Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 09, September 2022

 

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PT. GOTO GOJEK TOKOPEDIA TBK (GOTO)

 

Harris Perdana Kusuma1*, Karima Alviana2

1*,2 Departemen Manajemen Teknologi, Fakultas Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2023, Indonesia

Email: 1*[email protected], 2[email protected]

 

Abstrak

Analisis laporan keuangan adalah proses penting dalam menilai kinerja perusahaan. Studi ini mengevaluasi kinerja PT. GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menggunakan laporan keuangan tahunan. Metode analisis yang digunakan mencakup rasio keuangan, analisis vertikal, dan analisis horizontal. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana kinerja finansial GOTO, ditandai dengan pertumbuhan pendapatan yang stabil, profitabilitas yang tinggi, dan stabilitas likuiditas. Selain itu, pengelolaan aset dan utang yang efisien juga menjadi poin positif. Meskipun demikian, tantangan yang dihadapi GOTO termasuk persaingan yang ketat di industri teknologi dan potensi risiko pemain baru. Oleh karena itu, perusahaan perlu terus memantau dan mengelola risiko ini untuk menjaga kinerja yang baik. Studi ini memberikan wawasan yang berguna bagi pemangku kepentingan untuk membuat keputusan investasi atau kebijakan terkait perusahaan GOTO.

 

Kata kunci: Laporan keuangan, rasio keuangan, kinerja keuangan

 

Abstract

Financial report analysis is an important process in assessing company performance. This study evaluates the performance of PT. GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) uses annual financial reports. The analysis methods used include financial ratios, vertical analysis and horizontal analysis. The aim of this research is to find out GOTO's financial performance, characterized by stable revenue growth, high profitability and liquidity stability. Apart from that, efficient asset and debt management is also a positive point. Nonetheless, the challenges GOTO faces include intense competition in the technology industry and the potential risk of new entrants. Therefore, companies need to continue to monitor and manage this risk to maintain good performance. This study provides useful insights for stakeholders to make investment or policy decisions on GOTO.

 

Keywords: Financial statements, financial ratios, financial performance

 

Pendahuluan

Perkembangan teknologi dan internet yang sangat pesat mendukung tumbuhnya startup di Indonesia. Tidak bisa dipungkiri bahwa dengan banyaknya startup yang muncul dapat memudahkan pekerjaan manusia. Berbeda dengan perusahaan konvensional yang berfokus mencari keuntungan, startup adalah sebuah perusahaan di tahap awal yang fokusnya adalah untuk bertumbuh secara cepat dengan cara memanfaatkan teknologi untuk mendobrak batasan geografis (TB & Aulia, 2021).

Peristiwa munculnya startup-startup ini membuat banyaknya aliran dana yang mengalir masuk ke Indonesia. Pada tahun 2021, jumlah pendanaan untuk startup di Indonesia mencapai nilai 6,4 milyar dollar AS dan terus meningkat (Brooke & Penrice, 2009). Menurut (Widiastuti et al., 2020), investasi asing membantu negara berkembang dengan cara memberikan dana dan teknologi untuk perkembangan ekonomi. Peningkatan teknologi juga turut membantu masyarakat Indonesia dalam literasi keuangan setelah munculnya banyak startup di bidang keuangan. Literasi keuangan memiliki dampak yang positif terhadap keikutsertaan masyarakat dalam penyertaan modal bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia (Nurman, 2021).

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) adalah salah satu perusahaan di dalam sektor IDXTECHNO dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua pada sektor tersebut (Sianipar, Jubi, & Susanti, 2016). GOTO adalah hasil merger dari dua startup terbesar di Indonesia yaitu Gojek dan Tokopedia (Leona et al., 2023). Gojek adalah sebuah startup yang bergerak di bidang jasa transportasi dengan mengubah sistem ojek konvensional menjadi layanan jasa antar penumpang yang cepat. Sedangkan Tokopedia adalah startup yang bergerak pada bidang ecommerce yang mentransformasi toko konvensional menjadi toko daring yang dapat merambah pasar lebih luas (Luthfan, 2020).

Untuk melihat ke dalam kinerja finansial GOTO, maka diperlukan analisis mengenai laporan keuangannya. Laporan keuangan adalah salah satu laporan yang diterbitkan perusahaan kepada publik. Investor menggunakan laporan keuangan untuk menentukan keputusan investasi. Analisis yang umumnya digunakan adalah rasio keuangan, analisis vertikal, dan analisis horizontal (Andriani, Meilani, Pardede, & Ginting, 2020; Sembiring, 2012; Siahaan, 2017; Sulistyo & Syafrudin, 2010). Dari rasio-rasio keuangan, investor dapat merefleksikan pergerakan harga sahamnya. Return on Equity (ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER) adalah dua rasio yang memiliki dampak signifikan terhadap harga saham (Masrizal, Widiastuti, M., & W., 2018). Selain investor, perusahaan juga menggunakan analisis laporan keuangan untuk mengevaluasi kinerja dan mengambil keputusan lebih lanjut.

 

Metode Penelitian

Dalam memahami dan menilai kondisi keuangan perusahaan, analisis finansial dilakukan menggunakan neraca kas dan neraca laba rugi (Van Horne & Wachowicz, 2008). Hal ini dikarenakan neraca-neraca tersebut dapat menggambarkan kondisi perusahaan terkini. Analisis yang digunakan pada penelitian ini mencakup analisis profitabilitas, analisis likuiditas, dan analisis solvabilitas.

 

Tabel 1

Laporan Tahunan

Laporan Tahunan

2022

2021

2020

Profit and Loss before Taxes

40.544.556

22.211.302

16.788.657

Comprehensive Profit

142.217

-101.950

113.535

 

Hasil dan Pembahasan

Bab ini akan membahas analisis laporan keuangan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) serta akan menganalisis rasio keuangannya. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi keuangan perusahaan dan memberikan rekomendasi potensial. Semua informasi ini akan membantu para pemangku kepentingan dalam membuat keputusan yang lebih baik. Berikut untuk data laporan keuangan dapat dilihat pada Tabel 1.

 

Tabel 1

Laporan Keuangan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Laporan Tahunan

2022

2021

2020

Total Asset

139.216.570

155.137.033

30.108.570

Current Aset

34.180.478

36.063.697

19.525.654

�Cash and Cash

29.009.177

31.150.908

15.319.285

� Trade Receivables

627.292

506.941

274.536

� Inventories

71.243

34.497

42.210

Non Current Asset

105.036.092

119.073.336

10.582.916

� Fixed Asset Net

1.457.341

1.470.250

826.857

� Deffered Tax Assets

51.886

41.212

35.656

� Other Assets

250.368

254.947

148.159

Liabilities

16.493.226

16.112.589

9.309.191

Current Liabilities

12.162.456

12.293.693

5.763.837

�Trade Payables

1.232.313

867.383

639.888

�Taxes Payable

431.217

601.491

120.810

Non Current Liabilities

4.330.770

3.818.896

3.545.354

Shareholder Capital

1.184.364

1.143.749

692.498

Revenue

122.723.344

139.024.444

20.799.379

Cost Of Good Sold

5.479.970

3.775.719

2.438.506

Gross Profit

11.349.167

4.535.764

3.327.875

Operating Expense

1.850.187

1.519.526

1.315.511

Operating Profit

617.702

323.408

211.896

Other Income (Expense)

53.509

273.407

46.972

 

A.  Analisis Profitabilitas

Analisis profitabilitas adalah proses untuk mengukur sejauh mana suatu perusahaan mampu menghasilkan laba dan mengoptimalkan penggunaan aset serta sumber daya yang dimilikinya. Selanjutnya akan mengevaluasi seberapa efisien perusahaan ini dalam menghasilkan keuntungan dari penjualan dan operasinya.

1.      Gross Profit Margin

Gross Profit Margin adalah rasio yang mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba dari penjualan.

 

Tabel 2

Gross Profit Margin

Tahun

Revenue (a)

Gross Profit (b)

Grosss Profit

Margin(c =b/a)

Grosss Profit Margin (%)

2022

122.723.344

11.349.167

0,092

9,25%

2021

139.024.444

4.535.764

0,033

3,26%

2020

20.799.379

3.327.875

0,160

16,00%

 

Tabel 2 menunjukkan bahwa pada tahun 2020 gross profit marginnya sebesar 16,00%, tahun 2021 gross profit marginnya sebesar 3,26% dan tahun 2022 gross profit marginnya sebesar 9,25%. Artinya gross profit margin mengalami fluktuasi pada tahun 2020 sampai 2022, dengan peningkatan yang signifikan di tahun 2022 setelah penurunan di tahun 2021. Ini menunjukkan peningkatan kinerja keuangan.

2.      Net Profit Margin

Net Profit Margin adalah salah satu rasio keuangan yang mengukur profitabilitas suatu perusahaan. Ini mengukur sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan keuntungan bersih dari pendapatan totalnya.

 

Tabel 3

Net Profit Margin

Tahun

Revenue (a)

Comprehensive Profit (b)

NPM (c =b/a)

NPM (%)

2022

122.723.344

142.217

0,001158842

0,12%

2021

139.024.444

-101.950

-0,000733324

-0,07%

2020

20.799.379

113.535

0,005458576

0,55%

 

Tabel 3 menunjukkan bahwa pada tahun 2022 net profit marginnya sebesar 0,12% dimana dilihat dari pendapatan, menunjukkan profitabilitas rendah. Pada tahun 2021 mengalami kerugian dengan net profit marginnya sebesar -0,07%, hal tersebut menunjukkan kinerja yang merugi. Serta pada tahun 2020 net profit marginnya mencapai 0,55%, akan tetapi masih dapat dikatakan profitabilitasnya pada tingkat rendah.

3.      Return of Invesment (ROI)

ROI digunakan untuk mengukur sejauh mana investasi menghasilkan keuntungan relatif terhadap biaya investasi awalnya. Hasil perhitungan ROI dalam bentuk persentase dapat membantu investor atau perusahaan dalam menilai apakah investasi tersebut menguntungkan atau tidak.

 

Tabel 4

Return of Invesment (ROI)

Tahun

Total Aset (a)

Comprehensive Profit (b)

ROI (c =b/a)

ROI (%)

2022

139.216.570

142.217

0,001021552

0,10%

2021

155.137.033

-101.950

-0,000657161

-0,07%

2020

30.108.570

113.535

0,003770853

0,38%

 

Tabel 4 menunjukkan bahwa pada tahun 2022 return of invesment sebesar 0,10%, hal tersebut menunjukkan pengembalian yang rendah terhadap total aset. Tahun 2021 return of invesment sebesar -0,07%, hal tersebut menunjukkan kinerja yang merugi. Serta pada tahun 2020 return of invesment sebesar 0,38%, hal tersebut menunjukkan peningkatan kinerja dibanding tahun sebelumnya. Dari tabel tersebut mencerminkan fluktuasi hasil investasi perusahaan selama tiga tahun terakhir, dengan perbaikan dari tahun 2021 ke 2022. Tetapi, perlu perhatian lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi kinerja investasi.

4.      Return of Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) adalah rasio keuangan yang mengukur tingkat profitabilitas sebuah perusahaan dalam hubungannya dengan ekuitas pemegang saham. Ini adalah ukuran seberapa efisien perusahaan menggunakan modal ekuitasnya untuk menghasilkan keuntungan. ROE dihitung dengan membagi laba bersih perusahaan oleh ekuitas pemegang sahamnya.

 

Tabel 5

Return of Equity (ROE)

Tahun

Shareholder Capital

Comprehensive Profit

ROE

%

2022

1.184.364

142.217

0,120078793

12,01%

2021

1.143.749

-101.950

-0,08913669

-8,91%

2020

692.498

113.535

0,163949932

16,39%

 

Pada Tabel 5 menunjukkan bahwa pada tahun 2022 perusahaan berhasil menghasilkan keuntungan sebesar 12,01% dari ekuitas pemegang sahamnya. Pada tahun 2021 perusahaan mengalami kerugian dan tidak dapat menghasilkan laba yang cukup untuk mengimbangi ekuitas pemegang saham. Serta pada tahun 2020 perusahaan berhasil mencapai tingkat profitabilitas yang baik pada tahun tersebut dibandingkan tahun 2021 dan 2022. ROE yang tinggi cenderung menjadi indikator kinerja yang baik bagi perusahaan, sementara ROE negatif menunjukkan adanya masalah dalam pengelolaan keuangan perusahaan.

B.  Analisis Likuiditas�����������

Analisis likuiditas adalah proses evaluasi kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya dengan menggunakan aset yang dapat dengan cepat diubah menjadi uang tunai.

1.    Current Ratio

Current Ratio yang lebih besar dari 1,0 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki lebih banyak aset lancar daripada kewajiban lancar, yang menunjukkan tingkat likuiditas yang baik. Namun, nilai yang terlalu tinggi juga bisa menunjukkan bahwa perusahaan tidak mengalokasikan asetnya secara efisien. Sebaliknya, Current Ratio yang lebih kecil dari 1,0 menunjukkan bahwa perusahaan mungkin menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

 

Tabel 6

Current Ratio

Tahun

Current Liabilities (a)

Current Aset (b)

Current Rasio (c =b/a)

2022

12.162.456

34.180.478

2,81

2021

12.293.693

36.063.697

2,93

2020

5.763.837

19.525.654

3,39

 

Tabel 6 menunjukkan bahwa pada tahun 2020 sampai dengan 2022 memiliki current rasio yang semakin menurun, secara berturut-turut besarnya adalah 3,39, 2,93 dan 2,81. Secara umum, current ratio di atas 1 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki lebih banyak aset lancar daripada kewajiban lancar pada saat itu. Namun, terjadi penurunan current ratio dari tahun ke tahun, yang bisa mengindikasikan bahwa perusahaan mungkin menghadapi peningkatan risiko likuiditas.

2.    ��Quick Rasio

Quick Ratio adalah sebuah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar yang paling likuid.

 

Tabel 7

Quick Ratio

Tahun

Current Liabilities (a)

Current Aset (b)

Inventories (c)

Quick Rasio

(d=(b-c)/a)

2022

12.162.456

34.180.478

71.243

2,804

2021

12.293.693

36.063.697

34.497

2,931

2020

5.763.837

19.525.654

42.210

3,380

 

Tabel 7 menunujukkan bahwa pada tahun 2022 quick ratio sebesar 2,804, menunjukkan perusahaan memiliki likuiditas yang baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa harus mengandalkan persediaan. Pada tahun 2021 quick ratio sebesar 2,931, hal ini mengindikasikan likuiditas yang cukup baik. Sementara itu, pada tahun 2020 quick ratio mencapai 3,380, menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam membayar kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan. Tingkat quick ratio yang tinggi dalam tiga tahun terakhir menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi likuiditas yang kuat untuk mengatasi kewajiban jangka pendeknya.

3.    Cash Rasio

Cash Ratio adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya menggunakan kas dan setara kas yang dimilikinya. Rasio ini memberikan gambaran seberapa besar persentase dari kewajiban jangka pendek yang dapat segera dilunasi dengan kas dan setara kas yang ada.

 

Tabel 8

Cash Rasio

Tahun

Current Liabilities (a)

Cash and Cash (b)

Cash Rasio (c =b/a)

2022

12162456

29.009.177

2,39

2021

12293693

31.150.908

2,53

2020

5763837

15.319.285

2,66

 

Tabel 8 menunjukkan bawha dalam tiga tahun terakhir (2020, 2021, dan 2022), perusahaan menunjukkan tingkat likuiditas yang baik dengan Cash Ratio di atas 2. Artinya, perusahaan memiliki cadangan kas yang lebih dari cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pada tahun 2022, cash ratio mencapai 2,39, sedangkan pada tahun 2021 dan 2020 masing-masing adalah 2,53 dan 2,66. Tingkat likuiditas yang tinggi adalah indikator positif dalam manajemen keuangan perusahaan.

4.    Inventory to Net Working Capital

Inventory to Net Working Capital adalah rasio keuangan yang mengukur sejauh mana persediaan (inventory) suatu perusahaan mempengaruhi modal kerja bersih (net working capital) yang tersedia. Rasio ini mencerminkan seberapa besar persentase modal kerja bersih yang diinvestasikan dalam persediaan.

 

Tabel 9

Inventory to Net Working Capital

Tahun

Inventories (a)

Current Aset (b)

Current Liabilities

(c)

Inventory to NWC

(d=a/(b-c))

2022

71243

34180478

12162456

0,003

2021

34497

36063697

12293693

0,001

2020

42210

19525654

5763837

0,003

 

Tabel 9 menunjukkan bahwa pada tahun 2022, rasio inventory to net working capital sebesar 0,003, yang menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil dari modal kerja bersih yang diinvestasikan dalam persediaan. Hal ini bisa mengindikasikan efisiensi dalam manajemen persediaan. Pada tahun 2021, rasio inventory to net working capital mengalami penurunan menjadi 0,001. Sementara pada tahun 2020, rasio inventory to net working capital sebesar 0,003, menunjukkan kecenderungan yang konsisten dalam pengelolaan persediaan terhadap modal kerja bersih.

C.  Analisis Solvabilitas

Analisis solvabilitas adalah proses evaluasi kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya dengan menggunakan aset yang dimilikinya. Ini memberikan gambaran tentang sejauh mana perusahaan dapat melunasi hutang-hutang jangka panjangnya.

1.      Debt Rasio

Rasio utang (debt ratio) adalah sebuah metrik keuangan yang digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan memiliki utang dalam hubungannya dengan total aset yang dimilikinya. Rasio ini memberikan gambaran tentang proporsi utang yang dimiliki perusahaan dalam struktur modalnya.

 

Tabel 10

Debt Ratio

Tahun

Total Aset (a)

Liabilities (b)

Debt Rasio (c =b/a)

Debt Rasio (%)

2022

139216570

16.493.226

0,1185

11,85%

2021

155137033

16.112.589

0,1039

10,39%

2020

30108570

9.309.191

0,3092

30,92%

 

Tabel 10 menunjukkan bahwa pada tahun 2020, debt ratio mencapai 30,92%, mengindikasikan tingkat utang yang tinggi dan risiko solvabilitas yang lebih tinggi. Pada tahun 2021, debt ratio turun menjadi 10,39%, menunjukkan penurunan tingkat utang. Pada tahun 2022, debt ratio mencapai 11,85%, menunjukkan tingkat utang yang moderat.

2.      Debt Equity to Ratio

Debt Equity Ratio adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan mengandalkan utang versus ekuitas dalam pembiayaan operasinya. Rasio ini mengukur proporsi utang perusahaan terhadap ekuitasnya.

 

 

 

Tabel 11

Debt Equity to Ratio

Tahun

Ekuitas (a)

Liabilities

(b)

Debt Equity to Rasio

(c =b/a)

Debt Equity to Ratio

(%)

2022

122.723.344

16.493.226

0,1344

13,44%

2021

139.024.444

16.112.589

0,1159

11,59%

2020

20.799.379

9.309.191

0,4476

44,76%

���������

Tabel 11 menunjukkan bahwa rasio debt to equity pada tahun 2020, rasio ini mencapai 44,76%, yang tergolong tinggi dan mengindikasikan ketergantungan yang besar pada utang. Pada tahun 2021 dan 2022, rasio ini turun menjadi 11,59% dan 13,44%, menunjukkan penggunaan yang lebih sedikit utang dalam pembiayaan operasional.

 

Kesimpulan

Kesimpulan Analisis Keuangan PT. Goto Gojek Tokopedia Tbk selama tiga tahun terakhir menggambarkan gambaran yang beragam. Perusahaan mengalami fluktuasi dalam indikator profitabilitas, tetapi menunjukkan peningkatan pada tahun 2022 setelah menghadapi beberapa tantangan. Meskipun demikian, masih ada ruang untuk perbaikan lebih lanjut dalam meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas.

Di sisi likuiditas, PT. Goto Gojek Tokopedia Tbk menunjukkan kinerja yang solid selama tiga tahun terakhir. Current Ratio yang di atas 1,0, Quick Ratio yang tinggi, dan Cash Ratio yang mencapai angka di atas 2 menandakan tingkat likuiditas yang baik. Ini mencerminkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan baik. Selain itu, rasio Inventory to Net Working Capital menunjukkan efisiensi dalam manajemen persediaan dengan investasi yang bijaksana. Secara keseluruhan, perusahaan memiliki posisi likuiditas yang kuat, yang merupakan indikator positif dalam analisis likuiditas.

Dalam hal solvabilitas, PT. Goto Gojek Tokopedia Tbk telah mengurangi tingkat utang dan lebih memilih ekuitas sebagai sumber pembiayaan operasinya. Hal ini mengindikasikan tingkat solvabilitas yang lebih baik dalam tahun-tahun terkini. Keputusan ini memberikan kestabilan dalam struktur keuangan perusahaan dan mengurangi risiko terkait utang.

Dengan demikian, PT. Goto Gojek Tokopedia Tbk menunjukkan pencapaian yang baik dalam hal likuiditas dan solvabilitas, meskipun ada beberapa fluktuasi dalam profitabilitas. Perusahaan memiliki potensi untuk terus memperbaiki efisiensi operasionalnya dan mempertahankan posisi likuiditas dan solvabilitas yang kuat.

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Andriani, Fitri, Meilani, Rindi, Pardede, Chandra Evendi, & Ginting, Wenny Anggeresia. (2020). Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP, Ukuran Perusahaan Klien Terhadap Kualitas Audit Perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING), 4(1), 117�126.

 

Brooke, Peter A., & Penrice, Daniel. (2009). A Vision for Venture Capital: Realizing the Promise of Global Venture Capital and Private Equity. UPNE.

 

Leona, Merlin, Putra, Sandy, Angelina, Novi, Phang, Selina, Loo, Evelyn, & Fatyandri, Adi Neka. (2023). Analisis Merger dan Akuisisi PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. Jurnal Mirai Management, 8(2), 152�157.

 

Luthfan, ARMAND. (2020). Dinamika Kebijakan Pemerintah Tentang E-Commerce (Analisa Formulasi Peraturan Pemerintah Tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik Tahun 2017-2019). Universitas Indonesia.

 

Nurman, Dhea Purnama. (2021). Pengaruh Persepsi Return dan Literasi Keuangan terhadap Minat Mahasiswa untuk Berinvestasi Saham di Pasar Modal Syariah (Studi pada Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh). UIN Ar-raniry.

 

Sembiring, Hermansyah. (2012). Analisis pengaruh karakteristik perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Mediasi, 4(01), 68�77.

 

Siahaan, Riana Frisca. (2017). Mengawal kesehatan keluarga melalui pemilihan dan pengolahan pangan yang tepat. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera, 15(2), 57�64.

 

Sianipar, Lasmaria Ulan Sari, Jubi, Jubi, & Susanti, Elly. (2016). Analisis Laporan Arus Kas untuk Menilai Kinerja Keuangan pada Pt Indofood Sukses Makmur, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sultanist: Jurnal Manajemen Dan Keuangan, 4(2), 83�89. https://doi.org/https://doi.org/10.37403/sultanist.v4i2.77

 

Sulistyo, Wahyu Adhy Noor, & Syafrudin, Muchammad. (2010). Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008. Universitas Diponegoro.

 

TB, Desita Ria Yusian, & Aulia, Niza. (2021). Start Up Digital Business: Mengenal Peluang dan Tips Bisnis Bagi Para Pemula. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Inotec UUI, 3(2), 34�39.

 

Widiastuti, Tika, Wisudanto, Imron Mawardi, Sukmaningrum, Puji Sucia, Ningsih, Sri, Al Mustofa, Muhammad Ubaidillah, & Ardiantono, Dewie Saktia. (2020). Journal of Security and Sustainability Issues. Journal of Security and Sustainability Issues, 9(3).

���������

Copyright holder:

Harris Perdana Kusuma, Karima Alviana (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: