Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 8, No. 10, Oktober 2023

 

PENGARUH LITERASI KEUANGAN DAN KONTROL DIRI TERHADAP PERILAKU PENGELOLAAN KEUANGAN PADA GENERASI Z

 

Imaniar Amalia Soliha*, Sihabudin, Carolyn Lukita

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Buana Perjuangan Karawang

Email: [email protected], [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menyelidiki pengaruh literasi keuangan dan kemampuan pengendalian diri terhadap perilaku pengelolaan keuangan generasi Z di Kabupaten Karawang. Metode penelitian yang diterapkan adalah pendekatan kuantitatif dengan melibatkan 100 responden yang merupakan generasi Z di wilayah tersebut. Untuk menganalisis data, penelitian ini menggunakan perangkat lunak statistik SPSS.Hasil penelitian mengungkap bahwa literasi keuangan secara parsial memberikan dampak yang signifikan terhadap cara generasi Z di Kabupaten Karawang mengelola keuangannya. Kemudian, variabel kemampuan pengendalian diri juga ternyata memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku pengelolaan keuangan mereka. Lebih jauh, secara keseluruhan, temuan ini menegaskan bahwa literasi keuangan dan kemampuan pengendalian diri, ketika digabungkan, memiliki dampak yang signifikan terhadap perilaku pengelolaan keuangan generasi Z di Kabupaten Karawang. Penelitian ini diharapkan akan memberikan wawasan berharga mengenai pentingnya literasi keuangan dan kontrol diri dalam mengoptimalkan pengelolaan keuangan bagi generasi Z.

 

Kata kunci: Generasi Z, Literasi Keuangan, Kontrol Diri, Pengelolaan Keuangan

 

Abstract

This research was carried out with the aim of investigating the influence of financial literacy and self-control abilities on the financial management behavior of generation Z in Karawang Regency. The research method applied was a quantitative approach involving 100 respondents who were generation Z in the area. To analyze the data, this research uses SPSS statistical software. The results of the research reveal that partial financial literacy has a significant impact on the way generation Z in Karawang Regency manages their finances. Then, the self-control ability variable also turns out to have a strong influence on their financial management behavior. Furthermore, overall, these findings confirm that financial literacy and self-control abilities, when combined, have a significant impact on the financial management behavior of generation Z in Karawang Regency. It is hoped that this research will provide valuable insight into the importance of financial literacy and self-control in optimizing financial management for generation Z.

 

Keywords: Generation Z, Financial Literacy, Self-Control, Financial Management

 

PENDAHULUAN

Manajemen finansial individu memegang peranan yang sangat krusial dalam rutinitas sehari-hari. Terutama bagi Generasi Z, kelompok yang sudah seharusnya mulai memimpin kendali atas keuangan pribadinya sendiri. Sementara itu, perlu diingat bahwa Generasi Z juga memberikan kontribusi penting dalam ekonomi secara keseluruhan. Sebagai aturan umum, mereka berada dalam fase peralihan, dari masa ketika orang tua mereka mengatur keuangan hingga tahap mandiri dalam mengelola keuangan pribadi mereka.

Oleh karena itu, Generasi Z perlu memberikan perhatian khusus terhadap proses pengambilan keputusan saat menggunakan sumber daya keuangan mereka.(Gunawan et al., 2020). Akses informasi dan tawaran berbagai macam yang sangat mudah ditemui oleh generasi Z, membuat generasi Z memiliki banyak pilihan dalam hidupnya. Generasi Z memiliki prinsip YOLO (You only live� once) dengan kata lain bahwa menikmati hidup saat ini tanpa mengkhawatirkan hidup kedepan (Subandi, 2021).

Secara lebih jelas, perilaku ini berpotensi menyebabkan defisit dalam keuangan, di mana pengeluaran melebihi pendapatan yang diterima. Generasi Z, yang merupakan kelompok usia paling muda di dunia saat ini, menunjukkan pola pengeluaran yang mencerminkan kecenderungan konsumtif. Pada tahun 2022, data menunjukkan bahwa Generasi Z menghabiskan sebagian besar pendapatannya, yaitu 51,1%, untuk kebutuhan bulanan, sementara hanya 10,7% dari pendapatan mereka yang mereka sisihkan untuk menabung.

Pengeluaran untuk hiburan mencapai 8,0%, sedangkan investasi hanya sebesar 2,0%, dan sekitar 6,8% dari pendapatan digunakan untuk asuransi (IDN Times, 2022). Data ini mencerminkan kecenderungan konsumtif dan kurangnya minat menabung di kalangan Generasi Z. Hal ini menunjukkan perlunya kontrol diri yang kuat bagi mereka untuk lebih bijak dalam mengelola pendapatan mereka dan mempertimbangkan keputusan keuangan dengan lebih cermat. (Ida dan Dwinta, 2018).

Fenomena mengenai perilaku keuangan yang terjadi dikalangan masyarakat terkait� pada perilaku konsumsi yang berubah-ubah disebabkan oleh perkembangan zaman yang� semakin tumbuh dan berkembang terutama teknologi dan informasi, sering ditemui didalam masyarakat dalam pemenuhan kebutuhannya. untuk mendapatkan barang dan jasa� di dorong oleh motif tertentu (Setiawati, 2022). Dengan perkembangan teknologi yang ada disertai dengan karakteristik generasi Z yang ada, sangat memungkinkan untuk memiliki sikap konsumerisme pada generasi Z dan adanya kebutuhan terhadap literasi keuangan.

Tingkat literasi keuangan sangat esensial bagi tiap individu karena berpotensi menggeser derajat kesejahteraan seseorang. Seseorang yang memiliki pemahaman yang kokoh tentang literasi keuangan akan memahami cara optimal dalam memanfaatkan dana mereka dan tujuan di balik kepemilikan produk serta layanan finansial. Keahlian pemahaman keuangan yang cemerlang akan berpengaruh signifikan terhadap kemampuan individu dalam mengelola keuangan mereka.

Menurut Sobaya, Hidayanto, dan Safitri (2021) pada kondisi nyatanya saat ini dapat ditemui bahwa seorang individu yang memiliki penghasilan lebih besar belum menjamin bahwa individu tersebut dapat menyisihkan penghasilannya untuk diinvestasikan atau disimpan untuk memenuhi kebutuhan yang� dimiliki dibandingkan dengan individu yang memiliki penghasilan yang lebih rendah.� Sehingga, dapat dikatakan semakin tinggi literasi keuangan seseorang maka semakin baik perilaku keuangannya begitupun sebaliknya.

Selain tingkat literasi keuangan, faktor lain yang mampu memengaruhi perilaku pengelolaan keuangan adalah kontrol diri. Kemampuan untuk mengendalikan diri menjadi faktor kunci sebelum seseorang membuat keputusan dalam tindakan keuangan mereka. Generasi Z terkenal dengan sikap berhati-hati dalam penggunaan dana mereka, seringkali melakukan pertimbangan matang sebelum melakukan pembelian untuk menghindari perilaku konsumtif yang berlebihan. (Juniani, 2020).

Dalam banyak kasus, para pemuda dari Generasi Z sering menghadapi tantangan dalam manajemen keuangan pribadi mereka. Situasi ini sering kali dilatarbelakangi kebiasaan hidup yang cenderung hedonistik dan pengaruh lingkungan sekitar. Jika Generasi Z tidak mampu mengendalikan perilaku mereka terutama dalam hal pembelian barang dan jasa, maka mereka mungkin berisiko menghabiskan uang dengan tidak bijak, tanpa mempertimbangkan aspek harga, hanya demi menjaga penampilan dan status sosial mereka

Terlebih lagi, kesehatan dalam pengelolaan keuangan dapat tercermin melalui perencanaan yang matang dan pengambilan keputusan yang bijaksana dalam mengalokasikan aset. Secara prinsip, manajemen keuangan pribadi harus dijalankan dengan disiplin dan perencanaan yang cermat agar tujuan yang telah dirancang dapat tercapai. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Atkinson dan Messy pada tahun 2012 serta Nujmatul Laily pada tahun 2016, literasi keuangan memiliki dampak langsung terhadap perilaku keuangan.

Dilansir dari Dataindonesia.id (2022) jumlah penduduk dari generasi yang lahir pada 1995-2010 ini menjadi yang terbanyak di Indonesia. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2022 yang dilakukan Badan Pusat Statistik, ada 74,93 juta generasi Z di Indonesia. Jumlah itu setara dengan 27,94% dari populasi Indonesia yang sebanyak 270,2 juta jiwa pada 2022. Di Kabupaten Karawang sendiri, jumlah Gen-Z sebanyak 628.832 individu atau mewakili 5% dari penduduk Kabupaten Karawang. Berdasarkan pertimbangan tersebut, penulis memiliki keterkarikan untuk menganalisa bagaimana literasi keuangan dan kontrol diri memengaruhi tingkah laku pengelolaan keuangan Generasi Z di Karawang.

 

 

 

 

Theory of Planned Behavior (TPB)

Theory of Planned Behaviour (TPB) adalah perkembangan dari teori tindakan beralasan (theory of reasoned action) yang diusulkan oleh Ajzen pada tahun 1991, sebagaimana diungkapkan dalam karya Priyono (2022). Dalam TPB, niat (intention) menjadi faktor kunci yang mempengaruhi perilaku seseorang. Niat ini berperan sebagai motivasi atau dasar yang dapat memengaruhi bagaimana seseorang berperilaku, dan semakin kuat niatnya terhadap suatu tindakan atau perilaku, semakin tinggi pula kemungkinan seseorang akan berhasil dalam melakukan tindakan tersebut.

�Fajrianoor (2022) juga menjelaskan bahwa Theory of Planned Behavior (TPB) menyatakan bahwa perilaku seseorang akan muncul karena adanya niat untuk melakukan perilaku tersebut. Niat ini dapat diprediksi oleh tiga faktor utama, yaitu Attitude, Norma Subjektif, Kontrol Perilaku. Implikasi Theory of Planned Behaviour (TPB) digunakan dalam penelitian ini didasarkan sebagai landasan untuk memahami niat individu dalam mengoptimalkan pengelolaan keuangannya. Niat ini dipengaruhi oleh sikap mereka terhadap manajemen keuangan, norma subjektif yang mungkin ada dalam lingkungan mereka, dan juga oleh sejauh mana mereka merasa memiliki kendali terhadap perilaku pengelolaan keuangan mereka, yang dapat terkait dengan literasi keuangan dan kemampuan pengendalian diri.

Menurut Gallardo dan Libot (2019), literasi keuangan adalah gabungan dari kesadaran dan pengetahuan tentang bisnis dan keuangan, kemampuan dalam mengelola keuangan, serta keterampilan dalam perencanaan keuangan. Sementara itu, Lusardi dan Mitchell (2014) menggambarkan Literasi finansial merupakan kemampuan untuk memanfaatkan pengetahuan dan kompetensi dalam konteks keuangan dalam mencapai perilaku keuangan yang bijaksana. Oleh karena itu, pengetahuan, keterampilan, dan perilaku dalam hal keuangan saling terkait dalam konsep literasi keuangan.

Secara keseluruhan, literasi keuangan adalah kemampuan dan pengetahuan yang berkaitan dengan pengelolaan dan perencanaan keuangan secara efektif, dengan tujuan meningkatkan kemampuan untuk menentukan pilihan keuangan yang baik guna tercaainya kesejahteraan bagi diri sendiri. Indikator literasi keuangan digunakan sebagai alat untuk mengukur pemahaman seseorang tentang aspek keuangan. Chen dan Volpe (2015) mencantumkan Sejumlah tanda literasi finansial melibatkan pemahaman mengenai topik-topik seperti pengetahuan tentang keuangan pribadi secara keseluruhan, pengertian mengenai tabungan dan pinjaman, konsep asuransi, dan investasi.

Menurut Baumeister dan Boone (2019), kontrol diri merujuk pada kemampuan individu untuk mengatur perilaku mereka berdasarkan standar moral, nilai-nilai, dan aturan sosial, dengan tujuan mencapai perilaku yang positif. Sedangkan menurut Gottefredson dan Ralston (2016), kontrol diri mencerminkan sejauh mana seseorang dapat menghindari godaan sesaat.� Dengan berdasarkan beberapa definisi di atas, kontrol diri adalah kemampuan individu untuk mengatur dan menentukan perilaku mereka sesuai dengan standar tertentu seperti nilai-nilai moral, dan untuk memastikan bahwa perilaku tersebut mengarah pada hal yang positif. Averill (2014) menjelaskan beberapa aspek kontrol diri yang dapat digunakan sebagai indikator, termasuk kemampuan mengendalikan perilaku, mengatur stimulus, memperoleh informasi, melakukan penilaian, dan mengambil keputusan.

Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris (Lukita, 2022).

Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Pengelolaan Keuangan

Berdasarkan Theory of planned behavior dengan literasi keuangan berkaitan dengan behavioral belief yaitu dimana literasi keuangan adalah bentuk pemahaman atau tanggung jawab dalam membentuk niat seseorang agar dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan.

Menurut penelitian yang dilakukan Lucky Subandi (2021) yang mengidentifikasi hubungan yang signifikan antara literasi keuangan dan pengelolaan keuangan di kalangan Generasi Z. Selain itu, hasil penelitian ini mendukung temuan Listiadi dan Nasihah (2019) yang menegaskan bahwa literasi keuangan memiliki dampak yang signifikan pada perilaku keuangan. Dari pernyataan di atas, sehingga hipotesis bisa dirumuskan yaitu:

H1: Diduga adanya pengaruh yang signifikan antara literasi keuangan terhadap pengelolaan keuangan

Pengaruh Kontrol Diri terhadap Pengelolaan Keuangan

Berdasarkan Theory of Planned Behavior dengan kontrol diri berkaitan dengan behavioral belief yaitu dimana seseorang mempunyai kesadaran atau tanggung jawab dalam melakukan kontrol diri akan keuangannya agar kedepannya pengelolaan keuangan dapat dilakukan dengan optimal.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Meirani (2023). Penelitian tersebut mengindikasikan bahwa variabel kontrol diri mempunyai dampak yang baik pada pengelolaan finansial pribadinya. Temuan ini konsisten dengan penelitian yang dijalankan oleh Herlindawati (2020), yang juga mengemukakan bahwa kontrol diri mempunyai dampak yang dominan dan baik pada pengelolaan keuangan pribadi. Hal tersebut sejalan dengan penelitian dari Rosa & Listiadi (2019), yang menemukan bahwa kontrol diri secara parsial memiliki dampak yang baik kepada kemampuan pengelolaan keuangan secara mandiri. Dari pernyataan di atas, sehingga hipotesis bisa dirumuskan yaitu:

H2: Diduga adanya pengaruh yang signifikan antara kontrol diri terhadap pengelolaan keuangan

Pengaruh Literasi Keuangan dan Kontrol Diri terhadap Pengelolaan Keuangan

Berdasarkan Theory of Planned Behavior dengan pengelolaan keuangan berkaitan dengan normative belief yang merupakan harapan satu orang atau lebih untuk menyetujui suatu perilaku atau motivasi seseorang dalam membentuk diri ke arah yang lebih baik dalam mengelola keuangan. Penemuan dalam penelitian Wina Novia (2023) mendukung hasil ini, menunjukkan bahwa kontrol diri dan literasi keuangan secara bersama-sama berdampak baik dan mempunyai dampak yang kuat pada pengelolaan keuangan. Hasil penelitian Armansyah (2023) juga sejalan dengan temuan ini, menegaskan bahwa Penemuan dalam penelitian Wina Novia (2023) mendukung hasil ini, menunjukkan bahwa kontrol diri dan literasi keuangan secara bersama-sama berdampak baik dan mempunyai dampak yang kuat� terhadap perilaku keuangan Generasi Z. Dari pernyataan di atas, sehingga hipotesis bisa dirumuskan yaitu:

H3: Diduga adanya pengaruh yang signifikan antara literasi keuangan dan kontrol diri terhadap pengelolaan keuangan

Text Box: Literasi Keuangan������������������������������������������������������������������� H1

Text Box: Pengelolaan Keuangan
 

 

 


�������������������������������������������������������� H2

��������������������������������������������������������������������������������������������� H3

 


Gambar 1 Kerangka Pemikiran

 

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pendekatan berbasis asosiasi. Populasi yang menjadi subjek penelitian yakni Generasi Z di Kabupaten Karawang, dengan rentang usia 13 sampai dengan 28 tahun atau kelahiran antara tahun 1995 hingga 2010. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2022) Generasi Z di Kabupaten Karawang dengan rentang usia 13-28 tahun berjumlah 628.832 individu. Teknik random samping merupakan teknik pengamblan sampel yang diimplementasikan dalam penelitian ini, di mana 100 responden dipilih secara acak dari populasi tersebut.

Skala likert merupakan rasio yang dimanfaatkan dalam pengumpulan data dan kuesioner merupakan medium yang digunakan dalam penelitian ini. Data yang terkumpul kemudian diproses menggunakan perangkat lunak statistik SPSS. Proses pengolahan data dimulai dengan analisis statistik deskriptif, pengujian validitas, pengujian reliabilitas, serta pengujian asumsi klasik seperti uji normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.

Selanjutnya, dilakukan pengujian regresi linier berganda, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis melalui uji t dan uji F. Dengan demikian, penelitian ini memanfaatkan metode kuantitatif dan alat analisis statistik yang komprehensif untuk menguji keterkaitan antara kontrol diri, literasi mengenai keuangan dan tangkah laku pengelolaan keuangan pada Generasi Z di Kabupaten Karawang.

 

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Data

Dari data jenis kelamin responden, sebagian besar partisipan dalam penelitian ini adalah pria, dengan 57 orang atau 57% dari total, sementara wanita berjumlah 43 orang atau 43%. Dalam hal usia responden, terdapat variasi dalam distribusi usia. Sebanyak 21 orang atau 21% berusia antara 13-18 tahun, 46 orang atau 46% berusia antara 19-24 tahun, dan 33 orang atau 33% berusia antara 25-30 tahun. Dengan kata lain, mayoritas responden memiliki usia antara 19 hingga 24 tahun.

Kemudian, berdasarkan tingkat pendidikan terakhir, terlihat bahwa sebanyak 25 orang atau 25% memiliki latar belakang pendidikan SMA/SMK, 11 orang atau 11% memiliki diploma, 54 orang atau 54% memiliki gelar sarjana (S1), dan 10 orang atau 10% memiliki gelar magister (S2). Secara keseluruhan, mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan S1. Dengan demikian, profil responden dalam penelitian ini menunjukkan dominasi laki-laki dalam kelompok usia 19-24 tahun dengan tingkat pendidikan rata-rata Strata Satu (S1).

 

Verifikatif Data

Untuk mengevaluasi validitas melalui analisis dengan komputer program SPSS Versi 26 for Windows, data yang digunakan adalah variabel yang bersifat ordinal yang berasal dari sampel berjumlah 100 orang dengan total 20 pernyataan. Penghitungan derajat kebebasan (Df) dilakukan dengan rumus Df = (N-2), di mana Df = (100-2) = 98. Nilai referensi (Rtabel) yang digunakan adalah 0,196. Hasil uji validitas mengindikasikan bahwa masing-masing nilai dalam variabel X1 dan X2 telah terbukti valid. Kemudian, validitas pernyataan-pernyataan ini diukur berdasarkan nilai rhitung yang dihasilkan, yang secara signifikan lebih besar daripada nilai rtabel.

Hasil ini mengonfirmasi bahwa semua alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini dapat dianggap valid. Dengan kata lain, analisis validitas menyatakan bahwa instrumen penelitian memiliki tingkat validitas yang tinggi, karena nilai rhitung melebihi nilai rtabel yang telah ditetapkan. Hal ini mengindikasikan bahwa alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dalam mengukur variabel yang sedang diselidiki.

Data penelitian ini dapat dianggap reliabel karena nilai Cronbach's Alpha untuk variabel literasi keuangan mencapai 0,852 dan untuk variabel kontrol diri mencapai 0,607. Kriteria yang umum digunakan adalah nilai Cronbach's Alpha yang harus lebih besar dari 0,60 untuk dianggap reliabel. Selanjutnya, berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan metode One-Sample Kolmogorov-Smirnov, ditemukan bahwa nilai (sig.) adalah 0,985, yang artinya lebih besar dari 0,05. Hasil ini mengindikasikan bahwa data dalam penelitian ini memiliki distribusi yang mendekati normal.

Selain itu, hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa tidak ada masalah multikolinearitas dalam model regresi. Kriteria umum adalah jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) dibawah 10,00 dan nilai tolerance lebih dari 0,10, maka tidak ada masalah multikolinearitas. Dalam kasus ini, variabel X memiliki nilai VIF sebesar 1,113 (yang jelas dibawah 10,00) dan nilai tolerance sebesar 0,899 (lebih dari 0,10), sehingga tidak ada masalah multikolinearitas dalam model regresi. Terakhir, hasil uji Glejser menunjukkan bahwa data tersebar di atas dan di bawah titik 0 pada sumbu Y, yang mengindikasikan bahwa penelitian ini tidak mengalami heteroskedastisitas.

Heteroskedastisitas terjadi jika penyebaran variabilitas residual tidak konstan sepanjang nilai prediksi. Dalam kasus ini, penelitian tidak menunjukkan gejala heteroskedastisitas. Secara keseluruhan, data penelitian ini telah memenuhi beberapa aspek penting dalam analisis statistik, seperti reliabilitas, normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.

Penelitian ini menerapkan analisis regresi linier berganda untuk mengevaluasi dampak variabel Literasi Keuangan (X1) dan Kontrol Diri (X2) baik secara terpisah maupun secara bersama-sama terhadap variabel Pengelolaan Keuangan (Y). Dari analisis data yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa setiap variabel, baik Literasi Keuangan (X1) maupun Kontrol Diri (X2), mempunyai dampak yang signifikan terhadap Pengelolaan Keuangan (Y).

Ini mengindikasikan bahwa baik Literasi Keuangan (X1) maupun Kontrol Diri (X2) memiliki peran yang penting dalam cara individu mengelola keuangan mereka, baik secara individu maupun saat kedua variabel ini digabungkan bersama-sama. Hasil ini mengindikasikan bahwa literasi keuangan yang baik dan kemampuan kontrol diri yang kuat dapat berkontribusi positif terhadap pengelolaan keuangan yang lebih baik. Dengan demikian, hasil analisis regresi linier berganda memvalidasi hipotesis bahwa kedua variabel, Literasi Keuangan dan Kontrol Diri, mempunyai dampak yang baik kepada variabel Pengelolaan Keuangan. Adapun persamaan regresi berdasakan hasil estimasi analisis regresi linier berganda yakni:

Y = α + b1X1 + b2X2

Y = 7,928 + 0,312X1 + 0,517X2

Konstanta 7,928 mengindikasikan bahwa apabila pengaruh dari Literasi Keuangan (X1) dan Kontrol Diri (X2) setara dengan nol, maka Pengelolaan Keuangan (Y) akan memiliki nilai 7,928. Koefisien β1 untuk variabel Literasi Keuangan (X1) sebesar 0,312, yang bermakna jika Literasi Keuangan (X1) meningkat satu satuan, maka Pengelolaan Keuangan (Y) akan naik sebanyak 0,312 satuan. Sementara itu, koefisien β2 untuk variabel Kontrol Diri (X2) adalah 0,517, yang berarti kenaikan satu satuan pada Kontrol Diri (X2) akan menyebabkan kenaikan Pengelolaan Keuangan (Y) sebesar 0,517 satuan.

Hasil uji determinasi koefisien (R-Squared) menunjukkan nilai sebesar 0,557, yang menggambarkan bahwa dampak Literasi Keuangan dan Kontrol Diri terhadap Pengelolaan Keuangan adalah sebesar 55,7%.

Uji T digunakan untuk mengevaluasi pengaruh individual dari variabel independen terhadap variabel dependen. Perbedaan antara uji T pada regresi sederhana dan regresi berganda terletak pada derajat kebebasan (DF). Pada regresi sederhana, DF-nya adalah n-2, sedangkan pada regresi berganda, DF-nya akan berbeda tergantung pada jumlah variabel independen yang digunakan dalam model. Keputusan berdasarkan uji t pada regresi sederhana adalah jika nilai signifikansi (sig.) dibawah 0,05, maka hipotesis diterima.

Selain itu, hipotesis juga dapat diterima jika nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel. Pada regresi berganda, uji t digunakan untuk menguji pengaruh individu dari setiap variabel independen terhadap variabel dependen, dan dalam hal ini, terdapat lebih dari satu variabel independen yang diuji. Hasil uji t akan memberikan informasi tentang sejauh mana masing-masing variabel independen berkontribusi terhadap variabel dependen, dan pengambilan keputusan masih berdasarkan pada nilai signifikansi (sig.) yang dibawah 0,05 atau perbandingan antara thitung dan ttabel sesuai dengan tingkat signifikansi yang ditetapkan. Adapun hasil uji t dari output SPSS Versi 26 adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Hasil Uji t Parsial

Variabel

T-Hitung

T-Tabel

Nilai Signifikansi

Standarisasi Signifikansi

Literasi

Keuangan

3,941

1,660

0,000

0,05

Kontrol Diri

8,518

1,660

0,000

0,05

Sumber: Data Hasil Olahan (2023)

 

Berdasarkan hasil output dari SPSS Versi 26 di atas, dapat disimpulkan bahwa literasi keuangan mempunyai pengaruh parsial kepada pengelolaan keuangan pada Generasi Z di Kabupaten Karawang, karena nilai thitung untuk variabel literasi keuangan lebih besar daripada nilai ttabel (3,941 > 1,660) dengan tingkat signifikansi di bawah 0,05 (0,000). Selain itu, kontrol diri juga mempunyai dampak parsial terhadap pengelolaan keuangan pada Generasi Z di Kabupaten Karawang, dikarenakan nilai thitung untuk variabel kontrol diri lebih besar daripada nilai ttabel (8,518 > 1,660) dengan tingkat signifikansi di bawah 0,05 (0,000).

Uji F simultan dilakukan untuk menilai pengaruh bersama-sama (simultan) dari variabel bebas terhadap variabel terikat Adapun hasil uji f simultan dijelaskan pada tabel dibawah ini:.

Tabel 2 Hasil Uji f Simultan

F-Hitung

F-Tabel

Nilai Signifikansi

Standarisasi Signifikansi

60,878

2,70

0,000

0,05

Sumber: Data Hasil Olahan (2023)

 

Dari data yang telah disajikan, ditemukan bahwa nilai F-Hitung sebesar 60,878, sementara nilai F-Tabel adalah 2,70. Karena nilai F-Hitung jauh lebih besar daripada nilai F-Tabel (60,878 > 2,70) dengan taraf signifikansi (α) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara literasi keuangan dan kontrol diri terhadap pengelolaan keuangan pada Generasi Z di Kabupaten Karawang.

 

 

 

 

Pembahasan

Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Pengelolaan Keuangan Gen-Z di Kabupaten Karawang

Koefisien β1 regresi untuk variabel Literasi Keuangan (X1) adalah sebesar 0,312. Artinya, jika Literasi Keuangan (X1) meningkat satu satuan, maka Pengelolaan Keuangan (Y) juga akan meningkat sebanyak 0,312 satuan. Berdasarkan uji t parsial, terdapat pengaruh parsial yang signifikan antara literasi keuangan dan pengelolaan keuangan pada Generasi Z di Kabupaten Karawang atau H1 diterima. Implikasi penelitian, kemampuan mengolah keuangan berbanding lurus dengan literasi keuangan yang memadai. Seseorang dengan literasi keuangan yang baik mampu membuat keputusan keuangan yang bijak, mengendalikan pengeluaran, menyisihkan dana untuk kebutuhan mendesak, dan merencanakan masa depan, yang pada akhirnya membuat mereka lebih bijaksana dalam mengelola keuangan mereka, terutama dalam persiapan untuk masa tua.

Hal ini dapat menjadi gambaraan bahwa Generasi Z di Kabupaten Karawang memiliki pengetahuan yang memadai tentang keuangan, yang memungkinkan mereka untuk mengelola keuangannya dengan baik. Temuan ini juga memiliki pendapat yang sama dengan Lucky Subandi (2021) yang mengidentifikasi hubungan yang signifikan antara literasi keuangan dan pengelolaan keuangan di kalangan Generasi Z. Akan tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Listiadi (2021) mengatakan bahwa, literasi keuangan tidak berpengaruh terhadap pengeloaan keuangan pada Generasi Z.

 

Pengaruh Kontrol Diri terhadap Pengelolaan Keuangan Gen-Z di Kabupaten Karawang

Koefisien β2 untuk variabel Kontrol Diri (X2) adalah sebesar 0,517. Ini berarti bahwa jika tingkat Kontrol Diri (X2) mengalami peningkatan sebesar satuan, maka Pengelolaan Keuangan (Y) juga akan meningkat sebanyak 0,517 satuan. Hasil uji t parsial menggambarkan bahwa variabel kontrol diri mempunyai pengaruh yang signifikan kepada pengelolaan keuangan pada Generasi Z di Kabupaten Karawang atau H2 diterima. Dalam konteks ini, dapat diimplikasikan bahwa Generasi Z di Kabupaten Karawang memiliki tingkat kontrol diri yang memadai dalam mengelola keuangan mereka. Mereka cenderung memiliki gaya hidup yang tidak mengikuti tren konsumtif (hedonis). Responden yang merupakan bagian dari Generasi Z di Kabupaten Karawang mengutamakan kontrol diri dalam pengelolaan keuangan sebagai prioritas utama dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Mereka cenderung memilih pembelian barang dengan harga terjangkau namun tetap berkualitas, merasa bangga dengan keputusan tersebut, serta memberikan nilai tinggi pada produk-produk lokal yang terjangkau dan memiliki kualitas baik. Dengan demikian, kontrol diri dalam pengelolaan keuangan menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari Generasi Z di Kabupaten Karawang. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mempraktikkan kendali diri dan mengelola sikap terhadap keuangan mereka agar tidak terjebak dalam perilaku impulsif atau pemborosan yang berlebihan dalam pengeluaran keuangan mereka. Tindakan ini dapat berkontribusi positif terhadap peningkatan pengelolaan keuangan pribadi secara keseluruhan

Hasil penelitian selarasd dengan penelitian Meirani (2023) mengatakan bahwa, kontrol diri berpengaruh secara parsial terhadap pengelolaan keuangan Generasi Z. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kurangnya kontrol diri dalam mengatur keuangan pribadi akan berdampak negatif pada cara individu mengelola keuangan mereka. �Dengan kata lain, memiliki kontrol diri yang kuat dalam mengatur keuangan pribadi akan membawa dampak positif pada kondisi keuangan secara keseluruhan. Akan tetapi, hal ini bertolak belakangan dengan hasil penelitian Apsari (2018) mengatakan bahwa, kontrol diri tidak berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan Generasi Z.

 

Pengaruh Literasi Keuangan dan Kontrol Diri terhadap Pengelolaan Keuangan Gen-Z di Kabupaten Karawang

Konstanta bernilai apabila pengaruh Literasi Keuangan (X1) dan Kontrol Diri (X2) sama-sama nol, maka Pengelolaan Keuangan (Y) akan memiliki nilai sebesar 7,928. Selanjutnya, berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi (R-Squared), dapat diidentifikasi bahwa Literasi Keuangan dan Kontrol Diri secara bersama-sama memberikan dampak sebesar 55,7% terhadap Pengelolaan Keuangan atau H3 diterima. Data uji F-Hitung menunjukkan terdapat pengaruh simultan antara Literasi Keuangan dan Kontrol Diri terhadap Pengelolaan Keuangan pada Generasi Z di Kabupaten Karawang. Ini mengindikasikan bahwa Generasi Z di Kabupaten Karawang telah memiliki pengetahuan yang memadai dalam hal keuangan dan juga kemampuan untuk mengendalikan pengelolaan keuangannya secara efektif.

Sehingga dapat diimplikasikan bahwa individu yang mempunyai kemampuan literasi keuangan yang kuat dan kemampuan kontrol diri yang tinggi memiliki keyakinan dan kepercayaan diri dalam mengelola keuangan mereka guna menggapai tujuan keuangan di masa yang akan datang. Selain itu, literasi keuangan dan kontrol diri berkaitan dengan komitmen dan tanggung jawab seseorang dalam mencapai tujuan keuangan mereka, sehingga mereka merasa yakin dalam mengambil keputusan keuangan, mampu menghadapi tantangan dalam mengelola keuangan, dan memahami bahwa tindakan keuangan saat ini akan berdampak pada kondisi keuangan mereka di masa yang akan datang.

Ini mengindikasikan bahwa tingkat literasi keuangan memengaruhi perilaku keuangan responden. Kontrol diri juga memberikan dampak yang menguntungkan dan berarti terhadap perilaku keuangan Generasi Z, menunjukkan bahwa responden dengan tingkat kontrol diri yang tinggi cenderung memiliki perilaku keuangan yang baik. Secara keseluruhan, literasi keuangan dan kontrol diri memiliki dampak yang positif dan kuat terhadap pengelolaan keuangan.

Penemuan dalam penelitian Wina Novia (2023) mendukung hasil ini, menunjukkan bahwa kontrol diri dan literasi keuangan secara bersama-sama berdampak baik dan mempunyai dampak yang kuat pada pengelolaan keuangan. Hasil penelitian tidak sejalan dengan penelitian Adi (2020) mengatakan bahwa literasi keuangan dan kontrol diri tidak berpengaruh secara simultan terhadap pengelolaan keuangan.

 

KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi kontribusi literasi keuangan terhadap pengelolaan keuangan Generasi Z di Kabupaten Karawang. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa secara terpisah, literasi keuangan memberikan kontribusi yang berarti terhadap pengelolaan keuangan Generasi Z di Kabupaten Karawang.

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi kontribusi kontrol diri terhadap pengelolaan keuangan Generasi Z di Kabupaten Karawang. Variabel kontrol diri secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan kepada pengelolaan keuangan pada Generasi Z di Kabupaten Karawang.

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi kontribusi literasi keuangan dan kontrol diri terhadap pengelolaan keuangan Generasi Z di Kabupaten Karawang. Secara simultan, literasi keuangan dan kontrol diri memiliki kontribusi yang signifikan dan juga positif terhadap pengelolaan keuangan Generasi Z di Kabupaten Karawang.

Meskipun demikian, penelitian ini memiliki sejumlah keterbatasan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah kurangnya penelitian sebelumnya yang menggabungkan literasi keuangan dan kontrol diri dalam konteks pengelolaan keuangan generasi Z.

 

BIBLIOGRAFI

Averill, J. R. (2014). Personal Control Over Aversive Stimuli and Its Relationship to Stress. Department of Psycology: University of Massachusetts.

 

Chen, H. & Volpe, R. P. (2015). An Analysis of Personal Financial Literacy Among College Students. Journal Financial Services Review, Vol. 7, No. 2.

 

Gallardo, L. C., & Libot, B. D. (2019). Financial Literacy and Retirement Preparedness among University of Bohol Employees. University of Bohol Multidisciplinary Research Journal, Vol. 5, No. 1.

 

Goldfried, M. R., & Merbaum, M. (2019). Behavior Change Through Self-Control. Oxford: APA.

 

Gunawan. (2020). Perilaku Keputusan Pembelian Generasi Y dan Z dalam Penggunaan E-Commerce di Masa Pasca Pandemi. Jurnal Nusantara Aplikasi Manajemen Bisnis, Vol. 7, No. 2.

 

Hamdani, T. (2022). Tantangan Finansial Terbesar bagi Gen Z. Idntimes.com. https://www.idntimes.com/business/finance/trio-hamdani/3-tantangan-finansial-terbesar-bagi-gen-z-apa-saja��

 

Handono., & Namir, R. U. (2018). Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Deepublish.

 

Ida., & Dwinta, C. Y. (2018). Pengaruh Locus of Control, Financial Knowledge, Income terhadap Financial Management Behavior. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 12, No. 3.�

 

Juniani. (2020). Literasi Finansial di Kalangan Generasi Z dalam Berbelanja Online di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, Vol. 25, No. 3.

 

Kartikahadi, H. Dkk. (2016). Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis SAK. Jakarta: Salemba Empat.

 

Lusardi, A., & Mitchell, O. S. (2014). Baby Boomer Retirement Security: The Roles of Planning Financial Literacy and Housing Wealth. Journal of Monetary Economics, Vol. 5, No. 4.

 

Makaombohe, Y. Y, Sifrid S. P., & Victorina Z. T. (2014). Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011. Jurnal EMBA, Vol. 2, No. 1.

 

Meirani, N. (2023). Pengaruh Kontrol Diri dan Self-Reward terhadap Pengelolaan� Keuangan Pribadi pada Generasi Z di RW 12 Kelurahan Dago,� Kecamatan Coblong Kota Bandung. Joournal Business and Management, Vol. 3, No. 2.

 

Novia, W. (2023). Pengaruh Pengendalian Diri dan Literasi Keuangan Terhadap Consumptive Behaviour pada Generasi Milenial dengan Lifestyle sebagai Variabel Intervening Studi Kasus pada Generasi Milenial Karyawan Pabrik Longrich Kabupaten Cirebon. Indonesian Journal of Strategic Management, Vol. 6, No. 1.

 

Otoritas Jasa Keuangan. (2022). Survei Nasional Literasi Keuangan. Jakarta: OJK.

 

Otoritas Jasa Keuangan. (2020). Satgas Waspada Investasi Kembali Temukan 13 Entitas Investasi Tanpa Izin dan 71 Pinjaman Online Ilegal. https://ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/info-terkini/Pages/Satgas-Waspada-Investasi-Kembali-Temukan-13-Entitas-Investasi-Tanpa-Izin-Dan-71-Pinjaman-Online-Ilegal.aspx��

 

Prasinta, F. I. (2023). Pengaruh Literasi Keuangan, Gaya Hidup dan Kontrol Diri terhadap Perilaku Konsumtif di Kalangan Generasi Z. Jurnal Ekonomi Keuangan dan Bisnis Syariah, Vol. 5, No. 6.

 

Rinaldi, R. (2019). Pengaruh Gaya Hidup dan Literasi Keuangan terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan Mahasiswa. Skripsi Intitute Pertanian Bogor.�

 

Safitri, N. (2022). Literasi Keuangan Digital, Keberlanjutan Usaha Industri Kecil dan Menengah Serta Dampaknya terhadap Kesejahteraan Keuangan. Jurnal Ilmiah Manajemen Ekonomi dan Akuntansi, Vol. 6, No. 3.

 

Subandi, L. (2021). Literasi Keuangan Pada Generasi Z. Jurnal Pendidikan Akuntansi, Vol. 9, No. 1.

 

Sugiyono. (2016). Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

 

Zamzami, F. (2017). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.�

 

 

 

Copyright holder:

Imaniar Amalia Soliha*, Sihabudin, Carolyn Lukita (2023)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: