,961

Valid

X1.3

0,969

Valid

X1.4

0,903

Valid

X1.5

0,964

Valid

X1.6

0,961

Valid

X1.7

0,964

Valid

 

Facebook

X2.1

0,907

 

0.1966

Valid

X2.2

0,475

Valid

X2.3

0,875

Valid

X2.4

0,852

Valid

X2.5

0,493

Valid

X2.6

0,866

Valid

 

Instagram

X3.1

0,641

 

0.1966

Valid

X3.2

0,576

Valid

X3.4

0,581

Valid

X3.4

0,507

Valid

X3.5

0,634

Valid

X3.6

0,570

Valid

X3.7

0,590

Valid

 

Partisipasi Pemilih

Y.1

0,643

 

0.1966

Valid

Y.2

0,842

Valid

Y.3

0,793

Valid

Y.4

0,524

Valid

Y.5

0,814

Valid

Y.6

0,818

Valid

 

Berdasarkan hasil dari tabel 1 dapat diketahui bahawa seluruh item pertanyaan dalam kuisioner variabel penelitian dinyatakan valid

 

b. Uji Reliabilitas

Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel

Variabel

Cronbach�s Alpa

Keterangan

Sosialisasi

0,984

Reliabel

Facebook

0,845

Reliabel

Instagram

0,737

Reliabel

Partisipasi Pemilih

0,831

Reliabel

 

Berdasarkan hasil uji reliabilitas, semua variabel memiliki reliabilitas yang baik karena r hitungnya lebih besar dari rtabel, seperti terlihat pada Tabel 2 sehingga setiap pernyataan dalam kuesioner dapat dianalisis lebih lanjut.

 

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas terjadi karena perubahan keadaan yang tidak dijelaskan dalam spesifikasi model regresi. Dalam pengujian ini menggunakan diagram pancar residual.

Gambar 4 Uji Heterokedastisitas dengan Scatterplot

 

Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa data menyebar dan tidak membentuk suatu pola yang dapat dimengerti.

d. Uji Multikolineritas

Uji linieritas berganda digunakan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara variabel bebas model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak memiliki korelasi antara variabel independen, juga tidak menunjukkan multikolinearitas. Dari perspektif VIF (variance inflation factor), standar pengujian multikolinearitas adalah 1:

a.       Jika nilai VIF kurang dari 10, hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada data yang diukur.

b.      Jika nilai VIF lebih besar dari 10, dapat dijelaskan terjadi multikolinearitas pada data pengukuran

Gambar tabel 5 Hasil Uji Multikolineritas

 

Berdasarkan hasil data pada tabel di atas terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel < 10, sehingga dapat disimpulkan nilai VIF kurang dari 10, sehingga tidak terjadi multikolinearitas.

 

 

Uji Normalitas

Dalam penelitian ini uji normalitas digunakan untuk menilai apakah model regresi tersebut abnormal atau normal, variabel X1, X2, X3 dan Y berdistribusi normal, maka digunakan uji normalitas. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah histogram dan P-plot melihat P-Plot dari residual standar regresi.

 

Gambar 6 Uji Normalitas dengan Histogram dan p-plot

 

Semua variabel terdistribusi normal karena kurva histogram membentuk pola berbentuk lonceng atau parabola seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Selanjutnya dapat dilihat bahwa data yang terdistribusi di sekitar diagonal dan data yang terdistribusi di sepanjang diagonal atau histogram menunjukkan pola distribusi normal yang menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

 

f. Uji SIginifkansi Simultan (Uji Statistik F)

Tabel 3 Hasil Uji F

ANOVAb

Model

Sum of Squares

Df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

157.956

3

52.652

13.059

.000a

Residual

387.044

96

4.032

 

 

Total

545.000

99

 

 

 

a. Predictors: (Constant), Instagram, Facebook, Sosialisasi

 

 

b. Dependent Variable: Partisipasi Pemilih

 

 

 

 

Terlihat dari tabel di atas nilai F hitung sebesar 13.059, dan F tabel 2,70, sehingga nilai F hitung lebih besar dari F tabel, yang berarti signifikan, dan hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan bahwa sosialisasi, Facebook dan Instagram digabungkan untuk mempengaruhi partisipasi pemilih di Kabupaten Mahakam Ulu.

 

G. Uji Parsial ( Uji t)

Uji-t dirancang untuk mengetahui sejauh mana masing-masing variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Jika thitung < ttabel, tolak Ha dan terima H0, atau variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Jika thitung > ttabel maka Ha dan H0 ditolak, atau variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Diketahui df = 100�4 = 96, maka t-tabel pada signifikansi 5% adalah 1,66088, dan t-tabel dihitung sebagai berikut

 

Tabel 4 Hasil Uji T

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

2.174

4.388

 

.495

.621

Sosialisasi

.181

.060

.270

3.019

.003

Facebook

.505

.088

.514

5.754

.000

Instagram

.161

.090

.155

1.794

.076

a. Dependent Variable: Partisipasi Pemilih

 

 

 

 

Pada sajian data pada tabel diatas dapat dilihat bahwa ketiga variabel independent memiliki pengaruh signifikan yang berbeda, dua variabel yaitu sosialisasi dan Facebook signifikan dengan tarat nyata 0.05 hal tersebut dapat diketahui dari tabel signifikansi, sedangkan variabel Instagram tidak berpengaruh signifikan terhadap partisipasi pemilih. Berdasarkan data pada tabel diatas dapat dilihat bahwa ketiga variabel independent memiliki pengaruh signifikan yang berbeda, dua variabel yaitu sosialisasi dan Facebook signifikan dengan tarat nyata 0.05 hal tersebut dapat diketahui dari tabel signifikansi, sedangkan variabel Instagram tidak berpengaruh signifikan terhadap partisipasi pemilih.

Berdasarkan tabel diatas nilai koefisien bertanda positif yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif pada hubungan antara variabel sosialisasi terhadap partisipasi pemilih. selain itu terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel sosialisasi terhadap variabel partisipasi pemilih yang ditunjukkan pada nilai signikansi sebesar 0,003 atau kurang dari 0,05 dan t hitung 3,019 > 1,660.

Berdasarkan tabel diatas nilai koefisien bertanda positif yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif pada hubungan antara variabel facebook terhadap partisipasi pemilih. selain itu terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel facebook terhadap variabel partisipasi pemilih yang ditunjukkan pada nilai signikansi sebesar 0,000 atau kurang dari 0,05 dan t hitung 5,574> 1,660.

Berdasarkan tabel diatas nilai koefisien bertanda positif yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang positif pada hubungan antara variabel facebook terhadap partisipasi pemilih. Namun terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara variabel instagram terhadap variabel partisipasi pemilih yang ditunjukkan pada nilai signikansi sebesar 0,076 atau lebih dari 0,05 dan t hitung 1,794 > 1,660.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian �Kadar Serum Interleukin 6 Wistar Jantan Pada Uji Toksisitas Akut Ekstrak Kunyit Putih� yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan pada 18 Juli 2022 hingga 11 Agustus 2022 di Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara dan Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, hasil yang didapatkan berupa : Kunyit putih (Curcuma zedoaria) memiliki efek anti inflamasi dalam menurunkan sitokin IL�6 pada tikus putih dimana pemberian dengan dosis 750 mg memiliki potensi terbaik dalam menurunkan sitokin IL � 6 pada tikus putih. Kunyit putih juga memiliki antioksidan yang jauh lebih tinggi dibandingkan antioksidan yang didapatkan dalam vitamin C.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

Aditya, Rangga. (2015). Pengaruh media sosial instagram terhadap minat fotografi pada komunitas fotografi pekanbaru. Jom Fisip, 2(2).

 

Andriyendi, Dimaz Oktama, Nurman, S., & Dewi, Susi Fitria. (2023). Media sosial dan pengaruhnya terhadap partisipasi politik pemilih pemula pada Pilkada. Journal of Education, Cultural and Politics, 3(1), 101�111.

 

Anggraeni, Diyah Mustika, & Sunarso, Sunarso. (2022). Persepsi tentang kampanye politik melalui media sosial dan partisipasi politik pemilih pemula pada Pilkada Kabupaten Sleman tahun 2020. AGORA, 11(3), 272�283.

 

Anggraini, Devianti, Ariesta, Aang Wahyu, & Wuryanta, A. G. Eka Wenats. (n.d.). PENGARUH PENGGUNAAN INSTAGRAM TERHADAP PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN RI 2019. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 11(1), 1�12.

 

Budiyono, Mr. (2016). Media Sosial Dan Komunikasi Politik: Media Sosial Sebagai Komunikasi Politik Menjelang Pilkada Dki Jakarta 2017. Jurnal Komunikasi, 11(1), 47�62.

 

Cholisin, D. (2007). Pengantar Ilmu Politik (Introduction to Political Science)(Trasnlator by Zulkifly Hamid). Jakarta: PT Raja Grafindo.

 

Dhara, Karina, Hutomo, Kenny, Brigitta, Laura, & Arzella, Nadia. (2020). Penggunaan Instagram Sebagai Media Kampanye Politik pada Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017: Studi Kasus pada Basuki Cahaya Purnama (Ahok). COMMENTATE: Journal of Communication Management, 1(2), 193�207.

 

Ghazali, Miliza. (2016). Buat Duit Dengan Facebook dan Instagram: Panduan Menjana Pendapatan dengan Facebook dan. Instagram. Malaysia.

 

Ginting, Elittaria. (2022). Pengaruh Sosialisasi Politik Komisi Pemilihan Umum Terhadap Partisipasi Pemilihan Pemula Pada Pemilihan Umum Serentak Di Jakarta Timur Tahun 2019. Universitas Kristen Indonesia.

 

Heryanto, Gun Gun. (2018). Media Komunikasi Politik. IRCiSoD.

 

Nasrullah, Rulli. (2015). Media sosial: Perspektif komunikasi, budaya, dan sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2016, 2017.

 

Nugroho, Adi Sulistyo. (2016). E-commerce Teori dan Implementasi. Yogyakarta: Ekuilibria.

 

Nyoman, I. Sumaryadi. (2010). Efektifitas Implementasi Otonomi Daerah. Jakarta: Citra Utama.

 

Oktavia, Pungki, Sudibyo, A., & Si, M. (2020). Pengaruh Sosialisasi Pemilu 2019 Terhadap Tingkat Pengetahuan Pemilih Pemula Sman 1 Depok. Inter Komunika: Jurnal Komunikasi, 2(2).

 

Sari, Febrian Elly Sakinah, & Tarigan, Teguh Budimanta. (2022). Metode Analisis dalam Media Sosial. JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi Dan Manajemen, 2(2), 3344�3356.

 

Copyright holder:

Frederik Melawen (2023)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: