Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No. 10, Oktober 2023
POLA PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGIKUTI EVENT K-POP
Almira
Fidia Ramadhania, Idfi Setyaningrum, Cynthia
Yohanna Kartikasari
Fakultas bisnis dan ekonomi, Universitas Surabaya
Email: [email protected]
Abstrak
Fenomena perkembangan gelombang Korean saat ini sudah populer
di seluruh dunia salah satunya
negara Indonesia. Perubahan perilaku
konsumen terhadap segala aktivitas yang diadakan, salah satunya event
K-Pop. Keikutsertaan para penggemar
dalam berbagai event K-Pop,
pembelian barang sebagai identitas sosial terkait K-Pop tidak serta merta
hanya memiliki nilai tambah secara
ekonomi namun juga merupakan kepuasan dan peningkatan rasa percaya diri pada para penggemar K-Pop.
Oleh karena itu penelitian ini bertujuan ingin mengetahui pola perilaku konsumen terhadap keputusan mengikuti event K-Pop BTS di Surabaya. Metode yang digunakan merupakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui wawancara dan observasi. Penelitian ini menemukan bahwa kegiatan event K-Pop bukan hanya sekedar hiburan
semata, namun juga potensi mendatangkan peluang bisnis yang signifikan. Antusiasisme tinggi dari para fanbase K-Pop memiliki peran penting tidak hanya
merubah pola perilaku konsumen dalam mengikuti berbagai event K-Pop namun juga perubahan sosial menjadi lebih percaya
diri dalam membangun jejaring.
Kata Kunci: Perilaku Konsumen, Event K-Pop, BTS.
Abstract
The
present Korean wave has become a worldwide phenomenon, even in Indonesia.
Consumer behaviour changes toward numerous
activities, including K-Pop events, have been noticed. Participation of fans in
various K-Pop events and the purchase of things as a form of social identity
associated with K-Pop provide not only economic value but also satisfaction and
greater self-confidence for K-Pop lovers. As a result, the purpose of this
research is to better understand the consumer behaviour
patterns around the decision to attend BTS K-Pop events in Surabaya. Through
interviews and observations, the research uses a qualitative descriptive
method. According to the survey, K-Pop events are more than just a form of
entertainment; they also represent huge commercial potential. The passion of
K-Pop fanbases is critical not only in changing behavioural
patterns in attending various K-Pop events but also in driving social changes
and fostering enhanced self-confidence in network development.
Keywords:
Consumer�s Behavior, K-Pop Events, BTS
Pendahuluan
Budaya Korea Selatan telah menarik perhatian masyarakat seluruh dunia yang terbukti memiliki penggemar begitu luas mulai dari
kalangan anak-anak, remaja, hingga dewasa
Perkembangan industri Korea
Selatan yang pesat, berdampak
positif terhadap penyebaran beragam budaya ke berbagai
penjuru dunia, termasuk
Indonesia. Hallyu menggambarkan
budaya populer Korea
Selatan yang mencakup musik
(K-Pop), acara televisi (K-Drama), film, kuliner, hingga model fashion
K-Pop
menjadi bukti pencapaian puncak kepopuler budaya Korea pada dekade terakhir ini. Hadirnya Korean wave ke
Indonesia telah mengubah struktur industri musik Indonesia yang sebelumnya didominasi oleh band yang
memainkan alat musik dan vokalis, kini mulai beralih
ke boyband
yang menampilkan lagu diiringi tarian
Salah
satu Boyband Korea yang memiliki
penggemar (fandom) terbesar
di dunia adalah BTS
BTS atau singkatan
dari Bangtan Seonyeondan merupakan boyband
yang dikelola oleh Big Hit Entertainment dan
debut pada 13 Juni 2013 yang beranggotakan tujuh yaitu Kim Namjoon (RM), Kim Seokjin
(Jin), Min Yoongi (Suga), Jung Hoseok (J-Hope), Park Jimin (Jimin), Kim
Taehyung (V), dan Jeon Jungkook (Jungkook). Setiap member
memiliki keunikan
masing-masing yang dihadirkan serta memberi pengaruh
positif
Tanpa disadari, fenomena ini telah
menciptakan pola perilaku konsumtif yang menguntungkan bagi para pelaku bisnis, baik yang tergabung dalam komunitas ARMY maupun yang bukan seperti Weverse Shop yang merupakan media yang memfasilitasi
official merchandise milik BTS dan artis K-Pop lainnya dengan meningkatkan penjualan BTS bahkan hingga ke
pasar internasional (Pertiwi et al., 2023). Penggunaan media sosial tentu berpengaruh dalam peningkatan kegiatan penjualan merchandise (Pakpahan et al., 2021). Namun, tidak mudah dalam
mengakses media tersebut karena diperlukan berbagai macam langkah terutama dalam pembayaran dan pengiriman (Luthfina & Irwansyah, 2020). Maka dari itu bagi seseorang
yang mampu mengakses event tersebut maka situasi
ini bisa menjadi peluang nilai tambah secara
ekonomi (Syafikarani,
2021).
Fenomena perilaku konsumen saat penjualan
memiliki berbagai karakteristik yang berbeda-beda.
Ada penggemar yang membeli setiap album baru diluncurkan melalui official
merchandise, ada penggemar
yang sekedar mengunjungi
event K-Pop, hingga menonton
konser yang disesuaikan dengan budget yang dimiliki (Ayunita & Andriani, 2018). Perilaku
menghamburkan uang untuk mengekspresikan loyalitasnya melalui kepemilikannya demi idolanya menjadi justifikasi bagi para penggemar (Riona & Krisdinanto,
2021). Peneliti sebelumnya menemukan bahwa fans K-Pop dianggap selalu berlebihan bahkan dijuluki seperti orang gila histeris, adiktif, dan konsumtif
(Ramadhani, 2019).
Salah satu yang menjadi cermatan adalah penggemar BTS (ARMY) yang cukup besar sehingga
bisa menjadi peluang bisnis yang potensial (Velia Santoso, 2021). Diawali
dengan penjualan album,
merchandise, photocard, lightstick, dan masih banyak lagi
hingga membangun sebuah Event Organizer (EO). Sebagai
penyelenggara event-event terkait
dengan BTS khususnya di
Kota Surabaya, penggemar BTS semakin
bertambah sehingga penyelenggara event baik yang termasuk penggemar BTS maupun yang bukan merasa bahwa BTS membawa dampak positif dan kesempatan atau peluang bisnis
bagi pelaku usaha seperti Event Organizer.
ARMY (Adorable Representative M.C for Youth) adalah sebutan fandom BTS sejak 2013 yang aktif di dunia
maya maupun dunia nyata (Mihardja, 2018). Fandom ini sudah mengantarkan BTS memecahkan banyak rekor sebagai penyanyi
terpopuler setiap tahunnya mengalahkan penyanyi hebat dunia lainnya seperti Justin Bieber
(Wardani et al., 2021). Ada yang mengikuti mulai awal grub BTS debut hingga saat ini
demi mendukung sang idola. Alasan yang membuat para penggemar konsisten mendukung BTS adalah bagaimana interaksinya dengan penggemar sehingga dapat menyatukan hubungan keduanya dengan baik. Musik, tari, hingga kemampuan yang dimiliki dapat menghibur para penggemarnya. Saat
ini ARMY telah berjumlah puluhan juta dari berbagai
penjuru dunia. Anggota komunitas dapat saling berinteraksi melalui berbagai sosial media. Selain berinteraksi
satu sama lain, para penggemar biasanya mengadakan donasi baik offline maupun online.
Peluang ini juga ditangkap oleh beberapa mall, bahkan perusahaan yang menjadi mitra Event Organizer tersebut sangat mendukung dan antusias dalam menjalankan usaha tersebut. Adakalanya event-event
�yang diadakan di mall memberi
peluang besar bagi para tenant saat menjual produknya mulai dari makanan,
minuman, baju, skincare, dan masih
banyak lagi yang tentunya disini pasti akan meningkatkan
minat konsumen.
Event yang diadakan biasanya seperti festival, dance
and sing competition maupun fans gathering, dan nonton konser bareng.
Kota Surabaya menjadi bagian
penting bahkan pioner dalam kalender
hiburan di Indonesia bagian
Timur. Hampir setiap bulan berbagai event diadakan untuk menarik penggemar meskipun tanpa kehadiran anggota BTS secara langsung. Para penggemar juga merasakan ikatan sosial dengan
sesame penggemar. Penggemar
yang hadir tidak hanya berasal dari
Surabaya saja, melainkan dari luar Surabaya.
Popularitas K-Pop di Surabaya mampu menginspirasi para pekerja industri kreatif untuk berkarya
lebih maju, melalui pengenalan budaya populer Korea sebagai dasar dalam
pengembangan produk atau jasa yang akan dikembangkan, tentunya dengan mempertimbangkan pola perilaku konsumen, dalam hal ini
para fandom K-Pop. Terbatasnya akses
untuk mendapatkan kesempatan melihat secara langsung event K-pop, membuat para pekerja industri kreatif berupaya mengembangkan jasa layanan untuk
menikmati event secara bersama-sama dalam komunitas tanpa harus melihat secara
langsung. Oleh karena itu, penting untuk
diteliti bagaimana pola perilaku konsumen
terhadap keputusan mengikuti event K-Pop secara tidak langsung dalam suatu komunitas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perilaku konsumen dalam hal ini
fandom BTS terhadap keputusan
untuk mengikuti berbagai event BTS serta ingin mengetahui apakah pola perilaku
konsumen tersebut mampu menciptakan peluang bisnis bagi para pelaku usaha khususnya usaha mikro dan kecil. Selain itu diharapkan dapat membantu industri kreatif di Kota Surabaya menjadi lebih berkembang di masa mendatang.
Swashta & Handoko (2000) mengemukakan bahwa perilaku konsumen merupakan aktivitas yang dilakukan secara langsung dan bersifat individu saat memperoleh
serta memanfaatkan produk atau jasa
sampai pada proses pengambilan
keputusan. Perilaku Konsumen dapat diidentifikasi akan terjadi karena berbagai faktor, seperti faktor kebudayaan, faktor sosial meliputi lingkungan, keluarga, kelompok kecil, status sosial, faktor pribadi dalam pengambilan
keputusan, karakteristik pribadi konsumen (usia, pekerjaan, status ekonomi, gaya hidup,
kepribadian dan konsep diri, faktor psikologis
seperti motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap (Sunarto, 2018).
Ada dua jenis stimulus yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen yaitu lingkungan sosial budaya dan pemasaran. Stimuli pemasaran merupakan komunikasi yang dirancang guna mempengaruhi konsumen. Produk beserta komponen-komponennya, seperti kemasan, isi, ciri-ciri
fisik merupakan stimuli utama. Sedangkan komunikasi dihadirkan sebagai pengaruh terhadap konsumen merupakan stimuli tambahan yang merepresentasikan produk seperti kata-kata, gambar, dan simbol atau melalui
stimuli lain yang diasosiasikan dengan
produk seperti harga, toko tempat
produk dijual, dan pengaruh penjualan.
Teori perilaku konsumen (consumen behavior) merupakan studi dari individu dan kelompok yang mempelajari tentang bagaimana cara mengamankan, menggunakan, memilih, menempatkan suatu produk, pelayanan, serta ide untuk memuaskan kemauan dan dampaknya kepada konsumen dan masyarakat (Bawono et al., 2018). Minat konsumen
berbeda-beda satu dengan yang lainnya, misalnya kegiatan sehari-hari, pembuatan resep makanan yang berbeda, model pakaian yang beraneka ragam dan warna dengan selera
masing-masing, jam tangan, tas,
hingga mobil, para pemasar perlu mengabdikan
seluruh hidupnya untuk memahami, memenuhi, meramalkan, dan memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen (Supit et al., 2020).
Menurut Sunyoto
(2012), perilaku konsumen dapat diartikan sebagai kegiatan individu secara langsung yang terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang atau jasa termasuk
didalamnya terdapat proses pengambilan keputusan pada persiapan dalam penentuan kegiatan tersebut. Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi orang dengan berbagai alasan untuk mempengaruhi atau mengubah perilaku.
Penelitian yang dilakukan
oleh Kotler dan Amstrong (2015) menyatakan bahwa pola perilaku
konsumen terhadap keputusan membeli suatu barang berdasarkan
merek yang paling disukai.
Dalam hal ini sebelum membeli barang, konsumen tidak hanya membandingkan
dari segi harga, namun konsumen
juga perlu memperhatikan kebutuhan dan keuangan sebelum memutuskan membeli suatu barang
tersebut (Fitri Alamsyah, 2023). Keputusan membeli
yang dilakukan oleh konsumen
dapat berkembang menjadi tingkat pembelian produk apabila adanya kejelasan yang baik terhadap produk tersebut (Setyaningrum et al.,
2016).
Loyalitas penggemar bisa dikaitkan dengan karakteristik fanatisme penggemar dan dapat diklasifikasikan ke dalam empat
aspek, yaitu keterlibatan internal, keterlibatan
eksternal, keinginan untuk memiliki, dan interaksi. Keterlibatan internal mengacu pada situasi di mana para
penggemar secara intens mengarahkan waktu, energi, dan sumber daya yang dimiliki ke dalam
aspek tertentu yang menarik. Keterlibatan eksternal menggambarkan perilaku yang berorientasi sosial, terkait dengan area minat yang khusus. Keinginan untuk memiliki adalah karakteristik di mana para
penggemar memiliki dorongan kuat untuk
memiliki dan mengumpulkan barang-barang yang berhubungan dengan minat para penggemar.
Sementara itu, interaksi mengacu pada keinginan untuk berinteraksi secara sosial (Perbawani et al., 2021).
Hal ini diterangkan oleh Hurriyati, (2010) dalam konteks tingkat loyalitas pelanggan bahwa penggemar masuk ke dalam
kategori pelanggan emas. Istilah "kategori emas" merujuk pada kelompok pelanggan yang memiliki kapasitas besar dan memberikan manfaat terbesar bagi sebuah perusahaan.
Biasanya, kelompok ini memiliki kemampuan
untuk selalu melakukan pembelian dalam jumlah besar
dengan frekuensi yang
sangat tinggi. Pelanggan dalam kategori ini tidak begitu
memperhatikan harga dan bersedia mengeluarkan uang untuk mendapatkan barang yang bisa dinikmati setiap waktu.
Penelitian yang dilakukan
oleh Putri (2023), penggemar K-Pop memiliki loyalitas yang tinggi terhadap idolanya mulai dari membeli official
merchandise, album, hingga mendatangi
tiket konser dengan harga yang cukup mahal. Selain itu, adanya bukti pendekatan
relationship marketing BTS yang merupakan loyalitas ARMY dalam mendukung BTS saat mengadakan beberapa event terkait BTS bahkan media partner
dan sponsorship sepakat setia
dalam memberikan dukungan (Wirdah et al., 2023).
Para penggemar mencurahkan loyalitasnya dengan membeli segala barang yang berhubungan dengan sang idola tentunya fenomena ini memberikan
pengaruh positif bagi idolanya (Budiarti, 2022).
Metode Penelitian
Penelitian ini masuk dalam kategori
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian
yang berupaya mengerti serta memahami bagaimana seorang individu yang melihat, memahami, ataupun mendeskripsikan dunia sosialnya. Penelitian kualitatif merupakan jenis dan rancangan penelitian yang digunakan untuk meneliti objek secara alamiah yang dilakukan oleh peneliti guna mengeksplor fenomena-fenomena yang tidak dapat dikuantifikasikan melalui pendekatan secara deskriptif. Metode deskriptif kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. (Thabroni, 2022).
Pendekatan deskriptif
kualitatif dalam penelitian ini berupaya mempelajari fenomena yang muncul dalam pengalaman hidup dan makna yang dimiliki dalam pengalaman tersebut, serta fokus pada sudut pandang subyek
penelitian yang mengalami secara langsung. Pendekatan ini menjadi metode yang sesuai untuk mengidentifikasi
fenomena pola perilaku konsumen saat memutuskan untuk mengikuti event K-Pop walaupun tidak secara langsung.
Target dalam penelitian ini adalah penggemar BTS yang sering mengikuti event K-Pop BTS khususnya di Kota Surabaya. Data dikumpulkan
melalui wawancara dan observasi secara langsung atau tatap
muka untuk menggali informasi secara mendalam guna menjawab tujuan
dari penelitian.
Hasil dan Pembahasan
Temuan dalam penelitian ini berdasarkan hasil wawancara dan observasi terhadap beberapa subyek penelitian menunjukkan bahwa hampir semua
ARMY dari berbagai kota di Jawa Timur terlibat dalam berbagai jenis event K-Pop BTS di Surabaya. Hasil wawancara dengan subjek penelitian diperoleh bahwa Sebagian besar penggemar BTS, awal mula menyukai
grup BTS dimulai saat menonton di media sosial melalui �youtube�. Beberapa penggemar BTS sesungguhnya juga penggemar beberapa musik K-Pop lainnya, namun sejak mengenal
lebih dalam grup BTS sekitar Tahun 2018-2019, para penggemar merasa ada keunikan
sehingga para penggemar
sangat menyukai dan merasa antusias saat menyaksikan
performansi boyband tersebut.
Beberapa menyatakan bahwa dari ketujuh anggota
boyband tersebut, hanya menyukai salah satu figure BTS yaitu Taehyung atau yang dikenal dengan �V�, namun kemudian ketertarikannya muncul menyeluruh ke semua
anggota dikarenakan suara, tarian, kekompakan, style, serta tampang yang tampan anggota
boyband tersebut membuat satu paket komplit
nyaman untuk dinikmati. Beberapa penilaian terhadap anggota BTS yaitu memiliki karakter yang menyenangkan terhadap fans dan tidak sombong, sehingga hal ini
mendorongnya para penggemar
akan setia mendatangi berbagai event terkait BTS, termasuk konser online maupun offline.
Alasan kuat keterlibatan
para penggemar BTS masuk kedalam fandom atau komunitas ARMY karena motivasi diri dan tidak ingin ketinggalan
event dan informasi apapun terkait BTS, seperti kegiatan perayaan ulang tahun anggota
maupun kegiatan ocial lainnya. Terdapat kelekatan emosional yang terjadi antara subjek dengan
idolanya.
Penggemar BTS tidak hanya kalangan
anak remaja saja namun beberapa
ibu rumah tangga juga menjadi fandom bagi BTS. Beberapa ocial menyukai BTS ada yang dikarenakan ajakan teman melalui
cerita yang antusias tentang boyband BTS, yang akhirnya
aktif bergabung dengan komunitas ARMY di Surabaya
melalui media ocial seperti twitter dan ocialam. Kegiatan komunitas selalu diunggah di twitter dan
para penggemar mulai mengikuti aktivitas BTS hingga berlanjut melakukan komunikasi melalui media sosial secara personal.
Secara finansial, para penggemar bisa menghabiskan dana sekitar 6-8 juta rupiah untuk membeli tiket
konser, akomodasi saat konser, merchandise atau pernak-pernik seperti light stick, boneka dan
bando berkarakter, album, dan lain-lain. Beberapa penggemar juga hadir beberapa kali ke acara NOBAR offline di CGV BG Junction, Hotel Amaris,
CGV Marvel City dan di Hotel IBIS Surabaya. Rata-rata di setiap
event para penggemar bisa menghabiskan rata-rata 1,5 juta yaitu untuk mem-booking slot, biaya akomodasi, membeli official merchandise berupa
kaos BTS, kudapan ala Korea
yang dijajakan oleh panitia
maupun UMKM tertentu di sekitar lokasi
Pola perilaku
konsumen dalam hal ini para penggemar
terhadap event BTS menunjukkan
gambaran betapa perilaku seseorang terhadap objek yang diminati mampu mempengaruhi bahkan mengubah pola pikir
dan perilaku individu dan hubungan yang terjadi pada individu dengan terciptanya suatu hubungan seperti ketertarikan, keyakinan, pemahaman, kesetiaan, dan sebagainya. Peran ARMY dalam
event tersebut bukan hanya sebagai peserta
namun juga sebagai konsumen official merchandise BTS, penikmat
beberapa jenis makanan ringan ala Korea dijajakan oleh para usaha mikro dan kecil yang bersinergi dengan panitia di sekitar area event.
Hal tersebut tentunya butuh dana yang relatif besar, terutama bagi ARMY yang berasal dari luar Kota Surabaya, termasuk biaya nobar konser BTS online, namun hal tersebut
tidak menjadi kendala bagi para penggemar BTS.
Berdasarkan observasi dalam penelitian terhadap event nonton bareng konser
live BTS secara online, yang diadakan
di gedung bioskop CGV BG
Junction, Marvel City Surabaya, di meeting room dari beberapa hotel di Surabaya menunjukkan
adanya pola perilaku konsumen yang cenderung kearah konsumtif demi memuaskan hobi para anggota ARMY. Selanjutnya, event lainnya seperti fans gathering menunjukkan
proses interaksi antar ARMY
melalui kegiatan yang dilakukan bersama-sama dalam komunitas seperti karaoke lagu BTS, games,
open trip, saling berbagi informasi berkaitan dengan idolanya, berbagi pengalaman, dan saling mempelajari hal hal baru
antar komunitas.
Gambar 1 Nonton
Bareng ARMY Jawa Timur di CGV Marvel City
(Sumber: dokumentasi peneliti)
Beberapa Event
Organizer menangkap peluang
bisnis berupa open tour karena terdapat fenomena ARMY memiliki antusias untuk mengikuti wisata guna menikmati kebersamaan dan keakraban antara sesama anggota
komunitas. Sebagai contoh yaitu open tour ke Jakarta saat ada konser solo salah satu anggota BTS Suga.
Gambar 2 Open Tour AGUST D Di Kota
Tangerang Oleh Event Yash
(Sumber : dokumentasi peneliti)
Open tour diadakan oleh sebuah
Event Organizer yang memfasilitasi ARMY dari berbagai kota di
Jawa Timur dengan tujuan menonton konser di Jakarta. Event organizer tersebut
mengorganisir transportasi serta akomodasi. Perilaku konsumen dalam penelitian
ini, mencakup aspek seperti faktor kepuasan untuk menghadiri event K-Pop BTS
maupun kepuasan setelah membeli barang terkait K-Pop BTS. Barang-barang
tersebut antara lain berupa kaos, aksesoris, maupun atribut lainnya yang
berkaitan dengan BTS baik yang merupakan official merchandise maupun yang
bukan. Kesenangan ARMY yang luar biasa terhadap event K-Pop BTS yang diadakan
maupun barang terkait BTS ini tentunya menggerakkan sektor pariwisata serta
menciptakan peluang ekonomi yang signifikan terutama pada ekonomi lokal.
Keterlibatan penggemar dalam event K-Pop BTS di Surabaya telah menjadi fokus
utama dalam konteks perilaku konsumen.
Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan, fenomena pola perilaku konsumen dan loyalitas yang dimiliki
oleh fandom BTS menunjukkan adanya hubungan yang signifikan dengan
keikutsertaan dalam event yang diadakan oleh idolanya (Agatha & Utami,
2023), terbukti dari penelitian ini, setiap kali perayaan ulang tahun anggota
BTS, ARMY di Surabaya berlomba-lomba untuk melakukan penggalangan dana dan
kegiatan guna mendukung event tersebut. Aktivitas yang dilakukan tidak hanya
berhubungan dengan dunia music saja namun juga aktivitas sosial dengan
mengatasnamakan idola, serta pembelian merchandise (Ismail & Haryati,
2020). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri &
Zulfiningrum (2022), ARMY Semarang juga aktif mengadakan kegiatan untuk mendukung
BTS seperti nonton bareng, gathering, open donasi, birthday project, dan
event-event lainnya.
Kesimpulan
Pada penelitian
ini ditemukan bahwa pola perilaku
konsumen terhadap event
K-Pop BTS di Kota Surabaya sangat kuat dipengaruhi oleh faktor budaya dan pemasaran. Para ARMY ini menyatakan budaya dalam bermusik
di Korea sangat mempengaruhi loyalitas
fandom kepada para anggota
K-Pop, selain marketing yang cukup
kreatif dan inovatif dari pihak penyelenggaran
yang mampu membaca pasar penggemar BTS. Sehingga para penggemar BTS tidak hanya terlibat secara offline namun juga terlibat secara online jika tidak memungkinkan
secara offline karena keterbatasan yang dimiliki.
Para penggemar
BTS memiliki motivasi diri yang tinggi untuk tidak ketinggalan
akan event-event yang diadakan,
serta merasa sangat terikat secara emosional dengan BTS. Perilaku ARMY terhadap event
K-Pop BTS di Surabaya mencerminkan bagaimana ketertarikan dan keterikatan yang kuat terhadap idolanya, serta bagaimana peran fandom BTS sebagai konsumen yang loyal terhadap
official merchandise BTS dan penggemar makanan ringan ala Korea di acara
tersebut.
Semua ini memerlukan investasi finansial yang signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pola perilaku
konsumen dan loyalitas dapat menjadi pertimbangan
para penggemar BTS dalam memutuskan untuk mengikuti event yang diadakan baik offline maupun online. Hal ini didukung dengan
pola hubungan antara para penggemar dan idolanya tercipta sangat erat. Di lain pihak kegiatan event K-Pop bukan hanya sekedar hiburan
semata, namun juga potensi mendatangkan peluang bisnis yang signifikan.
BIBLIOGRAFI
Agatha, T., & Utami, L. S. S. (2023).
Perilaku Solidaritas Penggemar ARMY (Studi Kasus BTS Meal). Koneksi, 7(1),
143�152. https://doi.org/10.24912/kn.v7i1.21316
Ayunita, T. P., & Andriani, F. (2018). Fanatisme Remaja Perempuan Penggemar Musik K-POP. Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, 02(01).
Bawono, A., Arif, K., & Jhony Kurniawan, Y. (2018). Pengaruh Perilaku Konsumen, Brand Image Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Online Pada Situs Belanja Online (Studi Kasus pada Situs Belanja Online XYZ). In Jurnal Pengabdian dan Kewirausahaan (Vol. 2, Issue 2). http://journal.ubm.ac.id/
Budiarti, E. P. (2022). Analisis Perilaku Loyalitas dan Fanatisme Fans NCT. UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Yogyakarta.
Etikasari, Y. (2018). Kontrol diri remaja penggemar k-pop (k-popers)(studi pada penggemar k-pop di Yogyakarta). Jurnal Riset Mahasiswa Bimbingan Dan Konseling, 4(3), 190-202
Fitri Alamsyah, W. (2023). Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Skincare Ms Glow. Jurnal Ekonomi Bisnis Digital, 2(1), 1�10. https://doi.org/10.59663/jebidi.v2i1.163
Hermanto Sihombing, L. (2018). PENGARUH KPOP BAGI PENGGEMARNYA: SEBUAH ANALISIS KAJIAN BLOG. In Jurnal Makna (Vol. 3, Issue 1).
Ismail, O. A., & Haryati, R. S. (2020). Perilaku Komunikasi Penggemar K-Pop di Kota Bandung (Studi Dramaturgi Mengenai Perilaku Komunikasi Army di Kota Bandung Sebagai Penggemar Boygroup BTS). Jurnal Dimensi. http://journal.itsnupasuruan.ac.id/index.php/seni/article/view/46
Lingga, L., Setyanto, Y., & Setyo Utami, L. S. (2018). Komunikasi Antarpribadi Sesama Penggemar dalam Fandom (Studi pada Penggemar dalam Fandom BTS di Jakarta). Koneksi, 2(1 SE-Articles), 116�124. https://journal.untar.ac.id/index.php/koneksi/article/view/2438
Luthfina, S., & Irwansyah, I. (2020). Studi Fenomenologi: Penggunaan Aplikasi Weverse Shop oleh ARMY. Jurnal Ilmu Komunikasi, 18(3), 324. https://doi.org/10.31315/jik.v18i3.3527
Mahmudah, I. (2015). Dampak Budaya Korean Pop Terhadap Penggemar dalam Perspektif Keberfungsian Sosial. Digitallibrary, Kesejahteraan Sosial.
Mihardja, J., & Paramita, S. (2018). Makna Idola Dalam Pandangan Penggemar (Studi Komparasi Interaksi Parasosial Fanboy dan Fangirl ARMY Terhadap BTS). Koneksi, 2(2), 393-400
Muhammad, W. A. (2012). FENOMENA HALLYU (GELOMBANG KOREAN-POP/ K-POP) DAN DAMPAKNYA DI INDONESIA THE HALLYU (THE K-POP/KOREAN POP WAVES) PHENOMENON AND ITS IMPACTS IN INDONESIA. In Jurnal Masyarakat & Budaya (Vol. 14, Issue 1).
Pakpahan, E. Y., Adriansyah, M. A., & Putri, E. T. (2021). Pengaruh Intensitas Penggunaan Media Sosial dan Fanatisme Terhadap Perilaku Konsumtif. Jurnal Imiah Psikologi, 9, 727�743. https://doi.org/10.30872/psikoborneo
Pertiwi, I., Darmawan, A. J., Heptariza, A., Made, I., & Ramayu, S. (2023). SEIKO : Journal of Management & Business Bisnis Model Digital �Weverse� Pada Kelompok Musik Korea Bts. SEIKO : Journal of Management & Business, 6(2), 327�334.
Putri, S. M., & Zulfiningrum, R. (2022). Budaya Penggemar BTS dalam Komunitas bts_armysemarang. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 4(5).
Putri, S. P., Pratama, E. E., & Pratiwi, H. S. (2023). Aplikasi Jual Beli Merchandise K-Pop Berbasis Website. JURISTI (Jurnal Riset Sains Dan Teknologi Informatika), 1(1).
Qisti, S. A. N., & Rakhmatullah, V. N. (2022). Analisis Respon Army (Fans Bts) Terhadap Bts Sebagai Brand Ambassador Tokopedia Menggunakan Aisas Model. Jurnal TAMBORA, 6(3), 206-212
Rachma Salsa Sifana. (2020). Partisipasi fandom dalam penyebaran Hallyu 2.0. studi kasus ARMY (Fandom BTS) = Fandom participation in the spread of Hallyu 2.0. the case of BTS Fandom, ARMY. 1�35.
Ramadhani, R. A. (2019). Perilaku Konsumsi dan Produksi Budaya Penggemar Pada Komunitas Army BTS jogja. Universitas Islam Indonesia.
Ri�aeni, I., Suci, M., Pertiwi, M., & Sugiarti, T. (2019). Pengaruh budaya korea. In Communications (Vol. 1, Issue 1).
Riona, J., & Krisdinanto, N. (2021). Ketika Fans �Menikahi� Idolanya: Studi Fenomenologi tentang Loyalitas Fandom BTS.
Setyaningrum, N., Waluyo, H., & Wijayanto, A. (2016). Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek Dan Promosi Penjualan Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Mie Sedaap. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 3(1), 197�204.
Sholikhah, Z., & Restu, Y. S. (2021). Gambaran Perilaku Obsesi terhadap Selebriti pada Remaja Penggemar K-pop di Kota Surakarta. (Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Sipayung, D. N., & Yudhakusuma, D. (2022). Konstruksi Realitas Fanatisme Boyband BTS. Dialog, 7(1).
Sumardiono, N. (2021). Aktivisme Digital: Studi pada Penggalangan Donasi oleh Fandom BTS (ARMY) Indonesia Melalui Twitter. Jurnal Komunikasi, 16.
Supit, V., Mandey, N., & Marentek, M. (2020). PERILAKU KONSUMEN www.polimdo.ac.id
Syafikarani, A. (2021). Analisis Strategi Digital Marketing dalam Pemasaran Album K-Pop (Studi Kasus : Weverse Shop � BTS). TANRA: Jurnal Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Dan Desain Universitas Negeri Makassar, 8(1), 1. https://doi.org/10.26858/tanra.v8i1.19114
Thabroni, G. (2022). Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif (Konsep & Contoh). Serupa.Id. https://serupa.id/metode-penelitian-deskriptif-kualitatif-konsep-contoh/
Velia Santoso, R. (2021). Efektivitas Peran Media Aplikasi Digital Weverse Boyband Bangtan Sonyeondan (BTS) Terhadap Literasi Digital Pada Sistem Sosial Para ARMY (penggemar). Institut Bisnis Dan Informatika Kwik Kian Gie, Jakarta., 1�23.
Wardani, E. P., & Kusuma, R. S. (2021). Interaksi parasosial penggemar k-pop di media sosial (studi kualitatif pada fandom army di twitter). Bricolage: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi, 7(2), 243-260
Wirdah, L. W., Winarto, W., & Hambalah, F. (2023). Analisis Relationship Marketing dalam Peningkatan Loyalitas Komunitas Penggemar Idola K-Pop. INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis Dan Manajemen Indonesia, 6(3), 359�370. https://doi.org/10.31842/jurnalinobis.v6i3.283
Zahra, F., Mustaqimmah, N., & Hendra, M. D. (2020). Kekuatan Media Digital Pada Pembentukan Budaya Populer (Studi Pada Komunitas Moarmy Pekanbaru). Komunikasiana: Journal of Communication Studies, 2(2). https://doi.org/10.24014/kjcs.v2i2.11119
Copyright holder: Almira Fidia Ramadhania, Idfi Setyaningrum, Cynthia Yohanna Kartikasari
(2023) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed under: |