Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 09, September
2022
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PT. GOTO GOJEK TOKOPEDIA TBK (GOTO)
Harris Perdana Kusuma1*, Karima Alviana2
1*,2 Departemen Manajemen Teknologi, Fakultas Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2023, Indonesia
Email: 1*[email protected],
2[email protected]
Abstrak
Analisis laporan keuangan adalah proses penting dalam menilai kinerja perusahaan. Studi ini mengevaluasi kinerja PT. GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menggunakan laporan keuangan tahunan. Metode analisis yang digunakan mencakup rasio keuangan, analisis vertikal, dan analisis horizontal. Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana kinerja finansial GOTO, ditandai dengan pertumbuhan pendapatan yang stabil, profitabilitas yang tinggi, dan stabilitas likuiditas. Selain itu, pengelolaan aset dan utang yang efisien juga menjadi poin positif. Meskipun demikian, tantangan yang dihadapi GOTO termasuk persaingan yang ketat di industri teknologi dan potensi risiko pemain baru. Oleh karena itu, perusahaan perlu terus memantau dan mengelola risiko ini untuk menjaga kinerja yang baik. Studi ini memberikan wawasan yang berguna bagi pemangku kepentingan untuk membuat keputusan investasi atau kebijakan terkait perusahaan GOTO.
Kata kunci: Laporan keuangan, rasio keuangan, kinerja keuangan
Abstract
Financial report analysis is an important
process in assessing company performance. This study evaluates the performance
of PT. GoTo Gojek Tokopedia Tbk
(GOTO) uses annual financial reports. The analysis methods used include
financial ratios, vertical analysis and horizontal analysis. The aim of this
research is to find out GOTO's financial performance, characterized by stable
revenue growth, high profitability and liquidity stability. Apart from that,
efficient asset and debt management is also a positive point. Nonetheless, the
challenges GOTO faces include intense competition in the technology industry
and the potential risk of new entrants. Therefore, companies need to continue
to monitor and manage this risk to maintain good performance. This study provides
useful insights for stakeholders to make investment or policy decisions on
GOTO.
Keywords: Financial statements, financial ratios,
financial performance
Pendahuluan
Perkembangan teknologi dan internet yang
sangat pesat mendukung tumbuhnya startup di Indonesia. Tidak bisa dipungkiri bahwa dengan banyaknya startup yang muncul dapat
memudahkan pekerjaan manusia.
Berbeda dengan perusahaan konvensional yang berfokus
mencari keuntungan, startup adalah sebuah perusahaan di tahap awal yang fokusnya adalah untuk bertumbuh secara
cepat dengan cara memanfaatkan
teknologi untuk mendobrak batasan geografis (TB & Aulia, 2021).
Peristiwa munculnya startup-startup ini
membuat banyaknya aliran
dana yang mengalir masuk ke Indonesia. Pada tahun
2021, jumlah pendanaan untuk startup di
Indonesia mencapai nilai 6,4 milyar
dollar AS dan terus meningkat (Brooke & Penrice, 2009). Menurut (Widiastuti et al., 2020), investasi asing
membantu negara berkembang dengan cara memberikan
dana dan teknologi untuk perkembangan ekonomi. Peningkatan
teknologi juga turut membantu masyarakat Indonesia
dalam literasi keuangan setelah munculnya
banyak startup di bidang keuangan. Literasi keuangan memiliki dampak yang positif terhadap keikutsertaan masyarakat dalam penyertaan modal bagi perusahaan-perusahaan
di Indonesia (Nurman, 2021).
PT
GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) adalah salah satu perusahaan
di dalam sektor IDXTECHNO dengan kapitalisasi
pasar terbesar kedua pada sektor tersebut (Sianipar, Jubi, &
Susanti, 2016). GOTO adalah hasil merger dari dua startup terbesar
di Indonesia yaitu Gojek dan Tokopedia (Leona et al., 2023). Gojek adalah
sebuah startup yang bergerak di bidang jasa transportasi dengan mengubah sistem ojek konvensional menjadi layanan jasa antar penumpang
yang cepat. Sedangkan Tokopedia adalah
startup yang bergerak pada bidang ecommerce
yang mentransformasi toko konvensional
menjadi toko daring yang dapat
merambah pasar lebih luas (Luthfan, 2020).
Untuk
melihat ke dalam kinerja finansial
GOTO, maka diperlukan analisis
mengenai laporan keuangannya. Laporan keuangan adalah salah satu
laporan yang diterbitkan perusahaan kepada publik. Investor menggunakan
laporan keuangan untuk menentukan keputusan
investasi. Analisis yang umumnya digunakan adalah rasio keuangan, analisis vertikal, dan analisis
horizontal (Andriani, Meilani, Pardede,
& Ginting, 2020; Sembiring, 2012; Siahaan, 2017; Sulistyo & Syafrudin,
2010). Dari rasio-rasio keuangan, investor dapat merefleksikan pergerakan harga sahamnya. Return
on Equity (ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER) adalah
dua rasio yang memiliki dampak signifikan terhadap harga saham
Metode Penelitian
Dalam
memahami dan menilai kondisi keuangan perusahaan, analisis finansial dilakukan menggunakan neraca kas dan neraca
laba rugi
Tabel 1
Laporan
Tahunan
Laporan Tahunan |
2022 |
2021 |
2020 |
Profit and Loss before Taxes |
40.544.556 |
22.211.302 |
16.788.657 |
Comprehensive Profit |
142.217 |
-101.950 |
113.535 |
Hasil dan Pembahasan
Bab ini akan membahas analisis laporan keuangan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) serta akan menganalisis rasio keuangannya. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi keuangan perusahaan dan memberikan rekomendasi potensial. Semua informasi ini akan membantu para pemangku kepentingan dalam membuat keputusan yang lebih baik. Berikut untuk data laporan keuangan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1
Laporan Keuangan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
2021 |
2020 |
||
Total Asset |
139.216.570 |
155.137.033 |
30.108.570 |
Current Aset |
34.180.478 |
36.063.697 |
19.525.654 |
�Cash and
Cash |
29.009.177 |
31.150.908 |
15.319.285 |
� Trade
Receivables |
627.292 |
506.941 |
274.536 |
�
Inventories |
71.243 |
34.497 |
42.210 |
Non Current Asset |
105.036.092 |
119.073.336 |
10.582.916 |
� Fixed
Asset Net |
1.457.341 |
1.470.250 |
826.857 |
� Deffered
Tax Assets |
51.886 |
41.212 |
35.656 |
� Other
Assets |
250.368 |
254.947 |
148.159 |
Liabilities |
16.493.226 |
16.112.589 |
9.309.191 |
Current Liabilities |
12.162.456 |
12.293.693 |
5.763.837 |
�Trade
Payables |
1.232.313 |
867.383 |
639.888 |
�Taxes
Payable |
431.217 |
601.491 |
120.810 |
Non Current Liabilities |
4.330.770 |
3.818.896 |
3.545.354 |
Shareholder Capital |
1.184.364 |
1.143.749 |
692.498 |
Revenue |
122.723.344 |
139.024.444 |
20.799.379 |
Cost Of Good Sold |
5.479.970 |
3.775.719 |
2.438.506 |
Gross Profit |
11.349.167 |
4.535.764 |
3.327.875 |
Operating Expense |
1.850.187 |
1.519.526 |
1.315.511 |
Operating Profit |
617.702 |
323.408 |
211.896 |
Other Income (Expense) |
53.509 |
273.407 |
46.972 |
A. Analisis
Profitabilitas
Analisis profitabilitas adalah proses untuk mengukur sejauh mana suatu perusahaan mampu menghasilkan laba dan mengoptimalkan penggunaan aset serta sumber daya yang dimilikinya. Selanjutnya akan mengevaluasi seberapa efisien perusahaan ini dalam menghasilkan keuntungan dari penjualan dan operasinya.
1. Gross
Profit Margin
Gross Profit Margin adalah rasio yang mengukur efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba dari penjualan.
Tabel 2
Gross
Profit Margin
Tahun |
Revenue
(a) |
Gross Profit
(b) |
Grosss Profit Margin(c =b/a) |
Grosss Profit Margin
(%) |
2022 |
122.723.344 |
11.349.167 |
0,092 |
9,25% |
2021 |
139.024.444 |
4.535.764 |
0,033 |
3,26% |
2020 |
20.799.379 |
3.327.875 |
0,160 |
16,00% |
Tabel 2 menunjukkan bahwa pada tahun 2020 gross profit marginnya sebesar 16,00%, tahun 2021 gross profit marginnya sebesar 3,26% dan tahun 2022 gross profit marginnya sebesar 9,25%. Artinya gross profit margin mengalami fluktuasi pada tahun 2020 sampai 2022, dengan peningkatan yang signifikan di tahun 2022 setelah penurunan di tahun 2021. Ini menunjukkan peningkatan kinerja keuangan.
2. Net
Profit Margin
Net Profit Margin adalah salah satu rasio keuangan yang mengukur profitabilitas suatu perusahaan. Ini mengukur sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan keuntungan bersih dari pendapatan totalnya.
Tabel 3
Net
Profit Margin
Tahun |
Revenue (a) |
Comprehensive
Profit (b) |
NPM
(c =b/a) |
NPM (%) |
2022 |
122.723.344 |
142.217 |
0,001158842 |
0,12% |
2021 |
139.024.444 |
-101.950 |
-0,000733324 |
-0,07% |
2020 |
20.799.379 |
113.535 |
0,005458576 |
0,55% |
Tabel 3 menunjukkan bahwa pada tahun 2022 net profit marginnya sebesar 0,12% dimana dilihat dari pendapatan, menunjukkan profitabilitas rendah. Pada tahun 2021 mengalami kerugian dengan net profit marginnya sebesar -0,07%, hal tersebut menunjukkan kinerja yang merugi. Serta pada tahun 2020 net profit marginnya mencapai 0,55%, akan tetapi masih dapat dikatakan profitabilitasnya pada tingkat rendah.
3. Return
of Invesment (ROI)
ROI digunakan untuk mengukur sejauh mana investasi menghasilkan keuntungan relatif terhadap biaya investasi awalnya. Hasil perhitungan ROI dalam bentuk persentase dapat membantu investor atau perusahaan dalam menilai apakah investasi tersebut menguntungkan atau tidak.
Tabel 4
Return
of Invesment (ROI)
Tahun |
Total
Aset (a) |
Comprehensive
Profit (b) |
ROI
(c =b/a) |
ROI
(%) |
2022 |
139.216.570 |
142.217 |
0,001021552 |
0,10% |
2021 |
155.137.033 |
-101.950 |
-0,000657161 |
-0,07% |
2020 |
30.108.570 |
113.535 |
0,003770853 |
0,38% |
Tabel 4 menunjukkan bahwa pada tahun 2022 return of invesment sebesar 0,10%, hal tersebut menunjukkan pengembalian yang rendah terhadap total aset. Tahun 2021 return of invesment sebesar -0,07%, hal tersebut menunjukkan kinerja yang merugi. Serta pada tahun 2020 return of invesment sebesar 0,38%, hal tersebut menunjukkan peningkatan kinerja dibanding tahun sebelumnya. Dari tabel tersebut mencerminkan fluktuasi hasil investasi perusahaan selama tiga tahun terakhir, dengan perbaikan dari tahun 2021 ke 2022. Tetapi, perlu perhatian lebih lanjut untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi kinerja investasi.
4. Return
of Equity (ROE)
Return on Equity (ROE) adalah rasio keuangan yang mengukur tingkat profitabilitas sebuah perusahaan dalam hubungannya dengan ekuitas pemegang saham. Ini adalah ukuran seberapa efisien perusahaan menggunakan modal ekuitasnya untuk menghasilkan keuntungan. ROE dihitung dengan membagi laba bersih perusahaan oleh ekuitas pemegang sahamnya.
Tabel 5
Return
of Equity (ROE)
Tahun |
Shareholder
Capital |
Comprehensive
Profit |
ROE |
% |
2022 |
1.184.364 |
142.217 |
0,120078793 |
12,01% |
2021 |
1.143.749 |
-101.950 |
-0,08913669 |
-8,91% |
2020 |
692.498 |
113.535 |
0,163949932 |
16,39% |
Pada Tabel 5 menunjukkan bahwa pada tahun 2022 perusahaan berhasil menghasilkan keuntungan sebesar 12,01% dari ekuitas pemegang sahamnya. Pada tahun 2021 perusahaan mengalami kerugian dan tidak dapat menghasilkan laba yang cukup untuk mengimbangi ekuitas pemegang saham. Serta pada tahun 2020 perusahaan berhasil mencapai tingkat profitabilitas yang baik pada tahun tersebut dibandingkan tahun 2021 dan 2022. ROE yang tinggi cenderung menjadi indikator kinerja yang baik bagi perusahaan, sementara ROE negatif menunjukkan adanya masalah dalam pengelolaan keuangan perusahaan.
B. Analisis
Likuiditas�����������
Analisis likuiditas adalah proses evaluasi kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya dengan menggunakan aset yang dapat dengan cepat diubah menjadi uang tunai.
1. Current
Ratio
Current Ratio yang lebih besar dari 1,0 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki lebih banyak aset lancar daripada kewajiban lancar, yang menunjukkan tingkat likuiditas yang baik. Namun, nilai yang terlalu tinggi juga bisa menunjukkan bahwa perusahaan tidak mengalokasikan asetnya secara efisien. Sebaliknya, Current Ratio yang lebih kecil dari 1,0 menunjukkan bahwa perusahaan mungkin menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Tabel
6
Current Ratio
Tahun |
Current
Liabilities (a) |
Current
Aset (b) |
Current Rasio
(c
=b/a) |
2022 |
12.162.456 |
34.180.478 |
2,81 |
2021 |
12.293.693 |
36.063.697 |
2,93 |
2020 |
5.763.837 |
19.525.654 |
3,39 |
Tabel 6 menunjukkan bahwa pada tahun 2020 sampai dengan 2022 memiliki current rasio yang semakin menurun, secara berturut-turut besarnya adalah 3,39, 2,93 dan 2,81. Secara umum, current ratio di atas 1 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki lebih banyak aset lancar daripada kewajiban lancar pada saat itu. Namun, terjadi penurunan current ratio dari tahun ke tahun, yang bisa mengindikasikan bahwa perusahaan mungkin menghadapi peningkatan risiko likuiditas.
2. ��Quick
Rasio
Quick Ratio adalah sebuah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar yang paling likuid.
Tabel
7
Quick Ratio
Tahun |
Current
Liabilities (a) |
Current
Aset (b) |
Inventories
(c) |
Quick
Rasio (d=(b-c)/a) |
2022 |
12.162.456 |
34.180.478 |
71.243 |
2,804 |
2021 |
12.293.693 |
36.063.697 |
34.497 |
2,931 |
2020 |
5.763.837 |
19.525.654 |
42.210 |
3,380 |
Tabel 7 menunujukkan bahwa pada tahun 2022 quick ratio sebesar 2,804, menunjukkan perusahaan memiliki likuiditas yang baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa harus mengandalkan persediaan. Pada tahun 2021 quick ratio sebesar 2,931, hal ini mengindikasikan likuiditas yang cukup baik. Sementara itu, pada tahun 2020 quick ratio mencapai 3,380, menunjukkan kemampuan yang lebih baik dalam membayar kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan. Tingkat quick ratio yang tinggi dalam tiga tahun terakhir menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi likuiditas yang kuat untuk mengatasi kewajiban jangka pendeknya.
3. Cash
Rasio
Cash Ratio adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya menggunakan kas dan setara kas yang dimilikinya. Rasio ini memberikan gambaran seberapa besar persentase dari kewajiban jangka pendek yang dapat segera dilunasi dengan kas dan setara kas yang ada.
Tabel
8
Cash Rasio
Tahun |
Current
Liabilities (a) |
Cash
and Cash (b) |
Cash
Rasio (c
=b/a) |
2022 |
12162456 |
29.009.177 |
2,39 |
2021 |
12293693 |
31.150.908 |
2,53 |
2020 |
5763837 |
15.319.285 |
2,66 |
Tabel 8 menunjukkan bawha dalam tiga tahun terakhir (2020, 2021, dan 2022), perusahaan menunjukkan tingkat likuiditas yang baik dengan Cash Ratio di atas 2. Artinya, perusahaan memiliki cadangan kas yang lebih dari cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pada tahun 2022, cash ratio mencapai 2,39, sedangkan pada tahun 2021 dan 2020 masing-masing adalah 2,53 dan 2,66. Tingkat likuiditas yang tinggi adalah indikator positif dalam manajemen keuangan perusahaan.
4. Inventory
to Net Working Capital
Inventory to Net Working Capital adalah rasio keuangan yang mengukur sejauh mana persediaan (inventory) suatu perusahaan mempengaruhi modal kerja bersih (net working capital) yang tersedia. Rasio ini mencerminkan seberapa besar persentase modal kerja bersih yang diinvestasikan dalam persediaan.
Tabel
9
Inventory to Net Working
Capital
Tahun |
Inventories
(a) |
Current Aset
(b) |
Current Liabilities (c) |
Inventory to NWC (d=a/(b-c)) |
2022 |
71243 |
34180478 |
12162456 |
0,003 |
2021 |
34497 |
36063697 |
12293693 |
0,001 |
2020 |
42210 |
19525654 |
5763837 |
0,003 |
Tabel 9 menunjukkan bahwa pada tahun 2022, rasio inventory to net working capital sebesar 0,003, yang menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil dari modal kerja bersih yang diinvestasikan dalam persediaan. Hal ini bisa mengindikasikan efisiensi dalam manajemen persediaan. Pada tahun 2021, rasio inventory to net working capital mengalami penurunan menjadi 0,001. Sementara pada tahun 2020, rasio inventory to net working capital sebesar 0,003, menunjukkan kecenderungan yang konsisten dalam pengelolaan persediaan terhadap modal kerja bersih.
C. Analisis Solvabilitas
Analisis solvabilitas adalah proses evaluasi kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya dengan menggunakan aset yang dimilikinya. Ini memberikan gambaran tentang sejauh mana perusahaan dapat melunasi hutang-hutang jangka panjangnya.
1. Debt
Rasio
Rasio utang (debt ratio) adalah sebuah
metrik keuangan yang digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan memiliki
utang dalam hubungannya dengan total aset yang dimilikinya. Rasio ini
memberikan gambaran tentang proporsi utang yang dimiliki perusahaan dalam
struktur modalnya.
Tabel
10
Debt Ratio
Tahun |
Total Aset (a) |
Liabilities (b) |
Debt Rasio (c =b/a) |
Debt Rasio (%) |
2022 |
139216570 |
16.493.226 |
0,1185 |
11,85% |
2021 |
155137033 |
16.112.589 |
0,1039 |
10,39% |
2020 |
30108570 |
9.309.191 |
0,3092 |
30,92% |
Tabel
10 menunjukkan bahwa pada tahun 2020, debt ratio mencapai 30,92%, mengindikasikan tingkat utang yang tinggi
dan risiko solvabilitas yang lebih tinggi. Pada tahun 2021, debt ratio turun menjadi 10,39%,
menunjukkan penurunan tingkat utang. Pada tahun 2022, debt ratio mencapai
11,85%, menunjukkan tingkat utang yang moderat.
2. Debt
Equity to Ratio
Debt Equity Ratio adalah
rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan mengandalkan utang versus ekuitas dalam
pembiayaan operasinya. Rasio ini mengukur proporsi utang perusahaan terhadap
ekuitasnya.
Tabel
11
Debt Equity to Ratio
Tahun |
Ekuitas (a) |
Liabilities (b) |
Debt Equity to Rasio (c =b/a) |
Debt Equity to Ratio
(%) |
2022 |
122.723.344 |
16.493.226 |
0,1344 |
13,44% |
2021 |
139.024.444 |
16.112.589 |
0,1159 |
11,59% |
2020 |
20.799.379 |
9.309.191 |
0,4476 |
44,76% |
���������
Tabel 11 menunjukkan bahwa
rasio debt to equity pada tahun 2020, rasio ini mencapai 44,76%, yang tergolong
tinggi dan mengindikasikan ketergantungan yang besar pada utang. Pada tahun
2021 dan
2022, rasio ini turun menjadi 11,59% dan 13,44%, menunjukkan penggunaan yang
lebih sedikit utang dalam pembiayaan operasional.
Kesimpulan
Kesimpulan Analisis Keuangan
PT. Goto Gojek Tokopedia Tbk selama tiga tahun terakhir menggambarkan gambaran yang beragam. Perusahaan mengalami fluktuasi dalam indikator profitabilitas, tetapi menunjukkan peningkatan pada
tahun 2022 setelah menghadapi beberapa tantangan. Meskipun demikian, masih ada ruang untuk perbaikan lebih lanjut dalam meningkatkan efisiensi operasional dan profitabilitas.
Di sisi likuiditas, PT. Goto Gojek Tokopedia Tbk menunjukkan kinerja yang solid selama tiga
tahun terakhir. Current Ratio yang di atas 1,0, Quick Ratio yang tinggi, dan Cash Ratio yang
mencapai angka di atas 2 menandakan
tingkat likuiditas yang
baik. Ini mencerminkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan baik. Selain
itu, rasio Inventory to Net Working Capital menunjukkan efisiensi dalam
manajemen persediaan dengan investasi
yang bijaksana. Secara keseluruhan,
perusahaan memiliki posisi likuiditas yang kuat, yang
merupakan indikator positif
dalam analisis likuiditas.
Dalam hal solvabilitas, PT. Goto Gojek Tokopedia Tbk telah mengurangi tingkat utang dan lebih memilih ekuitas sebagai sumber pembiayaan operasinya. Hal ini mengindikasikan tingkat solvabilitas yang lebih
baik dalam tahun-tahun terkini. Keputusan
ini memberikan kestabilan
dalam struktur keuangan perusahaan
dan mengurangi risiko terkait utang.
Dengan demikian,
PT. Goto Gojek Tokopedia Tbk menunjukkan pencapaian yang baik dalam hal likuiditas dan solvabilitas, meskipun ada beberapa fluktuasi dalam profitabilitas. Perusahaan memiliki
potensi untuk terus memperbaiki efisiensi operasionalnya dan mempertahankan posisi likuiditas dan solvabilitas yang kuat.
BIBLIOGRAFI
Andriani, Fitri, Meilani, Rindi, Pardede, Chandra
Evendi, & Ginting, Wenny Anggeresia. (2020). Pengaruh Audit Tenure, Ukuran
KAP, Ukuran Perusahaan Klien Terhadap Kualitas Audit Perusahaan di Bursa Efek
Indonesia. Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING), 4(1),
117�126.
Brooke,
Peter A., & Penrice, Daniel. (2009). A Vision for Venture Capital:
Realizing the Promise of Global Venture Capital and Private Equity. UPNE.
Leona,
Merlin, Putra, Sandy, Angelina, Novi, Phang, Selina, Loo, Evelyn, &
Fatyandri, Adi Neka. (2023). Analisis Merger dan Akuisisi PT Goto Gojek
Tokopedia Tbk. Jurnal Mirai Management, 8(2), 152�157.
Luthfan,
ARMAND. (2020). Dinamika Kebijakan Pemerintah Tentang E-Commerce (Analisa
Formulasi Peraturan Pemerintah Tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik
Tahun 2017-2019). Universitas Indonesia.
Nurman,
Dhea Purnama. (2021). Pengaruh Persepsi Return dan Literasi Keuangan
terhadap Minat Mahasiswa untuk Berinvestasi Saham di Pasar Modal Syariah (Studi
pada Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh). UIN
Ar-raniry.
Sembiring,
Hermansyah. (2012). Analisis pengaruh karakteristik perusahaan terhadap
kelengkapan pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Mediasi, 4(01), 68�77.
Siahaan,
Riana Frisca. (2017). Mengawal kesehatan keluarga melalui pemilihan dan
pengolahan pangan yang tepat. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera, 15(2),
57�64.
Sianipar,
Lasmaria Ulan Sari, Jubi, Jubi, & Susanti, Elly. (2016). Analisis Laporan
Arus Kas untuk Menilai Kinerja Keuangan pada Pt Indofood Sukses Makmur, Tbk
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sultanist: Jurnal Manajemen Dan
Keuangan, 4(2), 83�89.
https://doi.org/https://doi.org/10.37403/sultanist.v4i2.77
Sulistyo,
Wahyu Adhy Noor, & Syafrudin, Muchammad. (2010). Analisis faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada
perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008.
Universitas Diponegoro.
TB,
Desita Ria Yusian, & Aulia, Niza. (2021). Start Up Digital Business: Mengenal
Peluang dan Tips Bisnis Bagi Para Pemula. Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat Inotec UUI, 3(2), 34�39.
Widiastuti,
Tika, Wisudanto, Imron Mawardi, Sukmaningrum, Puji Sucia, Ningsih, Sri, Al
Mustofa, Muhammad Ubaidillah, & Ardiantono, Dewie Saktia. (2020). Journal
of Security and Sustainability Issues. Journal of Security and
Sustainability Issues, 9(3).
���������
Copyright holder: Harris Perdana Kusuma, Karima Alviana (2022) |
First publication right: Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |